Upload
eva-maris-sahara
View
22
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
case vesicolithiasis
Citation preview
LAPORAN KASUS UJIAN
Batu Buli Buli ( Vesicolithiasis )
PEMBIMBING:
dr. Bambang Supriyo, Sp. B., DTM&H
Penyusun:
Eva Maris Sahara ( 030.009.080 )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
RSUD dr.Soeselo Slawi
Kabupaten Tegal
Periode 13 januari 2014 - 22 maret 2014
Lembar Pengesahan
Laporan Kasus Ujian dengan judul :
“Batu Buli Buli ( Vesicolithiasis )”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah
RSUD Dr. Soeselo periode 13 Januari 2014 – 22 Maret 2014.
Disusun oleh :
Eva Maris Sahara ( 030.09.080 )
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Bambang Supriyo, DTM&H, Sp.B selaku dokter pembimbing Bedah RSUD dr. Soeselo pada tanggal 19 Maret 2014.
Slawi, 19 Maret 2014
Mengetahui,
dr. Bambang Supriyo, DTM&H, Sp.B
STATUS PASIEN
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOESELO SLAWI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Y
Umur : 59 tahun
Alamat : Yamansari RT/RW: 04/04, Tegal
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku Bangsa : Jawa
Status pernikahan : Menikah, memiliki 3 orang anak
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai
Jaminan : BPJS
Agama : Islam
Nomor RM : 349553
Tanggal Masuk RS : 7 Maret 2014
Ruang perawatan : Bougenvile kelas II
ANAMNNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 8 Maret 2014 di bangsal Bougenvile RSUD Dr.
Soeselo Slawi pukul 09.00 WIB
Keluhan Utama:
Sulit untuk buang air kecil sejak 1 miggu smrs
Keluhan Tambahan:
Nyeri saat akhir buang air kecil dan pancaran urin yang lemah
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang Laki-laki, Tn Y. 59 tahun datang ke RSUD Soeselo Slawi dengan
keluhan Sulit BAK sejak 1 minggu SMRS.
Pada awalnya, kira-kira 6 bulan SMRS os mengaku pernah mengalami
sulit untuk buang air kecil. Perlu mengejan saat buang air kecil dan saat buang air
kecil keluar os merasa pancaranya lemah. Os tidak melakukan pengobatan
1 minggu smrs, os mengaku keluhan yang sama terulang yaitu tidak bisa
buang air kecil, pancarannya lemah dan nyeri saat buang air. Os mengaku harus
mengejan saat buang air kecil. Os mengkau urin yang keluar awalnya lancar lalu
tiba tiba behenti dan menetes ditengah tengah tapi dengan perpindahan posisi urin
dapat keluar lagi.
Saat selesai buang air kecil, os merasa nyeri di akhir urin keluar dan nyeri
perut bagian bawah tengah yang menetap dan merasa tidak puas seperti masih ada
sisa buang air kecil yang tertinggal. Dalam sehari, os mengaku bisa berkali-kali
buang air kecil dan menurut pengakuanya bisa lebih dari 4x. aktivitas buang air
kecil ini dirasakan menganggu tidur. Saat berkemih os menyangkal adanya darah,
nanah, dan pasir yang keluar serta rasa gatal saat berkemih hanya saja os mengaku
alat kelaminnya terlihat kemerahan.
Riwayat demam, mual, muntah disangkal pasien. Saat masuk IGD RS
Soeselo os mengaku tidak bisa dipasang kateter.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya.
Pasien pernah memiliki riwayat operasi pengambilan prostat 3 tahun lalu, pasien
menyangkal mempunyai penyakit darah tinggi, diabetes melitus ataupun asma.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal dikeluarganya ada yang mengalami hal yang sama
sebelumnya. Riwayat sakit ginjal maupun riwayat hipertensi, diabetes mellitus
juga disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien sering berolahraga setiap pagi hari sebelum pergi ke kantor. Pasien tidak
pernah merokok. Konsumsi air putih jarang dan lebih banyak minum air teh setiap harinya.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku belum pernah berobat ke dokter . Riwayat alergi obat
disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal pernah berobat ke pengobatan
alternatif. Riwayat pernah operasi pengambilan prostat 3 tahun yang lalu (+).
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien bekerja sebagai pegawai negeri sipil, pasien mempunyai 3 orang
anak dan pasien tinggal di yamansari, interaksi dengan anggota keluarga baik, dilingkungan
rumah dan sekolah baik. Teman pasien banyak.
B. PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan gizi : Cukup
Berat & Tinggi Badan
Berat badan sekarang (Kg) : 68 kg
Tinggi badan : 165 cm
IMT : 24.2 ( gizi lebih )
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 88 x/menit, reguler, isi cukup.
