Buku Ajar Vektor B

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    1/41

    Konsep Pengendalian Vektor

    Upaya pengendalian vektor dan binatang pengganggu selama ini berevolusi

    selaras dengan perkembangan peradaban manusia berikut penguasaan

    teknologinya, sehingga tercipta metoda, teknik, alat, serta adanya senyawa-

    senyawa kimia yang efektif untuk mengendalikan vektor dan binatang

     penggagnggu.A. Konsep pengendalian.

    Pengendalian vektor adalah tindakan untuk mengurangi  atau melenyapkan

    gangguan yang ditimbulkan arthropoda penular penyakit termasuk reservoir .

    Konsep pengendalian vektor adalah sebagai berikut :

    1. Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu harus menerapkan

     bermacam-macam cara pengendalian agar vektor dan binatang tetap

     berada di bawah garis batas yg tidak merugikan dan atau membahayakan.

    ". Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu tidak menimbulkan

    kerusakan atau gangguan ekologis terhadap tata lingkungan.

    #. Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu mampu mencegah

     perindukan ektor dan !inatang Pengganggu.

    B. Pengendalian Vektor Terpadu

    Pengendalian vektor terpadu adalah upaya pengendalian vektor dengan

    menggunakan satu atau lebih metode yang bersinergi sehingga mampu

    menurunkan potensi penularan. Pengendalian ini bersifat rasional, ramah

    lingkungan dan berkelan$utan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama masyarakat

    % dengan lintas sektor, antara lain : &inas pertanian, industri pariwisata,

    KimPraswil dll

     Pengendalian vektor terpadu dilatarbelakangi karena masalah penggunaan

     pestisida sintetis yang semakin mahal dan beresiko bagi manusia dan lingkungan.

    Pengendalian vektor terpadu mengintegrasikan semua cara pengendalian hama

    yang potensial, ekonomis, efisien dan ekologis untuk mengedalikan serangga

    'vektor( pada tingkat yang tidak membahayakan.

    11

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    2/41

    )al-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa program pengendalian vektor 

    terpadu dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, bukan insidental, populasi

    vektor 'hama( harus dimonitor secara berkala, tempat perindukan dan perilaku

    vektor harus dapat diidentifikasi, strategi, metode serta teknik pengendalian harus

     bi$aksana dan tepat guna, masyarakat perlu dilibatkan se$auh mungkin.

    )asil yang diharapkan dalam pengendalian vektor secara terpadu adalah :

    1. Populasi vektor dapat terus ditekan dibawah ambang

    ". Penggunaan pestisida dapat dikurangi sehingga mengurangi bahaya dan

    akibat samping.

    #. Penggunaan metode non * pestisida dapat ditingkatkan dimana mungkin

    diterapkan

    +. Keseluruhan program pengendalian itu efektif, efisien, aman, tidak berbahaya

    dan diterima masyarakat

    gar dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam pengendalian vektor 

    secara terpadu memperhatikan hal-hal berikut ini :

    • )arus benar-benar mengenal hama sasaran, khususnya : biologi, ekologi dan

     perilakunya

    • trategi pengendalian yg ditempuh harus memperhatikan siapa sasarannya,

     bagaimana melaksanakannya, dimana dan kapan waktu yg paling tepat

    • Penggunaan materi untuk pengendalian harus tepat, apakah pestisida

    'toksikologi dan persistensinya(, organisme musuh alami 'biologi, ekologi

    dan perilakunya( ataupun cara-cara non pestisida lainnya.

    • Kondisi lingkungan, tata ruang dan struktural.

    C. Upaya Pengendalian

    1"

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    3/41

    Upaya pengendalian vektor dan binatang penganggu dapat dikelompokkan

    men$adi :

    1. Pencegahan 'Prevention( : mencegah agar populasi vektor % binatang

     pengganggu tidak meningkat atau tetap pada tingkat tertentu yg tidak 

    menimbulkan masalah, contoh : sanitasi, tata tanam, dsb

    ". Penekanan 'uppression( : enekan populasi vektor % binatang pengganggu

    sampai batas tingkat tertentu yg tidak membahayakan : sanitasi, tata tanam,

    kimiawi dsb

    #. Pembasmian 'eradication( :

    Pengendalian %!P dengan maksud membasmi atau memusnahkan vektor %

     binatang pengganggu yg menyerang suatu daerah atau bagian wilayah tingkattertentu, contoh : penggunaan pestisida

    Pengendalian Vektor Malaria

    1#

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    4/41

    Upaya pengendalian vektor dengan menggunakan satu atau lebih metode

    yang bersinergi sehingga mampu menurunkan potensi penularan malaria.

    Pengendalian ini bersifat rasional, ramah lingkungan dan berkelan$utan. Kegiatan

    ini dapat dilakukan bersama masyarakat dan dengan lintas sektor, antara lain :

    &inas pertanian, industri pariwisata, KimPraswil, dll.

    Pengendalian vektor bertu$uan mengendalikan vektor dengan cara :

    menurunkan populasi, mencegah gigitan, mencegah nyamuk men$adi infektif 

    'terbentuk sporo/oit dalam kelen$ar ludah(, atau mengubah lingkungan sehingga

    tidak cocok untuk tempat berkembang biak atau tempat istirahat vektor, sehingga

    mampu menurunkan tingkat penularan malaria. Pengendalian vektor malaria

    dilakukan dengan strategi 0 sebagai berikut :

    2 Rational :  pelaksanaan pemberantasan vektor pada daerah kasus malaria

    tinggi, daerah potensial K3! atau lokasi tertentu yang diprioritaskan.

    2 Efektif : Kombinasi dua atau lebih metoda dapat dilakukankan apabila dgn

    cara tersebut mampu menurunkan penularan. 

    2 Efisien : biaya operasionalnya paling murah.

    2 Sustainable : dapat dilaksanakan dengan berkesinambungan sampaimencapai tingkat penularan yang rendah.

    2 Acceptable  : kegiatan pemberantasan vektor harus diterima masyarakat

    hingga masy.setempat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan

    tersebut.

    2 Affordable  : mampu melaksanakan kegiatan pemberantasan vektor pada

    lokasi yang mudah ter$angkau, sarana transportasi relatif baik sehingga bahan

    dan alat serta keperluan logistik lainnya dapat dibawa ke lokasi tersebut.

    Pengendalian vector malaria dilakukan muali dengan pengenalan wilayah

    'Geographical Reconnaisance( yang meliputi pemetaan langsung penduduk dan

    survei tambahan untuk menentukan situasi tempat tinggal penduduk dari suatu

    daerah yang dicakup oleh program pengendalian malaria, pemetaan tempat

     perindukan, dan aplikasi 4penerapan metoda intervensi : penyemprotan rumah

    1+

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    5/41

    dengan insektisida, penggunaan kelambu, larviciding, penyebaran ikan pemakan

    larva nyamuk, pengelolaan lingkungan, pelatihan &.

    Keterangan yg perlu dikumpulkan tentang wilayah adalah: &imana suatu

    ob$ek 'bangunan( berada dan bagaimana cara mencapainya,  Keadaan $alan 'dapat

    dilalui kendaraan roda + atau tidak(, Ukuran $arak dari suatu ob$ek 'bangunan( ke

    ob$ek yang lain, ifat topografi '&aerah datar,  &aerah bergunung,  umber air 

    seperti sungai, danau, rawa-rawa, sumur, 5empat perindukan vector (. edangkan

    keterangan yang perlu diketahui tentang rumah adalah : 3etak rumah dan nomor 

    urutnya, 6umlah rumah, 5ipe rumah, !ahan bangunan untuk dinding, langit-langit

    dan atapnya, 0umah permanen, sementara, rumah panggung, 3uas permukaan

    rumah yang harus disemprot, 6umlah kandang dan ternaknya, 3etak dan $umlah

    mas$id, gere$a, pos kamling, dangau dan bangunan-bangunan yang digunakan

    untuk kegiatan malam hari.

