16
Esai COORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI PERWUJUDAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT WILAYAH SEKITAR INDUSTRI Oleh : NANING WIJAYANTI Email :srahma.wijayanti@gmail

Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Specials thanks to CV.RIMBAJAYA

Citation preview

Page 1: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

Esai

COORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI PERWUJUDAN

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BAGI MASYARAKAT WILAYAH

SEKITAR INDUSTRI

Oleh :NANING WIJAYANTI

Email :srahma.wijayanti@gmail

Page 2: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

I.PENDAHULUAN

I.1.Sekilas Mengenai Corporate Responsibility

Corporate Responsibility merupakan keberlangsungan suatu usaha industri yang mencakup

berbagai aspek ,apakah aspek ekonomi,aspek budaya dan aspek lingkungan.CSR juga

merupakan suatu komitmen dari dunia usaha dimana memberikan kontribusinya kepada

lingkungan dan masyarakat sekitar ataupun masyarakat luas,baik berupa pemberdayaan

perempuan ,peningkatan pendidikan ,kepedulian terhadap lingkungan hidup serta kelestarian

budaya setempat.Dengan kata lain CSR dapat diartikan sebagai upaya pendekatan dari dunia

usaha kepada masyarakat sekitar dan masyarakat luas dimana perusahaan mengintegrasikan

kepedulian social mereka dalam operasi bisnisnya berdasarkan kesukarelaan dan kemitraan

sehingga perusahaan memperoleh kepercayaan dari masyarakat dalam operasi

bisnisnya.Konsep dari CSR pada umumnya adalah pola pemberdayaan masyarakat.Adapun

model pelaksanaan dari CSR dapat dibedakan :

1. Terlibat langsung

Mengandung maksud bahwa perusahaan dalam pelaksanaan CSR melakukan sendiri tanpa

perantara ataupun melibatkan pihak lain.Model ini perusahaan mempunyai devisi

tersendiri yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan CSR ataupunkegiatan social

lainnya di masyarakat ataupun bergabung dengan devisi yang lain.

2. Melalui Yayasan ataupun Organisasi Sosial Perusahaan.

Dalam hal ini perusahaan mendirikan Yayasan atau organisasi tersendiri yang secara rutin

telah menetapkan anggaran khusus untuk kegiatan rutin bagi yayasan atau organisasi yang

dibentuknya. Pada model ini umumnya untuk perusahaan berskala besar dan nasional

memiliki cabang yang banyak.Atau perusahaan yang memiliki berbagai jenis usaha

tergabung dalam suatu grup. Contoh : Sampoerna Foundation,Danamon Peduli dan

sebagainya.

3. Bermitra dengan pihak lain.

Dalam menjalankan CSR perusahaan bermitra dengan organisasi non

pemerintah,pemerintah,lembaga swadaya masyarakat,organisasi masa,media masa dal

lain-lain.Contohnya : BRI yang bekerjasama dengan pemerintah melaksanakan program

CSR dengan memberikan KUR (Kridit Usaha Rakyat) .

Page 3: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

4. Begabung dengan suatu konsorsium.

Dimana perusahaan turut serta mendirikan suatu organisasi social atau bergabung pada

lembaga social lainya.

Pada umumnya CSR dilakukan oleh perusahaan memiliki berbagai alasan antara lain

1. Alasan Sosial

Hal ini dilakukan perusahaan dikarenakan beroperasi diwilayah orang lain oleh karena itu

perlu menjaga kesejahteraan masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat umum

serta memiliki kepedulian tehadap lingkungan sebagai dampak dari timbulnya

gangguan/kerusakan yang diakibatkan oleh beroperasinya perusahaan.

2. Alasan Ekonomi

Hal ini sangatlah jelas dilakukan karena pada umumnya perusahaan dalam menjalankan

operasinya tentulah yang diinginkan adalah profit/keuntungan.Oleh karena dalam menjaga

keberlangsungan dari perusahaan maka diperlukan adanya kepercayaan dari masyarakat

untuk meningkatkan image tersebut perlu dilakukan program CSR secara berkala dan

berkesinambungan.

