28
BUKTI AUDIT,TUJUAN AUDIT,DAN KERTAS KERJA 1. BUKTI AUDIT Bukti audit merupakan konsep fundamental dalam auditing. SA 326.14 menyatakan bahwa bukti audit terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor kedua kategori bukti audit diperlukan dalam melakukan suatu audit sesuai dengan standar auditing. Tujuan standar pekerjaan lapangan ketiga Bukti audit kompeten yang cukup harus diproleh melalui inspeksi, pengamatan,pengajuan pertanyaan,dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Cukup atau tidaknya bukti audit Yang harus dipertimbangkan auditor dalam menentukan cukup tidaknya bukti audit adalah Materialitas dan resiko Faktor ekonomis Besarnya dan karakteristik populasi Kompetensi bukti Kompetensi informasi penguat tergantung pada beberapa faktor antara lain: 1. Relevensi 2. Sumber 3. Ketepatan waktu 4. Obyektivitas Dasar yang memadai Persyaratan dasar yang memadai berkaitan dengan tingkat keyakinan menyeluruh yang diperlukan auditor dalam menyimpulkan audit untuk menyatakan suatu pendapat tentang laporan keuangan,dalam melaksanakan suatu program audit auditor bisa mengkuantifikasi tingkat keyakinan secara statistik untuk beberapa unsur individual dalam laporan keuangan. Jenis-jenis informasi penguat Adapun jenis-jenis informasi penguat yang tersedia bagi auditor untuk mengaudit suatu laporan keuangan adalah Bukti analitis

Bukti Audit 01

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bukti Audit 01

BUKTI AUDIT,TUJUAN AUDIT,DAN KERTAS KERJA

1. BUKTI AUDITBukti audit merupakan konsep fundamental dalam auditing. SA 326.14 menyatakan bahwa bukti audit terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor kedua kategori bukti audit diperlukan dalam melakukan suatu audit sesuai dengan standar auditing.Tujuan standar pekerjaan lapangan ketigaBukti audit kompeten yang cukup harus diproleh melalui inspeksi, pengamatan,pengajuan pertanyaan,dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.Cukup atau tidaknya bukti auditYang harus dipertimbangkan auditor dalam menentukan cukup tidaknya bukti audit adalah

Materialitas dan resiko Faktor ekonomis Besarnya dan karakteristik populasi

Kompetensi buktiKompetensi informasi penguat tergantung pada beberapa faktor antara lain:1. Relevensi2. Sumber3. Ketepatan waktu4. Obyektivitas Dasar yang memadaiPersyaratan dasar yang memadai berkaitan dengan tingkat keyakinan menyeluruh yang diperlukan auditor dalam menyimpulkan audit untuk menyatakan suatu pendapat tentang laporan keuangan,dalam melaksanakan suatu program audit auditor bisa mengkuantifikasi tingkat keyakinan secara statistik untuk beberapa unsur individual dalam laporan keuangan.Jenis-jenis informasi penguatAdapun jenis-jenis informasi penguat yang tersedia bagi auditor untuk mengaudit suatu laporan keuangan adalah

Bukti analitis Bukti dokumen Konfirmasi Pernyataan tertulis Bukti perhitungan Bukti lisan Bukti fisik Bukti elektronik

2. TUJUAN AUDITTujuan umum suatu audit atas laporan keuangan adalah memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam audit biasanya dirumuskan tujuan khusus audit untuk setiap rekening yang dilaporkan dalam

Page 2: Bukti Audit 01

laporan keuangan,tujuan khusus ini berasal dari asersi-asersi yang dibuat manajemen dalam laporan keuangan.Asersi-asersi manajemen dalam laporan keuangnLaporan keuangan berisi asersi-asersi manajemaen yang eksplisit dan implisit. Dalam pelaporan pos dineraca , manajemen membut dua asersi eksplisit yaitu kas benar-benar ada,dan jumlah kas yang benar adalah sebesar yang terdapat dineraca,manajemen membuat tiga asesrsiimplisit yaitu semua kas yang harus dilaporkan telah dimasukkan, semua kas yang dilaporkan merupakan milik satuan usaha, dan tidak terdapat pembatasan dalam penggunaan kas.Asersi yang sama melandasi semua aktiva, kewajiban, pendapatan,dan biaya-biaya komponen laporan keuangan. Dalam PSA No.07,bukti audit(SA326.03),disebutkan lima golongan asersi pelaporan keuangan

