Upload
lytu
View
213
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STATISTIK DAN PENGOLAHAN DATA STATISTIK
I. Arti Statistik
Statistik itu sendiri berasal dari bahasa yunani “status” kata “status” memiliki arti
sekaligus diserap dalam bahasa inggris yang kemudian dimaknai sebagai negara (state). Pada
awalnya, statistik diartikan oleh Godfried Achenwall pada tahun 1749 sebagai “kumpulan data
mengenai negara dan jumlah penduduknya untuk menunjang administrasi pemerintahan” atau
“ilmu politik dari beberapa negara”. Dalam hal sedemikian itu, statistik sebenarnya diartikan
sebagai kumpulan data yang berwujud angka-angka atau bisa disebut juga kumpulan data
kuantitatif
Kumpulan data kuantitatif yang dimaksudkan yaitu seperti berita dalam media massa
yang bercerita tentang beberapa catatan mutakhir yang disampaikan oleh beberapa departemen
teknis pemerintahan, semisal perkembangan harga beberapa komoditas pertanian aktual, nilai
aktivitas perdagangan baik ekspor maupun impor keseluruhan Indonesia yang dilakukan dengan
beberapa negara lain, jumlah anggota masyarakat yang hidupnya masih berada di bawah garis
kemiskinan, atau tingat inflasi selama satu bulan terakhir. Mungkin juga, informasi yang kita
terima berkenaan dengan jumlah kasus kejahatan yang terkait dengan tindakan kekerasan maupun
peredaran obat-obatan terlarang yang berhasil diungkap oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Bahkan hal yang kecil seperti data aktual tentang para pencetak gol terbanyak dalam
kompetisi sepak bola
Pada era ilmu pengetahuan yang modern ini pengertian statistik sudah berkembang
pesat. Statistik bukan lagi diartikan sebagi data kuantitatif tetapi statistik ialah metode atau asas-
asas guna “mengerjakan” atau “memanipulasi” data kuantitatif agar angka-angka tersebut
“berbicara”. Para ahli statistik (statistisi) menganggap data kuantitatif sebagai kumpulan angka-
angka belaka dan bukan sebagai statistik dalam arti metode ilmiahnya. Croxton dan Cowden
berpendapat bahwa kumpulan angka-angka tersebut lebih baik tetap dinamakan data atau angka-
angka saja dan jangan diartikan sebagai statistik. Jadi Pengertian statistik sebagai data kuantitatif
sebenarnya mengaburkan perbedaan pengertian antara data kuantitatif itu sendiri dengan metode
guna membuat data kuantitatif tersebut “berbicara”.
1
Metode statistik yang modern pada dirinya sendiri sebetulnya sudah merupakan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut meliputi segala metode guna mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menganalisa data kuantitatif secara deskriptif. Defenisi ini memberikan tekanan
pada teknik mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisa data
kuantitatif secara deskriptif adar dapat memberikan gambaran yang teratur tentang suatu
peristiwa. Karena itu, metode sedemikian seringkali dinamakan metode statistik deskriptif
(descriptive statistics).
II. peranan metode statistik dalam kehidupan manusia modern
Perkembangan statistik sebagai metode ilmiah telah mempengaruhi hampir setiap aspek
kehidupan manusia modern. Pada akhir abad ke-20 ini, manusia sadar atau tidak sadar, sering
sekali berfikir secara kuantitatif. Keputusan-keputusannya diambil atas dasar hasil analisa dan
intreprestasi data kuantitatif. Dalam hal tersebut, metode statistik mutlak dibutuhkan sebagai
peralatan analisa dan intreprestasi data kuantitatif. Peranan metode statistik dalam pengambilan
keputusan secara ekonomis di perusahaan-perusahaan maupun penelitian yang sifatnya non-
ekonomis makin besar.
A. Peranan statistik dalam bidang ekonomi dan manajemen perushaan
Bagi pimpinan perusahaan, metode statistik merupakan alat yang penting dalam proses
pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut meliputi keputusan mengenai pembelian
bahan, penggudangan, penentuan jumlah produksi, pegawasan administrasi, penaksiran volume
penjualan di masa mendatang dan lain-lain persoalan yang berhubungan erat dengan
kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Analisa kuantitatif sedemikian itu merupakan
soal yang baru bagi pimpinan perusahaan industri modern. Pimpinan perusahaan ingin
memperoleh gambaran yang bersifat statistik-kuantitatif tentang segala aspek kegiatan
perusahaannya agar dapat dipakai sebagai bahan dasar pengambilan keputusan mengenai
kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Berikut ini akan diuraikan secara singkat
kegunaan metode statistik di bidang produksi, akuntansi dan pemasaran
1. Bidang Produksi
2
Penggunaan statistik dalam proses produksi berhubungan erat dengan persoalan
penetapan standar kualitas, pengawasan kualita, pengawasan terhadap efisiensi kerja dan test
terhadap metode atau produk baru.
