155
Pledoi Lengkap.indd 1 04/02/2013 10:55:20

Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

Pledoi Lengkap.indd 1 04/02/2013 10:55:20

Page 2: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

Pledoi Lengkap.indd 2 04/02/2013 10:55:20

Page 3: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

PLEDOI HOtasI NababaN

KamI KOrbaN KEjaHataN OraNg LaIN

sIDaNg PErKara sEwa PEsawat mErPatI

22 jaNuarI 2013

PENgaDILaN tINDaK PIDaNa KOruPsI

jaKarta Pusat

Pledoi Lengkap.indd 1 04/02/2013 10:55:20

Page 4: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

Pledoi Lengkap.indd 2 04/02/2013 10:55:20

Page 5: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

iii

Daftar isi

Pengantar ............................................................................. v

Bagian Pertama

Pledoi Hotasi nababan ...................................................... 1

1 Kriminalisasi Kebijakan Direksi BUmn ................... 5

2 Kronologi Perkara merpati ......................................... 15

3 tuntutan tidak terbukti ............................................. 47

4 Perlindungan Hukum .................................................. 75

5 Kembalikan marwah Hakim ...................................... 83

Penutup ................................................................................ 93

rencana Duplik .................................................................. 97

Bagian KeDUa

Suara media ......................................................................... 101

Kronologi Kasus ................................................................. 137

Suara Khalayak ................................................................... 141

Pledoi Lengkap.indd 3 04/02/2013 10:55:20

Page 6: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

iv

silakan kunjungihttp://www.berharapkeadilan.com/danhttp://www.berharapkeadilan.blogspot.com/

Pledoi Lengkap.indd 4 04/02/2013 10:55:20

Page 7: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

v

Pengantar

Saya memutuskan menerbitkan Buku Pledoi pembelaan saya

di sidang tanggal 22 Januari 2013 lalu. Buku ini memaparkan suatu peristiwa pemaksaan perkara pidana korupsi demi tujuan di luar niat bangsa ini memberantas korupsi.

Perkara ini sederhana. Perusa­haan sewa pesawat taLg telah wanprestasi terhadap merpati. Kemudian merpati memenangkan gugatan di pengadilan Washington DC, tetapi uang deposit tidak dikembalikkan pemilik taLg. atas indikasi penipuan ini, Kejaksaan amerika Serikat mendakwa pemilik taLg dengan pidana berat.

anehnya, Kejaksaan republik indonesia malah mem­pidanakan saya sejak agustus 2011. Suatu ironi yang menyakitkan. Judul Pledoi “Kami Korban Kejahatan Orang Lain” ini menggambarkan suasana batin saya dan banyak orang yang menjadi korban dari kriminalisasi ini.

Pengadilan kami telah berlangsung 25 kali selama 6 bulan. Keluarga dan ratusan sahabat selalu setia datang dan berdoa. mereka bersama peliput media menjadi saksi hidup dengan hati nurani apakah ini sebuah perkara korupsi atau tidak.

Pledoi Lengkap.indd 5 04/02/2013 10:55:21

Page 8: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

vi

Begitu banyak pendapat ahli di bidang hukum pidana, hukum perdata, perjanjian internasional, korporasi, dan pihak BUmn sendiri telah disampaikan, baik di persidangan dan media masa, bahwa diskresi kami tidak memenuhi unsur pidana korupsi, karena berniat baik, tidak ada unsur kesengajaan, tanpa kepentingan pribadi, dan sudah sesuai prosedur.

Buku ini terdiri dari 2 bagian. Bagian Pertama berisi materi pembelaan saya dalam Pledoi dan Duplik. Bagian Kedua berisi tentang suara media yang bergaung ke masyarakat dan suara khalayak lainnya. Banyak foto diselipkan untuk menggambarkan intensitas keluarga dan para sahabat yang setia mendukung selama enam bulan persidangan.

Semoga buku ini, bersama dengan buku “Jangan Pidana­kan Perdata”, akan menjadi catatan penting bagi kedua putra saya dan jutaan anak kecil lainnya yang akan membawa indonesia baru ke rezim hukum lebih adil.

Semoga buku ini juga dapat dimanfaatkan bagi dunia akademis dan mahasiswa yang ingin menulis tugasnya.

terakhir, tentunya harapan terbesar saya, keluarga, dan para sahabat agar Pledoi ini dapat menyentuh dan memberi keyakinan kuat bagi majelis Hakim untuk sebuah keadilan sehingga kami bebas.

Kesewenangan di bidang hukum sangat berbahaya, karena daya rusaknya ke mana­mana. Saya hanya dapat mengajak: “mari hentikan!”

Kiranya tuhan Yang maha Kuasa menjawab doa kami.Selamat membaca.

Hotasi Nababan

Jakarta, akhir Januari 2013

Pledoi Lengkap.indd 6 04/02/2013 10:55:21

Page 9: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

1

Bagian Pertama

PleDOi HOtasi naBaBan“kami kOrBan kejaHatan Orang lain”

siDang Perkara sewa Pesawat merPati 22 januari 2013

Majelis Hakim yang saya muliakan; Yang Mulia Bapak Pangeran Napitupulu, Yang Mulia Bapak

Hendra Yospin, Yang Mulia Bapak Alexander MarwataSaudara Jaksa Penuntut Umum, Penasehat Hukum, dan hadirin

yang saya hormati;Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik

sehingga bisa sehat dan hadir di persidangan ini.

PaDa hari yang sangat khusus bagi hidup saya ini, perkenan­kanlah saya menyampaikan pikiran dan perasaan saya yang

sudah menggulung besar sejak dijadikan “tersangka”. tidak ada seorangpun yang waras akan ringan hati melalui proses hukum dan berbelit ini, sejak perkara ini diumumkan, dijadikan sebagai tersangka, hingga dibawa ke pengadilan. Saya telah dikaitkan dengan suatu kejahatan luar biasa, yaitu korupsi. isteri, anak, orangtua, keluarga, dan teman­teman saya sangat sedih karena status “terdakwa korupsi” terhadap saya. tidak semua hal baik

Pledoi Lengkap.indd 1 04/02/2013 10:55:21

Page 10: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

2 PLEDOI HOtasi naBaBan

terjadi dalam hidup kita. mungkin datang musibah, atau sedang apes. namun semua ada hikmahnya.

membuat Pledoi atas perkara korupsi adalah pekerjaan yang sulit karena kita sendiri dan masyarakat sedang marah kepada korupsi. tetapi makin lama mempelajari semua bukti dokumen dan mendengar pendapat yang terkait dengan perkara ini, saya menjadi galau, mengapa Pidsus Kejaksaan begitu memaksakan perkara ini ke pengadilan? mengapa ada perbedaan dengan KPK, Bareskrim, BPK, atau Kejaksaan di waktu lalu?

Selayaknyalah kita sepakat atas kesimpulan banyak pihak atas perkara ini sejak tahun 2007, bahwa :1. Putusan Pengadilan District of Columbia, aS tanggal 8 Juli

2007 telah memenangkan gugatan merpat atas taLg dan alan messner (9 Juli 2007) sebagai bukti tidak terbantahkan.

2. KPK, lembaga terdepan dalam pemberantasan korupsi, menyimpulkan tidak memenuhi kriteria tindak pidana korupsi (27 Oktober 2009).

3. Bareskrim Kepolisian ri menyimpulkan tidak ditemukan fakta perbuatan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara (27 September 2007).

4. Badan Pemeriksa Keuangan melalui surat yang ditujukan ke KPK menyimpulkan pemeriksaan belum memenuhi unsur tindak pidana korupsi (10 mei 2010).

5. Kejaksaan, melalui Jam Perdata dan tata Usaha negara meng utus jaksa membantu merpati ke pengadilan di aS untuk pengejaran deposit itu (10 Juni 2008).

6. Kejaksaan telah melakukan pemeriksaan di Pidsus (mei 2007) dan intel (mei 2008) dengan bahan dokumen yang sama sesuai disampaikan pelapor.

7. Menteri Negara BUMN, selaku Pemegang Saham mayoritas merpati, dalam suratnya meminta bantuan Kedubes aS di Jakarta pada menyatakan ini sebuah resiko bisnis 5 mei 2007.

Pledoi Lengkap.indd 2 04/02/2013 10:55:21

Page 11: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

3kami kOrBan kejaHatan Orang lain

8. Rapat Umum Pemegang Saham Pt. mna pada 28 april 2011 telah memberikan pembebasan sepenuhnya atas kepengurusan tahun 2007 yang mencakup persoalan deposit merpati di taLg.

9. Kejaksaan Agung AS sedang menggugat pidana berat terhadap Jon Cooper, pemilik taLg yang mengaku mengambil sebagian besar uang deposit merpati, di Washington DC sejak 7 mei 2012.

Belum lagi bukti dan kesaksian di seputar proses pengambilan keputusan Direksi merpati sebelum 21 Desember 2006 itu yang makin menunjukkan kami telah berupaya keras agar hati-hati, antara lain:1. Keputusan kolegial Direksi bertujuan dalam Circular Direksi

untuk pengawasan dan transparan.2. Penggunaan jasa Lawrence Siburian untuk memeriksa keber­

adaan taLg, pemiliknya alan messner dan Jon Cooper dalam waktu singkat 3 hari yang tersisa.

3. Penggunaan law firm Hume sebagai agent titipan Desposit sesuai aturan ‘safekeeping property’ bagi kantor hukum

4. acuan transfer desposit adalah 2 (dua) LaSOt/LOi, bukan Lease agreement yang baru ada 1. Kemudian LaSOt adalah dokumen yang menjadi dasar putusan pengadilan di aS itu.

5. Sesuai kelaziman, Summary of terms (SOt) sudah mengikat sebagai perjanjian, atau sebagai aircraft purchase agreement sendiri, sehingga tanggal SOt menjadi acuan waktu pembayaran.

6. tidak ada indikasi sama sekali adanya kesengajaan atau kami sudah mengetahui adanya resiko itu. Surat tanggal 15 Desember 2006 itu tidak ada kaitan dengan LaSOt sama sekali.

7. rencana Kerja anggaran Perusahaan 2006 telah disepa­kati bersama untuk diundur dan berisi flexibilitas mengganti

Pledoi Lengkap.indd 3 04/02/2013 10:55:21

Page 12: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

4 PLEDOI HOtasi naBaBan

armada.masih banyak lagi fakta yang akan diurai di Pledoi ini. Oleh

karena itu, terhadap penempatan Security Deposit sewa pesawat dari taLg di Desember 2006 itu, saya dengan segala kerendahan hati, sebagai Direktur Utama Pt merpati nusan tara airlines periode 2002­2008 menyampaikan bahwa saya:

Telah mengambil keputusan dengan prinsip kehati-hatian, secara kolegial bersama Dewan Direksi, atas itikad mengutamakan kepentingan perusahaan, tanpa kepentingan pribadi, telah berupaya mencari informasi terbaik, dengan kehati-hatian, dan tanpa melanggar peraturan yang ada, serta per tanggungjawaban kepe ngurusan telah diterima Pemegang Saham sesuai amanah yang tertuang di Pasal 97 Ayat 5 UU no 40/2007 tentang Perusahaan Terbatas.

Pengadilan ini bukan tentang diri saya saja, tetapi menyangkut niat bangsa ini untuk memberantas korupsi. Pledoi ini saya bagi dalam 5 bagian uraian sesuai pesan utama yang saya ingin sampaikan kepada majelis Hakim, semua yang hadir di sidang ini, dan kepada masyarakat.

Ke­lima uraian itu adalah:1. Kriminalisasi Kebijakan Direksi BUmn2. Kronologi Perkara merpati 3. Fakta Persidangan: tuntutan tidak terbukti4. Perlindungan Hukum5. Kembalikan marwah Hakim

Pledoi Lengkap.indd 4 04/02/2013 10:55:21

Page 13: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

5

1

kriminalisasi keBijakan Direksi Bumn

PeSan utama dari perkara pidana ini adalah semangat perang melawan korupsi dapat dibelokkan untuk meng­kriminalisasi

kebijakan di wilayah abu­abu seperti BUmn. ancaman hukuman korupsi menjadi komoditi yang menarik untuk ditonton, kecuali pesakitan. Opini publik telah menjadi pengadilan jalanan. Sekali seorang menjadi ‘tersangka’, maka dia beruntun bisa menjadi ‘terdakwa’ dan ‘terpidana’. nama baik akan hilang dan keluarga terbawa malu. Jika tidak bersalah pun, negara tidak akan melakukan rehabilitasi.

tuntutan 4 tahun terhadap saya pada 7 Januari 2013 lalu telah menyentak saya dan sudah mengagetkan banyak kalangan usaha termasuk Direksi BUmn. Perkara ini ber akibat setiap keputusan Direksi yang memiliki resiko bisnis di masa lalu dan hari ini dapat dipidanakan, terlepas apakah dia telah bekerja bersih, jujur, tulus untuk BUmn nya. Hanya karena 1 kata “termasuk” di pasal 2g UU 17/2003 tentang Keuangan negara, maka setiap rupiah di BUmn dianggap sebagai kekayaan negara. tidak ada satupun Direksi BUmn sekarang yang akan pensiun tenang. Selalu mungkin datang surat panggilan ber­amplop coklat ‘pemanggilan’ atas keputusan yang dibuat hari ini. atasan atau kolega belum tentu akan membela, karena sudah “lupa”.

Di awal Orde Baru, cap “PKi” sangat ampuh menghilang kan

Pledoi Lengkap.indd 5 04/02/2013 10:55:21

Page 14: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

6 PLEDOI HOtasi naBaBan

hidup seseorang dan keluarganya. tidak ada pem belaan, tidak ada banding. Kehidupan dirampas. Saat ini cap “koruptor” sangat manjur untuk menghilangkan kehor matan dan karir seseorang. tidak ada lembaga yang akan menampung keluhannya. Jeratan perkara korupsi bagi yang tidak bersalah, sungguh sebuah musibah.

atas dakwaan Pidsus, saya telah kehilangan banyak kesempatan, bahkan saya harus melepas pekerjaan saya sebagai satu­satunya sumber hidup keluarga. Saya tidak punya usaha dan tidak punya penghasilan lain. Proses hukum ini, yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, telah menyusahkan kami.

Perkara ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu sebuah perusa­haan amerika Serikat (taLg) telah wanprestasi atas perjanjian sewa­menyewa pesawat dengan merpati nusantara airline. merpati kemu dian memenangkan gugatan di pengadilan Washington DC. taLg harus mengembalikan uang deposit milik merpati beserta bunganya. Pemilik taLg menghindari pengembalian uang dan berupaya mengulur waktu agar masa kedaluarsa perkara berakhir. Sebuah resiko bisnis.

namun, resiko bisnis telah dijadikan resiko kerugian negara. ini sebuah paradoks antara makna “BU” dan “mn” dari singkatan BUmn. Setiap “badan usaha” bergerak di area yang tidak pasti. Ketidakpastian bisa menjadi peluang tapi juga resiko. Pengurus setiap “badan usaha” pasti akan berusaha keras meminimalkan resiko. apalagi BUmn merupakan “milik negara”. namun seberapa besar upaya untuk menekan resiko, resiko tetap masih ada. Hanya tuhan yang bisa membuat resiko bisnis nol. Ketakutan akan membuat Direksi untuk tidak berbuat apa­apa.

Perjanjian antara merpati dan taLg pun adalah hal yang lazim di industri airlines. tidak ada prosedur atau ketentuan yang dilanggar, baik internal maupun eksternal perusahaan. telah dilakukan upaya extra untuk memeriksa taLg dan kantor hukumnya Hume. Seluruh Direksi bersama memutuskan sewa operasi dan penempatan dana deposit itu sesuai kewenangannya. tidak ada pelanggaran anggaran Dasar. Saya tidak boleh

Pledoi Lengkap.indd 6 04/02/2013 10:55:21

Page 15: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

7kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 7 04/02/2013 10:55:22

Page 16: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

8 PLEDOI HOtasi naBaBan

mengambil keputusan sendiri, harus bersama dengan semua Direksi lain. Keputusan kolektif menghindarkan adanya penyalahgunaan wewenang oleh saya atau yang lain. Kerugian negara belum terjadi, karena deposit itu diakui ada di kedua pemilik taLg. Potensi pengembalian masih ada. Selain itu, tidak terbukti adanya unsur kesengajaan dan unsur memperkaya diri sendiri.

Selama proses penyidikan hampir satu tahun, semua bukti dan penjelasan itu tidak membuat Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan bergeming. Pidsus berpegang kepada premis bahwa manajemen merpati telah mengetahui kemungkinan deposit itu akan disalahgunakan. namun, semua bukti yang ada di tangan penyidik justru menyatakan sebaliknya, bahwa tidak pernah ada kesengajaan.

Selain ketidakadilan yang terjadi atas pemaksaan ini, saya ingin menggambarkan resiko yang dihadapi Direksi BUmn. Hidup lurus di BUmn tidak cukup. Selalu ada yang akan mencari kesa­lahan kita. Sebagai pemimpin, kita tidak bisa membuat semua senang. Pasti ada segelintir yang kecewa dan ingin balas dendam. menjelang pergantian Direksi BUmn, suhu internal akan tinggi termasuk mencuatnya perkara­perkara yang sumir. Dengan data seadanya, segilintir orang akan menyambangi penegak hukum. Pengaduan mereka kemudian di­ekspose ke media massa yang juga haus berita.

Seperti dalam perkara yang menimpa saya ini. Dua staf merpati yang kehilangan jabatannya akibat rasionalisasi di tahun 2006, terus menuduh bahwa masalah uang deposit itu sebagai korupsi. mereka rajin mendatangi Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemberatan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta expose ke media. tujuan mereka, mendepak jajaran direksi yang akan berakhir pada mei 2007 dan menggantikannya dengan pilihan mereka.

terhadap pengaduan itu, KPK dan Badan reskrim mabes Ke­po lisian ri telah mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa tidak ditemukan unsur pidana. BPK telah memberitahu KPK bahwa tidak

Pledoi Lengkap.indd 8 04/02/2013 10:55:22

Page 17: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

9kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 9 04/02/2013 10:55:22

Page 18: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

10 PLEDOI HOtasi naBaBan

ditemukan unsur kesengajaan sehingga tidak memenuhi unsur pidana. Demikian juga dengan Kejaksaan agung tidak meneruskan penyelidikan baik Pidsus di 2007 dan intel di 2008. Bahkan, pada Juni 2008 Kejaksaan (Bagian Perdata dan tata Usaha negara/Datun) membantu merpati untuk mengejar deposit itu ke amerika Serikat sebagai pengacara negara. Semua kesimpulan penegak hukum anti­korupsi itu tidak di­indahkan oleh Pidsus Kejaksaan. Perkara ini diangkat kembali di mei 2011 dan menjadikan saya sebagai tersangka di agustus 2011.

Selain perkara ini, ada beberapa perkara BUmn lain yang sedang di­proses atau di­endapkan oleh Pidsus Kejaksaan. modus­nya sama. ada laporan dari internal yang tidak suka terhadap Direksi. Kebetulan kebijakan itu membuat kerugian di luar kendali pengurus. tidak ada kesengajaan dan motif pribadi. namun Pidsus terus memproses. tersangka ditetapkan.

Dampaknya akan sangat besar bagi pengambilan keputusan di BUmn. Setulus dan selurus apapun seorang Direksi BUmn di manapun, perkara merpati ini akan mengakibatkan tiga preseden yang buruk bagi BUmn, yaitu: • Kebijakan perusahaan dapat di pidanakan, akibatnya Direksi

makin lambat untuk memutuskan. atau jika diambil pemu­ngutan suara, ada direksi yang ‘abstain’, dan play safe.

• Setiap keputusan bisa mengandung cacat, akibatnya dibutuhkan proses legal yang panjang untuk men­sterilkan keputusan. BUmn makin sulit bergerak.

• Segelintir karyawan dapat menyusun fitnah yang sistematis dan menggalang dukungan dari luar perusahaan sampai terjadi direksi diganti atau masuk penjara. mungkin banyak Direksi BUmn saat ini sangat yakin tidak

akan di pidanakan karena lurus dan “berani” mengambil keputusan “karena benar”. Sama seperti yang saya yakini selama enam tahun memimpin merpati. akan tetapi, setelah rezim berganti dan beberapa tahun meninggalkan BUmn itu, siapakah yang akan melindungi kejujuran Direksi itu? masalah apapun di sebuah

Pledoi Lengkap.indd 10 04/02/2013 10:55:23

Page 19: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

11kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 11 04/02/2013 10:55:23

Page 20: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

12 PLEDOI HOtasi naBaBan

BUmn dapat diolah menjadi suatu perkara korupsi karena stigma BUmn sebagai sarang korupsi sangatlah kuat.

Sebagai contoh dari perkara saya. Salah satu acuan dakwaan Jaksa adalah Keputusan menteri Keuangan ri no 1169/KmK.01 /1991 tentang Kegiatan Sewa guna Usaha (Leasing). Jaksa meng­ambil definisi Security Deposit dari KmK itu. Setelah kami pelajari, KmK itu ternyata aturan yang dibuat untuk Direktorat Pajak dalam penghitungan pajak dari Leasing supaya ada kepastian. Sanksi dari KmK itu sesuai aturan perpajakan. KmK ini pun dibuat dalam rezim menteri Keuangan sebagai Pemegang Saham dari BUmn . Setelah 1998, semua BUmn dialihkan ke Kementrian BUmn. Sangat aneh suatu aturan teknis yang sangat lama dari rezim berbeda digunakan demi mencari salah kami.

Pada saat saya menyerahkan buku saya “Jangan Pidanakan Perdata” kepada bapak Dahlan iskan, menteri negara BUmn, di bulan Juli 2011 lalu, dia bertanya mengapa saya nekat menulis buku yang melawan itu. Saya jawab bahwa ini bukan perjuangan bagi saya sendiri, tapi bagi banyak Direksi BUmn yang tidak akan tenang saat pensiun, termasuk bagi pak Dahlan sendiri selaku mantan Direktur Utama PLn.

Pada saat ditanya oleh wartawan nasional tanggal 27 Juli 2012 tentang diskresi Direksi atas perkara merpati ini, Prof. Laica marzuki, guru Besar ilmu administrasi negara FH­Ui mengatakan, “Saya sebagai ahli administrasi tidak bisa memba­yangkan kalau satu insitusi tidak ada diskresi. tapi kalau diskresi itu dikriminalisasikan, ya tidak tepat. Saya bingung jika akhirnya pengadaan dua unit pesawat di mna itu bergulir menjadi tindak pidana korupsi.”

Saya berharap Pledoi ini membantu pencerahan bagi sistem hukum kita. Sebagai warga negara, saya sangat menginginkan Kejaksaan ri yang kuat, berwibawa, jujur, dan bijaksana, sesuai dengan falsafah tri Krama adhyaksa, sehingga memberi rasa aman dan adil. Semoga apa yang saya alami ini adalah yang terakhir, dan perjuangan kita memberantas korupsi bisa kembali ke relnya.

Pledoi Lengkap.indd 12 04/02/2013 10:55:23

Page 21: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

13kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 13 04/02/2013 10:55:24

Page 22: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

14 PLEDOI HOtasi naBaBan

Penyerahan Pledoi dan Tuntutan

Pledoi Lengkap.indd 14 04/02/2013 10:55:24

Page 23: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

15

2

krOnOlOgi Perkara merPati

Bapak Hakim yang saya muliakan;

mengaPa perkara ini harus menjadi sebuah sidang pidana? mengapa saya duduk di sini di depan majelis hakim yang

mulia selama 23 kali sidang sejak tanggal 5 Juli 2012? mengapa ratusan orang termasuk Bapak Hakim dan Jaksa harus meng­habiskan ribuan jam untuk mengikuti perkara ini?

apakah layak sebuah keputusan profesional yang saya buat sebagai bagian dari Direksi merpati, tanpa adanya kepentingan pribadi, di­pidanakan? apakah layak sebuah dakwaan yang saudara jaksa buat sebagai penuntut umum, tanpa adanya kepentingan pribadi, di­pidanakan? apakah layak sebuah putusan pengadilan yang Hakim buat sebagai majelis hakim, tanpa adanya kepentingan pribadi, di­pidanakan?

Kita bersama, saya, yang terhormat Jaksa, dan Yang mulia Hakim punya persamaan hakiki. Kita menjalankan tugas dan amanah sesuai kecakapan dan integritas di bidang masing­masing. Saya digaji untuk membuat keputusan bisnis terbaik bagi perusahaan. Saudara Jaksa dibiayai pembayar pajak untuk menyi­dik suatu perkara atas nama negara. Yang mulia Hakim digaji oleh rakyat untuk menjadi wakil tuhan dalam memutuskan nasib seseorang. Seorang dokter dibayar untuk membuat pertimbangan

Pledoi Lengkap.indd 15 04/02/2013 10:55:24

Page 24: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

16 PLEDOI HOtasi naBaBan

bagaimana menyembuhkan pasien. Seorang jenderal dipercaya memimpin prajurit untuk keputusan maju perang atau menyerah.

Jika dalam menjalankan amanah itu kita membuat kesalahan, kita siap menerima hukuman yang setimpal dengan amanah itu, yaitu diperingati, diganti, atau diberhentikan. akan tetapi, jika tugas dan kewenangan kita di bidang profesi masing­masing dapat di­pidanakan dengan hukuman badan, siapakah yang bersedia untuk menjalankan amanah itu?

Setiap tugas ada resiko nya. Setiap jabatan ada amanah nya. namun jika musibah di luar kendali kita tetap terjadi akibat suatu keputusan yang kita telah lakukan sesuai aturan dan itikad baik, apakah kita masih layak di­pidanakan dan keputusan itu di­kriminalkan?

Latar Belakang MerpatiCoba kita simak kembali perkara merpati ini secara utuh,

karena Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah banyak memenggal fakta demi justifikasi sangkaan, dakwaan, dan tuntutannya. Saya akan jelaskan dari hulu permasalahan ini karena kebijakan kami di tahun 2006 itu ada sebabnya.• Sejak diangkat tahun 2002, saya bersama Direksi Merpati

membuat 3 prioritas utama untuk perbaikan perusahaan, yaitu perbaikan struktur modal, pengurangan karyawan, dan peningkatan jumlah armada sebagai alat produksi agar menjadi airlines yang efisien. Hanya dengan biaya satuan rendah merpati dapat bertahan.

• Program pengurangan karyawan dapat berjalan dengan tenang, dari 4200 orang menjadi 3000 orang. Biaya tetap banyak berkurang. Komunikasi intensif disampaikan supaya karyawan menerima rasionalisasi ini. Direksi memberi contoh dengan memotong fasilitas.

• Merpatidikenalmemilikiarmadapesawatyangterlalubanyaktipe nya. akibatnya spare parts dan crew menjadi beragam

Pledoi Lengkap.indd 16 04/02/2013 10:55:24

Page 25: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

17kami kOrBan kejaHatan Orang lain

sehingga memakan biaya yang jauh lebih besar. tipe pesawat merpati harus diremajakan agar bahan bakar lebih efisien dan daya angkut lebih besar.

• Tipe jet yang ideal adalah B737 Classic Family (“Classic”) yang terdiri dari seri B737­300, ­400, 500. tipe Classic ini memiliki engine, komponen elektronik, dan crew yang sama. masalahnya tipe ini menjadi rebutan banyak airlines baru ber­biaya rendah di seluruh dunia. tipe Classic memberi manfaat keuntungan jauh lebih baik dari tipe B737­200 tua yang telah ada di merpati. Satu unit tipe 400 dapat memberi Keuntungan Operasional sebesar rp 2 milyar/bulan, dan tipe 500 dapat memberi rp 1.1 milyar /bulan dibandingkan tipe 200 yang hanya menghasilkan rp 900 Juta/bulan jika harga bahan bakar sebesar rp 8000/liter.

