30
Leonard memaparkan pula pentingnya pemeriksaan hati, ginjal, dan kadar gula darah pada diri pasien yang terkena virus dengue. ''Pada pasien dewasa perlu melakukan pemeriksaan lebih komplit lagi, seperti pemeriksaan hati, tes diabetes maupun ginjal. Sebab, virus dengue bisa menyerang sel-sel hati sehingga perlu juga mengecek fungsi hatinya. Ginjal pun harus diperiksa, katanya, mengingat orang yang diberi cairan dalam pengobatan jangan sampai mengganggu fungsi ginjalnya. Kalau ginjalnya bermasalah, kemudian dokter memberikan cairan sebanyak-banyaknya bisa menyebabkan mampet karena tidak bisa dikeluarkan dari ginjal. Bisa jadi nantinya akan terkena gagal ginjal," jelas Leonard. Penderita diabetes yang terkena DB pun harus ekstra hati-hati dalam pemberian cairan. "Sebab, daya tahan tubuh penderita diabetes gampang lemah dan pemberian cairan infus yang kandungannya terdapat gula bisa menaikkan kadar gula dalam darah. Bila ada pasien yang menderita diabetes terkena DB, perlu penatalaksanaan yang berbeda dan harus hati-hati," jelasnya. Bagi mereka yang tidak memiliki komplikasi penyakit lainnya, pemberian cairan, baik air mineral, minuman isotonik, atau jus jambu merah tidak masalah agar pasien tidak menjadi mual dan meningkatkan jumlah cairan di dalam tubuh. Lebih lanjut, Leonard mengingatkan seseorang yang pernah terkena DB dan pada tahun berikutnya kembali terserang harus hati-hati. "Sebab, seseorang yang terinfeksi virus dengue lebih dari satu kali, maka reaksi pada serangan kedua atau ketiga jauh lebih hebat dari yang pertama."

dhf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dengue hemoragic

Citation preview

Page 1: dhf

Leonard memaparkan pula pentingnya pemeriksaan hati, ginjal, dan kadar gula darah pada diri pasien yang terkena virus dengue. ''Pada pasien dewasa perlu melakukan pemeriksaan lebih komplit lagi, seperti pemeriksaan hati, tes diabetes maupun ginjal. Sebab, virus dengue bisa menyerang sel-sel hati sehingga perlu juga mengecek fungsi hatinya. Ginjal pun harus diperiksa, katanya, mengingat orang yang diberi cairan dalam pengobatan jangan sampai mengganggu fungsi ginjalnya. Kalau ginjalnya bermasalah, kemudian dokter memberikan cairan sebanyak-banyaknya bisa menyebabkan mampet karena tidak bisa dikeluarkan dari ginjal. Bisa jadi nantinya akan terkena gagal ginjal," jelas Leonard.

Penderita diabetes yang terkena DB pun harus ekstra hati-hati dalam pemberian cairan. "Sebab, daya tahan tubuh penderita diabetes gampang lemah dan pemberian cairan infus yang kandungannya terdapat gula bisa menaikkan kadar gula dalam darah. Bila ada pasien yang menderita diabetes terkena DB, perlu penatalaksanaan yang berbeda dan harus hati-hati," jelasnya.

Bagi mereka yang tidak memiliki komplikasi penyakit lainnya, pemberian cairan, baik air mineral, minuman isotonik, atau jus jambu merah tidak masalah agar pasien tidak menjadi mual dan meningkatkan jumlah cairan di dalam tubuh.

Lebih lanjut, Leonard mengingatkan seseorang yang pernah terkena DB dan pada tahun berikutnya kembali terserang harus hati-hati. "Sebab, seseorang yang terinfeksi virus dengue lebih dari satu kali, maka reaksi pada serangan kedua atau ketiga jauh lebih hebat dari yang pertama."

Page 2: dhf

Hasil riset Prof.Dr.Soegeng Soegijanto SpA(K), DTM & H dan Harjono Achmad -keduanya dari fakultas kedokteran Universitas Airlangga- mematahkan mitos itu. Yang berkhasiat sebagai anti-DBD itu justru daun jambu biji.

