campakk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 campakk

    1/22

    1

    CAMPAK

    Dr.Tommy (Fak. Kedokteran UNAIR Surabaya @2!

    I. PENDAHULUAN

    Campak adalah suatu penyakit akut dengan daya penularan tinggi, yang

    ditandai dengan demam, korisa, konjungti!itis, "atuk disertai enanthem spesi#ik

    $%opliks spot& diikuti ruam makulopapular menyeluruh. %omplikasi 'ampsk

    'ukup serius seperti diare, pneumonia, otitis media, eksaser"asi dan kematian

    ()

    .%ematian aki"at 'ampak sering terjadi pada anak dengan malnutrisi terutama di

    negara "erkem"ang. *erapi untuk 'ampak dan komplikasinya menyedot "anyak

    sum"er daya medis di se"agian "esar A#rika, Asia dan Amerika Latin+.

    e"elum diperkenaikannya !aksin 'ampak pada tahun (-/, kurang le"ih

    )++.+++ kasus 'ampak yang dilaporkan, tetap0 apa"ila diasumsikan setiap anak

    terkena 'ampak maka kurang le"ih jumlan kasus 'ampak dapat men'apai /,1juta

    kasus per tahun. eteleh !aksin diperkenakan, dilaporkan terjadi penurunan kasus

    'ampak sampai --2. elama tahun (-+3an sampai (-4+3an 5umlah kasus yang

    dilaporkan menurun sampai 66.+++ 3 41.+++ kasus per tahun. 7aiaupun insiden

    'ampak menurun se'ara nyata pada semua keompok umur tetapi penurunan

    ter"esar terjadi pada kelompok usia kurang dari (+ tahun1.

    8eskipun imunisasi menurunkan jumlah kematian, namun di negara

    "erkem"ang mani#estasi penyakir 'ampak seringkali le"ih "erat, dengan 'ase

    #atality rate se"esar 612, serta merupakan penye"a" kematian pada 9++.+++ anak

    setiap tahunnya4. Laporan dari 7H: menye"utkan "ah;a seiama tahun (--+3

    (--4 di daerah Asia *enggara $meliputi

  • 7/23/2019 campakk

    2/22

    2

    negara dengan 'akupan imunisasi tinggi, yaitu

  • 7/23/2019 campakk

    3/22

    "

    II. CA8PA%

    Campak adalah m#ehsi akut yang dise"a"kan oleh !irus ru"eoia $'ampak&

    dan merupakan penyakit yang sangat menular yang "iasanya menyerang anak3

    ariak. Penyakit ini ditandai dengan "atuk, korisa, demann dan ruam makulopapular

    yang tim"ui "e"erapa hari sesudah gejala a;al(6/)

    6.( Etiologi

    ?irus 'ampak "erasal dari genus 8or"ili!irus dan #amili

    Paramy@o!iridae(/((

    (6

    . ?irus 'ampak liar hanya patogen untuk primata/). %era

    dapat pula terin#eksi 'ampak le;at darah atau sekret naso#aring dari manusia(.

    Hopkins, %oplan dan Hinman menyatakan "ah;s 'ampak tidak mempunyai

    reser!oir pada he;an dan tidak menye"a"kan karier pada manusia4.

    ?irion 'ampak "er"entuk spheris, pleomorphi', dan mempunyai sampu>

    $en!elope& dengan diameter (++361+ nm(/. ?irion terdiri dari nukleo'apsid yaitu

    heli@ dari protein =NA dan sampul yang mempunyai tonjolan pende% pada

    permukaannya. *onjoian pendek ini dise"ut pep#omer, dan terdiri dari

    hemaglutinin $H& pepiomer yang "er"entuk "uiat dan #usion $& peplomer yang"er"entuk seperti "el $dum""ell3shape&. uaspada

    jaringan primata "ertindak se"agai resptor glikoprotein H. likoprotein

    menye"a"kan #usj !irus pada sel host, penetrasi !irus dan hemolisis/. Dalam kultur

    set !irus

  • 7/23/2019 campakk

    4/22

    #

    'ampak mengaki"atkan 'ytopathi' ele't yang t'rdiri dari stellate 'ell dan

  • 7/23/2019 campakk

    5/22

    #

    multnu'leated gisnt 'ells/(6

    .

    ?irus 'ampak ini sangat sensiti# pada panas dan dingin, 'epat inakti!asi pada

    suhu /4FC dan 6+GC. elain itu !irus juga menjadi iiakti# dengan sinar ultra!iolet,

    ether, trypsin dan p3propiola'tone(. ?irus tetap in#ekti# pada "entuk droplet di

    udara selama "e"erapa jam terutarna pada keadaan dengan tingkat kelem"a"an

    yang rendah/.

