Upload
beni-irvan
View
55
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MATERI PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MEMELIHARA /SERVIS SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN -
KOMPONENNYAOTO.KR02.010.03
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 2 dari 46
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 1 dari 46
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................1
BAB I PENGANTAR .....................................................................2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ........................21.2. Penjelasan Modul.....................................................................21.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).....................................31.4. Pengertian-pengertian Istilah...................................................4
BAB II STANDAR KOMPETENSI......................................................6
2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................62.2. Pengertian Unit Standar ..........................................................62.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .............................................7
2.3.1. Judul Unit ..................................................................72.3.2. Kode Unit ..................................................................72.3.3. Deskripsi Unit ...........................................................72.3.4. Elemen Kompetensi ..................................................82.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...................................................82.3.6. Batasan Variabel .......................................................92.3.7. Panduan Penilaian ....................................................92.3.8. Kompetensi Kunci .....................................................10
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ..................................11
3.1. Strategi Pelatihan .................................................................113.2. Metode Pelatihan ..................................................................12
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................13
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI .........................44
5.1. Sumber Daya Manusia ..........................................................445.2. Sumber-sumber Perpustakaan .............................................455.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan .......................................46
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 2 dari 46
BAB IPENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2. Penjelasan Modul
Desain ModulModul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
pelatih. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan
oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 3 dari 46
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku
Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan ModulPada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 4 dari 46
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah
ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
StandardisasiStandardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 5 dari 46
Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat KompetensiAdalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 6 dari 46
BAB IISTANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul –modul lain yang berkaitan diantaranya :
OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
OTO.KR02.002.01 - Cara Kerja Engine 2 dan 4 Langkah OTO.KR01.017.01 - Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan
Perlengkapan Tempat Kerja
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Unit Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 7 dari 46
2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria
unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit : Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya
2.3.2 Kode Unit : OTO.KR02.010.03
2.3.3 Deskripsi UnitUnit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya untuk kendaraan ringan
Kemampuan AwalPeserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental pengenalan fungsi dan cara kerja komponen sistem pendingin dan cara membaca alat ukur
2.3.4 Elemen Kompetensi 2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 8 dari 46
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )
1.
2.
Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Memelihara/servis dan memperbaiki engine manajemen system dan
komponen-komponennya
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan.Peralatan kerja digunakan sesuai dengan SOP.K.3 untuk lingkungan kerja dilaksanakan sesuai dengan SOP.
Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
Sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan/sistem.
Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/servis.
Seluruh kegiatan melepas dan memasang sistem pendingin dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 9 dari 46
2.3.6 Batasan Variabel
Persyaratan khusus: Sistem pendingin air, sistem pendingin udara dan kombinasi kedua
sistem
Variabel terapan lainnya meliputi:1. Termostat, water pump, pipa/selang, saluran, kipas, sabuk,
pemindah panas/heat exchanger, kipas elektrik dan viscous van, sistem tertutup dan terbuka, pemanas ruangan dan air pemanas manifold (coolant heater manifold).
2. logam besi dan non besi.3. Additive sistem pendinginan
2.3.7. Panduan Penilaian
1. Konteks:1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui
pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan
yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
1.4. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.
2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut yaitu mengikuti prosedur pemeliharaan/servis pemeriksaan komponen sistem pendingin.
3. Pengetahuan dasar:3.1. Prinsip kerja sistem pendingin3.2. Tipe-tipe cairan pendingin dan penggunaannya3.3. Pencegah karat3.4. Anti beku/anti mendidih3.5. Prosedur pemeliharaan/servis3.6. Prosedur pengujian cairan pendingin3.7. Persyaratan keamanan peralatan3.8. Persyaratan keamanan kendaran
.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 10 dari 46
4. Penilaian praktek:4.1. Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik4.2. Melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan
komponen4.3. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai4.4. Menguji sistem pendingin dan komponen sesuai persyaratan
teknik4.5. Menggunakan prosedur pengujian cairan pendingin
.
5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:5.1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan
dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.
5.2. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.
5.3 Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.
2.3.8 Kompetensi Kunci
No
Kompetensi Kunci Dalam Unit iniTingka
t1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
informasi1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi -3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 14 Bekerja dengan orang lain dan kelompok -5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 16 Memecahkan masalah 27 Menggunakan teknologi 2
5. Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalahTingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor
2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom supervisor melakukan pengecekan
3 Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 11 dari 46
BAB IIISTRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajarana. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktika. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang
Anda temukan.
Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian a. Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 12 dari 46
3.2. Metode Belajar
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 13 dari 46
BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI
1. Cara Kerja Sistem Pendingin
Pengenalan Komponen Mesin dengan Pendinginan Udara
Gambar1. Menunjukkan dua model mesin bensin yang menggunakan
pendingin udara
Sirip pendingin
Sirip pendingin digunakan untuk memperbesar luas permukan pendingin
yang berfungsi untuk menyalurkan panas dari silinder mesin.
Pengarah udara
Pengarah udara (air shroud) dan cowling memiliki bentuk yang menutupi mesin untuk mengarahkan udara agar mengalir melalui sirip pendingin
silinder dan silinder kepala.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 14 dari 46
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 15 dari 46
Dengan titik didih cairan pendingin yang normal, yaitu pada kondisi
tekanan udara 101,1 kpa maka berarti margin antara temperatur kerja
dan titik didih hanyalah sebesar 10oC sampai 18oC. Pada kondisi seperti
ini kendaraan akan mengalami panas berlebih jika bekerja keras pada
cuaca yang panas. Meningkatkan titik didih cairan pendingin hingga
120oC pada tekanan tutup radiator dengan katup tekanan sebesar 90
kpa di atas tekanan normal atmosfer (191,1 kpa) akan meningkatkan
margin keamanan sebesar 30 oC sampai 38 oC yang cukup memadai
untuk segala kondisi jika mesin bekerja.
Tutup Radiator dengan Katup Tekanan
Sebagaimana dibahas dalam buku May and Crouse Jilid 1, fungsi utama
tutup radiator dengan katup tekanan adalah meningkatkan titik didih
cairan pendingin dengan cara mengontrol tekanan yang terjadi di dalam
sistem pendingin. Selain itu tutup radiator dengan katup tekanan juga
berfungsi meningkatkan efisiensi pompa air dan mengurangi efek
kantong uap atau lapisan uap pada sistem pendingin.
