Case Borok Skabies

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    1/17

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan penetrasi tungau parasit

    Sarcoptes scabiei var. hominis ke dalam epidermis. Tungau skabies pertama kali diidentifikasi

    pada tahun 1600an, tetapi tidak dikenali sebagai penyebab dari erupsi kulit sampai tahun

    1700an.1,5,6,8

    Penyakit ini sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak personal langsung dari

    kulit ke kulit atau melalui kontak tidak langsung (melalui benda-benda) seperti pakaian, handuk,

    sprei, bantal, dan lain-lain. Tungau ini bersifat obligat pada manusia, tinggal dalam terowogan

    yang dibuatnya dalam epidermis superfisial.2,5,7

    Terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita skabies. 1

    Skabiesadalah penyakit endemik di seluruh dunia, dapat menyerang seluruh ras dan berbagai

    tingkatsosial, namun gambaran akurat mengenai prevalensinya sulit didapatkan.1,3

    Sebuah

    penelitianterbaru menyatakan bahwa prevalensi skabies meningkat di United Kingdom dan

    skabies lebihsering terjadi di daerah perkotaan pada anak-anak dan wanita dan pada musim

    dingindibandingkan saat musim panas.4,5

    Lingkungan padat penduduk, yang sering terdapat pada negara-negara berkembang dan

    hampir selalu berkaitan dengan kemiskinan dan higiene yang buruk, dapat meningkatkanpenyebaran skabies.

    6,13

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    2/17

    2

    BAB II

    STATUS PASIEN

    2.1 IDENTITAS

    Nama :An. EN

    Umur : 14 Tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama :Islam

    Pekerjaan :Pelajar

    Alamat : Banjar

    2.2 ANAMNESIS (Allo dan Auto Anamnesis 4 Maret 2014)

    Keluhan Utama :

    Borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari dan semakin meluas pada

    kedua telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu.

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien anak usia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik RSUD kota Banjar

    dengan keluhan borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari yang semakin

    meluas pada kedua telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu. Selain borok pasien

    juga menyatakan terdapat bruntus-bruntus kemerahan pada punggung tangan,

    pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut dan kedua kaki. Dan ada bruntus - bruntus

    kemerahan yang berisi nanah.

    Menurut pasien awalnya timbul bruntus kemerahan sebesar jarum pentul di sela-

    sela jari tangan kanan yang terasa gatal terutama malam hari sejak 1 bulan yang lalu dan

    pasien mengaku sering menggaruk daerah tersebut, kemudian bruntus kemerahan

    semakin banyak dan semakin gatal serta meluas hingga ke telapak tangan, kedua

    punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut serta kedua kaki.

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    3/17

    3

    Bruntus-bruntus kemerahan dirasakan gatal setiap saat tetapi semakin hebat pada

    saat malam hari. Lama kelamaan bruntus-bruntus kemudian ada yang berisi cairan

    nanah, karena gatal pasien sering menggaruknya hingga timbul luka akibat garukan.

    Terutama pada telapak tangan dan kaki karena digaruk oleh pasien sehingga berubah

    menjadi borok.

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    o Riwayat borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari pada telapak

    tangan dan kaki maupun kulit lainnya belum pernah dirasakan oleh pasien.

    o Riwayat keluhan bruntus bruntus kemerahan berisi nanah disertai gatal pada

    kedua tangan, badan, dan kaki maupun daerah lainnya sebelumnya belum pernah

    dialami pasien.

    o Riwayat sering haus , sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air

    kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan tidak dirasakan oleh pasien.

    o Riwayat sesak nafas diikuti bunyi tidak dirasakan oleh pasien.

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    o

    Dirumah saat ini 3 saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus

    bruntuskemerahan yang terasa gatal pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan,

    pasien tinggal disatu kamar dan rumah yang sama serta mereka sering bermain

    bersama. Tidak terdapat saudara yang bersekolah di pesantren dan tinggal diasrama.

    o Ayah dan ibu pasien tidak terdapat keluhan gatal gatal, kemerahan pada kulit dan

    kulit terkelupas setelah mengkonsumsi suatu obat, makan makanan tertentu, bersin

    bersin serta saat terpapar cuaca dingin dan debu.

    o Riwayat sering haus, sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air

    kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan pada anggota keluarga tidak diketahui oleh

    pasien.

    o Riwayat jantung terasa berdebar dan pusing pada anggota keluarga tidak diketahui

    oleh pasien.

    o Riwayat sesak nafas diikuti bunyi pada anggota keluarga tidak diketahui oleh pasien.

