Upload
muftimuttaqin
View
250
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Crs hipertensi
1/35
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi dalam kehamilan adalah kelainan vaskular yang terjadi sebelum
kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Golongan penyakit
ini ditandai dengan hipertensi dan sering disertai proteinuri, edema, kejang, koma,
atau gejala gejala lainnya.Hingga saat ini, hipertensi dalam kehamilan masih
merupakan masalah kesehatan serius di bidang obstetri di seluruh dunia.
Hipertensi dalam kehamilan juga menjadi 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu
bersalin.1-
World Health Organization !"H#$ memperkirakan di dunia setiap menit
perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan
persalinan. elain itu, tingginya mortalitas dan morbiditas akibat hipertensi dalam
kehamilan adalah karena etiologi yang kurang jelas, pera&atan dalam persalinan
yang masih ditangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang belumsempurna. 'ari jumlah kematian maternal, prevalensi paling besar adalah pre-
eklampsia dan eklampsia sebesar 1(,)% dari keseluruhan kematian ibu. *nsidensi
preeklampsia di *ndonesia sekitar 1+%, menyebabkan mortalitas maternal
sebanyak ).5% pada tahun (++1, dan sebanyak 55.5% pada tahun (++(.1-
Hipertensi pada kehamilan memiliki resiko baik terhadap ibu dan juga
janinnya. ada ibu, hipertensi dapat menjadi preeklampsia atau eklampsia yang
menganam ji&a. edangkan pada bayi akan menyebabkan kelahiran mati dan
kematian perinatal. /ematian bayi ini terutama disebabkan oleh partus prematurus
yang merupakan akibat dari penyakit hipertensi.
0orbiditas janin dari seorang &anita penderita hipertensi dalam kehamilan
berhubungan seara langsung terhadap penurunan aliran darah efektif pada
sirkulasi uteroplasental, juga karena terjadi persalinan kurang bulan pada kasus-
kasus berat. /ematian janin diakibatkan hipoksia akut, karena sebab sekunder
1
7/24/2019 Crs hipertensi
2/35
terhadap solusio plasenta atau vasospasme dan dia&ali dengan pertumbuhan janin
terhambat !*G2$. 'i negara berkembang, sekitar (5% mortalitas perinatal
diakibatkan kelainan hipertensi dalam kehamilan. 0ortalitas maternal diakibatkan
adanya hipertensi berat, dan kerusakanorgan lainnya.1,3
0eskipun telah dilakukan penelitian yang intensif selama beberapa
dekade, hipertensi yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan tetap
menjadi masalah yang belum terpeahkan. eara umum, preeklampsi merupakan
suatu hipertensi yang disertai dengan proteinuria yang terjadi pada kehamilan.
enyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-(+ usia kehamilan dan paling
sering terjadi pada primigravida. 4ika timbul pada multigravida biasanya ada
faktor predisposisi seperti kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umur
lebih dari 5 tahun, dan sebab lainnya.5
BAB II
2
7/24/2019 Crs hipertensi
3/35
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
ama 6 y.0
mur 6 ( tahun
uku78angsa 6 0elayu
9gama 6 *slam
endidikan 6 09
ekerjaan 6 *bu 2umah :angga
9lamat 6 2: +( /ampung :engah
ama uami 6 :n. 9H
mur 6 ; tahun
uku78angsa 6 0elayu
9gama 6 *slam
endidikan 6 09
ekerjaan 6 &asta
9lamat 6 2: +( /ampung :engah
02 6 +( 7+
7/24/2019 Crs hipertensi
4/35
Data #e%idanan
Haid
0enarhe 6 usia 13 tahun
HH: 6 ( oktober (+13
: 6 agustus (+15
9@ 6 3?
Haid 6 :eratur
Aama haid 6 ; hari
iklus 6 (< hari
'issmenorrhea 6 ya "arna 6 merah tua
8entuk perdarahan 6 Bner
8au Haid 6 9nyir
Cluor albus 6 ebelum haid
Aama 6 ( hari
RI&A'A( PERKA&INAN DAN KEHA)ILAN
Pasien sudah meni#ah 1 #ali den*an lama +e!ni#ahan 1tahun.
)eni#ah +ada usia 22 tahun.
NO (ahun Pa!tus Umu! Kehamilan ,enis +e!salinan Pen-l-n*
1 *ni
RI&A'A( KB DAN KESEHA(AN
/8 !-$
2i&ayat /esehatan
/eluarga 6 2i&ayat hipertensi , '0, Hepatitis, :8 disangkal, ri&ayat
preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga disangkal
2i&ayat /esehatan yang lalu 6 '0 !-$, kelainan ginjal !-$, #e"an* /0
DA(A OB,EK(I PE)ERIKSAAN ISIK
4
7/24/2019 Crs hipertensi
5/35
Status ene!alisata
1. /eadaan mum 6 baik
(. /esadaran 6 @0
. Dital ign 6
-:ekanan 'arah 6 1;+71++ mmHg
-adi 6
7/24/2019 Crs hipertensi
6/35
A%d-men $
*nspeksi 6 imetris, linea nigra !>$, striae albian !>$, bekas luka operasi !-$
9uskultasi 6 8ising sus 6 !>$
alpasi 6 pembesaran hepar dan lien !-$
erkusi 6 timpani
enitalia E#ste!na $
labia mayora7minora 6 simetris, pembesaran kelenjar bartholini !-$,
pengeluaran vagina !-$
E#st!emitas 6
simetris, akral hangat, edema!-$
S(A(US OBS(E(RI
+eme!i#saan lua!
