22
SIFAT DAN EFEK SEHAT PANGAN FUNGSIONAL TERHADAP DAYA TAHAN TUBUH disusun oleh: KELOMPOK GB Amelia Robby (131710101026) Dimas Yofri F (131710101081)

Daya Tahan Tubuh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

amel

Citation preview

Page 1: Daya Tahan Tubuh

SIFAT DAN EFEK SEHAT PANGAN FUNGSIONAL TERHADAP

DAYA TAHAN TUBUH

disusun oleh:

KELOMPOK GB

Amelia Robby (131710101026)

Dimas Yofri F (131710101081)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Daya Tahan Tubuh

DAYA TAHAN TUBUH

1.1 Daya Tahan Tubuh

Daya tahan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk untuk melawan

mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Jika sistem

kekebalan tubuh melemah, kemampuan untuk melindungi tubuh juga berkurang,

sehingga patogen termasuk virus dapat tumbuh dan berkembang biak dalam

tubuh. Sel-sel kekebalan khusus digunakan untuk melindungi tubuh dari penyakit

dengan menyerang benda asing (antigen) yang masuk kedalam tubuh, termasuk

bakteri, virus, dan protein asing seperti racun dan jaringan transplantasi. Sel tubuh

memiliki membran yang khas. Kekhasan ini membantu sel-sel kekebalan

mengenali dan mengabaikan sel normal, tetapi menghancurkan sel yang terinfeksi

atau sel kanker.

1.2 Macam-macam Sistem Imum

Respon imun secara garis besar dibagi menjadi dua sistem utama yaitu

a. Respon imun spesifik

Kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi dan limfosit yang

diaktifkan untuk bereaksi dan menghancurkan patogen tertentu. Respon imun

spesifik ini bekerja apabila patogen telah melewati sisten pertahanan tubuh non

spesifik. Sistem imun ini diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal

dari sel progenitor limfoid. Dalam respon imun spesifik dibagi menjadi 2 yaitu:

- Sistem imun spesifik humoral

Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral yang

akan menghasilkan antibodi. Fungsi utama antibodi sebagai pertahanan

terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisasi toksin. Sel

B berperan pembentukan kekebalan humoral (imunitas yang dimediasi oleh

molekul didalam darah) dengan pembentukan antibodi yang khas. Sel-sel B

membuat antibodi yang mengenali dan menempel pada organisme penyusup

misalnya virus. Antibodi tersebut dapat melekat pada reseptor khusus di

Page 3: Daya Tahan Tubuh

neutrofil untuk mempercepat proses fagositosis (beberapa sel kekebalan dapat

menelan organisme penyusup).

- Sistem imun spesifik selular

Limfosit T atau sel T berperan pada sistem imun spesifik selular. Sel T

mengendalikan produksi antibodi oleh sel B dan juga menyerang sel infeksi.

Fungsi utama sistem imun spesifik selular adalah pertahanan terhadap bakteri

intraselular, virus, jamur dan parasit.

b. Respon imun non spesifik

Kemampuan tubuh untuk melindungi diri tanpa harus mengenali terlebih

dahulu identitas organisme penyerang. Contoh respon imun non spesifik

dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran nafas,

batuk dan bersin, lisozim, IgA, pH asam lambung. Sel Natural Killer (NK)

merupakan sel limfosit yang berfungsi dalam imunitas nonspesifik terhadap

virus dan sel tumor.

Respon imun menjalankan tiga fungsi antara lain:

1. Pertahanan tubuh

2. Pemusnahan sel-sel tubuh

3. Kemampuan menghasilkan sel-sel mutan

Fungsi system imun adalah :

1. Pembentuk kekebalan tubuh

2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam

tubuh.

