30

Ch1 Freeman

  • Upload
    rizzuke

  • View
    401

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ch1 Freeman
Page 2: Ch1 Freeman

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................ i

I. TUJUAN PEMBELAJARAN ......................................................................................... 1

II. KARAKTERISTIK DAN TIPE ORGANISASI PEMERINTAHAN DAN NON PROFIT 2 A. Pertumbuhan dan Arti Pentingnya Sektor Pemerintahan dan Non Profit......... 3B. Lingkungan Pemerintahan dan Non Profit........................................................ 4

III. TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN NON PROFIT DAN PELAPORAN KEUANGAN ................................................................................................................. 6

IV. KARAKTERISTIK DARI AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN NON PROFIT DAN PELAPORAN KEUANGAN .......................................................................................... 8

A. Dana dan Akuntansi Dana ............................................................................... 9B. Anggaran dan Penyisihan .............................................................................. 10C. Karakteristik Pembeda Lainnya...................................................................... 11D. Rangkuman Perbandingan Akuntansi Pemerintahan dengan Akuntansi

Komersial ....................................................................................................... 12

V. SUMBER KEWENANGAN DARI DASAR-DASAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NON PROFIT DAN STANDAR PELAPORAN.............................................................14

A. Perkembangan Dasar-Dasar Akuntansi Terpisah ......................................... 14B. Pedoman Akuntansi dan Audit AICPA ........................................................... 14C. FASB............................................................................................................. 14D. GASB ............................................................................................................ 15E. Hirarki GAAP ................................................................................................ 16F. Definisi “Pemerintah”..................................................................................... 16

KESIMPULAN...................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

i

Page 3: Ch1 Freeman

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Akuntansi dan pelaporan keuangan untuk organisasi pemerintahan dan non profit

didasarkan pada konsep-konsep khusus, standar-standar, dan prosedur-prosedur yang didisain

untuk mengakomodasi lingkungan dan kebutuhan dari pengguna laporan keuangan. Pada paper

ini lebih menekankan pada prosedur, standar dan konsep yang penting yang dapat diterapkan

pada (1) pemerintahan pusat dan daerah, termasuk di negara, kota dan sekolah (2)

pemerintahan federal (3) pemerintahan non profit, universitas, rumah sakit, sekolah dan

organisasi kesejahteraan dan kesehatan sosial.

Pada pokok bahasan paper akuntansi pemerintah dan non profit di paper kami lebih lebih

menekankan pembahasan secara umum mengenai akuntansi pemerintahan dan non profit dari

segi lingkungan dan karakteristik dan diharapkan dengan mempelajari pokok bahasan ini

diharapkan dapat :

Menjelaskan karakteristik unik dari organisasi pemerintahan dan non profit;

Menjelaskan tipe utama dari organisasi pemerintahan dan non profit dan pentingnya

terhadap sektor ekonomi;

Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara organisasi profit dengan organisasi

pemerintahan dan non profit;

Menjelaskan tujuan dari akuntansi pemerintahan non profit dan laporan keuangan;

Memahami perbedaan karakteristik dari akuntansi pemerintahan non profit dan laporan

keuangan, termasuk peran akuntansi dana dan anggaran dan penyisihan;

Mengidentifikasikan sumber yang berwenang dari standar laporan keuangan untuk

bermacam tipe dari organisasi pemerintahan non profit dan tingkat kewenangan dari

berbagai pengumuman dan dokumen;

Menjelaskan sumber-sumber standar akuntansi pemerintah .

1

Page 4: Ch1 Freeman

II. KARAKTERISTIK DAN TIPE ORGANISASI PEMERINTAHAN DAN NON PROFIT

Organisasi pemerintahan dan non profit memiliki sifat khusus yang antara lain adalah

sebagai berikut :

Baik organisasi pemerintahan dan non profit tidak diorganisasikan atau dioperasikan untuk

menghasilkan keuntungan dan kebanyakan mengecualikan dari pendapatan pajak.

Dimiliki secara kolektif oleh konstituennya (warga negara). Kepemilikan tidak dibuktikan oleh

lembar ekuitas (saham) yang dapat dijual atau diperdagangkan.

Konstribusi/sumbangan terhadap pemerintah (misalnya pajak) tidak ada hubungan langsung

dengan jasa yang diterima masyarakat dari pemerintah. Contohnya, individu tidak akan

pernah menerima jumlah barang dan jasa yang sama dengan jumlah pajak yang telah

dibayar kepada pemerintah.

Keputusan kebijakan penting atau mungkin beberapa keputusan operasional, pada

umumnya dibuat oleh suara konsensus dari badan pemerintah yang terpilih atau disetujui.

Organisasi pemerintahan dan non profit ada karena suatu komunitas atau masyarakat

memutuskan untuk memberikan barang atau jasa tertentu ke suatu kelompok secara

keseluruhan. Sering barang atau jasa diberikan tanpa melihat atau apakah biaya-biaya yang

terjadi akan pulih melalui tuntutan atas barang atau jasa atau apakah mereka yang membayar

barang atau jasa itu menguntungkan mereka. Banyak barang atau jasa pemerintahan dan non

profit tidak dapat diproduksi secara menguntungkan melalui perusahaan privat. Sebagai

tambahan, komunitas atau masyarakat boleh menganggap barang atau jasa ini sangat penting

kepada kesejahteraan publik sehingga penyisihan mereka harus diawasi oleh perwakilan yang

telah ditetapkan atau dipilih.

