Upload
taufiq-kurniawan
View
253
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Protozoa dan Bryozoa
Citation preview
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Kamis/ 13 Oktober 2015 NAMA: Bayu gilang ramadhan
ACARA :Protozoa dan Bryozoa NIM :F 121 14 057
Keterangan :
1.Test
2.Endoderm
3.Eksoderm
4.Oval disk
No. Sampel : 01
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Nummulitesidae.
Genus : Nummulites
Spesies : Nummulites millecaput BOUBEE
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Plate
Komposisi Kimia : Kalsium karbonat (CaCO3)
Umur : Eosen Tengah (50-44 juta tahun yang lalu)
Ling. Pengendapan : Laut dangkal
Keterangan : Fosil ini berasal dari family Nummulitesidae, genus Nummulites,
dan dengan nama spesies Nummulites millecaput BOUBEE.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa
air atau es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten
terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersaman dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material
terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Setelah itu material
mengalami sementasi dan terjadi proses leaching (proses pencucian fosil). Seiring dengan
berjalannya waktu, akhirnya organisme dan mterial sedimen terlitifikasi (pembatuan),
sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini
adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga
terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga ondogen berupa tektonik
sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan
terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah plate, yaitu fosil yang memipih seperti piring,
dan bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti, endoderm yaitu lapisan luar , dan
eksoderm, yaitu lapisan bagian dalam fosil.
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Adapun umur
fosil ini adalah Eosen Tengah yaitu antara 50-44 juta tahun yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya
sedimentasi.
ASISTEN PRAKTIKAN
( Asrafil, S.Si, M.Eng ) ( Bayu gilang ramadhan )
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Kamis/ 13 Oktober 2015 NAMA: Bayu gilang ramadhan
ACARA :Protozoa dan Bryozoa NIM :F 121 14 057
Keterangan :
1.Test
2. Endoderm
3. Ektoderm
4. Montikula
5. Zooid
6. Zoorium
7. Holdfast
No. Sampel : 02
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Cryptostomata
Family : Thecosmilianidae
Genus : Thecosmilia
Spesies : Thecosmilia trichotama GOLD
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Branching
Komposisi Kimia : Kalsium karbonat (CaCO3)
Umur : Jura Atas (180-135 juta tahun lalu )
Ling. Pengendapan : Laut dangkal
Keterangan : Fosil dengan nomor peraga 1653 adalah berasal dari family
Thecosmilianidae, genus Thecosmilia, dan dengan nama spesies Thecosmilia trichotama
GOLD.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa
air atau es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten
terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersaman dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan.Di daerah
cekungan inilah material akan terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material
terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Setelah itu material
mengalami sementasi dan terjadi proses leaching (pencucian fosil). Seiring dengan
berjalannya waktu, akhirnya organisme dan mterial sedimen terlitifikasi (pembatuan),
sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini
adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga
terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya tektonik
sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan
terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga fosil menjadi tampak di
permukaan.
Adapun bentuk tubuh yang masih dapat dijumpai seperti, oral disk yaitu berupa
lingkaran besar pada fosil, dan oral opening yaitu lingkran kecil yang berada dalam oral disk .
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3), hal ini
menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut dangkal.Adapun umur fosil
ini adalah Jura Atas yaitu antara 180-135 juta tahun yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya
sedimentasi.
ASISTEN PRAKTIKAN
( Asrafil, S.Si. M.Eng ) ( Bayu gilang ramadhan)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Kamis/ 13 Oktober 2015 NAMA: Bayu gilang ramadhan
ACARA :Protozoa dan Bryozoa NIM :F 121 14 057
Keterangan :
1.Test
2. Calix
3. Oral disk
4. Oral opening
No. Sampel : 03
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnoslaemata
Ordo : Cryptostomata
Family : Coralidae
Genus : Coral
Spesies : Coral limestone
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Tabular
Komposisi Kimia : Kalsium karbonat (CaCO3)
Umur : Kapur Atas (100-70 juta tahn yang lalu)
Ling. Pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 06 da nomor peraga 792 adalah
berasal dari family Coralidae, genus Coral, dan dengan nama spesies Coral limestone.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa
air atau es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten
terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersaman dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material
terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Setelah itu material
mengalami sementasi dan terjadi proses leaching (pencucian fosil). Seiring dengan
berjalannya waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi (pembatuan),
sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini
adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga
terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya tektonik
sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan
terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga fosil menjadi tampak di
permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalahTabular, yaitu bentuk fosil yang berbentuk
seperti tabung. Bagian tubuh yang masih dapat dijumpai adalah Calix yaitu garis-garis luar
pada dinding fosi, oral disk lingkaran besar pada fosil, dan oral opening yaitu lingkaan kecil
yang berada di dalam oral disk
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3), hal ini
menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut dangkal. Adapun umur
fosil ini adalah Kapur Atas, yaitu antara 100-70 juta tahun yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya
sedimentasi.
