cmc dan bmc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cmc dan bmc

Citation preview

TANYA:Kami baru membeli Test Gauge Ashcroft dilengkapi dengan Calibration Certificat Report, sbb: Certificat I.D. : 0 - 21030Customer Control : N/ASerial : CM - 134738Pressure Range : 0 ~ 20000 psigSub division : 20 psigAccuracy : 0,1 %Tolerance allowed : +/- 20 psigDate of Calibration : 11/06/2006 ( Kelihatannya dibaca 6 November 2006, sebab ditempat lain, tanggal SK standar tertulis 03/16/2005) Dalam sertifikat dicantumkan setiap nominal koreksinya 0 psig, kecuali pada nominal 14000 dan 16000 psi, koreksinya masing-masing = 4 psig. Dan pada nominal 10000 psi tercantum hysterisis = 0,025 %. Kami tidak melihat dimana dicantumkan ketidakpastian pengukuran.Kami sudah menanyakan kepada Ashcroft, sampai sekarang belum dijawab.Oleh karena itu kami menanyakan kepada Bapak, apakah ketidakpastiannya dapat diambil dari accuracy 0,1 % atau dari toleransi +/- 20 psi atau yang mana ?Terima kasih atas jawaban dan kerjasamnya. JAWAB: Menginterpretasikan data dari report tersebut, saya dapat memberikan gambaran sbb: Tolerance allowed 20 psig menyatakan kesalahan terbesar yang diijinkan untuk alat tersebut ( 0.1% x Full Scale) = (0.1% x 20000 psig) = 20 psig, bapak pastinya masih ingat bahwa pernyataan kelas untuk sebuah pressure gauge adalah % of Full Scale bukan % of reading. Dengan kata lain, dalam seluruh rentang ukur alat tersebut ( 0 ~ 20000 psig) kesalahan maksimum yang diijinkan supaya alat tersebut tidak keluar dari kelas akurasi 0.1% adalah 20 psig. Mengenai ketidakpastian dari alat ukur tersebut untuk seluruh rentang ukurnya bapak perlu menggabungkan nilai 4 psig, 0.025% x 20000 psig = 5 psig dan 20 psig yang semuanya diberlakukan sebagai ketidakpastian baku tipe B berdistribusi normal dengan semi-range setengah dari nilai-nilai tersebut dengan pembagi sebesar akar 3. Perlu diperlakukan demikian karena bila bapak mengacu pada spesisifkasi standar BS 837, atau JIS 7505 atau standar pressure gauge yang lain, accuracy class 0.1% memiliki makna maksimum error 0.1%, memiliki maksimum hysteresis 0.1% dan batas-batas variasi lainnya. Wassallam, DONNY Kemampuan Pengukuran Terbaik (Best Measurement Capability): definisi EA_04 Ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai oleh laboratorium dalam lingkup akreditasinya, pada saat melakukan (kurang-lebih) kalibrasi rutin standar pengukuran hampir ideal yang ditujukan untuk mendefinisikan, merealisasikan, menyimpan atau mereproduksi satuan dari satuan besaran tersebut atau satu atau lebih nilainya, atau pada saat melakukan (kurang-lebih) kalibrasi rutin alat ukur hampir ideal yang dirancang untuk mengukur suatu besaran. Asesmen BMC laboratorium kalibrasi yang diakreditasi harus didasarkan pada metode yang dijelaskan dalam dokumennya tetapi hendaknya didukung atau dikonfirmasi dengan bukti eksperimental Kemampuan Kalibrasi dan Pengukuran (Calibration and Measurement Capability - CMC): definisi JCRB kemampuan penguuran di dalam pangkalan data uji banding utama (key comparisons data base - KCDB) - yang telah di peer review - dari sebuah lembaga metrologi nasional atau lembaga yang ditunjuk untuk memberikan ketertelusuran ke SI dalam kerangka kerja saling pengakuan antar lembaga metrologi nasional (CIPM MRA) CMC, sebagaimana digunakan dalam CIPM MRA hendaknya:dilakukan sesuai dengan prosedur yang didokumentasikan dan budget ketidakpastian yang telah ditetapkan dalam sistem manajemen mutu lembaga metrologi nasional, dilakukan secara rutin (regular basis), dapat diberikan kepada semua pelanggannya CMC adalah tingkatan tertinggi kalibrasi atau pengukuran yang (dalam kondisi normal) ditawarkan kepada pelanggan, yang dinyatakan dalam tingkat kepercayaan 95%, dan seringkali dinyatakan sebagai Best Measurement Capability kontribusi ketidakpastian untuk CMC, mencakup kontribusi ketidakpastian yang terbawa (inherent) dalam peralatan pelanggan yang