    A. Pemetaan Tempat Perindukan Vektor

    Untuk mengetahui tempat perindukan vektor malaria di setiap wilayah

    desa 4 dusun yang meliputi : 3etak tempat perindukan yang positif $entik % yang

     potensial, 6umlah tempat perindukan, 5ipe tempat perindukan, 3uas tempat

     perindukan.

    da dua type tempat perindukan yaitu : 5ipe permanen '0awa-rawa,

    awah non teknis dengan aliran air gunung, ata air, Kolam( dan 5ipe temporer 

    'uara sungai tertutup pasir di pantai, 7enangan air payau di pantai, Kobakan air 

    di dasar sungai waktu musim kemarau, 7enangan air hu$an, awah tadah hu$an.

    )asil dari pemetaan 5empat Perindukan berupa peta 4 sket wilayah

    desa4dusun yang mencamtumkan : 3etak 5P yang ada dilengkapi dengan gambar-

    gambar Posisi $alan, sungai dan sawah, 3etak kelompok rumah 4 pemukiman

     penduduk, !atas wilayah desa4dusun, 7aris pantai 'bila di kawasan pantai(,

    Keterangan simbol4kode yang dipakai dalam peta, 5anggal pembuatan peta,

    18

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    6/41

    &ilampiri dengan 6umlah 5empat Perindukan, 5ipe 5empat Perindukan, dan 3uas

    5empat Perindukan.

    Peta 5empat Perindukan dibuat atau direvisi pada saat 5empat Perindukan

     potensial yang diperkirakan dengan : 7rafik median data klinis4kasus positif 

    selama #-8 tahun terakhir di Puskesmas setempat. Pemetaan dilakukan 1-" bulan

    sebelum puncak grafik tersebut, 7rafik median indeks curah hu$an # tahun

    terakhir. elihat kondisi lingkungan 5empat Perindukan di pantai antara lain

    terdapat ganggang 4 lumut di permukaan air. &alam satu wilayah desa4dusun, bila

    terdapat " tipe 5empat Perindukan yang potensial pada musim berbeda, harusdilakukan " kali pemetaan yaitu pada musim kemarau dan musim hu$an.

    B. Penerapan Metoda Intervensi

    etoda intervensi pada pengendalian vector malaria diantaranya adalah :

     penyemprotan rumah dgn insektisida, penggunaan kelambu, larviciding,

     penyebaran ikan pemakan larva nyamuk, pengelolaan lingkungan.

    1. Penyemprotan Rumah Dengan Insektisida

    Penyemprotan rumah dgn effek residual 4 90 'indoor residual spraying( :

    suatu cara pemberantasan vektor dengan menempelkan racun serangga tertentu

    dengan $umlah 'dosis( tertentu secara merata pada permukaan dinding yg

    disemprot. ara ini masih dipakai karena paling cepat % besar manfaatnya untuk 

    memutuskan rantai penularan.

    asaran penyemprotan meliputi sasaran lokasi dan sasaran bangunan.

    asaran 3okasi meliputi daerah desa endemis malaria tinggi, desa dgn angka

     positif malaria ;8 per seribu penduduk, adanya bayi positif malaria, daerah

     potensial K3!, Pernah ter$adi K3! " tahun terakhir, ter$adi perubahan

    lingkungan hingga memungkinkan adanya tmpat perindukan, &aerah bencana,

    1

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    7/41

    !ercampurnya penduduk dari daerah non endemis dgn daerah endemis,

    Penanggulangan K3!, &aerah yg ter$adi peningkatan kasus, danya kematian

    karena malaria. asaran bangunan meliputi semua bangunan yg pada malam hari

    digunakan sbg tempat menginap atau kegiatan lain 'mes$id, gardu ronda(,

    kandang ternak besar sekitar rumah tinggal.

    Penyemprotan rumah efektif bila, penularan ter$adi di dalam rumah 'indoor 

     biting, ke$adian bayi positif(, vektor resting di dinding, penduduk menerima

     penyemprotan dan tidak berada di luar rumah malam hari, penyebaran rumah

    tidak menyulitkan operasional penyemprotan. =aktu pelaksanaan penyemprotanharus berdasarkan datas kasus malaria yaitu : " bulan sebelum puncak kasus dan

    data pengamatan vektor yaitu 1 bulan sebelum puncak kepadatan vektor.

    2. Penggunaan Keam!u

    Penggunaan kelambu dalam program pengendalian malaria adalah dalam

    rangka melindungi pemakai kelambu dari gigitan dan membunuh nyamuk yang

    hinggap pada kelambu untuk mencegah ter$adinya penularan 'atu kelambuuntuk " orang dewasa(. asaran penggunaan kelambu dari aspek lokasi adalah :

    &aerah atau desa endemis tinggi malaria, &esa terpencil 'remote(, &esa 4 dusun

    ter$adi K3!, &i daerah yang penyemprotan rumah tidak efektif. &ari aspek 

     penduduk adalah : 9bu hamil, !ayi dan anak balita, Keluarga miskin.

    gar program ini efektif perlu dipertimbangkan hal berikut:

    •asyarakat mau menerima pemakaian kelambu.

    • &ari hasil pengamatan entomologi menun$ukan adanya kebiasaan

    menggigit % istirahat di dalam rumah 'endofilik dan endofagik(.

    • &aerah tsb memiliki angka malaria tahun terakhir masih tetap tinggi.

    1>

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    8/41

    • Pelaksanaan penyemprotan rumah tidak mungkin dilakukan karena

    transportasi yg sulit 4 daerah sulit di$angkau.

    • Konstruksi rumah yg tidak cukup melindungi penghuninya dari

    gigitan nyamuk.

    • Kebiasaan tidur masyarakat lebih malam

    ". #arva$iding

    3arviciding adalah aplikasi larvisida pd tempat perindukan potensial

    vektor guna membunuh 4 memberantas larva nyamuk dgn menggunakan

     bahan kimia seperti Diflubenzuron  'ndalin 4 &imilin( atau agen biologis

     Bacillus thuringiensis  H-14 '!ti )-1+(. &ifluben/uron adalah suatu /at

     penghambat pembentukan chitin. pabila larva nyamuk terkena dosis yang

    cukup, maka larva akan mati pada waktu men$adi pupa atau dapat menetas

    men$adi nyamuk tidak normal yg tidak dapat terbang.  edangkan !ti )-1+

    adalah se$enis bakteri yang sporanya bersifat racun 4 toksin terhadap larvanyamuk. 3arva nyamuk akan mati apabila memakan 4 menelan toksin ini.

    6adi racunnya merupakan racun perut. Karena itu tidak berpengaruh terhadap

    larva instar 9 akhir dan pupa yg istirahat makan.

    =aktu aplikasi larvaciding ditentukan sebagai berikut:

     

    3agun yang terbentuk dari muara sungai yang tertutup pasir,

    waktu aplikasinya adalah :  wal kemarau sampai awal musimhu$an atau, e$ak menutup sampai terbuka kembali karena ban$ir 

    diwaktu hu$an

    1?

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    9/41

     

    7enangan air asin di pantai yang terbentuk oleh air laut pasang,

    waktu aplikasi adalah : e$ak awal hingga akhir musim hu$an atau,

    se$ak air mulai men$adi payau.

     

    esuai dgn $enis larvasida yg dipakai, interval aplikasi dihitung

    menurut minggu atau bulan, sedangkan $umlah aplikasi tergantung

     pada lamanya genangan air potensial men$adi tempat perindukan.

