Biodigester Beton

Embed Size (px)

Citation preview

A. Pengertian BiogasBiogas adalah gas yang dapat dibakar atau sumber energi yang merupakan campuran berbagai gas, dengan gas methana dan gas karbon dioksida merupakan campuran yang dominan (Simamora dkk, 2006). Harahap dkk,(1978) menyatakan bahwa gasbio, merupakan bahan bakar berguna yang dapat diperoleh dengan memproses limbah di dalam alat yang dinamakan penghasil gasbio Dinyatakan pula bahwa gasbio memiliki nilakalorinya cukup tinggi, yaitu dalam kisaran 4.800-6.700 Kcal/m3, dimana gas methana murni (100%) mempunyai nilai kalori 8.900 Kcal/m3. Kisaran komposisi gas dalam gasbio dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Komposisi gas dalam biogasNoJenis gasCampuran Kotoran + Sisa PertanianKotoran Sapi

12345678Methana (CH4)Karbon dioksida (CO2)Nitrogen (N2)Karbon Monoksida (CO)Oksigen (O2)Propen (C3H8)Hidrogen sulfida (H2S)Nilai kalori (Kcal/m3)54-70%27-45%0,5-3%0,1%0,1%-Sedikit sekali4800-670065,7%27,0%2,3%0,0%1,0%0,7%Tidak teratur6513

Sumber : Harahap dkk .(1978)Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik, pada umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 samapi 70 %, gas karbon dioksida (CO2) 30 sampai 40%, hidrogen (H2) 5 sampai 10%, dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit(Sri Wahyuni, 2009). Komposisi gas yang terkandung di dalam biogas dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Komposisi gas dalam biogasNo.Jenis GasVolume (%)

134Metana (CH4)Karbondioksida (CO2)O2, H2, dan H2S50 6030 401 2

Sumber : Sri Wahyuni. 2009Biogas dari Limbah PeternakanPeternakan sapi di kelompok tani Muara Dhipa rata-rata 2-10 ekor sapi dengan lokasi yang tersebar di sekitar kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu. Kondisi demikian sulit untuk terintergrasi dengan sistem pertanian, sapi yang mempunyai bobot badan 450 kg menghasilkan limbah berupa kotoran dan urin lebih kurang 25 kg per ekor per hari. Limbah ternak sapi terdiri dari limbah, padat, limbah cair, dan limbah gas. Penanganan limbah yang baik sangat penting karena dapat memperkecil dampak negatif pada lingkungan, seperti polusi tanah, air, udara dan penyebaran berbagai penyakit menular.Kegiatan peternakan sapi dapat memberikan dampak positif seperti terhadap pembangunan, yaitu berupa peningkatan pendapatan peternak, perluasan kesempatan kerja, peningkatan ketersediaan pangan, dan penghemat devisa (Sri Wahyuni, 2009). Namun apabila tidak dikelola dengan tepat kegiatan ini akan menimbukan permasalahan lingkungan. Pada dasarnya penggunaan biogas memiliki keuntungan ganda yaitu gas metan yang dihasilkan bisa berfungsi sebagai bahan bakar, sedangkan limbah cair dan limbah padat dapat digunakan sebagai pupuk organik. Tabel potensi produksi gas dari berbagai tife kotoran hewan dan produksi kandungan bahan kering kotoran ternak dari beberapa jenis ternak dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut ini.

Tabel 3. Potensi produksi gas dari berbagai tipe kotoran ternak.Tipe Kotoran TernakProduksi gas per kg kotoran (m3)

SapiBabiPeternakan ayam0,023-0,0400,040-0,0590,065-0,116

Sumber : United Nations. 1984

Tabel 4. Produksi dan kandungan bahan kering kotoran beberapa jenis ternakJenis TernakBobot Ternak/ekorProduksi Kotoran Ternak(kg/hari)% Bahan Kering

Sapi PotongSapi PerahAyam PetelurAyam PedagingBabi DewasaDomba52064021904029500,10,067212142625926