3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan pathogen yang

membahayakan

4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh

Page 4: Daya Tahan Tubuh

Tabel 1. Nama Komponen Bioaktif dalam Bahan Pangan

No Nama Jenis Bahan BioaktifNama Kelompok komponen

BioaktifSifat fungsional

Gizi

1.Vitamin A

Vitamin

* Imunitas non spesifik

* Antioksidan

* Proliferasi sel T

2.Vitamin C

Vitamin

* Antioksidan (menetralisir radikal bebas).

* Menstimulasi produksi interferon.

* Imunitas non spesifik

3.Vitamin E Vitamin

* Antioksidan

* Meningkatkan poliferasi sel T

4.Selenium Mineral

* Meningkatkan imunitas seluler

* Menurunkan magrofag dalam fagositosis

5

55

.

ZincMineral

* Proliferasi sel mukosa

* Imunitas seluler

* Menurunkan proliferasi limposit

* Immunitas non spesifik

6. Besi Mineral * Pembentukan sel-sel limposit

5.

Page 5: Daya Tahan Tubuh

* Meningkatkan sel NK

Non Gizi

1. Jahe (Zingiber Officinale Roscoe) , Shogaol, Zingerol *Antioksidatif : menurunkan radikal bebas

sel limposit dan kadar malonaldehide

(MDA)

*Anti masuk angin

Meningkatkan respom proliferatif sel

limfosit B dan sel T

*Anti inflamasi rematik arthritis kronis

*Meningkatkan daya tahan tubuh.

*Gingerol juga diduga membantu

menurunkan kadar kolesterol.

2. Susu Fermentasi Probiotik *Meningkatkan sistem imun

*Meningkatkan kadar interferon

Tabel 2. Sifat dan Efek Fungsional komponen bioaktif terhadap daya tahan tubuh

Page 6: Daya Tahan Tubuh

No Nama Jenis komponen bioaktifEfek sehat yang teruji secara

ilmiahModus Aksi

Gizi

1. Vitamin A - Mekanisme vitamin A dalam system imun

berperan penting dalam imunitas non

spesifik dan imunitas seluler. Dalam

imunitas seluler melibatkan sel darah putih

baik mononuklear maupun polinuklear, serta

sel NK (Natural Killer). Sel-sel ini berperan

menangkap antigen dan selanjutnya

mempersentasikan ke sel T, yang dikenal

sebagai sel penyaji atau APC (Antigen

Presenting Cell) dan selanjutnya memacu

produksi sitokin dan pada akhirnya

meningkatkan produksi sel B dan antibodi.

2. Vitamin E Memperbaiki sistem imun atau

kekebalan tubuh tanpa stres

oksidatif

Proses vitamin E didalam sistem imun yaitu

sebagai antioksidan dalam menghentikan

reaksi berantai melalui beberapa proses

seperti proses inisiasi dan pengembangan.

Page 7: Daya Tahan Tubuh

3. Vitamin C Meningkatkan asupan vitamin C

menyebabkan antibodi IgG dan

IgM meningkat. IgG berfungsi

untuk menangkal mikrobia,

sedangkan IgM berfungsi untuk

membunuh bakteri.

Dosis 1000 mg vitamin C dapat

meningkatkan IgG dan IgM

(Winarti, 2010).

Vitamin C memiliki peran penting dalam

donor elektron. Elektron yang dimiliki oleh

vitamin C terdonorkan elektronnya ke

radikal bebas, sehingga sel-sel termasuk sel

imun terlindungi dari kerusakan yang

disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin C

dapat meningkatkan fungsi imun dengan

menstimulasi produksi interferon (protein

yang melindungi sel dari virus).

Selenium Selenium dalam enzim glutation

peroksidase berperan sebagai katalisator

dalam pemecahan peroksida yang terbentuk

didalam tubuh menjadi ikatan yang tidak

bersifat toksik (Siswanto dkk, 2013).

Peroksida dapat berubah menjadi radikal

bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak

tidak jenuh yang ada pada membran sel,

sehingga dapat merusak membran sel.