a. alpasi 6
Aeopold * 6 :C (< m, teraba massa lunak tidak melenting
Aeopold ** 6 /9, bagian terkeil janin teraba di sebelah kanan
Aeopold *** 6 teraba massa keras melenting sudah masuk 9
Aeopold *D 6 'ivergen
:84 6 (5 gram
H* 6 !>$ ?71+E7 (+
Aus#ultasi
'44 6 !>$, Aokasi di ba&ah pusat, frekuensi 15?7menit, teratur
Peme!i#saan dalam
ortio6 tidak teraba
endataran6 )+-1++ %
embukaan 6 )-1+m
/etuban6 >
enurunan 6 hodge
6
7/24/2019 Crs hipertensi
7/35
resentasi 6 /epala
osisi6 / di anterrior
PE)ERIKSAAN LABORA(ORIU)
Pa!amete! Nilai 2 A*ustus
2140 +#l 5.45 wi%
Nilai 36762140 +#l
18.3 wi%
Nilai Ru"u#an
&B9 1),3 ? 1+7mm (1,) ? 1+7mm .5-1+.+
RB9 3.5; ? 1+7mm 3,+ ? 1+7mm .
7/24/2019 Crs hipertensi
8/35
SP( (( 7A 31
aal *in"al
U!eum 11,< 0g7dl 15-)
K!eatinin +,; 0g7dl A +,)-1,
+,-1,1
ula Da!ah (
Dia*n-sa
G1+9+ Gravida )-3+ minggu inpartu 4:H intrauterin preskep >
hipertensi gestasional
(A(ALAKSANA
observasi /, ::D, '44,
*DC' 2A (+ gtt7i
impin ersalinan
(an**al Hasil Peme!i#saan
8
/olesterol 1
7/24/2019 Crs hipertensi
9/35
2 A*ustus 214
Pu#ul 7.3
S $ +e!ut te!asa mules
O $ Keadaan Umum $ sedan*; #esada!an $ :-m+-s mentis
(D $ 1461 mmH* N6S $ 78 #ali6 menit 3ida 3?@8 min**u in+a!tu ,(H
int!aute!in +!es#e+ / hi+e!tensi *estasi-nal
P $ -%se!>asi KU; ((; D,,;
ID RL 2 *tt6i
Pim+in Pe!salinan
OLLO& UP
(an**al Hasil Peme!i#saan
2 A*ustus
214
Pu#ul ?.34
S $ +e!ut te!asa mules; sema#in se!in*
O $ Keadaan Umum $ :u#u+; #esada!an $ 9)
(D $ 1a*inam
Inus RL 2 *tt6I ;
In" -#sit-sin 1 am+ i>
Bai lahi! +#l ?.84
"# $ l# A6S$ 76? BB$ 24*! PB$ 87:m
Pasien +indah #e %an*sal +u#ul 12. wi%
9
7/24/2019 Crs hipertensi
10/35
(an**al Hasil Peme!i#saan
2A*ustus 214
P#l 18.
S $ +asien #e"an* KU$ *elisah
O $ (D $ 22612 mmH* N6S $ 122 #ali6 menit
RR $ 32C
A $ P1A P-st Pa!tum S+-ntan / hi+e!tensi estasi-nal
P $ O28L6I;
In" )*SO8 8 1 :: %-#a %-#i dalam 14 menit
Inus RL / D!i+ )*SO8 8 1 *!6"am 2 tts6mnt
(an**al Hasil Peme!i#saan
8 a*ustus 214 S $ #eluhan@0
O $ #eadaan umum sedan*; #esada!an #-m+-s mentis
(D $ 1361 mmH* S6N $ 3ulsi +-st +a!tum
P $ :ead!-Cil 2 C 4 Niedi+in 8 C 1
Pa!a:etam-l 3 C 4 enit-in 2 C 24
9iti:-lin 3 C 24 Allu+u!in-l 1 C3
Pasien %-leh +ulan*
Ren:ana :t s:an #-nt!-l #e %a*. neu!-l-*i
10
(an**al Hasil Peme!i#saan
3 a*ustus 214 S $ +asien #e"an* KU$ *elisah
O $ (D $ 22612 mmH* N6S $ 122 #ali6 menit
RR $ 32C
A $ P1A P-st Pa!tum S+-ntan / hi+e!tensi
estasi-nal
P $ O28L6I;
In" )*SO8 8 1 :: %-#a %-#i dalam 14 menit
Inus RL / D!i+ )*SO8 8 1 *!6"am 2 tts6mnt
7/24/2019 Crs hipertensi
11/35
BAB III
(IN,AUAN PUS(AKA
2.1 Deinisi
enyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskular
yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa
nifas.
11
7/24/2019 Crs hipertensi
12/35
Hipertensi sendiri dapat diartikan sebagai tekanan darah sistolik dan
diastolik J13+7)+ mmHg. engukuran tekanan darah dilakukan sekurang-
kurangnya ( kali dalam selang &aktu 3 jam.(,
2.2 a#t-! Resi#-
8eberapa faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan dapat
dikelompokkan sebagai berikut 6(,
a. rimigravida,primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya mola hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes
melitus, hidrops fetalis dan bayi besar.
. mur yang ekstrim
d. 2i&ayat pernah menderita preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan
terdahulu.
e. 2i&ayat keluarga pernah preeklampsia7eklampsia
f. enyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
#besitas
2.3 Eti-l-*i dan Pat-isi-l-*i
enyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui
dengan jelas. 8anyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi
dalam kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap
mutlak benar. Gambaran beberapa teori yang ingin menerangkan kejadian
tersebut adalah sebagai berikut6(
1. :eori kelainan vaskularisasi plasenta
ada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari
abang abang arteri uterina dan arteri arteri ovarika. /edua pembuluh
darah tersebut menembus miometrium berupa arteri arkuarta dan arteritersebut berabang pada arteri radialis. 9rteria radialis menembus
endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis memberi abang
pada arteri spiralis. ada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas,
terjadi invasi trofoblas ke dalam otot arteria spiralis, yang menimbulkan
degenerasi lapisan otot tersebut, sehingga terjadi dilatasi arteri spiralis.