Penetapan standar kualitas dan pengawasan kualitas
Penetapan standar bagi kualitas produk merupakan tanggung jawab insinyur
perusahaan. Perusahaan ini meliputi spesifikasi teknis yang menyarankan kualitas
produk yang dikehendaki serta batas spesifikasi atas dan batas spesifikasi bawah.
Kedua batas spesifikasi tersebut dipakai sebagai pedoman untuk menentukan
diterima atau tidaknya produk yang dihasilkan.
Fungsi pengawasan kualitas ialah menentukan secara statistik apakah proses pembuatan
produk tersebut betul-betul telah dijalankan sedemikian rupa sehingga kedua spesifikasi tersebut
dapat terpenuhi. Bila produk yang tidak dapat memenuhi spesifikasi ternyata melampaui persen
yang telah ditentukan, maka proses pembuatan harus diperbaiki atau batas spesifikasi harus
diperluas.
Pengawasan terhadap efisiensi kerja
Penggunaan waktu bagi kegiatan-kegiatan yang tertentu harus diteliti secara
statistik agar dapat menetapkan waktu standar guna menyelesaikan pekerjaan yang
tertentu.
Test terhadap metode atau produk baru
Bila metode baru atau produk baru diketemukan dan bila ternyata metode atau
produk baru tersebut memang lebih menguntungkan daripada metode atau produk
lama, maka perubahan metode atau produk harus dilaksanakan. Secara statistik,
kita dapat menguji berarti atau tidaknya perbedaan metode atau produk baru
tersebut jika dibandingkan dengan yang lama, bila perbedaannya memang sangat
berarti, maka perubahan metode atau produk diatas dapat dilaksanakan.
2. Bidang Akuntansi
Sebagian besar guna statistik di bidang akuntansi berhubungan dengan penilaian
tentang aktiva perusahaan. Penyesuaian yang berhubungan dengan perubahan harga dan hubungan
antara ongkos dan volume produksi banyak juga membutuhkan peralatan statistik`
Penyesuaian yang berhubungan dengan perubahan harga
3
Penyesuaian sedemikian tersebut berlaku bagi penyusutan mesin-mesin, inventaris
dan bahan baku perusahaan. Penyesuaian sedemikian tersebut umumnya
menggunakan indeks harga. Tujuan penyesuaian tersebut ialah untuk mengurangi
penghasilan bersih bila terdapat kenaikan harga-harga dan sebaliknya.
Hubungan antara ongkos dan volume produksi
Data historis umumnya dipakai guna menghitung secara statistik hubungan antara
kedua variabel di atas. Hubungan tersebut perlu diketahui karena pada suatu titik
yang tertentu, ongkos keseluruhan produksi akan bertambah secara kurang
sebanding dengan volume produksi.
3. Bidang pemasaran
Penggunaan statistik dalam bidng pemasaran ini berhubungan erat dengan analisa
penjualan, analisa pasar dan analisa pemasaran. Pada hakekatnya, ketiga analisa di atas ditujukan
untuk menaksir potensi penjualan di masa yang akan datang. Analisa statistik yang berhubungan
dengan ketiga hal diatas sebetulnya berkisar pada enam pokok persoalan.
Penyelidikan tentang preferensi konsumen
Bila perusahaan ingin memperkenalan produk barunya kepada konsumen,
penelitian tentang preferensi konsumen merupakan suatu hal yang mutlak.
Penelitian semacam ini dapat dilakukan dengan metode statiistik yaitu sampel.
Penaksiran potensi pasaran bagi produk baru
Sejalan dengan persoalan di atas, potensi pasaran bagi produk baru harus diketahui.
Hal ini membutuhkan pengamatan konsumen (consumer survey) yang berhubungan
antara lain dengan persoalan kebutuhan konsumen akan produk tersebut.