Selenium + Vitamin E berperan

Page 8: Daya Tahan Tubuh

antioksidan (Siswanto dkk,2013).

Kerjasama tersebut terjadi karena vitamin

E menjaga membran sel dari radikal bebas

dengan melepas ion hidrogennya, sedangkan

selenium berperan dapat memecah peroksida

menjadi ikatan yang tidak reaktif, sehingga

tidak merusak asam lemak tidak jenuh yang

banyak terdapat dalam membran, membantu

mempertahankan integritas membran dan

melindungi DNA dari kerusakan (Gropper et

al, 2005)

Zinc Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh

tingkat adanya zinc dalam tubuh.

Kekurangan zinc yang parah melemahkan

fungsi imun. Zinc diperlukan bagi

pengembangan dan pengaktifan T-limposit,

yaitu sejenis sel darah putih yang berfungsi

untuk memerangi penyakit. Di saat

suplemen zinc diberikan pada individu yang

Page 9: Daya Tahan Tubuh

memiliki zinc rendah, jumlah cel T-limposit

dalam darah meningkat dn kemampuan sel

limposit untuk memerangi infeksi

meningkat.

Besi

Non Gizi

1. Susu Fermentasi

(Probiotik)

Meningkatkan sistem imun,

meningkatkan kadar B-limfosit

yang mengenal benda-benda

asing, aktivitas fagositosis yang

menolong menghancurkan benda-

benda asing, sekresi sel Ig A, Ig

G, Ig M dan kadar serum Ig A

yang meningkatkan aktivitas

antibodi, dan kadar interferon,

yang membantu leukosit melawan

penyakit.

Isolat probiotik Lactobacillus dapat

menginduksi terbentuknya imuno-globulin

G (IgG) setelah pembentukan imunoglo-

bulin M (IgM) yaitu sel B dapat mengenal

antigen sehingga dapat berproliferasi,

berdiferensiasi dan berkembang menjadi sel

plasma yang mempro-duksi antibodi Ig G.

Beberapa Lactobacillus langsung dapat

merangsang sistem kekebalan pada

permukaan mukosa usus melalui sel limfoid

lokal pada saluran pencernaan.

Jahe

Fenol:

Pengikatan komponen oleoresin jahe pada

protein reseptor permukaan sel limfosit B

Page 10: Daya Tahan Tubuh

Gigerol, Shogaol, Zingerol berakibat pada aktivasi protein G yang

kemudian mengaktivasi enzim fofolipase C.

Fosolipase memecah fosfatidil inositol

bifosfat (PIP2) menjadi diasilgliserol (DAG)

dan inositol trifosfat (IP3), dua molekul

yang berperan dalam penandaan membran

sel (Roitt, 1991)

Inositol trifosfat berdifusi dari

membran plasma ke sitosol dan berikatan

dengan protein reseptor pada permukaan

sitoplasmik Calcium-sequestering

Compartment. Pengikatan tersebut

menyebabkan terbukanya pintu saluran

Ca2+ dan berakibat pada peningkatan

konsentrasi Ca2+ sitosol. Diasigliserol dan

peningkatan ion Ca2+ mengaktivasi enzim

protein kinase C. Protein kinase C

teraktivasi memfosforilasi atau

memindahkan gugus fosfat ke residu serin

Page 11: Daya Tahan Tubuh

atau treonin spesifik pada protein membran

sehingga mengaktivasi pertukaran Na+-H+

dan berakibat pada peningkatan pH.

Peningkatan pH tersebut memberi

tanda pada sel untuk melakukan proliferasi

(Alberts et al., 1994). Pengikatan ion Ca2+

pada kalmodulin menyebabkan perubahan

konformasi protein dan mengaktivasi enzim

protein kinase C yang berperan dalam

produksi interleukin-2 (IL-2) yang

mengaktivasi sel limfosit B untuk

berpoliferasi.

Kelopak bunga rosella (Hibiscus

sabdariffa L.)

