36
LAPORAN HASIL DISKUSI PROBLEM-BASED LEARNING PBL Blok Komunitas SKENARIO “Ayo Lawan Obesitas dengan Membaca Food Label…” Minggu ke-1 Tanggal 20-24 Februari 2015 Grup C Dwi Aulia Tyas P. Sofia Maharani Putri Rizka Nur Farida Claretta Saraswati Indira Widi M. Intan Rakhma Kinanti Tiara Dian Novitasari Feby Dina Ardiyanti Eryn Patria Perdani Ardhana Kusuma R. Sari Juniarini Raudhatul Jannah Ika Dewi C. Romizah Harun 1

C_KOMUNITAS_1_Ayo Lawan Obesitas Dengan Membaca Food Label

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan PBL Komunitas Food Label

Citation preview

LAPORAN HASIL DISKUSI

PROBLEM-BASED LEARNING

PBL Blok Komunitas

SKENARIO “Ayo Lawan Obesitas dengan Membaca Food Label…”

Minggu ke-1

Tanggal 20-24 Februari 2015

Grup C

Dwi Aulia Tyas P.

Sofia Maharani Putri

Rizka Nur Farida

Claretta Saraswati

Indira Widi M.

Intan Rakhma Kinanti

Tiara Dian Novitasari

Feby Dina Ardiyanti

Eryn Patria Perdani

Ardhana Kusuma R.

Sari Juniarini

Raudhatul Jannah

Ika Dewi C.

Romizah Harun

JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG1

2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 2

ISI................................................................................................................................................................... 3

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI........................................................................................................ 3

B. SKENARIO............................................................................................................................................... 3

C. DAFTAR UNCLEAR TERM........................................................................................................................ 3

D. DAFTAR CUES......................................................................................................................................... 4

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE............................................................................................................... 4

F. HASIL BRAINSTORMING......................................................................................................................... 4

G. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE..................................................................................................... 7

H. HIPOTESIS..............................................................................................................................................21

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................................................................24

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................25

TIM PENYUSUN..............................................................................................................................................27

2

ISI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

10. Supervise education & training

11. Develop and review education material

12. Participate in use of mass media

42. Provide NCP across culture

43. Conduct community-based health promotion

44. Participate in development & evaluation

45. Supervise community-based food & nutrition program

B. SKENARIO

Ayo Lawan Obesitas dengan Food Label….

Konsumsi makanan snack yang tinggi pada anak dan keengganan orang tua meneliti food label disertai

kehidupan yang serba cepat dewasa ini telah mendongkrak angka prevalensi obesitas anak menjadi 35%

tahun lalu. Promosi kesehatan berupa iklan singkat televisi telah dilakukan oleh kementrian kesehatan,

tetapi hasilnya masih diluar harapan. Tahun ini kementrian kesehatan mengadakan kegiatan lomba

promosi kesehatan berbasis media cetak, dalam penyusunan pengusul wajib melengkapi dengan

perencanaan dari SWOT hingga anggaran, ditambah dengan bagaimana promosi kesehatan ini akan

dievaluasi menggunakan indicator yang tepat agar dapat direncanakan program jangka panjangnya.

C. DAFTAR UNCLEAR TERM

No Unclear Term Pengertian

1 Food label

Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar,

tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada

pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan

bagian dari kemasan pangan (Sandjdja et al, 2010)

2 Promosi kesehatan Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran diri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar

mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan

kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai social budaya

setempat dan didukung kebijakan public yang berwawasan

3

kesehatan (Kepmenkes, 2005)

3 SWOT

Suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi

secara internal faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan

(weakness) dan secara eksternal mengenai peluang (opportunities)

dan ancaman (threats), untuk menyusun program aksi sebagai

tindakan dalam mencapai sasaran dan tujuan dengan

memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan

kelemahan dan ancaman. (Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak, 2012)

4 IndikatorSesuatu yang dapat memberikan petunjuk/ keterangan (KLBI,

2002)

5 PrevalensiJumlah total kasus penyakit tertentu yang terjadi pada waktu

tertentu di wilayah tertentu (Dorland, 2009)

D. DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu merencanakan promosi kesehatan berbasis media cetak tentang pembacaan food label

dan obesitas pada anak dengan analisis SWOT, anggaran serta mengevaluasi menggunakan indicator yang

tepat agar dapat direncanakan program jangka panjangnya.

E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1. Apa saja jenis informasi yg dibutuhkan target?

2. Bagaimana identifkasi karakteristik?

3. Apa saja hal-hal yg menarik perhatian target?

4. Metode komunikasi yg seperti apa yang sesuai ?

5. Bagaimana design materinya dalam media cetak?

6. Ilmu mengenai makanan dan gizi apa yang terkini?

7. Bagaimana kebutuhan energy serta gizi makro dan mikro pada anak usia sekolah?

8. Apa saja kriteria keberhasilan edukasi gizi?

9. Bagaima langkah-langkah analisis masalah menggunakan SWOT?

10. Bagaima menyusun anggaran?

F. HASIL BRAINSTORMING

1. Berapa PHI obesitas pada anak dan termasuk kategori apakan dalam scenario tersebut?

Gizi lebih >10%

>10% sudah masuk masalah kesehatan

4

2. Bgm bentuk promsi kshan yg tepat sesuai scenario tsb?

a. Siapa target?