    6.6 Patogenesis

    ?irus 'ampak mengin#eksi dengan in!asi pads. epitel traktus respiratorius

    mulai dari hidung sampai traktus respiratrius "agan "a;ah. 8ultiplikasi lokal

    pada mukosa respiratorius segera disusul dengan !iremia pertama dimana !irus

    menye"ar dalam leukosit paoa sistern retikukoendotelial. etelah terjadi nekrosis

    pada sel retikuloendotelial sejumtah !irus terlepas kem"ali dan terjadilah !iremia

    kedua. el yang paling "anyak terin#eksi adalah monosit. 5aringan yang terin#eksi

    termasuk timus, lien. kelenjar iim#e, hepar, kulit, konjungti!a dan paru. etelah

    terjadi !iremia kedua seluruh mukosa respiratorius teri"at dalam peijalanan

    penyakit sehingga menye"a"kan tim"ulnya gejala "atuk dan korisa. Campak dapat

    se'ara langsung menye"a"kan 'roup, "ron'hiolitis dan pneumonia, selain itu

    adanya kerusakan respiratorius seperti edema dan hilangnya silia menye"a"kan

    tim"ulnya komplikasi otitis media dan pneumonia etelah "e"erapa hari sesudah

    seluruh mukosa respiratorius terli"at, maka tim"ullah "er'ak koplik dan kemudian

    tim"ui ruam pada kulit. %edua mani#estasi ini pada pemeriksaan mikroskopik

    menunjukkan multinu'leated giant 'ells, edema inter dan intraseluler,

    parakeratosis dan dyskeratosis(/(6

    .

    *im"ulnya ruam pada 'ampak "ersamaan dengan tim"ulnya anti"odi serumdan penyakit menjadi tidak in#eksius. :leh se"a" itu dikatakan "ah;a tim"ulnya

    ruam aki"at reaksi hipersensiti!itas host pada !irus 'ampak. Hal ini "erarti "ah;a

    tim"ulnya ruam ini le"ih ke arah imunitas seluler. Pernyataaan ini didukung data

    "ah;a pasien dengan de#isiensi imunitas seluler yang terkena 'ampak tidak

    didapatkan adanya ruam makulopapuler, sedangkan pasien dengan

  • 7/23/2019 campakk

    6/22

    $

    agamaglo"ulinemia "ila terkena 'ampak masih didapatkan ruam makulopapuler/.

    6./ 8ani#estasi %linis

    etelah masa tunas selama (+3(( hari penyakit dsa;ali dengan demam dan

    malaise. Dalam ;aktu 6) jam terjadi korisa, konjungti!ltis dan "atuk. %eluhan

    terse"ut semakin menghe"at hingga men'apai pun'aknya pada hari ke empat

    dengan mun'uinya erupsi kulit. %ira3kira dua hari se"elum tim"ul ruam tampak

    "er'ak koplik pada selaput mukosa pipi yang "erhadapan dengan molar. Dalam

    tiga hari lesi semakin "ertarn"ah dan mengenai seluruh mukosa. Demam menurun

    dan "er'ak koplik menghiiang pada akhir hari kedua setelah tirn"ul ruam. =uam

    "erupa eupsi makulopapular yang kemerahan menjalar dari kepala $muka, dahi,

    garis "atas ram"ut, telinga dan leher "agian stas& menuju ke ekstrimitas dalam /

    sampai ) hari. Dalam / sampai ) hari "erikutnya ruam rnemudar sesuai urutan

    terjadinya(6/).

    %omplikasi yang terjadi pada penderita 'ampak dapat dise"a"kan olel

    perluasan in#eksi !irus, in#eksi sekunder oleh "skteri atau keduanya %ompiikasi

    yang dapat terjadi antara lain otitis medJa, mastoiditis, pneumonia o"strukti#

    .aringitis dan iaryng'trakeo"aronkitis. elain itu dapt pula terjad komplikasi

    pada sistem syara# pusat seperti ene#alomyelitis akut dar su"a'ute s'lerosing

    panen'ephaliiis $PE&. Penderita 'ampak di'urigai ad' komplikasi terutama jika

    panas "eriangsung le"ih lama(/.

    8ani#estasi klinis 'ampak yang lain adatah 'ampak atpikal dan modi#ied

    measles. Campak atipikai adalah 'ampak yang terjadi pada seseorang yang

    mendapat !aksinasi !irus 'ampak mat>. esudah masa prodromal panas dar nyeri

    selama ( atau 6 hari, mun'ul ruam yang dimulai dari e@tremitas dar dapat "erupaurtikaria, makulopapular, hernoragik, !esikular ataupur kom"inasi dari "e"erapa

    "entuk. Didapatkan juga panas yang tinggi, edema e@tremitas, hepatitis dan

    kadang3kadang e#usi pleura. Pada pemeriksaar serologi 'ampak didapatkan liter

    anti"odi HI yang tinggi. Penyakit in 'anderung le"ih parah daripada 'ampak "iasa.

