105
DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN EKSPERIMEN Dr. Marsel R. Payong, M.Pd. STKIP St. Paulus Ruteng, Flores

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN

  • Upload
    afric

  • View
    396

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN. Dr. Marsel R. Payong, M.Pd. STKIP St. Paulus Ruteng, Flores. BEBERAPA KONSEP DASAR. Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan terhadap keadaan atau hasil tertentu Beberapa ciri penelitian eksperimen : - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENEKSPERIMEN

Dr. Marsel R. Payong, M.Pd.

STKIP St. Paulus Ruteng, Flores

BEBERAPA KONSEP DASARBEBERAPA KONSEP DASAR

Penelitian Penelitian eksperimeneksperimen bertujuan untuk mengetahui bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan terhadap keadaan pengaruh dari suatu perlakuan terhadap keadaan atau atau hasilhasil tertentu tertentu

Beberapa ciri penelitian eksperimen: Beberapa ciri penelitian eksperimen: – adanya variabel independen yang dimanipulasi (adanya variabel independen yang dimanipulasi (treatment treatment

variablevariable) dan variabel dependen yang merupakan akibat ) dan variabel dependen yang merupakan akibat dari manipulasi variabel independen (dari manipulasi variabel independen (outcome variableoutcome variable))

– Adanya kontrol terhadap berbagai variabel asing Adanya kontrol terhadap berbagai variabel asing ((extraneousextraneous variable) untuk mengetahui efektivitas dari variable) untuk mengetahui efektivitas dari suatu perlakuansuatu perlakuan

– Adanya pengacakan terhadap subjek / kelompok subjekAdanya pengacakan terhadap subjek / kelompok subjek

– Adanya perbandingan kelompokAdanya perbandingan kelompok

Kapan Melakukan Eksperimen?Kapan Melakukan Eksperimen?

Bila peneliti ingin mengetahui suatu hubungan Bila peneliti ingin mengetahui suatu hubungan sebab akibat secara langsung antara suatu variabel sebab akibat secara langsung antara suatu variabel independen (perlakuan) dengan variabal dependen independen (perlakuan) dengan variabal dependen (hasil)(hasil)

Bila peneliti ingin menguji suatu perlakuan / Bila peneliti ingin menguji suatu perlakuan / intervensi tertentu untuk melihat efektivitasnya (mis. intervensi tertentu untuk melihat efektivitasnya (mis. dalam R&D)dalam R&D)

Bila peneliti ingin menguji suatu intervensi yang Bila peneliti ingin menguji suatu intervensi yang sudah terbukti efektif pada latar tertentu pada latar sudah terbukti efektif pada latar tertentu pada latar atau situasi yang lain (eksperimen replikasi) atau situasi yang lain (eksperimen replikasi)

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Research-based problemResearch-based problem: masalah yang : masalah yang belum terjawab dari hasil penelitian yang sudah belum terjawab dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. dilakukan sebelumnya. – Mis: eksperimen sebelumnya telah membuktikan bahwa Mis: eksperimen sebelumnya telah membuktikan bahwa

ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan strategi X ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan strategi X terhadap hasil belajar Mapel Y. Masalah yang belum terhadap hasil belajar Mapel Y. Masalah yang belum terjawab: bagaimana pengaruh dari strategi X terhadap terjawab: bagaimana pengaruh dari strategi X terhadap hasil belajar Mapel Y untuk siswa yang memiliki motivasi hasil belajar Mapel Y untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah?belajar tinggi dan motivasi belajar rendah?

– Maka eksperimen yang dapat dibuat adalah: menguji Maka eksperimen yang dapat dibuat adalah: menguji strategi X untuk meningkatkan hasil belajar Mapel Y bagi strategi X untuk meningkatkan hasil belajar Mapel Y bagi siswa yang bermotivasi belajar tinggi dan motivasi belajar siswa yang bermotivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah.rendah.

Practical-based problemPractical-based problem: masalah yang : masalah yang berasal dari praktek atau pengalaman empiris berasal dari praktek atau pengalaman empiris tertentu. tertentu. – Mis. studi sebelumnya memperlihatkan bahwa Mis. studi sebelumnya memperlihatkan bahwa

rendahnya hasil belajar mata pelajaran X disebabkan rendahnya hasil belajar mata pelajaran X disebabkan oleh strategi guru yang kurang tepat. oleh strategi guru yang kurang tepat.

– Maka eksperimen yang dibuat adalah menguji satu Maka eksperimen yang dibuat adalah menguji satu strategi baru dengan strategi yang biasa digunakan strategi baru dengan strategi yang biasa digunakan guru sebelumnya (dalam kelas eksperimen dan kelas guru sebelumnya (dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol)kontrol)

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Replication-based problemReplication-based problem: masalah penelitian : masalah penelitian merupakan replikasi/pengulangan terhadap merupakan replikasi/pengulangan terhadap penelitian sebelumnya tetapi diterapkan pada latar penelitian sebelumnya tetapi diterapkan pada latar atau konteks yang berbeda.atau konteks yang berbeda.– Mis. eksperimen sebelumnya yang dibuat di sebuah Mis. eksperimen sebelumnya yang dibuat di sebuah

sekolah perkotaan memperlihatkan bahwa ada sekolah perkotaan memperlihatkan bahwa ada pengaruh kuat metode X terhadap sikap terhadap pengaruh kuat metode X terhadap sikap terhadap pluralisme agama.pluralisme agama.

– Masalah eksperimen berikutnya: bagaimana Masalah eksperimen berikutnya: bagaimana pengaruh metode X terhadap sikap terhadap pengaruh metode X terhadap sikap terhadap pluralisme agama bagi siswa di pedesaanpluralisme agama bagi siswa di pedesaan

Beberapa Contoh Penelitian EksperimenBeberapa Contoh Penelitian Eksperimen

Pengaruh strategi konstruktivisme terhadap hasil belajar Bhs Pengaruh strategi konstruktivisme terhadap hasil belajar Bhs InggrisInggrisPengaruh metode diskusi terbimbing (guided discussion) terhadap Pengaruh metode diskusi terbimbing (guided discussion) terhadap hasil belajar hasil belajar PKnPKnPengaruh strategi pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar Pengaruh strategi pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar PPKn dengan mempertimbangkan kemampuan komunikasi PPKn dengan mempertimbangkan kemampuan komunikasi interpersonalinterpersonalPengaruh cerita dongeng terhadap kemampuan menyimak Pengaruh cerita dongeng terhadap kemampuan menyimak siswa siswa SD dilihat dari gaya kognitif siswaSD dilihat dari gaya kognitif siswaPengaruh gaya mengajar guru terhadap kreativitas siswaPengaruh gaya mengajar guru terhadap kreativitas siswaPengaruh metode kooperatif terhadap hasil belajar Matematika Pengaruh metode kooperatif terhadap hasil belajar Matematika dengan mempertimbangkan sikap terhadap matematikadengan mempertimbangkan sikap terhadap matematikaEfektivitas pengaruh strategi pembelajaran Efektivitas pengaruh strategi pembelajaran problem-based problem-based dan dan kreativitas terhadap hasil belajar Matematikakreativitas terhadap hasil belajar MatematikaEfektivitas Efektivitas pengaruh pendekatanpengaruh pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar CTL terhadap Hasil Belajar Sains di SDSains di SDPengaruh Pendekatan Naratif Eksperiensial dan Motivasi Belajar Pengaruh Pendekatan Naratif Eksperiensial dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolikterhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik di SD di SD

Jenis-jenis Desain EksperimenJenis-jenis Desain Eksperimen(Creswell, 2012)(Creswell, 2012)

Desain Perbandingan Kelompok Desain Perbandingan Kelompok (Between-Group Design)(Between-Group Design)– True experiment (pre-posttest, posttest only)True experiment (pre-posttest, posttest only)– Quasi-experiment (pre-posttest, posttest only)Quasi-experiment (pre-posttest, posttest only)– Factorial DesignsFactorial Designs

Desain Individual (Within-Group Design)Desain Individual (Within-Group Design)– Time Series DesignTime Series Design– Repeated measures experimentsRepeated measures experiments– Single subject experimentSingle subject experiment

Beberapa Desain Penelitian EksperimenBeberapa Desain Penelitian Eksperimen Perbandingan KelompokPerbandingan Kelompok

JenisJenis DesainDesain ModelModelTrue ExpTrue Exp Randomized posttest only control Randomized posttest only control

group designgroup designT = R X OT = R X O

C = R OC = R O

Randomized pretest-posttest Randomized pretest-posttest control group designcontrol group design

T = R O X OT = R O X O

C = R O OC = R O O

Randomized Solomon four group Randomized Solomon four group DesignDesign

TT11 = R O X O = R O X O

CC11= R O O= R O O

TT22 = R X O = R X O

CC22 = R O = R OKet:T = Kelp EkspC = Kelp. KontrolO = PengamatanX = PerlakuanR = Pengacakan

JenisJenis DesainDesain ModelModelTrue ExpTrue Exp Randomized posttest-only control Randomized posttest-only control

group design using matched subjectgroup design using matched subjectT = R M X OT = R M X O

C = R M OC = R M O

Randomized pretest-posttest control Randomized pretest-posttest control group design using matched subjectgroup design using matched subject

T = R O M X OT = R O M X O

C = R O M OC = R O M O

Ket:T = Kelp EkspC = Kelp. KontrolO = PengamatanX = PerlakuanR = PengacakanM = Matching

Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)