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    4/17

    4

    Riwayat Alergi :

    o Muncul gatal dan kemerahan pada kulit setelah makan makanan tertentu seperti :

    telur, udang, tempe dll. tidak dirasakan oleh pasien

    o Keluhan sering bersin saat pagi hari atau udara dingin tidak dirasakan oleh pasien

    o Pasien tidak mempunyai riwayat meminum obat obatan yang pernah dikonsumsi

    menimbulkan reaksi gatal, kulit terkelupas, dan sesak nafas

    Riwayat Psikososial :

    o Pasien tinggal satu rumah dengan kedua orang tua dan tiga saudaranya.

    o Pasien menyatakan rumah gubuk dengan ukuran 6 x 4 m, mempunyai dua kamar; satu

    kamar orang tua pasien, satu kamar dua saudara pasien. Pasien tidur diruang tengah.

    o Pasien mengatakan selalu menggunakan alas kaki setiap akan bepergian keluar

    rumah.

    o Pasien biasanya mandi 2x dalam sehari, mengganti pakainnya 2x dalam sehari

    termasuk pakaian dalam.

    o Pasien terkadang memakai baju secara bergantian dengan saudaranya.

    o Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling dan bantal hanya jika terlihat kotor. Ibu

    pasien mencuci pakaian sendiri dengan sabun detergen dan disetrika.o Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan

    2.2 PEMERIKSAAN FISIK

    Kesadaran :Composmentis

    Keadaan umum :Tampak sakit ringan

    Vital Sign :

    o Nadi :96x/menit

    o RR :20 x/menit

    o Suhu :36C

    o Status Generalisata:

    o Kepala : Normochepal

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    5/17

    5

    o Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)

    o Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)

    o Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)

    o Leher : Pembesaran KGB (-)

    o Thorax : Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)

    Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II reguler

    o Abdomen : Tampak cembung, BU normal, organomegali (-)

    o Ekstremitas: Akral hangat (+/+), edema (-/-), pitting nails (-/-)

    o Status Dermatologikus

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    6/17

    6

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    7/17

    7

    Pemeriksaan Kerokan Kulit

    o Pada pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH : Hasil (-) tidak ditemukan adanya tungau.

    Distribusi Generalis

    A/Rjari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanandan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri,

    kaki kanan dan kiri.

    Lesi

    Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar

    sampai lentikuler, ukuran terkecil diameter 1 mm - 2 mm, ukuran terbesar 5

    mm - 7 mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian

    kering.

    Efloresensi Papul eritema, pustule, krusta skuama, eksoriasi

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    8/17

    8

    2.3 RESUME

    Pada anamnesis didapatkan:

    Pasien anak usia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik RSUD kotaBanjar

    dengan keluhan borok yang dirasakan nyeri dan pruritus nokturna pada telapak tangan dan

    kaki sejak 5 hari yang lalu. Pasien menyatakan juga terdapat papul eritema di kedua

    punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, serta kaki.

    Awalnya terdapat papul eritema miliar disertai pruritus nokturna di jari tangan

    kanan, dan pasien sering menggaruk, sehingga meluas ke punggung tangan, pergelangan

    tangan, serta tampak pada daerah badan kedua paha dan kaki. Lama-kelamaan sebagian

    papul beberapa menjadi pustule, terytama pada telapak tangan dan kaki karena gatal pasien

    sering menggaruk sehingga menjadi borok.

    Di keluarga pasien, tiga saudaranya mengalami keluhan bruntus-bruntus kemerahan

    yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan, yang mana pasien tinggal satu rumah dan

    sering bermain bersama.

    Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan, tinggal di rumah gubuk dengan

    ukuran 6 x 4 m dan mempunyai dua kamar. Pasien terkadang memakai pakaian saudaranya.

    Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling, bantal, jika terlihat kotor.

    Pemeriksaan Fisik :

    Didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah

    bening dan pada pemeriksaan dermatologi ditemukan:

    Distribusi Generalis

    A/R

    jari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanan

    dan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri,kaki kanan dan kiri.

    Lesi

    Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar

    sampai lentikuler, ukuran terkecil 1 mm x 2 mm, ukuran terbesar 5 mm x 7

    mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian madidans sebagian kering.

