41
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Salah satu bentuk upaya nyata untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah serta dalam rangka mewujudkan good governance adalah adanya kewajiban penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterima secara umum. Keuangan Daerah harus dikelola secara tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntabel dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat (Permendagri Nomor 13/2006 Pasal 4 ayat (1)). Semangat tersebut harus melekat pada keseluruhan proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, akuntansi dan pertanggungjawaban sampai dengan proses evaluasinya. Menurut PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. 1

Catatan Atas Laporan Keuangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CALK Sekretariat Pemkab Pemalang

Citation preview

Page 1: Catatan Atas Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANGSEKRETARIAT DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Salah satu bentuk upaya nyata untuk menciptakan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah serta

dalam rangka mewujudkan good governance adalah adanya kewajiban

penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah

yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti

Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterima secara umum.

Keuangan Daerah harus dikelola secara tertib dan taat pada

peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan

dan akuntabel dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan

manfaat untuk masyarakat (Permendagri Nomor 13/2006 Pasal 4 ayat

(1)). Semangat tersebut harus melekat pada keseluruhan proses

pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan penatausahaan, akuntansi dan pertanggungjawaban

sampai dengan proses evaluasinya.

Menurut PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur

mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh

suatu entitas pelaporan.

Tujuan umum Laporan Keuangan adalah menyajikan

informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan

kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para

pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai

alokasi sumber daya. Tujuan Laporan Keuangan pemerintah secara

spesifik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas

pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

1

Page 2: Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang

Tahun 2013 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban internal

maupun eksternal terhadap pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2013

dan memberikan informasi keuangan maupun informasi lainnya yang

diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sekaligus sebagai

dukungan bagi tersusunnya Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Pemalang.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Peraturan Perundang – undangan yang dijadikan dasar dalam

penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

3. Undang-undang Nomor 15 Th 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun 2007

tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Bupati Pemalang Nomor 104 Tahun 2008 tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Pemalang;

11. Keputusan Bupati Pemalang Nomor 53 Tahun 2002 tanggal 24

Desember 2002 Tentang Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Pemalang.

2

Page 3: Catatan Atas Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Bab II Pencapaian Target Kinerja APBD

2.1 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian

Target yang Telah Ditetapkan

Bab IV Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntasi yang Mendasari Penyusunan Laporan

Keuangan

4.3. Kebijakan Akuntansi

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

5.1 Pendapatan

5.2 Belanja

5.3 Aset

5.4 Kewajiban

5.5 Ekuitas Dana

Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul

sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan

dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas,

untuk entitas akuntansi /entitas pelaporan yang menggunakan

basis akrual pada SKPD

Bab VI Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD

Bab VII Penutup

3

Page 4: Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB II

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Pemerintah Daerah dalam rangka penyelenggaraan

kepemerintahannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) melalui belanja daerah dan dijabarkan dalam bentuk

kegiatan-kegiatan. Pengelolaan belanja daerah tersebut . harus dapat

mencerminkan upaya-upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan

cakupan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, dalam pengelolaan belanja

daerah yang berorientasi pada peningkatan pelayanan masyarakat

tersebut, harus memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM),

Standar Analisa Belanja (SAB) dan kinerja dari masing-masing Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang melalui APBD

Tahun Anggaran 2013 memperoleh alokasi anggaran belanja daerah

sebesar Rp. 37.812.174.000,00 dengan rincian untuk belanja tidak

langsung sebesar Rp 18.683.906.000 dan belanja langsung sebesar

Rp 19.128.268.000,00, atau naik sebesar 22,51 % jika dibandingkan

dengan alokasi APBD Tahun Anggaran 2012 yaitu sebesar

Rp 30.865.554.500,00. Kenaikan alokasi belanja daerah tersebut

disebabkan adanya penambahan alokasi belanja langsung yang cukup

signifikan. Dan pemenuhan kebutuhan belanja tidak langsung yang

meningkat secara signifikan yang merupakan konsekuensi logis dan

bersifat general dengan adanya kebijakan-kebijakan Pemerintah baik

Pemerintah Pusat maupun Daerah terkait dengan penambahan jumlah

pegawai dan kesejahteraan pegawai.

Alokasi anggaran belanja daerah sebesar

Rp. 37.812.174.000,00 tersebut dapat dirinci untuk belanja pegawai

Rp 22.475.526.000,00, belanja barang dan jasa Rp 13.350.801.500,00

dan belanja modal sebesar Rp 1.985.846.500,00. Sedangkan terkait

dengan belanja langsung,dialokasikan untuk membiayai beberapa

urusan, program dan kegiatan yang dikelola Sekretariat Daerah dengan

mengedepankan prinsip-prinsip tertib, disiplin, efektif,efisien, transparan

4

Page 5: Catatan Atas Laporan Keuangan

dan akuntabel baik dari sisi administrasi dan pelaksanaannya dalam

rangka mewujudkan pelayanan prima dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat sebagai upaya terciptanya tata kepemerintahan yang baik

(good governance).

5

Page 6: Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD

Dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik

(good governance), Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang pada

tahun anggaran 2013 melalui APBD Tahun Anggaran 2013

mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp 37.812.174.000,00

yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.683.906.000,00

dan belanja langsung kegiatan sebesar Rp 19.128.268.000,00

yang dijabarkan dalam beberapa urusan program dan kegiatan.

