Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    1/20

    Buku Saku

    Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    Kesedihan yang berkepanjangan yang ahirnya di ikuti dengan perasaan depresi

    dan keputusaasan adalah awal dari munculnya ide akan perilaku bunuh diri. Depresi

    dapat mengacu pada suasana-perasaan atau sindrom klinis, yaitu kombinasi simtom

    emosional, kognitif, dan perilaku. Meskipun kesedihan adalah pengalaman universal,tetapi depresi berat tidak. Tidak seorang pun dapat mengidentifikasi titik tepat di mana

    perasaan muram dan sedih, melintasi batas dan menjadi depresi. eseorang

    mengalami satu nuansa ke nuansa terjadi sedikit demi sedikit. elain itu dalam banyak

    penelitian yang telah di lakukan di dunia terhadap banyak kasus depresi berat yang

    berujung pada upaya percobaan bunuh diri atau bunuh diri ini juga tidak dapat di

    lepaskan dari pengalaman budaya seseorang, factor linguistic, pendidikan dan sosial,ini

    memiliki peran penting dalam membentuk cara mengapresiasikan dan mengatasi derita

    depresi. !ariasi lintas-budaya seharusnya juga di ingat ketika klinisi berusaha

    mengidentifikasi fitur sentral atau fitur penentu depresi.

    "unuh diri adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri

    sendiri. "unuh diri seringkali dilakukan akibat adanya rasa keputusasaan yang

    disebabkan oleh gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, schi#ophrenia,

    adanya penyakit Kronik, ketergantungan alkohol$alkoholisme atau penyalahgunaan

    obat.

    "unuh diri merupakan tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat

    mengakhiri kehidupan %&ilson dan Kneisl, '())*. "unuh diri merupakan kedaruratan

    psikiatri karena pasien berada dalam keadaan stres yang tinggi dan menggunakan

    koping yang maladaptif. ituasi gawat pada bunuh diri adalah saat ide bunuh diri timbul

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    2/20

    secara berulang tanpa rencana yang spesifik atau percobaan bunuh diri. +leh karena

    itu, diperlukan perhatian dari lingkungan, pengetahuan dan keterampilan perawatan

    yang cukup dalam merawat pasien dengan tingkah laku bunuh diri atau usaha bunuh

    diri, agar pasien tidak melakukan usaha tindakan bunuh diri kembali.

    Di nggris ada lebih dari kematian yang di akibatkan oleh bunuh diri tiap

    tahun. Di /merika erikat dilaporkan 01. tindakan bunuh diri setiap tahun dan

    merupakan penyebab kematian kesebelas. 2asio kejadian bunuh diri antara pria dan

    wanita adalah tiga berbanding satu. 3ada usia remaja, bunuh diri merupakan penyebab

    kematian kedua. % usanto, 0 ' *

    3ada laki-laki tiga kali lebih sering melakukan bunuh diri daripada wanita,

    karena laki-laki lebih sering menggunakan alat yang lebih efektif untuk bunuh diri,

    antara lain dengan pistol, menggantung diri, atau lompat dari gedung yang tinggi,

    sedangkan wanita lebih sering menggunakan #at psikoaktif overdosis atau racun,

    namun sekarang mereka lebih sering menggunakan pistol. elain itu wanita lebih sering

    memilih cara menyelamatkan dirinya sendiri atau diselamatkan orang lain

    "erdasarkan data &orld 4ealth +rgani#ation %&4+* atau "adan Kesehatan

    Dunia tahun 0 '1 bunuh diri di sejumlah negara merupakan penyebab kematian nomor

    dua pada penduduk usia '1-0( tahun. Data &4+ tahun 0 '1 mencatat, setiap

    tahunnya terdapat ) . orang meninggal dunia karena bunuh diri. etiap 5 detik

    terdapat ' orang di dunia yang meninggal, karena bunuh diri dengan rasio '',5 per

    ' . populasi % Kemenkes 2 *.