Dengan meningkatkan tekanan cairan pendingin dalam sistem
pendingin maka tutup radiator dengan katup tekanan meningkatkan
efisiensi pompa air, karena adanya suplai cairan pendingin yang
bertekanan konstan pada masukan pompa. Hal ini akan mengurangi
kebutuhan pompa menyedot cairan pendingin dari radiator sehingga
membantu dalam permasalahan kekurangan cairan pendingin atau
cairan pendingin yang tidak digunakan.
Kantung udara atau kantung uap dalam mantel air sistem pendingin
merupakan hal yang berbahaya bagi efisiensi pendinginan mesin. Uap
dan udara bukan merupakan konduktor yang efektif bagi panas mesin
dibandingkan cairan seperti misalnya cairan pendingin mesin. Kantung
udara dan uap yang terjebak dalam sistem mengakibatkan kurang
lancarnya aliran cairan pendingin dan kadang-kadang panas berlebih
pada mesin.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 16 dari 46
Gambar 13 Dua macam Welsh plug, tipe gelas dan tipe piringan
Welsh Plug
Welsh plug atau core plug dipasang pada blok mesin dan kepala silinder
untuk dua tujuan. Lubang yang terdapat pada welsh plug sebenarnya
digunakan untuk membuang pasir pengecoran dari blok/kepala mantel
air sesudah dicor. Kemudian welsh plug dipasang pada lubang-lubang
tersebut menjadi penyekat eksternal bagi mantel air. Selain itu welsh
plug juga berfungsi sebagai perlindungan bagi mesin terhadap cuaca
yang sangat dingin. Air yang membeku akan memuai, sehingga jika
cairan pendingin yang ada di dalam blok mesin membeku akan dapat
mengakibatkan blok pecah oleh pemuaian es. Welsh plug didesain agar
terdesak keluar dari blok oleh es yang memuai sehingga mengurangi
tekanan dan mencegah terjadinya kerusakan karena pecah.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 17 dari 46
Gambar 14 Thermostat otomotif dengan katup by-pass model baru
Thermostat Jenis Katup By-Pass
Pada thermostat kendaraan ringan dewasa ini terdapat dua jenis
umum, yaitu yang menggunakan katup by-pass dan yang tidak
menggunakan katup by-pass. Thermostat yang menggunakan katup
by-pass bekerja serupa dengan thermostat standar tetapi bekerja
mengontrol cairan pendingin secara berbeda. Thermostat diatur
oleh sumbat lilin yang memuai jika panas sehingga menggerakkan
silinder thermostat dan membuka katup utama. Silinder thermostat
juga mengontrol gerakan katup by-pass selain membuka katup
utama. Prinsip kerja thermostat by-pass adalah sebagai berikut :
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 18 dari 46
Gambar 15 Arah aliran cairan pendingin pada keadaan katup by-pass membuka (mesin dingin)
Mesin dalam Keadaan Dingin
Gambar 1.16 Arah aliran cairan pendingin pada keadaan katup by-pass menutup
(mesin panas)
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 19 dari 46
Pada kondisi temperatur cairan pendingin saat mesin dingin, katup utama
thermostat tertutup oleh tekanan pegas, sedang katup by-pass pada posisi
terbuka. Karena itu cairan pendingin dapat mengalir bersirkulasi dengan
dorongan pompa air melalui blok mesin dan kepala silinder, melalui
rangkaian by-pass thermostat yang membuka dan kembali pada pompa air
sehingga dapat dihasilkan pemanasan mesin yang cepat.
Mesin dalam Keadaan Panas
Pada saat mesin mencapai temperatur kerjanya, sumbat lilin memuai dan
menggerakkan silinder thermostat. Maka katup utama thermostat membuka
dan pada saat yang bersamaan menutup katup by-pass. Cairan pendingin
mengalir melalui rangkaian by-pass menjadi tertutup sehingga terjadi
sirkulasi melalui thermostat menuju radiator dan terjadi penyerapan panas
sebelum kembali lagi ke pompa air dan blok mesin.
Gambar 1.17 Posisi katup jiggle thermostat yang tepat
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 20 dari 46
Kerja Katup Jiggle
Thermostat modern kebanyakan dilengkapi dengan katup jiggle atau pembuang udara. Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam sistem agar bsa keluar melalui thermostat. Saat cairan pendingin diganti dan thermostat menutup, udara dialirkan dari blok mesin melalui katup jiggle yang membuka. Selama operasi normal katup ini menutup oleh adanya tekanan dan aliran cairan pendingin.
Gambar 1.18 Rangkaian dasar lampu peringatan temperatur dan sensor
Sensor Suhu
Ada dua macam sensor suhu, yaitu jenis saklar on/off dan jenis resistansi variabel. tipe saklar on/off digunakan pada lampu peringatan temperatur pada dashboard dan kipas pendingin thermatik listrik. Saklar digunakan untuk membumikan rangkaian listrik untuk menyalakan lampu peringatan temperatur atau menyalakan kipas listrik pendingin, jika temperatur cairan pendingin mencapai temperatur kerja sensor, misalnya 108oC. Jika temperatur cairan pendingin turun di bawah temperatur kerja sensor maka saklar membuka dan rangkaian menjadi terputus.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 21 dari 46
Sensor tipe resistansi digunakan untuk mengoperasikan penunjuk
temperatur dashboard yang menunjukkan temperatur sesungguhnya
dari cairan pendingin, atau untuk memberi sinyal listrik mengenai
temperatur cairan pendingin pada computer manajemen mesin EFI.
Kerja sensor-sensor ini berdasarkan prinsip bahwa pada saat
temperatur cairan pendingin meningkat maka resistansi listrik internal
sensor berubah sehingga arus yang mengalir melalui rangkaian listrik
bisa makin besar atau makin kecil. Perubahan aliran arus dipengaruhi
oleh temperatur sensor yang mengontrol posisi jarum pada alat
penunjuk temperatur atau memberitahu temperatur mesin yang akurat
pada computer EFI.
Gambar 1.19 Dua tipe umum saklar temperatur thermo, tipe saklar
listrik
dan tipe saklar vakum
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 22 dari 46
Saklar Temperatur Thermo
Saklar temperatur thermo merupakan alat khusus yang meraba temperatur
cairan pendingin. Saklar ini bisa bekerja dengan menjadikan rangkaian listrik
atau rangkaian vakum manifold mesin on/off. Saklar jenis ini biasa
digunakan pada sistem pengontrolan emisi dan dipasang pada mantel air
untuk meraba temperatur cairan pendingin.
