Upload
teguhcemenk84
View
63
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ukl-upl
Citation preview
LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN UKL & UPL
SEMESTER I ‐ 2013
INDUSTRI SUKU CADANG DAN KOMPONEN KENDARAAN RODA DUA, TIGA DAN EMPAT ATAU
LEBIH
DI KAWASAN INDUSTRI JABABEKA KABUPATEN BEKASI – JAWA BARAT
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri Jababeka
Desa Harjamekar, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat Telp. (021) 8984.0418 Fax (021) 8984.0417 ‐ 0416
JUNI 2013
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I – 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING i
KATA PENGANTAR
Setiap usaha dan/atau kegiatan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan di
sekitarnya baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup, maka kewajiban pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
untuk memaksimalkan dampak positif dan menekan dampak negatif menjadi seminimal
mungkin merupakan tanggung jawab setiap pelaku usaha dan/atau kegiatan.
Untuk memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL & UPL) yang telah mendapat
rekomendasi dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No. 660.2.1/
588/TL&ADL/BPLH Tanggal 18 Juli 2011, dan sebagai wujud peran aktif pemrakarsa
kegiatan dalam pelestarian lingkungan hidup, maka PT. Dharma Electrindo Manufacturing
bermaksud menyusun Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL untuk periode Semester
I – 2013.
Kepada seluruh pihak‐pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini, kami
ucapkan banyak terima kasih.
Bekasi, Juni 2013 PT. Dharma Electrindo Manufacturing
Ir. Endang Ahmad Zakaria Direktur
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING ii
DAFTAR ISI
SURAT PENGANTAR …………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………… I ‐ 1
1.1. Tujuan dan Kegunaan Penyusunan Laporan Pemantauan
Lingkungan ………………………………………………………………………. I ‐ 1
1.2. Dasar Hukum ……………………………………………………………………. I ‐ 1
1.2.1. Undang‐undang ……………………………………………………… I ‐ 1
1.2.2. Peraturan Pemerintah …………………………………………….. I ‐ 2
1.2.3. Keputusan Presiden ……………………………………………….. I ‐ 2
1.2.4. Peraturan dan Keputusan Menteri ……………………………. I ‐ 2
1.2.5. Peraturan Daerah …………………………………………………… I ‐ 4
1.2.6. Estate Regulation …………………………………………………… I ‐ 4
1.3. Identitas Perusahaan …………………………………………………………. I ‐ 4
1.4. Lokasi Kegiatan dan Luas Lahan …………………………………………. I ‐ 5
1.5. Deskripsi Kegiatan …………………………………………………………….. I ‐ 5
1.5.1. Jenis dan Kapasitas Produksi ………………………………….. I ‐ 5
1.5.2. Proses Produksi …………………………………………………….. I ‐ 7
1.5.3. Kebutuhan Air Bersih ……………………………………………… I ‐ 8
1.5.4. Kebutuhan Energi ……………………………………………… I ‐ 8
1.5.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tanggap
Darurat …………………………………………………………………. I ‐ 8
1.6. Perkembangan Lingkungan Sekitar ……………………………………… I ‐ 10
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI …………………………………………………… II ‐ 1
2.1. Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan .. II ‐ 1
2.2. Evaluasi …………………………………………………………………………… II ‐ 12
2.2.1. Komponen Fisik Kimia ………………………………………….. II ‐ 12
A. Kualitas Air Badan Penerima ………………………….. II ‐ 12
B. Peningkatan Volume Limbah B3 …………………….. II ‐ 14
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING iii
C. Limpasan Air Hujan ………………………………………. II ‐ 14
D. Kualitas Udara ………………………………………………. II ‐ 14
E. Kebisingan …………………………………………………… II ‐ 17
2.2.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya ………………….. II ‐ 18
A. Kesempatan Kerja ………………………………………….. II ‐ 18
B. Kesehatan Karyawan …………………………………….. II ‐ 18
2.2.3. Komponen Lingkungan Binaan ………………………………. II ‐ 19
A. Estetika Lingkungan ……………………………………… II ‐ 19
BAB III KESIMPULAN ………………………………………………………………………………. III ‐ 1
3.1. Efektifitas Pengelolaan Lingkungan ……………………………………. III ‐ 1
3.2. Kendala yang Dihadapi ………………………………………………………. III ‐ 2
3.3. Kesesuaian Hasil Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Dengan Dokumen UKL & UPL …………………………………………….. III ‐ 2
LAMPIRAN
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1. Jenis dan Kapasitas Produksi …………………………………………………… I ‐ 5
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan …………………………………… II ‐ 2
Tabel 2.2. Matriks Upaya Pemantauan Lingkungan …………………………………… II ‐ 7
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING v
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan ……………………………………………………………… I ‐ 6
Gambar 1.2. Diagram Alir Proses Produksi Wiring Harness & Sensor Parking … I ‐ 9
Gambar 2.1a. Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Lantai 1 ……….. II ‐ 10
Gambar 2.1b. Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Lantai 1 ………. II ‐ 11
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 DAFTAR ISI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Laporan Hasil Uji Laboratorium
Lampiran 2 : Copy Rekening Listrik
Lampiran 3 : Copy Rekening Air
Lampiran 4 : Check List Pemeriksaan APAR
Lampiran 5 : Bukti Pembuangan Limbah Non Ekonomis ke TPA Burangkeng
Lampiran 6 : Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Limbah B3 Antara PT. Multi
Hanna Kreasindo dengan PT. Dharma Electrindo Manufacturing
No. 003/TRP‐MHK/MOU/III/2012
Manifest Limbah B3
Lampiran 7 : Surat Izin Kepala BPLH Kabupaten Bekasi No. 600.3/100/PPKL/
BPLH/2012 tanggal 2 November 2012 tentang Izin Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah B3 PT. Dharma Electrindo
Manufacturing
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENYUSUNAN LAPORAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Penyusunan Laporan Pemantauan Lingkungan ini dimaksudkan untuk memenuhi
kewajiban seperti tertuang dalam Dokumen UKL & UPL yang telah mendapat rekomendasi
dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No. 660.2.1/588/TL & ADL/
BPLH Tanggal 18 Juli 2011. Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Pemantauan
Lingkungan adalah :
Melakukan analisis terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak akibat kegiatan
industri suku cadang dan komponen kendaraan roda dua, tiga dan empat atau lebih.
Mengevaluasi upaya pengelolaan limbah/cemaran yang telah dilakukan akibat kegiatan
industri suku cadang dan komponen kendaraan roda dua, tiga dan empat atau lebih.
Menentukan tindakan perbaikan pengelolaan yang perlu dilakukan terutama yang
berkaitan dengan upaya efisiensi dan minimalisasi limbah/cemaran dalam menjaga
kemampuan sumber daya alam dan lingkungan hidup di area PT. Dharma Electrindo
Manufacturing.
Mengevaluasi tindakan‐tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat
pencapaian target dan menentukan upaya penyempurnaan yang diperlukan untuk
mencapai target yang telah ditetapkan.
Sebagai bahan evaluasi atau pengawasan bagi instansi yang berwenang dalam
pemenuhan peraturan perundangan yang berlaku di bidang lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan.
1.2. DASAR HUKUM
Laporan Pemantauan Lingkungan kegiatan industri suku cadang dan komponen
kendaraan roda dua, tiga dan empat atau lebih PT. Dharma Electrindo Manufacturing disusun
berdasarkan peraturan perundang‐undangan yang ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa
peraturan perundangan‐undangan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup yang diacu dalam penyusunan laporan pemantauan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1. UNDANG‐UNDANG
a. Undang‐undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1994 tentang Perindustrian.
b. Undang‐undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Undang‐undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 2
d. Undang‐undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
e. Undang‐undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
f. Undang‐undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
1.2.2. PERATURAN PEMERINTAH
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi
Kegiatan Pembangunan Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
d. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri.
