Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

  • Upload
    hasril

  • View
    226

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    1/13

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar belakang

    Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh

    kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini, masyarakat indonesia

    khususnya para mahasiswa masih bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis

    tersebut. Padahal, kalau kita memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan

    keuntungan yang kita inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia,

    merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak

    pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan

    dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin.

    Pasti sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita

    cintai. Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah pengangguran di

    Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis. Namun, pemerintah belum bisa

    mengatasi problema tersebut. Jika adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat

    berbondong-bondong untuk menjadi pegawai negeri yang impikan, tetapi pekerjaankita tidak hanya pegawai negeri saja masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan

    misalnya pewirausaha atau pengusaha.

    Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis.

    Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas

    masyarakat modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang

    wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak.

    Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan

    hak-hak orang lain perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah

    sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak

    etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka

    panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang

    baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.

    Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai

    dengan nilai-nilai moral. Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum,

    banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    2/13

    2

    maupun taraf internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum

    dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum,

    dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya,

    disebabkan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis

    merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita

    sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di

    Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang

    sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia.

    Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para

    pebisnis yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor

    lain yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika

    bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak

    keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para

    pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.

    1.2.Rumusan masalah

    Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini:

    Apa saja yang perlu di pahami dalam mempelajari bisnis?

    Bagaimana etika dan tanggung jawab perusahaan?

    1.3.Tujuan penulisan makalah

    Penulisan makalah tentang pembelanjaan resiko bertujuan untuk :

    Untuk menjelaskan tentang bisnis secara umum.

    Untuk menjelaskan etika dan tanggung jawab perusahaan

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    3/13

    3

    BAB II

    PENGANTAR BISNIS

    2.1.Pengertian Bisnis

    bisnis berasal dari kata dalam bahasa inggris business, yang berasal dari

    kata busy , yang berarti sibuk. jadi bila melihat pola bahasanya, kata business

    bisa diartikan sebagai kesibukan. pengertian tersebut mungkin tidak tepat bila

    digunakan sekarang ini karena kata bisnis diasosiasikan sebagai suatu aktivitas

    ekonomi.

    Jeff Madura (2006), juga mendefinisikan bisnis adalah suatu organisasi, badan

    usaha atau perusahaan yang menyediakan barang atau jasa yang diinginkan oleh

    konsumen. Tujuan suatu bisnis adalah melayani kebutuhan konsumen yang

    dilakukan oleh orang-orang (dalam hal ini pemilik) yang mencari keuntungan.

    Orang-orang yang membuat sebuah bisnis melihat kesempatan untuk membuat

    produk yang belum ditawarkan oleh perusahaan (bisnis) lain. Dengan menyediakan

    suatu produk yang diinginkan oleh konsumen diharapkan mereka dapat memperoleh

    profit (keuntungan).Motif sebuah bisnis pada dasarnya adalah untuk memperoleh keuntungan

    dengan cara menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen. Akan tetapi ada juga

    suatu organisasi atau badan usaha yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan.

    Organisasi yang demikian disebut organisasi Nirlaba, yaitu sebuah organisasi yang

    melayani kebutuhan khusus dan tidak berniat mencari keuntunga, misalnya, tempat

    ibadah.

    Secara singkat, bisnis adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan

    nilai suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam

    memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendapatkan keuntungan bagi dirinya atau

    organisasi, melalui proses transaksi.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    4/13

    4

    2.2.Fungsi Bisnis

    Bisnis memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam kedudukannya di masyarakat.

    Sebuah organisasi bisnis tidak mungkin berdiri sendiri tanpa mempedulikan

    fungsinya bagi lingkungan tempat bisnis itu berdiri. Fungsi bisnis tersebut

    dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu fungsi mikro dan fungsi makro, yaitu:

    a.

    Fungsi mikro

    Fungsi mikro adalah pihak-pihak yang berkepentingan langsung terhadap

    proses penciptaan nilai perusahaan, yaitu:

    Pekerja/karyawan

    Karyawan memiliki input yang berharga bagi perusahaan dan

    memiliki kepentingan yang berbeda dengan manajer. Kalau karyawan

    mementingkan untuk mendapatkan upah atau gaji yang layak bagi

    kinerjannya, sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang

    tinggi dari para karyawannya.

    Dewan komisaris

    Dewan komisaris adalah sekumpulan orang-orang yang mewakili

    para pemegang saham, yang memiliki kedudukan yang independen

    terhadap manajemen dan kadang-kadang mereka bisa meminta

    manajemen untuk melakukan perubahan-perubahan.