3. Alasan Hukum

Dalam menjalankan CSR ini perusahaan telah dipayungi oleh undang-undang dimana

peraturan yang ada perlu dilaksanakan agar terhindar dari sangsi dan denda.Adapun

Undang-undang yang UU PT No 40 pasal 74 yang berisi mewajibkan pelaksanaan CSR

bagi perusahaan-perusahaan yang terkait terhadap Sumber Daya Alam dan yang

menghasilkan limbah.Isi dari pasal tersebut yaitu :

Ayat 1 dijelaskan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang

dan/atau berkaitan dengan sumberdaya alam wajib melakukan tanggung jawab

social dan lingkungan.

Ayat 2 dijelaskan bahwa tanggung jawab social dan lingkungan merupakan

kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan

yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan.

Ayat 3 menggariskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana

pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

I.2. Pengertian Dari Perpustakaan

Page 4: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

Pengertian perpustakaan secara tradisional bahwa perpustakaan adalah sekumpulan koleksi

besar dari buku-buku yang dibiayai oleh organisasi tertentu atau pemerintah yang

diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu membeli buku atau diperuntukkannya

buku bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan.Perpustakaan dalam era modern

mengandung maksud berupa sekumpulan informasi dalam bentuk format apapun apakah

disimpan dalam gedung perpustakaan ataupun dalam format digital.Banyak sekali tujuan

yang dimiliki oleh perpustakaan bahwa perpustakaan diperuntukkan masyarakat segala umur

dengan berbagai macam kepentingan sehingga dengan perpustakaan dapat meningkatkan

pengetahuan diberbagai bidang apakah itu bidang politik,hukum,social,pertanian dan bidang

lainnya,dapat mendidik diri sendiri untuk mampu berfikir secara positif baik dilingkungan

masyarakat ataupun keluarga,dapat meningkatkan taraf hidup sehari-hari,mampu berpikir

kreatif dan inofatif diberbagai lingkungan,serta dapat memanfaatkan waktu senggang

dengan baik untuk dapat manfaat bagi diri-sendiri dan masyarakat.Di Indonesia

perpustakaan sebetulnya mempunyai peran sangat penting dalam proses pembelajaran bagi

lapisan masyarakat tapi masyarakat Indonesia pada umumnya merasa malas untuk datang

keperpustakaan apalagi generasi muda ,datang keperpustakaan apabila ada tugas dari guru

atau dosen,itupun hanya mencari referensi yang dibutuhkan saja. Adanya perkembangan

informatika yang demikian pesat dan cangih perpustakaan yang digiunakan perlu mengikuti

perkembangan dimana perpustakaan –perpustakaan yang dikelola pemerintah perlu adanya

perpustakaan digital yang menyediakan e-book yang mudah diakses .Namun demikian

buku-bukupun jangan ditinggalkan karena bukupun masih sangat diperlukan.

Secara umum perpustakaan juga mengemban berbagai fungsi antara lain :

1. Sebagai fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan informasi meliputi bahan cetak ,bahan terekam maupun

koleksi lainnya yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekolah.

2. Sebagai fungsi Pendidikan

Perpustakaan merupakan sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan serta menerapkan

tujuan dari pendidikan.

3. Sebagai fungsi kebudayaan

Perpustakaan mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan meningkatkan

minat membaca dikalangan masyarkat.

4. Sebagai fungsi rekreasi

Page 5: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

Perpustakaan mampu memberikan fungsi rekreasi bagi pembacanya karena dapat

menggunakan waktu lenggangnya dengan bacaan,bahan terekam misalnya CD atau alat

elektronik lainnya yang bersifat rekreatif dan positif.