Anak, karena sudah umur sekolah,orang tua menganggap tidak penting. Anak-anak ada

yg sekolah full day sehingga orang tua tidak bisa mengontrol.

Anak, materinya obesitas saja.

Orang tua, cara baca food label dan obesitas.

Orang tua, anak masih susah paham.

Anak dan orang tua, 2 aspek sama-sama penting. Tinggal pembagian materinya saja.

Anak dan orang tua tapi media diberikan untuk orang tua dengan bahasa anak.

Kesimpulan target: anak dan orang tua

b. Jenis Informasi yg dibutuhkan target?

Dikatakan obesitas berdasarkan PHI atau prevalensi, pengertian fool label dalam bahasa

sederhana, cara pembacaan food label.

Bahaya obesitas

Kesimpulan: bahaya obes dan pentingnya food label

c. Identifkasi karakteristik?

Anak

Berumur 6-12 th

Rasa ingin tahu tinggi

Suka yang bergambar, sesuatu yg berwarna

Orang tua

Penentu keputusan, sayang anak, ingin yg terbaik untuk anak

Peduli dengan kesehatan anak

d. Hal-hal apa yang menarik perhatian sasaran?

Gambar-gambar lucu, bahaya obes, kesehatan anak, life cycle obes, warna2 yg menarik

untk anak, penjelasan gambar singkat, role model dengan menyebut merk.

Menyanyi dan menari

e. Tujuan apa yang ingin dicapai?

Pengetahuan target meningkat dan mau melaksanakan apa yang sudah diajarkan

Perubahan perilaku menjadi lebih sehat, dapat melakukan rehablitasi mandiri

Menurunkan prevalensi obesitas pada anak

f. Metode komunikasi yang seperti apa yang tepat digunakan?

Menggunakan bahasa yg mdh dipahami anak

Membuat gambar bercerita

Menggunakan bahasa persuasive

Menggunakan kalimat pertanyaan

5

g. Apa saja jenis-jenis media cetak dan mana yg tepat?

Koran, majalah, poster, leaflet, booklet, mini komik,brosur, pop up

Yang dipilih: booklet

h. Bagaimana design materi dalam booklet?

Halamana depan adalah cover, halalaman pertama penjelesan mengenai orang normal,

halaman kedua adalah penjelesan tentang obesitas, halaman ketiga adalah penjelasan

tentang food label.

Judul, penyebab obes, cara mengatasi, food label, rinci tentang food label.

i. Bagaima cara memberikan penjelasan dengan bahasa yg mudah dipahami?

Menggunakan bahasa persuasive

j. Bagaima kita dapat mengkombinasikan ilmu terkini mengenai makanan dan gizi pada media

tersebut? (Ilmu terkini apa ttg makanan dan gizi terkini?)

Di booklet ada gambar-gambar makanan yang menyebabkan obes

k. Bagaima agar perencanaan media tetap berdasarkan kebutuhan energy gizi makro makro daur

kehidupan anak? ( bagaimana materi mengenai daur kehidupan dan kebutuhan energy gz makro

dan mikro pada anak?)

Memberi makanan alternative

Ada gambar makanan dan penjelasan kandungan gizi

Cara memberi persepsi suatu makanan mengandung apa saja

l. Bgm supaya media tsb hasilnya bisa membedakan scr spesifik mnjelaskan menyimpulkan

permasalahan terkait gizi pd anak?

Menggunakan gambr dg sifat berbeda, menjelaskan dampak obesitas

3. Apa saja kriteria keberhasilan edukasi gizi?

Terjadinya perubahan perilaku, penigkatan pengetahuan

4. Apa saja indicator keberhasilan dari program promosi kesehatan yg dipilih?

Mencapai sasaran, jumlah target sasaran,

80% anak paham dengan booklet yang diberikan dengan alatnya kuisioner

5. Bagaimana langkah-langkah analisis masalah menggunakan SWOT?

Mengisi kelebihan program

Mengisi kelemahan

Mengisi ksempatan

Mengisi ancaman

6. Bagaimana menyusun anggaran?

Dengan memperhatikan jumlah target dan design

Media yang dipakai

6

G. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Jenis informasi yang dibutuhkan target :

Jenis kebutuhan informasi dibagi menjadi 3 :

Kebutuhan informasi Objective

Yaitu kebutuhan yang seharusnya dicapai. Dari skenario sudah dijelaskan bahwa

permasalahan utamanya adalah mengenai terjadinya peningkatan Obesitas pada anak dan

keengganan orang tua membaca Food Label untuk snack anak. Jadi kebutuhan Informasi

Objective adalah tentang Obesitas dan pembacaan food label.

Kebutuhan Informasi Subjective

Yaitu kebutuhan informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari kebutuhan informasi

Obejctive. Dari skenario, dijelaskan bahwa keengganan orang tua membaca label, sehingga

kebutuhan informasi subjective ini adalah tentang pembacaan food label.