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan.
1.2.3. KEPUTUSAN PRESIDEN
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun 2000 tentang Koordinasi
Penataan Ruang Nasional.
1.2.4. PERATURAN DAN KEPUTUSAN MENTERI
a. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat‐syarat
dan Pengawasan Kualitas Air.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 1993 tentang Izin Mendirikan
Bangunan dan Undang‐undang Gangguan Bagi Perusahaan Industri.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang Daerah.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 3
d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun.
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium Lingkungan.
f. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2009 tentang
Pemanfaatan Air Hujan.
g. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah B3.
h. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2009 tentang Tata
Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 serta Pengawasan
Pemulihan Akibat Cemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/MEN/X/2011 tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja.
j. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
k. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 68 Tahun 1994
tentang Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan, Pengoperasian Alat
Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan Akhir Limbah B3.
l. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP‐01/BAPEDAL/
09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
m. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP‐02/BAPEDAL/
09/1995 tentang Dokumen Limbah B3.
n. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP‐05/BAPEDAL/
09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
o. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP‐13/MENLH/1995 tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
p. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 205 Tahun 1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara dari Sumber Tidak
Bergerak.
q. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP‐48/MENLH/11/1996 tentang
Baku Tingkat Kebisingan.
r. Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 09/SE/MENKLH/6/
1987 tentang Prosedur Penanggulangan Jika Terjadi Kasus Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 4
1.2.5. PERATURAN DAERAH
a. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 11 Tahun 2006 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
b. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 660.31/
SK/694‐BKPMD/1982 tentang Tata Cara Pengendalian dan Kriteria Pencemaran
Lingkunga Akibat Industri.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No. 4 Tahun 1988 tentang Kebersihan,
Ketertiban dan Keindahan.
d. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No. 9 Tahun 2007 tentang Izin Pengelolaan
Limbah Padat Bukan Berasal dari Bahan Berbahaya dan Beracun (Non B3) yang
Bernilai Ekonomis.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No. 12 Tahun 2011 tentang Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011 – 2031.
f. Peraturan Bupati Bekasi No. 2 Tahun 2007 tentang Pembuatan Sumur Resapan di
Kabupaten Bekasi.
g. Peraturan Bupati Bekasi No. 8 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3.
1.2.6. ESTATE REGULATION
a. Estate Regulation Kawasan Industri Jababeka.
1.3. IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Dharma Electrindo Manufacturing
Alamat Perusahaan : Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri
Jababeka, Desa Harjamekar, Kecamatan Cikarang
Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530
Koordinat : E 107o 08’ 00,4”
S 06o 16’ 41,6”
Telepon : (021) 8984.0418
Facsimile : (021) 8984.0417 ‐ 0416
Jenis Kegiatan : Industri suku cadang dan komponen kendaraan roda
dua, tiga, empat atau lebih
Luas Lahan : 12.150 m2
Pimpinan Perusahaan : Ir. Endang Ahmad Zakaria (Direktur)
Penanggung Jawab UKL & UPL : M. Iqbal Nasution (Document Center Officer)
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 5
1.4. LOKASI KEGIATAN DAN LUAS LAHAN
Kegiatan industri suku cadang dan komponen kendaraan roda dua, tiga dan empat
atau lebih PT. Dharma Electrindo Manufacturing menempati lahan seluas 12.150 m2 yang
berlokasi di Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri Jababeka, Desa Harjamekar,
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Lokasi kegiatan
berbatasan langsung dengan kegiatan‐kegiatan sebagai berikut, sedangkan peta lokasi
kegiatan disajikan pada Gambar 1.1.
Sebelah utara berbatasan dengan PT. MMC.
Sebelah timur berbatasan dengan PT. Enteng Jodoh.
Sebelah selatan berbatasan dengan Jl. Jababeka XII Blok W dan PT. Showa Ind.
Manufacturing.
Sebelah barat berbatasan dengan PT. Karang Buana Indah.
1.5. DESKRIPSI KEGIATAN
1.5.1. Jenis dan Kapasitas Produksi
PT. Dharma Electrindo Manufacturing merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri suku cadang dan komponen kendaraan roda dua, tida dan empat
atau lebih. Jenis dan kapasitas produksi untuk periode Januari – Juni 2013 selengkapnya
disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jenis dan Kapasitas Produksi
No. Jenis Produk Kapasitas Produksi Sifat Produk
Jenis Alat Angkut Ijin, unit Riil, unit*)
Bahan Baku/½ Jadi
Bahan Jadi
1. Komponen kendaraan bermotor roda empat atau lebih, a.l. wiring harness
11.000.000 1.440 ‐ Truck/Mobil Box
2. Komponen kendaraan bermotor roda empat atau lebih, a.l. parking sensor
300.000 96.000 ‐ Truck/Mobil Box
3. Komponen kendaraan bermotor roda dua, a.l. wiring harness
20.000.000 794.266 ‐ Truck/Mobil Box
Sumber : PT. Dharma Electrindo Manufacturing, 2013.
PPT. Dharma Ellectrindo Mfg.
Laporan
GaPeta Lo
.
n Pemantauan
ambar 1.1. okasi Kegiata
Pelaksanaan
an
UKL & UPL SePemester I ‐ 201PENDAHULUA
U
13 AN
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 7
1.5.2. Proses Produksi
Kegiatan operasional produksi berlangsung selama 6 hari dalam seminggu (Senin –
Sabtu) dan setiap hari pabrik beroperasi selama 16 jam (2 shift). Secara garis besar,
penjelasan proses produksi yang dilakukan adalah seperti uraian berikut, sedangkan diagram
alir tahapan proses produksi berikut jenis limbah yang dihasilkan pada tiap tahapan proses
dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Proses produksi wiring harness dan parking sensor prinsipnya adalah sama, dan yang
membedakan adalah jenis dan jumlah part‐part yang harus dipasang. Pembuatan wiring
harness dan sensor parking secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 tahapan proses, yaitu
preparation dan final assembling.
Preparation
Tahap pertama dalam proses preparation adalah proses pemotongan dan pengupasan
wire (cutting & stripping) sesuai ukuran panjang yang telah ditentukan. Untuk produk‐
produk yang memerlukan aksesoris, maka setelah dilakukan proses cutting & stripping
akan dilakukan pemasangan aksesoris (insert accsessories) seperti plug/wire seal, gum
seal, tube, sleeve, retainer dan sebagainya sesuai kebutuhan dan dilanjutkan dengan
proses crimping. Sementara, untuk produk‐produk yang tidak memerlukan aksesoris,
setelah proses cutting & stripping akan langsung dikirim ke proses crimping, yaitu
pemasangan terminal pada ujung potongan wire melalui proses press.
Tahapan proses berikunya adalah middle stripping, yaitu mengupas atau menggeser
bagian tengah wire sesuai dengan jarak yang telah ditentukan untuk tujuan
penggabungan dengan wire lain. Selanjutnya, akan dilakukan proses jointing untuk
menggabungkan 2 wire atau lebih sehingga terjadi hubungan arus dengan menggunakan
terminal. Terminal joint kemudian ditutup dengan tape (joint tapping) untuk
menghindari hubungan singkat (kortsleting) antar wire. Untuk produk‐produk tertentu,
penggabungan bagian satu dengan bagian lainnya tidak dilakukan melalui proses jointing,
namun dilakukan melalui proses soldering dengan sistem dipping soldering atau dengan
spot soldering menggunakan solder bar/solder wire. Hasil solder yang tidak rata akan
diratakan melalui proses grinding. Setelah proses jointing dan/atau soldering selesai
dilakukan, produk kemudian dikirim ke proses assembling.
