21
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektifapabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan yakni : 1. Ketepatan pilihan kata 2. Ketepatan bentuk kata 3. Ketepatan pola kalimat 4. Ketepatan makna kalimat Ciri-ciri Kalimat Efektif : 1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP. 2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 3. Menggunakan diksi yang tepat. 4. Menggunakankesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. 5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 6. Melakukan penekanan ide pokok. 7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 8. Menggunakan variasi struktur kalimat. Penggunaan Kalimat Efektif : 1. Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya 2. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan. Syarat-syarat Kalimat Efektif :

b.ind Minggu 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas dari dosen b.indonesia

Citation preview

Page 1: b.ind Minggu 5

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektifapabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan yakni :1. Ketepatan pilihan kata2. Ketepatan bentuk kata3. Ketepatan pola kalimat 4. Ketepatan makna kalimat

Ciri-ciri Kalimat Efektif :1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.3. Menggunakan diksi yang tepat.4. Menggunakankesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan

sistematis.5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.6. Melakukan penekanan ide pokok.7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

Penggunaan Kalimat Efektif :1. Digunakan pada tulisan ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan

penelitian, dan sebagainya2. Kalimat efektif berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau

wartawan.

Syarat-syarat Kalimat Efektif :1. Koherensi / kepaduan

Kepaduan ialah informasi yang disampaikan itu tidakterpecah-pecah. Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.

Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.

Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada/tentang.

Page 2: b.ind Minggu 5

Yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentsuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subyek dan predikat, hubungan antara predikat dengan obyek, serta keterangan-keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan koherensi yaitu:1) Tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat

Benar : Saudara saya yang paling kecil kemarin sore menendang bola di lapangan, dengan sekuat tenanganya.

Salah : Saudara saya yang paling kecil menendang dengan sekuat tenaganya kemarin sore di lapangan bola.

2) Salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung dan sebagainyaBenar : mengharapakan belas kasihanSalah : mengharapkan akan belas kasihan

3) Pemakaian kata, baik karena merangkaikan dua kata yang maknanya tidak tumpang tindih, atau hakikatnya mengandung kontradiksi. Contoh:Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung itu merupakan Perang Dunia di Timur Tengah (atau banyak peninjau atau para peninjau; makna banyak dan para tidak tumpang tindih).

4) Salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb) pada kata kerja tanggap.Contoh:Baik : Saya sudah menonton film itu hingga tamat.Kurang Baik : Saya sudah nonton film itu hingga tamat.Tidak Baik : Film itu saya sudah tonton hingga tamat.

2. Kesatuan GagasanKalimat efektif harus memiliki kesatuan gagasan dan mengandung satu ide pokok (satu pengertian lengkap). Kalimat dikatakan memiliki kesatuan gagasan jika memiliki subjek, predikat dan fungsi-fungsi kalimat lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. Dengan demikian, kalimat haruslah mengandung unsur subjek dan predikat sebagai unsur inti sebuah kalimat. Kehadiran unsur-unsur lain (objek, pelengkap, ataupun keterangan) hanyalah sebagai tambahan bagi unsur inti.Contoh :Kalimat yang jelas kesatuan gagasannya

a. Kita merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu sering kali merupakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehipan kita (Kesatuan Tunggal).

b. Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi, dan telah berangkat dengan pesawaw satu jam yang lalu (Kesatuan Gabungan).

c. Ayah bekerja di perusahaan pengangkutan itu, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan itu. (kesatuan yang mengandung pertentangan).

Page 3: b.ind Minggu 5

d. Kau boleh menyusul saya ke tempat itu, atau tinggal saja disini (kesatuan pilihan).

Kalimat yang tidak jelas gagasannyaKesatuan gagasan biasanya menjadi kabur karena kedudukan subyek atau predikat tidak jelas, terutama karena salah menggunakan kata-kata depan. Kesalahan lain terjadi karena kalimatnya terlalu panjang sehingga penulis atau pembicara tidak tahu apa sebenarnya yang mau dikatakan.

3. KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika kata kerja, harus kata kerja semuanya; jika kata benda harus katabenda semuanya.Contoh :Salah : Harga bensin disesuaikan atau kenaikkan secara bertahap.Benar : Harga bensin disesuaikan atau dinaikkan secara bertahap.

4. KesejajaranKesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel. Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.Contoh :

Salah : Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, busuknya makanan, dan jika hewan yang diletakkan didalam bagasi tiba-tiba mati.

Benar : Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.

5. KehematanKehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi.Ada beberapa cara melakukan penghematan :

1) Menghilangkan pengulangan subjek.Salah : Karena Nina tidak diundang, Nina tidak datang ke tempat itu.Benar : Karena tidak diundang, Nina tidak datang ke tempat itu.

2) Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.Kata pipit sudah mencakupi kata burung.Contoh : Salah : Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

Benar : Di mana engkau menangkap pipit itu?

3) Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.Kata naik bersinonim dengan ke atas.Contoh :Salah : Roni sudah naik ke atas gunung sejak pagi tadi.Benar : Roni sudah naik gunung sejak pagi tadi.

4) Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Page 4: b.ind Minggu 5

Contoh :Salah : Para tamu-tamu memasuki aula pertemuan.Benar : Para tamu memasuki aula pertemuan.

6. Penekanan / ketegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan

pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.

Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu :1) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).

Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

2) Membuat urutan kata yang bertahapContoh:Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

3) Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

5) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab.

7. KecermatanCermati adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harustepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agartercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini :

1) Hindari penanggalan awalan2) Hindari peluluhan bunyi/ c /3) Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan/ k / yang tidak luluh4) Hindari pemakaian kata ambigu

8. KevariasianVariasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan kata sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak

Page 5: b.ind Minggu 5

menekankan kesamaan bentuk. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahas agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.

Macam-macam variasi :a. Variasi Sinonim Kata

Variasi berupa penjelasan-penjelasan yang berbentuk kelompok kata pada hakekatnya tidak merubah isi dari amanat yang akan disampaikan.Contoh :Dari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai seluruh puisi.

b. Variasi panjang pendeknya kalimatStruktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang, serta pilihan yng tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat member tekanan pada bagian-bagian yang diinginkan.

c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-Pemakaian bentuk grametikal yang sama dengan beberapa kalimat berturut-turut dapat menimbulkan kelesuan. Sebaba itu haruslah dicari variasi pemakaian bentuk gramatikal.

d. Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat

9. KelogisanKelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.Contoh :Salah : Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.Benar : Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

Kesalahan-kesalahan dalam menyusun kalimat efektif : 1. Pleonastis

Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh :Salah : Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.Benar : Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.

2. KontaminasiSalah : Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.Benar : Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

3. Salah pemilihan kataSalah : Saya mengetahui kalau ia kecewa.Benar : Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4. Salah nalar

Page 6: b.ind Minggu 5

Salah : Bola gagal masuk gawang.Benar : Bola tidak masuk gawang.

5. Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)Bahasa asingContoh :Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.

Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:I live in Semarang where my mother works.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.

Bahasa daerahContoh :Anak-anak sudah pada datang.

Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:Anak-anak sudah datang.

6. Kata depan yang tidak perluSalah : Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.Benar : Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

Ada beberapa hal yang mengakibatkan suatu tuturan menjadi kurang efektif, antara lain:

1. Kurang padunya kesatuan gagasan.2. Kurang ekonomis pemakaian kata.3. Kurang logis susunan gagasannya.4. Pemakaian kata-kata yang kurang sesuai ragam bahasanya.5. Konstruksi yang bermakna ganda.6. Penyusunan kalimat yang kurang cermat.7. Bentuk kata dalam perincian yang tidak sejajar.

http://mahessaangga.blogspot.com/2010/11/kalimat-efektif.html

Beberapa pengertian kalimat efektif menurut para ahli:1.1 Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)1.2 Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)