JenisJenis DesainDesain ModelModelFactorial Factorial DesignDesign

2x2 2x2 Factorial DesignFactorial Design T = R O X YT = R O X Y11 O O

C = R O YC = R O Y1 1 O O

T = R O X YT = R O X Y22 O O

C = R O YC = R O Y22 O O

3x3 3x3 Factorial DesignFactorial Design T = R O X YT = R O X Y11 O O

C = R O YC = R O Y1 1 O O

T = R O X YT = R O X Y22 O O

C = R O YC = R O Y22 O O

T = R O X YT = R O X Y33 O O

C = R O YC = R O Y33 O O

Ket:O = PengamatanX = PerlakuanT = Kelp EkspC = Kelp. KontrolM = MatchingY = var moderator

Contoh Desain Faktorial 2x2Contoh Desain Faktorial 2x2

Motivasi Motivasi Belajar (B)Belajar (B)

Strategi Pembelajaran (A)Strategi Pembelajaran (A)

Induktif (AInduktif (A11)) Deduktif (ADeduktif (A22))

Tinggi (BTinggi (B11)) AA11BB11 AA22BB11

Rendah (BRendah (B22)) AA11BB22 AA22BB22

TotalTotal AA11BB11 + A + A11BB22 AA22BB11 + A + A22BB22

Judul Penelitian:

Pengaruh Strategi Induktif dan Deduktif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa

Contoh Desain Faktorial 3x3Contoh Desain Faktorial 3x3

Sikap Thd Sikap Thd

MapelMapel (B) (B)

Strategi Pembelajaran (A)Strategi Pembelajaran (A)

Induktif (AInduktif (A11)) Deduktif (ADeduktif (A22)) Konvensional (AKonvensional (A33))

Positif (BPositif (B11)) AA11BB11 AA22BB11 AA33BB11

Netral (BNetral (B22)) AA11BB22 AA22BB22 AA33BB22

Negatif (BNegatif (B33)) AA11BB33 AA22BB33 AA33BB33

TotalTotal AA11BB11 + A + A11BB2 2 + A+ A11BB33 AA22BB11 + A + A22BB22 + A + A22BB33 AA33BB11 + A + A33BB2 2 + A+ A33BB33

Judul Penelitian:

Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Sains dengan mempertimbangkan Sikap terhadap Mapel

Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)

MetodeMetode DesainDesain ModelModelQuasi ExpQuasi Exp Posttest only control group designPosttest only control group design T = T = X O X O

C = C = O O

Pretest-posttest control group designPretest-posttest control group design T = O X OT = O X O

C = O OC = O O

Matching-only posttest control group Matching-only posttest control group designdesign

T = T = M X OM X O

C = C = M OM O

Matching pretest-posttest control Matching pretest-posttest control group designgroup design

KET: tidak ada pengacakan KET: tidak ada pengacakan

T = O M X OT = O M X O

C = O M OC = O M OKet:O = PengamatanX = PerlakuanT = Kelp EkspC = Kelp. KontrolM = Matching

Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)Metode dan Desain Penelitian Eksperimen (Cont.)

MetodeMetode DesainDesain ModelModelIndividual Individual DesignsDesigns

Interupted tInterupted time series designime series design OO11OO22OO33OO4 4 X OX O55OO66OO77OO88

satu kali perkalian tp beberapa kali satu kali perkalian tp beberapa kali

pengamatanpengamatan

Equivalent Equivalent ttimeime Series Series Design Design XX1 1 OO1 1 XX22 OO2 2 XX33 OO3 3 XX44 OO44

perlakuan pengamtan-perlakuan perlakuan pengamtan-perlakuan

pengamatan (selang seling)pengamatan (selang seling)

Repeated measures experimentRepeated measures experiment XX11 O X O X22 O X O X33 O O

Counterbalanced designCounterbalanced design I : XI : X11 O X O X22 O X O X33 O O

II : XII : X22 O X O X33 O X O X11 O O

III : XIII : X33 O X O X11 O X O X22 O O

Single-subject designs

contoh: oleh jean piagetpercobaan kepadda anakx lawrrence.subyeknya hanya satu orang.

O X O

Contoh Desain Faktorial 2x2 dng 2 Variabel outcomeContoh Desain Faktorial 2x2 dng 2 Variabel outcome

Komunikasi Komunikasi Interpersonal Interpersonal

(B)(B)

Strategi Pembelajaran (A)Strategi Pembelajaran (A)

Kolaboratif (AKolaboratif (A11)) Kompetitif (AKompetitif (A22))

YY11 YY22 YY11 YY22

Tinggi (BTinggi (B11)) AA11BB11YY11 AA11BB11YY22 AA22BB11YY11 AA22BB11YY22

Rendah (BRendah (B22)) AA11BB22YY11 AA11BB22YY22 AA22BB22YY11 AA22BB22YY22

TotalTotal AA11YY11 AA11YY22 AA22YY11 AA22YY22

Judul Penelitian:

Pengaruh Strategi Pembelajaran (Kolaboratif & Kompetitif) dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif dan Afektif

Y1 = Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif

Y2 = Hasil Belajar PPKn Ranah Afektif

Ancaman Terhadap Validitas Eksperimen dan Ancaman Terhadap Validitas Eksperimen dan Teknik PengontrolanTeknik Pengontrolan

Jenis AncamanJenis Ancaman Cara MengontrolnyaCara Mengontrolnya

Karakteristik subjekKarakteristik subjek Gunakan subjek yang benar-benar homogen antara Gunakan subjek yang benar-benar homogen antara kelompok eksperimen maupun kontrolkelompok eksperimen maupun kontrol

KematanganKematangan Waktu eksperimen jangan terlalu lamaWaktu eksperimen jangan terlalu lama

((bisa saja ybs beeerubahbisa saja ybs beeerubah).).

MortalitasMortalitas - Integrasikan tes dengan jadwal ujian/ulanganIntegrasikan tes dengan jadwal ujian/ulangan- Ingatkan subjek akan pentingnya tes/ulanganIngatkan subjek akan pentingnya tes/ulangan

Efek sikap subyekEfek sikap subyek

(Hawthorne & John (Hawthorne & John Henry Effect)Henry Effect)

Jangan memberitahu subjek bahwa mereka sedang berada Jangan memberitahu subjek bahwa mereka sedang berada dalam situasi penelitian baik pada kelompok eksperimen dalam situasi penelitian baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol.maupun pada kelompok kontrol.

Efek testingEfek testing - Gunakan tes yang paralelGunakan tes yang paralel- Waktu eksperimen dibuat lebih lamaWaktu eksperimen dibuat lebih lama

Efek LokasiEfek Lokasi -Standarisasi lokasi (sarana prasarana, waktu eksperimen, Standarisasi lokasi (sarana prasarana, waktu eksperimen, dll)dll)-Gunakan sekolah / lokasi eksperimen yang samaGunakan sekolah / lokasi eksperimen yang sama

Ancaman Terhadap Validitas Eksperimen danAncaman Terhadap Validitas Eksperimen dan Teknik Pengontrolan (Cont.) Teknik Pengontrolan (Cont.)

Jenis AncamanJenis Ancaman Cara MengontrolnyaCara Mengontrolnya

Efek SejarahEfek Sejarah Usahakan eksperimen pada saat yang bebas dari intervensi Usahakan eksperimen pada saat yang bebas dari intervensi luar atau kejadian-kejadian luar biasa (hindari pada saat luar atau kejadian-kejadian luar biasa (hindari pada saat menjelang libur sekolah, pada saat libur hari raya, dsb).menjelang libur sekolah, pada saat libur hari raya, dsb).

Efek InstrumentasiEfek Instrumentasi - Gunakan instrumen yang tidak menimbulkan penafsiran Gunakan instrumen yang tidak menimbulkan penafsiran ganda (mis. Gunakan Tes objektif)ganda (mis. Gunakan Tes objektif)- Bakukan instrumen yang digunakanBakukan instrumen yang digunakan- Hindari pengumpul data yang memiliki kepentingan tertentu Hindari pengumpul data yang memiliki kepentingan tertentu terhadap subjek yang diteliti untuk menghindari bias terhadap subjek yang diteliti untuk menghindari bias pengumpul datapengumpul data

Efek ImplementasiEfek Implementasi Bila menggunakan orang lain sebagai pelaksana eksperimen Bila menggunakan orang lain sebagai pelaksana eksperimen maka pastikan bahwa pelaksana pada kelompok eksperimen maka pastikan bahwa pelaksana pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama (latar dan kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama (latar belakang pendidikan, kemampuan, keahlian, pengalaman belakang pendidikan, kemampuan, keahlian, pengalaman kerja, dsb).kerja, dsb).