Bahan Pencegah Karat
Adanya berbagai macam material yang digunakan pada sistem pendingin
mengakibatkan terjadinya karat pada logam. Karat merupakan hasil reaksi
antara dua logam yang berbeda (misalnya aluminium dan besi tuang)
dengan bantuan elektrolit (air). Oleh karena itu bahan pencegah karat harus
digunakan pada sistem pendingin terutama pada mesin-mesin yang
menggunakan kepala silinder aluminium. Bahan pencegah karat akan
semakin tidak efektif semakin lama digunakan dan harus diganti secara
teratur.
Kegunaan Sekunder Dari Cairan Pendingin Mesin
Cairan pendingin mesin bisa digunakan untuk tujuan lain di samping
mengatur temperatur mesin. Panas yang ada pada cairan pendingin mesin
bisa digunakan untuk memanaskan berbagai macam komponen, misalnya
lilin pemuaian termal pada katup choke otomatis. Cairan pendingin juga bisa
digunakan untuk menghangatkan komponen-komponen, misalnya manifold
masukan dan bodi botol. Pada kendaraan bermesin turbo dewasa ini sistem
pendingin mengalirkan cairan pendingin pada rumah turbo untuk membantu
menjaga temperatur oli turbo agar tetap minimum sehingga meningkatkan
usia bantalan poros turbo serta mengurangi rusaknya oli.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 23 dari 46
Pemerikaan Sistem Pendingin
4. PEMERIKSAAN SISTIM PENDINGIN
Pemeriksaan Level Cairan Pendingin, Sistem Tanpa Sekat
Pengecekan level cairan pendingin pada sistem pendingin modern hanya memerlukan pemeriksaan pada botol reservoir pelimpah dari plastik bening seberapa tinggi level cairannya dan juga memeriksa apakah radiator terisi penuh hingga mencapai bagian atas leher tutup berkatup tekanannya. Level cairan pendingin yang selalu rendah pada radiator mengindikasikan adanya kebocoran udara pada sistem. Kebocoran udara akan mencegah cairan pendingin tersedot kembali ke radiator dari botol overflow/pelimpah.Pada kendaraan model lama yang tidak memiliki botol reservoir diperlukan pemeriksaan visual dengan cara membuka tutup radiator berkatup tekanan dan memeriksa level cairan pendingin pada leher radiator. Ingatlah, anda harus berhati-hati jika membuka tutup radiator berkatup tekanan pada sebuah sistem pendingin yang panas. Ikutilah prosedur yang disebutkan dalam buku May and Crouse halaman 138. Pada sistem pendingin tanpa reservoir level cairan pendingin yang benar berada di bawah leher radiator saat cairan pendingin dalam keadaan dingin. Hal tersebut disebabkan oleh hilangnya cairan pendingin karena pelimpahan akibat pemuaian yang tidak dikompensasi. Seharusnya level caian berada di atas tabung lubang radiator. Lihat manual servis mengenai level cairan pendingin yang benar
Pemeriksaan Penyumbatan Radiator
Selain dilakukan pengecekan visual terhadap adanya kebocoran cairan pendingin dan kerusakan pada tabung lubang radiator dan sirip pendingin, diperlukan juga pemeriksaan visual terhadap adanya penyumbatan eksternal maupun internal. Penyumbatan eksternal terjadi dari berkumpulnya serangga, tumbuhan dan partikel-partikel kotoran di sekitar tabung lubang radiator dan sirip. Penyumbatan ini menghambat aliran udara melalui radiator sehingga mengurangi keefektifan serta menyebabkan panas berlebih pada mesin.
Melalui pemeriksaan visual pada lubang radiator menggunakan senter atau
obor untuk memeriksa penetrasi cahaya akan diketahui tingkat
penyumbatan.
Penyumbatan internal terjadi akibat endapan karat, kontaminasi cairan
pendingin dan partikel-partikel korosi di dalam tabung lubang radiator.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 24 dari 46
Penyumbatan ini menimbulkan efek mengurangi aliran cairan pendingin
melalui radiator, sehingga terjadi pendinginan yang tidak mencukupi pada
mesin dan mengakibatkan panas berlebih pada mesin. Dengan melakukan
pemeriksaan kecil secara visual pada lubang tabung, yang dapat dilihat
melalui leher radiator, dapat diketahui adanya kemungkinan penyumbatan
radiator. Pemeriksaan yang akurat terhadap perkiraan atas terjadinya
penyumbatan tabung hanya dapat dilakukan dengan membongkar masing-
masing tangki radiator.
Pemeriksaan Saluran Cairan Pendingin
Pemeriksaan akurat pada radiator dan saluran cairan pendingin harus
dilaksanakan dengan sistem yang berada pada tekanan kerja normalnya.
Jika melakukan tes tekanan pada sistem pendingin untuk menentukan
adanya kebocoran, sebaiknya dilakukan juga pengecekan secara visual pada
pipa-pipa saluran. Pada saat sistem memiliki tekanan, pipa-pipa saluran
cairan pendingin yang mengalami kerusakan internal maupun eksternal
menunjukkan tanda-tanda pembengkakan atau penggelembungan pada
daerah-daerah yang lemah dan menjebol retakan-retakan kecil yang
berbahaya. Jika terdapat tanda penggelembungan, pecah atau desisan
retakan saat saluran ditekan maka pipa saluran cairan pendingin harus
segera diganti.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 25 dari 46
Pengecekan Pompa Air
Kebocoran cairan pendingin dari pompa air umumnya berasal dari dua tempat, dari gasket pompa air dan dari seal lubang penguras pompa air pada bodi pompa. Kebocoran dari lubang penguras, biasanya terletak pada sisi bawah pompa air, menandakan kerusakan pada seal pompa air. Kebocoran ini paling tampak jelas jika sistem memiliki tekanan. Kebocoran seal yang sudah lama dapat segera diketahui dari adanya cairan pendingin yang mengalir dari lubang penguras.Bantalan pompa air yang rusak akan menimbulkan suara mendengung dan seal pompa air yang rusak akan menimbulkan suara bernada tinggi. Jika diperkirakan terdapat kerusakan-kerusakan tersebut dapat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop mekanik. Jika stetoskop diletakkan pada pompa air maka akan diketahui letak sumber bising tersebut apakah berasal dari pompa air atau dari komponen-komponen lain, misalnya sabuk timing puli. Selain itu dapat dilakukan pembongkaran sabuk penggerak dan menjalankan mesin untukmengetahui problem yang terjadi.Catatan :
Jangan menjalankan mesin terlalu lama dalam keadaan tanpa sabuk penggerak pompa air karena akan menimbulkan panas berlebih.