Penelitian mengenai potensi pasaran di daerah baru
Dalam hal tersebut, data yang bersifat eksternal harus dipergunakan. Pimpinan
perusahaan harus dapat menaksir nilai penjualan produknya dari nilai penjualan
seluruh industri. Di samping itu, pimpinan perusahaan harus dapat menaksir
pengaruh barang subtitusi maupun barang komplementer terhadap produknya.
Penetapan harga
Penetapan harga akan membawa pengaruh yang besar terhadap jumlah penerimaan
penjualan. Pimpinan perusahaan harus dapat membentuk kurva permintaan
terhadap produknya secara statistik. Hal tersebut tidaklah mudah
4
Penelitian terhadap efektifnya cara mengiklankan produk
Penilaian terhadap efektifnya cara mengiklankan produk. Sampai berapa jauh cara
mengiklankan produk baru atau lam yang dihasilkan oleh suatu perusahaan itu
betul-betul efektif
Test terhadap efektifnya metode penjualan yang berbeda
Jika kita memiliki beberapa cara penjualan hasil produksi, cara penjualan manakah
yang ternyata lebih efektif ?
Banyak faktor yang bersifat psikologis dan non-kuantitatif selalu dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan seorang pimpinan perusahaan. Faktor-
faktor tersebut umumnya tidak dapat diukur secara kuantitatif dan hubungannya
bersifat jalin menjalin sehinggan sukar untuk dibentuk ke dalam metode kuantitatif.
Falam tiap-tiap pengambilan keputusan, pimpinan hendaknya bertindak secara
bijaksana untuk memberikan jalan baginya guna mengadakan analisa secara
rasional
B. Peranan statistik di bidang penelitian
Bagi penelitian di laboratorium, metode statistik memberikan peralatan yang
berguna bagi perencanaan eksperimennya dan evaluasi hasil eksperimen itu sendiri. Dalam
merencanakan eksperimen laboratorium, peneliti harus memperhitungkan kemungkinan adanya
kesalahan eksperimen (experimental errors). Metode statistik memberikan teknik pengawasan
serta pengulangan kesalahan-kesalahan (errors ) sedemikian irtu di samping teknik penentuan
kombinasi faktor-faktor yang diuji secara laboratoris.
Mungkin, kontribusi terbesar metode statistik modern pada dunia penelitian yang
bersifat eksperimen ialah perkembangan cara eksperimen dalam laboratorium dengan kondisi-
kondisi yang terkontrol secara cermat ke arah eksperimen yang bersifat lapangan (field
experiment) dimana kondisi-kondisi yang terkontrol sedikit demi sedikit ditinggalkan agar
penelitian dapat diselenggarakan dalam kondisi-kondisi yang kurang lebih mendekati kenyataan.
Perkembangan yang pesat dalam cara-cara penelitian sektor modern sejak 1925
Di bidang teknologi modern, metode statistik khususnya perencanaan
eksperimennya juga digunakan secara intensif dalam berbagai riset di pabrik-pabrik kertas, tekstil,
bahan famasi, gelas karet, besi-baja dan cabang-cabang industri kimia serta metalurgi lainnya.
5
Selain riset teknis di ataas riset di bidang kesehatan umum, keamanan jalan, psikologi, sosiologi,
antropolgi dan lain-lain juga membutuhkan metode statistik sebagai peralatannya.
Pokoknya, apa saja yang dapat diukur secara kuantitatif selalu menimbulkan
kebutuhkan guna mengevaluasi data kuantitatif tersebut. Evaluasi sedemikian itu membutuhkan
pengetahuan statistik yang cukup baik.
III. Data Statistik dan Prosedur Penelitian dengan Data Statistik
1. Data kuantitatif dan data kualitatif
Bila, serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka,
maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran tersebut dinamakan data kuantitatif.
Contoh yang sederhana untuk menjelaskan pengertian yang di atas :
Pimpinan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ingin mengetahui rata-
rata tinggi badan mahasiswanya. Seorang karyawan fakultas ditugaskan untuk mengukur tinggi
badan mahasiswa yang nomor mahasiswanya berakhiran dengan angka 50 (misalnya 1050,
1150, ...., 2150, ...., dan seterusnya). Hasil pengukuran tersebut dicatat dengan seksama seperti
berikut : 1,50 m, 1,60 m, 1,42 m, 1,42 m, ....., dan seterusnya. Hasil di atas merupakan sebuah
sampel tinggi badan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Hasil
pengukurannya dapat dinyatakan dalam angka-angka dan merupakan data kuantitatif. Data
kuantitatif ini merupakan data kasar (raw data) karena langsung diperoleh dari hasil pengukuran
dan masi beruwujud catatan yang belum mengalami pengolahan maupun penyusunan.