Final Assembling
Proses assembling diawali dengan housing, yaitu proses memasukkan wire yang sudah
di‐crimping ke dalam connector hingga dihasilkan circuit. Beberapa circuit akan dirangkai
menjadi satu untuk memperoleh produk jadi sesuai drawing product melalui proses
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 8
assembling. Selanjutnya, akan dilakukan proses pengecekan produk, yang meliputi circuit
checker, yaitu proses pengecekan hubungan arus dari masing‐masing circuit yang
dilanjutkan dengan proses pengecekan visual 1 untuk memeriksa dimensi/ukuran
masing‐masing produk sesuai drawing product. Pemeriksaan berikutnya adalah visual 2
untuk memeriksa kelengkapan part yang dipasang berdasarkan sampel produk. Produk
yang sudah memenuhi spesifikasi yang ditentukan akan dikemas (packing), dimasukkan
ke dalam box‐box plastik kemudian disimpan di gudang dan siap dikirim ke customer.
1.5.3. Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik karyawan seluruhnya akan dipenuhi
dari Water Treatment Plant PT. Jababeka Infrastruktur. Air bersih digunakan untuk
memenuhi kebutuhan domestik dan penyiraman tanaman. Kebutuhan air bersih untuk
periode Januari – Juni 2013 mencapai 1.645 m3/bulan atau sebesar 55 m3/hari.
1.5.4. Kebutuhan Energi
Sebagai sumber energi utama di PT. Dharma Electrindo Manufacturing digunakan
energi listrik yang seluruhnya disuplai oleh PT. Cikarang Listrindo dengan kapasitas
terpasang sebesar 300 kVA, sedangkan pemakaian energi listrik rata‐rata per bulannya
mencapai 70.470 kWH.
1.5.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tanggap Darurat
Pihak perusahaan telah menyediakan kotak P3K di setiap departemen sebagai salah
satu fasilitas pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja atau ada karyawan yang
sakit. Selain itu, perusahaan juga melakukan check up terhadap karyawan bagian soldering,
dan bila ada karyawan yang sakit, maka karyawan bersangkutan dapat melakukan
pemeriksaan kesehatan di rumah sakit/klinik yang menjadi rujukan perusahaan. Seluruh
biaya pemeriksaan kesehatan akan diganti (reimburst) oleh pihak perusahaan.
Sebagai upaya antisipasi untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, pihak
perusahaan juga menyediakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, ear plug, safety shoes
dan sarung tangan yang wajib dikenakan oleh karyawan khususnya operator pada saat
bekerja.
Selain itu, untuk melindungi asset perusahaan dan karyawan dari bahaya kebakaran,
di area pabrik telah dilengkapi dengan fasilitas pemadam kebakaran berupa 27 buah APAR.
Pemeriksaan dan pengujian berkala terhadap instalasi proteksi kebakaran dilakukan secara
rutin dan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, seluruh peralatan pemadam
kebakaran dalam kondisi baik dan layak pakai.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 9
Gambar 1.2. Diagram Alir Proses Produksi Wiring Harness & Sensor Parking
Bahan Baku Proses Produksi Limbah/Cemaran Wire Plastik, bising, scrap wire, scrap
insulation
Kardus, plastik Accsessories Kardus, plastik Terminal Bising Bising Scrap insulation
Solder wire/ GasSolder bar/ Solvent/flux bekas Flux Kaleng/jerigen bekas
Gram tembaga Terminal
Kardus, plastik Bising
VTR Sisa tape Cone tape Connector, Kardus, plastik Tube, Fuse Bising Sleeve, Tin Kardus, plastik Relay/Fuse Bising NG product (repair) NG product (repair)
NG product (repair)
: Alur proses produksi : Alur limbah/cemaran
CUTTING & STRIPPING
INSERT ACCSESORIES
CRIMPING
MIDDLE STRIPPING
SOLDERING
GRINDING
JOINTING
JOINT TAPING
HOUSING
ASSEMBLING
CIRCUIT CHECK
VISUAL 2
VISUAL 1
PACKING
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PENDAHULUAN
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING I ‐ 10
1.6. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR
PT. Dharma Electrindo Manufacturing berada di dalam Kawasan Industri Jababeka
dengan aktivitas di sekitarnya didominasi oleh kegiatan industri. Sejak pelaksanaan studi
UKL & UPL sampai saat ini, kegiatan di sekitar PT. Dharma Electrindo Manufacturing tidak
mengalami perubahan yang signifikan.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 1
BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
2.1. PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Sesuai dengan Dokumen UKL & UPL, komponen lingkungan hidup yang terkenan
dampak akibat kegiatan industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing adalah sebagai
berikut :
a. Komponen Fisik Kimia, meliputi :
Kualitas air badan penerima
Peningkatan volume Limbah B3
Limpasan air hujan
Kualitas udara
Kebisingan
b. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya, meliputi :
Kesempatan kerja
Kesehatan karyawan
c. Komponen Lingkungan Binaan, meliputi :
Estetika lingkungan
Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan oleh
kegiatan industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing secara ringkas disajikan pada Tabel
2.1. dan Tabel 2.2.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 2
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing
No. Komponen Lingkungan
Sumber Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Tindakan Darurat Bila Sistem Tidak
Berfungsi
Lokasi Pengelolaan
Waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Instansi Pengawas
A. FISIK KIMIA
1. Kualitas Air Badan Penerima
Pembuangan limbah cair dari aktivitas domestik karyawan : 54 m3/hari
TDS TSS pH H2S NH3‐N BOD COD MBAS Oil
: 158 mg/l: 5 mg/l : 6,88 : < 0,002 mg/l: 0,12 mg/l : 10 mg/l : 33 mg/l : 0,05 mg/l : < 0,2 mg/l
EstateTDS TSS pH H2S NH3‐NBOD COD MBAS Oil
Regulation: 2000 mg/l : 400 mg/L : 6 – 9 : 0,1 mg/L : 10 mg/L : 500 mg/L : 800 mg/L : 5 mg/L : 15 mg/L
Limbah cair domestik dialirkan langsung ke saluran air limbah menuju WWTP kawasan
Segera dilakukan pembersihan saluran pembungan limbah cair yang menuju ke WWTP Kawasan Industri Jababeka
Di saluran pembuangan limbah cair pabrik yang me‐nuju ke WWTP Kawasan Industri Jababeka
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
PengelolaKawasan Industri Jababeka
2.
