Upload
awal-alfitri
View
149
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Tn. D, usia 62 tahun, kedua tungkai tidak dapat digerakkan setelah jatuh terduduk 3 hari SMRS. Tidak bisa merasa pada tungkai tersebut, tidak menyadari BAB dan BAK, dan tidak bisa ereksi. Riwayat demam tidak ada, bengkak dan nyeri pada punggug tidak ada.
1. N. I (Olfactorius )
2. N. II (Optikus)
KananKiriKeteranganDaya penglihatanLapang pandangPengenalan warnaNNNNNNTidak ada kelainan
3. N. III (Okulomotorius)
KananKiriKeteranganPtosisPupil Bentuk UkuranRefleks pupil Langsung Tidak langsungGerak bola mata(-)Bulat, isokor3 mm(+)(+)Normal (-)Bulat, isokor3 mm(+)(+)NormalTidak ada kelainan
4. N. IV (Trokhlearis)5. N. V (TRIGEMINUS)
KananKiriKeteranganGerak bola mataNNTidak ada kelainan
KananKiriKeteranganMotorikSensibilitasRefleks korneaNN(+)NN(+)Tidak ada kelainan
7. N. VII (Fasialis)6. N. VI (Abduscens)
KananKiriKeteranganGerak bola mataStrabismusDeviasiN(-)(-)N(-)(-)Tidak ada kelainan
KananKiriKeteranganTicMotorikDaya perasa
Tanda chvostek(-)(N)-
(-)(-)N-
(-)Tidak ada kelainan
8. N. VIII (Vestibulo-Kokhlearis)9. N. IX (Glossofaringeus)10. N. X (Vagus)
KananKiriKeteranganPendengaranNNTidak ada kelainan
KananKiriKeteranganArkus faringsDaya perasaRefleks muntahNN(+)NN(+)Tidak ada kelainan
KananKiriKeteranganArkus faringsDisfoniaN-N-Tidak ada kelainan
11. N. XI (Assesorius)12. N. XII (Hipoglosus)
KananKiriKeteranganMotorikTrofiNENETidak ada kelainan
KananKiriKeteranganMotorikTrofiTremorDisartri(N)E(-)+NE (-)+Tidak ada kelainan
KananKiriKeteranganEkstremitas atas KekuatanDistalTengahProksimal Tonus Trofi Ger.involunter
555NE-
555NE-Tidak ada kelainan
KananKiriKeteranganEkstremitas bawah KekuatanDistalTengahProksimal Tonus Trofi Ger.involunter
000meningkatE-
000meningkatE-Paraplegia tipe UMNBadan Trofi Ger. involunter Ref.dinding perutE(-)(-)E(-)(-)
SensasiKananKiriKeteranganEkstremitas atasRabaNyeriSuhuPropioseptif
Ekstremitas bawahRabaNyeriSuhuProprioseptif (+)(+)(+)(+)
(-)(-)(-)(-)(+)(+)(+)(+)
(-)(-)(-)(-)
anestesi setinggi thorakal III-IV
RefleksKananKiriKeteranganFisiologis Biseps Triseps KPR APR(+)(+)meningkat(+)(+)meningkatHiper reflek fisiologisPatologis Babinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif Palmomental Snout(+)(-)(-)
(-)(-)(+)(-)(-)
(-)(-)Reflek patologis (+)
PemeriksaanKananKiriKeteranganTest telunjuk hidungTest tumit lututGait
Tandem
RombergNormal
Tidak bisa
Tidak bisa
Tidak bisaNormal
Tidak bisa
Tidak bisa
Tidak bisa
Miksi: terpasang kateterDefekasi: menggunakan pampers
Laseque: tidak terbatasKernig: (-)Patrick: (-)Kontrapatrick: (-)Valsava test: Tidak ada nyeri radiksBrudzinski: (-)
Kesadaran: composmentisTekanan darah: 140/90 mmHgFungsi luhur: NormalRangsang meningeal: (-)
Saraf kranial: normalMotorik: paraplegiaSensorik: anestesi setinggi thorakal III-IVRefleks: Fisiologis: meningkat Patologis: babinski (+)
Darah rutin, Foto vertebrae thorakal AP, lateral dan obliq, MRI cervikal
F. PENGOBATAN
IVFD RL 20 gtt/iInj. dexamethason 1 amp/8 jamInj. Ranitidin 2x1Rehabilitasi medik
Mielopati adalah gangguan fungsi pada medula spinalis yang biasanya sering dihubungkan dengan trauma vertebra, tumor pada medula spinalis, gangguan vaskular yang dapat menyebabkan infark dari medula spinalis, infeksi pada medula spinalis. Gambaran atau ciri yang ditimbulkan oleh penyebab dari mielopati tergantung lokasi dan anatomi dari medula spinalis.1
KarakteristikLesi KompletLesi InkompletMotorikHilang di bawah lesiSering (+)Protopatik (nyeri, suhu)Hilang di bawah lesiSering (+)Propioseptik (joint position,vibrasi)Hilang di bawah lesiSering (+)Sacral sparingnegatif positifRo. vertebraSering fraktur,luksasi, atau listesisSering normalMRI (Ramon, 1997, data 55pasien cedera medula spinalis;28 komplet, 27 inkomplet)Hemoragi (54%),Kompresi (25%),Kontusi (11%)Edema (62%),Kontusi (26%),normal (15%)
Tatalaksana
Metilprednisolon merupakan terapi yang paling umum digunakan untuk cedera medula spinalis traumatika dan direkomendasikan oleh National Institute of Health di Amerika Serikat.5
Tindakan rehabilitasi medik merupakan kunci utama dalam penanganan pasien cedera medula spinalis.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu kelumpuhan yang pada tungkai bawah yang terjadi akut , gangguan sistem otonom berupa inkontinensia uri dan alvi serta gangguan sensorik anestesi setinggi thorakal III-IV
Pada pasien ini ditemukan terjadinya paraplegia, gangguan sistem sensorik dan autonom segera setelah riwayat trauma.
**