13
MAKALAH BAHASA INDONESIA TEKNIK HIBRIDA MONOSEKS PADA IKAN NILA Disusun oleh: Abudi C44100048 Didit Adyat Subaweh C54100066 Diwa Perkasa C54100071 Lucia Pamungkasih Santoso C54100018 Muhammad Khoyrul Prasetyo C54100010 Kelas : A.02 Dosen : Henny Krishnawati TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TEKNIK HIBRIDA MONOSEKS PADA IKAN NILA

Disusun oleh:

Abudi C44100048

Didit Adyat Subaweh C54100066

Diwa Perkasa C54100071

Lucia Pamungkasih Santoso C54100018

Muhammad Khoyrul Prasetyo C54100010

Kelas : A.02

Dosen : Henny Krishnawati

TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA

INTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan berkah dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara

membudidaya ikan nila dengan baik. Sebab ikan nila mempunyai potensi baik di

bidang kesehatan maupun ekonomi.

Penyusun dalam menyusun karya tulis ini banyak mengalami hambatan-

hambatan. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima

kasih:

1. Ibu Henny Krishnawati selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.

2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada kami.

3. Serta semua teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan karya

tulis ini.

Semoga kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan

dorongan dalam penyelesaian karya tulis ini, mendapat pahala yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini tidak luput

dari kesalahan-kesalahan baik dalam bab penyusunan maupun isinya. Meskipun

demikian mudah-mudahan ada manfaatnya bagi penyusun khususnya dan para

pembaca umumnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

siapa saja yang membaca.

Bogor, Desember 2010

PENYUSUN

Page 3: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

1.1 Latar belakang masalah ..........................................................................1

1.2 Rumusan masalah ...................................................................................1

1.3 Tujuan ....................................................................................................1

BAB II KERANGKA TEORI ......................................................................2

2.1 Pengertian teknik hibrida monoseks ........................................................2

2.2 Jenis ikan nila yang dapat dikonsumsi ....................................................2

BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................4

3.1 Kurangnya produksi ikan nila untuk diekspor .........................................4

3.2 Peluang ekspor ikan nila .........................................................................5

3.3 Penerapan teknik hibrida monoseks pada ikan ........................................6

3.3.1 Memroduksi benih tunggal kelamin ...............................................6

3.3.2 Pemeliharaan benih tahap I ............................................................7

3.3.3 Pemeliharaan benih tahap II ...........................................................8

3.3.4 Pemeliharaan benih tahap III ..........................................................8

3.3.5 Pengangkutan benih .......................................................................9

BAB IV PENUTUP ........................................................................................11

4.1 Kesimpulan ............................................................................................11

4.2 Saran ......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................12

Page 4: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Minat masyarakat terhadap ikan nila masih sangat tinggi. Kandungan protein

yang tinggi serta rasanya yang gurih menjadi daya tarik masyarakat terhadap ikan nila.

Tingginya minat masyarakat lokal maupun mancanegara ini, menjadi celah para

pengusaha ikan untuk mengekspor ikan nila. Namun tidak tertutup kemungkinan juga

bagi para peternak ikan lokal untuk memanfaatkan kesempatan ini.

Pengembangbiakan ikan nila ini terbilang tidak terlalu rumit. Karena ikan ini

tergolong ikan yang mudah dipelihara. Namun, tingginya permintaan tidak diimbangi

dengan produksi yang memadai. Sehingga dibutuhkan suatu cara yang mampu

meningkatkan produksi ikan nila tersebut. Teknik Hibrida Monoseks adalah salah satu

cara untuk mengatasi masalah tersebut. Cara ini dapat memproduksi ikan nila lebih

banyak daripada cara konvensional pada umumnya.

1.2 Rumusan masalah

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penyusun merumuskan masalah sebagai

berikut:

1) Mengapa produksi ikan nila kurang memadai untuk diekspor?

2) Bagaimana peluang ekspor ikan nila?