Realisasi belanja tersebut secara keseluruhan adalah sebesar

Rp. ,31.956.835.206,00 atau sebesar 84,51 %, dan dapat dirinci pada

tabel di bawah ini :

No Jenis Belanja Anggaran Realisasi Sisa Anggaran

%

1 2 3 4 5 6

I Belanja Tidak Langsung

18.683.906.000 14.268.877.040 4.415.028.960 76,37

II Belanja Langsung: 19.128.268.000 17.688.293.766 1.439.974.234 92,47

Berkaitan dengan Belanja Langsung, ada beberapa kegiatan yang dikelola Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang pada tahun anggaran 2013 realisasi atau serapan anggarannya kurang dari 60 %. kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Fasilitasi penyelesaian permasalahan di bidang pertanahan. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata Pemerintahan,dari jumlah anggaran sebesar Rp. 46.750.000,00 realisasinya sebesar Rp. 23.454.950,00 atau sebesar 50,17%. Kegiatan ini terkait dengan regulasi Tukar menukar Kawasan Hutan (TMKH) dari Pemerintah Kabupaten Pemalang oleh Kementerian Kehutanan belum bisa ditindaklanjuti sebagaimana jawaban surat dari Dirjen Planologi Kehutanan No. S.1038/VII-KUH/2013 tanggal 2 Agustus 2013 perihal Tanggapan Permohonan Kajian Ulang TMKH antara tanah Pemkab dengan tanah kawasan hutan di kecamatan bantarbolang, bahwa kelengkapan persyaratan TMKH bukan merupakan jaminan untuk terbitnya persetujuan tukar menukar kawasanhutan tetapi hanya sebatas bahan telaah lebih lanjut.

b. Rapat Koordinasi di bidang pertanahan. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata Pemerintahan, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 38.500.000,00 realisasinya sebesar Rp. 21.501.5500,00 atau sebesar 55,85%. Hal ini disebabkan karena kegiatan bersifat Kasuistis dan antisipatif sehingga dilaksanakan jika ada permasalahan pertanahan.

6

Page 7: Catatan Atas Laporan Keuangan

c. Penyusunan Kelengkapan Peraturan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Tata Pemerintahan , dari jumlah anggaran sebesar Rp. 20.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 12.222.000,00 atau sebesar 61,11 %. Hal ini disebabkan karena adanya efisiensi anggaran dari output 2 Peraturan Bupati menjadi 1 draft peraturan Bupati.

d. Pembentukan Unit Bantuan Hukum. Kegiatan ini dikelola oleh Bagian Hukum, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 153.568.000,00 realisasinya sebesar Rp. 95.289.800,00 atau sebesar 62,05 % hal ini disebabkan karena penanganan perkara bersifat accidental tahun ini hanya ada 4 perkara yang terselesaikan.

e. Kunjungan kerja / Inspeksi Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah kegiatan ini dikelola oleh bagian Umum, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 235.600.000,00 realisasinya sebesar Rp. 129. 518.180,00 atau sebesar 54,97 % hal ini disebabkan karena kegiatan ini bersifat antisipasif jika ada undangan dan tidak bisa diprediksi.

f. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak kegiatan ini dikelola oleh bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 10.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 6.478.500,00 atau sebesar 64,79 % hal ini disebabkan karena kegiatan ini bersifat antisipasif jika ada undangan dan tidak bisa diprediksi.

g. Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan kegiatan ini dikelola oleh bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 7.500.000,00 realisasinya sebesar Rp. 3.109.500,00 atau sebesar 41,46 % hal ini disebabkan karena tahun ini tidak ada korban KDRT yang dititipkan di rumah aman.

h. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi kegiatan ini dikelola oleh bagian Kesejahteraan Rakyat, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 37.000.000,00 realisasinya sebesar Rp. 18.190.000,00 atau sebesar 49,16% hal ini disebabkan karena rakor UKS hanya dilaksanakan 1 kali dari rencana 2 kali dan perjalanan dinas tidak terpakai karena tidak ada kegiatan ke Provinsi maupun ketingkat kecamatan.

i. Pengelolaan program radio dan televisi daerah untuk masyarakat kegiatan ini dikelola oleh bagian Hubungan Masyarakat, dari jumlah anggaran sebesar Rp. 43.300.000,00 realisasinya sebesar Rp. 10.750.000,00 atau sebesar 55,41% hal ini disebabkan karena kegiatan ini bersifat antisipasif sehingga belanja bahan bakar minyak dan belanja perjalanan dinas tidak bisa diprediksi secara pasti.

7

Page 8: Catatan Atas Laporan Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan antara lain :

Pelaksanaan kegiatan belum menyesuaikan Time Scedule dan

anggaran kas yang telah direncanakan sehingga mengakibatkan

pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran kas kurang optimal.

Kurang optimalnya koordinasi Bagian – Bagian dilingkungan

Sekretariat Daerah dengan Bagian Keuangan selaku Koordinator

Pengelolaan Keuangan Daerah di lingkungan Sekretariat Daerah

Kabupaten Pemalang.

Masih kurangnya tingkat kecermatan dan ketertiban dalam

perencanaan,penganggaran dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

yang dikelola Bagian-bagian di lingkungan Sekretariat Daerah

Kabupaten Pemalang.