    Pemegang saham

    Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab

    tertentu terhadap perusahaan sebesar saham yang mereka miliki

    dalam perusahaan tersebut.

    b.

    Fungsi makro

    Fungsi makro adalah pihak-pihak yang terlibat secara tidak langsung dalam

    pembentukan dan pengendalian bisnis, yaitu:

    Masyarakat sekitar perusaahaan

    Keberadaan perusahaan diharapkan dapat memberikan kontribusi

    positif bagi masyarakat sekitar seperti pemberian santunan, beasiswa,

    rekrutmen karyawan dan pengendalian lingkungan.

    Bangsa dan negara

    Tanggung jawab perusahaan terhadap bangsa dan negara diwujudkan

    dalam kewajiban membayar pajak.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    5/13

    5

    2.3.Stakeholders dalam sebuah bisnis

    Seperti pembahasan sebelumnya, ternyata setiap bisnis pasti memiliki pihak-

    pihak yang berkepentingan dengan adannya bisnis tersebut. Pihak-pihak tersebut

    adalah stakeholders. Ada 5 tipe stakeholder yang terlibat dalam sebuah bisnis

    (Madura, 2006), yaitu:

    1.

    Pemilik

    Setiap bisnis berasal dari sebuah ide yang dimiliki oleh satu atau lebih

    entrepreneur untuk menghasilkan sebuah produk. Pada awalnya mungkin

    hanya satu orang saja sebagai pemilik namun seiring perkembangan

    bisnisnya, orang tersebut bisa saja mengundang orang lain untuk melakukan

    investsi dan menjadi pemilik kedua. Dengan demikian, pemilik kedua akan

    mendapatkan sertifikat kepemilikan (saham) perusahaan, dan akan menerima

    keuntungan yang disebut deviden.

    2. Kreditor

    Kreditor adalah institusi keuangan (bank) yang dapat menyediakan dana bagi

    perusahaan yang membutuhkan pinjaman keuangan. Perusahaan harus

    membayar bunga jika meminjam dana dari bank ini.

    3. Karyawan

    Dalam hal tanggung jawab pengelolaan tugas karyawan lain dan membuat

    keputusan-keputusan bisnis yang penting, maka manajer adalah yang

    dimaksud. Tujuan manajer adalah meningkatkan nilai perusahaan.

    4. Supplier

    Setiap perusahaan pasti membutuhkan material untuk menjalankan prosses

    produksinya. Untuk itu sebuah perusahaan perlu sebuah penyedia bagi

    meterial yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksinya.

    5.

    Konsumen

    Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama tanpa konsumen sebagai

    pengguna produk yang mereka hasilkan. Untuk itu sebuah perusahaan harus

    dapat menarik konsumennya, dengan cara membuat produk yang sesuai

    dengan harapan konsumen dan dengan harga yang terjangkau dan bukan

    hanya menarik konsumen tetapi juga mengelola dan mempertahankan

    konsumennya.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    6/13

    6

    2.4.Sumber dana yang diperlukan dalam bisnis

    Adapun faktor-faktor yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah

    perusahaan adalah (Madura 2006):

    1. Sumber daya alam

    SDA adalah sumber-sumber daya yang dapat digunakan dalam bentuk

    aslinya, misalnya tanah. Bisnis pertanian sangat tergantung pada sumber

    daya alam ini unutk menanam benih. Sedangkan bisnis yang lain, tanah

    digunakan sebagai tempat untuk menjalankan proses produksinya.

    2.

    Sumber daya manusia

    SDM adalah manusia yang dapat menjalankan pekerjaan untuk sebuah bisnis.

    Kontribusi manusia dalam proses produksi bisa kemampuan fisik, misalnya

    untuk menjalankan mesin dan lain-lain. Serta kemampuan mental, misalnya

    untuk memikirkan perubahan-perubahan yang doperlukan dalam bisnis dan

    untuk memotivasi pekerja lain.

    3.

    Madal

    Modal terdiri dari mesin, peralatan, perlengkapan dan fasilitas fisik yang

    digunakan dalam sebuah bisnis. Pada tahun-tahun terakhir, teknologi ternyata

    mampu membuat bisnis mampu menggunakan modalnya dengan efektif,

    misalnya: teknologi informasi, dan e-business yaitu bisnis yang dijalankan

    melalui akses internet.

    4.

    Kewirausahaan

    Kewirausahaan adalah penciptaan ide bisnis dan kemauan untuk mengambil

    resiko; tindakan untuk menciptakan, mengorganisasi dan mengelola sebuah

    bisnis. Orang yang bertindak dalam aktivitas tersebut disebut wirausahawan.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    7/13

    7

    2.5.Lingkungan bisnis

    Sebuah perusahaan umumnya sangat tergantung dengan lingkungannya.