• Di era 2002-2003 ituMerpatimasih unggul di pasar pener-bangan domestik. Pangsa pasarnya melampaui 50%. Keper­cayaan Lessor dan Bank masih ada ke merpati, sehingga merpati berhasil menyewa pesawat tipe Classic ini yaitu 2 unit B737­300 dari StaS dan 2 unit B737­400 di dari geCaS di tahun 2003.

• Sejalandenganitu,Direksiterusmencariinjeksi Modal melalui investor atau privatisasi agar tidak membebani keuangan negara. melalui proses panjang penjelasan ke banyak pihak, akhirnya di tahun 2004 Pemerintah dan DPr mengijinkan merpati mencari investor. namun di saat akan dilaksanakan, Pemerintah berganti di tahun itu. Pemerintah baru membatalkan semua rencana privatisasi termasuk merpati, tapi juga tidak memberi alternatif lain untuk membantu modal merpati.

• Karena program pengurangan karyawan dan pengembanganarmada yang mengambil modal kerja perusahaan telah berlangsung, maka pembatalan privatisasi itu membuat merpati mulai limbung. Di saat bersamaan, airline baru berbiaya rendah bermunculan seperti jamur. Persaingan dari

Pledoi Lengkap.indd 17 04/02/2013 10:55:24

Page 26: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

18 PLEDOI HOtasi naBaBan

Pledoi Lengkap.indd 18 04/02/2013 10:55:25

Page 27: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

19kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Lion, adam air, Batavia makin sengit. mereka memasuki rute­rute merpati dan memangkas harga serendah mungkin.

• Selain itu harga bahan bakar melambung dari rp 2800­3000/liter di Februari menjadi rp 6.000/liter di mei 2006, ini membuat arus kas perusahaan tertekan karena harus membayar bahan bakar dua kali lipat. Jika konsumsi bahan bakar sekitar 10 juta liter per bulan, maka kenaikan rp 3000 mengakibatkan kenaikan biaya rp 30 miliar, atau rp 360 miliar setahun. akibatnya, modal kerja akhirnya habis.

• Ditahun2005Merpatimulaihiduptergantungarus kas harian. Pembayaran dijatah sesuai arus kas masuk dari hasil penjualan tiket. Fluktuasi penjualan membuat kas merpati mulai macet. merpati terpaksa menunggak gaji dan pembayaran ke pihak ketiga termasuk sewa pesawat. Karena tipe Classic sangat diminati banyak airlines, maka Lessor gecas dan StaS tidak sabar menunggu pembayaran dan segera menarik dan memindahkan ke­empat pesawat Classic ke airlines domestik lain. Penarikan pesawat ini sangat memukul merpati karena sumber Pemasukan terbesar telah hilang dan kepercayan Lessor ke merpati mulai luntur.

• Karenakondisikeuanganmakinburukdanprivatisasidilarang,maka satu­satunya jalan penyelamatan adalah suntikan modal Pemerintah. Direksi sempat mengusulkan untuk menutup perusahan seperti dilakukan oleh mandala dan Star air, tapi ditolak Pemerintah dan DPr. Di tahun 2005 merpati menga­jukan injeksi modal Pemerintah sebesar rp 450 milyar. Proses pengajuan ini sangat panjang dan bertele­tele, tapi akhirnya Pemerintah dan DPr hanya dapat memberikan Pmn sebesar rp 75 milyar di Januari 2006. Jumlah suntikan itu sangat jauh dari keperluan mendesak untuk menutup tunggakan yang ada. akibatnya di april 2006 arus kas merpati kembali macet lagi dan tunggakan makin menumpuk.

• Kondisi ini membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan(rKa) tahun 2006 tidak dapat disusun karena tidak ada

Pledoi Lengkap.indd 19 04/02/2013 10:55:25

Page 28: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

20 PLEDOI HOtasi naBaBan

kepastian modal kerja dan jumlah armada. Dukungan spare parts yang minim membuat armada makin berkurang. atas hasil kesepakatan Pemegang Saham, Komisaris, dan Direksi di april 2006 maka RKA 2006 diundurkan hingga datangnya bantuan modal. tugas Direksi adalah menjaga kelangsungan operasional perusahaan dan harus melaporkan seluruh kegiatan dan arus kas setiap minggu kepada Pemegang Saham dan Komisaris. monitoring ketat ini berfungsi sebagai alat kontrol terhadap Direksi di saat rKa belum ada.

• Karena proses pengajuan tambahan modal Pemerintah me-makan waktu, akhirnya Kementrian BUmn membantu merpati untuk mendapat Kredit Avtur di bulan mei 2006. Kredit avtur itu digunakan untuk melunasi tunggakan yang urgent dan menambah armada.

• Setelah memperoleh Kredit Avtur maka kondisi operasionalsedikit membaik. merpati meneruskan upaya pencarian pesa­wat Classic. namun pencarian Classic selalu kandas karena reputasi keuangan merpati sudah terlanjur buruk. Sepanjang 2006 saja, merpati 13 kali gagal memperoleh pesawat tipe Classic tersebut. Semua upaya yang lazim di bisnis sewa pesawat telah dilakukan, antara lain dengan memasukkan informasi pencarian pesawat di internet yaitu website speednews.

• Walaupun RKA belum ada, Direksi selalu membahas per­kembangan pencarian tipe Classic di rapat Direksi setiap Senin sejak awal 2006. Cara lain untuk memperoleh Classic adalah penjajakan Kerja Sama Operasi (KSO) dan Kerja Sama Patungan (Joint Venture). merpati berhasil mendapat kepercayaan Pemda merauke untuk KSO 1 pesawat tipe B737­300 untuk melayani rute Jakarta­merauke. Upaya Joint Venture tidak berhasil, karena pihak mitra yang akan investasi membeli pesawat Classic tidak dapat menerima skema revenue Sharing tanpa mengendalikan operasi.

• UpayamencariskemaSewaOperasisendiri13kaligagalkarenakepercayaan telah hilang. tim aircraft Procurement mendapat

Pledoi Lengkap.indd 20 04/02/2013 10:55:25

Page 29: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

21kami kOrBan kejaHatan Orang lain

kesempatan melakukan pemeriksaan external atas beberapa pesawat, namun tidak ada kelanjutan. antara lain saat merpati diberi kesempatan memeriksa pesawat milik Lehman Brothers tipe B737­500 yang sedang dirawat di guangzhou di mei 2006 dan tipe B737­400 yang sedang ber­operasi di Batavia air di november 206. Beberapa negosiasi hampir berhasil seperti dengan lessor aWaS dan maS, namun di saat akhir pihak Lessor membatalkan dan mengembalikan security deposit yang telah dikirim ke kedua pihak itu.

• SemuainformasipencarianpesawatClassicinimenjadiinput

Pledoi Lengkap.indd 21 04/02/2013 10:55:25

Page 30: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

22 PLEDOI HOtasi naBaBan

penting bagi rKa 2006. Jika ada peluang besar memperolehnya, maka perlu dimasukkan ke rKa. tapi jika tidak pasti, maka tidak dicantumkan supaya besaran target RKA harus realistis. Karena sulit memperoleh tipe Classic, maka merpati terpaksa menambah tipe B737­200 yang tersedia di indonesia yang lebih pasti walaupun lebih boros bahan bakar. Hal ini dilakukan agar jumlah alat produksi dapat memenuhi Biaya tetap merpati yang sudah tinggi.

• DenganadanyakepastianmodaldariKreditAvturdanarmadaB737­200 yang sudah ada, maka Pemegang Saham akhirnya menerima dan menyetujui rKa tahun 2006 di tanggal 11 Oktober 2006. rKa ini hanya sebuah formalisasi kegiatan di tahun 2005 dan memasukkan hal­hal yang sudah pasti karena waktu tinggal 2 bulan lagi.

• KarenasemuapihakberkeinginanMerpatimendapattambahanClassic, maka rKa ini masih memberikan flexibilitas untuk merubah jumlah dan armada pesawat karena situasi pasar yang dinamis. Perubahan ini dimungkinkan sejauh memberi keuntungan operasional lebih baik. Semua pihak sepakat rKa cukup memberi ruang bagi Direksi mengupayakan penambahan Classic itu tanpa harus merubah rKa lagi.

• Atas arahan Komisaris, Direksi mengganti dan memberikewenangan tim aircraft Procurement di agustus 2006 agar upaya pencarian pesawat tipe Classic itu lebih gencar dan cepat.

• Prosedur sewa operasi pesawat dilakukan sesuai kelaziman bisnis di dunia dan tidak termasuk prosedur baku barang umum di SOP merpati. Karena jauh lebih banyak permintaan dari penawaran, maka tidak mungkin dilakukan tender di pihak arlines karena justru airlines yang mendatangi pihak Lessor. Walaupun demikian, demi menjaga transparansi, merpati tetap mengumumkan kebutuhan pesawat ini secara terbuka melalui website speednews sehingga siapapun tahu kebutuhan merpati.

• MengetahuiMerpati berminat atas 2 pesawatmilik Lehmanitu, di awal Desember 2006 merpati mendapat proposal dari

Pledoi Lengkap.indd 22 04/02/2013 10:55:25

Page 31: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

23kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Thirdstone aircraft Leasing group (taLg) yang menawarkan skema leveraged aircraft lease. Cara bekerja skema itu sebagai berikut, taLg akan membeli pesawat dari Lehmann Brothers melalui trustee nya east Dover. Kemudian taLg akan mencari pendanaan untuk pembelian pesawat. Selanjutnya taLg akan menggunakan arus pembayaran sewa dari merpati kepada kreditur hingga lunas. Pihak Lehman pun berniat menjual pesawat mereka.

• Skema inihanyaberjalan jikaadakomitmenbersamaandariairlines ke Lessor dan dari Lessor ke penjual. Jika merpati dan taLg memenuhi kewajiban masing­masing dalam pembayaran, maka skema ini akan berjalan baik hingga masa berakhir. taLg hanya akan membeli pesawat itu jika ada

Pledoi Lengkap.indd 23 04/02/2013 10:55:26

Page 32: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

24 PLEDOI HOtasi naBaBan

kepastian sewa dalam bentuk penempatan deposit. Skema ini lazim digunakan di bisnis sewa pesawat.

• InformasimengenaipenawaranTALGinimenjadi salahsatuitem potensi pencarian pesawat yang dibahas dalam rapat Direksi dan tercantum dalam Laporan mingguan Direksi ke Pemegang Saham dan Komisaris pada tanggal 11 Desember 2006.

• ProsespengambilankeputusanterhadapTALGiniberlangsungdalam 3 tahap (lihat grafik di bawah) yang terpisah satu sama lain sesuai dengan governance yang ada di merpati dalam membuat keputusan strategis, yaitu:1. Working Level: tim aircraft Procurement Pesawat

bersama dengan engineering, Legal, dan Planning mela­kukan analisa, evaluasi, dan negosiasi dengan pihak taLg. Direksi telah memberikan kuasa kepada gm aircraft Procurement untuk mempercepat pengikatan dengan me­negosiasikan term Harga Sewa, jangka waktu, dan persyaratan lain termasuk Security Deposit. Di tahap ini Direksi belum terlibat intensif.

2. Keputusan Strategis : secara kolegial Direksi membahas rencana sewa pesawat ini dan penempatan SD nya hingga semua menandatangani persetujuan dalam Circular BOD. Di tahap ini sepenuhnya ada di kewenangan Direksi berlima.

3. Eksekusi Pembayaran : Unit Corporate Finance memproses dokumen pembayaran dan melakukan verifikasi semua dokumen dan minta persetujuan kembali ke Dirut dan DirKeu sebelum instruksi pembayaran ke Bank mandiri.

• Di Tahap 1, setelah melalui negosiasi panjang, maka pada tanggal 18 Desember 2006, gm aircraft Procurement dan taLg sepakat atas Lease of Aircraft Summary of Terms (LASOT). Harga Sewa yang ditawarkan menarik, yaitu $ 150 ribu/bulan untuk B737­400 dan $ 135/bulan untuk B737­500

Pledoi Lengkap.indd 24 04/02/2013 10:55:26

Page 33: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

25kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 25 04/02/2013 10:55:26

Page 34: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

26 PLEDOI HOtasi naBaBan

selama 2 tahun. Padahal Harga Jual kedua pesawat adalah $ 11 Juta dan $ 10 juta. LaSOt mewajibkan merpati menempatkan Security Deposit US$ 500 ribu/pesawat yang bersifat refundable sebagai tanda pengikatan pesawat dan menutup kekurangan pembayaran sewa nantinya. airlines lazim menaruh deposit setelah LOi/LaSOt untuk pengikatan pesawat. Karena hanya dengan pengikatan ini, airlines dapat memeriksa pesawat dengan lebih rinci lagi termasuk membaca dokumen­dokumennya. Setelah mengevaluasi dan sepakat atas kondisi pesawat, maka nanti akan dilanjutkan dengan Final agreement sebelum penyerahan pesawat (delivery).

• WalaupunMerpatiselalumenempatkanSecurityDeposit(SD)dalam bentuk cash seperti yang dilakukan banyak airlines, tetapi tim aircraft Procurement masih mencoba menawar agar Security Deposit dalam bentuk Letter of Credit (L/C) atau escrow account. Karena kredibilitas keuangan merpati

Pledoi Lengkap.indd 26 04/02/2013 10:55:27

Page 35: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

27kami kOrBan kejaHatan Orang lain

yang rendah, pihak taLg menolak permintaan merpati dan bersikeras Security Deposit dalam bentuk cash. Untuk mengurangi resiko merpati masih mencoba meminta adanya pemegang Deposit (custodian) yang independen hingga saat pesawat diserahkan. akhirnya taLg mengajukan firma hukum Hume & associates. Opsi ini diterima.

• AdapunbataswaktupenempatanSecurityDepositadalah1harisetelah penandatanganan perjanjian jual­beli antara east Dover (trustee dari Lehman) dan taLg. taLg mengirim salinan pengikatan pembelian pesawat dengan east Dover dalam bentuk Summary of Terms (SOT) tertanggal 19 Desember. Selain itu taLg menunjukkan salinan penawaran pendanaan dari LSQ Fund dengan batas waktu 20 Desember. Oleh karena itu batas waktu penempatan SD bagi merpati adalah di akhir hari dari tanggal 20 Desember waktu aS.

• DiTahap 2, pada Senin 18 Desember pagi Ketua tim tony Sudjiarto menjelaskan hasil negosiasi dan LaSOt kepada Direktur Operasi dan Direktur Utama. Kemudian hal ini dibahas secara terpisah dengan Direksi lain di tengah beberapa pertemuan hari itu yang sedang intensif membahas rasionalisasi karyawan berikut dan persiapan Draft rKa 2007.

• Atas Nota Dinas yang dikeluarkan oleh tony, Direktur Utama memberi disposisi setuju untuk diteruskan proses pengadaannya dan disiapkan pengambilan keputusan strate­gisnya bersama Direksi lain. Selanjutnya Direktur Keuangan memerintahkan gm Corporate Finance untuk menin­dak lanjuti, yaitu mempersiapkan form Keputusan Direksi berbentuk Circular. Circular Direksi dibuat SETELAH adanya disposisi nota Dinas Direktur Utama dan Direktur Keuangan itu. Disposisi Direktur Utama nota Dinas tidak pernah menjadi keputusan strategis yang menyangkut uang dalam jumlah besar. Sistem Keuangan merpati saat itu dapat menolak disposisi perorangan Direksi.

• Circular Direksi wujud pengambilan keputusan bersama

Pledoi Lengkap.indd 27 04/02/2013 10:55:27

Page 36: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

28 PLEDOI HOtasi naBaBan

semua Direksi atas suatu isu strategis. Sesuai anggaran Dasar merpati pasal 12 ayat 8 Circular Direksi memiliki otoritas yang sama dengan rapat Direksi lengkap, tetapi harus disetujui semua. Jika ada salah satu yang tidak setuju atau abstain, maka Circular itu tidak sah. Walaupun Circular ini diedarkan, setiap Direksi harus memahami substansi dari keputusan yang akan diputuskan karena konsekuensinya besar. Jika butuh informasi, Direksi bersangkutan biasanya memanggil gm terkait untuk menjelaskan atau bertanya ke Direksi lain.

• Sebelum Persetujuan Direksi dalam Circular, maka Direksiperlu berupaya memperkecil resiko taLg ini dengan: 1) meminta deposit ditempatkan di kantor hukum (law firm), dan 2) memeriksa keberadaan taLg. Di amerika Serikat, kantor hukum dapat berfungsi sebagai custodian atas suatu aset. awalnya taLg menolak penempatan di kantor hukum, tapi akhirnya taLg bersedia jika di Kantor Hukum Hume associates. Peraturan di aS mewajibkan kantor hukum seperti Hume harus menjaga aset yang dititipkan (safekeeping property) hingga ada ijin kedua pihak untuk dipindahkan.

• Tentang keberadaan TALG, Direksi sepakat untuk mencariinformasi tambahan mengenai taLg agar lebih meyakinkan Direksi. Beberapa opsi dibahas untuk mendapat informasi sebanyak mungkin dalam waktu singkat, karena batas waktu tinggal 2 hari sebelum tanggal 20 Desember. Opsi mengirim orang ke Washington tidak mungkin karena kesulitan Visa.

• Akhirnya kami mencari warga Indonesia yang ada diWashington DC yang punya kredibilitas, memahami hukum perusahaan, dan mampu melakukan pemeriksaan intensif. Setelah memperoleh 3 kandidat, akhirnya saya memilih Lawrence Siburian yang memenuhi ketiga syarat itu. Dia lawyer indonesia yang sedang menjalani program doktor di george Washington University.

• DihadapanbeberapaDireksidanGMyangmenghadirirapatpembahasan pra­tahun 2007 pada Senin 18 Desember 2006

Pledoi Lengkap.indd 28 04/02/2013 10:55:27

Page 37: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

29kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 29 04/02/2013 10:55:28

Page 38: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

30 PLEDOI HOtasi naBaBan

malam di sebuah hotel di Pecenongan, saya segera menel­ponnya sekitar pk 21, atau sekitar pk 9 pagi waktu Washington. Setelah memperkenalkan diri, saya menjelaskan maksud meminta bantuan untuk memeriksa taLg sebelum Direksi mengambil keputusan. Lawrence bersedia dan segera bekerja hari itu juga. Saya memberitahu tentang telpon itu ke Direksi dan peserta pra­lainnya. Saat itu Harry Susetyo (Deputi BUmn), Suyitno affandi (asisten Deputi), dan gunawan Koswara, Danang (Komisaris) mengingatkan kembali prioritas pencarian pesawat Classic sesegera mungkin.

• Kemudian Merpati mengeluarkan Surat Kuasa (Power ofattorney) kepada Lawrence menyusul permintaan saya itu. Sebelumnya disepakati bahwa penugasan ini adalah sebuah Due Diligence terbatas karena waktu yang mendesak sebelum tenggat waktu seperti di LaSOt.

• Setelah3haribekerja,Lawrencemenyampaikankepadakamiinformasi tentang keberadaan taLg, kantornya, latar belakang pemiliknya, dan Hume. Setelah serangkaian pertemuan dengan pihak taLg dan Hume, maka Lawrence melaporkan sebagai berikut :

– taLg memiliki keberadaan yang meyakinkan. Kantornya berada di area elite Washington DC, pusat pemerintahan aS. Demikian juga dengan Hume associates yang meru­pakan kantor hukum yang meyakinkan.

– Lawrence berhasil memperoleh Certificate of incorporation taLg. Perusahaan taLg didirikan di Delaware, sebuah negara bagian yang menjadi domisili bagi banyak peru­sahaan aS karena insentif pajak. Certificate of incorporation itu dikeluarkan oleh Sekretaris negara Bagian Delaware yang mencakup semua dokumen dan persyaratan­persyaratan sebuah perusahaan.

– Pemilik taLg, Alan Messner, adalah mantan Vice Presi­dent investment dari BCi aircraft Leasing di Chicago, sebuah perusahaan leasing besar yang sangat cepat

Pledoi Lengkap.indd 30 04/02/2013 10:55:28

Page 39: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

31kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 31 04/02/2013 10:55:28

Page 40: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

32 PLEDOI HOtasi naBaBan

berkembang setelah peristiwa pemboman 911 di tahun 2001. melalui kreativitas bankir­bankir muda, BCi berhasil memanfaatkan kredit macet atas pesawat yang terpaksa tidak bisa terbang setelah kejadian 911 itu dengan skema leveraged aircraft lease. Dalam waktu singkat BCi memukau industri penyewaan pesawat waktu itu dengan menyewakan puluhan pesawat. Salah satu exekutifnya, alan messner, membuat perusahaan sendiri yaitu taLg bersama Jon Cooper. alan tinggal di perumahan kalangan atas di Chicago.

– Jon Cooper memiliki lebih 30 tahun pengalaman sebagai pakar hukum lingkungan, pengacara, akademisi, dan penasehat pemerintah aS dan World Bank. Dia adalah profesor hukum di george mason University dan menjadi konsultan dari puluhan proyek aS di berbagai negara. Dia mengenal jaringan pendanaan individu (private capital) yang berminat di bisnis pesawat ini. Jon juga tinggal di kalangan kelas menengah atas di Washington DC.

• informasi yang berhasil dikumpulkan dalam waktu singkat itu menunjukkan bahwa pihak taLg dan pemiliknya punya kredibilitas.

• Lawrence juga berhasil memperoleh surat pernyataan dari messner tanggal 19 Desember 2006 bahwa Security Deposit itu refundable apabila taLg gagal menyediakan pesawat. Selain itu syarat “refundable” juga dimasukkan ke Lease agreement untuk B737­500 yang siap delivery di Januari. SD itu harus diam di kantor hukum Hume dan sifatnya “refundable” jika perjanjian batal.

• Pada tanggal 19 Desember malam waktu aS, atau tanggal 20 Desember pagi WiB, dilakukan Conference Call antara Lawrence, Jon Cooper, marisol dari Hume di Washington, alan messner di new York, naveed Saeed di Los angeles, tony Sudjiarto, Kenedy (manager Corporate Legal), dan Bagus (Staf aircraft Procurement) untuk membahas finalisasi Lease

Pledoi Lengkap.indd 32 04/02/2013 10:55:28

Page 41: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

33kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 33 04/02/2013 10:55:29

Page 42: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

34 PLEDOI HOtasi naBaBan

agreement B737­500 karena waktu delivery sudah dekat. merpati menegosiasi sekali lagi agar Security Deposit dalam bentuk selain cash. taLg tetap menolak karena mereka tidak akan melakukan pembelian pesawat kalau tidak ada jaminan dari merpati berupa SD. Karena kondisi keuangan merpati, maka SD itu harus dalam bentuk cash. Sebelumnya, merpati selalu menempatkan SD secara cash.

• atas informasi yang telah dikumpulkan dari tim aircraft Procurement dan Lawrence dari Senin hingga rabu, tanggal 18­20 Desember 2006 itu, maka seluruh Direksi akhirnya menandatangani Circular Direksi pada tanggal 20 Desember siang secara bergiliran. Sesuai kebiasaan, saya sebagai penandatangan terakhir, sesuai dengan keterangan “instruksi Final” di tabel Circular itu. adapun pertimbangan Direksi menyetujui penempatan Security Deposit adalah:1. Kebutuhan mendesak pengadaan pesawat sesuai arahan

Pemegang Saham (Surat menteri negara BUmn 10 november 2006) dan Komisaris (Surat Komisaris tanggal 1 november 2006).

2. adanya laporan keberadaan taLg, pemilik taLg, dan Hume yang meyakinkan.

3. adanya laporan inspeksi awal kedua pesawat B737­500 di guangZhou dan B737­400 di Cengkareng

4. LASOT telah ditanda­tangani tanggal 18 Desember 2006 sesuai kelaziman proses sewa pesawat, dan LaSOt mengikat

5. adanya aircraft Purchase Sales agreement dalam bentuk Summary of terms (SOT) antara taLg dan east Dover tertanggal 19 Desember 2006

6. Security Deposit dapat disimpan di Law Firm Hume associates sebagai “custodian” sesuai hukum “Safekeeping Property” di aS.

7. Pernyataan taLg tanggal 19 Desember 2006 bahwa Secu­

Pledoi Lengkap.indd 34 04/02/2013 10:55:29

Page 43: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

35kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 35 04/02/2013 10:55:29

Page 44: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

36 PLEDOI HOtasi naBaBan

rity Deposit bersifat Refundable dan Security Deposit tidak boleh dipindahkan tanpa ijin merpati

8. adanya arahan untuk melakukan upaya mencegah eksodus Pilot dengan menambah alat produksi.

• Setelah seluruh Direksi menandatangani Circular, maka Tahap 3 adalah pelaksanaan eksekusi pembayaran. Pada hari rabu siang tanggal 20 Desember 2006 itu general manager Finance, Soeparmo dan manager Finance Heru Lestario menyiapkan dokumen persetujuan pembayaran dengan mem­validasi kelengkapan Dokumen yang menjadi dasar pengiriman uang, yaitu LaSOt. Walaupun sudah ada persetujuan strategis dari Direksi, mereka perlu memeriksa kembali semua persyaratan yang diperlukan sebelum transfer itu.

• Karena batas waktu SD itu adalah tanggal 20 Desember pk 23 waktu Washington, maka merpati masih mempunyai waktu hingga tanggal 21 Desember pk 11 pagi karena perbedaan waktu 12 jam. Kesempatan itu digunakan kembali bagi tim aircraft Procurement dan Lawrence untuk memeriksa hal yang perlu mendapat perhatian. Pada tanggal 20 Desember sore, Soeparmo menelpon Direktur Keuangan guntur aradea yang sedang di luar kantor untuk menanyakan apakah transfer tetap dilaksanakan. Hal ini merupakan hal yang biasa dilakukan sebagai cek akhir jika Direksi berubah pikiran. Setelah guntur menjawab untuk diteruskan, maka gm Finance menyiapkan dokumen transfer untuk dieksekusi keesokan harinya.

• Sesuai SOP, kewenangan perintah transfer ke Bank ada di Direktur Utama atau Direktur Keuangan. Kamis pagi tanggal 21 Desember sekitar pk 9, berkas instruksi transfer ada di meja saya dibawa oleh Soeparmo. Karena semua syarat dan dokumen pendukung lengkap maka saya tandatangani perintah transfer itu.

• akhirnya uang $ 1 juta berpindah dari rekening merpati di Bank mandiri ke rekening Hume associates di Bank PnC Bank Dupont Circle Washington.

Pledoi Lengkap.indd 36 04/02/2013 10:55:29

Page 45: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

37kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 37 04/02/2013 10:55:30

Page 46: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

38 PLEDOI HOtasi naBaBan

• Setelah mengirim Deposit, maka tony Sudjiarto berangkat ke aS dan melakukan inspeksi rinci atas Pesawat B737­500 itu di Victorville amerika Serikat sebagai persiapan penye­rahan pesawat di Januari 2007 sesuai LaSOt. Hasil inspeksi menunjukkan pesawat dalam keadaan prima dan siap dikirim. Saat itu kami yakin taLg akan memenuhi komitmen penyerahan.

• namun setelah ditunggu 3 minggu dari tanggal penyerahan 5 Januari 2007, taLg tidak dapat menyerahkan pesawat itu. Kemudian mereka mengirim email menjelaskan alasan penundaan itu karena harga sewa harus dinaikkan. melihat gelagat ini, merpati segera membatalkan kontrak dan langsung meminta pengembalian refundable Security Deposit itu sesegara mungkin .