    2. Pemakaian Ikan Pemakan #arva

    Penggunaan ikan pemakan larva dalam pengendalian vector yaitu suatu

    upaya memanfaatkan ikan sebagai musuh alami larva nyamuk, yang

    ditebarkan pada tempat perindukan potensial nyamuk dg tu$uan pengendalian

     populasi larva nyamuk sehingga dapat mengurangi penularan.  &aerah

    asaran penebaran ikan pemakan larva nyamuk adalah: &esa dgn tempat

     perindukan potensial yg memenuhi kriteria prioritas masalah dan prioritas

     program. &esa reseptif yg sudah rendah penularannya karena dilakukan

     penyemprotan rumah 4 pemolesan kelambu 4 larviciding 'untuk maintenance(.

    5empat4lokasi penebaran ikan pemakan larva nyamuk adalah: mata air,

    saluran air di persawahan bertingkat, anak sungai, bendungan untuk sawah 4

     pengairan, rawa-rawa daerah pedalaman, rawa daerah pantai dengan air 

     payau. =aktu penebaran pada akhir musim hu$an atau awal musim kemarau

    atau selama musim kemarau pada saat luas tempat perindukan minimum.

    ". Pengeoaan #ingkungan

    Pengelolaan lingkungan dalam pengendalian malaria yang

    menyangkut tindakan anti larva meliputi: a. odifikasi lingkungan

    ' Penimbunan dan Pengeringan(. b. anipulasi 3ingkungan 'Pembuatan

    saluran penghubung, Pengaturan pengairan dan penanaman 4 pencegahan

     penebangan phon bakau di tempat perindukan(.

    1@

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    10/41

    Pengendalian Vektor Demam Berdarah

    ektor penyakit &emam !erdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Ayamuk 

    ini  merupakan $enis nyamuk yang dapat membawa virus dengue  penyebab

     penyakit demam berdarah. elain dengue,  A. aegypti $uga merupakan pembawa

    virus demam kuning ' yellow fever ( dan chikungunya. Penyebaran $enis ini sangat

    luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. ebagai pembawavirus  dengue,  A. aegypti  merupakan pembawa utama ' primary  vector ( dan

     bersama  Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan

    kota. engingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu

    mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan $enis ini untuk membantu

    mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

    A. %iri Mar&oogi

     Ayamuk  Aedes aegypti  dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh

     berwarna hitam kecoklatan. 5ubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis

     putih keperakan. &i bagian punggung 'dorsal( tubuhnya tampak dua garis

    melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang men$adi ciri dari spesies ini.

    isik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas

    sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna

    nyamuk $enis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan

    dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Ayamuk $antan dan

     betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk $antan yang umumnya

    lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk 

     $antan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telan$ang.

    iri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah ' Aedes aegypti( adalah :

    "B

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_kuning&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aedes_albopictus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dorsalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_kuning&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aedes_albopictus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dorsalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edit

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    11/41

    • !adan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih.

    • Pertumbuhan telur sampai dewasa C 1B hari.

    • enggigit4menghisap darah pada siang hari.

    • enang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar.

    • !ersarang dan bertelur di genangan air $ernih di dalam dan di sekitar rumah

    yang agak gelap dan lembab, bukan di got4comberan.

    • )idup di dalam dan di sekitar rumah.

    • &i dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung,

     perangkap semut dan lain-lain.

    • &i luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas,

     botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain.

    B. Penye!aran DBD

    Penelitian di alaysia menun$ukkan bahwa virus &emam !erdarah

    &engue dapat disebarkan melalui telur dari satu generasi ke generasi

     berikutnya oleh nyamuk  Aedes Aegypti. Korban tewas akibat demam berdarah

    dengue terus ber$atuhan. 6umlah pengidap &!& yang meninggal se$ak 6anuari

    sampai pertengahan aret "BB+ sebanyak +88 orang dan $umlah kasus #8.1

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    12/41

    &ata di &epkes menyebutkan, demam berdarah sudah menyerang "B

     provinsi, 1" di antaranya masuk kategori K3! 'Ke$adian 3uar !iasa(. Ke-1"

     provinsi itu adalah !anten, 6awa !arat '6abar(, &K9 6akarta, 6awa 5engah,

    6awa 5imur, &9 Dogyakarta, Kalimantan elatan, ulawesi elatan, Ausa

    5enggara !arat, Ausa 5enggara 5imur, ceh, dan 6ambi. Kasus terbesar 

    diduduki oleh propinsi &K9 6akarta sebanyak 1".@@# dengan $umlah penderita

    meninggal 7 orang. Kasus ini diperkirakan akan semakin meningkat pada

     bulan aret hingga pril seiring dengan musim hu$an yang masih terus

     berlangsung.

    ara penyemprotan, pengasapan, pengembunan, pemasangan $erat nyamuk 

    elektronik, dan sebagainya merupakan cara yang masih cukup popular dalam

    memberantas nyamuk  Aedes Aegypti, namun cara ini belum efektif. ara

     pengendalian yang efektif sebaiknya tidak hanya kepada nyamuk dewasa sa$a,

    tetapi $uga kepada penanggulangan larva atau $entik nyamuk karena nyamuk 

    hanya perlu siklus yang sangat singkat untuk men$adi dewasa.

    Pengendalian $entik nyamuk yang efektif dapat dilakukan dengan cara

    abatisasi atau penaburan butiran bate ke tempat-tempat yang dicurigai

    sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.

    %. Penuaran DBD

    ""

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    13/41

    nak yang sakit demam berdarah di dalam darahnya mengandung

    virus &!&. !ila anak ini digigit nyamuk edes egypti maka bibit penyakit

    ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. &an bila nyamuk tersebut

    menggigit anak lain 'anak sehat(, maka anak itu akan dapat

    ketularan penyakit ini.

    D. Gejalagejala DBD

    !anda-tanda de"a" berdara#:

    1 endadak panas tinggi selama " sampai > hari

    " 5ampak bintik-bintik merah pada kulit

    # Kadang-kadang ter$adi pendarahan di hidung 'mimisan(

    + ungkin ter$adi muntah atau berak darah

    8 7usi berdarah

    < ering terasa nyeri di ulu hati

    > !ila sudah parah, penderita gelisah. 5angan dan kakinya dingin dan

     berkeringat.

    "#

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    14/41

    &alam beberapa hari sa$a keadaan penderita dapat men$adi parah, dan

    dapat menyebabkan kematian.  5indakan yang harus dilakukan bila ada

     penderita demam berdarah:

    1 Pertolongan pertama yang penting memberi minum sebanyak mungkin ir

    masak yang dibubuhi garam oralit atau gula, susu air kelapa atau air the.

    " Kompres dengan air es

    # !eri obat turun panas

    + elan$utnya penderita segera dibawa ke dokter4Puskesmas yang terdekat

    untuk diperiksa. !ila diduga terserang &emam !erdarah akan dikirim ke

    0umah akit untuk dirawat.

    8 3apor segera ke Puskesmas 4 udin Kesehatan setempat dengan membawa

    surat dari 0umah akit

    '. Pengendaian Vektor

    ara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk 

    mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan

    mengendalikan populasi dan penyebaran vektor. Program yang sering

    dikampanyekan di 9ndonesia adalah #, yaitu menguras, menutup, dan

    mengubur.

    • enguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang

     berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak 

    mandi.

    "+

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    15/41

    • enutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki

    akses ke tempat itu untuk bertelur.

    • engubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hu$an dan

    di$adikan tempat nyamuk bertelur.