    Patogenesis 'ampak atipika ini adalah !aksin dari !irus 'ampak yang mati tidak

  • 7/23/2019 campakk

    7/22

    %

    dapat menginduks anti"odi terhadap protein yang "ertanggung ja;a"

    menye"arnya !irus dar ssl yang satu ke se> yang lain. ?aksin !irus 'ampak mati ini

    digunakan pada tahun (-/ sampai (-4, maka konsekuensinya adalah "ah;a

    penyakit in kini hanya dapat dijumpai pada orang de;asa. 8odi#ied measles adalah

    'ampak yang ringan karena penderita masih punya keke"alan terhadap !irus, Hal

    ini dapat terjadi pada "ayi yang masih mempunyai anti"odi 'ampak dari i"unya

    atau seseorang yang mendapatkan gamma glo"ulin setelah kontalK pada penderita

    'ampak. ejala klinis dapat "er!ariasi dan "e"erapa gejala klinis tertentu seperti

    per'de prodromal, konjungti!itis, "er'ak %oplik dar ruam mungkin tidak

    didapatkan(/.

    Campak yang terjadi pada penderita dengan de#isiensi imunitas selulei

    seperti AID, penderita dengan terapi keganasan, ataupun segala "entuk

    imunode#isiensi kongenital, 'enderung le"ih parah. etelah pasien3pasien ini

    kontak dengan penderita 'ampak, gejala klinis yang tampak adalah pneumonia

    giant 'ell tanpa didahului oleh tim"ulnya ruam. Pada kondisi seperti ini diagnosa

    'arnpak klinis sulit ditegakkan/(/

    . %arena penderita dengan jmmuno'ompromised

    kemL3ngkinan jug mempunyai respon anti"odi yang "uruk, maka isolasi !irus

    merupakan satu3satunya alat diagnosa. Di negara "erkem"ang, dilaporkan "anyak

    'ampak "erat yang kemungkinan "erhu"ungan dengan respon imunitas seluler

    yang "uruk pada anak dengan malnutrisi. Campak juga tampak le"ih parah apa"ila

    terjadi pada orang de;asa/. Laporan CDC p'da tahun (--( "at;a insiden

    komplikasi terhadap 'ampak le"ih "anyak terjadi pada pendeita dengan ussa ie"ih

    dari 6+ tahun daripada anak3anak1.

    6.) Diagnosis

    Diagnosa klinis pada 'ampak klasik dengsn gejala "atuk, korisa, "er'ak

    %oplik dan ruam makulopapular yang dimulai dsri ;ajah, mudah dilakukan.

    ering pula didapatkan ieukopenia yang kemungkinan "erhu"ungan dengan in#eksi

    !irus dan leukosit yang mati(6/).

    Diagnosa la"oratoris "erguna jika klinisi jarang melihat kasus 'ampak atau

  • 7/23/2019 campakk

    8/22

    &

    adanya kemungkinan 'ampak atipikal atau pneumonia dan ense#alitis yang tidak

    jelas pada penderita dengan immuno'ornpromised. Campak dapat didiagnosa

    se'ara la"oratoris dengan isolasi !irus, identi#ikasi !irus antigen pada jaringan

    yang terin#eksi atau dengan respon serologis terhadap !irus 'ampak. Pemeriksaan

    antigen dapat dilakukan dengan pemeriksaan smuno#luoresen dari sel yang "erasal

    eksudat nasal ataupun dari sedimen urine. elain itu dapat pula dilakukan

    pemeriksaan dengan =*3PC=. Isolasi !irus se'ara teknis sutit dilakukan dan

    #asilitas untuk isolas !irus ini tidak selalu tersedsa. Pada kultur !irus, !irus 'ampak

    ini memperlihatkar, e#ek sitopatik yang terdili dari sel3sel yang "er"entuk "intang,

    multinu'leated syn'ytial giant 'ell yang "erisi inklusi intranuklea Pemeriksaan

    la"oratoris yang sering digunakan adalah respons serologis. terhadap !irus 'ampak

    Pemeriksaan respon ini digunakar. 'ara neJ.rslisa.i, #iksas komplemen, ELIA

    $enyme3linked immunoosor"ent assay& dan HI $Hemaglutination3inhi"ition&. *es

    netra#isasi mem"utuhkan propsgasi !irus in !itro yang se'ara teknis sulit

    dilakukan, sehingga meskipun 'ukup sensiti# tes ini jarang dilakdkan. *es HI

    kurang sensiti# di"andingkan dengan netralisasi tetapi 'ukup "agus apa"ila

    di"andingkan antara dua kaii pengetesan. Diagnosa 'ampak apa"ila terdapat

    peningkatan titer anti"odi ) kali atau le"ih. ELIA le"ih sensiti# dan le"ih mudah

    dilakukan, serta dapat pula mendeteksi Ig 8 spesi#ik terhadap !irus 'ampak pada

    #ase akut/((

    . ACIP $Ad!isry Committee on Immuniation Pra'ti'e&

    merekomendasikan "ah;a kriteria la"oratoris untuk 'ampak adalah serologi tes

    yang posili# untuk Ig 8 'ampak atau peningkatan titer anti"odi yang signi#ikan

    atau didapatkan isolasi !irus 'ampak1. Akhir3akhir ini dikem"angkan pula

    pemeriksaan serologis dengan menggun'tkan sali!a()

    (1

    .

