Upload
puput-eka
View
63
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : Puput Eka Saputri
NIM : 1112016100037
Kelas : Pendidikan Biologi 3A
Kompetensi Dasar
3.2 >>Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi: mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
4.3 >> Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
Tujuan Pembelajaran
Memahami bioproses yang terjadi di dalam sel.
Uraian Materi
I. REPRODUKSI SELA. Pengertian Reproduksi Sel
Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak
jumlah sel dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri
sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada
organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan
secara generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan).
Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di
dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
Berdasarkan organisasi sel, organisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organisme prokariotik
dan eukariotik. Pada organism prokariotik, reproduksi sel dilakukan dengan cara
membelah diri (pembelahan biner). Sedangkan, reproduksi sel pada organisme eukariotik
dengan cara mitosis dan meiosis.
B. Reproduksi Sel pada Organisme ProkariotikReproduksi sel pada organisme prokariotik, seperti bakteri dan protozoa, terjadi melalui
proses pembelahan sel secara langsung, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel yang
sama besar dan mengandung materi genetik yang sama. Pembelahan sel seperti ini disebut
pembelahan biner. Pembelahan biner tidak mengalami tahapan-tahapan pembelahan, seperti
pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
Proses pembelahan biner pada sel bakteri diawali dengan sintesa bahanbahanyang
diperlukan untuk membuat sel baru. Pada awal pembelahan sel, kromosom yang terdapat
bebas di dalam sel akan menempel pada dinding sel, kemudian bersama-sama dengan
pembesaran ukuran sel, berlangsung sintesis sel atau replikasi DNA (penggandaan
kromosom). Setelah DNA baru selesai dibentuk, dan sel telah mencapai pembesaran
maksimum, akan terjadi pembelahan sel menjadi dua bagian yang memiliki bahan genetik
yang sama.
Pembelahan Sel Bakteri
C. Pembelahan Sel pada Organisme EukariotikReproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui proses pembelahan sel yang
diawali dengan penggandaan materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti pembelahan
kromosom. Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh pembelahan nukleus, lalu diakhiri
dengan pembelahan sel.
Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
mitosis dan meiosis. Mitosis dapat terjadi pada setiap organ dan berfungsi membentuk sel dengan
jumlah kromosom yang sama. Sedangkan, pembelahan meiosis hanya berlangsung pada jaringan
organ seks dan berfungsi mereduksi jumlah kromosom menjadi separuhnya.
Mitosis dan meiosis merupakan pembelahan sel secara tidak langsung, yaitu melalui
tahapan-tahapan tertentu, dan ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari kromosom
yang dikandungnya. Pada saat pembelahan sel, kromosom mudah diamati di bawah mikroskop,
karena benang-benang kromatin menebal dan memendek serta mudah menyerap warna. Sebelum
Membran plasma
Dinding sel
Duplikasi kromosom
dinding sel dan selaputplasma mulai membelah
Terpisah menjadiDua sel
Kromosom prokariotik
sel membelah, sel melakukan persiapan, seperti pembelahan organel-organel sel, setelah
pembelahan sel selesai, terjadi proses pertumbuhan atau pertambahan sel. Untuk mengetahui
proses pembelahan sel tersebut, mari cermati uraian berikut.
1. Siklus SelSiklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut tahapan tertentu, dan setelah melalui
semua tahapan akan kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi menjadi dua
tahapan, yaitu tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase pembelahan).
a. Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini tidak tepat, karena dalam tahap ini sel
dalam keadaan aktif melakukan metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum
pembelahan. Pada tahap ini, di dalam sel terdapat membrane yang membungkus inti sel.
Kromosom tidak tampak karena kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus dan
tidak menggulung sehingga tidak dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya.
Interfase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1 ) Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus
melakukan pembelahan organel.
2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan.
3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan untuk pembelahan sel.
b. Fase Pembelahan
Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses pembelahan sel, baik proses
mitosis maupun meiosis. Untuk lebih mengetahui tentang siklus sel. Mari cermati Gambar 4.3. di
bawah ini.
