Upload
artha-putu
View
114
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Nazliah Hanum, dr, MSc, SpA
RSD Mayjend H.M. Ryacudu
Kotabumi
Deteksi Dini Gangguan Bicara Pada Praktek Sehari – Hari
Paham : Milestone perkembangan bicara dan bahasa anak Redflags keterlambatan perkembangan bicara dan bahasaInstrumen penyaringStimulasi bicara dan bahasa anak menurut kelompok umurReferral untuk intervensi dini
tujuan
Dari semua masalah perkembangan anak balita gangguan bicara dan bahasa yang terbanyak (1-32%; 15-20%)Hampir 50% merupakan komorbid dari gangguan lain (Global developmental delay, hearing loss, cerebral palsy, retardasi mental, autism, dll)
mengapa penting
Anak-anak yang menjalani intervensi dini, 80% merupakan masalah komunikasi
Lima tahun pertama kehidupan anak : masa keemasan/golden period . Jika penyimpangan terlambat diketahui intervensi lebih sulit dan dapat menjadi gangguan yang menetap
mengapa penting
Waktu Deteksi Dini Waktu Deteksi Dini Sinaptogenesis Sinaptogenesis(Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all, 1994, Chugani, 1999)
Umur (tahun)
Synaptogenesis pembentukan sinaps (hubungan) antar sel otak
Sinaptogenesis pusat penglihatan, pendengaran, Sinaptogenesis pusat penglihatan, pendengaran, bicara / bahasa, kognitifbicara / bahasa, kognitif
Fungsi kognitif (korteks prefrontal)
Daerah bahasa reseptif / produksi bicara (area broca)
Penglihatan / pendengaran(korteks visual / korteks auditorik)
Pembentukan sinaps secara experience-dependent
Neurogenesis pada hipokampus
Jumlah sinaps orang dewasa
Meninggal
Lahir Bulan Bulan Tahu
n Usia
Dekade
langkah-langkah apa yang harus dilakukan
Autistic Spectrum Disorders
ANAMNESIS
milestone perkembangan bicara dan bahasa
perkembangan bicara dan bahasa anak saat ini
redflags perkembangan bicara dan bahasa faktor risiko
Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa pada anak normal dan petunjuk klinis kemungkinan gangguan komunikasi (Kemenkes RI, 2012)
Perkembangan kemampuan bicara dan bahasa pada anak normal dan petunjuk klinis kemungkinan gangguan komunikasi (Kemenkes RI, 2012)
3 BULAN PERTAMA
Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan kekhawatiran 3 bulan pertama
Melihat pengasuh/orang lain
Berdiam sebagai respon terhadap bunyi (khususnya terhadap pembicaraan
Menangis dengan pola berbeda ketika lelah, lapar atau nyeri
Tersenyum
Kurangnya respon Kurangnya kepekaan
terhadap suara dan lingkungan
Menangis dengan pola yang sama saat lelah, lapar atau nyeri
Masalah dalam menghisap atau menelan
3-6 BULAN
Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan kekhawatiran saat usia 6 bulan
Menatap wajah orang lain
Melihat sumber bunyi Secara teratur
melokalisir sumber bunyi/speaker
Cooing (bunyi vokal seperti musik, aa, oo), berkumur, tertawa
Tidak bisa fokus, mudah over stimulasi
Kurangnya kepekaan terhadap bunyi, terhadap orang lain dan benda di lingkungannya tidak melokalisir sumber bunyi/speaker
6-9 BULAN Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan
kekhawatiran saat usia 9 bulan Menirukan suara, bunyi Menikmati permainan Mengenal orang yang familier Mengulang babbling, (bababa,
mama-mama), Menangis ketika ditinggal
orangtuanya (usia 9 bulan) Berespon secara konsisten
terhadap percakapan yang lembut dan bunyi di lingkungan
Tidak tampak memahami dan menikmati penghargaan sosial dan interaksi
Kurangnya koneksi dengan orang dewasa (seperti kurangnya kontak mata, tatapan mata resiprokal, permainan sosial resiprokal)
