Upload
aulia-mursyida
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
Medical malpracticeand medical risk/error
Prof. Drg. Dwi Prijatmoko, SH, PHD
RSGM Universitas Jember
Siapa itu Dokter Gigi Seseorang yang:
Memiliki pengetahuan kedokteran gigi Tamat FKG
Dapat melakukan Pertolongan Medik Dental
(Mempraktekkan ilmu & ketrampilannya pada
orang sakit )
Punya Surat Izin
SID (Surat izin Dokter Gigi)
STR (Surat tanda Registrasi)
SIP (Surat Izin Praktek)
Punya Hak & Kewajiban
Gelar Dokter Gigi Gelar Profesi
Dokter Gigi (drg)
drg Spesialis (drg Sp) mis : drg Sp BM, dll
drg Spesialis Konsultan (drg Sp BM–K) Gelar Akademis (Keilmuan)
S1 Sarjana Kedokteran Gigi (SKG)
S2 Magister MARS, MPH dll
S3 Doktor (dalam negeri), PhD (LN) Gelar Jabatan dosen Asisten, Lektor, Profesor Contoh : Prof DR, drg Grandis, SpBM-K
Praktek Dokter Gigi
Pekerjaan yang hanya boleh dilakukan
oleh dokter gigi
1. Bekerja sesuai dg standar dokter gigi (PDGI)
2. Mempunyai “sikap profesional dokter gigi”
3. Long life learning (Belajar seumur hidup)
4. Aspek Hukum malpraktek
Standar Dokter Gigi ?
1. Standar Pendidikan Lulus FKG yang diakui
2. Standar Kompetensi Punya kemampuan dasar
minimal sesuai standar pendidikan di FKG & Pend.
berkelanjutan
3. Standar profesi Punya kemampuan dasar minimal
yang sesuai standar organisasi profesi dokter gigi .
4. Standar Prosedur Kerja (Standar Operasional
Procedure) (SPO) Langkah-langkah kerja sesuai
standar yang telah diakui profesi
Sikap pribadi etika profesi
Sikap bertanggung jawab pada:
Pribadi sumpah dokter gigi
Masyarakat pasien
Pemerintah Undang-undang kesehatan
Sikap empati pada : Pasien, Sesama dokter &
Guru
Sikap altruism (rela berkorban).
Sikap disiplin Bekerja sesuai dg tempat &
waktu
Sikap Profesional Dokter Gigi
Long Life Learning Pendidikan di FKG
Pendidikan dasar kurikulum standar
Pendidikan spesialisasi & Subspesialisasi
Pendidikan Lanjutan
Mengikuti seminar
Dik-lat
Workshop
CME Continuing Medical Education
Malpraktek Masyarakat menganggap telah
terjadi malpraktek bila terjadi akibat medis yang tidak diinginkan, yang disebabkan oleh tindakan medis yang dilakukan dokter dalam menjalankan profesinya
Malpraktek Dokter/gigi
World Dental Association (1992)
Medical/dental malpractice involves the
physician’s failure to conform to the standard
of care for treatment of the patient’s
condition, or lack of skill or negligence in
providing care to the patient, which is the
direct cause of an injury to the patient.
Tidak menggunakan standar pengobatan
Kelalaian dalam menangani penderita.
Mengakibatkan kecacatan pasien.
Jenis malpraktek medik
1. Malpraktek Etika (Ethical malpractice). Melanggar kode etik > KODEK
2. Malpraktek Yuridis (Yuridical Malpractice).
3. Malpraktek Administrasi
KODEKI UU Praktek Kedokteran
Malpraktek Etika Malpraktek Adm
MALPRAKTEK MEDIK
MALPRAKTEK YURIDIS
PERDATA PIDANA
KUH Perdata KUHP
Malpraktek etik
1. Dokter melanggar etika kedokteran (KODEKI)
2. KODEKI : Merupakan seperangkat standard etis, prinsip, aturan, atau norma yang berlaku untuk dokter
Malpraktek Administrasi
Bila melanggar hukum administrasi negara yang berlaku. (Tanpa SIP, SIP kadaluarsa, SpBM > tembel ? Endo)Tanpa membuat Catatan Medik (REKAM MEDIK)
Malpraktek yuridis1. Perdata (ada wanprestasi dalam
transaksi terapeutik, Perbuatan melanggar hukum sehingga pasen rugi)
2. Pidana(Criminal Malpractice)1. Sengaja (intensional) : tanpa indikasi medis
(aborsi,ekstr M2 saat odont, surat dokter yg tdk benar)
2. Kecerobohan (reklessness) tidak lege artis / tidak sesuai standard profesi
3. Kealpaan (Negligence) cacat/mati ok tindakan dr yg kurang hati-hati
Sengketa Medik Malpraktek
Ketidak puasan pasien / keluarganya terhadap
pelayanan dokter
Penyebab umumnya
Miskomunikasi
Kurang Informed Consent
Penyelesaian
Tidak mesti diselesaikan lewat jalur hukum
Penyelesaiannya bisa dengan perdamaian &
penjelasan yang memuaskan
Kenapa terjadi Malpraktek Asumsi Masyarakat tentang Kesehatan
Layanan di RS harus selalu Sembuh.