*nvasi trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis mengalami
distensi dan dilatasi. 'istensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis ini
12
7/24/2019 Crs hipertensi
13/35
memberi dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular
lumen dan peningkat aliran darah pada daerah utero plasenta. 9kibatnya,
aliran darah ke janin ukup banyak dan perfusi jaringan juga meningkat.
ehingga dapat menjamin pertumbuhan janin dengan baik.
ada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel sel Aapisan otot
arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spirali
tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi. 9kibatnya,
arteri spiralis relatif mengalami vasokontriksi, dan terjadi gagalan
remodeling. ehingga aliran darah uteroplasenta menurun dan terjadilah
hipoksia dan iskemia plasenta.
(. :eori iskemia plasenta,radikal bebas, dan disfungsi endotel imunologik
a. *skemia lasenta dan pembentukan 2adikal 8ebas/arena kegagalan 2emodelling arteri spiralis akan berakibat plasenta
mengalami iskemia, yang akan merangsang pembentukan radikal bebas,
yaitu radikal hidroksil !-#H$ yang dianggap sebagai toksin.
2adiakl hidroksil akan merusak membran sel yang banyak mengandung
asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak. eriksida lemak juga
akan merusak nukleus dan protein sel endotel. roduksi oksidan
!radikal bebas$ dalam tubuh yang bersifat toksis, selalu diimbangi
dengan produksi antioksidan.
b. eroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan
ada hipertensi dalam kehamilan, terjadi peningkatan peroksida lemak
sedangkan antioksidan seperti vitamin B akan menurun. Hal ini
menyebabkan terjadinya dominasi kadar oksidan peroksida lemak yang
relatif tinggi.
eroksida lemak yang bersifat toksis ini akan beredar di seluruh tubuh
dalam aliran darah dan akan merusak membran sel endotel. /arenaletaknya yang berhubungan langsung dengan aliran darah dan
mengandung banyak asam lemak tak jenuh, dimana asam lemak ini
rentan terhadap oksidan radikal hidroksil yang akan berubah menjadi
peroksida lemak.
. 'isfungsi Bndotel
/erusakan membran sel endotel mengakibatkan terganggunya fungsi
endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel keadaan ini
disebut disfungsi endotel, yang akan menyebabkan terjadinya 6
13
7/24/2019 Crs hipertensi
14/35
- Gangguan metabolisme prostalglandin, yaitu menurunnya
produksiprostasiklin!GB($ yang merupakan suatu vasodilator
kuat.
- 9gregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami
kerusakan. 9gregasi trombosit memproduksi tromboksan !:K9($
yaitu suatu vasokonstriktor kuat. 'alam /eadaan normal kadar
prostasiklin lebih banyak dari pada tromboksan. edangkan pada pre
eklamsia kadar tromboksan lebih banyak dari pada prostasiklin,
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- erubahan khas pada sel endotel kapiler glomerulus !glomerular
endotheliosis$.
- eningkatanpermeabilitas kapiler.- eningkatan produksi bahan bahan vasopresor, yaitu endotelin.
/adar # menurun sedangkan endotelin meningkat.
- eningkatan faktor koagulasi
. :eori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
ada perempuan yang hamil normal respon imun tidak menolak adanya
hasil konsepsi yang bersifat asing. Hal ini disebabkan adanya Human
Aeukoyte 9ntigen rotein G !HA9-G$ yang dapat melindungi trofoblas
janin dari lisis oleh sel natural killer !/$ ibu. HA9-G juga akan
mempermudah invasis el trofoblas kedalam jaringan desidua ibu. ada
plasenta ibu yang mengalami pre eklamsia terjadi ekspresi penurunan
HA9-G yang akan mengakibatkan terhambatnya invasi trofoblas ke dalam
desidua. /emungkinan terjadi*mmune-0aladaptationpada pre eklamsia.
3. :eori adaptasi kardiovaskulatori genetik
ada kehamilan normal pembuluh darah refrakter terhadap bahan
vasopresor. 2efrakter berarti pembuluh darah tidak peka terhadap
rangsangan vasopresor atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi
untuk menimbulkan respon vasokonstriksi. 2efrakter ini terjadi akibat
adanya sintesisprostalglandinoleh sel endotel. ada pre eklamsia terjadi
kehilangan kemampuan refrakter terhadap bahan vasopresor sehingga
pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap bahan vasopresor sehingga
pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi dan mengakibatkan
hipertensi dalam kehamilan.
14
https://www.box.com/s/aiidsphk94mbfu0jp38hhttps://www.box.com/s/aiidsphk94mbfu0jp38hhttp://www.ziddu.com/download/21283542/PermeabilitasKapiler.docx.htmlhttp://www.ziddu.com/download/21283542/PermeabilitasKapiler.docx.htmlhttp://www.ziddu.com/download/21283598/Koagulasi.docx.htmlhttp://www.ziddu.com/download/21283738/Maladaptation.docx.htmlhttp://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/prostaglandinhttp://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/prostaglandinhttp://www.ziddu.com/download/21283542/PermeabilitasKapiler.docx.htmlhttp://www.ziddu.com/download/21283598/Koagulasi.docx.htmlhttp://www.ziddu.com/download/21283738/Maladaptation.docx.htmlhttp://translate.google.com/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/prostaglandinhttps://www.box.com/s/aiidsphk94mbfu0jp38h7/24/2019 Crs hipertensi
15/35
5. :eori Genetik
9da faktor keturunan dan familial dengan model gen
tunggal.Genotypeibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam
kehamilan seara familial jika dibandingkan dengan genotype janin. :elah
terbukti bah&a ibu yang mengalami pre eklamsia, (% anak
perempuannya akan mengalami pre eklamsia pula, sedangkan hanya
7/24/2019 Crs hipertensi
16/35
dengan vasokontriksi, sehingga terjadi hipertensi. Dolume plasma yang
menurun memberi dampak yang luas pada organ organ penting.