3) Apakah teknik monoseks pada ikan nila dapat meningkatkan produksinya?

1.3 Tujuan

1) Memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai produksi ikan nila;

dan

2) Mengetahui cara yang tepat untuk meningkatkan ekspor nila.

Page 5: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian teknik hibrida monoseks

Teknik ini sudah dilakukan di Pulau Jawa sejak tahun 1998. Hibrida Monoseks

bertujuan untuk men-'jantan'-kan bibit ikan nila yang nantinya akan tumbuh menjadi

dewasa dengan penggunaan hormon metiltestoteron. Hal ini berkaitan dengan

pertumbuhan bibit jantan lebih cepat 87-91% daripada betina. Sehingga waktu panen ikan

pun lebih cepat. Sebab bibit jantan butuh waktu 4 bulan untuk mencapai bobot 450-500

gr/ekor, betina butuh 6 bulan.

Hormon metiltestoteron dapat diperoleh melalui testis sapi. Karena testis sapi

mengandung kadar testoteron lebih tinggi daripada mencit, domba, dan kambing. Hormon

tersebut dibuat dengan cara mengiris-iris testis sapi menjadi kepingan kecil berukuran

5cm. Kemudian potongan tersebut dimasukan dalam oven bersuhu 60' C. Setelah

cairannya hilang sebagian besar, tambahkan metil alkohol 70%. Campuran ini menjadi

senyawa utama dalam penjantanan larva ikan nanti. Lalu masukan campuran tersebut ke

dalam kolam berisi larva ikan yang berumur 3-5 hari. Karena larutan tersebut akan

memaksa larva menjadi larva jantan berkat hormon metiltestoteron. Tingkat

keberhasilannya pun sampai 90%.

2.2 Jenis ikan nila yang dapat dikonsumsi

Secara umum, jenis-jenis ikan nila dapat digolongkan menjadi dua kelompok,

yaitu ikan nila konsumsi dan ikan nila hias. Jenis ikan nila konsumsi adalah jenis-jenis

ikan nila yang dikomsumsi atau dimakan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal

dari hewani. Sementara Ikan nila hias umumnya diperuntukan untuk memenuhi kepuasan

batin dengan cara memeliharanya sebagai hiasan di dalam akuarium atau kolam-kolam

taman.

Pada umumnya hampir semua jenis ikan nila dapat dikonsumsi. Misalnya saja

nila lokal, nila gift, nila nifi atau nila merah. Hal ini disebabkan daging ikan nila

mengandung kalogen yang jumlahnya jauh lebih rendah daripada daging ternak sehingga

daging ikan lebih empuk dan mudah dicerna. Selain itu fillet nila sangat digemari pasar

dunia karena warna dagingnya putih bersih, kenyal, dan tebal seperti daging ikan kakap

merah. Rasanya pun netral (tawar) sehingga mudah diolah untuk berbagai rasa masakan.

Page 6: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Kurangnya produksi ikan nila untuk diekspor

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang

perikanan. Dengan luas wilayah laut 7,9 juta km2

serta luas pertambakan dan kolam ikan

yang tersebar di beberapa provinsi menyebabkan Indonesia disebut negara kaya ikan.

Sehingga bukan tidak mungkin kalau Indonesia dapat merajai bisnis perikanan di dunia.

Dalam hal ekspor hasil perikanan Indonesia menghadapi tantangan yang cukup

beragam. Tantangan ini tidak hanya bersifat tarif dan non-tarif. Akan tetapi, harmonisasi

legalisasi perikanan serta peraturan tentang impor dan pemasaran hasil perikanan dari

negara perlu diperhatikan juga. Berdasarkan ketetapan ini kriteria yang harus dipenuhi

oleh fasilitas pengolahan hasil perikanan untuk memenuhi syarat kesehatan dan

kebersihan harus diuraikan secara rinci. Padahal untuk memenuhinya produsen

memerlukan tambahan biaya yang tidak sedikit.