• Karena tidak ada kejelasan dan kepastian uang dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang tertuang di LaSOt, maka pada maret 2007 merpati mengajukan gugatan atas taLg dan alan messner ke pengadilan melalui kantor hukum Bain Kinney Korman (BKK). Pada 8 Juli 2007 merpati akhirnya memenangkan gugatan di pengadilan US District Court for District of Columbia. taLg dan alan messner wajib mengembalikan Security Deposit dengan membayar $ 1 juta ditambah bunga.

• Lawyer Pt. merpati di Washington dan Chicago langsung mengejar aset pemilik taLg, baik alan messner dan Jon Cooper. Upaya pengejaran dilanjutkan oleh dua periode Direksi selanjutnya.

• Di mei 2008 merpati meminta bantuan Kejaksaan sebagai pengacara negara untuk mengejar uang itu. Pada 10 Juni Jaksa agung muda Perdata & tata Usaha negara Kejaksaan (DatUn) menugaskan jaksa senior Yoseph Suardi untuk membantu mediasi merpati di depan Judge dengan Jon Cooper pada 18 Juli 2008 di Washington. Karena proposal pengembalian Security Deposit terlalu lama, perwakilan DatUn menyarankan agar

Pledoi Lengkap.indd 38 04/02/2013 10:55:30

Page 47: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

39kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 39 04/02/2013 10:55:30

Page 48: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

40 PLEDOI HOtasi naBaBan

merpati menggugat Jon Cooper secara pidana supaya memaksa pengembalian lebih cepat. Pada 30 Juli 2010 ada pengembalian sejumlah uang dari messner ke merpati yang menunjukkan ada potensi pengembalian dan perkara ini adalah perdata. namun pengejaran tidak dilanjutkan oleh management merpati tahun 2010 karena alasan biaya.

• Kemudian atas laporan 2 karyawan merpati, perkara ini telah diperiksa berulang­kali oleh BPK (april 2007), Bareskrim Polri (“Kesimpulan: belum ditemukan fakta”, Sep. 2007), dan Kejaksaan: Jam Pidsus (mei 2007) dan Jam intel (mei 2008). Bahkan KPK juga telah menerima laporan dan menyimpulkan tidak ditemukan unsur pidana. awal Juli 2011 Jam Pidsus memeriksa kembali dengan pertanyaan yang sama. Setelah pemeriksaan 1 kali itu, status “penyelidikan” segera menjadi “penyidikan”. Pada 16 agustus 2011 saya langsung ditetapkan sebagai “tersangka”.

Informasi Setelah KejadianSebagai bentuk duty of care atas aset merpati seperti amanat

pasal UU BUmn no 19/2003, saya menganggap keberlangsungan hidup merpati menyangkut hidup saya juga. Setiap rupiah sangat berharga. Sejak mulai memimpin tahun 2002 saya memberi contoh bahwa penghematan perusahaan dimulai dari diri sendiri. Dalam perjalanan dinas, saya terbang dengan kelas ekonomi, walaupun di pesawat merpati. Demikian juga dengan tidur di kelas standard di hotel. Selama 6 tahun saya dan direksi lain menolak kenaikan gaji, karena belum saatnya bagi Direksi. Demikian juga dengan fasilitas lain. tapi kami menaikkan gaji karyawan beberapa kali demi memperpendek kesenjangan gaji.

Saya tidak pernah menerima apapun dari mitra usaha. Kepada mitra saya selalu minta mereka menurunkan harga dan jangan memberi apapun kepada orang merpati. Semua saya lakukan bukan untuk pencitraan tapi karena dorongan dari dalam yang

Pledoi Lengkap.indd 40 04/02/2013 10:55:30

Page 49: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

41kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 41 04/02/2013 10:55:31

Page 50: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

42 PLEDOI HOtasi naBaBan

spontan demi menghemat setiap rupiah yang keluar dari per­usahaan merpati yang saya cintai. Sikap ini saya lakukan sejak di perusahaan saya sebelumnya, garuda dan general electric. Saya selalu memikirkan setiap pengeluaran merpati secara mendalam dan hati­hati. Hal sama dilakukan Direksi lain. Kami Direksi saling bekerja sama agar tidak boleh ada ruang sehingga kelalaian datang, apalagi merekayasa untuk mengambil uang perusahaan.

Waktu itu kami tidak akan menduga bahwa alan messner dan Jon Cooper dapat mempertaruhkan nama baik dan masa depan mereka dengan menyalahgunakan uang deposit merpati. Hasil investigasi laywer yang ditunjuk merpati, Bean Kinney Korman (BKK) atas aliran dana bank sepanjang 2007 menunjukkan bahwa beberapa hari setelah menerima transfer dari merpati, Jon Cooper telah memindahkan deposit merpati dan mentransfer security deposit merpati ke rekening pribadinya sebesar $ 810 ribu dan membagi $ 190 ribu ke alan messner. Kemudian Cooper menghabiskan uang itu untuk keperluan yang tidak jelas. Seluruh fakta itu berhasil dikumpulkan oleh BKK melalui pemeriksaan langsung kepada mereka, saksi lain, dan aliran uang antar rekeing.

mereka menganggap bahwa merpati tidak dapat berbuat apa­apa di amerika Serikat. Belakangan, mereka tidak menduga bahwa merpati serius membawa perkara ini ke jalur hukum dan bahkan memenangkan gugatan di Washington DC. Bahkan lawyer merpati berhasil menghentikan pengalihan aset alan messner setelah taLg dipailitkan. Kedua orang ini punya aset tapi berusaha mengalihkan atau menyembunyikan asetnya. mereka menyewa lawyer untuk bertahan atas serangan lawyer merpati. Strategi mereka adalah mengulur waktu hingga perkara ini kedaluarsa (masa kedaluarsa perdata tujuh tahun). Jaksa Yoseph Suardi yang menghadiri sidang mediasi di pengadilan Washington DC pada Juli 2008 memberi kesaksian yang sama dalam persidangan ini.

Sayangnya, sejak September 2010, Direksi merpati meng­hentikan pengejaran uang itu dengan alasan biaya. Padahal masih ada alternatif lain dengan menggunakan “debt collector” yang dapat dibayarkan dengan biaya jasa yang kecil dengan insentif persentase

Pledoi Lengkap.indd 42 04/02/2013 10:55:31

Page 51: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

43kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 43 04/02/2013 10:55:31

Page 52: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

44 PLEDOI HOtasi naBaBan

penagihan. Secara legal, merpati memiliki hak atas uang $ 1 juta terhadap alan messner dan $ 980 ribu kepada Jon Cooper. Berapa pun yang masih dapat tertagih masih bernilai bagi merpati. Deposit itu pun masih tercatat sebagai Piutang di neraca merpati.

Selain itu, Kedutaan Besar ri di Washington selalu membantu proses pengejaran ini. terakhir, menurut surat Duta Besar ri di aS pada Desember 2012, Jon Cooper sedang menjalani sidang pidana berat di pengadilan Washington DC dengan grand Jury yang telah dimulai sejak mei 2012. KBri selalu berkoordinasi dengan pihak Department of Justice (Departemen Kehakiman) aS untuk memonitor perkembangan sidang.

Tugas PengejaranJika deposit merpati itu dianggap uang negara, Kejaksaan

ri sebagai pengacara negara seyogyanya perlu berupaya keras mengejar pengembalian uang dari kedua orang itu. Pengajuan gugatan pidana tidak membutuhkan biaya sebesar perkara perdata. Kejaksaan dapat bekerja sama dengan interpol dan KBri. Lebih baik sumber daya yang ada digunakan untuk pengejaran itu dari­pada mem­pidanakan saya dan Pak tony, karena kami telah menjadi korban kedua warga aS itu. Jika upaya pengejaran secara bersama tidak dilakukan, maka di saat itulah kerugian negara terjadi.

Pihak pembela Jon Cooper di aS pasti juga mengikuti persi­dangan kami di tipikor ini. Jika kami diputuskan bersalah akibat kelalaian yang disengaja, maka mereka dapat menggunakan “pidana korupsi” itu sebagai hal yang meringankan Jon Cooper:

• bahwa perbuatan Jon Cooper yang mentransfer uang itu telah sesuai dan “di­amini” oleh asumsi yang ada di Dakwaan dan tuntutan JPU di indonesia;

• bahwa kami telah mengetahui adanya kewenangan taLg untuk memerintahkan Hume sebagai ‘custodian’ atau pihak yang dititipkan, untuk memindahkan deposit;

• bahwa kesimpulan ‘kehilangan’ telah menjadi sesuatu yang

Pledoi Lengkap.indd 44 04/02/2013 10:55:32

Page 53: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

45kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pledoi Lengkap.indd 45 04/02/2013 10:55:32

Page 54: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

46 PLEDOI HOtasi naBaBan

dihapus secara perdata.Saya sangat kecewa atas perbuatan kedua orang itu, Jon

Cooper dan alan messner, yang telah mengambil uang deposit merpati sebesar $ 1 juta yang telah kami kumpulkan dengan susah payah. Sayangnya sistem hukum aS tidak dapat memaksa mereka untuk membayar. Pengembalian bisa lancar hanya jika Kejaksaan, interpol, dan KBri mau membantu merpati. Kedua orang ini punya aset dan alamatnya jelas. Jika jasa lawyer mahal, masih ada jasa debt collector.

Lebih dari itu, saya menjadi sangat prihatin di saat saya dijadikan tersangka. Obyek perkara telah beralih dari kejahatan mereka kepada kami. Penyidikan seperti di arahkan untuk men­justifikasi kesalahan ada di pihak kami, bukan di pihak taLg, bahwa kami telah “lalai dan sengaja”. Para penyidik seperti berupaya menggali hal­hal yang tidak relevan dengan substansi transaksi ini untuk membuktikan “kami sudah tahu akan ditipu”.

Sebuah ironi yang menyakitkan. Kami, yang telah menjadi korban kejahatan kedua warga

negara aS itu, dijadikan pesakitan oleh Kejaksaan kami sendiri, sementara Kejaksaan aS sedang mem­pidanakan kedua warganya sendiri. Kami, yang telah susah payah menyisihkan dana sebesar $ 1 juta di saat krisis di tahun 2006 demi dapat menyewa pesawat dengan pengorbanan diri, sudah mengikuti prosedur dan sesuai kewenangan yang ada, malah ditetapkan sebagai ‘terdakwa Korupsi’, sementara kedua warga negara aS itu berpeluang dapat melenggang bebas dengan uang itu.

Pledoi Lengkap.indd 46 04/02/2013 10:55:32

Page 55: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

47

3

tuntutan tiDak terBukti

SaLaH satu pertimbangan JPU dalam tuntutan adalah saya tidak menunjukkan penyesalan. Saya memang menyesal membuat

banyak orang repot, keluarga, teman­teman, perusahaan tempat saya bekerja, merpati, Kementrian BUmn, dan tentunya majelis Hakim yang mulia. tetapi dimana pelanggaran yang saya lakukan di saat keputusan sewa pesawat dengan taLg itu? Bukankah sudah merupakan kewajiban saya sebagai pemimpin merpati untuk mengambil keputusan saat itu? apakah saya dapat meramal niat jahat alan messner dan Jon Cooper?

Yang mulia telah berpengalaman lama menegakkan hukum, sangat lama puluhan tahun. Pengetahuan hukum saya tidak banyak. akan tetapi saya sangat yakin bahwa Yang mulia tahu mana perkara korupsi, mana yang bukan. Yang mulia tahu mana pencuri, mana yang bukan. Sejak awal persidangan pun saya yakin, Yang mulia sudah punya kesimpulan, apakah saya yang duduk di kursi terdakwa ini telah melakukan korupsi, atau mencuri uang negara, atau membuat dengan sengaja sehingga uang negara hilang. Sejatinya, sepeserpun saya dan tony tidak mengambil dan tidak memperoleh apa pun dari transaksi sewa pesawat ini.

Bagaimana mungkin sistem hukum kita bisa membuat kesimpulan berbeda, baik antar instansi dan antar waktu? mengapa

Pledoi Lengkap.indd 47 04/02/2013 10:55:32

Page 56: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

48 PLEDOI HOtasi naBaBan

Kejaksaan saat ini tidak mengindahkan kesimpulan yang diberikan oleh KPK dan Bareskrim Polri (disparitas antar lembaga)? Di mana kepastian hukum itu sendiri, jika masing­masing penegak hukum dapat mengulang penyelidikan dan penyidikan dengan kacamata berbeda? Bukankah dengan tidak mengindahkan hasil pekerjaan institusi lain berarti menjatuhkan wibawa sendiri?

mengapa juga rezim Pidsus Kejaksaan saat ini tidak mau memperhatikan hasil kerja dari rezim Pidsus di masa sebelumnya yang menghentikan penyelidikan (disparitas antar waktu)? apakah pimpinan Pidsus ingin membuktikan bahwa pendahulunya telah salah dalam mengambil kesimpulan penyelidikan? Jika demikian, dimana kepastian hukum itu sendiri?

Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah melakukan banyak peng­galan­penggalan fakta demi membenarkan sangkaan, dakwaan, dan tuntutannya yang dirangkai dalam satu gambaran yang tidak benar.

Kami berharap bukti persidangan dapat menggugurkan tuntutan JPU itu dan penggalan itu salah. Kita sudah melihat dan mendengar kesaksian dari saksi fakta (jaksa), saksi meringankan terdakwa, dan keterangan ahli. Saya mencoba meringkasnya fakta itu berdasarkan urutan tuntutan dengan sederhana. Penjelasan fakta hukum yang sistematis akan disampaikan oleh Penasehat Hukum.

Sepanjang persidangan ini, maka kita dapat melihat tuntutan itu dapat dijawab sebagai berikut:

1. tuntutan “saya telah mengadakan pesawat B737­500 dan B737­400 itu tanpa sepengatuhan dan persetujuan management lain” adalah TIDAK BENAR, karena sudah diketahui semua pihak, dengan fakta sebagai berikut:

a. Keputusan Direksi dalam Circular tanggal 20 Desember 2006 yang ditandatangani seluruh Direksi menunjukkan

Pledoi Lengkap.indd 48 04/02/2013 10:55:32

Page 57: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

49kami kOrBan kejaHatan Orang lain

penempatan Security Deposit itu telah diputuskan oleh pengambil keputusan tertinggi management seperti di pasal 12 ayat 8 anggaran Dasar Perusahaan. Setiap Direksi sangat memahami bahwa Circular wajib diperlukan untuk keputusan strategis apalagi menyangkut dana besar. Setiap Direksi memahami kewajiban untuk berhati­hati sebelum menandatanganinya, sehingga meminta informasi tambahan ke tony Sudjiarto (saksi Guntur Areadea, Hari Pardjaman, Nursatyo, Nyoman Suwinadja).

b. Keputusan penempatan Security Deposit itu dilakukan berjenjang dalam 3 tahap sesuai dengan tupoksi masing­masing, tanpa ada pihak yang dilalui. Ketiga tahap itu adalah di working level, keputusan strategis, dan eksekusi pembayaran. tidak ada 1 orang termasuk saya sebagai Direktur Utama yang selalu ada dan mengendalikan ke­tiga tahap itu. (saksi Guntur Areadea, Hari Pardjaman, Nursatyo, Nyoman Suwinadja, Kenedy, Soeparmo, Heru)

c. Sepanjang tahun 2006, Rapat Direksi yang dihadiri kelima direksi membahas keinginan untuk pengadaan pesawat tipe Classic paling sedikit 20 kali. tipe ini sangat diinginkan bersama karena bahan bakar lebih efisien dan kapasitas kursinya lebih banyak (saksi Guntur Areadea, Hari Pardjaman, Nursatyo, Nyoman Suwinadja).

d. agar keinginan merpati ini diketahui oleh seluruh Lessor, maka unit aircraft Procurement sejak akhir 2005 mema­sukkan iklan pencarian pesawat sebanyak beberapa kali di Speednews.com. Situs Speednews ini diikuti oleh seluruh Lessor, Bank, airlines, dan bank yang punya kaitan dengan leasing. Cara ini adalah paling transparan dan murah karena tidak perlu lagi calo yang datang ke Lessor atau merpati (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Avianto, Bagus).

e. Pengadaan pesawat di merpati menganut asas transparansi dan asas akuntabilitas. Transparansi: merpati memberikan

Pledoi Lengkap.indd 49 04/02/2013 10:55:32

Page 58: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

50 PLEDOI HOtasi naBaBan

pengumuman kepada siapapun, tidak membatasi siapapun untuk masuk memberikan penawaran. merpati banyak menerima penawaran­penawaran, baik serius atau tidak, yang semua di­evaluasi. Akuntabilitas: proses pengadaan melibatkan beberapa unit terkait yang dikoordinasi unit aircraft Procurement. Pembuatan agreement pasti meminta bantuan Divisi Legal untuk memberikan evaluasi. Untuk pengurusan asuransi pasti melibatkan Divisi Keuangan. Untuk penentuan owner estimate pasti menyertakan engineering Support (saksi Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Avianto, Bagus).

f. Komunikasi email di antara staf dari berbagai Unit di bulan Desember 2006 menunjukkan pembahasan rencana sewa dengan taLg ini diketahui meluas. (saksi Guntur Aradea, Nyoman Pering, Kenedy, Avianto, Bagus, Soeparmo).

Pledoi Lengkap.indd 50 04/02/2013 10:55:33

Page 59: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

51kami kOrBan kejaHatan Orang lain

2. tuntutan “saya telah merekayasa mengadakan pesawat B737­500 dan B737­400 itu sebelum adanya proses persetujuan rKa 2006” adalah TIDAK BENAR, karena keinginan memperoleh tipe B737 Classic sudah lama dengan fakta sebagai berikut:

a. Semua pihak, Pemegang Saham, Komisaris, dan Direksi sepakat untuk menunda pembuatan rKa 2006 karena kondisi kritis keuangan perusahaan, hingga terlambat 10 bulan. Perusahaan hidup dari arus kas harian yang mulai macet. tidak mungkin membuat rencana dan anggaran perusahaan sebelum adanya kejelasan bantuan Pemerintah dan tambahan armada. (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Soeparmo, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi, Said Didu).

b. Untuk perbaikan produktivitas, merpati harus menambah jumlah armada, walaupun tidak tercantum dalam tabel armada yang ada di rKa 2006, apalagi jika tipe pesawat yang lebih efisien seperti tipe Classic, yang terdiri dari B737 seri 300, seri 400, dan seri 500. tipe ini memiliki kesamaan (commonality) dalam hampir semua komponen dan rating Crew. Seluruh merpati dan banyak airlines lain menginginkan tipe Classic waktu itu (saksi Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Bagus, Pering, Avianto, Gunawan Koswara, Albert Burhan).

c. tipe Classic bukanlah tipe baru di merpati. merpati pernah menggunakan tipe B737­400 dan B737­300 di tahun 2003­2005, tapi kemudian pesawat tipe itu ditarik oleh Lessor geCaS dan StaS karena merpati menunggak pembayaran Sewa Bulanan. Di tahun 2006 itu merpati masih memiliki semua sumber daya yang diperlukan seperti crew, spare parts, dan sistem untuk meng­operasikan tipe Classic itu (saksi Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Bagus, Pering, Avianto).

Pledoi Lengkap.indd 51 04/02/2013 10:55:33

Page 60: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

52 PLEDOI HOtasi naBaBan

d. merpati terus menyisir pesawat­pesawat tipe Classic yang masih mungkin di­sewa dengan melihat data­data yang disediakan Faa. Salah satu yang dijajaki adalah pesawat B737­500 milik Lehman Brothers yang ditawarkan oleh Bristol sebagai unit bisnisnya. Pada mei 2005, Bristol meng­ijinkan merpati melihat kondisi pesawat yang baru selesai sewa nya di China. Karena Sdr. Yunus Dzulisnain, ketua Unit aicrcraft Procurement, sedang memeriksa pesawat B737­300 yang akan dibeli­sewa dengan Pemda merauke di amerika Serikat, maka rapat Direksi meminta Sdr. tony Sudjiarto yang sedang menjabat sebagai gm Perencanaan untuk memeriksanya karena keahliannya (saksi Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Avianto, Bagus).

e. Setiap pesawat memiliki nomor seri (serial number) yang unik. Di saat taLg menawarkan kedua pesawat dengan serial number 24898 dan 23869, merpati mengetahui keberadaan dan kondisi pesawatnya, karena secara umum Faa (regulator penerbangan di aS) memonitor setiap nomor seri pesawat di dunia. Hal ini menunjukkan transparansi atas pesawat mana yang akan disewa, sukar untuk me­rekayasa hal ini (saksi Nyoman Suwinadja, Pering, Avianto, Bagus).

3. tuntutan “saya telah mengadakan pesawat B737­500 dan B737­400 di luar rencana seperti di rKa 2006 dan tidak mengajukan perubahan rKa 2006” adalah TIDAK BENAR karena adanya flexbilitas diberikan di dalam RKA itu sendiri, dengan fakta sebagai berikut:

a. Pasal 4.4.1.4 di rKa 2006 memberi keleluasaan bagi perusahaan untuk merubah tipe dan jumlah armada pesawat. Seperti dijelaskan di kronologi, klausul ini dimaksudkan untuk memberi ruang bagi upaya pencarian tipe Classic yang sudah lama diinginkan oleh seluruh

Pledoi Lengkap.indd 52 04/02/2013 10:55:33

Page 61: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

53kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Menyambut Pesawat Classic Family pertama seri B 737-400, di tahun 2003.

Pledoi Lengkap.indd 53 04/02/2013 10:55:33

Page 62: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

54 PLEDOI HOtasi naBaBan

perusahaan. (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Soeparmo, Gunawan Kos­wara, Suyitno Affandi).

b. Sofyan Djalil dan Said Didu khusus menekankan pentingnya flexibilitas RKA BUMN karena bisnis sangat dinamis, bukan seperti lembaga pemerintah. Pemegang Saham berpendirian setiap rKa BUmn harus memberi flexibilitas pada Direksi untuk mengambil opsi yang lebih baik dari yang tercantum di rKa karena itulah hakekat tanggungjawab kepengurusan diberikan untuk bertindak lebih baik daripada yang direncanakan,

c. Said Didu, sebagai mantan Sekretaris Kementrian negara BUmn, menegaskan bahwa Kep. men. BUmn no 101/mBU/202 tentang Penyusunan rKa BUmn adalah sebagai

Rekan-rekan MNA sebagai saksi, saat disumpah pada persidangan Agustus 2012.

Pledoi Lengkap.indd 54 04/02/2013 10:55:34

Page 63: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

55kami kOrBan kejaHatan Orang lain

pedoman umum bagi setiap BUmn untuk menyusun rKa masing­masing. akan tetapi, setelah rKa itu disahkan oleh rUPS, maka Keputusan itu adalah pedoman tertinggi dan mengikat bagi BUmn itu sesuai UU no. 40/2007 Perusahaan terbatas dan UU no. 19/2003BUmn. artinya, jika telah memberikan ijin bagi Direksi untuk merubah armada seperti di rKa 2006 itu, maka dengan sendirinya tidak perlu lagi untuk perubahan armada.

d. Direksi tidak memerlukan ijin dari Komisaris dan Pemegang Saham untuk memutuskan Sewa Operasi karena Sewa Operasi bukan hal­hal yang harus mendapat persetujuan keduanya seperti di Pasal 11 ayat 7 dan 10 anggaran Dasar Pt. mna (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi, dan ahli Sofyan Djalil, Said Didu).

e. Upaya mencari tipe pesawat itu kandas sebanyak 13 kali sepanjang tahun 2006. Pihak Lessor tidak menanggapi atau menghentikan proses permintaan lease dari merpati, karena reputasi dan kondisi keuangan merpati yang buruk (saksi Avianto, Nursatyo, Nyoman Suwinadja, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi).

f. Sumber dana untuk SD bagi taLg itu berasal dari cash operasional yang disisihkan dan diawasi bersama oleh semua Direksi dalam Cash Plan. Laporan Cash Plan disampaikan setiap hari Senin ke Deputi BUmn sebagai Wakil Pemegang Saham dengan tembusan ke seluruh Komisaris dan Direksi. Pada awal Desember 2006 tercatat rp 18.6 milyar telah disisihkan sebagai pos Deposit Pesawat Cash Plan, sebagai hasil penerimaan dari operasional armada B737­200 dan yang lain seperti tercantum dalam rKa 2006 (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Soeparmo, Heru Lestario, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi).

Pledoi Lengkap.indd 55 04/02/2013 10:55:34

Page 64: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

56 PLEDOI HOtasi naBaBan

g. Bagi merpati, solusi keluar dari kesulitan keuangan yang sudah sangat membelit itu adalah menambah armada pesawat yang lebih memberi pemasukan lebih besar dan biaya lebih hemat. Program restrukturisasi lain seperti pengurangan karyawan dan pengurangan hutang akan tidak berarti apa­apa tanpa penambahan armada yang lebih baik seperti Classic (saksi Gunawan Koswara, Suyitno, Said Didu).

h. Dalam sejarah merpati, Direksi tidak pernah merubah rKa dan minta persetujuan jika ada penyesuaian pengadaan sewa pesawat sepanjang penyesuaian itu dapat dibuktikan memberi hasil lebih baik dan dilaporkan kepada Pemegang Saham (saksi Guntur Aradea, Harry Pardjaman, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Soeparmo, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi).

i. adanya Surat Komisaris Utama tentang tanggapan atas Business Plan tahun 2007 kepada meneg BUmn selaku

Pledoi Lengkap.indd 56 04/02/2013 10:55:34

Page 65: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

57kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pemegang Saham pada 1 november 2006 yang menekankan pentingnya penambahan armada sebagai prioritas utama penyelamatan merpati dan menyebut tipe B733 Family Classic sebagai tujuan perbaikan armada merpati (saksi Guntur Aradea, Nursatyo, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi).

j. Kemudian menteri negara BUmn menyetujui Business Plan merpati tahun 2007 pada tanggal 10 november 2006 dengan menyebut keperluan 10 unit tipe B733 Family Classic tersebut. Surat ini 1 bulan sebelum adanya Proposal taLg ke merpati yang menanggapi pengumuman merpati di Website (saksi Guntur Aradea, Nursatyo, Gunawan Koswara, Suyitno Affandi).

4. tuntutan “saya telah membayarkan Security Deposit (SD) sejumlah $ 1 juta untuk 2 pesawat padahal baru ada hanya 1 Lease Agreement yang ada” adalah TIDAK BENAR, karena acuan utama transaksi adalah hanya LASOT dengan fakta sebagai berikut:

a. Putusan Pengadilan District of Columbia yang meme­nangkan gugatan merpati terhadap taLg pada 9 Juli 2007 mencantumkan “Pembayaran ($ 1 juta) dilakukan sesuai dengan kesepakatan bagi penggugat untuk menyewa dua pesawat terbang komersial dari tergugat yang harus dikirim masing­masing tanggal 4 Februari 2007 dan 20 maret 2007” (sesuai penerjemah Fatchurozak). artinya hakim pengadilan itu, richard Leon, hanya menggunakan kesepakatan yang memuat kewajiban untuk 2 pesawat, yaitu pada LaSOt untuk 2 pesawat.

b. mengikuti logika hakim richard Leon, maka penjelasannya di putusan itu: “messner belum mengembalikan dana­dana

Pledoi Lengkap.indd 57 04/02/2013 10:55:34

Page 66: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

58 PLEDOI HOtasi naBaBan

tersebut kepada merpati sesuai dengan ketentuan­ketentuan dalam perjanjian sewa”, menegaskan bahwa LASOT itulah adalah perjanjian sewa yang sah dan mengikat.

c. Dasar dari penempatan SD adalah pengikatan antara merpati dan taLg di dalam LaSOt atau LOi. Sesuai kelaziman di bisnis sewa pesawat, SD harus ditem patkan setelah adanya LOi, untuk mengikat pesawat kepada airlines yang menaruh SD itu. Jumlah dan bentuk SD ditentukan sesuai dengan kesepakatan kedua pihak (saksi Guntur, Harry, Nyoman, Kenedy, Nursatyo, Gunawan Koswara, Avianto, Bagus).

d. LaSOt sudah mengikat kedua pihak karena berisi kewajiban masing­masing pihak dan ditandatangani secara sadar oleh pihak yang memiliki kewenangan (saksi Erman Radjagukguk, Supancana).

e. Jika LaSOt tidak diakui, dan hanya mengacu pada Lease agreement, seperti yang di­tuduhkan oleh JPU, maka taLg hanya harus mengembalikan $ 500,000, atau jika mengikuti logika JPU maka merpati yang malah akan dirugikan (saksi Supancana, Lawrence Siburian, Yoseph Suardi). Sangkaan, tuduhan, tuntutan JPU bahwa “Lease Agreement hanya 1” seperti itu lah yang dapat berpotensi membuat kerugian negara, jika mengikuti dalil JPU sendiri.

