Upload
erikkazuya
View
37
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
riza
Citation preview
BIOMASSA
Pengetahuan Dasar tentang Biomassa
Biomassa - Energi Terbarukan yang berasal dari Tumbuhan dan Hewan
Biomassa, dalam industri produksi energi, merujuk pada bahan biologis yang hidup atau
baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial.
Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai
biofuel, tapi dapat juga mencakup materi tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi
serat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat pula meliputi limbah terbiodegradasi1 yang dapat
dibakar sebagai bahan bakar. Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah
tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat seperti batu bara atau minyak bumi.
Biomassa biasanya diukur dengan berat kering (http://id.wikipedia.org).
Sumber lain menyebutkan biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses
fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman,
pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, limbah perkotaan, tinja dan kotoran
ternak. Biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umumnya yang
digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan
limbah setelah diambil produk primernya.
1 Terbiodegradasi yaitu tidak dapat diurai oleh mikroorganisme dan menyebabkan polusi pada perairan di lingkungan.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber
energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
berkesinambungan (suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang
sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan
lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi
tulang punggung penghasil devisa negara.
Bahan bakar bio adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa - Organisme atau produk
dari metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu
sumber energi terbaharui. Biasanya bahan bakar bio dibakar untuk melepas energi kimia yang
tersimpan di dalamnya. Riset untuk mengubah bahan bakar bio menjadi listrik Menggunakan sel
bahan bakar adalah bidang penelitian yang sangat aktif.
Biomassa dapat Digunakan langsung sebagai bahan bakar atau untuk memproduksi bahan
bakar bio cair. Biomass yang diproduksi dengan teknik pertanian, seperti biodiesel, etanol, dan
bagasse (seringkali sebuah produk sampingan dari pengkultivasian2 Tebu) dapat dibakar
dalam mesin Pembakaran dalam atau pendidih.
Sebuah hambatan adalah seluruh biomassa harus melalui proses. Beberapa proses tersebut
yaitu: harus dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi dan dibakar. Seluruh
langkah ini membutuhkan banyak sumber daya dan infrastruktur.
Pembagian Biomassa
Biomasa dapat diambil dari bahan tanaman yang berupa limbah pertanian, limbah industri
pengolahan kayu atau dari tanaman yang memang ditanam secara khusus untuk menghasilkan
energi bagi mesin bakar. Di samping itu dapat juga dimanfaatkan limbah peternakan dan limbah
rumah tangga. Dari kedua jenis bahan penyusun biomassa tersebut dapat dua bagian besar yaitu,
biomasa kering (limbah kayu, jerami atau sekam) dan biomassa basah ( kotoran ternak dan
sampah rumah tangga).
Biomasa Basah
Biomasa basah yang berupa kotoran ternak atau sampah rumah tangga perlu diubah terlebih
dahulu melalui proses anaerobik untuk menghasilkan gas metana yang dapat digunakan untuk
menggerakkan generator listrik.
2 Pengkultivasian: pengolahan
Biomassa Kering
Biomassa kering ini dapat diperoleh dari bahan tanaman yang berasal dari hutan atau areal
pertanian. Dari hutan biasanya hanya kayu yang dianggap memiliki nilai ekonomis tinggi
sebagai bahan baku bubur kertas, pertukangan atau kayu bakar. Peluang kayu untuk bioenergi
baik selama masih di hutan maupun setelah masuk industri cukup besar.
Prinsip Kerja biomasa
Tanaman menyerap energi dari matahari. Melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan
air dan unsur hara dari dalam tanah serta CO2 dari atmosfer akan menghasilkan bahan organik
untuk memperkuat jaringan dan membentuk daun, bunga atau buah. Sementara itu karena tidak
mampu berfotosintesa sendiri, hewan memanfaatkan energi yang telah berubah bentuk menjadi
daun, rumput atau yang lain dari bagian tumbuhan secara langsung untuk hidupnya. Sedangkan
secara tidak langsung, misalnya hewan carnifora, prinsipnya tetap memanfaatkan energi yang
telah berubah bentuk menjadi daging pada hewan lain. Inilah yang menjadi bahan dasar biomasa.
