26
Mukokel Disusun oleh: Novilia rini wahyuni (14710193) Pembimbing : drg. Wahyuni Dyah P, Sp.Ort drg. Theodora, Sp.Ort drg. Enny Willianti, M.Kes KEPANITERAAN KLINIK GIGI-MULUT FK-UWKS Kelompok A Dokter Muda Bondowoso

ppt gilut mukokel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas gigi dan mulut

Citation preview

Mukokel

Disusun oleh:Novilia rini wahyuni (14710193)

Pembimbing :drg. Wahyuni Dyah P, Sp.Ort

drg. Theodora, Sp.Ortdrg. Enny Willianti, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK GIGI-MULUT FK-UWKS

Kelompok A Dokter Muda Bondowoso

DEFINISI

• Mukokel adalah lesi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang diakibatkan oleh rupturnya duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak. Mukokel bukan kista, karena tidak dibatasi oleh sel epitel.

Klasifikasi Mukokel1. Mukokel Ekstravasasi Mucus

2. Mukokel Retensi Mukus

Etiologi Mukokel

1. Diakibatkan trauma, baik trauma lokal atau mekanik pada duktus glandula saliva minor yang disebut sebagai tipe ekstravasasi mukus.

2. Inflamasi jaringan sekitar yang dapat menyebabkan sumbatan pada ductus.

Patofisiologi Mukokel

• Glandula salivarii minor ductus terkena trauma saluran nya terputus terjadi bendungan aliran saliva terakumulasi terbentuklah mukokel (dapat terjadi proses inflamasi)

• Untuk yang tipe retensi dapat terjadi karena obat2 an yang berefek mengentalkan saliva terjadi obstruksi terjadi lah perbedaan tekanan osmotic menyebabkan ekstravasasi terjadi mukokel

Gambaran Klinis

Diagnosis

Anamnesa • Anamnesa:

kebiasaan sering menggigit bibir, atau adanya trauma sebelumnya, tidak nyeri, ada rasa tidak nyaman

Pemeriksaan EO• Tidak ada

kelainan

Lanjutan….

Pemeriksaan IO• benjolan

berbentuk kubah, warna biru keabu-abuan, fluktuasi (+)

Pemeriksaan Penunjang• Dapat dilakukan

aspirasi dengan biopsy ditemukan mucus, tidak ditemukan nya lapisan epitel.

• MRI dengan kontras untuk mengetahui sumbatan

Perawatan

1. Eksisi lengkap

2. Marsupialisasi 3. diseksi

Pembahasan KASUS 1

•Seorang pria umur 57 tahun datang dengan keluhan utama pembengkakan.•Dari anamnesa pasien mengatakan ada pembengkakan sekitar 1 tahun tapi pasien menyangkal adanya penambahan ataupun pengurangan ukuran. Pasien tidak mengingat apakah pernah mngalami trauma pada daerah maksilofasia atau tidak.

• Pemeriksaan EO :ditemukan asimetri pada philtrum bibir atas sebelah kiri, warna normal.

• Pemeriksaan IO :

• Pemeriksaan histologi 1.menunjukkan adanya kumpulan mucus dikelilingi jaringan

granuloma. Jaringan kelenjar ludah terlihat dibagian kanan bawah menggunakan hematosilin dan eosin dengan pembesaran 10x.

2. Menunjukkan sel inflamasi infiltrat di sepanjang lesi dan mengelilingi jaringan tissue

Diskusi kasus 1 • diagnosis banding dari pembengkakan bibir

atas adalah Mucocele, fibroma, lipoma, retensi lendir kista, sialolith, phlebolith dan neoplasma kelenjar ludah.

• Fibroma memiliki konsistensi yang bervariasi dari lunak sampai padat.

• Mukokel dan fibroma pada pemeriksaan IO paling sering ditemukan lesi jaringan lunak dan terlihat paling sering pada bibir.

• Lipoma, neoplasma yang terdiri dari jaringan adiposa yang mature, jarang terjadi di rongga mulut, tetapi dapat terjadi pada bibir

• Banyak lipoma yang lunak dan berfluktuasi tetapi ketika lesi ini tidak nampak sering terjadi kekeliruan antara fibroma traumatik atau Mucocele.

• Karsinoma sel skuama paling sering terjadi pada bibir bagian bawah dan terdapat lesi krusta putih dan merah serta ulserasi.

• Pasien yang dijelaskan dalam laporan kasus ini telah memiliki lesi selama sekitar satu tahun, dan lesi non lembut pada palpasi. Namun, karena kemungkinan tumor kelenjar ludah di bibir atas, biopsi diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti, yang penting untuk pengobatan yang tepat.