Mereka menguju klinis. Duapuluhdua pasien diberi satu sendok teh ekstrak daun jambu biji. Frekuensinya 3 kali sehari selama 3-4 hari berurutan. Hasilnya angka trombosit melonjak hingga 100.000/ul. "Ini menjadi khabar baik karena daun jambu biji sangat mudahdiperoleh" ujar Soegeng, guru besar ilmu kesehatan anak itu.

Gejala yang paling ditakuti adalah terjadinya pendarahan dan kebocoran plasma akibat destruksi trombosit dalam darah meningkat. Pasien mengalami syok.Menurut DR.Drs.Suprapto Ma'at, AptMS, dari Laboratorium Patologi Klinis Universitas Airlangga, syok akibat merosotnya jumlah trombosit perlu cepat ditangani. "Karena disitulah kunci utama menghindari kematian", ujar doktor Ilmu Kedokteran dari Universitas Airlangga itu.

"Kadar Quercentin, senyawa pokok penambah jumlah trombosit pada buah jambu biji lebih sedikit daripada di daun. Kandungan di selembar daun bisa sama dengan di sekilo buah", ungkap Suprapto.Dari uji klinis yang dilakukan Suprapto dan kawan-kawan, quercentin dari golongan flavonoid itu efektif secara cepat menaikan jumlah trombosit melalui mekanisme peningkatan jumlah sitokin. Didalam tubuh sitokin berperan meningkatkan kekenyalan pembuluh darah sekaligus mengaktifkan sistem pembekuan darah.

Laju itu terlihat dari uju kecepatan pencapaian jumlah trombosit per jam yang dilakukan Soegeng. Kelompok penderita nonsyok dan syok yang diberi 500 mg ekstrak daun jambu, rata-rata mencapai jumlah trombosit di atas 100.000/ul dalam waktu 16,36 jam. Tanpa ekstrak, rata-rata 33,82 jam. Padahal, saat kritis timbulnya pendarahan berkisar antara 24-48 jam sesudah infeksi virus.

Quercentin diduga dapat menghambat enzim pembentuk RNA virus dengue. "RNA berperan dalam sintesis protein. Jika pembentukan RNA virus terganggu, virus dapat mati sehingga jumlah trombosit meningkat.

Dalam kondisi darurat Suprapto menyarankan merebus 5 lembar daun dalam 3 gelas air hingga tersisa segelas. "Air rebusan diminum sehari sekali selama 3-4 hari", ujar anggota Komite Nasional Penilai Obat Tradisional dan Suplemen Makanan BPOM itu. 

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1869006-anti-demam-berdarah-dengue-bukan/#ixzz1LCVsOJ4a

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1869006-anti-demam-berdarah-dengue-bukan/#ixzz1LCVniO2l

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1869006-anti-demam-berdarah-dengue-bukan/#ixzz1LCVixXe1

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1869006-anti-demam-berdarah-dengue-bukan/#ixzz1LCVShlQV

Pemberian cairan ringer laktat melalui infus untuk mencegah pasien kekurangan cairan.

Harap mafhum, darah penderita DBD banyak kekurangan cairan. Cairan kaya elektrolit

baik untuk memperkuat sel sehingga organ-organ tubuh lebih kuat dan bisa

menjalankan fungsinya secara normal. 

Page 3: dhf

Peningkatan kadar trombosit pada pasien DBD terjadi melalui metodologi alami fisiologi

pembentukan trombosit. Artinya, sumsum secara alami membuat sendiri trombosit jika

kadar dalam tubuh kurang. Bagi penderita DBD biasanya pada hari ke-6 antibodi mulai

membaik sehingga kadar trombosit pun mulai meningkat. Cairan elektrolit membantu

memperlancar peredaran darah dan menambah cairan sehingga sel dan antibodi dapat

berfungsi baik. cairan kaya elektrolit baik untuk sel dan memperlancar aliran darah, sehingga mengurangi risiko penggumpalan darah. Air kelapa juga kaya bahan elektrolit. Selain itu molekul air kelapa juga lebih mudah diserap tubuh. Menurut Wahyu Suprapto herbalis dari Malang, elektrolit dan mineral air kelapa berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu air kelapa juga sebagai penetralisir racun sehingga kondisi tubuh terjaga. 

