124
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Vivi Fatia Utami NIM: 1113082000087 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, LEVERAGE,

DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Vivi Fatia Utami

NIM: 1113082000087

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

ii

Page 3: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

iii

Page 4: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

iv

Page 5: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Vivi Fatia Utami

Nomor Induk Mahasiswa : 1113082000087

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa menyebut pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 27 Oktober 2017

Yang menyatakan,

(Vivi Fatia Utami)

Page 6: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Vivi Fatia Utami

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 20 Agustus 1995

3. Alamat : Ciomas Bojong Menteng RT. 02 RW. 02

No.03 Kel. Pasir Mulya Kec. Bogor Barat

Kota Bogor, 16118.

4. Telepon : 081212306484

5. Email : [email protected]

6. Ayah : Misdin

7. Ibu : Erma Gusnita

8. Anak ke-, dari : 1 dari 4 bersaudara

II. PENDIDIKAN

1. Tahun 2000 – 2001 : TK Miftahussalam

2. Tahun 2001 – 2007 : SD Rimba Putra

3. Tahun 2007 – 2010 : MTs.Ummul Quro Al-Islami

4. Tahun 2010 – 2013 : MAN 1 Kota Bogor

5. Tahun 2013 – Sekarang : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta 2013-2014

2. Anggota IKAPMI Jakarta 2014-2015

3. Anggota Palang Merah Remaja (PMR) MAN 1 Bogor 2010-2011

Page 7: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

vii

ABSTRACT

The Influence of Dividend Policy, Profitability, Leverage, and Size on Firm

Value

This study aimed to examine the influence of dividend policy, profitability,

leverage, and size on firm value. This research was a quantitative study. The type

of data was secondary data obtained from www.idx.co.id and company website.

The populations of research were banking companies which is listed in Indonesia

Stock Exchange during 2014-2016 period. While the samples of this study

determined by purposive sampling method. The total of data were 111. The

analysis method was multiple linear regression analysis.

The result of this study indicated that dividend policy and size had no

influenced the firm value. While profitability and leverage influenced the firm

value.

Keywords: Dividend Policy, Profitability, Leverage, Size, Firm Value.

Page 8: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

viii

ABSTRAK

Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Leverage, dan Size terhadap

Nilai Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen,

profitabilitas, leverage, dan size terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website perusahaan. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2014-2016. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan

dengan menggunakan metode purposive sampling. Total data adalah sebanyak

111. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen dan size tidak

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan profitabilitas dan

leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Leverage, Size,Nilai Perusahaan.

Page 9: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tak

lupa tercurahkan kepada Baginda Alam, Habibina Muhammad SAW, yang telah

menuntun ummatnya kepada jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih atas do’a, bantuan,

bimbingan, dukungan, dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Kedua orang tua yang sangat saya cintai, Ayahanda Misdin dan Ibunda Erma

Gusnita yang telah memberikan do’a, motivasi, semangat, pengorbanan,

dukungan, serta limpahan kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Adik-adik yang sangat saya sayangi, Dandi Hartono, Alya Rasyidin, dan

Muhammad Nabiel Rasyidin yang selalu memberikan semangat dan do’a

kepada penulis.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

x

4. Ibu Yulianti, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

senantiasa meluangkan waktu, memcurahkan perhatian, membimbing dan

memberi masukan serta arahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran

yang telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sehingga skripsi ini

dapat selesai dengan baik.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.

7. Seluruh staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

8. Saudara-saudara saya, Bang Yan, Bang Rizal, Kak Ayu, Bang Hasby, Bang

Rayhan, Iin, dan Dedek Zati yang selalu memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis.

9. Sahabat seperjuangan semasa sekolah, Rinda, Mela, Annisa, Yoan, Tien, Mia,

Dasep, Naufal, Lukman, dan Lutfi yang selalu memberikan semangat,

motivasi, senyuman, dan hiburan kepada penulis.

10. Sahabat seperjuangan semasa kuliah, Chika, Fitriyani, Citra, Zahra, Eillenia,

yang selalu membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah.

11. Teman-teman jurusan Akuntansi 2013, khususnya Akuntansi B.

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Page 11: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11

A. Tinjauan Literatur .............................................................................. 11

1. Teori Agensi (Agency Theory) ....................................................... 11

2. Signalling Theory ........................................................................... 14

3. Nilai Perusahaan ............................................................................ 16

Page 12: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

xii

4. Kebijakan Dividen ......................................................................... 20

5. Profitabilitas ................................................................................... 23

6. Leverage ......................................................................................... 25

7. Size ................................................................................................. 28

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 29

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 40

D. Hipotesis ............................................................................................ 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 46

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 46

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 46

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 47

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 47

1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 47

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 48

a. Uji Normalitas ........................................................................... 48

b. Uji Multikolineritas ................................................................... 49

c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 50

d. Uji Autokorelasi ........................................................................ 51

3. Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 52

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) .............................. 53

b. Uji t ............................................................................................ 53

E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 54

Page 13: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 60

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................... 60

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ..................................................... 62

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 62

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 64

a. Uji Normalitas Data ................................................................... 64

b. Uji Multikolonearitas ................................................................ 69

c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 71

d. Uji Autokorelasi ........................................................................ 73

3. Koefisien Determinasi ................................................................... 74

4. Uji Hipotesis .................................................................................. 75

a. Uji t ............................................................................................ 75

C. Pembahasan ........................................................................................ 77

1. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan .............. 77

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ........................ 79

3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan .............................. 81

4. Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan ...................................... 82

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 85

A. Kesimpulan ........................................................................................ 85

B. Saran ................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 91

Page 14: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 30

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Pengukuran Penelitian ............................ 59

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian .............................................. 61

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan ............................................................... 61

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 63

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) ............................... 66

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Setelah di Ln ......... 69

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Glejser ............................................................................ 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ...................................... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ............................ 74

Tabel 4.10 Hasil Uji t ...................................................................................... 75

Page 15: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Model Penelitian ...................................................................... 45

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas (Histogram) ............................................ 65

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas (Grafik Normal plot) .............................. 65

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas (Histogram) Setelah di Ln ...................... 67

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas (Grafik Normal Plot) Setelah di Ln ....... 68

Gambar 4.5 Hasil Uji Grafik Scatterplot ..................................................... 71

Page 16: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang

ketat antar perusahaan dalam industri. Persaingan membuat setiap perusahaan

semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan

utama perusahaan yang telah go public yaitu meningkatkan kemakmuran

pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan

yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Nilai

perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah

nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas

perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan

baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para

calon investor, demikian pula sebaliknya, nilai pemegang saham akan

meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham (Hermuningsih,

2012).

Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka

panjang, tujuan jangka pendeknya adalah perusahaan dapat memperoleh

keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pemanfaatan sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan sedangkan tujuan jangka panjang adalah

Page 17: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

2

memaksimalkan nilai perusahaan (Novari dan Putu, 2016). Dengan adanya

tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan, berarti menuntut

perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk juga selalu

memperhitungkan akibatnya terhadap nilai atau harga sahamnya. Bagi

manajemen, nilai suatu perusahaan dapat memberikan petunjuk mengenai apa

yang dipikirkan oleh investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta

prospek perusahaan di masa yang akan datang (Febrianti, 2012).

Fama dan French (1998) dalam Putra dan Putu (2016) menyatakan

optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat

dicapai dengan melaksanakan fungsi manajemen keuangan yaitu keputusan

pendanaan, keputusan investasi, dan kebijakan dividen. Semua perusahaan

yang terdaftar di BEI tentunya ingin agar harga saham perusahaannya yang

dijual memiliki potensi harga tinggi dan menarik minat para investor untuk

membeli saham perusahaan tersebut. Setiap perusahaan yang sudah go public

tentunya ingin memperlihatkan kepada para investor bahwa perusahaan

mereka salah satu alternatif investasi yang tepat. Maka dari itu, manajemen

keuangan yang efektif sangat penting untuk kelangsungan dan pertumbuhan

perusahaan (Putra dan Putu, 2016).

Pada tahun 2013, kasus mengenai krisis moneter yang menyebabkan

turunnya harga saham menimpa Indonesia. Nilai tukar rupiah setiap hari terus

terpuruk terhadap mata uang US Dollar. Harga kebutuhan pokok dan segala

macam barang yang kandungan impornya tinggi, melonjak harganya tak

terbendung. Pengusaha langsung menghentikan sementara langkah investasi

Page 18: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

3

di Indonesia sambil melihat waktu yang tepat sekiranya ada perubahan

ekonomi dan politik. Pengusaha melihat krisis moneter seperti tahun 1998

membayang di depan mata, sebab setahun yang lalu (tahun 2012) nilai rupiah

masih di kisaran Rp. 9.700 per 1 US Dollar, sekarang sudah mencapai p.

11.000 lebih. Artinya, rupiah sudah terpuruk di atas 13% lebih. Kenapa

menghubungkan krisis moneter 2013 dengan 1998? Sebab krisis moneter

1997-1998, Indonesia paling parah diantara negara-negara lain yang terkena

krisis seperti Korea Selatan, Thailand, dan Philipina. Selain itu ada beberapa

alasan yang menjadi kemiripan krisis 2013 dengan krisis 1998, diantaranya :

1. Utang Indonesia yang terus membengkak (+/- 2000 triliun)

2. Kepastian hukum tidak ada, pejabat abdi hukum negara berlaku koruptif

3. Krisis 1998 diawali dengan usainya Pemilu 1997, krisis 2013 mengawali

Pemilu 2014

4. Investasi sangat sulit karena perijinan sangat lambat (pejabat perijinan

mempersulit untuk tujuan koruptif)

5. Petugas pajak mencari-cari kesalahan pengusaha untuk tujuan koruptif

6. Keamanan sangat rawan, kejahatan meningkat taja

7. Para petinggi Militer dan Polri sangat kaya raya, tidak sesuai dengan

pendapatan yang diterimanya

8. Lingkungan keluarga Presiden penuh dengan isu korupsi yang membelit

mereka

9. Kekuasaan bukan untuk kesejahteraan rakyat, tetapi untuk bisa korup

10. Ada “pergolakan” ketidak-puasan terhadap pemerintah yang ada

Page 19: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

4

11. Adanya “capital outflow” yang dilakukan investor asing dan pengusaha

dalam negri

12. Para menteri di Kabinet sudah tidak fokus terhadap pekerjaannya, lebih

fokus pada Pemilu 2014

13. Tuntutan kenaikan upah yang tinggi di 2014, apalagi ditimpa krisis

moneter dengan harga-harga yang melambung menjadi alasan buruh

menuntut kebutuhan hidup layak harus terpenuhi. Ini akan menjadi

pemicu, sebab tekanan rupiah berpengaruh terhadap upah buruh dan

kebutuhan hidup mereka.

Tiga belas alasan diatas akan menjadi batu karang yang keras bagi

penyelesaian krisis moneter menjelang berakhirnya tahun 2013. Diperkirakan

krisis ini akan memakan waktu berbulan-bulan hingga akhir tahun ini, bahkan

ada yang memprediksi sampai tahun depan, krisis ini akan mencapai

puncaknya. Apakah pemerintah SBY akan bertahan terhadap krisis moneter

ini atau gelombang demonstrasi mahasiswa yang didukung oleh tokoh-tokoh

nasional akan terjadi seperti tahun 1998 sangat tergantung kepada cepat atau

lambatnya krisis ini berlalu (dilansir dari m.kompasiana.com).

Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya;

kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, dan size. Penelitian-penelitian

sebelumnya terkait dengan nilai perusahaan telah banyak dilakukan

diantaranya dilakukan oleh Febrianti (2012), Hermuningsih (2012), Novari

dan Putu (2016), Putra dan Putu (2016), dan Sembiring dan Rosma (2010)

Page 20: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

5

yang memperoleh hasil yang cukup beragam. Penelitian ini dilakukan karena

nilai perusahaan berhubungan dengan karakteristik objektif perusahaan.

Sampai saat ini, kebijakan dividen adalah salah satu persoalan yang

masih diperdebatkan apakah dividen dibayar dari pendapatan (laba bersih)

atau ditahan untuk investasi ke depan. Beberapa studi empiris menyatakan

pembayaran dividen tidak relevan terhadap kinerja perusahaan karena nilai

perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya rasio pembayaran dividen,

tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan risiko perusahaan namun

beberapa studi empiris yang lain menyatakan pembayaran dividen relevan

terhadap kinerja keuangan perusahaan (Sembiring dan Rosma, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring dan rosma (2010) membuktikan

bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Namun, peneleitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Giriati

(2016) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Hal lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah profitabilitas dan

leverage. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh

laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen. Profitabilitas dapat

diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh selama periode

tertentu dengan jumlah aktiva atau modal perusahaan tersebut yang

dinyatakan dalam persentase (Sartono, 2010 dalam Novari dan Putu, 2016),

sedangkan leverage adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang

Page 21: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

6

atau mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang (Wiagustini,

2010 dalam Novari dan Putu, 2016). Leverage dapat di ukur dengan Debt to

Equity Ratio (DER). Karena rasio ini mengukur proporsi dana yang

bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan (Novari dan Putu,

2016). Penelitian mengenai nilai perusahaan yang dilakukan oleh Novari dan

Putu (2016) membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Hal lain yang juga mempengaruhi nilai perusahaan adalah size. Size

dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin besar

ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan

memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal

(Novari dan Putu, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Novari dan Putu

(2016) didukung oleh hasil Putra dan Putu (2016) yang membuktikan bahwa

size dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan menguji kembali

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan karena masih terdapat

perbedaan hasil pada penelitian-penelitian sebelumnya. Faktor yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu kebijakan dividen, profitabilitas,

leverage, dan size. Berdasarkan hal itu, maka penelitian ini berjudul

“Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Leverage, dan Size

terhadap Nilai Perusahaan”.

Page 22: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

7

Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya

mengenai nilai perusahaan. Adapun perbedaannya dengan penelitian-

penelitian sebelumnya adalah:

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini (2013) adalah

ukuran perusahaan, leverage, price earning ratio, profitabilitas, dan nilai

perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s Q. Penelitian Jariah (2016)

menggunakan variabel likuiditas, leverage, profitabilitas, kebijakan

dividen, dan nilai perusahaan yang diproksikan dengan price earning

ratio (PER). Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel kebijakan

dividen, profitabilitas, leverage, size, dan nilai perusahaan yang

diproksikan dengan return on equity (ROE).

2. Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian Prasetyorini (2013) adalah perusahaan

industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. Penelitian yang dilakukan

Jariah (2016) menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI. Sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI.

Penelitian dilakukan pada perusahaan perbankan karena perbankan

merupakan peran strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan, serta

menyeimbangkan berbagai unsure pembangunan. Peran strategis tersebut

terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai suatu lembaga yang

Page 23: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

8

dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

efisien.

Selain itu, bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam

perekonomian suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran

sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter, dan sarana untuk

mencapai stabilitas sistem keuangan yang menjalankan usahanya

berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi

bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat. Semakin

baik kinerja keuangan suatu bank, semakin tinggi laba usahanya dan

semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham

juga semakin besar, sehingga kemungkinan harga saham akan naik.

3. Periode Penelitian

Perbedaan selanjutnya dengan peneliti terdahulu yaitu periode

penelitian. Penelitian Prasetyorini (2013) menggunakan periode 2008-

2011. Penelitian Jariah (2016) menggunakan periode 2011-2014.

Sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2014-2016, karena

terdapat kasus mengenai krisis moneter yang menyebabkan turunnya

harga saham melanda Indonesia pada tahun 2013. Penelitian ini ingin

melihat apakah terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan

terutama pada sektor perbankan pasca terjadinya krisis moneter. Selain

itu, sampai periode 2016 karena merupakan data terbaru yang dapat lebih

mencerminkan keadaan perusahaan perbankan saat ini. Sehingga

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi shareholder, manajer,

Page 24: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

9

masyarakat, dan para pemakai laporan lainnya dalam pengambilan

keputusan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah size berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

3. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh size terhadap nilai perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penulis berharap bahwa

penelitian ini akan memiliki manfaat bagi:

1. Manfaat Untuk Pengembangan Akademik

Agar dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik dan dengan

variabel-variabel yang berbeda, sehingga diperoleh pemahaman baru

yang lebih baik bagi pengetahuan mahasiswa.