Keberadaan atau keterjadian(existence oroccorrence) Kelengkapan(Completeness) Hak dan kewajiban(righand obligation) Penilaiaan(valuation) atau pengalokasian(allocation) Penyajian dan pengungkapan(presentation and disclosure)

3. KERTAS KERJA PSA No.15, kertas kerja(SA339.03)menyebutkan bahwa kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai audit yamg ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diprolehnya dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.Fungsi kertas kerja adalah

Menyediakan penunjang utama bagi laporan audit Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit Menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar

auditingJenis kertas kerjaJenis kertas kerja yang dibuat oleh auditor terdiri dari:

Daftar saldo pemeriksaan (working trial balance) Daftar dan analisis(schedules and analysis) Memorandum dan informasi pendukung Jurnal penyesuaian dan reklasifikasi

Pembuatan kertas kerjaTehnik-tehnik penting yang harus perhatikan auditor dalam membuat kertas kerja:

Judul. setiap kertas kerja harus berisi nama klien,judul yang jelas menunjukan isi kertas kerja yang bersangkutan

Nomor index. Setiap kertas kerja harus diberi index atau referensi Referensi silang. Data dalam kertas kerja yang diambil dari kertas kerja

lain atau dipindahkan atau dibawa kekertas kerja lain harus diberi referensi silang dengan nomor index dari kertas kerja tersebut

Tanda pengerjaan. Tanda pengerjaan adalah simbol yang digunakan pada kertas kerja untuk menunjukan bahwa auditor telah melakukan prosedur audit tertentu pada bagian yang diberi tanda pengerjaan

Page 3: Bukti Audit 01

Tandatangan dan tanggal. Segera setelah menyelesaikan tugasnya,baik pembuat maupun mereview kertas kerja harus menandatangani dan mencantumkan tanggal pada kertas kerja yang bersangkutan

Review atas kertas kerja Pada tahap pertama,review dilakukan oleh pengawas langsung dari si pembuat kertas kerja,review ditekankan terutama pada pekerjaan apa yang dilakukan,bukti yang diproleh,dan kesimpulan yang dicapai oleh pembuat kertas kerja.Review berikutnya dilakukanatas kertas kerja apabila seluruh pekerjaan lapangan selesai dikerjakan.Pengarsipan kertas kerjaDua kategori pengarsipan kertas kerja:

1. arsip permanen berisi data yangdiperkirakan akan berguna bagi auditor pada banyak penugasan dimasa datang untuk klien ynag bersangkutan.

2. arsip tahun berjalan berisi informasi penguat yang berhubungan dengan pelaksanaan program audit pada tahun berjalan.

Hal-hal yang dimasukkan dalam arsip permanen adalah Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan Kode rekening dan buku pedoman prosedur Bagan organisasi Tata letak pabrik,proses produksi,dan produk-produk utama Ketentuan-ketentuan penerbitan saham dan obligasi Salinan kontrak-kontrak jangka panjang Daftar rencana depresiasi aktiva tetap dan amortisasi utang jangka

panjang Ringkasan prinsip-prinsip akuntansiyang digunakan oleh klien

Pemilik dan penyimpanan kertas kerjaKertas kerja adalah milik auditor. Kertas kerja disimpan oleh auditor dan ia bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kerahasiannya. Kertas kerja yang termasuk dalam kategori kertas kerja permanen disimpan untuk waktu yang tidak terbata,sedangkan kertas kerja tahun berjalan disimpan oleh auditor sepanjang diperlukan oleh auditor untuk melayani klien atau untuk memenuhi ketentuan undang-undang.

JENIS-JENIS PENGUJIANPengujian pengendalianPengujian pengendalian dilakukan untuk mendapatkan bukti tentang keefektifan rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern.Pengujian pengendalian juga mencakup pengajuan peryanyaan kepada para karyawan tentang prosedur pengendalian yang mereka kerjakan dan auditor melakukan ulang prosedur-prosedur tersebut.Pengujian substantifPengujian substantif terdiri dari prosedur analitis,pengujian detil transaksi, dan pengujian detil saldo-saldo.penggolongan prosedur auditing ini dimaksudkan untuk mendapatkan bukti tentang kewajaran asersi-asersimanajemen dalam laporan keuangan. Pada umumnya auditor melakukan pengujian detil transaksi untuk memastiakn semua kebijakan dan prosedur pengendalian yang bisa

Page 4: Bukti Audit 01

diterapkan telah diikuti dalam memproses transaksi(pengujian pengendalian)dan transaksi-transaksi yang telah dijurnal dan diposting ke buku besar dengan benar.Apabila kedua tujuan itu dilakukan dengan test yang sama atau bersamaa, maka hal itu disebut pengujian bertujuan ganda.