Peningkatan Volume Limbah B3
Penyimpanan limbah B3 pa‐dat & cair yang dihasilkan dari kegiatan pro‐ses produksi & maintenance pabrik
Sisa timah solder : 210 kg/ 6 bulan
Kaleng/jerigen bekas : 10 pcs/ 6 bulan
Flux/solvent bekas : 12 liter/ 6 bulan
PP No. 18/1999 jo PP No. 85/ 1999 dan tidak ada ceceran limbah B3 di TPS limbah B3
Menyediakan bak sampah & TPS limbah B3 berukuran 3 x 3 x 3 m dg design sesuai Kep. Ka. Bapedal No. 01/1995 & dilengkapi dg Ijin TPS limbah B3 dari BPLH Kab. Bekasi
Seluruh limbah B3 yg dihasil‐kan dikemas menggunakan kemasan yg sesuai dg karak‐teristik tiap jenis limbah B3, diberi simbol & disimpan di TPS limbah B3
Pengelolaan seluruh limbah B3 dikerjasamakan dg rekan‐an berijin MENLH sesuai jenis limbah B3 yg dihasilkan
Setiap pengambilan limbah B3 dilengkapi manifest yang diisi secara lengkap sesuai ke‐tentuan yang berlaku mulai dari pengangkut, pengumpul sampai ke pemanfaat/ pengolah limbah B3 per jenis limbah B3 yang diambil
Mengamankan lim‐bah B3 & TPS limbah B3 dari kemungkinan terjadinya pencemar‐an lingkungan & segera menghubungi rekanan berijin MENLH yg ditunjuk untuk mengelola limbah B3
Di TPS limbah B3
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 3
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (lanjutan)
No. Komponen Lingkungan
Sumber Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan Tindakan Darurat Bila Sistem Tidak
Berfungsi
Lokasi Pengelolaan
Waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Instansi Pengawas
A. FISIK KIMIA
3. Limpasan Air Hujan
Penutupan lahan oleh bahan kedap air seperti bangun‐an gedung/beton, jalan aspal atau bahan kedap air lainnya
Debit air larian terhitung sebesar 39,3 m3/ hari hujan
Tersedianya areapenghijauan atau penggunaan ba‐han porous (tidak kedap air) untuk halaman, adanya sumur resapan/ biopori yang ber‐fungsi dg baik & tersedianya saluran drainase yg memadai
Menyediakan area terbuka seluas 3.133 m2 (25,9 %) yg tidak diperkeras shg air hujan dpt meresap ke dlm tanah
Memelihara saluran drainase mikro agar dpt berfungsi dg baik, shg pada musim hujan tdk terjadi genangan di area pabrik
Melakukan penghijauan dg tanaman berakar kuat di area tebuka utk menahan aliran air hujan agar persentase air yg meresap ke dalam tanah semakin besar
Membersihkan saluran drainase mikro di lokasi pabrik dari sampah yg dpt mengham‐bat aliran limpasan air hujan serta me‐lakukan pengecek‐an efektifitas fungsi sumur resapan/ biopori
Di seluruh area ter‐buka, salur‐an drainase mikro & sumur resapan/ lubang resapan biopori
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Dinas Bina Marga & Pengelo‐laan Sum‐ber Daya Air Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
3. Kualitas Udara
Pengoperasi‐an mesin produksi & transportasi kendaraan di dalam area pabrik
R. Produksi Lt.1ADebu : 0,128 mg/m3 CO : 4,869 mg/m3 SO2 : 0,035 mg/m3 NO2 : 0,0253 mg/m3
Pb :0,00029 mg/m3
IPA : 8,01 mg/m3 R. Produksi Lt.2A Debu : 0,240 mg/m3 CO : 4,720 mg/m3 SO2 : 0,036 mg/m3 NO2 : 0,0181 mg/m3
Pb :0,00026 mg/m3
IPA : 7,11 mg/m3 R. Produksi B Debu : 0,201 mg/m3 CO : 4,812 mg/m3 SO2 : 0,035 mg/m3 NO2 : 0,0212 mg/m3
Permenaker‐trans No. 13/ 2011
Debu : 10 mg/m3 CO : 29 mg/m3 SO2 : ‐ NO2 : 3 ppm Pb : 0,05 mg/m3 IPA : 983 mg/m3
Ruang produksi dilengkapi dg ventilasi utk memperlancar sir‐kulasi udara & asap dari proses soldering dihisap dgn blower & dialirkan ke udara ambient melalui cerobong yg dilengkapi sampling point
Melengkapi karyawan yang bekerja di area potensial gas & debu dengan masker
Membersihkan ruangan kerja scr rutin tiap hari
Pengelolaan gas & debu di luar pabrik dilakukan melalui peng‐hijauan dg menanam pohon penghijauan di area terbuka yg tersedia. Selain berfungsi sbg green barrier, penghijauan juga memiliki fungsi estetis. Tanaman yang ditanam antara lain, bambu, palem, kersen, teh‐tehan, puring, soka, agalonema, sanseveira
Melakukan penge‐cekan thd sumber gas dan debu, bila terjadi kerusakan akan segera dilaku‐kan perbaikan sesuai keperluan
Di ruang produksi, cerobong soldering serta di area penghijauan di lokasi pabrik
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 4
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (lanjutan)
No. Komponen Lingkungan
Sumber Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Tindakan Darurat Bila Sistem Tidak Berfungsi
Lokasi Pengelolaan
Waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Instansi Pengawas
A. FISIK KIMIA
3. Kualitas Udara (lanjutan)
Pengoperasi‐an mesin produksi & transportasi kendaraan di dalam area pabrik
Emisi soldering Debu : 1 mg/m3 SO2 : < 1 mg/m3 NO2 : 1 mg/m3 Pb : 0,03 mg/m3 Opasitas : < 10 % Upwind Debu : 328 µg/m3
CO : 4388 µg/m3 SO2 : 36,05 µg/m3
NO2 : 29,52 µg/m3 Pb : 0,13 µg/m3 Downwind Debu : 197 µg/m3
CO : 4594 µg/m3
SO2 : 45,32 µg/m3
NO2 : 30,78 µg/m3 Pb : 0,09 µg/m3
Emisi soldering Debu: 350 mg/m3 SO2 : 800 mg/m3
NO2: 1000 mg/m3 Pb : 12 mg/m3 Opasitas : 35 % PP No. 41/99 Debu : 230 µg/m3
CO : 30000 µg/m3
SO2 : 900 µg/m3
NO2 : 400 µg/m3 Pb : 2 µg/m3
Ruang produksi dileng‐kapi dg ventilasi utk memperlancar sirkulasi udara & asap dari proses soldering dihisap dgn blower & dialirkan ke udara ambient melalui cerobong yg dilengkapi sampling point
Melengkapi karyawan yang bekerja di area potensial gas & debu dgn masker
Membersihkan ruangan kerja scr rutin tiap hari
Pengelolaan gas & debu di luar pabrik dilakukan melalui penghijauan dgn menanam pohon peng‐hijauan di area terbuka yg tersedia. Selain ber‐fungsi sebagai green barrier, penghijauan juga memiliki fungsi estetis. Tanaman yang ditanam antara lain, bambu, palem, kersen, teh‐tehan, puring, soka, agalonema, sanseveira
Melakukan pengecekan thd sumber gas dan debu, bila terjadi kerusakan akan segera dilakukan perbaikan sesuai keperluan
Di ruang pro‐duksi, cero‐bong soldering serta di area penghijauan di lokasi pabrik
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 5
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (Lanjutan)
No. Komponen Lingkungan
Sumber Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Tindakan Darurat Bila Sistem Tidak Berfungsi
Lokasi Pengelolaan
Waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Instansi Pengawas
A. FISIK KIMIA
4. Kebisingan Pengoperasian mesin produk‐si & fasilitas penunjangnya serta trans‐portasi ken‐daraan di area pabrik
R. Produksi Lt. 1A : 77,9 dBA
R. Produksi Lt. 2A : 76,9 dBA
R. Produksi B : 74,2 dBA
Upwind : 66,5 dBA
Downwind : 56,7 dBA
Permenaker‐trans No. 13/ 2011
Bising : 85 dBA SK Gub Jabar No. 660. 31/ SK/694‐BKPMD/1982
Bising : 60 dBA
Identifikasi sumber bising & kewa‐jiban pemakaian APD (earplug) di lokasi bising
Pemeliharaan peralatan produksi secara rutin dan teratur
Melakukan penanaman pohon peneduh di batas pabrik dan ruang terbuka utk menghambat rambatan bising ke lingkungan sekitar