Tipe-tipe utama dari organisasi pemerintahan dan non profit dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1. Pemerintahan: federal, bagian, kota, provinsi, desa dan pemerintahan daerah;

2. Pendidikan: sekolah umum dan kejuruan, universitas;

3. Kesehatan dan kesejahteraan; rumah sakit, PMI, KPI;

4. Keagamaan: MUI, PGI, Persatuan Hindu Dharma Indonesia, WALUBI;

5. Badan Amal; Badan Amal dan Zakat Indonesia

6. Yayasan; Yayasan Perlindungan Anak Indonesia, Yayasan Ibu dan Anak.

2

Page 5: Ch1 Freeman

A. Pertumbuhan dan Arti Pentingnya Sektor Pemerintah dan Non Profit

Organisasi pemerintahan dan non profit lainnya telah memliki pengalaman

pertumbuhan yang sangat drastis di akhir-akhir tahun ini dan telah muncul secara individu

atau kolektif sebagai kekuatan ekonomi, politik dan sosial utama di masyarakat kita. Bahkan

sekarang, sektor pemerintahan dan non profit mencatat lebih dari sepertiga dari seluruh

pengeluaran di dalam ekonomi Amerika dan termasuk pertumbuhan industri. Nilai total dari

sumber daya manusia dan keuangan yang taat pada sektor ini adalah dahsyat, baik secara

ablosut atau relatif.

Karena ukuran dan kompleksitas dari organisasi pemerintahan dan non profit telah

meningkat akhir-akhir tahun ini, maka mempunyai banyak peluang pekerjaan karier di dalam

sektor ini terutama untuk perguruan tinggi lulusan akuntansi (dan disiplin lainnya). Demikian

juga, jumlah audit dan konsultasi terhadap organisasi pemerintahan dan non profit yang

berikatan dengan perusahaan akuntan publik yang independen telah meningkat secara

signifikan.

B. Lingkungan Pemerintahan dan Non Profit

Organisasi pemerintahan dan non profit memiliki banyak kesamaan dengan

perusahaan profit. Contohnya adalah :

1. Baik organisasi pemerintahan non profit dan perusahaan profit merupakan bagian

integral dari sistem ekonomi yang sama dan menggunakan sumber daya keuangan,

modal dan manusia untuk mencapai tujuan mereka;

2. Sama-sama harus memperoleh dan merubah sumber daya yang langka menjadi barang

dan jasa;

3. Proses manajemen keuangan adalah penting untuk kedua organisasi tersebut dan harus

memiliki sistem informasi yang sehat dimana sistem akuntansi sebagai komponen yang

integral untuk manajemen, badan pemerintahan dan yang lainnya untuk mendapatkan

data yang tepat waktu dan relevan untuk perencanaan, pengarahan, pengawasan dan

evaluasi pengguanan sumber daya tersebut;

4. Karena sumber daya langka, analisa biaya dan teknis evaluasi dan control lainnya sangat

penting untuk memastikan sumber daya tersebut digunakan secara ekonomis, efektif,

dan efisien;

5. Di beberapa kasus, sama-sama memproduksi produk yang sama. Contohnya, baik

pemerintahan dan perusahaan privat boleh memiliki dan mengoperasikan sistem

transportasi, jasa sanitasi, dan penggunaan gas dan listrik.

3

Page 6: Ch1 Freeman

Disamping itu, perusahaan pe ncari laba dan organisasi pemerintahan dan non profit

memiliki perbedaan yang signifikan, sangat sulit menyamaratakan secara luas sebagai

kelompok yang didiversifikasi seperti organisasi pemerintahan dan non profit. Meskipun

begitu, perbedaan utama karena berbeda dari segi (1) tujuan organisasi, (2) sumber dari

sumber daya keuangan, dan (3) regulasi dan kontrol.

Tujuan organisasi

Mengharapkan pendapatan atau keuntungan merupakan faktor prinsip yang

memotivasi investor untuk menyediakan sumber daya untuk perusahaan pencari untung.

Sedangkan sebagian besar tujuan organisasi pemerintahan dan non profit adalah

menyediakan banyak barang atau jasa tiap tahun sesuai ijin keuangan dan sumber daya

mereka. Organisasi pemerintahan dan non profit pada umumnya beroperasi pada dasar

tahun ke tahun. Mereka meningkatan sebanyak mungkin sumber daya keuangan tiap

tahunnya dan lalu membelanjakannya untuk melayani konstituennya. Mereka boleh mencari

untuk meningkatkan jumlah sumber daya yang tersedia untuk mereka tiap tahun – dan

sebagian besar melakukannya – tapi dengan ini memungkinkan organisasi menyediakan

lebih atau lebih baik barang dan jasa, dan tidak untuk meningkatkan kekayaannya.

Singkatnya, bisnis privat mencari keuntungan untuk meningkatkan kekayaannya dan

manfaat pemiliknya. Organisasi pemerintahan dan non profit mencari untuk membelanjakan

sumber daya keuangan yang tersedia untuk bermanfaat bagi konstituennya. Dengan begitu,

manajemen keuangan di lingkungan pemerintahan dan non profit pada umumnya

memfokuskan pada peningkatan perhatian pada memperoleh dan penggunaan sumber daya

keuangan – pada sumber dan penggunaan modal kerja, status anggaran, dan arus kas –

daripada pada pendapatan bersih. Bahkan, entitas pemerintahan dan non profit laporan

keuangannya tidak membutuhkan penekanan utama pada perolehan dan penggunaan

sumber daya keuangan menekankan informasi ini untuk laporan internal dan tujuan

pengambilan keputusan manajemen.

Sumber dari sumber daya keuangan

Sumber dari sumber daya keuangan berbeda antara bisnis dan organisasi

pemerintahan dan non profit, seperti juga antar organisasi pemerintahan dan non profit. Dan

dengan tidak adanya keberadaan penekanan penentuan pendapatan bersih, tidak ada

perbedaan yang umum yang dibuat antara modal yang diinvestasikan dan penerimaan dari

organisasi pemerintahan dan non profit. Sejumlah uang adalah sumber daya keuangan

apakah diperoleh melalui donasi, biaya penggunaan, penjualan aset, pinjaman atau dengan

cara lainnya.

4

Page 7: Ch1 Freeman

Pada umumnya sumber non hutang dari sumber daya keuangan untuk perusahaan

bisnis diinvestasikan untuk pemilik dan penjualan barang atau jasa kepada pelanggan.

Sumber-sumber dari keuangan ini biasanya bukan sumber utama dari sumber daya

keuangan organisasi pemerintahan dan non profit.