Jenis-jenis Bukti Audit

Posted by Harni Tyastuti 03:42, under Tulisan Softskill | 0 komentar

Bukti audit dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti. Berikut ini dikemukakan ke Sembilan jenis bulti tersebut:

1. Struktur Pengendalian InternStruktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi. Kuat lemahnya struktur pengendalian intern merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan. Oleh karena itu, struktur pengendalian intern merupakan bukti yang kuat untuk menentukan dapat atau tidaknya informasi keuangan dipercaya.

2. Bukti FisikBukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud. Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu, bukti fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya.

Bukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi penghitungan, danobservasi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik sangat tinggi. Bukti fisk berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

3. Catatan AkuntansiCatatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. Ini bukan berarti catatan akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan. Tingkat dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur pengendalian intern.

4. KonfirmasiKonfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung

Page 5: Bukti Audit 01

dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga secara langsung dan tertulis. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan biaya.Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:a. Konfirmasi positifb. Blank confirmationc. Konfirmasi negative

Konfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan:a. Kas di bank dikonfirmasikan ke bank klienb. Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelangganc. Persediaan yang disimpan di gudang umum. Persediaan ini dikonfirmasikan ke penjaga atau kepala gudangd. Hutang lease dikonfirmasikan kepada lessor

5. Bukti DokumenterBukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Menurutr sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat dikelompokkan sebagai berikut:a. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara langsungb. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klienc. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien

Bukti documenter kelompok a mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripadakelompok b. Bukti documenter kelompok b mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok c. bukti documenter meliputi notulen rapat, faktur penjualan, rekening Koran bank (bank statement), dan bermacam-macam kontrak. Reliabilitas bukti documenter tergantung sumber dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri. Sifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kecacatan dokumen. Bukti documenter banyak digunakan secara luas dalam auditing. Bukti documenter dapat memberikan bukti yang dapat dipercaya (reliabel) untuk semua asersi.

6. Bukti Surat Pernyataan TertulisSurat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. Bukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis. Reprentation letter atau representasi tertulis yang dibuat manajemen merupakan bukti yang berasal dari organisasi klien. Surat pernyataan konsultan hokum, ahli teknik yang berkaitan dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti yang berasal dari pihak ketiga. Bukti ini dapat menghasilkan bukti yang reliable untuk semua asersi.

7. Perhitungan Kembali sebagai Bukti MatematisBukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis. Bukti ini dapat digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan

Page 6: Bukti Audit 01

akuntansi klien. Perhitungan tersebut misalnya:a. Footing untuk meneliti penjumlahan verticalb. Cross-footing untuk meneliti penjumlahan horizontalc. Perhitungan depresiasiBukti matematis dapat diperoleh dari tugas rutin seperti penjumlahan total saldo, dan perhitugnan kembali yang rumit seperti penghitungan kembali anuitas obligasi. Bukti matematis menghasilkan bukti yang handal untuk asersi penilaian atau pengalokasian dengan biaya murah.

8. Bukti LisanAuditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. Jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. Bukti lisan harus dicatat dalam kertas kerja audit. Bukti ini dpat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua asersi.

9. Bukti Analitis dan PerbandinganBukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan anggaran atau standar prestasi, trend industry, dan kondisi ekonomi umum. Bukti analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam laporan keuangan dan kewajaran hubungan antas pos-pos dalam laporan keuangan. Keandalan bukti analitis sangat tergantung pada relevansi data pembanding. Bukti analitis berkaitan serta dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.

Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk menilai penyebabnya.

BUKTI AUDIT, TUJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT

24 Februari 2009 pada 1:49 pm (MSA (Magister Sains Akuntansi))

             Tujuan menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum atau dikenal dengan GAAP. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti yang cukup dan kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Di samping itu pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh :

Page 7: Bukti Audit 01

1. Pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien.2. Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan

catatan klien.3. Keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.4. Keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian.