Selain itu ada beberapa kegiatan yang dianggarkan setelah

perubahan APBD sehingga rentang waktu pelaksanaannya singkat,

hal ini menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan kegiatan

yang bersangkutan.

8

Page 9: Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan Tahun 2013 adalah Peraturan Bupati Pemalang Nomor 104

Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Pemalang

4.1. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD

Entitas pelaporan keuangan daerah mengacu pada konsep bahwa

setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Sebagai entitas akuntansi, Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang,

wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan

untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Oleh karena itu dalam

menyelenggarakan kebijakan akuntansi menginduk pada kebijakan

akuntansi dari entitas pelaporan keuangan daerah, yaitu Pemerintah

Kabupaten Pemalang.

4.2. Basis Akuntasi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang adalah Basis Kas untuk

pengakuan pendapatan dan belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran

dan Basis akrual untuk pengakuan aktiva, hutang dan ekuitas dalam

Neraca.

Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan

diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Daerah dan belanja

diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Daerah. Selisih

antara realisasi pendapatan dan realisasi belanja pada setiap periode

diakui sebagai Sisa Lebih / Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran ( SiLPA /

SiKPA ).

Basis Akrual untuk Neraca berarti bahwa aktiva, hutang dan ekuitas

diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian

atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

9

Page 10: Catatan Atas Laporan Keuangan

4.3. Kebijakan Akuntansi

Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah

yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran

yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak

perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.

Pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Daerah.

Akuntansi pendapatan menggunakan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya.

Koreksi atas peneriman pendapatan (Pengembalian pendapatan) yang

terjadi pada periode penerimaan pendapatan, dibukukan sebagai

pengurangan pendapatan.

Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah

yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah daerah.

Belanja dengan mekanisme SP2D LS diakui pada saat terjadinya

pengeluaran dari Rekening Kas Daerah.

Belanja dengan mekanisme SP2D UP/GU/TU yang dilakukan melalui

bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban (SPJ) atas pengeluaran tersebut disahkan oleh

unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Dalam Laporan Realisasi Anggaran, Belanja disajikan berdasarkan

klasifikasi belanja menurut jenis belanja. Klasifikasi belanja menurut

organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan

atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi/urusan

disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan, juga dikembangkan

untuk keperluan pengendalian bagi manajemen dengan cara yang

memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut.

10

Page 11: Catatan Atas Laporan Keuangan

Pembiayaan

Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik

pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama

dimaksudkan untuk menutup defisit anggaran dan atau memanfaatkan

surplus anggaran. Pembiayaan mencakup transaksi penerimaan

pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengakuan pembiayaan

pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah selisih pendapatan

dan belanja yang dialokasikan atau ditutup setelah diperhitungkan

dengan elemen-elemen pembiayaan yang telah diakui dalam periode

berjalan.

Kas dan Setara Kas

Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap

saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas

terdiri dari :

a. Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten

Pemalang yang berada di Rekening Kas Daerah pada bank-bank

yang ditunjuk. Termasuk setara kas yaitu investasi jangka pendek

yang sangat likuid dan segera dapat ditunaikan serta bebas resiko

dari perubahan nilai yang signifikan. Suatu Investasi disebut setara

kas apabila investasi tersebut mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga)

bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

b. Kas di Bendahara Penerimaan merupakan kas yang masih

berada dalam pengelolaan bendahara penerimaan yang masih

harus dipertanggungjawabkan kepada Bendaharawan Umum

Daerah.

c. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang masih

berada dalam pengelolaan bendahara pengeluaran yang masih

harus dipertanggungjawabkan kepada Bendaharawan Umum

Daerah.

Kas dinyatakan dalam rupiah, jika ada kas dalam valuta asing maka

harus dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah BI pada tanggal

transaksi. Pada akhir tahun kas di kas daerah dalam valuta asing

dikonversi ke dalam rupiah menggunakan kurs BI pada tanggal neraca.

11

Page 12: Catatan Atas Laporan Keuangan

Piutang

Piutang merupakan hak yang diharapkan diterima dalam waktu

12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Piutang diakui pada

saat timbulnya hak atas piutang tersebut. Piutang / tagihan ke pihak

ketiga dinilai sebesar nilai nominal, tidak dibentuk cadangan

penghapusan piutang yang tidak tertagih. Piutang / tagihan ke pihak

ketiga yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dihapuskan sekaligus pada

saat piutang / tagihan ke pihak ketiga dinyatakan tidak dapat

ditagih,sesuai ketentuan yang berlaku.

Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau

perlengkapan yang dimaksud untuk mendukung kegiatan operasional

pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual

dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur dengan andal.

Persediaan dicatat dengan menggunakan metode masuk pertama

keluar pertama (first in first out). Entitas akuntansi yang melakukan

pencatatan persediaan dengan tidak menggunakan metode ini harus

mendapat persetujuan dari Bupati dan mengungkapkannya dalam

catatan atas laporan keuangan SKPD. Persediaan dicatat pada akhir

periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi /

opname fisik persediaan. Persediaan dalam Neraca disajikan sebesar :

1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian;

2) Harga produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

3) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya, apabila diperoleh

dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;

4) Persediaan yang rusak nilainya ditetapkan berdasarkan peraturan

yang berlaku dan persediaan yang sudah tidak ada manfaatnya

dinilai sebesar Rp1,00 sampai dengan diterbitkan SK

penghapusannya.