    !eberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor 

    dengue ini, antara lain mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk 

    Toxorhyncites  sp. Predator   larva  Aedes  sp. ini ternyata kurang efektif dalam

    mengurangi penyebaran virus dengue.

    Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dian$urkan, karena sifatnya

    yang tidak spesifik sehingga akan membunuh berbagai $enis serangga lain yang

     bermanfaat secara ekologis. Penggunaan insektisida $uga akhirnya memunculkan

    masalah resistensi serangga sehingga mempersulit penanganan di kemudian hari.

    Kontroversi Program Pengasapan dengan Insektisida

    Pada musim penghu$an selain ban$ir, penyakit demam berdarah dengue

    '&!&( men$adi ancaman ter$adinya kepanikan pada masyarakat. Kantor regional

    Erganisasi Kesehatan &unia '=)E( di sia 5enggara memperkirakan bahwa

    setiap tahun terdapat sekitar 8B-1BB $uta kasus demam dengue '&&( dan tidak 

    kurang dari 8BB.BBB kasus &!& memerlukan perawatan di rumah sakit. &alam

    kurun waktu 1B-"8 tahun ini, &!& merupakan penyebab utama kesakitan dan

    kematian anak di sia 5enggara. =aktu penyakit ini menyebar men$adi ke$adian

    luar biasa 'K3!( biasanya akan ter$adi kepanikan pada masyarakat, apalagi bilaisu-isu mengenai anak-anak dan orang dewasa yang sakit atau yang meninggal

    merebak dengan luas. ebagai $awaban atas permasalahan tersebut, pemerintah

     biasanya bereaksi pragmatis dengan memilih metodologi yang dianggap

     pamungkas oleh rakyatnya dan dapat menun$ukkan kiner$a dengan kasatmata.

    "8

    http://id.wikipedia.org/wiki/Predatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Predator

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    16/41

    Pilihan yang populer adalah pengasapan insektisida dengan mesin yang

    dapat menyemburkan asap tebal insektisida dengan baunya yang khas dan mesin

    yang mengeluarkan bunyi yang keras. !unyi mesin dan asap tebal yang disertai

     bau insektisida yang khas dapat didengar, dilihat, dan dirasakan oleh masyarakat.

    )al itu sekaligus menun$ukkan bahwa pemerintah telah melaksanakan tugasnya

    dan hal ini dapat menimbulkan Frasa amanF pada masyarakat. =alaupun kasus

    masih bermunculan, kepanikan masyarakat untuk sementara dapat FdiredakanF,

    kalaupun petaka akhirnya $uga menimpa keluarga mereka, suratan takdir yang

    di$adikan ru$ukan.

    e$alan dengan per$alanan waktu kasus pun berangsur turun dan

    masyarakat mulai melupakan K3! tersebut sampai bulan yang sama tahun

    depannya, atau tahun-tahun depan berikutnya. iklus ini berlangsung terus, dan

    menurut catatan, siklus seperti ini telah ter$adi di 9ndonesia se$ak tahun 1@8

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    17/41

    terdapat pula $enis mesin fog yang dapat di$in$ing 'thermal fog(. &i 9ndonesia,

    yang digunakan adalah mesin fog yang diangkut dengan mobil 'dikenal dengan

    mesin U3( dan mesin fog yang di$in$ing.

    Pengasapan insektisida dengan mesin U3 dilaksanakan dengan cara

    menyemprotkan insektisida ke lahan atau bangunan yang dilewati di sepan$ang

     $alan yang dapat dilalui kendaraan roda empat. &engan daya semprotnya yang

    kuat, diharapkan nyamuk yang berada di halaman maupun di dalam rumah

    terpapar dengan insektisida dan dapat dibasmi 'Fknock down effectF(. Untuk 

    mencapai hasil yang optimal, maka sepan$ang $alan yang dilalui harus dipastikantidak ada penghalang antara mesin dan lahan atau bangunan yang akan dilakukan

     pengasapan tersebut.

    tudi mengenai keberhasilan pembasmian nyamuk dewasa edes aegypti

    dengan mesin U3 hanya didapat pada awal pelaksanaannya di era tahun 1@>B-

    an. Penelitian yang dilaksanakan di 5hailand oleh Kilpatrick dan kawan-kawan

    itu menun$ukkan, dengan pengasapan U3 " kali dengan tenggang waktu + hari

    dapat menurunkan tingkat gigitan nyamuk sampai @B persen dan penurunan

     $umlah telur nyamuk yang terperangkap 'ovitrap( dari 8B persen men$adi B

     persen. =alaupun hingga kini u$i keampuhan insektisida terhadap nyamuk yang

    dimasukkan kurungan masih menun$ukkan angka kematian nyamuk yang

    sempurna, keberhasilan pembasmian nyamuk edes aegypti seperti penelitian

    tersebut tidak pernah dicapai lagi.

    Para peneliti menyimpulkan bahwa kegagalan program pengasapan

    tersebut karena teknik pelaksanaan dan kondisi lapangan yang tidak menun$ang,

    seperti arah angin yang menghalangi penyebaran asap, struktur pintu atau $endela

    yang menghalangi masuknya asap insektisida, struktur bangunan yang terdiri dari

     banyak sekat sehingga menghalangi menyebarnya aliran asap, mesin U3 yang

    ">

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    18/41

    tidak prima, operator yang tidak terampil, bahkan sampai adanya anggapan

     bahwa nyamuk telah men$adi kebal terhadap insektisida.

    Pengasapan dengan mesin fog $in$ing dilaksanakan oleh petugas dari

    rumah ke rumah dalam radius 1BB meter mengelilingi rumah penderita 'Ffogging

    focusF( karena diperkirakan selama hidupnya nyamuk betina tersebut hanya

    terbang dalam $arak 8B-1BB meter. 5idak seperti pengasapan dengan mesin U3,

     pada pengasapan dengan mesin fog $in$ing seluruh pintu atau $endela rumah

    malah harus ditutup. Pengasapan dilaksanakan oleh petugas dari dalam rumah

    untuk membunuh nyamuk dewasa yang berada di dalam rumah, seperti halnyakita menyemprot menggunakan obat nyamuk.

    etode ini diduga dapat lebih efektif membunuh nyamuk betina yang

    memiliki sifat suka berdiam di dalam rumah di daerah yang gelap. Aamun dalam

    kenyataannya, sifat nyamuk ini yang pandai bersembunyi di kegelapan disertai

    dengan kemampuannya terbang hori/ontal dan vertikal serta kemungkinan

    nyamuk tersebut terbawa oleh alat transportasi ke tempat lain telah membuat

    metode pengasapan di dalam rumah tersebut $uga kurang dapat berperan dalam

    membasmi penyakit &!&.

    )al ini didukung pula oleh adanya tenggang waktu antara seseorang

    mulai sakit sampai dilakukan pengasapan sehingga nyamuk pembawa virus

    tersebut telah sempat berpindah ke rumah lain dan menularkan ke orang lain, $auh

    sebelum dilakukan pengasapan. elain itu, dapat $uga ter$adi bahwa seseorang

    tertular, tetapi hanya menun$ukkan ge$ala sakit demam biasa 'demam dengue(

    sehingga tidak terdeteksi dan tidak dilakukan pengasapan. )al lain yang dapat

    mempengaruhi adalah tingginya mobilitas masyarakat perkotaan sehingga sulit

    melacak sumber 'tempat( ter$adinya penularan. gaknya faktor inilah yang

     berperan dalam kegagalan penanganan epidemi &!& dengan metode pengasapan

    insektisida di banyak negara.

    "?