reeklamsia sangat peka terhadap pemberian airan intravena yang terlalu
epat dan banyak. 'emikian sebaliknya preeklamsia sangat peka terhadap
kehilangan darah &aktu persalinan. #leh karena itu, observasi airan
masuk ataupun keluar harus ketat.
(. Hipertensi
Hipertensi merupakan tanda terpenting guna menegakkan diagnosis
hipertensi dalam kehamilan. :ekanan diastoli menggambarkan resistensi
perifer, sedangkan tekanan sistolik , menggambarkan besaran urah
jantung.
ada preeklamsia peningkatan reaktivitas vasular dimulai umurkehamilan (+ minggu ,tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada
trisemester **. :ekanan darah yang tinggi pada preeklamsia bersifat labil
dan mengikuti irama sirkadian normal. :ekanan darah menjadi normal
beberapa hari pasapersalinan, keuali beberapa kasus preeklamsia berat
kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi (3 minggu
pasapersalinan. :ekanan darah bergantung terutama pada urah jantung,
volume plasma, resistensi perifer, dan viskositas darah.
:imbulnya hipertensi adalah akibat vasospasme menyeluruh dengan
ukuran tekanan darah J 13+ mmHg selang jam. :ekanan diastoli
ditentukan pada hilangnya suara korotkoffs phase V. dipilihnya tekana
diastoli )+ mmHg sebagai batas hiprtensi, karena batas tekanan diastoli
)+ mmHg yang disertai proteinuria, mempunyai korelasi dengan kematian
perinatal tinggi. 0engingat proteinuria berkorelasi dengan nilai absolute
tekanan darah diastoli , maka kenaikan !perbedaan$ tekanan darah dapat
dipakai sebagai riteria diagnosis hipertensi, hanya sebagai tanda &aspada.Mean Arterial Blood Pressure !09$ tidak berkorelasi dengan besaran
proteinuria. 09 jarang dipakai oleh sebagian besar klinisi krena kurang
praktis dan sering terjaidi kesalahan pengukuran. engukuran tekanan
darah dilakukan seara standar.
. Cungsi Ginjal
Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal hal berikut :
0enurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia sehingga terjadi
oliguria bahkan anuria.
16
7/24/2019 Crs hipertensi
17/35
/erusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya premeabilitas
membrane basalis sehingga terjadi kebooran dan mengakibatkan
proteinuria. roteinuria terjadi jauh pada akhir kehamilan, sehingga
sering dijumpai preeklamsia tanpa proteinuria, karena janon lebih dulu
lahir.
:erjadi Glomerulus Capillary ndotheliosis akibat sel endotel
glomerular membengkak disertai deposit fibril.
Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. 8ila sebagian
besar kedua korteks ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi Lnekrosis
korteks ginjal yang bersifat ireversibel.
'apat terjadi kerusakan inrinsik jaringan ginjal akibat vasospasme
pembuluh darah. 'apat diatasi dengan pemberian '#90* agar
terjadi vasodilatasi pembuluh darah ginjal.
Proteinuria
8ila proteinuria timbul6
- ebelum hipertensi , umunya merupakan gejala penyakit ginjal.
- :anpa hipertensi, maka dapat dipertimbangkan sebagai penyulit
kehamilan.
- :anpa kenaikan tekanan darah diastoli J )+ mmHg, umumnya
ditemukan pada infeksi saluran kening atau anemia. 4arang
ditemukan poteinuria pada tekanan diastoli )+ mmHg.
roteinuria merupakan syarat untuk diagnosis preeklamsia, tetapi
proteinuria umunya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering
dijumpai preeklamsia tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir lebih
dulu.
engukuran proteinuria, dapat dilakukan dengan !a$ urin dipstik 6 1++
mg7l atau > 1, sekurang kurangnya diperiksa ( kali urin aak selang
jam dan !b$ pengumpulan proteinuria dalam (3 jam. 'ianggap
patologis bila bsaran proteinuria J ++ mg7(3 jam.
9sam urat serum !uri aid serum $6 umumnya meningkat J 5 mg7.
Hal ini disebabkan oleh hipovolemia, yang menimbulkan menurunnya
aliran darah ginjal dan mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus,
sehingga menurunnya sekresi asam urat. eningkatan asam urat dapat
terjadi juga akibat iskemia jaringan.
17
7/24/2019 Crs hipertensi
18/35
/reatinin
ama halnya dengan kadar asam urat serum, kadar kreatinin plasma
preeklamsia juga meningkat. Hal ini disebabkan oleh hipovolemia,
maka aliran darah ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya filtrasi
glomerulus, sehingga menurunnya sekresi kreatinin, disertai
peningkatan kreatinin plasma. 'apat menapai kadar kreatinin plasma J
1 mg7, dan biasanya terjadi peeklamsia berat dengan penyulit pad
ginjal.
#liguria dan anuria
#liguria dan anuria terjadi karena hipovolemia sehingga aliran darah ke
ginjal menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun !oliguria$,
bahkan dapat terjadi anuria. 8erat ringannya oliguria mengambarkan
berat ringannya hipovolemia. Hal ini berarti menggambarkan pula berat
ringannya preeklamsia. reeklamsia airan intravena hanya karena
oliguria tidak dibenarkan.