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)

MetodeMetode Jenis Jenis DataData

Teknik AnalisisTeknik Analisis

DeskriptifDeskriptif

InferensialInferensial

2 sampel2 sampel >2 sampel>2 sampel

RelatedRelated IndependentIndependent RelatedRelated IndependentIndependent

Komparatif/ Komparatif/ EksperimenEksperimen

NominalNominal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, prosentase, modus modus

- McNemar - McNemar -Chi SquareChi Square- Fisher Exact Fisher Exact ProbabilityProbability

Cochran QCochran Q Chi SquareChi Square

OrdinalOrdinal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, prosentase, modus, modus,

-Sign Test, Sign Test, - Wilcoxon’s Wilcoxon’s matched matched pairspairs

-Median TestMedian Test- Mann-Whitney Mann-Whitney (U Test)(U Test)- Kolomogorov-Kolomogorov-Sminorv TestSminorv Test

Friedman Friedman Two-way Two-way AnovaAnova

Kruskal-Wallis Kruskal-Wallis One way AnovaOne way Anova

Rasio/ Rasio/ IntervalInterval

Distr. frek, mean, Distr. frek, mean, modus, median, modus, median, persentil, deviasi persentil, deviasi standar, kurtosisstandar, kurtosis

t testt test t- testt- test Ancova Ancova (kalo E- (kalo E- satu), satu), MancovaMancova

1 way/ 2 way 1 way/ 2 way Anova, 1 way/ Anova, 1 way/ 2 way Manova2 way Manova

Catatan:

Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis:- Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran- Uji Homogenitas varians- Uji Linearitas Regresi

pertanyaanpertanyaan

bagaimana effek ekspeerimenbagaimana effek ekspeerimen

tetap ada efek. utk minimalisir: sebagai peneliti tetap ada efek. utk minimalisir: sebagai peneliti tidak boleh diberitahu. seolah-olah eksprimen.tidak boleh diberitahu. seolah-olah eksprimen.

cara: sebelum dimulai diberikan pembekalan. harus cara: sebelum dimulai diberikan pembekalan. harus guru.... tapi pengukurannya dilakukan oleh guru.... tapi pengukurannya dilakukan oleh peneliti. peneliti.

kalau uji –t signifikan maka harus ada uji lanjut.... uji kalau uji –t signifikan maka harus ada uji lanjut.... uji scheefe...scheefe...

signifikan signifikan

ada tidak ada tidak

mortalitas: jika data ttidak normaal bagaimana mortalitas: jika data ttidak normaal bagaimana mengataasinya. statistik non-parameetrik : uji mengataasinya. statistik non-parameetrik : uji McNemaarMcNemaar

efek testing : tes sama: efek testing : tes sama:

uji normalitas: jika datanya tidak normal .uji normalitas: jika datanya tidak normal .

non-para metrik mana yang cocok utk menguji non-para metrik mana yang cocok utk menguji paarametrik tersebut. cara:paarametrik tersebut. cara:

kitta tetapkan beberapa orang. siapa sj sampelnya kitta tetapkan beberapa orang. siapa sj sampelnya

harus ada uji regresi untuk ancova atau mancova.harus ada uji regresi untuk ancova atau mancova.

homogenitas: homogenitas:

DESAIN KORELASIONALDESAIN KORELASIONAL

Dr. Marsel R. Payong, M.Pd.Dr. Marsel R. Payong, M.Pd.

STKIP St. Paulus RutengSTKIP St. Paulus Ruteng

Beberapa Konsep DasarBeberapa Konsep Dasar

Penelitian korelasional bertujuan untuk Penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan kekuatan hubungan dan kontribusi menemukan kekuatan hubungan dan kontribusi dari suatu variabel terhadap variabel laindari suatu variabel terhadap variabel lain dalam dalam latar alamiah (non eksperimen)latar alamiah (non eksperimen)..Ciri penelitian ini:Ciri penelitian ini:– Terdiri atas dua atau lebih variabel di mana Terdiri atas dua atau lebih variabel di mana

diantaranya merupakan variabel independen dan diantaranya merupakan variabel independen dan yang lain merupakan variabel dependenyang lain merupakan variabel dependen

– Kekuatan hubungan antar variabel secara statistik Kekuatan hubungan antar variabel secara statistik ditunjukkan dengan koefisien korelasiditunjukkan dengan koefisien korelasi

– Dari hubungan itu dapat ditentukan kontribusi dari Dari hubungan itu dapat ditentukan kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen baik variabel independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara parsial yang secara bersama-sama maupun secara parsial yang ditentukan melalui indeks determinasinya.ditentukan melalui indeks determinasinya.

Kapan Melakukan Penelitian Korelasional?Kapan Melakukan Penelitian Korelasional?

Bila peneliti ingin mengetahui suatu hubungan Bila peneliti ingin mengetahui suatu hubungan antara suatu variabel independen dengan variabal antara suatu variabel independen dengan variabal dependen tanpa ada intervensi tertentu (dalam latar dependen tanpa ada intervensi tertentu (dalam latar alamiah)alamiah)

Bila peneliti ingin menguji suatu / beberapa dugaan / Bila peneliti ingin menguji suatu / beberapa dugaan / asumsi teoretis tertentu tentang adanya hubungan asumsi teoretis tertentu tentang adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dalam latar antara satu variabel dengan variabel lain dalam latar alamiahalamiah

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Research-based problemResearch-based problem: masalah yang : masalah yang belum terjawab dari hasil penelitian yang sudah belum terjawab dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. dilakukan sebelumnya. – Mis: studi sebelumnya telah membuktikan bahwa ada Mis: studi sebelumnya telah membuktikan bahwa ada

hubungan positif dan signifikan antara variabel X1, X2 hubungan positif dan signifikan antara variabel X1, X2 terhadap hasil belajar Mapel Y. Masalah yang belum terhadap hasil belajar Mapel Y. Masalah yang belum diteliti: bagaimana hubungan dari variabel X3, X4 dst diteliti: bagaimana hubungan dari variabel X3, X4 dst dengan hasil belajar Mapel Y?dengan hasil belajar Mapel Y?

– Maka penelitian yang dapat dibuat adalah: menguji Maka penelitian yang dapat dibuat adalah: menguji hubungan antara variabel X3 dan X4 dengan hasil belajar hubungan antara variabel X3 dan X4 dengan hasil belajar Mapel Y.Mapel Y.

Practical-based problemPractical-based problem: masalah yang : masalah yang berasal dari praktek atau pengalaman empiris berasal dari praktek atau pengalaman empiris tertentu. tertentu. – Mis. studi sebelumnya memperlihatkan bahwa Mis. studi sebelumnya memperlihatkan bahwa

rendahnya hasil belajar mata pelajaran Y ditentukan rendahnya hasil belajar mata pelajaran Y ditentukan oleh penguasaan bahan ajar guru yang rendah (mis; oleh penguasaan bahan ajar guru yang rendah (mis; tingkat kontribusi 23%). tingkat kontribusi 23%).

– Maka studi yang dapat dibuat selanjutnya adalah Maka studi yang dapat dibuat selanjutnya adalah menguji hubungan dari variabel-variabel lain yang menguji hubungan dari variabel-variabel lain yang berkontribusi terhadap rendahnya penguasaan bahan berkontribusi terhadap rendahnya penguasaan bahan ajar guru (mis; minat baca, kuriositas, kemampuan ajar guru (mis; minat baca, kuriositas, kemampuan mengembangkan diri, motivasi belajar, dsb)mengembangkan diri, motivasi belajar, dsb)

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Masalah dalam Penelitian EksperimenMasalah dalam Penelitian Eksperimen

Replication-based problemReplication-based problem: masalah penelitian : masalah penelitian merupakan replikasi/pengulangan terhadap merupakan replikasi/pengulangan terhadap penelitian sebelumnya tetapi diterapkan pada latar penelitian sebelumnya tetapi diterapkan pada latar atau konteks yang berbeda.atau konteks yang berbeda.– Mis. studi sebelumnya yang dibuat di sebuah sekolah Mis. studi sebelumnya yang dibuat di sebuah sekolah

perkotaan memperlihatkan bahwa ada hubungan perkotaan memperlihatkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar.positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar.

– Masalah eksperimen berikutnya: bagaimana Masalah eksperimen berikutnya: bagaimana hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar bagi siswa di pedesaan atau di daerah pemukiman bagi siswa di pedesaan atau di daerah pemukiman kumuh?kumuh?

Model Desain Penelitian KorelasionalModel Desain Penelitian Korelasional

X Y

X1

X2

Y

X1

X2

X3

Y

Desain 1 variabel bebas 1 variabel terikatMis. Hubungan Antara Minat Meneliti dengan Hasil Belajar Statistika

Desain 2 variabel bebas 1 variabel terikat

Mis. Hubungan antara banyaknya waktu luang Hubungan antara banyaknya waktu luang dan dan self-controlself-control dengan perilaku jud dengan perilaku judii

Desain 3 variabel bebas 1 variabel terikatMis. Hubungan antara motif berprestasi, Hubungan antara motif berprestasi, pengalaman kerja, pengalaman kerja, sense of bussiness sense of bussiness dan dan kemampuan manajerial kepala sekolahkemampuan manajerial kepala sekolah

KetrX = Variabel Bebas/independenY = Variabel Terikat/dependen

Pak Niko:Pak Niko:

jika X tidak berhubungan dengan Y.jika X tidak berhubungan dengan Y.

harus melihat hipotesis. kalo tiddak ada harus melihat hipotesis. kalo tiddak ada hubungan diabaikan atau tidak perlu hubungan diabaikan atau tidak perlu diperhatikan. dugaan terbatas.diperhatikan. dugaan terbatas.

panah....panah....

satu panah: tiddak ada hubungan kausal. satu panah: tiddak ada hubungan kausal.

kalau analisis path panahnya dua.kalau analisis path panahnya dua.

hubungannya adalah hub satu arah. hubungannya adalah hub satu arah.

pa Elypa Ely

Hubungan antarvariabel independent saja.Hubungan antarvariabel independent saja.

Temuan tidak ada hubungan antara salah Temuan tidak ada hubungan antara salah satu variabel X ddengan variabel ysatu variabel X ddengan variabel y

* Ibu Mery* Ibu Mery

pengolahan data: penelitian korelasi dan pengolahan data: penelitian korelasi dan deskriptifdeskriptif

jawab: assosiatif = korelasionaljawab: assosiatif = korelasional

replication: perkotaan dan pedesaanreplication: perkotaan dan pedesaan

apabila setingnya sama... bagaimanaapabila setingnya sama... bagaimana

jawab: suasananya betul2 berbeda. jawab: suasananya betul2 berbeda.