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    19/41

    Pem!erantasan sarang nyamuk 

    Pada tahun 1@B1 Kuba dengan bantuan angkatan bersen$ata merika

    erikat berhasil membasmi penyakit demam kuning 'yang $uga ditularkan

    melalui nyamuk edes aegypti( tanpa menggunakan insektisida, hanya dengan

    cara membasmi sarang nyamuk edes aegypti. Keberhasilan tersebut ditun$ang

    dengan program karantina dan ketersediaan vaksinnya. Upaya ini tercatat

    merupakan keberhasilan pertama di dunia melawan penyakit yang ditularkan

    melalui nyamuk.

    elain Kuba, ingapura tercatat pula sebagai negara yang berhasil

    memerangi nyamuk edes aegypti dengan program pemberantasan sarang

    nyamuk 'PA( melalui penyuluhan yang intensif dan informasi yang benar 

    tentang pernyamukan 'entomologi( serta penegakan hukum.

    5idak seperti halnya penyakit demam kuning, penyakit demam berdarah

    dengue hingga kini belum ditemukan vaksinnya. ambil menunggu

     perkembangan vaksin dengue, saat ini program penanggulangannya lebih banyak  bertumpu pada pemberantasan nyamuk 'dewasa( edes aegypti-nya.

    Pemberantasan nyamuk dewasanya dengan cara pengasapan insektisida

    menimbulkan banyak kontroversi, sedangkan pemberantasan sarang nyamuk itu,

    untuk menghilangkan $entik 'larva(, kurang mendapat perhatian dari masyarakat

    karena dianggap merupakan upaya yang tidak $elas hasilnya dibanding program

     pengasapan.

    asyarakat tahu bahwa penyakit &!& ditularkan oleh nyamuk dan

    setelah pengasapan masyarakat secara nyata merasakan bahwa $umlah nyamuk 

     berkurang. &engan demikian, seharusnya penyakit &!& ikut terbasmi. 3ogika

    tersebut tidak sepenuhnya benar karena belum tentu nyamuk yang membawa

    virus dengue ikut terbasmi pada saat tersebut. Dang sering dilupakan adalah

     bahwa program pemberantasan penyakit &!& tidak hanya memberantas nyamuk 

    "@

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    20/41

    edes aegypti sa$a, tetapi $uga memberantas virus dengue yang dibawa oleh

    nyamuk tersebut. engingat hal-hal tersebut di atas, seyogianya penekanan $uga

    diberikan kepada upaya pengurangan $umlah nyamuk yang dapat membawa virus

    dengan cara membunuh $entiknya.

    elain dari faktor nyamuk, ulah manusia ikut menambah subur populasi

    nyamuk ini. Kebanyakan kota-kota besar di 9ndonesia, seperti halnya kota-kota di

    negara berkembang lainnya, telah berkembang pesat dengan segala implikasinya,

    seperti tumbuhnya daerah kumuh karena urbanisasi, terbatasnya pasokan air 

     bersih, mana$emen pengelolaan kota yang tidak sempurna, mana$emenlingkungan yang tidak profesional. emua itu menimbulkan bertambahnya

    tempat-tempat yang dapat dipakai bersarang dan berkembang biaknya nyamuk 

    edes aegypti.

    )al ini didukung pula oleh tumbuhnya gedung-gedung bertingkat yang

    tinggi dan tertutup rapat serta tumbuhnya perumahan gedongan dengan pagar 

    yang tinggi-tinggi. kibatnya, nyamuk edes aegypti semakin berkembang pesat

    se$alan dengan pertumbuhan manusia di perkotaan yang memiliki segudang

     permasalahan tersebut. Kurangnya informasi yang benar tentang penanggulangan

     penyakit &!& kepada masyarakat dan disertai kehidupan sosial masyarakat kota

    yang semakin individualistis menyebabkan semakin sulitnya komunitas yang ada

    untuk dapat saling beker$a sama membasmi nyamuk edes aegypti.

    &isadari oleh para ahli bahwa pemusnahan makhluk hidup seperti edes

    aegypti memerlukan pengetahuan tentang ilmu evolusi, ekologi populasi serta

    dinamika populasinya. enurut 5ilman, pemusnahan suatu spesies makhluk 

    hidup hanya dapat dilakukan melalui pemusnahan habitatnya, bukan pemusnahan

     persatuan $enis spesies tersebut. &engan demikian, masih akan dibutuhkan waktu

    yang lama bagi manusia untuk hidup bersama dengan nyamuk edes aegypti ini.

    #B

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    21/41

    Untuk itu, diperlukan manipulasi lingkungan yang terstruktur dan

     berkesinambungan, yang tidak merusak habitat manusia sendiri untuk membasmi

    nyamuk ini. Kondisi lingkungan yang tertata rapi, halaman yang bersih dan asri,

     bak mandi yang hanya dilengkapi shower seperti laiknya tinggal di cottage-

    cottage hotel berbintang $elas akan dapat membantu mengurangi berkembangnya

    spesies ini. Untuk itu, harapan satu-satunya memang harus ditumpukan pada PA

    dengan gerakan # , yang harus dilaksanakan serentak oleh seluruh masyarakat

    kota secara berkesinambungan dan terus menerus sepan$ang tahun

    Ke$adian 3uar !iasa 'K3!( Aasional &emam !erdarah yang melanda9ndonesia saat ini perlu segera ditindak lan$uti secara langsung oleh masyarakat

    melalui PA 'Pembersihan arang Ayamuk(. Upaya ini merupakan cara yang

    terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara

    sebagai berikut:

    1 !ersihkan 'kuras( tempat penyimpanan air 'seperti : bak mandi 4 =,

    drum, dan lain-lain( sekurang-kurangnya seminggu sekali. 7antilah air di

    vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain

    sekurang-kurangnya seminggu sekali

    " 5utuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum,

    dan lain-lain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di

    tempat itu

    # Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti

    kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat

    menampung air hu$an, agar tidak men$adi tempat berkembang biak 

    nyamuk. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar 

     bersama sampah lainnya

    #1

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    22/41

    + 5utuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau

    adukan semen

    8 3ipatlah pakaian4kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk 

    tidak hinggap disitu

    < 5aburkan bubuk   A$A!E  ke

    tempat penampungan air yang

    dicurigai sebagai tempat

     perkembangbiakan nyamuk 

    &emam !erdarah.

    Pengendalian !ektor "lariasis

    Penyakit Gilariasis dikenal sebagai penyakit Kaki 7a$ah. Penyakit ini

    merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing

    mikrofilaria yang disebarkan oleh nyamuk anopheles, culeH, mansonia, aedes,

    dan armigeres. Proses penyebarannya yang sangat cepat dan lamanya proses

     penyembuhan, membuat penyakit ini tergolong cukup berbahaya. )ampir setiap $enis nyamuk bisa membantu penyebaran penyakit Kaki 7a$ah ini.

    5anpa mengenal batasan umur dan strata sosial, penyakit ini akan

     berkembang di dalam tubuh manusia yang telah terinfeksi. eski tidak 

     bersifat mematikan, namun penyakit ini merupakan penyakit menahun.

    etelah ratusan bahkan ribuan kali terinfeksi, cacing filaria yang berkembang

    #"

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    23/41

    di dalam pembuluh lymph 'kelen$ar getah bening( akan mengakibatkan

     pembengkakan seperti pada tubuh ga$ah. &an $ika tidak terobati akan

    menimbulkan cacat yang menetap berupa pembengkakan pada bagian tubuh

    seperti tangan, kaki dan alat kelamin laki-laki dan perempuan.

    7e$ala penyakit kaki ga$ah 'filariasis( yang biasanya muncul adalah

    demam berulang-ulang selama #-8 hari. 5er$adi pembengkakan kelen$ar getah

     bening tanpa luka di daerah lipatan paha, ketiak, dan tampak kemerahan.