Kebutuhan Informasi yang terpenuhi.

Yaitu kebutuhan informasi yang sudah dimiliki namun masih kurang dipahami. Jadi

kebutuhan informasi yang terpenuhi adalah pembacaan food label dan pentingnya food

label.

(Hidayat, 2012)

2. Identifikasi karakteristik target :

a. Anak

Kognitif Perilaku / fisik Sosial / emosional Kebutuhan komunikasi

Memiliki pemahaman

antara realitas dan

fantasi lebih baik

Lebih bisa melakukan

bersih diri dan makan

sendiri

Teman memiliki

peran besar dalam

kehidupan mereka

Memiliki perasaan positif

pada diri sendiri, orang

lain dan dunia mereka

Mengerti motivasi

dalam karakter diri

Belajar dalam

mengikuti peraturan

permainan dan

interaksi

Memerlukan

dukungan dari orang

tua dan contoh

positif bagi hidup

mereka

Mencari dan mencoba

tentang pendapat

pribadi, kemampuan dan

talenta

Mengerti hubungan

antar manusia

Lebih tertarik akan

drama dan olahraga

Memilih teman

dengan jenis kelamin

sama

Dapat diajak untuk

melakukan hal positif

Menggunakan

bahasa yang lebih

keren

Lebih tahu mengenai

body image

Belajar tentang mana

yang benar dan salah

dan dalam membuat

Memiliki perasaan

khawatir dan kebutuhan

untuk di-respect oleh 7

pilihan moral orang lain

Perkembangan dalam

pemecahan masalah

dan berpikir kritis

Lebih bertanggung

jawab pada

perilakunya

Mengembangkan

perilaku eksklusif

Perkembangan dalam

mengerti TV dan

media lain seperti

cara penggunaan

kamera

(UNICEF, 2011)Menurut Anne Hafina, 2010 karakteristik anak dibagi menjadi 6 yaitu :

- Perkembangan Moral

Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan

Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua

Menghargai memberi dan menerima

Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya

- Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisik yang cukup pesat

Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik .

Energik dan aktif

Membedakan perabaan

Masih memerlukan waktu tidur yang banyak

Tertarik pada makanan

- Perkembangan Bahasa

Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata

Mengetahui dan meniru suara-suara

Mengerti terhadap kalimat perintah

Mengajukan pertanyaan

Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi

Memecahkan masalah dengan berdialog

- Perkembangan Kognitif

Mengelompokkan benda-benda yang sejenis

Mengemlompokkan bentuk

Membedakan rasa, bau, dan warna

Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 –10)

Rasa inign tahu yang tinggi

8

Imajinatif

- Perkembangan Sosial dan Emosi

Mengenal aturan

Orientasi bermain

Egosentris

Belajar tentang kerja sama dan berbagi

Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training)

Selalu ingin mencoba sendiri

Menunjukkan ekspresi emosi

Responsif terhadap dorongan dan pujian

Mengembangkan konsep diri

Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian

- Perkembangan Seni

Mendengarkan musik, bernyanyi

Mengikuti irama

Mencipatakan irama

Menggambar

b. Orangtua

- Orang tua memiliki andil dalam mengarahkan anak. Karena anak-anak melakukan

modeling dan imitasi dari lingkungan terdekatnya

- Setiap orang tua menginginkan kebaikan bagi anaknya, baik di dunia maupun di akhirat

(Muthmainnah,tanpa tahun)

- Status pendidikan dan pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap pola asuh anak

(Hiryadi, 2006)

- Mempengaruhi psikologis anak (Simangunsong, 2011)

- Memberikan yang terbaik pada anak agarnantinya anak menjadi insan yang bermanfaat

dan berkualitas.

- Memberikan motivasi kepada anak

- Memfasilitasi anakdengan berbagai sarana pendukung misalnya buku-buku bacaan,

komputer,laptop, internet, dan sebagainya

- Contoh sikap teladan bagi perkembangan karakter anak

(Wright, 2009)

9

3. Hal – hal yang menarik perhatian target

a. Anak

- sesuai dengan lingkungan dan teman temanny misal tokoh kartun favorit

(Simangunsong, 2011)

- cara pembelajaran menggunakan gambar, simbol, dan warna yang dipercaya sangat

disukai anak-anak di seluruh dunia (Buzan, 2007 dalam Widyastuty, 2010).

- Anak senang bermain, saat melaksanakan kegiatan pendidikan hendaknya memasukkan

unsur bermain yang dapat menarik perhatian anak. Misalnya, penyusunan jadwal mata

pelajaran hendaknya diselingi antara mata pelajaran serius seprti IPA, matematika

dengan mata pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani

dan seni budaya dan ketrampilan.

- Anak senang bergerak, hendaknya merancang pembelajaran yang memungkinkan anak

berpindah/bergerak. Karena ada rangsangan warna, bentuk dan sesuatu yang dianggap

baru oleh anak sehingga anak tersebut penasaran dan bergerak untuk mencobanya.