Pemerintahan mempunyai kekuatan khusus untuk tanpa sengaja memaksa kontribusi

sumber daya keuangan melalui pajak properti, penjualan dan pendapatan dan semua tingkat

pemerintahan mempercayakan pada kekuatan ini. Bantuan dana dan pendapatan saham

dari pemerintah lain juga sangat penting untuk sumber daya pemerintahan daerah, seperti

pengenaan yang diadakan baik untuk barang dan jasa yang disediakan.

Organisasi keagamaan dan badan amal biasanya sangat mempercayakan pada

donasi, meskipun mereka mungkin mempunyai sumber daya penerimaan lainnya. Beberapa

perguruan tinggi dan universitas mempercayakan pada donasi dan pendapatan dari dana

perwalian; lainnya tergantung pada bantuan dana pemerintah. Rumah sakit biasanya

dikenakan biaya kepada pasiennya, tapi dengan adanya bantuan dana dari pemerintah maka

pasien bahkan tanpa dikenakan biaya tapi dengan syarat tertentu.

Perbedaan lainnya yang sulit dipisahkan pada sumber dari sumber daya keuangan

organisasi pemerintahan dan non profit jika dibandingkan dengan bisnis pencari untung.

Contohnya adalah :

Banyak barang atau jasa yang disediakan organisasi, seperti keamanan publik,

memonopoli sumber daya alam dan tidak ada pasar terbuka dimana nilai

dievaluasi dan dinilai secara obyektif.

Pengenaan pemakai yang diadakan biasanya didasarkan pada biaya barang atau

jasa yang diberikan daripada kebijakan harga yang berhubungan dengan

permintaan dan penawaran yang umumnya pada perusahaan privat.

Beban yang dikenakan untuk barang dan jasa sering hanya menutup bagian dari

biaya yang terjadi untuk menyediakan barang dan jasa tersebut.

Regulasi dan kontrol

Tanpa diaturnya perusahaan private akan tidak menguntungkan barang atau jasa

yang ditawarkan untuk konsumsi publik. Hubungan langsung antara sumber daya keuangan

yang diberikan tiap konsumen dan barang dan jasa yang diterima dari tiap perusahaan

sangat penting mendikte jenis dan mutu barang dan jasa yang disediakan perusahaan

pencari laba. Perusahaan dengan manajemen yang ceroboh atau tidak responsif akan tidak

menguntungkan dan pada akhirnya akan dipaksa keluar dari bisnis ini. Oleh karena itu,

alasan keuntungan dan ukuran keuntungan merupakan alat alokasi otomatis dan pengaturan

di dalam segmen usaha bebas dari ekonomi kita.

5

Page 8: Ch1 Freeman

Biasanya alat tes atau pengaturan keuntungan tidak ada di dalam situasi

pemerintahan dan non profit. Sebagai tambahan, sebagai catatan awal, banyak organisasi

pemerintahan dan non profit menyediakan barang atau jasa dimana tidak memiliki ukuran

nilai pasar terbuka untuk menguji kepuasan konsumen. Masalah ini muncul karena barang

dan jasa itu unik atau diberikan kepada beberapa atau seluruh konsumen tanpa dikenakan

pada suatu beban. Mengevaluasi hasil kinerja dan operasional pada organisasi

pemerintahan dan non profit sangat susah untuk beberapa alasan :

1. Tidak ada pengujian permintaan dan penawaran pasar terbuka dari nilai barang dan jasa

yang disediakan.

2. Hubungan antara kontribusi sumber daya dan penerima dari barang dan jasa adalah jauh

dan tidak langsung.

3. Karena organisasi tidak berorientasi pada laba, pengertian umum opersionalnya tidak

diharapkan yang menguntungkan. Pengujian bukan suatu petunjuk prestasi yang valid

maupun suatu alat pengaturan otomatis.

4. Pemerintah dapat memaksa kontibusi sumber daya melalui pajak.

Aspek operasional organisasi pemerintahan dan non profit yang mungkin diatur atau

jika tidak diawasi meliputi yang berikut:

1. Struktur organisasi

2. Prosedur dan kebijakan personal

3. Sumber dari sumber daya keuangan

4. Penggunaan sumber daya keuangan

5. Akuntansi

6. Laporan keuangan

7. Audit

Dengan begitu manajer organisasi pemerintahan dan non profit mungkin punya

keleluasan terbatas dibanding dengan manajer perusahaan bisnis. Peran dan penekanan

dari laporan akuntansi keuangan pemerintahan dan non profit lalu diubah dengan selalu

dibandingkan dengan lingkungan perusahaan pencari laba.

III. TUJUAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN & NON PROFIT DAN PELAPORAN

KEUANGAN

Meskipun tujuan utama antara perusahaan dan pemerintah berbeda, pada prinsipnya

tujuan akuntansi pemerintahan dan akuntansi komersial adalah sama, yaitu memberikan

informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan oleh organisasi tersebut dalam

6

Page 9: Ch1 Freeman

periode tertentu dan juga melaporkan posisi keuangan (neraca) pada tanggal tertentu kepada

para penggunanya dalam rangka mengambil keputusan.

Menurut Muhammad Gade (2002), akuntansi pemerintahan secara umum mempunyai

dua tujuan, yaitu sebagai media akuntabilitas dan menyediakan informasi untuk manajemen.

Sedangkan Bachtiar Arif, Muchlis dan Iskandar (2002) menyebutkan bahwa akuntansi

pemerintahan mempunyai tiga tujuan, yaitu akuntabilitas, manajerial, dan pengawasan.

Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut :

1. Akuntabilitas

Fungsi akuntabilitas lebih luas daripada sekedar ketaatan pada peraturan perundangan yang

berlaku, tetapi juga mempertimbangkan penggunaan sumber daya secara bijaksana, efisien,

efektif, dan ekonomis. Tujuan sebagai alat akuntabilitas ditetapkan karena setiap pengelola

atau manajemen dapat menyampaikan akuntabilitas keuangan dengan menyampaikan suatu

laporan keuangan.

