Upload
vanbao
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 502
D. INDIKATOR KINERJA KUNCI
1. Tataran Pengambil Kebijakan
a. Ketentraman dan Ketertiban
1) Peraturan tentang Penertiban Penataan Ruang
Terkait dengan penertiban penataan ruang, kinerja Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang
telah memiliki Perda IMB dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan
Daerah terkait dengan penataan ruang dimaksud, sebagai berikut :
- Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1988 tentang Ijin
Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB);
- Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB);
- Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tentang
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
- Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000
tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);
- Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB).
2) Peraturan Tentang Kependudukan
Terkait dengan kependudukan, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah
memiliki peraturan tentang kependudukan dibagi jumlah kabupaten/kota dalam
provinsi. Peraturan Daerah tentang Kependudukan di kabupaten/kota se-Provinsi DIY
tersebut adalah :
- Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
- Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;
- Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 503
- Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Dinas-Dinas Daerah;
- Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk.
3) Personil (Kebijakan Ketersediaan Alat Ketentraman Dan Ketertiban)
Personil Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir
tahun 2008 sebanyak 752 orang, sedangkan jumlah penduduk Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tahun 2008 sebesar 3.561.732 jiwa. Rasio personil Satuan Polisi
Pamong Praja terhadap jumlah penduduk diperoleh dengan rumus jumlah personil
Satpol PP pada akhir tahun 2008 dibagi jumlah penduduk kali 50.000, sehingga
diperoleh kinerja sebesar 12 personil Satpol PP per 50.000 penduduk.
4) Aksi Masyarakat Terhadap Kebijakan Daerah
Selama tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terdapat aksi
masyarakat terhadap kebijakan daerah.
b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan antara Pemerintahan Daerah dan Pemerintah serta antar Pemerintah Daerah dalam rangka Pengembangan Otonomi Daerah.
1) Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah
Di dalam PP No. 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat Pasal 9 ayat (4)
disebutkan bahwa LPPD Provinsi disampaikan oleh Gubernur kepada Presiden
melalui Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Berdasarkan ketentuan tersebut, LPPD Provinsi DIY disampaikan tepat
waktu kepada Pemerintah yaitu pada Maret 2009.
2) Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tindak lanjut Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (5). Di dalam
PP Nomor 6 Tahun 2006 Pasal 11 disebutkan bahwa laporan keuangan yang disusun
oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah untuk disampaikan kepada gubernur untuk
memenuhi pertanggungjawaban APBD (ayat 1), selanjutnya disampaikan kepada
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 504
Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir (ayat 3).
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah telah disampaikan tepat waktu.
3) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, SPM disusun oleh
Departemen Teknis. Daerah menetapkan standar pencapaian SPM yang
diakomodasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan SPM, Gubernur menyusun laporan umum tahunan
kinerja penerapan capaian SPM.
Untuk memenuhi tuntutan transparansi akuntabilitas dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
telah menyusun 6 (enam) SPM pada tahun 2003 meliputi :
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 99 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pertanian;
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 100 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perindustrian dan Perdagangan;
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 101 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Perhubungan;
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 102 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Koperasi;
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 122 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pendidikan;
- Keputusan Gubernur DIY Nomor 123 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
Sedangkan 7 (tujuh) urusan yang dibuat belum di formalkan
4) Konsultasi antara Pemerintah - Provinsi
Penyelenggaraan konsultasi antara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan Pemerintah selama tahun 2008 sebanyak 1.016 kali yang dilaksanakan oleh
pejabat eselon II di seluruh SKPD (31 SKPD). Angka tersebut tidak termasuk
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 505
konsultasi yang dilaksanakan dengan Surat Perintah Tugas (SPT) yang dikeluarkan
oleh Kepala SKPD.
5) Hubungan Antar Daerah Provinsi
Sampai dengan tahun 2008 kerjasama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang masih berlaku sebanyak 105 MOU.
c. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintahan Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah
1) Sinkronisasi
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan dokumen perencanaan pembangunan
nasional yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro
serta program-program pembangunan. Rencana Kerja Pemerintah merupakan acuan
bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan RKPD.
Program prioritas dalam RKP 2008 sebanyak 9 program prioritas yaitu :
- Penanggulangan Kemiskinan;
- Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi dan Ekspor;
- Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Perdesaan;
- Peningkatan Aksesabilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;
- Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi;
- Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban
serta Penyelesaian Konflik;
- Mitigasi dan Penanggulangan Bencana;
- Percepatan Pembangunan Infrastruktur; dan
- Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir.
Dari 9 program prioritas dimaksud, keseluruhannya dapat ditindaklanjuti oleh Provinsi
DIY sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%.
2) Kewenangan
Jumlah urusan wajib yang diselenggarakan oleh daerah kinerjanya sebesar 100%.
Capaian kinerja dimaksud dihitung berdasarkan jumlah urusan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi jumlah urusan wajib
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 kali 100%.
Urusan wajib yang dilaksanakan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi :
pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, penataan ruang, perencanaan
pembangunan, perumahan, kepemudaan dan olah raga, penanaman modal, koperasi
dan usaha kecil dan menengah, kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan,
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 506
ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika,
pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kebudayaan, statistik,
kearsipan dan perpustakaan.
3) Keuangan
- Waktu Penetapan Perda APBD 2008
Perda APBD Provinsi DIY Tahun 2008 ditetapkan tepat waktu.
- Perda Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan
Peraturan Daerah Nomor : 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah. Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
ini sudah mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005.
- Belanja Pelayanan Dasar
Anggaran belanja untuk pelayanan dasar di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 72,57%. Capaian kinerja ini diperoleh dari
jumlah belanja layanan dasar meliputi urusan pendidikan, urusan kesehatan,
urusan lingkungan hidup, urusan pekerjaan umum, urusan sosial, urusan
ketenagakerjaan, urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah, urusan
kesbangpol, urusan kependudukan dan catatan sipil sebesar
Rp 473.971.572.825,- dibagi jumlah total belanja langsung APBD sebesar
Rp. 679.288.296.349,- kali 100%.
- Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan
Anggaran belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan di Provinsi DIY
mencapai 51,06%. Capaian tersebut ini diperoleh dari jumlah belanja urusan
pendidikan dan kesehatan sebesar Rp. 194.121.561.337,- (baik yang
bersumber dari APBD maupun non-APBD) dibagi jumlah total belanja
langsung APBD sebesar Rp. 679.288.296.349,- kali 100%.
4) Pelayanan Publik
Standar Pelayanan Publik dipakai sebagai acuan bagi setiap satuan kerja pertangkat
daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya agar berjalan
dengan transparan, tepat waktu, kepastian biaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Isi dari Standar Pelayanan Publik meliputi :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 507
- Jenis pelayanan
- Prosedur pelayanan
- Persyaratan pelayanan
- Sarana dan prasarana
- Waktu Penyelesaian
- Biaya Pelayanan
Standar Pelayanan Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diatur dengan
Peraturan Gubernur DIY Nomor 43 Tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemerintah Provinsi DIY. Untuk semua urusan, telah disusun Standar
Pelayanan Publik (SPP).
5) Kepegawaian
- Keberadaan Standar Kompetensi Jabatan
Standar kompetensi jabatan struktural adalah persyaratan kompetensi yang
harus dimiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas jabatan
struktural. Penyusunan standar kompetensi tersebut dimaksudkan sebagai
salah satu bahan pertimbangan yang digunakan dalam melakukan uji
kompetensi, evaluasi kinerja, pengembangan pola karier serta
pengembangan program diklat bagi pejabat struktural. Sedangkan tujuannya
adalah untuk meningkatkan optimalisasi, efisiensi dan efektifitas kinerja
pejabat struktural. Sehubungan dengan hal tersebut di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta telah disusun Standar Kompetensi Jabatan yang
ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 48 tahun 2005 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Struktural Non Unit Pelaksana Teknis Dinas di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Sistem Informasi Kepegawaian
Dalam rangka perencanaan, penempatan dan pengembangan sumber daya
manusia telah dibangun sistem informasi kepegawaian yang berbasis web
sejak tahun 2004.