- Anak senang bekerja dalam kelompok, anak SD dalam pergaulannya lebih senang

dengan kelompok sebayanya. Karena mereka belajar aspek proses sosialisasi seperti

belajar dan memenuhi aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung

dengan yang diterimanya, belajar bersaing sportif, belajar menerima tanggung jawab.

- Anak senang memperagakan/ merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung, anak

akan lebih tertarik untuk langsung mencoba apa yang dia peroleh/dengarkan daripada

hanya sekedar duduk dan memperhatikan. Apalagi berhubungan dengan subjek

kesukaannya.

b. Orangtua

- Kelainan dan gangguan yang dialami anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan

(Lubis, 2009)

- Informasi yang diberikan sesuai dengan kondisi sosial ekonomi (simangunsong, 2011)

- Menurut Anne Hafina, 2010 karakteristik orang tua ada 3 macam, yaitu :

- Otoriter : kaku, tegas, suka menghukum, kurang ada kasih sayang serta simpatik,

orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka, serta mencoba

membentuk tingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung

mengekang keinginan anak, orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan

kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian, dan hak anak dibatasi tetapi

dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa.

- Demokratis : selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima,

selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anakanaknya.

10

- Permisif : selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama

sekali.

4. Metode komunikasi yang digunakan :

- Menurut Depeartemen Kesehatan tahun 2008, metode promosi kesehatan berdasarkan

teknik komunikasi terdiri dari:

1. Metode penyuluhan langsung.

Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan

sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD),

pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dan lain-lain.

2. Metode yang tidak langsung.

Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan

sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Contohnya

publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dan sebagainya.

- Intensif, kontinyu, persuasif (Pitriawanti, 2010)

- Menurut Hariananda, 2012 metode komunikasi ada 3 yaitu :

1. Komunikasi tindakan satu arah. Yaitu menyampaikan informasi dari komunikator

yang tujuannya membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi satu

arah ini biasanya menggunakan media untuk penyampaian informasinya.

2. Komunikasi Interaksi. Dimana komunikasi ini terjadi dua arah yang arahnya

bergantian. Terjadi interaksi tanya jawab dalam komunikasi tersebut.

3. Komunikasi Transaksi. Yaitu komunikator memberikan informasi kemnudian

komunikan memberikan tanggapan. Dan tanggapan tersebut diterjemahkan oleh

komunikator untuk tujuan pribadi.

- Kesimpulannya, metode komunikasi yang digunakan adalah metode tidak langsung

karena menggunakan media booklet.

5. Design materi :

a. Booklet secara umum

Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk

tulisan dan gambar (Aini, 2011)

Kriteria booklet :

menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas,

menggunakan huruf besar dan tebal,

menggunakan huruf > 10 pt,

11

dikemas menarik dan kata yang digunakan ekonomis

( Aini, 2011)

tidak lebih dari 30 halaman bolak balik

buku berukuran kecil dan tipis

berisi tulisan dan gambar

(BPTP Jambi,2011)

Bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-

larangan kepada khalayak dan berbentuk cetakan.

Tujuan akhir dari pembuatan buklet adalah agar masyarakat yang menjadi target

pesan memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media tersebut

(Yudita, 2013)

b. Design booklet

Cover

Isi pengertian obesitas ,penyebab obesitas, dampak obesitas , tanda(indicator obesitas)

dan bahaya obesitas, cara pencegahan , kebutuhan energy anak berdasar AKG, pengertian

food label, cara membaca food label, zat gizi makro dan mikro beserta fungsi dan contoh

bahan makanannya

Ditambahkan dengan blank space berupa kalimat tanya seperti “tahukah anda”. Dengan

contoh pertanyaan bahwa orang dengan obesitas memiliki tagihan rumah sakit lebih

besar 36% dari orang dengan BB normal (Sara McLanahan, 2006)

Dalam hal pemilihan warna

Dalam pemakaian warna memilih warna biru karena lebih menggambarkan dengan jelas

atau menarik perhatian dari segi rancangan media dan menjelaskan suatu kepercayaan

dari segi pendidikan itu sendiri. (Marta, 2013)

ilustrasi yang menarik, pemilihan warna, penggunaan headline yang tepat, menggunakan

white space atau ruang kosong (Andrian, 1999)

6. Ilmu terkini terkait gizi dan makanan yang akan dicantumkan pada booklet :

a. Pedoman Gizi Seimbang

Merupakan penyempurnaan dari PUGS (Pedoman Gizi Seimbang). Empat pilar gizi seimbang

yaitu (1) mengkonsumsi pangan beraneka ragam, (2) membiasakan perilaku hidup bersih, (3)

melakukan aktivitas fisik, (4) memantau untuk mempertahankan berat badan normal.

12

Pesan umum gizi seimbang

1. Syukuri dan nikmati anekaragaman makanan

2. Perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk mengandung tinggi protein

4. Biasakan mengonsumsi anekaragaman makanan pokok

5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak

6. Biasakan sarapan

7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan

9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir

10. Lakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

(Kodyat,2014)

b. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 6-19 tahun:

1) Biasakan makan 3x sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga, ini penting dilakukan

untuk menghindari/mengurangi anak-anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan

tidak bergizi.