Saat biomasa diubah menjadi energi, CO2 yang akan dilepaskan ke atmosfer. Siklus CO2
akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi
atau gas alam. Ini berarti CO2 yang dihasilkan tersebut tidak memiliki efek terhadap
kesetimbangan CO2 di atmosfer. Kelebihan ini yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
terciptanya energi yang berkelanjutan.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan karena kita selalu dapat menanam lebih
banyak pohon dan tanaman, dan sampah akan selalu ada. Beberapa contoh bahan bakar biomassa
adalah kayu, tanaman, pupuk, dan beberapa jenis sampah. Ketika dibakar, energi kimia dalam
biomassa dilepaskan sebagai panas. Jika Anda memiliki perapian, kayu yang dibakar di
dalamnya adalah bahan bakar biomassa. Limbah kayu atau sampah dapat dibakar untuk
menghasilkan uap yang digunakan untuk membuat listrik, atau untuk menyediakan panas untuk
industri dan rumah.
Mengkonversi Biomassa menjadi Bentuk Energi lain
Membakar biomas bukanlah satu-satunya cara untuk melepaskan energi. Biomassa dapat
dikonversi menjadi bentuk energi lain yang dapat dimanfaatkan, seperti gas metana atau bahan
bakar transportasi, seperti etanol dan biodiesel.
Gas metana adalah bahan utama dari gas alam. Benda berbau, seperti sampah yang
membusuk, dan pertanian dan kotoran manusia, melepaskan gas metana - juga disebut "landfill
(TPA) gas" atau "biogas".
Tanaman seperti jagung dan tebu dapat difermentasi untuk menghasilkan etanol. Biodiesel,
bahan bakar transportasi yang lain, dapat diproduksi dari hasil sisa produk-produk makanan
seperti minyak nabati dan lemak hewani.
Semua material organik mempunyai potensi untuk dikonversi menjadi energi. Biomassa dapat
secara langsung dibakar atau dikonversi menjadi bahan padatan, cair atau gas untuk
menghasilkan panas dan listrik.
Contoh konversi pada biomassa diantaranya sebagai berikut:
a. Konversi biomassa pada ketel uap modern
Gambar Mata rantai konversi biomassa menjadi energi panas, listrik, dan bahan bakar kendaraan
Biomassa dibakar pada ketel uap modern untuk menghasilkan panas, listrik atau kombinasi
panas dan tenaga. Sistem ini secara komersial telah banyak digunakan di Amerika Serikat,
Australia, Finlandia dan German, walaupun secara tipikal hanya menghasilkan 20% energi jika
dibandingkan dengan bahan baker fosil.
b. Proses anaerobik
Merupakan proses biologi yang konversi biomass baik padatan maupun cair menjadi gas
tanpa oksigen. Gas yang dihasilkan didominasi methane dan CO2. Hasil ikutan berupa kompos
dan pupuk untuk pertanian dan kehutanan. Teknologi ini telah dikembangkan secara komersial di
Europa dan Amerika utara.
c. Gasifikasi Biomassa
Gasifikasi merupakan konversi dengan menggunakan parsial oksidasi pada suhu karbonisasi
sehingga menghasilkan bahan bakar gas dengan level panas berkisar antara 0,1-0,5 dari gas alam,
tergantung proses gasifikasi yang digunakan. Konversi ini lebih menguntungkan secara ekonomi
dibandingkan dengan pembakaran langsung, bersih, dan efisien dalam pengoperasian. Produk
dari gasifikasi ini dapat juga di-reform untuk menghasilkan methanol dan hydrogen. Teknologi
ini sedang dalam awal komersial.
d. Pyrolysis Biomassa
Pyrolysis merupakan pendegradasian panas pada biomassa tanpa oksigen, untuk
menghilangkan komponen volatile pada karbon. Hasil dari proses ini selalu dalam bentuk gas,
dan hasil penguapannya dapat menghasilkan bahan bakar cair dan padatan sisa. Bahan bakar cair
ini dapat menghasilkan panas dan listrik apabila dibakar dalam ketel uap, mesin atau turbin.
Produk lain dari proses pyrolysis ini adalah berupa arang dan bahan kimia. Teknologi konversi
pyrolysis biomassa ini telah demonstrasikan di Europa selama 3 tahun, dari tahun 2002 - 2005.
e. Pembuatan arang
Penyiapan lahan baik pertanian maupun HTI (Hutan Tanaman Industri) seringkali dengan
cara pembakaran, selain beresiko kebakaran dan gangguan pernafasan, cara inipun dapat
menstimulus pemanasan global akibat peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer. Dengan
mengkonversinya menjadi arang tentunya dapat meminimalkan emisi, pun menambah
penghasilan masyarakat. Selain digunakan sebagai sumber panas, arang pun dapat digunakan
sebagai kondisioner tanah untuk mempercepat terjadinya simbiotik antara akar dengan mikoriza,
yang berkontribusi pada percepatan pertumbuhan tanaman dan penyerapan emisi CO2 di
atmosfir.