12

Page 13: Catatan Atas Laporan Keuangan

Investasi Permanen

Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang

diadakan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis dan

atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode.

Investasi Permanen dibuku berdasarkan harga perolehan termasuk

biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan

yang sah atas investasi tersebut. Harga perolehan investasi dalam

valuta asing harus dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada tanggal

transaksi. Bila investasi dalam bentuk saham ditukar dengan aktiva

lain, maka nilai saham yang ditukar/dijual ditetapkan harga pokoknya

dengan menggunakan metode penilaian harga perolehan rata-rata.

Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan masyarakat umum Untuk dapat diakui sebagai aset tetap

suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut :

- Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

- Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

- Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas

- Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset

tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Biaya perolehan

suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk

bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

dalam membawa aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang

dimaksudkan. Contoh biaya yang diatribusikan secara langsung adalah:

Biaya persiapan tempat; Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan

biaya simpan dan bongkar muat (handling cost); Biaya pemasangan

(installation cost); Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur, dan

Biaya konstruksi.

13

Page 14: Catatan Atas Laporan Keuangan

Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola

meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak

langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,

perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya

yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.

Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau

melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum

selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam

pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap pakai

Pengeluaran setelah perolehan awal (Subsequent Expenditures) suatu

aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan

besar memberi manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dalam

bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,

dengan nilai minimal 2 persen dari nilai suatu asset tetap harus

ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.

Aktiva Lainnya

Aktiva Lainnya adalah Aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam Aktiva Lancar, Aktiva Tetap dan Investasi Permanen. Aktiva

lainnya terdiri dari :

1) Tagihan penjualan angsuran adalah tagihan penjualan angsuran

menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan rumah,

kendaraan dan tagihan angsuran lainnya kepada pegawai

pemerintah daerah. Tagihan penjualan angsuran dinilai dengan nilai

nominal dari perjanjian/kontrak. Hal-hal yang harus diungkapkan

terkait dengan tagihan penjualan angsuran dilaporan keuangan

maupun catatan atas laporan keuangan disesuaikan dengan

kebutuhan daerah, antara lain meliputi klasifikasi tagihan penjualan

angsuran menurut debitur, klasifikasi menurut jenis aktiva yang

dijual;

2) Kemitraan dengan Pihak Ketiga adalah menggambarkan nilai hak

yang akan diperoleh atas suatu bangunan yang dibangun dengan

cara kemitraan pemerintah dan swasta berdasarkan Perjanjian

Kerjasama atau Nota Kesepahaman. Nilai bangunan yang diperoleh

dicatat berdasarkan nilai perolehan pada saat bangunan tersebut

selesai dibangun. Pengungkapan di laporan keuangan maupun

14

Page 15: Catatan Atas Laporan Keuangan

catatan atas laporan keuangan disesuaikan dengan kebutuhan

daerah, setidaknya disajikan klasifikasi menurut jenisnya;

3) Dana cadangan adalah dana yang dibentuk guna membiayai

kebutuhan dana yang tidak dibebankan dalam satu tahun anggaran.

Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dapat membentuk lebih

dari satu dana cadangan. Dana cadangan dinilai sebesar akumulasi

dana yang berasal dari pembentukan dana cadangan yang

tercantum dalam APBD (nominal) ditambah dengan hasil yang

diperolehnya. Hal yang harus diungkapkan meliputi klasifikasi

berdasarkan tujuan pembentukannya;

4) Lain-lain Aktiva adalah aktiva yang tidak dapat dikategorikan dalam

tagihan penjualan angsuran, kemitraan dengan pihak ketiga, dan

dana cadangan yang antara lain meliputi tagihan kepada para

pegawai pemerintah yang terbukti menyalahgunakan keuangan

daerah atau pihak ketiga lainnya. Lain-lain Aktiva dinilai sebesar nilai

nominalnya. Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan

keuangan dan catatan keuangan disesuaikan kebutuhan daerah

yang antara lain meliputi klasifikasi menurut nama pegawai yang

bersangkutan (debiturnya).

Hutang

Hutang adalah kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten

Pemalang kepada pihak ketiga yang belum dibayar/diselesaikan sampai

dengan tanggal laporan keuangan. Hutang antara lain :

1) Kewajiban yang berasal dari pinjaman pemerintah pusat dan daerah

otonom lainnya, pinjaman dalam negeri, pinjaman luar negeri;

2) Kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang yang berasal

dari penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).

Pengakuan hutang dilakukan sebagai berikut :

1) Hutang PFK diakui pada saat SPM diterbitkan dan saat diterimanya

PFK lainnya;

2) Hutang Jangka Panjang diakui pada saat dana tersebut diterima

atau pada saat kewajiban timbul;

3) Bagian lancar hutang jangka panjang diakui pada saat reklasifikasi.

Hutang dalam valuta asing dikonversikan dalam rupiah berdasarkan nilai

tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi.

15

Page 16: Catatan Atas Laporan Keuangan

Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah daerah yang

menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. Pos

ekuitas dana terdiri dari:

1) Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara asset lancar

dengan hutang lancar. Nilai ekuitas dana lancar menunjukkan

surplus atau defisit keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Pemalang dalam jangka pendek.