Melakukan pe‐ngecekan thd sumber bising, bila terjadi kerusakan akan segera dilakukan perbaikan sesuai keperluan
Di ruang pro‐duksi dan area terbuka di lokasi pabrik
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
B. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
1. Kesempatan Kerja
Penerimaan karyawan utk operasional industri suku cadang & kom‐ponen kenda‐raan bermotor
Jumlah tenaga kerja setempat yang menjadi karyawan se‐banyak 59 orang
Jumlah warga se‐tempat yg men‐jadi karyawan 40 % dari total kar‐yawan sepanjang memenuhi kualifikasi
Memberikan kesempatan kpd pen‐duduk yang berdomisili di Desa Harjamekar & Kec. Cikarang Utara untuk mengisi lowongan kerja yang tersedia sepanjang memenuhi kua‐lifikasi yang dibutuhkan
Menerima kar‐yawan dari luar Kec. Cikarang Utara sepanjang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
Di kantor PT. Dharma Electrindo Manufacturing
Saat peneri‐maan karya‐wan utk me‐ngisi posisi yg kosong
HRD Dept Disnaker Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
2. Kesehatan Karyawan
Penurunan kualitas udara & peningkatan bising di area kerja akibat proses pro‐duksi
Seluruh karya‐wan telah di‐ikutsertakan dlm program Jamsostek dan tidak ada karyawan yg sakit akibat kerja selama 1 tahun terakhir
Tidak ada karyawan yang sakit akibat kerja selama 1 tahun terakhir
Menyediakan APD (masker, ear plug, sarung tangan & safety shoes) serta mewajibkan karyawan utk me‐ngenakan APD pada saat bekerja
Melengkapi ruang produksi dg exhaust fan, ventilasi & cerobong buangan emisi soldering utk me‐minimalkan penurunan kualitas udara di ruang kerja
Mengikutsertakan seluruh karyawan pada program Jamsostek
Melakukan check up bagi karyawan Bagian Soldering, dan pemeriksaan kesehatan bila ada karyawan yg sakit bekerjasama dg rumah sakit/ klinik yang ditunjuk perusahaan
Patroli pema‐kaian APD scr berkala & me‐ngenakan sanksi bila tjd pelanggaran
Memeriksa sumber gas, debu, bising yg tidak wajar & segera me‐lakukan koor‐dinasi & per‐baikan alat produksi yang rusak
Di ruang produksi
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & HRD Dept
Disnaker Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 6
Tabel 2.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (Lanjutan)
No. Komponen Lingkungan
Sumber Dampak
Kualitas Parameter Kunci
Tolok Ukur Dampak
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Tindakan Darurat Bila Sistem Tidak Berfungsi
Lokasi Pengelolaan
Waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Instansi Pengawas
C. LINGKUNGAN BINAAN
1. Estetika Lingkungan
Pembuangan limbah padat dari proses produksi, akti‐vitas kantor, kantin dan pemeliharaan taman
Scrap wire & gram tembaga : 536 kg/bulan
Scrap terminal : 636 kg/bulan
Scrap insulation: 515 kg/bulan
Kardus : 2800 kg/ bulan
Sampah domestik : 100 kg/bulan
Tingkat kebersihan di area kegiatan & tidak ada ceceran sampah di area TPS
Menyediakan bak sampah di area pabrik, kantor, kantin & tempat lainnya yang dianggap perlu utk menampung sampah yang di‐hasilkan dari tiap kegiatan di area tsb. Bak sampah yg disediakan jg difungsikan sbg sarana pemilahan limbah padat dg membedakan warna bak sampah, yaitu merah untuk limbah B3, kuning untuk limbah anorganik dan hijau untuk limbah organik
Dua kali sehari, setiap akhir shift pada jam 17.00 & 05.00 WIB, petugas kebersihan mengambil sampah dari bak sampah utk dikumpulkan di TPS berukuran 9 x 3 x 3 m yg disediakan. TPS tsb terdiri atas 3 bagian, masing‐masing berukuran 3 x 3 x 3 meter dgn warna berbeda, yaitu merah utk limbah B3, kuning untuk limbah anorganik dan hijau untuk limbah organik
Pengelolaan limbah padat non B3 dikerjasamakan dg rekanan
Pihak rekanan diminta utk me‐nyerahkan bukti pembuangan limbah non B3 yang tidak bernilai ekonomis ke TPA Burangkeng
Mengamankan sampah dan TPS sampah dari kemung‐kinan terjadi‐nya pencemar‐an lingkungan serta segera menghubungi rekanan yang ditunjuk perusahaan dlm mengelola limbah padat non B3
Di ruang kantor, ruang pro‐duksi & di TPS non B3
Selama operasional pabrik berlangsung
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Dinas Ke‐bersihan, Pertamanan & Pemadam Kebakaran Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 7
Tabel 2.2. Matriks Upaya Pemantauan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing
No. Komponen
Lingkungan Yang Dipantau
Kualitas Parameter yang Dipantau
Tolok Ukur Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Frekuensi Pemantauan
Penanggung Jawab
Pemantauan
Instansi Pemantau
A. Fisik Kimia
1. Kualitas Air Badan Penerima
TDS TSS pH H2S NH3‐N BOD COD MBAS Oil
: 158 mg/l : 5 mg/l : 6,88 : < 0,002 mg/l : 0,12 mg/l : 10 mg/l : 33 mg/l : 0,05 mg/l : < 0,2 mg/l
EstateTDS TSS pH H2S NH3‐N BOD COD MBAS Oil
Regulation: 2000 mg/l : 400 mg/L : 6 – 9 : 0,1 mg/L : 10 mg/L : 500 mg/L : 800 mg/L : 5 mg/L : 15 mg/L
Melakukan pengambilan sampel limbah cair dan dianalisis di laboratorium terakreditasi KAN
Service manhole di area pabrik
1 x /6 bulan Production & Maintenance Department
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
2. Peningkatan Volume Limbah B3
Sisa timah solder : 210 kg/ 6 bulan
Kaleng/jerigen bekas : 10 pcs/ 6 bulan
Flux/solvent bekas : 12 liter/ 6 bulan
PP No. 18/1999 jo PP No. 85/ 1999 dan tidak ada ceceran limbah B3 di TPS limbah B3
Pengamatan/pemeriksaan secara visual
Di TPS limbah B3 yang ada di lokasi pabrik
1 x /bulan Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
3. Limpasan Air Hujan Besarnya debit air larian adalah 39,3 m3/ hari hujan
Tersedianya area ter‐buka (RTH), sumur resapan/lubang resapan biopori yang berfungsi dgn baik & tersedianya saluran drainase yang memadai
Memantau kondisi dan/atau kelancaran aliran air di saluran drainase mikro, efektivitas sumur resapan/ biopori, ada/ tidaknya genangan di area terbuka & ada/tidaknya luapan air dari saluran drainase mikro
Di ruang terbuka hijau, sumur resapan/lubang resapan biopori dan saluran drainase mikro di lokasi kegiatan
1 x / bulan pada musim hujan dan setelah terjadi hujan deras
Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Dinas Bina Marga & Pengelolaan Sumber Daya Air Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 8
Tabel 2.2. Matriks Upaya Pemantauan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (lanjutan)
No. Komponen Lingkungan
Yang Dipantau Kualitas Parameter yang Dipantau
Tolok Ukur Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Frekuensi Pemantauan
Penanggung Jawab
Pemantauan
Instansi Pemantau
A. Fisik Kimia
3. Kualitas Udara R. Produksi Lt.1A Debu : 0,128 mg/m3 CO : 4,869 mg/m3 SO2 : 0,035 mg/m3 NO2 : 0,0253 mg/m3 Pb :0,00029 mg/m3 IPA : 8,01 mg/m3 R. Produksi Lt.2A Debu : 0,240 mg/m3 CO : 4,720 mg/m3 SO2 : 0,036 mg/m3 NO2 : 0,0181 mg/m3 Pb :0,00026 mg/m3 IPA : 7,11 mg/m3 R. Produksi B Debu : 0,201 mg/m3 CO : 4,812 mg/m3 SO2 : 0,035 mg/m3 NO2 : 0,0212 mg/m3 Emisi soldering Debu : 1 mg/m3 SO2 : < 1 mg/m3 NO2 : 1 mg/m3 Pb : 0,03 mg/m3 Opasitas : < 10 % Upwind Debu : 328 µg/m3