Dari keragaman jenis ikan yang ada, udang dan tuna merupakan primadona

ekspornya padahal masih ada jenis lain yang tidak kalah pamornya namun

pembudidayaannya belum berkembang, salah satunya adalah nila.

Ada sejumlah alasan mengapa nila sangat digemari pasar dunia. Warna

dagingnya putih bersih, kenyal, dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Rasanya pun

netral (tawar), sehingga mudah diolah untuk berbagai rasa masakan. Karena merupakan

hasil budi daya, pasokannya bisa diperoleh setiap saat tanpa terpengaruh musim. Namun

permintaan ekspor ikan nila di dunia masih kurang dari angka kebutuhannya, malah

hanya baru bias memenuhi setengahnya.

Ekspor nila dari Indonesia hingga saat ini hanya mampu melayani tak lebih dari

0,1% dari permintaan pasar dunia. Melihat pasar yang masih begitu menganga, sektor

bisnis budi daya ikan bernama latin oreochromis niloticus ini di dalam negeri juga bisa

didongkrak menjadi salah satu andalan buat pemasukan devisa negara. Harga nila asal

Indonesia di pasaran ekspor pun lumayan tinggi, setiap kilogramnya rata-rata US$ 5, alias

hampir Rp 50.000.

Page 7: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

3.2. Peluang ekspor ikan nila

Ikan nila digemari hampir di berbagai belahan dunia. Ikan nila disukai berbagai

bangsa karena dagingnya tebal seperti ikan kakap, terutama ikan nila yang berwarna

merah. Tak heran permintaan ekspor terhadap ikan nila sangatlah tinggi. Banyak

pengusaha kelas atas, menengah, sampai kelas bawah seperti nelayan meraup keuntungan

yang tinggi. Hal ini yang mendorong beberapa pengusaha, terutama pengusaha kelas

menengah menekuni bisnis usaha ikan nila ini.

Negara asal Kuantitas (pon) Nilai (US$)

Harga Rata-

Rata

($/lb)

Taiwan 15.951.959 10.237.387 0,64

Kostarika 750.889 1.786.868 2,38

Kolombia 494.913 1.129.261 2,28

Indonesia 330.357 615.922 1,86

Lain-lain 740.212 892.087 1,21

Total 18.268.330 14.661.525 0,80

Sumber: U.S. Departement of Commerce, 1993

Permintaan pasar dunia meningkat dari tahun ke tahun untuk semua jenis ikan

nila. Di Indonesia yang beriklim tropis dan perairannya subur, ikan nila dapat tumbuh

sampai ukuran 1 kg hanya dalam waktu pemeliharaan 6-8 bulan.

Menurut Direktorat Jendral Perikanan, ekspor nila dalam bentuk fillet beku pada

tahun 1993 mencapai 56% dari total impor nila Amerika. Indonesia menduduki

urutan keempat sebagai pemasok nila ke USA setelah Taiwan, Kostarika,

Kolombia. Data terakhir (2007) dari Departemen Kelautan dan perikanan,

menyebutkan ekspor fillet beku nila ke berbagai negara mencapai 10.000 ton.

Sedangkan harga daging ikan nila fillet beku pada tahun 2008 mencapai $4-$5

(Rp40.000,00 - Rp50.000,00) per kg.

Dari data yang didapat, ikan nila memberikan keuntungan yang besar. Letak

Indonesia yang berada di garis khatulistiwa menyebabkan budidaya ikan nila lebih

diminati karena iklimnya yang tropis sehingga ikan nila mudah untuk dibudidayakan.

3.3. Penerapan teknik hibrida monoseks pada ikan nila

Ikan nila merupakan ikan yang mempunyai sifat-sifat unggul. Namun, dalam

proses budi dayanya, ikan nila sangat mudah kawin silang dan bertelur secara liar.

Akibatnya, kepadatan kolam meningkat.