Sumber: Image.google.co.id
2. Pembelahan MitosisMitosis adalah pembelahan inti sel dan sitoplasma yang terjadi melalui tahap/ fase
pembelahan dari satu sel induk menjadi dua sel anakan. Mitosis terjadi pada sel tubuh (somatis)
di mana kromosomnya berpasangan sehingga disebut diploid (2n). Pembelahan secara mitosis
berfungsi untuk memelihara jumlah kromosom, untuk pertumbuhan serta mengganti sel yang
rusak. Pembelahan mitosis terjadi di seluruh tubuh (somastis) pada manusia, kecuali pada sel-sel
penghasil gamet untuk reproduksi seksual. Pada manusia dewasa diperkirakan setiap detiknya
terjadi 25 juta pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis pada tumbuhan terjadi pada jaringan
embrional, misal titik tumbuh di ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium. Pada organisme
tertentu, pembelahan mitosis dapat menghasilkan organisme baru, yaitu melalui reproduksi
aseksual. Pembelahan sel tidak terjadi secara terus-menerus, tetapi diselingi dengan periode
tertentu untuk pembesaran dan persiapan. Sebagian besar periode persiapan untuk proses
pembelahan sel adalah untuk pertumbuhan. Periode persiapan ini disebut interfase.
Mitosis dikendalikan oleh gen dalam masing-masing sel. Kerja gen ini dipengaruhi oleh
hormon pertumbuhan dan faktor tumbuh lain, misalnya Mitosis Promoting Factor (MPF) yaitu
suatu enzim protein kinase yang dihasilkan oleh sel onkrogen. Adanya MPF menyebabkan
pertumbuhan sel melebihi sel normal dan dapat menyebabkan kanker.
Tahap pembelahan mitosis, meliputi :
- Tahap pemisahan kromosom, terdiri dari profase, metafase, anafase dan telofase.
- Tahap pembelahan sitoplasma (sitokinensis)
Fase-fase pembelahan mitosis :
1. Profase
Membran inti menghilang, nukleus menghilang, kromatin menjadi kromosom, kromosom
menjadi 2 kromatid, terbentuk kutub-kutub pembelahan, dan setiap pasangan kromatid berjalan
menuju bidang equator.
2. Metafase
Setiap kromoson yang terdiri dari 2 kromatid kromosom tersusun pada bidang pembelahan atau
equator dan kromosom-kromosom tersebut melekat pada benang spindel pada bagian sentromer
(kinetokhor) mengatur diri pada bidang equator.
3. Anafase
Kromatid membelah bergerak meninggalkan bidang equator dan setiap pembelahan menuju ke
kutub secara berlawanan, benang-benang gelendong berguna sebagai jalur penuntun gerakan
kromatid ke kutub.
4. Telofase
Kromatid telah mencapai kutub pembelahan, kromatid memanjang atau menjadi benang
kromatin dan letaknya teratur, terbentuknya dinding dan nukleolus, sel membelah dan masing-
masing mempunyai inti, dan terbentuk 2 sel anakan yang sama.
Pembelahan Mitosis
3. Pembelahan MeiosisPembelahan ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti testes atau
ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel
tubuh yang membentuk tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk
sperma /induk ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium kedua induk itu
terus dibentuk namun jelas secara mitosis (2n-2n)
Pembelahan meiosis bertujuan:
1. untuk membentuk sel-sel kelamin.
2. membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
3. pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin
yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
4. untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan
pembelahan, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2 secara langsung tanpa penggandaan
lagi karena harus ada reduksi kromosom.
Tahapan pembelahan meiosis I adalah sebagai berikut:
Karena dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka diawali dengan Fase
dimana sel tumbuh dan berkembang. Merupakan tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan
sel. Pada fase ini terjadi peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan.
Akhir dari fase dihasilkan dua salinan DNA dan siap berubah menjadi kromosom
a. ProfaseI
Profase I merupakan tahap terpanjang dibandingkan tahapan meiosis 1 lain
Dibedakan atas: LeZy PaDiDi
1. Leptoten : Fase ini ditandai dengan benang kromatin menebal memendek
berubah menjadi kromosom.