    Bahkan setelah sebuah perusahaan didirikan, maka pemilik dan pengelola harus tetap

    memantau lingkungan supaya dapat mengantisipasi bagaimana permintaan dan

    kemungkinan perubahan biaya produksi. Limgkungan bisnis terdiri dari:

    1.

    Lingkungan sosial

    Lingkungan sosial termasuk demografi, dan preferensi konsumen untuk

    menunjukkan kecenderungan sosial yang di tampilkan oleh sebuah bisnis.

    Demografi sendiri berarti karakteristik populasi manusia atau populasi

    segmentasi yang spesifik.

    2. Lingkungan industri

    Lingkungan industri menyatakan suatu kondisi di dalam perusahaan. Kondisi

    masing-masing perusahaan akan bervariasi sesuai dengan permintaan dan

    persaiangan. Keuntungan akan diperoleh oleh industri yang memiliki tingkat

    permintaan yang tinggi untuk produk yang dihasilkan. Persaingan yang ketat

    menguntungkan konsumen karena mereka akan mendapatkan harga yang

    relatif rendah dari perusahaan yang bersiang, sementara dari sisi perusahaan,

    persaingan mengakibatkan rendahnya pendapatan dan tentu saja

    keuntungannya.

    3. Lingkungan ekonomi

    Lingkungan ekonimi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja bisnis.

    Ketika ekonomi kuat, lapangan kerja tinggi dan tingkat kompensasi pada

    karyawan juga meningkat. Sementara, daya beli masyarakat yang tinggi

    membuat mereka, mampu membeli produk yang ditawarakan perusahaan.

    Pada akhirnya, perusahaan akan mendapatkan untung yang tinggi dan

    mampu mengembangkan usahanya, melakukan rekrutmen tenaga kerja.

    Sebaliknya pada kondisi ekonomi yang lemah, perusahaan akan cenderung

    melakukan PHK pada karyawan dan tidak mampu memberi kompensasi yang

    tinggi, sehingga daya beli masyarakat terhadap produk yang ditawarkan

    menurun dan mengakibatkan perusahaan rugi.

    4. Lingkungan global

    Lingkungan global akan mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara

    langsung maupun tidak. Pada perusahaan yang memiliki hubungan dagang,

    baik pembelian ataupun penjualan akan sangat tergantung pada situasi global.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    8/13

    8

    Sedangkan bagi perusahaan yang tidak memiliki hubungan dagang dengan

    negara lain tetap harus mampu menilai kondisi lingkungan global untuk

    mewaspadai adanya pesaing yang datang dari luar negeri. Selain

    mempengaruhi kondisi dalam perusahaan, lingkungan global juga dapat

    mempengaruhi kondisi ekonomi lokal. Jika kondisi ekonomi di luar negeri

    lemah, maka industri di negara tersebut juga akan mengalami penurunan

    dalam hal keuntungan yang diraih.

    2.6.

    Tipe-tipe keputusan bisnis

    Setelah memperhatikan fungsi, sumber daya, stakeholder, dan lingkungan

    bisnisnya, seorang pengusaha mau tidak harus membuat keputusan-keputusan untuk

    dapat menjalankan perusahaan dengan baik. Dalam sebuah bisnis setidaknya ada 3

    tipe pengambilan keputusan yang umumnya diambil, yaitu:

    1. Manajemen

    Sumber daya manusia dan sumber daya lainnya, mesin dan lain-lain.

    2. Pemasaran

    Mengenai produk dikembangkan, harga, distribusi dan program promosi

    yang akan dijalankan untuk mengenalkan produk tersebut pada konsumen.

    3.

    Keuangan

    Meliputi bagaimana perusahaan memperoleh dana dan penggunaan dana

    yang dimiliki untuk operasional bisnis.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    9/13

    9

    BAB III

    ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

    3.1.Definisi etika bisnis

    Etika berasal dari kata Yunani ethosyang mengandung arti yang cukup luas

    yaitu, adat, kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Etika bisnis

    yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengetahuan dan pengelolaan bisnis yang

    memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara

    ekonomi/sosial, dan tujuan bisnis (muslich, 1998:4).

    3.2.PrinsipPrinsip Etika Bisnis

    Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk

    mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang

    mencegah timbulnya ketimpangan dan mengandung etika normal sebagai standar

    kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip

    etika bisnis sebagai berikut:1.

    Prinsip otonomi

    Prinsip otonomi mengandung bahwa perusahaan secar bebas memiliki

    wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan

    visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus

    diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan ynag berorientasi

    pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

    2.