6) Kelembagaan
- Pada tahun 2007 penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2003 sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 baru
diimplementasikan pada tahun 2008 melalui Peraturan Daerah Provinsi DIY
yaitu :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 508
Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi DIY;
Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi DIY;
Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY.
d. Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan DPRD
1) Produk Peraturan Perundangan
Jumlah Peraturan Daerah yang ditetapkan dalam tahun 2008 sebanyak 11 (sebelas)
Peraturan Daerah yaitu :
- Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Provinsi DIY Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang Di Jalan;
- Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Retribusi Jasa Umum;
- Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penyediaan Dana Cadangan
Daerah Untuk Membiayai Program dan Kegiatan Transportasi Di Daerah Istimewa
Yogyakarta;
- Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Angaran 2008;
- Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
DIY;
- Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas
Daerah Provinsi DIY;
- Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Inspektorat, badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah
Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY;
- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik
Di Provinsi DIY;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 509
- Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007;
- Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008;
- Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Provinsi DIY Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah.
2) Raperda Yang Diajukan Tahun Berjalan
Jumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan oleh Pemerintah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun tahun 2008 sebanyak 6 (enam)
Raperda sehingga kinerja dapat tercapai sebesar 100% yaitu :
- Raperda Tentang Retribusi Jasa Umum Dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY
Nomor : 188/0340 Tanggal 16 Januari 2008;
- Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2006 Tentang bantuan
Keuangan Partai Politik Di Provinsi Di provinsi DIY dengan Surat Pemerintah
Provinsi DIY Nomor : 188/0401 Tanggal 2 Februari 2008;
- Raperda Tentang Pembangunan Jangka Panjang dengan Surat Pemerintah
Provinsi DIY Nomor : 050/2530 Tanggal 27 Juni 2008;
- Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 4 tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan keuangan Daerah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor
188/3854 Tanggal 17 September 2008;
- Raperda Tentang Kelebihan Muatan Angkutan Barang dengan Surat Pemerintah
Provinsi DIY Nomor 551/5147 Tanggal 15 Desember 2008;
- Raperda Tentang Tata Ruang Wilayah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY
Nomor 188/5221 Tanggal 19 Desember 2008;
Perjanjian Kerjasama :
- Revisi Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Provinsi DIY dengan PT. Jogja
Tugu Trans dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 119/4314 Tanggal 21
Oktober 2008.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 510
e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan.
1) Pengambilan Keputusan DPRD
- Voting yang diadakan DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sidang
paripurna selama tahun 2008 sebanyak 1 kali voting. Capaian kinerja sebesar
4,55% diperoleh berdasarkan jumlah pengambilan keputusan melalui voting
sebanyak 1 dibagi jumlah sidang paripurna dalam 1 tahun sebanyak 22 kali
sidang dikalikan 100%.
2) Keputusan DPRD Yang Ditindaklanjuti Oleh Pemerintah Daerah
- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti
Keputusan DPRD sebesar 100%, diperoleh dari jumlah keputusan yang
ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah sebanyak 17 buah dibagi jumlah
Keputusan DPRD yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebanyak 17
dikalikan 100%.
f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan
1) Tindaklanjut Keputusan Gubernur
- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti
Keputusan Gubernur sebesar 100%.
2) Tindaklanjut Peraturan Gubernur
- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti
Peraturan Gubernur sebesar 100%.
g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pada Peraturan Perundang-Undangan
Perda Yang Dibatalkan
Dalam tahun 2008 dari 6 (enam) peraturan daerah yang dikirim ke Pemerintah untuk
dievaluasi, tidak ada yang dibatalkan atau dengan kata lain kinerja peraturan daerah yang
dibatalkan 0%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 511
h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah.
1) Konsultasi Publik
- Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemerintah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan peraturan daerah tahun 2008
melalui pelaksanaan Jaring Aspirasi Masyarakat sebanyak 33 kali.
2) Perda atau Peraturan Gubernur tentang Konsultasi Publik
- Konsultasi Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah diakomodir
dalam Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah.
3) Media Informasi Pemda Yang Dapat Diakses Oleh Publik
- Dalam rangka memberikan pelayanan informasi secara terpadu kepada
masyarakat, Pemerintah Provinsi DIY telah membangun Plaza Informasi sebagai
bentuk layanan dengan konsep One Stop Information Services serta
pengembangan pemanfaatan teknologi informasi. Fasilitas ini merupakan salah
satu implementasi Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2006 tentang Blueprint
Jogja Cyber Province. Selain itu, dengan adanya pengembangan teknologi
informasi, interaksi antara masyarakat dengan pemerintah maupun dengan
lainnya diharapkan dapat berfungsi sebagai akselerator upaya peningkatan taraf
hidup dan daya saing untuk mewujudkan DIY sebagai pusat pertumbuhan Jawa
bagian selatan maupun sebagai economic hub bagi provinsi lainnya di Indonesia
Media informasi yang dapat diakses oleh publik/masyarakat di Provinsi DIY antara
lain :
Web site : www.pemda-diy.go.id atau www.jogjaprov.go.id
Layanan Informasi : melalui Plaza Informasi dan Layanan Internet Keliling
melalui Mobil MCAP (Mobile Community Access Point).
i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil
1) Serapan Dana Perimbangan
- Kinerja serapan dana perimbangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada
tahun 2008 sebesar 98,08%, diperoleh dari jumlah dana perimbangan yang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 512
terserap sebesar Rp. 590.574.676.643, dibagi jumlah dana perimbangan sebesar
Rp. 602.117.047.488,- dikalikan 100%.
2) Alokasi Belanja pada APBD dari DAU
- Kinerja alokasi belanja APBD dari DAU di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2008 sebesar 89.10%, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar
Rp. 595.352.869.456,- dibagi DAU sebesar Rp. 511.773.394.400,- dikalikan 100%.
3) Alokasi Belanja pada APBD
- Capaian kinerja alokasi belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2008 sebesar 51.50 %, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar
Rp. 595.352.869.456,- dibagi APBD sebesar Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan
100%.
j. Intensitas, Efektivitas, dan Transparansi Pemungutan Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah dan Pinjaman/Obligasi Daeah
1) Besaran PAD
- Capaian kinerja besaran PAD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2008 sebesar 45,16%, diperoleh dari jumlah PAD sebesar
Rp. 655.843.896.017,74,- dibagi total pendapatan APBD sebesar
Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.
2) Besaran Realisasi Pinjaman Daerah
- Dalam tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada realisasi
pinjaman.
k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban Dan Pengawasan APBD
1) Kewajaran Laporan Keuangan
- Belum adanya audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dengan demikian Opini
BPK terhadap hasil laporan keuangan daerah adalah tidak ada pengecualian.
2) Besaran SILPA
- Rasio besaran SILPA terhadap total pendapatan dicapai sebesar 19,26%
diperoleh melalui besaran SILPA tahun 2008 sebesar Rp.279.727.576.243,-
dibagi total APBD sebesar Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.
3) Proporsi Belanja
- Proporsi belanja langsung terhadap belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 46,77%, diperoleh dari jumlah belanja
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 513
langsung sebesar Rp. 679.288.296.349,- dibagi jumlah belanja APBD
Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.
4) Realisasi Pendapatan
- Rasio realisasi PAD terhadap anggaran pendapatan dicapai sebesar 52,14 %
diperoleh dari realisasi PAD sebesar Rp. 655.843.896.017,74,- dibagi total
pendapatan sebesar Rp. 1.257.960.943.505,74,- dikalikan 100%.
5) Realisasi Belanja
- Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja dicapai sebesar 89,15%
diperoleh dari realisasi belanja sebesar Rp1.452.352.989.147,- dibagi total
belanja APBD sebesar Rp. 1.629.069.250.562,- dikalikan 100%.
6) Pengawasan Inspektorat Provinsi
- Data di bidang pengawasan memiliki kekhususan bila dibanding dengan data-
data bidang lainnya. Satu temuan hasil pemeriksaan dapat meliputi lebih dari satu
saran/rekomendasi dan satu saran / rekomendasi dapat terdiri lebih dari satu
tindak lanjut, sehingga terkait dengan IKK rasio temuan adalah :
Pemeriksaan BPK RI
Jumlah Temuan : 21
Jumlah Tindak Lanjut : 21
Capaian Kinerja : 21 X 100 % = 100 % 21
Pemeriksaan Itjend Depdagri
Jumlah Temuan : 64
Jumlah Tindak Lanjut : 61
Capaian Kinerja : 61 X 100 % = 93,85 % 64
Pemeriksaan Bawasda di Pemerintah Provinsi DIY
Jumlah Temuan : 158
Jumlah Tindak Lanjut : 142
Capaian Kinerja : 142 X 100 % = 89,87 % 158
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 514
l. Pengelolaan Potensi Daerah
1) Peta Potensi Daerah DPPKA
- Rasio realisasi PAD tahun 2008 terhadap potensi PAD dicapai sebesar 119,71%
diperoleh dari jumlah realisasi PAD 2008 sebesar Rp. 655.843.896.017,74,-
dibagi potensi PAD sebesar Rp. 547.874.488.639,- dikalikan 100%.
2) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah tahun 2008 dicapai sebesar 34,15%
diperoleh dari kenaikan atau penurunan PAD sebesar Rp. 166.953.275.612,74,-
dibagi PAD tahun 2008 sebesar Rp. 488.890.620.405,- dikalikan 100%.
m. Terobosan / Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
1) Inovasi Baru
Jumlah inovasi baru yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik
dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun
2008 sebanyak tujuh inovasi, yaitu :
- SAPTA;
- Jogja Tugu Trans (JTT);
- Pilot Project Balance Score Card;
- Budaya Kerja;
- Plaza Informasi : Layanan informasi dan publikasi Pemerintah Provinsi DIY
secara terpadu;
- TIMPII DGS : Tim Manajemen Perubahan dan Inovasi Implementasi Digital
Government Service (SK Gubernur DIY Nomor 22/Tim/2007).
- IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat.
2) Pengadaan Barang dan Jasa
- Selain dilakukan secara konvensional pemerintah Provinsi DIY merintis kegiatan
pengadaan melalui media elektronik (e-procurement). Launching LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik) dan penandatanganan nota kesepahaman antara
Pemprov DIY dan LKPP telah dilaksanakan pada tanggal 11 November 2008.
Untuk mendukung hal dimaksud Pemprov DIY telah mengeluarkan Pergub nomor
23 tahun 2008 yang menjadi landasan pelaksanaan e-procurement di Provinsi
DIY. Rintisan LPSE dilaksanakan oleh suatu kelompok kerja yaitu POKJA LPSE.
Kelompok kerja ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor
189/Kep/2008 tertanggal 23 Oktober 2008. Untuk menjamin keandalan sistem
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 515
aplikasi e-procurement oleh Pemerintah Provinsi telah dilakukan Uji coba lelang
pada 2 paket pengadaan barang di KPPD Kabupaten Sleman berupa pengadaan
AC dan Genset. Hasil uji coba menunjukkan proses penggunaan aplikasi LPSE
berjalan dengan lancar. Dari uji coba diatas Pemerintah Provinsi bertekad untuk
lebih memasyarakatkan pengadaan barang jasa secara elektronik ini untuk
seluruh SKPD.
3) Daya Saing Daerah
- Dalam tahun 2008 jumlah perijinan investasi sebanyak 47 ijin, berupa Surat
Perijinan Baru 21 buah, Surat Perijinan Perluasan 3 buah, Surat Perijinan Alih
Status 2 buah, Surat Perijinan Pembatalan 1 buah, Surat Perijinan Perubahan
Rencana Proyek 20 buah.
2. Tataran Pelaksana Kebijakan
a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
1) Program Nasional yang harus dilaksanakan oleh SKPD, terdiri dari satu IKK yaitu
program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD.
Dari program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD capaian kinerjanya sebesar
82,9%. Hal tersebut karena tidak secara keseluruhan program dapat
diimplementasikan di daerah, selain bergantung pula pada anggaran yang diberikan
oleh Pemerintah kepada daerah melalui beberapa program. SKPD yang capaian
kinerjanya mencapai 100% dalam melaksanakan Program Nasional diantaranya
adalah :
- Badan Informasi Daerah;
- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
- Dinas Kesehatan;
- Dinas Pendidikan;
- Kantor Arsip Daerah;
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
- Dinas Sosial.
Sedangkan SKPD dengan capaian kinerja terendah adalah Dinas Perhubungan.
2) Kesesuaian dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Cq
Departemen/LPND, terdiri dari satu IKK yaitu Keberadaan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 516
Dokumen protap, tata laksana yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah atau
kepala SKPD terbanyak berada di Dinas Kesehatan (21 SOP) sedangkan yang paling
sedikit dimiliki oleh Badan Informasi Daerah (1 SOP).
b. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Terdiri dari satu fokus yaitu Jumlah Peraturan Daerah yang harus dilaksanakan SKPD
menurut Peraturan Menteri (PERMEN) dengan satu IKK yaitu Perda Pelaksanaan yang
ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.
Capaian kinerja tertinggi dalam hal ini sebesar 100% ada di Badan Informasi Daerah dan
Dinas Perhubungan sedangkan capaian kinerja terendah ada di BAPEDALDA dan Dinas
Perindagkop (25%).
c. Penataan Kelembagaan Daerah
1) Struktur jabatan dan eselonering yang terisi.
Rata-rata capaian kinerja tinngi dan sudah terisi semuanya. Baik dalam struktur
jabatannya maupun eseloneringnya.
- Jabatan struktural terdiri :
Eselon I : 1
Eselon II : 35
Eselon III : 198
Eselon IV : 535
2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD
- Jumlah jabatan fungsional umum :
Pemangku jabatan 6753 dan dari pemangku tersebut terisi 5568 dan jenis
jabatan ada 1014.
- Jabatan fungsional tertentu :
Jenis jabatan fungsional tertentu dengan kebutuhan pemangku 1188.
Tersebar di :
2 Biro
1 Setwan
11 Dinas
9 Badan
27 UPTD
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 517
d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah
Terdiri dari dua fokus dengan lima IKK yaitu :
1) Tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan
dengan urusan terkait meliputi empat IKK :
- Struktur jabatan yang terisi pada tahun bersangkutan rata-rata sudah terisi semua
(92,15%) dan ketidak-tercapaian kinerja sebesar 100% karena adanya purna
tugas pada beberapa pejabat, dan pelantikan pejabat pengganti dilaksanakan
serentak pada awal tahun 2009 (bersamaan pemberlakuan SOTK baru).
- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan formal sesuai dengan
bidang tugasnya capaian kinerjanya sebesar 100%.
- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
capaian kinerjanya hampir mencapai 100% (89,65%) dan ada beberapa SKPD
yang belum mencapai 100% karena untuk mengembangkan merit sistem dalam
menentukan kriteria penempatan pejabat struktural sehingga tidak semata-mata
berdasarkan senioritas personil. Selain itu untuk jabatan Eselon II, agar efektif
dan efisien pendidikan kepemimpinannya diikuti setelah yang bersangkutan
menduduki jabatan tersebut.
- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan capaian kinerjanya
sebesar 100%.
2) Upaya Peningkatan Kapasitas SDM meliputi satu yaitu :
- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian
kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai
secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sebesar 95,02% dan Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA)
sebesar 95,21%, BPKD sebesar Rp. 615.967.000 (0,05%)
- Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas
pegawai BKKBN Provinsi DIY sebesar 99% dari anggaran Rp. 737.968.000,- atau
terealisir sebesar Rp. 726.928.200,- yang antara lain dialokasikan pada kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Balai Latbang bagi pengelola program KB,
Pelatihan KB Internasional (International Trainning Program dalam bentuk
Observation Study Tour).
- Anggaran Program Peningkatan Kapasitas SDM Rp. 87.427.700,- Dana APBD
Dishutbun DIY Rp. 12.108.692.017,-, capaian kinerja = 0,72%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 518
- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai sebesar
Rp. 85.000.000,- dari dana keseluruhan sebesar Rp. 18.102.415.132,-. Jadi
capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas
pegawai yaitu sebesar 0,47%.
- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian
kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai
secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Pendidikan sebesar
0,08%.
- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian
kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai
pada Bakeslinmas sebesar 7,80%.
e. Perencanaan Pembangunan Daerah
Terdiri dari empat fokus dan empat IKK yaitu :
1) Kelengkapan Dokumen Perencanaan Pembangunan Yang Dimiliki Oleh SKPD
dengan satu IKK yaitu keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD.
Dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yaitu RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKT SKPD dan RKA SKPD.
2) Sinkronisasi Program Renja SKPD Dengan Program RKPD dengan satu IKK yaitu
jumlah program RKPD yang tidak diakomodir dalam Renja SKPD. Capaian kinerjanya
sebesar 0% karena semua program diakomodir.
3) Sinkronisasi Program RKA SKPD Dengan Program Renja SKPD dengan satu IKK
yaitu jumlah program Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam RKA SKPD. Capaian
kinerjanya sebesar 0%, karena program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD
keseluruhannya diakomodir dalam RKA SKPD.
4) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran dengan satu IKK jumlah program
Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam DPA SKPD. Capaian kinerjanya sebesar
0% karena keseluruhan program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD
diakomodir dalam DPA SKPD.
f. Pengelolaan Keuangan Daerah
Terdiri dari empat fokus dan lima IKK yaitu :
1) Alokasi Anggaran dengan satu IKK yaitu anggaran SKPD terhadap total belanja
APBD. Penyerapan anggaran paling besar Dinas TRANTIBUM yaitu sebesar 99,99%
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 519
sedangkan penyerapan anggaran paling kecil ada pada SEKRETARIAT DEWAN
74,44%.
2) Besaran Belanja Modal dengan satu IKK yaitu belanja modal terhadap total belanja
SKPD. Capaian kinerja mencapai 13,207%. Belanja modal paling besar berada di
SKPD Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah 62,49%, sedangkan belanja modal
paling kecil berada di SKPD BID (Badan Informasi Daerah) 1,03%.
3) Besaran Belanja Pemeliharaan dengan dua IKK yaitu :
- Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa.
Capaian kinerja untuk besarnya belanja pemeliharaan dari total belanja
barang dan jasa pada semua SKPD rata-rata masih kecil, kecuali pada Biro
Umum Setda Provinsi DIY yaitu sebesar 90,13%.
- Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD.
Capaian kinerja untuk total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD
rata-rata masih relatif kecil kecuali Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)
dengan nilai capaian kinerja sebesar 90%.
4) Laporan Keuangan SKPD dengan satu IKK yaitu keberadaan laporan keuangan
SKPD (LRA, Neraca, Calk). Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki ketiga komponen
laporan keuangan SKPD tersebut.
g. Pengelolaan Barang Milik Daerah
Terdiri dari dua fokus meliputi dua IKK yaitu :
1) Manajemen Aset SKPD dengan IKK : keberadaan inventarisasi barang atau aset
SKPD. Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki Daftar Barang atau Aset Aktif SKPD.
2) Penggunaan Bidang Tanah Oleh SKPD dengan IKK : rasio bidang tanah yang
digunakan SKPD terhadap total bidang tanah yang dikuasai SKPD. Hampir semua
bidang tanah secara maksimal telah digunakan oleh SKPD dengan nilai capaian
kinerja sebesar 100% kecuali Kantor Arsip Daerah dan Biro Umum Setda Provinsi DIY,
masing-masing baru memanfaatkan sekitar 39,43% dan 37,12% terhadap total bidang
tanah yang digunakan.
h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat
Terdiri dari dua fokus dan dua IKK yaitu :
1) Bentuk-bentuk Fasilitas/Prasarana Partisipasi Masyarakat dengan IKK : jumlah
fasilitas/prasarana informasi :
- Papan pengumuman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 520
- Pos Pengaduan
- Leaflet
- Mobil keliling
- Pengumuman di mass media
- pengumuman di mass media melalui Publikasi di Media Cetak untuk 6 Raperda
12 halaman
- Web BPAD : www.badanperpusda-diy.go.id.
- Website : www.bkkbn.go.id
- Website : www.dishutbun diy.go.id
Rata-rata di setiap SKPD paling sedikit memiliki 3 (tiga) bentuk fasilitas/prasarana
informasi yaitu papan pengumuman, pos pengaduan dan pengumuman di mass
media (website).
2) Responsivitas Terhadap Partisipasi Masyarakat dengan satu IKK yaitu ada tidaknya
survey kepuasan masyarakat. Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci
terhadap ada tidaknya survey kepada masyarakat berdasarkan data yang ada
menunjukkan bahwa tidak semua SKPD mengadakan survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik. Ada tujuh SKPD yang sudah mengadakan survey
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik, yaitu : Badan Diklat, Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA), Badan Informasi Daerah
(BID), Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan
dan Biro Tata Pemerintahan.
3. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
a. Urusan Wajib
1) Pendidikan
Capaian indikator kinerja urusan pendidikan dapat diketahui dari pengukuran terhadap
tujuh indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jenjang SD/MI
Capaian kinerja pada indikator kinerja kunci pendidikan luar biasa untuk
jenjang SD/MI se-Provinsi DIY bila dihitung angka perbandingan antara
jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI di
Provinsi DIY sebanyak 1882 siswa, dengan jumlah penduduk penyandang
ketunaan di usia SD/MI sebanyak 3261 siswa, maka diperoleh capaian
kinerja rata-rata sebesar 57.71 %.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 521
- Pendidikan Luar Biasa (SLB) Jenjang SMP/MTS
Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang
SMP/MTS di Provinsi DIY sebesar 91,65%. Capaian kinerja ini diperoleh dari
perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di
SMP/MTS sebanyak 571 siswa dengan jumlah penduduk penyandang
ketunaan diusia SMP /MTS sebanyak 623 siswa.
- Pendidikan Luar Biasa SMA/SMK/MD
Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang
SMA/SMK/MD di Provinsi DIY sebesar 44,17%. Capaian kinerja ini diperoleh
dari perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah
tingkat SMA/SMK/MD sebanyak 284 siswa dengan jumlah penduduk
penyandang ketunaan di usia SMA/SMK/MD yang ada sebanyak 643 siswa.
- Pendidikan Guru Jenjang SD/MI
Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SD/MI di Provinsi DIY adalah
93,44%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru yang
telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SD/MI di Provinsi DIY
sebanyak 21.631 orang dengan jumlah guru jenjang SD/MI yang ada di
Provinsi DIY sebanyak 23.149 buah.
- Pembinaan Guru Jenjang SMP/MTS
Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMP/MTS di Provinsi DIY
adalah 81,99%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru
yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMP/MTS di
Provinsi DIY sebanyak 10.889 orang dengan jumlah guru jenjang SMP/MTS
yang ada di Provinsi DIY sebanyak 13.280 orang.
- Pendidikan Guru Jenjang SMA/SMK/MA
Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMA/SMK/MA di Provinsi DIY
adalah 90,72%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru
yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMA/SMK/MA di
Provinsi DIY sebanyak 12.722 orang dengan jumlah guru jenjang
SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi DIY sebanyak 14.024 orang.
- Fasilitasi dan Asistensi Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan
Pemerintah Provinsi DIY dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi DIY, dalam
rangka fasilitasi dan asistensi pengelolaan penjaminan mutu pendidikan telah
mengelola peta penjaminan mutu pendidikan yang ada di Lembaga Penjamin
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 522
Mutu Pendidikan (LPMP). Peta penjaminan mutu pendidikan ini menyediakan
akurasi data-data tenaga pendidikan, sarana dan mutu siswa, identifikasi
berdasarkan standarisasi pencapaian ujian nasional.
2) Kesehatan
Capaian indikator kinerja urusan kesehatan dapat diketahui dari pengukuran terhadap
delapan indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani se-Provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul
37,08%, Kabupaten Sleman sebesar 99,8%, dengan capaian rata-rata
Provinsi DIY sebesar 73.30 %.
- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan se-
Provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul sebesar 102% dan yang terendah
adalah Kabupaten GunungKidul sebesar 84,8% dengan capaian rata-rata
Provinsi DIY sebesar 94,82%.
- Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI)
Capaian kinerja untuk indikator cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunizatie (UCI) di Provinsi DIY rata-rata mencapai nilai tinggi. Capaian
rata-rata cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI) di 5
(lima) kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar 97%.
- Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.
Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dibandingkan jumlah
balita gizi buruk di Provinsi DIY menunjukkan capaian kinerja diatas rata-rata.
Dari 5 (lima) kabupaten/kota yang ada di Provinsi DIY, penanganan balita gizi
buruk yang mendapatkan perawatan paling rendah ada di Kabupaten
Kulonprogo, sedangkan 4 kabupaten/kota yang lainnya menunjukkan angka
yang signifikan dalam penanganan balita gizi buruk. Angka rata-rata capaian
kinerja untuk seluruh Provinsi DIY sebesar 89,16%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 523
- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA
Penderita penyakit TBC BTA di 5 wilayah di Provinsi DIY tidak begitu banyak
dan dari hasil penemuan selalu mendapat penanganan secara tepat. Dari
data yang ada untuk indikator kinerja kunci cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC BTA, diperoleh angka rata-rata untuk 5
kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar 51,92%.
Penanganan penderita TBC BTA di 5 wilayah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang disembuhkan untuk indikator kinerja kunci cakupan
penanganan diperoleh angka rata-rata untuk 5 Kabupaten/Kota se Povinsi
DIY sebesar 78,75%.
- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Adanya kasus penyakit DBD mendapat perhatian serius semua pihak di
seluruh wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY, sehingga apabila ditemukan
penderita penyakit DBD maka segera mendapatkan penanganan. Capaian
kinerja untuk cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
sebesar 100%.
- Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah kunjungan pasien
miskin di sarana kesehatan strata 1 dengan jumlah seluruh masyarakat
miskin di kabupaten/kota se-Provinsi DIY. Capaian kinerja tertinggi ada di
Kota Yogyakarta sebesar 187,66% dan terendah di Kabupaten GunungKidul
sebesar 40,02% dengan rata-rata se-Provinsi DIY sebesar 76,04%.
- Cakupan Kunjungan Bayi
Capaian kinerja cakupan kunjungan bayi ditunjukkan dengan perbandingan
antara jumlah kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
standar di satu wilayah kerja dengan jumlah seluruh bayi yang lahir hidup
dalam satu wilayah kerja. Nilai capaian kinerja rata-rata se-Provinsi DIY
sebesar 90%.
3) Lingkungan Hidup
Capaian indikator kinerja urusan lingkungan hidup dapat diketahui dari pengukuran
terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 524
- Pencemaran Udara
Rasio capaian kinerja dari indikator kinerja kunci untuk pencemaran udara di
5 wilayah kabupaten/kota mencapai 40%. Dari 5 kabupaten/kota yang ada di
Provinsi DIY baru Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang dipantau
mutu udara ambient di kawasan permukinan dan industri, sedangkan 3
kabupaten yaitu Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul belum
dipantau mutu ambientnya dengan pertimbangan pencemaran udaranya
masih minim dan bukan kawasan industri seperti Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman.
- Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL
Rasio cakupan kinerja dari indikator kinerja kunci cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan AMDAL di wilayah Provinsi DIY sudah mencapai
97.53 %. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah
perusahaan wajib AMDAL yang telah diawasi dengan jumlah seluruh
perusahaan wajib AMDAL.
- Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk
Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk di 5
kabupaten/kota se-Provinsi DIY nilai capaian kinerjanya rata-rata mencapai
3.97 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah
daya tapung TPS (m3) dengan jumlah penduduk dikalikan 1000.
- Penegakan Hukum Lingkungan
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci penegakan hukum
lingkungan di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY memperoleh nilai
capaian kinerja maksimal yaitu 82.07 %. Nilai capaian ini diperoleh dengan
perbandingan antara jumlah kasus lingkungan yang ditangani kali 1000
dengan jumlah kasus lingkungan yang harus dilayani. Aspek penegakan
hukum lingkungan antara lain meliputi : pembinaaan kepada para pelaku
usaha yang potensial menjadi sumber pencemaran lingkungan, pengawasan
terhadap pelaksanaan AMDAL dan upaya pengelolaan lingkungan serta
monitoring terhadap kualitas limbah buangan kegiatan usaha.
4) Pekerjaan Umum
Capaian indikator kinerja urusan pekerjaan umum dapat diketahui dari pengukuran
terhadap tiga indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 525
- Jalan Provinsi Dalam Keadaan Baik
Rasio jalan provinsi dalam kondisi baik di wilayah Provinsi DIY mencapai
63.35 %. Nilai capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara panjang
jalan provinsi dalam kondisi baik sepanjang 443,72 Km dengan panjang
seluruh jalan di provinsi yaitu 690,25 Km.
- Rumah Tangga Bersanitasi
Rasio rumah tangga bersanitasi di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY capaian
kinerjanya sebesar 87.23%, diperoleh dari nilai perbandingan antara jumlah
rumah yang bersanitasi dengan jumlah total rumah tangga. Capaian kinerja
tertinggi rumah tangga bersanitasi adalah Kota Yogyakarta yaitu sebesar
93,65 %.
- Kawasan Kumuh
Rasio capaian kinerja kawasan kumuh di 5 Kabupaten se Provinsi DIY rata-
rata sebesar 1,75 %, kawasan kumuh ini terdapat di wilayah Kota Yogyakarta.
5) Penataan Ruang
Capaian indikator kinerja urusan penataan ruang dapat diketahui dari pengukuran
terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB
Tingkat capaian rata-rata rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber
HPL/HGB di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY sebesar 30 %. Nilai capaian ini
diperoleh dari perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah
ber HPL/HGB, nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu
sebesar 40 %.
6) Perencanaan Pembangunan
Capaian indikator kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat diketahui dari
pengukuran terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD ( 2005 – 2025 )
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008
melakukan pembahasan Raperda RPJPD bersama DPRD. Pada bulan maret
2009 telah ditetapkan Perda RPJPD, saat ini sedang dalam proses
pengesahan di Depdagri.
Visi Pembangunan Provinsi DIY tahun 2008 mengacu pada Pola Dasar DIY
tahun 2001 – 2005 yang memuat Visi Pembangunan DIY sampai dengan
tahun 2020.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 526
- Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD
Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
menyusun Draft RPJMD, dan telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur
Nomor 11 Tahun 2009, tanggal 16 Februari 2009. Perencanaan
Pembangunan Tahun 2008 mengacu pada Perda Nomor 6 Tahun 2003
tentang Rencana Strategis Daerah 2004 – 2008.
- Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi DIY tahun 2008 telah
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2007 pada tanggal
18 Juli 2007, selanjutnya untuk program kegiatan yang dibiayai dengan APBD
Provinsi DIY tahun 2008 telah dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara
Pemerintah Provinsi DIY dengan DPRD Provinsi DIY Nomor 11/KSP/IX/2008
dan Nomor 46/K/DPRD/2008 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008 serta Nomor 12/KSP/IX/2008 dan
Nomor 47/K/DPRD/2008 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Perubahan
APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008.
- Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi DIY masih mengacu Renstrada 2004 –
2008 sebagai dokumen perencanaan jangka menengah. Kebijakan program
pembangunan yang tertuang di dalam Renstrada tersebut yang ditindak
lanjuti dalam RKPD dengan capaian sebesar 100 % skala prioritas
pembangunan pada :
Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana;
Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Pembangunan Perdesaan;
Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;
Pengembangan Budaya dan Pariwisata;
Peningkatan Investasi, Ekspor dan Pemberdayaan UMKM;
Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi;
Peningkatan Infrastruktur Publik;
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 527
7) Perumahan
Capaian indikator kinerja urusan perumahan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci rumah tangga pengguna air
bersih di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY rata-rata sebesar 72,34 %. Nilai
capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah rumah tangga
pengguna air bersih dengan jumlah seluruh rumah tangga. Nilai capaian
kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu sebesar 96 %.
- Rumah Layak Huni
Rasio capaian kinerja jumlah rumah layak huni di 5 wilayah kabupaten/kota
se-Provinsi DIY rata-rata sebesar 60 %. Nilai capaian kinerja diperoleh dari
angka perbandingan antara jumlah rumah layak huni dengan jumlah seluruh
rumah di wilayah Provinsi DIY. Nilai capaian tertinggi adalah Kabupaten
Bantul.
8) Kepemudaan dan Olah Raga
Capaian indikator kinerja urusan kepemudaan dan olah raga dapat diketahui dari
pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Gelanggang/Balai Remaja (selain milik swasta)
Rasio gelanggang/balai remaja di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY
memperoleh capaian kinerja sebesar 0.60 %. Nilai capaian kinerja ini
diperoleh dari perbandingan antara jumlah gelanggang/balai remaja di 5
kabupaten/kota dengan jumlah penduduk di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY.
- Lapangan Olah Raga
Rasio keberadaan lapangan olah raga di 5 wilayah kabupaten/kota se-
Provinsi DIY memperoleh nilai capaian kinerja sebesar 0.80 %. Nilai capaian
kinerja ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah lapangan olah
raga di wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY dibandingkan dengan jumlah
penduduk di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY.
9) Penanaman Modal
Capaian indikator kinerja urusan penanaman modal dapat diketahui dari pengukuran
terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 528
- Kenaikan /penurunan nilai realisasi PMDN
Rasio kenaikan / penurun nilai realisai PMDN di Provinsi DIY capaian
kinerjanya sebesar 16%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari realisasi PMA
tahun 2007 sebesar Rp. 95.961.222.075,- dan pada tahun 2008 sebesar
Rp. 331.528.675.077,- sehingga ada kenaikan kinerja sebesar 245,48%.
10) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Capaian indikator kinerja urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah dapat
diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Koperasi Aktif
Capaian kinerja adanya koperasi aktif di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY
diperoleh rata-rata sebesar 69,13 %. Angka ini diperoleh dari perbandingan
koperasi aktif dengan seluruh jumlah koperasi di 5 kabupaten/kota se-Provinsi
DIY. Tingkat keaktifan koperasi paling tinggi ada di Kota Yogyakarta sebesar
78,66% dan paling rendah di Kabupaten GunungKidul 61,79%.
- Usaha Mikro dan Kecil
Usaha mikro dan kecil paling banyak terdapat di Kota Yogyakarta, dengan
capaian kinerja untuk usaha mikro dan kecil diperoleh dari angka
perbandingan antara jumlah usaha mikro dan kecil dibanding jumlah seluruh
UKM, sehingga diperoleh angka rata-rata sebesar 64,61%.
11) Kependudukan dan Catatan Sipil
Capaian indikator kinerja urusan kependudukan dan catatan sipil dapat diketahui dari
pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Provinsi
Provinsi DIY telah memiliki data base kependudukan skala provinsi. Data
base Kependudukan skala Provinsi telah tersedia dengan menggunakan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Jumlah Penduduk
Provinsi DIY sebanyak 3.604.708 orang dengan perincian :
Laki laki = 1.788.589 orang dan;
Perempuan = 1.816.119 orang.
Selanjutnya data base kependudukan tersebut telah dimanfaatkan antara lain sebagai
bahan dalam penyusunan data agregat kependudukan per kecamatan (DAK–2) dan
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP-4) untuk pemilu tahun 2009.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 529
12) Ketenagakerjaan
Capaian indikator kinerja urusan ketenagakerjaan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Angkatan Kerja
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci angkatan kerja di 5
kabupaten/kota se-Provinsi DIY rata-rata mencapai 63,99%. Angka ini
diperoleh dari perbandingan antara jumlah penduduk angkatan kerja dengan
jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun). Capaian kinerja tertinggi ada di
Kabupaten Kulonprogo sebesar 68,03%.
- Pencari Kerja Yang Ditempatkan
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pencari kerja yang ditempatkan
se-Provinsi DIY memperoleh nilai rata-rata sebesar 35,04%. Capaian kinerja
ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah pekerja yang
ditempatkan dengan jumlah pekerja yang mendaftar. Capaian kinerja tertinggi
adalah Kabupaten Kulonprogo yaitu sebesar 84,63% dan yang terendah
Kabupaten Gunungkidul 11,44%.
13) Ketahanan Pangan
Capaian indikator kinerja urusan ketahanan pangan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Regulasi Ketahanan Pangan
Keputusan Gubernur Nomor 20/KEP/2007 tentang Pembentukan Komisi
Penyuluhan Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki arti
strategis dalam rangka pelaksanaan Program Pemantapan Ketahanan
Pangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta karena dukungan
penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien sangat diperlukan
dalam upaya pemantapan ketahanan pangan.
Program aksi desa mandiri pangan merupakan program penanganan daerah
rawan pangan yang dititik beratkan pada pe,mberdayaan masyarakat miskin
di Desa rawan pangan dalam pelaksanaannya program aksi desa mandiri
pangan merupakan tugas lintas sektor yang diwadahi dalam Dewan
Ketahanan Pangan dan secara tehnis operasional dilaksanakan oleh
Kelompok Kerja Desa Mandiri Pangan yang telah dibentuk dengan Keputusan
Gubernur Nomor 181/KEP/2007 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Aksi
Desa Mandiri Pangan Provinsi DIY.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 530
- Ketersediaan Pangan Utama
Ketersediaan pangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dihitung dari
Neraca Bahan Makanan. Capaian kinerja ketersediaan pangan diukur dari
ketersediaan energi dan protein per kapita. Situasi ketersediaan energi dan
protein di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2005 – 2008 adalah sebagai
berikut :
NO Ketersediaan SatuanTahun
2005 2006 2007 2008*)
1 Energi Kkal/ kap/
hari
3721 3817 3533 3563
2 Protein Gr / kap /
hari
94,21 117,39 92,99 94,54
Dengan capaian rata-rata sebesar 95,05 %
Keterangan :
Secara Nasional standar ketersediaan pangan dari hasil widykarya gizi tahun 2004
untuk energi 2200 kkal / kap / hari dan protein 57 gr / kap / hari, Dari standar
ketersediaan tersebut, ketersediaan energi dan protein di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sudah diatas standar nasional.
- Produktifitas atau bahan pangan local per ha.
Capaian kinerja dari indikator kinerja adalah sebagai berikut :
Produktifitas (ku/ha)
Padi 56.98 ku/ha
Jagung 41,61 ku/ha
Kedelai 10,77 ku/ha
Kacang tanah 9,86 ku/ha
Kacang hijau 6,68 ku/ha
Ubi kayu 142,76 ku/ha
Ubi jalar 125,51 ku/ha
- Kontribusi sector pertanian terhadap PDRB
Rasio capaian kinerja rata-rata untuk indicator kinerja kunci kontribusi pertanian
terhadap PDRB untuk wilayah kabupaten/kota se provinsi DIY sebesar 17,79
(data BPS).
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 531
14) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Capaian indikator kinerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Angka partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di 5 wilayah
kabupaten/kota se-Provinsi DIY termasuk kecil dengan capaian kinerja rata
rata 1,12%. Nilai capaian ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah
pekerja perempuan di lembaga pemerintah dengan jumlah pekerja
perempuan. Angka capaian kinerja tertinggi untuk partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah berada di Kabupaten Bantul yaitu sebesar 49,60%.
- Partisipasi Angkatan Kerja perempuan
Rasio partisipasi angkatan kerja perempuan di 5 wilayah kabupaten/kota se-
Provinsi DIY tertinggi capaian nilai kinerjanya berada di Kota Yogyakarta
sebesar 85,78 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara
jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dengan jumlah angkatan kerja
perempuan. Sedangkan capaian nilai rata-rata Provinsi DIY sebesar 77,82 %.
Hal ini menunjukan sudah tingginya partisipasi perempuan di Provinsi DIY
dalam dunia kerja.
15) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Capaian indikator kinerja urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dapat
diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Prevalensi Peserta KB Aktif
Capaian ini diperoleh dari prosentase perbandingan jumlah peserta program
KB aktif (PA) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS), atau PA/PUS X
100%.
Capaian kinerja prevalensi peserta KB aktif tertinggi di Provinsi DIY ada di
Kabupaten Gunungkidul sebesar 81,23% yang mempunyai PA = 109.742,
dan PUS = 135.102.
Urutan kedua ada di Kabupaten Sleman sebesar 79,99% yang mempunyai
PA = 117.882 dan PUS = 147.379
Urutan ketiga ada di Kabupaten Bantul sebesar 76,34% yang mempunyai PA
= 113.595 dan PUS = 148.807
Urutan keempat ada di Kabupaten Kulonprogo 75,34% yang mempunyai PA
= 49.651 dan PUS = 65.899
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 532
Urutan kelima adalah Kota Yogyakarta sebesar 72,05% yang mempunyai PA
= 35.090 dan PUS = 48.701
Untuk tingkat Provinsi DIY yang mempunyai jumlah PA = 425.960 dan jumlah
PUS = 545.888 maka capaian kinerja prevalensi peserta KB aktifnya sebesar
78,03%.
- Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Capaian kinerja jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
diperoleh dengan membandingkan jumlah keluarga pra sejahtera dan
sejahtera I dengan jumlah seluruh keluarga. Yang paling sedikit
prosentasenya mempunyai keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di
provinsi DIY adalah Kabupaten Sleman sebesar 32,00% dengan jumlah
keluarga = 255.586 sedang yang masih dalam tahap pra sejahtera dan
sejahtera I = 81.786, selanjutnya urutan masing-masing Kabupaten/Kota
sebagai berikut :
Kota Yogyakarta sebesar 33,99% dengan jumlah keluarga = 91.009 dan
Kel Pra S dan KS I = 31.001
Kabupaten Bantul sebesar 36,62% dengan jumlah keluarga = 248.753
dan Kel Pra S dan KS I = 91.155
Kabupaten gunungkidul sebesar 54,38% dengan jumlah keluarga =
215.365 dan Kel Pra S dan KS I = 117.121
Kabupaten Kulonprogo sebesar 56,16% dengan jumlah keluarga =
119.791 dan Kel Pra S dan KS I = 67.278
Untuk Provinsi DIY sebesar 44,69% dengan jumlah keluarga = 938.684
dan Kel Pra S dan KS I = 388.291
16) Perhubungan
Capaian indikator kinerja urusan perhubungan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Angkutan Darat
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci angkutan darat di Provinsi DIY
rata-rata sebesar 12,52%. Angka ini diperoleh dari hasil perbandingan jumlah
angkutan darat dengan jumlah penumpang angkutan darat.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 533
17) Komunikasi dan Informatika
Capaian indikator kinerja urusan komunikasi dan informatika dapat diketahui dari
pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Pameran/Expo Yang Telah Dilaksanakan
Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pameran/expo yang telah
dilaksanakan Pemerintah Provinsi DIY selama tahun 2008 sebanyak 4 kali
pameran/expo, antara lain :
Pameran Sekaten;
Invesda Expo;
Pameran Pembangunan;
Pameran PRJ.
18) Pertanahan
Capaian indikator kinerja urusan pertanahan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Luas Lahan Bersertifikat
Rasio luas tanah bersertifikat di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY
menunjuk nilai capaian rata rata sebesar 68,44%. Nilai capaian kinerja ini
diperoleh dari perbandingan antara luas bidang tanah bersertifikat dibandingkan
luas bidang tanah. Capaian nilai tertinggi untuk rasio luas bidang tanah
bersertifikat adalah Kabupaten Selaman yaitu sebesar 87,07% dan nilai terendah
untuk rasio luas bidang tanah bersertifikat adalah Kabupaten Gunungkidul
sebesar Rp. 43,41%.
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Capaian indikator kinerja urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat
diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
Dalam rangka meningkatkan upaya kualitas dan intensitas komunikasi politik
antara organisasi sosial dan politik, Pemerintah Provinsi DIY telah
menyelenggarakan orientasi budaya politik 2 (dua) angkatan yaitu pada
tanggal 27 dan 28 Agustus 2008 di Hotel Sahid Raya Babarsari Yogyakarta
yang diikuti 80 peserta setiap angkatannya. Selain itu dilaksanakan pula
forum komunikasi partai politik dan organisasi masyarakat yang diikuti 150
peserta terdiri dari unsur pengurus partai, ormas dan LSM serta intansi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 534
terkait yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 Desember 2008 di Hotel
Brongto Yogyakarta.
- Kegiatan Pembinaan terhadap LSM , Ormas dan OKP
Kompleksitas permasalahan dan dinamika sosial politik nasional mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap situasi dan kondisi sosial politik di daerah,
begitu pula permasalahan dinamika sosial politik di tingkat lokal diperlukan
sinergitas penanganannya oleh pemerintah daerah. Untuk itu dalam rangka
meningkatkan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, Pemerintah
Provinsi DIY telah menyelenggarakan forum komunikasi dan penyusunan
profil 83 organisasi kemasyarakatan tingkat Provinsi DIY serta
menyelenggarakan forum komunikasi ormas tingkat Provinsi DIY sebanyak 2
(dua) kali.
20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penegasan Batas Daerah, bahwa penegasan batas daerah perlu ditentukan
secara pasti di lapangan, untuk menghindari permasalahan perbatasan.
Permasalahan perbatasan di Provinsi DIY selama tahun 2008 yang memerlukan
perhatian khusus dan telah dilaporkan yaitu :
- Masalah status kepemilikan Blok Tambak Kraman, Blok Tambak Bayan dan Blok
Santan masih terjadi tarik menarik kepemilikannya antara Kabupaten Bantul
dengan Kabupaten Sleman.
- Permasalahan yang masih dalam proses penyelesaian adalah kepemilikan
daerah Blok Tambak Kraman, Blok Tambak Bayan dan Blok Tambak Saman
yang diklaim milik Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Direncanakan
proses penyelesaiannya tahun 2009, namun demikian pada tahun 2008 telah
dilaksanakan koordinasi yang dilakukan oleh Tim TPBD Provinsi DIY.
21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Capaian indikator kinerja urusan pemberdayaan masyarakat dan desa dapat diketahui
dari pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- PKK Aktif
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci PKK aktif di 5 wilayah
kabupaten/kota se-Provinsi DIY menunjukkan nilai capaian maksimal sebesar
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 535
100%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah PKK
aktif dengan jumlah PKK yang ada diseluruh wilayah Provinsi DIY.
22) Sosial
Capaian indikator kinerja urusan sosial dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua
indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Jumlah Sarana Sosial
Jumlah sarana sosial di Provinsi DIY seperti panti asuhan, panti jompo, panti
rehabilitasi, rumah singgah yang dikelola Dinas Sosial Provinsi DIY ada sebanyak
93 buah dengan perincian :
Panti Asuhan Anak Terlantar : 53 buah
Panti Jompo : 6 buah
Panti Rehabilitasi : 29 buah
Penyandang - Rumah Singgah : 5 buah
- Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Provinsi DIY yang
seharusnya menerima bantuan sebanyak 264.196 orang tetapi untuk tahun 2008,
Pemerintah Provinsi DIY baru memberikan bantuan kepada 4.805 orang. Jadi
capaian kinerja untuk PMKS yang memperoleh bantuan sosial di Provinsi DIY
baru mencapai 1,82%.
23) Kebudayaan
Capaian indikator kinerja urusan kebudayaan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci penyelenggaraan festival
seni dan budaya selama tahun 2008 yang telah dilaksanakan Pemerintah
Provinsi DIY berjumlah 9 (sembilan) kali. Upaya ini dilakukan untuk
meningkatkan minat masyarakat guna memenuhi kebudayaan lokal
diantaranya melalui penyelenggaraan gugus seni dan budaya lokal yang
diharapkan dengan semakin banyaknya penyelenggaraan event-event seni
dan budaya dapat meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat untuk lebih
mencintai budaya lokal. Festival seni dan budaya ini antara lain dalam bentuk
gelar seni tradisi, festival seni budaya, festival seni pertunjukan dan
rekonstruksi seni klasik dan jawa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 536
- Jumlah Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya
Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya di Provinsi DIY sebanyak
11 (sebelas) buah antara lain sistem informasi data base bidang kebudayaan.
24) Statistik
Capaian indikator kinerja urusan statistik dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Penyusunan Buku Provinsi Dalam Angka Tahun 2008
- Buku PDRB Provinsi Tahun 2008
- Profil Daerah Provinsi DIY Tahun 2008
25) Kearsipan
Capaian indikator kinerja urusan kearsipan dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Pengelolaan Arsip Secara Baku
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pengelolaan arsip secara
baku di Provinsi DIY memperoleh capaian sebesar 85,80%. Nilai capaian
kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah SKPD yang telah
menerapkan arsip secara baku dibagi jumlah SKPD.
- Peningkatan SDM Pengelolaan Kearsipan
Dalam rangka meningkatkan mutu SDM pengelolaan kearsipan, Kantor Arsip
Daerah Provinsi DIY telah mengadakan kegiatan peningkatan SDM pengelolaan
kearsipan antara lain:
Pengembangan dan peningkatan angka kredit arsiparis;
Monitoring dan pelaporan kondisi situasi data;
Bintek penanganan arsip aktif dan in aktif;
Promosi dan sosialisasi kearsipan;
Pengembangan arsip digital dan elektronik;
Sosialisasi penyelematan arsip statis.