CO : 4388 µg/m3 SO2 : 36,05 µg/m3
NO2 : 29,52 µg/m3 Pb : 0,13 µg/m3 Downwind Debu : 197 µg/m3
CO : 4594 µg/m3
SO2 : 45,32 µg/m3
NO2 : 30,78 µg/m3 Pb : 0,09 µg/m3
Permenakertrans No. 13/ 2011
Debu : 10 mg/m3 CO : 29 mg/m3 SO2 : ‐ NO2 : 3 ppm Pb : 0,05 mg/m3 IPA : 983 mg/m3 Emisi soldering Debu: 350 mg/m3 SO2 : 800 mg/m3
NO2: 1000 mg/m3 Pb : 12 mg/m3 Opasitas : 35 % PP No. 41/99 Debu:230 µg/m3
CO:30000µg/m3
SO2 : 900 µg/m3
NO2 : 400 µg/m3 Pb : 2 µg/m3
Pengambilan sampel udara untuk dianalisis di laboratorium yang ter‐akreditasi KAN
Ruang produksi Lantai 1A, 2A dan ruang produksi B
Cerobong soldering Lingkungan pabrik : upwind dan downwind
1 x /6 bulan Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 9
Tabel 2.2. Matriks Upaya Pemantauan Lingkungan Kegiatan Industri PT. Dharma Electrindo Manufacturing (lanjutan)
No. Komponen
Lingkungan Yang Dipantau
Kualitas Parameter yang Dipantau
Tolok Ukur Metode
Pemantauan Lokasi Pemantauan
Frekuensi Pemantauan
Penanggung Jawab
Pemantauan Instansi Pemantau
A. Fisik Kimia
4. Kebisingan R. Produksi Lt. 1A : 77,9 dBA
R. Produksi Lt. 2A : 76,9 dBA
R. Produksi B : 74,2 dBA Upwind : 66,5 dBA Downwind : 56,7 dBA
Permenakertrans No. 13/ 2011 (ruang produksi) Bising : 85 dBA
SK Gub Jabar No. 660. 31/SK/694‐BKPMD/82 (lingkungan pabrik) Bising : 60 dBA
Pengukuran di tem‐pat (in situ) meng‐gunakan Sound Level Meter
Ruang produksi lantai 1A, 2A dan ruang produksi B
Lingkungan pabrik (upwind & downwind)
1 x /6 bulan Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi Pengelola Kawasan Industri Jababeka
B. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
1. Kesempatan Kerja Jumlah tenaga kerjas etempat yang menjadi karyawan sebanyak 59 orang
Jumlah tenaga kerja setempat yg terserap sebagai karyawan sebesar 40% dari total karya‐wan sepanjang memenuhi kualifikasi
Penelahaan data karyawan di HRD Department
Di kantor PT. Dharma Electrindo Manufacturing
1 x /tahun HRD Department Disnaker Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
2. Kesehatan Karyawan
Seluruh karyawan dalam kondisi normal/sehat
Jumlah karyawan yang sakit akibat kerja selama 1 tahun terakhir
Check up bagi kar‐yawan Bag. Solder‐ing dan kerjasama dg rumah sakit/klinik yang ditunjuk per‐usahaan untuk pe‐meriksaan kesehat‐an bila ada karya‐wan yang sakit
Di kantor PT. Dharma Electrindo Manufacturing
1 x /tahun HRD Department Disnaker Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
C. LINGKUNGAN BINAAN
1. Estetika Lingkungan
Scrap wire & gram tembaga : 536 kg/bulan
Scrap terminal : 636 kg/bulan
Scrap insulation: 515 kg/bulan
Kardus : 2800 kg/ bulan Sampah domestik : 100 kg/bulan
Tingkat kebersihan di area kegiatan
Pengamatan visual terhadap kebersihan di ruang kantor, ruang produksi dan halaman pabrik
Di ruang produksi, lingkungan pabrik dan lokasi TPS non B3
Setiap hari Production & Maintenance Department
BPLH Kab. Bekasi Dinas Kebersihan, Pertamanan & Pemadam Keba‐karan Kab. Bekasi
Pengelola Kawasan Industri Jababeka
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 10
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL & UPL)
INDUSTRI SUKU CADANG DAN KOMPONEN KENDARAAN RODA DUA, TIGA DAN EMPAT
ATAU LEBIH
Gambar 2.1a.
LOKASI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LANTAI 1
Legenda : : Limbah Padat
: Limbah Cair
: Kualitas Udara Ambien
: Kualitas Udara Emisi
: Kebisingan
: Limpasan Air Hujan
: Aspek Sosekbud
PT. DHARMA ELECTRINDO MFG.
Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri Jababeka Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi – Jawa Barat
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 11
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL & UPL)
INDUSTRI SUKU CADANG DAN KOMPONEN KENDARAAN RODA DUA, TIGA DAN EMPAT
ATAU LEBIH
Gambar 2.1b.
LOKASI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LANTAI 2
Legenda : : Limbah Padat
: Kualitas Udara Ambien
: Kualitas Udara Emisi
: Kebisingan
PT. DHARMA ELECTRINDO MFG.
Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri Jababeka Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten Bekasi – Jawa Barat
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 12
2.2. EVALUASI
2.2.1. KOMPONEN FISIK KIMIA
A. Kualitas Air Badan Penerima
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industri suku cadang dan komponen
kendaraan bermotor roda dua, tiga dan empat atau lebih hanyalah limbah cair dari aktivitas
domestik karyawan, sehingga kualitas air yang dipantau adalah kualitas limbah cair pada
service manhole yang mengalir menuju ke WWTP Kawasan Industri Jababeka sebagai badan
air penerima. Hasil pemantauan pada Semester I – 2013, menunjukkan bahwa kualitas
limbah cair pada service manhole memenuhi baku mutu sesuai estate regulation Kawasan
Industri Jababeka. Kualitas limbah cair domestik yang dibuang dari waktu ke waktu
cenderung membaik yang ditunjukkan oleh nilai parameter teranalisis yang semakin kecil
seperti terlihat pada grafik kecenderungan berikut ini.
A. Grafik Kecenderungan Kadar TDS pada Service Manhole
B. Grafik Kecenderungan Kadar TSS pada Service Manhole
C. Grafik Kecenderungan Kadar H2S pada Service Manhole
D. Grafik Kecenderungan Kadar NH3‐N pada Service Manhole
0
500
1000
1500
2000
2500
TDS,
mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
050
100150200250300350400450
TSS,
mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
00.5
11.5
22.5
H2S
, mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu 0
1020304050607080
NH
3-N
, mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 13
E. Grafik Kecenderungan Kadar BOD pada Service Manhole
F. Grafik Kecenderungan Kadar COD pada Service Manhole
G. Grafik Kecenderungan Kadar MBAS pada Service Manhole
H. Grafik Kecenderungan Kadar Minyak & Lemak pada Service Manhole
I. Grafik Kecenderungan pH pada Service Manhole
0100200300400500600
BO
D, m
g/L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
0100200300400500600700800900
CO
D, m
g/L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
012345678
MB
AS,
mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
02468
10121416
Min
yak
& L
emak
, mg/
L
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
0123456789
10
pH
Periode Pemantauan
Service Manhole
Baku Mutu
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 14
B. Peningkatan Volume Limbah B3
Dari kegiatan proses produksi dihasilkan limbah B3 baik yang berbentuk padat
maupun cair. Pada Semester I – 2013, jenis dan volume limbah B3 yang dihasilkan adalah :
No. Jenis Limbah Volume Limbah
1. Sisa timah solder 210 kg/6 bulan
2. Kaleng/jerigen bekas 10 pcs/6 bulan
3. Flux/solvent bekas 12 liter/6 bulan
Pengelolaan limbah B3 yang dilakukan telah sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 jo. Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999.