5. tuntutan “saya telah membayarkan Security Deposit (SD) sejumlah $ 1 juta tanpa menunggu Aircraft Purchase Agreement antara east Dover dan taLg” adalah TIDAK BENAR, dengan fakta sebagai berikut:

f. merpati dan taLg telah sepakat bahwa Summary of Term (SOT) antara taLg dan east Dover sudah merupakan perjanjian yang mengikat karena ada kewajiban masing­

Pledoi Lengkap.indd 58 04/02/2013 10:55:34

Page 67: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

59kami kOrBan kejaHatan Orang lain

masing pihak dan ditanda tangani oleh pihak yang sah dan adanya imbalan yang seimbang. SOt adalah penawaran yang ditandatangani lebih dulu oleh east Dover kepada taLg, yang jika setelah dibahas dan disetujui dan ditandatangani kembali oleh taLg, menjadi mengikat seperti sebuah perjanjian (saksi Erman Radjagukguk, Supancana, Lawrence Siburian).

g. email alan messner tanggal 20 Desember mene gaskan bahwa SOT adalah sebuah aircraft purchase agreement. Jika salah satu wanprestasi sehingga pesawat tidak jadi dibeli taLg, maka bagi merpati, taLg wajib mengembalikan SD itu sesuai LaSOt (saksi Lawrence Siburian).

h. LaSOt merupakan kesepakatan kedua belah pihak yang mengikat bagi merpati dan taLg. Penawaran taLg untuk membeli dan menyewakan ke merpati adalah peluang bagus bagi merpati di saat pesawat Classic ini susah diperoleh. Di tengah permintaan yang banyak, tidak mudah bagi taLg memperoleh komitmen dari east Dover dalam SOt. Bagi taLg, kepastian sewa dari merpati menjadi syarat sebelum investasi membeli pesawat itu. Jadi ini merupakan kewajiban yang seimbang yang harus

Sofyan Djalil Said didu

Pledoi Lengkap.indd 59 04/02/2013 10:55:35

Page 68: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

60 PLEDOI HOtasi naBaBan

dilakukan hampir bersamaan. (saksi Erman Radjagukguk, Supancana, Lawrence Siburian, Nursatyo).

i. Sesuai kelaziman di dunia airlines, sebuah SOt atau LOi adalah mengikat para pihak, sehingga wajib dilaksanakan dan punya kekuatan hukum jika ada sengketa di waktu mendatang. Sebagai contoh, penempatan Security Deposit oleh Batavia air ke lessor Cit dengan dasar LOi menun­jukkan bahwa LOi adalah suatu yang mengikat bagi Batavia untuk membayar Security Deposit sebelum Cit menyediakan pesawat.

Pledoi Lengkap.indd 60 04/02/2013 10:55:35

Page 69: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

61kami kOrBan kejaHatan Orang lain

6. tuntutan “saya telah mengetahui Security Deposit (SD) akan digunakan untuk keperluan lain atas dasar surat tanggal 15 Desember 2006”, adalah TIDAK BENAR, karena surat itu sama sekali tidak ada hubungan dengan LASOT, dengan fakta berikut:

a. Surat itu dibuat dari alan messner ke Hume associates tanpa tembusan apa­apa ke merpati, sehingga tidak jelas peruntukannya. tim aircraft Procurement tidak memberi tanggapan sama sekali atas surat itu karena tidak melihat ada kaitan sama sekali dengan skema LaSOt yang sedang dibahas dan kemudian ditandatangani pada 18 Desember.

b. Surat itu adalah salah satu dari beberapa komunikasi email antara taLg dan tim aircraft Procurement yang tidak sama dengan skema akhir seperti di LaSOt. isi surat itu menyebut tanggal transfer, pihak tujuan , dan maksud deposit yang sangat berbeda dengan LaSOt.

IB Supancana Erman Radjagukguk

Pledoi Lengkap.indd 61 04/02/2013 10:55:35

Page 70: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

62 PLEDOI HOtasi naBaBan

c. email alan messner ke merpati tanggal 19 Desember 2006 menegaskan skema penempatan Security Deposit seperti yang tercantum di LaSOt, yaitu Security Deposit akan diam disimpan di kantor hukum Hume associates dan tidak akan dipindahkan. ini sama sekali berbeda dengan surat tertanggal 15 Desember itu. Pegangan perjanjian kita adalah LaSOt, bukan dokumen lain di luar itu.

Yang mulia, surat itu sama sekali tidak akan membantu kami bahwa suatu saat taLg akan “menyelewengkan” uang merpati. tim aircraft Procurement merpati tidak menanggapi surat itu karena tidak ada relevansi sama sekali. Jika sekiranya isi surat itu benar dan diasumsikan semua pihak memenuhi kewajibannya, bahwa uang itu diserahkan taLg ke Bristol, yang merupakan unit penyewaan dari Lehman Brothers juga, kemudian Bristol menyewakan pesawat ke taLg, kemudian dari taLg ke kami, kerugian merpati tidak ada.

Persoalan utama dari perkara ini adalah Jon Cooper dan alan messner mengalihkan uang itu untuk kepentingan pribadinya. Walaupun kita mengulur waktu hingga jam­jam terakhir sebelum dead­line tanggal 20 Desember pk 23 waktu aS sebelum pengiriman transfer uang itu, kami tidak bisa memperoleh indikasi adanya itikad buruk mereka, tidak juga dari isi surat itu.

7. tuntutan “saya tidak mengindahkan Legal Opinion (LO) dari Divisi Legal merpati tentang resiko penempatan SD itu” adalah TIDAK BENAR, karena maksud LO dibuat belakangan setelah transfer dilakukan, dengan fakta sebagai berikut:

d. Legal Opinion itu dibuat pada tanggal 22 Desember 2006, dalam 3 versi surat berbeda, setelah pengambilan keputusan Direksi untuk penempatan SD pada tanggal 21

Pledoi Lengkap.indd 62 04/02/2013 10:55:35

Page 71: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

63kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Desember 2006. Saat itu Kenedy mengikuti perkembangan semua upaya pencarian pesawat termasuk taLg secara intensif, termasuk permintaan tim aircraft Procurement kepada Kenedy untuk memeriksa draft LaSOt pada tanggal 18 Desember 2006 (yang dikirimkan saksi Bagus Panuntun melalui email kepadanya), menghadiri dan mengikuti teleconference (amerika­indonesia) dalam pembahasan Lease agreement, klarifikasi terhadap isi surat dan email alan messner tertanggal 19 dan 20 Desember 2006 tentang keamanan Security Deposit, aircraft Purchase agreementpada tanggal 20 Desember 2006, sekaligus yang bersangkutan menyelesaikan final Lease agreement untuk B737­500 beberapa saat kemudian. Bagaimana bisa suatu pendapat baru diberikan setelah ada keputusan dibuat padahal sudah mengetahui akan adanya dead­line SD itu? (saksi Guntur Aradea, Kenedy, Wina, Bagus, Soeparmo).

e. Legal Opinion itu dibuat tanpa alamat tujuan, atas inisiatif sendiri, tanpa ada permintaan dari Direksi atau pejabat yang lain, sehingga tidak jelas siapa yang harus bertanggungjawab untuk tindak lanjut (saksi Guntur Aradea, Nursatyo, Kenedy, Wina, Soeparmo, Tony).

f. Saat itu tidak ada SOP merpati yang mengatur tentang Legal Opinion baik proses dan persyaratannya, sehingga

Guntur AradeaHarry Pardjaman

Pledoi Lengkap.indd 63 04/02/2013 10:55:36

Page 72: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

64 PLEDOI HOtasi naBaBan

Legal Opinion bukan sesuatu yang mutlak dan tidak wajib untuk diikuti. tidak ada parameter pasti untuk mengukur derajat kehati­hatian dalam pengambilan keputusan. (saksi Kenedy, Wina, Guntur, Nursatyo).

g. Jika Kenedy dan tim Legal sangat kuatir akan resiko dengan taLg, tidak ada satupun saksi atau bukti yang menunjukkan ada upaya pemberitahuan secara verbal atau email sebelum Legal Opinion itu kepada Direksi dan tim aircraft Procurement pada hari­hari antara 18 hingga 21 Desember 2006.

h. Substansi dari Legal Opinion ini sebenarnya sudah dilakukan oleh tony dan tim aircraft Procurement secara maximal. mereka telah berupaya menegosiasi Kontra Jaminan atau bentuk SD selain cash. akan tetapi karena posisi tawar merpati lebih lemah, dan sesuai kelaziman seperti airlines lain, merpati menyetujui SD dalam bentuk cash. Selain itu untuk mengurangi resiko, merpati menyetujui penunjukan kantor hukum Hume sebagai custodian selaku safekeeping property sesuai peraturan di aS. merpati pernah melakukan hal yang sama sebelumnya, menggunakan jasa pihak ketiga untuk penitipan deposit termasuk kantor hukum (saksi Guntur, Nyoman Suwinadja, Nursatyo, Soeparmo, Kenedy, Avianto, Bagus, Lawrence Siburian).

Nyoman Pering dan Soeparmo

Pledoi Lengkap.indd 64 04/02/2013 10:55:36

Page 73: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

65kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Yang mulia, jika saya membawa mobil, tidak mungkin saya mematikan speedo meter karena akan ber­resiko kecelakaan. Sebagai pengambil keputusan, Direksi tentu memperhatikan semua informasi dan pendapat yang ada agar resiko kegagalan ditekan. Bagaimana logikanya jika pendapat diberikan setelah keputusan? atau penunjuk speedo meter baru memberitahu kecepatan sudah melampaui 140 km/jam beberapa menit setelah saya injak gas?

8. tuntutan “saya tidak melalakukan Due Diligence yang lebih lama dan lebih detil terhadap taLg dan Kantor Hukum HUme”, adalah TIDAK BENAR, karena upaya sudah maximal dalam keterbatasan waktu:

a. mengacu pada LaSOt, batas waktu penempatan SD adalah hanya 3 hari karena adanya tenggat waktu dari tanggal penandatanganan SOt antara taLg dan east Dover. Di negara maju seperti aS, informasi utama dapat diperoleh dalam waktu singkat, tanpa birokrasi. Jadi Direksi berhak punya pertimbangan/judgement antara jumlah informasi utama yang dimiliki dengan waktu tersedia (saksi Supancana, Sofyan Djalil)

b. Direksi merpati dapat saja meminta uji tuntas (due diligence) lebih dalam yang berarti perlu waktu lebih lama lagi, tapi berarti transaksi akan batal karena taLg tidak bisa memperpanjang komitmen dengan east Dover lagi. merpati telah gagal 13 kali memperoleh pesawat Classic sepanjang tahun 2006, maka Direksi menginginkan kali ini jangan gagal lagi, sehingga berupaya keras mengumpulkan informasi penting selama 3 hari (saksi Nursatyo, Supancana, Sofyan Djalil).

c. Sebelum dengan taLg, merpati tidak pernah melakukan pemeriksaan calon Lessor seperti ke taLg, apalagi uji

Pledoi Lengkap.indd 65 04/02/2013 10:55:36

Page 74: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

66 PLEDOI HOtasi naBaBan

Pledoi Lengkap.indd 66 04/02/2013 10:55:37

Page 75: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

67kami kOrBan kejaHatan Orang lain

tuntas (due diligence), termasuk Lessor kecil yang baru berdiri seperti aergO, aFa, aventura, dan tidak ada masalah. namun di saat dengan taLg ini, justru merpati melakukan upaya extra dibanding kebiasaan dengan mencoba menggali informasi lebih banyak, melalui jasa Lawrence dan pencrian informasi di antara airlines (saksi Avianto, Bagus,Tony)

d. tidak ada uji tuntas yang dapat mengungkapkan niat seseorang. Jika niat Cooper tetap jahat, seberapa pun bonafide taLg dan Hume, dia akan tetap melakukan pelanggaran hukum demi menguasai uang merpati. tidak ada indikasi yang kami peroleh sebelum keputusan penempatan Security Deposit bahwa Jon Cooper akan membeli saham Hume associates sehingga dapat mengambil uang merpati itu. Banyak kejadian di dunia bisnis sehari­hari bahwa mitra yang bonafide, yang sudah dikenal sejak lama, ternyata mempunyai niat melakukan kejahatan/menipu mitra bisnisnya.

Yang mulia, inilah sebuah kenyataan adanya “assymetric information” atau “informasi tidak sebangun” dalam keputusan bisnis. Bahwa dalam suatu transaksi tetap akan ada informasi yang tidak sama di antara kedua pihak. apalagi jika informasi itu didorong oleh niat dan keingingan “jahat”. Berapapun waktu yang tersedia pada waktu itu untuk melakukan uji tuntas (due diligence), tetapi jika pihak taLg menyimpan niat untuk mengambil uang merpati, maka kejadian itu tidak bisa dihindarkan, kecuali sistem dapat menghukum mereka hingga uang kembali atau penjara badan. informasi penting yang kami tuju adalah “siapa” taLg itu, karena “siapa” lebih penting dari “apa”. Dengan latar belakang yang meyakinkan dari seorang profesional di bisnis sewa pesawat dan profesor hukum sebuah universitas terkemuka aS, di tambah keberadaan di lingkungan elit Washington DC, ibukota aS, kecil kemungkinan mereka dapat menjadi “penipu”.

Pledoi Lengkap.indd 67 04/02/2013 10:55:37

Page 76: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

68 PLEDOI HOtasi naBaBan

Definisi Korupsi menurut Sayaapapun definisi korupsi yang banyak diperdebatkan, termasuk

delik formil maupun material, kita semua sepakat, perbuatan korupsi harus ada motif dan kepentingan yang terwujud dalam sebuah kesengajaan. Dalam bahasa sederhana yang dipahami anak­anak saya adalah: korupsi = mencuri. mencuri selalu datang dengan sengaja. Seperti yang disampaikan ahli pidana Prof. eddy Hiariej di persidangan, rumusan kalimat “perbuatan melawan hukum” di Pasal 2 UU tipikor mengandung arti “barangsiapa yang dengan sengaja …”. Harus ada kesengajaan sehinga suatu perbuatan dianggap sebuah pidana. Di manakah bukti bahwa kami lalai dan sengaja menghilangkan deposit itu? Di manakah bukti bahwa kami memiliki motif pribadi dari transaksi ini?

Oleh karena itu, saya memohon agar dapat dibebaskan dari segala tuntutan.

JPU dalam tuntutannya mengatakan berkali­kali kami “berdalih”. “Dalih” apa yang kami siapkan untuk pembenaran? Karena semua yang kami jelaskan adalah apa adanya sebagai dasar pertimbangan dan keputusan kami sebagai Direksi yang diberi kewenangan untuk mengelola perusahaan sebaik mungkin sesuai prinsip dengan bukti­bukti: • Profesionalisme: menggunakan tenaga ahli dalam evaluasi

pesawat, perjanjian, hingga pemeriksaan taLg • Efisiensi: menggunakan jasa Lawrence yang sudah ada di

Washington, mengirim 1 orang saja ke aS untuk meng­inspeksi pesawat

• Transpransi: memberitahu berkali­kali di website pencarian pesawat secara global, seluruh perkembangan pencarian pesawat dibahas di rapat Direksi dan dilaporkan ke Pemegang Saham setiap minggu

• Kemandirian: tidak ada hubungan kepentingan antara orang merpati dengan para pihak, taLg, Hume, Lawrence, dan lawyer merpati di Washington

Pledoi Lengkap.indd 68 04/02/2013 10:55:37

Page 77: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

69kami kOrBan kejaHatan Orang lain

• Akuntabilitas: transaksi dengan taLg dan setiap perkem­bangan upaya pengejaran uang dilaporkan ke Pemegang Saham

• Pertanggungjawaban: perkara taLg telah dilaporkan dan di­eximinasi semua pihak baik Komisaris, Pemegang Saham, BPK, Bareskrim, KPK, dan Kejaksaan sendiri. Pemegang Saham mengeluarkan ‘equit de charge’ atas Laporan Perusahaan tahun 2007 yang mencakup perkara taLg.

• Kewajaran: semua proses internal dan external dilakukan dalam batas wajar, tidak ada indikasi dominasi pengambilan keputusan, harga dan syarat di LaSOt wajar.Saya sampaikan ringkasan keterangan Ahli Sofyan Djalil,

mantan menneg BUmn atasan saya langsung saat itu, untuk menilai apakah saya telah mengikuti prinsip gCg seperti Pasal 5 ayat (3) UU no. 19 tahun 2003 tentang BUmn sebelum mengambil keputusan. Penasehat Hukum akan mengupas lebih jauh.1. Adanya itikad baik (good faith): Pada saat itu, merPati

memang memerlukan pesawat untuk meningkatkan pelayanan dan pendapatan, maka Direksi memutuskan untuk menyewa pesawat yang lebih efisien yaitu Boeing 737­400 dan Boeing 737­500 dari yang sudah dioperasikan merPati sebelumnya, yaitu Boeing 737­200. Keputusan itu semata­mata for the best interest of company atau “keputusan yang terbaik untuk perusahaan”. Secara praktek, good faith dapat dibuktikan sebaliknya: apakah terdapat konflik kepentingan atau tidak, jika terdapat konflik kepentingan tidak ada good faith. Dalam persidangan, terDaKWa jelas tidak mendapatkan keuntungan finansial, atau tidak ada aliran dana yang didapat dari penyewaan pesawat dari taLg.

2. Keputusan dibuat dengan “care” atau prinsip kehati­hatian: apakah terdakwa sudah mengelola seperti harta pribadinya sendiri, di mana jika dikelola seperti harta pribadinya sendiri maka dia akan hati­hati sekali, tidak serampangan. Pilihannya saat itu menaruh dalam bentuk cash atau escrow account. merpati sendiri sudah meminta untuk menempatkan security

Pledoi Lengkap.indd 69 04/02/2013 10:55:37

Page 78: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

70 PLEDOI HOtasi naBaBan

deposit tidak dalam bentuk cash atau tunai. namun saat itu bargaining position atau posisi tawar merPati sangat lemah dihadapan lessor, sehingga ketika lessor menolak menggunakan escrow account dan tetap menginginkan cash (tunai), maka terDaKWa bersama Direksi tinggal memilih: take it or leave it; terDaKWa dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti keinginan lessor atau tidak melakukan apa­apa. “ Pada saat itu, terDaKWa sempat mencari informasi pengecekan tentang keberadaan taLg dalam waktu yang sempit. informasi yang didapat memang tidak sepenuhnya dikuasai, tetapi secara optimum judgement­nya dianggap sudah memadai. namun, ternyata pihak lessor wanprestasi. merPati lalu menggugat lessor (taLg) ke Pengadilan amerika Serikat, dan merPati memenangkan gugatan. itu artinya, terDaKWa sebagai direktur utama, merPati sebagai Corporate telah melakukan tindakan yang sudah memadai, sehingga terDaKWa diang­gap sudah menjalankan prinsip kehati­hatian.

3. Dilakukan secara seksama (diligence): artinya, di dalam meng ambil keputusan sudah memperhatikan ketentuan per­aturan­peraturan yang ada, mengikuti praktek­praktek dan kebiasan yang berlaku dalam dunia bisnis. terDaKWa telah mengikuti pro curement sewa pesawat sesuai standar industri dan kelaziman yang ada dan secara transparan. Seperti dalam mencari pesawat, merPati memasang iklan terbuka di web site www.speednews.com sehingga rencana penyewaan pesawat dengan taLg dilakukan terbuka dan diputuskan oleh seluruh Direksi; dalam mengikat perjanjian melalui LaSOt, SOt menempatkan security deposit, semuanya sesuai dengan hukum internasional dalam hal sewa menyewa pesawat.

4. Diambil secara independen: artinya Direksi mem buat per­janjian tanpa paksaan dari pihak lain. Penger tian lain dari inde­pen den ini, adalah tidak ada suap. terDaKWa tidak pernah terbukti menerima apapun terkait penyewaan pesawat dari taLg.

Pledoi Lengkap.indd 70 04/02/2013 10:55:37

Page 79: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

71kami kOrBan kejaHatan Orang lain

5. Tanpa benturan kepentingan (no conflict of interest): adanya putusan Pengadilan District of Columbia, amerika Serikat, yang memenangkan merPati itu menunjukkan bahwa perjanjian tersebut (dengan taLg) telah dilakukan sesuai dengan persyaratan yang seharusnya, sehingga menunjukkan tidak ada benturan kepentingan dengan terdakwa.

memang, jika ada kepentingan kami, mengapa kami menggugat TALG ke pengadilan aS hingga menang pada Juli 2007? Jika ada aliran uang ke salah satu dari kami, mengapa Jon Cooper dan alan messner di sidang mediasi Juli 2008 mengaku mereka menerima uang $ 1 juta itu dan membagi di antara mereka? Bukankah saksi dari kejaksaan sendiri, Yoseph Suardi, berpendapat uang itu berada di kedua orang itu dan tidak mungkin ada aliran uang ke orang merpati?

Jon Cooper bisa saja menyatakan telah memberikan seba gian uang atau meng­entertain salah satu kami supaya pengadilan aS menganggap penggunaan uang itu adalah sebuah kesepakatan sehingga mengurangi konsekuensi hukum kepada mereka. tetapi rupanya sebagai profesor hukum, Jon Cooper tidak melakukannya, karena berbohong di depan hakim akan jauh memberatkan dia, sehingga dia mengaku apa adanya atas penggunaan uang itu.

Jika saya me­rekayasa pengadaan pesawat ini dan me mak sakan pembayaran Security Deposit itu dan tidak men dapatkan apa­apa, bahkan mendapat resiko pidana seperti sekarang, bukankah saya pantas menjadi orang paling tidak waras? Saya tidak mengerti bagaimana tuntutan Jaksa mengatakan adanya kesengajaan tanpa pembuktian motif.

Prof. Eddy Hiariej memberi ilustrasi sebuah mobil Bank indonesia berisi uang dirampok. Kemudian supirnya dituduh korupsi karena dianggap lalai sehingga uang negara hilang. “Hanya orang gila yang menganggap ini sebuah perkara korupsi”, ketusnya.

Suatu perbuatan dan adanya pelaku terjadi dalam rangkaian

Pledoi Lengkap.indd 71 04/02/2013 10:55:37

Page 80: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

72 PLEDOI HOtasi naBaBan

peristiwa dan tindakan yang logis dan runtut. Jika logika sederhana saja tidak dapat menemukan motif dari pelaku, bagaimana suatu dakwaan pidana korupsi bisa ada?

Saya coba memberi ilustrasi sederhana. Saya kehilangan mobil, lalu panggil polisi. Kami pun sepakat

untuk mengejar maling itu dan ketemu. maling itu mengaku. namun, dia ada di seberang sungai. Untuk menyeberang sungai perlu peralatan, jadi kami balik ke rumah dulu. Begitu sampai di rumah saya ditahan polisi karena lalai. alasan polisi, gerbang rumah saya grendel nya kurang kuat sehingga maling mencuri mobil saya. Saya menjelaskan bahwa grendel itu sudah lama dipakai dan tetangga lain menggunakan grendel yang sama. Polisi itu tidak peduli. Dia mengatakan masih ada grendel yang berkualitas lebih baik sehingga jika saya gunakan grendel kuat itu maka tidak akan terjadi pencurian. Jadi, objek masalah dalam perkara ini beralih. Peristiwa pencurian beralih menjadi persoalan tetek­bengek tentang grendel.

ilustrasi lain seperti ini. ini isu peka hari ini. ada seorang gadis berjalan melalui sebuah

gang di malam hari. Setiap hari dia melewati gang itu dengan lampu seadanya dan selalu ada beberapa pemuda yang nongkrong. Kali ini dia apes. Pemuda itu menyerang dan memperkosa dia. Setelah berhasil kabur dia minta bantuan hansip. Bukannya mengejar

Eddy O.S. Hiariej

Pledoi Lengkap.indd 72 04/02/2013 10:55:38

Page 81: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

73kami kOrBan kejaHatan Orang lain

pemuda itu, hansip malah bertanya mengusut dia: apakah sudah memeriksa situasi dengan cermat sebelumnya? apakah kenal dengan para pemuda itu? Kesimpulan hansip, gadis itu lalai. Seharusnya sebelum masuk gang, gadis itu harus sudah tahu yang nongkrong saat itu adalah pemuda berbeda dan sedang mabuk. masalah beralih. Hansip itu tidak melihat sesuatu sangat berarti dari korban telah hilang, tapi hanya fokus pada hal teknis untuk menjelaskan mengapa gadis itu apes.

ilustrasi lain lagi.Saya naik motor di jalur yang benar. ada mobil yang keluar jalur

menyerempet saya sampai jatuh. mobil itu berhenti dan mengaku pada polisi. melihat pemilik mobil itu orang asing yang susah diajak bicara dan damai, maka polisi itu mengalihkan pemeriksaan ke diri saya, dimulai dari Sim, StnK, tanda Kir, kondisi motor saya, dan seterusnya

tentu saja itu semua ilustrasi yang tidak akan dilakukan oleh penegak hukum yang profesional.

tapi dalam perkara saya, justru JPU telah melakukan hal seperti ilustrasi itu. Pidsus telah memaksakan dalil bahwa musibah, apes, penipuan, penggelapan, dan kejahatan orang lain itu bersumber dari kesalahan hakiki saya sebagai seorang Direktur Utama BUmn, yaitu LALAI….dianggap “tidak prudent”. Pidsus tidak menindaklanjuti fakta bahwa saya telah menjadi korban kejahatan 2 warga negara aS itu.

Sumber masalah dari perkara ini adalah perbuatan jahat kedua orang itu. Solusi masalah ini seharusnya adalah mengupayakan pengejaran piutang merpati itu dengan kerjasama di antara Kejaksaan, interpol, Kedutaan Besar ri, dan merpati sendiri dengan biaya se­efisien mungkin, sehingga tidak perlu membuang sumber daya sampai di persidangan saat ini.

Pledoi Lengkap.indd 73 04/02/2013 10:55:38

Page 82: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

74

Tempat Sidang, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta

Pledoi Lengkap.indd 74 04/02/2013 10:55:38

Page 83: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

75

4

PerlinDungan Hukum

Di SUatU siang, 3 tahun setelah saya mundur dari merpati, sebuah telpon masuk dari nomor tidak dikenal. “Pak, saya X,

karyawan Merpati, ada surat penting. Bisa minta nomor fax nya?”. Beberapa menit kemudian suara fax berbunyi mengeluarkan secarik kertas istimewa. Kop surat KPK, tertanggal 27 Oktober 2009, ditandatangani Handojo Sudradjat, ditujukan ke Y, nama pelapor pertama perkara Sewa Pesawat ini. Surat itu diambil dengan diam­diam oleh X dari meja Y karena X kasihan kepada saya. Saat itu September 2011, tepat 1 bulan sejak Jam Pidsus menjadikan saya tersangka Korupsi.