    Di ndonesia, berdasarkan laporan kepolisian tahun 0 '0 terdapat ()' kasus

    kematian karena bunuh diri dan (0' kasus pada tahun 0 ' . /ngka tersebut belumtermasuk kasus yang tidak dilaporkan."erdasarkan data estimasi &4+ tahun 0 '0,

    angka bunuh diri di ndonesia mencapai 5, per ' . populasi. Kasus bunuh diri di

    ndonesia ini cenderung di persepsi sebagai aib bagi keluarga, sehingga di yakini

    banyak sekali kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan oleh pihak keluarga untuk

    menjaga nama baik keluarga di mata sosial. 3erwakilan &4+ ndonesia

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    3/20

    mengungkapkan, kasus kematian bunuh diri bahkan lebih tinggi jika dibandingkan

    jumlah korban perang dan pembunuhan dengan persentase mencapai 16 persen. Dan

    di wilayah 7/2+, termasuk ndonesia menyumbang ( persen angka kejadian bunuh

    diri di seluruh dunia. ebanyak 61 persen bunuh diri berada di negara berpenghasilan

    rendah dan menegah.

    "eberapa alasan individu berniat mengahiri kehidupan adalah karna

    kegagagalan beradaptasi, sehingga tidak dapat mengatasi stress, perasaan terisolasi,

    dapat terjadi karna kehilangan hubungan interpersonal$gagal melakukan hubungan

    yang berarti, perasaan marah $bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman

    pada diri sendiri, cara untuk mengakhiri keputusasaan % stuart, 0 8 *.

    Masih Menurut tuart dan undeen %'((1*, faktor penyebab bunuh diri adalahperceraian, pengangguran, dan isolasi sosial. ementara menurut Tishler %'()'*

    %dikutip oleh 9eahey dan &right, '()6* melalui penelitiannya menyebutkan bahwa

    motivasi remaja melakukan percobaan bunuh diri, yaitu 1': masalah dengan orang

    tua, : masalah dengan lawan jenis, : masalah sekolah, dan '8: masalah

    dengan saudara.

    MITOS TENTANG BUNUH DIRI

    '. Mitos; /ncaman bunuh diri hanya cara individu untuk menarik perhatian dan

    tidak perlu dianggap serius.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    4/20

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    5/20

    ancaman dan percobaan bunuh diri. 3asien umumnya mengungkapkan perasaan

    seperti rasa bersalah $ sedih $ marah $ putusasa$ tidak berdaya. 3asien juga

    mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri

    rendah.

    0. /ncaman bunuh diri

    /ncaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, yang berisi keinginan

    untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat

    untuk melaksanakan rencana tersebut. ecara aktif pasien telah memikirkan rencana

    bunuh diri, tetapi tidak disertai dengan percobaan bunuh diri. &alaupun dalam kondisi

    ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan.

    Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencanabunuh dirinya.

    . 3ercobaan bunuh diri

    3ercobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk

    mengakhiri kehidupannya. 3ada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan

    cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat

    yang tinggi.

    Tan"a "an ge#ala

    a. Mempunyai ide ubtuk bunuh dirib. Mengungkapkan keinginan untuk matic. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusaasaand. mpulsivee. Menunjukkan prilaku yang mencurigakan %menjadi sangan patuh*f. Memiliki riwayat percobaan bunuh dirig. !erbal terselubung %berbicara tentang kematian*h. Menanyakan tentang obat dosis mematikani. tatus emosional %harapan, cemas meningkat, panik, marah, mengasingkan diri

    j. Kesehatan mental %secara klinis klayen terlihat sangat depresi, psikosis dan

    menyalahgunakan alkohl*k. Kesehatan fisik % biasanya pada klayen dengan penyakit kronis atau terminal *

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    6/20

    l. 3engangguranm. Kehilangan pekerjaan atau kegagalan dalam karir n. Amur '1-'( tahun atau diatas 51 tahauno. tatus perkawinan % mengalami kegagalan dalam perkawinan *p. 3ekerjaan

    B. Konplik interpersonalr. 9atar belakang keluargas. +rientasi seksualt. umber- sumber personalu. Menjadi korban prilaku kekerasan saat kecilv. Mandi $ hygiene

    Ren$ang re%!on

    a. 3eningkatan diri

    eseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. ebagai contoh

    seseorang mempertahankan diri dari pendapatnya yang berbeda mengenai

    loyalitas terhadap pimpinan di tempat kerjanyab. "eresiko destruktif

    eseorang memiliki kencendrungan atau beresiko mengalami prilaku

    destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang seharusnya

    dapat mempertahankan diri, seperti seseorang merasa patah semangan

    bekarja ketika dirinya dianggap tidak loyal terhadap pimpinan padahal sudahmelakukan pekerjaan secara optimal.

