16
DEMOKRASI PENDIDIKAN A. Pengertian Demokrasi Pendidikan Demokrasi menurut kamus hukum yaitu didalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan democracy atau di dalam istilah bahasa Belanda dikenal dengan democtaric. Jadi demokrasi adalah : 1. Bentuk atau sistem pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta memerintah melalui perantaraan, wakil-wakilnya atau pemerintah rakyat. 2. Gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Pendidikan menurut kamus bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses atau cara perbuatan mendidik. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa demokrasi Pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik. Demokrasi Pendidikan dapat diartikan juga sebagai hak setiap warga negara atas kesempatan yang seluas– luasnya untuk menikmati Pendidikan, yang sesuai dengan 1

Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

  • Upload
    herika

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengelolaan pendidikan

Citation preview

Page 1: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

DEMOKRASI PENDIDIKAN

 

A. Pengertian Demokrasi Pendidikan

Demokrasi menurut kamus hukum yaitu didalam istilah bahasa Inggris dikenal

dengan democracy atau di dalam istilah bahasa Belanda dikenal dengan

democtaric. Jadi demokrasi adalah :

1. Bentuk atau sistem pemerintahan dimana segenap rakyat turut serta

memerintah melalui perantaraan, wakil-wakilnya atau pemerintah rakyat.

2. Gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan hak dan kewajiban

serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.

Pendidikan menurut kamus bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses atau cara

perbuatan mendidik.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa demokrasi Pendidikan adalah

proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan kewajiban serta

perlakuan yang sama bagi semua peserta didik.

Demokrasi Pendidikan dapat diartikan juga sebagai hak setiap warga negara

atas kesempatan yang seluas–luasnya untuk menikmati Pendidikan, yang sesuai

dengan bunyi pernyataan Undang–Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat ( 1)

yaitu “ Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

kultural, dan kemajemukan bangsa.

Dua hal yang penting dalam mengikuti pendidikan yaitu:

1. Memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam batas

tertentu yakni pada level pendidikan dasar Sembilan tahun.

2. Adanya peluang untuk memilih satuan pendidikan sesuai dengan

karakteristiknya.

Demokrasi Pendidikan bukan hanya sekedar prosedur, tetapi juga nilai-nilai

pengakuan dalam kehormatan dan martabat manusia. Melalui upaya Demokrasi

1

Page 2: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

Pendidikan diharapkan mampu mendorong munculnya individu yang kreatif dan

produktif tanpa keterbukaan dalam kehidupan berpolitik. Proses ini menuntut

adanya relasi kemasyarakatan yang Demokratis. Tanggung jawab dari

pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional dalam transformasi sosial yang tengah

berlangsung adalah menanamkan dan mengoperasikan ethos, nilai, dan moralitas

bangsa dalam menerima dan mengelola informasi yang silih berganti menjadi aset

dalam meningkatkan kualitas dirinya.

Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut

pendidikan pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal

sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang–Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1

yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan. Oleh

karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi orang tua, masyarakat, dan

pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa melalui pendidikan. Mengenai tanggung jawab pemerintah

secara tegas telah menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang–Undang.

Dengan demikian tampaknya Demokrasi Pendidikan merupakan pandangan

hidup yang mengutarakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang

sama didalam berlangsungnya proses pendidikan antara pendidikan dan anak

didik, serta juga dengan pengelola pendidikan. UU No. 2 tahun 1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang bunyinya adalah memberikan kesempatan yang

sama untuk menikmati pendidikan yang diatur oleh UU Sistem Pendidikan

Nasional. Pasal 5 yang bunyinya adalah tiap warga negara mempunyai hak yang

sama untuk memperoleh pendidikan. Pasal 6 yang bunyinya adalah tiap warga

berhak atas kesempatan mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan,

kemampuan, dan keterampilan yang setara dengan tamatan pendidikan dasar.

Pasal 7 bunyinya adalah penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu

satuan pendidikan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan

sosial dan kemampuan ekonomi. Pasal 8 yang menyebutkan bahwa warga negara

2

Page 3: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

yang memiliki kelainan fisik atau mental berhak memperoleh pendidikan luar

biasa dan warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

berhak memperoleh perhatian khusus.

Demokrasi pendidikan memberikan manfaat dalam praktek kehidupan dan

pendidikan dalam beberapa hal yaitu:

1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia.

Demokrasi dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan

hak manusia dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit,

agama dan bangsa. Dalam pendidikan, nilai-nilai inilah yang memandang

perbedaan antara satu dengan lainnya baik hubungan antara peserta didik

dengan gurunya dengan saling menghargai dan menghormati diantara mereka.

2. Setiap manusia memiliki perubahan kearah pikirannya yang sehat.

Dari acuan prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus di

didik, karena dengan mendidik manusia akan berubah dan berkembang kearah

yang lebih sehat baik dan sempurna.

