Upload
fernia-stevani
View
27
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
case malaria
Citation preview
CASE
MALARIA
PEMBIMBING : dr.Mayorita P, Sp.PD
Logo
Disusun Oleh :
Nama : Fernia Stevani
NIM : 11-2012-151
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RSAU dr.ESNAWAN ANTARIKSA
JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan berkat-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan kasus ini yang berjudul Malaria. Laporan kasus ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas saya selama mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana di RSAU dr.Esnawan
Antariksa. Periode 30 September – 7 Desember 2013.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dr.
Mayorita P, Sp.PD, selaku dokter pembimbing dalam penyusunan laporan kasus ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya pengetahuan dan pengalaman kami sebagai mahasiswa fakultas kedokteran. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhir kata, semoga Presentasi kasus kami ini bermanfaat bagi semua.Sekian, terima
kasih.
Jakarta, November 2013
Penulis
1
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. Sutejo
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 23 tahun
Alamat : MESS YON 461 PASKHAS Halim
Pekerjaan : TNI AU
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Tanggal Masuk : 21 November 2013
Tanggal Keluar : 25 November 2013
No. RM : 121114
Dokter yang Merawat : dr. Mayorita P, Sp.PD
II. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 21 November 2013
Keluhan Utama
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 5 hari SMRS os mengeluh panas tinggi tiap hari yang disertai rasa menggigil
kurang lebih 1,5 jam kemudian os berkeringat lalu tertidur dan setelah bangun os merasa
lebih baik walaupun badan masih terasa lemah.
3 Hari SMRS os demam, menggigil perut terasa panas, mual, tidak muntah, tidak
pilek, nafsu makan berkurang, tidak batuk, tidak sesak. Os tidak berobat ke dokter, hanya
membeli obat warung yaitu panadol. Setelah itu os merasa panas itu agak berkurang. Selama
sakit os mengaku BAB dan BAK normal.
1 Hari SMRS os demam dengan menggigil lalu berkeringat, kemudian kepalanya
pusing, mual, nafsu makan makin berkurang, nyeri ulu hati, perut terasa panas dan badan
terasa nyeri. Os mengaku BAB normal, warna kekuningan, BAK normal tapi warnanya
kuning pekat. Os mengaku tidak ada mimisan atau gusi berdarah. Os juga mengaku badan
terasa pegal-pegal dan lemah, kadang-kadang sendi terasa nyeri.
2
Riwayat anggota keluarga dan lingkungan disekitar Os yang mengalami sakit demam
berdarah tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
(-) Cacar (√) Malaria (-) Batu Ginjal / Saluran Kemih
(√) Cacar air (-) Disentri (-) Burut (Hernia)
(-) Difteri (-) Hepatitis (-) Penyakit Prostat
(-) Batuk Rejan (-) Tifus Abdominalis(-) Wasir
(-) Campak (-) Skirofula (-) Diabetes
(√) Influenza (-) Sifilis (-) Alergi
(-) Tonsilitis (-) Gonore (-) Tumor
(-) Khorea (-) Hipertensi (-) Penyakit Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut (-) Ulkus Ventrikuli (-) Perdarahan Otak
(-) Pneumonia (-) Ulkus Duodeni (-) Psikosis
(-) Pleuritis (-) Gastritis (-) Neurosis
(-) Tuberkulosis (-) Batu Empedu Lain-lain: (-) Operasi
(-) Kecelakaan
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
III. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 21November 2013 pukul 15.30 WIB
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 140 / 70 mmHg
Nadi : 96 x / menit
Pernafasan : 32 x / menit
Suhu : 39,8 0 C
3
Kepala