Dr dianggap serba bisa Tak sembuh
malpraktik
Pelayanan Kedokteran Kompleks & berjenjang
Pekerjaan yg harus dilakukan dengan penuh
hati hati
Berhubungan dengan manusia yang punya
HAM
Pasien sering dibawa terlambat
Dokter multifungsi Banyak jabatan & Kerja
overload.
Aspek Hukum Malpraktek
1. Penyimpangan dari Standar Profesi Medis
2. Kesalahan yang dilakukan dokter
kesengajaan (pelanggaran) ataupun kelalaian
3. Tindakan medis yang menimbulkan kerugian
materil, non materil maupun fisik, mental
4. Sering kesalahan sarana Rumah Sakit
Unsur Malpraktik
Unsur kesengajaan (Intentional)
Professional misconducts (Melakukan
tindakan yang tidak benar)
Unsur Pelanggaran
Negligence (kelalaian)
Malfeasance (pelanggaran jabatan)
Misfeasance
(Ketidak hati-hatian)
Lack of skill (Kurang keahlian)
Profesional Misconduct (Salah Tindakan)
Menahan-nahan pasien
Membuka rahasia kedokteran tanpa
hak
Aborsi illegal
Euthanasia (Mempercepat kematian
pasien)
Memberikan keterangan palsu
Melakukan praktek tanpa izin
Neglicence
Melakukan kelalaian sehingga
mengakibatkan kerugian pada pasien
Misal
Kesalahan pemeriksaan
Kekeliruan dalam memberikan penilaian
penyakit
Salah menulis dosis resep
Kesalahan tindakan mis kesalahan
operasi
Malfeasance (Pelanggaran jabatan)
Melakukan tindakan yang melanggar
hukum atau tindakan yang tidak tepat
& layak
Misalnya
Melakukan tindakan pengobatan tanpa
indikasi yang jelas
Mengobati pasien dengan coba-coba tanpa
dasar yang jelas.
Misfeasance
Melakukan pilihan tindakan medis yang
tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak
tepat (improper performance),
Misalnya
Melakukan tindakan medis dengan menyalahi
prosedur
Lack of Skill
Melakukan tindakan diluar kemampuan
atau kompetensi seorang dokter, kecuali
pada situasi kondisi sangat darurat.
Misal
Melakukan pembedahan yang bukan dokter
bedah
Mengobati pasien diluar spesialisasinya /
keahliannya
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) • Pasal 359,
• Pasal 360,
• Pasal 361
2. UU Praktek Kedokteran• Pasal 75
• Pasal 76
• Pasal 79
Sanksi Malpraktek Yuridis
Pasal 359 Barangsiapa karena salahnya menyebabkan
matinya orang dihukum penjara selama-lamanya 5th atau
kurungan selama-lamanya 1 th.
Pasal 360 ayat 1 Barangsiapa karena salahnya
menyebabkan orang luka berat dihukum penjara selama-
lamanya 5 th atau hukuman kurungan selama-lamanya 1
th.
Pasal 360 ayat 2 Barangsiapa karena salahnya
menyebabkan orang menjadi sakit atau tidak dapat
menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara,
dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bl
atau hukuman kurungan selama-lamanya 6 bl atau
hukuman denda setinggi tingginya Rp 4500.
KUHP
UU Praktek Kedokteran Pasal 75 ayat 1 Setiap dr, drg yang dengan sengaja melakukan
praktik kedokteran tanpa memiliki STR dapat dipidana penjara
paling lama 3 (tiga) th atau denda paling banyak Seratus juta
rupiah
Pasal 76 Setiap dr, drg yang dengan sengaja melakukan praktik
kedokteran tanpa memiliki SIP dapat dipidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Seratus juta rupiah.
Pasal 79 Setiap dr, drg yang dengan sengaja tidak memasang
papan nama, membuat rekam medis dan tidak memenuhi
kewajiban dapat dipidana dengan penjara paling lama 1 th atau
denda paling banyak Lima puluh juta rupiah.