    c. Destruktif diri tidak langsungeseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat % mal adaftif * terhadap

    situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan diri. Misalnya,

    karna pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal, maka

    seseorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau bekarja seenaknya

    dan tidak optimal.d. 3encederaan diri

    eseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri akaibathilangnya harapan akibat situsasi yang ada.

    e. "unuh dirieseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan nyawanya

    hilang.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    7/20

    3rilaku bunuh diri menurut stuart dan sundeen, '((1 di bagi menjadi tiga

    kategori sebagai berikut;a. Apaya bunuh diri %scucide attempt *

    engaja melakukan kegiatan bunuh diri dan bila kegiatan itu sampai

    tuntas akan menyebabkan kematian. Kondisi ini terjadi setelah tandaperingatan terlewatkan atau di abaikan. +rang yang hanya berniat

    melakukan upaya bunuh diri dan tidak benar-benar ingin mati mungkin akan mati jika tanda-tanda tersebut tidak di ketahui tepat pada

    waktunya.b. syarat bunuh diri %scucide gesture*

    "unuh diri yang di rencanakan untuk usaha mempengaruhi prilaku orang

    lain.c. /ncaman bunuh diri %scucide threat*

    uatu peringatan baik secara langsung perbal atau nonperbal bahwaseseorang sedang mengupayakan bunuh diri. +rang tersebut mungkin

    menunjukkan secara perbal bahwa dia tidak akan ada di sekitar kita lagi

    atau juga mengungkapkan secara nonperbal berupa pemberian hadiah,

    wasiat, dan sebagainya. Kurangnya respon positif dari orang sekitar dapat

    di persepsikan sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri

    "eberaa faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pengkajian pasien destruktif diri

    %bunuh diri* adalah sebagai berikut % tuart dan undeen, '((1*.

    '. 3engkajian lingkungan upaya bunuh diri.

    a. 3resipitasi peristiwa kehidupan yang menghina$menyakitkan.

    b.Tindakan persiapan$metode yang dibutuhkan, mengatur rencana,

    membicarakan tentang bunuh diri, memberikan barang berharga sebagai hadiah,

    catatan untuk bunuh diri.

    c. 3enggunaan cara kekerasan atau obat$racun yang lebih mematikan.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    8/20

    d. 3emahaman letalitas dari metode yang dipilih.

    e. Kewaspadaan yang dilakukan agar tidak diketahui.

    0. 3etunjuk gejala

    a. Keputusasaan.

    b. Celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal, dan tidak berharga.

    c. /lam perasaan depresi.

    d. /gitasi dan gelisah.

    e. nsomnia yang menetap.

    f. 3enurunan berat badan.

    g. "erbicara lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial.

    . 3enyakit psikiatrik

    a. Apaya bunuh diri sebelumnya.

    b. Kelainan afektif.

    c. /lkoholisme dan atau penyalahgunaan obat.

    d. Kelainan tindakan dan depresi pada remaja.

    e. Demensia dini dan status kekacauan mental pada lansia.

    f. Kombinasi dari kondisi di atas.

    5. 2iwayat psikososial

    a. "aru berpisah, bercerai, atau kehilangan.

    b. 4idup sendiri.

    c. Tidak bekerja, perubahan, atau kehilangan pekerjaan yang baru dialami.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    9/20

    d. tres kehidupan ganda %pindah, kehilangan, putus hubungan yang berarti,

    masalah sekolah, ancaman terhadap krisis disiplin*.

    e. 3enyakit medis kronis.

    f. Minum yang berlebihan dan penyalahgunaan #at.

    1.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    10/20

    5. Cara untuk mengakhiri keputusasaan.

    1. Tangisan minta tolong.

    9ima domain faktor risiko menunjang pada pemahaman perilaku destruktif diri

    sepanjang siklus kehidupan, yaitu sebagai berikut ;

    '. Diagnosis psikiatri

    9ebih dari ( : orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri

    mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. Tiga gangguan jiwa yang dapat membuat

    individu berisiko untuk bunuh diri yaitu gangguan afektif, ski#ofrenia, dan

    penyalahgunaan #at.