Dalam berbagai macam penelitian, tidak semua observasi atau pengukuran bersifat
kuantitatf. Observasi yang bersifat kualitatif merupakan observasi di mana setiap observasi yang
terdapat dalam sampl (atau populasi) tergolong dalam salah satu kelas-kelas yang saling lepas
(mutually exclusive) dan yang kemungkinannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-
angka.
Hasil penelitian tentang preferensi (kesuaan) konsumen terhadap suatu merk barang
tertentu merupakan salah satu contoh yang sederhana. Misalkan perusahaan industri sabun lux
dapat mengirim beberapa orang karyawannya ke berbagai toko di malang serta mewawancarai
tiap orang yang habis berbelanja di toko-toko yang bersangkutan untuk mengetahui apakah
konsumen menyukai sabun lux atau tidak. Karyawan tersebut mungkin akan memperoleh
serangkaian jawaban seperti beriku : tidak, ya, ya, tidak, ..., dan seterusnya. Mungkin karyawan
6
tersebut akan bertanya selanjutnya mengapa para konsumen yang bersangkutan memilih warna-
warna yang tertentu. Di sini jawaban yang di peroleh bersifat kualitatif karena berwujud opni.
Data yang dikumpulkan secara demikian itu merupakan data kualitatif dan
merupakan jawaban dari sebuah sampel yang terdiri dari konsumen serta yang diambil dari
populasi konsumen seluruh malang.
Meskipun data di atas bersifat kualitatif tetapi hal tersebut bukan berarti data itu
tidak dapat dipergunakan bagi analisa statistik. Penghitungan frekuensi jawaban yang berbeda itu
sendiri serta perhitungan persentasi jumlah observasi yang termasuk dalam kelas yang berbeda
tersebut sebenarnya sudah merupakan analisa persentasi atau analisa proporsi dan dapat
diinterpretasikan secara statistik. Pada hakekatnya, data yang bersifat kualitatif di atas dapat
diklasifikasi kembali dalam bentuk kuantitati. Data kuantitatif yang berwujud angka-angka
sebenarnya merupakan bahan dasar bagi setiap penelitian yang bersifat statistik.
2. Sumber dan kegunaan data statistik
Sumber data statistik sebenarnya terdapat di mana-mana dalam kehidupan manusia
modern. Bila orang beranggapan bahwa data statistik hanya dapat diperoleh dari Biro Pusat
Statistik, institut-institut penelitian, departemen-departemen karena merekalah yang
mengumpulkan, mengolah dan menerbitkan data-data tersebut, maka pemikiran semacam itu tidak
benar sama sekali. Data statistik terdapat di mana-mana, asal kita bersikap kritis memperhatikan
sekliling kita, melakukan observasi dan pencatatan yang cermat. Tergantung dari maksud dan
tujuan data tersebut dikumpulkan, data statistik dapat diperoleh di toko-toko, warung-warung,
arena olahraga, tempat-tempat hiburan perusahaan-perusahaan dagng, perguruan-perguruan tinggi,
sekolah-sekolah dan masih banyak lagi tempat-tempat lain. Contoh yang sederhana guna
menjelaskan pengertian di atas. Bagi para pemimpin perusahaan data satatistik sangat penting
untuk digunakan sebagai landasan pengambilan keputusannya. Data statistik ini diperoleh dari
catatan-catatan intern perusahaan itu sendiri. Catatan-catatan intern ini meliputi : catatan-catatan
akuntansi, produksi, inverntaris, penjualan, personil dan administrasi. Data intern umumnya hanya
direncanakan dan dikumpulkan demi kepentingan membeuat laporkan keuangan, laporan
perpajakan, dan laporan-laporan lain yang diwajibkan oleh pemerintah. Jarang sekali catatan-
catatan sedmikian itu dimanfaatkan untuk penelitian statistik yang nantinya dapat berguna sebagai
landasan bagi pengambilan keputusan.