Pa Viktor: alat ukur, angket perlu Pa Viktor: alat ukur, angket perlu diperhatikan dan juga cara pengambilan diperhatikan dan juga cara pengambilan sampelnya.sampelnya.

penelitian: var bebas ada dua dan hub penelitian: var bebas ada dua dan hub dngan Y.dngan Y.

apabila x1 = nominal, x2 = intervalapabila x1 = nominal, x2 = interval

bagm cara mengkorelasikan secara bersama-bagm cara mengkorelasikan secara bersama-sama terhadap Y. sama terhadap Y.

jawab: bisa dibuat. lihat variabel2 kategori. jawab: bisa dibuat. lihat variabel2 kategori.

Beberapa Contoh Penelitian KorelasionalBeberapa Contoh Penelitian Korelasional

Hubungan antara minat menjadi peneliti dengan hasil belajar statistikHubungan antara minat menjadi peneliti dengan hasil belajar statistikKeterkaitan antara banyaknya televisi di pedesaan dan tingkat Keterkaitan antara banyaknya televisi di pedesaan dan tingkat pengangguran dengan tingkat kejahatan di pedesaanpengangguran dengan tingkat kejahatan di pedesaanKeterkaitan frekuensi menonton televisi dengan kecenderungan Keterkaitan frekuensi menonton televisi dengan kecenderungan mengecat rambutmengecat rambutHubungan antara keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan dan Hubungan antara keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan dan minat menjadi pemimpin dengan kemampuan komunikasi minat menjadi pemimpin dengan kemampuan komunikasi interpersonalinterpersonalHubungan antara banyaknya waktu luang dan Hubungan antara banyaknya waktu luang dan self-controlself-control dengan dengan perilaku judiperilaku judiHubungan antara kemampuan mengelola konflik, sikap terhadap Hubungan antara kemampuan mengelola konflik, sikap terhadap profesi guru dan kemampuan mengelola pembelajaranprofesi guru dan kemampuan mengelola pembelajaranHubungan antara keinovatifan guru, kemampuan komunikasi Hubungan antara keinovatifan guru, kemampuan komunikasi interpersonal dan sikap terhadap siswa dengan kemampuan interpersonal dan sikap terhadap siswa dengan kemampuan mengelola pembelajaranmengelola pembelajaranHubungan antara motif berprestasi, pengalaman kerja, Hubungan antara motif berprestasi, pengalaman kerja, sense of sense of bussiness bussiness dan kemampuan manajerial kepala sekolahdan kemampuan manajerial kepala sekolahHubungan antara gaya kognitif, daya juang, sikap terhadap mata Hubungan antara gaya kognitif, daya juang, sikap terhadap mata pelajaran dengan prestasi belajar siswapelajaran dengan prestasi belajar siswa

MetodeMetode Jenis Jenis DataData

Teknik AnalisisTeknik Analisis

DeskriptifDeskriptif InferensialInferensial

KorelasionalKorelasional NominalNominal Distr. frekuensi, prosentase, Distr. frekuensi, prosentase, modus, modus,

Contingency Coefficient C, Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlationbiserial/point biserial correlation

OrdinalOrdinal Distr. frekuensi, prosentase, Distr. frekuensi, prosentase, modus, modus,

Spearman Rank CorrelationSpearman Rank Correlation

Kendall Tau CorrelationKendall Tau Correlation

Rasio/ Rasio/ IntervalInterval

Distr. frekuensi, modus, Distr. frekuensi, modus, mean, median, persentil, mean, median, persentil, deviasi standar, kurtosisdeviasi standar, kurtosis

Product Moment CorrelationProduct Moment Correlation

Partial & multiple correlationPartial & multiple correlation

Simple & multiple regressionSimple & multiple regression

Path Analysis/SEMPath Analysis/SEM

Canonical CorrelationCanonical Correlation

Factor analysisFactor analysis

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)

Catatan:

Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis:- Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran- Uji Homogenitas varians- Uji Linearitas Regresi- Uji Multikolinieritas

PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELASKELAS

Dr. Marsel R. Payong, M.Pd.

STKIP St. Paulus Ruteng

Pengertian PTKPengertian PTK

Penelitian : suatu kegiatan mencermati suatu objek Penelitian : suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologis tertentu dengan menggunakan aturan metodologis tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaatbermanfaat

Tindakan: suatu kegiatan yang sengaja dilakukan Tindakan: suatu kegiatan yang sengaja dilakukan untuk tujuan tertentuuntuk tujuan tertentu

Kelas: sekelompok siswa yang dalam waktu yang Kelas: sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru.sama menerima pelajaran dari seorang guru.

Pengertian PTK (lanjutan)Pengertian PTK (lanjutan)

Suatu pencermatan terhadap kegiatan Suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa suatu tindakan yang dilakukan pembelajaran berupa suatu tindakan yang dilakukan secara sistematis, terencana dengan maksud untuk secara sistematis, terencana dengan maksud untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas. dalam pembelajaran di kelas.

Suatu jenis penelitian terapan yang dilaksanakan Suatu jenis penelitian terapan yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran melalui intervensi tindakan tertentu pembelajaran melalui intervensi tindakan tertentu yang dilaksanakan secara ilmiah, sistematis, dan yang dilaksanakan secara ilmiah, sistematis, dan terkontrol.terkontrol.

Karakteristik PTKKarakteristik PTK

Situasional Situasional : berhubungan langsung dengan : berhubungan langsung dengan permasalahan nyata yang dihadapi guru dan siswa di permasalahan nyata yang dihadapi guru dan siswa di kelaskelasKontekstualKontekstual: upaya pemecahan yang berupa model : upaya pemecahan yang berupa model dan prosedur tindakan tidak terlepas dari konteksnya.dan prosedur tindakan tidak terlepas dari konteksnya.KolaboratifKolaboratif: adanya partisipasi aktif antara guru dan : adanya partisipasi aktif antara guru dan siswa dan dengan semua pihak terkait.siswa dan dengan semua pihak terkait.Self-reflectiveSelf-reflective: pelaksana tindakan serta objek yang : pelaksana tindakan serta objek yang dikenai tindakan melakukan evaluasi dan refleksi dikenai tindakan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap hasil dan kemajuan yang dicapai.terhadap hasil dan kemajuan yang dicapai.FleksibelFleksibel: tidak terlalu ketat mengikuti kaidah : tidak terlalu ketat mengikuti kaidah metodologi ilmiah seperti sampling, instrumen, kontrol, metodologi ilmiah seperti sampling, instrumen, kontrol, dsb.dsb.

Perbedaan PTK dan Penelitian KonvensionalPerbedaan PTK dan Penelitian Konvensional

Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Konvensional

Masalah Masalah dirasakan dan dihadapi oleh peneliti dalam melaksanakan pekerjaannya

Masalah dan hasil pengamatan pihak lain, termasuk sponsor

Tujuan Melakukan perbaikan, peningkatan, atau perubahan ke arah yang lebih baik

Menguji hipotesis, membuat generalisasi, menemukan eksplanasi

Manfaat Langsung terlihat dan dapat dinikmati oleh konsumen & objek penelitiannya

Tidak langsung terlihat dan dipakai sebagai saran / rekomendasi

Teori Dipakai sebagai dasar untuk memilih dan menentukan solusi / aksi tindakan

Dipakai sebagai dasar perumusan hipotesis / pertanyaan penelitian

Metodologi / Desain

Fleksibel sesuai konteks tanpa mengorbankan asas metodologis ilmiah; Langkah kerja bersifat siklis

Menuntut paradigma penelitian yang jelas; langkah kerja bersifat linear

Tujuan PTKTujuan PTK

Untuk melakukan perbaikan, peningkatan dan Untuk melakukan perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai perubahan ke arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalahupaya pemecahan masalahMenemukan model dan prosedur tindakan yang Menemukan model dan prosedur tindakan yang memberi jaminan terhadap upaya pemeachan memberi jaminan terhadap upaya pemeachan masalah yang mirip pada kesempatan lainmasalah yang mirip pada kesempatan lainMengembangkan kemampuan guru untuk Mengembangkan kemampuan guru untuk mencermati permasalahan aktual di kelas dan mencermati permasalahan aktual di kelas dan berusaha memecahkannya secara sistematisberusaha memecahkannya secara sistematisMenumbuhkan budaya meneliti dan menulis di Menumbuhkan budaya meneliti dan menulis di kalangan guru sekolahkalangan guru sekolah

Prinsip Pelaksanaan PTKPrinsip Pelaksanaan PTK

Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian tidak Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian tidak boleh mengganggu / mengorbankan proses boleh mengganggu / mengorbankan proses pembelajaranpembelajaranMetode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu Metode dan teknik yang digunakan tidak boleh terlalu kompleks dari segi kemampuan dan waktu kompleks dari segi kemampuan dan waktu pelaksanaannyapelaksanaannyaMetodologi yang digunakan harus terencana secara Metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat sehingga tindakan dapat dilaksanakancermat sehingga tindakan dapat dilaksanakanTopik atau permasalahan yang dipilih harus nyata, Topik atau permasalahan yang dipilih harus nyata, menarik, dapat ditangani dan berada dalam jangkauan menarik, dapat ditangani dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahankewenangan peneliti untuk melakukan perubahanKegiatan penelitian haruslah merupakan suatu proses Kegiatan penelitian haruslah merupakan suatu proses yang berkelanjutan (on-going)yang berkelanjutan (on-going)

