Upload
anon962589272
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
1/41
Konsep Pengendalian Vektor
Upaya pengendalian vektor dan binatang pengganggu selama ini berevolusi
selaras dengan perkembangan peradaban manusia berikut penguasaan
teknologinya, sehingga tercipta metoda, teknik, alat, serta adanya senyawa-
senyawa kimia yang efektif untuk mengendalikan vektor dan binatang
penggagnggu.A. Konsep pengendalian.
Pengendalian vektor adalah tindakan untuk mengurangi atau melenyapkan
gangguan yang ditimbulkan arthropoda penular penyakit termasuk reservoir .
Konsep pengendalian vektor adalah sebagai berikut :
1. Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu harus menerapkan
bermacam-macam cara pengendalian agar vektor dan binatang tetap
berada di bawah garis batas yg tidak merugikan dan atau membahayakan.
". Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu tidak menimbulkan
kerusakan atau gangguan ekologis terhadap tata lingkungan.
#. Pengendalian ektor dan !inatang Pengganggu mampu mencegah
perindukan ektor dan !inatang Pengganggu.
B. Pengendalian Vektor Terpadu
Pengendalian vektor terpadu adalah upaya pengendalian vektor dengan
menggunakan satu atau lebih metode yang bersinergi sehingga mampu
menurunkan potensi penularan. Pengendalian ini bersifat rasional, ramah
lingkungan dan berkelan$utan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama masyarakat
% dengan lintas sektor, antara lain : &inas pertanian, industri pariwisata,
KimPraswil dll
Pengendalian vektor terpadu dilatarbelakangi karena masalah penggunaan
pestisida sintetis yang semakin mahal dan beresiko bagi manusia dan lingkungan.
Pengendalian vektor terpadu mengintegrasikan semua cara pengendalian hama
yang potensial, ekonomis, efisien dan ekologis untuk mengedalikan serangga
'vektor( pada tingkat yang tidak membahayakan.
11
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
2/41
)al-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa program pengendalian vektor
terpadu dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu, bukan insidental, populasi
vektor 'hama( harus dimonitor secara berkala, tempat perindukan dan perilaku
vektor harus dapat diidentifikasi, strategi, metode serta teknik pengendalian harus
bi$aksana dan tepat guna, masyarakat perlu dilibatkan se$auh mungkin.
)asil yang diharapkan dalam pengendalian vektor secara terpadu adalah :
1. Populasi vektor dapat terus ditekan dibawah ambang
". Penggunaan pestisida dapat dikurangi sehingga mengurangi bahaya dan
akibat samping.
#. Penggunaan metode non * pestisida dapat ditingkatkan dimana mungkin
diterapkan
+. Keseluruhan program pengendalian itu efektif, efisien, aman, tidak berbahaya
dan diterima masyarakat
gar dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam pengendalian vektor
secara terpadu memperhatikan hal-hal berikut ini :
• )arus benar-benar mengenal hama sasaran, khususnya : biologi, ekologi dan
perilakunya
• trategi pengendalian yg ditempuh harus memperhatikan siapa sasarannya,
bagaimana melaksanakannya, dimana dan kapan waktu yg paling tepat
• Penggunaan materi untuk pengendalian harus tepat, apakah pestisida
'toksikologi dan persistensinya(, organisme musuh alami 'biologi, ekologi
dan perilakunya( ataupun cara-cara non pestisida lainnya.
• Kondisi lingkungan, tata ruang dan struktural.
C. Upaya Pengendalian
1"
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
3/41
Upaya pengendalian vektor dan binatang penganggu dapat dikelompokkan
men$adi :
1. Pencegahan 'Prevention( : mencegah agar populasi vektor % binatang
pengganggu tidak meningkat atau tetap pada tingkat tertentu yg tidak
menimbulkan masalah, contoh : sanitasi, tata tanam, dsb
". Penekanan 'uppression( : enekan populasi vektor % binatang pengganggu
sampai batas tingkat tertentu yg tidak membahayakan : sanitasi, tata tanam,
kimiawi dsb
#. Pembasmian 'eradication( :
Pengendalian %!P dengan maksud membasmi atau memusnahkan vektor %
binatang pengganggu yg menyerang suatu daerah atau bagian wilayah tingkattertentu, contoh : penggunaan pestisida
Pengendalian Vektor Malaria
1#
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
4/41
Upaya pengendalian vektor dengan menggunakan satu atau lebih metode
yang bersinergi sehingga mampu menurunkan potensi penularan malaria.
Pengendalian ini bersifat rasional, ramah lingkungan dan berkelan$utan. Kegiatan
ini dapat dilakukan bersama masyarakat dan dengan lintas sektor, antara lain :
&inas pertanian, industri pariwisata, KimPraswil, dll.
Pengendalian vektor bertu$uan mengendalikan vektor dengan cara :
menurunkan populasi, mencegah gigitan, mencegah nyamuk men$adi infektif
'terbentuk sporo/oit dalam kelen$ar ludah(, atau mengubah lingkungan sehingga
tidak cocok untuk tempat berkembang biak atau tempat istirahat vektor, sehingga
mampu menurunkan tingkat penularan malaria. Pengendalian vektor malaria
dilakukan dengan strategi 0 sebagai berikut :
2 Rational : pelaksanaan pemberantasan vektor pada daerah kasus malaria
tinggi, daerah potensial K3! atau lokasi tertentu yang diprioritaskan.
2 Efektif : Kombinasi dua atau lebih metoda dapat dilakukankan apabila dgn
cara tersebut mampu menurunkan penularan.
2 Efisien : biaya operasionalnya paling murah.
2 Sustainable : dapat dilaksanakan dengan berkesinambungan sampaimencapai tingkat penularan yang rendah.
2 Acceptable : kegiatan pemberantasan vektor harus diterima masyarakat
hingga masy.setempat mendukung dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut.
2 Affordable : mampu melaksanakan kegiatan pemberantasan vektor pada
lokasi yang mudah ter$angkau, sarana transportasi relatif baik sehingga bahan
dan alat serta keperluan logistik lainnya dapat dibawa ke lokasi tersebut.
Pengendalian vector malaria dilakukan muali dengan pengenalan wilayah
'Geographical Reconnaisance( yang meliputi pemetaan langsung penduduk dan
survei tambahan untuk menentukan situasi tempat tinggal penduduk dari suatu
daerah yang dicakup oleh program pengendalian malaria, pemetaan tempat
perindukan, dan aplikasi 4penerapan metoda intervensi : penyemprotan rumah
1+
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
5/41
dengan insektisida, penggunaan kelambu, larviciding, penyebaran ikan pemakan
larva nyamuk, pengelolaan lingkungan, pelatihan &.
Keterangan yg perlu dikumpulkan tentang wilayah adalah: &imana suatu
ob$ek 'bangunan( berada dan bagaimana cara mencapainya, Keadaan $alan 'dapat
dilalui kendaraan roda + atau tidak(, Ukuran $arak dari suatu ob$ek 'bangunan( ke
ob$ek yang lain, ifat topografi '&aerah datar, &aerah bergunung, umber air
seperti sungai, danau, rawa-rawa, sumur, 5empat perindukan vector (. edangkan
keterangan yang perlu diketahui tentang rumah adalah : 3etak rumah dan nomor
urutnya, 6umlah rumah, 5ipe rumah, !ahan bangunan untuk dinding, langit-langit
dan atapnya, 0umah permanen, sementara, rumah panggung, 3uas permukaan
rumah yang harus disemprot, 6umlah kandang dan ternaknya, 3etak dan $umlah
mas$id, gere$a, pos kamling, dangau dan bangunan-bangunan yang digunakan
untuk kegiatan malam hari.