2) Biasakan konsumsi ikan dan sumber protein lainnya, pemilihan protein yang baik adalah

yang dapat memenuhi asam amino esensial (tidak dapat disintesa tubuh), konsumsi protein

hewani memiliki kualitas asam amino esensial yang komplit daripada konsumsi protein nabati

dan ikan dianjurkan dikonsumsi lebih banyak daripada daging karena mengandung asam

lemak tidak jenuh dan mikronutrien.

3) Perbanyak sayuran dan cukup buah-buahan, karena buah juga mengandung gula (fruktosa

dan glukosa) yang beresiko meningkatkan kadar gula darah maka dari itu perlunya

mengkonsumsi sayur dan buah beragam agar kebutuhan vitamin, mineral serta serat dapat

terpenuhi.

4) Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah, dengan membawa bekal anak

tidak perlu jajan yang kadang kualitasnya belum terjamin dan minum air putih yang cukup

sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.

5) Batasi mengkonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan manis, asin dan berlemak

harus dibatasi karena berhubungan dengan penyakit kronis tidak menular seperti diabetes

melitus, hipertensi, dan penyakit jantung.

6) Biasakn menyikat gigi minimal 2x sehari (setelah makan dan sebelum tidur), penting

dilakukan untuk mencegah kerusakan dan pengeroposan gigi. (Kemenkes RI, 2014)

c. Mengenai masalah keamanan gizi:

13

Tentang masalah keamanan pangan. Dimana banyak jajanan disekolah yang mengandung BTP

terlarang dan banyak di konsumsi oleh anak pada saat jajan di sekolah.

7. Kebutuhan energy, zat gizi makro dan mikro anak sesuai AKG :

a. Zat gizi makro

Umur Energi

(Kkal)

Protein

(gram)

Lemak

(gram)

Karbohidrat

(gram)

4-6 tahun 1600 35 62 220

7-9 tahun 1850 49 72 254

Fungsi Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai

penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.( Hutagalung,2004)

Fungsi dan Peranan Protein

Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut

antara lain:

1. Katalisis enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim

dan hampir semua enzim adalah protein.

2. Transportasi dan penyimpanan Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein

spesifik.

Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di

dalam otot oleh mioglobin.

3. Koordinasi gerak Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.

Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh

flagela.

4. Penunjang mekanis Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan

protein fibrosa.

5. Proteksi imun Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta

berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.

6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf terhadap rangsang

spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang

sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein

reseptor pada sinapsis.

7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan

14

diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf

mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein

(Santoso, H. 2008)

Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membran sel,

mediator aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh,

pelindung organorgan tubuh serta pelarut vitamin A, D, E, dan K. Penambahan lemak dalam

makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di

dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein

dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi. (sartika, 2008)

b. Zat gizi mikro

Vitamin A : Untuk penglihatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak

(Ely, hal : 9-12).

Vitamin D : Digunakan untuk penyerapan dan metabolism kalsium dan fosfor yang

berperan sebagai pembentukan tulang dan gigi. Jika terjadi difisiensi vitamin

D akan menyebabkan kelainan pada tulang dan gangguan pada penyerapan

kalsium

(Buchner, 2009) (Almatsier, 2009).

Vitamin C : Untuk pembentukan kolagen gigi, antioksidan, dan kekebalan tubuh

(Damanik, 2010).

Fe : Untuk alat angkut O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat

angkut electron di dalam tubuh, untuk kemampuan belajar dan kekebalan

tubuh. Jika terjadi difisiensi Fe akan menyebabkan terhambatnya

perkembangan neurologis anak pada saat sekolah dan menyebabkan

retardasi pertumbuhan

(W Hadrawi, 2011 hal : 26-37) (Georgieff, 2007).

Iodine : Mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Defidiensi iodine dapat

menyebabkan berkurangnya produksi hormone tiroid yang mengakibatkan

pembentukan organ dan fungsi terganggu, proses tumbuh kembang

terganggu, sehingga pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan fisik

terhambat yaitu pendek

(Moore, 2012) (Buchner, 2009).

Kalsium : Merupakan bagian komposisi tulang dan gigi untuk memberikan kekuatan

serta rigiditas kepada jaringan tersebut (Georgieff, 2007).

15

8. Kriteria keberhasilan edukasi gizi :

- Peningkatan pemahaman terhadap permasalahan yang terjadi

- Perubahan perilaku masyarakat terhadap permasalahan yang terjadi

- Penurunan presentase anak sekolah dengan kegemukan dan obesitas

(Kemenkes RI, 2014; Kemenkes RI, 2012)

Selain itu, menurut Marilyn et al tahun 2006, kriteria keberhasilan edukasi dapat dilihat dari

beberapa segi, antara lain:

- Dari segi perilaku misalnya konsumsi makanan beragam

- Dari segi pengetahuan yaitu pengetahuan akan makanan sehat, pentingnya sarapan, jenis

makanan dll bertambah

- Dari segi perilaku / kebiasaan makan yaitu kebiasaan seseorang untuk memilih makanan

sehat. Hal ini diawali dengan perubahan perilaku kemudian diikuti dengan perubahan

berikutnya sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

- Selain itu juga perilaku dalam persiapan dan proses pemasakan yang baik dan aman.