Cepat saya baca ketiga paragraf dan mata saya tertumbuk ke frasa “tidak memenuhi kriteria tindak pidana korupsi”. Saya ingin meloncat dan berteriak gembira. Segera saya telpon banyak orang. Dengan semangat, saya membawa surat KPK itu ke pemeriksaan ketiga di gedung bundar. Didampingi guntur, Harry, dan tony, saya tersenyum lebar menyodorkan surat itu ke ketiga jaksa Pidsus di hadapan kami, Zainul arifin, Victor antonyus, dan Damha. Bersama surat itu, kami juga melampirkan hasil pemeriksaan Bareskrim Kepolisian tertanggal 27 September 2007 yang sudah kami ketahui, yang menyebut “belum diketemukan fakta perbuatan tindak pidana korupsi”.

Ketiga jaksa itu bergantian membaca kedua surat itu dan melihat satu sama lain, kemudian Victor memandang kami “Pak, setiap

Pledoi Lengkap.indd 75 04/02/2013 10:55:38

Page 84: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

76 PLEDOI HOtasi naBaBan

pihak punya cara pemeriksaan sendiri­sendiri. Di sini berbeda dengan KPK dan mabes (artinya Bareskrim). maaf pemeriksaan harus jalan terus.” Dia segera memasukkan kedua surat dalam amplop dan menutup dengan map.

Kami terus bertanya­tanya. “mengapa kami diperiksa lagi…. padahal Pidsus pernah memeriksa di 2008 …..padahal Kejaksaan ikut mengejar ke aS …. padahal …padahal …?” mereka pun menjawab pendek­pendek. “ini beda”. “Sudah dijadwalkan”. “ini tugas”. “Supaya beres”. “Silakan ikuti”.

Kami lunglai. tidak berdaya. tidak bisa berkata­kata. Kami belum punya penasehat hukum. apa adanya kami datang. Kami selalu kooperatif, karena percaya jaksa penyidik akan adil, paham hukum, dan punya keyakinan kuat mana yang korupsi, mana yang tidak, karena pengalaman puluhan tahun di perkara pidana. tidak ada yang bisa menjawab mengapa penyidikan dan penuntutan ini tidak mengindahkan penegak hukum lain dan pendahulu mereka sendiri.

Selama proses penyidikan di Pidsus, para penyidik telah konsisten merangkai sangkaan dalam sebuah cerita sebagai berikut: Saya secara sendirian telah merekayasa rencana pengadaan

pesawat Boeing B737­400 dan B737­500 sejak jauh hari, sengaja tidak memasukkan dalam RKA, sengaja tidak memberitahu Pemegang Saham akan tipe ini, sengaja tidak memberitahu Direksi lain tentang TALG, sengaja memaksa pembayaran Security Deposit, sengaja mengatur Lawrence yang memeriksa TALG dst. Cerita itu terus menerus muncul dalam pertanyaan di BaP

kepada saya dan rekan­rekan saya. Setiap kami menyampaikan bukti­bukti yang mematahkan sangkaan itu, para penyidik menjawab singkat: “silakan bukti-bukti itu disampaikan ke persidangan nanti!” Kami terkesima, padahal kami sudah membawa bukti­bukti keras bahwa:1. tidak mungkin satu Direksi memutuskan dan meng­eksekusi

Pledoi Lengkap.indd 76 04/02/2013 10:55:38

Page 85: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

77kami kOrBan kejaHatan Orang lain

keputusan itu sendiri. Kami tunjukkan contoh­contoh Circular Direksi, rapat Direksi, dan anggaran Dasar.

2. Semua Direksi dan management menginginkan tipe B737 Classic Family termasuk B737­400 dan B737­500 (Bt­3)

3. ada pasal 4.4.1.4 rKa 2006 tentang flexibilitas armada. Juga ada pasal 6.4.1 butir 3 dari rKa 2006 mempercepat pengikatan pesawat yang berarti penempatan Security Deposit sesuai kelaziman (Bt­10).

4. ada Circular Direksi untuk penempatan Security Deposit itu yang berisi tandatangan dan komentar yang menunjukkan ada informasi yang disampaikan dan ada pertimbangan (Bt­35).

5. Selain itu ada email dari alan messner ke tony Sudjiarto tanggal 19 Desember dengan tembusan direksi hanya ke guntur aradea yang menunjukkan Direksi lain mengikuti perkembangan taLg (Bt­27).Wajar kami bertanya­tanga “mengapa”?menarik mengamati Surat Perintah Direktur Penyidikan Jam

Tim Jaksa Penuntut Umum

Pledoi Lengkap.indd 77 04/02/2013 10:55:39

Page 86: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

78 PLEDOI HOtasi naBaBan

Pledoi Lengkap.indd 78 04/02/2013 10:55:39

Page 87: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

79kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Pidsus no. 95/F.2/Fd.1/5/2011 tanggal 12 mei 2011, yang hanya terpaut 5 hari sejak kecelakaan pesawat merpati di Kaimana Papua tanggal 7 mei 2012, dan hanya 1 hari sejak hari sejak pemanggilan Direksi merpati saat itu ke Pidsus Kejaksaan terkait kecelakaan di Kaimana itu.

apakah ini suatu kebetulan atau ada motif tertentu?Beberapa media media menyebut pernyataan dari Kejaksaan

antara lain “Itu kan sewa­menyewa. Duit sudah dibayar, tapi mana pesawatnya? Nggak ada kan? Yang jelas, itu ada unsur memperkaya diri sendiri. Pengadilan yang akan membuktikan itu.” Bagi JPU, pangkal masalah adalah “pesawat tidak datang”, bukan “deposit belum kembali”. Kesan dibuat ke arah “memperkaya diri sendiri” agar masyarakat tidak percaya kepada kami lagi karena ada indikasi ‘mencuri’. terakhir, “pengadilan” disebutkan sebagai pihak yang ‘terbeban’ membuktikan bahwa saya ‘pencuri’.

apakah ini adil, Yang mulia?Sejak menjadi tersangka, kami tentu saja mencari tahu,

mencari bantuan, mencari jalur untuk bertanya dan menjelaskan bahwa kami tidak salah. Saya, guntur, tony, dan rekan lain yang dipanggil dan diperiksa punya tanggungan keluarga. Kami bersusah payah mencari kerja setelah keluar dari merpati. Kami sangat takut kehilangan nama, kehilangan pekerjaan, kehilangan hidup. Kami ingin sebuah SP3, karena masyarakat tahu beberapa kasus dapat di­SP3 kan.

Kami sudah sangat kooperatif, tapi proses tetap dilanjutkan, bahkan perkara ini diumumkan Kejaksaan sebagai salah 1 dari 9 kasus yang menarik perhatian publik. Kami tidak tahu mau berbuat apa lagi.

Saya setuju dengan pernyataan Yang mulia dalam pers i dangan kami agar JPU jangan melempar bola panas ke persidangan ini, yang memaksa para hakim untuk menen dangnya. Sudah saatnya menghentikan kecenderungan ini.

Jika Pidsus ingin membuat kami susah, maka akan dicari

Pledoi Lengkap.indd 79 04/02/2013 10:55:39

Page 88: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

80 PLEDOI HOtasi naBaBan

Pledoi Lengkap.indd 80 04/02/2013 10:55:40

Page 89: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

81kami kOrBan kejaHatan Orang lain

kesalahan sekecil apapun seperti hal­hal administratif. namun perlu kami kritik terhadap administrasi yang terjadi di Kejaksaan. apakah administrasi Kejaksaan sendiri telah rapi tanpa cacat administrasi? Faktanya, Surat Perintah Penyidikan terhadap saya tanggal 12 mei 2011 (95/F.2/Fd.1/5/2011) dan 7 Juli 2011 (95/F.2/Fd.1/07/2011) memiliki nomor yang sama kecuali bulan. Demikian juga, saya bisa mempermasalahkan surat penempatan jaksa penyidik fungsional Pidsus di Kejaksaan agung. apakah sudah lengkap?

Contoh lain justru dari isi tuntutan JPU sendiri. JPU membuat kesalahan dengan menyebut peraturan menteri Keuangan yang digunakan sebagai definisi dari Security Deposit, yaitu Kep.116/KmK.01/1991, padahal seharusnya 1169/KmK.01/1991 yang terkait dengan perpajakan. Selain salah menyebut nomor per­aturan, substansi peraturan itu yang digunakan juga tidak ada hubungan dengan tuntutan penyalahgunaan wewenang saya terhadap penggunaan Security Deposit, atau hubungan dengan Down Payment. Hal ini bermasalah.

Sebagai “tersangka”, saya juga bisa mempermasalahkan semua kesalahan adminstratif Kejaksaan atau typo error, karena hal ini menyangkut nasih hidup saya. tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik pula. namun jika JPU dibiarkan membuat kesalahan seperti di atas, padahal semua yang tertulis di dokumen persidangan ini menjadi dasar nasib saya, apakah ini adil, Yang mulia?

Saya mendengar dari media bahwa Kejaksaan mene rapkan sistem pengukuran kinerja untuk jumlah kasus pidana korupsi dari bawah ke atas. ada target jumlah perkara tiap bulan dan tiap tahun. Jika demi pengukuran kinerja ini membuat jaksa penyidik cenderung untuk buru­buru menetapkan ‘tersangka’, bagaimana dengan kami yang menjadi korban seperti ini? Sangat ironis, di satu sisi ada kejar target demi karir, tapi di sisi lain nasib hidup seorang dan keluarganya dipertaruhkan.

Kita semua benci korupsi karena telah merusak dan mewabah.

Pledoi Lengkap.indd 81 04/02/2013 10:55:40

Page 90: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

82 PLEDOI HOtasi naBaBan

Kita ingin korupsi hilang. tapi kita juga jangan membiarkan penyalahgunaan kepercayaan dan kekuasaan yang sangat besar di bidang hukum (abuse of power) oleh siapapun.

Saya sangat kaget dan sedih mendengar tuntutan 4 tahun itu. apa dasar tuntutan sebanyak itu untuk dakwaan subsidair “penyalahgunaan wewenang”? Kewenangan apa yang saya salah gunakan? Bukankah sebagai Direktur Utama dan bersama Direksi lain, kami wajib membuat keputusan sesuai dengan kewe­nangan kami? mengapa profesionalisme dan itikad kami tidak dipertimbangkan?

Saya juga heran mengapa sesuatu yang sangat berharga untuk nasib hidup saya ditulis tangan beberapa menit sebe lum sidang tanggal 7 Januari dimulai. apakah tidak ada gelar perkara lagi di antara JPU dan pimpinannya? apakah pimpinan Pidsus mencurigai tim JPU akan membocorkan hukuman? apakah tidak ada pertimbangan dari semua kesaksian dan dokumen yang disampaikan di persidangan selama lebih dari 6 bulan?

Korupsi bersumber dari kekuasaan yang tidak berbatas. Kejaksaan memiliki kekuasaan subyektif yang besar. Kejaksaan dapat memaksakan suatu perkara, seperti perkara saya, dengan implikasi yang sangat besar. Banyak sumber daya negara yang habis, puluhan ribuan kertas dan fotocopy terbuang, ribuan jam orang yang dipaksa bekerja larut malam, dan tentunya ikut membebani kesehatan Yang mulia.

Dunia usaha sedang menyaksikan persidangan ini. Ketidak­pastian hukum yang terjadi pada saya akan mem buka kriminalisasi lebih banyak lagi kebijakan/diskresi. inter pretasi luas atas korupsi yang bersumber pada kekuasaan akan membuat ketidakpastian hukum yang lebih parah.

akan tetapi di tengah situasi ini, kita semua masih punya harapan, bahwa pengadilanlah yang akan melindungi dan mem­bersihkan kami.

Pledoi Lengkap.indd 82 04/02/2013 10:55:40

Page 91: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

83

5

kemBalikan marwaH Hakim

Majelis Hakim yang mulia;

BOLeHKan saya mengulas semua pikiran dan perasaan saya sela ma 6 bulan ini mengenai Hakim dan Pengadilan. Saya

bersyu kur kepada tuhan mendapat pencerahan sangat besar apa artinya hu kum dan keadilan. Luput dari perhatian saya selama usia 47 tahun, bahwa tuhan menekankan pentingnya hukum yang adil ka rena tuhan sendiri adalah persona keadilan itu. Saya mungkin se be lumnya tahu, tapi sekarang baru paham setelah duduk di kursi ini.

Arti Hakim bagi SayaSelama 23 kali pertemuan kita dalam persidangan ini, saya

makin belajar banyak tentang Hakim dan pekerjaannya, mungkin lebih daripada pengenalan Hakim terhadap saya. Saya sangat kagum. Setiap hari Yang mulia harus menangani banyak perkara dari berbagai bidang ilmu selama lebih dari 12 jam dan tetap menjaga konsentrasi dan mengikuti substansi perkara.

Setiap perkara membutuhkan pengetahuan teknis yang mendalam atas bidang­bidang itu. Pertanyaan­pertanyaan Yang mulia sangat tajam dan menghunjam ke jantung perkara. Stamina

Pledoi Lengkap.indd 83 04/02/2013 10:55:40

Page 92: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

84

fisik yang luar biasa. Pun Yang mulia tetap diharapkan untuk memutuskan dengan pikiran dan hati yang jernih. Suatu tekanan besar bagi pikiran, perasaan, dan tubuh Yang mulia.

Setelah saya duduk di kursi terdakwa ini selama 6 bulan, saya sekarang memahami mengapa Hakim adalah satu­satunya profesi di bumi ini yang menjadi “wakil Tuhan”. Yang mulia sungguh mendapat kewenangan luar biasa dari tuhan dan negara. Palu Yang mulia dapat membuat hidup seseorang dapat menjelajah ribuan kilometer wilayah bumi ini, atau hanya mondar­mandir di ruang 15 meter persegi. Palu Yang mulia dapat membuat banyak anak ketawa gembira bermain dan bercanda dengan ayahnya, atau membuat banyak anak sedih dan malu terhadap tatapan mata guru dan teman­temannya.

Palu Yang mulia dapat membuat rejeki seseorang makin besar dan melimpah, atau membuat seseorang jatuh miskin penuh hutang dan kehilangan keluarga. Palu Yang mulia dapat mendatangkan tawa dan tangis gembira, tapi juga dapat membuat duka yang sangat pahit. Palu Yang mulia dapat membuat perkawinan makin bahagia, tapi dapat juga membuat perkawinan berakhir pahit karena perpisahan. Palu yang ada di tangan mulia sungguh menentukan kehidupan atau kematian, kebebasan atau kungkungan.

Saya yakin, menjadi Hakim adalah bukan hanya karena pilihan subyektif Yang mulia, tetapi karena Tuhan telah memilih Yang Mulia. Di saat sekolah hukum atau di pekerjaan sebelumnya, Yang mulia terpanggil untuk mengambil jalan menjadi Hakim. Jika mencari uang, mungkin Yang mulia sudah menjadi pengacara kondang. Jika mencari kekuasaan, mungkin Yang mulia sudah menjadi jaksa atau politisi. tetapi Yang mulia pasti punya mimpi besar tentang hidup dan manusia. Yang mulia terpanggil untuk memimpin, untuk memberi arah, untuk merubah hidup banyak orang.

Sejak masih kecil Yang mulia pasti tidak bisa menerima ketidakadilan, baik yang dilakukan tetangga atau saudara sendiri. ada suara keras di dalam diri Yang mulia untuk membela yang

Pledoi Lengkap.indd 84 04/02/2013 10:55:40

Page 93: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

85kami kOrBan kejaHatan Orang lain

tertindas atau menangis. Diam­diam Yang mulia mengagumi figur orangtua yang sangat berwibawa di tengah masyarakat, bagaimana beliau berbicara, mendengar keluhan, mempertimbangkan pendapat, menengahi pertengkaran dan memutuskan. Yang mulia menyimpan mimpi suatu saat akan menjadi seorang hakim.

Di awal sidang saya heran, mengapa semua orang ter masuk saya harus berdiri untuk menghormati kedatangan Yang mulia. tapi kemudian setelah berproses di persidangan yang menegangkan bagi saya setiap minggu selama 6 bulan ini, saya makin merasakan keberadaan Yang mulia. Kebenaran sedang diolah di dalam persidangan ini.

Saya tidak sedang mencari muka, tapi hanya ingin menyam­paikan kesimpulan pemahaman saya atas kedah syatan kekuasaan yang tuhan berikan kepada tangan Yang mulia.

Majelis Hakim Persidangan, dari kiri ke kanan: Hendra Yospin, Pangeran Napitupulu, Alexander Marwata.

Pledoi Lengkap.indd 85 04/02/2013 10:55:40

Page 94: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

86 PLEDOI HOtasi naBaBan

Membawa MimpiYang mulia telah melalui perjalanan sangat panjang dan berat

untuk suatu mimpi. mimpi yang melebihi status atau materi. mimpi yang dapat diceritakan banyak orang. mimpi yang melalui masalah defisit hidup setiap bulan. mimpi menjadi pemutus akhir dari rantai keadilan di republik ini.

anak­anak Yang mulia terikut dengan keterbatasan ganjaran negara yang sangat kurang dari cukup. anak­anak juga terikut berpindah, terbiasa berganti kawan sekolah di berbagai kota. anak­anak sering bertanya ‘mengapa ayah selalu berpindah’. anak­anak sering bertanya ‘mengapa ayah belum punya mobil’. Dan anak­anak pun ikut cemas di kala tekanan luar biasa datang. tapi anak­anak Yang mulia membawa kehormatan di sekolah mereka.

Yang mulia sudah persembahkan hidup untuk duduk di ruang sepi, menunggu satu sidang ke sidang berikut, dengan setumpuk buku perkara berjilid. Di kala melepas toga hitam, tidak ada orang yang memalingkan muka ke Yang mulia. Wartawan tidak kenal. Polisi di jalan tidak kenal. tidak ada undangan istimewa di hari Sabtu. Yang mulia tidak pernah dipersilakan di jalur khusus. tapi palu Yang mulia menentukan nasib banyak orang di jalan, di mall, di pesta kawin, di gereja, di mesjid, dan di manapun tuhan menghendaki takdir seseorang di hadapan sidang.

Yang mulia pernah bekerja menilik catatan uang di banyak buku pemerintah dan perusahaan negara. Puluhan tahun menjadi penilik, Yang mulia tahu dengan cepat mana manipulasi, mana rekayasa, mana angka yang dimasak (cooking). Sering pendapat Yang mulia diremehkan. Sering melihat rekan kerja lain di­promosi lebih cepat tanpa alasan jelas. Sering ditempatkan di tugas yang kurang layak. tapi Yang mulia terus belajar, mengambil ilmu yang orang lain cibirkan….demi cita­cita suatu saat dapat meng­koreksi sistem yang sewenang­wenang.

Yang mulia pernah bekerja di perusahaan negara, mem beri pertimbangan agar perusahaan dan Direksi tidak terjerembab.

Pledoi Lengkap.indd 86 04/02/2013 10:55:40

Page 95: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

87kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Sering pendapat Yang mulia tidak didengar. Sering melihat banyak proyek direkayasa. Sering melihat angka uang dinaikkan. Sering melihat ketidakadilan tanggung jawab, ada yang menikmati tanpa hukuman, ada kena hukuman tapi tidak menikmati. tapi Yang mulia memegang cita­cita ….suatu saat dapat merubah semua itu. Bahwa perusahaan negara dapat jujur.

mimpi itu masih ada, makin membara. mimpi itu perlu mem­bakar hati bangsa ini, bahwa Hakim adalah hakim. Bukan pegawai, bukan politisi, bukan celebrity, bukan pengamat. Hakim membawa bangsa ini lebih terhormat, agar Hukum dan Keadilan tetap tegak.

Hukum yang MembingungkanSayangnya dunia nyata kita berbeda. Saya warga negara awam

yang tadinya masih percaya pada hukum, karena dengan hukum

Menghadap pada Keadilan

Pledoi Lengkap.indd 87 04/02/2013 10:55:41

Page 96: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

88 PLEDOI HOtasi naBaBan

Sidang pertama, 5 Juli 2012

setiap orang tidak bisa sesukanya berbuat yang mengambil hak orang lain, karena dengan hukum setiap tindakan ada batasannya. Di rumah pun, saya dan istri saya membuat aturan agar anak­anak mengikutinya. misalnya jika di meja makan jangan menggunakan handphone. Pada suatu saat dimana ada telpon urgent dan saya menjawabnya, anak­anak saya mulai meragukan apakah kami serius dengan aturan itu. Berikutnya anak­anak saya memaksa untuk bermain i­pad selagi makan. Larangan kami dilawan dengan mengatakan “aturan sudah berubah”.

akibat terjerat perkara ini, saya mulai mempelajari per jalanan penanganan perkara korupsi yang memang menjadi amanah besar reformasi. Saya heran mengapa lembaga penegak hukum sendiri tidak menghormati dan mengikuti Undang­Undang dan peraturan yang ada. Salah satu contoh, saya baru mengetahui menurut KUHaP bahwa jika suatu putusan bebas di pengadilan negeri sudah

Pledoi Lengkap.indd 88 04/02/2013 10:55:41

Page 97: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

89kami kOrBan kejaHatan Orang lain

final tidak bisa dibanding lagi. tapi ternyata Kejaksaan membuat preseden di tahun 80an untuk mengajukan kasasi atas perkara natalegawa, yang kemudian menjadi prosedur Kejaksaan hingga saat ini. Jika Kejaksaan tidak mengindahkan dan merendahkan UU demi diskresi atau ‘terobosan’ masa lalu, bagaimana saya sebagai warga negara dapat menghormati Kejaksaan yang dibiayai oleh uang rakyat termasuk uang pajak kita?

Contoh lain adalah Fatwa ma tanggal 16 agustus 2006 yang menyatakan bahwa modal BUmn berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan dari aPBn. Fatwa ini tidak diindahkan oleh para penegak hukum, karena status ‘fatwa‘ itu di bawah UU no 17/2003 tentang Keuangan negara. Jika `fatwa` ma itu dianggap tidak memiliki otoritas apa­apa, mengapa dikeluarkan?

Demikian juga dengan perdebatan hukum atas putusan mahkamah Konstitusi no. 003/PUU­iV/2006 tanggal 25 Juli 2006 tentang Delik Formil dalam pidana korupsi, dan putusan mahkamah Konstitusi no. 77/PUU­iX/2011 tentang piutang Bank milik negara bukan piutang negara. Sebagai orang awam hukum, putusan dari garda terakhir yang menata aturan perundangan di negeri ini, mahkamah Konstitusi seharusnya menjadi acuan hukum tanpa perlu diinstruksikan atau dibuat juklaknya. Seperti yang ditegaskan oleh Prof. eddy Hiariej bahwa jika putusan mK tidak diikuti, kepada siapa lagi sistem peradilan kita dapat bersandar.

apabila praktek sistem hukum kita tidak menghormati produk ma dan mK sebagai benteng terakhir keadilan dan kepastian hukum, bagaimana lagi saya sebagai warga negara biasa percaya untuk patuh pada suatu putusan dan ketentuan hukum?

Kita semua tahu bahwa jauh lebih banyak Undang­Undang dan peraturan yang saling tumpang tindih dan bertentangan satu sama lain. Oknum penegak hukum sering menggunakan konflik peraturan itu untuk mencari kesalahan dan memaksakan hukuman atas seseorang, karena di saat ada kebingungan di situlah ada kekuasaan tidak terbatas untuk meng­artikan menjadi ”sabda“ hukum. atau kita kenal sebagai “abuse of power“.

Pledoi Lengkap.indd 89 04/02/2013 10:55:41

Page 98: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

90 PLEDOI HOtasi naBaBan

Bersama Tim lawyer Juniver Girsang dkk.

Bukankah sekolah hukum mengajarkan prinsip sederhana bahwa jika ada hukum yang bertentangan, maka yang diambil adalah hukum yang lebih meringankan bagi terdakwa? Faktanya hal ini berbeda. tuntutan terhadap saya sepertinya mengambil hal­hal yang memberatkan dan mengenyampingkan bukti­bukti yang meringankan dengan dalih bahwa korupsi adalah kejahatan extra-ordinary. Jika terjadi terus, apakah saya sebagai warga negara masih perlu percaya pada wibawa hukum dan mentaatinya?

Membuat SejarahPersidangan ini adalah sebuah “history in the making”, atau

sejarah sedang dibuat. Data statistik dari gedung pengadilan tipikor Jakarta Pusat ini seolah berkata bahwa siapapun yang duduk di kursi ini tidak akan ada yang lolos dari jerat hukuman. Seolah ada kesan rantai proses penyelidikan, penyidikan, hingga persidangan ke gedung ini sudah melalui proses seksama untuk menghukum.

Pledoi Lengkap.indd 90 04/02/2013 10:55:42

Page 99: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

91kami kOrBan kejaHatan Orang lain

ada juga yang mengatakan persidangan di tempat ini diawasi oleh seluruh pelosok negeri dibanding sidang tipikor di tempat lain. rakyat di negeri ini sedang mengamuk kepada korupsi. Dan setiap hari saat membuka koran atau menyetel tV, mereka mencari berita sidang korupsi dari gedung ini. Di jaman romawi, “teater” adalah gelanggang pertarungan hidup­mati yang harus diakhiri oleh penyembelihan demi memuaskan ribuan penonton yang datang. Penonton perlu dipuaskan supaya membantu menyalurkan himpitan hidup mereka sebagai katarsis. Pertunjukan harus ada klimaks, dan klimaks itu ada di teriakan sakit korban penyembelihan.

memang rakyat kita sudah muak dengan korupsi yang ada di mana­mana. mereka sudah tidak percaya pada sistem. Setiap pagi masyarakat seperti ingin membaca penghukuman dari sidang korupsi di pengadilan ini. mereka tidak paham akan substansi perkara. Halaman berita sangat terbatas untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. mereka berpikir sederhana, jika seseorang dijadikan terdakwa pasti ada kesalahan besar yang telah dilakukan, yaitu merampok uang negara. Fakta yang meringankan hanya dilihat sebagai pembenaran. Kecurigaan ini hanya bisa hilang jika mereka melihat ada hukuman, apalagi jika hukuman itu berat.

apakah kita akan membiarkan pengadilan tipikor Jakarta Pusat ini menjadi sebuah“teater romawi”? Perhatian masya rakat yang sangat besar ke gedung tipikor ini, termasuk persidangan kami, semoga tidak menjadi beban berat bagi Yang mulia. Di bawah sorotan jutaan mata seperti ini, sukar sekali untuk mengambil peran antagonis. Kita cen derung ingin memuaskan hasrat penonton yang sedang marah kepada korupsi di negeri ini. amarah itu mungkin membuat penonton buta. mereka tidak sabar. mata mereka ingin sebuah penyembelihan. Kebenaran makin susah dipertahankan.

Di saat saksi ahli Dr. Sofyan Jalil menyampaikan pera saannya yang nelangsa bahwa saya diadili di gedung tipikor yang angker ini dan akan sulit bebas, Yang mulia Hakim Hendra Yospin mengaggetkan saya dengan jawaban tegas:

Pledoi Lengkap.indd 91 04/02/2013 10:55:42

Page 100: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

92 PLEDOI HOtasi naBaBan

“Percayalah Pak …..kami hakim di sini hanya bertang-gungjawab dan takut kepada Tuhan, tidak kepada yang lain!” Saya tersengat. apa yang keluar diucapkan oleh Yang mulia bukan sebuah pencitraan, tapi keluar dari hati nurani yang spontan. Saya makin yakin bahwa memang Yang mulia adalah Wakil tuhan. Ketegasan dan keberanian itu hanya datang dari roh tuhan.