    6.1*erapi

    *erapi 'ampak adalah terapi suporti# seperi pem"erian 'airan dan antipiretik.

    Anti"iotika di"erikan apa"ila didapatkan in#eksi sekunder dengan "akteri(6/).

    Pem"erian anti"iotika pro#ilaksis untuk men'egah in#eksi sekunder tidak

    mem"erikan nilai dan tidak direkomendasikan. 8eta analisis yang dilakukan oleh

  • 7/23/2019 campakk

    9/22

    '

    rank hann menyatakan "eh;a pem"erian anti"iotika pro#ilaksis tidak

    menurunkan angka mortaiitas aki"at 'ampak(

    (4

    . 7H: dan UNICE

    merekomendasikan pem"erian !itamin A pada setiap penderita 'ampak terutama

    apa"ila pada negara terse"ut de#isiensi !itamin A masih menjad masalah. Dosis

    yang direkomendasikM,n adalah (++.+++ IU untuk anak "erusia "ulan sampai (

    tahun dan 6++.+++ IU untuk anak "erusia ( tahun atau ie"ih. Dosis diulangi

    keesokan harinya dan ) minggu kemudian jika didapatkan gejala klinis de#isiensi

    !itamin A. Pem"erian !itamin A ini dapat mengurangi mortaiitas dan mor"iditas

    yang dise"a"kan oleh 'ampak).

  • 7/23/2019 campakk

    10/22

    (

    III. E=ADI%AI CA8PA%

    /.( De#inisi

    Eradikasi 'ampak adalah interupsi transrnis0 'ampak se'ara glo"al sehingga

    !aksinasi 'ampak dapat distop. De#inisi yang di"erikan oleh 7H: adalah interupsi

    transmisi 'ampak se'ara glo"al yang menunjukkan penjumlahan dari suksesnya

    eliminasi 'ampak di semua negara. 5ika erodikasi 'ampak telah ter'apai, maka

    !aksinasi 'ampak dapat dihentikan tanpa kha;atir adanya resiko ;a"ah 'ampak

    kern"ali. Eliminasi 'ampak adalah pengurangan insiden sampsi minimal di suatu

    daerah tetapi masih diperlukan !aksinasi 'ampak untuk men'egah transmisi(+

    .

    /.6 ?aksin 'ampak

    ?irus 'ampak pertama kali diisolasi pada kultur !irus oleh Enders dan

    Pee"les pada tahun (-1). Pada akhir tahun i-1+3an Enders dan ka;an3ka;an

    mengem"angkan !aksin yang "erasal dari strain !irus ini. *erdapat dua !irus

    'ampak yang dikem"angkan dari strain ir0i dan niuiai digunakan di Amerika

    erikat sejak tahun (-/. Pertama adalah strain Edmonston < yang merupakan

    !aksin dari !irus yang dilemahkan. %arena "anyak didapatkan reaksi dari !aksin

    ini termasuk diantaranya demam, tim"ulnya ruam dan gejala kataral maka setelah

    penggunaan !aksin ini kemudian di"erikan Imunoglo"ulin yang kemudian

    dilaporkan dapat mengurangi reaksi !aksin ini sampai 1+2. %edua adalah !irus

    'ampak yang dimatikan dengan menggunakan #ormaldehid. ?aksin 'ampak mati

    ini di"erikan dalam "e"erapa 'ara seperti dua dosis !aksin yang dimatikan

    dilanjutkan dengan ( dosis !aksin hidup atau / dosis !aksin 'ampak mati. Imunitas

    yang dihasilkan oleh !aksin 'ampak mati sangat rendah dan "anyakmengaki"atkan reaksi hipersensiti!itas pada "e"erapa indi!idu yaitu dengan

    terjadinya 'ampak atipikal. +>eh karena itu !irus 'ampak mati ini kemudian ditarik

    dari peredaran pada tahun (-4((

    (6

    .

    train Edmonston ini kemudian dilemahkan kem"ali dan menjadi strain

    'h;ar yang mulai digunakan sejak tahun (-1 dan strain 8oraten pada tahun

  • 7/23/2019 campakk

    11/22

    1

    (-9. %edua !aksin ini dikatakan mempunyai e#ek samping yang le"ih ke'il

    daripada strain Edmonston. ejak tahun (-4 hanya !aksin 8oraten yang masih

    digunakan di Amerika erikat.