 Top-Down Audit Evidence   VS Bottom-Up Audit Evidence Top down : Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan tentang entitas, bisnis, dan industrinyaLaporan Keuangan

 

     Bottom up : Mengevaluasi bukti yang mendukung transaksi dan akumulasinya dalam laporan keuangan  Keputusan penting tentang bukti audit menyangkut :Sifat Pengujian

Prosedur audit mana yang akan dilaksanakan Terkait dengan tujuan spesifik yang ingin   dicapai auditor Harus relevan Mempertimbangkan biaya relatif serta efektivitas dalam kaitannya dg tujuan

audit Pendekatan compliance atau substantive test

 Saat pengujianInterim audit atau year end audit

 Luas pengujianBerkaitan dengan berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh

 Penerapan staf auditTerkait dengan due audit careTim audit Independensi Penggunaan tenaga spesialis

Tujuan Audit Khusus dan Bukti AuditTerdapat  5 (lima )kelompok umum asersi laporan keuangan , yaitu : 

Keberadaannya atau keterjadiannya ( existence or occurrence )Asersi tentang keberadaan atau terjadinya berhubungan    dengan apakah aktiva atau utang perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang tercatat telah benar–benar terjadi selama periode tertentu.

Page 8: Bukti Audit 01

Keberadaan (eksistensi) suatu aktiva tidak hanya dilihat dari ujud fisiknya saja, seperti kas , persediaan dan aktiva tetap , namun ada pula yang tidak ada ujud fisiknya , misalnya piutang dan utang usaha. Sehubungan dengan saldo piutang  di atas , manajemen hanya menyatakan bahwa piutang yang terdiri dana piutang usaha , benar – benar ada pada tanggal neraca. Manajemen tidak menyatakan  bahwa Rp10.000.000,– adalah jumlah yang benar

Kelengkapannya ( completeness )Asersi tentang kelengkapannya berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua transaksi dan akun ( rekening ) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.

         Asersi manajemen tentang saldo piutang Rp. 10.000.000,– mempunyai arti bahwa jumlah tersebut telah meliputi semua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi saldo piutang tersebut , tidak ada piutang yang tidak dilaporkan (under stated) atau dinyatakan lebih (over stated). Auditor sangat memperhatikan terhadap asersi kelengkapan ini dalam kaitannya untuk menentukan kemungkinan adanya penyajian komponen laporan keuangan yang kurang dari yang seharusnya dengan menghilangkan sesuatu  atau transaksi yang seharusnya ada.

Hak dan kewajiban ( right and obligations )Asersi tentang hak(rights) dan kewajiban(obligations) berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar – benar milik perusahaan dan semua utang adalah benar- benar kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.Asersi ini menyatakan ,bahwa manajemen secara implisit menyatakan bahwa piutang dan aktiva – aktiva lainnya yang dilaporkan pada neraca benar – benar milik perusahaan , dan utang – utang yang dilaporkan pada neraca benar – benar kewajiban perusahaan secara sah. Dengan demikian asersi ini hanya berkaitan dengan komponen – komponen neraca khususnya aktiva dan utang.

Penilaian atau alokasi ( valuation or allocation )Asersi penilaian(valuation) atau alokasi(allocation) berkaitan dengan ketepatan metode penilaian maupun pengalokasian yang digunakan oleh perusahaan serta kebenaran perhitungannya.  Setiap pelaporan komponen laporan keuangan dengan jumlah tertentu mempunyai arti bahwa jumlah tersebut (1) telah ditentukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum umum , dan (2) bebas dari kesalahan perhitungan atau kekeliruan klerikal.  

         Kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berterima umum meliputi ketepatan penerapan prinsip harga perolehan ( cost ) , mempertemukan (matching) , dan prinsip konsistensi. Asersi kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berterima umum ( PABU ) dapat meliputi penilaian bruto maupun netonya. Misalnya , piutang telah dinilai sebesar jumlah tagihan kepada pelanggan dan taksiran nilai bersih yang dapat direalisasi setelah mempertimbangkan taksiran tidak tertagihnya piutang ; dan aktiva tetap telah dilaporkan kedua-duanya yaitu sebesar harga perolehan mula – mula dan nilai bukunya setelah mempertimbangkan jumlah akumulasi depresiasinya.Akhirnya dapat disimpulkan bahwa asersi penilaian atau alokasi berhubungan dengan tiga hal sebagai berikut : (1) penilaian bruto , (2) penilaian neto , dan (3) ketelitian matematis. Kategori asersi ini juga meliputi kelayakan ( reasonableness ) terhadap estimasi akuntansi yang dibuat manajemen. 

Page 9: Bukti Audit 01

Penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure )Asersi tentang penyajian(presentation) dan pengungkapan(disclosure) berhubungan dengan apakah masing – masing komponen laporan keuangan telah diklasifikasikan , dijelaskan dan diungkapkan dengan benar.