Menurut Prof. Dr. dr. H. Soegeng Soegijanto konsumsi air kelapa sebaiknya ditambah

garam (NaCl). Sebab, air kelapa banyak mengandung kalium yang melemaskan otot

termasuk otot jantung sehingga penderita lemas. Dengan penambahan garam, kalium

berikatan dengan klorida. 'Untuk segelas air kelapa sebaiknya ditambahkan garam

sepertiga sendok teh saja,' saran ketua Tim Peneliti DBD Universitas Airlangga itu.

Konsumsi air kelapa cukup 1-1,5 l untuk pasien anak-anak; dewasa, 2 l per hari. 

Andi Nur Alam Syah, STP, MT peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pascapanen Pertanian, mengungkapkan air kelapa mengandung protein, karbohidrat,

asam amino dan mineral penting untuk tubuh. Komponen mineralnya antara lain

kalium, kalsium, natrium, mangan, zat besi, dan fosfor. Dua puluh asam amino juga

terkandung di dalamnya. Komposisi mineral air kelapa yang unik membuatnya cocok

sebagai minuman isotonik alami lantaran komposisi mineral dan gulanya amat

sempurna. 

Pantas bila air buah anggota famili Palmae itu berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh

yang hilang dan mengencerkan darah sehingga alirannya lancar. Dengan aliran lancar

maka pecahnya pembuluh darah akibat darah yang mengental dapat dicegah. Itulah

yang terjadi pada Murni. Semula dokter memprediksi, pembuluh darah Murni bakal

pecah jika kondisi tubuh kian melorot. Namun, berkat konsumsi air kelapa prediksi itu

tak terjadi.

Page 4: dhf

Pada demam berdarah, trombosit baru turun setelah 2-4 hari. Bila demam baru satu hari sedangkan trombosit sudah turun, patut dicurigai apakah laboratoriumnya yang salah, orang tua salah menghitung hari demam, atau penyakit itu bukan DBD. Hematokrit menunjukkan kadar sel darah merah dibandingkan jumlah cairan darah. Untuk anak Indonesia, nila Hematokrit yang normal adalah sekitar 37-43%. Pada DBD, hematokrit meningkat. Lha kitakan tidak tahu nilai hematokrit anak sebelum sakit? Untuk mudahnya, ambil saja patokan bahwa nilai hematokrit lebih dari 40% dianggap sebagai meningkat. Apalagi kalau lebih dari 43%. Mengapa hematokrit meningkat? Karena terjadi perembesan cairan ke luar dari pembuluh darah sehingga darah menjadi lebih kental. Hematokrit yang meningkat merupakan hal penting karena dapat membedakan DBD dengan infeksi virus yang lain.

Pemeriksaan darah yang dilakukan terlalu dini (misalnya demam baru satu hari) belum bisa memperkirakan apakah benar anak terkena DBD, karena trombosit dan hematokrit masih normal. Bila demam telah berlangsung sekitar 3-4 hari, barulah hematokrit meningkat dan trombosit mulai menurun. Terkadang, pemeriksaan ditambah pula dengan tes Widal untuk menyingkirkan tipes (seperti yang ditawarkan berbagai paket laboratorium), padahal ini belum diperlukan sebelum 7 hari.

Masa kritis

Prinsipnya, orang tua harus benar-benar menghitung hari, sejak kapan anaknya demam. Satu hari berarti satu hari penuh atau 24 jam setelah mulainya demam. Karena dengan begitu, bisa ditentukan kapan anak masuk dalam fase kritis yang merupakan momok mengerikan pada DBD. Pada DBD, demam biasanya akan turun setelah berlangsung 3-4 hari. Namun, justru pada saat demam turun anak dapat masuk ke masa kritis, atau sebaliknya sembuh tanpa komplikasi apapun.