Tahap-tahap Umum dalam PTKTahap-tahap Umum dalam PTK

Identifikasi dan Identifikasi dan

aanalisis Masalahnalisis Masalah

PerencanaanPerencanaan

PelaksanaanPelaksanaan

PengamatanPengamatan

RefleksiRefleksi

Rincian Tahapan PTKRincian Tahapan PTK

Perencanaan:Perencanaan:– Kajian PengajaranKajian Pengajaran– Identifikasi Masalah dan faktor penyebabIdentifikasi Masalah dan faktor penyebab– Penyusunan Rencana TindakanPenyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan TindakanPelaksanaan Tindakan– KBM /Open KelasKBM /Open Kelas

PengamatanPengamatan– Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb)Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb)– Analisis dan interpretasi dataAnalisis dan interpretasi data

Refleksi dan Tindak LanjutRefleksi dan Tindak Lanjut

Ruang Lingkup Masalah PTKRuang Lingkup Masalah PTKMasalah-masalah yang bisa diatasi oleh guruMasalah-masalah yang bisa diatasi oleh guru

Masalah-masalah yang terkait dengan Masalah-masalah yang terkait dengan pembelajaranpembelajaran

Masalah-masalah yang terkait pembelajaran Masalah-masalah yang terkait pembelajaran yang bisa diatasi oleh guru:yang bisa diatasi oleh guru:– Masalah hasil belajarMasalah hasil belajar– Masalah motivasiMasalah motivasi– Masalah disiplinMasalah disiplin– Metode pembelajaran guruMetode pembelajaran guru

Analisis Masalah PTKAnalisis Masalah PTK

Faktor GuruFaktor Guru

Faktor SiswaFaktor Siswa

IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARANIDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN

Apa itu MasalahApa itu Masalah

Suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataanSuatu kesenjangan antara harapan dan kenyataanSuatu situasi yang tidak memuaskan atau yang Suatu situasi yang tidak memuaskan atau yang mengganggu pikiran dan perasaan guru sehingga mengganggu pikiran dan perasaan guru sehingga dirasa perlu untuk segera diatasidirasa perlu untuk segera diatasiMasalah seringkali muncul dalam bentuk simptom Masalah seringkali muncul dalam bentuk simptom atau fenomen tertentu yang menggangguatau fenomen tertentu yang menggangguSuatu situasi dianggap mengandung masalah jika Suatu situasi dianggap mengandung masalah jika ada kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai ada kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai kondisi ideal (harapan)kondisi ideal (harapan)

Dari mana menemukan masalah dalam Dari mana menemukan masalah dalam pembelajaran?pembelajaran?

Refleksi terus-menerus terhadap Refleksi terus-menerus terhadap pengalaman-pengalaman pembelajaran di pengalaman-pengalaman pembelajaran di kelaskelas

Studi-studi kasus (case study) yang dibuat Studi-studi kasus (case study) yang dibuat oleh guru secara teraturoleh guru secara teratur

Hasil sharing dengan rekan-rekan sejawatHasil sharing dengan rekan-rekan sejawat

Beberapa Pertanyaan Untuk Beberapa Pertanyaan Untuk Menemukan MasalahMenemukan Masalah

Apakah kompetensi siswa dalam mata pelajaran Apakah kompetensi siswa dalam mata pelajaran yang diasuh sudah cukup memadai? Bagaimana yang diasuh sudah cukup memadai? Bagaimana tingkat pencapaian KKM?tingkat pencapaian KKM?Apakah hasil belajar sudah cukup tinggiApakah hasil belajar sudah cukup tinggiApakah proses pembelajaran cukup efektif?Apakah proses pembelajaran cukup efektif?Apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran?Apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran?Apakah pembelajaran sudah menyenangkan dan Apakah pembelajaran sudah menyenangkan dan menyentuh kebutuhan siswa?menyentuh kebutuhan siswa?Apakah strategi pembelajaran yang digunakan Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah cukup efektif?sudah cukup efektif?

Penting Diingat !!!!!Penting Diingat !!!!!

Sesuatu dikatakan bermasalah jika sudah Sesuatu dikatakan bermasalah jika sudah diperbandingkan dengan standar / kriteria diperbandingkan dengan standar / kriteria tertentu (konsep, teori, aturan, dsb).tertentu (konsep, teori, aturan, dsb).

Ideal Kenyataan Masalah

Siswa harus masuk kelas pkl. 07.00

30% siswa masuk kelas di atas pkl. 07.00

TIngginya angka keterlambatan siswa

Siswa harus terlibat aktif di kelas

10% siswa yang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan

Rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

KKM untuk mata pelajaran X = 75

Rata-rata hasil belajar mata pelajaran X = 54

Rendahnya daya serap siswa dalam pelajaran X

Siswa harus mengerjakan tugas-tugas PR

25 % siswa tidak mengerjakan PR

Kurangnya minat untuk menyelesaikan PR

Beberapa Contoh Identifikasi Masalah

Masalah Macam Apa yang perlu PTK?Masalah Macam Apa yang perlu PTK?

Luasnya masalah itu (Luasnya masalah itu (magnitudemagnitude): yakni ): yakni dialami oleh sebagian besar siswadialami oleh sebagian besar siswa

Memiliki dampak terhadap siswa Memiliki dampak terhadap siswa kebanyakan, guru, bahkan sekolah secara kebanyakan, guru, bahkan sekolah secara keseluruhankeseluruhan

Menjadi sumber keresahan bagi banyak Menjadi sumber keresahan bagi banyak pihakpihak

Mengidentifikasi Masalah (Lanjutan)Mengidentifikasi Masalah (Lanjutan)

Masalah yang muncul dalam Pembelajaran

Magnitude / besarnya masalah

Kemungkinan penyebabnya

Alternatif Solusi

Dari mana Menemukan Alternatif Dari mana Menemukan Alternatif Pemecahan MasalahPemecahan Masalah

Kajian terhadap teori-teori pembelajaran Kajian terhadap teori-teori pembelajaran dan teori-teori pendidikandan teori-teori pendidikan

Kajian terhadap hasil penelitian yang Kajian terhadap hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang ditelitirelevan dengan masalah yang diteliti

Pendapat pakar pendidikanPendapat pakar pendidikan

Diskusi intensif dengan teman sejawat, Diskusi intensif dengan teman sejawat, dosen, atau praktisi pendidikandosen, atau praktisi pendidikan

Kriteria Kelayakan Solusi Pemecahan Masalah Kriteria Kelayakan Solusi Pemecahan Masalah dalam PTKdalam PTK

Kemampuan guru untuk melaksanakan rencana Kemampuan guru untuk melaksanakan rencana tindakan (penguasaan terhadap metode, strategi tindakan (penguasaan terhadap metode, strategi atau pendekatan yang digunakan)atau pendekatan yang digunakan)

Kemampuan dan kesiapan siswa secara akaedmik, Kemampuan dan kesiapan siswa secara akaedmik, dan emosionaldan emosional

Fasilitas pendukung pelaksanaan rencana tindakanFasilitas pendukung pelaksanaan rencana tindakan

Iklim akademik dan kebijakan sekolah yang Iklim akademik dan kebijakan sekolah yang mendukungmendukung

Merumuskan MasalahMerumuskan Masalah

Masalah Alternatif Solusi Rumusan Masalah

Rendahnya kemampuan siswa memecahkan soal cerita

Gunakan Metode Bermain Peran

Apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan soal cerita?

Tingginya pelanggaran disiplin di kelas

Gunakan kontrak belajar

Apakah penggunaan kontrak belajar dapat mengurangi pelanggaran disiplin di kelas?

Rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran di kelas

Gunakan metode diskusi

Apakah penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas?

Tugas Identifikasi MasalahTugas Identifikasi Masalah

Buatlah identifikasi kebutuhan menggunakan matriks Buatlah identifikasi kebutuhan menggunakan matriks berikut ini:berikut ini:

Ideal Kenyataan Masalah Kemunngkinan penyebab

Alternatif solusi

Rumusan masalah

Judul PTK

Tugas Perencanaan TindakanTugas Perencanaan Tindakan

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, buatlah pemetaan Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, buatlah pemetaan rencana tindakan dengan menggunakan matriks berikut ini:rencana tindakan dengan menggunakan matriks berikut ini:

Masalah Kemungkinan penyebab yang menonjol

Alternatif tindakan

Tahapan tindakan

Perangkat pembelajaran

Instrumen Pengumpul Data

PERENCANAAN PERENCANAAN TINDAKANTINDAKAN

Syarat Kelayakan Tindakan Syarat Kelayakan Tindakan

Rasional dan memiliki dasar / argumentasi Rasional dan memiliki dasar / argumentasi teoretis tertentuteoretis tertentu

Feasibel atau dapat dilaksanakanFeasibel atau dapat dilaksanakan

Tidak mengganggu aktivitas pembelajaran Tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolahdi sekolah

Tidak menimbulkan masalah etis tertentuTidak menimbulkan masalah etis tertentu

Syarat Kelayakan Tindakan Syarat Kelayakan Tindakan

Tersedia fasilitas dan sarana pendukungTersedia fasilitas dan sarana pendukung

Mengandung unsur baru / belum diterapkan Mengandung unsur baru / belum diterapkan sebelumnyasebelumnya

Tindakan haruslah berproses/bersiklus Tindakan haruslah berproses/bersiklus sehingga dapat dipantau dampaknya sehingga dapat dipantau dampaknya terhadap penyelesaian masalah dari waktu terhadap penyelesaian masalah dari waktu ke waktuke waktu

Didukung oleh semua komponen sekolahDidukung oleh semua komponen sekolah

Ruang Lingkup Tindakan dalam PTKRuang Lingkup Tindakan dalam PTK

StrategiStrategiMetodeMetodeMediaMediaKombinasi dari ketiganyaKombinasi dari ketiganya