Kebocoran Cairan Pendingin
Selain dilakukan pemeriksaan pada komponen-komponen utama sistem pendingin untuk menentukan adanya kebocoran, juga perlu dilakukan pemeriksaan pada sumber-sumber lain yang bisa menimbulkan kebocoran cairan pendingin. Saklar dan sensor temperatur termo merupakan sumber-sumber yang mungkin bagi kebocoran. Selain itu bisa juga gasket manifol saluran masukan, choke otomatis dan pipa-pipa saluran, serta pipa by-pass kecil cairan pendingin di sekitar manifol masukan dan blok mesin. Bagian dalam lubang pemanas juga dapat menjadi sumber kebocoran cairan pendingin. Karpet yang basah, bau cairan pendingin atau windscreen yang lembab menandakan kebocoran cairan pendingin pada lubang pemanas atau tap heater.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 26 dari 46
5. Tester Bahan Aditif Cairan Pendingin
Tester Konsentrasi Larutan Tahan-beku/Tahan-mendidih
Besarnya perbandingan air terhadap larutan tahan-beku/tahan-mendidih pada sistem pendingin menentukan level dari perlindungan terhadap kemampuan cairan pendingin agar tahan terhadap pembekuan dan pendidihan. Cairan pendingin harus mampu memberikan perlindungan yang memadai pada mesin kendaraan sesuai spesifikasi dari pabrik. Ketidakmampuan memberikan perlindungan
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 27 dari 46
yang memadai dapat membuat diabaikannya klaim jaminan sistem pendingin. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan teratur pada level konsentrasi tahan-beku/tahan-mendidih dalam cairan pendingin dan membandingkannya terhadap spesifikasi pabrik.Berikut ini adalah penjelasan mengenai dua macam tester anti-beku dan petunjuk pemakaiannya :
Tester 1 – Tester Tahan-beku tipe Skala HydrometerTester Tahan-beku Kent & Moore AU435, 50% Glycol
Tester tahan-beku Kent and Moore bekerja berdasarkan prinsip hidrometer baterai. Tester mengukur berat jenis larutan cairan pendingin untuk menentukan besarnya konsentrasi tahan-beku. Tester ini merupakan tester yang akurat untuk digunakan pada larutan tahan-beku yang mempunyai perbandingan hingga 50%. Penggunaan tester ini merupakan metode yang cepat dan dapat diandalkan dalam pengecekan kekuatan tahan-beku pada sistem pendingin kendaraan. Selain itu tester ini juga menyediakan sebuah tabel yang digunakan untuk menentukan jumlah bahan aditif tahan-beku yang perlu ditambahkan sehingga dicapai tingkat perlindungan yang aman untuk berbagai ukuran sistem pendingin. Tester ini didesain untuk mengetes larutan tahan-beku berbasis Ethylene Glycol. Hasil pembacaan tidak dapat diandalkan jika digunakan campuran berbasis methanol.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 28 dari 46
Tes harus dilaksanakan pada sistem pendingin yang berada pada
keadaan dingin.
Petunjuk Penggunaan
Pemasangan :
1. Pertama masukkan skala hidrometer pada mantel.2. Pasang nozel untuk membuka ujung mantel – kini tester
siap digunakan.Penggunaan :
1. Buka tutup radiator berkatup tekanan.2. Masukkan nozel pada cairan pendingin, tekan bola karet
untuk menghisap cairan secukupnya pada mantel hingga hidrometer dapat mengapung.
3. Pegang instrumen setinggi mata dan baca skala hidrometer pada level cairan.
Hasil pembacaan menunjukkan persentase larutan tahan-beku yang terkandung dalam sistem pendingin (jika hasil pembacaan berada di antara dua garis pilihlah yang bawah).
Gambar 2.1 Tester bahan aditif anti-beku hidrometer jenis Kent dan
Moore
Tester Tahan-beku Pengecekan K-D Tools Spot
Tester tahan-beku K-D Tools juga bekerja berdasarkan prinsip
hidrometer baterai. Tester mengukur berat jenis larutan cairan
pendingin untuk menentukan temperatur aktual perlindungan
tahan-beku/tahan mendidih. Prinsip kerjanya berbeda dengan
tester lain
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 29 dari 46
Tingkat perlindungan tahan-beku ditunjukkan oleh banyaknya bola berwarna yang mengambang pada sampel cairan pendingin. Penggunaan tester ini merupakan metode yang cepat dan dapat diandalkan dalam memeriksa kekuatan anti-beku dan menunjukkan besarnya perlindungan tahan-beku/tahan-mendidih dengan segera.Petunjuk Pemakaian
1. Buka tutup radiator berkatup tekanan.2. Hisaplah sampel cairan pendingin ke hidrometer dengan
menekan bola karet.3. Tekan perlahan sisi hidrometer dengan jari sehingga bola
pengapung dapat terapung.4. Hitung jumlah bola yang terapung pada bagian atas sampel
cairan pendingin.5. Gunakanlah tabel skala berikut ini untuk menentukan level
perlindungan cairan pendingin.
Bola
terapung
Perlindungan tahan-
beku pada
Perlindungan titik didih
pada
1 -6 oC +123oC
2 -15 oC +125 oC
3 -23 oC +127 oC
4 -31 oC +130 oC
5 -40 oC +133 oC
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 30 dari 46
Gambar 2.2 Tester bahan aditif anti-beku hidrometer bola pengapung tipe
K-D
Tester Korosi Cairan Pendingin
Penggunaan berbagai jenis material dalam sistem pendingin menimbulkan terjadinya korosi. Korosi dihasilkan oleh reaksi antara dua logam berbeda (misalnya aluminium dan baja tuang) serta dengan adanya elektrolit (yaitu air). Oleh sebab itu harus digunakan bahan pencegah karat dalam sistem pendingin, terutama pada mesin-mesin yang menggunakan kepala silinder aluminium. Bahan-bahan pencegah karat tersebut semakin lama akan semakin berkurang keefektifannya sehingga secara periodik harus diganti. Maka diperlukan pemeriksaan secara teratur pada sistem pendingin untuk mengetahui tingkat korosi yang terjadi. Tester korosi cairan pendingin dapat mengukur level keasaman cairan pendingin. Derajat keasaman yang tinggi dalam cairan pendingin menandakan adanya korosi yang tinggi pada cairan pendingin. Bisa juga tester ini digunakan untuk mengukur potensial kimiawi listrik pada aliran arus. Semakin tinggi potensial aliran arus menunjukkan cairan pendingin yang mengalami korosi yang tinggi.Berikut ini adalah penjelasan dua macam tester korosi cairan pendingin beserta petunjuk penggunaannya :
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 31 dari 46
Tester 1 – Kertas Indikator Lakmus
Kertas Indikator Whatman Full Range pH 1-14
Kertas indikator Whatman adalah tester kertas lakmus untuk mengetes
derajat keasaman atau alkalin pada cairan pendingin dalam sistem
pendingin. Kertas lakmus adalah lembaran kertas khusus yang berubah
warna secara kimiawi jika terkena larutan asam atau alkalin dari berbagai
derajat ukuran. Kertas indikator Whatman memiliki empat belas derajat
perubahan warna untuk menunjukkan pH cairan pendingin. Skala standar
pH ditunjukkan di bawah ini. Pengetesan menggunakan pH Whatman
merupakan tes yang cepat dan efektif untuk menentukan tingkat korosi
pada cairan pendingin.