Penilaian:

a. Perkiraan SiLPA Tahun Berjalan dan akumulasi SiLPA disajikan

sebesar nilai nominal, sedangkan penyajian dalam neraca dan

laporan keuangan dilakukan sesuai kebutuhan daerah;

b. Perkiraan cadangan piutang disajikan sebesar saldo piutang

jangka pendek yang tercantum di neraca debet;

c. Perkiraan cadangan disajikan sebesar nilai persediaan yang

dihitung berdasar harga beli terakhir atau harga standar atau

harga estimasi.

Untuk pengungkapannya disesuaikan dengan kebutuhan

2) Ekuitas Dana Diinvestasikan merupakan selisih antara investasi

permanen, asset tetap dan asset lainnya (tidak termasuk dana yang

dicadangkan) dengan hutang jangka panjang Pemerintah Daerah

Kabupaten Pemalang. Pencantuman dilaporan keuangan disajikan

sebesar nilai yang diinvestasikan.

3) Ekuitas Dana Dicadangkan merupakan dana yang diinvestasikan

dalam dana cadangan, untuk tujuan pembiayaan ke depan,

biasanya disiapkan guna pelaksanaan proyek yang memerlukan

dana relatif besar. Saldo perkiraan ini disajikan sebesar nilai yang

dicadangkan. Sedangkan penyajiannya diungkapkan secara cukup

sesuai peruntukan, batasan dan cara penyisihannya;

4) Ekuitas Dana Donasi merupakan kekayaan bersih berupa aktiva

yang berasal dari donasi dan merupakan penerimaan hibah,

bantuan atau sumbangan yang diterima dari pihak ketiga. Ekuitas

Dana Donasi diakui pada akhir periode sebesar nilai nominal

penerimaan hibah, sumbangan maupun swadaya masyarakat.

16

Page 17: Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

5.1. Penjelasan Pos-Pos Pendapatan

Pendapatan yang dikelola Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang terdiri

dari Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Hasil Retribusi Daerah dan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan serta Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah yang bersumber dari Pendapatan Hibah. Adapun

untuk Tahun Anggaran 2013 realisasi dan target atau anggaran pendapatannya

adalah sebagai berikut :

PENDAPATANTAHUN 2013

%Target (Rp) Realisasi (Rp)

Pendapatan Asli Daerah 3.545.726.000 3.546.619.970 100,02

1. Hasil Retribusi Daerah

31.000.000 31.892.000 102,88

2. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

3.514.726.000 3.514.727.970 100,00

Lain-lain Pendapatan yang Sah

112.000.000 110.890.140 99,01

1. Pendapatan Hibah 112.000.000 110.890.140 99,01

Jumlah Pendapatan 3.657.726.000 3.657.510.110 99,99

Realisasi Pendapatan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang selama Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp. 3.657.510.110,00 atau 99,99% dari target atau

anggarannya sebesar Rp. 3.657.726.000,00

Realisasi masing-masing akun pendapatan , dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.Hasil Retribusi Daerah

Hasil Retribusi Daerah yang dikelola oleh Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang merupakan kelompok Retribusi Jasa Usaha yaitu Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah. Perolehan Retribusi ini melalui penerimaan iklan yang

disiarkan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Swara Widuri Kabupaten

17

Page 18: Catatan Atas Laporan Keuangan

Pemalang. Realisasi retribusi ini pada Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp. .31.892.000,00 atau 102,88 % dari anggarannya sebesar Rp. 31.000.000,00

b.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Realisasi Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang dikelola oleh

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dapat dirinci sebagai berikut :

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Tahun 2013

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD

2.394.633.000 2.394.634.744

a. Perusahaan Daerah (PDAM) 2.078.641.000 2.078.641.863

b. BUMD (PD Bank Pasar) 315.992.000 315.992.881

c. Lembaga Keuangan Milik Daerah (PD Aneka Usaha)

0 0

Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Pemerintah/BUMN

1.120.093.000 1.120.093.226

a. Bank Kredit Kecamatan 1.120.093.000 1.120.093.226

Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

3.514.726.000 3.514.727.970

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp. 3.514.727.970,00 atau 100,00 % dari target atau

anggaran sebesar Rp. 3.514.726.000,00.

c. Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah yang dikelola Sekretariat Daerah

berupa Pendapatan Hibah dari Badan / Lembaga / Organisasi Swasta Dalam

Negeri yaitu Pendapatan Hibah dari Badan / Lembaga / Organisasi Swasta

yaitu dari PG. Sumberharjo dan PG.Sragi dengan realisasi pada Tahun

Anggaran 2013 sebesar Rp. 110.890.140 ,00 atau 99,01 % dari

anggarannya sebesar Rp. 112.000.000,00.

Pada tahun anggaran 2013 realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah

tidak mencapai target yang telah ditetapkan hal ini terjadi karena sumbangan

pihak ketiga tahun 2013 dari Kabupaten Purbalingga sampai saat ini belum

disetor ke kas daerah Kabupaten Pemalang dikarenakan penyelesaian

administrasi keuangan dari pabrik gula Sumberharjo atas produksi tebu

18

Page 19: Catatan Atas Laporan Keuangan

Kabupaten Purbalingga yang digiling di Pabrik Gula Sumberharjo belum

selesai.

5.2 Penjelasan Pos-Pos Belanja

Belanja yang dikelola Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang meliputi Belanja

Operasi dan Belanja Modal.

