33
NERVES CRANIALIS

Cranial Nerves

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cranial Nerves

Citation preview

Page 1: Cranial Nerves

NERVES CRANIALIS

Page 2: Cranial Nerves

Brainstem Ini adalah perluasan

terendah dari otak yang menghubungkan ke tulang belakang

Merupakan bagian terbawah dari otak yang berhubungan dengan medulla spinalis

Fungsi neurologis diperlukan untuk kelangsungan hidup, seperti bernapas, denyut jantung, laju darah & pencernaan

Terbentuk dari 3 struktur : Made up of 3 structures:

Pons Medulla oblongata Midbrain (mesencephalon)

Page 3: Cranial Nerves

Cranial NervesSaraf otak terdiri atas

12 pasang,N.I berhubungan

dengan otak tanpa melalui batang otak

N.II & N.III berpangkal di mesensefalon

N. IV, V,VI, VII berpangkal di pons, dan

N.VIII-XII berasal dari medulla oblongata

Fungsinya : motorik,

sensorik, atau campuran

Page 4: Cranial Nerves

CN I: OlfactoryCN I: Olfactory Fungsi penghiduFungsi penghidu Mengumpulkan saraf sensori yang memanjang turun

dari bulb olfactory dan melewati celah dari cribriform plate di os.ethmoidale

Bagian khusus reseptif indra penciuman nervus olfactory terletak di mukosa bagian atas rongga hidung

Page 5: Cranial Nerves

Olfactory

Unilateral Anosmia

Bilateral Anosmia

ANOSMIA

Head Trauma

Frontal Meningioma

Terutama kebocoran

cairan serebrospinal

- parosmia

Page 6: Cranial Nerves

CN. II: Optic Saraf Sensorik Timbul dari retina Memasuki rongga cranial

melalui canalis opticus dan membentuk chiasma opticum dan tractus opticum

Berakhir di otak Fungsi mayor : membawa

sensasi visual ke otak untuk persepsi dan diskriminasi

Gejala disfungsi : kehilangan penglihatan

Page 7: Cranial Nerves

Visual Pathway

Retina

N. II

OpticalChiasma

Optical Tract

CGL

Opt. Radiation

Primary Visual Cortex

Page 8: Cranial Nerves

Lesions of the visual pathwaysLesionsLesions Field defectsField defects

1.Partial CN. II.1.Partial CN. II. Ipsilateral scotoma.Ipsilateral scotoma.

2. Complete CN. II.2. Complete CN. II. Blindness in that eye.Blindness in that eye.

3. Optic chiasm.3. Optic chiasm. Bitemporal hemianopia Bitemporal hemianopia

4. Optic tract.4. Optic tract. Homonymous Homonymous hemianopia.hemianopia.

5. Meyers loop5. Meyers loop Homonymous upper Homonymous upper quadrant anopia.quadrant anopia.

6. Optic radiation6. Optic radiation Homonymous Homonymous hemianopia.hemianopia.

7. Visual cortex7. Visual cortex Homonymous Homonymous hemianopia.hemianopia.

8. Bilateral macular 8. Bilateral macular cortexcortex

Bilateral sentral Bilateral sentral scotomasscotomas

Page 9: Cranial Nerves

CN. III (Oculomotor) , CN. IV (Trochlear) & CN. VI (Abducen)

Saraf motorik Mempersarafi otot mata dan

orbita Meninggalkan rongga

cranial melewati fissura orbital superior untuk memasuki orbita

Mensuplai 9 otot mata termasuk 6 otot skeletal yang timbul dari dinding orbita dan melekat pada mata, 2 otot polos di dalam mata dan 1 otot rangka dari kelopak mata atas

Page 10: Cranial Nerves
Page 11: Cranial Nerves

CN. III: OculomotorFungsi utama : inervasi semua otot

extraokuler – kecuali m. oblique superior dan rectus lateral – dan otot lurik kelopak mata

Motor: pergerakan mata – elevasi (m.rectus superior ketika mata abduksi dan oblique inferior ketika adduksi) depresi (m. rectus inferior ketika abduksi), dan mengangkat kelopak mata atas

Parasympatik: konstriksi pupil ketika ada rangsang cahaya ; meningkatkan convexity lensa untuk melihat dekat