5. Sebagai fungsi penelitian

Perpustakan memiliki koleksi-koleksi untuk menunjang kegiatan penelitian baik untuk

penelitian bagi dunia pendidikan ,pemerintah dan non pemerintah.

6. Sebagai fungsi penyimpanan (deposite)

Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan

karya-karya cetak maupun non cetak yang diterbitkan diwilayah Indonesia.

II.DASAR PEMIKIRAN

Dewasa ini banyak industri yang ada di wilayah Indonesia sebagian besar industri ini ada

yang peduli dengan masyarakat sekitar tapi sebagian juga tidak.Kepedulian ini banyak di

wujudkan dalam bentuk beasiswa,pemberdayaan wanita dengan berbagai macam

ketrampilan,kredit usaha tani hal ini kebanyakan dilakukan oleh perusahan-perusahaan besar

dan sudak memiliki nama.Kepedulian perusahaan disegala bidang inilah yang kita namakan

corporate responbiliti.Namun bagi perusahaan-perusahaan sekala menengah dan kecil

pelaksanaan CSR belumlah terlalu banyak dilakukan,yang mereka lakukan hanya sebatas

sumbangan pembangunan masjid,sumbangan pada hari-hari besar tertentu saja. Terkadang

untuk perusahaan bersekala menengah dan kecil ini tidak begitu memperdulikan terhadap

lingkungan ,oleh karena itu peran serta pemerintahlah sangat dibutuhkan untuk memberikan

pengertian akan pentingnya pelaksanaan CSR bagi perusahaan itu sendiri ataupun bagi

masyarakat sekitar. Selain itu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya masih

sangat jarang yang dilakukan terhadap bidang perpustakaan. Padahal dari segi manfaat

banyak sekali yang bisa diperoleh dengan memberikan bantuan perpustakaan didaerah sekitar

industri. Jika ditinjau lebih dalam lagi perusahaan tidaklah banyak mengeluarkan biaya untuk

mendirikan perpustakaan hal ini bisa dilakukan disurau-surau atau ditempat tokoh masyarakat

misalnya. Dilihat dari keberlangsungannya juga secara terus-menerus dan kontinyu. Dengan

hanya menyisihkan sedikit biaya perusahaan sudah mampu memberikan ilmu yang sangat

bermanfaat apakah itu bagi petani,ibu rumah tangga,remaja putri,anak-anak,pemuda putus

sekolah bahkan sampai kakek dan nenek dengan didirikannya perpustakaan disekitar wilayah

perusahaan. Tapi juga perlu adanya peran aktif dari para penyandang dana ,pemerintah

setempat dan masyarkat itu sendiri yaitu apakah dana itu digulirkan secara rutin dan terus

menerus? , bagaimana peran pemerintah bagi masyarakat dalam memberikan pengarahan dan

Page 6: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

pengertian tentang arti pentingnya perpustakaan ?, bagaimana pentingnya peran pemerintah

kepada perusahaan agar memberikan kepeduliannya terhadap program perpustakaan

diwilayah perusahaan ? bagaimana pula masyarakat itu sendiri dalam mengelola

perpustakaan yang telah ada ?, hal inilah perlu kesadaran dari semua pihak.

III.IMPLEMENTASI PERUSAHAAN DIBIDANG PERPUSTAKAAN

Dari dasar pemikiran diatas penulis ingin menyampaikan bahwa :

1. Bahwa perlu adanya peran serta dari pemerintah juga dalam hal berdirinya

perpustakaan diwilayah sekitar perusahaan hal tersebut dilakukan agar pemerintah

daerah khususnya untuk dinas yang menaungi perpustkaan bisa memberikan

pengarahan bagaimana pengelolaan perpustakaan yang baik sehingga perpustakaan

dapat dijaga keberlangsungannya.

2. Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam memberikan sosialisasi bagi perusahaan-

perusahaan agar rela dan mau untuk menyisihkan dananya untuk mendirikan

perpustakaan baik peran itu dari pemerintah pusat,propinsi ataupun daerah.