Peningkatan kesehatan dan perkembangan fisik anak-anak sekolah, kebiasaan makan yang baik

meningkat, pengetahuan dan sikap tentang peranan makanan bergizi bagi kesehatan

berkembang, anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang produksi,

pengolahan, pengawetan, penyimpanan dan pemilihan pangan yang erat kaitannya dengan

konsumsi pangan dan gizi

(Suhardjo, 1996 dalam Septiarini, 2008)

9. Langkah – langkah penyusunan SWOT :

a. Langkah 1

Mengumpulkan kata kunci. Misalnya, demografi penduduk, status kesehatan masyarakat,

sumber-sumber pendanaan ksehatan, dan status media tehnologi yang digunakan saat ini.

Setelah data-data tersebut dikumpulkan dan dianalisi, kemampuan dari organisasi didaerah

tersebut dinilai.

b. Langkah 2

Data yang sudah dikumpulkan dan diurutkan ke daam empat kategori, yakni kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan umumnya berasal dari faktor-

faktor dari dalam organisasi, sedangkan peluang dan ancaman ini biasanya muncul dari faktor-

faktir eksternal organisasi, survey organisasi merupakan cata efektif untuk mengumpulkan

beberapa informasi seperti data pada keungan organisasi, operasional, dan proses

(carpenter,2006)

16

c. Langkah 3

Melibatkan pengembangan matriks SWOT untuk setiap alternatif bisnis dengan berbagai

pertimbangan. Misalnya, sebuah rumah sakit mengevaluasi perkembangan Ambulatori Pusat

Bedah (ASC). Mereka melihat dua pilihan; yang pertama adalah memiliki ASC tersebut, dan

yang kedua adalah bekerjasama dengan dokter-dokter setempat. Panel ahli di rumah sakit akan

menyelesaikan matriks SWOT yang terpisah untuk setiap alternatif.

Matriks SWOT:

d. Langkah 4

Melibatkan memasukkan analisis SWOT ke dalam proses pengambilan keputusan untuk

menentukan alternatif bisnis yang terbaik yang memenuhi rencana strategis keseluruhan

organisasi.

Setelah melihat dari tabel tersebut, maka terdapat empat alternatif bagi perusahaan untuk

melakukan strategi pemasaran produknya. Alternatif-alternatif strategi pemasaran tersebut

antara lain:

1) Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang

eksternal. Strategi SO berusaha dicapai dengan menerapkan strategi ST, WO, dan WT.

Apabila perusahaan mempunyai kelemahan utama pasti perusahaan akan berusaha

menjadikan kelemahan tersebut menjadi kekuatan. Jika perusahaan menghadapi

ancaman utama, perusahaan akan berusaha menghindari ancaman jika berkonsentrasi

pada peluang yang ada.

2) Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang eksternal yang ada. Salah satu alternatif strategi WO adalah

17

dengan perusahaan melakukan perekrutan dan pelatihan staf dengan kemampuan dan

kualifikasi yang dibutuhkan.

3) Strategi ST (Strength-Threat)

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari

ancaman jika keadaan memungkinkan atau meminimumkan ancaman eksternal yang

dihadapi. Ancaman eksternal ini tidak selalu harus dihadapi sendiri oleh perusahaan

tersebut, bergantung pada masalah ancaman yang dihadapi, seperti halnya faktor

perekonomian, peraturan pemerintah, gejala alam, dan lain sebagainya.

4) Strategi WT (Weakness-Threat)

Posisi ini sangat menyulitkan perusahaan , akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi

perusahaan untuk mengatasi posisi yang menyulitkan ini. Perusahaan harus

memperkecil kelemahan atau jika memungkinkan perusahaan akan menghilangkan

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal yang ada guna pencapaian

tujuan perusahaan.

(Gretzky,2010)

10. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran beserta langkah – langkah menyusun

anggaran :

Cara penyusunan anggaran dari perencanaan sampai pelaksanaan:

a. Persiapan/perencanaan

- Pertemuan keompok kerja, advokasi, sosialisasi

- Bahan ATK dan penggandaan

- Transportasi

- Paket pertemuan (konsumsi, dll)

b. Pelaksanaan

- Promosi kesehatan dengan booklet

- Bahan ATK dan penggandaan

- paket pertemuan (konsumsi, dll)

- cetak booklet :jumlah, jenis kertas, ukuran

- distribusi Booklet (Kemenkes RI, 2010).

Sedangkan angkah langkah menyusun anggaran menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun

2007:

18

a. mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan. Sebaiknya membuat daftar seluruh

sumberdaya temasuk prioritasnya.

b. Identifikasi Surmber dana yang ada

c. Mengumpulkan seluruh informasi mengenai sumber daya yang dibutuhkan. Misalnya

harga ATK, dilihat dari katalog harga.

d. Membuat tabel anggaran.