    Kelen$ar getah bening dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.

    asaran penyakit ini $uga dapat ter$adi pada pembebasaran tungkai, lengan,

     buah dada, kantong buah /akar.&eteksi penyakit ini harus dilakukan di laboratorium melalui pemeriksaan

    darah $ari.

    Pengambilan darah dilakukan pada malam hari sebab sifat filaria bergerak 

    dalam tubuh hanya pada malam hari. eseorang dinyatakan menderita kaki

    ga$ah $ika dalam darah ditemukan mikrofilaria.

    Pencegahan adalah menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. ewaktu

    tidur menggunakan kelambu, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk,

    menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, mengoles kulit

    dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk.

    embersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat

     berkembangbiaknya nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan

    genangan air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk, membersihkan

    semak-semak di sekitar rumah $uga sebagai upaya tindakan preventif atau

     pencegahan.

    aksin untuk mencegah penyakit kaki ga$ah masih belum ada. atu-

    satunya cara pencegahan adalah agar manusia tidak digigit nyamuk.

    engingat hampir semua $enis nyamuk bisa menularkan mikrofilaria dan

    tersebar luas di berbagai tempat maka yang harus dilakukan adalah

    menerapkan prinsip kebersihan lingkungan.

    Penderita kaki ga$ah dapat mengobati penyakit ini dengan cara

    membunuh cacing dewasa dan anak cacing. Ebat untuk membunuh cacing

    filaria dan mikro filaria sudah diketahui yakni &iethyl arbama/ine itrate

    ##

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    24/41

    '&( '1 H setahun(. Ebat ini sangat ampuh membunuh filaria, namun

    memberikan efek samping berupa demam, sakit kepala, sakit otot, atau pusing

    dan mual. Kontra indikasi: penyakit kronis, gi/i buruk, I "tahun dan ;

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    25/41

     Brugia malayi endemik di umatera, Kalimantan, ulawesi dan pulau-

     pulau di aluku, tetapi terbatas pada sebelah !arat garis =eber, yang

    memisahkan 9rian 6aya dengan pulau eram dan mbon. &ari berbagai tipe

     parasit filaria ini,  Brugia malayi dan  B. timori menempati urutan pertama

    dalam penyebarannya di 9ndonesia. &emikian pula penderita dan

     penularannya lebih besar dibandingkan dengan =. bancrofti. 

    ektor filariasis tersebar di hampir seluruh wilayah 9ndonesia. "ulex

    #uin#uefasciatus adalah merupakan vektor. W. bancrofti  $enis perkotaan.

    &iketahui ada dua  strain W. bancrofti,yaitu perkotaan dan pedesaan.

    Umumnya di 9ndonesia banyak yang perkotaan dan sampai saat ini bukan

    merupakan masalah. 5etapi yang pedesaan belum banyak diketahui baik 

    vektor maupun epidemiologinya. pakah W. bancrofti $enis pedesaan yang

    ada diJ 9ndonesia sama dengan yang ada di alaysia di mana vektornya

    adalah  Anopheles maculatus, letifer dan whartoni! yang $uga merupakan

    vektor malaria, masih perlu diteliti lebih lan$ut. ektor  B. malayi  periodik di

    umatera adalah berbagai $enis  $ansonia terutama  $a. bonneae%dives dan

     $a. uniformis.  edangkan  Anopheles spp yang potensial dapat bertindak 

    sebagai vektor adalah An. paditaeniatus dan An. nigerrimus 

    #8

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    26/41

    edangkan vektor  B. malayi subperiodik adalah terutama  $a.

    uniformis, $a. indiana dan  $a. bonneae%dives. &i Kalimantan, vektor  B.

    malayi  periodik adalah  $ansonia spp. terutama  $a. uniformis yang

     berkembang biak di rawa air tawar dekat dengan hutan dan kebun karet.

    &i ulawesi vektor B. malayi  periodik adalah  Anopheles barbirostris

    dan  An. nigerrirnus selain  $a. uniformis, $a. indiana dan  $a.

    bonneae%dives. ektor utama di ulawesi adalah  An. Barbirostris yang

     berkembang biak pada daerah persawahan 'tmosoed$ono dkk, 1@>?(. &i 9ndonesia  B. malayi telah ditemukan di  '. cristata dan  $.

     fascicularis 'Palmieri, 1@>@ 3im dkk. 1@?+ Poernomo,1@?+(. !ahkan di

    daerah endemik  B. malayi  periodik telah ditemukan $uga cacing dewasa di

    dalam P. cristata. elain kera, kucing $uga merupakan reservoir dari  B.

    malayi yang telah dibuktikan diberbagai tempat di 9ndonesia

    Penanggulangan filariasis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :

    1( pengurangan reservoir penular,"( penanggulangan 4pengendalian vektor ,

    #( pengurangan kontak antara manusia dan vektor.

    Pengobatan massal dengan & masih merupakan cara yang efektif untuk 

     penanggulangan filariasis saluran getah bening. ara ini dipergunakan di

    daerah-daerah endemik, baik terhadap penduduk asli maupun pendatang

    'transmigran(.

    #

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    27/41

    da tiga altematif cara pemberian obat &, :

    a! Pengobatan & dosis standar.

      &osis tunggal sehari 8 mg4kg !!  selama 18 hari untuk Gilariasis

     bancrofti dan selama 1B hari untuk Gilariasis malayi dan Gilariasis timori.

     b( Pengobatan & dosis bertahap.

    &osis tunggal sehari cukup 1 tablet Gilar/an %8B mg. && bagi penduduk 

     berumur di atas 1B tahun dan 14" tablet bagi yang berumur di bawah 1B tahun

    selama + hari dan hari-hari berikutnya dilan$utkan dengan pemberian dosis

    standar .

    c( Pengobatan & dosis rendah.

      Kepada setiap penduduk diberikan dosis tunggal sehari 14" tablet bagi yang berumur di atas 1B tahun dan L tablet bagi yang berumur di bawah 1B tahun.

    Ebat hanya diminum setiap minggu selama < bulan dan dilan$utkan selama <

    hari lagi dengan dosis standar .

    &ari ditemukannya tanda-tanda dan ge$ala-ge$alaklinis akut dan menahun

    akan dapat ditentukan besarnya Acute (isease Rate '&0( dan )lephantiasis

     Rate )R!. &ari $umlah penduduk yang ditemukan mikro-filaria dalam darah

     $arinya akan dapat diketahui besarnya tingkat penularan penyakit $icro&

     filaria rate * $ f rate+!. Pengendalian :

    1. enghilangkan breeding places : mengalirkan genangan, menimbun

    rawa, dsb

    ". encegah gigitan ' feeding places(: kawat kasa, sos bud 'perilaku(

    #. enghilangkan resting places

    +. enekan populasi nyamuk dewasa :

    - mekanis : electric, trap

      - biologis : predator 

      - lingkungan : tanaman

    - kimiawi : pestisida- P)5

    #>

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    28/41

    Pengendalian Tikus

    5ikus adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan

    manusia. sosiasi tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, tikusmendapatkan keuntungan sedangkan manusia sebaliknya. 5ikus sering

    menimbulkan gangguan bagi manusia dibidang : kesehatan pertanian

     peternakan rumah tangga.

    A. 'orfolo(i !ikus

    Klasisifikasi 5ikus

    )o. Tingkatan Takson *oongan

    '. Dunia Animalia(. Phyllum )&ilum* Chordata

    +. ,u# "lum Verte#rata )Craniata*

    -. Kelas Mammalia

    . ,u# kelas Theria

    /. 0n1ra Kelas 2utheria

    3. 4rdo 5odentia

    6. ,u# ordo Myomorpha

    7. &amili Muridae

    '8. ,u# 1amili Murinae

    ''. Genus Bandi%ota

    #?