                 Manajemen secara implisit menyatakan bahwa setiap komponen laporan keuangan telah disajikan secara benar dan diungkapkan secara memadai. Dalam hal penyajian piutang harus benar-benar menampakan piutang yang dapat direalisasikan, dalam arti setiap kemungkinan tidak tertagihnya piutang harus sudah diperhitungkan melalui pembentukan rekening penyisihan piutang kecuali dinyatakan lain. Hal-hal yang menyangkut piutang secara signifikan harus dijelaskan(diungkapkan),misalnya adanya piutang yang digadaikan, tidak dibentuknya penyisihan piutang, timbulnya kewajiban bersyarat(contingent liability) dan lain sebagainya.  

Tujuan  UmumPada dasarnya tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas

kewajaran , dalam semua hal yang material , posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini , auditor perlu menghimpun bukti kompeten yang cukup. Untuk menghimpun bukti kompeten yang cukup , auditor perlu mengidentifikasikan dan menyusun sejumlah tujuan audit spesifik untuk setiap akun laporan keuangan. Dengan melihat tujuan audit spesifik tersebut , auditor akan dapat mengidentifikasikan bukti apa yang dapat dihimpun , dan bagaimana cara menghimpun bukti tersebut.

 Tujuan  Spesifik

Tujuan audit spesifik lebih diarahkan untuk pengujian terhadap pos pos yang terdapat dalam  laporan keuangan yang merupakan asersi manajemen.

 Bukti Audit

Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung data yang disajikan dalam laporan keuangan , yang terdiri dari data akuntansi dan informasi pendukung lainnya , yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Dasar pembahasan bukti audit adalah Standar Pekerjaan Lapangan khususnya standar ketiga ,mendasari pembahasan bukti audityang berbunyi : “ Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar   untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit “.

  

   Tipe Bukti AuditTipe  Data  Akuntansi

 Pengendalian  Intern. Catatan  Akuntansi.

Tipe  Informasi  Penguat (corroborating information)Bukti  Fisik.Bukti  Dokumenter.Perhitungan.

Page 10: Bukti Audit 01

Bukti  Lisan.Perbandingan dan Ratio.Bukti  dari  spesialis.

Kecukupan bukti auditBerkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit , meliputi :

Materialitas.Resiko  audit.Faktor – faktor  ekonomi.Ukuran  dan  karakteristik  populasi.

Kompetensi Bukti AuditKompetensi bukti adalah berkaitan dengan kuantitas atau mutu dari bukti–bukti tersebut. Bukti yang kompeten adalah bukti yang dapat dipercaya , sah , obyektif , dan relevan.  Untuk menentukan kompetensi bukti harus mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu :Sumber  bukti ,Relevansi  bukti ,Obyektivitas  bukti ,Saat  atau  waktu. 

Bukti kurang kompeten Faktor Kompetensi Bukti Lebih Kompeten

Dari dalam perusahaan

SUMBER

Dari luar perusahaan yg independen

 Pengendalian intern lemah

Pengendalian intern baik

Perolehan atau pengetahuan tidak langsung

Perolehan atau pengetahuan langsung 

Relevan tidak langsung 

RELEVANSIRelevan langsung

 

Subyektif OBYEKTIVITASObyektif

 Bukti di terapkan pada selain pada tgl neraca

 SAAT/WAKTU

Bukti diterapkan pada tgl neraca

  

Judgement atau pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai faktor , yaitu :

1)       Pertimbangan  profesional  auditor.2)       Integritas  manajemen.3)       Transaksi  yang  terjadi  di  perusahaan.4)       Jenis  kepemilikan  perusahaan.5)       Kondisi  keuangan  perusahaan.

Prosedur audit yang dapat digunakan untuk memperoleh bukti yang kompeten atau dapat dipercaya adalah : 

Page 11: Bukti Audit 01

Inspeksi   Observasi Konfirmasi Wawancara Perbandingan Pengkajian ulang Penilaian Verifikasi Penelusuran    

 

Pembuktian ( vouching ) Kalkulasi Kembali Analisis Rekonsiliasi Penjajagan Perhitungan (count) Pengujian (test)

Scanning

 Evaluasi bukti harus lebih teliti bila menghadapi situasi audit yang mengandung resiko besar. Situasi tersebut adalah sebagai berikut :a. Pengawasan intern yang lemah . b. Kondisi keuangan klien yang tidak sehat. c. Manajemen yang tidak dapat dipercaya. d. Penggantian kantor akuntan publik. e. Perubahan peraturan perpajakan. f. Usaha yang bersifat spekulatif. g. Transaksi yang kompleks.

