3
1. Budaya politik parokial (parochial political culture) Budaya politik parokial yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah). Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. Dalam masyarakat jenis ini, tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus. Kepala kampung, kepala suku, dukun, atau kyai biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis, atau religius. Bagi anggota masyarakatnya, peran-peran yang dipancarkan oleh pemimpinnya ini tidak dapat dipisahkan. Contoh budaya politik ini adalah sebagai berikut : a. orang yang sama sekali tidak terlibat dalam bekerjanya sistem politik seperti pendidikan rendah, keadaan geografis yang jauh dari kegiatan politik atau yang rendah tingkat perekonomiannya. b. suku-suku tradisional yang ada di seluruh Indonesia, terutama yang belum tersentuh teknologi modern (baduy di banten, kubu-lubu dipedalaman hutan-hutan jambi, suku dayak dan suku2 di papua)

Budaya politik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Budaya politik

1. Budaya politik parokial (parochial political culture)

Budaya politik parokial yaitu tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang

disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah). Budaya politik

suatu masyarakat dapat dikatakan parokial bila frekuensi orientasi mereka terhadap empat

dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali

terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada

masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. Dalam masyarakat jenis

ini, tidak ada peran-peran politik yang bersifat khusus. Kepala kampung, kepala suku,

dukun, atau kyai biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat

politis, ekonomis, atau religius. Bagi anggota masyarakatnya, peran-peran yang

dipancarkan oleh pemimpinnya ini tidak dapat dipisahkan.

Contoh budaya politik ini adalah sebagai berikut :

a. orang yang sama sekali tidak terlibat dalam bekerjanya sistem politik seperti

pendidikan rendah, keadaan geografis yang jauh dari kegiatan politik atau yang

rendah tingkat perekonomiannya.

b. suku-suku tradisional yang ada di seluruh Indonesia, terutama yang belum tersentuh

teknologi modern (baduy di banten, kubu-lubu dipedalaman hutan-hutan jambi, suku

dayak dan suku2 di papua)

2. Budaya politik kaula (subyek political culture)

Budaya politik kaula yaitu masyarakat bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial

maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat

dikatakan politik subjek jika terdapat frekuensi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem

politik secara umum dan objek output atau pemahaman mengenai penguatan kebijakan

yang dibuat oleh pemerintah. Namun, frekuensi orientasi mengenai struktur dan peranan

dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan.

Contoh politik ini adalah sebagai berikut :

a. kelompok masyarakat yang tertarik pada politik namun tidak terlibat langsung seperti

ikut memberikan suara dalam pemilu, ikut dialog soal politik.

Page 2: Budaya politik

3. Budaya politik partisipan (participant political culture)

Budaya politik partisipan yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran

politik sangat tinggi. Tipe kebudayaan politik ini adalah suatu bentuk budaya politik di

mana anggota masyarakat sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat

dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai

sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta

penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung Masyarakat

cenderung diarahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas,

meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat

menerima atau menolak.

Contoh budaya politik partisipan yaitu :

1. Masyarakat partisipatif terhadap obyek politik

2. Masyarakat berperan sebagai aktivis.