Seluruhnya limbah B3 dikemas dengan kemasan yang sesuai dengan karakteristik tiap jenis
limbah, diberi simbol dan disimpan di TPS limbah B3. TPS yang tersedia sudah mengikuti
ketentuan dalam Keputusan Kepala Bapedal No. 01 Tahun 1995 dan telah dilengkapi dengan
Ijin Penyimpanan Sementara Limbah B3 dari BPLH Kabupaten Bekasi No. 660.3/100/PPKL/
BPLH/2012 tanggal 2 November 2012.
Pengelolaan limbah B3 lebih lanjut telah dikerjasamakan dengan rekanan yang
memiliki ijin dari MENLH, yaitu PT. Multi Hanna Kreasindo dan setiap pengambilan limbah
B3 oleh rekanan dilengkapi dengan manifest yang diisi secara lengkap sesuai ketentuan yang
berlaku.
C. Limpasan Air Hujan
Berdasarkan building coverage ratio di pabrik kami, debit limpasan air hujan akibat
penutupan lahan oleh material kedap air sebesar 39,3 m3/hari hujan. Di area pabrik kami
telah tersedia saluran drainase yang memadai dan terintegrasi dengan saluran drainase
kawasan dan berdasarkan pemantauan visual yang telah dilakukan, selama kegiatan kami
berlangsung tidak pernah terjadi genangan air ataupun luapan air hujan dari saluran
drainase.
D. Kualitas Udara
Pihak perusahaan telah melakukan berbagai upaya pengelolaan untuk meminimalkan
dampak penurunan kualitas udara akibat kegiatan operasional industri suku cadang dan
komponen kendaraan bermotor roda dua, tiga dan empat atau lebih. Pemasangan exhaust fan
di ruanh produksi, pemasangan cerobong untuk membuang emisi dari proses soldering serta
upaya penghijauan di ruang terbuka yang masih tersedia diharapankan cukup efektif
mengendalikan pencemaran udara di lokasi kegiatan.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 15
A. Udara Ambien di Ruang Produksi dan Lingkungan Pabrik
Pemantauan kualitas udara (gas dan debu) dilakukan secara berkala di ruang produksi,
baik di ruang produksi lantai 1A maupun lantai 2A, sedangkan di lingkungan pabrik
pemantauan dilakukan di lokasi upwind dan downwind. Selain itu, dengan adanya
penambahan area produksi di gedung bagian belakang, maka mulai Semester I – 2013, titik
pemantauan kualitas udara bertambah 1 titik, yaitu di Ruang Produksi B.
Hasil pemantauan pada Semester I – 2013 menunjukkan bahwa kualitas udara di ruang
produksi lantai 1A, 2A dan ruang produksi B masih memenuhi baku mutu sesuai Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/MEN/X/2011, sedangkan di lokasi
upwind untuk kadar debu telah melampaui baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999, sedangkan untuk parameter lainnya masih memenuhi baku mutu. Sumber debu
terutama berasal dari transportasi kendaraan di jalan kawasan. Sementara, kualitas udara di
lokasi downwind, untuk seluruh parameter yang dianalisis masih memenuhi baku mutu. Dari
pemantauan berkala yang telah dilakukan, kualitas udara di ruang produksi relatif stabil,
bahkan untuk kadar Pb cenderung menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.
A. Grafik Kecenderungan Kadar CO di Ruang Produksi Lantai 1A dan 2 A
B. Grafik Kecenderungan Kadar NO2 di Ruang Produksi Lantai 1A dan 2 A
C. Grafik Kecenderungan Kadar Pb di Ruang Produksi Lantai 1A dan 2 A
D. Grafik Kecenderungan Kadar CO di Ruang Produksi Lantai 1A dan 2 A
05
101520253035
CO
, µg/
m3
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1- A
R. Produksi Lantai 2 - A
Baku Mutu
00.5
11.5
22.5
33.5
NO
2, p
pm
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1-A
R. Produksi Lantai 2-A
Baku Mutu
00.5
11.5
22.5
Pb,
µg/
m3
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1-A
R. Produksi Lantai 2-A
Baku Mutu0
200400600800
10001200
IPA
, mg/
m3
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1-A
R. Produksi Lantai 2-A
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 16
E. Grafik Kecenderungan Kadar Debu di Ruang Produksi Lantai 1A dan 2 A
B. Udara Emisi Pada Cerobong Soldering
Proses soldering akan menimbulkan buangan emisi yang bila tidak dikelola dengan
baik, buangan emisi tersebut akan menyevar ke seluruh ruangan produksi sehingga akan
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara di ruang produksi. Untuk meminimalkan
dampak penurunan kualitas udara di ruang produksi, buangan emisi dari proses soldering
dihisap dengan fan dan dialirkan melalui sistem ducting sederhana untuk dibuang ke udara
ambient melalui cerobong. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan pada Semester I ‐
2013, kualitas buangan emisi pada cerobong soldering masih memenuhi baku mutu sesuai
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP‐13/MENLH/1995. Berdasarkan hasil
pemantauan yang dilakukan secara berkala, kualitas buangan emisi pada cerobong soldering
cukup stabil seperti terlihat pada grafik kecenderungan berikut.
A. Grafik Kecenderungan Kadar Debu pada Cerobong Soldering
B. Grafik Kecenderungan Kadar SO2 pada Cerobong Soldering
02468
1012
UKL & UPL 2011
Sem I/2012
Sem II/2012
Sem I/2013
Deb
u, m
g/m
3
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1-A
R. Produksi Lantai 2-A
Baku Mutu
050
100150200250300350400
Deb
u, m
g/m
3
Periode Pemantauan
Cerobong Soldering
Baku Mutu
0100200300400500600700800900
SO2,
mg/
m3
Periode Pemantauan
Cerobong Soldering
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 17
C. Grafik Kecenderungan Kadar NO2 pada Cerobong Soldering
D. Grafik Kecenderungan Kadar Pb pada Cerobong Soldering
E. Grafik Kecenderungan Opasitas pada Cerobong Soldering
E. Kebisingan
Pemantauan intensitas kebisingan dilakukan di ruang produksi lantai 1A, lantai 2A
dan di ruang produksi B serta di lingkungan pabrik pada lokasi upwind dan downwind. Hasil
pemantauan pada Semester I – 20132 menunjukkan bahwa intensitas kebisingan di ruang
produksi lantai 1, lantai 2 dan ruang produksi B masih di bawah nilai ambang batas sesuai
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/MEN/X/2011, demikian pula
di lokasi downwind masih di bawah Nilai Ambang Batas sesuai Keputusan Gubernur Jawa
Barat No. 660.31/SK/694‐BKPMD/1982, sedangkan intensitas bising di lokasi upwind telah
melampaui nilai ambang batas yang berlaku. Hal ini terjadi karena kompleksnya sumber
bising, mengingat lokasi pabrik berada di dalam kawasan industri.