3. Bagi pemerintah daerah khususnya mampu memberikan penegertian kepada

masyarkat sekitar apakah itu melalui tokoh masyarakat ataupun kepada perusahaan itu

sendiri akan pentingnya buku bagi semua generasi.

4. Sedangkan untuk perusahaan itu sendiri perlu adanya inisiatif corporate responbiliti

tidak hanya dalam aspek ekonomi,aspek budaya ,aspek lingkungan tapi aspek

kepustakaan juga penting karena dengan aspek ini masyarakat sekitar bisa mengerti

mengenai berbagai ilmu baik itu melalui buku,cd,perpustakaan digital dan sebagainya.

5. Bagi perusahan yang ada bantuan berupa perpustakaan juga merupakan bentuk

tanggungjawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility) melalui

peningkatan hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat sekitar perusahaan

untuk turut serta meningkatkan komitmen dalam mengelola dan mengurangi dampak

negative terhadap lingkungan. Memahami perpustakaan adalah tidak hanya berapa

banyak koleksi buku yang ada tapi juga memahami bagaimana menghidupkan

perpustakaan sebagai tempat mencari informasi bagi masyarakat setempat. Sementara

keberadaan masyarakat pengemmar buku ( pencari informasi dan ilmu pengetahuan)

tidak selalu membutuhkan kehadiran perpustakaan scara fisik. Bukan tidak mungkin

perpustakaan dapat dihadirkan disebuah desa tanpa harus ada gedung perpustakaan

tapi memiliki masyarakat baca sedangkan gedung perpustakaan dan koleksi buku

Page 7: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

hanyalah menjadi elemen pelengkap saja. Oleh karena itu perusahaan pada permulaan

awal harus berusaha meberikan informasi pada masyarakat dalam bentuk pengetahuan

yang mendidik misal menonton bareng film mengenai pengetahuan menanam padi

secara organik,menanam cabai dan film keagamaan,dan sebagainya, biasanya dengan

cara seperti ini masyarakat antusias melihatnya. Baru kemudian memberikan

informasi mengenai buku-buku perpustakaan dan kelengkapannya. Karena pada

dasarnya problema perpustakaan adalah sebagai berikut : Pertama keamanan koleksi

perpustakaan itu sendiri antara lain koleksi buku, CD Rom , komputer hal ini

diperuntukkan bagi pengunjung.Denagan adanya Kelompok Pembaca Buku dapat

meminimalisasi akan terjadinya resiko kehilangan. Dengan cara setiap KPB yang

meminjam harus ada beberapa orang yang siap menanggung resikonya bilamana

pinjamannya rusak atau hilang. Tidak semua pengunjung bersedia menjadi anggota

KPB dengan berbagai alasan namun demikian KPB dapat berfungsi utnuk membantu

mengawasi keberadaan koleksi perpustakaan tanpa harus mencurigai yang lain

Kedua apabila didirikan perpustakaan maka tenaga pustakawan sangat terbatas,

sedangkan dengan adanya KPB maka dapat membantu tugas dari petugas

perpustakaan kalau perlu memberikan kesempatan pada pelajar sekitar untuk menjadi

sukarelawan perpustakaan dalam pengelolaannya dikoordinik oleh KPB. Ketiga

adanya keterbatasan koleksi buku hal ini dapat diatasi oleh KPB dengan jalan

bekerjasama dengan penerbit buku untuk mendapatkan kiriman buku-buku baru

secara gratis dengan kompensasi yang dirundingkan kemudian.Keempat minat baca

masyarakat yang rendah dapat diatasi dengan jalan dibentuk KPB tersebut agar dapat

menularkan virus senang membaca,dalam langkah awal tidak perlu dalam jumlah

besar dalam perekutan anggota tapi perlu kerjasama antara pengelola perpustakaan,

perusahaan donor untuk mengadakan even-even yang berhubungan dengan

perpustakaan misalnya : nonton bareng film-film pertanian untuk kalangan

petani,basar buku murah untuk anak-anak sekolah,pemuda dan sebagainya.