Gejala disfungsi: double vision, drooping eyelid, dilatasi pupil tidak merata

Page 12: Cranial Nerves

CN. IV: Trochlear CN. VI: AbducensMotorikInervasi m. oblique

superiorMenekan adduksi

mataGejala disfungsi:

double vision

MotorikInervasi m. rectus

lateralFungsi utama dalam

pergerakan mata – abduksi mata

Gejala disfungsi : double vision and deviasi mata kedalam

Page 13: Cranial Nerves

Complete left III Nerve paralysis

Complete left VI nerve paralysis

Lateral Gaze ParalysisLateral Gaze Paralysis

Page 14: Cranial Nerves

Weber SyndromeWeber Syndrome

Pyramidal tract Pyramidal tract

- contralateral UMN syndrome - contralateral UMN syndrome

at the body and lower faceat the body and lower face

(contralateral hemiparesis)(contralateral hemiparesis)

Oculomotor Nerve Oculomotor Nerve - ipsilateral ocular palsy- ipsilateral ocular palsy

- external strabismus- external strabismus

- mydriasis- mydriasis

- loss of accommodation- loss of accommodation

- normal consensual light reflex- normal consensual light reflex

Page 15: Cranial Nerves

CN. V: TrigeminalCampuran motorik and sensorikMempunyai sebagian kecil

serabut motorik dan sebagian besar sensorik ; perluasan dari batang otak ke ganglion sensorik (ganglion trigeminal) ditemukan di apeks os. petrous temporal

Saraf dibagi menjadi 3 bagian tergantung percabangan ganglion V1(Opthalmic), V2 (Maxillary) and V3 (Mandibular)

Serat sensorik memasuki hampir setiap divisi, serat motorik hanya memasuki V3 (hanya 1 campuran)

Page 16: Cranial Nerves

CN. V: TrigeminalV1 memasuki orbita melalui fissura

orbita superiorV2 memasuki fossa pterygopalatine

melewati foramen rotundumV3 keluar mellui foramen ovale

untuk mencapai fossa infratemporal

Fungsi mayor : -V1 – innervasi struktur orbita,

hidung, dahi dan scalp kembali ke vertex dari tengkorak

-V2 – memberikan sensasi dari kulit di pipi dan bagian atas rongga mulut

Page 17: Cranial Nerves

CN. V: Trigeminal - V3 – mensuplai sensasi

dari kulit atas rahang, daerah di atas telinga dan bagian bawah rongga mulut, termasuk lidah (otot pengunyah)

Symptoms of dysfunction:mati rasa di wajah, kelemahan dan kehilangan sensasi otot rahang, nyeri akut hebat, asimetris dalam mengunyah

Page 18: Cranial Nerves

Trigeminal NeuralgiaTrigeminal Neuralgia(tic douloureux)(tic douloureux)

- sakit sakit episodik episodik luar biasa luar biasa

di daerahdi daerah saraf trigeminal,saraf trigeminal,V2 dan V2 dan

V3V3

- trigger point- trigger point

- - rasa sakit membuatrasa sakit membuat

    pasien meringis (tic)    pasien meringis (tic)

- obat antiepilepsi (fenitoin,- obat antiepilepsi (fenitoin,

    karbamazepin) efektif    karbamazepin) efektif

- surgical treatment- surgical treatment

Page 19: Cranial Nerves

CN. VII: Facial Campuran Serat parasympathetic

and serat preganglion Meninggalkan rongga

cranial melewati meatus auditorius internal di mana terletak ganglion sensorik , kemudian berjalan di sebuah kanal tulang wajah di os temporal dan keluar dari dasar tengkorak melalui foramen stylomastoid; terbagi menjadi cabang terminal pada wajah

Page 20: Cranial Nerves

CN. VII: FacialFungsi utama : sensorik – supplai sensasi rasa di 2/3 anterior

lidah motorik – innervasi otot ekspressi muka

(senyum,merengut bersiul)Parasympatik – inervasi kelenjar saliva

kecuali parotis, serta kelenjar lakrimal dan pembuluh darah serebral

Gejala disfungsi : facial paralysis, kehilangan sensasi rasa di 2/3 anterior lidah

Page 21: Cranial Nerves

VII. Facial NerveVII. Facial Nerve

1. Facial Motor Nucleus1. Facial Motor Nucleus

2. Superior Salivatory Nucleus2. Superior Salivatory Nucleus

3. Nucleus Tractus Solitarius3. Nucleus Tractus Solitarius

4. Spinal Tract Nucleus of V4. Spinal Tract Nucleus of V

VI. Abducens NerveVI. Abducens Nerve

5. Abducens Nucleus 5. Abducens Nucleus

Page 22: Cranial Nerves

Right facial paralysisRight facial paralysis

FacialFacial Palsy (Bell’s Palsy)Palsy (Bell’s Palsy)

Page 23: Cranial Nerves

Central TypeCentral TypeFacialFacial PalsyPalsy

Upper MotorUpper MotorNeuronNeuron

SyndromeSyndrome

Central TypeCentral TypeFacialFacial PalsyPalsy

Upper MotorUpper MotorNeuronNeuron

SyndromeSyndromefacial motor nucleus neuronsfacial motor nucleus neuronssupplying forehead musclesupplying forehead muscle