    0. ifat kepribadian

    Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya risiko bunuh diri

    adalah rasa bermusuhan, impulsif, dan depresi.

    . 9ingkungan psikososial

    "aru mengalami kehilangan, perpisahan atau perceraian, kehilangan yang dini,dan berkurangnya dukungan sosial merupakan faktor penting yang berhubungan

    dengan bunuh diri.

    5. 2iwayat keluarga

    2iwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan faktor risiko

    penting untuk perilaku destruktif.

    1.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    11/20

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    12/20

    a. elf ideal terlalu tinggi.

    b. Cemas akan tugas akademik yang terlalu banyak.

    c. Kegagalan akademik berarti kehilangan penghargaan dan kasih sayang orang

    tua.

    d. Kompetisi untuk sukses.

    5. 3enyebab bunuh diri pada usia lanjut.

    a. 3erubahan status dari mandiri ke ketergantungan.

    b. 3enyakit yang menurunkan kemampuan berfungsi.

    c. 3erasaan tidak berarti di masyarakat.

    d. Kesepian dan isolasi sosial.

    e. Kehilangan ganda, seperti pekerjaan, kesehatan, pasangan.

    f. umber hidup bergantung.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    13/20

    a. 3ernah mencoba bunuh diri.

    b. 2iwayat keluarga tentang percobaan bunuh diri.

    c. 2iwayat keluarga tentang penyalahgunaan #at.

    . Diagnostis

    a. 3enyakit medis umum

    b. 3sikosis

    c. 3enyalahgunaan #at

    Ko!ing

    umber Koping

    Klien dengan penyakit kronis atau penyakit yang mengancam kehidupan dapat

    melakukan prilaku bunuh diri dan sering kali orang ini secara sadar memilih untuk

    melakukan tindakan bunuh diri. 3rilaku bunuh diri berhubungan dengan banyak fakto,

    baik faktor sosial maupun budaya. truktur sosial dan kehidupan bersosial dapat

    menolong atau bahkan mendorong klaien melakukan prilaku bunuh diri. solasi sosial

    dapat menyebabkan kesepian dan meningkatkan keinginan seseorang untuk

    melakukan bunuh diri. eseorang yang aktif dalam kegiatan masyarakat lebih mampu

    menoleransi stress dan menurunkan angka bunuh diri. /ktif dalam kegiatan keagamaan

    juga dapat mencegah seseorang melakukan bunuh diri

    Mekanisme Koping

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    14/20

    eseorang klien mungkin memakai beberapa variasi mekanisme koping yang

    berhubungan dengan prilaku bunuh diri, termasuk denial, rasionali#ation, regression,

    dan megical thinking. Mekanisme pertahanan diri yang ada seharusnya tidak di tentang

    tanpa memberikan koping alternatif.

    umber Koping

    Tingkah laku bunuh diri biasanya berhubungan dengan faktor sosial dan kultural.

    Durkheim membuat urutan tentang tingkah laku bunuh diri. /da tiga subkategori bunuh

    diri berdasarkan motivasi seseorang, yaitu sebagai berikut.

    '. "unuh diri egoistik

    /kibat seseorang yang mempunyai hubungan sosial yang buruk.

    0. "unuh diri altruistik

    /kibat kepatuhan pada adat dan kebiasaan.

    . "unuh diri anomik

    /kibat lingkungan tidak dapat memberikan kenyamanan bagi individu.

    Mekanisme Koping

    Mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku pengerusakan

    diri tak langsung adalah pengingkaran %denial*. ementara, mekanisme koping yang

    paling menonjol adalah rasionalisasi, intelektualisasi, dan regresi.

    DIAGNOSIS

    2isiko bunuh diri Eangguan konsep diri ; harga diri rendah

    Diagnosis

    2isiko bunuh diri berhubungan dengan harga diri rendah.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    15/20

    REN&ANA INTER'ENSI

    /ncaman$percobaan bunuh diri dengan diagnosis keperawatan risiko bunuh diri.

    Tindakan Keperawatan untuk 3asien

    '. Tujuan

    3asien tetap aman dan selamat.

    0. Tindakan

    Antuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka

    /nda dapat melakukan tindakan berikut ;

    a. Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ke tempat

    yang aman.

    b. Menjauhkan semua benda yang berbahaya, misalnya pisau, silet, gelas, tali

    pinggang.

    c. Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien

    mendapatkan obat.

    d. Menjelaskan dengan lembut pada pasien bahwa /nda akan melindungi pasien

    sampai tidak ada keinginan bunuh diri.

