Upload
michael-larson
View
75
Download
4
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBIMBINGDr.Nazwir Nazar Sp.B
Cleft lip (bibir
sumbing)
D E F I N I S I
Suatu kondisi dimana terdapatnya celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada bagian bibir yang berwarna sampai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung. Celah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral, dan jika celah terdapat pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral.
EMBRIOLOGYPada awal perkembangan, wajah janin adalah
daerah yang dibatasi disebelah cranial oleh lempeng neural, di caudal oleh pericardium, dan di lateral oleh processus mandibularis arcus pharyngeus, dan di lateral oleh processus mandibularis arcus pharyngeus pertama kanan dan kiri. Ditengah-tengah daerah ini terdapat cekungan ektoderm yang dikenal stomodeum. Pada dasar cekungan terdapat membrana buccopharyngeal. Pada minggu keempat, membrana buccophryngeal pecah sehingga stomodeum berhubungan langsung dengan usus depan (foregut).
Primodium kavum nasi tampak sebagai cekungan pada ujung bawah processus frontonasalis yang sedang berkembang, membaginya menjadi processus nasalis medialis dan processus nasalis lateralis. Processus nasalis medialis membentuk philtrum pada bibir atas dan premaxilla. Processus maxillaris meluas ke medial, membentuk rahang atas dan pipi, dan akhirnya menutupi premaxilla dan menyatu pada garis tengah.
Bibir atas dibentuk oleh pertumbuhan processus maxillaris arcus pharyngeus maxillaris saling bertemu di garis tengah dan bersatu, juga dengan processus nasalis medialis. Jadi bagian lateral bibir atas dibentuk oleh processus maxillaris dan bagian medial atau philtrum dibentuk oleh processus nasalis medialis dengan bantuan processus maxillaris.
MOTAA N YMulut meluas dari bibir sampai isthmus faucium, yaitu
perbatasan mulut dengan faring. Dibagi menjadi vestibulum oris, yaitu bagian antara bibir dan pipi diluar, dengan gusi dan gigi didalam, dan cavitas oris propria, yaitu bagian diantara arcus alveolares, gusi, dan gigi geligi. Vestibulum oris adalah rongga mirip celah yang berhubungan dengan dunia luar melalui rima oris. Bila rahang terkancing, vestibulum berhubungan dengan cavitas oris dibelakang gigi molar ketiga pada kedua sisi. Diatas dan dibawahnya vestibulum dibatasi oleh lipatan balik membran mukosa bibir dan pipi pada gusi. Cavitas oris propria memiliki atap yang dibentuk oleh palatum durum didepan dan palatum molle dibelakang. Dasar mulut sebagian besar dibentuk oleh dua pertiga anterior lidah dan oleh lipatan balik membrane mukosa sisi lidah pada gusi diatas mandibula.
MOTAA N Y
Atap mulut disarafi oleh nervus palatinus dan nervus nasopalatinus. Serabut-serabut saraf berjalan dalam nervus maksillaris. Dasar mulut disarafi oleh nervus lingualis, sebuah cabang nervus mandibularis. Serabut-serabut pengecapan berjalan dalam chorda tympani, cabang nervus facialis.
MOTAA N Y
I n s I d e n
Insiden bibir sumbing di Indonesia belum diketahui. Hardjo-wasito dengan kawan-kawan di propinsi Nusa Tenggara Timur antara April 1986 sampai Nopember 1987 melakukan operasi pada 1004 kasus bibir sumbing atau celah langit-langit pada bayi, anak maupun dewasa di antara 3 juta penduduk. Fogh Andersen di Denmark melaporkan kasus bibir sumbing dan celah langit-langit 1,47/1000 kelahiran hidup. Hasil yang hampir sama juga dilaporkan oleh Woolf dan Broadbent di Amerika Serikat serta Wilson untuk daerah Inggris. Neel menemukan insiden 2,1/1000 penduduk di Jepang.
E t I o p a t o g e n e s I s
Penyebab terjadinya labioschisis belum diketahui dengan pasti. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa labioschisis muncul sebagai akibat dari kombinasi faktor genetik dan faktor-faktor lingkungan. Di Amerika Serikat dan bagian barat Eropa, para peneliti melaporkan bahwa 40% orang yang mempunyai riwayat keluarga labioschisis akan mengalami labioschisis. Kemungkinan seorang bayi dilahirkan dengan labioschisis meningkat bila keturunan garis pertama (ibu, ayah, saudara kandung) mempunyai riwayat labioschisis. Ibu yang mengkonsumsi alkohol dan narkotika, kekurangan vitamin (terutama asam folat) selama trimester pertama kehamilan, atau menderita diabetes akan lebih cenderung melahirkan bayi/ anak dengan labioschisis.
Kepala dan leher dibentuk oleh beberapa tonjolan dan lengkungan, antara lain processus frontalis, processus nasalis medialis dan lateralis, processus maksillaris, dan processus mandibularis. Kegagalan penyatuan tonjolan maksilla dan tonjolan hidung medial akan menimbulkan labioschisis yang terjadi unilateral atau bilateral. Kelainan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang diduga mengakibatkan labioschisis.
M a n s j o e r
INSUFISIENSI ZAT
OBAT TERATOLOGIK
I N F E K S I
GENETIK
K AL S I F K AI IS
K AL S I F K AI IS
K AL S I F K AI IS
L IKALAJG
I NE
S
MASALAH ASUPAN MAKANANMASALAH DENTAL
PENATALAKSANAAN
TAHAP SEBELUM OPERASI1
2
3
TAHAP SEWAKTU OPERASI
TAHAP SESUDAH OPERASI
TAHAP SEBELUM OPERASI1
RULE
OF
TEN
2 TAHAP SEWAKTU OPERASI
3 TAHAP SESUDAH OPERASI
Bibir dirawat secara terbuka mulai hari pertama pasca bedah
Luka operasi dibersihkan dari sisa-sisa bekuan darah dan kotoran, setelah dibersihkan luka operasi diberi salep antibiotik
Jahitan diangkat pada hari kelima sampai hari ketujuh
PERAWATAN
LUKA
P NE C E G H AA N
TERIMA KASIH