2. Manajerial

Akuntansi pemerintahan menyediakan informasi keuangan bagi pemerintah untuk melakukan

fungsi manajerial. Jika ditinjau dari fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling),

maka fungsi manajerial akuntansi pemerintahan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Akuntansi pemerintahan memungkinkan pemerintah melakukan perencanaan berupa

penyusunan RAPBN dan strategi pembangunan lainnya,

b. Akuntansi pemerintahan sangat berperan dalam proses pelaksanaan APBN karena

perannya mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam tahun anggaran yang

bersangkutan,

c. Akuntansi pemerintahan sangat berperan dalam pengendalian kegiatan pemerintah agar

dalam rangka pencapaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, serta

efektifitas dan efesiensi dari kegiatan tersebut.

3. Pengawasan

Akuntansi pemerintahan yang baik memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atas

pengurusan keuangan Negara oleh aparat pemeriksaan eksternal, yaitu BPK. Tujuan

pemeriksaan ini menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah :

a. Untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian lembaga perwakilan

(DPR),

b. Sedangkan bagi pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan agar kegiatan yang

dibiayai dengan keuangan Negara/daerah diselenggarakan secara ekonomi dan efisien,

serta memenuhi sasarannya secara efektif.

7

Page 10: Ch1 Freeman

Lebih lanjut, pelaporan keuangan dari organisasi non profit harus dapat menyediakan

informasi tentang :

Sumber-sumber yang bernilai ekonomi, obligasi, dan sumber-sumber bersih dari suatu

organisasi dan akibat-akibat dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian, dan keadaan

tertentu yang dapat merubah dan mempengaruhi minat dalam sumber-sumber tersebut.

Performa suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan-perubahan dalam jumlah

dan isi dari sumber-sumber bersih organisasi non profit yang diukur secara berkala dan

informasi yang berguna dalam menaksir performa organisasi tersebut yang disediakan dari

informasi tentang kegunaan dan pencapaian hasil dari jasa organisasi non profit.

Bagaimana suatu organisasi menghasilkan dan menghabiskan kas atau sumber-sumber

lancar lainnya, mendapatkan pinjaman dan membayar hutang-hutangnya kembali serta

faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.

IV. KARAKTERISTIK AKUNTANSI PEMERINTAHAN & NON PROFIT DAN PELAPORAN

KEUANGAN

Beberapa kegiatan yang dilakukan pemerintah dan organisasi non profit (seperti

perlengkapan kebutuhan dan transportasi umum) mempunyai kemiripan dengan kegiatan yang

dilakukan oleh organisasi atau perusahaan pencari laba. Dalam hal tersebut, pada umumnya

cara penghitungan mereka masih mempunyai hubungan yaitu kepemilikannya masih ada

beberapa yang dapat dimiliki secara terpisah. Bagaimanapun juga, kegiatan yang dilakukan

pemerintah dan organisasi non profit hampir semuanya tidak mengutamakan pada pengukuran

pencapaian laba yang diperoleh. (Meskipun entitas dari pemerintah dan organisasi non profit,

baik dari akun pendapatan, beban pengeluaran dan laba bersih, tidak ada indikasi usaha untuk

memaksimalkan laba, tetapi hanya untuk memastikan kelanjutan dan atau pengembangan

jasanya.

Akuntansi merupakan jasa kegunaan dan harus mempertemukan permintaan informasi di

dalam lingkungan yang membutuhkan informasi tersebut. Dalam lingkup pemerintah dan

organisasi non profit, pengambilan keputusan diutamakan pada alokasi dan akuisisi sumber

keuangan, arah kepemimpinan dan pengendalian dalam perangkat, dan pemeliharaan keuangan

dan sumber-sumber lainnya, secara turun temurun sudah dikelompokkan dalam persyaratan

yang dibatasi oleh objektivitas sosial dan politik, dibanding untuk mencari keuntungan.

Batasan-batasan hukum dan administratif telah digunakan sebagai metode umum

tentang mengarahkan keputusan pemerintah dan institusi non profit dalam pencapaian

sasarannya. Dengan demikian, pelaporan dan penghitungan dari pemerintah dan organisasi non

profit biasanya menekankan pengendalian dan akuntabilitas untuk sumber daya keuangan yang

dapat digunakan. Dua hal yang paling penting dari ketentuan hukum dan pengawasan

8

Page 11: Ch1 Freeman

administratif yang mempengaruhi perakunan di dalam lingkungan ini adalah, pemakaian yang

sangat digemari penggunanya dan peranan tertentu dari anggaran.

A. Dana dan Akuntansi Dana

Mengingat bahwa sumber daya keuangan yang disediakan untuk pemerintah dan

organisasi non profit bisa terbatas, maka penggunaan sumber daya keuangan tersebut bisa

dibatasi pada tujuan-tujuan atau aktivitas tertentu yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh,

suatu gereja boleh menerima suatu dana untuk penambahan fasilitas perawatan intensif,

sebuah kota boleh melakukan pinjaman untuk membangun suatu pabrik penanganan limbah,

suatu universitas boleh menerima suatu dana dari pemerintah pusat untuk melakukan

penelitian. Pembatasan-pembatasan eksternal tersebut dapat menciptakan akuntabilitas

penting. Manajemen juga dapat merancang tujuan-tujuan tertentu di mana hanya sumber

daya tertentu yang harus digunakan. Sebagai contoh, manajemen dapat berharap untuk

menghimpun sumber daya untuk penggantian peralatan atau pelebaran fasilitas. Manajemen

hanya memerlukan akuntabilitas internal karena rancangan dari mereka bersifat rencana-

rencana internal dan dapat diubah oleh manajemen. Dalam kondisi apapun, menggunakan

sumber daya harus sejalan dengan persyaratan yang tidak bisa dipisahkan di dalam

kesepakatan dan melaporkan kewajiban ini kepada yang lain bersifat kewajiban

custodianship sangat penting.