  • 7/23/2019 campakk

    12/22

    11

    dari ) minggu. Adanya tg 8 dapat diterima se"agai "ukti "ah;a teiah terjadi

    in#eksi 'ampak. *etapi apa"ila hasil pemeriksaan Ig 8 negati# tidak

    menyingkirkan diagnosa 'ampak karena sensiti#itas pemeriksaan Ig 8 rendah dan

    saat pengam"ilan spesimen 'ukup penting karena durasi Ig 8 dalam rendah 'ukup

    singkat. Ig dapat dideteksi dalam segera sesudah mun'ul ruam, men'apai kadar

    pun'ak kurang le"ih ) minggu kemudian menurun tetapi masih "erada daiam

    tu"uh seumur hidup/((

    . C eorge Pay menyatakan "ah;a pada saat terjadi

    !iremia, !irus 'ampak

    dapat mengin#eks0 lirn#osit * dan

  • 7/23/2019 campakk

    13/22

    12

    adanya kenaikan yang signi#ikan antara kadar >g akut dan kon!alesen. %enaikan

    anti"odi ini dikatakan signi#ikan jika didapatkan peningkatan titer ) kali.

    Pemeriksaan yang dilakukan seoaiknya pada la"oratorium yang sama dan dengan

    menggunakan metode pemeriksaan yang samapula1((

    .

    Imunitas seluler dikatakan mempunyai peran yang penting dalam #ase

    penyem"uhan, dalam pen'egahan 'ampak dan apa"ila terdapat stimulasi yang

    'ukup pada imunitas seluler inilah yang menye"a"kan tim"ulnya proteksi seumur

    setelah in#eksi 'ampak((

    . Anne ershon menyatakan "ah;a imunitas seluler

    terhadap 'ampak mempunyai peran yang penting dalam pen'egahan 'ampak

    karena penderita dengan agamaglo"ulinemia tidak mendapat serangan multipel

    'ampak. Imuntas seluler ini ditunjukkan dengan adanya stimulasi lim#osit setelah

    kontak dengan antigen 'ampakdan dengan adanya * sel sitotoksik klas I dan II

    spesi#ik terhadap 'ampak. elama in#eksi, CD dan CD) terakti!asi dan

    kemungkinan ikut "erpartisipasi dalam pem"ersihan !irus dan tim"ulnya ruam.

    eiama masa penyem"uhan supresi terhadap respon imunitas seiuler terjadi dengan

    adanya peningkatan sitokin supresi# seperti IL3) yang "ertanggung ja;a" terhadap

    #enomena depresi tes tu"erkulin/. haheen dalam penelitiannya di A#rika

    menyatakan "ah;a terdapat penurunan imunitas seluler dan mempunyai angka

    mortalitas yang le"ih tinggi pada anak yang menderita in#eksi 'ampak alamiah

    apa"ila di"andingkan dengan anak yang mendapat !aksinasi 'ampak6+

    .

    /.) =espon Imunologis terhadap !aksin 'ampak

    =espon serologis yang dihasilkan oleh in#eksi 'ampak alamiah dan imunisasi

    tidak dapat di"edakan "ak >g maupun Ig 8. Le!el anti"odi yang dihasilkan oleh

    imunisasi dengan "er"agai !irus yang dilemahkan 'ukup "enariasi tetapi tetap

    le"ih rendah dari respon yang dihasilkan oleh in#eksi alamiah((

    .

    Anti"odi yang dihasilkam oleh !aksin yang semakin dilemahkan le"ih 'epat

    hilang daripada srain !aksin yang dilemahkan pertama kali. Anti"odi "ertahan

    le"ih lama jika terjadi "ooster dengan !irus 'arnpak. *etapi didapatkan laporan

    "ah;a meskipun dalam komunitas yang terisolasi dalam arti tanpa e@posure

  • 7/23/2019 campakk

    14/22

    1"

    dengan !irus 'ampak anti"odi tetap "ertahan selama kurang ie"ih ( tahun.

    8ekanisme "ertahannya anti"odi ini ;a#apun tanpa adanya "ooster ini masih

    "elum diketahui((

    (6

    .

    Pada saat kadar anti"odi "erada pada le!el yang rendah, ree@posure terhadap

    !irus 'ampak "aik dengan !irus liar ataupun dengan !irus dari

    !aksin menstimulasi sel mernori. *erjadi respon anamnestik $sekunder& yang

    ditandai dengan naiknya le!el anti"odi se'ara 'epat dan men'apai pun'ak kurang

    le"ih (6 nan sesudah rein#eksi. 5ika pada saat ree@posure le!el anti"odi masih

    tinggi, maka rein#eksi dan "ooster tidak terjadi((

    .