Page 8: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

Di samping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat pertumbuhannya sehingga

diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai ukuran konsumsi yang diharapkan.

3.3.1. Memproduksi benih tunggal kelamin

Untuk mengatasi kekurangan ikan nila tersebut, dikembangkan metode

kultur tunggal kelamin (monoseks). Dalam metode ini hanya benih jantan saja

yang dipelihara karena ini hanya benih jantan saja yang dipelihara karena ikan

nila jantan memang tumbuh 2-3 kali lebih cepat dari ikan nila betina. Salah satu

cara untuk untuk memproduksi benih ikan nila, yaitu dengan sistem hibridisasi

antar jenis tertentu.

Menurut hasil penelitian, kawin silang (hibridisasi) antar jenis (spesies)

dalam genus Oreochromis dapat menghasilkan keturunan pertama (F1) yang

hampir 100% jantan.

Kawin silang dapat menghasilkan keturunan yang sifat-sifatnya kurang

baik dan sangat bervarias. Sisi negatif ini muncul bila terjadi kawin antar-

individu hibrida (F1). Bahkan bila kawin liar berlanjut dapat mengakibatkan

langkanya ikan murni. Ini tentu tidak dikehendaki, sebab sifat unggul ikan

menjadi menurun. Kendala lain usaha hibridisasi ini adalah sukar diperoleh induk

murni sebagai bibit untuk dikawinsilangkan. Stok murni ikan O.nilotica,O.

Homorum, O aureus, dan lain-lain masih harus diimpor dari luar negeri. Bagi

pengusaha besar tentu bukan masalah besar karena yang dibutuhkan hanya izin

khusus impor. Namun, pemerintah sangat hati-hati untuk memberi izin impor

jenis-jenis ikan baru, mengingat banyak kemungkinan dampak buruk bila ikan

baru berinteraksi dengan ikan-ikan asli. Dengan demikian, harus diteliti benar-

benar sebelum mengintroduksikan jenis ikan baru.

Perlu dikemukakan bahwa kawin silang antara O. niloticus jantan dan O.

mosambicus betina menghasilkan keturunan pertama (F1) yang masih terdiri

jantan dan betina. Namun, sifatnya sudah lebih baik dari sifat induknya, yaitu

pertumbuhannya lebih cepat.

3.3.2. Pemeliharaan benih tahap I

Setelah dilakukan pemilihan induk yang berkualitas, selanjutnya perlu

dilakukan tahap pemeliharaan induk agar dapat menghasilkan benih yang unggul.

Page 9: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

Pemeliharaan benih tahap I sebaiknya dilakukan di kolam tanah. Bak

semen tidak dianjurkan karena terlalu luas. Persiapan kolam tanah harus

dilakukan 7 hari sebelum digunakan. Bila dipergunakan kolam tanah, luasnya

tidak lebih dari 500 . Luas kolam yang ideal adalah 100 , kolam diisi air

sedalam 60-80 cm. Padat penebaran di kolam ini 30-50 ekor .

Makanan selama masa pemeliharaan terdiri dari organisme renik maupun

yang sudah agak lebih besar , seperti cacing, siput air yang lunak, jentik-jentik

berbagai serangga air. Selain itu, juga perlu diberi pakan tabahan berupa dedak,

bekatul, bungkil kacang, atau pakan buatan pabrik yang berukuran remah.

Namun, karena pakan pabrik itu mahal, tidak dianjurkan untuk digunakan.

Untuk menambah pakan alami, lebih baik dilakukan pemupukan ulang.

Pemupukan ini dilakukan setelah 10 hari penebaran benih. Pupuk yang digunakan

berupa pupuk kandang kering sebanyak 20 kg atau pupuk kandang basah empat

keranjang sebanyak 50 kg. Pupuk tersebut diletakan di dalam empat buah

keranjang. Dua keranjang diletakan di depan pintu masuk dan dua keranjang di

sudut kolam. Dengan cara itu, pupuk kandang akan membusuk sedikit demi

sedkit dan menyebar ke seluruh kolam secara bertahap. Pupuk organik itu akan

menarik serangga-serangga untuk bertelur di situ dan larva akan menjadi

makanan bergizi bagi benih ikan.