Pemerintah dan organisasi non profit membentuk suatu pendanaan untuk

mengendalikan sumber daya yang sudah dirancang dan dibatasi untuk memastikan dan

menggambarkan kedua hal tersebut memenuhi persyaratan dalam batasan-batasan hukum

dan administratif yang berlaku. Pendanaan merupakan entitas akuntansi dan kebijakan fiskal

yang terpisah dan kedua hal tersebut baik berupa sumber kas dan non kas yang difokuskan

menurut tujuan atau aktivitas di mana keduanya digunakan untuk kewajiban yang terkait.

Konsep dana melibatkan satu pemisahan perakunan dan tidak harus pemisahan sumber

daya secara fisik. Bagaimanapun juga, terkadang sumber tersebut juga dipisahkan secara

fisik, sebagai contoh, penggunaan rekening koran bank terpisah untuk sumber dana dari

berbagai pendanaan yang ada.

Penggunaan dana dari pemerintah dan organisasi non profit secara kondisi dalam

wujud penggunaannya harus dibedakan dengan perusahaan swasta. Suatu dana dari

perusahaan komersial hanyalah sebagian dari aktivanya yang sudah dibatasi untuk

penggunaan tertentu, bukan suatu entitas perakunan yang terpisah. Pendanaan yang

berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran menjadi bagian dari operasional

perusahaan, maka, pendapatan dana dan akun biaya dimunculkan sejajar dengan akun

pendapatan dan pengeluaran perusahaan di dalam buku besar. Sebaliknya, suatu dana di

dalam perakunan pemerintah dan organisasi non profit adalah suatu entitas yang berdiri

9

Page 12: Ch1 Freeman

sendiri yang dimasukkan kedalam aktiva, kewajiban hutang, pendapatan, pengeluaran atau

biaya, dan saldo dana yang dimiliki atau ekuitas lain yang dicatat didalam buku besar

tersendiri. Sebenarnya, suatu himpunan lengkap dari laporan keuangan bisa disiapkan untuk

masing-masing dana dari pemerintah dan organisasi non profit, sama halnya untuk

organisasi secara keseluruhan.

B. Anggaran dan Penyisihan

Pembentukan dana (kepemerintahan) yang dapat digunakan biasanya tidak ada

otoritas yang melekatinya untuk membelanjakan sumber daya tersebut. Sebagian besar

organisasi-organisasi non profit terutama pemerintah, pengeluaran bisa dibuat sesuai

dengan alokasi penyisihan dana yang sudah diotoritas, dimana otorisasi-otorisasi untuk

membuat pengeluaran-pengeluaran untuk tujuan yang ditetapkan atau otorisasi-otorisasi

yang serupa oleh suatu departemen dalam pemerintah. Suatu anggaran keuangan yang

ditetapkan biasanya disediakan untuk masing-masing dana pemerintah yang dapat

dibelanjakan. Terkadang, pimpinan tertinggi organisasi (atau barangkali masing-masing

pimpinan departemen) meminta ijin untuk menetapkan (memperbaiki) jumlah dari beban-

beban pengeluaran untuk gaji, perlengkapan, persediaan, dan sebagainya selama masa

anggaran tersebut untuk menjalankan tugas departemen. Anggaran ini adalah sarana yang

secara normal digunakan untuk membuat dan menghubungkan keputusan-keputusan alokasi

sumber daya dari semua jenis dan jumlah dari barang-barang dan jasa yang untuk

disediakan selama masa anggaran.

Ketika jumlah pengeluaran disetujui oleh bagian anggaran, perkiraan pengeluaran

anggaran memperketat penyisihan, dan keduanya memberi kewenangan pengeluaran untuk

tujuan tertentu yang sudah ditetapkan dan membatasi jumlah dana yang dapat dibelanjakan

untuk tujuan masing-masing. Penyisihan anggaran tersebut harus menandai (adanya) dana

dari pengeluaran tersebut bisa dibuat dan ditetapkan tujuannya, jumlah maksimumnya, dan

periode waktu di mana kewenangan pengeluaran disahkan. Suatu departemen atau aktivitas

bisa dibiayai dari beberapa sumber dana. Dalam kasus yang demikian, sedikitnya satu

penyisihan harus dibuat dari masing-masing dana pendukung untuk menyediakan

kewenangan pengeluaran untuk suatu keperluan. Untuk mengendalikan dan menunjukkan

pemenuhan budgeter, hal tersebut umum dilakukan oleh pemerintah, khususnya untuk

menetapkan sejumlah dana budgeter yang dapat diperluas di dalam buku besar. Cara ini

mengizinkan para manajer untuk menentukan sisa kewenangan pengeluaran mereka pada

setiap waktu selama periode. Mengintegrasikan penganggaran belanja ke dalam sistem

akuntansi adalah bagian penting di mana jika anggaran melebihi subjek yang sudah

ditetapkan, pembubaran, atau tindakan tegas lainnya.

10

Page 13: Ch1 Freeman

Sebaliknya, dana yang tidak dapat dibelanjakan bisa dikendalikan oleh anggaran yang

mudah diatur dapat digunakan dibandingkan dengan anggaran keuangan yang ditetapkan.

Anggaran yang fleksibel secara otomatis meningkatkan otorisasi-otorisasi untuk membuat

biaya sepanjang tahun jika pendapatan meningkat dari yang direncanakan dan mengurangi

otorisasi-otorisasi biaya jika pendapatan kurang dari target yang direncanakan.

Penganggaran belanja tidak digunakan di dalam anggaran fleksibel. Bagaimanapun juga,

pembukuan penganggaran belanja untuk anggaran belanja yang sudah ditetapkan banyak

digunakan oleh organisasi non profit dan pemerintah untuk mengendalikan dana yang dapat

dibelanjakan mereka. Penganggaran keuangan yang ditetapkan pemerintah dan organisasi

non profit yang dapat dihabiskan dan bukan dana yang dapat dibelanjakan sering kali

mengakibatkan suatu basis dual yang unik dari prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporannya.