3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama

Dalam demokrasi kita untuk mendahulukan kepentingan bersama daripada

kepentingan pribadi. Kesejahteraan hanya akan dapat tercapai apabila setiap

warga negara atau anggota masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau

pikirannya untuk memajukan kepentingan bersama. Kebersamaan dan

kerjasama inilah yang menjadi pilar penyangga demokrasi yang selalu

menggunakan dialog dan musyawarah sebagai pendekatan sosialnya untuk

mengambil keputusan supaya tercapai satu tujuan yaitu kesejahteraan dan

kebahagiaan. Jelaslah bahwa pendidikan kewarganegaraan dan ketatanegaraan

menjadi penting dan sesuatu yang tidak bisa diabaikan untuk diberikan kepada

setiap warga negara, anak-anak atau peserta didik dan upaya mempraktekkan

salah satu dari prinsip demokrasi.

3

Page 4: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

B. Prinsp-Prinsip Demokrasi Dalam Pendidikan

Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah

antara lain :

a. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.

b. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.

c. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.

Melihat dari masalah-masalah yang disebutkan diatas dapat dipahami bahwa

ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam

pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana mereka berada. Misalnya, masyarakat

agraris berbeda dengan masyarakat metropolitan.

Demokrasi pendidikan mempunyai prinsip sebagai berikut:

1. Menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai

luhurnya.

2. Wajib menghormati dan melindungi Hak Asasi Manusia yang bermartabat

dan berbudi luhur.

3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk

memperoleh pendidikan dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan

kemampuan pribadinya dalam rangka mengembangkan kreasinya kearah

perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

tanpa merugikan orang lain.

C. Demokrasi Pendidikan di Indonesia

Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas

demokrasi dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga masa

pembangunan sekarang ini.

Hal ini dapat dilihat pada apa yang terdapat dalam:

a. Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 berbunyi:

− Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

− Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.

4

Page 5: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 pasal 5 tentang

sistem pendidikan nasional yang berbunyi:

− Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan.

Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut

pendidikan pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal

sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1

yang berbunyi “bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.

Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi orang tua, masyarakat,

dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Mengenai tanggung jawab

pemerintah secara tegas telah dicantumkan di dalam Undang-Undang Dasar 1945

pasal 31 ayat 3 yang berbunyi “bahwa pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yang diatur dengan undang-undang”.

Terkait dengan pernyataan tersebut, sejak tanggal 8 Juli 2003 pemerintah

telah mengesahkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menggantikan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang

dianggap sudah tidak memadai lagi. Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasioanal

dilakukan untuk memperbarui visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan

nasional. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut secara tegas

memperkuat tentang amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 tentang

pendidikan.

Secara retorik kedua ayat tersebut, telah cukup dapat dipergunakan sebagai

jawaban atas tuntutan reformasi di bidang pendidikan yakni diberinya peluang

bahkan dalam batas tertentu diberikan kebebasan, kepada keluarga dan

masyarakat untuk mendapatkan dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan

minat dan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan kondisi dan tuntuan

lapangan kerja. Hal ini berarti bahwa intervensi pemerintah yang berlebihan

5

Page 6: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

dalam penyelenggaraan pendidikan perlu ditiadakan, dikurangi atau setidaknya

ditinjau kembali hal-hal yang sudah tidak relevan.

Dalam kaitannya dengan masyarakat belajar (learning society) perlu

diberikan kebebasan kepada masyarakat untuk dapat memilih belajar sesuai

dengan kebutuhan dan minatnya sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan

undang-undang dan falsafah negara. Demikian pula halnya dengan pelaksanaan

prinsip belajar seumur hidup.

Selama ini memang kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan

pendidikan telah menuju pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga

secara konseptual pemerintah telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan

ketentuan undang-undang. Namun secara realita masih cukup banyak diantara

kelompok usia sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan karena alasan

tertentu baik karena ketidakterjangkauan biaya, tempat maupun kesempatan,

sehingga hak mereka seolah “terampas” dengan sendirinya

Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas

demokrasi dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga

sekarang. Hal ini terdapat dalam :

UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pasal 5, 6, 7 dan pasal 8 ayat 1, 2 dan ayat 3.

Garis-garis Besar Haluan Negara di Sektor Pendidikan.

D. Membangun Sistem Pendidikan Demokratis

Paradigma pendidikan di masa depan adalah pendidikan yang demokratis dan

hanya dapat diwujudkan dalam masyarakat, bangsa dan negara yang juga

demokratis. Demokrasi termasuk demokrasi pendidikan memang tidak

menyembuhkan berbagai penyakit pembangunan termasuk untuk mendapatkan

pendidikan yang bermutu tetapi demokrasi memberikan peluang terbaik bagi

terlaksananya keadilan dan terhormatinya harkat dan martabat kemanusiaan.

Pendidikan yang demokratis akan menghasilkan lulusan yang mampu

6

Page 7: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan mampu mempengaruhi

pengambilan keputusan kebijakan publik.