    Pilihan pemeriksaan serologi memegang peranari 'ukup penting dalam

    menge!aluasi respon seroiogis setelah imunisasi. %arena le!el anti"odi yang

    dihasilkan setelah imunisasi mungkin rendah maka diperlukan pemeriksan

    serologis yang 'ukup sensiti#. Pemeriksaan dengan neutralisasi dan ELIA le"ih

    sensiti# jika di"andingkan dengan HI. ELIA kurang spesi#ik jika di"andingkan

    dengan neutralisasi tergantung pada la"oratorium dan tipe antigen yang digunakan,

    tetapi ELIA le"ih mudah dan le"ih murah d5Iakukan/((

    . Untuk mengurangi

    per"edaan yang terjadi pada pengukuran respon serologis maka EPI $E@panded

    Programme on Immuniation& merekomendasikan standard serumse"agai kali"rasi.

    atu ampul standard serum mengandung 1 IU. 7alaupun telah dilakukan

    standardisasi terkadang !ariasi antar la"oratorium ataupun antar pemeriksaan

    masih ada((

    .

  • 7/23/2019 campakk

    15/22

    1#

    "e"erapa "ulan kemudian dan mengurangi e#ektititas imunisasi. Pro#it anti"odi

    maternal pada "ayi "er"eda antar daerah. Alasan mengapa pada negara

    "erkem"ang anti"odi maternal le"ih 'epat menghilang karena rendahnya kadar

    anti"odi pada i"u, menurur.nya e#isiensi trans#er transpiasental Ig ,

    meningkatnya kata"olisme

    dari anti"odi maternal terse"ut aki"at in#eksi pada "ayi dan hilangnya

    anti"odi le;at lumen usus aki"at seringnya terjadi diare. tatus nutrisi turut

    menentukan respon terhadap irnunisasi Didapatkan laporan "ah;a serokon!ersi

    pada anak dengan malnutrisi le"ih rendah "ila di"andingkan anak yang tidak

    mainutrisi. *etapi ada juga yang menyatakan "ah;a status nutrisi tidak

    "erpengaruh terhadap respon irnunisasi((

    . Irnunisasi 'ampak yang dilakukan pada

    anak dengan sakit yang ringan ter"ukti aman dan e#ekti#(((9. Penelitian yang

    diiakukan di Amerika erikat pada tahun (--( menyatakan "ah;a pada anak

    dengan rinore tanpa panas mempunyai serokon!ersi yang le"ih rendah daripada

    anak dengan tanpa rinore. *etapi hal ini "erla;anan dengan studi lain yang le"ih

    "esar, "ah;a serokon!ersi pada anak dengan sakit yang ringan tidak "er"eda

    dengan anak tanpa sakit((

    . ACIP Omerekomendasikan "ah; sakit akut yang ringan

    "ukan merupakan kontraindikasi untuk meakukan irnunisasi 'ampak. Apa"ila

    anak sakit 'ukup "erat maka imunisasi dapat ditunda sampai dengan anak terse"ut

    sem"uh(9

    . Pada anak dengan imunosupresi. EPI merekomendasikan untuk

    se'ara garis "esar menyatakan "ah;a anak dengan imunosupresi merupakan

    kontraindikasi untuk imunisasi 'ampak karena dikha;atirkan pada reaksi e#ek

    samping. Perke'ualian apa"iia anak terse"ut menderita in#eksi HI? karena

    peneiitian menunjukkan "ah;a tidak didapatkan e#ek samping yang pada anak

    penderita in#eksi HI? yang diimunisasi pada usis - "uian di negara "erkem"angdan pada usia (6 "ulan pada negara maju. erokon!ersi yang terjadi pada anak

    dengan in#eksi HI? le"ih rendah di"andingkan dengan anak normal((

    . ACIP

    merekomendasikan "ah;a !aksinasi harus ditangguhkan apa"ila anak sedang

    dalam kemoterapi atau radiasi karena respon anti"odinya rendah. Anak dapat

    di!aksinasi setelah / "ulan lepas dari terapi(9

    .

  • 7/23/2019 campakk

    16/22

    1$

    aktor agen turut pula menentukan respon imunisasi yang terjadi. train dari

    !aksin !ims juga menentukan respon imunoogis yang terjadi, strain dari !aksin

    !irus yang pertama mempunyai respon imunologis yang le"ih"esar

    daripada strain !irus yang kemudian semakin diemahkan. Data dari3 8e@i'o

    menye"utkan juga "ah;a terdapat per"edaan respon !aksin !irus dari strain yang

    sama tetapi dproduksi oleh pa"rik yang "er"eda. elain #aktor strain, #aktor dosis

    juga turut menentukan respon imunisas0 yang terjadi. Dosis yang

    direkomendasikan oleh 7H: adalah +,1 ml((

    . Pemah dilakukan penelitian untuk

    mengurangi dosis ini, tetapi resp'n imunoogis yang dihasilkan le"ih rendah. elain

    #aktor agen dan #aktor host, terdapat pula #aktor lain yang menentukan yaitu #aktor

    program seperti 'old 'hain, teknik penyuntikan dan lain se"againya. =ule

    administrasi imunisasi adaiah dengan penyuntikan su"kutan, terdapat pula rute lain

    yaitu dengan aerosol. Administrasi !aksin dengan aerosol dapat menye"a"kan

    repikasi !irus se'ara lokal pada mukosa respiratorius dan tidak dipengaruhi oleh

    anti"odi maternal. *etapi penelitian selanjutnya menyatakan "ah;a pem"erian

    se'ara aerosol ini tidak praktis dan se'ara teknis sulit dilakukan((

    (9

    .