Hal tersebut disebabkan :

1. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum menentukan acuan yang lebih spesifik

untuk pengukuran-pengukuran dari pendapatan, pengeluaran, biaya dan jumlah lain

dilaporkan di dalam laporan keuangan secara wajar sesuai dengan GAAP, tetapi

2. Untuk tujuan-tujuan yang budgeter, organisasi non profit dan badan pemerintah bisa saja

memperkirakan besarnya pendapatan dan menyetujui berbagai pengeluaran yang tidak

berbasis GAAP melainkan di basis kas.

Perakunan anggaran dan pelaporannya merupakan karakteristik khusus dari

pemerintah dan organisasi non profit, terutama dari pemerintah, dan hal ini dibahas dan di

ilustrasikan dengan beberapa poin sepanjang teks ini.

C. Karakteristik Pembeda Lainnya

Penekanan pada dana dan pengendalian anggaran menyebabkan perakunan untuk

banyak organisasi non profit dan pemerintah, terutama bagi pemerintah, hampir menyerupai

kinerja modal mengubah analisa bahkan analisis dalam arus kas dibanding perakunan

komersial, di mana penentuan laba bersih sebagai pertimbangan tertinggi. Suatu kunci

utama dari kebanyakan sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah dan pelaporan

sumber daya keuangan yang dapat dibelanjakan, yang dicatat di dalam entitas dana yang

dapat dibelanjakan dan dialokasikan oleh proses anggaran dan penyisihan. Pengutamaan

pengukuran biaya dari dana yang tidak dapat dihabiskan dari sistem akuntansi pendanaan

dan entitas laporan keuangan organisasi non profit dan pemerintah secara garis beras

hampir sama dalam sistem akuntansi bisnis, yaitu biaya untuk aktiva yang dikonsumsi

selama suatu periode.

Sebaliknya, pikiran utama dalam sistem akuntansi untuk pengukuran biaya dari yang

dapat dibelanjakan ( bidang pemerintahan ) adalah jumlah pengeluaran dari sumber

keuangan selama suatu periode yang dibelanjakan untuk :

11

Page 14: Ch1 Freeman

1. beban operasional lancar (misal: penggajian dan beban untuk perlengkapan);

2. pengeluaran belanja modal (untuk memperoleh harta dari modal);

3. dasar penyelesaian hutang jangka panjang beserta bunga.

Secara rinci, persyaratan untuk pengeluaran sudah ditegaskan yaitu sebagai ongkos

barang atau jasa yang diterima, apakah dilunasi pembayarannya atau masih terutang.

termasuk biaya operasi yang ada, ketentuan untuk pelunasan hutang tidak dilaporkan

sebagai suatu kewajiban hutang dana yang diselesaikan dan yang digunakan untuk

pengeluaran modal. Dengan demikian, persyaratan yang sangat signifikan untuk dana

pengeluaran yang dapat dibelanjakan seharusnya dapat dibedakan secara jelas dengan

beban-beban pengeluaran didalam sistem akuntansi sebuah perusahaan swasta. Aktiva

tetap dan modal, pada umumnya merupakan sumber keuangan yang tidak dapat disisihkan

dan biasanya digaris bawahi dan dicatat secara terpisah dari entitas akuntansi untuk dana

yang dapat dikeluarkan. Sama halnya, hutang jangka panjang yang mempunyai masa jatuh

tempo yang lama dan bukan suatu kewajiban hutang dana tertentu ( hanya dari pemerintah

secara keseluruhan ) bisa dicatat secara terpisah dalam entitas sistem akuntansi bukan

dana. Sesuai dengan hal tersebut, ongkos untuk memperoleh suatu barang modal

dipertimbangkan sebagai satu pengeluaran (penggunaan dari sumber daya keuangan ) di

dalam periode dimana hal tersebut bisa terjadi, sama halnya saat diselesaikan suatu

kewajiban hutang jangka panjang yang jatuh tempo, karena kedua hal tersebut mengurangi

aset keuangan bersih dari suatu dana yang dapat dibelanjakan.

Selanjutnya, karena penentuan laba bersih bukan suatu pertimbangan utama pada

organisasi non profit dan pemerintah, di dalam dana yang dapat dibelanjakan:

1. Penilaian persediaan bukan menjadi perhatian utama.

2. Depresiasi dari barang modal biasanya tidak dicatat karena hal tersebut tidak diperlukan

dalam pemakaian sumber daya dana keuangan (pengeluaran)selama periode berjalan.

D. Rangkuman perbandingan Akuntansi Pemerintah dengan Akuntansi Komersial

Meskipun sistem akuntansi tipe komersial digunakan pada saat organisasi non profit

dan pemerintah terikat dengan aktivitas akuntansi yang bersifat komersial dan dilaporkan

kepada pihak lain (contoh: perangkat elektris), organisasi non profit dan pemerintah

berusaha dengan keras untuk mengembangkan dalam skala besar sebagai pandangan hal

tersebut merupakan pokok yang berbeda dari perusahaan pencari laba :

1. Sasaran hasil : memperoleh sumber daya dan membelanjakannya sesuai dengan

peraturan hukum dan cara yang sesuai, bukan untuk mencari dan meningkatkannya

bahkan memelihara modal.

12

Page 15: Ch1 Freeman

2. Pengendalian :subtitusi menurut undang-undang, dana dan pengendalian anggaran

sebagai pembuat peraturan disaat adanya permintaan dan penawaran dan keuntungan

yang tidak bisa dipisahkan di dalam usaha-usaha pencarian keuntungan.

Faktor-faktor diatas (sasaran hasil dan kendali) didasari perbedaan-perbedaan yang

utama antara sistem akuntansi komersil dan sistem akuntansi organisasi non profit dan

pemerintah. Pertimbangan yang utama di dalam lingkungan organisasi non profit dan

pemerintah adalah pada pemenuhan dan akuntabilitas – sistem akuntansi, pelaporan dan

proses audit sudah berkembang secara prinsipil yaitu sebagai alat untuk pemenuhan kendali

dan demonstrasi akuntabilitas.