Tidak dapat babbling, atau bisa dengan sedikit konsonan
9-12 BULAN Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan
kekhawatiran saat usia 12 bulan Menarik perhatian (seperti
bersuara, batuk) Menggelengkan kepala,
mendorong barang yang tidak diinginkan
Melambai “dadah” Mengindikasikan permintaan
dengan jelas; (menunjuk benda); memberikan benda kepada orang dewasa; menarik, merenggut orang dewasa, menunjukkan benda yang diinginkan
Mudah marah dengan bunyi yang tidak mengganggu bagi orang lain
Tidak menunjuk dengan jelas keinginannya akan suatu benda
Kurangnya pola yang konsisten dari babbling yang berulang
9-12 BULAN Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan
kekhawatiran saat usia 12 bulan melihat ke belakang dan ke
depan antara orang dewasa dan benda yang diinginkan
Menirukan bunyi/tindakan baru
Menunjukkan pola konsisten dari babbling dan memproduksi vokalisasi yang terdengar seperti kata-kata pertama (mama, dada)
Kurangnya respon yang menunjukkan pemahaman kata-kata atau bahasa tubuh
Bergantung secara eksklusif pada konteks untuk pemahaman bahasa
12-18 BULAN
Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan kekhawatiran saat usia 18 bulan
Memulai satu kata Meminta benda : menunjuk,
bersuara, menggunakan kata
Mendapatkan perhatian : secara vokal, fisik atau menggunakan kata (seperti mama)
Memahami bahwa orang dewasa bisa melakukan sesuatu untuknya (seperti memainkan mainan)
Kurangnya bahasa tubuh untuk berkomunikasi
Tidak mencoba menirukan atau secara spontan memproduksi satu kata
Tidak persisten dalam berkomunikasi (seperti memberikan benda pada orang dewasa untuk minta bantuan, namun putus asa dengan mudahnya jika orang dewasa tidak memberikan respon segera)
12-18 BULAN
Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan kekhawatiran saat usia 18 bulan
Menggunakan kata-kata biasa (seperti dah, hai, terima kasih, tolong)
Protes : berkata nggak, menggelengkan kepala, mendorong benda menjauh
Berkomentar : menunjuk benda, vokalisasi atau menggunakan pendekatan kata
Pengetahuan : kontak mata, respon vokal, repetisi kata-kata
Pemahaman kosa kata yang terbatas (memahami kurang dari 50 kata atau frase tanpa bahasa tubuh atau petunjuk konteks)
Produksi kosa kata terbatas (bicara kurang dari 10 kata)
Kurangnya pertumbuhan produksi kosa kata (dari 12 sampai 18 bulan)
18-24 BULAN Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan
kekhawatiran saat usia 24 bulan Menggunakan kata-kata Menggunakan kombinasi
dua kata, Saat 24 bulan, menggunakan
kombinasi dengan arti yang berhubungan (seperti kue lagi, sepatu papa), lebih fleksibel dalam penggunaannya; memiliki setidaknya 50 kata, yang bisa merupakan pendekatan pada bentuk yang digunakan orang dewasa
Bergantung pada bahasa tubuh tanpa bahasa verbal
Produksi kosa kata terbatas (kurang dari 50 kata)
Tidak menggunAkan kombinasi dua kata
Produksi konsonan terbatas Percakapan tidak bertujuan Regresi dalam ;perkembangan
bahasa, berhenti berbicara atau memulai menggemakan frase yang dia dengar, umumnya tidak tepat
24-36 BULAN
Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan kekhawatiran saat usia 36 bulan
Terlibat dalam dialog singkat dan mengeksprsikan emosinya
Mulai menggunakan bahasa dalam cara imajinasi
Mulai menggunakan detail deskriptif untuk membantu memahami pendengar
Kata-kata terbatas pada silabus tunggal tanpa konsonan final
Sedikit atau tidak ada penggunaan berbagai gabungan kata
Tidak meminta respon dari pendengar
Tidak bertanya
24-36 BULAN Tolok ukur normal Petunjuk klinis/alasan