Dalam hubungannya dengan peningkatan karbon sequestrasi, konversi biomassa menjadi
arang merupakan salah satu pilihan bijak yang efektif dan efisien, karena karbon pada arang
dapat disimpan dalam durasi yang lama dibanding dengan karbon pada bentuk kayu.
Berapa Banyak Biomassa yang Digunakan untuk BBM
Bahan bakar biomassa menyediakan sekitar 4% dari energi yang digunakan di Amerika
Serikat. Para peneliti sedang mencoba untuk mengembangkan cara-cara untuk membakar lebih
banyak biomassa dan lebih sedikit bahan bakar fosil. Menggunakan biomassa untuk energi dapat
mengurangi limbah dan emisi gas rumah kaca.
Kayu & Limbah Kayu
Bentuk biomassa yang paling umum adalah kayu. Selama ribuan tahun orang telah
membakar kayu untuk pemanasan dan memasak. Kayu adalah sumber utama energi di Amerika
Serikat dan seluruh dunia sampai pertengahan 1800-an. Kayu terus menjadi sumber utama energi
di banyak negara berkembang. Di Amerika Serikat, kayu dan limbah kayu (kulit kayu, serbuk
gergaji, serpihan kayu, dan kayu bekas) menyediakan sekitar 2% dari energi yang kita gunakan
saat ini.
Menggunakan Kayu dan Limbah Kayu
Sekitar 84% bahan bakar dari kayu dan limbah kayu yang digunakan di Amerika Serikat
dikonsumsi oleh industri, produsen listrik, dan bisnis komersial. Sisanya, terutama kayu,
digunakan di rumah-rumah untuk pemanasan dan memasak.
Banyak pabrik-pabrik di produk-produk kayu dan industri kertas menggunakan limbah kayu
untuk menghasilkan uap dan listrik mereka sendiri. Ini menghemat uang perusahaan tersebut
karena mereka tidak perlu membuang produk limbah mereka dan mereka tidak harus membeli
lebih banyak listrik.
Limbah menjadi Energi
Energi dari Sampah
Sampah, yang sering disebut Limbah Padat Perkotaan (LPP), adalah sumber dari sekitar
10% dari total energi biomassa yang dikonsumsi di Amerika Serikat. LPP mengandung bahan-
bahan biomassa (atau biogenik) seperti kertas, kardus, sisa-sisa makanan, potongan rumput,
daun, kayu, dan produk kulit, dan material-material biomassa yang mudah terbakar, terutama
plastik dan bahan sintetis lainnya yang terbuat dari minyak bumi. Sejak 1985, program daur
ulang dan pengomposan di Amerika Serikat telah mengurangi porsi bahan LPP biogenik yang
dipendam atau dibakar, sementara kandungan non-biogenik secara keseluruhan telah
meningkat. Sekitar 60% dari LPP (berdasarkan berat) yang sekarang dipendam atau dibakar
adalah biogenik. Materi yang termasuk biogenik menyumbang sekitar 55% dari energi yang
dihasilkan ketika LPP dibakar dalam fasilitas pengubahan limbah menjadi energi. Pengomposan
biomasssa di TPA LPP menghasilkan metana, yang ditangkap dan digunakan untuk
menghasilkan listrik di banyak tempat pembuangan sampah besar.
Amerika memproduksi lebih banyak sampah setiap tahunnya. Pada tahun 1960, rata-rata
orang Amerika membuang sampah seberat 1,22 kg sehari. Hari ini, setiap orang Amerika
membuang sekitar 2,04 kg sampah setiap harinya. Apa yang akan kita lakukan dengan semua
sampah kita ini? Salah satu solusinya adalah dengan membakarnya. Limbah atau sampah organik
adalah sampah yang berasal dari tanaman atau produk-produk hewani. Semua sampah organik
mengandung energi. Orang-orang telah membakar satu jenis bahan organik - kayu - selama
ratusan ribu tahun. Orang-orang kuno membakar kayu untuk menghangatkan diri mereka dan
untuk memasak makanan mereka.