    /.1 Epiderniologi

    Penyakit 'ampak telah dikenal sejak kurang le"ih 6+++ tahun, tetapi "aru

    sekitar (1+ tahun yang lalu dikenali se"agai penyakit yang in#eksius. Pada tahun

    (9) Panum mempelajari penyakit 'ampak ini di kepulauan aroe dan menyatakan

    "ah;a penyakit ini menulsr dengan masa inku"asi kurang le"ih 6 minggu dan

    setelah in#eksi terjadi akan mengaki"atkan keke"alan seumur hidup. Pada tahun

    (-1), dimulailah suatu langkah "esar yang "era;al dari "erhasilnya Enders dan

    Pee"les melakukan isoasi kultur !irus 'ampak pertama kali, yang pada akhirnya"erh'tsil menghasilkan !aksin !irus 'ampak yang pertama kali digunakan di

    Amerika erikat pada tahun (-/(/.

    Campak dapat dilihat di hampir seluruh negara di dunia ini. Campak ditularkan

    dengan kontak langsung meialui droplet in#eksi. Penyakit ini menular pada saat /31

    hari se"elum ruam tim"ul sampai ) hari sesudah ruam tim"ul. Pada penderita

  • 7/23/2019 campakk

    17/22

    1%

    denoan immuno'ompromised dimana dapat terjad perpanjangan ekskresi !irus

    pada traktus respiratorius dapat menularkan

    penyakit selama sakit. Insiden 'ampa% paling tinggi pada saat akhir musim

    dingin dan saat musim semi. e"elum penggunaan !aksin epidemi 'ampak

    "eriangsung selama /3) "ulan dan "erulang setiap 631 tahun. %asus yang ter"anyak

    adalah ppda usia ansk prasekolah dan pada a;al usia sekoiah dan sedikit pada usia

    le"ih dari 6+ tahun). etelah adanya !aksin 'ampak terjadi. penurunan insiden

    "esar3"esaran, se"agai 'ontoh di Amerika erikat se"elum era !aksin tiap tahun

    dilaporkan 6++.+++31++.+++ kasus 'ampak setiap tahunnya, tetapi sejak tahun

    (-/ insiden 'ampak ini "erkurang sampai --2. Penurunan sampai se"esar ini

    terutama setelah pada tahun (-9+3an diharuskan anak yang akan masuk sekoiah

    teah ter"ukti diimunisasi 'ampak. Insiden tahunan di Amerika erikat men'apai

    tingkat terendah pada tahun (-9/. Pada akhir (-9+3an dan pada a;al (--+3an

    terjadi peningkatan insiden 'ampak kem"ali dan kemudian direkomendasikan

    untuk memulai imunisasi 'arnpak dua dosis. *ahun (--/ sampai tahun (--

    kurang dari (+++ kasus 'ampak pertahun yang dilaporkan ke CDC/+. Laporan dari

    7H: untuk ;ilayah Asia *enggara menye"utkan "ah;a pada tahun (--+ terjadi

    6(9.+6- kasus 'ampak dan kemudian menurun menjadi (().1/( kasus pada tahun

    (--4. edangkan untuk ;ilayah Indonesia pada tahun (--+ dilaporkan -6.(+1

    kasus dan kemudian menjadi (1./(/ kasus pada tahun (--4. Hal ini sejalan dengan

    meningkatnya 'akupan imunisasi di ;ilayah terse"ut9.

    elain klasik epidemiologi, untuk !irus 'ampak telah dikem"angkan adanya

    mole'ular epidemiology. Hal ini di'apai dengan mengurakan karakteristik genetik

    pada !irus 'ampak liar, yang pada tahap a;al diteliti !irus 'ampak liar yang"erada

    di Amerika erikat. %arakteristik !irus 'ampak liar dHakukan denganmenguraikan sekuensi gen dari protein H dan protein N karena dari keenam protein

    pada !irus 'ampak, protein H dan protein N3lah yang mempunyai !aria"ilitas

    ter"esar. ?irus 'ampak yang "erada di Amerika erikat pada saat;a"ah (+ tahun

    terakhirm dapat di"edakan menjadi 9 grup genetik yang "er"eda. 5umlah grup

    genetik ini nantinya dapat meningkat karena studi sekuensi gen !irus 'ampak ini

  • 7/23/2019 campakk

    18/22

    1&

    "aru dsmulai pada negara lain.

    ?irus grup ( adalah merupakan !irus prototipe uari strain Edmonston,

    sedangkan !irus grup 6 adalah !irus yang menye"a"kan resurgen'e 'ampak"esar3

    "esaran di Amerika erikat pada tahun (-9- sampai (--(. irkulasi grup 6 ihi di

    Amerika erikat terhenti mu>ai tahun (--/6(

    . e'ara molekular epidemiologi,

    'ampak telah dieliminasi dari Amerika erikat sejak tahun (--/. %asus3kasus

    'ampak yang terjadi di Amerika erikat setelah tahun (--/ merupakan kasus

    Compak importasi dengan !irus 'ampak "erasal dari negara lain(+

    6(

    .

