18
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN SEKTOR INDUSTRI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN BAB VI GAMBARAN UMUM WILAYAH VI.1 Karakteristik Industri Kabupaten Hulu Sungai Selatan VI.1.1 Industri Besar A. PT. Subur Agro Makmur VI.1.2 Industri Kecil dan Menengah A. IKM Makanan dan Minuman B. IKM Kerajinan C. IKM Logam, Mesin, dan Peralatan VI.2 Karakteristik Ekonomi A. PDRB B. Pembiayaan Pembangunan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 1

DA Swot

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas studio perencanaan wilayah

Citation preview

Page 1: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB VIGAMBARAN UMUM WILAYAH

VI.1 Karakteristik Industri Kabupaten Hulu Sungai Selatan

VI.1.1 Industri Besar

A. PT. Subur Agro Makmur

VI.1.2 Industri Kecil dan Menengah

A. IKM Makanan dan Minuman

B. IKM Kerajinan

C. IKM Logam, Mesin, dan Peralatan

VI.2 Karakteristik Ekonomi

A. PDRB

B. Pembiayaan Pembangunan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 1

asus, 09/04/16,
Adit
asus, 09/04/16,
Dhila
asus, 09/04/16,
Akbar
Page 2: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB VIIDATA DAN ANALISIS

VII.1 Analisis Kebijakan

VII.2 Analisis Daya Dukung

A. Analisis Kemampuan Lahan

B. Analisis Kesesuaian Lahan

VII.3 Analisis Industri Unggulan

A. Analisis LQ

B. Analisis Shift Share

VII.4 Subsistem Sektor Industri

VII.4.1Analisis Subsistem Industri Kecil dan Menengah

7.4.2 Analisis Subsistem Industri Besar

VII.5 Analisis Linkage System

VII.5.1Industri Ikan Kering

VII.5.2Industri Kerupuk

Industry pengolahan kerupuk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan tenaga

kerja tetap 7 orang dan tidak tetap 35 orang yang berasal dari masyarakat local Kabupaten

Hulu Sungai Selatan. Olahan kerupuk

VII.5.3Industri Gerabah

VII.5.4Industri Dodol

VII.5.5Industri Propeller

VII.5.6Industri Mandau

VII.6 Analisis Struktur Ruang

VII.7 Analisis Kelembagaan

VII.8 Potensi dan Masalah Sektor Industri

VII.8.1Analisis Akar Masalah

VII.8.2Analisis Akar Tujuan

Analisis akar tujuan merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menyusun

rencana pada sector industry berdasarkan pada masalah-masalah di lapangan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Teknik analisis akar tujuan mudah digunakan untuk

membuat proses perencanaan.

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 1

asus, 09/04/16,
Rima
asus, 09/04/16,
Dhila
asus, 09/04/16,
Akbar
asus, 09/04/16,
Chuldi
asus, 09/04/16,
Dhila
asus, 09/04/16,
Adit
asus, 09/04/16,
Rima
asus, 09/04/16,
Nidya
asus, 09/04/16,
Akbar
asus, 09/04/16,
Akbar
asus, 09/04/16,
Rodi
asus, 09/04/16,
Chuldi
asus, 09/04/16,
Puspa
asus, 09/04/16,
Dhila
Page 3: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Analisis akar tujuan disurun berdasarkan tujuan yang akan dicapai untuk menyelesaikan

masalah pada analisis akar masalah sector industry di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tujuan penyelesaian analisis akar tujuan adalah untuk menyusun pengembangan sector

industry Kabupaten Hulu Sungai Selatan menjadi lebih berkembang secara optimal dan

berkelanjutan, yaitu mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan social.

VII.9 Analisis Pengembangan

Strategi pengembangan sector industry di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk

menilai kekuatan dan kelemahan dari factor internal maupun ekternal. Berikut adalah hasil

analisis SWOT beberapa produk unggulan sector industry di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan.

A. Analisis SWOT Industri Dodol

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Dodol

Variabel Potensi MasalahInput Ada pemasok bahan baku dekat

lokasi industry Susah mendapat bahan baku,

karena impor dari luar wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Ketimpangan antara pelaku industry karena modal, sehingga ada produk yang mendominasi pasar

Proses Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Teknologi belum digunakan secara optimal, karena infrastruktur berupa energy listrik masih belum bias memenuhi kebutuhan produksi

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Output Dodol memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan setelah diolah daripada aren dan kelapa yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum dijual

Limbah dimanfaatkan untuk pakan ternak

Jumlah produksi dodol bergantung pada jumlah pesanan

Media pemasaran produk dodol masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Penunjang Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat dan pelatihan bagi pekerja