2. Zigoten : Fase ini ditandai dengan kromosom homolog saling berdekatan dan
berpasangan membentuk sinapsis atau bivalen
3. Pakiten : Pada fase ini terjadi penggandaan atau replikasi kromosom, menjadi dua
kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu atau berlekatan dan belum
membelah, sehingga disebut tetrad.( 2n - 4n)
4. Diploten : Pada fase ini antar lengan kromosom dapat terjadi kiasma. Kiasma
merupakan tempat terjadinya pindah silang.sehngga terjadi kemungkinan crossing
over ya di fase ini
5. Diakinesis : Fase ini ditandai dengan munculnya benang spindle yang keluar
diantara dua sentriol, yang telah berada di kutub-kutub yang berlawanan. Pada
fase ini nucleolus dan membrane nucleus menghilang, dan tetrad mulai bergerak
menuju budang equator.
Pembelahan pada meiosis II :
Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I terulang kembali. Agar berbeda, tahap-
tahap meosis II dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II.
a ) Profase II
Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang spindel menarik
sentromer kedua kutub yang
berbeda.
b) Metafase II
Kromosom terletak pada bidang equator dan setiap sentromer pada kromosom diikat oleh
benang spindel.
c) Anafase II
Sentromer membelah dan dua kromatid berpisah, kemudian bergerak kearah berlawanan
menuju kutub.
d) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus
kelompok kromosom tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan
dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah sel induknya.
Sumber: Image.google.co.id Reproduksi Sel Secara Meiosis
4. Gametogenesis
Pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin disebut dengan pembelahan meiosis datu
reduksi. Sedang proses pembentukan gamet (sel kelamin) melalui pembelahan meiosis, disebut
gametogenesis. Pembelahan eduksi terjadi pada kelenjar kelamin jantan (testis) dan kelenjar
kelamin betina (ovarium).
Spermatogenesis
Merupakan proses terbentuknya sperma yang terjadi pada kelenjar testis. Dalam testis
terdapat tubulus seminiferus. Pada tubulus ini terdapat dua jaringan (ephitelium dan pengikat).
Pada jaringan ephitelium terdapat spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi
nutriens pada spermatozoid. Selain itu pada tubulus seminiferus juga terdapat sel Leydig yang
mensekresikan hormon terstoteron yang berperan pada proses spermatogenesis.
Spertmatogenesis di mulai dengan pembelahan spermatogonia secara meiosis menjadi
sel-sel baru yang disebut spermatosit primer. Kemudian sel-sel ini membelah secara meiosis
menjadi dua spermatosit sekunder, yang selanjutnya mengalami pembelahan meiosis menjadi
empat spermatid yang sama besar. Jasi spermatosit primer mengalami pembelahan meosis I yang
menghasilkan spermatosit sekunder yang sama besar. Selama pembelahan meosis II, kedua
spermatosit sekunder membelah lagi dan menghasilkan empat spermatid yang sama besar oula.
Spermatid berupa sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah besar protoplasma dan
merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid. Walaupun pembelahan meisosis
telah sempurna, tetapi spermatid harus mengalami proses pertumbuhan dan deferensiasi lebih
lanjut yang sangat komplek untuk menjadi sperma atau spermatozoid yang fungsional.
Urutannya :
Spermatogonia à spermatosit primer à spermatosit sekunder à spermatid à spermatozoa.
Oogenesis
Merupakan proses terbentuknya ovum pada ovarium. Pada anak bayi wanita terdapat
oosit primer kurang lebih 1 juta . selama masa kanak-kanak oosit orimer mengalami masa
istirahat hingga mencapai usia puber. Usian dewasa oogonesis berlangsung dengan hasil 1
oogonium menjadi 1 ovum (fungsional) dan 3 ootid (tidak fungsional).