3. Blektrolit
/adar elektrolit total menurun pada &aktu hamil normal. ada preklamsia
kadar elektrolit total sama seperti hamil normal, keuali bila diberi
diuretikum banyak, restriksi konsumsi garam atau pemberian airan
oksitosin yang bersifat antidiuretik.
reeklamsia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan asam basa. ada &aktu terjadi kejang eklamsia kadar
bikarbonat menurun, disebabkan timbulnya asidosis laktat dan akibat
kompensasi hilangnya karbon dioksida.
/adar natrium dan kalium pada preeklamsia sama dengan kadar hamil
normal, yaitu sesuai dengan proporsi jumlah air dalm tubuh. /arena kadar
natrium dan kalium tidak berubah pada preeklamsia , maka tidak terjadi
retensi natrium yang berlebihan, ini berarti pada preeklamsia tidak
diperlukan retriksi konsumsi garam.
5. :ekanan #smoti /oloid7:ekanan #nkotik
#smolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan 1 pada dipsti$k'seara menetap pada sampel aak urin.
'erajat proteinuria sangat berfluktuasi dalam (3 jam.5
:emuan laboratorium yang abnormal dalam pemeriksaan ginjal, hepar, dan
fungsi hematologi meningkatkan kepastian diagnosis preeklampsi. elain itu,
pemantauan seara terus-menerus gejala eklampsia, seperti sakit kepala dan nyeri
epigastrium, juga meningkatkan kepastian tersebut.5
yeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas merupakan akibat
nekrosis hepatoellular, iskemia, dan oedem yang merentangkan kapsul Glissoni.
yeri ini sering disertai dengan peningkatan serum hepatik transaminase yang
tinggi dan biasanya merupakan tanda untuk mengakhiri kehamilan.5
:rombositopeni adalah karakteristik dari preeklamsi yang memburuk, dan
hal tersebut mungkin disebabkan oleh aktivasi dan agregasi platelet serta
hemolisis mikroangiopati yang disebabkan oleh vasospasme yang berat. 8ukti
adanya hemolisis yang luas dengan ditemukannya hemoglobinemia,
hemoglobinuria, atau hiperbilirubinemi dan merupakan indikasi penyakit yang
berat.5
Caktor lain yang menunjukkan hipertensi berat meliputi gangguan fungsi
jantung dengan oedem pulmonal dan juga pembatasan pertumbuhan janin yang
nyata.
reeklampsia juga merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat
terjadi ante, intra, dan postpartum. 'ari gejala klinisnya, preeklampsia dapat
dibedakan atas preeklampsia ringan dan preeklampsia berat.(,
23
7/24/2019 Crs hipertensi
24/35
Preeklampsia Ringan 2-5
reeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut 6(-5
a. :ekanan darah J 13+7)+ mmHg atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebihM
atau kenaikan sistolik + mmHg atau lebih dalam pengukuran sekurang-
kurangnya pada ( kali pemeriksaan dengan jarak pemeriksa 1 jam.
b. Bdema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia, keuali edem pada
lengan, muka dan perut, edem generalisata.
. roteinuria J++ mg7(3 jam atau J 1> disptik.
Preeklampsia Berat (-5
reeklampsia berat, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut 6
b. :ekanan darah sistolik J1+ mmHg dan tekanan diastolik J11+ mmHg.
:ekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dira&at di rumah
sakit dan sudah menjalani tirah baring.
. roteinuria 6 J (> dipstik
d. #liguria 6 produksi urine 5++ 7(3 jam.
e. Bdema paru 6 nafas pendek, sianosis, dan adanya ronkhi.
f. yeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen disebabkan
teregangnya kapsula Glisone. yeri dapat sebagai gejala a&al rupture hepar.
g. Gangguan otak 6 edema serebri.
h. Gangguan penglihatan 6 skotoma atau penglihatan berkabut.
i. Gangguan fungsi hepar6 eningkatan alanine atau aspartate amino transferase.
j. Hemolisis mikroangiopati.
k. :rombositopenia6 1++.+++ ell7mm 7 hemolisis intravaskular yang jelas.
l. indroma HBAAm. /emunduran pertumbuhan fetus.
n. yeri kepala hebat yang tidak hilang dengan pemberian analgetik biasa.
o. Hiperrefleksia
reeklampsia berat dibagi menjadi !a$ preeklampsia berat tanpa impending
e$lampsia dan !b$ preeklampsia berat dengan impending e$lampsia& 'isebut
impending e$lampsia bila preeklampsia berat disertai gejala-gejala subjektif
24
7/24/2019 Crs hipertensi
25/35
berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium,
dan kenaikan progresif tekanan darah.(
2.4.3 E#lam+sia
enderita preeklampsia berat yang tidak mendapat penanganan yang
memadai atau terlambat mendapat pertolongan bisa mendapat serangan kejang-
kejang yang disebut eklampsia. Bklampsia sering terjadi pada kehamilan
nullipara, kehamilan kembar, kehamilan mola, dan hipertensi dengan penyakit
ginjal. Aebih kurang ;5% penderita eklampsia terjadi antepartum dan (5% sisanya
terjadi pasa-melahirkan.
0enurut saat terjadinya, eklamisia dapat di bedakan atas 6
a. klampsi antepartum( yang terjadi sebelum persalinan.b. klampsi intrapartum( yang terjadi se&aktu persalinan.