A. Pemetaan Tempat Perindukan Vektor
Untuk mengetahui tempat perindukan vektor malaria di setiap wilayah
desa 4 dusun yang meliputi : 3etak tempat perindukan yang positif $entik % yang
potensial, 6umlah tempat perindukan, 5ipe tempat perindukan, 3uas tempat
perindukan.
da dua type tempat perindukan yaitu : 5ipe permanen '0awa-rawa,
awah non teknis dengan aliran air gunung, ata air, Kolam( dan 5ipe temporer
'uara sungai tertutup pasir di pantai, 7enangan air payau di pantai, Kobakan air
di dasar sungai waktu musim kemarau, 7enangan air hu$an, awah tadah hu$an.
)asil dari pemetaan 5empat Perindukan berupa peta 4 sket wilayah
desa4dusun yang mencamtumkan : 3etak 5P yang ada dilengkapi dengan gambar-
gambar Posisi $alan, sungai dan sawah, 3etak kelompok rumah 4 pemukiman
penduduk, !atas wilayah desa4dusun, 7aris pantai 'bila di kawasan pantai(,
Keterangan simbol4kode yang dipakai dalam peta, 5anggal pembuatan peta,
18
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
6/41
&ilampiri dengan 6umlah 5empat Perindukan, 5ipe 5empat Perindukan, dan 3uas
5empat Perindukan.
Peta 5empat Perindukan dibuat atau direvisi pada saat 5empat Perindukan
potensial yang diperkirakan dengan : 7rafik median data klinis4kasus positif
selama #-8 tahun terakhir di Puskesmas setempat. Pemetaan dilakukan 1-" bulan
sebelum puncak grafik tersebut, 7rafik median indeks curah hu$an # tahun
terakhir. elihat kondisi lingkungan 5empat Perindukan di pantai antara lain
terdapat ganggang 4 lumut di permukaan air. &alam satu wilayah desa4dusun, bila
terdapat " tipe 5empat Perindukan yang potensial pada musim berbeda, harusdilakukan " kali pemetaan yaitu pada musim kemarau dan musim hu$an.
B. Penerapan Metoda Intervensi
etoda intervensi pada pengendalian vector malaria diantaranya adalah :
penyemprotan rumah dgn insektisida, penggunaan kelambu, larviciding,
penyebaran ikan pemakan larva nyamuk, pengelolaan lingkungan.
1. Penyemprotan Rumah Dengan Insektisida
Penyemprotan rumah dgn effek residual 4 90 'indoor residual spraying( :
suatu cara pemberantasan vektor dengan menempelkan racun serangga tertentu
dengan $umlah 'dosis( tertentu secara merata pada permukaan dinding yg
disemprot. ara ini masih dipakai karena paling cepat % besar manfaatnya untuk
memutuskan rantai penularan.
asaran penyemprotan meliputi sasaran lokasi dan sasaran bangunan.
asaran 3okasi meliputi daerah desa endemis malaria tinggi, desa dgn angka
positif malaria ;8 per seribu penduduk, adanya bayi positif malaria, daerah
potensial K3!, Pernah ter$adi K3! " tahun terakhir, ter$adi perubahan
lingkungan hingga memungkinkan adanya tmpat perindukan, &aerah bencana,
1
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
7/41
!ercampurnya penduduk dari daerah non endemis dgn daerah endemis,
Penanggulangan K3!, &aerah yg ter$adi peningkatan kasus, danya kematian
karena malaria. asaran bangunan meliputi semua bangunan yg pada malam hari
digunakan sbg tempat menginap atau kegiatan lain 'mes$id, gardu ronda(,
kandang ternak besar sekitar rumah tinggal.
Penyemprotan rumah efektif bila, penularan ter$adi di dalam rumah 'indoor
biting, ke$adian bayi positif(, vektor resting di dinding, penduduk menerima
penyemprotan dan tidak berada di luar rumah malam hari, penyebaran rumah
tidak menyulitkan operasional penyemprotan. =aktu pelaksanaan penyemprotanharus berdasarkan datas kasus malaria yaitu : " bulan sebelum puncak kasus dan
data pengamatan vektor yaitu 1 bulan sebelum puncak kepadatan vektor.
2. Penggunaan Keam!u
Penggunaan kelambu dalam program pengendalian malaria adalah dalam
rangka melindungi pemakai kelambu dari gigitan dan membunuh nyamuk yang
hinggap pada kelambu untuk mencegah ter$adinya penularan 'atu kelambuuntuk " orang dewasa(. asaran penggunaan kelambu dari aspek lokasi adalah :
&aerah atau desa endemis tinggi malaria, &esa terpencil 'remote(, &esa 4 dusun
ter$adi K3!, &i daerah yang penyemprotan rumah tidak efektif. &ari aspek
penduduk adalah : 9bu hamil, !ayi dan anak balita, Keluarga miskin.
gar program ini efektif perlu dipertimbangkan hal berikut:
•asyarakat mau menerima pemakaian kelambu.
• &ari hasil pengamatan entomologi menun$ukan adanya kebiasaan
menggigit % istirahat di dalam rumah 'endofilik dan endofagik(.
• &aerah tsb memiliki angka malaria tahun terakhir masih tetap tinggi.
1>
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
8/41
• Pelaksanaan penyemprotan rumah tidak mungkin dilakukan karena
transportasi yg sulit 4 daerah sulit di$angkau.
• Konstruksi rumah yg tidak cukup melindungi penghuninya dari
gigitan nyamuk.
• Kebiasaan tidur masyarakat lebih malam
". #arva$iding
3arviciding adalah aplikasi larvisida pd tempat perindukan potensial
vektor guna membunuh 4 memberantas larva nyamuk dgn menggunakan
bahan kimia seperti Diflubenzuron 'ndalin 4 &imilin( atau agen biologis
Bacillus thuringiensis H-14 '!ti )-1+(. &ifluben/uron adalah suatu /at
penghambat pembentukan chitin. pabila larva nyamuk terkena dosis yang
cukup, maka larva akan mati pada waktu men$adi pupa atau dapat menetas
men$adi nyamuk tidak normal yg tidak dapat terbang. edangkan !ti )-1+
adalah se$enis bakteri yang sporanya bersifat racun 4 toksin terhadap larvanyamuk. 3arva nyamuk akan mati apabila memakan 4 menelan toksin ini.
6adi racunnya merupakan racun perut. Karena itu tidak berpengaruh terhadap
larva instar 9 akhir dan pupa yg istirahat makan.
=aktu aplikasi larvaciding ditentukan sebagai berikut:
3agun yang terbentuk dari muara sungai yang tertutup pasir,
waktu aplikasinya adalah : wal kemarau sampai awal musimhu$an atau, e$ak menutup sampai terbuka kembali karena ban$ir
diwaktu hu$an
1?
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
9/41
7enangan air asin di pantai yang terbentuk oleh air laut pasang,
waktu aplikasi adalah : e$ak awal hingga akhir musim hu$an atau,
se$ak air mulai men$adi payau.
esuai dgn $enis larvasida yg dipakai, interval aplikasi dihitung
menurut minggu atau bulan, sedangkan $umlah aplikasi tergantung
pada lamanya genangan air potensial men$adi tempat perindukan.