6. Perpustakaan pada umumnya ada hanya di perguruan-perguruan tinggi atau disekolah

adapun untuk didesa belum tersentuh sama sekali oleh karena itu perlu dilakukan

motivasi bagi perusahaan-perusahaan untuk memberikan bantuan berdirinya suatu

perpustakaaan baik berupa bangunan perpustakaan atau taman bacaan,berupa buku-

buku bacaan,CD,perangkat keras berupa computer ataupun layar-layar digital lainnya.

Hal ini perlu melibatkan semua pihak. Untuk perusahaan menengah dan kecil perlu

melakukan pengabungan dengan persuhaan lainnya sehingga dana yang terkumpul

Page 8: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

tidak hanya dari satu perusahaan saja namun dari berbagai perusahaan sehingga

membuat taman bacaan atau perpustakaan bisa terwujud .Jika dana berasal dari

pengabungan berbagai macam perusahaan sebaiknya bersifat independen dimana

pengelolaan diserahkan kepada masyarakat sekitar sedangkan donator bertugas

memantau atau sebagai pengawas.

IV.MODEL PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

Dasar pengembangan sebuah perpustakaan harus berdasarkan kebijaksanaan dari lembaga

penaung kecuali jika perpustakaan tersebut bersifat independen. Perpustakaan harus

mendukung visi dan misi dari lembaga penaung atau perusahaan donor,jika perpustakaan

independen maka harus memiliki visi dan misi untuk dijadikan jalur pengembangan kedepan

demi tercapainya tujuan.

Dalam pengembangan perpustakaan perlu dilihat komponen-komponen yang menjadi

prioritas pengembangan antara lain : koleksi perpustakaan,sumber daya manusia pustakawan

dan tenaga administrasi,jenis dan bentuk layanan,pengguna, fasilitas pendukung ( gedung dan

alat). Adapun prioritas yang diberikan adalah komponen yang mendukung pengembangan

lembaga penaung atau donor selain itu juga ketersediaan dana yang dimiliki.

Namun demikian pengembangan perpustakaan perlu memperhatikan dana yang

tersedia,perencanaan dari kegiataan organisasi yang akan dilakukan dan ketersediaan

sumberdaya manusia yang ada. Langkah-langkah dari pengembangan perpustakaan perlu

memperoleh kesepakatan dari semua pihak yang tergabung dalam organisasi antara lain

pengelola perpustakaan sendiri,lembaga penaung/donor dan pengguna perpustakaan.

Adapaun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan perpustakaan antara

lain :

1. Untuk dapat mengukur suatu keberhasilan dari pengembangan perpustakaan perlu

dibuat ukuran tersendiri yang ditentukan oleh kesepakatan antara pengelola dan

penyandang dana. Dengan cara membuat anlisa yaitu dari internal lembaga itu sendiri

bagaimana sdmnya,bagaimana jaringan internal didalamnya saling bekerjasama.

Kedua dengan melihat kekurangan yang ada misalnya bagaimana koleksi,

tempatnya,dana yang tersedia dll. Ketiga yaitu memanfaatkan peluang yang ada

misalnya pinjam buku diperpustakaan yang lebih besar koleksinya,kebijaksanaan

pemerintah,kerjasama dengan penerbit dll.Keempat yaitu citra masyarakat tentang

lembaga perpustakaan ini, persaingan dengan lembaga sejenis dll.

2. Menentukan sasaran dengan jelas, hal ini dilakukan agar keberhasilan yang diperoleh

sangat tinggi. Ukuran keberhasilan ini dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal

Page 9: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

seperti yang tercantum dalam poin pertama.misalnya : menargetkan memiliki

computer online minimal 2 , menargetkan mempunyai perpustakaan keliling/mobil

perpustakaan dsb.

