8

Click here to load reader

bhybjnjn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

67uq8u8j

Citation preview

Page 1: bhybjnjn

Ciri profesionalisme, kode etik profesi, dan Kode etik insinyur Indonesia dan Pelanggarannya, kita intip yuuk :DPosted on November 13, 2014 by rezhaandhika

1. CIRI-CIRI PROFESIONALISME

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya

untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme

didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai

ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha

mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan

mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian

tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat

perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara image profesional

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk

selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan

perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara

misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh

badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan

profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti

pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion

yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki

rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

2. KODE ETIK PROFESI

Page 2: bhybjnjn

Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan

atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk

menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi.

Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan        yang sistematis.

Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu

sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat

kerja. MENURUT UU NO.8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi

adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan

tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi sebetulnya tidak

merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah

laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-

ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh

kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah SUMPAH HIPOKRATES yang

dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.

Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan

berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi.

Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak

menggantikan pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.

Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat

mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak

akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah

atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-

nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.

Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali

dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu

sendiri harus

dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan

baik, kode

etik itu sendiri harus menjadi hasil SELF REGULATION (pengaturan diri) dari

profesi.

Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas

putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki.

Hal ini tidak akan pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang

berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang

Page 3: bhybjnjn

bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk

dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat

lain yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah

bahwa pelaksanaannya di awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik

akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik.

Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Ada 2 macam sanksi diantaranya

1. Sanksi moral

2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi

Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi

merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas

dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,

mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna

walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika

profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan

yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik

dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang

dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional.

3. KODE ETIK INSINYUR INDONESIA DAN PELANGGARAN YANG

Etik atau etika mempunyai pengertian sebagai baku perilaku yang diterima

secara bersama sekelompok orang “peer” dalam organisasi (profesi)

tertentu. Pelanggaran terhadap etika berakibat dikeluarkannya pelanggar

dari organisasi. Etika tidak mudah diubah dan dirancang untuk jangka

panjang. Sebagai engineer, kode etik ditetapkan oleh sebuah organisasi

profesi yang terdiri atas sekumpulan engineer. Organisasi profesi biasanya

mewakili suatu regional tertentu, seperti organisasi profesi se-Indonesia,

organisasi profesi se-Asia-Pasifik, dan sebagainya. Organisasi profesi

electrical engineering yang sudah umum di dunia adalah Institute of

Electrical and Electronics Engineers (IEEE).

Organisasi engineer di Indonesia bernama Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

PII berdiri pada tanggal 23 Mei 1952 di Bandung. PII didirikan oleh Ir.

Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo. PII memiliki

Page 4: bhybjnjn

jumlah anggota sekitar dua puluh ribu insinyur. Sebagai organisasi engineer

di Indonesia, PII memiliki kode etik yang bernama Kode Etik Insinyur

Indonesia “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”. Isi dari “Catur

Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia” adalah,

PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR

Mengutamakan keluhuran budi.

Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan

kesejahteraan umat manusia.Bekerja secara sungguh-sungguh untuk

kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional

keinsinyuran.

KEDUA, TUJUH TUNTUTAN SIKAP

Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan

kesejahteraan Masyarakat. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai

dengan kempetensinya. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat

yang dapat dipertanggung jawabkan. Insinyur Indonesia senantiasa

menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab

tugasnya. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi

berdasarkan kemampuan masing-masing. Insinyur Indonesia senantiasa

memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi. Insinyur

Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

APLIKASI KODE ETIK ENGINEER DI INDONESIA

Insinyur yang berdomisili di Indonesia secara tidak langsung sudah berada di

bawah naungan PII, sehingga harus turut serta menjalankan Kode Etik

Insinyur Indonesia. Aplikasi Kode Etik Insinyur Indonesia dapat dilihat pada

perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang engineering dan

menggunakan jasa engineer. Sebagai individu yang bebas dan mandiri,

setiap engineer di Indonesia secara sadar pasti akan melakukan empat

prinsip dasar yang tertuang pada Kode Etik Insinyur Indonesia.