Semua teriakan penonton dan tekanan dari atas itu seperti pasir. Hanya hubungan Yang mulia dan tuhan laksana batu karang. Di tengah dunia yang sedang galau ini, Yang mulia lah batu karang tuhan.

Kini, sejarah hukum kita ada di tangan Yang mulia. Hukum tetap tegak, walau langit runtuh. ratusan sidang akan menjadikan putusan Yang mulia atas perkara ini sebagai yurisprudensi. Buku sejarah Hukum akan mencatat nama Yang mulia dengan tebal. ribuan sarjana hukum nantinya akan membaca ….makna sesungguhnya dari Hukum yang adil. Dan putra­putri Yang mulia akan bangga, bahwa bangsa besar ini telah maju setapak oleh hati nurani dan keberanian Yang mulia.

Persidangan ini menjadi bagian dari “history in the making”. Yang mulia mempunyai pilihan untuk menunjukkan batu karang keyakinan atas sebuah kebenaran, bahwa saya dan tony Sudjiarto tidak melakukan tindak pidana korupsi!

Pledoi Lengkap.indd 92 04/02/2013 10:55:42

Page 101: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

93

PenutuP

Yang mulia, saya mohon maaf berbicara terlalu panjang. tidak ada niat memaksa atau menggiring. Saya hanya bersuara

sejujurnya tanpa sensor. Perkenankan saya memohon pertimbangan Yang mulia atas

saya apa adanya. Saya telah bekerja keras untuk belajar sebaik mungkin di sekolah terbaik dunia (itB, mit) demi menggali ilmu yang akan berguna bagi orang banyak. Saya telah bekerja keras di perusahaan terbaik (garuda, ge) demi mengumpulkan pengalaman terbaik. Saya memilih memimpin merpati sebuah BUmn yang sedang susah demi banyak orang. Semua saya lakukan dengan kerja keras tanpa kecurangan, tanpa mencuri, tanpa merekayasa, demi membuktikan bahwa indonesia bisa maju.

Kemudian datang musibah perkara ini. Kiranya Yang mulia tidak menghentikan cita­cita saya untuk

bangsa ini. Saya mengucapkan terima Kasih atas doa dan dukungan luar

biasa, tapi juga meminta maaf karena merepotkan banyak orang, terutama kepada ayah­ibu saya yang sudah lanjut usia, kedua mertua, ketiga bibi dan paman, istri dan anak­anak saya, adik­adik saya, rekan pekerjaan, kawan­kawan setia, media yang simpati, dan tentunya tim Pengacara Hukum kami Juniver girsang, tumbur Simanjuntak, gora, Wawan, anggi yang telah bekerja luar biasa extra dan memahami keterbatasan saya.

terima Kasih banyak atas kesabaran luar biasa dari Yang mulia memberi kami kesempatan ikut bertanya kepada 22 saksi dalam

Pledoi Lengkap.indd 93 04/02/2013 10:55:42

Page 102: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

94 PLEDOI HOtasi naBaBan

23 kali sidang. Persidangan ini telah memeras tenaga dan pikiran Yang mulia.

akhirnya, saya haturkan terima Kasih kepada Yang mulia atas status ‘tahanan kota’ selama persidangan ini sehingga saya bisa berada bersama istri dan kedua putra saya.

tidak terbayang perasaan saya nantinya, jika saya dihukum tahanan, tidak bisa bekerja, tanpa penghasilan, dengan istri yang masih menjaga putra saya berusia 12 dan 4 tahun. Sementara itu, dua warga negara amerika, yang telah terbukti mengambil uang $ 1 juta milik merpati itu, terus menikmati hidup dengan keluarganya di kalangan atas di Chicago dan Washington, dan tidak terjangkau oleh hukum kita.

Sungguh sangat tidak adil.

Yang mulia,Karena Dakwaan Primer dalam Tuntutan JPU telah gugur,

maka dengan ini saya memohon agar Dakwaan Subisdair juga dapat gugur, karena unsur perbuatan yang sama ada di kedua dakwaan itu, bahwa ternyata tidak ada unsur kesengajaan, tidak ada penyalahgunaan wewenang karena kami telah memutuskan dengan hati-hati dengan informasi terbaik yang ada pada saat itu, dengan niat tulus menyelamatkan Merpati, tanpa melanggar aturan yang ada, dan tanpa motif kepentingan pribadi, dan belum ada kerugian negara karena masih ada potensi pengembalian uang deposit itu, sehingga dengan segala kerendahan hati, saya memohon Yang Mulia untuk membebaskan saya dari segala Tuntutan Hukum.

Semoga Pledoi ini berbicara jelas dan berkenan di hati Yang mulia.

Sebagai penutup, bolehkan saya membaca petikan beberapa ayat Mazmur 121 yang saya selalu ingat pada saat ketakutan itu datang.

Pledoi Lengkap.indd 94 04/02/2013 10:55:42

Page 103: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

95kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Aku melayangkan mataku ke gunung­gunung;dari manakah akan datang pertolonganku?Pertolongaku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu Di sebelah tangan kananmu.Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama­lamanya.

Saya berkeyakinan bahwa Yang mulia adalah wakil atau malaikat tuhan untuk menegakkan keadilan.

tuhan memberkati Yang mulia dan kita semua.terima KasihHormat saya,

HoTASI NABABANDi tengah ancaman banjir, Selasa siang, 22 Januari 2013, @Pengadilan tipikor Jakarta Pusat.

Pledoi Lengkap.indd 95 04/02/2013 10:55:42

Page 104: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

96 PLEDOI HOtasi naBaBan

EvElINE DAN KEDUA PUTRA KAMI ERNESTO DAN AxEl.

Pledoi Lengkap.indd 96 04/02/2013 10:55:42

Page 105: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

97

Draft DuPlik atas rePlik jaksa Penuntut umum

majelis Hakim yang mulia,

ataS rePLiK Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang disampaikan pada 29 Januari 2013, maka saya akan menyampaikan

DUPLiK yang akan disampaikan pada 5 Februari 2013. Karena tenggat waktu mencetak buku ini, maka berikut adalah sebuah draft Duplik, namun substansinya sama dengan bentuk final.

replik JPU tidak menanggapi semua fakta hukum yang kami paparkan untuk menggugurkan Dakwaan Subsidair JPU atas pasal 3 UU no. 31/1999 jo UU no. 20/2001 tentang Pemberantasan tindak Pidana Korupsi, bahwa saya telah menyalahgunakan wewe­nang untuk menguntungkan orang lain dan merugikan negara. JPU tidak berhasil menunjukkan wewenang mana yang saya salah gunakan. Saya dan Direksi lain diberi amanah untuk membuat keputusan terbaik bagi perusahaan dengan upaya hati­hati.

Berikut tanggapan saya atas ke­tiga uraian replik JPU itu:

1. tentang “Kepastian Hukum” karena telah diperiksa KPK dan Bareskrim”, maka Duplik saya:• tanggapan JPU yang mengatakan ketiga lembaga penegak

hukum memiliki teknik dan strategi masing­masing makin memperkuat kesimpulan saya adanya “ketidakpastian hukum”, karena atas BUKti dan FaKta yang sama di perkara ini, maka JPU berasumsi setiap pihak dapat meng­interpretasi­kan dan membuat analisa yuridis yang berbeda. Sama sekali ini bukan

Pledoi Lengkap.indd 97 04/02/2013 10:55:43

Page 106: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

98 PLEDOI HOtasi naBaBan

suatu sinergi, malah membuat kebingungan bagi penegak hukum, apalagi bagi tersangka/terdakwa. Hal ini malah menja tuhkan wibawa hukum sendiri.

• Jika Pidsus membuat kesimpulan berbeda dengan KPK, Bareskrim, dan BPK yang menegaskan “tidak ditemukan unsur pidana” dalam perkara ini, bagaimana jika terjadi sebaliknya? Bayangkan jika semua perkara yang dihentikan di Kejaksaan, termasuk yang telah di­SP3, diperiksa kembali oleh lembaga lain, dengan alasan strategi yang berbeda. Bagaimana jadinya negeri ini jika terjadi persaingan, bahkan perang, argumen hukum di antara penegak hukum?

• Jika JPU menganggap ini suatu “sinergi”, maka JPU mengatakan hal yang tidak jujur di persidangan ini. apakah Pidsus Kejaksaan pernah menghubungi dan membahas perkara ini bersama dengan Bareskrim dan KPK? Bukankah sinergi berarti bekerja sama dengan memanfaatkan kelebihan masing­masing. tanpa kerja sama berarti bukan sinergi.

• Jika JPU menganggap pemeriksaan lembaga lain “kurang”, apakah Pidsus tahu bahwa Bareskrim dan KPK justru meme­riksa perkara ini jauh lebih lama dan mendalam daripada Pidsus sendiri? Bareskrim memeriksa selama 4 bulan di tahun 2007. Sedangkan KPK selama 6 bulan di tahun 2009. Padahal Pidsus, yang sudah pernah memeriksa di 2008, membuka lagi kasus ini di mei 2011, dan menetapkan saya sebagai tersangka dalam waktu kurang dari 3 bulan. apakah berarti metode Pidsus lebih canggih daripada lembaga lain?

2. tentang “Kerugian Keuangan Negara”, maka Duplik saya:• Jika uang security deposit merpati yang masih belum kembali itu

dianggap uang negara, mengapa Kejaksaan sebagai pengacara negara tidak meneruskan pengejaran uang itu? Kejaksaan ri memiliki banyak jalur dan fasilitas untuk mengetahui kemam­puan kedua warga negara aS itu, alan messner dan Jon Cooper

Pledoi Lengkap.indd 98 04/02/2013 10:55:43

Page 107: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

99kami kOrBan kejaHatan Orang lain

untuk membayar kembali, karena pihak Kejaksaan aS dan FBi sendiri bersedia membantu. Kerugian negara akan terjadi jika pihak yang seharusnya mengejar uang itu tidak melakukannya.

• Hingga sekarang saya tidak paham, mengapa Kejaksaan tidak menyadari bahwa mem­pidanakan kami akan membuat kasus pidana terhadap Jon Cooper yang sedang berlangsung di Washington menjadi kabur? Vonis bersalah atas kami pasti akan digunakan Penasehat Hukum dari Jon Cooper untuk membuktikan sumber perkara ini ada di keputusan transfer yang dianggap ilegal, bukan pada penggunaan uang itu.

• Kesimpulan telah terjadi kerugian negara tanpa ada audit dan pendapat ahli sangat berbahaya, karena memudahkan penghapusbukuan (write­off) piutang ini di buku merpati. Hal ini akan menjadi preseden ke dunia korporasi sendiri.

3. tentang “Aset BUMN merupakan Aset Negara”, maka Duplik saya:• Perdebatan ini akan terus berlanjut selama pasal 2 ayat g dari

UU no 17/2003 belum dipertegas, apakah aset yang dipisahkan negara di BUmn itu “termasuk”, atau “dikecualikan”. Seperti penjelasan di atas, jika JPU menganggap deposit itu aset negara, seharusnya Kejaksaan hari ini sedang mengejar aset negara itu.

• neraca negara berbeda dengan neraca Perusahaan. Sistem keuangan negara berbeda dengan sistem keuangan Perusahaan. mencampuradukkan keduanya akan berimplikasi luas ke jalannya perusahaan BUmn.Demikian DUPLiK ini saya sampaikan di sini sebagai kata

akhir sebelum Yang mulia memutuskan.terima Kasih

HOtaSi naBaBan

Pledoi Lengkap.indd 99 04/02/2013 10:55:43

Page 108: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

100 PLEDOI HOtasi naBaBan

Dukungan dari Dahlan Iskan (atas) dan Prof. laica Marzuki, di Gedung lKBN Antara, 17 Juli 2012.

Pledoi Lengkap.indd 100 04/02/2013 10:55:43

Page 109: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

101

Kamis, 26/07/2012 17:01 WIB ERMAN RAJAGUKGUK: KASUS MERPATI BUKAN TINDAK PIDANA kOruPsi Ferdinan - detikNews

jakarta Ahli Keuangan Negara, Erman Rajagukguk, berpendapat kasus penyewaan 2 pesawat Boeing untuk Merpati Nusantara Airlines (MNA) bukan tindak pidana korupsi. Erman menyebut kasus yang menyeret mantan Direktur Utama PT MNA Hotasi Nababan merupakan kasus perdata.

“Kasus Merpati ini tidak ada tindak pidana korupsi karena unsur korupsi pasal 2 ayat 1 UU 31/1999 disebutkan setiap orang melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri. Kalau kita analisa kasus Merpati, ini tidak ada perbuatan melawan hukum,” kata Erman.

Hal ini disampaikan dalam seminar: Apakah Kebijakan Dapat Dipidana? Studi Kasus: Kriminalisasi Kebijakan pada Sektor BUMN di Sekretariat Alumni ITB, Jalan Hang lekiu II, Jaksel, Kamis (26/7/2012).

Menurut Erman, tidak ada kerugian negara dalam kasus gagal sewa pesawat meski PT Merpati telah membayar security deposit senilai 1 juta USD ke Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG) yang menyiapkan pesawat untuk Merpati.

“Uang BUMN bukan uang negara, fatwa MA sudah jelas,” tegas Erman.

Bagian keDua

suara meDia

Pledoi Lengkap.indd 101 04/02/2013 10:55:43

Page 110: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

102 PLEDOI HOtasi naBaBan

Dia menambahkan kasus ini perdata karena menyangkut perjanjian sewa pesawat. Selain itu, tidak ada unsur korupsi karena pengadilan di Pengadilan Distrik Columbia, Washington dan pengadilan setempat memenangkan Merpati dan menghukum TAlG mengembalikan US$ 1 juta.

“Merpati itu ditipu orang Amerika dan sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan Amerika. Jelas Merpati yang dirugikan oleh penipu, bukan direksinya,” ujar Erman.

Seperti diketahui, Hotasi didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam penyewaan 2 pesawat Boeing di tahun 2006. Hotasi terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara karena dijerat Pasal 2 ayat 1 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 31/1999.

Penuntut umum pada Kejaksaan Agung menyebut keputusan Hotasi dan Tony Sudjiarto yang saat itu menjabat General Manager Pengadaan Pesawat PT Merpati menyalahi aturan karena tidak tercantum dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP).

Sementara kerugian keuangan negara terjadi ketika Hotasi menyetujui agar PT Merpati mengeluarkan 1 juta USD sebagai security deposit terkait penyewaan pesawat. “Pembayaran security deposit adalah berisiko dan posisi itu diketahui terdakwa. Tapi terdakwa tetap membayarkan,” kata penuntut umum Frenkie Son di Pengadilan Tipikor (19/7). (fdn/aan)

Sumber: http://m.detik.com/read/2012/07/26/170121/1975850/10/erman-rajagukguk-kasus-merpati-bukan-tindak-pidana-korupsi

Eveline setiamendampingi

Pledoi Lengkap.indd 102 04/02/2013 10:55:44

Page 111: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

103kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Kamis, 09 Agustus 2012SAKSI: PENYEWAAN PESAWAT UNTUK PERBAIKI lAYANAN merPati

Sidang perkara tindak pidana korupsi dengan terdakwa mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Hotasi Nababan kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/8). Ada dua saksi yang dihadirkan tim penuntut umum kali ini.

Mereka adalah General Manager Corporate Finance PT Merpati Nusantara Airlines 2007 Suparmo dan I Nyoman Rai, petugas bagian penilaian MNA. Dalam kesaksiannya, Suparmo mengatakan, pada tahun 2006 memang MNA sedang membutuhkan tambahan armada untuk meningkatkan pelayanan dan mencegah eksodus pegawai.

“Saat saya menjadi GM Finance Corporate saya mendengar ada niat memperbaiki layanan dengan menyewa pesawat Boeing 737 400-500. Saya kemudian tahu direksi sudah mendapat pesawat yang dicari-cari,” kata Suparmo di persidangan.

Akhirnya, lanjut Suparmo, seluruh direksi menyepakati diadakannya dua unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan 737-500. “Memang tidak melalui rapat, tapi dengan circular letter dan semua direksi setuju. Setelah beliau (Hotasi) dapat masukan direksi, baru mengeluarkan instruksi akhir (pembayaran),” ujarnya.

Suparmo menuturkan, meski MNA mengalami krisis likuiditas saat itu, pembayaran penyewaan tetap harus dilakukan sebesar AS$1 juta. Akhirnya perusahaan leasing asal Amerika, Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) meminta pembayaran di depan sebagai security deposite dan menunjuk kantor pengacara Hume Associates sebagai penerima pembayaran uang sewa dari Merpati.

“Security deposite itu sifatnya pembayaran di muka. Saat itu Merpati kondite keuangannya jelek. Di mana-mana minta cash. Itu (pembayaran) untuk menghapus ketidakpercayaan leaser (TAlG),” kata Suparmo.

Ia mengatakan, jika pesawat yang disewa tak kunjung datang,

Pledoi Lengkap.indd 103 04/02/2013 10:55:44

Page 112: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

104 PLEDOI HOtasi naBaBan

maka biasanya uang MNA dikembalikan oleh pihak leasing. Namun, TAlG mengingkari janjinya dan ujungnya MNA mengajukan gugatan ke District Court of Columbia di Washington DC pada 8 Juli 2007. “Putusan pengadilan Amerika bahwa TAlG diwajibkan mengembalikan uang beserta bunganya. Saya dengar sudah ada cicilan,” katanya.

Saksi kedua, Nyoman mengaku pernah mendapat laporan tentang penyewaan pesawat dari TAlG. laporan tersebut mengenai kondisi pesawat dari tim inspeksi Merpati. Inspeksi pesawat jenis Boeing 737-500 dilakukan di Guang Zhou, China pada 27 Mei 2006. Sedangkan satu unit jenis 737-400 dilakukan pada 3 Desember 2006 di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

“Saya mendapat laporan hasil inspeksi dua pesawat itu. Kemudian saya melakukan penilaian,” ujar Nyoman. Sebe lum nya, jaksa pada Kejaksaan Agung mendakwa Hotasi telah merugikan negara sebesar AS$1 juta terkait penyewaaan dua unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 pada tahun 2006. Menurut jaksa, rencana penyewaan dua unit pesawat tersebut tidak termuat dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2006 yang disepakati saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Atas perbuatannya tersebut, jaksa menganggap Hotasi telah melanggar Pasal 2 Ayat (1) jo. Pasal 18 UU Pemberantasan Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Dan atau Pasal 3 jo. Pasal 18 UU Pemberantasan Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup atau penjara selama 20 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar.

Sumber: http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt5023e81c819ca/saksi--penyewaan-pesawat-untuk-perbaiki-layanan-merpati

Pledoi Lengkap.indd 104 04/02/2013 10:55:44

Page 113: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

105kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Jakarta | Kamis, 16 Agustus 2012 21:55 WIB | Melati Hasanah Elandis

SAKSI: SEWA PESAWAT BOEING vIA lEASING DINIlAI WAJAR

Eks Direktur Teknis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), I Dewa Nyoman Suwinadja, yang menjadi saksi dalam sidang eks Direktur Utama (Dirut) PT MNA, Hotasi Nababan, menyatakan mekanisme penyewaan pesawat Boeing itu adalah hal yang wajar.

Jurnas.com | EKS Direktur Teknis PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), I Dewa Nyoman Suwinadja, menjadi saksi dalam sidang lanjutan mantan Direktur Utama (Dirut) PT MNA, Hotasi Nababan. Dalam kesaksiannya, Nyoman menyatakan mekanisme penyewaan pesawat Boeing 737-300 melalui perusahaan penyewa pesawat, yakni Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG), adalah hal yang wajar.

«Iya, lazimnya di dunia penerbangan seperti itu,» kata Nyoman bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/8).

Menurut dia, penyewaan pesawat di luar negeri memang biasa melalui perantara, tidak langsung ke perusahaan produksi pesawat. Apalagi, saat pengadaan pesawat Boeing 737-400 dan 737-500 pada 2006, MNA tengah mengalami krisis keuangan.

Karena itu, pihak leaser yakni TAlG, mensyaratkan adanya uang tunai sebagai security deposit senilai US$1 juta. Dana sebesar ini ditransfer ke rekening Hume and Associates PC. “Itu (security deposit) berasal dari dana cash flow perusahaan,” ujar Nyoman.

Dalam kesaksiannya, Nyoman juga mengungkapkan bahwa Rencana Kerja Anggaram (RKA) PT MNA memungkinkan untuk mengubah tipe pesawat yang disewa asalkan sesuai dengan kebutuhan. Ia memastikan, RKA PT MNA memungkinkan direksi melakukan perubahan tipe dan spesifikasi pesawat yang akan disewa, asalkan didasarkan pada kebutuhan di lapangan. “Prinsipnya fleksibel,” kata Nyoman kepada majelis hakim yang diketuai Pangeran Napitupulu.

Namun, tanpa alasan pasti, TAlG dan East Dover ltd membatalkan

Pledoi Lengkap.indd 105 04/02/2013 10:55:44

Page 114: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

106 PLEDOI HOtasi naBaBan

kontrak sewa pesawat dengan MNA. Nyoman menjelaskan, upaya pengembalian uang security deposit sebenarnya sudah dilakukan oleh perusahaan yang bermarkas di Washington DC itu. Hanya saja, upayanya dihentikan oleh Direksi MNA saat ini pada tahun 2011. Padahal ia yakin uang sebenarnya bisa dikembalikan.

“Kalau upaya diteruskan pasti bisa kembali beserta bunga-bunganya karena ada putusan pengadilan di AS (perintah ke TAlG mengembalikan uang ke MNA),” ucapnya. Terdakwa Hotasi didakwa merugikan negara senilai US$1 juta dalam proyek penyewaan dua unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 pada tahun 2006.

Hotasi dijerat dengan dakwaan primer Pasal 2 ayat (1) dan dakwaan subsider Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman pidana penjara paling lama 20 tahun serta denda paling banyak Rp1 miliar.

Sumber: http://www.jurnas.com/mobile-news/69071

Apresiasi audience saat peluncuran buku “JANGAN PIDANAKAN PERDATA: Menggugat Perkara Sewa Pesawat Merpati”, 10 Juli 2012.

Pledoi Lengkap.indd 106 04/02/2013 10:55:44

Page 115: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

107kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Sabtu, 1 September 2012 | 18:19 WIBSAKSI UNGKAP PENYEWAAN PESAWAT MERPATI PROSES PENGADAAN 2 PESAWAT MERPATI DINYATAKAN DIlAKUKAN SECARA TERBUKA

Pesawat Merpati Arry Anggadha, Dedy Priatmojo | Kamis, 30 Agustus 2012, 18:19 WIB

VIVanews – Sidang lanjutan perkara dugaan korupsi penyewaan pesawat Boeing 737-400 dan 737-500 Merpati Nusantara Airlines (MNA), dengan terdakwa mantan Direktur Utama PT MNA Hotasi DP Nababan kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2012.

Sidang kali ini menghadirkan dua orang saksi yang merupakan staf Divisi Pengadaan PT MNA, R. Bagus Panuntun dan M. Avianto. Dalam kesaksian mereka, baik Avianto maupun Bagus menganggap Merpati akan sulit menyewa pesawat jika mengacu pada prosedur tender yang amat birokratis. Apalagi, saat itu posisi tawar Merpati di hadapan perusahaan penyewaan pesawat memang sangat lemah, lantaran kondisi keuangan perusahaan yang sedang memburuk. “Tidak mungkin mengacu pada prosedur pengadaan barang,” kata Avianto saat bersaksi di pengadilan Tipikor, Jakarta.

Meski demikian, Avianto menuturkan proses pengadaan dua unit pesawat jenis Boeing 737-400 dan 737-500 itu dilakukan secara terbuka. Dalam rangka pengadaan pesawat sewaan itu, pada 10 Januari 2006 dia memasang iklan di sebuah situs bernama speednews.com, yang dikenal sebagai forum bisnis dan informasi seputar pesawat terbang.

Avianto juga menjelaskan soal tuduhan jaksa yang menyoal kenapa uang tunai sebesar US$1 juta sebagai security deposit ditransfer ke rekening pengacara Hume Associates, padahal itu bisa langsung diberikan kepada pihak lessor (TAlG). “Merupakan hal lazim jika security deposit

Pledoi Lengkap.indd 107 04/02/2013 10:55:44

Page 116: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

108 PLEDOI HOtasi naBaBan

diserahkan ke lawyer. Agar lebih secure (aman). Kalau kemudian ingkar janji, itu masalah lain,” ujarnya.

Avianto juga menjelaskan alasan Merpati memilih pesawat jenis Boeing B737 Classic Family. Menurut dia, itu karena dua pesawat yang akan disewa tersebut memang menjanjikan dari sisi komersial. “Waktu itu hampir seluruh karyawan Merpati, seperti perusahaan penerbangan lainnya, menginginkan tipe ini karena efisien dan lebih baru. Dan itu murni direkomendasikan oleh tim setelah dilakukan proses pencarian,” jelasnya.

Jaksa penuntut umum mendakwa Hotasi Nababan telah mengkorupsi USD1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) di Washington DC pada 2006. Jaksa menuding Merpati telah mengeluarkan dana USD1 juta, namun pesawat yang akan disewa dari TAlG ternyata masih dimiliki dan dikuasai oleh pihak lain, yaitu East Dover ltd.

Jaksa menganggap perbuatan terdakwa membayarkan security deposit secara cash USD1 juta telah memperkaya TAlG dan mengakibatkan kerugian negara senilai USD1 juta.

Kepada VIVAnews, Hotasi membantah semua tudingan jaksa. Dia bahkan mengaku diperas. Baca selengkapnya wawancara Hotasi. (kd)

Sumber: http://us.m.viva.co.id/news/read/347633-saksi-ungkap-penyewaan-pesawat-merpati

Pledoi Lengkap.indd 108 04/02/2013 10:55:45

Page 117: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

109kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Dukungan Pramono Anung, Andre Rustam, dan para sahabat sebelum Pledoi

Pledoi Lengkap.indd 109 04/02/2013 10:55:45

Page 118: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

110 PLEDOI HOtasi naBaBan

Jumat, 14 September 2012 | 13:30DIREKSI MERPATI BERUPAYA KEMBAlIKAN UANG SEWA YANG Dilarikan talgUang yang dikembalikan baru USD 4783 Penulis: Markus Junianto Sihaloho/ Entin Supriati

Direksi Merpati Nusantara Airlines (MNA) selalu berupaya mengembalikan uang sewa pesawat sebesar USD 1 juta, yang sudah dibayarkan ke Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) di Washington DC pada 2006.

Hal itu terungkap dalam persidangan dugaan korupsi penyewaan pesawat dengan terdakwa mantan Dirut Merpati, Hotasi Nababan dan mantan anak buahnya, Tony Sudjiarto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (13/9) malam.

Saksi, yakni mantan manajer kontrak MNA, Ferdinand Kennedy, mengatakan dirinya pertama kali tahu bahwa pesawat yang disewa Merpati dari TAlG, tak jadi datang pada 5 Januari 2007. Sebab, 5 Januari 2007 itu adalah tanggal pengiriman dua unit pesawat yang disewa MNA, yakni Boeing 737-400 dan 737-500.

“Kami berusaha menanyakan kepada lessor (TAlG), kenapa nggak datang. Akhirnya ada surat mereka mau mengganti pesawat dengan harga lebih tinggi. Kami jadi tidak percaya dan menolak, dengan meminta security deposit dikembalikan,” ucap Ferdinand.