Produk Perencanaan TindakanProduk Perencanaan Tindakan

Skenario tindakan yang tertuang dalam Skenario tindakan yang tertuang dalam perencanaan implementasi RPPperencanaan implementasi RPPPerangkat-perangkat penilaian (rubrik Perangkat-perangkat penilaian (rubrik evaluasi, pedoman pengamatan, evaluasi, pedoman pengamatan, kuesioner, dsb)kuesioner, dsb)LKS, media dan alat bantu pembelajaranLKS, media dan alat bantu pembelajaran

PELAKSANAAN PELAKSANAAN TINDAKANTINDAKAN

Pada saat pelaksanaan:Pada saat pelaksanaan:

Tindakan yang telah direncanakan harus Tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan secara konsistendilaksanakan secara konsisten

Perlu ada pengamatan dan monitoringPerlu ada pengamatan dan monitoring

Peneliti perlu melibatkan pihak-pihak lain Peneliti perlu melibatkan pihak-pihak lain sebagai mitra untuk melakukan sebagai mitra untuk melakukan pengamatan atau monitoringpengamatan atau monitoring

Jadwal tindakan harus ditaatiJadwal tindakan harus ditaati

PengamatanPengamatan

Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil)dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil)Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh terhadap dampak dari tindakan terhadap terhadap dampak dari tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai dampak pengiringnya.dampak pengiringnya.Data-data hasil pengamatan bisa berupa data Data-data hasil pengamatan bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatifkuantitatif maupun data kualitatif

RefleksiRefleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap pemecahan masalah.pemecahan masalah.

Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam implementasi tindakan.yang dihadapi dalam implementasi tindakan.

Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.siklus berikutnya.

Berapa Siklus Dibutuhkan untuk Berapa Siklus Dibutuhkan untuk sebuah PTK?sebuah PTK?

Sekurang-kurangnya dua siklus. Jika siklus I telah Sekurang-kurangnya dua siklus. Jika siklus I telah memperlihatkan perubahan maka perlu dicoba pada memperlihatkan perubahan maka perlu dicoba pada siklus II untuk memastikan apakah perubahan itu siklus II untuk memastikan apakah perubahan itu konsisten atau kebetulan.konsisten atau kebetulan.Jika siklus I mengalami perubahan tetapi siklus II Jika siklus I mengalami perubahan tetapi siklus II stagnan atau mengalami penurunan maka hendaknya stagnan atau mengalami penurunan maka hendaknya diteruskan ke siklus IIIditeruskan ke siklus IIIHasil dari siklus III menjadi pembanding siklus I dan IIHasil dari siklus III menjadi pembanding siklus I dan IIJika makin lama siklus tetapi kurang memperlihatkan Jika makin lama siklus tetapi kurang memperlihatkan ada perubahan yang berarti maka intervensi tindakan ada perubahan yang berarti maka intervensi tindakan itu kurang efektif. Perlu diganti dengan intervensi itu kurang efektif. Perlu diganti dengan intervensi tindakan lain.tindakan lain.

Dalam satu siklus, berapa pertemuan Dalam satu siklus, berapa pertemuan yang dibutuhkan?yang dibutuhkan?

Jika permasalahan PTK kompleks, misalnya Jika permasalahan PTK kompleks, misalnya mencakup hasil belajar keseluruhan untuk satu mencakup hasil belajar keseluruhan untuk satu mata pelajaran atau satu SK maka jumlah mata pelajaran atau satu SK maka jumlah pertemuan dalam satu siklus disesuaikan pertemuan dalam satu siklus disesuaikan dengan jumlah kompetensi dasarnya (dalam dengan jumlah kompetensi dasarnya (dalam satu KD sekurang-kurangnya 2 pertemuan)satu KD sekurang-kurangnya 2 pertemuan)

Jika masalahnya hanya mencakup satu KD Jika masalahnya hanya mencakup satu KD maka satu pertemuan = satu siklusmaka satu pertemuan = satu siklus

Kriteria Keberhasilan PTKKriteria Keberhasilan PTK

EfektivitasEfektivitas: sejauh mana intervensi PTK telah : sejauh mana intervensi PTK telah menimbulkan perubahan yang positif atau menimbulkan perubahan yang positif atau mengatasi permasalahan yang dihadapimengatasi permasalahan yang dihadapiEfisiensiEfisiensi: pemanfaatan sumber daya dalam : pemanfaatan sumber daya dalam PTK (waktu, tenaga, biaya, sarana pendukung) PTK (waktu, tenaga, biaya, sarana pendukung) haruslah terukur dan tidak menimbulkan haruslah terukur dan tidak menimbulkan kerugiankerugian / pemborosan. / pemborosan.Daya tarikDaya tarik: dampak dari intervensi PTK juga : dampak dari intervensi PTK juga harus membawa kepuasan bagi guru, siswa, harus membawa kepuasan bagi guru, siswa, dan menimbulkan motivadan menimbulkan motivassi i dan ketertarikan dan ketertarikan belajar bagi siswa. belajar bagi siswa.

Beberapa Contoh PTKBeberapa Contoh PTK

Masalah Tindakan Judul

Ketidakmampuan membaca pemahaman

Penggunaan Teknik SQ3R

Upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik SQ3R dalam pembelajaran Bindo di kelas VI SD … Kec…

Ketidakmampuan menyelesaikan soal cerita

Metode Bermain Peran

Upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita dalam pembealjaran matematika dengan menggunakan metode bermain peran di kelas V SD ….. Kec.

Petunjuk Petunjuk MenulisMenulisProposal PTKProposal PTK

Struktur Proposal PTKStruktur Proposal PTK

Bab I : PendahuluanBab I : Pendahuluan– A. Latar BelakangA. Latar Belakang– B. Rumusan MasalahB. Rumusan Masalah– C. Tujuan PenelitianC. Tujuan Penelitian– D. Manfaat PenelitianD. Manfaat Penelitian

Bab II: Kajian TeoretisBab II: Kajian Teoretis– A. Hakikat Variabel A. Hakikat Variabel

Masalah (Y)Masalah (Y)– B. Hakikat Variabel B. Hakikat Variabel

Tindakan (X)Tindakan (X)– C. Kerangka BerpikirC. Kerangka Berpikir

Bab III: Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian B. Prosedur Penelitian 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi C. Subjek Penelitian D. Tempat dan Waktu Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis DataDaftar Kepustakaan

Bab I. PendahuluanBab I. Pendahuluan

A. Latar BelakangA. Latar Belakang– Kondisi ideal (rujukannya Kondisi ideal (rujukannya kurikulum, teori-teori kurikulum, teori-teori

pembelajaran, dsb)pembelajaran, dsb)– Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas)Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas)– Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya

penyimpangan atau kesenjangan tersebutpenyimpangan atau kesenjangan tersebut– Tawaran alternatif pemecahanTawaran alternatif pemecahan

B. Rumusan MasalahB. Rumusan Masalah– Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur

tindakantindakan– Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non

interogatifinterogatif

Bab I. PendahuluanBab I. Pendahuluan

C. Tujuan PenelitianC. Tujuan Penelitian– Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik

yang dihadapi seperti yang tergambar dalam latar yang dihadapi seperti yang tergambar dalam latar belakang sehingga mutu belakang sehingga mutu pembelajaranpembelajaran di sekolah di sekolah dapat semakin meningkatdapat semakin meningkat

D. Manfaat PenelitianD. Manfaat Penelitian– Bagi Guru (peningkatan profesionalismeBagi Guru (peningkatan profesionalisme,,

peningkatan keinovatifan dan budaya meneliti)peningkatan keinovatifan dan budaya meneliti)– Bagi SBagi Siiswa (peningkatan hasil belajarswa (peningkatan hasil belajar,, motivasi motivasi

dan dan kepuasan kepuasan belajar)belajar)– Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di

sekolah)sekolah)

Bab II. Kajian TeoretisBab II. Kajian Teoretis

A. Hakikat Variabel Masalah A. Hakikat Variabel Masalah (pengertian, (pengertian, dasar teori dsb)dasar teori dsb)B. Hakikat Variabel Tindakan B. Hakikat Variabel Tindakan (pengertian, dasar teori, keunggulan, (pengertian, dasar teori, keunggulan, prosedur penerapan)prosedur penerapan)Kerangka Berpikir Kerangka Berpikir (Argumentasi peneliti (Argumentasi peneliti tentang hubungan antara variabel tentang hubungan antara variabel masalah dan variabel tindakan)masalah dan variabel tindakan)

Bab III. Metodologi PenelitianBab III. Metodologi Penelitian

A. Desain Penelitian A. Desain Penelitian (jelaskan model desain dan (jelaskan model desain dan mengapa menggunakan desain tersebut)mengapa menggunakan desain tersebut)B. Prosedur Penelitian B. Prosedur Penelitian (Perencanaan, Pelaksanaan, (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi)Pengamatan, Refleksi)C. Subjek Penelitian C. Subjek Penelitian (siswa(siswa di kelas berapa di kelas berapa))D. Tempat dan Waktu D. Tempat dan Waktu Penelitian (di sekolah mana, Penelitian (di sekolah mana, kapan?)kapan?)E. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Pengumpulan Data (tes, pengamatan, (tes, pengamatan, wawancara, kuesioner, dsb dilengkapi dengan kriteria wawancara, kuesioner, dsb dilengkapi dengan kriteria keberhasilan / perubahan yang diinginkan)keberhasilan / perubahan yang diinginkan)F. Teknik Analisis Data F. Teknik Analisis Data (Analisis deskriptif kuantitatif (Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif)dan kualitatif)

Daftar KepustakaanDaftar Kepustakaan

Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik pada bab I, II maupun bab III.pada bab I, II maupun bab III.