2. Pemakaian Ikan Pemakan #arva
Penggunaan ikan pemakan larva dalam pengendalian vector yaitu suatu
upaya memanfaatkan ikan sebagai musuh alami larva nyamuk, yang
ditebarkan pada tempat perindukan potensial nyamuk dg tu$uan pengendalian
populasi larva nyamuk sehingga dapat mengurangi penularan. &aerah
asaran penebaran ikan pemakan larva nyamuk adalah: &esa dgn tempat
perindukan potensial yg memenuhi kriteria prioritas masalah dan prioritas
program. &esa reseptif yg sudah rendah penularannya karena dilakukan
penyemprotan rumah 4 pemolesan kelambu 4 larviciding 'untuk maintenance(.
5empat4lokasi penebaran ikan pemakan larva nyamuk adalah: mata air,
saluran air di persawahan bertingkat, anak sungai, bendungan untuk sawah 4
pengairan, rawa-rawa daerah pedalaman, rawa daerah pantai dengan air
payau. =aktu penebaran pada akhir musim hu$an atau awal musim kemarau
atau selama musim kemarau pada saat luas tempat perindukan minimum.
". Pengeoaan #ingkungan
Pengelolaan lingkungan dalam pengendalian malaria yang
menyangkut tindakan anti larva meliputi: a. odifikasi lingkungan
' Penimbunan dan Pengeringan(. b. anipulasi 3ingkungan 'Pembuatan
saluran penghubung, Pengaturan pengairan dan penanaman 4 pencegahan
penebangan phon bakau di tempat perindukan(.
1@
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
10/41
Pengendalian Vektor Demam Berdarah
ektor penyakit &emam !erdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Ayamuk
ini merupakan $enis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab
penyakit demam berdarah. elain dengue, A. aegypti $uga merupakan pembawa
virus demam kuning ' yellow fever ( dan chikungunya. Penyebaran $enis ini sangat
luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. ebagai pembawavirus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama ' primary vector ( dan
bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan
kota. engingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus mampu
mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan $enis ini untuk membantu
mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.
A. %iri Mar&oogi
Ayamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh
berwarna hitam kecoklatan. 5ubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis
putih keperakan. &i bagian punggung 'dorsal( tubuhnya tampak dua garis
melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang men$adi ciri dari spesies ini.
isik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas
sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua. Ukuran dan warna
nyamuk $enis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan
dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Ayamuk $antan dan
betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran nyamuk $antan yang umumnya
lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk
$antan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telan$ang.
iri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah ' Aedes aegypti( adalah :
"B
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_kuning&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aedes_albopictus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dorsalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Demam_kuning&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vector&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aedes_albopictus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dorsalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dengue&action=edit
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
11/41
• !adan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih.
• Pertumbuhan telur sampai dewasa C 1B hari.
• enggigit4menghisap darah pada siang hari.
• enang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar.
• !ersarang dan bertelur di genangan air $ernih di dalam dan di sekitar rumah
yang agak gelap dan lembab, bukan di got4comberan.
• )idup di dalam dan di sekitar rumah.
• &i dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung,
perangkap semut dan lain-lain.
• &i luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas,
botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain.
B. Penye!aran DBD
Penelitian di alaysia menun$ukkan bahwa virus &emam !erdarah
&engue dapat disebarkan melalui telur dari satu generasi ke generasi
berikutnya oleh nyamuk Aedes Aegypti. Korban tewas akibat demam berdarah
dengue terus ber$atuhan. 6umlah pengidap &!& yang meninggal se$ak 6anuari
sampai pertengahan aret "BB+ sebanyak +88 orang dan $umlah kasus #8.1
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
12/41
&ata di &epkes menyebutkan, demam berdarah sudah menyerang "B
provinsi, 1" di antaranya masuk kategori K3! 'Ke$adian 3uar !iasa(. Ke-1"
provinsi itu adalah !anten, 6awa !arat '6abar(, &K9 6akarta, 6awa 5engah,
6awa 5imur, &9 Dogyakarta, Kalimantan elatan, ulawesi elatan, Ausa
5enggara !arat, Ausa 5enggara 5imur, ceh, dan 6ambi. Kasus terbesar
diduduki oleh propinsi &K9 6akarta sebanyak 1".@@# dengan $umlah penderita
meninggal 7 orang. Kasus ini diperkirakan akan semakin meningkat pada
bulan aret hingga pril seiring dengan musim hu$an yang masih terus
berlangsung.
ara penyemprotan, pengasapan, pengembunan, pemasangan $erat nyamuk
elektronik, dan sebagainya merupakan cara yang masih cukup popular dalam
memberantas nyamuk Aedes Aegypti, namun cara ini belum efektif. ara
pengendalian yang efektif sebaiknya tidak hanya kepada nyamuk dewasa sa$a,
tetapi $uga kepada penanggulangan larva atau $entik nyamuk karena nyamuk
hanya perlu siklus yang sangat singkat untuk men$adi dewasa.
Pengendalian $entik nyamuk yang efektif dapat dilakukan dengan cara
abatisasi atau penaburan butiran bate ke tempat-tempat yang dicurigai
sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.
%. Penuaran DBD
""
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
13/41
nak yang sakit demam berdarah di dalam darahnya mengandung
virus &!&. !ila anak ini digigit nyamuk edes egypti maka bibit penyakit
ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. &an bila nyamuk tersebut
menggigit anak lain 'anak sehat(, maka anak itu akan dapat
ketularan penyakit ini.
D. Gejalagejala DBD
!anda-tanda de"a" berdara#:
1 endadak panas tinggi selama " sampai > hari
" 5ampak bintik-bintik merah pada kulit
# Kadang-kadang ter$adi pendarahan di hidung 'mimisan(
+ ungkin ter$adi muntah atau berak darah
8 7usi berdarah
< ering terasa nyeri di ulu hati
> !ila sudah parah, penderita gelisah. 5angan dan kakinya dingin dan
berkeringat.
"#
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
14/41
&alam beberapa hari sa$a keadaan penderita dapat men$adi parah, dan
dapat menyebabkan kematian. 5indakan yang harus dilakukan bila ada
penderita demam berdarah:
1 Pertolongan pertama yang penting memberi minum sebanyak mungkin ir
masak yang dibubuhi garam oralit atau gula, susu air kelapa atau air the.
" Kompres dengan air es
# !eri obat turun panas
+ elan$utnya penderita segera dibawa ke dokter4Puskesmas yang terdekat
untuk diperiksa. !ila diduga terserang &emam !erdarah akan dikirim ke
0umah akit untuk dirawat.
8 3apor segera ke Puskesmas 4 udin Kesehatan setempat dengan membawa
surat dari 0umah akit
'. Pengendaian Vektor
ara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk
mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan
mengendalikan populasi dan penyebaran vektor. Program yang sering
dikampanyekan di 9ndonesia adalah #, yaitu menguras, menutup, dan
mengubur.
• enguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang
berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak
mandi.
"+
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
15/41
• enutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki
akses ke tempat itu untuk bertelur.
• engubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hu$an dan
di$adikan tempat nyamuk bertelur.
!eberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor
dengue ini, antara lain mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva nyamuk
Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes sp. ini ternyata kurang efektif dalam
mengurangi penyebaran virus dengue.
Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dian$urkan, karena sifatnya
yang tidak spesifik sehingga akan membunuh berbagai $enis serangga lain yang
bermanfaat secara ekologis. Penggunaan insektisida $uga akhirnya memunculkan
masalah resistensi serangga sehingga mempersulit penanganan di kemudian hari.
Kontroversi Program Pengasapan dengan Insektisida
Pada musim penghu$an selain ban$ir, penyakit demam berdarah dengue
'&!&( men$adi ancaman ter$adinya kepanikan pada masyarakat. Kantor regional
Erganisasi Kesehatan &unia '=)E( di sia 5enggara memperkirakan bahwa
setiap tahun terdapat sekitar 8B-1BB $uta kasus demam dengue '&&( dan tidak
kurang dari 8BB.BBB kasus &!& memerlukan perawatan di rumah sakit. &alam
kurun waktu 1B-"8 tahun ini, &!& merupakan penyebab utama kesakitan dan
kematian anak di sia 5enggara. =aktu penyakit ini menyebar men$adi ke$adian
luar biasa 'K3!( biasanya akan ter$adi kepanikan pada masyarakat, apalagi bilaisu-isu mengenai anak-anak dan orang dewasa yang sakit atau yang meninggal
merebak dengan luas. ebagai $awaban atas permasalahan tersebut, pemerintah
biasanya bereaksi pragmatis dengan memilih metodologi yang dianggap
pamungkas oleh rakyatnya dan dapat menun$ukkan kiner$a dengan kasatmata.
"8
http://id.wikipedia.org/wiki/Predatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Predator
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
16/41
Pilihan yang populer adalah pengasapan insektisida dengan mesin yang
dapat menyemburkan asap tebal insektisida dengan baunya yang khas dan mesin
yang mengeluarkan bunyi yang keras. !unyi mesin dan asap tebal yang disertai
bau insektisida yang khas dapat didengar, dilihat, dan dirasakan oleh masyarakat.
)al itu sekaligus menun$ukkan bahwa pemerintah telah melaksanakan tugasnya
dan hal ini dapat menimbulkan Frasa amanF pada masyarakat. =alaupun kasus
masih bermunculan, kepanikan masyarakat untuk sementara dapat FdiredakanF,
kalaupun petaka akhirnya $uga menimpa keluarga mereka, suratan takdir yang
di$adikan ru$ukan.
e$alan dengan per$alanan waktu kasus pun berangsur turun dan
masyarakat mulai melupakan K3! tersebut sampai bulan yang sama tahun
depannya, atau tahun-tahun depan berikutnya. iklus ini berlangsung terus, dan
menurut catatan, siklus seperti ini telah ter$adi di 9ndonesia se$ak tahun 1@8
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
17/41
terdapat pula $enis mesin fog yang dapat di$in$ing 'thermal fog(. &i 9ndonesia,
yang digunakan adalah mesin fog yang diangkut dengan mobil 'dikenal dengan
mesin U3( dan mesin fog yang di$in$ing.
Pengasapan insektisida dengan mesin U3 dilaksanakan dengan cara
menyemprotkan insektisida ke lahan atau bangunan yang dilewati di sepan$ang
$alan yang dapat dilalui kendaraan roda empat. &engan daya semprotnya yang
kuat, diharapkan nyamuk yang berada di halaman maupun di dalam rumah
terpapar dengan insektisida dan dapat dibasmi 'Fknock down effectF(. Untuk
mencapai hasil yang optimal, maka sepan$ang $alan yang dilalui harus dipastikantidak ada penghalang antara mesin dan lahan atau bangunan yang akan dilakukan
pengasapan tersebut.
tudi mengenai keberhasilan pembasmian nyamuk dewasa edes aegypti
dengan mesin U3 hanya didapat pada awal pelaksanaannya di era tahun 1@>B-
an. Penelitian yang dilaksanakan di 5hailand oleh Kilpatrick dan kawan-kawan
itu menun$ukkan, dengan pengasapan U3 " kali dengan tenggang waktu + hari
dapat menurunkan tingkat gigitan nyamuk sampai @B persen dan penurunan
$umlah telur nyamuk yang terperangkap 'ovitrap( dari 8B persen men$adi B
persen. =alaupun hingga kini u$i keampuhan insektisida terhadap nyamuk yang
dimasukkan kurungan masih menun$ukkan angka kematian nyamuk yang
sempurna, keberhasilan pembasmian nyamuk edes aegypti seperti penelitian
tersebut tidak pernah dicapai lagi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kegagalan program pengasapan
tersebut karena teknik pelaksanaan dan kondisi lapangan yang tidak menun$ang,
seperti arah angin yang menghalangi penyebaran asap, struktur pintu atau $endela
yang menghalangi masuknya asap insektisida, struktur bangunan yang terdiri dari
banyak sekat sehingga menghalangi menyebarnya aliran asap, mesin U3 yang
">
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
18/41
tidak prima, operator yang tidak terampil, bahkan sampai adanya anggapan
bahwa nyamuk telah men$adi kebal terhadap insektisida.
Pengasapan dengan mesin fog $in$ing dilaksanakan oleh petugas dari
rumah ke rumah dalam radius 1BB meter mengelilingi rumah penderita 'Ffogging
focusF( karena diperkirakan selama hidupnya nyamuk betina tersebut hanya
terbang dalam $arak 8B-1BB meter. 5idak seperti pengasapan dengan mesin U3,
pada pengasapan dengan mesin fog $in$ing seluruh pintu atau $endela rumah
malah harus ditutup. Pengasapan dilaksanakan oleh petugas dari dalam rumah
untuk membunuh nyamuk dewasa yang berada di dalam rumah, seperti halnyakita menyemprot menggunakan obat nyamuk.
etode ini diduga dapat lebih efektif membunuh nyamuk betina yang
memiliki sifat suka berdiam di dalam rumah di daerah yang gelap. Aamun dalam
kenyataannya, sifat nyamuk ini yang pandai bersembunyi di kegelapan disertai
dengan kemampuannya terbang hori/ontal dan vertikal serta kemungkinan
nyamuk tersebut terbawa oleh alat transportasi ke tempat lain telah membuat
metode pengasapan di dalam rumah tersebut $uga kurang dapat berperan dalam
membasmi penyakit &!&.
)al ini didukung pula oleh adanya tenggang waktu antara seseorang
mulai sakit sampai dilakukan pengasapan sehingga nyamuk pembawa virus
tersebut telah sempat berpindah ke rumah lain dan menularkan ke orang lain, $auh
sebelum dilakukan pengasapan. elain itu, dapat $uga ter$adi bahwa seseorang
tertular, tetapi hanya menun$ukkan ge$ala sakit demam biasa 'demam dengue(
sehingga tidak terdeteksi dan tidak dilakukan pengasapan. )al lain yang dapat
mempengaruhi adalah tingginya mobilitas masyarakat perkotaan sehingga sulit
melacak sumber 'tempat( ter$adinya penularan. gaknya faktor inilah yang
berperan dalam kegagalan penanganan epidemi &!& dengan metode pengasapan
insektisida di banyak negara.
"?
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
19/41
Pem!erantasan sarang nyamuk
Pada tahun 1@B1 Kuba dengan bantuan angkatan bersen$ata merika
erikat berhasil membasmi penyakit demam kuning 'yang $uga ditularkan
melalui nyamuk edes aegypti( tanpa menggunakan insektisida, hanya dengan
cara membasmi sarang nyamuk edes aegypti. Keberhasilan tersebut ditun$ang
dengan program karantina dan ketersediaan vaksinnya. Upaya ini tercatat
merupakan keberhasilan pertama di dunia melawan penyakit yang ditularkan
melalui nyamuk.
elain Kuba, ingapura tercatat pula sebagai negara yang berhasil
memerangi nyamuk edes aegypti dengan program pemberantasan sarang
nyamuk 'PA( melalui penyuluhan yang intensif dan informasi yang benar
tentang pernyamukan 'entomologi( serta penegakan hukum.
5idak seperti halnya penyakit demam kuning, penyakit demam berdarah
dengue hingga kini belum ditemukan vaksinnya. ambil menunggu
perkembangan vaksin dengue, saat ini program penanggulangannya lebih banyak bertumpu pada pemberantasan nyamuk 'dewasa( edes aegypti-nya.
Pemberantasan nyamuk dewasanya dengan cara pengasapan insektisida
menimbulkan banyak kontroversi, sedangkan pemberantasan sarang nyamuk itu,
untuk menghilangkan $entik 'larva(, kurang mendapat perhatian dari masyarakat
karena dianggap merupakan upaya yang tidak $elas hasilnya dibanding program
pengasapan.
asyarakat tahu bahwa penyakit &!& ditularkan oleh nyamuk dan
setelah pengasapan masyarakat secara nyata merasakan bahwa $umlah nyamuk
berkurang. &engan demikian, seharusnya penyakit &!& ikut terbasmi. 3ogika
tersebut tidak sepenuhnya benar karena belum tentu nyamuk yang membawa
virus dengue ikut terbasmi pada saat tersebut. Dang sering dilupakan adalah
bahwa program pemberantasan penyakit &!& tidak hanya memberantas nyamuk
"@
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
20/41
edes aegypti sa$a, tetapi $uga memberantas virus dengue yang dibawa oleh
nyamuk tersebut. engingat hal-hal tersebut di atas, seyogianya penekanan $uga
diberikan kepada upaya pengurangan $umlah nyamuk yang dapat membawa virus
dengan cara membunuh $entiknya.
elain dari faktor nyamuk, ulah manusia ikut menambah subur populasi
nyamuk ini. Kebanyakan kota-kota besar di 9ndonesia, seperti halnya kota-kota di
negara berkembang lainnya, telah berkembang pesat dengan segala implikasinya,
seperti tumbuhnya daerah kumuh karena urbanisasi, terbatasnya pasokan air
bersih, mana$emen pengelolaan kota yang tidak sempurna, mana$emenlingkungan yang tidak profesional. emua itu menimbulkan bertambahnya
tempat-tempat yang dapat dipakai bersarang dan berkembang biaknya nyamuk
edes aegypti.
)al ini didukung pula oleh tumbuhnya gedung-gedung bertingkat yang
tinggi dan tertutup rapat serta tumbuhnya perumahan gedongan dengan pagar
yang tinggi-tinggi. kibatnya, nyamuk edes aegypti semakin berkembang pesat
se$alan dengan pertumbuhan manusia di perkotaan yang memiliki segudang
permasalahan tersebut. Kurangnya informasi yang benar tentang penanggulangan
penyakit &!& kepada masyarakat dan disertai kehidupan sosial masyarakat kota
yang semakin individualistis menyebabkan semakin sulitnya komunitas yang ada
untuk dapat saling beker$a sama membasmi nyamuk edes aegypti.
&isadari oleh para ahli bahwa pemusnahan makhluk hidup seperti edes
aegypti memerlukan pengetahuan tentang ilmu evolusi, ekologi populasi serta
dinamika populasinya. enurut 5ilman, pemusnahan suatu spesies makhluk
hidup hanya dapat dilakukan melalui pemusnahan habitatnya, bukan pemusnahan
persatuan $enis spesies tersebut. &engan demikian, masih akan dibutuhkan waktu
yang lama bagi manusia untuk hidup bersama dengan nyamuk edes aegypti ini.
#B
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
21/41
Untuk itu, diperlukan manipulasi lingkungan yang terstruktur dan
berkesinambungan, yang tidak merusak habitat manusia sendiri untuk membasmi
nyamuk ini. Kondisi lingkungan yang tertata rapi, halaman yang bersih dan asri,
bak mandi yang hanya dilengkapi shower seperti laiknya tinggal di cottage-
cottage hotel berbintang $elas akan dapat membantu mengurangi berkembangnya
spesies ini. Untuk itu, harapan satu-satunya memang harus ditumpukan pada PA
dengan gerakan # , yang harus dilaksanakan serentak oleh seluruh masyarakat
kota secara berkesinambungan dan terus menerus sepan$ang tahun
Ke$adian 3uar !iasa 'K3!( Aasional &emam !erdarah yang melanda9ndonesia saat ini perlu segera ditindak lan$uti secara langsung oleh masyarakat
melalui PA 'Pembersihan arang Ayamuk(. Upaya ini merupakan cara yang
terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara
sebagai berikut:
1 !ersihkan 'kuras( tempat penyimpanan air 'seperti : bak mandi 4 =,
drum, dan lain-lain( sekurang-kurangnya seminggu sekali. 7antilah air di
vas kembang, tempat minum burung, perangkap semut dan lain-lain
sekurang-kurangnya seminggu sekali
" 5utuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum,
dan lain-lain agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di
tempat itu
# Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti
kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat
menampung air hu$an, agar tidak men$adi tempat berkembang biak
nyamuk. Potongan bambu, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar
bersama sampah lainnya
#1
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
22/41
+ 5utuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau
adukan semen
8 3ipatlah pakaian4kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk
tidak hinggap disitu
< 5aburkan bubuk A$A!E ke
tempat penampungan air yang
dicurigai sebagai tempat
perkembangbiakan nyamuk
&emam !erdarah.
Pengendalian !ektor "lariasis
Penyakit Gilariasis dikenal sebagai penyakit Kaki 7a$ah. Penyakit ini
merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing
mikrofilaria yang disebarkan oleh nyamuk anopheles, culeH, mansonia, aedes,
dan armigeres. Proses penyebarannya yang sangat cepat dan lamanya proses
penyembuhan, membuat penyakit ini tergolong cukup berbahaya. )ampir setiap $enis nyamuk bisa membantu penyebaran penyakit Kaki 7a$ah ini.
5anpa mengenal batasan umur dan strata sosial, penyakit ini akan
berkembang di dalam tubuh manusia yang telah terinfeksi. eski tidak
bersifat mematikan, namun penyakit ini merupakan penyakit menahun.
etelah ratusan bahkan ribuan kali terinfeksi, cacing filaria yang berkembang
#"
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
23/41
di dalam pembuluh lymph 'kelen$ar getah bening( akan mengakibatkan
pembengkakan seperti pada tubuh ga$ah. &an $ika tidak terobati akan
menimbulkan cacat yang menetap berupa pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki dan alat kelamin laki-laki dan perempuan.
7e$ala penyakit kaki ga$ah 'filariasis( yang biasanya muncul adalah
demam berulang-ulang selama #-8 hari. 5er$adi pembengkakan kelen$ar getah
bening tanpa luka di daerah lipatan paha, ketiak, dan tampak kemerahan.
Kelen$ar getah bening dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
asaran penyakit ini $uga dapat ter$adi pada pembebasaran tungkai, lengan,
buah dada, kantong buah /akar.&eteksi penyakit ini harus dilakukan di laboratorium melalui pemeriksaan
darah $ari.
Pengambilan darah dilakukan pada malam hari sebab sifat filaria bergerak
dalam tubuh hanya pada malam hari. eseorang dinyatakan menderita kaki
ga$ah $ika dalam darah ditemukan mikrofilaria.
Pencegahan adalah menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. ewaktu
tidur menggunakan kelambu, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk,
menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, mengoles kulit
dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk.
embersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat
berkembangbiaknya nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan
genangan air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk, membersihkan
semak-semak di sekitar rumah $uga sebagai upaya tindakan preventif atau
pencegahan.
aksin untuk mencegah penyakit kaki ga$ah masih belum ada. atu-
satunya cara pencegahan adalah agar manusia tidak digigit nyamuk.
engingat hampir semua $enis nyamuk bisa menularkan mikrofilaria dan
tersebar luas di berbagai tempat maka yang harus dilakukan adalah
menerapkan prinsip kebersihan lingkungan.
Penderita kaki ga$ah dapat mengobati penyakit ini dengan cara
membunuh cacing dewasa dan anak cacing. Ebat untuk membunuh cacing
filaria dan mikro filaria sudah diketahui yakni &iethyl arbama/ine itrate
##
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
24/41
'&( '1 H setahun(. Ebat ini sangat ampuh membunuh filaria, namun
memberikan efek samping berupa demam, sakit kepala, sakit otot, atau pusing
dan mual. Kontra indikasi: penyakit kronis, gi/i buruk, I "tahun dan ;
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
25/41
Brugia malayi endemik di umatera, Kalimantan, ulawesi dan pulau-
pulau di aluku, tetapi terbatas pada sebelah !arat garis =eber, yang
memisahkan 9rian 6aya dengan pulau eram dan mbon. &ari berbagai tipe
parasit filaria ini, Brugia malayi dan B. timori menempati urutan pertama
dalam penyebarannya di 9ndonesia. &emikian pula penderita dan
penularannya lebih besar dibandingkan dengan =. bancrofti.
ektor filariasis tersebar di hampir seluruh wilayah 9ndonesia. "ulex
#uin#uefasciatus adalah merupakan vektor. W. bancrofti $enis perkotaan.
&iketahui ada dua strain W. bancrofti,yaitu perkotaan dan pedesaan.
Umumnya di 9ndonesia banyak yang perkotaan dan sampai saat ini bukan
merupakan masalah. 5etapi yang pedesaan belum banyak diketahui baik
vektor maupun epidemiologinya. pakah W. bancrofti $enis pedesaan yang
ada diJ 9ndonesia sama dengan yang ada di alaysia di mana vektornya
adalah Anopheles maculatus, letifer dan whartoni! yang $uga merupakan
vektor malaria, masih perlu diteliti lebih lan$ut. ektor B. malayi periodik di
umatera adalah berbagai $enis $ansonia terutama $a. bonneae%dives dan
$a. uniformis. edangkan Anopheles spp yang potensial dapat bertindak
sebagai vektor adalah An. paditaeniatus dan An. nigerrimus
#8
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
26/41
edangkan vektor B. malayi subperiodik adalah terutama $a.
uniformis, $a. indiana dan $a. bonneae%dives. &i Kalimantan, vektor B.
malayi periodik adalah $ansonia spp. terutama $a. uniformis yang
berkembang biak di rawa air tawar dekat dengan hutan dan kebun karet.
&i ulawesi vektor B. malayi periodik adalah Anopheles barbirostris
dan An. nigerrirnus selain $a. uniformis, $a. indiana dan $a.
bonneae%dives. ektor utama di ulawesi adalah An. Barbirostris yang
berkembang biak pada daerah persawahan 'tmosoed$ono dkk, 1@>?(. &i 9ndonesia B. malayi telah ditemukan di '. cristata dan $.
fascicularis 'Palmieri, 1@>@ 3im dkk. 1@?+ Poernomo,1@?+(. !ahkan di
daerah endemik B. malayi periodik telah ditemukan $uga cacing dewasa di
dalam P. cristata. elain kera, kucing $uga merupakan reservoir dari B.
malayi yang telah dibuktikan diberbagai tempat di 9ndonesia
Penanggulangan filariasis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1( pengurangan reservoir penular,"( penanggulangan 4pengendalian vektor ,
#( pengurangan kontak antara manusia dan vektor.
Pengobatan massal dengan & masih merupakan cara yang efektif untuk
penanggulangan filariasis saluran getah bening. ara ini dipergunakan di
daerah-daerah endemik, baik terhadap penduduk asli maupun pendatang
'transmigran(.
#
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
27/41
da tiga altematif cara pemberian obat &, :
a! Pengobatan & dosis standar.
&osis tunggal sehari 8 mg4kg !! selama 18 hari untuk Gilariasis
bancrofti dan selama 1B hari untuk Gilariasis malayi dan Gilariasis timori.
b( Pengobatan & dosis bertahap.
&osis tunggal sehari cukup 1 tablet Gilar/an %8B mg. && bagi penduduk
berumur di atas 1B tahun dan 14" tablet bagi yang berumur di bawah 1B tahun
selama + hari dan hari-hari berikutnya dilan$utkan dengan pemberian dosis
standar .
c( Pengobatan & dosis rendah.
Kepada setiap penduduk diberikan dosis tunggal sehari 14" tablet bagi yang berumur di atas 1B tahun dan L tablet bagi yang berumur di bawah 1B tahun.
Ebat hanya diminum setiap minggu selama < bulan dan dilan$utkan selama <
hari lagi dengan dosis standar .
&ari ditemukannya tanda-tanda dan ge$ala-ge$alaklinis akut dan menahun
akan dapat ditentukan besarnya Acute (isease Rate '&0( dan )lephantiasis
Rate )R!. &ari $umlah penduduk yang ditemukan mikro-filaria dalam darah
$arinya akan dapat diketahui besarnya tingkat penularan penyakit $icro&
filaria rate * $ f rate+!. Pengendalian :
1. enghilangkan breeding places : mengalirkan genangan, menimbun
rawa, dsb
". encegah gigitan ' feeding places(: kawat kasa, sos bud 'perilaku(
#. enghilangkan resting places
+. enekan populasi nyamuk dewasa :
- mekanis : electric, trap
- biologis : predator
- lingkungan : tanaman
- kimiawi : pestisida- P)5
#>
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
28/41
Pengendalian Tikus
5ikus adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan
manusia. sosiasi tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, tikusmendapatkan keuntungan sedangkan manusia sebaliknya. 5ikus sering
menimbulkan gangguan bagi manusia dibidang : kesehatan pertanian
peternakan rumah tangga.
A. 'orfolo(i !ikus
Klasisifikasi 5ikus
)o. Tingkatan Takson *oongan
'. Dunia Animalia(. Phyllum )&ilum* Chordata
+. ,u# "lum Verte#rata )Craniata*
-. Kelas Mammalia
. ,u# kelas Theria
/. 0n1ra Kelas 2utheria
3. 4rdo 5odentia
6. ,u# ordo Myomorpha
7. &amili Muridae
'8. ,u# 1amili Murinae
''. Genus Bandi%ota
#?
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
29/41
Erdo 0odentia merupakan ordo dari kelas ammalia yang terbesar
karena memiliki $umlah spesies terbanyak yaitu ".BBB spesies '+B M( dari 8.BBB
spesies untuk seluruh kelas ammalia. &ari ".BBB spesies 0odentia, hanya
kurang lebih 18B spesies tikus yang ada di 9ndonesia dan hanya ? spesies yang
paling berperan sebagai host 'vektor( dari agent patogen terhadap manusia dan
hama pertanian. &elapan spesies tsb : Rattus norvegicus 'tikus
riol4got4selokan4kota(, Rattus&rattus diardii 'tikus rumah4atap(, $us musculus
'mencit rumah(, Rattus exulans 'tikus ladang(, Bandicota indica 'tikus wirok(,
Rattus tiomanicus 'tikus pohon(, Rattus argentiventer 'tikus sawah(, $us caroli
'mencit ladang(
)o.
Mor&oogi
Tikus rio Tikusatap
Men$itrumah
Tikusadang
'. Teksturram#ut
Kasar danagakpanjang
Agakkasar
9em#utdan halus
9em#utdan halus
(. Bentukhidung
Keru%utterpotong
Keru%ut Keru%ut Keru%ut
+. Bentuk#adan
,ilindris:mem#esarke#elakang
,ilindris ,ilindris ,ilindris
-. ;arna#adan#agianpunggung
Coklathitamkela#u
Coklathitamkela#u
Coklathitamkela#u
Coklatkela#u
. ;arna
#adan#agianperut
Coklat
kela#u)pu%at*
Coklat
hitamkela#u
Coklat
hitamkela#u
Putih
kela#u
/. ;arnaekor#agianatas
Cokelathitam
Cokelathitam
Cokelathitam
Cokelathitam
#@
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
30/41
3. lhputingsusu
)psg*
/)+=+* )(=+* )+=(* -)(=(*
0.norvegicus, 0.rattus dan .musculus mempunyai distribusi geografi yg
menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. isanya
hanya sekitar sia dan sia 5enggara sa$a. 5ikus wirok, tikus riul, tikus
sawah dan mencit ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor
+B
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
31/41
relatif pendek thdp kepala dan badan serta ton$olan pada telapak kaki yg relatif
kecil dan halus. 5ikus pohon, tikus rumah 'atap(, tikus ladang dan mencit rumah
termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn ekor yg pan$ang serta bton$olan pd
telapak kai yg besar dan kasar.
alah satu ciri terpenting dari Erdo 0odentia 'hewan pengerat( adalah
kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. aksud mengerat untuk
mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg
terus menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian
pangkalnya sehingga terdapat celah yg disebut diastema. &iastema berfungsi
untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut.
0odentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga ada cekah antara geraham dan
gigi seri 'diastema(.
0umus gigi tikus :
1 B B #
------------- ----H ", $umlahnya 1<
1 B B #
9 Pm
+1
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
32/41
Ket : 9 'incisiva( N gigi seri
'canina( N gigi taring
Pm 'pre-molar( N gigi geraham depan
'molar( N gigi geraham belakang
Kerabat dekat tikus : ba$ing, landak, marmut, kelinci serta tikus putih dan
mencit putih ' telah kehilangan pigmen-albino(. ecurut dan tupai bukan kerabat
tikus tetapi mirip tikus. Penyakit yang ditularkan melalui tikus : Pes 'plague(,
almonellosis, 3eptospirosis, urine 5yphus, 0ickettsial poH, 3assa, 0odent-
borne )aemorrhagic Gevers, 3ymphocytic choriomeningitis, 0abies, 0at-bite
fever, 5richinosis.
&alam pengendalian tikus dibutuhkan pengetahuan dasar untuk
pengendalian tikus dan metode pengendalian. Pengetahuan dasar untuk
pengendalian tikus meliputi 9dentifikasi, !iologi dan perilaku tikus, 5anda
keberadaan tikus, 0odentisida, 0esistensi tikus terhadap rodentisida, !ahaya
rodentisida bagi manusia. etode pengendalian tikus meliputi : anitasi, Kultur
teknis, Gisik mekanis, !iologis atau hayati, serta Kimiawi.
+"
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
33/41
Pengendalian 5ayap
0ayap adalah binatang pengganggu yang banyak menimbulkan kerusakan
pada bangunan gedung ataupun isi gedung yang mengandung cellulosee seperti kayu,
kain, karpet, kertas, furniture dan lain-lain. Pengendalian rayap dapat dilakukan
dengan efektif dan tepat sasaran, apabila kita memperhatikan sifat dan perilaku rayap
sebagai berikut :
• )idup berkoloni dan saling tergantung.
• 'olimorfisme 'dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan
tugas yang berbeda(.
• Kanibalisme 'terutama pada kasta peker$a(.
• aling men$ilat untuk menularkan hormon ' feromon(
,iklus
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
34/41
0atu % 0a$a, yakni laron 'rayap $antan dan betina yang fertil( yang bertugas
melestarikan keturunan.
erdadu, rayap yang bertugas mempertahankan dan koloni dari gangguan
hewan lain.
Peker$a, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan ra$a, serta men$aga
sarang dari kerusakan.
ifat rayap peker$a dan rayap serdadu steril.
!erbagai !entuk 0ayap
Aplikasi )en(endalian Ra*ap
etoda pengendalian rayap, sangat tergantung $enis dari rayap tersebut :
Pengendalian 0ayap 5anah : &ilakukan dengan perlakuan tanah 'oil
Treatment (.
Pengendalian 0ayap Kayu Kering : &ilakukan dengan perlakuan kayu 'Wood
Treatment (.
)en(endalian Ra*ap !ana#
Tu-uan perlauan tanah adalah membuat penghalang imiawi "hemical
Barrier! *
++
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
35/41
Perlakuan Pra-Konstruksi ' 're&"onstruction(
Perlakuan Pasca-Konstruksi ' 'ost&"onstruction(
)erlakuan )ra-+onstruksi % Pre-Construction&
&osis Umum :
Permukaan horisontal 'mis : dasar lubang pondasi, lantai( dibutuhkan 8 lt
larutan 4 m" permukaan
Untuk back fill 'tanah urugan( disisi pondasi dibutuhkan 8 lt larutan 4 m
pan$ang. 6umlah ini untuk pondasi sedalam #B m, bila lebih dari #B m,
maka $umlah larutan dikalikan dengan kedalaman di bagi #B m.
)erlakuan )asca-+onstruksi % Post-Construction&
&engan cara drilling dan in$ecting 'pengeboran dan penyuntikan(.
asaran sekeliling pondasi
&osis antara " * 8 lt larutan 4 lubang
6arak antar lubang #B * +B m
&iameter lubang 1B * 1< mm.
lat : Power prayer, 9n$ector
+8
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
36/41
pabila sisi luar langsung berhubungan dengan tanah, dibuat galian lebar 18
m, dalam #B m, tiap m pan$ang disemprot 8 lt larutan.
)en(endalian Ra*ap +a*u +erin(
Pengendalian rayap kayu kering dengan perlakuan terhadap kayu 'Wood
Treatment (.
&ipping ' 'erendaman(
!rushing ' 'engolesan(
praying ' 'enyemprotan(
Gumigasi
+
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
37/41
Metoda Aplikasi Pestisida
plikasi pestisida bertu$uan agar ter$adi kontak secara maksimal
antara insektisida dengan serangga hama sehingga dapat mengendalikan
serangga vektor. 9nsektisida biasanya diproduksi sebagai bahan yang relatif
murni disebut bahan teknis 'technical material (. !ahan teknis dpt berupa
bubuk kristal, cairan berminyak 'oily(, cairan kental 'viscous( maupun
padatan. !ahan ini $arang langsung digunakan, maka formulator harus
melakukan suatu proses agar bahan teknis dapat diaplikasikan oleh operator.
Produk akhir dari formulasi dapat berbentuk formulasi siap pakai 'ready to
use( atau konsentrat yg memerlukan pengenceran. Komponen formulasi
terdiri dari bahan aktif 'bahan teknis(, pelarut ' solvent (, pengencer 'diluent (
dan surfaktan ' surface&active agent ( dan sinergis.
6enis-$enis formulasi insektisida diantaranya adalah sebagai berikut :
/il miscible 0i#uid 'E3(, )mulsifiable "oncentrate '(, $icroemulsifiable
"oncentrate '(, )mulsion, /il in Water '=(, Wettable 'owder '=P(,
Water dispersible granule '=7(, Water oluble 'owder 'P(, uspension
"oncentrate '(, uspo&emulsion '(, "apsule uspension '(,
olution %oluble 0i#uid '3(, (ust '&(, 7ranul '70(, Bait '!(, Ultra 3ow
olume 'U3(, $os#uito "oil '(, Aerosol '(, apori/er dan formulasi
siap pakai lainnya. 6enis plikasi Pestisida sehubungan dengan $enis serangga
dan perilakunya :
1. Penyemprotan ruang ' space spray(
". Penyemprotan permukaan ' surface spray(
+>
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
38/41
#. Gumigasi
+. Pengumpanan 'baiting (
A. Penyemprotan ruang ,space spray -
pace spray adalah metode aplikasi insektisida dg cara memecah
insektisida cairan men$adi droplet-droplet yg sangat kecil '1B-8B mikron(
disemprotkan ke udara dalam waktu yg cukup, hingga kontak dengan
serangga hama dapat maksimal. 9nsetisida yg digunakan biasanya mempunyai
daya noc&down yg tinggi dan bersifat non-residual. =aktu sangat penting,
kapan serangga sasaran aktif 'nokturnal4 diurnal(. pace spray dapat
dilakukan di dalam 'indoor ( ruangan maupun di luar ruangan 'outdoor (.
fektif untuk mengendalikan serangga terbang dan merayap.
)al-hal yang harus diperhatikan : Ukuran4 diameter droplet optimum,
1low rate 'volume yg dikeluarkan per-satuan waktu misal ml4detik(,
Konsentrsi insektisida 'mengacu pada label(, Kecepatan angin, terutamauntuk outdoor tidak disarankan bila ;18 km4$am, rah angin, kita ber$alan
berelawanan dg arah angin, uhu, =aktu aplikasi, kapan puncak aktifitas
serangga sasaran. pace spray dibagi dalam " klpk:
a. Thermal fog 'pengkabutan panas(
b. "old fog 'pengkabutan dingin(4 U3 atau U3&.
+?
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
39/41
1 Thermal fog ,pengka!utan panas-
9nsektisida yg digunakan bentuk cair, biasanya dilarutkan dlm pelarut
minyak 'oil&based ( atu campuran pelarut air dan minyak dg tambahan
pengemulsi. Gormulasi untuk aplikasi ini a.l hot fogging concentrate ')3(,
ultra&low volume 'U3(, oil concentrate 'E(, E3 dan 3 'tanpa
pengenceran(. 0uang udara panas dlm mesin akan menurunkan viskositas
pelarut dan insektisida dan menguapkannya. etelah keluar dari u$ung nosel,
uap insektisida bersentuhan dg suhu yg lebih rendah membuat gumpalan
asap. Ukuran droplet biasanya I"BO dipengaruhi interaksi antara formulasi
insektisida, flow&rate dan suhu pada nosel. olume larutan semprot untuk
outdoor 8-1B lt4ha, untuk indoor 1BBB ml4#BBB m# ruangan. Kelebihan
thermal fogging : 'a( dapat terlihat sesuatu telah dilakukan 'b(mudah terlihat
asap yg dihasilkan, $angkauan penyebaran dapt diamati konsentrsi larutan
rendah, relatif aman dlm penanganan. Kekurangannya 'a( penyebaran droplet
tidak terlihat 'b( konsentrasi larutan lebih tinggi, penanganan lebih hati-hati
'c( diperlukan kecakapan tinggi dari operator untuk cakupan penyemprotan.
+@
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
40/41
Ber#agai Peralatan Thermal &oger
2 Cold fog ,pengka!utan dingin-3 4#V atau 4#D.
&roplet yg dihasilkan tidak melibatkan energi panas, tapi
menggunakan energi mekanik. lat aplikasi tersedia ukuran besar 'ditarik
kendaraan( dan portable bisa diaplikasikan di rumah tangga.
Gormulasi yg dapat diaplikasikan dg cold fog yaitu ultra-low volume 'U3(
emulsion-oil in watwr '=(, suspoemulsion '(, microemulsion '( dan
emulsifiable concentrate '(.
B. Penyemprotan permukaan )surface spray *
8B
8/17/2019 Buku Ajar Vektor B
41/41
urface pray adalah perlakuan insektisida baik yg berbentuk cair
atau bubuk pada suatu permukaan. 9nsektisida yg digunakan umumnya
mempunyai efek residu yg bisa bertahan beberapa $am, minggu bahkan bulan.
fektif untuk mengendalikan serangga merayap seperti lipas, semut, kutu
busuk dan beberapa kumbang hama gudang. !erbagai formulasi insektisida
yg dapat digunakan yaitu =P, =7, &ust, , dan .
%. 'umigasi
erangga yg aktif dan makan di dalam komoditi, seperti hama gudang
simpanan, hama kayu, rayap kayu kering sulit dikendalikan dg aplikasi space
dan surface spray.
Untuk mencapai sasaran maka diperlukan gas yg mampu menembus dan
mencapai serangga hama di dalam komoditi. Gumigasi dilakukan di tempat4
ruang yg kedap udra. Produk fumigan bisa berbentuk padat, cair atau gas.
Umumnya perhitungan takaran aplikasinya berdasarkan dosis penggunaan
untuk setiap meter kubik 'kg, liter atau butir per m#(. elain serangga,
fumigasi $uga diaplikasikan untuk pengendalian tikus.
D. Pengumpanan ,baiting-
Pertimbangan aplikasi umpan untuk pengendalian hama permukiman
antara lain: pembatasan penggunaan insektisida di beberapa tempat '0umah
sakit, sekolah, tempat makanan4makan( dan kesadaran akan keamanan
lingkungan dan manusia. Umpan 'bait ( bersifat spesifik, sehingga umumnya
satu umpan hanya efektif untuk satu hama.
Untuk keberhasilan suatu program pengumpanan harus didukung oleh
beberapa hal seperti: sanitasi, penempatan yang benar, ketersediaan umpan yg
cukup, palatibilitas umpan tinggi dan migrasi hama terbatas.