 PROGRAM AUDIT Standar Auditing yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertylis untuk setiap audit. Maksud suatu program audit adalah mengatur secara sistematis prosedur audit yang akan dilaksankan selama audit berlangsung. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan audit. Program audit juga mendokumentasikan strategi audit. Biasanya auditor berusaha menyeimbangkan prosedur audit top-down dan bottom-up ketika mengembangkan suatu program audit. Jenis pengujian yang termasuk dalam program audit meliputi :1. Prosedur Analitis

Prosedur ini meneliti hubungan yang dapt diterima antara data keuangan dan data non-keuangan untuk mengembangkan harapan atas saldo laporan keuangan.

1. Prosedur awal

Yakni prosedur untuk memperoleh pemahaman atas (1) faktor persaingan bisnis dan industri klien, (2) struktur pengendalian internnya. Auditor juga melaksanakan prosedur awal untuk memastikan bahwa catatan-catatan dalam buku pembantu sesuai dengan akun pengendali dalam buku besar.

1. Pengujian Estimasi Akuntansi

Page 12: Bukti Audit 01

Pengujian ini meliputi pengujian subtantif atas saldo.1. Pengujian pengendalian

Adalah pengujian pengendalain intern yang ditetapkan oleh strategi audit dari auditor.

1. Pengujian transaksi

Adalah pengujian substantif yang terutama meliputi tracing atau vouching transaksi berdasarkan bukti dokumenter yang mendasari.

1. Pengujian Saldo

Berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo akun serta item-item yang membentuk saldo tersebut. 

1. Pengujian penyajian dan pengungkapan

Mengevaluasi penyajian secara wajar semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP.  Elemen Kunci Program Audit dapat digambarkan sebagai berikut :

Top-down : Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan atas entitas serba bisnis dan industrinya.

 

 

  

   

Prosedur analitisProsedur awal

Pengujian estimasi akuntansiPengujian penyajian dan pengungkapan

Pengujian pengendalianPengujian transaksi

Pengujian saldoBottom-Up : Mengevaluasi bukti transaksi pendukung dan akumulasinya dalam laporan

keuangan 

  KERTAS KERJA AUDIT (WORKING PAPER) Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas yang diperoleh akuntan selama melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang telah

Page 13: Bukti Audit 01

dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuatnya.Contoh kertas kerja antara lain :Catatan memo ; Hasil analisa jawaban konfirmasi, Clients Representation Letter ; Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan pemeriksa ; Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat dari klien dan diverifikasi oleh akuntan. Dengan kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari pihak klien, hasil analisis yang dibuat auditor atau dari pihak ketiga yang independen baik secara langsung maupun tidak langsung. Berkas kertas kerja yang berasal dari klien dapat berupa :Neraca Saldo (Trial balance), Rekonsiliasi bank (Bank reconciliation), Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule), Rincian Persediaan (Final Inventory List), Rincian Utang, Rincian Biaya Umum dan Administrasi, Rincian Biaya Penjualan, Surat Pernyataan Langganan.Hasil analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya : Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet), Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil analisis pengendalian interen.Analisis Aktiva Tetap, Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan piutang/cadangan kerugian piutang), Working Trial Balance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu Working Balance sheet dan Working Profit and Loss, Top Schedule, Supporting Schedule, Konsep Laporan Audit .Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen meliputi antara lain : Hasil konfirmasi piutang, Hasil konfirmasi utang, Informasi dari bank, Pernyataan dari penasihat hukum.Kertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan merupakan data-data rahasia yang menjadi milik perusahaan, oleh karenanya akuntan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan sampai data tersebut jatuh pada pihak-pihak yang tidak diinginkan perusahaan.Isi Kertas Kerja AuditKertas kerja harus cukup memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta standar auditing yang dapat diterapkan telah dilaksanakan. Dalam SA 339 dikemukakan bahwa kertas kerja biasanya berisi dokumentasi yang memperlihatkan :

Pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang pertama.

Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan.

Bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah diterapkan dan pengujian yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, yang menunjukkan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga.

 Tujuan Pembuatan Kertas Kerja Audit

•         Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap pengauditan•         Sebagai pendukung yang penting terhadap pendapat akuntan atas laporan

keuangan yang diauditnya

Page 14: Bukti Audit 01

•         Sebagai penguat kesimpulan akuntan dan kompetensi pengauditannya.•         Sebagai Pedoman dalam pengauditan berikutnya.