Teknik Penulisan :Teknik Penulisan :– Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul

Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.

PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA

1. Cara membuat daftar pustaka mengacu pada model Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008).

2. Sedikitnya ada dua syarat utama harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan digunakan dalam acuan teori; (1) Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas, (2) Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.

PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA

3. Urutannya: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring. Kota Penerbit: Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang boleh dituliskan dalam daftar pustaka adalah acuan yang dikuti saja.

4. Buku, artikel, dan sumber lain yang tidak dikutip tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka.

CONTOH MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Usman, Husaini & Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Pengantar Metodologi Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Payong, Marsel Ruben. 2009. “Prospek Pendidikan Kesetaraan di Indonesia”, Jurnal Missio, Vol. II No. 2.

Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005

Menulis Laporan PTMenulis Laporan PTKK

Laporan PTLaporan PTKK

Laporan PTLaporan PTKK adalah laporan yang dibuat adalah laporan yang dibuat setelah peneliti memastikan bahwa telah setelah peneliti memastikan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan yang terjadi perubahan-perubahan yang mengarah kepada perbaikan atau telah mengarah kepada perbaikan atau telah diatasinya masalah yang dihadapi diatasinya masalah yang dihadapi sebelumnya.sebelumnya.

Laporan PTLaporan PTKK dibuat setelah dilaksanakan dibuat setelah dilaksanakan siklus-siklus tindakansiklus-siklus tindakan

Struktur Laporan PTStruktur Laporan PTKK

Bab I – Bab II sama persis seperti dalam Bab I – Bab II sama persis seperti dalam ProposalProposal

Bab III ada penambahan yakni uraian tentang Bab III ada penambahan yakni uraian tentang siklus-siklus yang telah dilakukan dan waktu siklus-siklus yang telah dilakukan dan waktu pelaksanaan penelitian dibuatkan dalam jadwal pelaksanaan penelitian dibuatkan dalam jadwal yang terinciyang terinci

Bab IV. Hasil PenelitianBab IV. Hasil Penelitian– A. Pra Tindakan A. Pra Tindakan

– B. Deskripsi Hasil Per Siklus (data-data kuantitatif dan B. Deskripsi Hasil Per Siklus (data-data kuantitatif dan kualitatif disajikan)kualitatif disajikan)

– C. Pembahasan / DiskusiC. Pembahasan / Diskusi

Struktur Laporan PTStruktur Laporan PTKK

Bab V. Kesimpulan dan SaranBab V. Kesimpulan dan Saran

Daftar KepustakaanDaftar Kepustakaan

Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran

– Instrumen penelitian (tes, kuesioner, pedoman Instrumen penelitian (tes, kuesioner, pedoman pengamatan, pedoman wawancara, dsb)pengamatan, pedoman wawancara, dsb)

– Data hasil penelitian (hasil tes, hasil tabulasi Data hasil penelitian (hasil tes, hasil tabulasi kuesioner, transkrip wawancara, tabulasi hasil kuesioner, transkrip wawancara, tabulasi hasil pengamatan, deskripsi hasil pengamatan, catatan pengamatan, deskripsi hasil pengamatan, catatan anekdotal, anekdotal, catatan lapangan, catatan lapangan, dsb)dsb) dan hasil dan hasil pengolahanpengolahan

– InInsstrumen perlakuan/tindakan (trumen perlakuan/tindakan (RPP, media, perangkat RPP, media, perangkat pembelajaran, dsbpembelajaran, dsb))

Kriteria Pemilihan Jenis PenelitianKriteria Pemilihan Jenis Penelitian

KriteriaKriteria KuantitatifKuantitatif KualitatifKualitatif

Masalah yang Masalah yang ditelitiditeliti

Bila masalah cukup jelas, Bila masalah cukup jelas, memperlihatkan adanya memperlihatkan adanya penyimpanganpenyimpangan

Bila masalah belum jelas, Bila masalah belum jelas, samar-samar, hanya berupa samar-samar, hanya berupa simptomsimptom

Informasi/data Informasi/data yang yang dibutuhkandibutuhkan

Bila peneliti ingin mendapat Bila peneliti ingin mendapat informasi dari populasi yang informasi dari populasi yang luas untuk generalisasiluas untuk generalisasi

Bila peneliti ingin mendapat Bila peneliti ingin mendapat informasi yang mendalam informasi yang mendalam tentang suatu fenomen dari tentang suatu fenomen dari populasi terbataspopulasi terbatas

Tujuan Tujuan penelitianpenelitian

Bila peneliti ingin melihat Bila peneliti ingin melihat pengaruh dari suatu pengaruh dari suatu perlakuan (treatment) thd perlakuan (treatment) thd suatu objek tertentu atau suatu objek tertentu atau keterkaitan antara suatu keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel variabel dengan variabel lain baik untuk pengem-lain baik untuk pengem-bangan teori atau untuk bangan teori atau untuk aplikasi dlm bidang tertentu aplikasi dlm bidang tertentu

Bila peneliti ingin memahami Bila peneliti ingin memahami fenomen atau interaksi fenomen atau interaksi sosial yang kompleks guna sosial yang kompleks guna menemukan pola hubungan menemukan pola hubungan atau saling keterkatian di atau saling keterkatian di antara fenomen tsb antara fenomen tsb sehingga ditemukan teori, sehingga ditemukan teori, prinsip atau pola tertentu prinsip atau pola tertentu ((grounded theorygrounded theory) )

Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian (Cont.)Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian (Cont.)

KriteriaKriteria KuantitatifKuantitatif KualitatifKualitatif

Waktu penelitianWaktu penelitian Bila peneliti memiliki Bila peneliti memiliki waktu yang terbatas tapi waktu yang terbatas tapi membutuhkan informasi membutuhkan informasi dari populasi yang luasdari populasi yang luas

Bila peneliti memiliki Bila peneliti memiliki waktu yang banyak dan waktu yang banyak dan membutuhkan informasi membutuhkan informasi yang mendalam dari yang mendalam dari populasi yang terbataspopulasi yang terbatas

Acuan teori dan Acuan teori dan hipotesishipotesis

Bila peneliti sudah Bila peneliti sudah memiliki teori dan memiliki teori dan kerangka berpikir tertentu kerangka berpikir tertentu sehingga sejak awal telah sehingga sejak awal telah memiliki hipotesis yang memiliki hipotesis yang akan diuji.akan diuji.

Bila peneliti belum Bila peneliti belum memiliki teori yang cukup memiliki teori yang cukup dan belum memiliki dan belum memiliki hipotesis sejak awal.hipotesis sejak awal.

Populasi dan SampelPopulasi dan SampelPopulasi: wilayah generalisasi yang terdiri dari Populasi: wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannyadan kemudian ditarik kesimpulannyaPopulasi tidak terbatas pada orang/manusia tetapi juga Populasi tidak terbatas pada orang/manusia tetapi juga objek/benda-benda lain.objek/benda-benda lain.Penetapan populasi tergantung pada masalah dan Penetapan populasi tergantung pada masalah dan variabel penelitian yang ditetapkan oleh penelitivariabel penelitian yang ditetapkan oleh penelitiTerdapat dua jenis populasi:Terdapat dua jenis populasi:– Populasi target (Populasi target (targeted populationtargeted population): populasi di mana hasil-): populasi di mana hasil-

hasil penelitian akan digeneralisasikanhasil penelitian akan digeneralisasikan– Populasi terjangkau (Populasi terjangkau (accessible populationaccessible population): bagian dari ): bagian dari

populasi target di mana sebagian dari anggotanya akan populasi target di mana sebagian dari anggotanya akan dijadikan sampeldijadikan sampel

Sampel : bagian dari populasi yang akan diambil untuk Sampel : bagian dari populasi yang akan diambil untuk ditelitiditeliti

Teknik SamplingTeknik Sampling

Probability Sampling

Non Probability Sampling

1. Simple random sampling

2. Proportional random sampling

3. Stratified proportional random sampling

4. Cluster random sampling

5. Multi-stage random sampling

1. Systematic sampling

2. Quota sampling

3. Incidental sampling

4. Purposive sampling

5. Sampling jenuh

6. Snowball sampling

Contoh Teknik SamplingContoh Teknik Sampling

Populasi Sampel

x w s z w c d t q a d y j k p l m h b g n u i

a b c d e f g h i

Simple random sampling

Desa A (120)

Desa B (200)

Desa C (158)

Desa D (256)

Desa A (48)

Desa B (80)

Desa C (63)

Desa D (102)

40% Sampel

Proportional random sampling

Contoh Teknik Sampling (Cont.)Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Populasi Sampel

Mhs STKIP Ruteng (1700)

Prog. PGSDTk I = 700Tk II = 500

Prog. TeologiTk I = 70Tk II = 40Tk III = 25Tk IV = 27Tk V = 30

Prog. InggrisTk I = 130Tk II = 90Tk III = 25Tk IV = 30Tk V = 35

Mhs STKIP Ruteng (850)

Prog. PGSDTk I = 350Tk II = 250

Prog. TeologiTk I = 35Tk II = 20Tk III = 12Tk IV = 13Tk V = 15

Prog. InggrisTk I = 65Tk II = 45Tk III = 12Tk IV = 15Tk V = 18

Sampel 50%

Stratified proportional random sampling

Contoh Teknik Sampling (Cont.)Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Populasi Sampel

Desa A (120)

Desa B (200)

Desa C (158)

Desa D (256)

Desa E (178)

Desa F (190)