Benih ikan dipanen setelah dipelihara selama 30 hari atau berukuran 6-8

cm dengan berat 10-15 g/ekor. Bila tak terserang hama, derajat kehidupan

mencapai 60-75%.

3.3.3. Pemeliharaan tahap II

Pemeliharaan benih tahap II merupakan kelanjutan dari

pemeliharaan benih tahap I. Jadi, benih yang ditebarkan pada awal

pembenihan ini sudah cukup kuat. Jika pemeliharaan 2 bulan, benih sudah

berukuran 15-17cm dengan berat badan 30-40 g/ekor. Pada tahap

pemeliharaan ini, benuh ikan sangat rakus dan cepat pertumbuhannya,

sehingga perlu pakan tambahan yamg lebih banyak .

Pemupukan ulang juga sangat dianjurkan. Bahan dan cara

pemberian pakan tanbahan sama dengan pemeliharaan tahap I. Benih pada

Page 10: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

tahap ini dipanen pada bobot 30-50 g/ekor. Ukuran ini sudah dapat

dikonsumsi sendiri atau dijual sebagian benih.

3.3.4. Pemeliharaan benih tahap III

Pemeliharaan ini sebagai kelanjutan dari pembenihan tahap II.

Tempat peeliharaannya ialah kolam, sawah, atau di keramba jaring apung

yang bermata jaring 1-1,27 cm. Lama pemeliharaan di sini sangat

tergantung permintaan. Ada konsumen menghendaki benih berukuran 100

g dan ada juga yang 200 g. Untuk ukuran 100 g, lama pemeliharaan 1

bulan, sedangkan untuk 200 g, lama pemeliharaannya 2 bulan.

Pembenihan tahap ini dapat juga untuk tujuan produksi ikan

konsumsi. Untuk pertumbuhan yang cepat, pada tahap awal benih

sebaiknya dipilih yang jantan saja. Padat tahap ini natara 4-5 ekor .

Pemupukan ulang sama seperti tahap sebelumnya, tetapi selang waktu 7-

10 hari. Pakan tambahan yang diberikan sama seperti pada pembenihan

tahap II. Bila pemeliharaan dilakukan di dalam jaring apung, makanan

untuk ikan tergantung sepenuhnya kepada pakan buatan.

3.3.5. Pengangkutan benih

Benih ikan yang sudah dipanen dan siap untuk didstribusikan, perlu

ditangani secara khusus dalam proses pengemasan. Hal ini untuk

mencegah kematian ikan selam pengangkutan. Cara pengangkutan ikan

ada dua sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.

1. Sistem terbuka

Sistem terbuka berlaku untuk pengangkutan jarak dekat dan

pengangkutan yang membutuhkan waktu pendek. Wadah yang

dipergunakan dapat berupa ember, keranjang pikulan dari bambu yang

kedap air (tidak bocor), dan bisa juga digunakan kendil (periuk) dari

tanah liat. Benih ikan diletakan di dalam wadah yang telah diberi

sedikit air. Wadah ditutup dengan penutup sederhana berupa anyaman

bambu atau daun agar tidak mudah terkejut.

Page 11: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

Cara pengangkutannya dapat dengan dipikul, diangkut dengan

sepeda. Pada zaman dahulu, kenadaraan sebanyak dan semodern

sekarang, benih selalu dibawa dengan wadah terbuka seperti diatas.

Kemudian, diangkut dengan kereta api atau cikar. Kadang benih yang

diangkut itu harus menginap di jalan sehingga pembawanya perlu

untuk mengganti air agar ikantidak mati.