. klampsi pas$apersalinan(yang terjadi setelah persalinan
Bklampsia pasa persalinan dapat terjadi segera !early post pasrtum'( yaitu
setelah (3 jam sampai ; hari pasa persalinan atau lambat !late pst partum'
setelah ; hari pasa persalinan selama masa nifas !jarang$.
erangan kejang pada eklampsia dapat dibagi dalam 3 tingkat, yaitu 6
a. :ingkat invasi !tingkat permulaan$M mata terpaku, kepala dipalingkan ke satu
sisi, dan kejang kejang halus terlihat pada muka. Hal ini berlangsung dalam
beberapa detik.
b. :ingkat kontraksi !tingkat kejang tonis$M seluruh badan menjadi kaku, kadang
kadang terjadi epistotonus. Hal ini berlangsung dalam 15 (+ menit.
. :ingkat konvulsi !tingkat kejang klonis$M terjadi kejang yang timbul, seperti
rahang membuka dan menutup begitu pula mataM otot otot muka dan otot
badan berkontraksi dan berelaksasi berulang. /ejang ini sangat kuat, lidah
tergigit, mulut berbuih, muka biru, berangsur kejang berkurang dan akhirnya
berhenti. Hal ini berlangsung dalam = 1menit.
d. :ingkat komaM terjadi setelah kejang klonis. Aamanya koma bervariasi dari
beberapa menit sampai berjam-jam. 4ika pasien sadar kembali, ia tidak ingat
sama sekali apa yang telah terjadi !amnesia retrograde'&
enyebab dari kematian pada eklamsi adalah edema paru, apopleksia dan
asidosis. asien dapat juga mengalami kematian setelah beberapa hari karena
pneumoni aspirasi, kerusakan hati atau gangguan faal ginjal.
2.4.8 Hi+e!tensi #!-nis
'iagnosis hipertensi kronis yang mendasari dilakukan apabila 65
25
7/24/2019 Crs hipertensi
26/35
- Hipertensi !J 13+7)+ mmHg$ terbukti mendahului kehamilan.
- Hipertensi !J 13+7)+ mmHg$ diketahui sebelum (+ minggu, keuali bila ada
penyakit trofoblastik.
- Hipertensi yang menetap lama setelah melahirkan.
Hipertensi kronis dalam kehamilan sulit didiagnosis apalagi &anita hamil
tidak mengetahui tekanan darahnya sebelum kehamilan. ada beberapa kasus,
hipertensi kronis didiagnosis sebelum kehamilan usia (+ minggu, tetapi pada
beberapa &anita hamil, tekanan darah yang meningkat sebelum usia kehamilan (+
minggu mungkin merupakan tanda a&al terjadinya preeklampsia.
:abel (.( enyebab yang mendasari hipertensi kronis
Hipertensi esensial
#besitas
/elainan arterial 6
Hipertensi renovaskular
/oartasi aorta
Gangguan-gangguan endokrin 6
'iabetes mellitus
indrom ushing
9ldosteronism primer
heohromoytoma :hyroto?iosis
Glomerulonephritis !akut dan kronis$
Hipertensi renoprival 6
Glomerulonephritis kronis
/etidakukupan ginjal kronis
'iabeti nephropathy
enyakit jaringan konektif 6
Aupus erythematosus
ystemi slerosis
eriarteritis nodosa
enyakit ginjal polikistik
Gagal ginjal akut
:abel (. /lasifikasi Hipertensi /ronis berdasarkan 4@ D**
Klasii#asi Sist-li# mmH*0 Diast-li# mmH*0
ormal 1(+
7/24/2019 Crs hipertensi
27/35
Hipertensi stadium * 13+ 15) )+ ))
Hipertensi stadium ** J 1+ J 1++
2.4.4 Hi+e!tensi #!-nis den*an Su+e! Im+-sed P!ee#lam+sia
/riteria diagnosis )uperimposed Pree$lampsiaadalah 6
- roteinuria ++ mg7(3 jam pada &anita dengan hipertensi yang
belum ada sebelum kehamilan (+ minggu.
- eningkatan tiba-tiba proteinuria atau tekanan darah atau jumlah
trombosit 1++.+++7mm pada &anita dengan hipertensi atau
proteinuria sebelum kehamilan (+ minggu.(-5
2.< DIANOSIS BANDIN
a. Hi+e!tensi K!-ni#
4ika tekanan darah sebelum kehamilan (+ minggu tidak diketahui, akan
sulit untuk membedakan antara preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam
hal demikian, lakukan penanganan hipertensi karena kehamilan.
%. P!-teinu!ia
ekret vagina atau airan amnion dapat mengkontaminasi urin,
sehingga terdapat proteinuria.
/ateterisasi tidak dianjurkan karena dapat mengakibatan infeksi
*nfeksi kandung kemih, anemia berat, payah jantung dan partus lama
juga dapat menyebabkan proteinuria.
'arah dalam urin, kontaminasi darah vagina dapat menghasilkan
proteinuria positif palsu.
rin yang sangat ener menutupi proteinuria pada pemeriksaan
dipstik. 4ika proteinuria yang tidak mengandung albumin dalam
jumlah ukup banyak akan menjadi negatif palsu.
:. Ke"an* dan K-ma
Bklampsia harus didiagnosa banding dengan epilepsi, malaria serebral,
trauma kapitis, penyakit serebrovaskuler, intoksikasi !alkohol, obat,
raun$, kelainan merabolisme !asidosis$, meningitis, ensefalitis,
intoksikasi, dan lain lain.
2.5 PENA(ALAKSANAAN2@4
a. Pen*el-laan Hi+e!tensi Dalam #ehamilan (an+a P!-teinu!ia.
4ika /ehamilan 5 minggu, lakukan pengelolaan ra&at jalan6
Aakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria dan kondisi janin
setiap minggu.