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Bantuan teknologi belum digunakan secara optimal, karena energy listrik masih belum bisa memenuhi kebutuhan produksi

Industry pengolahan dodol belum ada yang berbadan hukum

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

dodol sebagai berikut:

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 2

asus, 09/04/16,
Nidya
Page 4: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Dodol

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Tenaga kerja dari Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Dodol memiliki nilai tambah

yang lebih tinggi dibandingkan setelah diolah daripada aren dan kelapa yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum dijual

Limbah dimanfaatkan untuk pakan ternak

Ketimpangan antara pelaku industry karena modal, sehingga ada produk yang mendominasi pasar

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Jumlah produksi dodol bergantung pada jumlah pesanan

Media pemasaran produk dodol masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Pemerintah memberikan

bantuan berupa alat produksi pengolahan dodol

Pemerintah memberikan bantuan berupa pelatihan tenaga kerja

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk pelatihan tenaga kerja

Ruang pameran hasil pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk olahan dodol

Perlu adanya supply tenaga listrik untuk penggunaan alat produksi dari pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk sponsorship sehingga dapat menambah modal

Ancaman (T) S-T W-T Susah mendapat bahan

baku, karena impor dari luar wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Belum ada industry yang berbadan hukum

Pengembangan pertanian aren untuk memenuhi kebutuhan produksi

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk peningkatan kualitas SDM

B. Analisis SWOT Industri Kerupuk

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Kerupuk

Variabel Potensi MasalahInput Bahan baku jumlahnya melimpah di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Bantuan modal awal dari pemerintah

cukup besar

Bahan baku tersedia pada musim-musim tertentu

Proses Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kualitas tenaga kerja Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih rendah

Teknologi belum digunakan secara optimal, karena infrastruktur

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 3

Page 5: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Variabel Potensi Masalahberupa energy listrik masih belum bias memenuhi kebutuhan produksi

Output Bahan baku setelah di olah memiliki nilai tambah yang lebih besar

Media pemasaran produk kerupukmasih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Penunjang Sudah ada kelompok wanita yang menjalankan industry rumahan produksi kerupuk

Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa pelatihan tenaga kerja

Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat produksi

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Bantuan teknologi belum digunakan secara optimal, karena energy listrik masih belum bisa memenuhi kebutuhan produksi

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

kerupuk sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Kerupuk

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Tenaga kerja dari Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Bahan baku setelah di olah

memiliki nilai tambah yang lebih besar

Bahan baku tersedia pada musim-musim tertentu

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Media pemasaran produk kerupukmasih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Pemerintah memberikan

bantuan berupa alat produksi pengolahan kerupuk

Pemerintah memberikan bantuan berupa pelatihan tenaga kerja

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk pelatihan tenaga kerja

Ruang pameran hasil pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk olahan kerupuk

Perlu adanya supply tenaga listrik untuk penggunaan alat produksi dari pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Ancaman (T) S-T W-T Bahan baku tersedia pada

musim-musim tertentu Bantuan teknologi belum

digunakan secara optimal, karena energy listrik masih belum bisa memenuhi kebutuhan produksi

Sudah ada kelompok wanita yang menjalankan industry

Pengembangan pertanian komoditas yang digunakan untuk kerupuk (tomat, terong,untuk memenuhi kebutuhan produksi

Membuat kelembagaan yang mengatur kumpulan industry-industri kerupuk

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk peningkatan kualitas SDM

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 4

Page 6: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

rumahan produksi kerupuk

C. Analisis SWOT Industri Propeller

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Propeller

Variabel Potensi MasalahInput Ada pemasok bahan baku dekat

lokasi industry Bahan baku mudah didapatkan

karena berasal dari kuningan yang tidak digunakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Bahan baku ramah lingkungan karena memanfaatkan kuningan bekas

Bahan baku disetor ke industry setelah dikumpulkan secara kolektif ke pengepul

Minimnya modal industry propeller di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang menyebabkan jumlah produksi sedikit

Proses Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Pembuatan propeller hanya ada di Kalimantan selatan

Alat produksi masih konvensional Alat produksi dirakit sendiri

sehingga rentan mengalami kerusakan

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Output Memanfaatkan limbah besi untuk diolah kembali sehingga memiliki nilai tambah

Pemasaran dilakukan menggunakan transportasi air, sehingga jumlah yang diangkut bisa lebih banyak dan lebih jauh daripada melalui jalur darat

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Tidak ada nama produk sendiri, sehingga nama produk ikut olahan logam dari Samarinda

Penunjang Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat produksi (UPTD)

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

propeller sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Propeller

Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 5

Page 7: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Eksternal

Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Memanfaatkan limbah besi untuk diolah kembali sehingga memiliki nilai tambah

Minimnya modal industry propeller di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang menyebabkan jumlah produksi sedikit

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Alat produksi masih konvensional

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Bantuan pemerintah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat produksi

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Adanya kemitraan mengajar di Banjarmasin

Pemasaran dilakukan menggunakan transportasi air, sehingga jumlah yang diangkut bias lebih banyak dan lebih jauh daripada melalui jalur darat

Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk pelatihan tenaga kerja

Ruang pameran hasil pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan hasil produk industry pandai besi

Meningkatkan kemitraan untuk pemasaran supaya memiliki pasar sendiri dan mampu berdaya saing

Pengembangan moda dan jaringan transportasi air

Melakukan kerjasama dengan pemerintah atau swasta dalam penambahan modal sehingga jumlah produksi dapat bertambah

Melakukan pelatihan tenaga kerja supaya tenaga kerja di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tertarik mengembangkan industry propeller

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terkait pemasaran produk sehingga pemasaran lebih terstruktur dan dapat berkembang

Ancaman (T) S-T W-T Tidak ada nama produk

sendiri, sehingga nama produk ikut olahan logam dari Samarinda

Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah tentang bantuan alat untuk menangkap panas matahari menjadi listrik

Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah tentang penyediaan bantuan alat produksi

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk menciptakan hak cipta dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk peningkatan kualitas SDM

D. Analisis SWOT Industri Pandai Besi

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Pandai Besi

Variabel Potensi MasalahInput Ada pemasok bahan baku dekat

lokasi industry Bahan baku mudah didapatkan

karena berasal dari besi-besi yang tidak digunakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Modal awal yang dibutuhkan besar untuk membeli alat-alat produksi

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 6

Page 8: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Variabel Potensi Masalah Bahan baku ramah lingkungan

karena memanfaatkan besi bekas Bahan baku disetor ke industry

setelah dikumpulkan secara kolektif ke pengepul

Proses Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Penyediaan energy listrik masih belum bisa memenuhi kebutuhan produksi

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Output Pengolahan besi-besi yang tidak digunakan dapat mengurangi timbulan sampah

Pemadaman bergilir saat produksi menyebabkan jumlah produksi tidak maksimal

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Penunjang Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat produksi

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Adanya kebijakan pemerintah yaitu pemadaman bergilir di Kalimantan Selatan

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

pandai besi sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Pandai Besi

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Tenaga kerja dari Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Pengolahan besi-besi yang

tidak digunakan dapat mengurangi timbulan sampah

Kualitas tenaga kerja yang masih rendah

Penyediaan energy listrik masih belum bias memenuhi kebutuhan produksi

Pemadaman bergilir saat produksi menyebabkan jumlah produksi tidak maksimal

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Bantuan pemerintah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat produksi

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Ruang pameran hasil pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan hasil produk industry pandai besi

Meningkatkan kemitraan untuk pemasaran supaya memiliki pasar sendiri dan mampu berdaya saing

Perlu adanya supply energi listrik untuk penggunaan alat produksi dari pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Penyediaan energi listrik alternative ketika terjadi pemadaman listrik bergilir, seperti listrik dari energy matahari

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Kerjasama dengan pemerintah

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 7

Page 9: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Kabupaten Hulu Sungai Selatan terkait pemasaran produk sehingga pemasaran lebih terstruktur dan dapat berkembang

Ancaman (T) S-T W-T Adanya kebijakan

pemerintah yaitu pemadaman bergilir

Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah tentang bantuan alat untuk menangkap panas matahari menjadi listrik

Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah tentang penyediaan bantuan alat produksi

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk peningkatan kualitas SDM

E. Analisis SWOT Industri Ikan Kering

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Ikan Kering

Variabel Potensi MasalahInput Bahan baku tersedia di Kabupaten

Hulu Sungai Selatan, karena wilayah HSS sebagian besar berupa rawa

Bahan baku bergantung pada musim, ketika musim hujan bahan baku sedikit

Proses Kualitas tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan kreatif untuk mengolah ikan menjadi asinan ikan

Pengolahan ikan kering menggunakan air bersih dari PDAM

Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Tidak menggunakan alat teknologi modern

Tidak ada kemitraan dengan IKM lain

Output Bahan baku setelah di olah memiliki nilai tambah yang lebih besar

Media pemasaran produk kerajinan masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Penunjang Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa pengemasan hasil produksi

Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat penangkapan ikan

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Tidak ada kelembagaan yang mengakomodir berjalannya industry ikan kering

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

ikan kering sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Ikan Kering

Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 8

Page 10: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Eksternal

Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kualitas tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan kreatif untuk mengolah ikan menjadi asinan ikan

Bahan baku setelah di olah memiliki nilai tambah yang lebih besar

Bahan baku bergantung pada musim, ketika musim hujan bahan baku sedikit

Media pemasaran produk dodol masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Pemerintah memberikan

bantuan berupa pengemasan hasil produksi

Bantuan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa alat penangkapan ikan

Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Perlu adanya peningkatan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk pengembangan pengemasan dan pemasaran hasil produksi

Ruang pameran hasil pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk olahanikan kering

Melakukan budidaya ikan yang dijadikan sebagai bahan baku ikan kering

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Ancaman (T) S-T W-T Tidak ada kelembagaan

yang mengakomodir berjalannya industry ikan kering

Bekerjasama dengan pemerintah sehingga dapat melakukan budidaya ikan sebagai bahan baku ikan kering

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk membuat kelembagaan industry ikan kering

F. Analisis SWOT Industri Gerabah

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Gerabah

Variabel Potensi MasalahInput Bahan baku tersedia di Kabupaten

Hulu Sungai Selatan, karena wilayah HSS sebagian besar berupa rawa

Bahan baku berkurang pada musim kemarau, sehingga jumlah hasil produksi juga menurun

Minimnya modal industry gerabah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Proses Kualitas tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan kreatif untuk mengolah tanah liat menjadi kerajinan

Tenaga kerja dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Tidak menggunakan alat teknologi modern

Tidak ada kemitraan dengan IKM lain

Output Bahan baku setelah di olah memiliki nilai tambah yang lebih besar

Media pemasaran produk kerajinan masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Penunjang Pemerintah memiliki ruang pameran hasil pengolahan

Tidak ada kelembagaan yang mengakomodir berjalannya industry gerabah

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 9

Page 11: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

gerabah sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Gerabah

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Tenaga kerja dari Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Kualitas tenaga kerja dari

Kabupaten Hulu Sungai Selatan kreatif untuk mengolah tanah liat menjadi kerajinan

Bahan baku setelah di olah memiliki nilai tambah yang lebih besar

Media pemasaran produk kerajinan masih kurang

Sarana pemasaran produk olahan khas Kabupaten Hulu Sungai Selatan masih kurang

Peluang (O) S-O S-W Pemerintah memiliki ruang

pameran hasil pengolahan Ruang pameran hasil

pengolahan produk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk olahanikan kering

Perlu adanya media pemasaran hasil produksi,sehingga dapat meningkatkan produksi karena banyaknya permintaan

Ancaman (T) S-T W-T Tidak ada bantuan apapun

dari pemerintah Tidak ada kelembagaan

yang mengakomodir berjalannya industry gerabah

Bekerjasama dengan pemerintah terkait proses pengolahan, pemasaran, dan sebagainya

Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk membuat kelembagaan industry ikan kering

G. Analisis SWOT Industri Kelapa Sawit

Tabel 7. Potensi dan Masalah Industri Kelapa Sawit

Variabel Potensi MasalahInput Bahan baku berada di dalam satu

kawasan dengan industry kelapa sawit karena haruscepat diolah

Proses Tenaga kerja 92% berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Output Buah kelapa sawit memiliki nilai tambah lebih tinggi setelah diolah

Limbah cair pengolahan digunakan untuk bahan bakar alat produksi

Limbah padat digunakan untuk pupuk kebun kelapa sawit

Hasil produksi masih berupa bahan setengah jadi

Penunjang Perizinan melalui nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa telah dilakukan

CSR dilakukan dengan menyediakan Jasa penitipan anak, SD dan TK di dalam kawasan industry kelapa sawit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 10

Page 12: DA Swot

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH 2016PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEKTOR INDUSTRIKABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Variabel Potensi Masalah Sudah memiliki kemitraan dengan

industry lain untuk pengolahan lanjutan dari hasil produksi

Berdasarkan hasil analisis potensi masalah diatas maka dipaparkan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk menentukan strategi pada industri pengolahan

kelapa sawit sebagai berikut:

Tabel 7. Strategi SWOT Industri Kelapa Sawit

Internal

Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) Bahan baku berada di dalam

satu kawasan dengan industry kelapa sawit karena haruscepat diolah

Tenaga kerja 92% berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Buah kelapa sawit memiliki nilai tambah lebih tinggi setelah diolah

Hasil produksi masih berupa bahan setengah jadi

Peluang (O) S-O S-W Perizinan melalui nasional,

provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa telah dilakukan

CSR dilakukan dengan menyediakan Jasa penitipan anak, SD dan TK di dalam kawasan industry kelapa sawit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Ancaman (T) S-T W-T

VII.9.2Force Field Analysis

VII.10 Konsep Pengembangan Sektor Industri Kabupapten Hulu Sungai Selatan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas TeknikUniversitas Brawijaya 11

asus, 09/04/16,
Rima
asus, 09/04/16,
Semua