ASISTEN PRAKTIKAN
( Asrafil, S.Si. M.Eng ) ( Bayu gilang ramadhan)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Kamis/ 13 Oktober 2015 NAMA: Bayu gilang ramadhan
ACARA :Protozoa dan Bryozoa NIM :F 121 14 057
Keterangan :
1.Test
2. Endoderm
3. Ektoderm
4. Montikula
5. Zooid
6. Zoorium
7. Holdfast
No. Sampel : 04
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnoslaemata
Ordo : Ctenomata
Family : Heliolithesidae
Genus : Heliolithes
Spesies : Heliolithes cf. Megastoma McCOY
Proses Pemfosilan : Petrifikasi (permineralisasi)
Bentuk : Branching
Komposisi Kimia : Kalsium karbonat (CaCO3)
Umur : Silur Tengah (±408 – 430 juta tahn yang lalu)
Ling. Pengendapan : Laut Dangkal
Keterangan : Fosil dengan nomor sampel 04 adalah berasal dari family
Heliolithesidae, genus Heliolithes, dan dengan nama spesies Heliolithes cf. Megastoma
McCOY.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi berupa
air atau es ke daerah cekungan, selama tranportasi, material-material yang tidak resisten
terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material yang resisten terhadap
pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada daerah cekungan yang relatif stabil.
Bersaman dengan itu, material-material sedimen juga ikut tertransportasikan. Di daerah
cekungan inilah material akan terakumulasi, semakin lama material akan bertambah dan
menumpuk dan mengalami tekanan, dari tekanan tersebut akan mengakibatkan material
terkompaksi mengakibatkan pori-pori akan mengecil, air yang terkandung di antara material-
material akan keluar, masuklah material sementasi yang halus. Setelah itu material
mengalami sementasi dan terjadi proses leaching (pencucian fosil). Seiring dengan
berjalannya waktu, akhirnya organisme dan material sedimen terlitifikasi (pembatuan),
sehingga organisme tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini
adalah permineralisasi. Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga
terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya tektonik
sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di permukaan, akan
terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga fosil menjadi tampak di
permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalahTabular, yaitu bentuk fosil yang berbentuk
seperti tabung. Bagian tubuh yang masih dapat dijumpai adalah Calix yaitu garis-garis luar
pada dinding fosi, oral disk lingkaran besar pada fosil, dan oral opening yaitu lingkaan kecil
yang berada di dalam oral disk
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk buih-buih,
maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat (CaCO3), hal ini
menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut dangkal. Adapun umur
fosil ini adalah Silur Tengah, yaitu antara ±408 – 430 juta tahun yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu lingkungan
pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat terjadinya
sedimentasi.
ASISTEN PRAKTIKAN
( Asrafil, S.Si. M.Eng ) ( Bayu gilang ramadhan)
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Rabu 03 maret 2013 NAMA:Bayu gilang Ramadhan
ACARA :Protozoa dan Brozoa NIM :F 121 14 057
I. MAKSUD DAN TUJUAN
I.1. Maksud
Maksud dilakukan praktikum acara Protozoa dan Bryozoa adalah untuk mengenal
fosil-fosil dari filum Protozoa dan Bryozoa, memahami proses pemfosilannya, dan
memudahkan dalam mengidentifikasi fosil ini di lapangan.
I.2. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah:
a. Untuk mengetahui berbagai jenis fosil dari filum Protozoa dan Bryozoa yang
umum dijumpai.
b. Mengetahui bentuk-bentuk fosil filum Protozoa, dan Bryozoa
c. Mengetahui proses penfosilan filum ini secara umum.
II. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Buku penuntun praktikum paleontologi
Alat tulis menulis
Lap kasar dan halus
Larutan HCl 0,1M
Sampel fosil
Format praktikum sebanyak 8 lembar
III. TEORI RINGKAS
III.1. Protozoa
a. Pengertian
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
b. Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
c. Cara hidup protozoa
Protozoa bergerak dengan menggunakan, antara lain:
1. Pseudopodia ( kaki semu)
2. Flagellata (cambuk)
3. Cilliata (rambut)
d. Klasifikasi protozoa
Dalam filum bryozoa di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Phylactolaemata
Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding berotot; koloni
monomorfik; terdapat di air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada zooid
polymorpism; tidak ada proses pengerasan asam kapur. Dalam kelas
Phylactolaemata hanya terdapat satu ordo yaitu ordo Plumatellina.
Contoh : Plumatella, lophophus crystallinus.