kekhawatiran saat usia 36 bulan
Menggunakan alat untuk mendapatkan perhatian (seperti hei)
Mulai menggunakan kata hubung, kata depan dan penggunaan kata yang tepat
Sering mengungkapkan kemarahan ketika tidak dimengerti
Menggemakan atau menirukan percakapan tanpa tujuan komunikasi yang jelas
Perkembangan bahasa
Dimulai sejak di dalam rahim, sejak terbentuknya fungsi mendengar
Anak-anak lebih senang mendengar pembicaraan dibanding suara. Mereka senang mendengarkan suara orang dewasa yang : seperti suara bayi bicara (nada tinggi), sederhana dan berulang
Bayi selalu tertarik dengan suara-suara, baik itu yang familiar maupun yang asing baginya
Perkembangan bicara
Usia 2 bulan : cooing (suara vokal: aa,oo) Usia 5-6 bulan : mengoceh/babbling (suara seperti bicara tetapi belum ada arti:
ba ba,pa pa) Usia 10 bulan : komunikasi mulai terjadi,
biasanya dengan sentuhan atau menunjuk objek sambil melihat orang
Usia 1 tahun : bayi mulai menggunakan kata untuk berkomunikasi dan sering memulai pembicaraan dengan orang dewasa.
Usia 15 bulan : Kata pertama : 50% usia 12 bulan, 90% usia 15 bulan
Usia 1,5 tahun : kalimat berupa frasa kata Usia 2,5 tahun : anak mempunyai
kemampuan menghasilkan kalimat yang lebih kompleks (4 atau lebih kalimat)
Usia 3-6 tahun : belajar mengatakan tidak/bukan : itu bukan kupu-kupu; menggunakan kalimat majemuk aku kira dia yang mengambil buku itu; menggunakan kalimat pasif
Faktor risiko keterlambatan bicara dan bahasa Riwayat keluarga Otitis media dengan effusi (menyebabkan
hearing loss fluktuatif selama perkembangan bicara)
Sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah
Redflags Jangan menunggu rujuk !!! Usia 12 bulan : tidak ada babbling,
menunjuk, atau bahasa tubuh Usia 16 bulan : tidak bisa mengucapkan
1 kata pun !!!! Usia 2 tahun : tidak mampu
mengucapkan 2 kata (frase) Kemunduran bahasa dan sosial di setiap
usia
PEMERIKSAAN FISIK
Pertumbuhan: growth chart WHO, LK
Faktor risiko
Audiometri, sistem saraf, THT
04/17/23 27
Physical findings Possible etiology
Short stature, obesity, hypogonadism
Microcephaly, macrocephaly
Deformities of auricle or external ear canal
Enlarged pinna, macro-orchidism
Upward slanting eyes, Brushfield spot, epicanthic folds, brachycephaly, simian creases
Goiter
Prader-Willi syndrome
Mental retardation, cerebral palsy, hearing loss
Hearing loss
Fragile X syndrome
Down syndrome
Pendred syndrome
TABLE 1. Physical Examination Findings in the Evaluation of Children with Speech DelayTABLE 1. Physical Examination Findings in the Evaluation of Children with Speech Delay
Physical findings Possible etiologyCafé au lait spots
Adenoma sebaceum, shagreen patches, hypopigmented spots
White forelock, cutaneus hypopigmentation, hypertelorism, heterochromia
Retinitis pigmentosa, obesity, hypogonadism, polydactyly
Retinitis pigmentosa, cataracts
Chorioretinitis
Lack of eye contact, stereotyped repetitive motor activity
Spasticity, hyperreflexia, clonus, extensor plantar response, contractures
Athetosis, choreoathetosis, ataxia
Dysarthria
Neurofribromatosis
Tuberous sclerosis
Waardenburg syndrome
Bardet-Biedl syndrome
Usher syndrome
Congenital toxoplasmosis, congenital cytomegalovirus
Autism
Cerebral palsy
Cerebral palsy
Cerebral palsy
Leung AKC, Pion Kao C. Evaluation and management of the child with speech delay. American Academy of Family Physician, June 1999.Leung AKC, Pion Kao C. Evaluation and management of the child with speech delay. American Academy of Family Physician, June 1999.