Mengutamakan keluhuran budi merupakan prinsip dasar yang harus

dilakukan hampir di seluruh organisasi profesi. Insinyur harus dapat menjadi

problem solver atas kasus-kasus yang terjadi disekitarnya, khususnya yang

berhubungan dengan bidang keilmuannya, hal ini tertuang pada poin dua

Page 5: bhybjnjn

dan tiga pada prinsip-prinsip dasar Kode Etik Insinyur Indonesia. Sebagai

manusia pembelajar, setiap insinyur pasti memiliki keinginan untuk selalu

berkembang dan mempelajari perubahan teknologi dari waktu ke waktu, hal

ini tertuang pada poin terakhir dari prinsip-prinsip dasar Kode Etik Insinyur

Indonesia. Pengaplikasian Kode Etik Insinyur Indonesia pada perusahaan

yang bergerak di bidang engineering dapat dilihat pada contoh kasus berikut

ini.

Chevron adalah sebuah perusahaan asing di Indonesia yang bergerak pada

bidang pertambangan minyak. Chevron terkenal di antara sesama

perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak sebagai

perusahaan yang memegang teguh nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Nilai-

nilai tersebut secara tidak langsung bersesuaian dengan Kode Etik Insinyur

Indonesia. Salah satu nilai perusahaan yang bersesuaian dengan Kode Etik

Insinyur Indonesia adalah Chevron senantiasa mengutamakan keselamatan,

kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar lingkungan kerja

perusahaan. Hal ini terlihat dari usaha-usaha yang dilakukan perusahaan

untuk sedapat mungkin tidak melakukan pencemaran terhadap lingkungan

di sekitar lingkungan kerja perusahaan. Selalu ada usaha konservasi yang

dilakukan oleh perusahaan untuk lingkungan sekitar. Perusahaan juga

membuka peluang untuk masyarakat yang tinggal di daerah sekitar

lingkungan kerja perusahaan untuk mendapatkan kesempatan kerja. Dana

Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggarkan oleh perusahaan

merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap

kesejahteraan masyarakat sekitar.

Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku

pelanggaran kode etik :

1. Mendapat peringatan

Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika

seseorang menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah

tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi peringatan, jika

tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya,

seperti peringatan keras ataupun lainnya.

Page 6: bhybjnjn

2. Pemblokiran

Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung

unsur pornografi baik berupa image maupun .gif, seorang programmer yang

mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah contoh pelanggaran dalam

kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan untuk kasus tersebut adalah

pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal, sebuah akun

pribadi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yang melecehkan

agama, dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, ada

kemungkinan akun tersebut akan dideactivated oleh server. Atau dalam

web/blog yang terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran

web/blog tersebut.

3. Hukum Pidana/Perdata

“Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang

dirugikan karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang

lain, berhak mengajukan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud”

(Pasal 23 ayat 3).

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum

melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik

dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja

sebagaimana mestinya” (Pasal 33).

“Gugatan perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan” (Pasal 39). Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008

tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) yang terdiri dari 54 pasal.

Sudah sangat jelas adanya hukum yang mengatur tentang informasi dan

transaksi yang terjadi di dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai

motor lalu melakukan pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas

akan mendapat sanksinya, begitu pun pelanggaran yang terjadi dalam dunia

maya yang telah dijelaskan dimulai dari ketentuan umum, perbuatan yang

dilarang, penyelesaian sengketa, hingga ke penyidikan dan ketentuan

pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.

http://www.Alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-

ciri-ciri-profesionalisme-serta-kode-etik-profesi

Page 7: bhybjnjn

http://arisandi21.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-

profesionalisme-ciri-ciri-profesionalisme/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/sanksi-terhadap-

pelanggaran-kode-etik/

CATUR KARSA, PRINSIP-PRINSIP DASAR

Mengutamakan keluhuran budi.

Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan

kesejahteraan umat manusia.

Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya.

Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional

keinsinyuran.

SAPTA DHARMA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP

Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan

kesejahteraan Masyarakat.

Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.

Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung

jawabkan.

Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan

dalam tanggung jawab tugasnya.

Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan

kemampuan masing-masing.

Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan

martabat profesi.

Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.