11. Jenis-jenis media cetak:

Jenis-jenis Fungsi Karakteristik Bahasa

Booklet Untuk menyampaikan

pesan-pesan kesehatan

dalam bentuk buku, baik

tulisan maupun gambar

Berbentuk buku, isinya

berupa tulisan dan

gambar.

Informatif

Leaflet - Menyampaikan

pesan-pesan

melalui selebaran.

biasanya pesan

yang disampaikan

lebih rinci

- untuk memberikan

keterangan

deskripsi singkat

pada suatu

masalah

Terdiri dari selembar

kertas, tidak terdapat

lipatan,

Informatif

Flip chart

(lembar balik)

Biasanya berbentuk buku.

setiap halaman

berbentuk gambar, dan

halaman belakang berisi

keterangan

Informatif

Rubrik Untuk memberikan

informasi tentang

masalah kesehatan

Informasi terdapat pada

majalah atau surat

kabar

Informatif dan

persuasif

Poster - Memberikan

informasi lewat

gambar dan juga

Berbentuk lembaran,

ukuran kertas lebih

besar. gambar lebih

Pemberitahuan,

propaganda, dan

19

tulisan

- memberikan pesan

infomasi kesehatan

secara singkat

untuk

mempengaruhi

orang banyak

- Untuk memperkuat

pesan yang telah

disampaikan

melalui media

massa lain

dominan. mempunyai

frekuensi tinggi dapat

dilihat berkali-kali,

selembaran kertas yang

berisi tulisan dengan

kalimat-kalimat yang

singkat dan padat, berisi

gambar-gambar yang

sederhana serta

mendukung isi kalimat.

berisikan banyak

gambar-gambar dengan

sedikit kata-kata,

biasanya ditempelkan

pada suatu tempat yang

mudah dilihat dan

banyak dilalui orang

misalnya pinggir jalan,

papan pengumuman,

dlll

persuasif

Flyer

(selebaran)

Bentuk seperti leaflet tapi

tidak dilipat

Terdiri dari selembar

kertas, tidak terdapat

lipatan

Informatif

Foto Memberikan informasi

yang menarik orang

Informasi melalui

gambar

(Notoatmodjo, 2005)

(sutrisno, edy dan priyatin, Yogyakarta)

(citerawati, 2011)

(Pansimas.org, 2012)

H. HIPOTESIS

20

a. Hipotesis DK 1

21

Obesitas anak 35%Solusi Penyebab

- Konsumsi snack tinggi- Enggan membaca food label- Kehidupan serba cepat

Program kesehatan

Media cetak

Target

Orang tua dan anak

Booklet

Desain, materi, dan anggaran

SWOT

Evaluasi

Indikator

Kriteria keberhasilan

b. Hipotesis DK 2

22

Orang tua enggan membaca food labelObesitas anak

Promosi kesehatan

Media elektronikMedia cetak

Target :Target utama intervensi

: anakTarget promosi

kesehatan : orang tua

Jenis informasi: Kebutuhan informasi objective :

mengenai obesitas Kebutuhan informasi subjektif :

cara membaca food label Kebutuhan informasi terpenuhi :

pengertian food label

Tujuan : Pengetahuan tentang

obesitas dan food label meningkat

Target termotivasi untuk melakukan informasi yang disampaikan

Adanya perubahan perilaku

Target dapat melakukan rehabilitasi mandiri

Menurunkan angka prevalensi obesitas pada anak

Jenis media cetak : Booklet

Metode media komunikasi :Metode 1 arah (secara tidak

langsung menggunakan media) dilakukan dengan intensif,

continue(berkelanjutan), dan persuasive( mengajak)

Design materi : Cover Isi (mengenai obesitas, kebutuhan energy

anak menurut AKG, mengenai food label, zat makro dan mikro beserta contoh bahan makanan)

Isu terkini : Pedoman gizi

seimbang Keamanan

pangan

23

Analisa SWOT

Penyusunan anggaran dana

Kriteria keberhasilan :

peningkatan pemahaman ada perubahan perilaku penurunan prevalensi anak sekolah obes

(peningkatan kesehatan dan perkembangan fisik anak sekolah)

ada perub perilaku kebiasaan menjadi trend pola hidup ( pemilihan makanan sehat )

kebiasaan untuk persiapan makanan aman dan sehat

Evaluasi

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Dalam promosi kesehatan, terdapat 2 metode berdasarkan teknik komunikasi yaitu metode langsung

dan tidak langsung. Metode langsung adalah apabila promotor bertemu langsung dengan

respondennya, sedangkan metode tidak langsung adalah apabial interaksi diperantarai oleh suatu

media. Dalam scenario ini sudah ditentukan promosi kesehatan menggunakan media cetak, sedangkan

media cetak yang dipilih kelompok kami adalah booklet. Booklet dipilih karena dalam booklet hal yang

ingin dijelaskan dapat dijelaskan lebih rinci.

Sedangkan dalam menyusun proposal suatu promosi kesehatan, kita perlu menyusun analisa SWOT

serta rencana anggara untuk program kerja jangka panjang.

B. REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu pertama ini menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

mengenai gizi komunitas terutama dibagian promosi kesehatan

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Buchner, B., et al.2009.Health Growth and Nutrition in Children.Barilla Center for Food and Nutrition.