Adakalanya, pengambilan keputusan oleh pimpinan perusahaan tidak dapat
didasarkan semata-mata pada data intern. Analisa makro tentang permintaan dan penawaran
7
terhadap tenaga kerja membutuhkan data yang dikumpulkan oleh Departemen Perdagangan dan
Transmigrasi atau institut yang khusus mengadakan riset kuantitatif tentang tenaga kerja. Analisa
tentang perkembangan harga-harga umum membutuhkan data dari Biro Pusat Statistik atau
Departemen Perdagangan dan koperasi. Analisa tentang trend ekspor suatu produk agraria yang
tertentu membutuhkan data dari Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan dan Koperasi
atau Bank Indonesia. Analisa tentang perkembangan kurs mata uang membutuhkan data dari bank
indonesia. Data yang hanya diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan itu dinamakan data
ektern.
Data ekstern sedemikian tersebut dapat dibagi menjadi data primer dan data
skunder. Data primer ialah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang
menerbitkannya, contohnya adalah data sensus yang dikumpulkan, diolah serta diterbitkan oleh
Biro Pusat Statistik. Sedangkan data skunder ialah data yang diterbitkan oleh organisasi yang
bukan merupakan pengolahnya, contohnya yaitu data indeks harga yang diolah dan diterbitkan
dalam majalah Ekonomi dan Keuangan merupakan data skunder.
Data dari sumber primer selalu dianggap lebih baik daripada data sumber skunder.
Ini dikarenakan data primer lebih bersifat terperinci daripada data skunder. Sering kali terjadi
kesalahan-kesalahan dalam data skunder yang disebabkan oleh unit pengukuran yang digunakan
dalam pengumpulan data sering kali dilampirkan bersama data yang diterbitkan. Meskipun
demikian, para ahli statistik (statistisi) dapat membenarkan penggunaan data skunder yang
diterbitkan oleh institut yang terkenal bila sumber primernya sulit diperoleh dan ketereangan-
keterangan yang terperinci mengenai data tersebut tidak dibutuhkan. Biasanya, data skunder yang
diterbitkan oleh institut tersebut telah mengalami pengecekan yang seksama dan jika mengalami
pengolahan, pengolahannyapu dapat dipertanggung jawabkan.
Data intern maupun data ekstren di atas sebenarnya sudah dapat dipergunakan
sebagai baha penelitian statistik oleh pimpinan perusahaan. Meskipun demikian, tidak semua
macam penelitian statistik cukup didasarkan pada kedua sumber data tersebut. Penelitian tentang
preferensi konsumen terhadap produk atau merk barng tertentu, pengaruh iklan atau pembungkus
terhadap volume penjualan, pengaruh kondisi kerja terhdap produktivitas karyawan, pengawasan
terhadap kualitas dan kuantitas barang-barang pesanan dan reaksi konsumen terhadap penentuan
harga membutuhkan keterangan-keterangan yang mungkin tidak terdapat dalam data intern
maupun ekstren. Keterangan-keterangan tersebut diperoleh melalui observasi atau eksperimen
dengan sampel. Dalam hal ini, penelitian statistik harus dimulai dengan pengumpulan dan
8
pengolahan data kasarnya. Hal tersebut dapat dilakukan oleh statistisi perusahaan atau staf
lembaga riset yang khusus diminta oleh perusahaan tersebut untuk melakukan risetnya. Metode
pengumpulan dan pengolahan datanya tidak lepas dari prosedur penelitian statistik sebagai
keseluruhan.
3. Prosedur penelitian dengan data statistik
Pengumpulan, dan pengolahan data statistik tidak lepas dari prosedur penelitian
secara statistik sebgai keseluruhan. Umumnya, metodologi penelitian maupun pemecahan
pesoalan secara statistik mengenai berbagai langkah dasar sebagai berikut:
1. Perencanaan penelitian
2. Pengumpulan data atau fakta
3. Pengolahan dan penataan fakta
4. Penyajian data kedalam bentuk tabel maupun grafik.
5. Analisa dan interpretasi data.
PENGUMPULAN DATA
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang
di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada 2 sumber data :
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya.
Ada 3 cara pengumpulan data primer :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui halhal
yang lebih mendalam dari responden.
Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
9
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk di jawab.
Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain
Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di Internet dan
sebagainya.
PENGUMPULAN DATA
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data
yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ada 2 sumber data :
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di ambil dari
sumbernya. Ada 3 cara pengumpulan data primer :
1.Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
melakukan pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang
kualitatif.
