26
Melanoma Tiffany Nurzaman

Case Melanoma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jj

Citation preview

Page 1: Case Melanoma

Melanoma Tiffany Nurzaman

Page 2: Case Melanoma

Identitas • Nama : Tn. A • Umur : 58 tahun• Jenis kelamin : laki-laki• Alamat : barusen 01/15 cisondari

kec. Pasirjambu kab. Bandung• Pekerjaan : buruh• Pendidikan terakhir : SD• Statu : menikah• No. RM : 449067• Tanggal pemeriksaan : 16 oktober 2015

Page 3: Case Melanoma

anamnesis• Keluhan utama : benjolan pada lipat paha kiri• Riwayat penyakit sekarang :

– Pasien datang ke RSUD Soreang dengan keluhan benjolan pada lipat paha kiri yang semakin membesar sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai demam maupun nyeri. Juga tidak terdapat penurunan berat badan. Benjolan sudah dirasakan pasien sejak 5 bulan yang lalu, namun saat itu benjolan tidak membesar . 2 tahun yang lalu jempol kaki kiri pasien diamputasi di RSUD Soreang karena timbul luka kehitaman terkena batu 5 tahun yang lalu yang semakin meluas. Pasien bekerja sebagai buruh yang bekerja dibawah sinar matahari setiap hari.

Page 4: Case Melanoma

Riwayat Penyakit Keluarga :Pasien mengaku tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit yang sama

Riwayat Penyakit LainnyaRiwayat DM : DisangkalRiwayat Alergi Obat : Disangkal

Page 5: Case Melanoma

Pemeriksaan fisik

Tanda VitalKeadaan Umum : tampak sakit ringanKesadaran : compos mentisTekanan Darah : 110/ 70 mmHgNadi : 84 x/ menitPernapasan : 20 x/ menitSuhu : 36,50 C

Page 6: Case Melanoma

• Status Generalis• Kepala : Normochepali, ekspresi wajah normal• Mata : Simetris, palpebra superior-inferior normal, konjungtiva anemis -/-, sclera

ikterik -/-, isokor, reflek pupil +/+• Leher : KGB ada pembesaran, JVP tidak meningkat• Thorax : Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris• Palpasi : fremitus vokal dan taktil simetris• Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, peranjakan paru (+)• Auskultasi : Cor : S1-S2 tunggal, regular. murmur (-)

Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

• Abdomen : Inspeksi : distensi (-), massa (-), darm countur (-), darm steifung (-)

• Auskultasi : bising usus (+) normal• Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), hepar /lien tidak teraba• Perkusi : tympani di seluruh lapang abdomen • Extremitas : Akral hangat • Capillary refill time < 2”• Turgor baik • Edema (-)

Page 7: Case Melanoma

Status lokalis• Ukuran 6x4x2cm• Konsistensi keras, terfiksir• Permukaan rata• Nyeri tekan (-)

Page 8: Case Melanoma

Resume • Pasien datang ke RSUD Soreang dengan keluhan benjolan pada

lipat paha kiri yang semakin membesar sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan tidak disertai demam maupun nyeri. Juga tidak terdapat penurunan berat badan. Benjolan sudah dirasakan pasien sejak 5 bulan yang lalu, namun saat itu benjolan tidak membesar . 2 tahun yang lalu jempol kaki kiri pasien diamputasi di RSUD Soreang karena timbul luka kehitaman terkena batu 5 tahun yang lalu yang semakin meluas. Pasien bekerja sebagai buruh yang bekerja dibawah sinar matahari setiap hari. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis tampak benjolan pada lipat paha kiri sebesar 6x4x2cm, konsistensi keras, terfiksir, permukaan rata, nyeri tekan (-). Dan terdapat post amputasi a/r digiti 1 pedis sinistra.

Page 9: Case Melanoma

Diagnosis banding

• Limfadenopati ec susp metastasi melanoma

• Limfadenitis

Page 10: Case Melanoma

Saran Pemeriksaan Penunjang

• Lab : LDH• USG• biopsi

Page 11: Case Melanoma

Tindakan

• Pasien diruju ke rshs

Page 12: Case Melanoma

Tinjauan pustaka

Page 13: Case Melanoma

Anatomi kulit

Page 14: Case Melanoma

Melanoma Maligna

Page 15: Case Melanoma
Page 16: Case Melanoma
Page 17: Case Melanoma
Page 18: Case Melanoma

Klasifikasi Melanoma dari AJCC-TNM

Stage TNM Classification Histologic/Clinical Features5-Year Survival Rate,

%

0 Tis N0 M0 Intraepithelial/in situ melanoma 100

IA T1a N0 M0 ≤1 mm without ulceration and level II/III >95

IB T1b N0 M0

T2a N0 M0

≤1 mm with ulceration or level IV/V

1.01-2 mm without ulceration

89-91

IIA T2b N0 M0

T3a N0 M0

1.01-2 mm with ulceration

2.01-4 mm without ulceration

77-79

IIB T3b N0 M0

T4a N0 M0

2.01-4 mm with ulceration

>4 mm without ulceration

63-67

IIC T4b N0 M0 >4 mm with ulceration 45

IIIA T1-4a N1a M0

T1-4a N2a M0

Single regional nodal micrometastasis, nonulcerated primary

2-3 microscopic positive regional nodes, nonulcerated primary

63-69

IIIB T1-4bN1a M0

T1-4bN2a M0

T1-4a N1b M0

T1-4a N2b M0

T1-4a/b N2c M0

Single regional nodal micrometastasis, ulcerated primary

2-3 microscopic regional nodes, nonulcerated primary

Single regional nodal macrometastasis, nonulcerated primary

2-3 macroscopic regional nodes, no ulceration of primary

In-transit met(s)* and/or satellite lesion(s) without metastatic lymph nodes

46-53

30-50

IIIC T1-4b N2a M0

T1-4b N2b M0

Any T N3 M0

Single macroscopic regional node, ulcerated primary

2-3 macroscopic metastatic regional nodes, ulcerated primary

4 or more metastatic nodes, matted nodes/gross extracapsular extension, or in-transit met(s)/satellite lesion(s) and metastatic nodes

24-29

IV Any T any N M1a

Any T any N M1b

Any T any

Distant skin, subcutaneous, or nodal mets with normal LDH levels

Lung mets with normal LDH

All other visceral mets with normal LDH or any distant mets with elevated LDH

7-19

Page 19: Case Melanoma

Klasifikasi menurut Bresblow dan Clark

Page 20: Case Melanoma

Diagnosis

Page 21: Case Melanoma

ABCDE sistem

Page 22: Case Melanoma

Diagnosis banding

• Iritasi Nevus pigmentosus• Blue nevus• Seborrheic keratosis• Lentigo• Angiokeratoma• Traumatic hematoma• Venous lake• Hemangioma

Page 23: Case Melanoma

Penatalaksanaan

• Pembedahan• Terapi adjuvant

Page 24: Case Melanoma

Pencegahan

• Membatasi pajanan sinar Ultraviolet terhadap kulit

• Menghindari sumber-sumber sinar UV lainnya, seperti tempat tidur yang digunakan untuk mencoklatkan kulit di salon-salon kecantikan.

Page 25: Case Melanoma

Prognosis

• Prognosis melanoma tidak ditentukan oleh satu macam faktor saja, namun multifaktor dan utamanya bergantung pada: – ketebalan tumor– ada tidaknya ulserasi secara histologi – adanya metastase pada kelenjar limfe.

Page 26: Case Melanoma