9
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Sekitar akhir abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni dalam percobaan-percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan sudah cukup kalau terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Ternyata bahwa dengan susunan makanan demikian, binatang percobaan tidak menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan badan yang memuaskan. Di dalam susunan makanan diatas, masih diperlukan zat gizi lain yang pada saat itu masih belum diketahui wujudnya. Dalam penelitian penyakit beri-beri diantara para tahanan dan hukuman di Indonesia pada permulaan abad XX, EIJKMAN dan rekan-rekannya menemukan adanya zat yang diperlukan ini, yang kemudian diberi nama VITAMINE oleh VLADIMIR FUNK, karena disangka suatu ikatan organik amine, oleh adanya unsur N dan telah dikenalnya asam amino pada saat itu. Zat vitamin ini diperlukan untuk kehidupan (vita), sehingga diberi nama vitamine. Definisi vitamin ini mula-mula dianggap mudah, dan diformulasikan sebagai suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah-jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar, karena tidak dapat di sintesa di dalam tubuh. Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur

Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bhgtyyb

Citation preview

Page 1: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Sekitar akhir abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni dalam

percobaan-percobaan binatang, disangka bahwa susunan makanan sudah cukup kalau

terdiri atas karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Ternyata bahwa dengan susunan

makanan demikian, binatang percobaan tidak menunjukkan kesehatan dan pertumbuhan

badan yang memuaskan.

Di dalam susunan makanan diatas, masih diperlukan zat gizi lain yang pada saat itu

masih belum diketahui wujudnya. Dalam penelitian penyakit beri-beri diantara para

tahanan dan hukuman di Indonesia pada permulaan abad XX, EIJKMAN dan rekan-

rekannya menemukan adanya zat yang diperlukan ini, yang kemudian diberi nama

VITAMINE oleh VLADIMIR FUNK, karena disangka suatu ikatan organik amine, oleh

adanya unsur N dan telah dikenalnya asam amino pada saat itu. Zat vitamin ini

diperlukan untuk kehidupan (vita), sehingga diberi nama vitamine.

Definisi vitamin ini mula-mula dianggap mudah, dan diformulasikan sebagai suatu zat

gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah-jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar,

karena tidak dapat di sintesa di dalam tubuh.

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil

dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan

dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan

kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin

adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan.

Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan, dan

pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim.

Sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat

dengan protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum di

ketahui dengan pasti.

Page 2: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Asam Folat (Vitamin B9)

Vitamin B9 yang awam dikenal sebagai asam folat juga sering disebut sebagai folisin

atau folat saja. Asal kata asam folat sendiri berasal dari folium yang dalam bahasa latin

berarti daun. Penggunaan kata daun merujuk pada penemuan dan pengisolasian vitamin

B9 pertama kali yang dihasilkan dari daun bayam.

Sebagai bagian dari vitamin-vitamin B kompleks, asam folat juga terurai atau larut

oleh air dan sangat penting bagi proses metabolisme tubuh. Dalam struktur molekul,

asam folat berfungsi sebagai ko-enzim dengan bentuk tetrahydrofolat (THF). THF

sendiri bertugas mengirimkan atom karbon kepada asam nukleat dan asam amino. Lain

sisi, THF juga berperan aktif dalam sintetis pyrimidina sehingga proses generasi dan

membangun sel-sel tubuh sangat memerlukan asam folat. Artinya, asam folat harus

mencukupi selama masa kehamilan dan masa menyusui dimana sel tubuh sedang

mengalami pertumbuhan yang pesat. Inilah alasan utama dokter kandungan selalu

meresepkan asam folat dalam bentuk suplemen bagi ibu hamil untuk mencegah

terjadinya kekurangan vitamin B9 dalam tubuh ibu hamil maupun menyusui.

Asam folat dalam bentuk alami lebih mudah diserap tubuh dan bila kondisi normal

dan pola makan juga normal atau memenuhi standar kesehatan, kebutuhan akan vitamin

B9 seharusnya terpenuhi dengan baik. Beberapa kondisi membutuhkan tingkat vitamin

B9 yang lebih tinggi dari biasanya dan kondisi tertentu ini memaksa kita untuk

memperolehnya melalui suplemen vitamin B9 karena meski banyak sumber makanan

yang mengandung asam folat, kandungan tersebut sangatlah kecil sehingga untuk tujuan

pengobatan tidak mencukupi.

Beberapa penelitian juga memastikan bahwa vitamin B9 bekerja sama dengan vitamin

B6 serta vitamin B12 dan beberapa kelas nutrisi lainnya mengontrol kandungan asam

amino homocystine dalam sel darah merah dimana tingginya asam amino homocystine

dalam sel darah merah dikaitkan dengan penderita gagal jantung dan gangguan peredaran

darah lainnya. Hanya saja, para peneliti belum dapat menentukan apakah kondisi

Page 3: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

kegagalan jantung diakibatkan oleh tingginya kadar asam amino homocystine atau kadar

yang tidak normal tersebut disebabkan oleh kelainan jantung itu sendiri.