2.Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui
hal- hal yang lebih mendalam dari responden.
Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
3.Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk di jawab.
Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang
10
lain Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di
Internet dan sebagainya.
2.2. PENGOLAHAN DATAPengolahan data adalah mentabulasi data, menjumlahkan atau memilah-milah data menjadi data yang siap di sajikan dan kemudian di analisis sesuai dengan kebutuhan.
2.3. PENYAJIAN DATA
2.3.1. Penyajian Data Acak
Data yang sudah diolah kemudian disajikan. Tujuan penyajian data
adalah agar para pengguna mudah dalam membaca data.
Ada 2 cara penyajian data :
1. Tabel
Bentuk baku tabel Judul Tabel
Judul kolom
11
Catatan kaki : - keterangan- sumber
Judul kolomSyarat sebuah tabel yaitu minimal terdapat :
1. Judul tabel
2. Judul baris dan atau judul kolom
3. Catatan kaki yang berisi sumber data dan atau keterangan
Sumber adalah dari mana data tersebut diperolehKeterangan adalah penjelasan singkat jika ada data yang ekstrim
Contoh :Jumlah Produksi Produk X di PT Y Tahun 2007
BulanJumlah
Produksi
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
N
31
34
32
35
36
46
44
46
43
47
48Sumber : Fiktif
2. Grafik
Ada beberapa mcam grafik/diagram :
12
1. Diagram batang
2. Diagram Garis
3. Diagram Titik
13
4. Diagram Lingkaran
2.3.2. Penyajian Data Berkelompok
Selain disajikan seperti penyajian data di atas, data, apalagi jika
jumlahnya banyak dapat di sajikan dengan terlebih dahulu
dikelompokkan atau yang di kenal dengan nama pembuatan tabel
Distribusi Frekuensi.
Salah satu kegunaan dari distribusi frekuensi adalah : dapat di lihat,
seperti apakah distribusi atau penyebaran data yang ada.
Ada tiga jenis penyebaran data :
1. Berdistribusi negatif
Data berdistribusi negatif berarti kebanyakan data berada di bawah
rata- rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :
2. Berdistribusi simetrisData berdistribusi simetris berarti kebanyakan data berada di sekitar rata- rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :
14
3. Berdistribusi positif
Data berdistribusi positif berarti kebanyakan data berada di atas rata-
rata, atau jika di gambarkan sebagai berikut :
L a ng k a h P e m b ua t an D i s r ibusi F r e k u e n s i
1. Tentukan Rentang
Rentang adalah jarak antara data terkecil degan data terbesar
atau dengan persamaan :
R = Xmaks - Xmin
2. Tentukan Banyaknya Klas Interval
Banyaknya klas interval adalah banyaknya kelompok data.
Untuk menentukan berapa banyaknya kelompok digunakan
rumus Sturges :
K = 1 + 3,3 log n
Dimana n adalah jumlah data
3. Tentukan Panjang Klas IntervalPanjang klas interval adalah panjang interval dari tiap kelompok data. Persamaannya :
pP R K
4. Membuat Tabel Distribusi FrekuensiTentukan ujung bawah interval pertama, biasanya menggunakan data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil
15
Contoh :
Berikut disajikan data tentang biaya perbaikan mobil di sebuah
bengkel. Sampel diambil sebanyak 50 mobil yang datang untuk
melakukan perbaikan mobilnya (dalam puluhan ribu rupiah).
data terkecil
91 78 93 57 75 52 99 80 97 62
71 69 72 89 66 75 79 75 72 76
104 74 62 68 97 105 77 65 80 109 data terbesar
85 97 88 68 83 68 71 69 67 74
62 82 98 101 79 105 79 69 62 73
Dari data di atas, diperoleh jumlah data n = 50
data terbesar Xmaks = 109
data terkecil Xmin = 52
Distribusi frekuensinya sebagai berikut :
1. Rentang
R = 109 – 52 = 57
2. Banyak Klas Interval
K = 1 + 3,3 log 50
1 + ( 3,3 X 1,7 ) = 6,6
3. Panjang Klas Interval
pR 57K 6,6 8,6 9
4. Ujung bawah interval pertama digunakan angka 50
16
Interval Frekuensi (f) Nilai TengahBiaya Perbaikan Jumlah Mobil Xi
50 - 59 2 54,560 - 69 13 64,570 - 79 16 74,580 - 89 7 84,590 - 99 7 94,5
100 - 109 5 104,5Σ 50
klas interval
ujung bawah interval
Tabel Distribusi FrekuensiBiaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
ujung atas interval
Keterangan tabel :
1. Klas interval mempunyai panjang 10 yaitu ujung
bawah interval kedua (60) dikurangi ujung bawah interval
pertama (50)
2. Frekuensi jumlah mobil adalah jumlah mobil yang
mempunyai biaya perbaikan dalam interval yang
bersangkutan
3. Nilai tengah adalah nilai yang mewakili biaya
perbaikan pada interval yang bersangkutan, dimana nilai
tengah (Xi) = (ujung bawah interval – ujung atas interval) /2
4. Batas bawah/atas interval adalah titik yang
menghubungkan interval sebelumnya dengan interval setelahnya.