 Teknik Dasar Pembuatan Kertas Kerja AuditAda empat tehnik dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas kerja. Keempat tehnik tersebut adalah :Pembuatan heading.Nomor indeksTick marks Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal

pembuatan serta penelaahan. Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja audit :a) Kertas Kerja kerja harus dibuat lengkap.b) Teliti.c) Ringkas.d) Jelas.e) Rapi.Tipe Kertas Kerja :•          Audit program

Agar tak menimbulkan kerancuan istilah maka perlu dipisahkan pengertian Audit program dan Audit Procedure. Audit program (program pemeriksaan) merupakan daftar prosedur pengauditan untuk seluruh pemeriksaan elemen tertentu. Sedangkan Procedure audit adalah instruksi terinci untuk mengumpulkan tipe bukti pemeriksaan tertentu yang harus diperoleh pada saat pemeriksaan. Program pemeriksaan dapat digunakan untuk merencanakan berapa orang yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan, serta jadwal pemeriksaan yang direncanakan.

•          Working Trial BalanceMerupakan suatu daftar yang memuat saldo dari seluruh rekening buku besar pada akhir tahun yang diperiksa dari akhir tahun sebelumnya, koreksi yang diusulkan serta saldo menurut hasil pemeriksaan. Kertas kerja ini dapat pula dipisahkan menjadi Working Balance Sheet dan Working Profit and Loss.  

•          Summary of adjusment journal entriesRingkasan ini merupakan daftar yang berisikan journal-journal koreksi yang diusulkan kepada klien yang diperoleh selama pemeriksaan berlangsung.

•          Top SchedulesMerupakan kertas kerja pemeriksaan yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat dalam daftar pendukung untuk rekening-rekening yang berhubungan.

•          Supporting schedulesMerupakan kertas kerja yang memuat detail dari pada temuan hasil pemeriksaan, serta koreksi-koreksi yang ada, serta memuat berbagai informasi dan teknik pemeriksaan yang dilaksanakana oleh akuntan.Dengan kata lain supporting schedule merupakan rincian dari pada top schedule.

        

Page 15: Bukti Audit 01

TAHAP  PENYUSUNAN  AUDITED  FINANCIAL  STATEMENTS.a). Pembuatan atau pengumpulan daftar pendukung (supporting schedules) sebagai

langkah pengumpulan bukti pemeriksaan.b). Penyusunan daftar utama (lead schedules atau top schedules) dengan cara

meringkas supporting schedules dan summary of adjustment journals entris.c). Meringkas informasi yang tercantum dalam daftar utama dan daftar pendukung ke

dalam Working Trial Balance.d). Menyusun Audited Financial Statements. SUSUNAN  KERTAS  KERJA  AUDIT.a.       Draft  laporan  pemeriksaan  ( audit  report ).b.      Audited  financial  statements.c.       Ringkasan  informasi  bagi  penelaah.d.      Program  pemeriksaan.e.       Laporan  keuangan  atau  neraca  lajur  yang  dibuat klien.f.        Ringkasan  journal  adjustment.g.       Working  trial  balance.h.       Top  schedule.i.         Supporting  schedule. PENGARSIPAN  KERTAS  KERJA  AUDIT. Current File, yaitu arsip pemeriksaan tahunan yang diperoleh dari pemeriksaan tahun berjalan, informasi dari current file pada umumnya mempunyai manfaat untuk tahun yang diperiksa.Contoh : Neraca saldo, Berita acara kas opname, Rekonsiliasi bank, Rincian piutang, Rincian persediaan Rincian utang, Rincian biaya dan lain lain.Permanent File, merupakan arsip kertas kerja yang secara relatif tidak mengalami perubahan. Arsip ini dapat digunakan berulang ulang untuk beberapa periode pengauditan.Contoh : Akte pendirian,Accounting manual (pedoman akuntansi), Kontrak kontrak,Notulen rapat Tujuan dari permanent file :

•          Sebagai acuan yang digunakan untuk pemeriksaan tahun-tahun mendatang. •          Memberikan ringkasan mengenai kebijakan dan organisasi klien bagi staff yang

baru pertamakali menangani pemeriksaan laporan keuangan. •          Untuk menghindari pengulangan pembuatan kertas kerja yang sama dari tahun

ke tahun. Corespondence file, merupakan arsi surat menyurat, facsimili dan lain lain.

