8
2.1 Daya larut Lemak MARGARINE Latar Belakang Istilah lipida dipergunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang terjadi secara alami, yang berupa ester dan asam lemak rantai panjang yang dapat disabunkan. Didalam organisme hidup, lipida mempunyai fungsi utama sebagai sumber makanan cadangan dengan konsentrasi yang tinggi. Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan yang penting dalam struktur dan fungsi sel.Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang kelompok yang disebut lipid. Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Jhoq Kimball (2001), menyatakan bahwa lipid adalah zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zat tersebut sukar/sam sekali tidak larut dalam air. Ansell (2001), yang menyatakan bahwa lipid merupakan asam lemak biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut non polar

Daya Larut Lemak Margarine

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Daya Larut Lemak Margarine

Citation preview

2

2.1 Daya larut LemakMARGARINE

Latar Belakang

Istilah lipida dipergunakan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa yang terjadi secara alami, yang berupa ester dan asam lemak rantai panjang yang dapat disabunkan. Didalam organisme hidup, lipida mempunyai fungsi utama sebagai sumber makanan cadangan dengan konsentrasi yang tinggi. Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau manusia dan memegang peranan yang penting dalam struktur dan fungsisel.Untukmemberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang kelompok yang disebut lipid.Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Jhoq Kimball (2001), menyatakan bahwa lipid adalah zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zat tersebut sukar/sam sekali tidak larut dalam air. Ansell (2001), yang menyatakan bahwa lipid merupakan asam lemak biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut non polar yaitu eter, chloroform, benzene. Secara sederhana lipida terdiri dari asil gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk korotenoid, dan steroid. Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu lemak (olive), dan minyak (oil).

Lemak dan minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting bagi manusia karena adanya asam-asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh Sudut pandang kesehatan menempatkan lemak sebagai zat tenaga, pelarut vitamin, dan dalam komponen bahan makanan, lemak memberi rasa gurih. Karakter pemberi rasa gurih pada lemak, menyebabkan makanan yang berlemak disukai banyak orang. Implikasi jangka panjangnya adalah akan terjadi kelebihan cadangan lemak. Hal ini umumnya terjadi jika asupan lebih tinggi daripada kebutuhan, atau rendahnya aktivitas fisik di saat asupan lemak dan zat gizi makro lainnya tinggi.

Hasil dan Pembahasan

BahanPereaksi

MargarinAlkoholEtherChloroformAquadesNaOHNa2CO3

-++---

Pada percobaankali inimengenai lipid bertujuanuntukMenguji kelarutan lemak pada berbagai jenis pelarut. Dengan larutan yang diuji cobakan yaitu minyak goreng, gliserol, Margarin, Keju, dan mentega. Pada Uji Kelarutan ini, yang digunakan sebagai bahan terlarut yaitu minyak goreng, gliserol, Margarin, Keju, dan mentega.Sedangkan untuk pereaksinya bahanyangdigunakan yaituAlkohol, ether, chloroform, aquades, NaOH dan Na2CO3. Menurut teori, lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar. Hal ini dibuktikan pada tabung reaksi yang berisi pelarut akuades memberikan hasil negatif dalam melarutkan sampel lemak berupa margarine karena aquadesbersifat polar sedangkan margarin bersifat non polar. Begitu pula dengan pelarut polar lainnya, yaitu Alkohol, NaOH dan Na2CO3. Uji kelarutan ini diperoleh hasil bahwa Margarin tidak larut dalam alcohol, aquades, NaOH dan Na2CO3. Namunmargarinlarutpadapelarutorganikpolaryaituether dan chloroform. Kelarutan dapat dilihat dari fase larutan yang terbentuk. Satu fase menunjukkan bahwa lipid larut, dan dua fase menunjukkan bahwa lipid tidak larut, di mana fase yang di atas memiliki massa jenis lebih kecil dari pada fase yang di bawah. Kesimpulan :Margarine tidak larut dalam pelarut polar seperti alcohol, aquades, NaOH dan NaCO3, namun larut dalam pelarut organic non polar yaitu ether dan chloroform.