Batas atas interval partama sama dengan batas bawah interval
kedua yaitu (59 + 60)/2 = 59,5 atau secara lengkap :
17
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah BengkelBatas Interval BatasBawah Biaya
PerbaikanAtas
49,5
50 - 59 59,55
9,560 - 69 69,5
69,5
70 - 79 79,57
9,580 - 89 89,5
89,5
90 - 99 99,59
9,5100 - 109 109,5
Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilengkapi dengan
distribusi yang lain seperti :
1. Distribusi frekuensi kumulatif, dimana frekuensi disajikan
dalam bentuk kumulatif dengan frekuensi klas sebelumnya
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi (f)
FrekuensiBiaya
PerbaikanJumlah Mobil
Kumulatif (F)50 - 59 2 2
60 - 69 13 1570 - 79 16 3180 - 89 7 3890 - 99 7 45
100 - 109 5 50Σ 50
2. Distribusi frekuensi relatif, dimana frekuensi disajikan
dalam bentuk persentasi sebagai berikut :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Interval Frekuensi FBiaya Jumlah Relatif
50 - 59 2 460 - 69 13 2670 - 79 16 3280 - 89 7 1490 - 99 7 14
100 - 109 5 10Σ 50 1
00
18
G a m b a r D ist r ibusi Fr e k u ensi
1. Histogram
Histogram adalah gambar atau diagram batang dimana batang pada
setiap interval berhimpit dan terletak pada batas bawah/batas atas
interval. Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas
:
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f)
Nilai TengahBawah Biaya Atas Jumlah X
49,5
50 - 59 59,5 2 54,55 60 - 69 69,5 13 6
69,5
70 - 79 79,5 16 74,57
9,580 - 89 89,5 7 8
4,589,5
90 - 99 99,5 7 94,59
9,5100 - 109 109,5 5 104,5
Dan gambar histogramnya sebagai berikut :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Biaya P
erbaikan
19
2. Poligon
Poligon adalah gambar atau diagram garis dimana ujung garis
menyentuh sumbu horizontal. Garis dibuat dengan cara
menghubungkan titik titik nilai tengah di setiap interval
Tabel lengkap pada tabel distribusi biaya bengkel diatas :
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Batas Interval Batas frekuensi (f)
Nilai TengahBawah Biaya Atas Jumlah X
49,5
50 - 59 59,5 2 54,55 60 - 69 69,5 13 6
69,5
70 - 79 79,5 16 74,57
9,580 - 89 89,5 7 8
4,589,5
90 - 99 99,5 7 94,59
9,5100 - 109 109,5 5 104,5
Dan gambar poligonnya sebagai berikut:Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
Biaya P
erbaikan
3. DistribusiDistribusi adalah gambar atau kurva yang merupakan penghalusan dari poligon.
Biaya Perbaikan Mobil di sebuah Bengkel
20
Biaya P
erbaikan
Menggambarkan distribusi tidak perlu selalu melalui titik titik
pada poligon, yang penting menuju puncak tertinggi kemudian
menurun kembali. Jadi hanya ada satu titik puncak maksimum.
Dari kurva diatas, dapat dilihat bahwa distribusi biaya perbaikan mobil dibengkel itu mengikuti distribusi yang simetris.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dajan, Anto. 1986. Pengantar metode statistik. Jakarta: LP3ES
Dr. Santoso Purbayu Budi, M.S dan Handani Muliawan, S.E. 2007. Statistik
Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Malang: Erlangga
http://kk.mercubuana.ac.id/files/11017-2-411173847888.pdf
22