INSTRUMEN PENYARING
Rekomendasi AAP : Skrining perkembangan yang terstandardisasi usia 9-, 18-, 24- atau 30- bulanDenver II, Parents' Evaluations of Developmental Status (PEDS), Kuesioner Pra Skrining perkembangan (KPSP)Skrining bahasa : ELMS (Early Language Milestone Scale), CLAM
31
Jumlahkan hasil penilaian di lembar penilaian Jumlahkan hasil penilaian di lembar penilaian PEDS PEDS
TEHNIK PELAKSANAANTEHNIK PELAKSANAAN
PETUNJUK PENGISIAN DAN PENILAIANPETUNJUK PENGISIAN DAN PENILAIANTEHNIK PELAKSANAANTEHNIK PELAKSANAAN
PETUNJUK PENGISIAN DAN PENILAIANPETUNJUK PENGISIAN DAN PENILAIAN
LEMBAR PENILAIAN PEDS
Kotak berwarna menunjukkan adanya gangguan bermakna. Kotak polos menunjukkan gangguan yang tidak bermakna3 th
1. Global/Kognitif 2. Bahasa Ekspresif dan artikulasi 3. Bahasa Reseptif 4. Motorik Halus 5. Motorik Kasar 6. Perilaku 7. Emosi Sosial 8. Kemandirian 9. Sekolah10. Lain-lain
Hitung jumlah tanda pada kotak berwarna kecil dan isikan pada kotak berwarna besar dibawah ini
Jika jumlah kotak berwarna besar >2 ikuti langkah A. Jika jumlah = 1 ikuti langkah BJika jumlahnya = 0 hitung jumlah kotak polos kecil dan isikan jumlahnya pada kotak dibawah ini
2
1
Rekomendasi AAP : skrining perkembangan yang terstandardisasi saat usia 9-, 18- dan 24- atau 30- bulan
Denver II, Parents' Evaluations of Developmental Status (PEDS), Kuesioner Pra Skrining perkembangan (KPSP)
Skrining bahasa– ELM (Early Language Milestone Scale)– CLAMS (Clinical Linguistic Auditory
Milestone Scale)DENVER II
IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG MENDASARI
Global developmental delay Hearing loss Gangguan bicara dan bahasa Autism Kondisi lain (jarang) (deprivasi/abuse, cerebral
palsy, gangguan proses pendengaran di saraf pusat, selective mutism/bisu selektif, dll)
Developmental Delay
Akibat gangguan fungsi otak Bukan karena malas bicara,
stubbornness, atau pola pengasuhan orangtua yang kurang baik
Terminologi– Developmental delay untuk anak sampai usia
4 tahun – Retardasi mental untuk anak yang lebih besar
Hearing loss
Skrining saat bayi Riwayat keluarga
– Hearing loss– Penyakit ginjal
Riwayat penyakit meningitis atau otitis yang sering
informasi optimal modalitas perkembangan komunikasi dan kecerdasan
Gangguan / ketulian bayi dan anak
NORMAL
bicara, & berbahasa,
kecerdasan
interaksi sosial
GANGGUAN PERKEMBANGAN
INDONESIA (1994-96):
Gangguan pendengaran/ ketulian : 16,8 % / 0.4 %
(Thailand ; 13,1 % /0.5 %)
Ketulian sejak lahir : 0,1 %.
