25
BIOETIKA & BIOINFORMATIKA DOSEN : ESTI HARPENI

BIOETIKA PERIKANAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi

Citation preview

Page 1: BIOETIKA PERIKANAN

BIOETIKA & BIOINFORMATIKA

DOSEN : ESTI HARPENI

Page 2: BIOETIKA PERIKANAN

MENGAPA PERLU BIOETIKA ?

Page 3: BIOETIKA PERIKANAN

ISU-ISU TERKAIT BIOETIKA

• Cloning– Cloning DNA atau gen, terkait rekayasa genetika– Contoh :

• Cloning spermatogenesis associated 4 gene (SPATA4) pada zebra fish membuka kesempatan untuk memahami proses gonadogenesis

• Ikan medaka, (Oryzias latipes). (1). single-blastula nuclei were transplanted into non-nucleated unfertilized eggs. The nuclear transplants grew to the adult stage expressing genetic markers of both donor and recipient nuclei; they were triploids and sterile. The green fluorescent protein gene (GFP) introduced into donor nuclei could be expressed normally in nuclear transplants. (2). embryonic cell nuclei carrying the GFP gene were transplanted into unfertilized eggs enucleated by X-ray irradiation. Fertile and diploid nuclear transplants were successfully generated, and markers of the donor nuclei were transmitted to the F1 and F2 off-spring in a Mendelian fashion.

Page 4: BIOETIKA PERIKANAN

ISU-ISU TERKAIT BIOETIKA

• Stem cell (= sel punca/sel induk)– Sel yang belum berdiferensiasi dan berpotensi sangat tinggi untuk

berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh– Tipe sel induk :

• Totipotent adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru.

• Pluripotent adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.

• Multipotent adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.

• Unipotent adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk.

– Contoh : Sel induk embrionik ikan Oryzias latipes yang ditransplantasikan ke embrio inang mampu mempertahankan pluripotensinya scr in-vitro (cloning)

Page 5: BIOETIKA PERIKANAN

ISU-ISU TERKAIT BIOETIKA

• Genetically Modified Organisms (GMO)/Transgenic– Fish or frankenfish ??– Atlantik salmon + antifreeze gene of eel-like fish– Amankah ?? Menyebabkan berbagai alergi dan

menghilangkan populasi salmon liar ???– Glofish TM (zebrafish egg + anemone gene)

Page 6: BIOETIKA PERIKANAN

ISU-ISU TERKAIT BIOETIKA

• BIOTERRORISM– Zoonotic diseases of aquatic origin (mikroba atau toksin)

potensial dijadikan sbg senjata biologis– Tersedia dan berpengaruh luas scr ekonomi dan sosial– Contoh : Vibrio, Clostridium, Trematoda, Candida dan

Ciguatera– Deteksi dini KLB sangat diperlukan

Page 7: BIOETIKA PERIKANAN

ISU-ISU TERKAIT BIOETIKA

• Lethal Doses 50 (LD50)– Tes yang dibuat untuk menemukan level konsumsi

(dosis) suatu bahan, dimana 50% hewan uji mati– Hewan uji sangat menderita sebelum mati– Jika bahan aktif kurang mematikan, dosis tinggi

diberikan paksa ke hewan uji sampai ditemukan dosis penyebab kematian

– Alternatif tes berdasarkan prinsip “replacement, reduction and refinement”, contoh : tes limit

Page 8: BIOETIKA PERIKANAN

APA ITU BIOETIKA?

• Bioetika mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu-ilmu kedokteran, hayati, dan sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan hubungannya dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (Preliminary Draft Declaration on Universal Norms on Bioethics, UNESCO, 2005)

Page 9: BIOETIKA PERIKANAN

CIRI-CIRI BIOETIKA

1. Interdisipliner - melibatkan ilmu biomedis, hukum, ilmu sosial, teologi, dll.

2. Internasionalisasi - problem-problem etis yang ditimbulkan dalam perkembangan ilmu-ilmu hayati bersifat internasional

3. Pluralisme - banyak golongan dan pandangan diikutsertakan

Page 10: BIOETIKA PERIKANAN

PERUNDANG-UNDANGAN Perubahan Keempat UUD 45 Pasal 31 ayat (5) yang menyatakan bahwa

“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”

Undang-Undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK pada pasal 22 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup

Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan; pasal 13 yang mengantisipasi produk pangan yang dihasilkan melalui rekayasa genetika

Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang memberikan batasan-batasan perlindungan

Keputusan Bersama Menristek, MenKes dan Mentan Tahun 2004 tentang Pembentukan Komisi Bioetika Nasional

Page 11: BIOETIKA PERIKANAN

PERUNDANG-UNDANGANUU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK - PP No. 41/2006 Perizinan Melakukan Litbang bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing Pasal 201) Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing tidak membawa sampel dan/atau spesimen bahan litbang keluar wilayah NKRIPasal 21 1) Dalam melaksanakan kegiatan litbang, Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing dan Badan Usaha Asing dan Orang Asing tetap menghormati adat istiadat dan norma-norma kebudayaan yang berlaku di tempat kegiatan litbang

Page 12: BIOETIKA PERIKANAN

PERUNDANG-UNDANGANUU No. 18/2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK (RPP Penelitian Berisiko Tinggi)

Pasal 221) Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara

serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah mengatur perizinan bagi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya dengan memperhatikan standar nasional dan ketentuan yang berlaku secara internasional