Page 7: b.ind Minggu 5

1.3 Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009).1.4 Kalimat  dikatakan  efektif  bila   mampu  membuat  proses penyampaian dan penerimaan  itu berlangsung dengan  sempurna, mampu membuat  isi  atau  maksud  yang  disampaikannya  itu  tergambar  lengkap dalam  pikiran  si  penerima  (pembaca),  persis  seperti  apa  yang disampaikan  oleh  pembicara  (penulis)  (Razak,1985:2). 1.5 Kalimat  efektif  ialah  kalimat  yang  memiliki  kemampuan  untuk menimbulkan  kembali  gagasan-gagasan  pada  pikiran  pendengar   atau  penulis (Arifin,1987:111). Dengan demikian, kalimat efektif ialah kalimat yang  disusun  sesuai  dengan  kaidah-kaidah  bahasa  yang  berlaku,  yang memiliki kemampuan  untuk menimbulkan  kembali  gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca  seperti apa yang ada pada pikiran penulis atau pembicara.Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Sebuah kalimat efektif memiliki syarat-syarat  atau  ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari kalimat yang tidak efektif. Kalimat efektif  memiliki  ciri-ciri  (1)  Koherensi atau kepaduan, (2)  keparalelan, (3)  kehematan, (4)  penekanan, (5)  variaso, dan (6)  kelogisan/nalar. 2.      Syarat-syarat Kalimat Efektif 2.1  Koheremsi atau kepaduanYang  dimaksud  kepaduan  ialah  kepaduan  pernyataan  dalam kalimat  itu  sehingga  informasi   yang  disampaikannya  tidak  terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis. Kepaduan  menunjukkkan  adanya  hubungan  timbal  balik  yang baik  dan  jelas  antara  unsur -unsur    (kata  atau  kelompok  kata)  yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat, hubungan  antara  predikat  dan  objek,  serta  keterangan-keterangan lain yang  menjelaskan  tiap-tiap  unsur  pokok  tadi.  Kesalahan yang sering merusakkan kepaduan adalah menempatkan kata depan, kata penghubung yang  tidak  sesuai  atau  tidak pada  tempatnya,  perapatan  kata  aspek  atau keterangan modalitas yang tidak sesuai, dan sebagainya. v    Kalimat yang padu tidak bertele-tele, hindari kalimat yang  panjang.                  Contoh:   Kita  harus mengembalikan kepada  kepribadian  kita  orang-orang  kota  yang  telah telanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.v      Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimatnyang berpredikat persona.Contoh: Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan Masalah  kemacetan  kredit  Bimas  saya     ingin laporkan kepada Bapak.v     Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Page 8: b.ind Minggu 5

Contoh: Sejak  lahir manusia memiliki  jiwa  untuk melawan kepada kekejaman  alam,  atau  kepada  pihak   lain  karena  merasa dirinya lebih kuat. Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjurmeninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif) 2.2  Keparalelan Yang dimaksud keparalelan adalah  kesamaan  bentuk  kata yang digunakan  dalam kalimat  itu. Artinya, kalau  bentuk  pertama menggunakan kata benda (nomina), bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan kata benda (nomina).Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja (verba), bentuk  kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja (verba). Contoh: Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita jadikan titik tolak, maka menonjollah  beberapa masalah pokok yang minta perhatian dan pemecahan. Reorganisasi administrasi departemen-departemen. Ini yang pertama. Masalah pokok yang lain yang menonjol ialah penghentian pemborosan  dan penyelewengan. Ketiga karena masalah pembangunan ekonomi yang  kita  jadikan titik tolak, maka  kita ingin juga mengemukakan faktor lain. Yaitu bagaimana memobilisir potensi nasioal secara  maksimal  dalam pembangunan ini.(Kompas)Bila kita perhatikan kutipan di atas tampak bahwa reorganisasi administrasi, pemborosan dan  penyelewengan serta mobilisasi nasional merupakan masalah pokok yang mempunyai hubungan satu  sama lain. Dengan menggunakan konstruksi yang pararel ketiganya dapat dihubungkan secara mesra,  serta akan memberi tekanan yang lebih jelas pada ketiganya. Contoh :Salah : Harga bensin disesuaikan atau kenaikkan secara bertahap.Benar : Harga bensin disesuaikan atau dinaikkan secara bertahap. 2.3 KehematanYang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif  ialah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang  dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata  yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.            Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.   v Penghematan  dapat  dilakukan  dengan  cara  menghilangkan pengulangan subjeka.       Contoh:       Lukisan itu indah.                                                              Lukisan itu akan saya beli.Kalimat jika digabungkan menjadi seperti di bawah ini.Lukisan indah itu akan saya beli. Atau lukisan itu akan saya beli karena indah.

Page 9: b.ind Minggu 5

b.      Atau contoh yang lain yaitu:Salah : Karena Nina tidak diundang, Nina tidak datang ke tempat itu.Benar : Karena tidak diundang, Nina tidak datang ke tempat itu.  v  Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian            superordinat pada hiponimi kataa.       Contoh: Mulai hari Kamis ini Top Skor akan mulai terbit dan dijual dengan harga eceran    Rp2.500,00.b.      Kata pipit sudah mencakupi kata burung.Contoh :Salah : Di mana engkau menangkap burung pipit itu?Benar : Di mana engkau menangkap pipit itu?  v  Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam            satu kalimat.a.       Contoh:  Tim ini memiliki waktu selama sepekan (terhitung kemarin) untuk  menentukan  detail  pelaksanaan  format  dua  wilayah seperti jumlah peserta, kontrak pemain, dan lain-lain.b.      Kata naik bersinonim dengan ke atas.Contoh :Salah : Roni sudah naik ke atas gunung sejak pagi tadi.Benar : Roni sudah naik gunung sejak pagi tadi.  v  Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang            berbentuk jamak.a.       Contoh: Beberapa negara-negara Asean mengikuti konfrensi, Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung itu merupakan Perang Dunia Timur Tengah.b.      Contoh :Salah : Para tamu-tamu memasuki aula pertemuan.Benar : Para tamu memasuki aula pertemuan. 2.4 . Penekanan / ketegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu :2.4.1) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.2.4.2) Membuat urutan kata yang bertahapContoh:     Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.2.4.3) Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.2.4.4) Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Page 10: b.ind Minggu 5