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Wajah : Simetris, Pucat (-), Sianosis (-), Ikterik (-)
Mata :
o Kelopak mata : Ptosis (-), Edema (-)
o Konjungtiva anemis (-/-)
o Sklera ikterik (-/-)
o Pupil Isokor kanan = kiri
o Refleks cahaya (+/+)
o Eksofthalmus (-) dan Nystagmus (-)
o Gerakan bola mata baik
Telinga :
o Normotia, Simetris
o Meatus akustikus eksternus lapang (+/+)
o Serumen (-/-)
o Membran timpani intak (+/+)
Hidung :
o Bentuk normal
o Tidak ada deviasi
o Sekret (-/-)
Mulut & Gigi :
o Bentuk normal, Simetris
o Bibir tidak sianostik
o Bibir tidak kering
o Tidak ada perdarahan di bibir
o Oral hygine baik
o Caries (-/-)
4
Tenggorokan :
o Tonsil T1-T1, Tidak hiperemis
o Kripta tidak melebar
o Detritus (-/-)
o Uvula ditengah
o Mukosa faring tidak hiperemis
Leher :
Bentuk normal
Deviasi Trakea (-)
JVP 5+2 cmH20
Pembesaran KGB (-)
Pembesaran Tiroid (-)
Bruit (-)
Thoraks
Paru-Paru
Inspeksi :
o Simetris baik statis maupun dinamis
o Tipe pernafasan thorako-abdominal
Palpasi :
o Vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi :
o Sonor (+/+)
Auskultasi :
o Suara nafas vesikuler (+/+)
o Wheezing (-/-)
o Ronchi (-/-)
Jantung
Inspeksi :
o Ictus cordis terlihat
Palpasi :
5
o Teraba pulsasi ictus cordis pada 2cm medial pada garis
midklavikula kiri setinggi sela iga V
Auskultasi :
o Bunyi Jantung I - II normal irama reguler
o Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi :
o Simetris dan datar
o Umbilikus tidak tampak menonjol
o Caput medusa (-)
o ikterik (-)
Auskultasi :
o Bising usus (+) normal
Palpasi :
o Supel
o Nyeri tekan epigastrium (+)
o Pembesaran hepar (+)
o Pembesaran Lien (+)
Perkusi :
o Timpani 4 kuadran
o Shifting dullness (-)
Ekstremitas : Akral hangat
Kekuatan : +5 +5
+5 +5
Edema : _ _ Cyanosis : - -
_ _ - -
6
Riwayat Kelahiran
Tempat lahir : ( ) Di rumah ( ) Rumah Bersalin (√) RS Bersalin
Ditolong oleh : (√) Dokter ( ) Bidan ( ) Dukun
( ) Lain-lain
Riwayat Imunisasi
(√) Hepatitis (√) BCG (√) Campak (√) DPT
(√) Polio (√) Tetanus
IV. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
o Darah Rutin tanggal 21 November 2013
Hb : 14,1 g/dl (13,2 – 17,3)
Leukosit : 7.000 /mm3 (3600 – 11.000)
Hematokrit : 42 % ( 40 – 52)
Trombosit : 64.000 /mm3 (150 – 400)
o Malaria : skizon P. Vivax : 0,7%
o Dengue NS 1 : negativ
V. Resume
Pasien laki-laki, 23 tahun, datang dengan keluhan panas badan sejak 5 hari SMRS. Panas
badan yang dirasakan naik turun. Keluhan disertai dengan mual. Keluhan tidak disertai
dengan batuk pilek, muntah, sesak, kejang, mimisan, bintik-bintik merah pada kulit,
perdarahan gusi atau tempat lain, dan penurunan kesadaran. BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Kesadaran pasien Composmentis, dan pasien tampak sakit sedang, tekanan 140 / 70
mmHg, Nadi : 96 x / menit, Pernafasan : 32 x / menit, Suhu : 39,8 0 C. Tidak terdapat
7
nyeri tekan pada epigastrium dan tidak tampak petechie. Dari hasil laboratorium didapatkan
Trombosit : 141000/mm3, Leukosit : 7.000 /mm3 dan Malaria : skizon P. Vivax :
0,7%
VI. Diagnosis Kerja
Malaria tertiana
VII. Diagnosis Banding
DHF
VIII. Penatalaksaan
Umum
o Tirah Baring
Medikamentosa
o IVFD RL 4 kolf/24 jam
o Paracetamol 500mg 3x1
o doxyciclin 2x100 mg 1 minggu
o PCT 3x500mg
o primaquin 1x1 2minggu
o amodiakuin 1x4tab 3 hari
o artesunat 1x4 tab 3 hari
Pemeriksaan Anjuran
H2TL setiap hari
Lab darah malaria tiap hari
NS1
Urinalisis
8
Follow Up
22 – 11– 2013
08.00 WIB
23 – 11 – 2013
08.00 WIB
24 – 11– 2013
08.00 WIB
S Sakir kepala (+),
mual (+)
Lemas, sakit
kepala (+)
Tidak keluhan
O
Pem. Fisik
Kesadaran
TD
Nadi
Pernafasan
Suhu
NTE
Lab.