NEGARA MAJU : 1 – 3 bayi tuli / 1.000 kelahiran
USA : 5.000.000 bayi / tahun gangguan pendengaran
sedang – berat
Insidensi
Gangguan perkembangan bahasa Insiden : 7,6% pada anak sampai usia 5 tahun Biasanya merupakan late talkers dan
sebagian besar laki-laki (67-84%) Penyebab sebagian besar tidak diketahui, tapi
ada kecenderungan keluarga Ekspresif, reseptif atau keduanya.
keterlambatan sering berhubungan dengan keterlambatan perkembangan kognitif
Saat usia 3-4 tahun sebagian besar anak memiliki kosa kata terbatas dan bicara lebih sering berupa frase dibanding kalimat
Keterlambatan perkembangan bahasa ekspresif Isolated delay Bahasa reseptifnya normal Tidak ada keterlambatan area lainnya Kecenderungan keluarga Sebagian besar perkembangan bahasa
menjadi normal dengan terapi wicara
Gangguan perkembangan bicara
Gangguan artikulasi, fonologi, dll Sebagian besar anak-anak mulai berbicara
dengan fonologi yang benar saat usia 5 tahun. Saat usia 3 tahun kadang masih terjadi velar fronting, mengganti konsonan kata pada kata-kata yang dibuat akibat gerakan lidah ke depan ke belakang mulut, yaitu pada kata-kata awalan k, dan g, diganti menjadi t dan d
Gangguan perkembangan fonologi Distorsi, penghilangan, penggantian bunyi
kata sehingga sulit dipahami Masalah bahasa, bukan motorik Bunyi vokal biasanya normal Membutuhkan terapi wicara/bahasa Menimbulkan masalah membaca (dyslexia)
Autistic Disorder
Gangguan dalam berinteraksi sosial, komunikasi dan tingkah laku
Tingkah laku restricted, berulang ulang, stereotypic
Merupakan gangguan otak, akibat faktor genetik dan faktor lainnya
Prognosis jangka panjang...??
Instrumen penyaring : CHAT Mendeteksi adanya autis pada anak usia 18-36 Dilakukan atas indikasi :
- keterlambatan bicara
- gangguan komunikasi/interaksi sosial - perilaku yang berulang-ulangHati-hati kemungkinan autism pada anak dengan
keterlambatan bicara– Tidak menoleh ketika namanya dipanggil– Tidak menunjuk – Tanpa permainan imajinatif atau permainan peran – Jangan ditunggu – rujuk !!!
CHAT: pertanyaan penting
TIDAK… pernah bermain seolah-olah membuat
secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko, atau permainan lain Tertarik dengan anak lain
menggunakan telunjuk untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana
CHAT: pertanyaan penting
TIDAK… melihat ke benda yang ditunjuk, tetapi melihat
ke tangan pemeriksa tertarik dengan interaksi sehingga tidak
Melakukan yang diperintahkan (berikan mainan, dan perintahkan : buatkan secangkir susu buat mama
PEMERIKSAAN AUDIOLOGI
Identifikasi ada tidaknya tuli (konduksi, sensorineural)
TELINGA LUAR TENGAH DALAM
TULI KONDUKTIF TULI KONDUKTIF
TULI SARAF
Serumen, Bd Asing
Otitis Ext
Cairan
OMA
Koklea
Saraf Auditorik (N.VIII)
Liang telinga: Atresia,Stenosis
OMSK
Dampak tuli konduktif
Derajat ringan pada masa perkembangan bicara :
defisiensi auditorik minimal :
kesulitan belajar bicara,
kelainan artikulasi.
OME : gangguan pendengaran hilang timbul.
