Upload
223344okedeh
View
211
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mukokel merupakan kelainan pada gigi ditandai dengantumbuhnya jaringan
Citation preview
IDENTITAS PASIEN
•Nama : Ny. T•Usia : 34 Tahun•Jenis kelamin : Perempuan•Pekerjaan: Swasta•Status : Menikah•Alamat : Ciparay•Tgl Pemeriksaan : 29 November 2010
Anamnesis tambahan Sejak 1 bulan SMRS pasien merasakan
terdapat benjolan di bibir kanan bawah. Benjolan ini tidak terasa sakit namun mengganggu ketika makan karena sering tergigit.
Pasien tidak mengetahui bagaimana ukuran awal benjolan tersebut namun dirasakan semakin hari semakin besar.
•Pasien mengaku mempunyai kebiasaan mengigit-gigit bibirnya namun menyangkal memiliki kebiasaan mengorek gigi dengan tusuk gigi, menggeretakan giginya, merokok maupun minum alkohol.
•Pasien memiliki kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari ketika pagi dan malam hari sebelum tidur.
•Pasien mengakui memiliki riwayat tekanan darah tinggi yang terkontrol. Pasien menyangkal pernah mengalami nyeri dada, dada terasa berdebar (jantung), keluhan sering haus dan lapar, sering buang air kecil (DM), batuk yang lama serta alergi.
GENERAL SURVEYKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : KomposmentisTanda vital : •TD : 130/90 mmHg•N : 88 x/menit •R : 20x/menit•S : afebris
EXTRA ORAL•Wajah simetris, tidak terdapat
pembengkakan, tidak hiperemis.•Temporomandibula joint tidak ada
kelainan•Kelenjar submandibula dan submental
tidak terdapat pembesaran
INTRA ORALOral higiene Sedang
Bibir Normo tonus, terdapat masa benjolan dengan diameter 1 cm, hiperemis, konsistensi kenyal pada mukosa bibir kanan bawah
Mukosa bukal
Tidak hiperemis, tidak bengkak, tidak ada lesi
Gingiva Tidak hiperemis
Lidah Permukaan licin, tidak atrofi, warna merah muda, papil normal
Dasar mulut Tidak hiperemis, tidak bengkak, tidak ada lesi
Palatum Tidak hiperemis, tidak ada lesi, kedalamanan sedang
Tonsil T1/T1
JARINGAN SEKITAR
•Terdapat masa benjolan dengan diameter 1 cm, hiperemis, konsistensi kenyal pada mukosa bibir kanan bawah
KONSELING•Cara, waktu, alat menyikat gigi yang baik
dan benar•Penggunaan flossing untuk membersihkan
sisa makanan•Penggunaan mouthwash•Dental check up 6 bulan sekali (ada atau
tidak ada keluhan)•Menghindari kebiasaan buruk
kebiasaan mengigit-gigit bibir.
Apakah dasar dan bukti klinis penegakkan
diagnosis pada pasien ini sehingga didiagnosis
sebagai mukokel?
Definisi
• Mukokel merupakan lesi mukosa oral yang terbentuk akibat rupturnya duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak.
• Lokasinya bervariasi. Bibir bawah merupakan bagian yang paling sering terkena mukokel, yaitu lebih dari 60% dari seluruh kasus yang ada.
Glandula saliva terbagi dua, yaitu:Glandula saliva mayor: Glandula saliva minor:
▫ Glandula parotis. ▫ Glandula submandibula. ▫ Glandula sublingual.
• 1000 kelenjar yang tersebar pada lapisan mukosa rongga mulut, terutama di:▫ mukosa pipi, ▫ palatum, baik palatum
durum maupun palatum molle,
▫ mukosa lingual, ▫ mukosa bibir, ▫ uvula, ▫ dasar mulut, ▫ bagian posterior lidah, dasar
atau ventral lidah, ▫ daerah sekitar retromolar, ▫ daerah peritonsillar, dan ▫ sistem lakrimal.
Etiologi• Trauma, baik trauma lokal atau
mekanik pada duktus glandula saliva minor, untuk tipe ini disebut mukus ekstravasasi. ▫Pengunyahan, atau kebiasaan
buruk seperti menghisap mukosa bibir diantara dua gigi yang jarang,
▫Menggigit-gigit bibir, ▫Kebiasaan menggesek-gesekkan
bagian ventral lidah pada permukaan gigi rahang bawah (biasanya pada anak yang memiliki kebiasaan minum susu botol atau dot), dan lain-lain.
Mukokel Ekstravasasi Mukus
•Adanya genangan mukus dalam duktus ekskresi yang tersumbat dan melebar, tipe ini disebut mukus retensi. ▫Plug mukus dari sialolith ▫Inflamasi pada mukosa yang menekan
duktus glandula saliva minor lalu mengakibatkan terjadinya penyumbatan pada duktus glandula saliva minor tersebut.
Mukokel Retensi Mukus
Gambaran klinis• Massa atau pembengkakan lunak yang
berfluktuasi, • Berwarna translusen kebiruan apabila massa
belum begitu dalam letaknya, kadang-kadang warnanya normal seperti warna mukosa mulut apabila massa sudah terletak lebih dalam, apabila dipalpasi pasien tidak sakit,
• Massa ini berdiameter 1 mm – beberapa cm• Sebagian tidak terasa sakit, namun cukup
mengganggu pada saat makan dan berbicara.
Penatalaksanaan
•Pada umumnya pasien yang berkunjung ke dokter gigi dan meminta perawatan, memiliki ukuran mukokel yang relatif besar.
•Perawatan mukokel dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan fungsi mulut yang dirasakan pasien akibat ukuran dan keberadaan massa.
Perawatan yang dilakukan meliputi:
• Penanggulangan faktor penyebab ▫ Dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya rekurensi. ▫ Umumnya mukokel yang etiologinya trauma akibat
kebiasaan buruk atau trauma lokal dan mekanik yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan terjadinya rekurensi mukokel.
▫ Karena jika kebiasaan buruk atau hal yang menyebabkan terjadinya trauma tidak segera disingkirkan atau dihilangkan, maka mukokel akan dengan mudah muncul kembali walaupun sebelumnya sudah dilakukan perawatan bedah.
• Pembedahan massa ▫ Dibagi atas tiga jenis, yaitu eksisi, marsupialisasi, dan dissecting.
▫ Pemilihan teknik pembedahan tergantung kepada ukuran dan lokasi massa.
•Umumnya prognosis mukokel adalah baik, jika eksisi mengikutkan jaringan sehat (saluran kelenjar liur minor sekitarnya).
•Mukokel superfisial relatif kambuh secara periodik.