Hb
Leukosit
Ht
Trombosit
Malaria
CM
110/80mmhg
80x/menit
20x/menit
36,80 C
-
12,1
6600
41
74000
Plasmodium vivax
0,1 %
CM
120/70mmhg
80x/menit
20x/menit
360 C
-
13,7
6300
40
74.000
-
CM
120/70mmHg
80x/menit
20x/menit
36,30 C
-
Pagi sore
13 12,2
6400 7300
38 36
102.000 121.000
-
A Malaria tertiana Malaria tertiana Malaria tertiana
P - doxyciclin 2x100
mg
-DPL
-PCT 3x500mg
-primaquin 1x1
-arterakin 1x4tab
- artesunat 1x4 tab 3
hari
- doxyciclin
2x100 mg
-DPL 2xsehari
-PCT 3x500mg
-primaquin 1x1
-arterakin
1x4tab
- artesunat 1x4
tab 3 hari
- doxyciclin
2x100 mg
--PCT 3x500mg
-primaquin 1x1
9
IX. Prognosis
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : bonam
ad sanactionam : bonam
10
Tinjuan Pustaka
Penyakit Malaria
Definisi
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa
parasit yang merupakan golongan Plasmodium, yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Proses
penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini
banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
Ada empat type plasmodium parasit yang dapat menginfeksi manusia, namun
yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium
falciparum dan Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan
Plasmodium malariae.1,2
Gejala Klinis2,3
Penyakit malaria yang ditemukan berdasarkan gejala-gejala klinis dengan
gejala utama demam, mengigil secara berkala dan sakit kepala kadang-kadang
dengan gejala klinis lain sebagai berikut : Badan terasa lemas dan pucat karena
kekurangan darah dan berkeringat. Nafsu makan menurun. Mual-mual kadang-
kadang diikuti muntah. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada
infeksi dengan plasmodium Falciparum. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala
diatas, disertai pembesaran limpa. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai
kejang-kejang dan penurunan kesadaran.
Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang
menonjol adalah mencret (diare) dan pucat karena kekurangan darah (anemia)
serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria.
Gejala klasik malaria merupakan suatu paroksisme biasanya terdiri atas 3
stadium yang berurutan yaitu : Stadium dingin (cold stage), stadium demam (hot
stage). Dan stadium berkeringat (sweating stage).
Ketiga gejala klinis tersebut diatas ditemukan pada penderita berasal dari daerah
non endemis yang mendapat penularan di daerah endemis atau yang pertama kali
menderita penyakit malaria. Di daerah endemis malaria ketiga stadium gejala
klinis di atas tidak berurutan dan bahkan tidak semua stadium ditemukan pada
penderita sehingga definisi malaria klinis seperti dijelaskan sebelumnya dipakai
11
untuk pedoman penemuan penderita di daerah endemisitas. Khususnya di daerah
yang tidak mempunyai fasilitas laboratorium Serangan demam yang pertama
didahului oleh masa inkubasi (intrisik). Masa inkubasi ini bervariasi antara 9 -30
hari tergantung pada species parasit, paling pendek pada plasmodium Falciparum
dan paling panjang pada plasmodium malariae. Masa inkubasi ini tergantung pada
intensitas infeksi, pengobatan yang pernah didapat sebelumnya dan tingkat
imunitas penderita. Cara penularan, apakah secara alamiah atau bukan alamiah,
juga mempengaruhi. Penularan bukan alamiah seperti penularan malalui transfusi
darah, masa inkubasinya tergantung pada jumlah parasit yang turut masuk
bersama darah dan tingkat imunitas penerima darah. Secara umum dapat
dikatakan bahwa masa inkubasi bagi plasmodium falciparum adalah 10 hari
setelah transfusi, plasmodium vivax setelah 16 hari dan plasmodium malariae
setelah 40 hari lebih.
Masa inkubasi pada penularan secara alamiah bagi masing-masing species
parasit adalah sebagai berikut : Plasmodium Falciparum 12 hari, Plasmodium
vivax dan Plasmodium Ovate 13 -17 hari. Plasmodium malariae 28 -30 hari.
Beberapa strain dari Plasmodium vivax mempunyai masa inkubasi yang jauh lebih
panjang yakni sampai 9 bulan. Strain ini terutama dijumpai didaerah Utara dan
Rusia. Nama yang diusulkan untuk strain ini adalah plasmodium vivax
hibernans.