Gambar 2.3 Skala pH Full Range yang digunakan untuk tes korosi
cairan pendingin menggunakan kertas lakmus Whatman
Petunjuk Pemakaian :
1. Buka tutup radiator berkatup tekanan.2. Buka selembar kertas indikator Whatman.3. Celupkan kertas indikator pada cairan pendingin yang dites selama
beberapa detik.4. Angkat kertas dari larutan dan bandingkan warna yang dihasilkan
dengan yang tertera pada kartu warna dengan mendekatkan kertas indikator ke dekatnya.
5. Warna dan pasangan angka pada kartu warna yang cocok dengan kertas tes menunjukkan nilai pH cairan pendingin.
6.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 32 dari 46
Tester 2 – Tester Elektrometer Elektronik Sistem Pendingin
Elektrometer Sistem Pendingin Wynn
Elektrometer sistem pendingin Wynn merupakan instrumen yang didesain
untuk mengukur potensial kimiawi elektro aliran arus dalam sistem
pendingin. Dengan mengetes potensial kimiawi elektro cairan pendingin,
tester dapat menentukan apakah korosi yang terjadi pada sistem yang
disebabkan oleh elektrolisis (korosi akibat logam-logam yang berbeda dan
elektrolit) berada pada derajat yang tinggi atau rendah. Semakin tinggi
potensial kimiawi listrik, semakin tinggi tingkat korosi yang terjadi pada
sistem. Meter menunjukkan kondisi cairan pendingin dengan tiga macam
lampu, lampu baik (good), lampu korosif (corrosive) dan lampu
penggantian (replace).
Lampu Baik
Menunjukkan larutan yang stabil. Lampu ini menandakan bahwa
permukaan-permukaan logam pada sistem dalam keadaan pasif dan bahan
pencegah karat tetap aktif bekerja.
Lampu Korosif
Menunjukkan peningkatan kegiatan elektrolisis dan korosi. Jika sistem
pendingin juga dalam kondisi kotor, maka mestinya dibilas dan diisi
kembali dengan cairan pendingin yang baru. Jika sistem keadaannya
tampak bersih, maka menandakan kondisi batas yang seringkali dapat
diperbaiki dengan cara melakukan penambahan bahan pencegah karat.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 33 dari 46
Lampu Penggantian
Menandakan tingkat aksi elektrolit yang tinggi dan tingkat korosi yang
lebih tinggi. Harus segera dilakukan pembersihan kimiawi dan pembilasan
sistem pendingin serta mengganti cairan pendingin dengan cairan
pendingin baru dengan konsentrasi yang dianjurkan oleh pabrik kendaraan,
juga penambahan bahan pencegah karat yang berkualitas baik.
Catatan :
Beberapa pabrik menentukan supaya hanya digunakan cairan
pendingin yang asli bagi kendaraan buatan mereka. Jika tidak
dipatuhi akan mengakibatkan korosi mesin yang berlebihan dan
terjadinya kerusakan. Perhatikan manual.
Gambar 2.4 Elektrometer sistem pendingin Wynn untuk pengetesan korosi
cairan pendingin
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 34 dari 46
Petunjuk Pemakaian :
1. Sebelum melakukan tes, periksalah terlebih dulu kabel sensor elektrometer. Kabel harus dalam keadaan bersih dan tidak terdapat karat, endapan kotoran, minyak dan gemuk.
2. Pengetesan harus dilakukan dengan kendaraan berada dalam temperatur kerjanya. Nyalakan mesin dan jalankan hingga mencapai temperatur kerja.
3. Pasang jepit kabel hitam tester pada leher pengisian radiator. Jika radiator menggunakan tangki plastik, jepitkan pada tabung lubang radiator dengan hati-hati.
4. Buka tutup radiator berkatup tekanan dengan hati-hati dan gantung sensor pada cairan pendingin, jauhkan dari permukaan-permukaan logam.
5. Tekan tombol tes pada meter dan perhatikan lampu indikator selama sekitar 10-15 detik.
6. Gunakan tabel petunjuk pemakaian untuk mengetahui arti dari hasil pembacaan.
Perlengkapan Pembilasan Terbalik
Pembilasan terbalik sistem pendingin adalah sebuah prosedur yang
menggunakan aliran air bertekanan dan olakan udara untuk
membersihkan bahan pengontaminasi. Gerak aliran balik air dan udara
bertekanan membantu menghilangkan karat, endapan kotoran dan
bahan-bahan pengontaminasi lain tanpa harus mendorongnya melalui
lubang radiator dan pemanas yang berdiameter kecil. Ada dua tipe
utama perlengkapan pembilasan terbalik yang digunakan pada
kendaraan ringan, penyemprot/flushing gun genggam dan Wynn’s Xtend
Power Flush Station.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 35 dari 46
Kedua unit menggunakan air bertekanan dan turbulensi udara untuk
membilas sistem pendingin. Tekanan air dan udara harus teregulasi agar
tidak menimbulkan kerusakan pada heater/lubang radiator dan pipa
saluran cairan pendingin. Walaupun pembilasan terbalik pada sistem
pendingin dianggap sebagai metode paling efektif dalam pembersihan,
kedua perlengkapan pembilas tersebut harus digunakan sesudah dilakukan
terlebih dulu pemberian senyawa kimia pembilas untuk merontokkan dan
melarutkan bahan pengontaminasi.
Catatan :
Perlu diperhatikan peraturan lingkungan hidup mengenai
penanganan dan pembuangan bahan aditif cairan pendingin.