DAFTAR PUSTAKA

Winarti, Sri. 2010. Makanan Fungsional. Surabaya: Graha Ilmu

Page 12: Daya Tahan Tubuh

Siswanto., Budisetyawati dan Ernawati, F. 2013. Peran Beberapa Zat Gizi Mikro dalam Sistem Imunitas. Jakarta: Badan Litbang

Kesehatan

Gropper SC, Smith JL, Groff JL. 2005. Advanced Nutrition and Human Metabolism. International Student Edition.Washington:

Thomas Wadsworth

1. Peranan zat gizi dalam sistem imun

a. Vitamin A

Vitamin A mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan sel epitel. Sel epitel merupakan salah satu jaringan tubuh

yang terlibat didalam fungsi imunitas nonspesifik. Imunitas nonspesifik melibatkan pertahanan fisik seperti kulit, selaput

lendir, silia saluran nafas.

b. Vitamin E

Vitamin E atau tokoferol adalah vitamin yang larut lemak yang berperan sebagai antioksidan. Vitamin E atau tokoferol

banyak terdapat pada membran eritrosit dan lipoprotein plasma. Peranan vitamin E sebagai antioksidan disebabkan pada

vitamin E mempunyai cincin fenol yang mampu memberikan ion hidrogennya kepada radikal bebas. Proses vitamin E

Page 13: Daya Tahan Tubuh

sebagai antioksidan dalam menghentikan reaksi berantai melalui beberapa proses seperti proses inisiasi dan

pengembangan.

(KURANG)

c. Vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas. Peran vitamin C dalam sistem imun terkait

dengan adanya antioksidan yang mana vitamin C dapat mendonorkan elektronnya ke radikal bebas, dengan demikian sel-

sel termasuk sel imun terlindungi oleh kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.Vitamin C dapat meningkatkan

fungsi imun dengan menstimulasi produksi interferon (protein yang melindungi sel dari serangan virus). Interferon adalah

protein yang melindungi sel dari serangan virus.

d. Selenium

Selenium adalah mineral yang penting untuk sintesis protein dan aktivitas enzim glutation peroksidase. Selenium berperan

sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang dapat berubah menjadi radikal bebas, sehingga membantu

mempertahankan integritas membran dan melindungi DNA dari kerusakan. Integritas membran sel sangat diperlukan

dalam sistem imunitas, karena produksi sitokin sangat ditentukan oleh reseptor yang terdapat dalam membran sel. Oleh

karena itu, selenium sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas seluler. Kekurangan selenium akan mengganggu

produksi antibodi oleh limposit.

e. Zinc

Zinc memegang peranan penting dalam fungsi tubuh antara proliferasi sel terutama sel mukosa. Zinc juga berperan dalam

sintesa asam nukleat. Asam nukleat adalah senyawa yang essensial di dalam sel, sehingga zinc memiliki peran penting

Page 14: Daya Tahan Tubuh

dalam imunitas seluler. Peran zinc dalam fungsi imunitas antara lain didalam fungsi sel T dan dalam pembentukan

antibodi oleh sel B serta pertahanan non spesifik. Zinc diperlukan didalam aktivitas enziim SOD (Superoksida dismutate)

yang memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh.

Peran lain dari zinc adalah untuk sintesa protein. Protein merupakan komponen terbesar dalam pembentukan antibodi,

maka dari itu keberadaan zinc sangat terkai dengan sistem imun humoral. Imun humoral adalah Melibatkan aktivasi

limfosit B yang kan mensekresikan antibodi

f. Besi

Peranan zat besi berhubungan dengan reaksi oksidasi dan reduksi.

Zat besi juga berperan dalam

Kekurangan besi akan berdampak pada reaksi imunitas berupa aktivitas neutrofil yang menurun yang menyebabkan

kemampuan untuk membunuh bakteri intraseluler menjadi terganggu.