Desa B (200)

Desa D (256)

Desa E (178)

Cluster random

sampling

Kec. A = 1102Tahap ICluster (secara acak)

Desa B (40)

Desa D (51)

Desa E (36)

Tahap II

(20%)

SMA 6 Jakarta (Kls I, II, & III)

Kelas II (II1 – II10)

Target

Terjangkau

Sampel

Multi-stage Random SamplingKelas II1

(48 siswa)Kelas II3

(48 siswa)

30 Siswa 30 Siswa

Contoh Teknik Sampling (Cont.)Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Ukuran SampelUkuran Sampel

Sampling error: kekeliruan penarikan Sampling error: kekeliruan penarikan kesimpulan yang selalu terjadi akibat dari kesimpulan yang selalu terjadi akibat dari pengambilan sampel. Setiap penelitian yang pengambilan sampel. Setiap penelitian yang membutuhkan data sampel pasti memiliki membutuhkan data sampel pasti memiliki sampling error.sampling error.Jika data penelitian berasal dari data populasi Jika data penelitian berasal dari data populasi maka sampling error hampir tidak ada.maka sampling error hampir tidak ada.Semakin kecil sampling error, semakin akurat Semakin kecil sampling error, semakin akurat penarikan kesimpulan, begitupun sebaliknyapenarikan kesimpulan, begitupun sebaliknyaSemakin kecil sampling error maka ukuran Semakin kecil sampling error maka ukuran sampel harus semakin besar – mendekati sampel harus semakin besar – mendekati jumlah populasi.jumlah populasi.

Ukuran SampelUkuran SampelBesarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat Besarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, 2006 p. 128)2006 p. 128)Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling error hanya berlaku apabila populasinya memiliki error hanya berlaku apabila populasinya memiliki karakteristik yang heterogen. Jika populasinya karakteristik yang heterogen. Jika populasinya homogen maka penentuan ukuran sampel tidak homogen maka penentuan ukuran sampel tidak berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium yang menggunakan darah sebagai sampel, tidak yang menggunakan darah sebagai sampel, tidak ada kriteria berapa cc darah yang harus diambil. ada kriteria berapa cc darah yang harus diambil. Dengan ukuran 0,1 cc darah saja sudah mewakili Dengan ukuran 0,1 cc darah saja sudah mewakili seluruh darah dalam tubuh seseorang,seluruh darah dalam tubuh seseorang,

Contoh penentuan besarnya Contoh penentuan besarnya ukuran sampelukuran sampel

Jumlah populasi mhs PT XYZ: 2200 Jumlah populasi mhs PT XYZ: 2200 orang; FKIP 1000, FT 450, FE 750.orang; FKIP 1000, FT 450, FE 750.

Penarikan sampel menggunakan taraf Penarikan sampel menggunakan taraf kekeliruan (sampling error 5%).kekeliruan (sampling error 5%).

Dari tabel Isaac & Michael, ukuran sampel Dari tabel Isaac & Michael, ukuran sampel yang dibutuhkan = 301 orang.yang dibutuhkan = 301 orang.

Berapa sampel untuk setiap fakultas?Berapa sampel untuk setiap fakultas?

Lanjutan penentuan Lanjutan penentuan Ukuran sampelUkuran sampel

Rumus : Rumus :

S = Pi x n S = Pi x n

NN Ketr: Ketr:

S = sampelS = sampel

Pi = populasi untuk unit / kategori tertentuPi = populasi untuk unit / kategori tertentu

N = populasi keseluruhanN = populasi keseluruhan

n = ukuran sampel yang dibutuhkan (berdasarkan nilai tabel untuk taraf n = ukuran sampel yang dibutuhkan (berdasarkan nilai tabel untuk taraf kekeliruan tertentu)kekeliruan tertentu)

Dengan demikian:Dengan demikian:Sampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orangSampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orang

Sampel FT = 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orangSampel FT = 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orang

Sampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orangSampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orang

Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.

Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian KuantitatifKuantitatif

MetodeMetode TeknikTeknik InstrumenInstrumen

DeskriptifDeskriptif Survai, pollingSurvai, polling Kuesioner, wawancara, Kuesioner, wawancara, skala, test, pedoman skala, test, pedoman pengamatanpengamatan

EksperimenEksperimen ObservasiObservasi Daftar cek, skala, skala Daftar cek, skala, skala penilaian, test, pedoman penilaian, test, pedoman pengamatanpengamatan

KomparatifKomparatif Survai, pollingSurvai, polling Kuesioner, wawancara, Kuesioner, wawancara, skala, tes, pedoman skala, tes, pedoman pengamatanpengamatan

KorelasionalKorelasional Survai, pollingSurvai, polling Kuesioner, skala, tes, Kuesioner, skala, tes, wawancarawawancara

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif

Jenis Jenis InstrumenInstrumen

Pengujian ValiditasPengujian Validitas

ReliabilitasReliabilitasKonstruk/ KontenKonstruk/ Konten EmpirisEmpiris

Tes,Tes,

Skala Skala GutmannGutmann

- Expert judgment, Expert judgment, - table of spesificationtable of spesification

- t-test two sample- t-test two sample

Point biserial Point biserial CorrelationCorrelation

- Tes-retest, equivalent test- Tes-retest, equivalent test

- K-R20- K-R20

- K-R21- K-R21

Skala sikap Skala sikap Likert, Likert, ThurstoneThurstone

- Expert judgment, Expert judgment, - table of spesificationtable of spesification

- t-test two sample- t-test two sample

Product Product moment moment CorrelationCorrelation

- Alpha Cronbach- Alpha Cronbach

- Split-half Spearman Brown- Split-half Spearman Brown

Rating scaleRating scale - Expert judgment, Expert judgment, - table of spesificationtable of spesification

- t-test two sample- t-test two sample

Product Product moment moment CorrelationCorrelation

- Ebel FormulaEbel Formula- Kendall TauKendall Tau- Rank order Spearman Corr.Rank order Spearman Corr.

Check list/ Check list/ lembaran lembaran observasiobservasi

- Expert judgment, Expert judgment, - table of spesificationtable of spesification

- t-test two sample- t-test two sample

Point biserial Point biserial CorrelationCorrelation

- K-R20- K-R20

- K-R21- K-R21

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian KuantitatifTeknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif

MetodeMetode Jenis Jenis DataData

Teknik AnalisisTeknik Analisis

DeskriptifDeskriptif InferensialInferensial

DeskriptifDeskriptif NominalNominal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, modus prosentase, modus

Binominal, Chi Square Binominal, Chi Square one sampleone sample

OrdinalOrdinal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, modus prosentase, modus

Run testRun test

Rasio/ Rasio/ IntervalInterval

Distr. frekuensi, modus, Distr. frekuensi, modus, mean, median, kuartil, mean, median, kuartil, persentil, deviasi standar, persentil, deviasi standar, kurtosis, dll.kurtosis, dll.

t-test one samplet-test one sample

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)

MetodeMetode Jenis Jenis DataData

Teknik AnalisisTeknik Analisis

DeskriptifDeskriptif

InferensialInferensial

2 sampel2 sampel >2 sampel>2 sampel

RelatedRelated IndependentIndependent RelatedRelated IndependentIndependent

Komparatif/ Komparatif/ EksperimenEksperimen

NominalNominal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, prosentase, modus modus

- McNemar - McNemar -Chi SquareChi Square- Fisher Exact Fisher Exact ProbabilityProbability

Cochran QCochran Q Chi SquareChi Square

OrdinalOrdinal Distr. frekuensi, Distr. frekuensi, prosentase, prosentase, modus, modus,

-Sign Test, Sign Test, - Wilcoxon’s Wilcoxon’s matched matched pairspairs

-Median TestMedian Test- Mann-Whitney Mann-Whitney (U Test)(U Test)- Kolomogorov-Kolomogorov-Sminorv TestSminorv Test

Friedman Friedman Two-way Two-way AnovaAnova

Kruskal-Wallis Kruskal-Wallis One way AnovaOne way Anova

Rasio/ Rasio/ IntervalInterval

Distr. frek, mean, Distr. frek, mean, modus, median, modus, median, persentil, deviasi persentil, deviasi standar, kurtosisstandar, kurtosis

t testt test t- testt- test Ancova, Ancova, MancovaMancova

1 way/ 2 way 1 way/ 2 way Anova, 1 way/ Anova, 1 way/ 2 way Manova2 way Manova

MetodeMetode Jenis Jenis DataData

Teknik AnalisisTeknik Analisis

DeskriptifDeskriptif InferensialInferensial

KorelasionalKorelasional NominalNominal Distr. frekuensi, prosentase, Distr. frekuensi, prosentase, modus, modus,

Contingency Coefficient C, Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlationbiserial/point biserial correlation

OrdinalOrdinal Distr. frekuensi, prosentase, Distr. frekuensi, prosentase, modus, modus,

Spearman Rank CorrelationSpearman Rank Correlation

Kendall Tau CorrelationKendall Tau Correlation

Rasio/ Rasio/ IntervalInterval

Distr. frekuensi, modus, Distr. frekuensi, modus, mean, median, persentil, mean, median, persentil, deviasi standar, kurtosisdeviasi standar, kurtosis

Product Moment CorrelationProduct Moment Correlation

Partial & multiple correlationPartial & multiple correlation

Simple & multiple regressionSimple & multiple regression

Path Analysis/SEMPath Analysis/SEM

Canonical CorrelationCanonical Correlation

Factor analysisFactor analysis

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)

Catatan:

Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis:- Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran- Uji Homogenitas varians- Uji Linearitas Regresi- Uji Multikolinieritas