Menetap : gangguan berbahasa : kelainan fonem, gangguan sintesa, kesulitan baca tulis & belajar
Teele (1990) 207 murid SD usia 7 tahun dengan riwayat OME (Sering OME < 3 tahun kemampuan bicara & prestasi belajar lebih rendah setelah usia 3 tahun)
Tuli sensorineural
Etiologi : Kelainan bawaan Genetik, Infeksi virus Obat ototoksik ( kina, salisilat, antibiotika
golongan makrolid dll), Meningitis (kejang demam), Kadar bilirubin darah yang tinggi (kuning)
Permanen Sejak lahir : berdampak pada perkembangan
wicara
Dampak ketulian terhadap perkembangan bicara
Tuli saraf berat sejak lahir bilateral : distorsi
tahapan tersebut sehingga terhambatnya
perkembangan intelek & akademik .
Gangguan perkembangan bicara dan bahasa
I. UNIVERSAL NEWBORN HEARING
SCREENING (UNHS) : Semua bayi baru
lahir.
II. TARGETED NEWBORN HEARING
SCREENING : Bayi dengan faktor risiko
(JCIH Statement 1994)
Skrining pendengaran bayi baru lahir
JCIH - US Dept of Health and Human Service (1994 )
Rekomendasi: identifikasi dini gangguan pendengaran
universal semua bayi baru lahir.
Alasan: indikator risiko tinggi hanya mengidentifikasi 50% bayi.
Deteksi dini segera setelah lahir ( 2 hari) /sebelum
meninggalkan RS.
Bayi lahir di fasilitas kesehatan lain, selambat-lambatnya usia
1 bulan.
Diagnosis pasti usia 3 bulan.
Intervensi sebelum usia 6 bulan. [i]. American Academy of Pediatrics, Task Force on Newborn and Infant Hearing.
Newborn and infant hearing loss: detection and intervention. Pediatrics 1999;103(2):527-30.
Teknologi skrining pendengaran bayi
Baku emas JCIH (2000)
1. OAE (otoacoustic emission)
2. Automated ABR (AABR)
Ideal (mencakup fungsi pendengaran telinga luar
sampai telinga dalam)
Cepat, mudah, otomatis, non invasif, sangat sensitif,
menggunakan kriteria PASS (lulus) dan REFER
(tidak lulus)
Tes daya dengar
PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN LAINNYA
GPPH/ADHD
CHAT (autism)
KPSP
KMME
INTERVENSI DINI DAN RUJUKAN
Mengkoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan
Waktu sedini mungkin (sebelum usia 3 tahun)
Intervensi dini
Dapat berupa stimulasi Dilakukan secara intensif, di rumah, setiap hari 3-4 jam, selama 2 mingguDiikuti dengan evaluasi hasil intervensi stimulasi
Umur 0-3 bulan
a.bicara dengan bayi sesering mungkin di setiap kesempatan b.Meniru suara-suara: tirukan ocehan bayi sesering mungkin, maka ia akan menirukan kembali suara anda.c.Mengenali berbagai suara:. Perhatikan reaksi bayi terhadap jenis suara yang berbeda.
Umur 3-6 bulan
a.Mencari sumber suara: ajari bayi agar memalingkan mukanya ke arah sumber suara. b.Menirukan kata-kata:. Kata yang paling mudah ditirukan adalah papa mama
Umur 6-9 bulan
a.Menyebutkan nama gambar-gambar di buku/majalah:b.Menunjukkan dan menyebutkan nama gambar-gambar: tempelkan berbagai macam guntingan gambar yang menarik,bantu ia menunjuk gambar yang anda sebutkan. Usahakan bayi mau mengulangi kata-kata anda.
Umur 9-12 bulan
a.Menirukan kata-kata: sebutkan kata-kata yang telah diketahui artinya Buat agar bayi mau meniru kata-kata tersebut. b.Berbicara dengan boneka: c.Bersenandung dan bernyanyi:
Umur 12-15 bulan
a.Membuat suara: buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau pegangan sapu. Ajak anak membuat suara dari barang yang dipilihnya, b.Menyebut nama bagian tubuh: c.Pembicaraan: ajari anak agar ia menggunakan 2 kata.