Frekuensi Nafas : 20x/menit , pola pernafasan normal, abdominaltorakal,
Suhu : 36,7 oC
Pemeriksaan Sistematik
Kepala : Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut, tidak terdapat jejas & tanda
tanda trauma
Mata : Alis berwarna hitam, distribusi merata
Palpebra tidak oedem, pupil bulat isokor
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
Hidung: Normosepta, deformitas - , Sekret -/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Mukosa bibir pecah-pecah (-)
Oral hygiene baik, gigi geligi lengkap, gusi hiperemis (-)
Lidah bersih dan papilla normal
Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, kriptus tidak melebar, detritus (-)
Telinga : Normotia, tidak hiperemis,sekret (-/-), serumen (-/-)
Leher : JVP 5+1 cmH2O
KGB tidak teraba membesar
Kelanjar tiroid tidak teraba membesar
Trakhea berada di tengah
Thoraks
Jantung: Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba ics V pada 2 cm linea midclavicularis sinistra
Perkusi : - Batas atas jantung pada ics III linea parasternal sinistra
- Batas kanan jantung pada linea parasternal kanan ics III-IV-V
- Batas kiri jantung ics V pada 3 cm medial linea midklavikularis
sinistra
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru : Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis, memar (-)
Palpasi : vocal fremitus sama kuat paru dextra dan sinistra
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Inspeksi : buncit, simetris, terdapat jaringan parut berbentuk garis
horizontal dibagian supra simfisis 5 cm
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh abdomen.
Auskultasi : bising usus normal 3 kali permenit
Ekstremitas
Atas : akral hangat, oedem -/-, deformitas -/-
Bawah : akral hangat, oedem -/- , deformitas -/-
A. STATUS UROLOGI
Regio Costo vertebrae angle
Inspeksi : jejas (-), tanda-tanda radang (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-), ballottement (-)
Perkusi : nyeri ketuk (-)
Regio Supra symphisis
Inspeks : warna kulit sama dengan sekitar, jejas (-), sikatriks (+), tanda-tanda radang (-)
Palpasi : nyeri tekan (+), vesika urinaria teraba penuh
Perkusi : Redup
Regio Genitalia Eksterna
Penis
Inspeksi : kelainan bentuk (-), OUE letak normal, kemerahan
Palpasi : nyeri tekan (-), tidak teraba massa
Scrotum
Inspeksi : pembesaran (-), tanda-tanda radang (-)
Palpasi : testis teraba kanan dan kiri, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)
Rectal Toucher
Inspeksi : disekitar anus massa (-), ulcerasi (-), tanda-tanda radang (-).
Rectal Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Rutin
Tanggal 7 Maret 2014
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Eritrosit 4,7 10^6 /ul 4,4 - 5,9 10^6 /ul
Hemoglobin 14,2 13.2-17.3 g/dl
Hematokrit 37 40-52 %
Trombosit 177 150 - 440 ribu/uL
Leukosit 8,0 10^3/ul 3,8 - 10,6 ribu/uL
DIFF COUNT
Eosinofil 2,10 % 2,00 - 4,00 %
Basofil 0,20% 0 - 1 %
Netrofil 76,80 % 50-70 %
Limfosit 13,90 % 25-40 %
Monosit 7,00 % 2-8 %
APTT TEST 32,2 detik 25,5 - 42,1 detik
PT TEST 10,3 detik 9,7 - 13,1 detik
Golongan Darah O
Rhesus Faktor Positif
KIMIA KLINIK
Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Gula darah sewaktu 85 mg/dl 75 - 140 mg/dl
Ureum 37,8 mg/dl 17,1 - 42,0 mg/dl
Creatinin 2,28 mg/dl 0,40 - 1,00 mg/dl
Asam urat 5,0 mg/dl 2,0 - 7,0 mg/dl
Kolesterol Total 151 mg/dl 150 - 200 mg/dl
Trigliserida 78 mg/dl 35 - 150 mg/dl
Bilirubrin total 0,6 mg/dl 0,2 - 1,3 mg/dl
Bilirubrin direk 0,1 0,1 -0,3 mg/dl
Bilirubrin indirek 0,2 0 - 0,75 mg/dl
Total protein 5,58 g/dl 6,7 - 8,2 g/dl
Albumin 3,27 g/dl 3,8 - 5,3 g/dl
Globulin 2,91 mg/dl 1,3 - 3,1 mg/dl
SGOT 22 u/L 13 -33 u/l
SGPT 18 u/L 6,0 – 30,0 u/L
HBsAg Non Reaktif Non reaktif
Radiologi
Kesan : Cor dan Pulmo dalam batas normal
Jenis Foto : Foto Polos Abdomen
Deskripsi :
Pre peritoneal fat line kanan kiri baik
Psoas line kanan kiri tampak baik, kontur kedua
ginjal tampak baik
Distribusi udara usus baik, tidak tampak dilatasi dan
distensi usus dan tidak tampak free air
Tak tampak opasitas patologis pada cavum abdomen
dan cavum pelvis