3. Untuk mencapai target yang ada maka perlu menyusun program yang akan

dilaksanakan kedepan tapi p[erlu diingat bahwa program yang ada harus mengacu

kepada kebijaksanaan lembaga penaung/donor agar mendapat dukungan paling tidak

dukungan moril.misalnya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya untuk

melaksanakan perpustakaan keliling.

4. Menyusun anggaran yang akan digunakan untuk pelaksanaan program yang telah

diususun. Karena ketersediaan dana sangatlah penting demi terwujudnya program

yang telah diususn. Penyusunan anggaran ini harus cermat dan tepat agar program

yang disusun tidakberhenti dijalan.

5. Setelah semua tersusun maka tetapkan waktu untuk seap program yang akan

dilaksanakan .Dipilih mana program yang akan dilaksanakan secara pararel dan mana

program yang akan dilakukan secara berurutan. Karena dengan menetapkan waktu ini

pembagian kerja akan menjadi jelas dan mudah dilaksanakan sehingga tidak terjadi

benturan antara program yang satu dengan program lainnya.

Perlu kita ketahui bahwa perpustakaan adalah lembaga non komersial yang perlu dukungan

tapi juga perlu mendukung oleh karena itu kepada lembaga penaung/donor kita perlu

melakukan :

a) Menunjukkan keberhasilan yang telah kita capai dengan kondisi yang dimiliki dan

keberhasilan tersebut harus tertuang dalam laporan yang terperinci dan lengkap baik

secara kualitatif ataupun secara kuantitatif. Menunjukkan komponen-komponen apa

saja yang telah berhasil dilakukan,sedang dilakukan dan yang akan dilakukan,

terutama bahwa perpustakaan telah banyak mendukung program dari lembaga

penaung/donor.

b) Permohonan dukungan tambahan kepada lembaga penaung/donor dengan

menunjukan keberhasilan yang telah dicapai dengan hal tersebut maka permohonan

dukungan untuk lebih meningkatkan perpustakaan mampu bergerak lebih maju dan

lebih modern.

c) Pada setiap pengajuan permohonan perpustakaan tidaklah hanya memperhatikan

kepentingannnya saja tapi perlu memperhatikan kepentingan dari lembaga

penaung/donor dalam penggunaan perpustakaan ini,atau lembaga/perusahaan lain

yang diajak kerjasama untuk perkembangan perpustakaan. Karena perkembangan ini

Page 10: Corporate Sosial Responsibility Sebagai Perwujudan an Perpustakaan Bagi Masyarakat Wilayah Industri

tidak hanya bermanfaat bagi perpustakaan itu sendiri tapi juga mengedepankan

lembaga penaung/donor.

IV.KESIMPULAN

1. Dalam proses pengembangan perpustakaan perlu adanya dukungan semua pihak baik

dari pemerintah,masyarakat,lembaga swasta dan perusahaan-perusahaan sebagai

bentuk kepedulian social perusahaan terhadap lingkungannnya.

2. CSR sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk pengembangan perpustakaan dimana

selama ini kepedulian perusahaan kepada masyrakat sangatlah kecil dan kebanyakan

diorientasikan selain bidang perpustakaan. Oleh karena itulah peran pemerintah

sangatlah dibutuhkan untuk proses pengembangan perpustakaan dengan melalui CSR.

3. Pengembangan perpustakaan bagi masyarakat sekitar melalui CSR perlu digalakan

melaui program/kebijaksanaan pemerintah baik itu pemerintah pusat,propinsi ataupun

daerah.

4. Dalam pengelolaan perpustakaan hasil dari pembentukan CSR perlu melibatkan

semua pihak masyarakat pembaca itu sendiri, perusahaan donator,pemerintah,tokoh

masyarakat setempat dan sebagainya.