2. Gymnolaemata
Lophophore berbentuk lingkaran; epistome tidak ada; dinding tubuh tidak
berotot, koloni acapkali polimorfik; zooeica kompleks berbentuk silindris; lebih
dari 3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak spesies fosil.
Dalam kelas Gymnolaemata di bagi menjadi 2 ordo yaitu :
a. Ctenostomata
Zoecia seperti agar, khitin atau membran; diameter orifice sama dengan
diameter zoecium; koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang
molusca atau ganggang.
Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut).
b. Cheilostomata
Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia;
biasanya mempunyai operkulum; bentuk koloni berumbai-umbai.
Contoh : Bugula, Membranipora.
3. Stenolaemata
Bentuk zoecium sepetri tabung, terbuka di bagian ujung; dinding zoecia
berkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami dalam
ovicell yang besar; 900 spesies hidup, semua dilaut.
Dalam kelas Stenolaemata di bagi menjadi 6 ordo, yaitu :
a) Ordo Cyclosmata atau tubulipora, contoh : crissia, tubulipora.
b) Ordo Cystoporata
c) Ordo Stomatopora
d) Ordo Cryptostomata
e) Ordo Treopostomata
f) Ordo Fenestrata
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya, yaitu:
1. Rhizopoda
2. Flagellata (Mastigopora)
3. Ciliata (Ciliopora)
4. Apicomplexa ( sporozoa )
5. Sarcodina.
III.2. Bryozoa
Briozoa beasal dari bahasa yunani, Bryon :lumut dan Zoon : hewan. Dahulu
Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik dari Bryozoa
menyerupai tumbuhan lumut. Namun, setelah penelitian lebih lanjut Bryozoa
merupakan koloni dari hewan kecil-kecil, seperti hamparan lumut berbulu, menempel
pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan dangkal yang subur dan jernih.
a. Krakteristik Bryozoa:
2.Bilateral simetris
3.Badan memiliki lapisan sel lebih dari dua, jaringan dan organ.
4.Sisttem saraf adalah ganglion pusat dengan
5.Memiliki lophopore
6.Semua hidup di lingkungan perairan sebagian besar laut.
7. Badan memiliki usus berbentuk U dengan anus.
b. Pembagian kelas filum Bryozoa berdasarkan :
Letak dari pada lopophoria terhadap mulut dan lubang anus. Lopophore
sendiri sebelumnya merupakan suatu lingkaran pada beberapa bentuk
melingkari mulut dan lubang anus. Sedangkan pada bentuk yang lain
lopophore hanya melingkari mulut, sedangkan anus terletak di luanya.
Pembagian kelas terutam berdasarkan bentuk dari Lophohore apakah
sirkuler atu konsentris
Pembagian ordo-ordo didasarkan atas sifat pada lubang aperture dari
zooccianya.
1. Klas Phylactolaemata
Lophophore berbentuk tapal kuda,mempunyai epistoma, berdinding
otot, koloni monomorfik, di air tawar, menghasilkan statoblast,tidak
ada zooid polymorpisme,tidak ada proses pengerasan asam
kapur.Hanya ada satu ordo yaitu ordo plumatellina.
2. Klas Gymnolaemata
Lophophore berbentuk lingkaran,epistoma tidak ada,dinding tubuh
tidak berotot,koloni acak kali polymorpik,zooeica kompleks berbentuk
silindris,lebih dari 3000 spesies hidup,kebanyak laut,banyak spesies
fosil.
3. Klas Stenolaemata
Bentuk zooecium seperti tabung,terbuka di bagian ujung,dinding
zoecia berkapur dan menyatu satu sama lain,orifice bundar,telur
dierami dalam ovicell yang besar,900 spesies hidup,semua dilaut.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dikerjakan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Proses pemfosilan pada umumnya dari filum protozoa dan bryozoa adalah
mineralisasi dan permineralisasi. Mineralisasi adalah proses pergantian unsur
kimia dari fosil hingga selur bagiannya, sedangkan permineralisasi hanya sebagian
saja.
Permineralisasi merupakan
2. Bentuk fosil filum Protozoa d Bryozao yang umum dijumpai, diantaranya seperti
plate (bentuk memipih seperti piring), branching (bentuk bercabang-cabang), dan
globular ( bentuk membulat seperti bola).
IV.2 Saran
Saran saya untuk laboratorium adalah jumlah sampel prktikum di tambahkan agar
pada saat praktikum, prktikan tidak saling menunggu sampel yang akan diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Paleontologi 2011/2012.2012. Penuntun Praktikum Paleontologi. Laboratorium
Paleontologi. Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin.Makassar
Anonim.2013. http://www.slideshare.net/hpebrianti/protozoa. diakses pada tanggal 9 Maret 2013, hari Rabu pukul 02:13.
Anonim.2013http://id.wikipedia.org/wiki/Protozoa diakses pada tanggal 9 Maret 2013, hari Rabu pukul 03:02.