Sampai saat ini, pendidikan yang demokratis masih merupakan cita-cita yang

belum terwujud. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20

tahun 2003 bab III pasal 4 ayat 1 dijelaskan bahwa pendidikan diselenggarakan

secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung

tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan

bangsa. Namun dalam kenyataan masih terdapat fenomena pendidikan yang tidak

demokratis, misalnya fenomena kurang memadainya kualitas proses dan produk

pendidikan.

Gambaran pendidikan saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Proses pendidikan didominasi oleh penyampaian informasi bukan

pemrosesan informasi.

2) Proses pendidikan masih berpusat pada kegiatan mendengarkan dan

menghafalkan, bukan interprestasi dan makna terhadap apa yang dipelajari

dan upaya membangun pengetahuan.

3) Proses pendidikan masih didominasi oleh guru/dosen yang otoriter.

4) Selama ini siswa ditempatkan sebagai objek, belum menempati

kedudukannya sebagai subjek, sehingga kurang ada peluang bagi

siswa/mahasiswa untuk berkreasi, memberi kesempatan untuk

mengembangkan dan menunjukkan kemampuan yang beragam.

Impian pendidikan berkualitas hanya dapat diwujudkan dalam alam demokrasi

pendidikan dan demokrasi pendidikan hanya dapat diwujudkan dalam tatanan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Namun,

kenyatannya kehidupan yang demokratis masih lebih merupakan keinginan

daripada kenyataan.

Konsep sistem pendidikan yang demokratis terkait dengan bagaimana

pendidikan tersebut disiapkan, dirancang dan dikembangkan sehingga

memungkinkan terwujudnya ciri-ciri atau nilai-nilai demokrasi. Ini juga bersifat

umum dalam arti mengemas sistem pendidikan dengan seluruh komponen, yaitu

kurikulum, materi pendidikan, sarana prasarana, lingkungan siswa, guru dan

7

Page 8: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

tenaga pendidikan lainnya, proses pendidikan dan lainnya. Bisa juga bersifat

khusus yaitu pengemasan komponen-komponen tertentu dari sistem pendidikan

tersebut misalnya bagaimana kurikulum atau bahan pelajaran atau proses belajar

mengajar dirancang sedemikian rupa sehingga mencerminkan dan memungkinkan

terbentuknya nilai-nilai demokrasi.

Dalam mengembangkan sistem pendidikan yang demokratis di Indonesia,

perlu memperhatikan tujuh butir yang merupakan prinsip-prinsip dalam prosedur-

prosedur yang demokratis dan mencerminkan pandangan serta jalan hidup

demokratis yang diinginkan. Tujuh butir tersebut yaitu:

(1) Mengutamakan kepentingan masyarakat,

(2) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,

(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama,

(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan,

(5) Memiliki i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil keputusan musyawarah,

(6) Musyawarah yang dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati

nurani yang luhur,

(7) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

8

Page 9: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Demokratisasi pendidikan merupakan suatu kebijakan yang sangat didamba-

kan oleh masyarakat. Melalui kebijakan tersebut diharapkan peluang masyarakat

untuk menikmati pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan

dan kesempatan yang dimiliki. Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan

belum terdidik menjadi semakin terhapus, sehingga informasi pembangunan tidak

lagi menjadi hambatan. Ungkapan pendidikan untuk semua dan semuanya untuk

pendidikan diharapkan bukan sekedar wacana tetapi sudah harus merupakan

komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkannya. 

Demokrasi pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan

hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik. Manfaat

demokrasi pendidikan dalam praktek kehidupan dan pendidikan antara lain yaitu

rasa hormat terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki perubahan

kearah pikiran yang sehat, rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama.

Pelaksanaan demokrasi dalam pendidikan itu telah dicoba baik secara

eksperimen maupun secara operasional dalam beberapa tempat dan negara yang

banyak sekali.

 

B. Saran

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan

menambah wawasan kita tentang Demokrasi Pendidikan di Indonesia. Dengan

mengetahui demokrasi pendidikan kita akan menjadi manusia yang demokrasi

baik dalam pendidikan dan hal-hal yang lainnya dalam penyelesaian masalah

dengan demokratis.

 

 

 

9

Page 10: Demokrasi Pendidikan (LATIFAH)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Amsal. 2009. Studi Filsafat Pendidikan. Banda Aceh: Yayasan PeNA.

 Direktorat Binbaga. 2001. Filsafat Pendidikan, Jakarta: Direktorat Binbaga.

Djumranjah. 2004. Pengantar Filsafat Pendidikan. Malang: Bayumedia

Publishing.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Pustaka Widyatama.

Djohar. 2003. Pendidikan Strategik, Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan.

Jogjakarta: LESFI.

Mastuhu. 2003. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam

Abad 21. Jogyakarta: Safiria Insania Press.

10