Bilateral Corticobulbar TractBilateral Corticobulbar Tract

Page 24: Cranial Nerves

FacialFacial PalsyPalsy

(Bell’s Palsy)(Bell’s Palsy)

Lower MotorLower MotorNeuronNeuron

SyndromeSyndrome

FacialFacial PalsyPalsy

(Bell’s Palsy)(Bell’s Palsy)

Lower MotorLower MotorNeuronNeuron

SyndromeSyndromeTriple W SignTriple W Sign - Wrinkle, Wink, Whistle - Wrinkle, Wink, Whistle

Page 25: Cranial Nerves

CN. VIII: VestibulocochlearSensorikTerdapat 2 components: cochlear and vestibularMeninggalkan rongga cranial dengan memasuki

meatus auditori internal; berakhir pada reseptor khusus dari telinga bagian dalam yang terletak di lobus temporal

Fungsi utama: saraf vestibular menyampaikan informasi mengenai perubahan posisi dan gerakan kepala yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan, alat bantu dengar di cochlear

Disfungsi : tuli, perasaan hampa dalam ruang, ketidakseimbangan

Page 26: Cranial Nerves

CN. IX: GlossopharyngealCampuran, sebagian besar sensorik dan sebagian

kecil komponen motorik, juga serat parasimpatik dan preganglionik

Meninggalkan rongga cranial melewati foramen jugular foramen dalam membantu N. X & XI mencapai bagian lateral faring

Fungsi utama: Sensory – supplai mukosa lidah posterior dan

faring termasuk area tonsiller, sehingga cabang menyampaikan sensasi dan rasa; menyediakan suplai sensor pada reseptor khusus dalam tubuh dan sinus karotis untuk peraturan refleks tekanan darah dan respirasi

Page 27: Cranial Nerves

CN. IX: GlossopharyngealMotorik – supali 1 otot

faring, m. stylopharyngeus, membantu dalam menelan

Parasympathetic – innervasi kel.parotid ; penting untuk sekresi saliva

Gejala disfungsi: kejang nyeri pada faring posterior, mungkin penurunan tekanan darah

Page 28: Cranial Nerves

CN. X: VagusSaraf campuran dan tambahan

porsi yang luas dari porsi parasimpatik

Meninggalkan rongga cranial melalui foramen jugulare, bersama N.IX & XI mencapai bagian lateral faring dan laring

Fungsi utama: Motor – supplai otot skeletal

faring, laring, skeletal muscles of pharynx, larynx and soft plate (penting untuk menelan)

Sensory – mediasi sensasi dari posterior faring, visceral sensasi dari faring, laring, organ thorax dan abdominal

Page 29: Cranial Nerves

CN. X: Vagus Parasympatik – innervasi otot otot halus dan

kelenjar gastrointestinal, paru, sistem kardiovaskuler di leher, thoraax dan abdomen

Gejala disfungsi : suara serak, kesulitan menelan, kehilangan hoarseness, poor swallowing, kehilangan gag reflex

Page 30: Cranial Nerves

CN. XI: Spinal Accessory Saraf motorik Timbul dari cervical atas medula

spinalis dan memasuki rongga kranial melewati for. Magnum; meninggalkan rongga kranial lewat for. Jugulare

Fungsi utama : innervasi m. trapezius and m.sternocleidomastoid

Gejala disfungsi : ketidakmampuan untuk mengangkat bahu, kelemahan dalam rotasi leher

Page 31: Cranial Nerves

CN. XII: HypoglossalSaraf motorikMelewati rongga

cranial melewati hypoglossal (anterior condylar) canal

Fungsi utama: innervasi otot lidah

Gejala disfungsi: wasting of tongue with deviation to side of lesion on protrusion

Page 32: Cranial Nerves

Wallenberg SyndromeWallenberg Syndrome

Spinothalamic tract Spinothalamic tract

- contralateral loss of pain and - contralateral loss of pain and

temperature sensation at the bodytemperature sensation at the body

Spinal tract of trigeminal nerveSpinal tract of trigeminal nerve - ipsilateral loss of pain and - ipsilateral loss of pain and

temperature sensation at the facetemperature sensation at the face

Nucleus ambiguusNucleus ambiguus - dysphageia, dysarthria, hoarseness- dysphageia, dysarthria, hoarseness

Descending autonomic pathwayDescending autonomic pathway

- Horner’s syndrome - Horner’s syndrome

(meiosis, ptosis, anhydrosis)(meiosis, ptosis, anhydrosis)

Page 33: Cranial Nerves