Pihaknya lalu menempuh berbagai cara untuk menarik uang USD 1 juta, yang sudah dibayarkan ke kantor pengacara Hume Associates di AS yang ditunjuk TAlG.

Namun menurutnya, uang yang dikembalikan baru USD 4783. Hingga akhirnya pada Maret 2007, Merpati mengajukan gugatan di Pengadilan District of Columbia. “Kita sudah melakukan banyak upaya, termasuk mengajukan gugatan ke Washington. Kita menang, cuma dalam pelaksanaan eksekusi terdapat kesulitan karena lessor (TAlG) membang-kang dan mengajukan permohonan pailit di Chicago,” kata Ferdinand.

Dipaparkannya, pada Juli 2008 pernah dilakukan mediasi, dimana TAlG berjanji USD 5000 per bulan namun tanpa jaminan. Tawaran itu lalu ditolak karena pihak MNA ingin cicilan lebih besar.

Pledoi Lengkap.indd 110 04/02/2013 10:55:46

Page 119: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

111kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Dia lalu menjelaskan bahwa Duta Besar RI di AS waktu itu, Sudjadnan Parnohadiningrat, menyarankan Merpati agar menempuh segala upaya untuk mengembalikan uang yang sudah terlanjur keluar.

Ferdinand juga mengungkapkan, pada 2010 Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejagung menyarankan Merpati agar mengajukan gugatan pidana.

“Juli lalu FBI dan pihak Kedubes AS menanyakan apakah persidangan tersebut dilanjutkan. FBI siap membantu kami di peradilan Amerika,” kata Ferdinan.

Karenanya dalam persidangan itu pihak Hotasi juga membeberkan surat tertanggal 20 Juli 2012 dari Dirut MNA, Rudy Setyopurnomo ke Dubes RI di AS, Dinno Patti Djalal.

Dalam surat tersebut, MNA minta dukungan Dubes RI di Washington untuk menarik uang USD 1 juta dari TAlG.

Permintaan lainnya adalah agar Dubes RI membantu langkah hukum MNA yang telah membuat laporan pidana terhadap dua petinggi TAlG, yakni Alan Mesner dan John Cooper.

Sidang ditunda untuk dilanjutkan di pekan selanjutnya. Seperti diketahui, Hotasi dan Tonny didakwa korupsi USD 1 juta

terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG pada 2006. Alasannya, karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun pesawat yang akan disewa dari TAlG masih dimiliki dan dikuasai oleh pihak lain, yaitu East Dover ltd.

JPU menganggap keputusan Hotasi selaku Dirut MNA dan Tony selaku General Manager Pengadaan Pesawat membayarkan security deposite secara tunai, USD 1 juta telah memperkaya TAlG, dan mengakibatkan kerugian negara USD 1 juta. Dalam dakwaan primair, keduanya dijerat dengan pasal 2 ayat (1) juncto pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sumber: http://www.beritasatu.com/mobile/nasional/71643-direksi-merpati-berupaya-kembalikan-uang-sewa-yang-dilarikan.html

Pledoi Lengkap.indd 111 04/02/2013 10:55:46

Page 120: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

112 PLEDOI HOtasi naBaBan

(KASUS KORUPSI MERPATI NUSANTARA AIRlINES)SAKSI: DIREKSI BERKEWENANGAN BERTINDAK FlEKSIBEl

Oleh: Marlen Sitompul Jumat, 28 September 2012, 03:45 WIB

INIlAH.COM, Jakarta - Saksi pada persidangan perkara dugaan korupsi pengadaan pesawat yang juga mantan Komisaris PT Merpati Nusantara Airline (MNA), Gunawan Koswara mengatakan dua unit pesawat Boeing jenis 737-400 dan 737-500 yang disewa MNA tahun 2006 tidak masuk dalam rencana kerja perusahaan.

“Direksi diberi kewenangan untuk bertindak secara fleksibel dalam pengadaan pesawat terutama dalam menghadapi krisis,” kata Gunawan Koswara saat pada persidangan perkara dugaan korupsi pengadaan pesawat dengan terdakwa mantan Direktur Utama (Dirut) MNA, Hotasi Nababan dan mantan biro pengadaan pesawat MNA, Toni Sudjiarto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Diungkapkannya, MNA pada 2006 mengalami krisis. Akibat kesulitan likuiditas, maka pemegang saham dan komisaris MNA sepakat untuk menunda RKA. Penyusunan RKA MNA tahun 2006 pun molor dan baru bisa disahkan pada 11 Oktober 2006.

Bagaimana dengan dua Boeing 737 yang disewa dari Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG) namun pesawatnya ternyata tak ada? Gunawan mengakui pesawat tersebut memang tidak dikirim oleh pihak TAlG. Karenanya MNA memutuskan untuk mensomasi TAlG. Karena somasi tak diindahkan, lanjut Gunawan, MNA pun menggugat pihak TAlG ke pengadilan di Washington DC. Putusannya pun memenangkan gugatan MNA.

“Pihak TAlG harus mengembalikan security deposit,” lanjutnya.Mantan cash manager MNA, Heru lestario mengungkapkan,

pembayaran security deposit USD 1 juta ke TAlG tidak bisa serta merta hanya dengan persetujuan direksi. Menurut Heru, setiap pembayaran

Pledoi Lengkap.indd 112 04/02/2013 10:55:46

Page 121: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

113kami kOrBan kejaHatan Orang lain

harus dilampiri dengan naskah perjanjian maupun nota pembelian.Menjawab penasehat hukum Hotasi, Heru mengatakan uang yang

ditransfer kepada pengacara Hume Associates sebagai firma hukum yang ditunjuk TAlG untuk menerima security deposit utuh sebesar USD 1 juta tanpa potongan.

“Tidak ada (potongan). Saya sangat yakin,” ucapnya.Karenanya saat ditanya mengapa gugatan MNA atas TAlG bisa

dimenangkan pengadilan di Washington DC, Heru dengan tegas mengatakan, karena uang yang dipersoalkan bukan milik pihak lain.

“Itu uang kita. logikanya kalau kita menang ya bisa ditarik,” ucapnya.[dit]

Sumber: http://m.inilah.com/read/detail/1909803/saksi-direksi-berkewenangan-bertindak-fleksibel

ERRY RIANA HARDJAPAMEKAS salah satu pembahas dalam peluncuran buku “JANGAN PIDANAKAN PERDATA: Menggugat Perkara Sewa Pesawat Merpati”

Pledoi Lengkap.indd 113 04/02/2013 10:55:46

Page 122: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

114 PLEDOI HOtasi naBaBan

PEMEGANG SAHAM PERCAYAKAN PENGADAAN PESAWAT KE DireksiKamis, 04 Oktober 2012

JAKARTA--MICOM: Dua saksi fakta dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/10) malam, dalam perkara korupsi pengadaan pesawat PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dengan terdakwa Hotasi Nababan dan Tonny Sudjiarto.

Saksi yang dihadirkan adalah mantan Asisten Deputi Bidang Urusan Usaha sarana Angkutan dan Pariwisata Kementerian BUMN Suyitno Affandi dan mantan wakil Garuda saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) MNA pada Oktober 2006, Albert Burhan.

Suyitno yang lebih banyak dicecar majelis hakim mengungkapkan, pengadaan dua unit pesawat di MNA pada tahun 2006 merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan perusahaan yang saat itu dipimpin Hotasi Nababan.

Sebagai pejabat pemerintah yang mengawasi kinerja direksi MNA, Suyitno mengungkapkan bahwa kondisi keuangan di perusahaan yang diawasinya itu sudah sangat memrihatinkan.

Saking beratnya kondisi keuangan MNA, katanya, gaji pegawai sering kali dibayarkan tak tepat waktu. Bahkan ada sebagian pegawai yang pembayaran gajinya dicicil dua kali.

“Tahun 2006 itu setiap hari defisit untuk operasional. Sebulan bisa merugi Rp10 miliar-Rp15 miliar. Kalau tidak mendapat kredit avtur dari Pertamina, Merpati sudah tutup,” ucapnya.

Menurut Suyitno, pemegang saham menugaskan direksi MNA yang saat itu di bawah Hotasi Nababan untuk melakukan efisiensi internal. Opsinya, kata Suyitno, ada dua langkah yang bisa ditempuh direksi, yakni pengurangan jumlah karyawan dan menambah jumlah armada pesawat.

Suyitno mengakui bahwa pengadaan dua unit pesawat jenis 737-400 dan 737-500 pada 2006 memang tak tercantum dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) PT MNA 2006.

Pledoi Lengkap.indd 114 04/02/2013 10:55:46

Page 123: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

115kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Hanya saja, sebutnya, pemegang saham memberi flexibilitas untuk merubah armada dan menganggap pengadaan pesawat itu sebagai langkah mengatasi krisis.

“Karena pilot di MNA cukup banyak. Kalau pilot sampai pada keluar, itu malah mempersulit kondisi perusahaan,” ucapnya.

Apakah karena krisis itu pula maka pemegang saham memberi kewenangan kepada direksi dengan fleksibilitas? “Seperti itulah, Yang Mulia. Karena itu upaya penyelamatan yang bisa dilakukan,” jawab Suyitno di hadapan majelis yang dipimpin Pangeran Napitupulu.

Dalam kesaksiannya Suyitno juga mengatakan, proses pengadaan pesawat MNA tak perlu mengacu pada Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang pengadan barang dan jasa di lingkungan lembaga pemerintah. (*/Ol-11)

Sumber: http://m.mediaindonesia.com/index.php read/2012/10/04/ 353536/37/5/Pemegang_Saham_Percayakan_Pengadaan_Pesawat_ke_Direksi

Peluncuran buku “JANGAN PIDANAKAN PERDATA: Menggugat Perkara Sewa Pesawat Merpati”, 17 Juli 2012.

Pledoi Lengkap.indd 115 04/02/2013 10:55:46

Page 124: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

116 PLEDOI HOtasi naBaBan

Senin, 8 Oktober 2012 19:54 WIBDireksi PiliH tamBaH armaDa merPati DariPaDa PHk KARYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) memilih menambah jumlah armada pesawat ketimbang memangkas jumlah karyawan. Keputusan itu sudah disetujui jajaran direksi pada tahun 2006, saat kondisi keuangan Merpati sedang krisis. Penambahan armada demi menyelamatkan perusahaan.

Demikian disampaikan mantan Direktur Niaga PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Nursatyo, saat bersaksi bagi terdakwa mantan Dirut Merpati Hotasi Nababan dan General Manager Pengadaan Pesawat Tony Sudjiarto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/10/2012).

Atas dasar persetujuan direksi Merpati, maka PT Merpati selanjutnya melakukan pengadaan dua unit Boeing jenis 737-400 dan 737-500. Saat itu, Merpati hanya memiliki 25 Armada. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan pegawai Merpati yang jumlahnya lebih dari 3000 karyawan.

“Posisi pesawat kita 25 unit, harusnya kita maksimum 1500 pegawai. Kita cari jalan bagaimana agar RKA (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) tidak bolong. Jalan keluarnya pegawai di-cut (dikurangi) atau menambah produksi. Kita pilih menambah produksi,” ujar Nursatyo.

Atas dasar itu, Direksi Merpati pada 2006 memutuskan untuk mengadakan dua unit pesawat. Dana untuk pengadaan pesawat pun disetujui oleh seluruh direksi. “Kita tandatangani circular board (surat persetujuan seluruh direksi),” tegasnya.

Menurut Nursatyo, alasan penyewaan dua pesawat Boeing 737-400 dan 737-500 dasarkan pada hitung-hitungan bisnis. Jika menggunakan tipe 737-200 maka Merpati setiap bulan hanya hanya mengantongi pendapatan maksimum Rp 10 miliar.

Sementara untuk tipe 737-400 dan 737-500, pendapatan Merpati per bulan bisa digenjot. Jika asumsinya menguntungkan, maka pemegang saham pun akan menyetujui keputusan direksi. “Kalau yang seri 400 bisa

Pledoi Lengkap.indd 116 04/02/2013 10:55:47

Page 125: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

117kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Rp 15 miliar, yang seri 500 sekitar Rp 11 miliar,” jelasnya.Mengenai pesawat yang sudah dibayar sewa namun tidak diserahkan

pihak penyedia (lessor), Nursatyo mengatakan bahwa itu bukan kali ini terjadi. “Pernah pesawat Fokker 100 gagal. Yang kedua pesawat ATR juga gagal,” katanya.

Hanya saja Nursatyo mengakui, security deposite dari pesawat yang gagal disewa memang bisa ditarik kembali. Sementara untuk 1 juta dolar AS untuk menyewa dua unit Boeing dari Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG) (TAlG), uangnya belum bisa ditarik meski pesawatnya tak datang. Dan itu merupakan bentuk wanprestasi dari TAlG.

Hotasi dan Tony didakwa korupsi sebesar 1 juta dolar AS terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG pada 2006. Alasannya, karena Merpati telah mengeluarkan dana 1 juta dolar AS namun pesawat yang akan disewa dari TAlG masih dimiliki dan dikuasai oleh pihak lain, yaitu East Dover ltd.

JPU menganggap keputusan Hotasi dan Tony membayarkan security deposite secara cash sebesar 1 juta dolar AS telah memperkaya TAlG dan mengakibatkan kerugian negara 1 juta dolar AS.

Editor: Yulis Sulistyawan

Sumber: http://m.tribunnews.com/2012/10/08/direksi-pilih-tambah-armada-merpati-daripada-phk-karyawan

Bersama sahabat menjelang Pledoi

Pledoi Lengkap.indd 117 04/02/2013 10:55:47

Page 126: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

118 PLEDOI HOtasi naBaBan

SOFYAN DJAlIl YAKIN HOTASI NABABAN TAK BERSAlAHSelasa, 06 November 2012, 06:06 WIB

SOFYAN DJAlIl BERSAKSI. Mantan Komisaris PlN, Sofyan Djalil memberikan kesaksian dalam sidang dengan terdakwa mantan Dirut PlN Eddie Widiono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (11/10).

REPUBlIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang perkara korupsi sewa pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) dengan terdakwa Hotasi Nababan dan Tony Sudjiarto, kembali dilanjutkan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/11).

Mantan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil hadir sebagai saksi. Dalam kesaksiannya, Sofyan menilai kasus Merpati merupakan risiko bisnis karena rekan bisnis BUMN itu ingkar janji. Menurut Sofyan, tak mungkin seluruh risiko bisnis bisa dicegah.

“Kalau mau bisnis yang aman-aman saja, ya tidak ada bisnis,” kata Sofyan di hadapan majelis hakim.

Sofyan melanjutkan, Hotasi juga tak diam diri ketika tahu Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) sebagai rekan bisnis telah ingkar janji karena tak bisa memenuhi pesanan pesawat. Sofyan menilai Hotasi sudah melakukan mitigasi risiko untuk menyelamatkan uang 1 juta dolar AS yang sudah dibayarkan sebagai security deposite ke TAlG.

“Saya yakin Hotasi tidak bersalah. Kenapa, karena dia sudah mengejar uangnya. Ini sudah dibawa ke pengadilan dan dimenangkan oleh Pengadilan Amerika. Mitigasi risiko sudah dilakukan. Itu baru potensi kerugian negara karena uang masih bisa diupayakan. Kalau saya Menteri BUMN-nya, saya suruh kejar walau itu mahal sekali,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Sofyan juga memberikan analisanya. Menurutnya, kasus Merpati itu sengaja dipaksakan dibawa ke ranah hukum. Padahal ia tak melihat Hotasi berniat memerkaya diri atau pihak lain dengan memerintahkan pembayaran security deposit USD 1 juta

Pledoi Lengkap.indd 118 04/02/2013 10:55:47

Page 127: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

119kami kOrBan kejaHatan Orang lain

untuk penyewaan dua unit Boeing yang akhirnya tak dikirim.“Kalau motif itu yang tahu hanya Tuhan. Tapi buat apa Hotasi

merugikan Merpati kalau itu mempertaruhkan kariernya? Saya tak melihat niat jahat karena Hotasi berani menggugat (TAlG),” ujar Sofyan.

Karena itu, Sofyan berharap majelis bisa membuat putusan bijak dalam kasus Merpati.

“Saya ini jadi saksi secara sukarela. Saya menawarkan diri karena saya melihat Pak Hotasi didzolimi. Meski nanti pengadilan yang memutuskann, tapi saya berkepentingan atas legacy kasus ini,” ujarnya.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/11/06/md1euq-sofyan-djalil-yakin-hotasi-nababan-tak-bersalah

Bersama Ayah dan Bibi menunggu waktu persidangan.

Pledoi Lengkap.indd 119 04/02/2013 10:55:48

Page 128: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

120 PLEDOI HOtasi naBaBan

Dukungan Ayah, Ibu, istriku Eveline, dan Pramono Anung

Pledoi Lengkap.indd 120 04/02/2013 10:55:48

Page 129: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

121kami kOrBan kejaHatan Orang lain

GURU BESAR UGM: PERKARA HOTASI NABABAN (SEHARUSNYA) tiDak DaPat DiPiDanaSenin, 12 November 2012 , 23:16:00 WIB

rmOL. Kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) sebenarnya tak perlu digulirkan ke pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor). Sebab, dalam kasus tersebut tidak ada kesengajaan maupun niat jahat yang dilakukan direksi MNA di bawah Hotasi Nababan sehingga pesawat yang disewa tak dikirim oleh penyedia pesawat.

Begitu dikatakan pakar hukum pidana, Prof Eddy OS Hiariej saat menjadi ahli pada persidangan dugaan korupsi pesawat dengan terdakwa Hotasi Nababan dan Tony Sudjiarto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (12/11).

Menurut Prof Eddie, perkara Hotasi Nababan tidak serta merta dapat dikatakan perbuatan melawan hukum. Apalagi, kalau nantinya terbukti Hotasi selaku Dirut PT MNA tidak berhati-hati dalam memutuskan penyewaan pesawat dan pembayaran security deposite.

“Selama tidak ada niat jahat, maka (Seharusnya) tidak bisa dipidana,” terang Eddy.

Dalam kesempatan ini, Eddy mencoba untuk menelisik lebih jauh dakwaan yang dijatuhkan oleh Jaksa. Dimana, Hotasi selaku direksi dinilai telah melakukan penyalahgunaan sehingga memperkaya pihak lain. Dalam kasus Hotasi, menurutnya, penyalahgunaan kewenangan bisa disebabkan dua kemungkinan, yakni melakukan sesuatu di luar kewenangan, atau melaksanakan kewenangan tapi disalahgunakan.

Nah, hemat dia, di perkara Hotasi ini tidak ada perbuatan redaksi yang dilakukan secara sengaja hingga akhirnya menimbulkan kerugian negara dan atau memperkaya pihak lain.

“Tidak ada akibat yang dikehendaki terdakwa. Tidak ada hubungan antara keinginan terdakwa dengan akibat (kerugian negara),” ungkap Eddy.

lagian, lanjut Eddy, perbuatan yang menimbulkan kerugian negara

Pledoi Lengkap.indd 121 04/02/2013 10:55:48

Page 130: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

122 PLEDOI HOtasi naBaBan

tidak bisa serta-merta dianggap korupsi. Apalagi, Hotasi saat memimpin MNA juga sudah mengupayakan pengembalian security deposit USD 1 juta yang dibayarkan ke Hume Associates sebagai pihak pemegang deposit bagi Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) selaku penyedia pesawat.

lantas bagaimana dengan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Bareskrim Polri yang menyimpulkan kasus sewa pesawat MNA bukan perkara korupsi?

“Kalau KPK menyebut ini sudah memenuhi unsur kehati-hatian dan tidak ada indikasi pidana, ditambah Mabes Polri mengatakan tidak (bukan korupsi), dan ada satu unsur kejaksan (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara) menyatakan tidak ada (unsur korupi), maka tidak perlu lagi kasus ini dilanjutkan,” tegas dia.

Apalagi, kata Eddy menambahkan, putusan pengadilan di Amerika Serikat juga sudah memenangkan gugatan Merpati. Putusan itu, menurutnya, merupakan “Probatio Plena” atau bukti yang sempurna dan tidak terbantahkan. Makanya, harus dijadikan bukti hukum bagi hakim di Indonesia yang sedang mengadili perkara ini.

Di kesempatan ini, Majelis Hakim juga menanyakan tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2006 yang membatasi sifat melawan hukum pidana korupsi sebagai sifat melawan hukum formal. Menurut Eddy, putusan itu harus diikuti hakim.

“ Kalau tidak menghargai putusan MK lalu siapa yang menghargai itu?” demikian guru besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu.

JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG yang berbasis di Washington DC pada 2006. Saat perjanjian dengan TAlG diteken, Hotasi adalah Dirut, sementara Tony adalah manajer pengadaan pesawat.

Keduanya diperkarakan karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun TAlG gagal mengirimkan pesawat sesuai pesanan. Direksi MNA telah berupaya menggugat TAlG dan dimenangkan oleh Pengadilan District of Columbia di Washington. [sam] laporan: Samrut lellolsima

Sumber: http://m.rmol.co/news.php?id=85061

Pledoi Lengkap.indd 122 04/02/2013 10:55:49

Page 131: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

123kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Updated: Mon, 19 Nov 2012 22:00:00 GMT | By JPNNBOs PerusaHaan Di as tileP uang merPati

JAKARTA - Saksi kunci dalam kasus dugaan korupsi penyewaan pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA), lawrence Siburian, dihadirkan pada persidangan atas Hotasi Nababan dan Tony Sudjarto di Pengadilan Tipikor Jakrat, Senin (19/11). Pada persidangan itu, lawrence yang pernah menjadi kuasa hukum MNA di Amerika Serikat membeber penyalahgunaan security deposit oleh bos Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) yang harusnya memasok dua unit Boeing ke perusahaan BUMN itu.

lawrence mengungkapkan, dirinya pada18 Desember 2006 pukul 9 pagi waktu Washington ditelpon Hotasi yang saat itu masih menjabat Dirut MNA. Setelah memperkenalkan diri, kata lawrence, Hotasi menjelaskan rencana MNA menyewa pesawat dari TAlG. Untuk itu Hotasi meminta lawrence memastikan keabsahan TAlG sebagai perusahaan penyewaan pesawat. Selain itu, Hotasi juga meminta lawrence memastikan keabsahan kantor pengacara Hume Associates yang ditunjuk sebagai penerima security deposite oleh TAlG.

Siang hari tanggal 18 Desember 2006 itu, lawrence dengan berbekal surat kuasa dari MNA yang dikirim via email langsung melakukan penelusuran dan pengecekan langsung kantor TAlG dan Hume Associates di Wahington DC yang lokasinya di kawasan elit. Hanya 10 menit dari White House, ucap lawrence.

Bahkan lawrence mengaku telah bertemu langsung dengan John Cooper, pemilik sekaligus Chief Operating Officer (COO) TAlG. Selain itu, dia memperoleh semua dokumen legal TAlG termasuk Certificate of Incorporation yang dikeluarkan negara bagian Delawre. Dia juga memeriksa kantor pengacara Hume Associates.

Hanya saja setelah MNA mentransfer USD 1 juta sebagai security deposit ke Hume Associates pada 21 Desember 2006 pagi WIB, ternyata

Pledoi Lengkap.indd 123 04/02/2013 10:55:49

Page 132: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

124 PLEDOI HOtasi naBaBan

uangnya tak digunakan TAlG untuk membayar pembelian pesawat ke East Dover. John Cooper justru memindahbukukan uang security deposit itu ke rekening pribadinya. USD 980 ribu ditransfer ke rekening John Cooper, sebut lawrence.

Akhirnya karena pesawat tak dikirim, MNA pun melakukan gugatan ke TAlG yang akhirnya dimenangkan oleh Pengadilan Distrik Columbia. Namun ternyata, John Cooper yang mengaku bersalah telah menyalahgunakan security deposit tak mampu lagi mengembalikan uang dari MNA secara cash. Kemampuannya hanya USD 5 ribu per bulan, kata lawrence.

Diungkapkannya pula bahwa dalam proses mediasi, hakim di District Court of Columbia memutuskan bahwa kasus perdata itu tidak ditutup. Atas saran Kejaksaan waktu itu, MNA membawa kasus ini ke pengadilan pidana.

Saat ini pun, lanjut lawrence, persidangan soal penggelapan uang MNA oleh Jon Cooper itu masih bergulir di pengadilan District of Columbia dengan melibatkan grand jury beranggotakan 12 orang. Jika suatu perkara pidana melibatkan Grand Jury, maka kasus ini dianggap sangat serius, ucapnya seraya menambahkan, justru yang menjadi pemnggugat dalam perkara itu adalah aparat penegak hukum di AS.

Majelis hakim yang diketuai Pangeran Napitupulu sempat bertanya apakah lawrence memang sudah lama kenal dengan Hotasi sehingga ditunjuk menjadi kuasa hukum MNA. Namun lawrence menepis anggapan itu. Saya belum kenal sebelumnya. Saya ke AS tahun 2005, saat itu Pak Hotasi sudah di Merpati. tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG yang berbasis di Washington DC pada 2006. Saat perjanjian dengan TAlG diteken, Hotasi adalah Dirut, sementara Tony adalah manajer pengadaan pesawat. Keduanya diperkarakan karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun TAlG tak mengirimkan pesawat sesuai pesanan.(ara/jpnn)

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2012/11/19/147424/Bos-Perusahaan-di-AS-Tilep-Uang-Merpati-

Pledoi Lengkap.indd 124 04/02/2013 10:55:49

Page 133: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

125kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Dukungan dari Sekretaris Menteri BUMN Wahyu Hidayat dan Fadjroel Rachman.

Pledoi Lengkap.indd 125 04/02/2013 10:55:49

Page 134: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

126 PLEDOI HOtasi naBaBan

Senin, 26 November 2012 , 17:17:00NasionalUANG MERPATI DIGElAPKAN, FBI TURUN TANGANKEJAGUNG TAHU KASUS PENYEWAAN PESAWAT BUKAN KORUPSI

jaKarta - Mantan jaksa pada Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara (JAM Datun) Kejagung, Yoseph Suardi, dihadirkan pada persidangan perkara korupsi penyewaan pesawat Merpati Nusantara Airlinse (MNA) dengan terdakwa Hotasi Nababan dan Tony Sudjiarto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (26/11). Yoseph yang hadir sebagai saksi meringankan (a de charged), mengungkapkan bahwa security deposit USD 1 juta yang telah dikeluarkan Merpati telah diselewengkan oleh pihak Thirdtone Aircraft leasing Group (TAlG) yang berbasis di Washington DC.

Menurut Yoseph, pada Juni 2008 dirinya bersama 5 jaksa lain pernah diperintahkan JAM Datun kala itu, Untung Udji Santoso, untuk membantu Merpati melakukan mediasi dengan John Cooper selaku chief operating officer (COO) TAlG. Berbekal surat dari JAM Datun, Yoseph ditugaskan ke AS sebagai pengacara negara.

Yoseph menjelaskan, di depan mediasi pengadilan District Court of Columbia pada Juli 2008, John Cooper mengaku telah menyelewengkan uang USD 810 ribu untuk kepentingan pribadi. Sedangkan sisanya sebesar USD 190 ribu sisanya untuk Alan Messner yang duduk sebagai chief executive officer (CEO) TAlG.

Ditegaskan Yoseph, uang itu tidak digunakan TAlG untuk membeli pesawat yang akan disewa Merpati. Selain itu, kata Yoseph, Cooper di depan hakim Districk Court of Columbia juga menyatakan tidak ada uang yang dibagikan ke pihak-pihak Merpati.