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    9/17

    9

    2.4 DIAGNOSIS BANDING

    o

    Skabies dengan infeksi sekunder

    o Prurigo hebra

    o Dermatitis

    2.5 DIAGNOSIS KERJA

    o Skabies dengan infeksi sekunder

    2.6

    RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

    o Pewarnaan gram

    o Histopatologis

    o Pemeriksaan serologi

    2.7 PENATALAKSANAAN

    oNonMedikamentosa :

    Edukasi pasien:

    Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita oleh pasien

    dan cara penggunaan obat yang diberikan.

    Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.

    Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada

    malam hari sebelum tidur.

    Selalu menjaga kebersihan tangan dan kaki

    Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila

    perlu direndam dengan air panas.

    Alatalat yang tidak bisa direndam dengan air panas seperti karpet,kasur, sofa da

    boneka dapat dijemur.

    Menyarankan agar saudara yang mengalami keluhan bruntus bruntus kemerahan

    pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan untuk berobat

    Efloresensi Papul eritema, krusta, pustule, skuama, eksoriasi

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    10/17

    10

    Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama

    dan ikut menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

    o Medikamentosa:

    Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari dioleskan pada seluruh area

    tubuh dari leher kebawah tanpa terkecuali dan digunakan dalam waktu 8 10 jam,

    dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya

    Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari

    2.8 PROGNOSIS

    Quo Ad Vitam : Ad Bonam

    Quo Ad Functionam : Ad Bonam

    Quo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    11/17

    11

    BAB III

    ANALISIS KASUS

    3.1Mengapa pada kasus ini pasien di diagnosis skabies dengan infeksi sekunder?

    Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan cardinal sign berupa gatal yang dirasakan

    terutama pada malam hari, tiga saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus

    bruntus kemerahan yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan,

    Yang mana pada teori dijelaskan diagnosa scabies dapat ditegakkan berdasarkan cardinal

    signnya yang meliputi 2 dari 4 cardinal sign berikut :5,12

    1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau

    ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

    2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga

    biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah

    perkembangan yang padat penduduknya, sebagaian besar tetangga yang berdekatan akan

    diserang tungau tersebut.3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau

    keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung

    terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.

    4. Menemukan tungau , merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau

    lebih stadium hidup tungau ini.

    Predileksi terjadinya scabies pada kasus yaitu lokasinya pada kedua pergelangan tangan,

    punggung tangan, selasela jari tangan, badan dan perut bagian bawah.

    Sesuai dengan teori, lokasi gatal yang dirasakan pada pasien sesuai dengan tempat-

    tempat predileksi skabies yaitu merupakan tempat dengan startum korneum yang titpis,

    yakni : sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    12/17

    12

    bagian depan, areola mame (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut

    bagian bawah.1,5,6,8

    Pada kasus pemeriksaan fisik didapatkan lesi timbul dengan efloresensi berupa papul

    eritematosa, pustule, krusta, eksoriasi, dan skuama.

    Berdarakan teori scabies menunjukkan lesi yang timbul berupa papul, vesikel, urtika,

    dan lain-lain.3,5,7

    Bila ada infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul,

    ekskoriasi, krusta, erosi, dan lain-lain).5,8,13

    Faktor resiko scabies pada kasus adalah, ayah pasien yang bekerja sebagai buruh

    bangunan, ukuran rumah kecil 6 x 4 cm dengan jumlah anggota keluarga 6 dan terdapat 2

    kamar, pasien sering bertukar pakaian dengan saudaranya, serta sprei, bantal, dan guling

    yang jarang diganti. Kasus ini menunjukkan keadaan social ekonomi rendah, dan hygiene

    yang buruk.

    Yang mana pada teori dijelaskan mengenai faktor resiko terjadinya scabies berupa

    faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang rendah,

    higiene yang buruk, dan perkembangan dermografik serta ekologik.5,6,7

    3.2Mengapa pada kasus didiagnosis dengan prurigo hebra dan dermatitis?

    Pada kasus ini dipikirkan prurigo hebra yaitu penyakit kulit kronis dimulai sejak bayi

    atau anak, sering terdapat pada anak dengan tingkat social ekonomi dan hygiene rendah.