Umur 15-18 bulan
a.Bercerita tentang gambar di buku/majalah: b.Telepon teleponan: Buat permainan seperti menelpon nenek atau ayah di kantor, telepon terbuat dari gulungan kertasc.Menyebut berbagai nama barang: ketika anda ke pasar, ajak anak. Sebutkan nama barang yang anda beli.
Umur 18-24 bulan
a.Melihat acara televisi: dampingi dan bicarakan apa yang dilihatnya. Pilihkan acara yang bermutu dan sesuai dengan perkembangannya. Batasi anak melihat televisi tidak lebih dari 1 jam sehari.b.Mengerjakan perintah sederhana: seperti tolong bawakan kaus kaki merah, letakkan cangkirmu di meja. c.Bercerita tentang apa yang dilihatnya: perlihatkan sesering mungkin buku dan majalah. Usahakan agar anak mau menceritakan apa yang dilihatnya.
Umur 24-36 bulan.
a.Menyebut nama lengkap anak: b.Bercerita tentang diri anak: anak senang mendengar cerita tentang dirinya. Ceritakan kembali kejadian-kejadian lucu dan menarik yang dialami anak.
Umur 24-36 bulan
a.Menyebut nama berbagai jenis pakaian: ketika mengenakan pakaian anak, sebut nama jenis pakaian tersebut (kemeja, kaos, celana, rok, dll). Minta anak mengambil pakaian yang anda sebutkan sambil menyebutkan kembali jenisnya.b.Menyatakan keadaan suatu benda: ketika mengajak anak bicara, gunakan ungkapan yang menyatakan keadaan suatu benda, misalnya: pakai kemeja yang merah, bolamu yang kuning ada di bawah meja.
Umur 36-48 bulan
a.Berbicara kepada anak: buat agar anak mengajukann berbagai pertanyaan, jawablah pertanyaan tersebut dengan kata-kata sederhana. Gunakan lebih dari satu kata.b.Bercerita mengenai dirinya: buat agar anak mau bercerita mengenai dirinya, hobinya atau tentang anda. c.Album fotoku: Minta anak menceritakan apa yang terjadi di dalam fotonya. Tulis di bawah foto tersebut apa yang diceritakan anak.d.Mengenal huruf:
Umur 48-60 bulan
a.Belajar mengingat-ingat: Mengingat kembali mainan yang ada di dalam kantong. Kemudian minta anak menutup matanya, ambil salah satu benda tadi. Tanyakan kepada anak benda apa yang hilang. b.Mengenal huruf dan simbol dan Ajari anak mengenali tanda-tanda di sepanjang jalan.c.Mengenal angka: Gunakan kartu angka 2-10.d.Membaca majalah: Bacakan majalah dan ajak anak melihat majalah tersebut. e.Mengenal musim: bantu anak mengenal musim hujan dan kemarau, apa yang terjadi pada kedua musim itu, pengaruhnya terhadap tanaman, binatang dan sekitarnya.
