Upload
trio-wicaksono
View
52
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PERDARAHAN POSTPARTUMCLINICAL SCIENCE SESSION
DEFINISI
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 mL setelah persalinan abdominal
(Wiknjosastro, 2002)
KLASIFIKASI
A. PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER, yaitu perdarahan yang terjadi 24 jam pertama kelahiran
B. PERDARAHAN POSTPARTUM SEKUNDER,yaitu perdarahan yang terjadi
setelah 24 jam pertama kelahiran
(Wiknjosastro, 2002)
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
TONE
TISSUE
TRAUMA
THROMBIN
Penatalaksanaan
Prinsip resusitasi dan penanganan
perdarahan obstetri serta kemungkinan syok hipovolemik dan
2. identifikasi dan penanganan penyebab terjadinya perdarahan post partum
Resusitasi
Prinsip :- ABC- Pemberian O2- Resusitasi cairan melalui akses IV
~PPP < 1500 ml dpt d manage dg cairan kristaloid saja~Dextran tidak boleh diberikan~ 1 L darah diganti dg 4-5 L cairan kristaloid
Resusitasi- Pemberian transfusi bila perdarahan
berlanjut atau perdarahan > 2000 ml atau klinis menunjukkan tanda syok
Komponen Indikasi Dosis Awal
PRC Penggantian kapasitas pengikatan oksigen
2-4 Unit
Platelets Trombositopenia 6-10 Unit
FFP Koagulopati 2-6 Unit
Cryoprecipitate Koagulopati dg fibrinogen rendah
10-20 Unit
Penilaian Klinis Derajat Syok
Volume Kehilangan Darah
TD ( sistolik) Tanda dan Gejala
Derajat
500-1000 ml (10-15%)
Normal Palpitasi, takikardi, Pusing
Terkompensasi
1000-1500 ml (15-25%)
Penurunan ringan (80-100 mmHg)
Lemah , takikardi, diaforesis
Ringan
1500-2000 ml (25-35%)
Penurunan sedang ( 70-80 mmHg)
Gelisah, pucat, oligouria
Sedang
2000-3000 ml (35-50%)
Penurunan tajam (50-70 mmHg)
Anuria, penurunan kesadaran
Berat
TONEETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
- ATONIA UTERI
ATONIA UTERI
Ialah keadaan lemahnya tonus/kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan dari tempat implantasi plasenta setelah bayi lahir
ATONIA UTERI
Etiologi1. Distensi berlebihan uterus2. Kelemahan otot uterus3. Infeksi uterus atau chorioamnionitis4. Distorsi uterus5. Tokolitik
JENIS DAN CARA
PEMBERIAN
OKSITOSIN ERGOMETRIN MISOPROSTO
L
DOSIS AWAL IV 20 U DALAM 1 L LAR.
FISIOLOGIS
IM ATAU IV (LAMBAT) 0.2
MG
ORAL ATAU RECTAL 400
MG
DOSIS LANJUTAN
IV 20 U DALAM 1 L LAR. GARAM
FISIOLOGIS GTT
xxxx/MENIT
0,2 MG IM SETELAH 15
MENIT
400 MG SETELAH 2-4
JAM
DOSIS MAKS TIDAK LEBIH DARI 3 L LAR.
GARAM FISIOLOGIS
TOTAL 1 MG TOTAL 1200 MG
KONTRAINDIKASI
- PREEKLAMPSIA, VITIUM CORDIS,
HIPERTENSI
ASMA
TRAUMAETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
-Robekan Serviks Vagina dan Perineum-Ruptur uteri-Inversio Uteri
ROBEKAN SERVIKS VAGINA DAN PERINEUMFAKTOR RESIKO Partus presipitatus Episiotomi Kelahiran operatif
ROBEKAN SERVIKS VAGINA DAN PERINEUM Tingkat I : Robekan hanya pada selaput
lendIr vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum
Tingkat II : Robekan mengenai selaput lendIr vagina dan otot perinea transversalis,tetapi tidak mengenai spingter ani
Tingkat III : Robekan mengenai seluruh perineum dan otot spingter ani
Tingkat IV : Robekan sampai mukosa rektum.
RUPTUR UTERI
FAKTOR RESIKO Operasi pada uterus Bekas sectio caesarea
RUPTUR UTERI
Menurut klinis :
a. Ruptur uteri imminens
b. Ruptur uteri sebenarnya
RUPTUR UTERI
a. Ruptur Uteri IminensDalam anamnesa dikatakan telah ditolong/didorong oleh dukun/bidan, partus sudah lama berlangsung- dehidrasi
- Gelisah- Nadi cepat- His kuat- DJJ irreguler
RUPTUR UTERI
Pd waktu his uterus teraba keras namun SBR teraba lunak dan nyeri
Terdapat bandl’s ring
RUPTUR UTERI
RUPTUR UTERI
B. Ruptur Uteri yang SebenarnyaAnamnesis dan Inspeksi- Nyeri luar biasa saat kontraksi- Tanda-tanda syok- Muntah krn rangsangan peritoneum
RUPTUR UTERI
B. Ruptur Uteri yang SebenarnyaPalpasi- Emfisema subkutan- Teraba bagian janin langsung di bawah kulit- Nyeri tekan- Hematuria- Pemeriksaan dalam : janin yang sudah
masuk panggul menjadi dapat didorong kembali
- Teraba robekan pada uterus
RUPTUR UTERI
Penatalaksanaan-Koreksi hipovolemia- Atasi perdarahan- Tindakan operatif Histerektomi, baik total maupun
subtotal. Histerorafia, yaitu tepi luka dieksidir
lalu dijahit sebaik-baiknya. Konservatif
INVERSIO UTERI
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri.
INVERSIO UTERI
Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya inversio uteri :
1. Uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya.
2. Tarikan tali pusat yang berlebihan.
3.Kanalis servikalis yang longgar
INVERSIO UTERI
Pembagian inversio uteri :1. Inversio uteri ringan/ inversio uteri inkomplit :
fundus uteri terbalik menonjol ke dalam kavum uteri namun belum keluar dari ostium uteri
2. Inversio uteri sedang /inversio uteri inkomplit :: terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina.
3. Inversio uteri berat/ inversio prolaps : uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar vagina.
INVERSIO UTERI
INVERSIO UTERI
TISSUEETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Retensio plasenta
RETENSIO PLASENTA
Retensio plasenta adalah plasenta
belum lahir hingga tiga puluh menit
setelah janin lahir
RETENSIO PLASENTA
Jenis-Jenis Retensio Plasenta a. Plasenta Adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis. b. Plasenta Akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium. c. Plasenta Inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki miometrium. d. Plasenta Perlireta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. e. Plasenta Inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri disebabkan oleh kontriksi ostium uteri.
RETENSIO PLASENTA
Tanda-tanda retensio plasentaa. Perdarahanb. Plasenta belum lahir atau lahir tidak
lengkap 30 menit setelah janin lahirc. SyokPenanganan retensio plasentaPenanganan retensio plasenta dapat
dilakukan dengan manual plasenta
THROMBINETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Kelainan Pembekuan yang Telah Ada Sebelumnya
Kelainan Pembekuan yang Didapat
KELAINAN PEMBEKUAN YANG TELAH ADA-Hemofilia
-vWD
-Hipofibrinogenemia
KELAINAN PEMBEKUAN DI DAPATA. ITPB. HELLP SYNDROMEC. DIC dari PE, IUFD, SepsisD. Koagulopati DilusiE. Antikoagulan