Prosedur Pra-Pembilasan Terbalik
Pelaksanaan pembilasan terbalik memerlukan berbagai prosedur pra-
pembilasan sebelum peralatan pembilasan digunakan. Kebanyakan pabrik
memberikan saran-saran persyaratan pra-pembilasan. Jika tidak diperoleh
petunjuk maka dapat digunakan prosedur-prosedur berikut.
1. Buka tutup radiator berkatup tekanan (berhati-hatilah jika menangani sistem yang dalam keadaan panas) dan tambahkan senyawa pembilas kimia sistem pendingin yang disarankan pabrik sebagaimana tertera pada petunjuk.
2. Jalankan kendaraan pada temperatur kerja selama jangka waktu yang disebut dalam petunjuk pemakaian senyawa pembilas.
3. Kuras cairan pendingin pada wadah yang memadai sesuai petunjuk pabrik (berhati-hatilah karena cairan pendingin dan komponen-komponen dalam keadaan panas).
4. Untuk penggunaan unit pembilas genggam, buka pipa saluran cairan pendingin radiator atas dan bawah.
5. Untuk penggunaan unit pembilas genggam, lepaskan pipa-pipa saluran heater dari pompa air maupun mesin. Untuk unit Wynn’s Xtend Power Flush, buka hanya pipa saluran kembali heater.
6. Berdasarkan manual bengkel, buka rumah thermostat dan lepas thermostat, kembalikan rumah thermostat. Prosedur ini mungkin tidak akan berguna jika digunakan thermostat tipe by-pass.
7. Setel pengontrol pemanas dashboard pada posisi panas.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 36 dari 46
Prosedur Pembilasan Terbalik
Penyemprot Genggam Pembilasan Terbalik
Penyemprot genggam (flushing gun) pembilasan terbalik adalah alat yang
dioperasikan secara manual yang menyemprotkan air dan udara
bertekanan pada sistem pendingin. Pembilasan dilaksanakan dalam tiga
tahap terpisah, pembilasan radiator, pembilasan blok mesin dan
pembilasan saluran pemanas. Alat penyemprot mempunyai penyuplai
udara dan air yang dihubungkan padanya. Aliran air dikontrol dengan tuas
on-off, sedangkan injeksi udara diatur melalui pemicuan dengan tangan.
Penyemprot bekerja dengan cara mengalirkan air secara konstan pada
sistem dengan tuas air dalam posisi terbuka, sementara operator mengatur
semburan udara bertekanan dengan pemicu pengontrol udara untuk
menghilangkan bahan pengontaminasi.
Prosedur Dasar Operasi :
1. Pasang saluran penguras (pipa fleksibel radiator) pada tangki atas atau sambungan saluran masukan radiator dan letakkan pada wadah penampung pengurasan.
2. Pasang penyemprot genggam pada dasar tangki atau sambungan saluran keluar radiator.
3. Hubungkan penyuplai air dan udara pada penyemprot, atur tekanan udara dan air sesuai spesifikasi pabrik. Kecuali diperbolehkan oleh spesifikasi, jangan melebihi tekanan statis 20 psi karena akan menimbulkan kerusakan pada lubang radiator.
4. Pindahkan saklar tuas air alat penyemprot pada posisi on, air akan disemprotkan pada radiator.
5. Dengan menggunakan tuas pemicunya, semburkan udara bertekanan pendek-pendek hingga terjadi aliran air yang bersih dari pipa penguras.
6. Pindah saklar tuas air pada posisi off dan lepaskan alat pembilas dan pipa penguras.
7. Ulangi prosedur yang sama untuk melakukan pembilasan terbalik blok mesin dan kemudian saluran pemanas
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 37 dari 46
Wynn’s Xtend Power Flush Station
Wynn’s Xtend Power Flush Sation merupakan alat yang dapat melakukan
pembilasan terbalik pada seluruh sistem pendingin dalam empat langkah
mudah dengan menggunakan tiga katup pengontrol. Power Flush Station
memiliki suplai tekanan udara dan air yang harus diregulasi dengan baik
agar tidak terjadi kerusakan. Alat ini menggunakan tiga saluran pembilas
yang dihubungkan pada sistem pendingin, pipa pembilas heater, pipa
pembilas radiator dan pipa pembilas pompa air. Pipa penguras pada alat ini
membuang cairan pendingin yang dikuras dari mesin. Pembilasan
dilaksanakan mengikuti daftar prosedur yang tertera pada alat dan dengan
mengatur posisi katup pengontrol A, B dan C. Selain itu juga terdapat
langkah pengurasan sistem dan prosedur pengisian kembali cairan
pendingin.
Prosedur Dasar Operasi :
1. Hubungkan saluran heater dan pompa air Power Flush pada jalan keluar yang sesuai. Pipa heater Power Flush pada saluran kembali cairan pendingin heater yang sudah dilepas (petunjuk pra-pembilasan). Pipa pompa air Power Flush pada pipa saluran kembali pemanas pada jalan keluar pompa air yang telah dilepas.
2. Hubungkan adaptor/penyambung pipa radiator atas pada radiator. Pada radiator vertikal pasang adaptor pada leher pengisian, untuk radiator aliran silang pasang adaptor pada sambungan jalan masuk saluran atas. Pasang saluran radiator Power Flush pada adaptor.
3. Letakkan pipa penguras Power Flush ke arah wadah penampung pengurasan.
4. Pasang saluran suplai air dan udara pada Power Flush dan atur tekanan statis sesuai spesifikasi pabrik. Kecuali jika diperbolehkan spesifikasi, jangan memberi tekanan statis melebihi 20 psi karena akan menimbulkan kerusakan.
5. Setel katup pengontrol pada posisi tes dan atur kembali tekanan udara pada 5 psi.
6. Pembilasan sistem pendingin dilaksanakan mengikuti empat langkah yang tercantum pada daftar prosedur pada Power Flush. Ikuti tiap langkah hingga terjadi aliran air yang bersih pada pipa penguras.
7. Setelah selesai lepas pipa-pipa Power Flush dan hentikan suplai air.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 38 dari 46
Gambar 2.5 Alat genggam penyemprot pembilasan terbalik
Prosedur Pengisian Kembali Cairan Pendingin
Jika proses pembilasan telah selesai dilaksanakan maka sistem pendingin
memerlukan pengisian kembali cairan pendingin. Agar prosedur ini dapat
diselesaikan dengan benar maka harus diperhatikan prosedur manual
bengkel. Karena pada kendaraan yang berbeda diperlukan prosedur
pembuangan udara cairan pendingin (bleeding) yang berbeda. Petunjuk
berikut ini adalah prosedur yang dapat digunakan bagi sebagian besar
kendaraan :
1. Bongkar rumah thermostat, pasang kembali thermostat dan rumahnya dengan gasket baru dengan mengikuti manual bengkel. Pasang kembali saluran cairan pendingin dan rapatkan klem-klem pipa.