 KEPEMILIKAN  KERTAS  KERJA  AUDIT.Kertas kerja audit akuntan yang disusun selama pelaksanaan audit, baik yang disusun oleh auditor sendiri maupun yang disusunkan oleh klien untuk auditor, adalah milik auditor (akuntan publik) ; oleh karena itu semua kertas kerja tersebut harus disimpan oleh auditor dengan sebaik-baiknya, dalam arti disimpan secara teratur sesuai dengan urutan yang logis. Walaupun kertas kerja tersebut milik auditor, tetapi auditor dilarang memperlihatkan atau membocorkan informasi yang ada pada kertas kerja tersebut kepada pihak ketiga

Page 16: Bukti Audit 01

tanpa seizin kliennya, kecuali atas perintah pengadilan atau profesi akuntan. Selama melaksanakan audit, auditor memperoleh sejumlah informasi yang sifatnya rahasia antara lain berupa informasi tentang gaji karyawan penting (key personels), rencana advertensi, data biaya produksi dan metode penentuan harga jual produk. Jika auditor membocorkan informasi-informasi pada pihak ketiga atau kepada karyawan kliennya, maka auditor tersebut dapat dimintai pertanggung jawabannya atau dituntut ke pengadilan. 

   

 Jenis-jenis Bukti Audit

Posted by Harni Tyastuti 03:42, under Tulisan Softskill | 0 komentar

Bukti audit dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti. Berikut ini dikemukakan ke Sembilan jenis bulti tersebut:

1. Struktur Pengendalian InternStruktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayai data akuntansi. Kuat lemahnya struktur pengendalian intern merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan. Oleh karena itu, struktur pengendalian intern merupakan bukti yang kuat untuk menentukan dapat atau tidaknya informasi keuangan dipercaya.

2. Bukti FisikBukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud. Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu, bukti fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya.

Bukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi penghitungan, danobservasi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik sangat tinggi. Bukti fisk berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

3. Catatan AkuntansiCatatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. Ini bukan berarti catatan akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan. Tingkat dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur pengendalian intern.

4. KonfirmasiKonfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung

Page 17: Bukti Audit 01

dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga secara langsung dan tertulis. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan biaya.Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:a. Konfirmasi positifb. Blank confirmationc. Konfirmasi negative

Konfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan:a. Kas di bank dikonfirmasikan ke bank klienb. Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelangganc. Persediaan yang disimpan di gudang umum. Persediaan ini dikonfirmasikan ke penjaga atau kepala gudangd. Hutang lease dikonfirmasikan kepada lessor

5. Bukti DokumenterBukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Menurutr sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat dikelompokkan sebagai berikut:a. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara langsungb. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klienc. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien

Bukti documenter kelompok a mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripadakelompok b. Bukti documenter kelompok b mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada kelompok c. bukti documenter meliputi notulen rapat, faktur penjualan, rekening Koran bank (bank statement), dan bermacam-macam kontrak. Reliabilitas bukti documenter tergantung sumber dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri. Sifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kecacatan dokumen. Bukti documenter banyak digunakan secara luas dalam auditing. Bukti documenter dapat memberikan bukti yang dapat dipercaya (reliabel) untuk semua asersi.

6. Bukti Surat Pernyataan TertulisSurat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang individu yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. Bukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis. Reprentation letter atau representasi tertulis yang dibuat manajemen merupakan bukti yang berasal dari organisasi klien. Surat pernyataan konsultan hokum, ahli teknik yang berkaitan dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti yang berasal dari pihak ketiga. Bukti ini dapat menghasilkan bukti yang reliable untuk semua asersi.

7. Perhitungan Kembali sebagai Bukti MatematisBukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis. Bukti ini dapat digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan

Page 18: Bukti Audit 01

akuntansi klien. Perhitungan tersebut misalnya:a. Footing untuk meneliti penjumlahan verticalb. Cross-footing untuk meneliti penjumlahan horizontalc. Perhitungan depresiasiBukti matematis dapat diperoleh dari tugas rutin seperti penjumlahan total saldo, dan perhitugnan kembali yang rumit seperti penghitungan kembali anuitas obligasi. Bukti matematis menghasilkan bukti yang handal untuk asersi penilaian atau pengalokasian dengan biaya murah.

8. Bukti LisanAuditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. Jawaban atas pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. Bukti lisan harus dicatat dalam kertas kerja audit. Bukti ini dpat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua asersi.

9. Bukti Analitis dan PerbandinganBukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan anggaran atau standar prestasi, trend industry, dan kondisi ekonomi umum. Bukti analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam laporan keuangan dan kewajaran hubungan antas pos-pos dalam laporan keuangan. Keandalan bukti analitis sangat tergantung pada relevansi data pembanding. Bukti analitis berkaitan serta dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.

Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk menilai penyebabnya.

       

  

      

Page 19: Bukti Audit 01

   

   

                

Page 20: Bukti Audit 01