6
Definisi Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS. Anatomi dan Fisiologi Ruangan cairan serebrospinal (CSS) mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio, terdiri dari sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan ruangan subaraknoid yang meliputi seluruh susunan saraf. CSS yang dibentuk di dalam system ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali ke peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh sususan saraf pusat. Hubungan antara system ventrikel dan ruang subarachnoid adalah melalui foramen Magendie di median dan foramen Luschka di sebelah lateral ventrikel IV. Sebagian besar cairan serebrospinalis yang dihasilkan oleh pleksus koroidalis di dalam ventrikel otak akan mengalir ke foramen Monro ke ventrikel III, kemudian melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel IV. Dari sana likuor mengalir melalui foramen

Definisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Definisi

Citation preview

Page 1: Definisi

Definisi

Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala.

Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang

menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang

berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan

oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS.

Anatomi dan Fisiologi

Ruangan cairan serebrospinal (CSS) mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio,

terdiri dari sistem ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan ruangan subaraknoid yang

meliputi seluruh susunan saraf. CSS yang dibentuk di dalam system ventrikel oleh

pleksus koroidalis kembali ke peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan

arakhnoid yang meliputi seluruh sususan saraf pusat. Hubungan antara system ventrikel

dan ruang subarachnoid adalah melalui foramen Magendie di median dan foramen Luschka

di sebelah lateral ventrikel IV. Sebagian besar cairan serebrospinalis yang dihasilkan oleh

pleksus koroidalis di dalam ventrikel otak akan mengalir ke foramen Monro ke ventrikel

III, kemudian melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel IV. Dari sana likuor mengalir melalui

foramen Magendi dan Luschka ke sisterna magna dan rongga subarachnoid di bagian

cranial maupun spinal. Penyerapan terjadi melalui vilus arakhnoid yang berhubungan

dengan system vena seperti sinus venosus serebral.

Page 2: Definisi

Pleksus koroidideus menghasilkan sekitar 70% cairan serebrospinal, dan sisanya di

hasilkan oleh pergerakan dari cairan transepidermal dari otak menuju sistem

ventrikel.Rata-rata volume cairan liqour adalah 90 ml pada anak-anak 4-13 tahun dan

150 ml pada orang dewasa. Tingkat pembentukan adalah sekitar 0,35 ml / menit atau

500 ml / hari. Oleh karena itu sekitar 14% dari total volume mengalami absorbsi setiap satu

jam. Tingkat di mana cairan serebrospinal dibentuk tetap relatif konstan dan menurun hanya

sedikit saat tekanan cairan cerebrospinal meningkatkan.Sebaliknya, tingkat penyerapan

meningkat secara signifikan saat tekanan cairan cerebrospinal melebihi 7 mm Hg. Pada

tekanan 20 mm Hg, tingkat penyerapan adalah tiga kali tingkat formation.

Meskipun mekanisme absorbsi cairan liquor terganggu, tingkat penyerapan tidak akan

mengalami peningkatan, ini merupakan mekanisme hidrosefalus progresif. Papilloma

pleksus khoroideus yang merupakan kondisi patologis dimana terjadi gangguan pada proses

absorbs sehingga terjadi akumulasi cairan liqour. Ketika penyerapan terganggu, upaya untuk

mengurangi pembentukan cairan serebrospinal tidak cenderung memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap volume.

Page 3: Definisi

a. Terapi medikamentosa

Ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi

cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorpsinya. Dapat dicoba pada

pasien yang tidak gawat, terutama pada pusatpusat kesehatan dimana sarana bedah sarf

tidak ada. Obat yang sering digunakan adalah Furosemid. Cara pemberian dan dosis;

Per oral, 1,2 mg/kgBB, 1x/hari atau injeksi iv 0,6 mg/kgBB/hari. Bila tidak ada

perubahan setelah satu minggu pasien diprogramkan untuk operasi.

b. Lumbal pungsi berulang (serial lumbar puncture)

Mekanisme pungsi lumbal berulang dalam hal menghentikan progresivitas

hidrosefalus belum diketahui secara pasti. Pada pungsi lumbal berulang akan

terjadi penurunan tekanan CSS secara intermiten yang memungkinkan absorpsi

CSS oleh vili arakhnoidalis akan lebih mudah.

Indikasi : umumnya dikerjakan pada hidrosefalus komunikan terutama pada

hidrosefalus yang terjadi setelah perdarahan subarakhnoid, periventrikular-

intraventrikular dan meningitis TBC. Diindikasikan juga pada hidrosefalus

komunikan dimana shunt tidak bisa dikerjakan atau kemungkinan akan terjadi

herniasi (impending herniation)

Cara:

- LP dikerjakan dengan memakai jarum ukuran 22, pada interspace L2-3 atau L3-

4 dan CSS dibiarkan mengalir di bawah pengaruh gaya gravitasi.

- LP dihentikan jika aliran CSS terhenti. Tetapi ada juga yang memakai cara

setiap LP CSS dikeluarkan 3-5 ml.

- Mula-mula LP dilakukan setiap hari, jika CSS yang keluar kurang dari 5 ml,

LP diperjarang (2-3 hari).

- Dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan CT scan kepala setiap minggu.

- LP dihentikan jika ukuran ventrikel menetap pada pemeriksaan CT scan 3 minggu

berturut-turut.

- Tindakan ini dianggap gagal jika :

o Dilatasi ventrikel menetap

o Cortical mantel makin tipis

o Pada lokasi lumbal punksi terjadi sikatriks

o Dilatasi ventrikel yang progresif

Page 4: Definisi

Komplikasi : herniasi transtentorial atau tonsiler, infeksi, hipoproteinemia dan

gangguan elektrolit.

c. Terapi Operasi

Operasi biasanya langsung dikerjakan pada penderita hidrosefalus. Pada penderita gawat

yang menunggu operasi biasanya diberikan : Mannitol per infus 0,5-2 g/kgBB/hari yang

diberikan dalam jangka waktu 10-30 menit.

1. “Third Ventrikulostomi”/Ventrikel III

Lewat kraniotom, ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma optikum, dengan

bantuan endoskopi. Selanjutnya dibuat lubang sehingga CSS dari ventrikel III

dapat mengalir keluar.

2. Operasi pintas/”Shunting”

Ada 2 macam :

Eksternal

CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya sementara.

Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus

tekanan normal.

Internal

CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.

- Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor- Kjeldsen)

- Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan.

- Ventrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior

- Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronkhus

- Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum

- Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum

“Lumbo Peritoneal Shunt”

CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum

dengan operasi terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.