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    29/41

    Erdo 0odentia merupakan ordo dari kelas ammalia yang terbesar 

    karena memiliki $umlah spesies terbanyak yaitu ".BBB spesies '+B M( dari 8.BBB

    spesies untuk seluruh kelas ammalia. &ari ".BBB spesies 0odentia, hanya

    kurang lebih 18B spesies tikus yang ada di 9ndonesia dan hanya ? spesies yang

     paling berperan sebagai host 'vektor( dari agent patogen terhadap manusia dan

    hama pertanian. &elapan spesies tsb :  Rattus norvegicus 'tikus

    riol4got4selokan4kota(,  Rattus&rattus diardii 'tikus rumah4atap(,  $us musculus

    'mencit rumah(,  Rattus exulans 'tikus ladang(,  Bandicota indica 'tikus wirok(,

     Rattus tiomanicus 'tikus pohon(, Rattus argentiventer 'tikus sawah(, $us caroli

    'mencit ladang(

    )o.

    Mor&oogi

    Tikus rio Tikusatap

    Men$itrumah

    Tikusadang

    '. Teksturram#ut

    Kasar danagakpanjang

    Agakkasar

    9em#utdan halus

    9em#utdan halus

    (. Bentukhidung

    Keru%utterpotong

    Keru%ut Keru%ut Keru%ut

    +. Bentuk#adan

    ,ilindris:mem#esarke#elakang

    ,ilindris ,ilindris ,ilindris

    -. ;arna#adan#agianpunggung

    Coklathitamkela#u

    Coklathitamkela#u

    Coklathitamkela#u

    Coklatkela#u

    . ;arna

    #adan#agianperut

    Coklat

    kela#u)pu%at*

    Coklat

    hitamkela#u

    Coklat

    hitamkela#u

    Putih

    kela#u

    /. ;arnaekor#agianatas

    Cokelathitam

    Cokelathitam

    Cokelathitam

    Cokelathitam

    #@

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    30/41

    3. lhputingsusu

    )psg*

    /)+=+* )(=+* )+=(* -)(=(*

    0.norvegicus, 0.rattus dan .musculus mempunyai distribusi geografi yg

    menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. isanya

    hanya sekitar sia dan sia 5enggara sa$a. 5ikus wirok, tikus riul, tikus

    sawah dan mencit ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor 

    +B

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    31/41

    relatif pendek thdp kepala dan badan serta ton$olan pada telapak kaki yg relatif 

    kecil dan halus. 5ikus pohon, tikus rumah 'atap(, tikus ladang dan mencit rumah

    termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn ekor yg pan$ang serta bton$olan pd

    telapak kai yg besar dan kasar.

    alah satu ciri terpenting dari Erdo 0odentia 'hewan pengerat( adalah

    kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. aksud mengerat untuk 

    mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg

    terus menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian

     pangkalnya sehingga terdapat celah yg disebut diastema. &iastema berfungsi

    untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut.

    0odentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga ada cekah antara geraham dan

    gigi seri 'diastema(.

    0umus gigi tikus :

    1 B B #

      ------------- ----H ", $umlahnya 1<

      1 B B #

      9 Pm

    +1

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    32/41

      Ket : 9 'incisiva( N gigi seri

    'canina( N gigi taring

    Pm 'pre-molar( N gigi geraham depan

    'molar( N gigi geraham belakang

    Kerabat dekat tikus : ba$ing, landak, marmut, kelinci serta tikus putih dan

    mencit putih ' telah kehilangan pigmen-albino(. ecurut dan tupai bukan kerabat

    tikus tetapi mirip tikus. Penyakit yang ditularkan melalui tikus : Pes 'plague(,

    almonellosis, 3eptospirosis, urine 5yphus, 0ickettsial poH, 3assa, 0odent-

     borne )aemorrhagic Gevers, 3ymphocytic choriomeningitis, 0abies, 0at-bite

    fever, 5richinosis.

    &alam pengendalian tikus dibutuhkan pengetahuan dasar untuk 

     pengendalian tikus dan metode pengendalian. Pengetahuan dasar untuk 

     pengendalian tikus meliputi 9dentifikasi, !iologi dan perilaku tikus, 5anda

    keberadaan tikus, 0odentisida, 0esistensi tikus terhadap rodentisida, !ahaya

    rodentisida bagi manusia. etode pengendalian tikus meliputi : anitasi, Kultur 

    teknis, Gisik mekanis, !iologis atau hayati, serta Kimiawi.

    +"

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    33/41

    Pengendalian 5ayap

    0ayap adalah binatang pengganggu yang banyak menimbulkan kerusakan

     pada bangunan gedung ataupun isi gedung yang mengandung cellulosee seperti kayu,

    kain, karpet, kertas, furniture dan lain-lain. Pengendalian rayap dapat dilakukan

    dengan efektif dan tepat sasaran, apabila kita memperhatikan sifat dan perilaku rayap

    sebagai berikut :

    • )idup berkoloni dan saling tergantung.

    •  'olimorfisme  'dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan

    tugas yang berbeda(.

    • Kanibalisme 'terutama pada kasta peker$a(.

    • aling men$ilat untuk menularkan hormon ' feromon(

      ,iklus

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    34/41

    0atu % 0a$a, yakni laron 'rayap $antan dan betina yang fertil( yang bertugas

    melestarikan keturunan.

    erdadu, rayap yang bertugas mempertahankan dan koloni dari gangguan

    hewan lain.

    Peker$a, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan ra$a, serta men$aga

    sarang dari kerusakan.

     ifat rayap peker$a dan rayap serdadu steril.

    !erbagai !entuk 0ayap

    Aplikasi )en(endalian Ra*ap

    etoda pengendalian rayap, sangat tergantung $enis dari rayap tersebut :

    Pengendalian 0ayap 5anah : &ilakukan dengan perlakuan tanah 'oil 

    Treatment (.

    Pengendalian 0ayap Kayu Kering : &ilakukan dengan perlakuan kayu 'Wood 

    Treatment (.

    )en(endalian Ra*ap !ana#

    Tu-uan perlauan tanah adalah membuat penghalang imiawi "hemical 

     Barrier! * 

    ++

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    35/41

    Perlakuan Pra-Konstruksi ' 're&"onstruction(

    Perlakuan Pasca-Konstruksi ' 'ost&"onstruction(

    )erlakuan )ra-+onstruksi % Pre-Construction&

    &osis Umum :

    Permukaan horisontal 'mis : dasar lubang pondasi, lantai( dibutuhkan 8 lt

    larutan 4 m" permukaan

    Untuk back fill 'tanah urugan( disisi pondasi dibutuhkan 8 lt larutan 4 m

     pan$ang. 6umlah ini untuk pondasi sedalam #B m, bila lebih dari #B m,

    maka $umlah larutan dikalikan dengan kedalaman di bagi #B m.

    )erlakuan )asca-+onstruksi % Post-Construction&

    &engan cara drilling dan in$ecting 'pengeboran dan penyuntikan(.

    asaran sekeliling pondasi

    &osis antara " * 8 lt larutan 4 lubang

    6arak antar lubang #B * +B m

    &iameter lubang 1B * 1< mm.

    lat : Power prayer, 9n$ector 

    +8

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    36/41

    pabila sisi luar langsung berhubungan dengan tanah, dibuat galian lebar 18

    m, dalam #B m, tiap m pan$ang disemprot 8 lt larutan.

    )en(endalian Ra*ap +a*u +erin(

    Pengendalian rayap kayu kering dengan perlakuan terhadap kayu 'Wood 

    Treatment (.