Yoseph menjelaskan, dalam proses mediasi di Pengadilan AS, hakim John Facciola menanyakan kesanggupan John Cooper mengembalikan uang Merpati. Namun Cooper mengaku tak sanggup mengembalikan dana milik Merpati itu secara tunai. “Cooper punya dua apartemen,

Pledoi Lengkap.indd 126 04/02/2013 10:55:49

Page 135: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

127kami kOrBan kejaHatan Orang lain

tapi sudah jadi hipotek (dijaminkan ke pihak lain,red) dan hanya bisa mengembalikan USD 5000 per bulan,” sambung Yoseph.

“Hakimnya bilang ini penggelapan, bisa dipidana,” kata Yoseph menirukan ucapan hakim ke pihak MNA. “Jika Cooper dikenakan pidana ringan dengan hukuman percobaan, maka dia masih dapat berupaya mengembalikan uang itu. Tapi jika dia tidak membayar, maka dapat dikenakan pidana berat,” jelas Yoseph.

Ditegaskannya, peluang pengembalian uang deposit itu dari Cooper masih ada. “JAM Datun telah dilaporkan soal itu,” imbuhnya.

Menariknya, lanjut Yoseph, kasus itu pun mejadi perhatian Biro Penyelidik Federal AS atau yang lebih dikenal dengan nama FBI sejak tahun 2008. “Kasus penyewaan pesawat yang dilakukan Merpati Airlines masih terus bergulir di Pengadilan Amerika Serikat. Kasus itu pun mendapat perhatian serius dari FBI,” sambungnya.

Oktober lalu, lanjut Yoseph, perwakilan FBI di Kedubes AS di Jakarta ingin tahu lebih lanjut soal masalah Merpati. “Karena saya sudah pensiun dan perkaranya ditangani Pidsus, maka saya kasih nomor Jampidsus,” ucap Yoseph di hadapan majelis hakim yang diketuai Pangeran Napitupulu.

Juniver Girsang selaku penasihat hukum Hotasi sempat menanyakan pendapat pribadi Yoseph tentang kasus Merpati itu. Yoseph yang pernah tercatat sebagai jaksa senior urusan perdata di Kejagung itu meyakini bahwa perkara ini murni perdata. “Karena pihak TAlG wanprestasi dan sudah ada putusan Pengadilan District Court of Columbia di AS pada Juli 2007,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG yang berbasis di Washington DC pada 2006. Saat perjanjian dengan TAlG diteken, Hotasi adalah Dirut, sementara Tony adalah manajer pengadaan pesawat. Keduanya diperkarakan karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun TAlG tak mengirimkan pesawat sesuai pesanan.(ara/jpnn)

Sumber: http://m.okezone.com/read/2012/11/26/339/723436/kejaksaan-tahu-kasus-merpati-bukan-perkara-korupsi

Pledoi Lengkap.indd 127 04/02/2013 10:55:49

Page 136: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

128 PLEDOI HOtasi naBaBan

Dukungan dari Alumni ITB dan para sahabat selama persidangan

Pledoi Lengkap.indd 128 04/02/2013 10:55:50

Page 137: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

129kami kOrBan kejaHatan Orang lain

SElURUH DIREKSI SEPAKAT , SEWA PESAWAT UNTUK selamatkan Pt mnaNebby Mahbubirrahman3 Dec 2012 20:32:41

“Ada tiga program, penambahan armada, SDM (pengurangan pegawai) dan penyelesaian utang. Itu program strategis yang mutlak dilakukan manajemen”

Jakarta, Aktual.co — Persidangan lanjutan terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA), dengan terdakwa mantan Dirut MNA, Hotasi Nababan, kembali digelar Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta.

Kali ini, persidangan menghadirkan terdakwa kasus yang sama, Tony Sudjiarto, sebagai saksi.

Kepada Majelis hakim Tipikor, Tony mengungkapkan kalau beberapa kali pesawat yang disewa MNA tak dikirim oleh pihak penyedia pesawat (lessor) dan security deposit selalu dikembalikan oleh lessor itu.

Kejadian bermula pada medio 2006, ia menjelaskan, ketika itu Direksi MNA di bawah Hotasi memutuskan penyewaan dua Boeing 737 atau yang dikenal dengan istilah Classic Family.

“Semua direksi (lima orang,red) menginginkan pesawat itu,” ujar Tony, di pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (3/12).

Ia mengatakan, dipilihnya Boeing 737, dengan berbagai pertim-bangan, salah satunya lebih efisien untuk membantu kondisi perusahaan yang krisis.

“Ada tiga program, penambahan armada, SDM (pengurangan pegawai) dan penyelesaian utang. Itu program strategis yang mutlak dilakukan manajemen,” sambung Tony.

Menurutnya, pembayaran untuk hal-hal yang prioritas termasuk pengadaan pesawat juga diputuskan oleh direksi berlima. Karena sudah melalui berbagai pertimbangan, kata Tony, maka direksi MNA yakin uang USD1 juta yang dikeluarkan sebagai security deposit bisa mengikat pihak Thirdthone Aircraft leasing Group (TAlG) selaku lessor.

“Saya melihat tidak ada (direksi,red) yang ragu,” tegasnya.

Pledoi Lengkap.indd 129 04/02/2013 10:55:50

Page 138: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

130 PLEDOI HOtasi naBaBan

Akan tetapi, pihak TAlG ternyata ingkar janji dan dua unit pesawat yang security deposit-nya sudah dibayar tidak dikirim. Sebab, TAlG tidak berhasil memenuhi kewajibannya kepada East Dover sesuai perjanjian jual-beli di antara keduanya.

Namun mantan General Manager Pengadaan Pesawat di MNA itu juga menegaskan, bukan baru sekali ini pesawat yang akan disewa MNA gagal dikirimkan. Ia membeberkan ada 2 kasus gagal kirim pesawat di tahun 2006, di saat MNA sudah memiliki lOI dan telah mengirim security deposit. Kedua pihak lessor itu adalah Ansett Worldwide Aviation Services (AWAS) untuk pesawat B737-500 dan Malaysia Air System untuk pesawat B737-400. “Tapi uangnya dikembalikan beberapa saat kemudian,” kata Tony.

“Dua minggu kemudian Board Director AWAS tidak berniat melan-jutkan dengan Merpati karena kondisi keuangan Merpati, sehingga mengembalikan security deposit itu,” ungkapnya.

Karenanya Tony menyebut Hotasi sempat kesal saat tahu TAlG tak mengirim pesawat dan tak mau mengembalikan security deposite usD1 juta. “Saya melihat Hotasi kesal dan mengirimkan surat ke BUMN untuk menunjukkan fakta yang ada,” bebernya.

Dituturkannya pula, sebenarnya bukan hanya TAlG saja perusahaan penyewaan pesawat (lessor) yang tak punya pesawat. Sebelumnya Merpati juga mendapat pesawat dari lessor yang bukan pemilik pesawat. “Ada Futura Airlines di Spanyol, ada Montrose di AS, Singapore Technology, dan JetScape,” ucap Tony di hadapan majelis yang diketuai Pangeran Napitupulu.

Diberitakan sebelumnya, JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari TAlG yang berbasis di Washington DC pada 2006. Saat perjanjian dengan TAlG diteken, Hotasi adalah Dirut, sementara Tony adalah Manajer Pengadaan Pesawat. Keduanya diperkarakan karena Merpati telah mengeluarkan dana USD1 juta namun TAlG tak mengirimkan pesawat sesuai pesanan. Walaupun kemudian MNA memenangkan gugatan atas TAlG di pengadilan Washington DC pada Juli 2007.

Sumber: http://m.aktual.co/hukum/203100seluruh-direksi-sepakat-sewa-pesawat-untuk-selamatkan-pt-mna

Pledoi Lengkap.indd 130 04/02/2013 10:55:50

Page 139: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

131kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Bersama Basar, Hilman dan Ola

Eveline, Sara, Sabrina, Nenty, dan Ibu Mertua

Pledoi Lengkap.indd 131 04/02/2013 10:55:51

Page 140: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

132 PLEDOI HOtasi naBaBan

Selasa, 22/01/2013 17:42 WIB EKS DIRUT MERPATI: TAK ADA PENYAlAHGUNAAN WEWENANG Dalam sewa Pesawat Ferdinan - detikNews

jakarta - Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Hotasi Nababan menegaskan sewa pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500 dilakukan sesuai prosedur. Hotasi menyanggah dakwaan jaksa penuntut umum yang menyebut dirinya menyalahgunakan wewenang dalam sewa pesawat ini.

“Tidak ada pelanggaran Anggaran Dasar. Saya tidak boleh mengambil keputusan sendiri, harus bersama dengan semua Direksi lain. Keputusan kolektif menghindarkan adanya penyalahgunaan wewenang oleh saya atau yang lain,” kata Hotasi saat membaca nota pembelaan (pledoi) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (22/1/2013).

Dalam sewa pesawat ini, Merpati dan pihak penyedia pesawat yakni Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG) telah menyusun perjanjian yang sesuai standar dan prosedur dunia penerbanangan.

“Tidak ada prosedur atau ketentuan yang dilanggar, baik internal maupun eksternal perusahaan. Telah dilakukan upaya ekstra untuk memeriksa TAlG dan kantor hukumnya Hume,” tuturnya.

Selain itu, kebijakan sewa pesawat dan penempatan dana deposit diputuskan secara bersama oleh direksi Merpati.

“Kerugian negara belum terjadi, karena deposit itu diakui ada di kedua pemilik TAlG. Potensi pengembalian masih ada. Selain itu, tidak terbukti adanya unsur kesengajaan dan unsur memperkaya diri sendiri,” imbuh Hotasi.

Dalam pledoinya, Hotasi juga mempaparkan proses sewa pesawat termasuk upaya gugatan ketika dana deposit sebesar US$ 1 juta tidak dikembalikan TAlG. Hotasi menyebut putusan Pengadilan District of Columbia, AS tanggal 8 Juli 2007 yang memenangkan gugatan Merpati atas TAlG dan Alan Messner menjadi bukti upaya Merpati mengembalikan dana deposit.

Pledoi Lengkap.indd 132 04/02/2013 10:55:51

Page 141: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

133kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Hotasi juga mempertanyakan penanganan perkara di Kejaksaan Agung. Alasannya, KPK, Bareskrim Polri dan Badan Pemeriksa Keuangan menyimpulkan perkara gagal sewa pesawat ini tidak memenuhi kriteria tindak pidana korupsi.

“Saya telah mengambil keputusan dengan prinsip kehati-hatian, secara kolegial bersama Dewan Direksi, atas itikad mengutamakan kepentingan perusahaan, tanpa kepentingan pribadi, telah berupaya mencari informasi terbaik, dengan kehati-hatian, dan tanpa melanggar peraturan yang ada,” tutur Hotasi.

Hotasi dituntut 4 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsidair 6 bulan kurungan. Jaksa menilai Hotasi terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 3 UU Pemberantasan Tipikor.

Hotasi disebut tidak memasukkan rencana sewa pesawat dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Dia juga membayarkan security deposit sebesar US$ 1 juta tanpa mekanisme rekening penam-pung melainkan langsung dibayarkan ke rekening Hume and Associates yang ditunjuk TAlG.

“Padahal belum ada penandatangan purchase agreement dengan Thirdstone Aircraft leasing Group (TAlG),” sebut jaksa dalam tuntutannya.

Sementara kerugian keuangan negara terjadi karena Hume and Asso-ciates mencairkan security deposit terse but. Uang itu kata jaksa, dinikmati pimpinan TAlG Alan Messner (US$ 200 ribu) dan Jon C Cooper (US$ 800 ribu). (fdn/rmd)

Bersama Juniver, Bibi Saur (eks hakim), dan Tumbur.

Pledoi Lengkap.indd 133 04/02/2013 10:55:52

Page 142: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

134 PLEDOI HOtasi naBaBan

Kliping dari Tribunenews.com

Pledoi Lengkap.indd 134 04/02/2013 10:55:52

Page 143: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

135kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Rabu, 23 Januari 2013 | 08:42 WIBEKS DIRUT MERPATI: HIDUP lURUS DI BUMN TIDAK CUKUPHOTASI NABABAN MENGANGGAP TUNTUTAN TERHADAPNYA SEBAGAI KRIMINAlISASI.

Aries Setiawan, Dedy Priatmojo | Selasa, 22 Januari 2013, 17:40 WIB

vIvAnews - Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Hotasi Nababan, menganggap tuntutan empat tahun penjara sebagai bentuk kriminalisasi kebijakan direksi BUMN.

Menurut dia, perkara yang menyeretnya merupakan wanprestasi (tidak memenuhi kewajiban) sebuah perusahaan Amerika Serikat (TAlG) atas perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan PT MNA.

Merpati kemudian memenangkan gugatan di pengadilan Washington DC dan mengharuskan TAlG untuk mengembalikan uang deposit US$1 juta milik Merpati beserta bunganya. Namun pemilik TAlG menghindari pengembalian uang dan berupaya mengulur waktu agar masa kedaluwarsa perkara berakhir.

“Sebuah risiko bisnis,” kata Hotasi saat membacakan nota pembelaan pribadinya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2013. “Namun risiko bisnis ini justru dipandang sebagai risiko kerugian negara,” ucapnya.

Hotasi mengatakan, perjanjian antara Merpati dan TAlG adalah hal yang lazim di industri airlines. Hotasi yakin tidak ada prosedur atau ketentuan yang dilanggar, baik internal maupun eksternal perusahaan. Bahkan, seluruh direksi bersama-sama memutuskan sewa operasi dan penempatan dana deposit sesuai kewenangan sehingga tidak melanggar Anggaran Dasar.

“Kerugian negara belum terjadi, karena deposit itu diakui ada di kedua pemilik TAlG. Potensi pengembalian masih ada. Selain itu, tidak terbukti adanya unsur kesengajaan dan unsur memperkaya diri sendiri,” ujar Hotasi.

Pledoi Lengkap.indd 135 04/02/2013 10:55:52

Page 144: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

136 PLEDOI HOtasi naBaBan

Tapi, Pidana Khusus Kejaksaan Agung tak bergeming dengan fakta yang ada. Pidsus justru menyatakan manajemen Merpati telah mengetahui kemungkinan deposit itu akan disalahgunakan, dan cenderung ingin segera meningkatkan status penyidikan dengan menetapkan tersangka untuk menunjukkan statistik penanganan perkara korupsi di Kejaksaan.

“Saya galau. Mengapa Pidsus Kejaksaan memaksakan perkara ini masuk pengadilan. KPK, Bareskrim, BPK, Jaksa agung Muda Tata Usaha Negara sudah menyatakan hal itu bukan tindak pidana korupsi,” terang Hotasi.

Dampak pemidanaan keputusan direksi yang memiliki risiko bisnis di masa lalu dan hari ini bukan hanya dirinya, tapi sejumlah direksi BUMN lainnya tidak akan pensiun tenang. Sebab, selalu dihantui keadaan di mana suatu saat datang surat panggilan ber-amplop coklat ‘pemanggilan’ atas keputusan yang dibuat masa lalu.

“Saya ingin menggambarkan risiko yang dihadapi Direksi BUMN. Hidup lurus di BUMN tidak cukup. Selalu ada yang akan mencari kesalahan kita,” katanya. (umi)

© vIvA.co.id

Bersama Mertua, Paman dn keluarga lainnya.

Pledoi Lengkap.indd 136 04/02/2013 10:55:52

Page 145: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

137

krOnOlOgi kasus

2002 Direksi merpati menetapkan 3 prioritas utama perbaikan kinerja perusahaan, yaitu perbaikan Struktur modal, Pengurangan Karyawan, dan restrukturisasi armada.

2003 Pelaksanaan program pengurangan karyawan (golden Handshake) dengan dana perusahaan

2004 Program Privatisasi merpati yang telah disetujui DPr dan Pemerintah, dibatalkan

2005 Karena pembatalan program privatisasi, merpati mengajukan suntikan modal 450 milyar akibat kondisi keuangan yang memburuk. Beberapa pesawat ditarik lessor.

2006 – Januari Pemerintah memberi suntikan modal Pmn rp 75 milyar, kurang dari kebutuhan.

Januari – april Kondisi keuangan semakin memburuk, Pemegang Saham menunda pengesahan rKaP 2006

mei Kementerian BUmn membantu fasilitas Kredit avtur. merpati melanjutkan pencarian pesawat Classic melalui iklan di www.speednews.com

11 Oktober rKaP 2006 disahkan

8 Desember merpati menerima proposal dari Thirdstone aircraft Leasing group (taLg) untuk sewa 2 pesawat dengan skema Leveraged aircraft Leasing.

Pledoi Lengkap.indd 137 04/02/2013 10:55:52

Page 146: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

138 PLEDOI HOtasi naBaBan

18 Desember Penandatangan Lease of aircraft Summary of terms (LaSOt) antara merpati dan taLg : Security Deposit bersifat refundable dan melalui Hume associates. merpati menunjuk Lawrence Siburian untuk melakukan pemeriksaan terhadap taLg.

18­20 Desember Pelaksanaan pemeriksaan atas taLg19 Desember alan messner mengkonfirmasi penanda­tanganan

aircraft Purchase agreement antara taLg dan east Dover.

20 Desember atas dasar informasi hasil pemeriksaan, seluruh Direksi menanda­tangani Circular

21 Desember eksekusi transfer Security Deposit ke taLg2007 ­ 5 Januari Penyerahan pesawat ke­1 : Default17 april gugatan perdata atas taLg & alan messnerapril BPK memeriksa merpatimei Jam Pidsus Kejaksaan memeriksa merpati 9 Juli merpati memenangkan gugatan perdataSeptember Bareskrim Polri memeriksa merpati dengan

kesimpulan ‘Belum Ditemukan Fakta’2008 ­ mei Jam intel Kejaksaan memeriksa merpati2009 ­ Oktober KPK memeriksa merpati dengan kesimpulan

‘tidak Ditemukan Unsur Pidana’2010 ­ mei Pemeriksaan BPK, tidak ditemukan unsur

tindak pidana korupsi2011 ­ Juli Jam Pidsus kembali memeriksa merpati17 agustus Penetapan status tersangka pada Hn dan ga

Pledoi Lengkap.indd 138 04/02/2013 10:55:53

Page 147: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

139kami kOrBan kejaHatan Orang lain

TuNTuTAN TIDAK TerBuKTI, KAreNA:

Pengadaan pesawat tanpa sepengetahuan manajemen lain Fakta : Circular oleh seluruh Direksi

Pengadaan pesawat sebelum persetujuan rKaP Fakta : PS dan Komisaris sepakat menunda rKaP hingga oktober 2006

Pengadaan pesawat diluar rencana dalam rKaP Fakta : Pasal fleksibilitas merubah armada dalam rKaP 2006

Pembayaran Sec Dep untuk 2 pesawat, padahal baru ada 1 Leaseagreement Fakta: Putusan Pengadilan aS memutuskan atas dasar LaSOt, taLg harus kembalikan Security Deposit untuk 2 pesawat

Pembayaran Security Deposit tidak menunggu aircraft Purchaseagreement antara taLg dan east Dover Fakta : Summary of term taLg dan east Dover merupakan perjanjian yang mengikat

telah mengetahui bahwa dana Security Deposit akan dialihkkan Fakta: Surat 15 Desember dari Hume ke taLg tanpa tembusan ke merpati dan tidak ada hubungan dengan LaSOt

tidak mengindahkan Legal Opini divisi Legal Fakta: Legal Opini disampaikan setelah transfer Security Deposit

Pledoi Lengkap.indd 139 04/02/2013 10:55:53

Page 148: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

140 PLEDOI HOtasi naBaBan

Dari Detik.com dan MetroTv

Pledoi Lengkap.indd 140 04/02/2013 10:55:53

Page 149: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

141

SUARA KHAlAYAK(Dian Syarif-Sahabat Kami Penderita lupus) 30 Januari 2013NEvER GIvE UP Done. I have signed.....At least there’s small thing I

could do for Hotasi...... Aku sebenarnya sedih tiap kali ada update tentang kasus ini. Why? Karena aku tak dapat berbuat banyak :( Ke Jkt ikut sidang/acara lainnya nggak bisa :( soal politik & hukum juga memang aku tak paham :( If ada yang sakit (jiwa/raganya) aku masih bisa menyemangati, mendoakan, menengok ke rumah/RS, mengupayakan pengobatan/terapi, pelatihan untuk memberdayakan, dll. Tapi dalam kasus Hotasi ini, apa yang telah kubuat? Sungguh menyakitkan if ‘melihat’ ada yang kesulitan tapi tak bisa berbuat apa2.... Bibir terasa kelu & menjadi tak bermakna ketika hanya bisa bicara tanpa bisa melakukan apa2. Tiap kali ada update, aku speechless..... hanya mampu berharap & berdoa, semoga kata2 yang tak kusukai : hukuman, penjara, vonis, dll itu akan segera berlalu, hilang & lenyap ditelan bumi, tergantikan oleh kata2 yang lebih membahagiakan : keadilan & kebebasan. Walau aku sadar bahwa memang kita hanya bisa hope for the best & prepare for the worst..... Never Give Up!

Noke Kiroyan <[email protected]>Thursday, January 24, 2013 7:07 PMBung Hotasi, Kasus yang menimpa anda memberikan pembelajaran

kepada kita semua terhadap sistim hukum yang sedemikian kakunya. Rambu-rambu seperti SOP yang seharusnya membantu menegakkan governance di dalam alam demokratis justru menjadi lebih penting dari substansi hukumnya sendiri. Yang berlaku semata-mata adalah aspek-aspek formal tanpa menyisakan secercah pun peluang untuk aspek kebenaran material dan substantif.

Hukum yang seharusnya menjadi sarana utama untuk menegakkan keadilan bagi segenap warga akhirnya sekadar menjadi sarana untuk melakukan penekanan agar obyeknya takluk. Ini adalah by-product reformasi yang tidak kita kehendaki.

Semoga perangkat pemerintah kita yang akan datang, legislatif

Pledoi Lengkap.indd 141 04/02/2013 10:55:53

Page 150: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

142 PLEDOI HOtasi naBaBan

dan eksekutif bersama-sama dapat mengembalikan perangkat hukum ke tujuannya yang semula, untuk membuat warga hidup lebih aman, tenteram dan sejahtera.

We all know you are going to fight, we are all on your side.Salam, NK

Cara Rusdi <[email protected]>Tanggal: 29 Januari 2013 09.07Dear Sahabat 83,Mari kita ikut mendukung sahabat Hotasi dengan menandatangani PETISI ini: http://www.change.org/id/petisi/membebaskan-mantan-

dirut-merpati-hotasi-nababan-dari-tuntutan-pidana-kasus-merpatiSemoga melalui PETISI ini hakim lebih berani memutuskan yang

benar. Cheers,Kiko

AmIndo Law http://amindolaw.com January 2013If you assume that korupsi in Indonesian is the same as corruption in

English, you are probably confused. Hotasi’s action appears possibly to have been a poor business decision, although even that is arguable, but it is certainly not corruption.

Any Indonesian or foreign management executive doing business with the government of Indonesia or a State-Owned Enterprise could become a target for a charge of criminal korupsi unless this law is repealed.

It’s a shame that it just happens to be a law intended to combat corruption—in the international sense.

Rudy Setyopurnomo <[email protected]>Thursday, January 24, 2013 6:13 PMSaya percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk

Hotasi, Semoga Allah menjernihkan pemikiran Hakim, menunjukkan yang benar adalah benar dan memberi keberanian untuk melaksanakan putusan yang benar, Menunjukkan yang salah adalah salah dan memberikan keberanian untuk tidaknya memutuskan sesuatu dengan salah

Amien,lets pray for our Best Friend HotasiSalam

Pledoi Lengkap.indd 142 04/02/2013 10:55:53

Page 151: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

143kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Prof. Oetarjo Diran <[email protected]>Thursday, January 24, 2013 7:53 AMTerima kasih dapat membaca pledoi yang comprehensive, clear,

dan TOUCHING. Semoga Majelis Hakim dapat memperhatikan seksama pleidooi Anda dalam dalam pertimbangan keputusannya yang fair, and just.

Keep up the spirit, Pak. OD

[email protected], January 23, 2013 10:04 PMDear Hotasi -Thanks for sharing this very personal statement with me.

I read the full statement, and am deeply impressed with your sincerity, and your persistence to stand firm. I don’t know you, but through your sharing, I believe what you said.

May God offer His protection as He promises to those who love Him. Be still. You have done all you can, it is His turn now. With warmest regards, George

Bambang Harymurti on Sat, 1/26/13, wrote:Mafia hukum itu sebenarnya tak terlalu kuat kalau kita orang baik

baik kompak dan peduli. Mereka mirip tiga maling di bus yg isinya 50 orang baik baik. Kalau masing masing hanya berpikir agar tak jadi korban, tiga maling ini akan kelihatan amat perkasa dan akan terus menerus melakukan aksinya dan korbannya mungkin bisa ratusan dalam setahun. Kalau separuh saja penumpang mau amar ma’ruf nahi munkar, tiga maling ini langsung binasa.

Bung Hotasi, saya dengan senang hati akan ikut petisi. Masa kalah sama mafia hukum? Dulu generasi orang tua kita dengan bambu runcing saja bisa mengalahkan tentara sekutu yang baru menang perang dunia kedua. Saya sih engga mau mafia hukum berkuasa. lawan!

Bambang Winarto <[email protected]> Tuesday, January 29, 2013 9:34 PMMari tegakkan keadilan di bumi Pertiwi. Mulai dengan mengajukan

petisi ini melalui e mail. Teman teman Hotasi telah menyingsingkan lengan baju, rawe rawe rantas malang malang putung, sumbangkan opini anda untuk tegaknya keadilan dengan mengisi petisi ini. Target kita sampai 1000 petisi dan itu akan cukup untuk menggugah kesadaran penegak

Pledoi Lengkap.indd 143 04/02/2013 10:55:53

Page 152: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

144 PLEDOI HOtasi naBaBan

hukum yang cinta kebenaran untuk menggugurkan tuntutan terhadap Hotasi. Ingat kalau pemerkosaan terhadap keadilan ini dibiarkan, suatu hari akan terbuka kemungkinan kejahatan ini akan menimpa anda, anggota keluarga anda, teman dekat anda. Ini saatnya untuk bergerak.Jika anda sudah mengisi petisi ini, tolong lebarkan perjuangan kita dengan meneruskan e mail ini kepada rekan, saudara, teman teman anda melalui milis dan social media yang lain. Salam, BW

Petikan twitter Indah Darsono @IndahDarsonoTetap semangat Pak @hotasi_nababan, kami ikut mdoakan bapak,

kebenaran akan menang.Smg majelis hakim obyektif,adil & jauh dr kpentingan apapun

Marilyn Monroe @New_Marilyn@triomacan2000 @hotasi_nababan waspadai penggembosan

pembe rantasan korupsi, melalui pemaksaan case chevron, im2 & merpati o/ oknum kejaksaan

Sabar Tambunan @sabar_tambunanpagi Hot.. perjuanganmu tuntut keadilan sudah di jalan yang benar.

“Hanya satu kata lawan “ dalam sikap iman yg penuh @hotasi_nababan

Bersama Eveline, Bibi Esa, danBibi Raphy

Pledoi Lengkap.indd 144 04/02/2013 10:55:54

Page 153: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

145kami kOrBan kejaHatan Orang lain

Ayah dan Ibuyang selalu hadir di persidangan.

Pledoi Lengkap.indd 145 04/02/2013 10:55:55

Page 154: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

146 PLEDOI HOtasi naBaBan

Mertua dan adik saya Sindar

Menunggu Sidang Putusan Sela,Mohon doanya....

Keluarga Besar yang selalu mendamping.

Pledoi Lengkap.indd 146 04/02/2013 10:55:56

Page 155: Buku pledoi kami korban kejahatan orang lain oleh hotasi nababan

147

Pledoi Lengkap.indd 147 04/02/2013 10:55:56