Oogonium mengalami pembelahan seara meiosis untuk menghasilkan oogonium
tambahan yang mempunyai jumlah kromosom haploid. Selanjutnya oogonium tumbuh
berkembang menjadi oosit primer dan pembelahan meiosis I dimuali. Proses selanjutnya adalah
pembentukan tetrad (sinapsis) dan pemisahan kromosom homolog seprti yang terjadi pada
spermatogenesis. Perbedaannya adalah pembagian sitoplasmanya yang tidak sama sehingga
menghasilkan satu sel besar yang disebut oosit sekunder. Oosit sekunder mengandung hampir
semua sitoplasma dan kuning telur, serta satu sel kecil yang disebut badan kutub pertama. Dan
pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah secara tidak sama dengan dan membentuk
sebuah ootid besar. Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma, dan sebuah
badan kutub kecil yang kedua. Pada saat bersamaan, badan kutub pertama dapat membelah diri
menjadi dua badan kutub. Selanjutnya ootid mengalami pertubmuhan dan perkembangan
menjadi telur yang dewasa tau masak dan tidak mengamali pembelahan sel. Kemudian ketiga
kutub kecil hancur sehingga tiap oosit primer hanya membentuk satu sel telur saja. Pembagian
sitoplasma yang tidak sama menjamin bahwa sel telur yang sudah dewaas atau masak
mempunyai cukup sitoplasma dan kuning telur untuk hidup terus bila dibuahi.
Urutanya :
Oogonium à osit primer à oosit sekunder à ootid à ovum
Pada fertilisasi yaitu pembuahan sel telur oleh sel mani, terjadilah penyatuan-penyatuan
sel-sel yang haploid menjadi zigota yang diploid. Dengan demikian terjalah kombinasi antara
kromosom-kromosom yang berasal dari ibu dan ayah. Dengan demikian seoran ganak akan
mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom pada ayah dan ibunya,
sedangkan dalam kromosom anaknya terkandung baik sifat-sifat ayah maupun ibunya. Ini
merupakan suatu mekanisme yang penting untuk memperbaiki sifat-sifat individu apabila sifat-
sifat yang baik dari ayah maupun ibunya dapat mengadakan kombinasi. Disinilah letak penting.
II. PROSES SINTESIS PROTEIN
Langkah-langkah proses Sintesis Protein:
Secara garis besar, ADN sebagai bahan genetis mengendalikan sifat individu melalui proses sintesis protein. Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan protein katalis. Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang berbeda satu sama lain. Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis, emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah transkripsi yaitupencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.Sebelum saya jelaskan prosesnya, sebaiknya pahami ini:
- Langkah sintesis protein- Tempat berlangsung- Perancang jenis protein- Pelaksana proses sintesis- Sumber energi- Bahan sintesis protein- Enzim yang diperlukan untuk transkripsi
: Transkripsi dan Translasi: Ribosom: ADN: ARNd, ARNt, dan ARNr: Adenosin Tri Phosphat (ATP): asam amino: ARN polymerase
1. TranskripsiLangkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
1. Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd. Rantai ADN yang mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak ARNd disebut rantai antisense.
2. Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen. Triplet ini akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetikayang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein. Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode genetika. Lihat daftar kodon dan asam amino yang dikodekannya di bawah ini.
3. Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom dalam sitoplasma
2. Translasi
ARNt memiliki triplet yang merupakan pasangan kodon dan disebut antikodon. Setiap ARNt hanya dapat mengikat satu jenis asam amino sesuai yang dikodekan oleh kodon. Jadi dalam translasi terjadi penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd (kodon) oleh ARNt (antikodon) dengan cara ARNt mengikat satu asam amino yang sesuai.
Setelah ARNd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan ribosom dalam sitoplasma. Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan oleh ARNt. Caranya, ARNt akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam amino tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan secara bergantian oleh banyak ARNt yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino yang lain.
Mungkinkah ARNt keliru membawakan jenis asam amino sehingga tidak sesuai dengan kodon? Kecuali terjadimutasi, kemungkinan hal ini sangat kecil terjadi. Karena setiap ARNt yang membawa asam amino akan berpasangan tepat sama dengan ARNd membentuk pasangan kodon – antikodon. Dengan cara demikian kecil kemungkinan ARNt ‘salah membawa’ asam amino.
Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom, selanjutnya akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk polipeptida. Protein akan terbentuk setelah berlangsung proses polimerisasi.