terbaik yang ada selama kalibrasi atau pengukuran di lembaga metrologi nasional, sedangkan kontribusi ketidakpastian (termasuk akibat transportasi) peralatan pelanggan sebelum atau sesudah kalibrasi atau pengukuran di lambaga metrologi nasional tidak diperhitungkan. Dari dua definisi di atas, jelas bahwa BMC atau CMC adalah kemampuan kalibrasi atau pengukuran yang ditawarkan oleh laboratorium kalibrasi (BMC) atau lembaga metrologi nasional (CMC) kepada pelanggannya.............. dalam definisi BMC dinyatakan bahwa BMC harus didukung dengan bukti experimental, sedangkan dalam definisi CMC dinyatakan bahwa CMC adalah kemampuan yang telah di-peer review atau dimuat di dalam key comparison data base, yang dalam prakteknya harus didukung oleh bukti eksperimental berupa hasil key/supplementary/bilateral comparisons antar lembaga metrologi nasional Dalam praktek di laboratorium kalibrasi yang diakreditasi oleh KAN, seringkali laboratorium tidak mengetahui "target ketidakpastian" yang hendak ditawarkan kepada pelanggannya.....bahkan seringkali atau pada umumnya yang dilakukan oleh laboratorium adalah menghitung "secara teoritis" dan menghendaki ketidakpastian (BMC) yang sekecil-kecilnya, padahal ketidakpastian tersebut sebenarnya tidak dikehendaki oleh pelanggannya bahkan ........untuk jenis alat yang diklaim dalam lingkupnya ketidakpastian yang kecil tersebut sebenarnya tidak diperlukan............................. Di dalam skema saling pengakuan antar lembaga akreditasi maupun antar lembaga metrologi nasional, selalu dinyatakan "claimed Best Measurement Capabilities"atau"claimed Calibration and Measurement Capabilities" artinya baik BMC maupun CMC adalah suatu nilai yang dikehendaki oleh laboratorium kalibrasi (BMC) atau lembaga metrologi nasional (CMC) dan klaim tersebut harus didukung oleh bukti-bukti teoritis (misalnya: uncertainty budget, yang secara teoritis berisi taksiran nilai dari kontribusi ketidakpastian) dan bukti eksperimental (misalnya: hasil uji banding yang memuaskan dengan ketidakpastian yang setingkat dengan BMC atau CMC yang diklaim, atau control chart yang telah mengakomodasi semua sumber daya laboratorium yang menunjukkan bahwa besarnya variasi yang disebabkan oleh sumber daya tersebut tidak melebihi BMC atau CMC yang diklaim, bahkan secara lebih ekstrim karena mencakup saling pengakuan antar standar pengukuran nasional yang dikelola oleh lembaga metrologi nasional, CMC yang dimuat di appendix C CIPM MRA harus sudah didukung dengan hasil uji banding) dengan logika di atas, sudah sewajarnya bahwa klaim BMC atau CMC harus terlebih dahulu didasarkan pada "jenis alat ukur atau standar yang dikehendaki dapat dilayani" berikutnya dari informasi tersebut, dapat ditetapkan "target ketidakpastian" yang akan ditawarkan dan kemudian diklaim sebagai BMC atau CMC, tahap berikutnya diperlukan "system design" supaya klaim BMC atau CMC tersebut dapat dicapai, dalam tahap design ini model matematis pengukuran dipelajari kemudian kontribusi dari masing-masing sumber ketidakpastian diestimasi dan dihitung dan didokumentasikan dalam sebuah uncertainty budget, sehingga sumber daya laboratorium dapat diatur sedemikian rupa estimasi atau asumsi kontribusi ketidakpastian dari setiap sumber dapat dicapai .............., sebagai contoh, berapa resolusi alat ukur yang akan digunakan, seberapa ketat kondisi lingkungan harus diatur, seberapa tinggi tingkat kompetensi personel diperlukan ........ dan seterusnya berikutnya, apabila ketidakpastian yang diperoleh dari tahap design tadi dapat dicapai..... berikutnya apakah dalam praktek ketidakpastian tersebut dapat dicapai............. sebagai contoh bila kemudian mengikuti sebuah program uji banding, dan dengan ketidakpastian yang sesuai dengan uncertainty budget hasil design tadi ternyata hasilnya OUTLIER, berarti klaim BMC atau CMC tersebut dalam praktek tidak dapat dicapai oleh laboratorium atau ternyata dari control chart variasi hasil pengukuran pada tingkat kepercayaan 95% lebih besar dari BMC atau CMC artinya klaim tidak didukung oleh bukti eksperimental, dan konsekuensi logisnya BADAN AKREDITASI tidak dapat menetapkan BMC sesuai dengan klaim laboratorium atau dalam skema CIPM MRA, RMO CMC reviewers atau JCRB reviewers tidak dapat mendukung klaim CMC dari sebuah lembaga metrologi nasional...... Jadi, BMC ditetapkan oleh Badan Akreditasi idealnya harus didukung oleh bukti teoritis dan eksperimental demikian juga CMC yang disetujui oleh JCRB untuk dimuat dalam appendix C- CIPM MRA Lebih khusus, laboratorium kalibrasi hendaknya meng- klaim BMC sesuai dengan uncertainty limit dari alat yang dikehendaki untuk ditawarkan kepada pelanggannya melalui lingkup akreditasinya............dalam kondisi seperti ini maka evaluasi ketidakpastian dari setiap kali pekerjaan kalibrasi lebih bersifat sebagai pengecekan apakah semua pengaturan sumber daya laboratorium sedang berjalan efektif dan laboratorium dapat melaporkan ketidakpastian sesuai dengan "target ketidakpastian" untuk jenis alat tersebut, bila ya, berarti laboratorium berhak untuk melaporkan ketidakpastian sesuai dengan "target ketidakpastian" tetapi bila tidak seharusnya perlu untuk memeriksa ulang, apakah penyebab pembesaran ketidakpastian tersebut berasal dari karakteristik alat yang dikalibrasi atau dari variasi sumber daya laboratorium yang sedang out of control, bila berasal dari karakteristik alat yang dikalibrasi maka valid untuk melaporkan ketidakpastian yang lebih besar dari target ketidakpastian, tetapi bila ternyata penyebabnya adalah variasi sumber daya laboratorium yang sedang out of control, perlu dilakukan pengukuran ulang karena dalam kondisi tersebut pembesaran ketidakpastian adalah kesalahan laboratorium dan hal ini bisa menyebabkan pemilik alat - dalam kondisi terjelek - harus menyatakan alat tsb out of spec yang kemudian bisa berimplikasi investasi tak perlu bagi pemilik alat.................... bila ternyata pengukuran sesaat menunjukkan variasi sumber daya yang lebih baik dari normal, perlukah laboratorium kalibrasi menerbitkan sertifikat dengan ketidakpastian yang lebih kecil dari target ketidakpastian (BMC)-nya ????? tentunya tidak, karena yang harus dijamin dapat dicapai oleh laboratorium bukanlah kondisi sesaat tetapi kondisi rutin, sehingga pelanggan dapat menggunakan lingkup akreditasi sesuai dengan tujuannya, yaitu memilih laboratorium kalibtasi yang dapat memberikan ketidakpastian sesuai dengan uncertainty limit yang memungkinkan evaluai compliance with "specification (standard maupun user defined)" dari alat yang dikalibrasi tersebut............... SEMOGA TULISAN DI ATAS DAPAT MENJADI BAHAN RENUNGAN KITA, pada saat ini dalam diskusi antara ILAC dan BIPM dan antara organisasi metrologi regional dan organisasi kerjasama akreditasi nasional, sedang diusulkan definisi kemampuan pengukuran yang dapat berlaku lebih umum baik untuk laboratorium kalibrasi maupun lembaga metrologi nasional, istilah BMC dan CMC secara lebih umum diusulkan untuk dicakup dalam istilah MC (measurement capability) yang diusulkan untuk memiliki definisi berikut: "mutu hasil pengukuran dari suatu besaran tertentu yang secara rutin dapat diberikan oleh sebuah laboratorium yang melakukan kalibtasi dalam kondisi tertentu, sebagaimana diases oleh lembaga yang kompeten"2.3. dengan catatan:1. ukuran kemampuan pengukuran mencakup ketidakpastian pengukuran, rentang ukur atau nilai besaran untuk jenis besaran tertentu dan pembuktian ketertelusuran metrologis, dan kondisi tertentu mencakup sistem mutu dan kondisi lingkungan 2. kemampuan pengukuran biasanya dinyatakan dengan BMC dalam akreditasi laboratorium atau CMC dalam saling pengakuan antar lembaga metrologi nasional. Konsep dan makna BMC dan CMC dapat dipandang ekivalen............ semoga semua tulisan di atas bermanfaat untuk dilanjutkan dengan diskusi terbuka melalui mailing list ini salam Donny Purnomo