2. Sistem tertutup

Sistem tertutup digunakan untuk pengangkutan benih ikan jarak

dekat maupun jarak jauh. Wadah yang digunakan ialah kantong

plastik. Untuk jarak dekat kantong plastik tidak perlu diisi oksigen,

sedangkan untuk jarak jauh katong harus ditambah dengan gas

oksigen.

Kantong-kantong yang telah diisi ikan itu diletakan ditempat yang

teduh. Kantong-kantong ini dikemas lagi dalam kardus. Di dalam

kemasan diselipkan es-es yang ditaruh di dalam kantong-kantong

kecil.

Untuk pengangkutan jarak jauh, perlakuan yang diberikan harus lebih

cermat. Air yang digunakan untuk proses pengangkutan harus mempunyai

nilai pH 7,0, tidak mengandung zat besi, , dan . Total alkanitas

sebagai 90 ppm atau lebih.

Benih ikan yang sudah besar dapat diberi penenang agar ikan tidak

meronta-ronta. Untuk itu, dibubuhkan MS 222 sebanyak 0,1-1 g/5 l air, atau

Quuinaldine 115-130 ppm, atau garam dapur 0,5%. Setelah sampai di tempat

tujuan, ikan dipindahkan ke dalam air yang biru. Biasanya ikan akan hidup

normal kembali. Namun, daya tahan terhadap penambahan obat pembius

akan tidak sama untuk setiap ikan. Oleh karena itu, penggunaannya harus

dicoba-coba dahulu.

Page 12: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

BAB IV

PENUTUP

4. 1 Kesimpulan

Ikan nila memiliki banyak manfaat baik sebagai ikan hias maupun sebagai

ikan konsumsi. Tekstur daginnya yang khas berwarna putih serta tebal membuat

ikan nila mudah diolah menjadi bahan pangan lain sehingga dilirik oleh para

konsumen. Kebutuhan akan ikan nila di dunia yang tinggi, menjadi salah satu

celah bisnis dalam salah satu ekspor ikan. Namun persediaan ikan nila itu sendiri

terbilang kurang untuk menyuplai ketersediaan permintaan dunia.

Teknik hibrida monoseks dapat menjadi solusi bagi para peternak ikan

nila. Teknik ini dapat mempercepat proses panen ikan nila. Sehingga dalam waktu

yang sama, dapat memeroleh panen 1-2 kali. Kemudahan dalam penerapannya,

teknik ini membuat hampir semua peternak ikan dapat melakukannya. Oleh

karena itu, hal tersebut dapat menjawab kebutuhan ikan nila dalam pasar dunia.

4. 2 Saran

Dalam makalah ini, penyusun memberikan beberapa saran sehingga dapat

bermanfaat jika ada penelitian lebih lanjut tentang pentingnya ikan nila untuk

dibudidayakan. Beberapa saran yang berasal dari penyusun adalah

1. mahalnya hormon yang digunakan, sehingga para peternak menengah

ke bawah merasa tidak mampu untuk membelinya,

2. kurang penyuluhan kepada para peternak terkait teknin hibrida

monoseks tersebut, sehingga belum banyak peternak yang paham akan

teknik ini,

3. pemetaan data dari berbagai pihak yang terkait terutama kepada

Direktorat Jendral Perikanan dan Kelautan untuk diperbaharui setiap

tahunnya.

Page 13: Contoh Makalah Bahasa Indonesia Hibrida Monoseks

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2009. Bibit ikan nila unggul monoseks jantan. (terhubung berkala)

http://nilanirwana.blogspot.com/2009/jadi-jantan-tanpa-operasi.html (16

Desember 2010).

Nazaruddin. 1993. Komoditi Ekspor Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya.

Subroto, Toto.2007. Budi Daya Ikan di Kolam Air Deras. Jakarta: Karya Mandiri

Pratama.

Suyanto, S Rachmatun. 2010. Pembenihan & Pembesaran Nila. Jakarta: Penebar

Swadaya.