Umur 48-60 bulan
a.Buku kegiatan keluarga: ajari anak membuat buku kegiatan keluarga dengan mengumpulkan foto anggota keluarga, benda-benda dari berbagai tempat yang pernah dikunjungi anak. b.Mengunjungi perpustakaan:c.Melengkapi kalimat:...d.Bercerita ketika saya masih kecil: e.Membantu pekerjaan di dapur
Umur 60-72 bulan
a.Mengenal benda yang serupa dan berbeda:b.Menjawa pertanyaan Mengapa:c.Mengenal rambu/tanda lalu lintas: d.Mengenal uang e.Mengamati keadaan sekitar: pada umur ini anak-anak senang bertanya. Tulis beberapa pertanyaan di selembar kertas dan bacakan kepada anak, kemudian minta ia menjawabnya. f.Bermain tebak-tebakan: g.Berlatih mengingat- ingat:
Lingkungan bahasa untuk bayi tidak hanya suara, banyak paparan bahasa berasal dari interaksi face-to-face
Rujukan
Jika penyimpangan tidak dapat ditangani meskipun sudah dilakukan intervensi dini
Dilakukan secara berjenjang
04/17/23 80
PETUGAS
Dokter spesialis anak Psikolog Ahli gizi Fisioterapist Perawat
04/17/23 81
PETUGAS
Dokter spesialis anak Psikolog Ahli gizi Fisioterapist Perawat
04/17/23 82
PETUGAS
Dokter spesialis anak Psikolog Ahli gizi Fisioterapist Perawat
Masalah Penatalaksanaan Rujukan
1. Lingkungan a. Sos.ek.rendah b. Tekanan keluarga c. Keluarga bisu d. Bahasa bilingual
2. Emosi a. Ibu yang tertekan b. Gangguan serius pada keluarga c. Gangguan serius pada anak
3. Masalah pendengaran a. Kongenital
b. Didapat
a. Meningkatkan stimulasi
b. Mengurangi tekananc. Meningkatkan stimulasid. Menyederhanakan masukan bahasa
a. Meningkatkan stimulasib. Menstabilkan lingkungan emosic. Meningkatkan status emosi anak
a. Monitor dan koreksi kalau memungkinkanb. Monitor dan koreksi kalau memungkinkan
a. Kelompok PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau kelompok
bermainb. Konseling keluargac. Kelompok PAUD/bermaind. Ahli terapi wicara
a. Konseling, kelompok PAUD/bermainb. Psikoterapi
c. Psikoterapi
a. Audiologist/ahli THT
b. Audiologist/ahli THT
Tabel 3. Penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasaTabel 3. Penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasa
Masalah Penatalaksanaan Rujukan4. Perkembangan lambat a. Di bawah rata-rata b. Perkembangan terlambat c. Retardasi mental
5. Cacat bawaan a. Palatum sumbing b. Sindrom Down
6. Kerusakan otak a. Kerusakan neuromuskular
b. Sensorimotor
c. Palsi serebralis
d. Masalah persepsi
a. Tingkatkan stimulasib. Tingkatkan stimulasi
c. Maksimalkan potensi
a. Monitor dan dioperasib. Monitor dan stimulasi
a. Mengatasi masalah makan dan meningkatkan kemampuan bicara anakb. Mengatasi masalah makan dan meningkatkan kemampuan bicara anak c. Mengoptimalkan kemampuan fisik, kognitif, dan bicara anakd. Mengatasi masalah keter-lambatan bicara
a. Ahli terapi wicarab. Ahli terapi wicara
c. Program khusus
a. Ahli terapi wicara setelah operasib. Rujuk ke ahli terapi wicara, SLB-C, monitor pendengarannya
a. Rujuk ke ahli terapi okupasi, ahli gizi, ahli patologi wicara
b. Rujuk ke ahli terapi okupasi, ahli gizi, ahli terapi wicara
c. Rujuk ke ahli fisioterapi, okupasi dan terapi wicara
d. Rujuk ke ahli patologi wicara, kelompok PAUD
Graham M.J. Communicative disorders. Dalam: Levine et al, penyunting. Developmental Behavioral Pediatrics. Edisi ke-1. Philadelphia: Saunders, 1983.h.847-864Graham M.J. Communicative disorders. Dalam: Levine et al, penyunting. Developmental Behavioral Pediatrics. Edisi ke-1. Philadelphia: Saunders, 1983.h.847-864
rutin pada setiap anak yang berkunjung ke dokter
suatu proses yang fleksibel, longitudinal, berkesinambungan dan kumulatif
merupakan bagian dari suatu surveilance perkembangan
Kesimpulan Kesimpulan
Dilakukan sedini mungkin, sehingga diagnosis yang tepat dapat ditegakkan, intervensi sedini mungkin, sehingga dapat mencegah masalah fisiologi dan psikatri di masa yang akan datang
Kesimpulan Kesimpulan
TERIMA KASIH