Sumber : United Nation. 1984Hubungan Antara Biogas Dengan Lingkungan HidupBiogas mempunyai keunggulan dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari fosil. Sifatnya yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan keunggulan dari biogas, Bahan bakar fosil selama ini diisukan menjadi penyebab dari pemanasan global. Bahan bakar fosil yang pembakarannya tidak sempurna dapat menyebabkan gas CO2naik kepermukaan bumi. Hal tersebut menyebabkan tingginya suhu di atas permukaan bumi seperti yang terjadi pada saat ini. Biogas sebagai salah satu energi alternatif skala rumah tangga yang ramah lingkungan dipastikan dapat menggantikan bahan bakar fosil yang keberadaannya semakin hari semakin terbatas.Sastrosupeno (1984), mengatakan bahwa lingkungan hidup, yaitu apa saja yang mempunyai kaitan kehidupan pada umumnya dan kehidupan manusia pada khususnya. Manusia mempunyai hubungan dengan lingkungan lainnya seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda/alat, termasuk hal-hal yang merugikan lingkungan. Pencemaran lingkungan hidup tidak hanya dalam bentuk pencemaran fisik seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah tetapi juga pencemaran lingkungan sosial yang seringkali menimbulkan keresahan sosial yang gawat (Haeruman, 1978).Kurangnya pendekatan-pendekatan yang serasi terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat lokal, seringkali menimbulkan keresahan-keresahan yang dapat mengganggu kelangsungan pembangunan daerah itu sendiri. Mutu lingkungan dapat diartikan sebagai derajat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan. Semakin tinggi derajat pemenuhan kebutuhan dasar itu, semakin tinggi pula mutu lingkungan dan begitu juga sebaliknya semakin rendahnya pemenuhan kebutuhan dasar maka semakin buruk mutu lingkungan.Menurut Haeruman (1978), pembangunan tidak hanya penting untuk meningkatkan taraf hidup dalam arti materi saja, tetapi juga penting untuk memperhatikan aspek-aspek non materi. Makin tinggi derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat mutu lingkungan tersebut Pengaturan lingkungan hidup adalah suatu konsep pengelolaan kegiatan manusia sedemikian rupa sehingga kesehatan biologis, keanekaragaman dan keseimbangan ekologis dapat dipertahankan. Pengaturan lingkungan hidup berkepentingan dengan penyediaan suatu keserasian antara kegiatan manusia dengan alam. Alam dalam hal ini adalah proses biologis yang berhubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya (Haeruman, 1979).Dikatakan selanjutnya oleh Edmunds dan Letey (1973), bahwa akibat dari limbah dan bahan-bahan buangan dari kegiatan manusia dapat menurunkan kualitas lingkungan. Pengurangan jenis dari suatu populasi mengurangi keanekaragaman lingkungan hidup, kerusakan rantai makanan, dan menyebabkan ketidak seimbangan ekologis yang pada akhirnya dirasakan sebagai kemunduran kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengaturan lingkungan hidup merupakan konsep yang berkepentingan dengan kesehatan manusia jangka panjang. Pengatur lingkungan hidup adalah pengambilan keputusan yang mengatur alokasi sumber dan desain hasilnya mempengaruhi siklus kehidupan ekologis (Edmunds dan Letey, 1973).Menurut Haeruman (1979), yang termasuk ke dalam pengatur lingkungan hidup adalah pemerintah dan segala tingkatannya, seperti departemen pertanian, pertambangan, kehutanan, pejabat-pejabat dalam perusahaan swasta yang secara tidak langsung menciptakan limbah yang menjadi beban pada lingkungan hidup, pemuka adat dan agama yang mengatur kehidupan perorangan dan bermasyarakat.Demikian pula halnya dengan peternak, baik perorangan maupun kelompok diperlukan pengatur lingkungan hidup karena keputusannya dapat mempengaruhi lingkungan hidup dengan limbah ternak yang dihasilkan dari kegiatan usaha peternakan. Oleh karena itu, peternak berkewajiban menangani sedemikian rupa sehingga limbah ini tidak menjadi beban lingkungan.Manfaat BiogasManfaat energi biogas adalah menghasilkan gas metan sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dapat dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman/budidaya pertanian. Manfaat energi biogasyang lebih penting lagiadalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yangtidak bisa diperbaharui. Menurut (Sri Wahyuni, 2008)limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, nilai kalori dari satu meter kubik biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel oleh karena itu, biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah,Liquefied Petroleum Gas(LPG), butana, batubara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil. Kesetaraan biogas dapat dilihat dari Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Biogas dibandingkan dengan bahan bakar lainBiogasBahan Bakar Lain

1 m3BiogasElpiji 0,46 kgMinyak Tanah 0,62 literMinyak Solar 0,52 literBensin 0,80 literGas kota 1,50 m3Kayu Bakar 3,50 kg