4ika tekanan darah meningkat, kelola sebagai preeklamsia.
27
7/24/2019 Crs hipertensi
28/35
4ika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin yang
terhambat, ra&at dan pertimbangkan terminasi kehamilan.
%. P!ee#lamsia Rin*an
4ika kehamilan 5 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan, lakukanpenilaian ( kali seminggu seara ra&at jalan6
Aakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, kondisi janin.
Aebih bayak istirahat.
'iet biasa.
:idak perlu pemberian obat
4ika tidak memungkinkan ra&at jalan, masuk di rumah sakit6
- 'iet biasa
- Aakukan pemantauan tekanan darah ( kali sehari,
proteinuria 1 kali sehari.
- :idak memerlukan pengobatan
- :idak memerlukan diuretik, keuali jika terdapt edema
paru, dekompensasi jantung atau gagal ginjal akut.
- 4ika tekanan diastolik turun sampai normal, pasien dapat
dipulangkan6 nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan
tanda preeklamsia berat, periksa ulang ( kali seminggu,
jika tekanan diastolik naik lagi, maka ra&at kembali.
- 4ika tidak terdapat tanda perbaikan, maka lakukan ra&at
inap.- 4ika terdapat tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan
- 4ika proteinuria meningkat, kelola sebagai preeklamsia
berat.
4ika kehamilan I 5 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan.
4ika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 * dalam
5++ ml 2inger Aaktat7'ekstrose 5% *D 1+ tetes7menit atau
dengan prostaglandin.
4ika serviks belum matang, berikan prostaglandin, misoprostol
atau kateter foley atau lakukan terminasi dengan seksio sesaria.
:. P!ee#lamsia Be!at dan E#lamsia
enanganan preeklamsia berat dan eklamsia sama, keuali bah&a
persalinan harus berlangsung dalam jam setelah timbulnya kejang pada
eklamsia.
Pen*el-laan Ke"an*
28
7/24/2019 Crs hipertensi
29/35
8eri obat anti kejang !anti konvulsan$
erlengkapan untuk penanganan kejang !jalan nafas, penghisap
lendir, masker oksigen, oksigen$
Aindungi pasien dari kemungkinan tramua
9spirasi mulut dan tenggorokan
8aringkan pasien pada sisi kiri, kepala sedikit lebih tinggi !posisi
Co&ler$ untuk mengurangi risiko aspirasi.
8erikan #(3 liter7menit
Pen*el-laan Umum
4ika tekanan diastolik I 11+ mmHg, berikan antihipertensi sampai
tekanan diastolik antara )+ -1++mmHg.
asang infus 2inger Aaktat dengan jarum bear no.1 atau lebih
kuran keseimbangan airan, jangan sampai terjadi overload.
/ateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
proteinuria
*nfus airan dipertahankan 1,5 ( liter7(3 jam
4angan tinggalkan pasien sendirian. /ejang disertai aspirasi dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin.
#bservasi tanda vital, denyut jantung janin tiap 1 jam.
9uskultasi paru untuk menari tanda edema paru, adanya krepitasi
merupakan tanda adanya edema paru. 4ika ada edema paru,
hentikan pemberian airan dan berikan diuretik !mis.furosemide
3+ mg *D$.
ilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. 4ika pembekuan
tidak terjadi setelah ; menit, kemungkinan terdapat koagulopati.
Anti K-n>ulsan
0agnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk menegah dan mengatasi
kejang pada preeklampsia dan eklampsia. 9lternatif lain adalah diaFepam,dengan risiko terjadinya depresi neonatal.
09GB*0 AC9: :/ 2BB/A90*9 '9 B/A90*9
9lternatif * dosis
a&al
'osis pemeliharaan
0go3 3 g *D sebagai larutan (+% selama 5
menit. egera dilanjutkan g dalam larutan
2inger Aaktat selama jam.
4ika kejang berulang setelah 15 menit, berikan
0g#3 ( g *D selama 5 menit.
0go3 1 g74am melalui infus 2inger Aaktat yang
29
7/24/2019 Crs hipertensi
30/35
diberikan sampai (3 jam postpartum
9lternatif ** dosis
a&al
'osis emeliharaan
ebelum pemberian
0g#3 ulangan,
lakukan pemeriksaan6
Hentikan pemberian
0g#3, jika6iapkan antidotum
0g#3 3 g *D sebagai larutan (+% selama 5
menit.
'iikuti degan 0g#3 5 g *0 dengan 1 ml
lignokain !dalam spuit yang sama$
asien akan merasa agak panas pada saat
pemeberian 0g#3
Crekuensi pernapasan minimal 1 kali7menit
2efleks patella !>$
urin minimal + ml7jam dalam 3 jam terakhir.
Crekuensi pernapasan 1 kali7menit
2efleks patella !-$, bradipnea !1 kali7 menit$
4ika terjadi henti nafas6
8antu pernapsan dengan ventilator
8erikan kalsium glukonas 1 g !(+ml dalam
larutan 1+%$ *D perlahan lahan sampai
pernapasan mulai lagi.
'*9NB90 :/ 2BB/A90*9 '9 B/A90*9'osis a&al
'osis pemeliharaan
'iaFepam 1+ mg *D pelan pelan selam ( menit
jika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai
dosis a&al
'iaFepam 3+ mg dalam 5+ ml larutan ringer
laktat melalui infus.
'epresi pernapasan ibu baru mungkin akan
terjadi bila dosis I+ mg7jam
4angan berikan melebihi 1++ mg7jam.
Anti Hi+e!tensi
obat pilihan adalah ifedipin, yang diberikan 5 1+ mg oral yang
dapat diulang sampai < kali7(3 jam
jika respon tidak membaik setelah 1+ menit, berikan tambahan 5
mg nifedipin sublingual.