    Tin"akan Ke!era(a$an un$uk Keluarga

    '. Tujuan

    Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam

    atau mencoba bunuh diri.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    16/20

    0. Tindakan

    a. Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan

    pernah meninggalkan pasien sendirian.

    b. Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-

    barang berbahaya di sekitar pasien.

    c. Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri.

    d. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara

    teratur.

    IS)ARAT BUNUH DIRI DENGAN DIAGNOSIS HARGA DIRI RENDAH

    Tindakan Keperawatan untuk 3asien syarat "unuh Diri

    '. Tujuan

    a. 3asien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

    b. 3asien dapat mengungkapkan perasaanya.

    c. 3asien dapat meningkatkan harga dirinya.

    d. 3asien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik

    0. Tindakan

    a. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan

    meminta bantuan dari keluarga atau teman.

    b. Meningkatkan harga diri pasien dengan cara berikut.

    '* Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.

    0* "erikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    17/20

    * Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting.

    5* Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien.

    1* Merencanakan aktivitas yang dapat pasien lakukan.

    Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara berikut ;

    '* Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya.

    0* Mendiskusikan dengan pasien efektivitas masing-masing cara penyelesaian

    masalah.

    * Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik.

    Tindakan Keperawatan untuk Keluarga dengan 3asien syarat "unuh Diri

    '. Tujuan

    Keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri.

    0. Tindakan

    a. Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri.

    '* Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang pernah

    muncul pada pasien.

    0* Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien

    berisiko bunuh diri.

    b. Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri.

    '* Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien

    memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    18/20

    0* Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain sebagai berikut;

    a* Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien di tempat yang

    mudah diawasi. =angan biarkan pasien mengunci diri di kamarnya atau

    meninggalkan pasien sendirian di rumah.

    b* Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri.

    =auhkan pasien dari barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri,

    seperti tali, bahan bakar minyak$bensin, api, pisau atau benda tajam

    lainnya, serta #at yang berbahaya seperti obat nyamuk atau racun

    serangga.

    c* elalu mengadakan dan meningkatkan pengawasan apabila tanda dan

    gejala bunuh diri meningkat. =angan pernah melonggarkan pengawasan,

    walaupun pasien tidak menunjukkan tanda dan gejala untuk bunuh diri.

    * Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.

    c. Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila pasien

    melakukan percobaan bunuh diri, antara lain sebagai berikut.

    '* Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat untuk

    menghentikan upaya bunuh diri tersebut.

    0* egera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas mendapatkan

    bantuan medis.

    d. Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien.

    '* Memberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga kesehatan.

    0* Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien berobat$kontrol secara

    teratur untuk mengatasi masalah bunuh dirinya.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    19/20

    * Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip

    lima benar yaitu benar orangnya, benar obatnya, benar dosisnya, benar cara

    penggunakannya, dan benar waktu penggunaannya

    E'ALUASI

    '. Antuk pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan bunuh diri,

    keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan keadaan pasien yang tetap aman

    dan selamat.

    0. Antuk keluarga pasien yang memberikan ancaman atau melakukan percobaan

    bunuh diri, keberhasilan asuhan keperawatan ditandai dengan kemampuan keluargaberperan serta dalam melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba

    bunuh diri.

    . Antuk pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan keperawatan

    ditandai dengan hal berikut.

    a. 3asien mampu mengungkapkan perasaanya.

    b. 3asien mampu meningkatkan harga dirinya.

    c. 3asien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.

    5. Antuk keluarga pasien yang memberikan isyarat bunuh diri, keberhasilan asuhan

    keperawatan ditandai dengan kemampuan keluarga dalam merawat pasien dengan

    risiko bunuh diri, sehingga keluarga mampu melakukan hal berikut.

    a. Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala bunuh diri.

    b. Keluarga mampu memperagakan kembali cara-cara melindungi anggota

    keluarga yang berisiko bunuh diri.

    c. Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia dalam

    merawat anggota keluarga yeng berisiko bunuh diri.

  • 7/26/2019 Buku Saku Pencegahan Prilaku Bunuh Diri

    20/20