Page 25: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

10

2. ManfaatPraktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam pengaplikasian variabel-variabel penelitian ini untuk

membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan

pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan

meningkatkan kinerja manajemen di masa yang akan datang.

b. Bagi Calon Investor

Membantu memberikan informasi nilai perusahaan agar para

investor dan pemegang saham dapat mempertimbangkan bagaimana

seharusnya keadaan perusahaan yang baik untuk ditanamkan modal.

c. Bagi Pembaca dan Publik

Sebagai referensi kepustakaan, dan untuk penelitian berikutnya

kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini diharapkan

memberikan kesempurnaan dalam penelitian yang berkaitan dengan

nilai perusahaan.

Page 26: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di

dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan

kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya

ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan

dan pengendalian sumber daya tersebut.Teori agensi memiliki asumsi

bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan

dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara

principal dan agent.

Perbedaan kepentingan antara principal dengan agent dapat

menimbulkan permasalahan yang dikenal dengan asimetri informasi.

Adanya asumsi bahwa individu-individu bertindak untuk

memaksimalkan dirinya sendiri, mengakibatkan agent memanfaatkan

adanya asimetri informasi yang dimilikinya untuk menyembunyikan

beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Akibat adanya

informasi yang tidak seimbang (asimetri informasi) ini, dapat

menimbulkan dua permasalahan yang disebabkan karena adanya

kesulitan principal memonitor dan melakukan kontrol terhadap tindakan-

tindakan agent. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan permasalahan

tersebut adalah :

Page 27: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

12

a. Moral Hazard

Yaitu permasalahan yang muncul jika agent tidak melaksanakan

hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja.

b. Adverse Selection

Yaitu suatu keadaan dimana principal tidak dapat mengetahui

apakah suatu keputusan yang diambil oleh agent benar-benar

didasarkan atas informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi

sebagai sebuah kelalaian dalam tugas.

Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya keagenan ini menjadi

monitoring cost, bonding cost, dan residual loss. Monitoring cost adalah

biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk memonitor

perilaku agent, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan mengontrol

perilaku agent. Bonding cost merupakan biaya yang ditanggung oleh

agent untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme yang menjamin

bahwa agent akan bertindak untuk kepentingan principal. Selanjutnya

residual loss merupakan pengorbanan yang berupa berkurangnya

kemakmuran principal sebagai akibat dari perbedaan keputusan agent

dan keputusan principal. Residual loss merupakan nilai uang yang

ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh principal

sebagai akibat dari perbedaan kepentingan atau nilai kerugian yang

dialami principal akibat keputusan yang diambil oleh agent.

Teori agensi menunjukkan bahwa perusahaan dapat dilihat sebagai

suatu hubungan konflik antara pemegang sumber daya. Suatu hubungan

Page 28: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

13

agensi muncul ketika satu atau lebih individu, yang disebut pelaku

mempekerjakan satu atau lebih individu lain yang disebut agen, untuk

melakukan layanan tertentu dan kemudian mendelegasikan otoritas

pengambilan keputusan kepada agen. Hubungan utama agensi dalam

bisnis adalah antara pemegang saham dengan manajer dan pemegang

saham dengan debtholders. Hubungan ini tidak selalu harmonis

walaupun memang teori keagenan berkaitan dengan konflik agensi atau

konflik kepentingan antara agen dan pelaku. Hal ini memiliki implikasi,

untuk tata kelola perusahaan dan etika bisnis. Ketika agensi terjadi,

cenderung menimbulkan biaya agensi (biaya yang dikeluarkan dalam

rangka untuk mempertahankan hubungan agensi yang efektif), misalnya

menawarkan bonus kinerja manajemen untuk mendorong manajer

bertindak untuk kepentingan pemegang saham (Giriati, 2016). Oleh

karena itu, teori keagenan telah muncul sebagai model yang dominan

dalam literatur ekonomi keuangan, dan secara luas dibahasdalam konteks

etika bisnis.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) penunjukan manajer oleh

pemegang saham untuk mengelola perusahaan akan memunculkan

perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Perbedaan

sangat mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak perlu

menanggung resiko sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan

keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik.

Page 29: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

14

Karena tidak menanggung resiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak

lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak

manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal. Kondisi

ini akan menimbulkan masalah keagenan.

Salah satu cara untuk mengurangi konflik keagenan adalah dengan

meningkatkan kepentingan manajerial. Menurut Crutchley dan Hansen

(1989) dalam Ahmad dan Yossi (2008), perusahaan meningkatkan

kepemilikan manajerial untuk mensejajarkan kedudukan manajerial

dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan

pemegang saham. Dengan peningkatan persentase kepemilikan, manajer

termotivasi meningkatkan kinerja dan bertanggungjawab meningkatkan

kemakmuran pemegang saham, sehingga akan mempengaruhi tingkat

nilai perusahaan.

2. Signaling Theory

Menurut Brigham dan Houston (2010) isyarat atau signal adalah

suau tindakan yang diambil perusahaan untuk member petunjuk bagi

investtor tentang bagaimana manajemen memandang prospek

perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.

Signaling theory menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak

eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena

perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek

Page 30: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

15

yang akan datang dari pada pihak luar (investor dan kreditor). Kurangnya

informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka

melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah kepada

perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi asimetri informasi dengan

memberikan sinyal kepada pihak luar.

Hubungan teori sinyal dengan penelitian ini menunjukkan bahwa

kebijakan dividen sering dianggap sebagai sinyal bagi investor dalam

menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan

dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan.

Kenaikan jumlah dividen tunai dianggap sebagai sinyal bahwa

perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa depan. Kenaikan

dividen tunai seringkali menyebabkan kenaikan harga saham yang berarti

bahwa nilai perusahaan meningkat, sementara pemotongan dividen

umumnya menyebabkan penurunan harga saham yang berarti penurunan

nilai perusahaan (Hardiningsih, 2009).

Peningkatan utang juga dapat diartikan pihak luar tentang

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang

akan datang, sehingga penambahan utang akan memberikan sinyal

positif. Ini karena perusahaan yang meningkatkan utang dapat dipandang

sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan baik,

sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai

perusahaan akan meningkat (Mai, 2013). Hal tersebut dapat dipahami

karena perusahaan yang berhasil membukukan laba yang meningkat,

Page 31: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

16

mengindikasikan perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik,

sehingga dapat menciptakan sentiment positif para investor dan dapat

membuat harga saham perusahaan meningkat. Meningkatkan harga

dipasar, maka akan meningkatkan nilai perusahaan (Mazrad, 2014).

3. Nilai Perusahaan

a. Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai menurut Suharli (2006) adalah perspektif pasar, pasar

mendikte tingkat nilai pengembalian. Nilai bervariasi tergantung dari

kemampuan perusahaan didalam menggeneralisasi arus kas

prospektif, kecuali didalam keadaan yang tidak lazim dimana aktiva

bersih yang dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar. Maka

dapat membantu investor dalam menentukan nilai perusahaan. Untuk

mengerti nilai yang sesungguhnya, seorang penilai harus mempunyai

pandangan jangka panjang.

Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh

investor. Kemakmuran pemegang saham atau investor tersebut

tercemin dari nilai perusahaan. Dengan kata lain, nilai perusahaan

merupakan ukuran kinerja manajer keuangan. Kweon (2008)

mengatakan bahwa nilai perusahaan adalah nilai pasar atas surat

berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Dengan

memaksimumkan nilai perusahaan maka pemilik perusahaan akan

menjadi lebih makmur. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

nilai perusahaan adalah nilai pasar seluruh komponen keuangan

Page 32: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

17

perusahaan yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika

perusahaan dijual yang tercermin dari harga sahamnya. Dengan kata

lain, nilai perusahaan juga bisa disebut sebagai persepsi investor atau

masyarakat umumnya terhadap perusahaan yang sering dikaitkan

dengan harga saham.

Nilai perusahaan dapat menunjukkan keadaan pasar saham

terhadap perusahaan. Semakin besar nilai perusahaan maka dapat

menunjukkan ke publik dalam menilai harga pasar saham

perusahaan diatas nilai bukunya, sehingga ketika nilai perusahaan

meningkat berarti publik menilai kinerja dan performa perusahaan

tersebut memiliki prospek yang baik, serta tujuan utama perusahaan

dapat tercapai melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para

pemegang saham.

Menurut Suharli (2006), penilaian perusahaan mengandung

unsur proyeksi, asuransi, perkiraan, dan judgement. Ada beberapa

konsep dasar penilaian yaitu sebagai berikut :

1) Nilai ditentukan oleh suatu waktu atau periode tertentu.

2) Nilai harus ditentukan pada harga yang wajar.

3) Penilaian tidak dipengaruhi oleh sekelompok pembeli tertentu.

Secara umum, banyak metode dan teknik yang telah

dikembangkan dalam penelitian perusahaan. Menurut Suharli

(2006), beberapa teknik dan metode penilaian perusahaan

diantaranya adalah :

Page 33: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

18

1) Pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba dan metode

kapitalisasi proyek laba.

2) Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas.

3) Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen.

4) Pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva

5) Pendekatan harga saham

6) Pendekatan economic value added.

Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Harga

pasar merupakan cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), terdapat beberapa konsep

nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain :

1) Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam

anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam

neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham

kolektif.

2) Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari

proses tawar-menawar di pasar saham, nilai saham berdasarkan

informasi yang diperkirakan, nilai ini hanya bisa ditentukan jika

saham perusahaan dijual di pasar saham.

3) Nilai intrinsik, merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan

nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai

intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset,

melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki

Page 34: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

19

kemampuan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan

datang.

4) Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan

konsep dasar akuntansi.

5) Nilai likuidasi, adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu

merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa

dihitung berdasarkan performa yang disiapkan ketika suatu

perusahaan akan likuidasi.

b. Rasio Nilai Pasar

Menurut Brigham (2010), rasio ini menghubungkan harga

saham perusahaan dengan laba, arus kas, dan nilai buku

perusahaannya. Rasio ini memberi indikasi kepada manajemen

tentang bagaimana pandangan investot terhadap resiko dan prospek

perusahaan dimasa depan. Berikut ini adalah rasio-rasio nilai pasar :

1) Nilai Buku (Book Value/BV) adalah rasio harga yang dihitung

dengan membagi total aset bersih dengan total saham yang

beredar.

2) Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV)

merupaka rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya.

Nilai perusahaan diukur dengan PBV. PBV menggambarkan

seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu

perusahaan.Semakin tinggi rasio ini mencerminkan kepercayaan

Page 35: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

20

pasar terhadap prospek perusahaan tersebut. Rasio ini dianggap

menguntungkan atau meningkat apabila proksi PBV diatas nilai

satu.

4. Kebijakan Dividen

Menurut Kamaludin (2012), kebijakan dividen adalah mencakup

keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada pemegang

saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Apabila

perusahaan memilih membagi laba sebagai dividen, tentunya akan

mengurangi laba yang akan ditahan. Dampak selanjutnya akan

mengurangi kemampuan sumber dana internal, demikian sebaliknya

apabila perusahaan memilih menahan laba, maka akan memperkuat atau

memperbesar sumber dana internal. Dengan demikian kebijakan dividen

akan berkaitan dengan modal dan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan akan ditentukan oleh nilai ekuitas dan hutang.

Apabila nilai hutang dianggap tetap, maka nilai perusahaan akan

ditentukan oleh harga saham itu sendiri. Meningkatnya harga saham

tentunya akan meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Tetapi

yang perlu diingat pembayaran dividen dalam jumlah yang besar akan

mengurangi kemampuan perusahaan melakukan investasi, dampak

selanjutnya akan menurunkan harga saham. Kebijakan dividen

menimbulkan dua efek yang bertentangan, yaitu : menyeimbangkan

dividen kini dengan tingkat pertumbuhan yang akan datang agar harga

Page 36: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

21

saham dimaksimalkan, kebijakan ini dikenal dengan “kebijakan dividen

optimal” (Kamaludin, 2012).

Beberapa teori berikut ini akan menjelaskan fenomena tersebut,

mulai dari teori dividen yang relevan hingga yang tidak relevan. Teori

tersebut memliki dasar pemikiran yang berbeda-beda.

a. Kebijakan Dividen Relevan

1) Kebijakan dividen pendekatan Walter

Menurut Walter, pembayaran dividen akan optimal

ditentukan dengan mengubah dividen hingga harga saham per

lembar menjadi maksimum. Walter memberikan rumusan,

dividen akan optimal jika rasio pembayaran dividen sebesar nol

dan return on investment lebih besar dari tingkat kapitalisasi

pasar (Kamaludin, 2012).

2) Bird in the Hand Theory

Teori ini menginspirasi bahwa investor merasa lebih aman

untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran dividen

dibandingkan menunggu capital gains yang belum pasti.

Menurut Myrton Gordon dan John Linter (dalam Kamaludin,

2012) bahwa biaya ekuitas akan turun apabila rasio pembayaran

dividen dinaikkan, karena para investor kurang yakin terhadap

capital gains dibandingkan seandainya menerima dividen yang

lebih pasti. Myrton Gordon dan John Linter juga berpendapat

Page 37: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

22

bahwa investor lebih menghargai pendapatan yang diharapkan

dari dividen dibandingkan capital gains(Kamaludin, 2012).

3) Tax Preference Theory

Dasar berpijak teori ini bahwa bagi investor pendapatan

yang relevan baginya adalah pendapatan bersih setelah pajak.

Sehingga tingkat keuntungan yang diharapkan juga adalah

pendapatan setelah pajak. Karena dividen dikenakan pajak,

maka tentunya keuntungan akan lebih rendah sehingga investor

lebih suka menahan laba mereka ke dalam perusahaan, dapat

berupa stock dividen. Ada beberapa alasan investor lebih

menyukai pembayaran dividen yang rendah; pertama, di

beberapa negara seperti di AS, capital gains tidak dikenakan

pajak atau hanya 40% dari capital gains yang dikenakan pajak,

jika surat berharga ditahan lebih 6 bulan. Sementara itu dividen

dikenakan pajak saat ini. Jadi, investor lebih senang rasio

pembayaran dividen yang rendah, karena dividen dikenakan

pajak. Kedua, pajak atas capital gains tidak mesti dibayar

sebelum saham benar terjual (Kamaludin, 2012).

b. Kebijakan Dividen Tidak Relevan

Menurut Modigliani dan Miller dalam Kamaludin (2012), rasio

pembayaran dividen tidak akan mempengaruhi kekayaan pemegang

saham. Nilai perusahaan hanya ditentukan oleh daya laba (earning

power), atau kebijakan investasi. MM mengasumsikan pasar modal

Page 38: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

23

sempurna. Dalam pasar sempurna, dilusi dan ketidakseimbangan di

pasar termasuk harga saham hanya bersifat jangka pendek, dalam

jangka panjang mekanisme pasar membuat sahan yang over value

atau under value akan kembali ke harga keseimbangan.

Miller mengemukakan bahwa pengaruh pembayaran dividen

terhadap kemakmuran pemegang sahamakan diimbangi dengan

jumlah yang sama dengan cara pembelanjaan atau pemenuhan dana

yang lain. Dalam situasi keputusan investasi, maka apabila

perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham, maka

perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti

sejumlah pembayaran dividen tersebut. Dengan demikian kenaikan

pendapatan dari pembayaran dividen akandiimbangi dengan

penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham baru. Oleh

sebab itu, jika dividen dibagi atau ditahan tidak mempengaruhi

kemakmuran pemegang saham (Kamaludin, 2012).

5. Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba

atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-hal lainnya. Dengan

memperoleh laba yang maksimal perusahaan dapat berbuat banyak bagi

kesejahteraan pemilik, karyawan, serta mampu meningkatkan mutu dan

melakukan investasi (Sartono, 2001 dalam Hermuningsih, 2012). Untuk

itu manajemen di targetkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Page 39: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

24

Dalam Kasmir (2012), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, sedangkan

dalam Jusuf (2014), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur

laba atau keberhasilan operasi suatu perusahaan pada suatu periode

waktu tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hasil pengukuran tersebut sebagai bahan

evaluasi kinerja manajemen. Rasio profitabilitas juga memiliki tujuan

dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik usaha atau manajemen yang

memerlukannya, tapi juga pihak diluar perusahaan terutama pihak-pihak

yang memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan.

a. ROA (Return on Asset)

Rasio ini menggambarkan perputaran aset diukur dari laba

bersih. Semakin besar rasio ini semakin baik karena aktiva akan

lebih cepat berputar dan memperoleh laba. Rasio ini dapat dihitung

dari rasio laba bersih terhadap total aset (Brigham, 2010).

b. ROE (Return on Equity)

ROE merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik

perusahaan. Rentabilitas modal sendiri, rasio ini merupakan rasio

untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. Artinya, posisi pemilik

perusahaan semakin kuat (Brigham, 2010).