Kasus 2• Seorang anak perempuan berusia 10 tahun

datang dengan keluhan utama pembengkakan tanpa rasa sakit di sisi kanan bibir bawah.

• Dari anamnesa didapatkan pembengkakan pada bagian dalam dari bibir bawah berhubungan dengan daerah insisivus sentralis kanan sejak 2 sampai 3 bulan. Dan ditemukan etiologi trauma yaitu bibir sering tergigit, Pasien tidak memiliki kesulitan dalam berbicara.

• Pemeriksaan IO :

• Pemeriksaan lab seperti HB, TL dan DLC didapatkan normal

• Pemeriksaan histopatologi didapatkan

Diskusi kasus 2 • Mucoceles bisa vesikel berisi cairan atau melepuh

pada mukosa superfisial atau sebagai nodul berfluktuasi di dalam jaringan ikat. Mucoceles tampak diskrit, kecil, bening, lembut, pembengkakan tanpa rasa sakit pada mukosa.Warna mulai dari pink sampai biru.

• Mucoceles tidak memiliki predileksi usia tetapi terutama terjadi pada anak-anak dan dewasa muda karena lebih banyak terjadinya trauma. Bibir bawah merupakan daerah yang paling sering terjadi mukokel.

• Hasil warna biru dari sianosis jaringan dan kongesti vaskular yang berkaitan dengan jaringan yang melapisi dan tertumpuk musin yang bening.

Kasus 3• Seorang pasien laki-laki berusia 21 tahun datang

dengan keluhan utama pembengkakan intraoral di daerah vestibular kiri bawah bukal dari mulut selama 7 hari.

• Dari anamnesa didapatkan pembengkakan awalnya kecil kemudian secara bertahap bertambah besar. Pasien menyangkal adanya trauma dan adanya kesulitan atau nyeri selama mengunyah atau berbicara. 

• Pemeriksaan EO : wajah pasien bilateral simetris tanpa jejas.

• Pemeriksaan IO : pembengkakan Nampak pada daerah vestibular bukal kiri bawah dalam hubungannya dengan gigi 33, 34 dan 35. Pembengkakan meluas ke anterior-posterior dari permukaan mesial dari gigi 33 ke permukaan distal dari 35.

• Pembengkakan dengan ukuran 3 x 2 cm dan bentuk oval, permukaan licin dan mengkilap dengan warna sedikit kebiruan. Pada palpasi ditemukan pembengkakan konsistensi licin, tidak lunak, dan berfluktuasi. 

• Pemeriksaan diascopy negatif.• Hasil histopatologi mengungkapkan adanya

gumpalan eosinofilik dan kumpulan mucous yaitu "Jenis Ekstravasasi Mucocele" 

Diskusi kasus 3• Mucocele yaitu tidak nyeri, lambat tumbuh dan

pembengkakan berfluktuasi karena ekstravasasi mukus atau retensi mukus yang timbul dari kelenjar ludah. Mucocele nampak pembengkakan dengan epitel utuh di atasnya, namun dalam kasus ini pembengkakan dan bentuk oval.

• Mucocele dari kelenjar ludah minor yang jarang lebih besar dari 1,5 cm diameter. Namun pada kasus ini dengan ukuran 3x2 cm. Mucocele bisa berasal dari trauma atau non-trauma. 

• Kebiasaan parafungsional seperti bibir tergigit paling umum untuk terjadinya mucocele oral.

• Diagnosis Mucocele pada pemeriksaan klinis ditemukan warna kebiruan, lunak, pembengkakan kistik transparan.

• Mucocele selalu dikaitkan dengan riwayat trauma itu sebabnya penting dalam anamnesa.Tetapi dalam kasus ini tidak didapatkan riwayat trauma dan lokasi lesi juga langka.

• dilakukan pemeriksaan sitologi untuk menunjukkan adanya mucus dengan sel-sel inflamasi dan dapat membantu dalam diagnosis

Penutup • Mukokel adalah lesi pada mukosa (jaringan

lunak) mulut yang diakibatkan oleh rupturnya duktus glandula saliva minor dan penumpukan mucin pada sekeliling jaringan lunak.

• Mukokel umumnya terjadi di bibir bawah sebagian besar karena trauma atau kebiasaan bibir tergigit. 

• Bedah untuk mukokel merupakan perawatan paling umum dan bergantung pada ukuran .Terdapat tiga pendekatan bedah yang memungkinkan dalam penanganan mukokel bibir, pipi, dan palatum yaitu eksisi lengkap, marsupialisasi, dan diseksi.

Terima kasih