2.5 Asam Lemak Tidak JenuhTinjauan Pustaka

Lipid adalah sekumpulan senyawa di dalam tubuh yang memiliki ciri-ciri yang serupa dengan malam atau minyak (Goldstein, 1996). Lipid juga didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat di alam dan tidak larut dalam air, tetapi larut dalampelarutorganiknonpolarsepertisuatuhidrokarbondandietileter(Fessenden,1981). Lipid adalah senyawaalami yang tesusun oleh rangkaian asam lemak. Secarakimiawi lemakdapatdiartikansebagaitriestergliserolyangbiasadisebutgliseridaatau trigliserida.Senyawatrigliseridadalamsuhukamarmempunyaiduabentuk,yaitu dalambentukcairanyangdikenaldenganminyak, misal:minyakjagung,minyakkelapa, dll yang secara umum dikenal dengan istilah minyak nabati. Bentuk yang lain adalahbentukpadat,misalnya:keju,lemakbabi,gajih,dllyangdikenalsebagai minyakhewani. Minyakdapat diperoleh denganmengekstraksijaringankulit, dagingbinatang,dantumbuh-tumbuhan dengan pelarut nonpolar,seperti:eter,kloroform, dan bensin (Lehninger, 1982).Senyawainimemilikisifatyanghidrofobik.Golongansenyawainidapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagai keperluan. Mislay lipida yang dikenal sebagai bigliserida berfungsi sebagai bahan bakar. Senyawa inisangatefisienuntukdipakaisebagaisimpananbahanpenghasilenergikarena terkumpul dalam butir-butir kecil yang bebas air sehingga membuat jauh lebih ringan daripada karbohidrat setara yang sarat air (Goldstein, 1996).

Asam lemak penyusun lipid dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

1. Asamlemakjenuh

Asamlemakdisebutjenuhjikadidalamrantaikarbonnyatidakmengandung ikatanrangkap.Asamlemakjenuhyangtelahditemukansebagaibagiandari lemak mempunyai atom C4 hingga C26dan biasanyaberwujud padat. AsamlemakjenuhyangbanyakpemakaiannyaantaralainC16 (palmirat),C 12 (laurat),C14 (miristat), danC18(stearat).2. Asam lemaktidak jenuh

Asamlemaktidakjenuhadalahasam-asamyangdidalamrantaikarbonnya mengandungikatanrangkap.Derajadketidakjenuhandariminyaktergantung pada jumlahrata-ratadanikatan rangkap didalamasamlemak.

Pada asam lemak tidak jenuh masih dibedakan antara asam yang mempunyaibentukterkonjugasidanbentuknonterkonjugasi.bentukterkonjugasibilaikatanrangkap dalamrantai Cselalu dipisahkan olehikatan rangkapdan tunggal, sedangkanbentuk tidakterkonjugasibilatidak tesusun secaraberganti-ganti (Fessenden,1982).Setiapasamlemaktidakjenuhbiasanyaberwujudcairdanmengandung8 atom karbon. Produk darihidrogenasisempurnaadalah trigliseridacampuranyang menghasilkan1molgliserol,2molnatriumoleat,dan1molnatriumstearat. Hidrogenasi mengubah minyak sayur menjadi padatan seperti mentega (Wilbraham,1992). Asam lemak tidak jenuh yang banyak terdapat dialam mengandung atom C10. Asam oleat dan linoleat masing-masing mempunyai ikatan rangkap dua. Asam-asam tidak jenuh yang paling banyak dalam lemak mengandung atom C18 (Vogel, 1998). Lipida dapat terhidrolisis oleh larutan alkali yang menghasilkan alkohol dangaram dari asam lemak. Proses hidrolisis lipida oleh larutan alkali disebut sebagaiproses penyabunan (saponifikasi)(Fessenden, 1982).Metodelogi

Bahan-bahan : Chloroform

Larutan Iodine Hubl

Minyak kelapa

Margarine

KejuAlat-alat : Tabung reaksi

Pipet tetes

Cara Kerja :

Diambil 3 buah tabung reaksi yang kering. Ke dalam tabung pertama dimasukkan sedikit minyak kelapa, ke dalam tabng kedua dimasukkan sedikit margarine, dan tabung ketiga dimasukkan keju sehingga tiap-tiap zat tadi mengisi bagian bawah tabung. Ke dalam tiap tabung ditambahkan chloroform dalam jumlah yang sama. Kemudian diteteskan dalam tiap tabung larutan Iodine Hubl. Digoyangkan tabung reaksi pada tiap penambahan iodium.