    Adanya karakteristik genetik ini merupaka#, alat yang 'ukup "erharga untuk

    mengetahui sirkulssi !irus pada area yang "aru saja memulai ren'ana untuk

    mengontrol 'ampak. edangkan untuk area yang terjadi kontrol 'ampak se'ara

    "agus mole'ular epidemiologi ini dapat. digunakan untuk menggain"arkan

    kejadian ;a"ah dsn kasus3kasus 'ampak. Agar e#ekti# se"agai alat untuk dapat

    mengetahui ke"erhasilan eradikasi 'ampak tentunya selumh negara di dunia ini

    hams menerapkannya6(

    /. Dasar dilakukannya eradikasi 'ampak

    Eradikasi dan eliminasi suatu penyakil merupakan salah satu tujuan dari

    kesehatan masyarakat. uatu penyakit in#eksi dikatakan dapat dieradikasi apa"ila

    memi$ki syarat3syarat tertentu. yarat3syarat terse"ut adalah adanya inter!ensi

    yang e#ekti# yang dapat untuk menghentikan transmisi dari agen, adanya alat

    diagnostik yang 'ukup sensiti# dan spesi#ik untuk mendeteksi in#eksi yang dapat

    menye"a"kan transmisi dan tidak adanya reser!oir selain manusia. Apa"ila syarat3

    syarat ini dipenuhi maka suatu penyakit dikatakan. se"agai se'ara teknik dapat

    dieradikasi

    Campak memenuhi ketiga syarat terse"ut. Campak adalah penyakit yang

    tidak mempunyai reser!oir lain selain manusia)4. Alat diagnostik yang ada

    sekarang 'ukup memenuhi syarat untuk mendeteksi in#eksi 'ampak karena dengan

    pemeriksaan serol'gis dengan menggunakan darah se"agai sampel dapat

    mendeteksi adanya Ig 8 dan Ig yang spesi#ik terhadap 'ampak((

    . edangkan

    untuk syarat adanya inter!ensi yang e#ekti# yang dapat menghentikan transmisi

  • 7/23/2019 campakk

    19/22

    1'

    dari agen !irus 'ampak dapat dilihat dari pengalamsn Amerika dalam usaha

    mengeliminasi 'ampak.

    %:N*=:L CA8PA% DI AIA *ENA=A

    Negara3negara di Asia *enggara melakukan !aksinasi rutin dengan

    imunisasi dosis tunggal ke'uali di *hailand dan %orea. Di *hailand dosis kedua

    direkomendasikan pada saat masuk sekolah dan di %orea !aksinasi 'ampak

    dilakukan / kali yaitu dosis pertama pada saat umur (6 "ulan, dosis kedua pada

    saat umur 4 tahun dan dosis ketiga pada saat umur (4 tahun. elama tahun (--+

    sainpai (--4 laporan insiden 'ampak "erkurang )931/2. u"nasionai !aksinasi

    tam"ahan telah dilakukan pada negara dengan resiko tinggi yaitu di daerah "anjir

  • 7/23/2019 campakk

    20/22

    1(

    PENU*UP

    Pada akhir dari uraian ini, dapat kami simpulkan se"agai "erikut

    (. Campak adalah penyakit akut dengan daya penuiaran yang tinggi ditandai

    dengan demam, korisa, konjungti!itis, "atuk, enenthem spesi#ik dan ruam

    makulopapular

    6. e"elum era !aksin setiap anak di dunia akan terkena 'ampak

    /. Campak adalah penyakit dengan komplikasi yang 'ukup serius.

    ). etelah era !aksin mor"iditas dan mortalitas aki"at 'ampak dapat diturunkan.

    1. 8asih ada "e"erapa hal yang menghamoat se'ara operasional dilakukannya

    eradikasi 'ampak

  • 7/23/2019 campakk

    21/22

    2

    %EPU*A%AAN

    (. %rugman , %at L, ershon AA, 7il#ert CI?>, eds. 8easles $=u"eola&.

    In#e'tious Disease o# Children. t Louis *he 8os"y Co, (--60 66/3)1

    6. 8aldonado . 8easles. Dalam Nelson 7E,

  • 7/23/2019 campakk

    22/22

    21

    (6. 8arko;it LE, %at L.. 8easles ?a''ine Dalarn Plotkin A, 8ortimer EA

    eds. Piotkin8ortimer ?a''ines Philadelphia, 7< aunders Co (--)66-34

    (/.CDC. Epidemiologi' Notes =eport 8easles in HI? in#e'ted 'hildren, United

    tates. 887= (-990 /4$(6&0 (9/3

    ().