    Prinsip kejujuran

    Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung

    keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik

    internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat

    dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan

    kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

    3.

    Kesatuan (Unity)

    Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan

    keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi,

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    10/13

    10

    politik,sosial menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan

    konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.

    4.

    Kehendak Bebas (Free Will)

    Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi

    kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu

    dibuka lebar.Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong

    manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang

    dimilikinya.

    5.

    Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)

    Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan

    sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai

    kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.

    6. Prinsip hormat pada diri sendiri

    Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran,

    tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

    7. Tanggung jawab (Responsibility)

    Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh

    manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan

    akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia

    perlu mempertanggungjawabkan tindakannya. secara logis prinsip ini

    berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai

    apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas

    semua yang dilakukannya.

    3.3.Tanggung jawab sosial

    Dalam membuat dan memasarkan produk, sebuah perusahaan memiliki

    tanggung jawab sosial, sebagai pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana

    keputusan bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat (Madura, 2006). Tanggung

    jawab perusahaan meliputi:

    1. Tanggung jawab kepada konsumen

    Dalam hal tanggung jawb kepada konsumen, perusahaan harus

    memperhatikan beberapa hal sebagai berikut (madura, 2006):

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    11/13

    11

    a. Tanggung jawab dalam pelaksanaan produksi

    Produk yang dibuat harus diberikan jaminan keselamatan kepada

    konsumen. Produk yang dibuat harus menyertarkan label peringatan

    untuk mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi akibat salah dalam

    penggunaan produk.

    b.

    Tanggung jawab dalam pelaksanaan penjualan

    Sebuah perusahaan harus menyertakan petunjuk pelaksanaan bagi

    karyawan bagian penjualannya, agar tidak terlalu agresif atau

    melakukan promosi yang tidak benar.

    c. Peranan konsumerisme

    Konsumerisme adalah kumpulan permintaan oleh konsumen dimana

    perusahaan memuaskan kebutuhannya. Sekumpulan orang yang peka

    dengan hal inni telah memotivasi perusahaan untuk memenuhi

    tanggungjawabnya terhadap konsumen.

    d.

    Peranan pemerintah

    Pemerintah juga bisa sangat peduli terhadap kepentingan konsumen

    untuk memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi tanggung

    jawab terhadap konsumen. Aturan-aturan yang mungkin dikeluarkan

    pemerintah dalam hal ini adalah:

    Aturan pemerintah dalam keamanan produk

    Sebagai contoh, BPOM dan FDA(USA)

    Aturan pemerintah dalam hal periklanan

    Aturan pemerintah dalam persaingan industri

    Memonitor keluhan konsumen

    Mendapatkan dan memanfaatkan feedback dari

    konsumen

    e. Tanggung jawab terhadap karyawan

    Tanggung jawab perusahaan meliputi keamanan karyawan, perlakuan

    yang baik dan manusiawi dari karyawan yang lain, kesempatan yang

    sama dan tanggung jawab untuk memuaskan karyawan.

    f. Tanggung jawab terhadap pemegang saham

    Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik saham.

    Perusahaan juga harus berusaha untuk menyakinkan para pemegang

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    12/13

    12

    saham bahwa dana yang mereka tanamkan telah digunakan secara

    tepat.

    g.

    Tanggung jawab terhadap kreditor

    Tanggung jawab perusahaan adalah memenuhi kewajiban keuangan

    perusahaan terhadap kreditor. Selain itu perusahaan juga harus selalu

    menginformasikan kondisi keuangan perusahaan kepada kreditornya.

    h. Tanggung jawab terhadap lingkungan

    Tanggung jawabnya adalah berupaya untuk tidak merusak lingkungan

    dan menjaga kelestarian lingkungan baik udara, air maupun tanah.

    i. Tanggung jawab terhadap masyarakat

    Perusahaan selalu dituntut untuk selalu memberikan kontribusi yang

    positif bagi masyarakat sekitar perusahaan. Misalnya memberikan

    beasiswa, merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi

    perusahaan dan lain-lain.

  • 7/25/2019 Bisnis internasional, etika dan tanggung jawab perusahaan

    13/13

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    Sukardi, Paulus; Sari, Evi Thelia; BISNIS INTERNASIONAL; sebuah Perspektif

    kewirausahaan/Paulus Sukardi, Evi Thelia Sari Edisi Pertama Yogyakarata;

    Graha Ilmu, 2007

    http://id.wikipedia.org/Bisnis internasional; 18:30,05/01/2016

    http://id.wikipedia.org/Bisnis%20internasional;%2018:30http://id.wikipedia.org/Bisnis%20internasional;%2018:30http://id.wikipedia.org/Bisnis%20internasional;%2018:30