2. Georgieff, Michael K.2007.Nutrition and the developing Brain : Nutritien Priorities and Measurement.

The American Journal of Clinical Nutrition. America.

3. Ely, Walimah. Perbaikan Gizi di Indonesia. Diakses pada 16 November 2014.

http://www.damandiri.or.id/file/elywalimahipbcover.pdf.

4. Hadrawi, W.2011.Hubungan antara Asupan Zat Gizi, Penyakit Infeksidan pengasuhan dengan Status

Perkembangan Motorik Kasar Baduta Usia 6-8 Bulan yang Mendapat Suplemen Taburia di Kabupaten

Pangkap Tahun 2011.Universitas Hasanuddin.

5. Moore, Mary.2012.Terapi Iet dan Nutrisi.Jakarta : Hipokrotes.

6. Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama.

7. Aini, Fadilah.2011.Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja melalui Media Booklet

terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Santri tentang Kesehatan Reproduksi di Pesantren Darul

Hikmah dan Pesantren Ta’dib Al-Syakirin di Kota Medan tahun 2010.Universitas Sumatra Utara.

8. Hiryadi. 2006. Hubungan Karakteristik Orang Tua Dan Pola Asuh Keluarga Dengan Sikap

Asertif Siswa SMA Di Kota Banjarmasin .Universitas Indonesia, Jakarta.

9. Yudita, S.P. 2013. Perancangan Promosi Wisata Budaya Kabupaten Tanah Datar Dalam Media

“Booklet”. Padang. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas

Negeri Padang.

10. Wright, Norman. 2009. Menjadi Orang Tua Yang Bijaksana. Andi Offset:Yogyakarta

11. Muhmainnah.tanpa tahun.Kontribusi Pola Asuh Orang Tua dalam Pendidikan Karakter

12. BPTP Jambi.2011.Booklet dan Buku Saku

13. Widyastuty, Susana M.A. 2010 Menggunakan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Menulis.

Pusat Pengembangan Anak 10-776. Klaten

14. UNICEF. 2011. Communication with Children. United Nations Children’s Fund (UNICEF) November

2011. ISBN : 978-0-578-09512-7

15. Sara McLanahan et al. 2006. Children’s Obesity. www.futureofchildren.org . Vol 16 / no 1/ Spring 2006

16. Marilyn S et al. 2006. Evaluation of a USDA Nutrition Education Program for Low Income Youth. J Nutr

Educ Behav. 2006 ; 38 :30-41. (Research Article)

17. Sugiyanto. Karakteristik Anak SD

18. Marta, Zovan. 2013. Perancangan Komunikasi Visual Promosi Wisata Kabupaten Solok dalam Media

Booklet. Program Studi Desain Komunikasi Visual. Jurusan Seni Rupa. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Negeri Padang.

25

19. Hidayat, Khoirul. 2012. Perilaku Pencarian Informasi Guru dalam Memanfaatkan Internet untuk

Memenuhi Kebutuhan Informasi di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

20. Hariananda, Syahputra. 2012. Analisis Strategi Komunikasi Antar Pribadi Yayasan Pusat Kajian dan

Perlindungan Anak dalam Melakukan Pendampingan Anak Jalanan di Kota Medan. Skripsi. FISIP.

Universitas Sumatera Utara. Medan

21. Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta

22. Kodyat,Benny A.2014.Pedoman Gizi Seimbang 2014

23. Bintaria, Dinatia. 2011. Pengaruh Penyuluhan denganMetode Ceramah dan Poster terhadap Perilaku

Konsumsi Makanan Jajanan Murid di SD Kelurahan Pincuran Kerambil Kecamatan Sibolga Sambas Kota

Sibolga Tahun 2011. Skripsi.Universitas Sumatera Utara

24. Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan

Obesitas pada Anak Sekolah. Jakarta

25. Gretzky,Wayne.2010.Strategic Planning and SWOT Analysis

26

TIM PENYUSUN

A. KETUA

1. Sari Juniarini 125070306111001

B. SEKRETARIS

1. Claretta Saraswati 125070300111031

2. Eryn Patria Perdani 125070301111019

C. ANGGOTA

1. Dwi Aulia Tyas P. 125070300111001

2. Sofia Maharani Putri 125070300111010

3. Rizka Nur Farida 125070300111016

4. Indira Widi M 125070300111042

5. Intan Rakhma Kinanti 125070300111052

6. Tiara Dian Novitasari 125070301111011

7. Feby Dina Ardiyanti 125070301111012

8. Ardhana Kusuma R. 125070305111004

9. Raudhatul Jannah 125070307111006

10.Ika Dewi Chotijah 125070307111011

11.Romizah Harun 125070307111019

D. FASILITATOR

Mbak Widhi

E. PROSES DISKUSI

1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mengarahkan mahasiswa apabila topik yang dibicarakan melenceng dari pembahasan yang

sebenarnya

- Memberikan clue yang mudah dipahami oleh mahasiswa

2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa memahami cara penyusunan anggaran dana dan analisis SWOT

27

- Mahasiswa mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan media cetak

28