    Penyebab pasti belum diketahui, umumnya ada saudara yang menderita, kulit penderita peka

    terhadap gigitan serangga. Tanda khasnya adanya papul miliar tidak berwarna, berbentuk

    kubah, sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat. Garukan yang terus menerus dapat

    menimbulkan erosi, eksoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan likenifikasi. Sering pula terjadi

    infeksi sekunder. Tempat predileksinya di ektremitas bagian ektensor dan simetrik, dapat

    meluas ke bokong dan perut. Umunya bagian tungkai lebih parah daripada lengan.9

    Berdasarkan kasus gejala klinis, lesi kulit, dan tempat predileksi hampir menyerupainamun diagnosis ini dapat disingkirkan karena pasien baru mengalami keluhan 5 hari yang

    lalu dan tidak peka terhadap gigitan serangga.

    Pada dermatitis umumnya pasien mengeluh gatal. Penyebaran dapat setempat,

    generalisata, dan universalis. Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit. Dapat berupa

    eritema, vesikel atau bula, dan krusta pada stadium subakut, pada kronis lesi kering, skuama,

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    13/17

    13

    hiperpigmentasi, papul, likenifikasi, bahkan erosi atau eksoriasi karena garukan.15

    Berdasarkan kasus kelainan kulit hampir sama namun dermatitis tidak pruritus nokturna, dan

    tidak ada keluarga menderita keluhan yang sama. Sehingga diagnosis dapat disingkirkan.

    3.3

    Bagaimana penatalaksanaan pasien dalam kasus ini?

    Pada pasien terapi nonmedikamentosa yang diberikan berupa

    Edukasi pasien:

    o Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang diderita oleh pasien dan

    cara penggunaan obat yang diberikan.

    o Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.

    o Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam hari

    sebelum tidur.

    o Selalu menjaga kebersihan tangan dan kaki

    o Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu

    direndam dengan air panas.

    o Alatalat yang tidak bisa direndam dengan air panas seperti karpet,kasur, sofa da boneka

    dapat dijemur.

    o Menyarankan agar saudara yang mengalami keluhan bruntus bruntus kemerahan pada

    pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan untuk berobat

    o Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut

    menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

    Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati skabies perlu diberikan penjelasan

    kepada pasien dan keluarganya bahwa penyakit skabies mudah sekali menular, sehingga

    semua individu yang berkontak /serumah harus diobati walaupun gejala belum ada. Obat

    topikal sebaiknya diberikan setelah mandi karena hidrasi kulit. Pakaian, sprei, handuk dan

    alat tidur lain hendaknya dicuci dengan air panas. Dapat juga dimasukkan dalam kantongplastik, dibiarkan 1 pekan maka tungau akan mati.

    1,2,7,12

    Terapi Medikamentosa yang diberikan pada pasien berupa :

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    14/17

    14

    o Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari dioleskan pada seluruh area tubuh

    dari leher kebawah tanpa terkecualai dan digunakan dalam waktu 8 10 jam, dianjurkan

    pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya

    Krim Permetrin : Suatu skabisid berupa piretroid sintesis yang efektif pada manusia

    dengan toksisitas rendah, bahkan dengan pemakaian yang berlebihan sekalipun dan obat

    ini telah dipergunakan lebih dari 20 tahun. Krim permetrin ditoleransi dengan baik,

    diserap minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan cepat.12,13,14

    Penggunaan obat ini biasanya pada sediaan krim dengan kadar 1% untuk terapi tungau

    pada kepala dan kadar 5% untuk terapi tungau tubuh. Studi menunjukkan Penggunaan

    permethrin 1% untuk tungau daerah kepala lebih baik dari lindane karena aman dan

    tidak diabsorbsi secara sistemik.14Cara pemakaiannya dengan dioleskan pada seluruh

    area tubuh dari leher ke bawah dan dibilas setelah 8-14 jam.5,12

    Bila diperlukan,

    pengobatan dapat diulang setelah 5-7 hari kemudian. Permetrin tidak dianjurkan pada

    bayi usia kurang dari 2 bulan atau pada wanita hamil.2,5,12,14

    o Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari

    Amoxicillin 500 gr 3x1/hari digunakan karena terdapat infeksi sekunder akibat garukan

    pasien yang menyebabkan ruam menjadi polimorf.

    Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang bekerja secara broad spectrum

    dapat membunuh bakteri gram positif dan negatif. Obat ini bekerja membunuh atau

    memperlambat pertumbuhan bakteri. Obat ini membunuh secara langsung tetapi dengan

    cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya

    yang berfungsi untuk melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar

    tubuh bakteri tidak bercerai berai, bakteri tidak akan bertahan hidup tanpa adanya

    lapisan ini.14

    Obat ini dapat digunakkan pada infeksi telinga tengah, radang tonsil, radang

    tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, penumonia, infeksi saluran kemih dan

    infeksi pada kulit.14

    3.4Bagaimana prognosis pada pasien dalam kasus ini?

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    15/17

    15

    Pada teori dijelaskan dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta

    syarat pengobatan dan menghilangkan faktor prediposisi (antara lain higiene), maka penyakit

    ini dapat diberantas dan memberikan prognosis yang baik.5,7

    Sesuai dengan kasus ini prognosisnya adalah :

    o Quo ad vitam : ad bonam

    Karena walaupun sudah terjadi infeksi sekunder pada pasien dengan

    menggunakan Permetrin cream 5% untuk scabies dan Amoxicillin 500 gr 3x1/hari untuk

    infeksi sekunder serta menjaga higenitas, pasien dapat sembuh.

    o Quo ad functionam : ad bonam

    Karena tidak mengganggu dari fungsi-fungsi organ.

    o Quo ad sanationam : dubia ad bonam

    Karena penyakit ini dapat kambuh kembali bila higenitas pasien kurang dan

    terdapat penularannya serta dengan status ekonomi pasien yang rendah.

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    16/17

    16

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1Kesimpulan

    Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasiterhadap

    tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Tungau Sarcoptes scabiei membuat terowongan pada

    lapisan tanduk kulitdengan siklus hidup dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu 9-

    14 hari.Tungau dapat menular melalui kontak langsung (seperti berjabat tangan, tidur

    bersamadan hubungan seksual) dan kontak tidak langsung (misalnya melalui perlengkapantidur,

    pakaian atau handuk).

    Sarcoptes scabiei menyebabkan reaksi kulit berupa eritem, papul atau vesikelpada kulit.

    Gejala klinis skabies meliputi 4 tanda kardinal yaitu :

    1) Pruritus nokturnal, artinya gatal pada malam hari.

    2) Menyerang secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga.

    3) Adanya terowongan pada tempat-tempat.4) Menemukan tungau.

    Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis adanya tanda-tanda kardinal.

    Diagnosis pasti ditegakan dengan ditemukannya tungau melalui pemeriksaanmikroskopis

    melalui beberapa cara seperti kerokan kulit, mengambil tungau denganjarum, epidermal shave

    biopsy, kuretase terowongan, tes tinta Burowi, tetrasiklintopikal, apusan kulit dan biopsi plong

    (punch biopsy).

    Penatalaksanaan untuk skabies yang sering digunakan antara lain :

    1)

    Krim permetrin, sediaan krim 1% untuk terapi tungau pada kepala dan krim 5% untuk terapi

    tungau tubuh, dioleskan pada area tubuh dan dibilas setelah 8-14 jam.

    2) Lindane 1%, sediaan 60 mg, dioleskan dan dibiarkanselama 8 jam.

    3) Sulfur presipitat 6%, dipakai pada malam hari selama 3 malam dan dibersihkan

    secaramenyeluruh 24 jam terakhir.

  • 5/20/2018 Case Borok Skabies

    17/17

    17

    4) Benzil benzoat 25%. Dipakai setiap malam selama 3 kali.

    5) Krim krotamiton (eurax). Mulai jarang digunakan karena dianggap tidak cukup efektif.

    Untuk menghindari infeksi berulang, seluruh kontak dekat dengan pasien harus

    dieradikasi, seluruh kain, selimut, handuk dan pakaian harus dicuci dengan air panas. Terapi

    harus tuntas bagi penderita dan keluarga penderita yang memiliki gejala yang sama.

    4.2Saran

    Untuk melakukan pencegahan terhadap penularan scabies, orang-orang yang kontak

    langsung atau dekat dengan penderita harus diterapi dengan topikal skabisid. Terapi pencegahan

    ini harus diberikan untuk mencegah penyebaran scabies karena seseorang mungkin saja telah

    mengandung tungau scabies yang masih dalam periode inkubasi asimptomatik.11,12,13

    Selain itu untuk mencegah terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal, handuk dan pakaian

    yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan udara panas

    karena tungau scabies dapat hidup hingga 3 hari diluar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya

    sehingga harus dibersihkan (vacuumcleaner).3,10