Aabetolol 1+mg oral. 4ika respon tidak membaik setelah 1+ menit,
berikan lagi labetolol (+mg oral.
30
7/24/2019 Crs hipertensi
31/35
Pe!salinan
ada preekalampsia berat, persalinan harus terjadi dalam (3 jam,
sedangkan pada eklampsia dalam jam sejak gejala eklampsia
timbul.
4ika terjadi ga&at janin atau persalianan tidak dapat terjadi dalam
1( jam !pada eklampsia$, lakukan seksio esaria.
4ika eksio esaria akan dilakukan, perhatikan bah&a6 tidak
terdapat koagulopati. !koagulopati merupakan kontraindikasi
anestesi spinal$.
9nestesia yang aman 7 terpilih adalah anesteia umum untuk
eklampsia dan spinal untuk B8. 'ilakukan anestesia lokal, bila
risiko anestesi terlalu berat.
4ika serviks telah mengalami pematangan, lkukan induksi dengan
oksitosin ( 5 * dalam 5++ml 'ekstrose 1+ tetes7menit atau
dengan ara pemberian prostaglandin7misoprostol
Pe!awatan P-st+a!tum
anti konvulsan diteruskan sampai (3 jam postpartum atau kejang
yang terakhir
teruskan terapi hipertensi jika tekanan diastolik masih I )+ mmHg
Aakukan pemantuan jumlah urin
d. Hi+e!tensi K!-ni#
4ika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan dengan
obat anti hipertensi dan terpantau dengan baik, lanjutkan
pengobatan tersebut.
4ika tekanan darah diastolik I 11+ mmHg atau tekanan sistolik J
1+ mmHg, berikan anti hipertensi.
9ntihipertensi yang digunakan, ialah 6
- O-metildopa, merupakan O(reseptor agonis dengan dosis a&al
? 5++ mg, maksimal gram perhari.
- @alium @hannel blokers, misal nifedipin dengan dosis +-)+
mg perhari
31
7/24/2019 Crs hipertensi
32/35
- 'iuretik thiaFide, tidak diberikan karena akan mengganggu
volume plasma sehingga mengganggu aliran darah utero-
plasenter
4ika terdapat proteinuria, pikirkansuperimposed pree$lampsia
*stirahat
Aakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin
4ika tidak terdapat kompliksi, tunggu persalian sampai aterm
4ika terdapat preeklamsia, pertumbuhan janin terhambat atau
ga&at janin, lakukan6 jika serviks matang, lakukan induksi
dengan #ksitosin ( 5 * dalam 5++ ml dekstrose melalui infus
1+ tetes7menit atau dengan prostaglandin, jika serviks belum
matang, berikan prostaglandin, misoprostol atau kateter foley.
#bservasi komplikasi seperti solusio plasenta atau superimposed
preeklampsia.
2.7 KO)PLIKASI2@4
a. Is#emia ute!-+lasenta
- ertumbuhan janin terhambat
- /ematian janin
- ersalinan prematur
- olusio plasenta
%. S+asme a!te!i-la!@ erdarahan serebral
@ Gagal jantung, ginjal dan hati
@ 9blasio retina
@ :hromboemboli
@ Gangguan pembekuan darah
@ 8uta kortikal
:. Ke"an* dan K-ma
@ :rauma karena kejang
@ 9spirasi airan, darah, muntahan dengan akibat gangguan pernapasan.
d. Penan*anan (ida# (e+at
@ Bdema paru@ *nfeksi saluran kemih
@ /elebihan airan
@ /omplikasi anestesi atau tindakan medis
2.? PRONOSIS
rognosis tergantung beratnya hipertensi yang dialami. ada terjadinya
eklamsia, yang di pengaruhi paritas dan umur ibu, artinya multipara mempunyai
prognosis yang lebih buruk, terutama jika umurnya lebih dari 5 tahun dan juga
32
7/24/2019 Crs hipertensi
33/35
oleh keadaan pada &aktu pasien masuk. 2umah sakit. 'iuresis juga memengaruhi
prognosisnya, jika produksi urin lebih dari
7/24/2019 Crs hipertensi
34/35
kehamilan diklasifikasikan menjadi hipertensi kronik, preeklampsia, eklampsia,
hipertensi kronis dengan super imposed preeklampsia, dan hipertensi gestasional.
engelolaan hipertensi dalam kehamilan tanpa proteinuria dengan usiakehamilan 5 minggu, lakukan pengelolaan ra&at jalan setiap minggu. ada
preeklamsia ringan dengan usia kehamilan 5 minggu dan tidak terdapat tanda
perbaikan, lakukan penilaian ( kali seminggu seara ra&at jalan. 4ika terjadi
kejang, maka beri obat anti kejang !anti konvulsan$.
DA(AR PUS(AKA
1. 2oeshadi 2H. (++3. Hipertensi dalam /ehamilan. 'alam Hariadi 2. *lmu
kedokteran fetomaternal. urabaya6 Himpunan /edokteran fetomaternal
#G*.
2. ra&irohardjo . Hipertensi dalam kehamilan. 'alamM *lmu /ebidanan. Bdisi
ke - 3. 4akarta. (+1+. Hal 51 51.
3. astra&inata, 0artaadisoebrata, "irakusumah Cirman. Hipertensi 'alam
/ehamilan. 'alam #bstetri atologi ilmu kesehatan 2eproduksi. Bdisi
/edua. @etakan ertama. Cakultas /edokteran niversitas adjadjaran.
4akarta 6 BG@. (++5. Hal6
7/24/2019 Crs hipertensi
35/35