Dari pemantauan berkala yang telah dilakukan, terlihat bahwa intensitas kebisingan
di ruang produksi lantai 1A relatif stabil, sedangkan di ruang produksi lantai 2A cenderung
meningkat. Sementara, intensitas bising di lingkungan pabrik berfluktuasi seperti terlihat
pada grafik kecenderungan berikut.
0200400600800
10001200
NO
2, m
g/m
3
Periode Pemantauan
Cerobong Soldering
Baku Mutu
02468
101214
Pb,
mg/
m3
Periode Pemantauan
Cerobong Soldering
Baku Mutu
05
10152025303540
Opa
sita
s, %
Periode Pemantauan
Cerobong Soldering
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 18
A. Grafik Kecenderungan Intensitas Bising di Ruang Produksi
B. Grafik Kecenderungan Intensitas Bising di Lingkungan Pabrik
2.2.2. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
A. Kesempatan Kerja
Pihak manajemen perusahaan selalu menerapkan kebijakan untuk mengutamakan
penerimaan warga sekitar dalam mengisi posisi‐posisi yang kosong dalam struktur
ketenagakerjaan perusahaan sepanjang dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Saat
ini, penyerapan warga sekitar yang berdomisili di Desa Harjamekar/Kecamatan Cikarang
Utara mencapai ……… % dari total karyawan perusahaan.
B. Kesehatan Karyawan
Saat ini seluruh karyawan telah diikutsertakan dalam program JAMSOSTEK dan
secara berkala setiap 1 x/tahun, perusahaan menyelenggarakan check up khusus bagi
karyawan bagian soldering. Selain itu, bila ada karyawan yang sakit, maka karyawan
bersangkutan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit/klinik yang menjadi
0102030405060708090
UKL & UPL 2011
Sem I/2012
Sem II/2012
Sem I/2013
Bis
ing,
dB
A
Periode Pemantauan
R. Produksi Lantai 1 - A
R. Produksi Lantai 2 - A
Baku Mutu
01020304050607080
UKL & UPL 2011
Sem I/2012
Sem II/2012
Sem I/2013
Bis
ing,
dB
A
Periode Pemantauan
Upwind
Downwind
Baku Mutu
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING II ‐ 19
rujukan perusahaan. Biaya pemeriksaan kesehatan seluruhnya akan di‐reimburst oleh pihak
perusahaan. Berdasarkan hasil check up yang dilakukan, seluruh karyawan dalam kondisi
sehat/normal untuk dapat bekerja.
2.2.3. KOMPONEN LINGKUNGAN BINAAN
A. Estetika Lingkungan
Limbah padat non B3 yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak
penurunan estetika. Untuk itu, di lokasi pabrik telah disediakan bak sampah yang telah
dipisahkan untuk tiap‐tiap jenis limbah dan TPS berkonstruksi permanen. Limbah padat non
B3 yang bernilai ekonomis seluruhnya masih dapat tertampung di dalam TPS yang telah
disediakan dan sampah domestik tersebut secara berkala 1 x /minggu diambil oleh rekanan
(Bp. Khusni). Dengan upaya pengelolaan yang telah dilakukan selama ini, area pabrik tertata
rapi dan tidak ada ceceran limbah padat non B3 di area TPS limbah non B3.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING III ‐ 1
BAB III
KESIMPULAN
3.1. EFEKTIFITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan yang telah dilakukan pada periode
Semester I – 2013, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan telah dilakukan sesuai yang tertuang
dalam Dokumen UKL & UPL yang telah mendapat rekomendasi dari Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi No. 660.2.1/558/TL & ADL/BPLH Tanggal 18 Juli
2011.
2. Berdasarkan hasil pemantauan kualitas lingkungan pada Semester I ‐ 2013 diperoleh
hasil sebagai berikut :
Kualitas limbah cair pada service manhole memenuhi baku mutu sesuai Estate
Regulation Kawasan Industri Jababeka.
Seluruh limbah B3 masih tertampung di TPS limbah B3 yang designnya sudah sesuai
dengan ketentuan dalam Keputusan Kepala Bapedal No. 01 Tahun 1995 dan telah
dilengkapi dengan Ijin Penyimpanan Sementara Limbah B3 dari BPLH Kabupaten
Bekasi No. 660.3/100/PPKL/BPLH/2012 tanggal 2 November 2012. Pengelolaan
limbah B3 lebih lanjut telah dikerjasamakan dengan rekanan yang memiliki ijin dari
MENLH, yaitu PT. Multi Hanna Kreasindo.
Limpasan air hujan masih dapat mengalir dengan lancar di saluran drainase mikro
menuju ke saluran drainase kawasan, sehingga tidak menimbulkan genangan dan
luapan air hujan di lokasi kegiatan.
Kualitas udara di area produksi lantai 1A, 2A dan ruang produksi B serta kualitas
udara emisi pada cerobong soldering seluruhnya masih memenuhi baku mutu yang
berlaku.
Kadar debu di lokasi upwind telah melampaui baku mutu, sedangkan untuk
parameter lainnya masih memenuhi baku mutu. Sementara, untuk kualitas udara di
lokasi downwind, seluruh parameter yang dianalisis masih memenuhi baku mutu
yang berlaku.
Intensitas bising di area produksi lantai 1A, 2A dan ruang produksi B maupun di
lokasi downwind masih di bawah nilai ambang batas yang berlaku, sedangkan
intensitas bising di lokasi upwind telah melampaui nilai ambang batas.
Laporan Pemantauan Pelaksanaan UKL & UPL Semester I ‐ 2013 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING III ‐ 2
Jumlah karyawan yang merupakan warga sekitar mencapai …… % dari total
karyawan dan seluruh karyawan telah diikutsertakan dalam program Jamsostek.
Seluruh sampah non B3 yang dihasilkan masih dapat tertampung di TPS yang telah
tersedia di lokasi kegiatan.
Pemilahan sampah telah dilakukan dengan baik dan sampah yang telah dipilah
terkumpul di TPS sesuai dengan peruntukannya.
Pengangkutan sampah oleh rekanan dilakukan secara rutin sehingga sampah tidak
menumpuk melelbihi kapasitas TPS yang ada.
3.2. KENDALA YANG DIHADAPI
Acuan nilai ambang batas kebisingan di lingkungan pabrik berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Barat No. 660.31/SK/694‐BKPMD/1982 dengan nilai ambang batas pada
siang hari sebesar 60 dBA sulit dicapai oleh perusahaan mengingat lingkungan
perusahaan berada dalam kawasan industri, sehingga sumber bising di lingkungan pabrik
sangat kompleks, sementara nilai ambang batas yang berlaku terlalu ketat.
3.3. KESESUAIAN HASIL PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN DENGAN
DOKUMEN UKL & UPL
Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan telah dilakukan sesuai dengan
kewajiban yang tertuang dalam Dokumen UKL & UPL.
LAMPIRAN
LAPORAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN UKL & UPL
SEMESTER I ‐ 2013
INDUSTRI SUKU CADANG DAN KOMPONEN KENDARAAN RODA DUA, TIGA DAN EMPAT ATAU
LEBIH
PT. DHARMA ELECTRINDO MANUFACTURING
Jl. Jababeka XII Blok W No. 5A Kawasan Industri Jababeka Desa Harjamekar, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat
Telp. (021) 8984.0418 Fax (021) 8984.0417 ‐ 0416
Prepared by :
CV. DINAYA HIJAU Jl. Tampomas III Bulak Kapal Permai Blok AB No. 17
Bekasi 17510 Telp. (021) 2362.8030; Fax (021) 881.4027
Email : [email protected]