Secara umum, sangat wajar memiliki kadar asam folat rendah dalam tubuh dan tidak

akan mengganggu kesehatan. Beberapa penyebab dapat menyebabkan rendahnya kadar

asam folat, misalnya minum minuman beralkohol, dimana kondisi tersebut masih bisa

ditangani secara medis secara mudah meski disarankan selalu untuk menjaga level asam

folat dalam tubuh agar terhindar dari dampak kekurangan vitamin B9.

II.2 Sumber Asam Folat (Vitamin B9)

Asam folat mudah ditemukan terutama pada jenis sayuran dengan hijau daun. Hanya

saja kandungan yang dimiliki biasanya tidak tinggi, namun karena kebutuhan tubuh akan

asam folat juga tidak terlalu besar, kecuali untuk kondisi-kondisi tertentu seperti masa

kehamilan, maka kandungan-kandungan tersebut mencukupi kebutuhan tubuh manusia.

Berikut ini beberapa bahan makanan alami yang sering kita temui dan mengandung

asam folat yang baik :

Jenis kacang-kacangan

Sayur bayam

Sawi

Asparagus

Selada

Brokoli

Alpukat

Mangga

Pepaya

Nanas

Kiwi

Page 4: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

Jeruk

Roti

Pak choi

Hati sapi

Susu dan telur

Kesemuanya hanya contoh dari banyak sumber makanan yang mengandung vitamin

B9. Disarankan bagi yang membutuhkan kandungan tinggi untuk mengkonsumsi sayur

mayur serta buah-buahan karena relatif mengandung vitamin B9 tinggi.

II.3 Fungsi Asam Folat (Vitamin B9)

Bentuk aktif asam folat ialah tetrahydrofolic acid (THF atau FH4) suatu koenzim yang

mentransfer gugusan formyl, hydroxymethyl, methylene dan formimine, yang terikat

pada N4 atau N10. Proses reaksi-reaksi ini bersangkutan dengan sintesa purine,

methionine dan serine. Juga memegang peranan dalam katabolisme histidine. Pada

binatang, asam folat diperlukan untuk pertumbuhan dan kehamilan. Pada segala jenis

binatang dan pada manusia asam folat berperan dalam hematopoiesis. Pada defisiensi

asam folat terjadi hambatan sintesa DNA yang berakibat terjadinya prekursor erythrocyte

megaloblastik. Metabolisme asam folat sangat erat berhubungan dengan fungsi Vitamin

B12 dan asam askorbat (Vitamin C).

II.4 Akibat Kekurangan Asam Folat (Vitamin B9)

Karena mudah ditemukan dalam berbagai bahan makanan alami dan tubuh hanya

membutuhkan sedikit kandungan asam folat, jarang ditemui gangguan kesehatan yang

disebabkan defisiensi vitamin B9. Perlu diperhatikan bahwa kadar yang dibutuhkan

tubuh akan berbeda jauh bagi ibu hamil dan menyusui.

Meski demikian, kekurangan vitamin B9 pada umumnya akan mengalami beberapa

kondisi sebagai berikut :

Mudah lelah

Page 5: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

Kehilangan selera makan

Rasa nek dan muntah-muntah

Otot sakit

Kulit kering dan bersisik

Kesemutan

II.5 Akibat Kelebihan Asam Folat (Vitamin B9)

Beberapa reaksi tubuh bisa disebabkan oleh terlalu banyaknya asupan vitamin B9.

Meski asam folat aman bagi kesehatan, namun dalam jumlah yang besar dapat

menyebabkan gangguan pencernaan, sulit tidur dan tanda pada kulit.

II.6 Struktur Kimia Asam Folat (Vitamin B9)

Asam folat magandung gugus 2-amino-4-hidroksipteridin yang terikat pada asam para

aminobenzoat, dan bergabung dengan asam glutamat.

Page 6: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Vitamin B9 yang awam dikenal sebagai asam folat juga sering disebut sebagai folisin

atau folat saja. Asal kata asam folat sendiri berasal dari folium yang dalam bahasa latin

berarti daun. Penggunaan kata daun merujuk pada penemuan dan pengisolasian vitamin

B9 pertama kali yang dihasilkan dari daun bayam.

Asam folat dalam bentuk alami lebih mudah diserap tubuh dan bila kondisi normal

dan pola makan juga normal atau memenuhi standar kesehatan, kebutuhan akan vitamin

B9 seharusnya terpenuhi dengan baik. Beberapa kondisi membutuhkan tingkat vitamin B9

yang lebih tinggi dari biasanya dan kondisi tertentu ini memaksa kita untuk

memperolehnya melalui suplemen vitamin B9 karena meski banyak sumber makanan

yang mengandung asam folat, kandungan tersebut sangatlah kecil sehingga untuk tujuan

pengobatan tidak mencukupi.

B. SARAN

Dalam pembuatan resume ini masih banyak memiliki kesalahan. Oleh karena itu, saya

memohon kritikan dan saran dari dosen pembimbing untuk perbaikan resume ini, agar

dalam penyusunan resume yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Page 7: Biokimia Vitamin Larut Air Fatmah Ismail

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Sediaoetama, Achmad Djaeni, 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat : Jakarta

G. Kartasapoetra, dkk, 2008. Ilmu Gizi. Rineka Cipta: Jakarta