Tampak opasitas bentuk laminar pada cavum pelvis
Tampak opasitas bentuk lonjong pada cavum pelvis sebelah kiri
KESAN :
Gambaran Vesikolithiasis
Opasitas bentuk lonjong pada cavum pelvis sebelah kiri curoga Uretrolitiasis
kiri
RESUME
Seorang Laki-laki, Tn Y. 59 tahun datang ke RSUD Soeselo Slawi dengan
keluhan Sulit BAK sejak 1 minggu SMRS. Pada awalnya, kira-kira 4 bulan
SMRS os mengaku mulai sulit untuk memulai buang air kecil dan pancaran yang
lemah. Sejak 1 minggu SMRS os mengeluh sulit untuk memulai BAK kembali
dan perlu mengejan saat buang air kecil dan saat kencing keluar os merasa
pancaranya lemah dan menetes. Os mengaku dengan perpindahan posisi urin
dapat keluar lagi. Saat selesai buang air kecil, os merasa nyeri di perut bagian
bawah tengah dan merasa tidak puas seperti masih ada sisa buang air kecil yang
tertinggal. Dalam sehari, os mengaku bisa berkali-kali buang air kecil dan
menurut pengakuanya bisa lebih dari 4x. aktivitas buang air kecil ini dirasakan
menganggu tidur. Saat berkemih os menyangkal adanya darah, nanah, dan pasir
yang keluar serta rasa gatal saat berkemih hanya saja os mengaku alat kelaminnya
terlihat kemerahan. Riwayat demam, mual, muntah disangkal pasien. Saat masuk
IGD RS Soeselo os mengaku tidak bisa dipasang kateter.
Pada pemeriksaan lokalis pada alat kelamin terlihat kemerahan di OUE,
didapatkan nyeri pada simpisis pubis , pada region suprasymphisis didapatkan
nyeri tekan sedangkan dari pemeriksaan rectal toucher tonus sphincter ani baik,
ampula recti tidak kolaps, mukosa rectum licin tidak berbenjol, tidak teraba
prostat.
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan netrofil yang
meningkat, limfositopenia, dan nilai creatinin yang meningkat.. Sedangkan dari
pemeriksaan BNO didapatkan Gambaran Vesikolithiasis, dan Opasitas bentuk
lonjong pada cavum pelvis sebelah kiri curiga Uretrolitiasis kiri.
DIAGNOSIS KERJA DAN DASAR DIAGNOSIS
Batu Buli Buli ( Vesicolithiasis )
Dasar diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
Pasien pria dengan usia 59 tahun
Sulit berkemih sejak 1minggu SMRS
Sulit memulai berkemih sehingga harus mengejan
Menunggu lama saat permulaan BAK
Merasa BAK tidak tuntas
Sulit menahan BAK
Pancaran lemah dan menetes pada akhir BAK
Pada malam hari suka terbangun untuk berkemih sekitar 4x.
Urin lancar jika berubah posisi saat berkemih
Nyeri menetap di suprapubik
Nyeri saat akhir urin keluar
DIAGNOSIS BANDING
Sistitis
Dasar yang mendukung: tidak dapat menahan rasa BAK, sering BAK pada malam hari ,
perasaan perut bawah kurng enak, nyeri saat buang air kemih
Dasar yang tidak mendukung : tidak ada tanda infeksi seperti demam, kadang hematuria
Striktur Urethra
Dasar yang mendukung : sulit BAK, memerlukan waktu untuk menunggu urin keluar dan
mengedan untuk mengeluarkan urinnya, pancaran lemah dan menetes pada akhir BAK,
ada rasa ridak puas setelah berkemih, nyeri saat berkemih
Dasar yang tidak mendukung : tidak ada pancaran urin bercabang
Karsinoma kandung kemih
Dasar yang mendukung : usia diatas 50 tahun, BAK tersendat, memerlukan waktu
untuk menunggu urin keluar dan mengedan untuk mengeluarkan urinnya, setelah urin
keluar pancarannya lemah dan kecil, Ada rasa tidak puas setelah berkemih.
Dasar yang tidak mendukung : Pada karsinoma biasanya adanya hematuri, tanda iritasi
buli buli dan disertai pembesaran kelenjar limfe inguinal, berat badan turun.
PEMERIKSAAN ANJURAN
IVP : untuk melihat adanya batu ditempat lain, untuk melihat adanya pembesaran pada
saluran kemih lain.
Urinalisa : untuk melihat keadaan urin baik makroskopik maupun mikroskopik. Untuk
mengetahui apakah ada infeksi saluran kemih, mencari kemungkinan adanya sel-sel darah,
silinder ataupun kristal
Sitologi Urin
Uretrogram : untuk menyingkirkan Diagnosis Banding striktur uretra.
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa:
Pasang kateter
Perbanyak minum air putih
Medikamentosa:
Ifus Rl 20 Tpm + Tramadol
Inj Ketorolac 3 x 30 mg
Inj Ceftriaxon 1 x 1 g
Inj OMZ 1 x 1
Operatif : Pembedahan
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam