40
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 502 D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. Tataran Pengambil Kebijakan a. Ketentraman dan Ketertiban 1) Peraturan tentang Penertiban Penataan Ruang Terkait dengan penertiban penataan ruang, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah memiliki Perda IMB dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan Daerah terkait dengan penataan ruang dimaksud, sebagai berikut : - Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1988 tentang Ijin Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB); - Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); - Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 2) Peraturan Tentang Kependudukan Terkait dengan kependudukan, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah memiliki peraturan tentang kependudukan dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan Daerah tentang Kependudukan di kabupaten/kota se-Provinsi DIY tersebut adalah : - Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; - Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; - Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

D. INDIKATOR KINERJA KUNCI 1. Tataran Pengambil Kebijakan · Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah ... telah memiliki Perda IMB dibagi jumlah ... pemberdayaan

  • Upload
    vanbao

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 502

D. INDIKATOR KINERJA KUNCI

1. Tataran Pengambil Kebijakan

a. Ketentraman dan Ketertiban

1) Peraturan tentang Penertiban Penataan Ruang

Terkait dengan penertiban penataan ruang, kinerja Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang

telah memiliki Perda IMB dibagi jumlah kabupaten/kota dalam provinsi. Peraturan

Daerah terkait dengan penataan ruang dimaksud, sebagai berikut :

- Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1988 tentang Ijin

Mendirikan Bangunan-Bangunan (IMBB);

- Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Ijin

Mendirikan Bangunan (IMB);

- Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tentang

Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

- Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2000

tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

- Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Ijin

Mendirikan Bangunan (IMB).

2) Peraturan Tentang Kependudukan

Terkait dengan kependudukan, kinerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

mencapai 100%. Hal ini dicapai berdasarkan jumlah kabupaten/kota yang telah

memiliki peraturan tentang kependudukan dibagi jumlah kabupaten/kota dalam

provinsi. Peraturan Daerah tentang Kependudukan di kabupaten/kota se-Provinsi DIY

tersebut adalah :

- Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil;

- Kabupaten Bantul dengan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

- Kabupaten Kulonprogo dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 503

- Kabupaten Gunungkidul dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008

tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Dinas-Dinas Daerah;

- Kabupaten Sleman dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk.

3) Personil (Kebijakan Ketersediaan Alat Ketentraman Dan Ketertiban)

Personil Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir

tahun 2008 sebanyak 752 orang, sedangkan jumlah penduduk Daerah Istimewa

Yogyakarta pada tahun 2008 sebesar 3.561.732 jiwa. Rasio personil Satuan Polisi

Pamong Praja terhadap jumlah penduduk diperoleh dengan rumus jumlah personil

Satpol PP pada akhir tahun 2008 dibagi jumlah penduduk kali 50.000, sehingga

diperoleh kinerja sebesar 12 personil Satpol PP per 50.000 penduduk.

4) Aksi Masyarakat Terhadap Kebijakan Daerah

Selama tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terdapat aksi

masyarakat terhadap kebijakan daerah.

b. Keselarasan dan Efektivitas Hubungan antara Pemerintahan Daerah dan Pemerintah serta antar Pemerintah Daerah dalam rangka Pengembangan Otonomi Daerah.

1) Penyampaian Laporan Kepada Pemerintah

Di dalam PP No. 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala

Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat Pasal 9 ayat (4)

disebutkan bahwa LPPD Provinsi disampaikan oleh Gubernur kepada Presiden

melalui Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran

berakhir. Berdasarkan ketentuan tersebut, LPPD Provinsi DIY disampaikan tepat

waktu kepada Pemerintah yaitu pada Maret 2009.

2) Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan tindak lanjut Undang-undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (5). Di dalam

PP Nomor 6 Tahun 2006 Pasal 11 disebutkan bahwa laporan keuangan yang disusun

oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah untuk disampaikan kepada gubernur untuk

memenuhi pertanggungjawaban APBD (ayat 1), selanjutnya disampaikan kepada

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 504

Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun

anggaran berakhir (ayat 3).

Laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah telah disampaikan tepat waktu.

3) Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, SPM disusun oleh

Departemen Teknis. Daerah menetapkan standar pencapaian SPM yang

diakomodasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan dan Penetapan SPM, Gubernur menyusun laporan umum tahunan

kinerja penerapan capaian SPM.

Untuk memenuhi tuntutan transparansi akuntabilitas dan peningkatan kualitas

pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

telah menyusun 6 (enam) SPM pada tahun 2003 meliputi :

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 99 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pertanian;

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 100 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Perindustrian dan Perdagangan;

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 101 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Perhubungan;

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 102 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Koperasi;

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 122 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pendidikan;

- Keputusan Gubernur DIY Nomor 123 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan.

Sedangkan 7 (tujuh) urusan yang dibuat belum di formalkan

4) Konsultasi antara Pemerintah - Provinsi

Penyelenggaraan konsultasi antara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan Pemerintah selama tahun 2008 sebanyak 1.016 kali yang dilaksanakan oleh

pejabat eselon II di seluruh SKPD (31 SKPD). Angka tersebut tidak termasuk

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 505

konsultasi yang dilaksanakan dengan Surat Perintah Tugas (SPT) yang dikeluarkan

oleh Kepala SKPD.

5) Hubungan Antar Daerah Provinsi

Sampai dengan tahun 2008 kerjasama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang masih berlaku sebanyak 105 MOU.

c. Keselarasan Antara Kebijakan Pemerintahan Daerah Dengan Kebijakan Pemerintah

1) Sinkronisasi

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) merupakan dokumen perencanaan pembangunan

nasional yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro

serta program-program pembangunan. Rencana Kerja Pemerintah merupakan acuan

bagi Pemerintah Daerah dalam penyusunan RKPD.

Program prioritas dalam RKP 2008 sebanyak 9 program prioritas yaitu :

- Penanggulangan Kemiskinan;

- Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi dan Ekspor;

- Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Perdesaan;

- Peningkatan Aksesabilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;

- Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi;

- Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban

serta Penyelesaian Konflik;

- Mitigasi dan Penanggulangan Bencana;

- Percepatan Pembangunan Infrastruktur; dan

- Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir.

Dari 9 program prioritas dimaksud, keseluruhannya dapat ditindaklanjuti oleh Provinsi

DIY sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%.

2) Kewenangan

Jumlah urusan wajib yang diselenggarakan oleh daerah kinerjanya sebesar 100%.

Capaian kinerja dimaksud dihitung berdasarkan jumlah urusan yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi jumlah urusan wajib

sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 kali 100%.

Urusan wajib yang dilaksanakan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi :

pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, penataan ruang, perencanaan

pembangunan, perumahan, kepemudaan dan olah raga, penanaman modal, koperasi

dan usaha kecil dan menengah, kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 506

ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga

berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika,

pertanahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan

persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kebudayaan, statistik,

kearsipan dan perpustakaan.

3) Keuangan

- Waktu Penetapan Perda APBD 2008

Perda APBD Provinsi DIY Tahun 2008 ditetapkan tepat waktu.

- Perda Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan

Peraturan Daerah Nomor : 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah. Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

ini sudah mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005.

- Belanja Pelayanan Dasar

Anggaran belanja untuk pelayanan dasar di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 72,57%. Capaian kinerja ini diperoleh dari

jumlah belanja layanan dasar meliputi urusan pendidikan, urusan kesehatan,

urusan lingkungan hidup, urusan pekerjaan umum, urusan sosial, urusan

ketenagakerjaan, urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah, urusan

kesbangpol, urusan kependudukan dan catatan sipil sebesar

Rp 473.971.572.825,- dibagi jumlah total belanja langsung APBD sebesar

Rp. 679.288.296.349,- kali 100%.

- Belanja Urusan Pendidikan dan Kesehatan

Anggaran belanja untuk urusan pendidikan dan kesehatan di Provinsi DIY

mencapai 51,06%. Capaian tersebut ini diperoleh dari jumlah belanja urusan

pendidikan dan kesehatan sebesar Rp. 194.121.561.337,- (baik yang

bersumber dari APBD maupun non-APBD) dibagi jumlah total belanja

langsung APBD sebesar Rp. 679.288.296.349,- kali 100%.

4) Pelayanan Publik

Standar Pelayanan Publik dipakai sebagai acuan bagi setiap satuan kerja pertangkat

daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuannya agar berjalan

dengan transparan, tepat waktu, kepastian biaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Isi dari Standar Pelayanan Publik meliputi :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 507

- Jenis pelayanan

- Prosedur pelayanan

- Persyaratan pelayanan

- Sarana dan prasarana

- Waktu Penyelesaian

- Biaya Pelayanan

Standar Pelayanan Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diatur dengan

Peraturan Gubernur DIY Nomor 43 Tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Publik di

Lingkungan Pemerintah Provinsi DIY. Untuk semua urusan, telah disusun Standar

Pelayanan Publik (SPP).

5) Kepegawaian

- Keberadaan Standar Kompetensi Jabatan

Standar kompetensi jabatan struktural adalah persyaratan kompetensi yang

harus dimiliki Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam melaksanakan tugas jabatan

struktural. Penyusunan standar kompetensi tersebut dimaksudkan sebagai

salah satu bahan pertimbangan yang digunakan dalam melakukan uji

kompetensi, evaluasi kinerja, pengembangan pola karier serta

pengembangan program diklat bagi pejabat struktural. Sedangkan tujuannya

adalah untuk meningkatkan optimalisasi, efisiensi dan efektifitas kinerja

pejabat struktural. Sehubungan dengan hal tersebut di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta telah disusun Standar Kompetensi Jabatan yang

ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomor 48 tahun 2005 tentang Standar

Kompetensi Jabatan Struktural Non Unit Pelaksana Teknis Dinas di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

- Sistem Informasi Kepegawaian

Dalam rangka perencanaan, penempatan dan pengembangan sumber daya

manusia telah dibangun sistem informasi kepegawaian yang berbasis web

sejak tahun 2004.

6) Kelembagaan

- Pada tahun 2007 penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2003 sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 baru

diimplementasikan pada tahun 2008 melalui Peraturan Daerah Provinsi DIY

yaitu :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 508

Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi DIY;

Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi DIY;

Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY.

d. Efektivitas Hubungan Antara Pemerintah Daerah Dan DPRD

1) Produk Peraturan Perundangan

Jumlah Peraturan Daerah yang ditetapkan dalam tahun 2008 sebanyak 11 (sebelas)

Peraturan Daerah yaitu :

- Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Provinsi DIY Nomor 10 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Angkutan

Orang Di Jalan;

- Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Retribusi Jasa Umum;

- Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penyediaan Dana Cadangan

Daerah Untuk Membiayai Program dan Kegiatan Transportasi Di Daerah Istimewa

Yogyakarta;

- Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Angaran 2008;

- Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

DIY;

- Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas

Daerah Provinsi DIY;

- Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Inspektorat, badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah

Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DIY;

- Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik

Di Provinsi DIY;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 509

- Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pertanggungjawaban

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007;

- Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008;

- Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Daerah Provinsi DIY Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah.

2) Raperda Yang Diajukan Tahun Berjalan

Jumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan oleh Pemerintah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun tahun 2008 sebanyak 6 (enam)

Raperda sehingga kinerja dapat tercapai sebesar 100% yaitu :

- Raperda Tentang Retribusi Jasa Umum Dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY

Nomor : 188/0340 Tanggal 16 Januari 2008;

- Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2006 Tentang bantuan

Keuangan Partai Politik Di Provinsi Di provinsi DIY dengan Surat Pemerintah

Provinsi DIY Nomor : 188/0401 Tanggal 2 Februari 2008;

- Raperda Tentang Pembangunan Jangka Panjang dengan Surat Pemerintah

Provinsi DIY Nomor : 050/2530 Tanggal 27 Juni 2008;

- Raperda Tentang Perubahan Perda Nomor 4 tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan keuangan Daerah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor

188/3854 Tanggal 17 September 2008;

- Raperda Tentang Kelebihan Muatan Angkutan Barang dengan Surat Pemerintah

Provinsi DIY Nomor 551/5147 Tanggal 15 Desember 2008;

- Raperda Tentang Tata Ruang Wilayah dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY

Nomor 188/5221 Tanggal 19 Desember 2008;

Perjanjian Kerjasama :

- Revisi Perjanjian Kerjasama Antara Pemerintah Provinsi DIY dengan PT. Jogja

Tugu Trans dengan Surat Pemerintah Provinsi DIY Nomor 119/4314 Tanggal 21

Oktober 2008.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 510

e. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh DPRD Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan.

1) Pengambilan Keputusan DPRD

- Voting yang diadakan DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sidang

paripurna selama tahun 2008 sebanyak 1 kali voting. Capaian kinerja sebesar

4,55% diperoleh berdasarkan jumlah pengambilan keputusan melalui voting

sebanyak 1 dibagi jumlah sidang paripurna dalam 1 tahun sebanyak 22 kali

sidang dikalikan 100%.

2) Keputusan DPRD Yang Ditindaklanjuti Oleh Pemerintah Daerah

- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti

Keputusan DPRD sebesar 100%, diperoleh dari jumlah keputusan yang

ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah sebanyak 17 buah dibagi jumlah

Keputusan DPRD yang disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebanyak 17

dikalikan 100%.

f. Efektivitas Proses Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Daerah Beserta Tindak Lanjut Pelaksanaan Keputusan

1) Tindaklanjut Keputusan Gubernur

- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti

Keputusan Gubernur sebesar 100%.

2) Tindaklanjut Peraturan Gubernur

- Kinerja Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menindaklanjuti

Peraturan Gubernur sebesar 100%.

g. Ketaatan Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pada Peraturan Perundang-Undangan

Perda Yang Dibatalkan

Dalam tahun 2008 dari 6 (enam) peraturan daerah yang dikirim ke Pemerintah untuk

dievaluasi, tidak ada yang dibatalkan atau dengan kata lain kinerja peraturan daerah yang

dibatalkan 0%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 511

h. Intensitas dan Efektivitas Proses Konsultasi Publik antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat atas Penetapan Kebijakan Publik yang Strategis dan Relevan untuk Daerah.

1) Konsultasi Publik

- Pelaksanaan konsultasi publik yang diadakan DPRD dan Pemerintah Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan peraturan daerah tahun 2008

melalui pelaksanaan Jaring Aspirasi Masyarakat sebanyak 33 kali.

2) Perda atau Peraturan Gubernur tentang Konsultasi Publik

- Konsultasi Publik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah diakomodir

dalam Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Rencana

Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Daerah.

3) Media Informasi Pemda Yang Dapat Diakses Oleh Publik

- Dalam rangka memberikan pelayanan informasi secara terpadu kepada

masyarakat, Pemerintah Provinsi DIY telah membangun Plaza Informasi sebagai

bentuk layanan dengan konsep One Stop Information Services serta

pengembangan pemanfaatan teknologi informasi. Fasilitas ini merupakan salah

satu implementasi Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2006 tentang Blueprint

Jogja Cyber Province. Selain itu, dengan adanya pengembangan teknologi

informasi, interaksi antara masyarakat dengan pemerintah maupun dengan

lainnya diharapkan dapat berfungsi sebagai akselerator upaya peningkatan taraf

hidup dan daya saing untuk mewujudkan DIY sebagai pusat pertumbuhan Jawa

bagian selatan maupun sebagai economic hub bagi provinsi lainnya di Indonesia

Media informasi yang dapat diakses oleh publik/masyarakat di Provinsi DIY antara

lain :

Web site : www.pemda-diy.go.id atau www.jogjaprov.go.id

Layanan Informasi : melalui Plaza Informasi dan Layanan Internet Keliling

melalui Mobil MCAP (Mobile Community Access Point).

i. Transparansi dalam Pemanfaatan Alokasi, Pencairan dan Penyerapan DAU, DAK dan Bagi Hasil

1) Serapan Dana Perimbangan

- Kinerja serapan dana perimbangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada

tahun 2008 sebesar 98,08%, diperoleh dari jumlah dana perimbangan yang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 512

terserap sebesar Rp. 590.574.676.643, dibagi jumlah dana perimbangan sebesar

Rp. 602.117.047.488,- dikalikan 100%.

2) Alokasi Belanja pada APBD dari DAU

- Kinerja alokasi belanja APBD dari DAU di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 2008 sebesar 89.10%, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar

Rp. 595.352.869.456,- dibagi DAU sebesar Rp. 511.773.394.400,- dikalikan 100%.

3) Alokasi Belanja pada APBD

- Capaian kinerja alokasi belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 2008 sebesar 51.50 %, diperoleh dari jumlah belanja publik sebesar

Rp. 595.352.869.456,- dibagi APBD sebesar Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan

100%.

j. Intensitas, Efektivitas, dan Transparansi Pemungutan Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah dan Pinjaman/Obligasi Daeah

1) Besaran PAD

- Capaian kinerja besaran PAD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 2008 sebesar 45,16%, diperoleh dari jumlah PAD sebesar

Rp. 655.843.896.017,74,- dibagi total pendapatan APBD sebesar

Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.

2) Besaran Realisasi Pinjaman Daerah

- Dalam tahun 2008 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada realisasi

pinjaman.

k. Efektivitas Perencanaan, Penyusunan, Pelaksanaan Tata Usaha, Pertanggungjawaban Dan Pengawasan APBD

1) Kewajaran Laporan Keuangan

- Belum adanya audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, dengan demikian Opini

BPK terhadap hasil laporan keuangan daerah adalah tidak ada pengecualian.

2) Besaran SILPA

- Rasio besaran SILPA terhadap total pendapatan dicapai sebesar 19,26%

diperoleh melalui besaran SILPA tahun 2008 sebesar Rp.279.727.576.243,-

dibagi total APBD sebesar Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.

3) Proporsi Belanja

- Proporsi belanja langsung terhadap belanja APBD di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dicapai kinerja sebesar 46,77%, diperoleh dari jumlah belanja

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 513

langsung sebesar Rp. 679.288.296.349,- dibagi jumlah belanja APBD

Rp. 1.452.352.989.147,- dikalikan 100%.

4) Realisasi Pendapatan

- Rasio realisasi PAD terhadap anggaran pendapatan dicapai sebesar 52,14 %

diperoleh dari realisasi PAD sebesar Rp. 655.843.896.017,74,- dibagi total

pendapatan sebesar Rp. 1.257.960.943.505,74,- dikalikan 100%.

5) Realisasi Belanja

- Rasio realisasi belanja terhadap anggaran belanja dicapai sebesar 89,15%

diperoleh dari realisasi belanja sebesar Rp1.452.352.989.147,- dibagi total

belanja APBD sebesar Rp. 1.629.069.250.562,- dikalikan 100%.

6) Pengawasan Inspektorat Provinsi

- Data di bidang pengawasan memiliki kekhususan bila dibanding dengan data-

data bidang lainnya. Satu temuan hasil pemeriksaan dapat meliputi lebih dari satu

saran/rekomendasi dan satu saran / rekomendasi dapat terdiri lebih dari satu

tindak lanjut, sehingga terkait dengan IKK rasio temuan adalah :

Pemeriksaan BPK RI

Jumlah Temuan : 21

Jumlah Tindak Lanjut : 21

Capaian Kinerja : 21 X 100 % = 100 % 21

Pemeriksaan Itjend Depdagri

Jumlah Temuan : 64

Jumlah Tindak Lanjut : 61

Capaian Kinerja : 61 X 100 % = 93,85 % 64

Pemeriksaan Bawasda di Pemerintah Provinsi DIY

Jumlah Temuan : 158

Jumlah Tindak Lanjut : 142

Capaian Kinerja : 142 X 100 % = 89,87 % 158

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 514

l. Pengelolaan Potensi Daerah

1) Peta Potensi Daerah DPPKA

- Rasio realisasi PAD tahun 2008 terhadap potensi PAD dicapai sebesar 119,71%

diperoleh dari jumlah realisasi PAD 2008 sebesar Rp. 655.843.896.017,74,-

dibagi potensi PAD sebesar Rp. 547.874.488.639,- dikalikan 100%.

2) Pendapatan Asli Daerah (PAD)

- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah tahun 2008 dicapai sebesar 34,15%

diperoleh dari kenaikan atau penurunan PAD sebesar Rp. 166.953.275.612,74,-

dibagi PAD tahun 2008 sebesar Rp. 488.890.620.405,- dikalikan 100%.

m. Terobosan / Inovasi Baru Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

1) Inovasi Baru

Jumlah inovasi baru yang dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan publik

dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun

2008 sebanyak tujuh inovasi, yaitu :

- SAPTA;

- Jogja Tugu Trans (JTT);

- Pilot Project Balance Score Card;

- Budaya Kerja;

- Plaza Informasi : Layanan informasi dan publikasi Pemerintah Provinsi DIY

secara terpadu;

- TIMPII DGS : Tim Manajemen Perubahan dan Inovasi Implementasi Digital

Government Service (SK Gubernur DIY Nomor 22/Tim/2007).

- IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat.

2) Pengadaan Barang dan Jasa

- Selain dilakukan secara konvensional pemerintah Provinsi DIY merintis kegiatan

pengadaan melalui media elektronik (e-procurement). Launching LPSE (Layanan

Pengadaan Secara Elektronik) dan penandatanganan nota kesepahaman antara

Pemprov DIY dan LKPP telah dilaksanakan pada tanggal 11 November 2008.

Untuk mendukung hal dimaksud Pemprov DIY telah mengeluarkan Pergub nomor

23 tahun 2008 yang menjadi landasan pelaksanaan e-procurement di Provinsi

DIY. Rintisan LPSE dilaksanakan oleh suatu kelompok kerja yaitu POKJA LPSE.

Kelompok kerja ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor

189/Kep/2008 tertanggal 23 Oktober 2008. Untuk menjamin keandalan sistem

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 515

aplikasi e-procurement oleh Pemerintah Provinsi telah dilakukan Uji coba lelang

pada 2 paket pengadaan barang di KPPD Kabupaten Sleman berupa pengadaan

AC dan Genset. Hasil uji coba menunjukkan proses penggunaan aplikasi LPSE

berjalan dengan lancar. Dari uji coba diatas Pemerintah Provinsi bertekad untuk

lebih memasyarakatkan pengadaan barang jasa secara elektronik ini untuk

seluruh SKPD.

3) Daya Saing Daerah

- Dalam tahun 2008 jumlah perijinan investasi sebanyak 47 ijin, berupa Surat

Perijinan Baru 21 buah, Surat Perijinan Perluasan 3 buah, Surat Perijinan Alih

Status 2 buah, Surat Perijinan Pembatalan 1 buah, Surat Perijinan Perubahan

Rencana Proyek 20 buah.

2. Tataran Pelaksana Kebijakan

a. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

1) Program Nasional yang harus dilaksanakan oleh SKPD, terdiri dari satu IKK yaitu

program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD.

Dari program nasional yang dilaksanakan oleh SKPD capaian kinerjanya sebesar

82,9%. Hal tersebut karena tidak secara keseluruhan program dapat

diimplementasikan di daerah, selain bergantung pula pada anggaran yang diberikan

oleh Pemerintah kepada daerah melalui beberapa program. SKPD yang capaian

kinerjanya mencapai 100% dalam melaksanakan Program Nasional diantaranya

adalah :

- Badan Informasi Daerah;

- Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;

- Dinas Kesehatan;

- Dinas Pendidikan;

- Kantor Arsip Daerah;

- Dinas Kehutanan dan Perkebunan;

- Dinas Sosial.

Sedangkan SKPD dengan capaian kinerja terendah adalah Dinas Perhubungan.

2) Kesesuaian dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah Cq

Departemen/LPND, terdiri dari satu IKK yaitu Keberadaan Standar Operasional

Prosedur (SOP).

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 516

Dokumen protap, tata laksana yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah atau

kepala SKPD terbanyak berada di Dinas Kesehatan (21 SOP) sedangkan yang paling

sedikit dimiliki oleh Badan Informasi Daerah (1 SOP).

b. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Terdiri dari satu fokus yaitu Jumlah Peraturan Daerah yang harus dilaksanakan SKPD

menurut Peraturan Menteri (PERMEN) dengan satu IKK yaitu Perda Pelaksanaan yang

ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan menurut PERMEN.

Capaian kinerja tertinggi dalam hal ini sebesar 100% ada di Badan Informasi Daerah dan

Dinas Perhubungan sedangkan capaian kinerja terendah ada di BAPEDALDA dan Dinas

Perindagkop (25%).

c. Penataan Kelembagaan Daerah

1) Struktur jabatan dan eselonering yang terisi.

Rata-rata capaian kinerja tinngi dan sudah terisi semuanya. Baik dalam struktur

jabatannya maupun eseloneringnya.

- Jabatan struktural terdiri :

Eselon I : 1

Eselon II : 35

Eselon III : 198

Eselon IV : 535

2) Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD

- Jumlah jabatan fungsional umum :

Pemangku jabatan 6753 dan dari pemangku tersebut terisi 5568 dan jenis

jabatan ada 1014.

- Jabatan fungsional tertentu :

Jenis jabatan fungsional tertentu dengan kebutuhan pemangku 1188.

Tersebar di :

2 Biro

1 Setwan

11 Dinas

9 Badan

27 UPTD

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 517

d. Pengelolaan Kepegawaian Daerah

Terdiri dari dua fokus dengan lima IKK yaitu :

1) Tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas SKPD yang relevan

dengan urusan terkait meliputi empat IKK :

- Struktur jabatan yang terisi pada tahun bersangkutan rata-rata sudah terisi semua

(92,15%) dan ketidak-tercapaian kinerja sebesar 100% karena adanya purna

tugas pada beberapa pejabat, dan pelantikan pejabat pengganti dilaksanakan

serentak pada awal tahun 2009 (bersamaan pemberlakuan SOTK baru).

- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan formal sesuai dengan

bidang tugasnya capaian kinerjanya sebesar 100%.

- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan

capaian kinerjanya hampir mencapai 100% (89,65%) dan ada beberapa SKPD

yang belum mencapai 100% karena untuk mengembangkan merit sistem dalam

menentukan kriteria penempatan pejabat struktural sehingga tidak semata-mata

berdasarkan senioritas personil. Selain itu untuk jabatan Eselon II, agar efektif

dan efisien pendidikan kepemimpinannya diikuti setelah yang bersangkutan

menduduki jabatan tersebut.

- Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan capaian kinerjanya

sebesar 100%.

2) Upaya Peningkatan Kapasitas SDM meliputi satu yaitu :

- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian

kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai

secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi sebesar 95,02% dan Badan Pengawasan Daerah (BAWASDA)

sebesar 95,21%, BPKD sebesar Rp. 615.967.000 (0,05%)

- Capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas

pegawai BKKBN Provinsi DIY sebesar 99% dari anggaran Rp. 737.968.000,- atau

terealisir sebesar Rp. 726.928.200,- yang antara lain dialokasikan pada kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Balai Latbang bagi pengelola program KB,

Pelatihan KB Internasional (International Trainning Program dalam bentuk

Observation Study Tour).

- Anggaran Program Peningkatan Kapasitas SDM Rp. 87.427.700,- Dana APBD

Dishutbun DIY Rp. 12.108.692.017,-, capaian kinerja = 0,72%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 518

- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai sebesar

Rp. 85.000.000,- dari dana keseluruhan sebesar Rp. 18.102.415.132,-. Jadi

capaian kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas

pegawai yaitu sebesar 0,47%.

- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian

kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai

secara keseluruhan masih relatif kecil kecuali pada Dinas Pendidikan sebesar

0,08%.

- Alokasi anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai. Capaian

kinerja untuk anggaran yang digunakan untuk peningkatan kapasitas pegawai

pada Bakeslinmas sebesar 7,80%.

e. Perencanaan Pembangunan Daerah

Terdiri dari empat fokus dan empat IKK yaitu :

1) Kelengkapan Dokumen Perencanaan Pembangunan Yang Dimiliki Oleh SKPD

dengan satu IKK yaitu keberadaan dokumen perencanaan pembangunan di SKPD.

Dokumen perencanaan pembangunan di setiap SKPD Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yaitu RENSTRA SKPD, RENJA SKPD, RKT SKPD dan RKA SKPD.

2) Sinkronisasi Program Renja SKPD Dengan Program RKPD dengan satu IKK yaitu

jumlah program RKPD yang tidak diakomodir dalam Renja SKPD. Capaian kinerjanya

sebesar 0% karena semua program diakomodir.

3) Sinkronisasi Program RKA SKPD Dengan Program Renja SKPD dengan satu IKK

yaitu jumlah program Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam RKA SKPD. Capaian

kinerjanya sebesar 0%, karena program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD

keseluruhannya diakomodir dalam RKA SKPD.

4) Perencanaan Pelaksanaan Program dan Anggaran dengan satu IKK jumlah program

Renja SKPD yang tidak diakomodir dalam DPA SKPD. Capaian kinerjanya sebesar

0% karena keseluruhan program-program yang tertuang di dalam Renja SKPD

diakomodir dalam DPA SKPD.

f. Pengelolaan Keuangan Daerah

Terdiri dari empat fokus dan lima IKK yaitu :

1) Alokasi Anggaran dengan satu IKK yaitu anggaran SKPD terhadap total belanja

APBD. Penyerapan anggaran paling besar Dinas TRANTIBUM yaitu sebesar 99,99%

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 519

sedangkan penyerapan anggaran paling kecil ada pada SEKRETARIAT DEWAN

74,44%.

2) Besaran Belanja Modal dengan satu IKK yaitu belanja modal terhadap total belanja

SKPD. Capaian kinerja mencapai 13,207%. Belanja modal paling besar berada di

SKPD Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah 62,49%, sedangkan belanja modal

paling kecil berada di SKPD BID (Badan Informasi Daerah) 1,03%.

3) Besaran Belanja Pemeliharaan dengan dua IKK yaitu :

- Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa.

Capaian kinerja untuk besarnya belanja pemeliharaan dari total belanja

barang dan jasa pada semua SKPD rata-rata masih kecil, kecuali pada Biro

Umum Setda Provinsi DIY yaitu sebesar 90,13%.

- Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD.

Capaian kinerja untuk total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD

rata-rata masih relatif kecil kecuali Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)

dengan nilai capaian kinerja sebesar 90%.

4) Laporan Keuangan SKPD dengan satu IKK yaitu keberadaan laporan keuangan

SKPD (LRA, Neraca, Calk). Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki ketiga komponen

laporan keuangan SKPD tersebut.

g. Pengelolaan Barang Milik Daerah

Terdiri dari dua fokus meliputi dua IKK yaitu :

1) Manajemen Aset SKPD dengan IKK : keberadaan inventarisasi barang atau aset

SKPD. Seluruh SKPD di Provinsi DIY memiliki Daftar Barang atau Aset Aktif SKPD.

2) Penggunaan Bidang Tanah Oleh SKPD dengan IKK : rasio bidang tanah yang

digunakan SKPD terhadap total bidang tanah yang dikuasai SKPD. Hampir semua

bidang tanah secara maksimal telah digunakan oleh SKPD dengan nilai capaian

kinerja sebesar 100% kecuali Kantor Arsip Daerah dan Biro Umum Setda Provinsi DIY,

masing-masing baru memanfaatkan sekitar 39,43% dan 37,12% terhadap total bidang

tanah yang digunakan.

h. Pemberian Fasilitasi Terhadap Partisipasi Masyarakat

Terdiri dari dua fokus dan dua IKK yaitu :

1) Bentuk-bentuk Fasilitas/Prasarana Partisipasi Masyarakat dengan IKK : jumlah

fasilitas/prasarana informasi :

- Papan pengumuman

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 520

- Pos Pengaduan

- Leaflet

- Mobil keliling

- Pengumuman di mass media

- pengumuman di mass media melalui Publikasi di Media Cetak untuk 6 Raperda

12 halaman

- Web BPAD : www.badanperpusda-diy.go.id.

- Website : www.bkkbn.go.id

- Website : www.dishutbun diy.go.id

Rata-rata di setiap SKPD paling sedikit memiliki 3 (tiga) bentuk fasilitas/prasarana

informasi yaitu papan pengumuman, pos pengaduan dan pengumuman di mass

media (website).

2) Responsivitas Terhadap Partisipasi Masyarakat dengan satu IKK yaitu ada tidaknya

survey kepuasan masyarakat. Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci

terhadap ada tidaknya survey kepada masyarakat berdasarkan data yang ada

menunjukkan bahwa tidak semua SKPD mengadakan survey kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan publik. Ada tujuh SKPD yang sudah mengadakan survey

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik, yaitu : Badan Diklat, Badan

Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA), Badan Informasi Daerah

(BID), Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan

dan Biro Tata Pemerintahan.

3. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

a. Urusan Wajib

1) Pendidikan

Capaian indikator kinerja urusan pendidikan dapat diketahui dari pengukuran terhadap

tujuh indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jenjang SD/MI

Capaian kinerja pada indikator kinerja kunci pendidikan luar biasa untuk

jenjang SD/MI se-Provinsi DIY bila dihitung angka perbandingan antara

jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI di

Provinsi DIY sebanyak 1882 siswa, dengan jumlah penduduk penyandang

ketunaan di usia SD/MI sebanyak 3261 siswa, maka diperoleh capaian

kinerja rata-rata sebesar 57.71 %.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 521

- Pendidikan Luar Biasa (SLB) Jenjang SMP/MTS

Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang

SMP/MTS di Provinsi DIY sebesar 91,65%. Capaian kinerja ini diperoleh dari

perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di

SMP/MTS sebanyak 571 siswa dengan jumlah penduduk penyandang

ketunaan diusia SMP /MTS sebanyak 623 siswa.

- Pendidikan Luar Biasa SMA/SMK/MD

Capaian kinerja untuk indikator Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang

SMA/SMK/MD di Provinsi DIY sebesar 44,17%. Capaian kinerja ini diperoleh

dari perbandingan jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah

tingkat SMA/SMK/MD sebanyak 284 siswa dengan jumlah penduduk

penyandang ketunaan di usia SMA/SMK/MD yang ada sebanyak 643 siswa.

- Pendidikan Guru Jenjang SD/MI

Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SD/MI di Provinsi DIY adalah

93,44%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru yang

telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SD/MI di Provinsi DIY

sebanyak 21.631 orang dengan jumlah guru jenjang SD/MI yang ada di

Provinsi DIY sebanyak 23.149 buah.

- Pembinaan Guru Jenjang SMP/MTS

Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMP/MTS di Provinsi DIY

adalah 81,99%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru

yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMP/MTS di

Provinsi DIY sebanyak 10.889 orang dengan jumlah guru jenjang SMP/MTS

yang ada di Provinsi DIY sebanyak 13.280 orang.

- Pendidikan Guru Jenjang SMA/SMK/MA

Capaian kinerja untuk Pendidikan Guru jenjang SMA/SMK/MA di Provinsi DIY

adalah 90,72%. Capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah guru

yang telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi jenjang SMA/SMK/MA di

Provinsi DIY sebanyak 12.722 orang dengan jumlah guru jenjang

SMA/SMK/MA yang ada di Provinsi DIY sebanyak 14.024 orang.

- Fasilitasi dan Asistensi Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan

Pemerintah Provinsi DIY dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi DIY, dalam

rangka fasilitasi dan asistensi pengelolaan penjaminan mutu pendidikan telah

mengelola peta penjaminan mutu pendidikan yang ada di Lembaga Penjamin

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 522

Mutu Pendidikan (LPMP). Peta penjaminan mutu pendidikan ini menyediakan

akurasi data-data tenaga pendidikan, sarana dan mutu siswa, identifikasi

berdasarkan standarisasi pencapaian ujian nasional.

2) Kesehatan

Capaian indikator kinerja urusan kesehatan dapat diketahui dari pengukuran terhadap

delapan indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani

Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani se-Provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul

37,08%, Kabupaten Sleman sebesar 99,8%, dengan capaian rata-rata

Provinsi DIY sebesar 73.30 %.

- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki

Kompetensi Kebidanan

Capaian kinerja tertinggi untuk indikator kinerja kunci cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan se-

Provinsi DIY diperoleh Kabupaten Bantul sebesar 102% dan yang terendah

adalah Kabupaten GunungKidul sebesar 84,8% dengan capaian rata-rata

Provinsi DIY sebesar 94,82%.

- Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI)

Capaian kinerja untuk indikator cakupan desa/kelurahan Universal Child

Immunizatie (UCI) di Provinsi DIY rata-rata mencapai nilai tinggi. Capaian

rata-rata cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunizatie (UCI) di 5

(lima) kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar 97%.

- Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.

Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan dibandingkan jumlah

balita gizi buruk di Provinsi DIY menunjukkan capaian kinerja diatas rata-rata.

Dari 5 (lima) kabupaten/kota yang ada di Provinsi DIY, penanganan balita gizi

buruk yang mendapatkan perawatan paling rendah ada di Kabupaten

Kulonprogo, sedangkan 4 kabupaten/kota yang lainnya menunjukkan angka

yang signifikan dalam penanganan balita gizi buruk. Angka rata-rata capaian

kinerja untuk seluruh Provinsi DIY sebesar 89,16%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 523

- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA

Penderita penyakit TBC BTA di 5 wilayah di Provinsi DIY tidak begitu banyak

dan dari hasil penemuan selalu mendapat penanganan secara tepat. Dari

data yang ada untuk indikator kinerja kunci cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit TBC BTA, diperoleh angka rata-rata untuk 5

kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar 51,92%.

Penanganan penderita TBC BTA di 5 wilayah Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang disembuhkan untuk indikator kinerja kunci cakupan

penanganan diperoleh angka rata-rata untuk 5 Kabupaten/Kota se Povinsi

DIY sebesar 78,75%.

- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD

Adanya kasus penyakit DBD mendapat perhatian serius semua pihak di

seluruh wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY, sehingga apabila ditemukan

penderita penyakit DBD maka segera mendapatkan penanganan. Capaian

kinerja untuk cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

sebesar 100%.

- Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Capaian kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah kunjungan pasien

miskin di sarana kesehatan strata 1 dengan jumlah seluruh masyarakat

miskin di kabupaten/kota se-Provinsi DIY. Capaian kinerja tertinggi ada di

Kota Yogyakarta sebesar 187,66% dan terendah di Kabupaten GunungKidul

sebesar 40,02% dengan rata-rata se-Provinsi DIY sebesar 76,04%.

- Cakupan Kunjungan Bayi

Capaian kinerja cakupan kunjungan bayi ditunjukkan dengan perbandingan

antara jumlah kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai

standar di satu wilayah kerja dengan jumlah seluruh bayi yang lahir hidup

dalam satu wilayah kerja. Nilai capaian kinerja rata-rata se-Provinsi DIY

sebesar 90%.

3) Lingkungan Hidup

Capaian indikator kinerja urusan lingkungan hidup dapat diketahui dari pengukuran

terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 524

- Pencemaran Udara

Rasio capaian kinerja dari indikator kinerja kunci untuk pencemaran udara di

5 wilayah kabupaten/kota mencapai 40%. Dari 5 kabupaten/kota yang ada di

Provinsi DIY baru Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang dipantau

mutu udara ambient di kawasan permukinan dan industri, sedangkan 3

kabupaten yaitu Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul belum

dipantau mutu ambientnya dengan pertimbangan pencemaran udaranya

masih minim dan bukan kawasan industri seperti Kota Yogyakarta dan

Kabupaten Sleman.

- Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL

Rasio cakupan kinerja dari indikator kinerja kunci cakupan pengawasan

terhadap pelaksanaan AMDAL di wilayah Provinsi DIY sudah mencapai

97.53 %. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah

perusahaan wajib AMDAL yang telah diawasi dengan jumlah seluruh

perusahaan wajib AMDAL.

- Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk

Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk di 5

kabupaten/kota se-Provinsi DIY nilai capaian kinerjanya rata-rata mencapai

3.97 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah

daya tapung TPS (m3) dengan jumlah penduduk dikalikan 1000.

- Penegakan Hukum Lingkungan

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci penegakan hukum

lingkungan di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY memperoleh nilai

capaian kinerja maksimal yaitu 82.07 %. Nilai capaian ini diperoleh dengan

perbandingan antara jumlah kasus lingkungan yang ditangani kali 1000

dengan jumlah kasus lingkungan yang harus dilayani. Aspek penegakan

hukum lingkungan antara lain meliputi : pembinaaan kepada para pelaku

usaha yang potensial menjadi sumber pencemaran lingkungan, pengawasan

terhadap pelaksanaan AMDAL dan upaya pengelolaan lingkungan serta

monitoring terhadap kualitas limbah buangan kegiatan usaha.

4) Pekerjaan Umum

Capaian indikator kinerja urusan pekerjaan umum dapat diketahui dari pengukuran

terhadap tiga indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 525

- Jalan Provinsi Dalam Keadaan Baik

Rasio jalan provinsi dalam kondisi baik di wilayah Provinsi DIY mencapai

63.35 %. Nilai capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara panjang

jalan provinsi dalam kondisi baik sepanjang 443,72 Km dengan panjang

seluruh jalan di provinsi yaitu 690,25 Km.

- Rumah Tangga Bersanitasi

Rasio rumah tangga bersanitasi di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY capaian

kinerjanya sebesar 87.23%, diperoleh dari nilai perbandingan antara jumlah

rumah yang bersanitasi dengan jumlah total rumah tangga. Capaian kinerja

tertinggi rumah tangga bersanitasi adalah Kota Yogyakarta yaitu sebesar

93,65 %.

- Kawasan Kumuh

Rasio capaian kinerja kawasan kumuh di 5 Kabupaten se Provinsi DIY rata-

rata sebesar 1,75 %, kawasan kumuh ini terdapat di wilayah Kota Yogyakarta.

5) Penataan Ruang

Capaian indikator kinerja urusan penataan ruang dapat diketahui dari pengukuran

terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB

Tingkat capaian rata-rata rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber

HPL/HGB di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY sebesar 30 %. Nilai capaian ini

diperoleh dari perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah

ber HPL/HGB, nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu

sebesar 40 %.

6) Perencanaan Pembangunan

Capaian indikator kinerja urusan perencanaan pembangunan dapat diketahui dari

pengukuran terhadap empat indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD ( 2005 – 2025 )

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008

melakukan pembahasan Raperda RPJPD bersama DPRD. Pada bulan maret

2009 telah ditetapkan Perda RPJPD, saat ini sedang dalam proses

pengesahan di Depdagri.

Visi Pembangunan Provinsi DIY tahun 2008 mengacu pada Pola Dasar DIY

tahun 2001 – 2005 yang memuat Visi Pembangunan DIY sampai dengan

tahun 2020.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 526

- Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD

Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

menyusun Draft RPJMD, dan telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur

Nomor 11 Tahun 2009, tanggal 16 Februari 2009. Perencanaan

Pembangunan Tahun 2008 mengacu pada Perda Nomor 6 Tahun 2003

tentang Rencana Strategis Daerah 2004 – 2008.

- Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi DIY tahun 2008 telah

ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2007 pada tanggal

18 Juli 2007, selanjutnya untuk program kegiatan yang dibiayai dengan APBD

Provinsi DIY tahun 2008 telah dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara

Pemerintah Provinsi DIY dengan DPRD Provinsi DIY Nomor 11/KSP/IX/2008

dan Nomor 46/K/DPRD/2008 tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran

APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008 serta Nomor 12/KSP/IX/2008 dan

Nomor 47/K/DPRD/2008 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Perubahan

APBD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2008.

- Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

Pada tahun 2008 Pemerintah Provinsi DIY masih mengacu Renstrada 2004 –

2008 sebagai dokumen perencanaan jangka menengah. Kebijakan program

pembangunan yang tertuang di dalam Renstrada tersebut yang ditindak

lanjuti dalam RKPD dengan capaian sebesar 100 % skala prioritas

pembangunan pada :

Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran;

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana;

Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Pembangunan Perdesaan;

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;

Pengembangan Budaya dan Pariwisata;

Peningkatan Investasi, Ekspor dan Pemberdayaan UMKM;

Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Birokrasi;

Peningkatan Infrastruktur Publik;

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 527

7) Perumahan

Capaian indikator kinerja urusan perumahan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci rumah tangga pengguna air

bersih di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY rata-rata sebesar 72,34 %. Nilai

capaian ini diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah rumah tangga

pengguna air bersih dengan jumlah seluruh rumah tangga. Nilai capaian

kinerja tertinggi adalah Kabupaten Bantul yaitu sebesar 96 %.

- Rumah Layak Huni

Rasio capaian kinerja jumlah rumah layak huni di 5 wilayah kabupaten/kota

se-Provinsi DIY rata-rata sebesar 60 %. Nilai capaian kinerja diperoleh dari

angka perbandingan antara jumlah rumah layak huni dengan jumlah seluruh

rumah di wilayah Provinsi DIY. Nilai capaian tertinggi adalah Kabupaten

Bantul.

8) Kepemudaan dan Olah Raga

Capaian indikator kinerja urusan kepemudaan dan olah raga dapat diketahui dari

pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Gelanggang/Balai Remaja (selain milik swasta)

Rasio gelanggang/balai remaja di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY

memperoleh capaian kinerja sebesar 0.60 %. Nilai capaian kinerja ini

diperoleh dari perbandingan antara jumlah gelanggang/balai remaja di 5

kabupaten/kota dengan jumlah penduduk di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY.

- Lapangan Olah Raga

Rasio keberadaan lapangan olah raga di 5 wilayah kabupaten/kota se-

Provinsi DIY memperoleh nilai capaian kinerja sebesar 0.80 %. Nilai capaian

kinerja ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah lapangan olah

raga di wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY dibandingkan dengan jumlah

penduduk di 5 kabupaten/kota se- Provinsi DIY.

9) Penanaman Modal

Capaian indikator kinerja urusan penanaman modal dapat diketahui dari pengukuran

terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 528

- Kenaikan /penurunan nilai realisasi PMDN

Rasio kenaikan / penurun nilai realisai PMDN di Provinsi DIY capaian

kinerjanya sebesar 16%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari realisasi PMA

tahun 2007 sebesar Rp. 95.961.222.075,- dan pada tahun 2008 sebesar

Rp. 331.528.675.077,- sehingga ada kenaikan kinerja sebesar 245,48%.

10) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Capaian indikator kinerja urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah dapat

diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Koperasi Aktif

Capaian kinerja adanya koperasi aktif di 5 kabupaten/kota se-Provinsi DIY

diperoleh rata-rata sebesar 69,13 %. Angka ini diperoleh dari perbandingan

koperasi aktif dengan seluruh jumlah koperasi di 5 kabupaten/kota se-Provinsi

DIY. Tingkat keaktifan koperasi paling tinggi ada di Kota Yogyakarta sebesar

78,66% dan paling rendah di Kabupaten GunungKidul 61,79%.

- Usaha Mikro dan Kecil

Usaha mikro dan kecil paling banyak terdapat di Kota Yogyakarta, dengan

capaian kinerja untuk usaha mikro dan kecil diperoleh dari angka

perbandingan antara jumlah usaha mikro dan kecil dibanding jumlah seluruh

UKM, sehingga diperoleh angka rata-rata sebesar 64,61%.

11) Kependudukan dan Catatan Sipil

Capaian indikator kinerja urusan kependudukan dan catatan sipil dapat diketahui dari

pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Provinsi

Provinsi DIY telah memiliki data base kependudukan skala provinsi. Data

base Kependudukan skala Provinsi telah tersedia dengan menggunakan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Jumlah Penduduk

Provinsi DIY sebanyak 3.604.708 orang dengan perincian :

Laki laki = 1.788.589 orang dan;

Perempuan = 1.816.119 orang.

Selanjutnya data base kependudukan tersebut telah dimanfaatkan antara lain sebagai

bahan dalam penyusunan data agregat kependudukan per kecamatan (DAK–2) dan

Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP-4) untuk pemilu tahun 2009.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 529

12) Ketenagakerjaan

Capaian indikator kinerja urusan ketenagakerjaan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Angkatan Kerja

Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci angkatan kerja di 5

kabupaten/kota se-Provinsi DIY rata-rata mencapai 63,99%. Angka ini

diperoleh dari perbandingan antara jumlah penduduk angkatan kerja dengan

jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun). Capaian kinerja tertinggi ada di

Kabupaten Kulonprogo sebesar 68,03%.

- Pencari Kerja Yang Ditempatkan

Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pencari kerja yang ditempatkan

se-Provinsi DIY memperoleh nilai rata-rata sebesar 35,04%. Capaian kinerja

ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah pekerja yang

ditempatkan dengan jumlah pekerja yang mendaftar. Capaian kinerja tertinggi

adalah Kabupaten Kulonprogo yaitu sebesar 84,63% dan yang terendah

Kabupaten Gunungkidul 11,44%.

13) Ketahanan Pangan

Capaian indikator kinerja urusan ketahanan pangan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Regulasi Ketahanan Pangan

Keputusan Gubernur Nomor 20/KEP/2007 tentang Pembentukan Komisi

Penyuluhan Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki arti

strategis dalam rangka pelaksanaan Program Pemantapan Ketahanan

Pangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta karena dukungan

penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien sangat diperlukan

dalam upaya pemantapan ketahanan pangan.

Program aksi desa mandiri pangan merupakan program penanganan daerah

rawan pangan yang dititik beratkan pada pe,mberdayaan masyarakat miskin

di Desa rawan pangan dalam pelaksanaannya program aksi desa mandiri

pangan merupakan tugas lintas sektor yang diwadahi dalam Dewan

Ketahanan Pangan dan secara tehnis operasional dilaksanakan oleh

Kelompok Kerja Desa Mandiri Pangan yang telah dibentuk dengan Keputusan

Gubernur Nomor 181/KEP/2007 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Aksi

Desa Mandiri Pangan Provinsi DIY.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 530

- Ketersediaan Pangan Utama

Ketersediaan pangan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dihitung dari

Neraca Bahan Makanan. Capaian kinerja ketersediaan pangan diukur dari

ketersediaan energi dan protein per kapita. Situasi ketersediaan energi dan

protein di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2005 – 2008 adalah sebagai

berikut :

NO Ketersediaan SatuanTahun

2005 2006 2007 2008*)

1 Energi Kkal/ kap/

hari

3721 3817 3533 3563

2 Protein Gr / kap /

hari

94,21 117,39 92,99 94,54

Dengan capaian rata-rata sebesar 95,05 %

Keterangan :

Secara Nasional standar ketersediaan pangan dari hasil widykarya gizi tahun 2004

untuk energi 2200 kkal / kap / hari dan protein 57 gr / kap / hari, Dari standar

ketersediaan tersebut, ketersediaan energi dan protein di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta sudah diatas standar nasional.

- Produktifitas atau bahan pangan local per ha.

Capaian kinerja dari indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Produktifitas (ku/ha)

Padi 56.98 ku/ha

Jagung 41,61 ku/ha

Kedelai 10,77 ku/ha

Kacang tanah 9,86 ku/ha

Kacang hijau 6,68 ku/ha

Ubi kayu 142,76 ku/ha

Ubi jalar 125,51 ku/ha

- Kontribusi sector pertanian terhadap PDRB

Rasio capaian kinerja rata-rata untuk indicator kinerja kunci kontribusi pertanian

terhadap PDRB untuk wilayah kabupaten/kota se provinsi DIY sebesar 17,79

(data BPS).

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 531

14) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Capaian indikator kinerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah

Angka partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di 5 wilayah

kabupaten/kota se-Provinsi DIY termasuk kecil dengan capaian kinerja rata

rata 1,12%. Nilai capaian ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah

pekerja perempuan di lembaga pemerintah dengan jumlah pekerja

perempuan. Angka capaian kinerja tertinggi untuk partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah berada di Kabupaten Bantul yaitu sebesar 49,60%.

- Partisipasi Angkatan Kerja perempuan

Rasio partisipasi angkatan kerja perempuan di 5 wilayah kabupaten/kota se-

Provinsi DIY tertinggi capaian nilai kinerjanya berada di Kota Yogyakarta

sebesar 85,78 %. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara

jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dengan jumlah angkatan kerja

perempuan. Sedangkan capaian nilai rata-rata Provinsi DIY sebesar 77,82 %.

Hal ini menunjukan sudah tingginya partisipasi perempuan di Provinsi DIY

dalam dunia kerja.

15) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Capaian indikator kinerja urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dapat

diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Prevalensi Peserta KB Aktif

Capaian ini diperoleh dari prosentase perbandingan jumlah peserta program

KB aktif (PA) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS), atau PA/PUS X

100%.

Capaian kinerja prevalensi peserta KB aktif tertinggi di Provinsi DIY ada di

Kabupaten Gunungkidul sebesar 81,23% yang mempunyai PA = 109.742,

dan PUS = 135.102.

Urutan kedua ada di Kabupaten Sleman sebesar 79,99% yang mempunyai

PA = 117.882 dan PUS = 147.379

Urutan ketiga ada di Kabupaten Bantul sebesar 76,34% yang mempunyai PA

= 113.595 dan PUS = 148.807

Urutan keempat ada di Kabupaten Kulonprogo 75,34% yang mempunyai PA

= 49.651 dan PUS = 65.899

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 532

Urutan kelima adalah Kota Yogyakarta sebesar 72,05% yang mempunyai PA

= 35.090 dan PUS = 48.701

Untuk tingkat Provinsi DIY yang mempunyai jumlah PA = 425.960 dan jumlah

PUS = 545.888 maka capaian kinerja prevalensi peserta KB aktifnya sebesar

78,03%.

- Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

Capaian kinerja jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

diperoleh dengan membandingkan jumlah keluarga pra sejahtera dan

sejahtera I dengan jumlah seluruh keluarga. Yang paling sedikit

prosentasenya mempunyai keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di

provinsi DIY adalah Kabupaten Sleman sebesar 32,00% dengan jumlah

keluarga = 255.586 sedang yang masih dalam tahap pra sejahtera dan

sejahtera I = 81.786, selanjutnya urutan masing-masing Kabupaten/Kota

sebagai berikut :

Kota Yogyakarta sebesar 33,99% dengan jumlah keluarga = 91.009 dan

Kel Pra S dan KS I = 31.001

Kabupaten Bantul sebesar 36,62% dengan jumlah keluarga = 248.753

dan Kel Pra S dan KS I = 91.155

Kabupaten gunungkidul sebesar 54,38% dengan jumlah keluarga =

215.365 dan Kel Pra S dan KS I = 117.121

Kabupaten Kulonprogo sebesar 56,16% dengan jumlah keluarga =

119.791 dan Kel Pra S dan KS I = 67.278

Untuk Provinsi DIY sebesar 44,69% dengan jumlah keluarga = 938.684

dan Kel Pra S dan KS I = 388.291

16) Perhubungan

Capaian indikator kinerja urusan perhubungan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Angkutan Darat

Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci angkutan darat di Provinsi DIY

rata-rata sebesar 12,52%. Angka ini diperoleh dari hasil perbandingan jumlah

angkutan darat dengan jumlah penumpang angkutan darat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 533

17) Komunikasi dan Informatika

Capaian indikator kinerja urusan komunikasi dan informatika dapat diketahui dari

pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Pameran/Expo Yang Telah Dilaksanakan

Capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pameran/expo yang telah

dilaksanakan Pemerintah Provinsi DIY selama tahun 2008 sebanyak 4 kali

pameran/expo, antara lain :

Pameran Sekaten;

Invesda Expo;

Pameran Pembangunan;

Pameran PRJ.

18) Pertanahan

Capaian indikator kinerja urusan pertanahan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Luas Lahan Bersertifikat

Rasio luas tanah bersertifikat di 5 wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY

menunjuk nilai capaian rata rata sebesar 68,44%. Nilai capaian kinerja ini

diperoleh dari perbandingan antara luas bidang tanah bersertifikat dibandingkan

luas bidang tanah. Capaian nilai tertinggi untuk rasio luas bidang tanah

bersertifikat adalah Kabupaten Selaman yaitu sebesar 87,07% dan nilai terendah

untuk rasio luas bidang tanah bersertifikat adalah Kabupaten Gunungkidul

sebesar Rp. 43,41%.

19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Capaian indikator kinerja urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat

diketahui dari pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Kegiatan Pembinaan Politik Daerah

Dalam rangka meningkatkan upaya kualitas dan intensitas komunikasi politik

antara organisasi sosial dan politik, Pemerintah Provinsi DIY telah

menyelenggarakan orientasi budaya politik 2 (dua) angkatan yaitu pada

tanggal 27 dan 28 Agustus 2008 di Hotel Sahid Raya Babarsari Yogyakarta

yang diikuti 80 peserta setiap angkatannya. Selain itu dilaksanakan pula

forum komunikasi partai politik dan organisasi masyarakat yang diikuti 150

peserta terdiri dari unsur pengurus partai, ormas dan LSM serta intansi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 534

terkait yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 Desember 2008 di Hotel

Brongto Yogyakarta.

- Kegiatan Pembinaan terhadap LSM , Ormas dan OKP

Kompleksitas permasalahan dan dinamika sosial politik nasional mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap situasi dan kondisi sosial politik di daerah,

begitu pula permasalahan dinamika sosial politik di tingkat lokal diperlukan

sinergitas penanganannya oleh pemerintah daerah. Untuk itu dalam rangka

meningkatkan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, Pemerintah

Provinsi DIY telah menyelenggarakan forum komunikasi dan penyusunan

profil 83 organisasi kemasyarakatan tingkat Provinsi DIY serta

menyelenggarakan forum komunikasi ormas tingkat Provinsi DIY sebanyak 2

(dua) kali.

20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penegasan Batas Daerah, bahwa penegasan batas daerah perlu ditentukan

secara pasti di lapangan, untuk menghindari permasalahan perbatasan.

Permasalahan perbatasan di Provinsi DIY selama tahun 2008 yang memerlukan

perhatian khusus dan telah dilaporkan yaitu :

- Masalah status kepemilikan Blok Tambak Kraman, Blok Tambak Bayan dan Blok

Santan masih terjadi tarik menarik kepemilikannya antara Kabupaten Bantul

dengan Kabupaten Sleman.

- Permasalahan yang masih dalam proses penyelesaian adalah kepemilikan

daerah Blok Tambak Kraman, Blok Tambak Bayan dan Blok Tambak Saman

yang diklaim milik Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Direncanakan

proses penyelesaiannya tahun 2009, namun demikian pada tahun 2008 telah

dilaksanakan koordinasi yang dilakukan oleh Tim TPBD Provinsi DIY.

21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Capaian indikator kinerja urusan pemberdayaan masyarakat dan desa dapat diketahui

dari pengukuran terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- PKK Aktif

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci PKK aktif di 5 wilayah

kabupaten/kota se-Provinsi DIY menunjukkan nilai capaian maksimal sebesar

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 535

100%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah PKK

aktif dengan jumlah PKK yang ada diseluruh wilayah Provinsi DIY.

22) Sosial

Capaian indikator kinerja urusan sosial dapat diketahui dari pengukuran terhadap dua

indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Jumlah Sarana Sosial

Jumlah sarana sosial di Provinsi DIY seperti panti asuhan, panti jompo, panti

rehabilitasi, rumah singgah yang dikelola Dinas Sosial Provinsi DIY ada sebanyak

93 buah dengan perincian :

Panti Asuhan Anak Terlantar : 53 buah

Panti Jompo : 6 buah

Panti Rehabilitasi : 29 buah

Penyandang - Rumah Singgah : 5 buah

- Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial di Provinsi DIY yang

seharusnya menerima bantuan sebanyak 264.196 orang tetapi untuk tahun 2008,

Pemerintah Provinsi DIY baru memberikan bantuan kepada 4.805 orang. Jadi

capaian kinerja untuk PMKS yang memperoleh bantuan sosial di Provinsi DIY

baru mencapai 1,82%.

23) Kebudayaan

Capaian indikator kinerja urusan kebudayaan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci penyelenggaraan festival

seni dan budaya selama tahun 2008 yang telah dilaksanakan Pemerintah

Provinsi DIY berjumlah 9 (sembilan) kali. Upaya ini dilakukan untuk

meningkatkan minat masyarakat guna memenuhi kebudayaan lokal

diantaranya melalui penyelenggaraan gugus seni dan budaya lokal yang

diharapkan dengan semakin banyaknya penyelenggaraan event-event seni

dan budaya dapat meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat untuk lebih

mencintai budaya lokal. Festival seni dan budaya ini antara lain dalam bentuk

gelar seni tradisi, festival seni budaya, festival seni pertunjukan dan

rekonstruksi seni klasik dan jawa.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 536

- Jumlah Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya

Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya di Provinsi DIY sebanyak

11 (sebelas) buah antara lain sistem informasi data base bidang kebudayaan.

24) Statistik

Capaian indikator kinerja urusan statistik dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Penyusunan Buku Provinsi Dalam Angka Tahun 2008

- Buku PDRB Provinsi Tahun 2008

- Profil Daerah Provinsi DIY Tahun 2008

25) Kearsipan

Capaian indikator kinerja urusan kearsipan dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Pengelolaan Arsip Secara Baku

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pengelolaan arsip secara

baku di Provinsi DIY memperoleh capaian sebesar 85,80%. Nilai capaian

kinerja ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah SKPD yang telah

menerapkan arsip secara baku dibagi jumlah SKPD.

- Peningkatan SDM Pengelolaan Kearsipan

Dalam rangka meningkatkan mutu SDM pengelolaan kearsipan, Kantor Arsip

Daerah Provinsi DIY telah mengadakan kegiatan peningkatan SDM pengelolaan

kearsipan antara lain:

Pengembangan dan peningkatan angka kredit arsiparis;

Monitoring dan pelaporan kondisi situasi data;

Bintek penanganan arsip aktif dan in aktif;

Promosi dan sosialisasi kearsipan;

Pengembangan arsip digital dan elektronik;

Sosialisasi penyelematan arsip statis.

26) Perpustakaan

Capaian indikator kinerja urusan perpustakaan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Koleksi Bahan Pustaka Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci koleksi bahan pustaka

yang tersedia di Perpustakaan Daerah meningkat 4,176%. Nilai capaian

kinerja ini diperoleh dari angka perbandingan antara jumlah koleksi bahan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 537

pustaka tahun 2007 yang tersedia di Perpustakaan Daerah sejumlah 312.183

eksemplar dan tahun 2008 dengan jumlah koleksi bahan pustaka yang

tersedia di Perpustakaan Daerah sejumlah 325.560 eksemplar.

- Pengunjung Perpustakaan

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pengunjung Perpustakaan

Daerah di Provinsi DIY sebesar 110%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari

angka perbandingan jumlah kunjungan ke perpustakaan selama tahun 2008

sebesar 116.459 orang dan tahun 2008 sebanyak 348.383 orang.

b. Urusan Pilihan

1) Kelautan dan Perikanan

Capaian indikator kinerja urusan kelautan dan perikanan dapat diketahui dari

pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Produksi Perikanan

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci produksi perikanan mencapai

nilai rata-rata sebesar 99,04%. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan

antara angka jumlah produksi ikan dengan target daerah (ton). Nilai capaian

kinerja tertinggi adalah Kota Yogyakarta dengan capaian 90,93%.

- Ekspor Hasil Perikanan

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci ekspor hasil perikanan di

Provinsi DIY adalah sebesar 2,13% Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari

perbandingan antara nilai ekspor hasil perikanan sebesar Rp. 5.598.503,-

dibandingkan dengan target daerah sebesar Rp. 263.087.200,-.

2) Pertanian

Capaian indikator kinerja urusan pertanian dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Produktifitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar.

Capaian kinerja dari indikator kinerja kunci produktifitas padi atau bahan

pangan utama lokal lainnya per hektar di Provinsi DIY rata rata sebesar

18,23%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari hasil perbandingan antara

produksi tanaman padi atau bahan utama lokal (ton) dengan luas areal

tanaman padi atau bahan pangan utama lokal lainnya (ha). Nilai capaian

tertinggi adalah Kabupaten Kulonprogo yaitu sebesar 6,09%.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 538

- Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi pertanian

terhadap PDRB untuk wilayah kabupaten/kota se-Provinsi DIY sebesar

16,41%. Nilai capaian diperoleh dari perbandingan jumlah kontribusi PDRB

dari sektor pertanian dibagi jumlah total PDRB 5 kabupaten/kota se-Provinsi

DIY. Nilai capaian kinerja tertinggi adalah Kabupaten Kulonprogo.

3) Kehutanan

Capaian indikator kinerja urusan kehutanan dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Rasio capaian hasil untuk indikator kinerja kunci rehabilitasi hutan dan lahan

kritis untuk Provinsi DIY memperoleh capaian kinerja sebesar 4,47%. Nilai

capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan jumlah luas hutan dan lahan

kritis yang direhabilitasi dengan luas total hutan dan lahan kritis yaitu :

Luas hutan yang direhabilitasi dalam kegiatan penanaman dan

pemeliharaan hutan : 836,33 Ha.

Luas hutan : 18.715,064 Ha.

- Kerusakan Kawasan Hutan

Rasio capaian kinerja kerusakan kawasan hutan di Provinsi DIY sebesar

0.25%. Nilai capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan luas kerusakan

kawasan hutan dengan jumlah luas kawasan hutan yaitu :

Kerusakan akibat kebakaran hutan 48,06 Ha dan akibat pencurian kayu

48 pohon (0,048 Ha). Jadi jumlah kerusakan 48,108 Ha.

Luas Hutan : 18.715,064 Ha.

4) Energi dan Sumber Daya Mineral

Capaian indikator kinerja urusan energi dan sumber daya mineral dapat diketahui dari

pengukuran terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Pertambangan Tanpa ijin

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci pertambangan tanpa ijin

mencapai 75,98%, rasio capaian kinerja ini diperoleh dari perbandingan

penambangan liar yang ditertibkan dengan luas area penambangan yang liar.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 539

- Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB di Provinsi DIY, capaian

kinerjanya sebesar 0,76%. Nilai capaian ini diperoleh dari perbandingan

antara jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar Rp.

138.358.000.000,- dibagi jumlah total PDRB sebesar Rp.

13.524.149.000.000,-

5) Pariwisata

Capaian indikator kinerja urusan pariwisata dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Jumlah Kunjungan Wisata

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY, badan Pariwisata

Daerah Provinsi DIY pada Tahun 2008 melaksanakan Program/Kegiatan sebagai

berikut :

Pelaksanaan Promosi Nusantara di Dalam dan Luar Negeri (7 Provinsi, 4

Negara)

Penyelenggaraan Fam Tour (15 provinsi, 12 negara)

Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata (Table Top di Bali)

Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata (Table Top di

Balikpapan dan Makassar, serta Penjajagan Kerjasama Kepariwisataan di

Medan dan Manado)

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kemitraan

Pariwisata (Atraksi Kesenian Wisata Budaya Jogja selama 1 tahun sebanyak

40 kali pentas)

Peningkatan Penyelenggaraan dan Fasilitasi Event-event Kepariwisataan

(Jogja Air Show di Bantul, Jelajah Wisata Alam di Sleman, Jogja Fashion

Week di Kota Yogya, Festival layang-layang di Kulonprogo, Panjat Tebing di

pantai Siung, Gunung Kidul).

Capaian Kinerja kunjungan wisata dalam Tahun 2008 sebanyak 63,35 %

orang pengunjung.

- Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB

Untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, Baparda Provinsi

DIY melaksanakan Program/Kegiatan sebagai berikut :

Pelaksanaan Promosi Nusantara di Dalam dan Luar Negeri ( 7 provinsi, 4

negara)

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 540

Penyelenggaraan Fam Tour ( 15 provinsi, 12 negara )

Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata ( Table Top di Bali )

Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata ( Table Top di

Balikpapan dan Makasar, serta Penjajagan Kerjasama kepariwisatan di

Medan dan Manado )

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kemitraan

Pariwisata ( Atraksi Kesenian Wisata Budaya Jogja selama 1 tahun sebanyak

40 kali pentas )

Peningkatan Penyelenggaraan dan Fasilitasi Event-event Kepariwisataan

( Jogja Air Show di Bantul, Jelajah Wisata Alam di Sleman, Jogja Fasion

Week di Kota Yogya, Fistifal layang-layang di Kulonprogo, Panjat Tebing di

pantai Siung, Gunungkidul)

Semua kegiatan tersebut di atas yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan akan menciptakan multiplier effect terhadap semua jenis usaha pariwisata

dan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan PDRB bidang pariwisata

yang pada Tahun 2008 mencapai 20,62 %.

6) Industri

Capaian indikator kinerja urusan industri dapat diketahui dari pengukuran terhadap

dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi sektor industri

terhadap PDRB di Provinsi DIY memperoleh capaian sebesar 14,15%. Nilai

capaian kinerja ini dari hasil perbandingan antara jumlah PDRB dari sektor

industri sebesar Rp. 2.481.167.000.000,- dibagi jumlah total PDRB Provinsi

DIY sebesar Rp. 17.535.354.000.000,-

- Pertumbuhan Industri Secara Keseluruhan

Rasio pertumbuhan industri secara keseluruhan di wilayah kabupaten/kota

se-Provinsi DIY secara keseluruhan mengalami kenaikan yang tidak signifikan

(kecil) yaitu di Kabupaten Kulonprogo hanya sebesar 0,96%, bahkan untuk

Kota Yogyakarta pertumbuhan industrinya turun sebesar 7,15% dengan rata-

rata di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 1,14 %.

7) Perdagangan

Capaian indikator kinerja urusan perdagangan dapat diketahui dari pengukuran

terhadap dua indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 541

- Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB di Provinsi DIY menunjukkan nilai capaian yang

rendah, hanya sebesar 8,82% . Nilai ini diperoleh dari perbandingan antara

jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan sebesar

Rp. 1.613.884.000.000,- dengan jumlah total PDRB Provinsi DIY sebesar

Rp. 13.524.149.000.000,-.

- Eksport Bersih Perdagangan

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci eksport bersih

perdagangan di Provinsi DIY selama tahun 2008 mencapai US 4,69 juta. Nilai

capaian ini diperoleh dari pengurangan nilai eksport sebesar US 130,25 juta

terhadap US 125,56 juta.

8) Ketransmigrasian

Capaian indikator kinerja urusan ketransmigrasian dapat diketahui dari pengukuran

terhadap satu indikator kinerja kunci (IKK), yaitu :

- Transmigrasi Swakarsa

Rasio capaian kinerja untuk indikator kinerja kunci transmigrasi swakarsa di 5

kabupaten/kota se-Provinsi DIY mencapai 7,35%. Nilai capaian ini diperoleh dari

angka perbandingan antara jumlah transmigran swakarsa dibanding jumlah

transmigran yang ada di 5 wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi DIY.