Page 40: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

25

6. Leverage

Menurut Jusuf (2014), rasio solvabilitas atau leverage adalah rasio

untuk mengukur perusahaan untuk bertahan dalam jangka panjang,

sedangkan menurut Kamaludin (2012), rasio leverage adalah untuk

menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan mendanai

aktivitasnya. Rasio ini memberikan ukuran atas dana yang disediakan

pemilik dibandingkan dengan keuangan yang diberikan oleh kreditor.

Terdapat dua tipe leverage (Kasmir, 2012), yaitu :

1) Operating Leverage

Hal ini terjadi pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang

menimbulkan beban tetap yang harus ditutup dengan hasil

operasinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa peka

laba operasi terhadap perubahan hasil penjualan dan berapa

penjualan minimal yang harus diperoleh agar perusahaan tidak rugi.

Meningkatnya jumlah penjualan yang melampaui titik impas, laba

akan meningkat karena biaya tetap penjualan per unit yang

ditanggung oleh perusahaan akan lebih kecil. Jadi operating leverage

dapat meningkatkan profitability yang tidak pasti.

2) Financial Leverage

Pembiayaan dengan utang mempunyai tiga implementasi

penting, yang pertama adalahmemperoleh dana melalui utang

membuat pemegang saham dapat mempertahankan pengendalian

terhadap perusahaan dengan implementasi terbatas. Yang kedua

Page 41: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

26

adalah kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk

memberikan safety margin. Sehingga pemegang saham hanya

memberikan sebagian kecil dari total pembiayaan, maka resiko

perusahaan sebagian besar ada pada kreditur. Dan yang terakhir

adalah jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar

atas investasi yang dibayarkan dengan dana pinjaman dibanding

pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan

lebih besar.

Sedangkan menurut Brigham (2010), leverage memberikan tiga

dampak penting, yaitu :

1) Menghimpun dana melalui utang, pemegang saham dapat

mengendalikan perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas dengan

jumlah yang terbatas.

2) Kreditor melihat ekuitas atau dana yang diberikan oleh pemilik

sebagai batas pengaman, jadi makin tinggi proporsi total modal yang

diberikan oleh pemegang saham, semakin kecil resiko yang dihadapi

oleh kreditor.

3) Jika hasil yang diperoleh dari aset perusahaan lebih tinggi daripada

tingkat bunga yang dibayarkan, maka penggunaan utang akan

memperbesar pengembalian atas ekuitas atau ROE.

Pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan

karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan

perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan

Page 42: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

27

kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan.

Sebaliknya, penggunaan hutang juga memberikan deduksi pajak atas

bunga yang dapat menguntungkan bagi pemegang saham, karena

penggunaan hutang harus diseimbangkan antara keuntungan dan

kerugian. Rasio leverage yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :

a. Debt to Asset Rasio (Debt Rasio)

Dalam Kasmir (2012), debt rasio merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan

total aktiva dengan kata laon besarnya aktiva perusahaan dibiayai

oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh

terhadap pengelolaa aktiva. Semakin tinggi rasio ini, artinya

pendanaan dengan hutang semakin banyak, maka akan semakin sulit

perusahaan memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan

perusahaan tidak mampu menutupi hutang dengan aktiva yang

dimilikinya.

b. Debt to Equity Rasio (DER)

Dalam Kasmir (2012), DER merupakan rasio yang digunakan

untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara

membandingkan antara seluruh hutang dengan seluruh ekuitas. Rasio

ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjam kepada pemilik perusahaan. Rasio ini berfungsi untuk

mengetahui modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang. Bagi

kreditor, semakin tinggi rasio ini semakin tidak mengutungkan

Page 43: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

28

karena akan semakin besar resiko yang akan ditanggung atas

kegagalan yang mungkin terjadi pada perusahaan. Namun semakin

tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan, karena pendanaan

yang disediakan pemilik semakin besar.

7. Size

Menurut Sobirin (2007), ukuran perusahaan dapat dilihat

berdasarkan jumlah karyawan, jumlah penjualan dan jumlah aset yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut. Size merupakan salah satu atribut yang

telah sering dihubungkan dengan pelaporan keuangan. Semakin banyak

jumlah karyawan, jumlah penjualan, dan jumlah aset maka semakin besar

pula ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk

menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besarnya

perusahaan tersebut. Semakin banyak jumlah kayawan maka semakin

besar perusahaan tersebut, semakin banyak penjualan maka semakin

banyak perputaran uang, dan semakin besar jumlah aset maka semakin

banyak modal yang ditanam.

Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap

nilai perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat

dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan

untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total aset

yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset

yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen ini

sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemiliki atas

Page 44: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

29

asetnya. Jumlah aset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika

dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi

manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan

perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan. Investor dalam

penyertaan modalnya juga perlu untuk melihat ukuran perusahaan

(Sobirin, 2007).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk menentukan

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Berikut adalah rincian

dari penelitian tersebut :

Page 45: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

30

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Richard

Hauser, John

H Thornton Jr

(2017)

Dividend Policy and

Corporate Valuation Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Kebijakan dividen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

2 Adesoji

Adetunji

Adenugba,

Abayomi

Akinyemi Ige,

dan Olalekan

Rasheed

Kesinro (2016)

Financial Leverage

and Firms Value: A

Study of Selected

Firms in Nigeria

Variebal Leverage

dan Nilai Perusahaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Leverage berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

3 Maggee Senata

(2016)

Pengaruh Kebijakan

Dividen terhadap

Nilai Perusahaan

yang Tercatat pada

Indeks LQ-45 Bursa

Efek Indonesia

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Kebijakan dividen berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

4 Putu Mikhy

Novari dan

Putu Vivi

Lestari (2016)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Leverage, dan

Profitabilitas

Variabel Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Profitabilitas, dan

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Metode Pengumpulan

Data

Ukuran perusahaan dan

profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan. Sedangkan

Page 46: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

terhadap Nilai

Perusahaan pada

Sektor Properti dan

Real Estate

Nilai Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

5 Dien Gusti

Mayogi dan

Fidiana (2016)

Pengaruh

Profitabilitas,

Kebijakan Dividen,

dan Kebijakan Utang

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel

Profitabilitas,

Kebijakan Dividen,

dan Nilai Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

Variabel Kebijakan

Utang

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Profitabilitas dan kebijakan

dividen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan kebijakan utang

tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

6 Giriati (2016) Free Cash Flow,

Dividend Policy,

Investment

Opportunity Set,

Opportunistic

Behavior, and

Firm’s Value (A

Study About Agency

Theory)

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Variabel Arus Kas

Bebas, Investment

Opportunity Set, dan

Opportunistic Behavior

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Arus kas bebas tidak

berpengaruh terhadap

opportunistic behavior of

manager, arus kas bebas dan

investment opportunity set

tidak berpengaruh terhadap

rasio pembayaran dividen, arus

kas bebas tidak berpengaruh

terhadap investment

opportunity set. Sementara

investment opportunity set,

opportunistic

Page 47: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

rasio pembayaran dividen

berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

7 Samuel Fosu,

Albert Danso,

Wasim

Ahmad, dan

William Coffie

(2016)

Information

Asymmetry, Leverage

and Firm Value: Do

Crisis and Growth

Matter?

Variabel Leverage

dan Nilai

Perusahaan

Variabel Asimetri

Informasi

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Asimetri informasi memiliki

dampak negatif terhadap nilai

perusahaan dan memberikan

efek menurun pada leverage

perusahaan. Leverage memiliki

dampak negatif terhadap nilai

perusahaan dan memberikan

efek marginal leverage lebih

rendah untuk asimetri

informasi perusahaan.

8 AA Ngurah

Dharma Adi

Putra dan Putu

Vivi Lestari

(2016)

Pengaruh Kebijakan

Dividen, Likuiditas,

Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Kebijakan

Dividen,

Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

Variabel Likuiditas

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Kebijakan dividen, likuiditas,

profitabilitas, dan ukuran

perusahaan secara parsial

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

9 Ainun Jariah

(2016)

Likuiditas, Leverage, Variabel Leverage,

Profitabilitas,

Variabel Likuiditas

PeriodePenelitian

Likuiditas dan leverage

memiliki pengaruh terhadap

Page 48: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Profitabilitas

Pengaruhnya terhadap

Nilai Perusahaan

Manufaktur di

Indonesia Melalui

Kebijakan Dividen

Kebijakan Dividen,

dan Nilai

Perusahaan

Objek Penelitian

Path Analysis

nilai perusahaan, sedangkan

profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Terdapat pengaruh likuiditas,

leverage, dan profitabilitas

yang signifikan secara simultan

terhadap nilai perusahaan

melalui kebijakan dividen.

10 Rifqi Faisal

Hargiansyah

(2015)

PengaruhUkuran

Perusahaan, Leverage,

dan Profitabilitas

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Profitabilitas, dan

Nilai Perusahaan

AlatUji Regresi

Linear

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Ukuran perusahaan dan

leverage tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan profitabilitas

berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

11 Muhammad

Nasrum (2013)

The Influence Of

Ownership Structure,

Corporate

Governance,

Investment Decision,

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Variabel Struktur

Kepemilikan,

Corporate Governance,

Keputusan Investasi,

Struktur kepemilikan,

corporate governance,

keputusan investasi, keputusan

pendanaan, dan kebijakan

dividen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Page 49: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Financial Decision

And Dividend Policy

On The Value Of The

Firm Manufacturing

Companies Listed On

Indonesian Stock

Exchange

Keputusan Pendanaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Alat Uji Path Analysis

12 Ayu Sri

Mahatma

Dewi dan Ary

Wirajaya

(2013)

Pengaruh Struktur

Modal, Profitabilitas,

dan Ukuran

Perusahaan pada Nilai

Perusahaan

Variabel

Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan,

dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel Struktur

Modal

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Struktur modal berpengaruh

negatif dan signifikan pada

nilai perusahaan, profitabilitas

berpengaruh positif dan

signifikan pada nilai

perusahaan, dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh

pada nilai perusahaan.

13 Corry Winda

Anzlina dan

Rustam (2013)

Pengaruh Tingkat

Likuiditas,

Solvabilitas,

Aktivitas, dan

Profitabilitas terhadap

Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Real

Variabel

Profitabilitas dan

Nilai Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel Likuiditas,

Solvabilitas, dan

Aktivitas Periode Penelitian Objek Penelitian

Likuiditas memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan,

sedangkan solvabilitas,

aktivitas, dan profitabilitas

memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Page 50: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Estate dan Properti di

BEI Tahun 2006-2008

14 Mafizatun

Nurhayati

(2013)

Profitabilitas,

Likuiditas, danUkuran

Perusahaan

Pengaruhnya terhadap

Kebijakan Dividen

dan Nilai Perusahaan

Sektor Non Jasa

Variabel

Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan,

Kebijakan Dividen,

dan Nilai

Perusahaan

Variablel Likuiditas

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Alat Uji Path Analysis

Profitabilitas dan ukuran

perusahaan memiliki pengaruh

positif terhadap nilai

perusahaan. Sedangkan

kebijakan dividen tidak

memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan.

15 Sri

Hermuningsih

(2012)

Pengaruh

Profitabilitas, Size

terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Struktur Modal

sebagai Variabel

Intervening

Variabel

Profitabilitas, Size,

dan Nilai

Perusahaan

Variabel Struktur

Modal

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Alat Uji Structural

Equation Model

Profitabilitas berpengaruh

positif terhadap struktur modal.

Ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap

struktur modal. Struktur modal

berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Profitabilitas,

ukuran perusahaan memiliki

pengaruh tidak langsung

terhadap nilai perusahaan

dengan struktur modal sebagai

variabel intervening.

Page 51: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

16 Meiriska

Febrianti

(2012)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Nilai

Perusahaan pada

Industri Pertambangan

di Bursa Efek

Indonesia

Variabel Ukuran

Perusahaan,

Leverage,

Profitabilitas, dan

Nilai Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

Variabel Kesempatan

Pertumbuhan dan

Struktur Modal

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Kesempatan pertumbuhan,

profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan rasio hutang

pada ekuitas memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan faktor-faktor

struktur aset, likuiditas, dan

rasio hutang pada total aset

berpengaruh tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

17 Umi

Mardiyati,

Gatot Nazir

Ahmad, dan

Ria Putri

(2012)

Pengaruh Kebijakan

Dividen, Kebijakan

Hutang, dan

Profitabilitas

terhadapNilai

Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

Periode 2005-2010

Variabel Kebijakan

Dividen,

Profitabilitas, dan

Nilai Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel Kebijakan

Hutang

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Kebijakan dividen dan

kebjakan hutang tidak

memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan. Sedangkan

profitabilitas memiliki

pengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 52: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

37

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

18 Ming-Chang

Cheng dan

Zuwei-Ching

Tzeng (2011)

The Effect of Leverage

on Firm Value and

How The Firm

Financial Quality

Influence on This

Effect

Variabel Leverage

dan Nilai

Perusahaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Leverage memiliki hubungan yang

positif signifikan terhadap nilai

perusahaan sebelum mencapai

struktur modal yang optimal.

Pengaruh positif leverage terhadap

nilai perusahaan cenderung lebih

kuat ketika kualitas keuangan

perusahaan lebih baik.

19 Melanie

Sugiarto

(2011)

Pengaruh Struktur

Kepemilikan dan

Kebijakan Dividen

terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Kebijakan Hutang

Sebagai Intervening

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel Struktur

Kepemilikan dan

Kebijakan Hutang

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Kebijakan dividen dan kepemilikan

manajerial memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan kepemilikan

institusional tidak memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan.

20 Leli Amnah

Rakhimsyah

dan Barbara

Gunawan

(2011)

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, Kebijakan

Dividen, dan Tingkat

Suku Bunga terhadap

Nilai Perusahaan

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan, dan

Tingkat Suku

Bunga

Kebijakan dividen dan keputusan

pendanaan memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan keputusan investasi dan

tingkat suku bunga tidak memiliki

pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 53: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

38

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

21 Sri

Sofyaningsih

dan Pancawati

Hardiningsih

(2011)

Struktur Kepemilikan,

Kebijakan Dividen,

Kebijakan Utang dan

Nilai Perusahaan

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Berganda

Variabel Struktur

Kepemilikan dan

Kebijakan Utang

Periode Penelitian

Objek Penelitian

Kepemilikan manajerial, ukuran

perusahaan, pertumbuhan

perusahaan, dan kinerja perusahaan

memiliki pengaruh terhadap nilai

perusahaan. Sedangkan

kepemilikan institusional,

kebijakan dividen, dan kebijakan

utang tidak memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

22 Lihan Rini

Puspo Wijaya

dan Anas

Wibawa

(2010)

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan

Kebijakan Dividen

Terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Linear

Variabel

Keputusan

Investasi dan

Keputusan

Pendanaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Keputusan investasi, keputusan

pendanaan, dan kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

23 Etti Ernita

Sembiring dan

Rosma

Pakpahan

(2010)

Pengaruh Kebijakan

Dividen terhadap

Nilai Perusahaan pada

Perusahaan

Manufaktur yang

Variabel Kebijakan

Dividen dan Nilai

Perusahaan

Alat Uji Regresi

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Kebijakan dividen tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 54: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

39

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Linear

24 Saurabh Ghosh

dan Arijit

Ghosh (2008)

Do Leverage,

Dividend Policy and

Profitability influence

the Future Value of

Firm? Evidence from

India

Variabel Leverage,

Kebijakan Dividen,

Profitabilitas, dan

Nilai Perusahaan

Objek Penelitian

Periode Penelitian

Leverage, kebijakan dividen, dan

profitabilitas berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Sumber: data sekunder diolah

Page 55: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

40

C. Kerangka Pemikiran

Dalam subbab ini akan dijelaskan beberapa alasan yang mendasari

perumusan kerangka pemikiran penilitian dan visualisasi kerangka pemikiran

penelitian dalam bentuk gambar. Kerangka pemikiran teoritis hubungan

antara kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, size, dan nilai perusahaan

adalah sebagai berikut.

1. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan dividen merupakan sinyal positif bagi investor. Selain

meningkatnya kemakmuran investor, dividen yang tinggi juga

mencerminkan baiknya kinerja manajer perusahaan. Pembayaran dividen

seiring diikuti oleh kenaikan harga saham. Kenaikan pembayaran dividen

dilihat sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik.

Sebaliknya, penurunan dividen akan dilihat sebagai prospek perusahaan

yang buruk (Wijaya dan Anas, 2010) .

Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Putu (2016) membuktikan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.Para investor lebih menyukai perusahaan yang membagikan

dividenkarena adanya kepastian tentang return atas investasinya.

Semakin besar dividen yangdibagikan oleh perusahaan kepada pemegang

saham, maka kinerja perusahaan akandianggap baik dan perusahaan yang

dianggap memiliki kinerja yang baik akandianggap menguntungkan,

sehingga penilaian terhadap perusahaan tersebut akan membaik yang

dapat tercermin dari tingkat harga saham perusahaan.Wijaya dan Anas

Page 56: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

41

(2010) menyatakan bahwa investor akan menginvestasikan dananya pada

perusahaan yang membagikan labanya dalam bentuk dividen secara

konsisten. Investor juga akan menginvestasikan dananya pada

perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah yang besar dengan

konsekuensi investor harus membayar pajak yang tinggi atas dividen

yang diperoleh tersebut.

Berbeda dengan penelitian Putra dan Putu (2016), studi yang dilakukan

oleh Sembiring dan Pakpakan (2014) dan Giriati (2016) menyatakan

bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh

Miller dan Modigliani dengan teori dividend irrelevance theory yang

berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak relevan karena tidak

mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan

dimasa yang akan datang. Profitabilitas yang rendah akan menurunkan

kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dan sebaliknya,

profitabilitas yang tinggi akan memacu perusahaan tumbuh dan

berkembang (Hermuningsih, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Novari dan Putu (2016) menyatakan

bahwa profitabilitas berpengaruh postif signifikan terhadap nilai

perusahaan.Hal ini berarti profitabilitas yang tinggi menunjukkan

prospek perusahaan yang bagus sehinggga memicu permintaan saham

Page 57: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

42

oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan meningkatkan

harga saham dan selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan

Ary (2013), Munawaroh dan Maswar (2014), dan Hermuningsih (2012).

Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Febrianti (2012),

profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan.

3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Modigliani dan Miller dalam Kamaludin (2012), untuk

mempertimbangkan antara besarnya risiko yang timbul akibat

penggunaan hutang dengan tingkat return yang didapatkan karena

manfaat dari hutang tersebut, maka manajer harus melakukan penilaian

trade-offantara risiko dan return.

Penentuan kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal karena

hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Dimana

struktur modal dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan.

Penelitian mengenai leverage pernah dilakukan Febrianti (2012),

Fosu (2016), dan Cheng (2011) menyatakan bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini, pendapat

Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa bila ada pajak

penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan

nilai perusahaan berlaku.

Page 58: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

43

Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian Novari dan

Putu (2016) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Artinya, perusahaan dalam mendanai

aktivanya cenderung menggunakan modal sendiri (internal financing)

yang berasal dari laba ditahan dan modal saham daripada menggunakan

hutang. Kecukupan dana yang dimiliki perusahaan untuk membiayai

aktivanya yang diperoleh dari modal sendiri membuat perusahaan

mengurangi proporsi hutangnya. Penggunaan hutang yang berlebihan

akan mengurangi manfaat yang diterima atas penggunaan hutang karena

manfaat yang diterima tidak sebanding dengan biaya yang ditimbulkan,

sehingga proporsi hutang yang rendah dapat meningkatkan nilai

perusahaan dan sebaliknya peningkatan hutang dapat menurunkan nilai

perusahaan.

4. Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai ukuran yang berbeda-beda.

Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses pasar modal.

Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan

memiliki fleksibilitas dan kemampuannya untuk memunculkan dana

yang lebih besar. Dengan kemudahan tersebut ditangkap oleh investor

sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga size bisa

memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan (Sobirin,

2007).

Page 59: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

44

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novari dan Putu (2016)

menyatakan bahwa size memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil positif memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan yang tinggi

menyebabkan nilai perusahaan semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan

karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih

stabil. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham

perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar

terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan

dividen dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham

perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar

modal. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap

memiliki “nilai” yang lebih besar. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2012), dan Febrianti

(2012). Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dewi dan Ary (2013) yang menyatakan bahwasize tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat model penelitian

antara kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, size, dan nilai

perusahaan sebagai berikut :

Page 60: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

45

Gambar 2.1

Model Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat hipotesis

sebagai berikut :

H1 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

H3 : Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

H4 : Size berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kebijakan Dividen

Profitabilitas

Leverage

Size

Nilai Perusahaan

Page 61: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih (Indriantoro dan

Supomo, 2002). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang

merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel

penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur

statistik.

Penelitian ini meliputi nilai perusahaan, profitabilitas, leverage, dan size

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2014 sampai dengan 2016.Metodologi yang digunakan dalampenelitian

ini adalah uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen,

profitabilitas, leverage, dan size terhadap nilai perusahaan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada peneltian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2016.Perusahaan perbankan

digunakan sebagai sampel karena bank memegang peran penting dalam

pembanguna karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit

investasi kecil, menengah, dan besar, tetapi juga mampu memepengaruhi

siklus usaha dalam perekonomian secara keseluruhan.Sektor perbankan

merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian

Indonesia. Tingkat pertumbuhan yang tinggi pada sektor perbankan Indonesia

Page 62: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

47

menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara yang tinggi juga sebaliknya,

apabila tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun maka hal tersebut

akan sangat berpengaruh pada sektor perbankan Indonesia.

Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling, yaitu metode pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu dengan tujuan agar diperoleh sampel yang representatif sesuai dengan

penelitian yang akan dilakukan. Kriteria yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tanggal

31 Desember 2014 hingga 31 Desember 2016.

2. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan tahunan (annual report)

selama periode 2014-2016 secara berturut-berturut.

3. Perusahaan perbankan yang menggunakan mata uang rupiah.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

Data mengenai seluruh variabel yang digunakan diperoleh dari annual report

yang bisa diakses melalu www.idx.co.id. Periode dalam penelitian ini adalah

2014 hingga 2016 dengan tujuan agar hasil penelitian mencerminkan situasi

terbaru.

D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar

Page 63: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

48

demografi responden.Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtois, dan skewness (kemencengan

distribus) (Ghozali, 2016).

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala aurokorelasi.

Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika

telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator)

yakni tidak terdapat heteroskedastisitas, tidak terdapat multikolinearitas,

dan tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka

varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error.

Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi

pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi

koefisien regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi,

mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten

hanya saja menjadi tidak efisien (Priyatno, 2013). Oleh karena itu, uji

asumsi klasik juga dilakukan dalam penelitian ini.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Salah satu cara termudah untuk melihat

Page 64: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

49

normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data obervasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah

dengan melihat tabel normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dan distribusi normal.Untuk mendeketeksi

normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.Sebaliknya, jika data menyebar

jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2016).

Namun demikian hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.Oleh

karena itu, uji grafik dilengkapo dengan uji statisktik uji statistik

yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uju

statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S).jika signifikansi

<0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan dengan

data normal baku, berarti data tersebut tidak normal (Ghozali, 2016).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada

Page 65: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

50

tidaknya suatu masalah multikolinearitas dalam model regresi,

peneliti dapat menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor)

dan Tolerance, seperti berikut ini:

1) Jika nilai Tolerance di bawah 0,1 dan nilai VIF di atas 10, maka

model regresi mengalami masalah multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerancedi atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, maka

model regresi tidak mengalam multikolinearitas (Ghozali,

2016).

c. Uji Heteroskedasisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau jika tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

ditentukan dengan melihat grafik Plot (scatterplot) antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika

grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau

melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas,

Page 66: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

51

serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Analisis dengan menggunakan grafik plot memiliki kelemahan

yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan

mempengaruhi hasil ploting. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik

yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Uji statistik yang

digunakan adalah dengan uji glejser.Uji glejser mengusulkan untuk

meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen

(Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2016).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (periode sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena obesrvasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu

(time series) karena “gangguan” pada seseorang individu/kelompok

cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok lain

yang sama pada periode berikutnya (Ghozali, 2016). Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Page 67: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

52

Menurut Ghozali (2016), untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW test), di

mana secara umum dapat di ambil kesimpulan:

1) Jika 0 < d < dl berarti tidak ada autokorelasi positif

2) Jika dl ≤ d ≤ du berarti tidak ada autokorelasi positif

3) Jika 4 – dl < d < 4 berarti tidak ada korelasi negatif

4) Jika 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl berarti tidak ada autokorelasi negatif

5) Jika du < d < 4 – du berarti tidak ada autokorelasi

3. Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linier berganda berguna untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabe terikat dan memprediksi

variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas. Kurniawan (2016)

mendefinisikan tujuan menggunakan analisis regresi ini adalah untuk

membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan

didasarkan pada nilai variabel bebas dan menguji hipotesis karakteristik

dependensi. Pengujian uji ini sangat membantu terutama dalam

melakukan pemaparan atas hasil uji statistika data.

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen dalam persamaan

atau model yang akan diteliti. Semakin besar R-square (R²), maka

semakin besar pula pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependennya. Nilai R² berada dalam range 0 hingga 1. Apabila R² =

Page 68: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

53

0, artinya bahwa variasi dari variabel terikatnya (Y) tidak dapat

diterangkan sama sekali oleh variabel bebasnya (X). Sementara bila

R² = 1, maka seluruh variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen. Semakin tinggi nilai R² menunjukkan

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen (Priyatno, 2013).

b. Uji t

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan

atau tidak.Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom

sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas

nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat (Priyatno, 2013).

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Indriantoro (2002) variabel adalah construct yang diukur

dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata

mengenai fenomena-fenomena. Pengukuran construct merupakan masalah

yang kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberi

gambaran yang lebih kongkret mengenai abstraksi construct yang

diwakilinya.

Page 69: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

54

Operasionalisasi variabel penelitian adalah penentuan construct sehingga

menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasionalisasi menjelaskan

cara tertentu yang digunakan dalam suatu penelitian dalam

mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan penelitian lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro,

2002). Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

a. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai

perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara

maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005

dalam Rakhimsyah, 2011). Nilai perusahaan adalah sangat penting

karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya

kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham, semakin

tinggi nilai perusahaan.

Nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV).Proksi ini

dipilih karena menurut Nurhayati (2013), nilai perusahaan dapat

didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan

persepsi investor terhadap emiten yang bersangkutan.Nilai wajar

perusahaan dapat tercermin dari rasio Price to Book Value (PBV) yang

diperoleh dengan membandingkan harga saham di pasar dan nilai

bukunya.Semakin besar rasio ini semakin baik kinerja perusahaan. Selain

Page 70: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

55

itu, menurut Brigham dan Houston (2011) dalam Wijaya dan Anas

(2010), PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada

manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang

terus tumbuh. Penelitian ini menggunakan rumus yang digunakan oleh

Nurhayati (2013) sebagai berikut :

b. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan variabel terikat dalam penelitian ini.

Dalam Sugiarto (2011), kebijakan dividen merupakan variabel dummy

dimana jika perusahaan membagikan dividen, maka diberi skor satu (1).

Namun jika perusahaan tidak membagikan dividen, maka diberi skor nol

(0).

c. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk

mendapatkan laba dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama

disampaikan oleh Husnan (2001) dalam Hermuningsih (2012) bahwa

profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham

tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para

investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan

Page 71: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

56

dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas

yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya.

Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan

sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut

(Hermuningsih, 2012).

Menurut Mayogi dan Fidiana (2016), salah satu ukuran rasio

profitabilitas yang sering juga digunakan adalah Return on Equity (ROE)

yang merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba dengan total modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menunjukkan

tingkat efisiensi investasi yang nampak pada efektivitas pengelolaan

modal sendiri. Cara menilai profitabilitas perusahaan adalah bermacam-

macam tergantung dari total aktiva atau modal mana yang akan

diperbandingkan satu dengan yang lainnya.

Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas

diproksikan dengan menggunakan Return on Equity (ROE), karena ROE

mengukur kemampuan perusahaan dalam bentuk penyertaan modal

sendiri yang ditanamkan oleh pemegang saham.Semakin tinggi rasio ini

berarti semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan.tingginya

laba yang dihasilkan perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan

mempunyai prospek yang baik kedepannya. Penelitian ini menggunakan

rumus yang digunakan oleh Mayogi dan Fidiana (2016) sebagai berikut :

Page 72: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

57

d. Leverage

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya

leverage yang dihasilkan oleh perusahaan. Leverage dapat dipahami

sebagai penaksir dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hal ini

berarti leverage yang semakin besar menunjukkan resiko investasi yang

semakin besar pula (Novari dan Putu, 2016). Menurut Febrianti (2012),

semakin rendah rasio leverage makan semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk membayar sekuruh kewajibannya. Semakin besar

proporsi hutang yang digunakan dalam struktur modal, semakin besar

pula kewajiban perusahaan untuk membayar pinjaman dan bunganya.

Akibatnya, peningkatan hutang akan mempengaruhi tingkat pendapatan

bersih yang tersedia bagi pemegang saham termasuk dividen yang akan

diterima oleh investor, karena perusahaan akan memprioritaskan untuk

membayar bunga pinjaman daripada membayar dividen. Dengan

kemampuan membayar dividen yang rendah, tentu tidak menarik bagi

investor untuk membeli saham perusahaan, akibatnya nilai perusahaan

akan menurun.

Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur leverage

adalah Debt to Equity Ratio (DER), karena DER mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh kewajibannya yang

ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk

membayar hutang. Semakin renda DER, maka akan semakin tinggi

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya.

Page 73: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

58

Perusahaan akan lebih berhati-hati dalam menentukan tingkat DER

karena akan menentukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya untuk membayar bunga, sedangkan penggunaan hutang

yang tinggi juga menimbulkan risiko financial distress, sehingga nilai

perusahaan akan menurun. Penelitian ini menggunakan rumus yang

digunakan oleh Febrianti (2012) sebagai berikut :

e. Size

Ukuran perusahaan merupakan indikasi mengukur kinerja suatu

perusahaan.ukuran perusahaan yang besar dapat mencerminkan jika

perusahaan mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki

kinerjanya, sehingga pasar akan mau membayar lebih mahal untuk

mendapatkan sahamnya karena percaya akan mendapatkan pengembalian

yang menguntungkan dari perusahaan tersebut (Dewi dan Ary, 2013).

Menurut Febrianti (2012), ukuran perusahaan merupakan cerminan

besar kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva

perusahaan pada neraca akhir tahun yang diukur dengan logaritma

natural dari total aset. Semakin besar perusahaan semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk dapat memperoleh utang.Penelitian ini

menggunakan rumus yang digunakan oleh Febrianti (2012) :

Page 74: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

59

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Pengukuran Penelitian

Variabel yang

diukur

Indikator Skala

Nilai Perusahaan

Nurhayati (2013)

Rasio

Kebijakan Dividen

Sugiarto (2011)

Jika perusahaan membagikan dividen, maka

diberi skor satu (1). Namun jika perusahaan

tidak membagikan dividen, maka diberi skor

nol (0)

Nominal

Profitabilitas

Mayogi dan Fidiana

(2016)

Rasio

Leverage

Febrianti (2012)

Rasio

Size

Febrianti (2012)

Rasio

Page 75: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang bergerak

di bidang Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2014 hingga 2016. Perusahaan tersebut telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia sebelum 1 Januari 2014 dan selama periode penelitian tidak keluar

dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Fokus penelitian ini

adalah ingin melihat pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, dan

size terhadap nilai perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan

sampelnya adalah metode purposive sampling. Penelitian secara purposive

sampling mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan representasi dari populasi yang ada, serta sesuai dari tujuan

penelitian. Data yang digunakan yaitu diambil dari laporan tahunan dan

laporan keuangan auditan pada tahun 2014, 2015, dan 2016 yang diperoleh

melalui website www.idx.co.id.

Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

tampak pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 76: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

61

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama

periode 2014-2016

44

Perusahaan perbankan yang tidak menerbitkan

laporan keuangan selama periode 2014-2016

(8)

Jumlah perusahaan yang memenuhi criteria 36

Total sampel yang digunakan selama 3 periode 108

Sampel terkena outlier -

Sumber: data sekunder diolah

Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2014-2016 berjumlah 44 perusahaan. Dari 44

perusahaan perbankan tersebut terdapat 8 perusahaan yang tidak menerbitkan

laporan keuangan selama periode 2014-2016. Sehingga jumlah perusahaan

perbankan yang dapat dijadikan sampel adalah sebanyak 36 perusahaan.

Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 108 perusahaan. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan

perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

2 AGRS Bank Agris Tbk.

3 BABP Bank MNC Internasional Tbk.

4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.

5 BBCA Bank Central Asia Tbk.

6 BBKP Bank Bukopin Tbk.

7 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.

8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

9 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

12 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk.

13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

14 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.

Page 77: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

62

Tabel 4.2 (lanjutan)

Daftar Nama Perusahaan

15 BINA Bank Ina Perdana Tbk.

16 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jabar Tbk.

17 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk.

18 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk.

19 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk.

20 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.

21 BNBA Bank Bumi Artha Tbk.

22 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.

23 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk.

24 BNLI Bank Permata Tbk.

25 BSIM Bank Sinarmas Tbk.

26 BSWD Bank of India Indonesia Tbk.

27 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

28 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk.

29 MCOR Bank China Construction Bank Tbk.

30 MEGA Bank Mega Tbk.

31 NAGA Bank Mitra Niaga Tbk.

32 NISP Bank OCBC NISP Tbk.

33 NOBU Bank National Nobu Tbk.

34 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.

35 PNBS Bank Banin Dubai Syari’ah Tbk.

36 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.

Sumber: data sekunder diolah

Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria yang

disesuaikan dengan kebutuhan analisis penelitian.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai pengaruh variable independen (kebijakan dividen, profitabilitas,

leverage, dan size) terhadap variable dependen (nilai perusahaan).

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variable yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variable

dependen (Y) yaitu nilai perusahaan serta variable independen (X) yaitu

Page 78: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

63

kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, dan size. Hasil pengujian

variable-variabel tersebut secara deskriptif seperti yang terlihat dalam

tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LNPBV .1931 .54886 97

SIZE 13.5770 .76807 97

LNROE -2.7554 .88733 97

LNDER 1.7684 .48006 97

Sumber: data sekunder diolah

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

variabel profitabilitas menunjukkan nilai rata-rata sebesar -2,7554 dan

standar deviasi sebesar 0,88733.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

variabel leverage menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,7684 dan standar

deviasi sebesar 0,48006.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

variabel size menunjukkan nilai rata-rata sebesar 13,5770 dan standar

deviasi sebesar 0,76807.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

variabel nilai perusahaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,1931 dan

standar deviasi sebesar 0,54886.

Page 79: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

64

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji

apakah data memenuhi asumsi klasik. Adapun dalam penelitian ini

variabel independen yang digunakan adalah Kebijakan Dividen (DIV),

Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), dan Size (SIZE), sedangkan

variabel dependen yang digunakan adalah Nilai Perusahaan (PBV). Hasil

dari uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2016). Jika terdapat normalitas, maka residual akan

terdistribusi secara normal dan independen. Dalam penelitian ini, uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik normal plot dan

metode uji non-parametic Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar

pengambilan keputusan pada grafik normal plot dapat dilihat dari

titik penyebaran data pada sumbu diagonal pada grafik. Jika

penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali, 2016).

Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik

histogram dan grafik normal plot.

Page 80: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

65

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas (Histogram)

Sumber: Data sekunder diolah

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas (Grafik Normal Plot)

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, menunjukkan bahwa pola

distribusi yang menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal,

Page 81: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

66

sedangkan berdasarkan gambar 4.2, hasil uji grafik normal plot

menunjukkan bahwa data menyebar jauh dari sekitar garis diagonal.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya (Ghozali, 2016). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

juga menggunakan metode uji non-Parametic Kolmogorov-Smirnov

(K-S). Uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05,

maka variabel ini tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila

angka probabilitas di atas 0,05, maka Ha ditolak yang berarti data

terdistribusi secara normal (Ghozali, 2016). Adapun hasil uji

normalitas menggunakan uji K-S dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 108

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .79086527

Most Extreme Differences Absolute .114

Positive .114

Negative -.100

Test Statistic .114

Asymp. Sig. (2-tailed) .001c

Sumber: Data sekunder diolah

Page 82: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

67

Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Hal ini

dapat terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,01 dan nilainya di

bawah 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan data terdistribusi tidak

normal.

Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi

agar menjadi normal. Data yang dianggap penyebab tidak normal

dapat dilakukan transformasi dengan melakukan pengubahan data ke

dalam bentuk logaritma atau ke bentuk natural (LN), kemudian

dilakukan pengujian ulang (Santoso,2017). Berikut hasil uji

normalitas setelah dilakukan transformasi ke dalam bentuk logaritma

natural (LN).

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas (Histogram) Setelah di Ln

Sumber: Data sekunder diolah

Page 83: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

68

Berdasarkan gambar 4.3, menunjukkan bahwa pola distribusi

tidak menceng (skewness) atau berada di tengah, maka model regresi

sudah memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas (Grafik Normal Plot) Setelah di Ln

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan gambar 4.4, hasil uji grafik normal plot

menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi secara normal,

maka dalam penelitian ini juga menggunakan metode uji non-

Parametic Kolmogorov-Smirnov (K-S). Adapun hasil uji normalitas

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Page 84: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

69

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov) Setelah di Ln

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 97

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .50089136

Most Extreme Differences Absolute .041

Positive .032

Negative -.041

Test Statistic .041

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat

terlihat dari tingkat signifikansi PBV sebesar 0,200 dan nilainya di

atas 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal atau konsisten dengan uji grafik histogram dan

grafik normal P-Plot, maka model regresi dapat digunakan untuk

pengujian berikutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah adanya

korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Untuk

mendeteksi adanya masalah multikolinearitas dalam penelitian ini

Page 85: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

70

dengan menggunakan nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). Regresi yang terbebas dari masalah multikolinearitas

apabila nilai VIF <10 dan nilai Tolerance>0,10, maka data tersebut

tidak ada multikolinearitas. Berikut ini disajikan hasil uji

multikolinearitas pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.255 1.230

DIV .051 .118 .047 .773 1.294

SIZE -.069 .084 -.096 .659 1.517

LNROE .228 .075 .369 .621 1.611

LNDER -.296 .111 -.258 .955 1.047

a. Dependent Variable: LNPBV

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa data dalam

penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas atau tidak terdapat

hubungan antara variabel independen dalam penelitian ini. Hal ini

dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) semua

variabel berada dikisaran 1 hingga 10 yaitu variabel kebijakan

dividen sebesar 1,294, variabel profitabilitas sebesar 1,611, variabel

leverage sebesar 1,047, dan variabel size sebesar 1,517. Selain itu,

nilai Tolerance setiap variabel kurang dari 1 yaitu variabel kebijakan

dividen sebesar 0,773, variabel profitabilitas sebesar 0,621, variabel

leverage sebesar 0,955, dan variabel size sebesar 0,659. Dengan

Page 86: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

71

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

multikolinearitas dalam penelitian ini.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pada gambar 4.5 di

bawah ini merupakan uji heteroskedastisitas menggunakan grafik

scatterplots:

Gambar 4.5

Hasil Uji Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder diolah

Grafik scatterplots di atas menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada

Page 87: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

72

penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi

layak digunakan untuk memprediksi Nilai Perusahaan (PBV)

berdasarkan variabel yang mempengaruhinya (independent) yaitu

Kebijakan Dividen (DIV), Profitabilitas (ROE), Leverage (DER),

dan Size (SIZE).

Analisis dengan grafik memiliki kelemahan yang cukup

signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Oleh karena itu diperlukan uji statistik yang lebih menjamin

keakuratan hasil. Salah satu ujistatistik yaitu uji Glejser. Berikut ini

disajikan hasil uji Glejser pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .880 .756 1.165 .247

DIV .061 .073 .099 .842 .402

SIZE -.032 .051 -.080 -.631 .530

LNROE .019 .046 .053 .405 .687

LNDER -.016 .068 -.025 -.233 .816

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa kebijakan dividen memiliki

nilai signifikansi 0,402. Profitabilitas memiliki nilai signifikansi

Page 88: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

73

0,687. Leverage memiliki nilai signifikansi 0,816. Size memiliki

nilai signifikansi 0,530.

Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa semua variabel

memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 yang artinya tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai absolut residual. Jadi dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menunjukkan hasil yang dapat mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilakukan dengan melihat

nilai Durbin-Watson. Dari hasil pengujian autokorelasi

menggunakan Durbin-Watson statistic, maka didapatkan hasil seperti

yang tertera dalam tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)

Model Summaryb

Model R R Square Durbin-Watson

1 .409a .167 2.178

a. Predictors: (Constant), LNDER, DIV, SIZE,

LNROE

b. Dependent Variable: LNPBV

Sumber: Data sekunder diolah

Dari tabel 4.8 Di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar

2,178. dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah (k=4) dan sampel

Page 89: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

74

sebanyak 97 data perusahaan (n=97), berdasarkan tabel D-W dengan

tingkat signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (du) adalah

1.7560dan (4-du) adalah sebesar 2.2440 dengan demikian nilai du <

DW < 4-du yaitu 1.7560< 2.178< 2.2440 yang menunjukkan bahwa

tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model regresi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini bebas dari

adanya autokorelasi.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model

regresi dalam menerangkan pengaruh variabel independen terhadap

varibel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan variabel

independen kebijakan dividen, profitabilitas, leverage, dan size dengan

variabel dependen nilai perusahaan. Adapun hasil uji koefisien adjusted

R square disajikan dalam tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted )

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

1 .409a .167 .131

a. Predictors: (Constant), LNDER, DIV, SIZE,

LNROE

b. Dependent Variable: LNPBV

Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.9 memperlihatkan Adjusted R Square adalah sebesar

0,131 atau 13,1%. Jadi dapat dikatakan bahwa sebesar 13,1% nilai

Page 90: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

75

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2016 disebabkan oleh kebijakan dividen, profitabilitas, leverage,

dan size. Sedangkan sisanya sebesar 86,9% nilai perusahaan

disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian seperti good corporate governance, struktur modal, dan

corporate social responsibility.

4. Uji Hipotesis

a. Uji t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan

hasil uji statistik t dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.255 1.230 1.833 .070

DIV .051 .118 .047 .430 .668

SIZE -.069 .084 -.096 -.823 .412

LNROE .228 .075 .369 3.057 .003

LNDER -.296 .111 -.258 -2.655 .009

a. Dependent Variable: LNPBV

Sumber: Data sekunder diolah

Page 91: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

76

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat hasil uji

statistik antara variabel independen dengan variabel dependen

sebagai berikut:

Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan

Tabel 4.10 menunjukkan hasil kebijakan dividen (DIV)

memiliki tingkat signifikan sebesar 0,668. Tingkat signifikan

tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak sehingga

dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Adapun nilai beta yang dihasilkan

adalah positif sebesar 0,051.

Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

Tabel 4.10 menunjukkan hasil profitabilitas (ROE)

memiliki tingkat signifikan sebesar 0,003. Tingkat signifikan

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H2 diterima sehingga

dapat dikatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah positif

sebesar 0,228.

Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

Tabel 4.10 menunjukkan hasil leverage (DER) memiliki

tingkat signifikan sebesar 0,009. Tingkat signifikan tersebut

lebih kecil dari 0,05 yang berarti H3 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa leverageberpengaruh terhadap nilai

Page 92: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

77

perusahaan. Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah negatif

sebesar 0,296.

Size tidakberpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

Tabel 4.10 menunjukkan hasil size (SIZE) memiliki tingkat

signifikan sebesar 0,412. Tingkat signifikan tersebut lebih besar

dari 0,05 yang berarti H4 ditolak sehingga dapat dikatakan

bahwa size tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Adapun nilai beta yang dihasilkan adalah negatif sebesar 0,069.

Berdasarkan tabel 4.10, maka diperoleh persamaan regresi

berganda yaitu sebagai berikut:

PBV= 2,255 + 0,051 DIV + 0,228 ROE – 0,296 DER

– 0,0069 SIZE

C. Pembahasan

1. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan hasil hipotesis H1 menunjukkan

bahwa variabel kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Dapat dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai koefisien

beta sebesar 0,051 dengan tingkat signifikansi 0,668. Tingkat signifikan

tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak sehingga dapat

dikatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 93: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

78

Hasil tersebut mendukung teori yang dikemukakan oleh Miller dan

Modigliani dengan irrelevance theory yang berpendapat bahwa kebijakan

dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan (Sembiring dan Rosma,

2010). Meningkatnya nilai dividen tidak selalu diikuti dengan

meningkatnya nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan ditentukan

hanya oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset-aset

perusahaan atau kebijakan investasinya (Mardiyati dan Gatot, 2012).

Perusahaan bisa saja membagikan dividen yang besar ataupun kecil

asalkan dimungkinkan pendapatan yang diperoleh bisa menutup

kekurangan sumber dana eksternal (Nurhayati, 2013).

Tinggi rendahnya kebijakan dividen ternyata tidak dipergunakan

investor dalam mempertimbangkan keputusannya dalam berinvestasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mampu

dijadikan sinyal oleh perusahaan ketika menarik minat investor untuk

menanamkan dana pada saham perusahaan. investor tidak bereaksi ketika

hanya melihat perusahaan dalam pengambilan kebijakan dividen.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Sembiring dan

Rosma (2010), Nurhayati (2013), Mardiyati dan Gatot (2012), dan

Sofyaningsih (2011) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh

antara variabel kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Namun hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian Hauser (2017) dan Nasrum

(2013). Wijaya dan Anas (2010) menyatakan bahwa perusahaan akan

membayar dividen yang besar kepada pemegang saham karena dapat

Page 94: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

79

meningkatkan nilai perusahaan. Menurut teori bird in the hand,

pemegang saham lebih menyukai dividen tinggi dibandingkan dividen

yang akan dibagikan di masa yang akan datang dan capital gain (Mayogi

dan Fidiana, 2016). Menurut Putra dan Putu (2016), para investor lebih

menyukai perusahaan yang membagikan dividen karena adanya

kepastian tentang return atas investasinya. Semakin besar dividen yang

dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham, maka kinerja

perusahaan akan dianggap baik dan perusahaan yang dianggap memiliki

kinerja yang baik akan dianggap menguntungkan, sehingga penilaian

terhadap perusahaan tersebut akan membaik yang dapat tercermin dari

tingkat saham perusahaan. Hal ini berarti dengan membagikan dividen

akan meningkatkan nilai perusahaan.

2. Pengaruh Profitablitas terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan hasil hipotesis H2 menunjukkan

bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dapat dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai koefisien beta sebesar

0,228 dengan tingkat signifikansi 0,003. Tingkat signifikan tersebut

lebih kecil dari 0,05 yang berarti H2 diterima sehingga dapat dikatakan

bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitiandidukung penelitian yang dilakukan oleh Febrianti

(2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

keuntungan bersih yang mampu diperoleh perusahaan pada saat

Page 95: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

80

menjalankan operasinya, maka akan semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham.

Semakin besar dividen yang dibagikan, akan semakin tinggi nilai

perusahaan (Febrianti, 2012). Perusahaan yang memiliki profitabilitas

yang tinggi dikaitkan dengan kemampuan perusahaan tersebut dalam

memanfaatkan sumber daya atau aset yang dimiliki perusahaan untuk

menghasilkan laba, yang nantinya mampu menciptakan nilai perusahaan

yang tinggi dan memaksimumkan kekayaan pemegang sahamnya dan

akan mendapatkan sinyal positif dari pihak luar atau investor (Mayogi

dan Fidiana, 2016). Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang

didapat maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang

tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga

dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham

(Mardiyati dan Gatot, 2012). Respon positif dari investor tersebut akan

meningkatkan harga saham dan selanjutnya akan meningkatkan nilai

perusahaan (Novari dan Putu, 2016).

Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Jariah (2016), Hagiansyah (2015), Anzlina dan Rustam

(2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang

ditunjukkan ROE tidak diikuti oleh peningkatan atau penurunan nilai

perusahaan.

Page 96: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

81

3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan hasil hipotesis H3menunjukkan

bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dapat

dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai koefisien beta sebesar –0,296

dengan tingkat signifikansi0,009. Tingkat signifikan tersebut lebih kecil

dari 0,05 yang berarti H3diterimasehingga dapat dikatakan bahwa

leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga

menunjukkan arah negatif, artinya semakin besar tingkat leverage maka

semakin rendah nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Adenugba dan Ige (2016)

yang menyatakan bahwa leverage merupakan sumber keuangan yang

baik bagi perusahaan, karena memungkinkan perusahaan untuk

melaksanakan proyek jangka panjang dan juga mengurangi pajak yang

harus dibayar oleh perusahaan. Penelitian ini membuktikan bahwa ada

hubungan antara leverage dan nilai perusahaan. Menurut Ghosh dan

Arijit (2008), leverage memiliki dampak terhadap nilai perusahaan

karena jika mengandalkan utang, maka akan meningkatkan konflik

kepentingan antara pemegang saham dan kreditor yang akan berpengaruh

negatif terhadap penilaian masa depan.

Namun, hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Novari dan Putu (2016) yang menunjukkan bahwa perusahaan dalam

mendanai aktivanya cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal

dari laba ditahan dan modal saham dari pada menggunakan hutang.

Page 97: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

82

Kecukupan dana yang dimiliki perusahaan untuk membiayai aktivanya

yang diperoleh dari modal sendiri membuat perusahaan mengurangi

proporsi hutangnya. Penggunaan hutang yang berlebihan akan

mengurangi manfaat yang diterima atas penggunaan hutang karena

manfaat yang diterima tidak sebanding dengan biaya yang ditimbulkan,

sehingga proporsi hutang yang rendah dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Peningkatan nilai ini dikaitkan dengan harga saham, dimana

penurunan hutang akan dianggap menurunkan harga saham. Pada

dasarnya, tidak terdapat tingkat leverage yang ditargetkan oleh

perusahaan. Masing-masing perusahaan menentukan tingkat leverage-

nya berdasarkan kebutuhan finansialnya. Jika perusahaan menggunakan

hutang dalam jumlah sedikit berarti kebutuhan dana eksternalnya rendah

dikarenakan sumber dana internal yang dimilikinya sudah cukup tinggi

(Febrianti, 2012).

4. Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan hasil hipotesis H4 menunjukkan

bahwa variabel size tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dapat

dilihat dari tabel 4.10 menunjukkan nilai koefisien beta sebesar -0,069

dengan tingkat signifikansi 0,412. Tingkat signifikan tersebut lebih besar

dari 0,05 yang berarti H4 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa

sizetidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Firdausya dan Fifi (2013), Hagiansyah (2015), Dewi dan Ary (2013)

Page 98: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

83

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan bahwa

perusahaan dengan skala yang besar akan lebih mudah memperoleh

hutang terkait dengan tingkat kepercayaan kreditor kepada perusahaan-

perusahaan besar. Menurut Safitri dan Suwitho (2015), pada perusahaan

yang berukuran besar, manajer akan berusaha memaksimalkan

kemampuannya dalam mengelola perusahaan untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang

besar juga dapat memberikan keuntungan yang optimal. Ukuran

perusahaan dapat dilihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total

aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan

persediaan belum tentu dapat membayar dividen (laba ditahan), karena

aset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Hal ini menunjukkan

bahwa investor menganggap informasi ukuran perusahaan tidak cukup

informative sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Selain itu, size

perusahaan tidak terlalu diperhatikan karena investor lebih tertarik untuk

melihat variabel-variabel lain yang langsung berkaitan dengan laba atau

keuntungan suatu perusahaan.

Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Novari dan Putu (2016)

tidak mendukung hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil

positif memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan yang tinggi

menyebabkan nilai perusahaan yang tinggi pula. Hal ini disebabkan

Page 99: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

84

karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih

stabil. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham

perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar

terhadap perusahaan besar. Ekspektasi investor berupa perolehan dividen

dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan

akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal.

Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki

“nilai” yang lebih besar. Menurut Putra dan Putu (2016), perusahaan

yang tergolong memiliki ukuran perusahaan yang besar memiliki

kemudahan untuk memasuki pasar modal, sehingga memudahkan

perusahaan untuk mendapat tambahan dana untuk melakukan operasi

perusahaan. Investor akan mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam

menanamkan modal, karena perusahaan yang besar dianggap telah

berkembang dan memiliki kinerja yang baik.

Page 100: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kebijakan Dividen,

Profitabilitas, Leverage, dan Size terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.

Sampel penelitian ini berjumlah 108 data perusahaan dan analisis dilakukan

menggunakan uji regresi berganda.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Hasil ini

didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh, Nurhayati (2013),

Mardiyati dan Gatot (2012), Sembiring dan Rosma (2010).

2. Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Hasil ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Febrianti (2012), Mayogi dan Fidiana

(2016), Mardiyati dan Gatot (2012).

3. Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Hasil ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Ghosh dan Arijit (2008), Adenugba dan Ige

(2016).

4. Sizei tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Hasil ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Hargiansyah (2015), Dewi dan Ary (2013).

Page 101: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

86

B. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Pada penelitian ini, masing-masing variabel hanya diukur menggunakan

satu proksi. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya sebaiknya

menggunakan lebih banyak proksi yang dapat digunakan.

2. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2014-2016 dengan ukuran sampel

111 data perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya perlu

memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi

penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan

kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang

sebenarnya.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek lain, tidak hanya pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, tetapi juga industry dari

sector lainnya atau berasal dari semua jenis perusahaan publik atau dapat

juga membandingkan antar jenis perusahaan publik mengenai kebijakan

perusahaan tersebut dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

Page 102: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

87

DAFTAR PUSTAKA

Adenugba, Adesoji Adetunji, Abayomi Akinyemi Ige, dan Olalekan Rasheed

Kesinro, “Financial Leverage and Firms Value: A Study of Selected Firms in

Nigeria”, European Journal of Research and Reflection in Management

Sciences, Vo. 3, No. 1, 2016.

Ahmad, Afridian Wirahadi dan Yossi Septriani, “Konflik Keagenan: Tinjauan

Teoritis dan Cara Menguranginya”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol.

3, No. 2, 2008.

Anonim, “2013, Krisis Moneter: Kenapa Indonesia (selalu) Lebih Parah?”,

http://m.kompasiana.com/telomania/krisis-moneter-kenapa-indonesia-selalu-

lebih-parah_55203dfd8133110d739de1b1 (diakses pada 22 Februari 2017).

Anzlina, Corry Winda dan Rustam, “Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas,

Aktifitas, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real

Estate dan Property di BEI Tahun 2006-2008”, Jurnal Ekonom, Vol. 16,

No.1, 2013.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Housen, “Dasar-Dasar Manejemen Keuangan”,

Buku 1 Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta, 2010.

Cheng, Ming-Chang Cheng and Zuwei-Ching Tzeng, “The Effect of Leverage on

Firm Value and How The Firm Financial Quality Influence on This Effect”,

World Journal of Management, Vol. 3, No. 2, p. 30-53, 2011.

Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan, “Kepemilikan Manajerial : Kebijakan

Hutang, Kinerja, dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Vol. 9, No. 1, hal. 1-8, 2007.

Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya, “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas,

dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan”, E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, Vol. 4, No. 2, hal. 358-372, 2013.

Febrianti, Meiriska, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada

Industri Pertambangan di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Bisnis dan

Akuntansi, Vol. 14, No. 2, STIE Trisakti, 2012.

Firdausya, Zanera Saroh, Fiffi Swandari, dan Widyar Effendi, “Pengaruh Mekanisme

Good Corporate Governance (GCG) Pada Nilai Perusahaan”, Jurnal

Wawasan Manajemen, Vol. 1, No. 3, 2013.

Fosu, Samuel, Albert Danso, dkk , “Information Asymmetry, Leverage and Firm

Value: Do Crisis and Growth Matter?”, International Review of Financial

Analysis, 2016.

Page 103: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

88

Ghosh, Saurabh dan Arijit Ghosh, “Do Leverage, Dividend Policy, and Profitability

Influence Future Value of Firm?”, 2008, www.ssrn.com.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23”

Edisi Delapan, Semarang, 2016.

Giriati, “Free Cash Flow, Dividend Policy, Investment Opportunity Set,

Opportunistic Behavior, and Firm’s Value (A Study About Agency Theory)”,

Procedia Social and Behavioral Science 219, p.248-254, 2016.

Hardiningsih, Pancawati, “Determinan Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007”, JAI, Vol. 5, No. 2,

2009.

Hargiansyah, Rifqi Faisal, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan”, Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2015.

Hauser, Richard dan John H Thornton Jr, “Dividend Policy and Corporate

Valuation”, Managerial Finance, Vol. 43, Issue 6, 2017.

Hermuningsih, Sri, “Pengaruh Profitabilitas, Size terhadap Nilai Perusahaan dengan

Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 16,

No. 2, hal. 232-242, 2012.

Husnan, Suad. “Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Panjang)”, BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2000.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis” Edisi

Pertama, BPFE , Yogyakarta, 2002.

Jariah, Ainun, “Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Pengaruhnya terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur di Indonesia Melalui Kebijakan Dividend”, Riset

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2, 2016.

Jensen, Michael and William Meckling, “Theory of The Firm:Managerial Behavior,

Agency Cost, and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics 3,

p. 305-360, 1976.

Jusuf, Alh-Haryono, “Dasar-Dasar Akuntansi”, Jilid 2 Edisi 7, STIE YKPN,

Yogyakarta, 2014.

Kamaludin dan Rini Indriani, “Manajemen Keuangan: Konsep Dasar dan

Penerapannya”, CV. Mandar Maju, Bandung, 2012.

Kasmir, “Analisa Laporan Keuangan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.

Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, Rajawali Pers, Jakarta, 2009.

Page 104: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

89

Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto, “Analisis Regresi: Dasar dan

Penerapannya”, PT. Kencana, Jakarta, 2016.

Kweon, J. Arthur. “Manajemen Keuangan”, Edisi 10, PT. Macanan Jaya Cemerlang,

Jakarta, 2008.

Mai, Muhammad Umar, “Keputusan Struktur Modal, Tingkat Produktivitas, dan

Profitabilitas Serta Nilai Perusahaan (Kajian Atas Perspektif Teori Dasar

Struktur Modal) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2012” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12, No. 1, 2013.

Mardiyati, Umi, Gatot Nazir Ahmad, dkk, “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan

Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010”, Jurnal Riset

Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No. 1, 2012.

Mayogi, Dien Gusti dan Fidiana, “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan

Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, Vol. 5, No. 1, 2016.

Munawaroh, Aisyatul dan Maswar Patuh Priyadi, “Pengaruh Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel

Moderating”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 4, 2014.

Nasrum, Muhammad, “The Influence of Ownership Structure, Corporate

Governance, Investment Decision, Financial Decision, and Dividend Policy

on the Firm Manufacturing Companies Listed on The Indonesian Stock

Exchange”, Journal Managerial, Vol. 1, No. 1, 2013.

Nurhayati, Mafizatun, “Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Pengaruhnya

terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa”, Jurnal

Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 2, 2013.

Novari, Putu Mikhy dan Putu Vivi Lestari, ”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Properti dan Real

Estate”, E-Jurnal Manajemen, Vol. 5, No. 9, Universitas Udayana, Bali,

2016.

Prasetyorini, Bhekti Fitri, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning

Ratio, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Ilmu Manajemen,

Vol. 1, No. 1, 2013.

Priyatno, Duwi dan Dharna A., “Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan

SPSS”, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2013.

Putra, AA Ngurah Dharma Adi dan Putu Vivi Lestari, “Pengaruh Kebijakan Dividen,

Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”,

Page 105: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

90

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 7, Hal. 4044-4070, Universitas

Udayana, 2016.

Rakhimsyah, Leli Amnah dan Barbara Gunawan, “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga terhadap

Nilai Perusahaan”, Jurnal Investasi, Vol. 7 No. 1, 2011.

Rumandor, Regina, Maryam Mangantar, dan Jacky S.B Sumarauw, “Pengaruh

Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Resiko Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan pada Sub Sektor Plastik dan Pengemasan di BEI”, Jurnal EMBA,

Vol. 3, No. 3, 2015.

Safitri, Hazlina dan Suwitho, “Pengaruh Size, Growth dengan Kebijakan Dividen

sebagai Variabel Moderating terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen, Vol. 4, No. 6, 2015.

Sembiring, Etti Emita dan Rosma Pakpahan, “Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap

Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia”, Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi, Vol. 2,

No. 1, Hal. 47-56, Politeknik Negeri Bandung, 2010.

Senata, Maggee, “Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan yang

Tercatat pada Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil, Vol. 06, No.1, STIE Mikroskil Medan, 2016.

Sugiarto, Melanie, “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen terhadap

Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening”,

Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 3, No. 1, 2011.

Suharli, Michell, “Studi Empiris terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan terhadap Perusahaan Go Public di Indonesia”, Jurnal MAKSI,

Vol. 6, No. 1, Hal. 23-41, 2006.

Suliyanto, “Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS”, CV. Andi

Offset. Yogyakarta, 2011.

Sobirin, Ahmad, “Budaya Organisasi”, UUP STIM YKPN, Yogyakarta, 2007.

Sofyaningsih, Sri dan Pancawati Hardiningsih, “Struktur Kepemilikan, Kebijakan

Dividen, Kebijakan Utang, dan Nilai Perusahaan”, Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Vol. 3, No. 1, 2011.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, “Manajemen Keuangan”, Edisi 9 Jilid 1,

Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.

Wijaya, Lihan Rini Puspo dan Anas Wibawa, “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan”,

Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.

Page 106: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

91

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 107: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

92

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL

Page 108: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

93

Daftar Nama Perusahaan

No. Kode Nama Perusahaan

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.

2 AGRS Bank Agris Tbk.

3 BABP Bank MNC Internasional Tbk.

4 BACA Bank Capital Indonesia Tbk.

5 BBCA Bank Central Asia Tbk.

6 BBKP Bank Bukopin Tbk.

7 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.

8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

9 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

12 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk.

13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.

14 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.

15 BINA Bank Ina Perdana Tbk.

16 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jabar Tbk.

17 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk.

18 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk.

19 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk.

20 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.

21 BNBA Bank Bumi Artha Tbk.

22 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.

23 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk.

24 BNLI Bank Permata Tbk.

25 BSIM Bank Sinarmas Tbk.

26 BSWD Bank of India Indonesia Tbk.

27 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

28 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk.

29 MCOR Bank China Construction Bank Tbk.

30 MEGA Bank Mega Tbk.

31 NAGA Bank Mitra Niaga Tbk.

32 NISP Bank OCBC NISP Tbk.

33 NOBU Bank National Nobu Tbk.

34 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.

35 PNBS Bank Banin Dubai Syari’ah Tbk.

36 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk.

Page 109: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

94

Kebijakan Dividen 2014

NO. KODE TAHUN KEBIJAKAN DIVIDEN

1 AGRO 2014 1

2 AGRS 2014 0

3 BABP 2014 0

4 BACA 2014 0

5 BBCA 2014 1

6 BBKP 2014 1

7 BBMD 2014 1

8 BBNI 2014 1

9 BBNP 2014 1

10 BBRI 2014 1

11 BBTN 2014 1

12 BCIC 2014 0

13 BDMN 2014 1

14 BEKS 2014 0

15 BINA 2014 0

16 BJBR 2014 1

17 BJTM 2014 1

18 BKSW 2014 0

19 BMAS 2014 1

20 BMRI 2014 1

21 BNBA 2014 1

22 BNGA 2014 0

23 BNII 2014 0

24 BNLI 2014 1

25 BSIM 2014 0

26 BSWD 2014 0

27 BTPN 2014 0

28 BVIC 2014 1

29 MCOR 2014 0

30 MEGA 2014 0

31 NAGA 2014 0

32 NISP 2014 0

33 NOBU 2014 0

34 PNBN 2014 1

35 PNBS 2014 0

36 SDRA 2014 0

Page 110: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

95

Kebijakan Dividen 2015

NO. KODE TAHUN KEBIJAKAN DIVIDEN

1 AGRO 2015 1

2 AGRS 2015 0

3 BABP 2015 0

4 BACA 2015 0

5 BBCA 2015 1

6 BBKP 2015 1

7 BBMD 2015 1

8 BBNI 2015 1

9 BBNP 2015 1

10 BBRI 2015 1

11 BBTN 2015 1

12 BCIC 2015 0

13 BDMN 2015 1

14 BEKS 2015 0

15 BINA 2015 0

16 BJBR 2015 1

17 BJTM 2015 1

18 BKSW 2015 0

19 BMAS 2015 1

20 BMRI 2015 1

21 BNBA 2015 1

22 BNGA 2015 0

23 BNII 2015 0

24 BNLI 2015 1

25 BSIM 2015 0

26 BSWD 2015 0

27 BTPN 2015 0

28 BVIC 2015 0

29 MCOR 2015 0

30 MEGA 2015 1

31 NAGA 2015 0

32 NISP 2015 0

33 NOBU 2015 0

34 PNBN 2015 0

35 PNBS 2015 0

36 SDRA 2015 1

Page 111: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

96

Kebijakan Dividen 2016

NO. KODE TAHUN KEBIJAKAN DIVIDEN

1 AGRO 2016 1

2 AGRS 2016 0

3 BABP 2016 0

4 BACA 2016 0

5 BBCA 2016 1

6 BBKP 2016 1

7 BBMD 2016 1

8 BBNI 2016 1

9 BBNP 2016 1

10 BBRI 2016 1

11 BBTN 2016 1

12 BCIC 2016 0

13 BDMN 2016 1

14 BEKS 2016 0

15 BINA 2016 0

16 BJBR 2016 1

17 BJTM 2016 1

18 BKSW 2016 0

19 BMAS 2016 0

20 BMRI 2016 1

21 BNBA 2016 1

22 BNGA 2016 0

23 BNII 2016 0

24 BNLI 2016 0

25 BSIM 2016 0

26 BSWD 2016 0

27 BTPN 2016 0

28 BVIC 2016 0

29 MCOR 2016 0

30 MEGA 2016 1

31 NAGA 2016 0

32 NISP 2016 0

33 NOBU 2016 0

34 PNBN 2016 0

35 PNBS 2016 0

36 SDRA 2016 1

Page 112: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

97

Profitabilitas 2014

NO. KODE TAHUN EAT TOTAL EKUITAS ROE

1 AGRO 2014 Rp 62,001,106.00 Rp 904,021,593.00 0.068584

2 AGRS 2014 Rp 4,591.00 Rp 472,677.00 0.009713

3 BABP 2014 Rp (54,550.00) Rp 1,234,569.00 -0.04419

4 BACA 2014 Rp 74,530.00 Rp 974,193.00 0.076504

5 BBCA 2014 Rp 16,511,670.00 Rp 77,920,617.00 0.211904

6 BBKP 2014 Rp 726,808.00 Rp 6,821,480.00 0.106547

7 BBMD 2014 Rp 237,030,507,000.00 Rp 2,130,820,959,344.00 0.111239

8 BBNI 2014 Rp 10,829,379.00 Rp 61,021,308.00 0.177469

9 BBNP 2014 Rp 96,532,495.00 Rp 1,138,101,488.00 0.084819

10 BBRI 2014 Rp 24,253,845.00 Rp 97,737,429.00 0.248153

11 BBTN 2014 Rp 1,115,592.00 Rp 12,206,406.00 0.091394

12 BCIC 2014 Rp (662,006.00) Rp 1,019,618.00 -0.64927

13 BDMN 2014 Rp 2,682,662.00 Rp 33,017,524.00 0.08125

14 BEKS 2014 Rp (119,173.00) Rp 636,146.00 -0.18734

15 BINA 2014 Rp 15,342.00 Rp 302,831.00 0.050662

16 BJBR 2014 Rp 1,120,035.00 Rp 7,083,607.00 0.158116

17 BJTM 2014 Rp 939,084.00 Rp 6,043,635.00 0.155384

18 BKSW 2014 Rp 120,837.00 Rp 2,280,924.00 0.052977

19 BMAS 2014 Rp 24,790,989.00 Rp 646,125,960.00 0.038369

20 BMRI 2014 Rp 20,654,783.00 Rp 104,844,562.00 0.197004

21 BNBA 2014 Rp 51,827,836,329.00 Rp 602,139,607,690.00 0.086073

22 BNGA 2014 Rp 2,343,840.00 Rp 28,447,694.00 0.082391

23 BNII 2014 Rp 712,328.00 Rp 14,650,051.00 0.048623

24 BNLI 2014 Rp 1,586,971.00 Rp 17,094,536.00 0.092835

25 BSIM 2014 Rp 154,932.00 Rp 3,160,482.00 0.049022

26 BSWD 2014 Rp 106,167,729,998.00 Rp 560,587,547,047.00 0.189387

27 BTPN 2014 Rp 1,869,031.00 Rp 12,060,534.00 0.154971

28 BVIC 2014 Rp 105,699,344.00 Rp 1,759,828,875.00 0.060062

29 MCOR 2014 Rp 52,876.00 Rp 1,220,139.00 0.043336

30 MEGA 2014 Rp 599,238.00 Rp 6,956,675.00 0.086139

31 NAGA 2014 Rp 6,207,647,642.00 Rp 183,950,271,246.00 0.033746

32 NISP 2014 Rp 1,332,182.00 Rp 14,907,176.00 0.089365

33 NOBU 2014 Rp 15,562.00 Rp 1,169,424.00 0.013307

34 PNBN 2014 Rp 2,582,627.00 Rp 23,228,703.00 0.111183

35 PNBS 2014 Rp 70,938,895.00 Rp 1,072,794,674.00 0.066125

36 SDRA 2014 Rp 138,073.00 Rp 3,904,265.00 0.035365

Page 113: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

98

Profitabilitas 2015

NO. KODE TAHUN EAT TOTAL EKUITAS ROE

1 AGRO 2015 Rp 80,491,880.00 Rp 1,352,412,425.00 0.059517

2 AGRS 2015 Rp 3,905.00 Rp 567,097.00 0.006886

3 BABP 2015 Rp 8,178.00 Rp 1,708,204.00 0.004787

4 BACA 2015 Rp 90,823.00 Rp 1,053,416.00 0.086218

5 BBCA 2015 Rp 18,035,768.00 Rp 89,624,940.00 0.201236

6 BBKP 2015 Rp 964,307.00 Rp 7,535,179.00 0.127974

7 BBMD 2015 Rp 240,771,963,945.00 Rp 2,263,834,427,402.00 0.106356

8 BBNI 2015 Rp 9,140,532.00 Rp 78,438,222.00 0.116532

9 BBNP 2015 Rp 66,866,856.00 Rp 1,195,492,670.00 0.055932

10 BBRI 2015 Rp 25,410,788.00 Rp 113,127,179.00 0.224621

11 BBTN 2015 Rp 1,850,907.00 Rp 13,860,107.00 0.133542

12 BCIC 2015 Rp (676,010.00) Rp 998,153.00 -0.67726

13 BDMN 2015 Rp 2,469,157.00 Rp 34,214,849.00 0.072166

14 BEKS 2015 Rp (331,159.00) Rp 310,670.00 -1.06595

15 BINA 2015 Rp 16,877.00 Rp 319,432.00 0.052834

16 BJBR 2015 Rp 1,380,964.00 Rp 7,757,218.00 0.178023

17 BJTM 2015 Rp 88,503.00 Rp 6,295,461.00 0.140499

18 BKSW 2015 Rp 156,046.00 Rp 2,424,184.00 0.064371

19 BMAS 2015 Rp 40,189,822.00 Rp 848,006,715.00 0.047393

20 BMRI 2015 Rp 21,152,398.00 Rp 119,491,841.00 0.17702

21 BNBA 2015 Rp 56,950,417,920.00 Rp 1,233,868,290,690.00 0.046156

22 BNGA 2015 Rp 427,885.00 Rp 28,679,387.00 0.01492

23 BNII 2015 Rp 1,143,562.00 Rp 15,743,268.00 0.072638

24 BNLI 2015 Rp 247,112.00 Rp 18,812,844.00 0.013135

25 BSIM 2015 Rp 185,153.00 Rp 3,669,611.00 0.050456

26 BSWD 2015 Rp (44,668,043,495.00) Rp 1,114,888,052,692.00 -0.04007

27 BTPN 2015 Rp 1,752,609.00 Rp 13,923,859.00 0.125871

28 BVIC 2015 Rp 94,073,216.00 Rp 2,113,690,246.00 0.044507

29 MCOR 2015 Rp 67,378.00 Rp 1,413,732.00 0.04766

30 MEGA 2015 Rp 1,052,771.00 Rp 11,517,195.00 0.091409

31 NAGA 2015 Rp 11,099,275,250.00 Rp 214,112,396,095.00 0.051839

32 NISP 2015 Rp 1,500,835.00 Rp 16,411,347.00 0.091451

33 NOBU 2015 Rp 18,206.00 Rp 1,189,658.00 0.015304

34 PNBN 2015 Rp 1,567,845.00 Rp 30,806,209.00 0.050894

35 PNBS 2015 Rp 53,578,381.00 Rp 1,155,490,602.00 0.046369

36 SDRA 2015 Rp 265,230.00 Rp 4,135,931.00 0.064128

Page 114: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

99

Profitabilitas 2016

NO. KODE TAHUN EAT TOTAL EKUITAS ROE

1 AGRO 2016 Rp 103,003,152.00 Rp 1,936,251,540.00 0.053197

2 AGRS 2016 Rp 3,389.00 Rp 572,506.00 0.00592

3 BABP 2016 Rp 9,349.00 Rp 1,860,405.00 0.005025

4 BACA 2016 Rp 93,457.00 Rp 1,315,040.00 0.071068

5 BBCA 2016 Rp 20,632,281.00 Rp 112,715,059.00 0.183048

6 BBKP 2016 Rp 1,090,635.00 Rp 9,537,932.00 0.114347

7 BBMD 2016 Rp 179,261,192,508.00 Rp 2,681,773,809,235.00 0.066844

8 BBNI 2016 Rp 11,410,196.00 Rp 89,254,000.00 0.12784

9 BBNP 2016 Rp 8,108,625.00 Rp 1,197,509,790.00 0.006771

10 BBRI 2016 Rp 26,227,991.00 Rp 146,812,590.00 0.178649

11 BBTN 2016 Rp 2,618,905.00 Rp 19,130,536.00 0.136897

12 BCIC 2016 Rp (718,722.00) Rp 1,353,263.00 -0.5311

13 BDMN 2016 Rp 2,792,722.00 Rp 36,377,972.00 0.07677

14 BEKS 2016 Rp (405,123.00) Rp 864,578.00 -0.46858

15 BINA 2016 Rp 18,236.00 Rp 482,705.00 0.037779

16 BJBR 2016 Rp 1,153,225.00 Rp 9,674,228.00 0.119206

17 BJTM 2016 Rp 1,028,216.00 Rp 7,209,572.00 0.142618

18 BKSW 2016 Rp (650,333.00) Rp 3,477,929.00 -0.18699

19 BMAS 2016 Rp 68,157,510.00 Rp 1,111,612,136.00 0.061314

20 BMRI 2016 Rp 14,650,163.00 Rp 153,369,723.00 0.095522

21 BNBA 2016 Rp 78,759,737,169.00 Rp 1,296,667,409,954.00 0.06074

22 BNGA 2016 Rp 2,081,717.00 Rp 34,207,622.00 0.060855

23 BNII 2016 Rp 1,967,276.00 Rp 19,272,606.00 0.102076

24 BNLI 2016 Rp (6,483,084.00) Rp 19,289,606.00 -0.33609

25 BSIM 2016 Rp 370,651.00 Rp 4,475,322.00 0.082821

26 BSWD 2016 Rp (505,002,023,048.00) Rp 1,108,216,006,380.00 -0.45569

27 BTPN 2016 Rp 1,875,846.00 Rp 16,312,428.00 0.114995

28 BVIC 2016 Rp 100,360,474.00 Rp 2,626,270,697.00 0.038214

29 MCOR 2016 Rp 22,178.00 Rp 2,396,184.00 0.009256

30 MEGA 2016 Rp 1,158,000.00 Rp 12,265,681.00 0.09441

31 NAGA 2016 Rp 12,142.00 Rp 233,759.00 0.051942

32 NISP 2016 Rp 1,789,900.00 Rp 19,506,576.00 0.091759

33 NOBU 2016 Rp 30,312.00 Rp 1,331,757.00 0.022761

34 PNBN 2016 Rp 2,518,048.00 Rp 34,200,800.00 0.073625

35 PNBS 2016 Rp 19,540,914.00 Rp 1,187,940,719.00 0.016449

36 SDRA 2016 Rp 309,816.00 Rp 4,411,890.00 0.070223

Page 115: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

100

Leverage 2014

NO. KODE TAHUN TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS DER

1 AGRO 2014 Rp 5,481,169,891.00 Rp 904,021,593.00 6.063096

2 AGRS 2014 Rp 3,638,359.00 Rp 472,677.00 7.697347

3 BABP 2014 Rp 8,195,695.00 Rp 1,234,569.00 6.638507

4 BACA 2014 Rp 8,277,583.00 Rp 974,193.00 8.496862

5 BBCA 2014 Rp 472,550,777.00 Rp 77,920,617.00 6.064515

6 BBKP 2014 Rp 72,229,788.00 Rp 6,821,480.00 10.58858

7 BBMD 2014 Rp6,541,262,749,838.00 Rp 2,130,820,959,344.00 3.069832

8 BBNI 2014 Rp 341,148,654.00 Rp 61,021,308.00 5.590648

9 BBNP 2014 Rp 8,330,772,000.00 Rp 1,138,101,488.00 7.319885

10 BBRI 2014 Rp 704,217,592.00 Rp 97,737,429.00 7.205199

11 BBTN 2014 Rp 132,369,555.00 Rp 12,206,406.00 10.84427

12 BCIC 2014 Rp 11,662,403.00 Rp 1,019,618.00 11.43801

13 BDMN 2014 Rp 162,691,069.00 Rp 33,017,524.00 4.927416

14 BEKS 2014 Rp 8,407,900.00 Rp 636,146.00 13.21693

15 BINA 2014 Rp 1,648,756.00 Rp 302,831.00 5.444476

16 BJBR 2014 Rp 63,884,725.00 Rp 7,083,607.00 9.018672

17 BJTM 2014 Rp 31,954,411.00 Rp 6,043,635.00 5.287283

18 BKSW 2014 Rp 18,558,094.00 Rp 2,280,924.00 8.136218

19 BMAS 2014 Rp 4,182,449,471.00 Rp 646,125,960.00 6.473118

20 BMRI 2014 Rp 697,019,624.00 Rp 104,844,562.00 6.648124

21 BNBA 2014 Rp4,553,283,036,909.00 Rp 602,139,607,690.00 7.561839

22 BNGA 2014 Rp 204,714,729.00 Rp 28,447,694.00 7.19618

23 BNII 2014 Rp 128,668,415.00 Rp 14,650,051.00 8.782796

24 BNLI 2014 Rp 168,255,325.00 Rp 17,094,536.00 9.842638

25 BSIM 2014 Rp 18,099,067.00 Rp 3,160,482.00 5.726679

26 BSWD 2014 Rp4,638,597,071,582.00 Rp 560,587,547,047.00 8.274527

27 BTPN 2014 Rp 60,749,900.00 Rp 12,060,534.00 5.037082

28 BVIC 2014 Rp 18,434,623,095.00 Rp 1,759,828,875.00 10.47524

29 MCOR 2014 Rp 8,549,452.00 Rp 1,220,139.00 7.006949

30 MEGA 2014 Rp 59,691,216.00 Rp 6,956,675.00 8.580423

31 NAGA 2014 Rp1,708,411,877,891.00 Rp 183,950,271,246.00 9.287357

32 NISP 2014 Rp 88,216,003.00 Rp 14,907,176.00 5.917687

33 NOBU 2014 Rp 4,598,166.00 Rp 1,169,424.00 3.931992

34 PNBN 2014 Rp 149,352,964.00 Rp 23,228,703.00 6.429673

35 PNBS 2014 Rp 891,746,374.00 Rp 1,072,794,674.00 0.831237

36 SDRA 2014 Rp 12,528,511.00 Rp 3,904,265.00 3.208929

Page 116: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

101

Leverage 2015

NO. KODE TAHUN TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS DER

1 AGRO 2015 Rp 7,012,090,138.00 Rp 1,352,412,425.00 5.184876

2 AGRS 2015 Rp 3,650,271.00 Rp 567,097.00 6.436767

3 BABP 2015 Rp 10,428,800.00 Rp 1,708,204.00 6.105126

4 BACA 2015 Rp 11,105,781.00 Rp 1,053,416.00 10.54264

5 BBCA 2015 Rp 501,945,424.00 Rp 89,624,940.00 5.600511

6 BBKP 2015 Rp 86,831,323.00 Rp 7,535,179.00 11.52346

7 BBMD 2015 Rp7,145,762,532,130.00 Rp 2,263,834,427,402.00 3.156486

8 BBNI 2015 Rp 412,727,677.00 Rp 78,438,222.00 5.261818

9 BBNP 2015 Rp 7,417,621,089.00 Rp 1,195,492,670.00 6.204656

10 BBRI 2015 Rp 765,299,133.00 Rp 113,127,179.00 6.764945

11 BBTN 2015 Rp 157,947,845.00 Rp 13,860,107.00 11.39586

12 BCIC 2015 Rp 12,185,350.00 Rp 998,153.00 12.2079

13 BDMN 2015 Rp 153,842,563.00 Rp 34,214,849.00 4.496368

14 BEKS 2015 Rp 5,656,516.00 Rp 310,670.00 18.20747

15 BINA 2015 Rp 1,762,091.00 Rp 319,432.00 5.516326

16 BJBR 2015 Rp 76,068,471.00 Rp 7,757,218.00 9.806154

17 BJTM 2015 Rp 36,508,170.00 Rp 6,295,461.00 5.799126

18 BKSW 2015 Rp 23,333,465.00 Rp 2,424,184.00 9.625286

19 BMAS 2015 Rp 4,495,929,673.00 Rp 848,006,715.00 5.301762

20 BMRI 2015 Rp 736,198,705.00 Rp 119,491,841.00 6.161079

21 BNBA 2015 Rp5,333,398,527,251.00 Rp 1,233,868,290,690.00 4.322502

22 BNGA 2015 Rp 210,169,865.00 Rp 28,679,387.00 7.328255

23 BNII 2015 Rp 141,875,745.00 Rp 15,743,268.00 9.011836

24 BNLI 2015 Rp 163,876,507.00 Rp 18,812,844.00 8.710884

25 BSIM 2015 Rp 24,199,077.00 Rp 3,669,611.00 6.594453

26 BSWD 2015 Rp4,972,594,728,047.00 Rp 1,114,888,052,692.00 4.460174

27 BTPN 2015 Rp 64,053,233.00 Rp 13,923,859.00 4.60025

28 BVIC 2015 Rp 20,031,589,825.00 Rp 2,113,690,246.00 9.47707

29 MCOR 2015 Rp 8,675,389.00 Rp 1,413,732.00 6.136516

30 MEGA 2015 Rp 56,707,975.00 Rp 11,517,195.00 4.923766

31 NAGA 2015 Rp1,824,092,842,715.00 Rp 214,112,396,095.00 8.519324

32 NISP 2015 Rp 104,069,055.00 Rp 16,411,347.00 6.341287

33 NOBU 2015 Rp 5,513,719.00 Rp 1,189,658.00 4.634709

34 PNBN 2015 Rp 152,314,331.00 Rp 30,806,209.00 4.944274

35 PNBS 2015 Rp 841,347,824.00 Rp 1,155,490,602.00 0.72813

36 SDRA 2015 Rp 15,883,592.00 Rp 4,135,931.00 3.840391

Page 117: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

102

Leverage 2016

NO. KODE TAHUN TOTAL LIABILITAS TOTAL EKUITAS DER

1 AGRO 2016 Rp 9,441,709,181.00 Rp 1,936,251,540.00 4.876282

2 AGRS 2016 Rp 3,487,444.00 Rp 572,506.00 6.091541

3 BABP 2016 Rp 11,197,144.00 Rp 1,860,405.00 6.018659

4 BACA 2016 Rp 12,892,374.00 Rp 1,315,040.00 9.803788

5 BBCA 2016 Rp 560,556,687.00 Rp 112,715,059.00 4.973219

6 BBKP 2016 Rp 95,868,070.00 Rp 9,537,932.00 10.05124

7 BBMD 2016 Rp7,906,177,017,706.00 Rp 2,681,773,809,235.00 2.948115

8 BBNI 2016 Rp 492,701,125.00 Rp 89,254,000.00 5.520213

9 BBNP 2016 Rp 6,508,272,623.00 Rp 1,197,509,790.00 5.434839

10 BBRI 2016 Rp 856,831,836.00 Rp 146,812,590.00 5.836229

11 BBTN 2016 Rp 195,037,943.00 Rp 19,130,536.00 10.19511

12 BCIC 2016 Rp 14,712,040.00 Rp 1,353,263.00 10.87153

13 BDMN 2016 Rp 137,708,758.00 Rp 36,377,972.00 3.785498

14 BEKS 2016 Rp 4,386,820.00 Rp 864,578.00 5.073944

15 BINA 2016 Rp 1,876,384.00 Rp 482,705.00 3.887227

16 BJBR 2016 Rp 87,019,826.00 Rp 9,674,228.00 8.995015

17 BJTM 2016 Rp 35,823,378.00 Rp 7,209,572.00 4.968863

18 BKSW 2016 Rp 20,894,773.00 Rp 3,477,929.00 6.00782

19 BMAS 2016 Rp 4,369,906,804.00 Rp 1,111,612,136.00 3.931143

20 BMRI 2016 Rp 824,559,898.00 Rp 153,369,723.00 5.376289

21 BNBA 2016 Rp5,824,505,922,990.00 Rp 1,296,667,409,954.00 4.491904

22 BNGA 2016 Rp 207,364,106.00 Rp 34,207,622.00 6.061927

23 BNII 2016 Rp 147,406,296.00 Rp 19,272,606.00 7.648488

24 BNLI 2016 Rp 146,237,906.00 Rp 19,289,606.00 7.581176

25 BSIM 2016 Rp 26,717,304.00 Rp 4,475,322.00 5.969918

26 BSWD 2016 Rp3,197,857,543,519.00 Rp 1,108,216,006,380.00 2.88559

27 BTPN 2016 Rp 70,651,925.00 Rp 16,312,428.00 4.331172

28 BVIC 2016 Rp 22,174,911,584.00 Rp 2,626,270,697.00 8.443498

29 MCOR 2016 Rp 9,861,207.00 Rp 2,396,184.00 4.11538

30 MEGA 2016 Rp 58,266,001.00 Rp 12,265,681.00 4.750327

31 NAGA 2016 Rp 2,008,883.00 Rp 233,759.00 8.593821

32 NISP 2016 Rp 118,689,765.00 Rp 19,506,576.00 6.084603

33 NOBU 2016 Rp 7,660,487.00 Rp 1,331,757.00 5.752166

34 PNBN 2016 Rp 164,974,253.00 Rp 34,200,800.00 4.823696

35 PNBS 2016 Rp 1,019,132,249.00 Rp 1,187,940,719.00 0.857898

36 SDRA 2016 Rp 18,218,744.00 Rp 4,411,890.00 4.129465

Page 118: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

103

Size 2014

NO. KODE TAHUN TOTAL ASSET SIZE

1 AGRO 2014 Rp 6,385,191,484,000.00 29.485

2 AGRS 2014 Rp 4,111,036,000,000.00 29.0447

3 BABP 2014 Rp 9,430,264,000,000.00 29.87495

4 BACA 2014 Rp 9,251,776,000,000.00 29.85584

5 BBCA 2014 Rp 552,423,892,000,000.00 33.94534

6 BBKP 2014 Rp 79,051,268,000,000.00 32.00112

7 BBMD 2014 Rp 8,672,083,709,182.00 29.79113

8 BBNI 2014 Rp 416,573,708,000,000.00 33.66308

9 BBNP 2014 Rp 9,468,873,488,000.00 29.87903

10 BBRI 2014 Rp 801,955,021,000,000.00 34.31807

11 BBTN 2014 Rp 144,575,961,000,000.00 32.60483

12 BCIC 2014 Rp 12,682,021,000,000.00 30.17121

13 BDMN 2014 Rp 195,708,593,000,000.00 32.90765

14 BEKS 2014 Rp 9,044,046,000,000.00 29.83313

15 BINA 2014 Rp 1,951,587,000,000.00 28.29966

16 BJBR 2014 Rp 75,836,537,000,000.00 31.9596

17 BJTM 2014 Rp 37,998,046,000,000.00 31.26856

18 BKSW 2014 Rp 20,839,018,000,000.00 30.66785

19 BMAS 2014 Rp 4,828,575,431,000.00 29.20557

20 BMRI 2014 Rp 855,039,673,000,000.00 34.38217

21 BNBA 2014 Rp 5,155,422,644,599.00 29.27107

22 BNGA 2014 Rp 233,162,423,000,000.00 33.08276

23 BNII 2014 Rp 143,318,466,000,000.00 32.59609

24 BNLI 2014 Rp 185,349,861,000,000.00 32.85327

25 BSIM 2014 Rp 21,259,549,000,000.00 30.68783

26 BSWD 2014 Rp 5,199,184,618,629.00 29.27952

27 BTPN 2014 Rp 75,014,737,000,000.00 31.94871

28 BVIC 2014 Rp 21,364,882,284,000.00 30.69277

29 MCOR 2014 Rp 9,769,591,000,000.00 29.9103

30 MEGA 2014 Rp 66,647,891,000,000.00 31.83044

31 NAGA 2014 Rp 1,892,362,149,138.00 28.26885

32 NISP 2014 Rp 103,123,179,000,000.00 32.26695

33 NOBU 2014 Rp 5,767,590,000,000.00 29.38328

34 PNBN 2014 Rp 172,581,667,000,000.00 32.78189

35 PNBS 2014 Rp 6,207,678,452,000.00 29.45681

36 SDRA 2014 Rp 16,432,776,000,000.00 30.4303

Page 119: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

104

Size 2015

NO. KODE TAHUN TOTAL ASSET SIZE

1 AGRO 2015 Rp 8,364,502,563,000.00 29.75502

2 AGRS 2015 Rp 4,217,368,000,000.00 29.07023

3 BABP 2015 Rp 12,137,004,000,000.00 30.12728

4 BACA 2015 Rp 12,159,197,000,000.00 30.12911

5 BBCA 2015 Rp 594,372,770,000,000.00 34.01853

6 BBKP 2015 Rp 94,366,502,000,000.00 32.17821

7 BBMD 2015 Rp 9,409,596,959,532.00 29.87275

8 BBNI 2015 Rp 508,595,288,000,000.00 33.86267

9 BBNP 2015 Rp 8,613,113,759,000.00 29.78431

10 BBRI 2015 Rp 878,426,312,000,000.00 34.40915

11 BBTN 2015 Rp 171,807,592,000,000.00 32.7774

12 BCIC 2015 Rp 13,183,503,000,000.00 30.20999

13 BDMN 2015 Rp 188,057,412,000,000.00 32.86777

14 BEKS 2015 Rp 5,967,186,000,000.00 29.4173

15 BINA 2015 Rp 2,081,523,000,000.00 28.36412

16 BJBR 2015 Rp 88,697,430,000,000.00 32.11625

17 BJTM 2015 Rp 42,803,631,000,000.00 31.38764

18 BKSW 2015 Rp 25,757,649,000,000.00 30.87975

19 BMAS 2015 Rp 5,343,936,388,000.00 29.30698

20 BMRI 2015 Rp 910,063,409,000,000.00 34.44454

21 BNBA 2015 Rp 6,567,266,817,941.00 29.51312

22 BNGA 2015 Rp 238,849,252,000,000.00 33.10685

23 BNII 2015 Rp 157,619,013,000,000.00 32.6912

24 BNLI 2015 Rp 182,689,351,000,000.00 32.83881

25 BSIM 2015 Rp 27,868,688,000,000.00 30.95852

26 BSWD 2015 Rp 6,087,482,780,739.00 29.43726

27 BTPN 2015 Rp 81,039,663,000,000.00 32.02596

28 BVIC 2015 Rp 23,250,685,651,000.00 30.77736

29 MCOR 2015 Rp 10,089,121,000,000.00 29.94248

30 MEGA 2015 Rp 68,225,170,000,000.00 31.85383

31 NAGA 2015 Rp 2,038,205,238,810.00 28.34309

32 NISP 2015 Rp 120,480,402,000,000.00 32.42251

33 NOBU 2015 Rp 6,703,377,000,000.00 29.53363

34 PNBN 2015 Rp 183,120,540,000,000.00 32.84117

35 PNBS 2015 Rp 7,134,234,975,000.00 29.59593

36 SDRA 2015 Rp 20,019,523,000,000.00 30.62773

Page 120: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

105

Size 2016

NO. KODE TAHUN TOTAL ASSET SIZE

1 AGRO 2016 Rp 11,377,960,721,000.00 30.0627

2 AGRS 2016 Rp 4,059,950,000,000.00 29.03219

3 BABP 2016 Rp 13,057,549,000,000.00 30.20039

4 BACA 2016 Rp 14,207,414,000,000.00 30.28479

5 BBCA 2016 Rp 676,738,753,000,000.00 34.14831

6 BBKP 2016 Rp 105,406,002,000,000.00 32.28884

7 BBMD 2016 Rp 10,587,950,826,941.00 29.99074

8 BBNI 2016 Rp 603,031,880,000,000.00 34.03299

9 BBNP 2016 Rp 7,705,782,413,000.00 29.67299

10 BBRI 2016 Rp 1,003,644,426,000,000.00 34.54241

11 BBTN 2016 Rp 214,168,479,000,000.00 32.99778

12 BCIC 2016 Rp 16,065,303,000,000.00 30.40768

13 BDMN 2016 Rp 174,086,730,000,000.00 32.79057

14 BEKS 2016 Rp 5,251,398,000,000.00 29.28952

15 BINA 2016 Rp 2,359,089,000,000.00 28.4893

16 BJBR 2016 Rp 102,318,457,000,000.00 32.25911

17 BJTM 2016 Rp 43,032,950,000,000.00 31.39299

18 BKSW 2016 Rp 243,727,020,000,000.00 33.12707

19 BMAS 2016 Rp 5,481,518,940,000.00 29.3324

20 BMRI 2016 Rp 1,038,706,009,000,000.00 34.57675

21 BNBA 2016 Rp 7,121,173,332,944.00 29.59409

22 BNGA 2016 Rp 241,571,728,000,000.00 33.11819

23 BNII 2016 Rp 166,678,902,000,000.00 32.74709

24 BNLI 2016 Rp 165,527,512,000,000.00 32.74016

25 BSIM 2016 Rp 31,192,626,000,000.00 31.0712

26 BSWD 2016 Rp 4,306,073,549,899.00 29.09105

27 BTPN 2016 Rp 91,371,387,000,000.00 32.14595

28 BVIC 2016 Rp 25,999,981,283,000.00 30.88912

29 MCOR 2016 Rp 12,257,391,000,000.00 30.13715

30 MEGA 2016 Rp 70,531,682,000,000.00 31.88708

31 NAGA 2016 Rp 2,242,642,000,000.00 28.43868

32 NISP 2016 Rp 138,196,341,000,000.00 32.5597

33 NOBU 2016 Rp 8,992,244,000,000.00 29.82738

34 PNBN 2016 Rp 199,175,053,000,000.00 32.92521

35 PNBS 2016 Rp 8,757,963,603,000.00 29.80098

36 SDRA 2016 Rp 22,630,634,000,000.00 30.75033

Page 121: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

106

LAMPIRAN 2

HASIL OUTPUT SPSS

Page 122: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

107

Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LNPBV .1931 .54886 97

SIZE 13.5770 .76807 97

LNROE -2.7554 .88733 97

LNDER 1.7684 .48006 97

Hasil Uji Normalitas (Histogram)

Hasil Uji Normalitas (Grafik Normal Plot)

Page 123: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

108

Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 97

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .50089136

Most Extreme Differences Absolute .041

Positive .032

Negative -.041

Test Statistic .041

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.255 1.230

DIV .051 .118 .047 .773 1.294

SIZE -.069 .084 -.096 .659 1.517

LNROE .228 .075 .369 .621 1.611

LNDER -.296 .111 -.258 .955 1.047

a. Dependent Variable: LNPBV

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Grafif Scatterplot)

Page 124: DAN SIZETERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

109

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .880 .756 1.165 .247

DIV .061 .073 .099 .842 .402

SIZE -.032 .051 -.080 -.631 .530

LNROE .019 .046 .053 .405 .687

LNDER -.016 .068 -.025 -.233 .816

a. Dependent Variable: AbsUt

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Durbin-Watson

1 .409a .167 2.178

a. Predictors: (Constant), LNDER, DIV, SIZE, LNROE

b. Dependent Variable: LNPBV

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

1 .409a .167 .131

a. Predictors: (Constant), LNDER, DIV, SIZE, LNROE

b. Dependent Variable: LNPBV

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.255 1.230 1.833 .070

DIV .051 .118 .047 .430 .668

SIZE -.069 .084 -.096 -.823 .412

LNROE .228 .075 .369 3.057 .003

LNDER -.296 .111 -.258 -2.655 .009

a. Dependent Variable: LNPBV