    &ipping ' 'erendaman(

     !rushing ' 'engolesan(

     praying ' 'enyemprotan(

     Gumigasi

    +

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    37/41

    Metoda Aplikasi Pestisida

    plikasi pestisida bertu$uan agar ter$adi kontak secara maksimal

    antara insektisida dengan serangga hama sehingga dapat mengendalikan

    serangga vektor. 9nsektisida biasanya diproduksi sebagai bahan yang relatif 

    murni disebut bahan teknis 'technical material (. !ahan teknis dpt berupa

     bubuk kristal, cairan berminyak 'oily(, cairan kental 'viscous( maupun

     padatan. !ahan ini $arang langsung digunakan, maka formulator harus

    melakukan suatu proses agar bahan teknis dapat diaplikasikan oleh operator.

    Produk akhir dari formulasi dapat berbentuk formulasi siap pakai 'ready to

    use( atau konsentrat yg memerlukan pengenceran. Komponen formulasi

    terdiri dari bahan aktif 'bahan teknis(, pelarut ' solvent (, pengencer 'diluent (

    dan surfaktan ' surface&active agent ( dan sinergis.

    6enis-$enis formulasi insektisida diantaranya adalah sebagai berikut :

    /il miscible 0i#uid   'E3(, )mulsifiable "oncentrate '(, $icroemulsifiable

    "oncentrate '(, )mulsion, /il in Water   '=(, Wettable 'owder '=P(,

    Water dispersible granule '=7(, Water oluble 'owder   'P(, uspension

    "oncentrate '(, uspo&emulsion '(, "apsule uspension '(,

    olution %oluble 0i#uid '3(, (ust '&(, 7ranul '70(,  Bait '!(, Ultra 3ow

    olume 'U3(,  $os#uito "oil '(, Aerosol '(, apori/er dan formulasi

    siap pakai lainnya. 6enis plikasi Pestisida sehubungan dengan $enis serangga

    dan perilakunya :

    1. Penyemprotan ruang ' space spray(

    ". Penyemprotan permukaan ' surface spray(

    +>

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    38/41

    #. Gumigasi

    +. Pengumpanan 'baiting (

    A. Penyemprotan ruang ,space spray -

    pace spray  adalah metode aplikasi insektisida dg cara memecah

    insektisida cairan men$adi droplet-droplet yg sangat kecil '1B-8B mikron(

    disemprotkan ke udara dalam waktu yg cukup, hingga kontak dengan

    serangga hama dapat maksimal. 9nsetisida yg digunakan biasanya mempunyai

    daya noc&down yg tinggi dan bersifat non-residual. =aktu sangat penting,

    kapan serangga sasaran aktif 'nokturnal4 diurnal(. pace spray dapat

    dilakukan di dalam 'indoor ( ruangan maupun di luar ruangan 'outdoor (.

    fektif untuk mengendalikan serangga terbang dan merayap.

    )al-hal yang harus diperhatikan : Ukuran4 diameter droplet optimum,

     1low rate 'volume yg dikeluarkan per-satuan waktu misal ml4detik(,

    Konsentrsi insektisida 'mengacu pada label(, Kecepatan angin, terutamauntuk outdoor  tidak disarankan bila ;18 km4$am, rah angin, kita ber$alan

     berelawanan dg arah angin, uhu, =aktu aplikasi, kapan puncak aktifitas

    serangga sasaran. pace spray dibagi dalam " klpk:

    a. Thermal fog  'pengkabutan panas(

     b. "old fog  'pengkabutan dingin(4 U3 atau U3&.

    +?

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    39/41

    1 Thermal fog ,pengka!utan panas-

    9nsektisida yg digunakan bentuk cair, biasanya dilarutkan dlm pelarut

    minyak 'oil&based ( atu campuran pelarut air dan minyak dg tambahan

     pengemulsi. Gormulasi untuk aplikasi ini a.l hot fogging concentrate  ')3(,

    ultra&low volume 'U3(, oil concentrate 'E(, E3 dan 3 'tanpa

     pengenceran(. 0uang udara panas dlm mesin akan menurunkan viskositas

     pelarut dan insektisida dan menguapkannya. etelah keluar dari u$ung nosel,

    uap insektisida bersentuhan dg suhu yg lebih rendah membuat gumpalan

    asap. Ukuran droplet biasanya I"BO dipengaruhi interaksi antara formulasi

    insektisida,  flow&rate  dan suhu pada nosel. olume larutan semprot untuk 

    outdoor   8-1B lt4ha, untuk indoor   1BBB ml4#BBB m# ruangan. Kelebihan

    thermal fogging : 'a( dapat terlihat sesuatu telah dilakukan 'b(mudah terlihat

    asap yg dihasilkan, $angkauan penyebaran dapt diamati konsentrsi larutan

    rendah, relatif aman dlm penanganan. Kekurangannya 'a( penyebaran droplet

    tidak terlihat 'b( konsentrasi larutan lebih tinggi, penanganan lebih hati-hati

    'c( diperlukan kecakapan tinggi dari operator untuk cakupan penyemprotan.

    +@

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    40/41

    Ber#agai Peralatan Thermal &oger

    2 Cold fog ,pengka!utan dingin-3 4#V atau 4#D.

    &roplet yg dihasilkan tidak melibatkan energi panas, tapi

    menggunakan energi mekanik. lat aplikasi tersedia ukuran besar 'ditarik 

    kendaraan( dan portable bisa diaplikasikan di rumah tangga.

    Gormulasi yg dapat diaplikasikan dg cold fog yaitu ultra-low volume 'U3(

    emulsion-oil in watwr '=(, suspoemulsion '(, microemulsion '( dan

    emulsifiable concentrate '(.

    B. Penyemprotan permukaan )surface spray *

    8B

  • 8/17/2019 Buku Ajar Vektor B

    41/41

    urface pray adalah perlakuan insektisida baik yg berbentuk cair 

    atau bubuk pada suatu permukaan. 9nsektisida yg digunakan umumnya

    mempunyai efek residu yg bisa bertahan beberapa $am, minggu bahkan bulan.

    fektif untuk mengendalikan serangga merayap seperti lipas, semut, kutu

     busuk dan beberapa kumbang hama gudang. !erbagai formulasi insektisida

    yg dapat digunakan yaitu =P, =7, &ust, , dan . 

    %. 'umigasi

    erangga yg aktif dan makan di dalam komoditi, seperti hama gudang

    simpanan, hama kayu, rayap kayu kering sulit dikendalikan dg aplikasi  space

    dan surface spray.

    Untuk mencapai sasaran maka diperlukan gas yg mampu menembus dan

    mencapai serangga hama di dalam komoditi. Gumigasi dilakukan di tempat4

    ruang yg kedap udra. Produk fumigan bisa berbentuk padat, cair atau gas.

    Umumnya perhitungan takaran aplikasinya berdasarkan dosis penggunaan

    untuk setiap meter kubik 'kg, liter atau butir per m#(. elain serangga,

    fumigasi $uga diaplikasikan untuk pengendalian tikus.

    D. Pengumpanan ,baiting-

    Pertimbangan aplikasi umpan untuk pengendalian hama permukiman

    antara lain: pembatasan penggunaan insektisida di beberapa tempat '0umah

    sakit, sekolah, tempat makanan4makan( dan kesadaran akan keamanan

    lingkungan dan manusia. Umpan 'bait ( bersifat spesifik, sehingga umumnya

    satu umpan hanya efektif untuk satu hama.

    Untuk keberhasilan suatu program pengumpanan harus didukung oleh

     beberapa hal seperti: sanitasi, penempatan yang benar, ketersediaan umpan yg

    cukup, palatibilitas umpan tinggi dan migrasi hama terbatas.