Gejala Klasik Malaria2,3
Stadium dingin
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin.
Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala
macam pakaian dan selimut yang tersedia, nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan
jari jemarinya pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin
muntah dan pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung
antara 15 menit sampai 1 jam.
Stadium Demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa
kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar,
12
sakit kepala dan muntah kerap terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya
penderita merasa sangat hasil dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C
atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam
disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah matang dan masuknya
merozoit darah kedalam aliran darah. Pada plasmodium vivax dan P. ovale
sison-sison dari setiap generasi menjadi matang setiap 48 jam sekali sehingga
demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan demam sebelumnya.
Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada plasmodium
malariaa, fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivax/P.
ovale, hanya interval demamnya tidak jelas. Serangan demam diikuti oleh
periode laten yang lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan
tingkat kekebalan yang kemudian timbul pada penderita.
Stadium Berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai
tempat tidurnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang
sampai dibawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada
saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak
selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada species parasit dan umur
dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya teljadi pada malaria tropika
yang disebabkan oleh plasmodium falciparum. Hal ini disebabkan oleh adanya
kecenderungan parasit (bentuk trofosoit dan sison) untuk berkumpul pada
pembuluh darah organ tubuh seperti otak, hati dan ginjal sehingga
menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah pada organ-organ tubuh tersebut.
Gejala mungkin berupa koma/pingsan, kejang-kejang sampai tidak
berfungsinya ginjal. Kematian paling banyak disebabkan oleh jenis malaria
ini. Kadang–kadang gejalanya mirip kholera atau dysentri. Black water fever
yang merupakan gejala berat adalah munculnya hemoglobin pada air seni yang
menyebabkan warna air seni menjadi merah tua atau hitam. Gejala lain dari
black water fever adalah ikterus dan muntah-muntah yang warnanya sama
dengan warna empedu, black water fever biasanya dijumpai pada mereka yang
menderita infeksi P. falcifarum yang berulang -ulang dan infeksi yang cukup
berat.
13
Distribusi dan Insiden2,3
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang utama di dunia.
Setiap tahun terjadi 300 – 500 juta kasus yang menyebabkan 2 juta kematian
(1 dalam 30 detik) dan lebih dari 90% penderita adalah anak balita. Lebih dari
90 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah endemik malaria. Diperkirakan
ada 30 juta kasus malaria setiap tahunnya, kurang lebih hanya 10 % saja yang
mendapat pengobatan di fasilitas kesehatan. Angka kejadian terbesar dari
penyakit malaria ini ada di Indonesia bagian timur dimana malaria merupakan
penyakit endemik (dalam laporan WHO tahun 2005). Sebagian besar daerah
pedesaan di luar Jawa dan Bali merupakan daerah risiko malaria. Di Jawa
Tengah dan Jawa Barat, malaria merupakan penyakit yang timbul kembali (re-
emerging diseases). Menurut data dari fasilitas kesehatan pada 2001,
diperkirakan prevalensi malaria adalah 850,2 per 100.000 penduduk dengan
angka tertinggi 20 % di Gorontalo. Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun
2001 yang dilakukan oleh Depatermen Kesehatan, memperkirakan angka
kematian spesifik akibat malaria di Indonesia adalah 11 per 100.000 untuk
laki-laki dan 8 per 100.000 untuk perempuan.
Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria2,3
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita
merasakan demam muncul setiap hari ketiga. Malaria quartana, disebabkan
oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita
mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian
otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. Malaria
pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat
mendadak, mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria
Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh
tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium
14
(khususnya pemeriksaan darah tepi) untuk memastikan penyebabnya dan
diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.1
Pengobatan Penyakit Malaria1,2
Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang
timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan
memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah
pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.
Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena
harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai
penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang
resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan
memberikan antimalaria lainnya seperti
Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-
piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.
15
Daftar Pustaka
1. Rustam. Faktor-faktor lingkungan dan Perilaku yang berhubungan dengan
kejadian malaria pada penderita yang mendapat pelayanan di Puskesmas
Kabupaten Sarolangun Propinsi jambi tahun 2002. Thesis Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. 2002.
2. Alim, R. Hubungan Ladang Berpindah dengan Kejadian Malaria di Kabupaten
Indragiri Hilir, 2003. Thesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. 2003.
3. Markani. Dinamika penularan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian malaria di Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan. Thesis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2004.
16