Pencegahan Malpraktek
Dokter harus pintar berkomunikasi
Bersikap empati
Harus selalu mengembangkan diri
& ilmu
Malpraktek/Resiko Medik? Untuk memidana dokter dikenal azas,
Dokter bisa dipidana bila memenuhi 3 unsur:
Kesengajaan (Intentional/dolus/opzettelijk)
Adanya Kecerobohan (RECKLESNESS)
Adanya Kealpaan/kelalaian (NEGLIGENCE)
Resiko medik1. Bahwa didalam tindakan medik dan
kemunkinan resiko yang dapat terjadi yang mungkin tidak sesuai dengan harapan pasen
2. Bahwa didalam tindakan tersebut ada tindakan yang mengandung resiko
3. Bahwa resiko tinggi tsb berkaitan dengan keselamatan jiwa pasen!
Agar resiko medik tidak dianggap malpraktek ?
1. Rekam Medik (sedetail mungkin)2. Inform conserned pada
kasus_kasus yang resiko tinggi
Rekam medik1. Catatan harian tentang segala
tindakan dokter2. Alat pelindung dokter bila ada kasus
tuntutan pasen, Apakah sudah sesuai dengan protap
3. Isi rekam medik?4. Siapa yang boleh minta Rekam Medik?5. Bagaimana sifat Rekam Medik ?
Inform concerned (IC)
Bagaimana membuat yang benar ?
Estimated Deaths Due to Medical Error
Source – The Philadelphia Inquirer
PERSYARATAN PASIEN MENGAJUKAN GUGATAN :
1. Pasien harus mengalami kerugian
2. Adanya kesalahan
3. Adanya hubungan kausal antara kesalahan dengan kerugian
4. Perbuatan itu melawan hukum
Reasons Why People Sue Their Doctors
Advised to sue by influential other 32 Needed money 24 Believed there was a cover-up 24 Child would have no future 23 Needed information 20 Wanted revenge, license 19
Percent Expressing Concern
Source - Hickson, 1992
TANGGUNG JAWAB HUKUM PIDANA
Hukum pidana mengatur hubungan antara manusia/masyarakat dengan negara
“Azas nullum delictumnulla poena sine praevia lege poenali” seseorang hanya dapat dihukum apabila telah ada ketentuan hukum yang mengatur perbuatan itu terlebih dahulu.
Ketentuan hukum pidana dapat diberlakukan dengan keharusan memenuhi 2 persyaratan :
1. Adanya suatu perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh seseorang dan yang melanggar ketentuan hukum pidana, sehingga memenuhi rumusan delik sebagaimana yang diatur dalam hukum pidana yang berlaku
2. Pelanggar hukum pidana mampu mempertang- gung jawabkan perbuatannya
SUMBER HUKUM PIDANA
3. KUHP
4. Diluar KUHP (UU Tipikor, UU Terorisme dll)
5. UU Non Pidana (UU Kesehatan, UU Rumah Sakit)
Pasal 242 KUHPidana : “Keterangan palsu/keterangan tidak sesuai dengan fakta, dipidana 7 tahun”
Pasal 304 KUHPidana : “Meninggalkan orang yang perlu ditolong dipidana 2 tahun 8 bulan”
Pasal 322 KUHPidana : “Membuka rahasia pasien dipidana 9 bulan”
Pasal 333 KUHPidana : “Menahan seorang secara melawan hukum, pidana 8 tahun/RS menahan pasien belum bayar”
BEBERAPA DELIK YANG DAPAT DIANCAM KEPADA TENAGA
KESEHATAN :
Pasal 338 KUHPidana :
“Sengaja merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun”
Pasal 344 KHUPidana (euthanasia):
“Merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, pidana penjara paling lama 12 tahun”
Pasal 359 KUHPidana :
“Karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahunn”
Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan
TINJAUAN UU NO.36/2009 TENTANG KESEHATAN UU NO.44/2009 TENTANG RUMAH SAKIT
PP NO.32/1996 TENTANG NAKES
1. Nakes berhak mendapatkan perlindungan hukum (pasal 27)
2. Nakes yang diduga melakukan kelalaian, maka terlebih dahulu harus diselesaikan melalui mediasi (pasal 29).
3. Memiliki Izin4. Melaksanakan tugas sesuai SP,SPO, Etika5. Menghormati hak pasien6. Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien7. Memberikan informasi dan tindakan yg akan dilakukan8. Meminta persetujuan thdp tindakan yg akan dilakukan9. Membuat dan memelihara rekam medis