Contoh:Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.2.4.5) Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab. 2.5 VariasiVariasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan kata sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan kesamaan bentuk. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahas agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.Macam-macam variasi :a.       Variasi Sinonim KataVariasi berupa penjelasan-penjelasan yang berbentuk kelompok kata pada hakekatnya tidak merubah isi dari amanat yang akan disampaikan.Contoh ari renungan itulah penyair menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai seluruh puisi.b. Variasi panjang pendeknya kalimatStruktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang, serta pilihan yng tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat member tekanan pada bagian-bagian yang diinginkan.c. Variasi penggunaan bentuk me- dan di-Pemakaian bentuk grametikal yang sama dengan beberapa kalimat berturut-turut dapat menimbulkan kelesuan. Sebaba itu haruslah dicari variasi pemakaian bentuk gramatikal.d. Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat. 2.6 Kelogisan      Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk  menghubung – hubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion, interference) dan bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk (Moeliono, 1988: 124-125) Contoh: Mayat wanita  yang  di temukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.      Jika kita bertanya, “Siapa yang mondar-mandir?”, tentu jawabannya mayat wanita. Jelaslah bahwa kalimat  tersebut salah nalar. Kalimat itu berasal dari dua pernyataan, yaitu (1) Mayat wanita ditemukan di kompleks itu dan (2) Sebelum menjadi mayat, wanita itu sering mondar-mandir. Penulis menggabungkan kedua  kalimat tersebut tanpa mengindahkan pikiran yang jernih sehingga lahirlah kalimat yang salah nalar.Contoh :Salah : Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.Benar : Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

Page 11: b.ind Minggu 5

http://agiboyz.wordpress.com/2012/10/30/tugas-soft-skill-4-kalimat-efektif/

Pengertian Kalimat Efektif :

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

 

Syarat-sayarat :

1. KESATUAN GAGASANMemiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).

 

2. KESEJAJARANMemiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.Kalimat itu harus diubah :1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.

 

3. KEHEMATANKalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

 

Page 12: b.ind Minggu 5

4. PENEKANANKalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Caranya:• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.

• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya?

• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

 

5. KELOGISANKalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.Contoh :Waktu dan tempat saya persilakan. Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

 

Contoh kalimat efektif :

1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

Page 13: b.ind Minggu 5

2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.

http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulis yangmemiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat.Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran.Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan bergunajika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimatadalah ketepatan penggunaan kalimatdan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektifmenurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga denganmudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3.Kalimat efektif adalah kalimat yangmemenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Ciri-ciri kalimat efektif:

1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA

· Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.· Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. · Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu

Page 14: b.ind Minggu 5

ide pokok.· Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalambeberapa ide penjelas.

BEBERAPA CIRI KESEPADANAN · Mempunyai struktur jelas.· Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.· Tidak terdapat subjek ganda.· Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.Contoh-contoh Kesepadanan· Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknyatidak jelas.· Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat Mestinya· Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.· Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.

2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK· Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsuryang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat.· Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.· Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.Contoh-contoh Kepararelan:1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA· Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.· Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat2. Melakukan pengulangan (repetisi)3. Melakukan pengontrasan kata kunci4. Menggunakan partikel penegas Penekanan Kata :1. Menempatkan kata yang ditonjolkandi awal kalimat.· Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas· Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.2. RepetisiØ Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka

Page 15: b.ind Minggu 5

dibodohiØ Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya3. Pengontrasan kata kunciØ Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.Ø Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.4. Partikel PenegasØ Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah ituØ Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah

4. KEHEMATAN KATAo Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.Dapat dilakukan dengan cara:o Menghilangkan pengulangan subyek o Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi katao Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimato Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyeko Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu. Mestinya menggilangkan kata ia1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi katao Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah Mestinya menggilangkan kata warna1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimato Jangan naik ke atas karena licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamako Ia mengambil semua jeruk- jeruk yang masih ada dimeja.

5.KESATUAN GAGASAN o Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.o Contoh:o Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberipengarahan kepada pegawai baru.

6.KELOGISANo Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.Contoh:o Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-lakio Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.o Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.

http://boltx.heck.in/pengertian-ciri-ciri-kalimat-efektif-ser.xhtml