Anggaran dan realisasi belanja daerah Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai

berikut:

Belanja Tahun Anggaran 2013

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Operasi ........... 35.826.327.500,00 30.069.662.056,00 83,93

Belanja Modal .............. 1.985.846.500,00 1.887.173.150,00 95,03

Jumlah Belanja 37.812.174.000,00 31.956.835.206,00 84,51

Jumlah realisasi belanja Tahun Anggaran 2013 Rp 31.956.835.206,00 atau

84,51 % dari anggaran sebesar Rp. 37.812.174.000,00

1. Belanja Operasi

Belanja Operasi Sekretariat Daerah meliputi Belanja Pegawai dan Belanja

Barang / jasa, dengan realisasi selama Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :

Belanja Operasi :Tahun Anggaran 2013

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja Pegawai KDH ........ 626.213.000,00 616.938.520,00

Belanja Pegawai PNS ........ 21.849.313.000,0017.215.295.920,0

0

Belanja Barang /Jasa..... 13.350.801.500,0012.237.427.616,0

0

Jumlah Belanja Operasi 35.826.327.500,0030.069.662.056,0

0

Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.30.069.662.056,00

atau 83,93 % dari anggaran Rp. 35.826.327.500,00.

19

Page 20: Catatan Atas Laporan Keuangan

2. Belanja Modal

Belanja Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang meliputi Belanja

Peralatan dan Mesin, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap

Lainnya dengan realisasi selama Tahun Anggaran 2013, sebagai berikut :

Belanja Modal Tahun Anggaran 2013

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Tanah .......................... 0 0

Peralatan & Mesin ...... 1.961.846.500 1.863.179.650

Gedung & Bangunan .... 0 0

Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0

Aset Tetap Lainnya ...... 24.000.000 23.993.500

Jumlah Belanja Modal 1.985.846.500 1.887.173.150

Realisasi Belanja Modal selama Tahun Anggaran 2013 sebesar

Rp 1.887.173.150,00 atau 95,03 % dari anggaran sebesar Rp 1.985.846.500,00.

5.3. PENJELASAN POS-POS ASET

5.3.1. Aset Lancar

Penjelasan masing-masing pos aset lancar sebagai berikut :

1. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas :Tahun Anggaran 2013

Rp

Kas di Bendahara Penerimaan...... 0

Kas di Bendahara Pengeluaran...... 0

Jumlah Kas dan Setara Kas ......... 0

a. Kas di Bendahara Penerimaan

Akun ini menggambarkan saldo kas yang berada di bendahara penerimaan.

Per tanggal 31 Desember 2013, Kas di Bendahara Penerimaan tidak ada

karena setiap penerimaan oleh Bendahara Penerimaan langsung disetorkan

ke Kas Daerah.

20

Page 21: Catatan Atas Laporan Keuangan

b. Kas di Bendahara Pengeluaran

Per tanggal 31 Desember 2013 tidak ada sisa kas di bendahara

pengeluaran, karena saldo kas sudah disetor ke kasda sebelum tanggal

31 Desember 2013

2. Piutang

Akun ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah yang sampai dengan

tanggal 31 Desember 2013 belum diterima. Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang tidak mempunyai piutang baik piutang pajak maupun piutang

retribusi.

3. Persediaan

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai

sifat habis pakai dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional, serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual / diserahkan

dalam rangka pelayanan masyarakat yang masih berada di Satuan Kerja.

Saldo persediaaan Pada Sekretariat daerah Kabupaten Pemalang per

31 Desember 2013 sebesar Rp 19.940.150,00, jumlah persediaan tersebut

merupakan persediaan Alat Tulis Kantor dan barang cetakan dengan rincian

sebagai berikut :

NO BAGIAN ATK CETAKAN JUMLAH

1 Administrasi Pembangunan 582.000 447.500 1.029.500

2 Umum 4.924.400 7.825.000 12.749.400

3 Keuangan 2.222.500 981.000 3.203.500

4 Hukum 135.400 0 135.400

5 Humas 177.850 734.000 911.850

6 Organisasi 644.000 0 644.000

7 Tata Pemerintahan 536.500 35.000 571.500

8 Kesra 164.000 0 164.000

9 Perekonomian & SDA 431.000 100.000 531.000

JUMLAH 9.817.650 10.122.500 19.940.150

4. Aset Tetap

21

Page 22: Catatan Atas Laporan Keuangan

Jenis dan nilai saldo Aset Tetap (AT) per 31 Desember 2013 adalah sebagai

berikut:

Aset Tetap Tahun 2012Penambahan

2013

Pengurangan

2013Total

Tanah 840.657.000 0 0 840.657.000

Peralatan dan Mesin 13.072.377.941 3.038.052.150 516.439.750 15.593.990.341

Gedung & Bangunan 16.254.568.000 0 0 16.254.568.000

Jalan, Irigasi &

Jaringan

305.494.500 0 0 305.494.500

Aset Tetap Lainnya 569.416.850 31.743.500 0 601.160.350

Jumlah Aset Tetap 31.042.514.291 3.069.795.650 516.439.750 33.595.870.191

Saldo masing-masing kelompok Aset Tetap per 31 Desember 2013, dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a.Tanah

Saldo Tanah per 31 Desember 2013 sebesar Rp.840.657.000,00 angka ini

sama dengan saldo tanah per 31 Desember 2012, hal ini disebabkan karena

pada Tahun Anggaran 2013 tidak ada Pengadaan maupun mutasi tanah.

b.Peralatan dan Mesin

Saldo Peralatan dan Mesin yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang per 31 Desember 2013 sebesar Rp.15.593.990.341,- nilai tersebut

berasal dari saldo tahun 2012 sebesar Rp. 13.072.377.941,- ditambah

pengadaan Belanja Modal tahun 2013 sebesar Rp. 1.863.179.650,- ditambah

mutasi masuk non BM sebesar Rp. 1.174.872.500,- dikurangi aset belanja

modal tahun 2013 yang tidak diakui sebagai aset sebesar Rp. 306.689.750 dan

mutasi keluar aset non BM 2013 sebesar Rp. 188.000.000,- dikurangi

reklasifikasi BM pengadaan software ke aset lainnya sebesar Rp.14.000.000,-

dan reklasifikasi BM Pengadaan peralatan olah raga ke aset tetap lainnya

sebesar Rp. 7.750.000,00 Mutasi Aset tetap selama Tahun anggaran 2013

dapat dirinci sebagai berikut :

Mutasi Masuk (Penambahan)

22

Page 23: Catatan Atas Laporan Keuangan

Rincian Mutasi Masuk (Penambahan) Aset tetap pada tahun anggaran 2013

adalah sebagai berikut :

Bagian Umum

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah sepeda motor Honda

Yamaha Jupiter sebesar Rp. 14.251.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil Kijang Innova G

9501 ZD tahun 2006 sebesar Rp. 236.500.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil Kijang Innova G

61 D tahun 2013 sebesar Rp. 248.050.000,00

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah mobil KIA Travello G

9518 D tahun 2013 sebesar Rp. 207.000.000,00

Mutasi masuk hibah dari BPD 1 buah mobil Kijang Innova G

16 D tahun 2013 sebesar Rp. 244.820.500,00

Mutasi masuk dari Dinas Pendidikan 1 buah mobil Toyota

Kijang KF 83 Nomor Polisi G 26 D sebesar Rp. 110.000.000,-

Mutasi masuk dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 buah

mobil Toyota Kijang KF 80 STN.LG Nomor Polisi G 77 D sebesar Rp.

100.000.000,-

Bagian Organisasi

Mutasi masuk dari DPPKAD 1 buah sepeda motor Honda

Yamaha Jupiter sebesar Rp. 14.251.000,00

Mutasi Keluar :

Rincian mutasi keluar (pengurangan) aset tetap pada tahun anggaran 2013

adalah sebagai berikut :

Bagian Umum

Mutasi keluar ke DPPKAD 1 buah mobil Toyota Innova G 71D tahun 2007

sebesar Rp 188.000.000,00

BM Piring / gelas / mangkok / cangkir / sendok / garpu / pisau senilai Rp.

45.660.000,- tidak diakui sebagai aset karena nilai per unitnya kurang dari

Rp.400.000,- selain itu masa manfaatnya kurang dari 1 tahun.

23

Page 24: Catatan Atas Laporan Keuangan

BM pengadaan karpet / tikar / permadani senilai Rp. 65.400.000,- tidak

diakui sebagai aset karena nilai per meter persegi kurang dari Rp.400.000,-

BM pengadaan gorden dan perlengkapannya senilai Rp. 120.962.650,-

tidak diakui sebagai aset karena nilai per meter persegi kurang dari

Rp.400.000,-

BM pengadaan wallpaper senilai Rp. 51.000.000,- tidak diakui sebagai aset

karena nilai per meter persegi kurang dari Rp.400.000,-

BM Pengadaan alat-alat komunikasi berupa 12 unit Telpon @ Rp.250.000

sebesar Rp. 3.000.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan penunjuk waktu berupa 1 unit jam dinding @ Rp.300.000

sebesar Rp. 300.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan kursi kerja berupa 20 unit kursi lipat @ Rp.350.000

sebesar Rp. 7.000.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan peralatan teknisi elektronik sebesar Rp.372.100 tidak diakui

sebagai aset tetap karena nilai per unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan peralatan laundry berupa 2 unit setrika @ Rp.300.000

sebesar Rp. 600.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

Bagian Hukum

BM Pengadaan penunjuk waktu berupa 3 unit jam dinding @ Rp.300.000

sebesar Rp. 900.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan kursi kerja berupa 2 unit kursi komputer @ Rp.300.000

sebesar Rp. 600.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena nilai per

unitnya kurang dari Rp. 400.000,-

BM Pengadaan kelengkapan komputer berupa 1 unit hard disk external

sebesar Rp. 900.000,00 tidak diakui sebagai aset tetap karena umur

ekonomis kurang dari 1 tahun.

Reklasifikasi BM pengadaan software aplikasi komputer menjadi aset

24

Page 25: Catatan Atas Laporan Keuangan

lainnya berupa aset tak berwujud sebesar Rp. 14.000.000,-

c.Gedung dan Bangunan

Saldo Gedung dan Bangunan yang dimiliki oleh Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 16.254.568.000,00

nilai tersebut sama dengan saldo tahun 2012. Hal ini dikarenakan pada Tahun

Anggaran 2013 tidak ada mutasi maupun pengadaan Gedung dan Bangunan.

d.Jalan, Irigasi dan Jaringan

Pada tahun anggaran 2013 saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki oleh

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang per 31 Desember 2013 sebesar Rp.