Siswa harus dapat membedakan persamaan dan perbedaan-perbedaan antara sistem

akuntansi komersil dan sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah secara

konsep, pendekatan dan istilah. Perhatikan secara seksama, pada kasus-kasus dimana

konsep dan persyaratannya digunakan dengan pengertian yang berbeda. Sebagai contoh,

dalam sistem akuntansi organisasi non profit dan pemerintah :

1. Konsep entitas sistem akuntansi berhubungan dengan dana dan bukan dana sebagai

entitas yang dipisahkan, bukan sebagai organisasi secara keseluruhan.

2. Konsep keperiodikan berhubungan dengan arus sumber daya keuangan sepanjang

tahun atau periode lain dan untuk pembandingan penganggaran belanja, bukan sebagai

penentuan penghasilan dalam dana yang dapat dibelanjakan karena hal tersebut hanya

berkaitan didalam tipe bisnis dan dana yang tidak dapat dibelanjakan.

3. Konsep-konsep pemadanan seperti yang dipahami di dalam sistem akuntansi komersial

digunakan dengan cara yang sama untuk tipe aktivitas bisnis dari organisasi non profit

dan pemerintah yang dicatat di dalam akun bukan dana yang dapat dibelanjakan dan di

dalam laporan keuangan operasional pemerintah yang lebih luas. Kesesuaian

pendapatan dengan pengeluaran dijadikan sebagai referensi dalam semua kasus yang

lainnya –operasional yang sedang berjalan, pengeluaran modal, dan penyelesaian

hutang—menyesuaikan perkiraan anggaran dengan pendapatan dan pengeluaran yang

sesungguhnya. Sistem akuntansi untuk dana yang dapat dibelanjakan ditekankan pada

arus masuk, arus keluar dan keseimbangan dari sumber daya keuangan yang dapat

dihabiskan dibanding penentuan pendapatan, biaya dan laba bersih.

4. Konsep yang berkelanjutan biasanya dipertimbangkan secara relevan pada saat aktivitas

tipe komersial atau yang didayai sendiri termasuk yang melibatkan organisasi non profit

dan pemerintah.

13

Page 16: Ch1 Freeman

V. SUMBER KEWENANGAN DARI DASAR-DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN

ORGANISASI NON PROFIT DAN STANDAR PELAPORAN

Akuntansi pemerintahan dan non profit serta standar dan dasar pelaporan berkembang

secara terpisah untuk kepentingan bisnis. Lebih lanjut, keduanya terpisah untuk setiap jenis

utama dari organisasi pemerintah & non profit. Dewan nasional pada Akuntansi Pemerintahan

dan beberapa badan yang mirip dengannya, berupaya menyusun rumusan standar dan dasar

akuntansi untuk negara bagian dan pemerintahan daerah sampai Badan Standar Akuntansi

Pemerintah akhirnya dibentuk pada tahun 1984.

A. Perkembangan Dasar-dasar Akuntansi Terpisah

Pemisahan dasar-dasar akuntansi bisnis dan akuntansi pemerintah-non profit dibentuk

sekitar tahun 1930-an ketika pola penyusunan standar akuntansi pertama disusun di Amerika

Serikat. Lembaga akuntansi Amerika (sekarang disebut AICPA) kemudian membentuk

sebuah komite senior prosedur akuntansi (CAP), yang merupakan pendahulu Badan Standar

Akuntansi Kuangan (FASB). Komite prosedur akuntansi membuat rekomendasi pada

akuntansi bisnis dan mengeluarkan laporan yang terkait dengan badan bursa saham.

Meskipun AICPA menunjuk CAP untuk lebih terfokus pada akuntansi bisnis dan

pelaporan, para pimpinan di AICPA juga tahu kebutuhan akuntansi non-bisnis dan dasar-

dasar pelaporan untuk dikodifikasikan dan dikembangkan dikemudian hari.

B. Pedoman Akuntansi dan Audit AICPA

Beberapa komite audit AICPA mempelajari berbagai pernyataan standar akuntansi

pemerintahan dan non profit dalam hal mempersiapkan pedoman audit pada akhir 1960an

dan awal tahun 1970-an.Setiap pedoman audit bagi pemerintah daerah dan Negara bagian,

sekolah tinggi dan universitas, rumah sakit, dan organisasi palang merah mengenal dasar-

dasar akuntansi melalui standar penyusunan yang digunakan pemerintah dan organisasi non

profit sebagai dasar akuntansinya.

Pedoman audit AICPA memiliki peran yang sangat luas untuk proses penyusunan

standar akuntansi pemerintahan dan organisasi non profit. Karena itu beberapa standar

akuntansi pemerintahan dan organisasi non profit memiliki fungsi yang bebas dari aturan

AICPA selama 40 tahun.

C. FASB ( Financial Accounting Standar Board)

Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB), yang dibentuk oleh Badan Dasar-dasar

Akuntansi pada tahun 1973, dibiayai dan diawasi oleh Lembaga Akuntansi Keuangan bukan

oleh AICPA. FASB sendiri tidak dibatasi oleh hak awalnya juga oleh prosedur lainnya dalam

hal menyusun standar akuntansi bisnis. Dalam hal ini, AICPA mengandalkan FASB sebagai

14

Page 17: Ch1 Freeman

badan yang berwenang untuk menyusun standar akuntansi.(mengangkat kewenangan FASB

sehingga berada diatas komite standar akuntansi pemerintah dan organisasi non profit)

FASB mencurahkan segala usahanya hampir semata-mata hanya untuk penyusunan

standar dan konsep akuntansi bisnis selama beberapa tahun pertama operasionalnya dan

menunda keputusan yang berkaitan pada standar akuntansi pemerintah dan organisasi non

profit. Pada tahun 1979, FASB memutuskan untuk mengeluarkan satu atau lebih pernyataan-

pernyataan tentang konsep akuntansi keuangan tetapi tetap menunda asumsi

pertanggungjawaban bagi standar pelaporan dan akuntansi pemerintah dan organisasi non

profit.