26) Perpustakaan
Capaian indikator kinerja urusan perpustakaan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Koleksi Bahan Pustaka Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci koleksi bahan pustaka
yang tersedia di Perpustakaan Daerah meningkat 4,176%. Nilai capaian
kinerja ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah koleksi bahan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 537
pustaka tahun 2007 yang tersedia di Perpustakaan Daerah sejumlah 312.183
eksemplar dan tahun 2008 dengan jumlah koleksi bahan pustaka yang
tersedia di Perpustakaan Daerah sejumlah 325.560 eksemplar.
- Pengunjung Perpustakaan
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pengunjung Perpustakaan
Daerah di Provinsi DIY sebesar 110%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari
angka perbandingan jumlah kunjungan ke perpustakaan selama tahun 2008
sebesar 116.459 orang dan tahun 2008 sebanyak 348.383 orang.
b. Urusan Pilihan
1) Kelautan dan Perikanan
Capaian indikator kinerja urusan kelautan dan perikanan dapat diketahui dari
pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Produksi Perikanan
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci produksi perikanan mencapai
nilai rata-rata sebesar 99,04%. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan
antara angka jumlah produksi ikan dengan target daerah (ton). Nilai capaian
kinerja tertinggi adalah Kota Yogyakarta dengan capaian 90,93%.
- Ekspor Hasil Perikanan
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci ekspor hasil perikanan di
Provinsi DIY adalah sebesar 2,13% Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari
perbandingan antara nilai ekspor hasil perikanan sebesar Rp. 5.598.503,-
dibandingkan dengan target daerah sebesar Rp. 263.087.200,-.
2) Pertanian
Capaian indikator kinerja urusan pertanian dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Produktifitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar.
Capaian kinerja dari indikator kinerja kunci produktifitas padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per hektar di Provinsi DIY rata rata sebesar
18,23%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari hasil perbandingan antara
produksi tanaman padi atau bahan utama lokal (ton) dengan luas areal
tanaman padi atau bahan pangan utama lokal lainnya (ha). Nilai capaian
tertinggi adalah Kabupaten Kulonprogo yaitu sebesar 6,09%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 538
- Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi pertanian
terhadap PDRB untuk wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar
16,41%. Nilai capaian diperoleh dari perbandingan jumlah kontribusi PDRB
dari sektor pertanian dibagi jumlah total PDRB 5 kabupaten/kota se-Provinsi
DIY. Nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Kulonprogo.
3) Kehutanan
Capaian indikator kinerja urusan kehutanan dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Rasio capaian hasil untuk indikator kinerja kunci rehabilitasi hutan dan lahan
kritis untuk Provinsi DIY memperoleh capaian kinerja sebesar 4,47%. Nilai
capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah luas hutan dan lahan
kritis yang direhabilitasi dengan luas total hutan dan lahan kritis yaitu :
Luas hutan yang direhabilitasi dalam kegiatan penanaman dan
pemeliharaan hutan : 836,33 Ha.
Luas hutan : 18.715,064 Ha.
- Kerusakan Kawasan Hutan
Rasio capaian kinerja kerusakan kawasan hutan di Provinsi DIY sebesar
0.25%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan luas kerusakan
kawasan hutan dengan jumlah luas kawasan hutan yaitu :
Kerusakan akibat kebakaran hutan 48,06 Ha dan akibat pencurian kayu
48 pohon (0,048 Ha). Jadi jumlah kerusakan 48,108 Ha.
Luas Hutan : 18.715,064 Ha.
4) Energi dan Sumber Daya Mineral
Capaian indikator kinerja urusan energi dan sumber daya mineral dapat diketahui dari
pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Pertambangan Tanpa ijin
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pertambangan tanpa ijin
mencapai 75,98%, rasio capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan
penambangan liar yang ditertibkan dengan luas area penambangan yang liar.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 539
- Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB di Provinsi DIY, capaian
kinerjanya sebesar 0,76%. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan
antara jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar Rp.
138.358.000.000,- dibagi jumlah total PDRB sebesar Rp.
13.524.149.000.000,-
5) Pariwisata
Capaian indikator kinerja urusan pariwisata dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Jumlah Kunjungan Wisata
Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY, badan Pariwisata
Daerah Provinsi DIY pada Tahun 2008 melaksanakan Program/Kegiatan sebagai
berikut :
Pelaksanaan Promosi Nusantara di Dalam dan Luar Negeri (7 Provinsi, 4
Negara)
Penyelenggaraan Fam Tour (15 provinsi, 12 negara)
Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata (Table Top di Bali)
Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata (Table Top di
Balikpapan dan Makassar, serta Penjajagan Kerjasama Kepariwisataan di
Medan dan Manado)
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kemitraan
Pariwisata (Atraksi Kesenian Wisata Budaya Jogja selama 1 tahun sebanyak
40 kali pentas)
Peningkatan Penyelenggaraan dan Fasilitasi Event-event Kepariwisataan
(Jogja Air Show di Bantul, Jelajah Wisata Alam di Sleman, Jogja Fashion
Week di Kota Yogya, Festival layang-layang di Kulonprogo, Panjat Tebing di
pantai Siung, Gunung Kidul).
Capaian Kinerja kunjungan wisata dalam Tahun 2008 sebanyak 63,35 %
orang pengunjung.
- Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
Untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, Baparda Provinsi
DIY melaksanakan Program/Kegiatan sebagai berikut :
Pelaksanaan Promosi Nusantara di Dalam dan Luar Negeri ( 7 provinsi, 4
negara)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 540
Penyelenggaraan Fam Tour ( 15 provinsi, 12 negara )
Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata ( Table Top di Bali )
Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata ( Table Top di
Balikpapan dan Makasar, serta Penjajagan Kerjasama kepariwisatan di
Medan dan Manado )
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kemitraan
Pariwisata ( Atraksi Kesenian Wisata Budaya Jogja selama 1 tahun sebanyak
40 kali pentas )
Peningkatan Penyelenggaraan dan Fasilitasi Event-event Kepariwisataan
( Jogja Air Show di Bantul, Jelajah Wisata Alam di Sleman, Jogja Fasion
Week di Kota Yogya, Fistifal layang-layang di Kulonprogo, Panjat Tebing di
pantai Siung, Gunungkidul)
Semua kegiatan tersebut di atas yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan akan menciptakan multiplier effect terhadap semua jenis usaha pariwisata
dan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan PDRB bidang pariwisata
yang pada Tahun 2008 mencapai 20,62 %.
6) Industri
Capaian indikator kinerja urusan industri dapat diketahui dari pengukuran terhadap
dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi sektor industri
terhadap PDRB di Provinsi DIY memperoleh capaian sebesar 14,15%. Nilai
capaian kinerja ini dari hasil perbandingan antara jumlah PDRB dari sektor
industri sebesar Rp. 2.481.167.000.000,- dibagi jumlah total PDRB Provinsi
DIY sebesar Rp. 17.535.354.000.000,-
- Pertumbuhan Industri Secara Keseluruhan
Rasio pertumbuhan industri secara keseluruhan di wilayah kabupaten/kota
se-Provinsi DIY secara keseluruhan mengalami kenaikan yang tidak signifikan
(kecil) yaitu di Kabupaten Kulonprogo hanya sebesar 0,96%, bahkan untuk
Kota Yogyakarta pertumbuhan industrinya turun sebesar 7,15% dengan rata-
rata di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 1,14 %.
7) Perdagangan
Capaian indikator kinerja urusan perdagangan dapat diketahui dari pengukuran
terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 541
- Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB di Provinsi DIY menunjukkan nilai capaian yang
rendah, hanya sebesar 8,82% . Nilai ini diperoleh dari perbandingan antara
jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan sebesar
Rp. 1.613.884.000.000,- dengan jumlah total PDRB Provinsi DIY sebesar
Rp. 13.524.149.000.000,-.
- Eksport Bersih Perdagangan
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci eksport bersih
perdagangan di Provinsi DIY selama tahun 2008 mencapai US 4,69 juta. Nilai
capaian ini diperoleh dari pengurangan nilai eksport sebesar US 130,25 juta
terhadap US 125,56 juta.
8) Ketransmigrasian
Capaian indikator kinerja urusan ketransmigrasian dapat diketahui dari pengukuran
terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :
- Transmigrasi Swakarsa
Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci transmigrasi swakarsa di 5
kabupaten/kota se-Provinsi DIY mencapai 7,35%. Nilai capaian ini diperoleh dari
angka perbandingan antara jumlah transmigran swakarsa dibanding jumlah
transmigran yang ada di 5 wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi DIY.