2. Berikan sejumlah bahan aditif cairan pendingin yang diperlukan sesuai spesifikasi pabrik dan isilah dengan air bersih. Jika perlu lakukan pembuangan udara/bleeding pada sistem seperti yang disebutkan dalam manual bengkel.
3. Jalankan mesin hingga thermostat membuka (tangki atas radiator menjadi panas) dan periksa kembali level cairan pendingin, penuhi sesuai keperluan.
4. Periksa adanya kebocoran pada sistem pendingin (tes tekanan) dan periksa kembali level cairan pendingin.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 39 dari 46
6. Bahan Pencegah Karat pada Sistem Pendingin
Air yang terdapat pada sistem pendingin berfungsi untuk perpindahan
panas dari berbagai komponen yang terdapat pada mesin. Air biasa,
baik air yang dapat diminum maupun tidak, akan menimbulkan karat
pada sistem pendingin. Selain itu juga terjadi endapan yang terbentuk
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 40 dari 46
pada permukaan internal, khususnya pada komponen-komponen yang
panas akibat mineral yang terkandung dalam air.
Bahan pencegah karat merupakan bahan kimia yang larut dalam air.
Jika bercampur dengan air bahan ini akan melindungi permukaan logam
pada sistem pendingin dari berbagai korosi. Bahan pencegah karat juga
harus melindungi sistem pendingin dari pembentukan endapan dan
bahan asam.
Penggunaan bahan pencegah karat yang tepat merupakan bagian
penting dalam program perawatan mesin. Dewasa ini semua pabrik
pembuat mesin tertutup yang didinginkan dengan air menentukan
adanya pemakaian bahan pencegah karat tertentu dalam sistem
pendingin. Selain itu diketahui bahwa bahan pencegah karat menjadi
habis/berubah selama pemakaiannya. Bahan pencegah karat harus
dijaga kekuatannya dan diganti secara teratur agar perlindungan mesin
selalu terjaga. Dalam memilih bahan pencegah karat perlu diperhatikan
apakah bahan tersebut juga mencegah terjadinya pembentukan lapisan
kerak.
Beberapa kendaraan, khususnya kendaraan import, menentukan
penggunaan bahan anti pembekuan berbasis ethylene glycol dengan
bahan pencegah karat. Untuk kendaraan yang dijalankan dalam kondisi
suhu di bawah nol derajat selain diperlukan perlindungan terhadap
karat juga diperluakn perlindungan anti beku pada mesin. Pada
umumnya kondisi di Australia tidak perlindungan tersebut, melainkan
hanya perlindungan terhadap karat.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 41 dari 46
Poin-poin Utama
Air bersih maupun air dengan perlakuan khusus dapat menimbulkan terjadinya karat pada sistem pendingin.
Bahan pencegah karat harus digunakan untuk melindungi mesin, di samping akan memperkecil biaya perawatan.
Bahan Pembersih pada Sistem Pendingin
Agar mesin dapat berusia panjang diperlukan sistem pendingin yang
bersih yang akan memperkecil problem panas berlebih serta
memungkinkan bahan pencegah karat dapat berfungsi dengan baik.
Akibat prosedur perawatan yang tidak tepat seringkali ditemukan bahan
pengkontaminasi pada sistem pendingin mesin. Bahan-bahan
pengkontaminasi tersebut mempunyai efek buruk terhadap mesin
karena :
Dapat menyebabkan pencemaran dan panas berlebih. Menyediakan tempat bagi karat. Melawan aksi bahan pencegah karat.
Bahan pengkontaminasi utama adalah :
Bahan rontokan, biasanya hasil karat. Berbagai endapan, biasanya berupa kerak dan hasil karat. Kontaminasi dari sedikit pelumas. Bahan pencegah karat yang tidak sesuai.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 42 dari 46
Untuk membersihkan sistem dari semua kontaminan diperlukan
pembersihan kimiawi. Dengan penggunaan bahan pembilas radiator
akan dapat dihilangkan segala endapan, gemuk dan oli, aktivitas
mikrobial dan bahan pencegah karat yang tidak sesuai. Bahan pembilas
khusus selain berfungsi seperti tersebut di atas juga dapat
menghilangkan endapan yang sangat keras.
Jika kita akan mengganti pemakaian bahan pencegah karat dengan
yang lain maka harus dibersihkan dahulu semua bekas bahan pencegah
karat yang lama. Bahan pencegah karat yang berbeda mungkin
berbeda secara kimiawi sehingga akan membentuk reaksi kimia di
dalam sistem pendingin.
Pada umumnya bahan pembilas biasa sudah mencukupi. Jika terdapat
problem kontaminan mungkin perlu digunakan bahan pembilas khusus.
Poin-poin Utama
Bahan pencegah karat harus dijaga ketinggiannya saat menambahkan cairan pendingin dan diganti secara teratur untuk menjamin perlindungan yang terus menerus.
Pada kendaraan yang bekerja pada daerah bersuhu di bawah nol
derajat perlu digunakan bahan pencegah karat anti beku.
Analisa Cairan Pendingin
Cairan pendingin mempunyai fungsi yang banyak dan harus memiliki
sifat-sifat :
Anti korosif Anti kerak Tidak berbusa Aman bagi saluran cairan pendingin Melumasi pompa air Meningkatkan titik didih Menurunkan titik beku Mampu melindungi komponen aluminium dan besi tuang
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 43 dari 46
Campuran Ethylene Glycol
Perlu kita ketahui bahwa cairan pendingin berbasis Ethylene Glycol memberi dua keuntungan. Pertama meningkatkan titik didih dan kedua menurunkan titik beku. Bahan pencegah karat merupakan bahan yang ditambahkan untuk perlindungan terhadap sistem.Mungkin kita lebih tertarik pada masalah sifatnya yang anti beku atau anti mendidih dibandingkan fungsi utamanya sebagai pencegah karat. Kebanyakan cairan pendingin mengandung phosphat dan silikat untuk melindungi sistem pendingin. Phosphat melindungi komponen dari besituang sedangkan silikat melindungi komponen aluminium.