Sumber : Sri Wahyuni. 2008

Komponen biodigester sangat bervariasi, tergantung pada jenis biodigester yang digunakan, tetapi, secara umum biodigester dibagi enam komponen utama, yaitu :a. Saluran masuk slurry (kotoran segar)Digunakan untuk memasukkan slurry (campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor utama pencampuran ini berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.b. Saluran keluar residuBerfungsi untuk mengeluarkan kotoran yang sudah difermentasikan ole bakteri. Seluruh ini bekerja berdasarkan prisip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Slurry yang keluar dari saluran ini sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.c. Kutub pengaman tekanan ( Control Valve)Berfungsi sebagai pengatur tekanan gas dalam biodigester,Kutub pengaman ini menggunakan prinsip pipa T.Bila tekanan gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan keluar melalui pipa T. Sehngga tekanan dalam biodigester akan turun.d. Sistem pengadukPengadukan ini dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi substak biodigester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke atas biodigester menggunakan pompa.e. Saluran gasSaluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghidari korosi. Pembakaran gas pada tungku pada ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja antikarat.f. Tangki penyimpan gasAda dua tangki penyimpan gas, Yaitu tangki bersatu dangan unit reaktor (Floting dome)dan terpisah dengan reaktor (Floting dome).Untuk tangki terpisah dibuat khusus sehingga tidak bocor dan tekanan yamng terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S Removal untuk mencegah korosi.

B. Rektor BiogasReaktor biogas berfungsi mengubah kotoran binatang, kotoran manusia dan materi organik lainnya, menjadi biogas. Konsumsi biogas untuk skala rumah tangga antara lain digunakan sebagai bahan bakar memasak dan lampu untuk penerangan. Jenis-Jenis Reaktor Biogas menurut Sri wahyuni (2009). Secara garis besar ada empat macam digester biogas yang biasa digunakan, salah satunya yaitu reaktor fixed dome. Reaktor fixed-dome ini terbuat dari bau bata dan beton yang tertutup di bawah tanah. Sistem ini terbukti aman bagi lingkungan dan berfungsi sebagai sumber energi yang bersih. a. Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome)Reaktor ini disebut juga reaktor Cina. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali di China sekitar tahun 1930-an, dan kemudian sejak itu reaktor ini berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian, yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan batu bata atau beton.Strukturnya harus kuat karena menahan gas agar tidak terjadi kebocoran.bagian yang kedua adalah kubah tetap (Fixed Dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Memulai dari menyiapkan kotoran sapi yang akan digunakan lalu, masukan kotoran sapi tersebut didalam reactor kubah lalu ditambah dengan porsi air yang disesuaikan dengan tinja yang digunakan dan Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian bawah.Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentu harganya relative lebih mahal dan perawatannya lebih mudah, sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena kontruksi tetapnya. Digester biogas dari konstruksi beton pada umumnya dibuat untuk volume digester yang cukup besar (lebih dari 10 m3), namun apabila terjadi kebocoran akan sulit untuk mengatasinya, karena kebocoran yang halus sekalipun akan menyebabkan gas yang terbentuk akan hilang. Kebanyakan kegagalan digester dari beton disebabkan oleh masalah kebocoran. Selain itu kekurangannya yaitu pembuatan digester dengan menggunakan beton relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan plastik maupun drum.

Betonadalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat (terkadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia) pada perbandingan tertentu.Kelebihan dari betonadalah: Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland. Pembuatan digester lebih mahal dari pada memakai bahan plastik maupun drum. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapa pun tergantung keinginan .

Kekurangan dari betonadalah: Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.b. Contoh Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome) pada Program BIRU (Reaktor Biogas Rumah )

Teknologi reaktor biogas skala rumah tangga ini adalah reaktor kubah beton fixed-dome) yang diadaptasi dari sistem yang telah digunakan di negara lain sepert Bangladesh, Kamboja, Laos, Pakistan, Nepal dan Vietnam. Reaktor fixed-dome ini terbuat dari bau bata dan beton yang tertutup di bawah tanah. Sistem ini terbkti aman bagi lingkungan dan berfungsi sebagai sumber energi yang bersih. Di Nepal, teknologi ini digunakan oleh lebih dari 200 ribu rumah tangga selama lebih dari 15 tahun, dengan 95% reaktor masih berfungsi. Bangunan kubah beton biogas ini dapat bertahan minimal 15 tahun dengan penggunaan dan perawatan yang memadai.

Bangunan kubah beton biogas ini dapat bertahan minimal 15 tahun dengan penggunaan dan perawatan yang memadai. Ada 6 bagian utama dari reaktor BIRU yaitu: Inlet (tangki pencampur) tempat bahan baku kotoran dimasukkan, reaktor (ruang anaerobik/hampa udara), penampung gas (kubah penampung), outlet (ruang pemisah), sistem pipa penyalur gas dan lubang penampung ampas biogas atau lubang pupuk kotoran yang telah terfementasi.

Cara kerja reaktor biogasCampuran kotoran dan air (yang bercampur dalam inlet atau tangki pencampur) mengalir melalui saluran pipa menuju kubah. Campuran tersebut lalu memproduksi gas setelah melalui proses pencernaan di dalam reaktor. Gas yang dihasilkan lalu ditampung di dalam ruang penampung gas (bagian atas kubah). Kotoran yang sudah berfermentasi dialirkan keluar dari kubah menuju outlet. Ampas ini dinamakan bio-slurry. Ia akan mengalir keluar melalui overflow outlet ke lubang penampung slurry. Gas yang dihasilkan di dalam kubah lalu mengalir ke dapur melalui pipa. Model Pembangunan Biogas Indonesia pada umumnya terdiri dari bagian-bagian berikut:1. Inlet (tangki pencampur)2. Pipa Inlet (bisa diadaptasi untuk dihubungkan ke toilet)3. Digester4. Penampung Gas (Kubah)5. Manhole6. Outlet & Overflow7. Pipa Gas Utama8. Katup Gas Utama9. Saluran Pipa10. Waterdrain11. Pengukur Tekanan12. Keran Gas13. Kompor Gas dengan pipa selang karet14. Lampu (opsional)15. Lubang Bio-slurryAlat Instalasi BIRUKompor BiogasMemasak adalah salah satu dari penggunaan utama biogas. Gas dari reaktor digunakan sebagai bahan bakar untuk kompor. Kompor BIRU tidak beda jauh dari kompor elpiji dengan satu pembakar. Kompor dengan satu pembakar rata-rata mengkonsumsi 250-400 liter gas per jam.

Katup gas utamaKatup gas utama merupakan elemen penting dari reaktor biogas. Katup gas ini dipasang di antara saluran pipa pengumpul gas dan sistem saluran pipa. Katup gas mengendalikan aliran gas di dalam seluruh sistem saluran pipa, dan harus dibuka dan ditutup seperlunya. Katup ini mencegah kehilangan gas karena kebocoran di dalam saluran pipa atau peralatan. Dengan fungsinya yang penting, kebocoran pada katup gas utama amat berbahaya. Katup berkualitas medium berisiko bocor. Katup gas utama yang digunakan di sistem reaktor BIRU harus berkualitas tinggi dan mendapatkan persetujuan dari BIRU.

MixerKegunaan mixer adalah mengaduk bahan baku dan memastikan kotoran dan air sudah tercampur dengan benar. Mixer berada di dalam tangki inlet. Unit biogas rumah harus menggunakan mixer berkualitas tinggi.

Saluran pipaBiogas diproduksi di dalam reaktor, disimpan di dalam kubah penampung gas lalu disirkulasikan melalui sistem saluran pipa. Kerusakan di dalam sistem dapat berakibat penggunaan aliran gas yang tidak reguler. Pipa yang digunakan untuk mensirkulasikan gas harus berkualitas tinggi, seperti pipa galvanis. Namun pipa PVC juga dapat digunakan. Semua pipa dan aksesoris seperti sikut, stopkontak, dan lain sebagainya, harus memenuhi standar BIRU.

Water DrainBiogas yang mengalir di dalam saluran pipa menyerap uap air yang terkondensasi di dalam pipa. Jika tidak dibuang secara reguler, air dapat menyumbat saluran pipa dan aliran gas. Jika ini terjadi, api biogas di kompor akan terlihat kekuningan untuk waktu yang cukup lama hingga konsentrasi air mencapai tingkat tertentu. Jika dibiarkan, akan berakibat gas yang tidak bisa dinyalakan sama sekali. Untuk alasan itulah water drain dipasang di dalam saluran pipa. Fungsi utama dari water drain adalah untuk mengumpulkan dan menahan butiran air dan uap di dalam saluran pipa, sehingga memastikan aliran gas tetap stabil. Setelah beberapa waktu, water drain akan penuh. Air pada water drain harus dibuang secara rutin.Gas ValveGas valve atau katup gas terinstalasi di saluran pipa untuk mengontrol aliran gas ke kompor. Ia membantu mencapai penggunaan gas yang maksimal. Biogas di dalam salura pipa akan mencapai tekanan tinggi (seperti diindikasikan oleh pengukur tekanan) ketikabio-slurrymeluap di dalam outlet, yang berarti kubah gas telah terisi sepenuhnya dengan gas. Aliran gas akan berubah sesuai dengan penggunaan gas. Efisiensi kompor tergantung dari tekanan dan aliran gas. Untuk mempertahankan efisiensi tinggi, tingkat tekanan dan aliran gas harus disesuaikan seperlunya. Penyesuaian ini dapat dilakukan dengan menggunakan katup gas.

Lampu biogasGas dari reaktor rumah BIRU dapat digunakan sebagai sumber energi untuk lampur. Ini amat bermanfaat di daerah-daerah tanpa akses listrik. Ada berbagai macam lampu biogas tersedia di Indonesia dan semua sangat gampang untuk dioperasikan. Lampu BIRU tidak terlalu beda dari sebuah lampu minyak tanah. Bedanya, ia tidak menggunakan tangki bahan bakar namun menggunakan pipa selang karet tebal yang terhubungkan ke saluran pipa biogas.

KESIMPULANDari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :1.Hasil limbah Peternakan dapat menghasilkan energi alternatif (biogas) skala rumah tangga yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga peternak.2.Pemanfaatan energi alternatif (biogas) dari kotoran ternak dengan cara yang benar dapat meningkatkankan kesadaran petani ternak dalam menghindari pencemaran lingkungan.3.Jikakebutuhan energi alternatif (biogas) dapat dimanfaatkan oleh peternak maka akan memenuhi kebutuhan energi alternatif (biogas) skala rumah tangga yang ramah lingkungan.4. Keuntungan dari Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome) adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentu harganya relative lebih mahal dan perawatannya lebih mudah, 5. Kerugian dari Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome) adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena kontruksi tetapnya. Digester biogas dari konstruksi beton pada umumnya dibuat untuk volume digester yang cukup besar (lebih dari 10 m3), namun apabila terjadi kebocoran akan sulit untuk mengatasinya, karena kebocoran yang halus sekalipun akan menyebabkan gas yang terbentuk akan hilang. Kebanyakan kegagalan digester dari beton disebabkan oleh masalah kebocoran. Selain itu kekurangannya yaitu pembuatan digester dengan menggunakan beton relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan plastik maupun drum

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Alternatif-Cara-Membuat-Digester-Biogas. Diambil dari . http://biokim.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 mei pada pukul 19.00 WIB.Anonim, 2011. Reaktor Biogas. Diambil darihttp://www.biru.or.id. Diakses pada tanggal 19 mei pada pukul 19.00 WIB.Anonim,2012.Tips-Memilih-Tangki-Air-Tandon-Air/. Diambil dari http://pennyu.co.id. Diakses pada tanggal 19 mei pada pukul 19.00 WIB.Anonim,2013.kelebihan-dan-kekurangan-beton-pada-konstruksi.Diambil darihttp://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/.html. diakses pada tanggal 19 mei pada pukul 19.00 WIB.Edmunds. S dan I. Letey. 1973.Environmental Administration.Mc.Graw-HillBook Company. New York.Haeruman, H.1979.Perencanan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.Haeruman, J.S. 1978.Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Hubungannya denganTeknologi dan Hukum. Penataran Anggota Bappeda Seluruh Indonesia dalam Analisa Dampak Lingkungan. Bappenas. Bandung.Harahap F M, Apandi dan Ginting S. 1978.Teknologi Gasbio.Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung. Bandung .Simamora, S., Salundik, S. Wahyuni dan Sarajudin. 2006.Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. Agromedia Pustaka, Jakarta.Sastrosupeno. 1984.Manusia, Alam dan Lingkungan. Depratemen Pendidikan danKebudayaan. Jakarta.Wahyuni, Sri. 2009Biogas.BogorWahyuni, Sri. 2008.Analisa Kelayakan Pengembangan Biogas Sebagai Energi Alternatif Berbasis Individu dan Kelompok, Tesis Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor