Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    1/11

    DARI PRAKTIK HINGGA MALPRAKTIK KEDOKTERANPencegahan Malpraktik berperspektif Keselamatan Pasien

    Budi Sampurna

    Praktik Kedokteran sebagai hak istimewa

    Praktik kedokteran bukanlah suatu pekerjaan yang dapat dilakukan olehsiapa saja, melainkan hanya boleh dilakukan oleh kelompok profesionalkedokteran tertentu yang memiliki kompetensi yang memenuhi standar tertentu,diberi kewenangan oleh institusi yang berwenang di bidang itu dan bekerjasesuai dengan standar dan profesionalisme yang ditetapkan oleh organisasiprofesinya.

    Secara teoritis-konseptual, antara masyarakat profesi dengan masyarakatumum terjadi suatu kontrak mengacu kepada doktrin social-contract!, yangmemberi masyarakat profesi hak untuk melakukan self-regulating otonomiprofesi! dengan kewajiban memberikan jaminan bahwa profesional yangberpraktek hanyalah profesional yang kompeten dan yang melaksanakan praktekprofesinya sesuai dengan standar.

    Sikap profesionalisme adalah sikap yang bertanggungjawab, dalam artisikap dan perilaku yang akuntabel kepada masyarakat, baik masyarakat profesimaupun masyarakat luas " termasuk klien. Beberapa ciri profesionalismetersebut merupakan ciri profesi itu sendiri, seperti kompetensi dan kewenanganyang selalu #sesuai dengan tempat dan waktu$, sikap yang etis sesuai denganetika profesinya, bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh profesinya,dan khusus untuk profesi kesehatan ditambah dengan sikap altruis rela

    berkorban!. %raian dari ciri-ciri tersebutlah yang kiranya harus dapat dihayati dandiamalkan agar profesionalisme tersebut dapat terwujud. &

    %ndang-%ndang 'o () tahun (**+ tentang Praktik Kedokterandiundangkan untuk mengatur praktik kedokteran dengan tujuan agar dapatmemberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkanmutu pelayanan medis dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat,dokter dan dokter gigi.

    Pada bagian awal, %ndang-%ndang 'o ()(**+ mengatur tentangpersyaratan dokter untuk dapat berpraktik kedokteran, yang dimulai dengankeharusan memiliki sertifikat kompetensi kedokteran yang diperoleh dari

    Kolegium selain ijasah dokter yang telah dimilikinya, keharusan memperolehSurat anda egistrasi dari Konsil Kedokteran /ndonesia dan kemudianmemperoleh Surat ijin Praktik dari 0inas Kesehatan Kota Kabupaten. 0oktertersebut juga harus telah mengucapkan sumpah dokter, sehat fisik dan mentalserta menyatakan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

    Selain mengatur persyaratan praktik kedokteran di atas, %ndang-%ndang'o ()(**+ juga mengatur tentang organisasi Konsil Kedokteran, StandarPendidikan Profesi Kedokteran serta Pendidikan dan Pelatihannya, dan prosesregistrasi tenaga dokter.

    1 Untuk menjamin tanggung jawab dan akuntabilitas profesionalisme, organisasi profesi wajib menentukanstandar, persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode etik profesi (Ps 12 ayat 1 UU No 1 tahun 2!!2tentang "P#$%&'

    okakarya P)P", *aret 2!!+ &

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    2/11

    Pada bagian berikutnya, %ndang-%ndang 'o ()(**+ mengatur tentangpenyelenggaraan praktik kedokteran. 0alam bagian ini diatur tentang perijinanpraktik kedokteran, yang antara lain mengatur syarat memperoleh S/P memilikiS, tempat praktik dan rekomendasi organisasi profesi!, batas maksimal 1tempat praktik, dan keharusan memasang papan praktik atau mencantumkan

    namanya di daftar dokter bila di rumah sakit. 0alam aturan tentang pelaksanaanpraktik diatur agar dokter memberitahu apabila berhalangan atau memperolehpengganti yang juga memiliki S/P, keharusan memenuhi standar pelayanan,memenuhi aturan tentang persetujuan tindakan medis, memenuhi ketentuantentang pembuatan rekam medis, menjaga rahasia kedokteran, sertamengendalikan mutu dan biaya.

    Pada bagian ini %ndang-%ndang juga mengatur tentang hak dankewajiban dokter dan pasien. Salah satu hak dokter yang penting adalahmemperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai denganstandar profesi dan standar prosedur operasional, sedangkan hak pasien yang

    terpenting adalah hak memperoleh penjelasan tentang penyakit, tindakan medis,manfaat, risiko, komplikasi dan prognosisnya dan serta hak untuk menyetujuiatau menolak tindakan medis.

    Pada bagian berikutnya %ndang-%ndang 'o ()(**+ mengatur tentangdisiplin profesi. %ndang-%ndang mendirikan Majelis Kehormatan 0isiplinKedokteran /ndonesia yang bertugas menerima pengaduan, memeriksa danmemutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter. Sanksi yang diberikan olehMK0K/ adalah berupa peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan Sdanatau S/P, dan kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu.

    Pada akhirnya %ndang-%ndang 'o ()(**+ mengancam pidana bagi

    mereka yang berpraktik tanpa S dan atau S/P, mereka yang bukan doktertetapi bersikap atau bertindak seolah-olah dokter, dokter yang berpraktik tanpamembuat rekam medis, tidak memasang papan praktik atau tidak memenuhikewajiban dokter. Pidana lebih berat diancamkan kepada mereka yangmempekerjakan dokter yang tidak memiliki S danatau S/P.

    %ndang-%ndang 'o ()(**+ baru akan berlaku setelah satu tahun sejakdiundangkan, bahkan penyesuaian S dan S/P diberi waktu hingga dua tahunsejak Konsil Kedokteran terbentuk.

    Beberapa peraturan lanjutan tampaknya harus dibuat oleh KonsilKedokteran untuk memperjelas ketentuan yang belum jelas, yaitu tentang

    perijinan yang dikaitkan dengan tempat praktik dan jam praktek sehingga tidakada peluang memberi pertolongan di luar tempat dan jam praktek ataupun kerjasosial, penempatan dokter yang dikaitkan dengan ijin praktek " meskipunketentuan 2KS telah dicabut, peraturan ijin praktik medis untuk perawat di BalaiPengobatan, seberapa jauh kelengkapan rekam medis, manfaat informedconsent, tanggungjawab hukum dan lain-lain.

    Tuntutan Ma!raktek Kedokteran

    3khir-akhir ini tuntutan hukum yang diajukan oleh pasien atau keluarganyakepada pihak rumah sakit dan atau dokternya semakin meningkat kekerapannya.untutan hukum tersebut dapat berupa tuntutan pidana maupun perdata, dengan

    hampir selalu mendasarkan kepada teori hukum kelalaian. 0alam bahasa sehari-hari, perilaku yang dituntut adalah malpraktek medis, yang merupakan sebutan

    okakarya P)P", *aret 2!!+ (

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    3/11

    #genus$ dari kelompok perilaku profesional medis yang #menyimpang$ danmengakibatkan cedera, kematian atau kerugian bagi pasiennya.

    Black4s 5aw 0ictionary mendefinisikan malpraktek sebagai #professionalmisconduct or unreasonable lack of skill atau #failure of one renderingprofessional serices to e.ercise that degree of skill and learning commonlyapplied under all the circumstances in the community by the aerage prudentreputable member of the profession with the result of injury, loss or damage tothe recipient of those serices or to those entitled to rely upon them'

    0ari segi hukum, di dalam definisi di atas dapat ditarik pemahaman bahwamalpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja intentional! sepertipada misconduct tertentu, tindakan kelalaian negligence!, ataupun suatukekurang-mahiran ketidak-kompetenan yang tidak beralasan.

    Professional misconductyang merupakan kesengajaan dapat dilakukandalam bentuk pelanggaran ketentuan etik, ketentuan disiplin profesi, hukumadministratif, serta hukum pidana dan perdata, seperti melakukan kesengajaanyang merugikan pasien, fraud, #penahanan$ pasien, pelanggaran wajib simpanrahasia kedokteran, aborsi ilegal, euthanasia, penyerangan seksual,misrepresentasi atau fraud, keterangan palsu, menggunakan iptekdok yangbelum teruji diterima, berpraktek tanpa S/P, berpraktek di luar kompetensinya,dll.

    Kelalaian dapat terjadi dalam 1 bentuk, yaitu malfeasance, misfeasancedan nonfeasance. *alfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggarhukum atau tidak tepatlayak unlawful atau improper!, misalnya melakukantindakan medis tanpa indikasi yang memadai pilihan tindakan medis tersebutsudah improper!. *isfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang

    tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat improper performance!, yaitumisalnya melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur. Nonfeasanceadalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya.Bentuk-bentuk kelalaian di atas sejalan dengan bentuk-bentuk error (mistakes,slips and lapses! yang telah diuraikan sebelumnya, namun pada kelalaian harusmemenuhi ke-empat unsur kelalaian dalam hukum " khususnya adanyakerugian, sedangkan errortidak selalu mengakibatkan kerugian. 0emikian pulaadanya latent error yang tidak secara langsung menimbulkan dampak buruklihat pula bagan &!.

    Kelalaian medik adalah salah satu bentuk dari malpraktek medis,

    sekaligus merupakan bentuk malpraktek medis yang paling sering terjadi. Padadasarnya kelalaian terjadi apabila seseorang dengan tidak sengaja, melakukansesuatu komisi! yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatuomisi! yang seharusnya dilakukan oleh orang lain yang memiliki kualifikasi yangsama pada suatu keadaan dan situasi yang sama. Perlu diingat bahwa padaumumnya kelalaian yang dilakukan orang-per-orang bukanlah merupakanperbuatan yang dapat dihukum, kecuali apabila dilakukan oleh orang yangseharusnya berdasarkan sifat profesinya! bertindak hati-hati, dan telahmengakibatkan kerugian atau cedera bagi orang lain.

    Pengertian istilah kelalaian medik tersirat dari pengertian malpraktek

    medis menurut 2orld Medical 3ssociation &))(!, yaitu6 #medical malpracticeinoles the physician/s failure to conform to the standard of care for treatment of

    okakarya P)P", *aret 2!!+ 1

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    4/11

    the patient/s condition, or lack of skill, or negligence in proiding care to thepatient, which is the direct cause of an injury to the patient.$

    2M3 mengingatkan pula bahwa tidak semua kegagalan medis adalahakibat malpraktek medis. Suatu peristiwa buruk yang tidak dapat didugasebelumnya unforeseeable! yang terjadi saat dilakukan tindakan medis yangsesuai standar tetapi mengakibatkan cedera pada pasien tidak termasuk kedalam pengertian malpraktek atau kelalaian medik. 0n injury occurring in thecourse of medical treatment which could not be foreseen and was not the resultof the lack of skill or knowledge on the part of the treating physician is untowardresult, for which the physician should not bear any liability$. 0engan demikiansuatu akibat buruk yang unforeseeabledipandang dari iptekdok saat itu dalamsituasi dan fasilitas yang tersedia tidak dapat dipertanggung-jawabkan kepadadokter.

    Im!ikasi hukum

    untutan pidana yang ditujukan kepada dokter dan atau rumah sakit dapatmerupakan akibat tindak pidana yang diatur dalam K%7P maupun di dalamketentuan pidana %% lainnya. Sebagian diantaranya dimasukkan ke dalam tindakpidana malpraktek medis dalam bahasan ini, yaitu pidana-pidana yang dicakup didalam pengertian malpraktek medis di atas, baik berupa tindak kesengajaanprofessional misconducts! ataupun akibat kelalaian.

    8enis pidana yang paling sering dituntutkan kepada dokter adalah pidanakelalaian yang mengakibatkan luka pasal 19* K%7P!, atau luka berat atau matipasal 1:) K%7P!, yang dikualifikasikan dengan pemberatan ancamanpidananya bila dilakukan dalam rangka melakukan pekerjaannya pasal 19&K%7P!. Sedangkan pidana lain yang bukan kelalaian yang mungkin dituntutkan

    adalah pembuatan keterangan palsu pasal (9;-(9< K%7P!, aborsi ilegal pasal1+) K%7P jo pasal 1+; dan 1+< K%7P!, penipuan dan misrepresentasi pasal1

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    5/11

    1. )amage atau kerugian, yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasiensebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan kedokteran yang diberikanoleh pemberi layanan.

    +. )irect causal relationshipatau hubungan sebab akibat yang nyata. 0alam hal

    ini harus terdapat hubungan sebab-akibat antara penyimpangan kewajibandengan kerugian yang setidaknya merupakan #pro.imate cause$.

    Selanjutnya, oleh karena teori kelalaian adalah dasar penuntutan yangtersering digunakan, baik pada tuntutan pidana maupun pada gugatan perdata,maka upaya meminimalisasi tuntutan di rumah sakit harus ditujukan kepadaupaya menurunkan kemungkinan terjadinya kelalaian medis, atau bahkanmengurangi kemungkinan terjadinya preentable aderse eents yangdisebabkan oleh medical errors.

    Tin"auan tentang medical errors

    5ayanan kedokteran adalah suatu sistem yang kompleks dengan sifathubungan antar komponen yang ketat comple. and tightly coupled!(, khususnyadi ruang gawat darurat, ruang bedah dan ruang rawat intensif. Sistem yangkompleks umumnya ditandai dengan spesialisasi dan interdependensi. 0alamsuatu sistem yang kompleks, satu komponen dapat berinteraksi dengan banyakkomponen lain, kadang dengan cara yang tak terduga atau tak terlihat. Semakinkompleks dan ketat suatu sistem akan semakin mudah terjadi kecelakaan proneto accident!, oleh karena itu praktik kedokteran haruslah dilakukan dengantingkat kehati-hatian yang tinggi.

    Setiap tindakan medis mengandung risiko buruk, sehingga harusdilakukan tindakan pencegahan ataupun tindakan mereduksi risiko. 'amundemikian sebagian besar diantaranya tetap dapat dilakukan oleh karena risikotersebut dapat diterima acceptable! sesuai dengan #state-of-the-art$ ilmu danteknologi kedokteran. isiko yang dapat diterima adalah risiko-risiko sebagaiberikut6

    &. isiko yang derajat probabilitas dan keparahannya cukup kecil, dapatdiantisipasi, diperhitungkan atau dapat dikendalikan, misalnya efek sampingobat, perdarahan dan infeksi pada pembedahan, dll.

    (. isiko yang derajat probabilitas dan keparahannya besar pada keadaan

    tertentu, yaitu apabila tindakan medis yang berrisiko tersebut harus dilakukankarena merupakan satu-satunya cara yang harus ditempuh the only way!,terutama dalam keadaan gawat darurat.

    0engan aderse eents diartikan sebagai setiap cedera yang lebihdisebabkan karena manajemen kedokteran daripada akibat penyakitnya,sedangkan aderse eent yang disebabkan suatu error adalah bagian daripreentable aderse eents. $rror sendiri diartikan sebagai kegagalanmelaksanakan suatu rencana tindakan error of e.ecution lapses dan slips! ataupenggunaan rencana tindakan yang salah dalam mencapai tujuan tertentu error

    2 Kohn 5, >orrigan 8M and 0onaldson MS. #o err is human, building a safer health system . 2ashington 0>6

    'ational 3cademy Press, (***, p:

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    6/11

    of planning mistakes!. 0i dalam kedokteran, semua error dianggap serius karenadapat membahayakan pasien.

    Suatu hasil yang tidak diharapkan di bidang medik sebenarnya dapatdiakibatkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu lihat bagan &!6

    a. 7asil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri, tidak berhubungandengan tindakan medis yang dilakukan dokter.

    b. 7asil dari suatu risiko yang tak dapat dihindari, yaitu risiko yang takdapat diketahui sebelumnya unforeseeable!? atau risiko yangmeskipun telah diketahui sebelumnya foreseeable! tetapi dianggapacceptable, sebagaimana telah diuraikan di atas.

    c. 7asil dari suatu kelalaian medik.d. 7asil dari suatu kesengajaan.

    =una menilai bagaimana kontribusi manusia dalam suatu error dandampaknya, perlu dipahami perbedaan antara actie errors dan latent errors.ctie errorsterjadi pada tingkat operator garis depan dan dampaknya segera

    dirasakan, sedangkan latent errorscenderung berada di luar kendali operatorgaris depan, seperti desain buruk, instalasi yang tidak tepat, pemeliharaan yangburuk, kesalahan keputusan manajemen, dan struktur organisasi yang buruklihat bagan (!.

    #agan $

    atent errormerupakan ancaman besar bagi keselamatan safety! dalamsuatu sistem yang kompleks, oleh karena sering tidak terdeteksi dan dapatmengakibatkan berbagai jenis actie errors. Sebagai contoh adalah sistempendidikan dokter spesialis yang mahal, pembolehan dokter bekerja pada#banyak$ rumah sakit, tidak adanya sistem yang menjaga akuntabilitas profesilihat pula bagan di bawah! adalah latent errorsyang tidak terasa sebagai error,namun sebenarnya merupakan akar dari kesalahan manajemen yang telahbanyak menimbulkan unsafe conditionsdalam praktek kedokteran di lapangan.Bila satu saat unsafe conditions ini bertemu dengan suatu unsafe act (actie

    error!, maka terjadilah accident. 0alam hal ini perlu kita pahami bahwa penyebabsuatu accidentbukanlah single factormelainkan multiple factors.

    okakarya P)P", *aret 2!!+ 9

    ACCEPTABLE

    RISKS

    UNFORESEEABLE

    RISKS

    ACTIVE ERRORS

    (Error of planning &error of exec!ion"

    LATENT

    ERRORS

    UN#ERL$IN%

    #ISEASE

    #UT$ BREAC' OF #UT$

    PREVENTABLE

    A#VERSE EVENTS

    NE%LI%ENT

    A#VERSE EVENTS

    #AA%E CAUSAL

    ADVERSE

    EVENTS

    NOERROR

    KONSTRUKSI E#IS #AN 'UKU

    (KELALAIAN E#IS"

    PER%ALANAN PEN&AKI T

    DAN KOMPLIKA'I

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    7/11

    okakarya P)P", *aret 2!!+ ;

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    8/11

    Bagan 2

    8ames eason, &))*! 1

    %mumnya kita merespons suatu errordengan berfokus pada actie error-nya dengan memberikan hukuman kepada indi@idu pelakunya, retraining danlain-lain yang bertujuan untuk mencegah berulangnya actie errors. Meskipunhukuman seringkali bermanfaat pada kasus tertentu pada mistakesyang timbulkarena kesengajaan!, namun sebenarnya tidak cukup efektif. Memfokuskanperhatian kepada actie errorsakan membiarkan latent errorstetap ada di dalam

    sistem, atau bahkan mungkin akan terakumulasi, sehingga sistem tersebutsemakin mungkin mengalami kegagalan di kemudian hari.

    Pendapat yang mengatakan bahwa kecelakaan dapat dicegah dengandesain organisasi dan manajemen yang baik akhir-akhir ini sangat dipercayakebenarannya. Konsep safetydalam hal inipatient safety!, yang pada mulanyadiberlakukan di dalam dunia penerbangan, akhir-akhir ini diterapkan oleh /nstituteof Medicine di 3merika dan institusi serupa di negara-negara lain!. Keselamatanpasien diartikan sebagai penghindaran, pencegahan dan perbaikan terjadinyaaderse eentsatau freedom fromaccidental injury. Keselamatan tidak terdapatpada diri indi@idu, peralatan ataupun bagian departemen, unit!, melainkan

    muncul dari interaksi komponen-komponen dalam sistem. Berasal daripemahaman ini muncullah konsep human factors yang mempelajari hubunganantar manusia, peralatan yang mereka gunakan dan lingkungan dimana merekahidup dan bekerja.

    Pencegahan Errors

    gency for 3ealthcare 4esearch and 5uality 37A!, dalam rangkamemaksimalkan patient safety, menyatakan bahwa terdapat beberapa elemenyang harus dilakukan oleh rumah sakit untuk mencegah medical errors, yaitu6 +

    3

    />3 circular. 7uman Cactor 0igest 'o &*6 3uman 6actors *anagement and 7rgani8ation. Montreal />3!, &))1. 2ood 7.iation 9afety Program" a management handbook. 2ashington 8eppesen!, &));.437A4s patient safety initiati@e6 Building Coundation, educing isk (**+!, chapter (

    okakarya P)P", *aret 2!!+ 37! memberikan pengertian manajemen risiko sebagai akti@itas klinik danadministratif yang dilakukan oleh rumah sakit 7! untuk melakukan identifikasi,e@aluasi dan pengurangan risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien,personil, pengunjung dan rumah sakit itu sendiri.9 Kegiatan tersebut meliputiidentifikasi risiko hukum legal risk!, memprioritaskan risiko yang teridentifikasi,menentukan respons rumah sakit terhadap risiko, mengelola suatu kasus risikodengan tujuan meminimalkan kerugian risk control!, membangun upayapencegahan risiko yang efektif, dan mengelola pembiayaan risiko yang adekuatrisk financing!.

    50ental Protection6 Dssentials of risk management. Manual, tanpa tahun.6 Balsamo and Brown M0. isk Management. /n6 Sanbar SS, =ibofsky 3, Cirestone M7, 5eBlang . eds!

    5egal Medicine. Courth ed, St 5ouis Mosby!, &))

  • 7/22/2019 Dari Praktek Ke Malpraktek 2005

    10/11

    Manajemen risiko yang komprehensif meliputi seluruh akti@itas rumahsakit, baik operasional maupun klinikal, oleh karena risiko dapat muncul darikedua bidang tersebut. Bahkan akhir-akhir ini meliputi pula risiko yang berkaitandengan managed caredan risiko kapitasi, mergerdan akuisisi, risiko kompensasiketenagakerjaan, corporate compliancedan etik organisasi. ;

    Manajemen risiko klinik merupakan upaya yang cenderung proaktif,meskipun sebagian besarnya merupakan hasil #belajar$ dari pengalaman danmenerapkannya kembali untuk mengurangi atau mencegah masalah yangserupa di kemudian hari. Pada dasarnya manajemen risiko merupakan suatuproses siklik yang terus menerus, yang terdiri dari empat tahap, yaitu6 &(arroll ed!. Risk Management Handbook for health care organizations.

    San Cransisco6 8ossey-Bass, (**&8ones M3. Medical Negligence. 5ondon6 Sweet F MaGwell, &))9.Kitab %ndang-%ndang 7ukum PerdataKitab %ndang-%ndang 7ukum PidanaKohn 5, >orrigan 8M, 0onaldson MS eds!. To Err is Human, building a safer

    health system(2ashington6 'ational 3cademy Press, (***5ens P and @ander 2al =. Problem Doctors, a conspiracy of silence.

    3msterdam68os Press, &));Mann 3. Medical Negligence itigation, Medical !ssessment of "laims.

    edfern6 /nternational Business >ommunications Pty 5td, &)