305.494.500,00 nilai tersebut sama dengan saldo tahun 2012. Hal ini

dikarenakan pada Tahun Anggaran 2013 tidak ada mutasi maupun

pengadaan jalan,irigasi dan jaringan.

e.Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2013 sebesar Rp 601.160.350,00

angka tersebut berasal dari saldo tahun 2012 sebesar Rp. 569.416.850,00

ditambah pengadaan (Belanja Modal) tahun 2013 sebesar Rp. 23.993.500,00

dan reklasifikasi dari Belanja Modal pengadaan alat olah raga pada bagian

umum sebesar Rp. 7.750.000,-

5. Aset Lainnya

Saldo Aset lainnya per 31 Desember 2013 Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang sebesar Rp. 94.000.000,00 angka ini merupakan saldo aset tidak

berwujud tahun 2012 berupa software GIS merk Delta 9 Desktop Version 6.0

yang berasal dari hibah Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan untuk

optimalisasi pengelolaan Sistem Informasi Penanaman Modal ( SIMPEDAL )

pada Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Pemalang sebesar Rp

80.000.000,- ditambah reklasifikasi belanja modal pengadaan software menjadi

aset tidak berwujud sebesar Rp. 14.000.000,- pada Bagian Hukum Setda

Kabupaten Pemalang.

5.4. KEWAJIBAN

25

Page 26: Catatan Atas Laporan Keuangan

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang tidak mempunyai Kewajiban baik

kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.

5.5. EKUITAS DANA

Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Sekretariat Daerah

Kabupaten Pemalang. Ekuitas yang dimiliki berupa Ekuitas Dana Lancar

(EDL), Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas Dana cadangan. Saldo per 31

Desember 2013 dapat dirinci sebagai berikut :

Ekuitas Dana :31 Desember 2013

Rp

Ekuitas Dana Lancar 19.940.150,00

Ekuitas Dana Investasi 33.589.870.191,00

Ekuitas Dana Cadangan 0,00

Jumlah Ekuitas Dana 33.609.810.341,00

a. Ekuitas Dana Lancar

Akun ini merupakan selisih antara saldo aset lancar dikurangi kewajiban

jangka pendek. Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 sebesar

Rp. 19.940.150,00 angka ini merupakan Cadangan untuk Persediaan

sebesar Rp. 19.940.150,00.

b. Ekuitas Dana Investasi

Saldo akun ini merupakan Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2013

sebesar Rp 33.479.870.191,00 dijelaskan dengan rincian perhitungan berikut :

Ekuitas Dana Investasi :31 Desember 2013

Rp

Aset tetap....................... 33.495.870.191,00

Aset lainnya .................. 94.000.000,00

Jumlah ....................... 33.589.870.191,00

c. Ekuitas Dana Cadangan

26

Page 27: Catatan Atas Laporan Keuangan

Ekuitas dana cadangan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang per 31

Desember 2013 sebesar Rp.0,00

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI – INFORMASI NON KEUANGAN

Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Pemalang Nomor : 11 Tahun 2008 tanggal 27 Maret 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

Kabupaten Pemalang. Dalam Penyelenggaraan urusan pemerintahan Sekretariat

Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah.

Sesuai pasal 5 Peraturan Daerah Tersebut Susunan Organisasi Sekretariat

Daerah adalah :

1. Sekretaris Daerah

2. Asisten, terdiri dari :

A. Asisten Pemerintahan, terdiri dari :

1) Bagian Tata Pemerintahan

2) Bagian Hukum

3) Bagian Hubungan Masyarakat

B. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri dari :

1) Bagian Administrasi Pembangunan

2) Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam

3) Bagian Kesejahteraan Rakyat

C. Asisten Administrasi Umum , terdiri dari :

1) Bagian Organisasi

2) Bagian Keuangan

3) Bagian Umum

Sesuai Pasal 2 Peraturan Bupati Pemalang Nomor 52 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat

27

Page 28: Catatan Atas Laporan Keuangan

DPRD Kabupaten Pemalang, Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu

Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan perangkat daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun Kebijakan Pemerintah

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah

3. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah

4. Pembinaan Administrasi dan aparatur pemerintah daerah

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya.

28

Page 29: Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB VII

PENUTUP

Catatan Atas Laporan Keuangan ( CALK ) Sekretariat Daerah Kabupaten

Pemalang disusun untuk menjelaskan Laporan Keuangan secara lebih terinci. Catatan

Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Laporan

Keuangan. Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan ini diharapkan dapat

meminimalkan kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi bagi para pengguna

laporan sehingga pada gilirannya akan memudahkan pengguna laporan dalam

memahami dan menggunakan laporan keuangan guna pengambilan keputusan.

Penyajian Laporan Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang ini masih

kurang sempurna, namun yang terpenting ada semangat belajar sambil bekerja

(learning by doing) dari seluruh jajaran Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang dalam

upaya mendukung akuntabilitas dan transparansi yang terkendali. Besar rasa terima

kasih kami sampaikan kepada segenap jajaran dilingkungan Sekretariat Daerah

Kabupaten Pemalang yang telah mendukung tersusunnya Laporan Keuangan ini.

Pemalang, 31 Desember 2013

Pengguna Anggaran / Pengguna Barang

Drs. BUDHI RAHARDJO, MM.

Pembina Utama MudaNIP. 19590601 198803 1 007

29

Paraf HirarkiKasubag

Kabag

Asisten