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah

Page 13: BIOETIKA PERIKANAN

KOMISI BIOETIKA NASIONAL

TUGAS :

1. memajukan telaah masalah yang terkait dengan prinsip-prinsip bioetika,

2. memberi pertimbangan kepada Pemerintah mengenai aspek bioetika dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK yang berbasis pada ilmu pengetahuan hayati,

3. menyebarluaskan pemahaman umum mengenai bioetika

Page 14: BIOETIKA PERIKANAN

KOMISI BIOETIKA NASIONALFUNGSI :

1. Penelaahan prinsip-prinsip bioetika dalam memajukan IPTEK serta mengkaji dampaknya pada masyarakat

2. Peninjauan etika terhadap arah perkembangan IPTEK, khususnya ilmu-ilmu hayati

3. Pemberian pertimbangan kepada pemerintah

4. Pengembangan pedoman nasional bioetika

5. Pelayanan informasi dari dan kepada pemerintah masyarakat luas

6. Penguatan jaringan antar kelompok yang berkepentingan dengan aspek etika

7. Penyelenggaraan kerjasama di forum internasional

8. Penyelenggaraan fungsi-fungsi lain di bidang bioetika yang berkaitan dengan tugas komisi

Page 15: BIOETIKA PERIKANAN

PERLUNYA BIOETIKA

• Diperlukan rambu-rambu berperilaku (etika) bagi para pengelola ilmu pengetahuan, ilmuwan dan ahli tekonologi yang bergerak di bidang biologi molekuler dan teknologi rekayasa genetika

• Bioetika akan dapat berfungsi :1. pemanduan,2. pengawalan, dan3. pemantauan dan pengawasan.

Page 16: BIOETIKA PERIKANAN

BIOINFORMATIKA

: ilmu pengetahuan gabungan dari Biologi, Ilmu komputer dan Teknologi Informasi yang bertujuan untuk menemukan pandangan-pandangan biologi baru serta menciptakan persepsi global yang akan menggabungkan berbagai prinsip biologi.

Page 17: BIOETIKA PERIKANAN

BIOINFORMATIKA

Tiga sub-disiplin bioinformatika :1.Algoritma dan statistik baru utk menghubungkan sejumlah besar data set.2.Analisis dan interpretasi berbagai tipe data termasuk sekuen nukleotida dan asam amino, domain protein serta struktur3.Pengimplementasian ALAT yang dapat secara efisien mengakses dan mengatur berbagai tipe informasi

Page 18: BIOETIKA PERIKANAN

MENGAPA BIOINFORMATIKA PENTING ?

“Walaupun suatu penyakit pada manusia tidak ditemukan sama persis dengan pada hewan, mungkin asa data yang cukup untuk model hewan yang memungkinkan para peneliti menghubungkan prosesnya pada manusia.”•Perspektif yg semakin global pada rancangan percobaan•Database mining

Page 19: BIOETIKA PERIKANAN

EVOLUSI BIOLOGI

• Fungsi homolog : 2 gen berbagi sejarah umum evolusinya

• Sekuen nukleotida dan protein memungkinkan kita menemukan garis nenek moyang antar organisme

• FILOGENETIK : cabang biologi tentang identifikasi dan pemahaman hubungan antar berbagai kehidupan di bumi.

Page 20: BIOETIKA PERIKANAN

PROTEIN MODELING

• ‘Alat’ penting untuk memahami proses-proses normal dan berpenyakit pada organisme hidup

• Proyek genome yg berbeda menghasilkan semakin banyak sekuen

• Lipatan protein baru dan familinya dapat ditentukan shg mampu rekonstruksi hubungan antar spesies dan memperkirakan perbedaan waktu antar organisme sejak mereka terpisah dari nenek moyangnya

Page 21: BIOETIKA PERIKANAN

GENOME MAPPING

• Membentuk informasi dari sekuen-sekuen yang ada

• Mengkomputerisasi peta gen sehingga proses pencarian menjadi lebih cepat, murah dan praktis

Page 22: BIOETIKA PERIKANAN

MAP VIEWER

• Alat untuk memvisualisasikan seluruh genome atau satu kromosom

• “Whole-Genome View” menampilkan sebuah skema untuk semua kromosom organisme

• “Chromosome or Map View” menunjukkan satu atau lebih detil peta untuk satu kromosom.

• Jika ada lebih dari satu peta suatu kromosom, Map Viewer akan menampilkan peta tersebut bergantian

Page 23: BIOETIKA PERIKANAN

MAP VIEWER MENJAWAB :

• Dimana gen tertentu berada pada suatu genome organisme?

• Di gen manakah suatu kromosom berada dan di urutan ke berapa?

• Data sekuen seperti apa pada suatu gen yang muncul pada suatu bagian kromosom?

• Berapa jarak antar gen?

Page 24: BIOETIKA PERIKANAN

KEUNTUNGAN BIOINFORMATIKA

1. Peningkatan diagnosis, treatmen dan upaya pencegahan terhadap suatu penyakit genetik.

2. Mengubah biologi dari pengetahuan berbasis lab menjadi ilmu ttg informasi juga.

3. Studi berbasis sejumlah database dan website memudahkan formulasi hipotesis atau merancang percobaan skala luas.

Page 25: BIOETIKA PERIKANAN

• http://www.ncbi.nlm.nih.gov/