Cairan pendingin mungkin terdiri dari sekitar 95% Ethylene Glycol dan hanya 0,1% silikat untuk perlindungan terhadap logam campuran. Jika cairan pendingin yang mengandung phosphat bercampur dengan air (misalnya air PAM yang mengandung kalsium) maka akan timbul kalsium phosphat dan membentuk endapan.
Oleh sebab itu sebaiknya gunakan air yang di-demineralisasi jika memakai cairan pendingin berbasis Ethylene Glycol.
Di samping itu perlu diperhatikan bahwa pemakaian campuran Ethylene Glycol melebihi 60% tidak lagi menghasilkan penurunan titik beku tetapi malah bersifat sebaliknya.
Misal 33% dari volume = titik beku -19oC
50% dari volume = titik beku -34oC
60% dari volume = titik beku -55oC
80% dari volume = titik beku –40oC
Berdasarkan nilai di atas maka tidak diperoleh keuntungan dari pemakaian
melebihi 60%.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 44 dari 46
Kandungan Ethylene Glycol juga meningkatkan titik didih.
33% dari volume = 104oC pada suhu ruang
50% dari volume = 109oC pada suhu ruang
60% dari volume = 113oC pada suhu ruang
Ethylene Glycol juga meningkatkan temperatur di daerah kap mesin.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 45 dari 46
Analisa cairan pendingin yang mendetail diperoleh dari analisa di
laboratorium. Walaupun mahal dan memakan waktu lama tetapi
hasilnya sangat akurat. Sebagai gantinya dapat digunakan alat seperti
refraktometer. Alat ini menggunakan prisma kaca yang padanya
diletakkan sampel cairan pendingin kemudian diarahkan pada cahaya
sehingga akan tampak berbagai warna spektrum cahaya yang
bergantung pada jumlah Ethylene Glycol. Metode ini juga mahal tetapi
akurat.
Cara paling cepat dan efektif untuk mengetahui keadaan cairan
pendingin adalah dengan dua metoda berikut :
1. Hidrometer (berat jenis)
Untuk mengetahui nilai berat jenis bisa digunakan hidrometer.
Hasilnya akan menunjukkan persentase Ethylene Glycol per volume
tetapi tidak menunjukkan kualitas bahan pencegah karat
sebenarnya.
Berat jenis menunjukkan angka perbandingan kepadatan relatif
dibandingkan air. Berat jenis bahan pencegah karat ditentukan dengan
menggunakan hidrometer. Pengukuran berat jenis tidak menunjukkan
kondisi atau banyaknya bahan pencegah karat yang ada. Konsentrasi
Ethylene Glycol pada bahan pencegah karat juga bisa ditentukan
dengan menggunakan hidrometer. Penentuan konsentrasi tersebut
tidak menunjukkan apakah glycol berada pada kondisi yang baik atau
turun kwalitasnya menjadi senyawa asam. Penggunaan hidrometer
untuk mengukur konsentrasi propylene glycol sebagai bahan anti
pembekuan juga tidak dapat dilakukan karena berat jenisnya yang
hampir sama dengan air.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 46 dari 46
Dengan menggunakan tabel di bawah ini anda dapat menentukan
persentase Ethylene Glycol, dengan pengukuran pada suhu 20oC.
Berat JenisPersentase volume
bahan anti bekuTetap cair hingga
1.080
1.065
1.050
1.042
1.034
1.026
1.016
50
40
30
25
20
15
10
-37 oC
-25 oC
-16 oC
-13 oC
-9 oC
-7 oC
-4 oC
Ford dan GMH menggunakan 50% campuran anti beku.
2. Pengukuran pH cairan pendingin
Pemeriksaan yang mudah untuk mengetahui level pH bisa
dilakukan dengan kertas lakmus.
Tingkat pH yang diharapkan adalah sebesar 7,5. Jika lebih besar
atau kurang dari ini bisa terjadi karat. Kertas lakmus bisa
diperoleh di toko bahan kimia. Kertas lakmus mempunyai tabel
warna.
pH
Nilai pH menunjukkan bahan pencegah karat bersifat asam atau
basa. Nilai tersebut tidak menunjukkan jumlah atau kondisi bahan
pencegah karat. Karat yang parah tetap dapat terjadi pada level pH
yang diharapkan.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 47 dari 46
Poin-poin Penting
Pengukuran berat jenis hanya untuk menunjukkan banyaknya kandungan
Ethylene Glycol dan bukan menunjukkan kualitas bahan pencegah karat.
Pengukuran pH bisa dilakukan pada cairan pendingin yang berbasis
Ethylene Glycol ataupun sodium nitrat.
Pabrik-pabrik cairan pendingin terkemuka pada umunya menentukan
penggantian cairan pendingin dalam suatu jangka waktu tertentu agar
diperoleh hasil terbaik (misalnya 18-24 bulan atau sesuai ketentuan pabrik
kendaraan). Hal inipun tidak menunjukkan kepastian perlindungan sistem.
Jangan mencampur tipe cairan pendingin yang berbeda karena bisa
bereaksi membentuk gel.
Cairan pendingin bisa bersifat asam sehingga cat atau permukaann
kendaraan yang telah di-finishing akan rusak jika terkena.
Berhati-hatilah terhadap sifat asam cairan pendingin karena dapat
menyebabkan iritasi berat.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 48 dari 46
BAB VSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesame peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 49 dari 46
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis2. Lembar kerja3. Diagram-diagram, gambar4. Contoh tugas kerja5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber daftar pustaka dan bacaan yang dapat dipergunakan :
JudulPengarangPenerbitTahun terbit
JudulPengarangPenerbitTahun terbit
JudulPengarangPenerbitTahun terbit
JudulPengarangPenerbitTahun terbit
::::
::::
::::
::::
OPKR 50-010BIAPSDIAPSD2000
New Step 1Team Toyota Astra MotorPT. TAM1992
Pedoman Reparasi Mesin seri KTeam Toyota Astra MotorPT. TAM1992
Engine Grup Step 2Team Toyota Astra MotorPT. TAM1992
Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode ModulOTO.KR02.010.03
Judul Modul: Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-Komponennya
Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 50 dari 46
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1. Peralatan yang dipergunakan : 1. Pressure radiator tester 2. Thermometer 3. Thermostat 4. Tutup radiator 5. Water pump
2. Bahan yang dibutuhkan 1. Ethylene glycol anti freeze (water cooled STP ) 2. Corong air 3. Bak penampung air 4. Sealer 5. Bensin 6. Kain lap 7. Sabun 8. Slang radiator