Aksi penundaan oleh FASB juga menyangkut standar akuntansi pemerintah daerah

dan negara bagian. Diskusi lebih lanjut diantara perwakilan-perwakilan organisasi yang

berkepentingan, termasuk dewan nasional akuntansi pemerintahan dan AICPA, adalah

tentang perkiraan struktur standar akuntansi pemerintah.Sebagai hasilnya, baik standar

akuntansi pemerintah daerah maupun negara bagian harus dilanjutkan pembentukannya

oleh dewan nasional akuntansi pemerintahan atau disusun oleh FASB atau mungkin

dibentuk suatu badan penyusunan standar yang baru. Diskusi tersebut mengarah pada

pembentukan Badan Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB) pada tahun 1984.

D. GASB (Governmental Accounting Standards Board)

Badan Standar Akuntansi Pemerintahan (GASB) yang dibentuk oleh dewan nasional

akuntansi pemerintahan (NCGA) pada tahun 1984 sebagai badan yang berwenang untuk

menyusun standar akuntansi bagi pemerintah daerah dan negara bagian. Badan ini dibiayai

dan diawasi oleh Lembaga Akuntansi Keuangan (FAF) sebagaimana juga FASB.

GASB bertanggung jawab untuk menyusun standar akuntansi untuk aktifitas-aktifitas

dan transaksi dari pemerintah daerah dan negara bagian; sedangkan FASB bertanggung

jawab untuk menyusun standar akuntansi untuk semua organisasi lainnya, termasuk

organisasi non-pemerintahan maupun non profit.

Kegiatan GASB berpusat pada agenda dan proyek-proyeknya. Kewenangan GASB

adalah mengeluarkan pedoman pernyataan, interpretasi, buletin teknis, dan implementasi.

GASB mengeluarkan surat kabar laporan kegiatan setiap bulannya untuk memberitahukan

hal-hal yang menarik dari setiap aktivitasnya dan juga mengeluarkan konsep pernyataan,

hasil penelitian dan melaporkannya dari waktu ke waktu.

Kodifikasi GASB direvisi tiap tahun yang kemudian digabungkan dengan keputusan

asli GASB sebelumnya yang berisikan segala keputusan – keputusan GASB dan NCGA.

Semua literatur GASB maupun pendahulunya juga tersedia pada sistem pencarian akuntansi

pemerintahan, yang merupakan suatu data dalam bentuk cakram untuk komputer pribadi

yang dapat diakses dan direvisi tiap enam bulan.

15

Page 18: Ch1 Freeman

E. Hirarki GAAP

Hirarki GAAP AICPA menunjukkan hubungan antara keputusan-keputusan standar

dan literatur lainnya tentang dasar-dasar dan prosedur-prosedur akuntansi dan

pelaporan.Keputusan tingkat A adalah yang paling berwenang, diikutin selanjutnya oleh

pedoman dan keputusan lainnya pada tingkat B, C, dan D. Literatur akuntansi lainnya pada

level E tidak memiliki wewenang tapi mungkin dapat membantu sebagai pedoman jika tidak

ada pedoman yang tersedia di level hirarki diatasnya.

Beberapa nilai-nilai yang penting untuk hirarki GAAP untuk Pemerintah Daerah dan

Negara Bagian :

1. Pedomannya hanya berlaku untuk organisasi pemerintah daerah dan negara bagian –

organisasi yang bukan termasuk kedalam pemerintah daerah dan Negara bagian

mengikuti hirarki GAAP yang serupa .

2. Pernyataan dan Interpretasi GASB adalah keputusan dengan kewenangan tertinggi untuk

pemerintah daerah dan Negara bagian, dan selanjutnya adalah pedoman AICPA.

3. Pernyataan FASB, interpretasi, dan pedoman lainnya tidak memiliki wewenang jika

GASB tidak memberikan wewenang kepada mereka.

F. Definisi “Pemerintah”

Kebanyakan pemerintah daerah dan negara bagian termasuk kabupaten, kotamadya,

pedesaan, dan distrik sekolah yang benar-benar disebut “pemerintah” merupakan subyek hirarki

GAAP pemerintah daerah dan negara bagian. Namun hal ini menjadi sulit untuk menentukan

manakah yang bukan merupakan non profit dan organisasi lainnya bersifat pemerintahan atau

bukan pemerintahan. Dengan demikian, GASB dan FASB bersama-sama menetapkan arti

pemerintah yang sebenarnya.

Defenisi pemerintah menurut pendekatan GASB dan FASB yang digunakan AICPA sebagai

acuan organisasi yang akan diaudit adalah organisassi pemerintah yang meliputi badan hukum

publik dan politik dan organisasi lainnya yang memiliki satu atau lebih kriteria berikut ini :

1. berkekuatan untuk membuat atau memaksakan adanya unsur pajak

2. berkemampuan untuk mengeluarkan hutang yang dibebaskan dari tagihan pajak negara

3. yang dibubarkan secara sepihak oleh pemerintah dengan asset-asetnya langsung dikuasai

oleh pemerintah

16

Page 19: Ch1 Freeman

KESIMPULAN

Akuntansi sering sekali disebut sebagai “bahasa” bisnis. Akuntansi juga merupakan

“bahasa” organisasi-organisasi pemerintah maupun non profit. Meskipun saling berhubungan

dan memiliki arti yang sama, masing-masing memiliki situasi yang berbeda, dan kadang-kadang

memperlakukan suatu situasi dengan konotasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan

demikian, keadaan yang baru dan kadang-kadang menggunakan hal yang umum dalam jalan

yang tidak umum harus diberi catatan khusus.

17

Page 20: Ch1 Freeman

DAFTAR PUSTAKA

Freeman, Robert J. dan Shoulders, Craigh D. 2000. Governmental and Nonprofit

Accounting: Theory and Practice 6 th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc..

18