Orang tua justru harus waspada pada saat demamnya turun. Pada anak yang masuk masa kritis, pada saat demam turun, ujung-ujung jari teraba dingin, denyut nadi kecil dan cepat serta tekanan darah menurun dan anak tampak lemas. Semua ini terjadi akibat cairan merembes ke luar dari pembuluh darah. Anak seolah-olah kekurangan cairan darah dan sirkulasi tubuh menjadi gagal berfungsi. Akhirnya anak mengalami syok. Tandanya, kulit teraba dingin terutama ujung jari dan kaki, biru di sekitar mulut, anak gelisah sekali dan lemas, nadinya lemah dan cepat bahkan bisa tidak teraba denyutnya.

Selain syok, dapat pula terjadi perdarahan. Yang paling sering adalah perdarahan saluran cerna, ditandai dengan buang air besar berdarah, akibat trombosit yang rendah ataupun karena syok yang berkelanjutan. Kedua keadaan ini memerlukan penanganan sangat serius dan intensif karena merupakan keadaan sangat gawat.

Namun, untungnya tidak semua anak yang terkena DBD akan mengalami hal yang seram tersebut. Sebagian besar anak akan cepat kembali normal dan sembuh seperti sedia kala setelah fase kritis ini lewat.

Page 5: dhf

Apakah harus dirawat?

Penyebab demam kan belum tentu DBD? Jadi anak yang baru demam biasa selama 1 hari tidak perlu dirawat di rumah sakit. Tapi ada catatannya: Orang tua harus dapat memantau perkembangan penyakit anak di rumah dan kembali kontrol ke dokter. Di rumah, anak harus dipastikan minum banyak cairan dan dipantau suhunya setiap hari. Dokter seharusnya meminta orang tua untuk datang kembali kontrol setelah demam berlangsung 3 hari, dan melakukan pemeriksaan Hemoglobin, trombosit dan hematokrit setiap hari berikutnya. Bila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit (kurang atau sama dengan 100.000/µl) atau peningkatan hematokrit (lebih dari 40%), barulah anak harus masuk rumah sakit.

Apalagi kalau setelah 3 hari demam tidak turun juga atau muncul gejala demam berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, muntah, lemah, anak gelisah, jangan tawar lagi. Segera masuk rumah sakit.

Page 6: dhf

Dari sisi jumlah, ada beberapa titik penting yakni 0, 20 ribu, 40 ribu, 100

ribu, dan 150 ribu. Untuk penderita DB misalnya, jika trombositnya sudah di

bawah 100 ribu/mm3 sebaiknya diopname. Biasanya diberikan infus. Perlukah

transfusi trombosit? Tidak perlu karena trombosit akan naik sendiri, kecuali

jika trombosit sudah di bawah 20 ribu/mm3 dan terjadi perdarahan. Pemberian

transfusi juga dilakukan dengan melihat masa perdarahan. ”Jika sudah lebih

dari 10 menit, misalnya, berikan transfusi trombosit”. Sedangkan pada

anemia aplastik dan leukemia, karena seringkali menyebabkan perdarahan, maka

transfusi trombosit harus sering diberikan. Tapi ingat, transfusi trombosit

sebaiknya diambil dari donor tunggal.

penyebab kerusakan trombosit dalam DB adalah infeksi.

Selain demam berdarah, infeksi yang juga mengurangi trombosit adalah tifus.

Kerusakan trombosit juga bisa terjadi pada penyakit ITP. Ini merupakan

penyakit auto-imun di mana zat anti yang dibentuk tubuh malah menyerang

trombosit.

”Melalui mekanisme imunologi tadi, trombosit menjadi berkurang,” jelas

Zubairi. Pada ITP, gejalanya bisa berupa bercak-bercak perdarahan di kulit.

Sementara pada DB, penderita mengalami demam dan penurunan trombosit tapi

berangsur normal dalam delapan hari. ”Jika (trombosit rendah) lebih dari

Page 7: dhf

delapan hari, kita harus pikirkan kemungkinan yang lain. Salah satunya

adalah ITP,” jelas hematolog yang juga dikenal sebagai salah satu dari

sedikit pakar AIDS di Indonesia ini. ITP seringkali menyerang wanita usia

reproduksi, yakni di bawah 35 tahun.

Tapi bukan berarti, ITP tak bisa menyerang kelompok usia lanjut. Hanya saja,

kasus ITP pada kelompok usia lanjut, terbilang jarang. ”Seperti penyakit

lupus, ITP lebih sering ditemui pada wanita, laki-laki hanya sekitar dua

persen,” kata Zubairi. Penurunan kadar trombosit juga bisa ditemui dalam

kasus DIC (Disseminated Intravascular Coagulation). Biasanya, ini terjadi

pada pasien dengan penyakit berat. ”Seperti pasien dengan sirosis hati,

shock, infeksi kuman apapun dalam darah yang berat sekali, serta penyakit

lupus,” lanjutnya. Trombosit yang rendah bisa juga dikarenakan produksi

yang kurang.

Penyakitnya bisa berupa anemia aplastik. Anemia aplastik terjadi jika sel

yang memproduksi butir darah merah yang terletak di sumsum tulang, tidak

dapat menjalankan tugasnya. ”Pada anemia aplastik, trombosit yang rendah

juga disertai leukosit yang rendah sehingga sumsum tulangnya kosong,” jelas

Zubairi. Selain anemia aplastik, trombosit yang rendah juga kerap ditemui

pada penderita penyakit leukemia. Sering juga ditemui pada penderita

penyakit mielofibrosis. Menurut Zubairi, pada penyakit ini keadaan limfa dan

Page 8: dhf

liver membesar.

Sebenarnya, sewaktu kita lahir, trombosit diproduksi oleh limfa dan liver.

Seiring pertambahan usia, fungsi ini kemudian dijalankan oleh sumsum tulang.

Karena muncul penyakit mielofibrosis, sumsum tulang tidak berfungsi sehingga

limfa dan liver kembali bekerja dan membesar. Untuk mengetahui penyakit mana

yang diderita, perlu dilakukan tes. ”Tidak bisa karena trombosit rendah

langsung dikatakan ITP,” ujar Zubairi. Menurutnya, dalam prinsip kedokteran

semakin sedikit data maka akan semakin banyak kemungkinan.

Pengobatan

Pengobatan setiap penyakit berbeda. Pada penderita ITP, karena ada zat yang

menyerang trombosit, tidak dilakukan transfusi trombosit. Pada ITP,

transfusi trombosit justru akan merangsang zat anti untuk berproduksi. Jadi,

pengobatan utamanya adalah dengan menghilangkan mekanisme auto-imun tadi. ‘

Produksi antibodi ditekan dengan obat yang bersifat kortikosteroid seperti

prednison,” tambah kepala Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah

Indonesia (PHTDI) ini. Jika tidak mempan dengan prednison, biasanya

dilakukan operasi kecil untuk membuang limfa.

Angka kematian akibat trombosit rendah cenderung kecil. Seperti demam

berdarah, angka kematian pada orang dewasa di bawah 10 persen, dan sedikit

lebih besar pada bayi dan anak-anak. ”Kecuali pada anemia aplastik yang

Page 9: dhf

berat dan leukemia”. ITP sendiri jarang menyebabkan kematian. ”Kecuali

pada saat trombosit rendah, pasien terpeleset dan jatuh sehingga terjadi

perdarahan di otak,” Zubairi memberikan contoh. Sampai batas berapa

seseorang bisa bertahan dengan trombosit rendah? ”Tergantung,” jawabnya.

Pada leukemia dan anemia aplastik, pasien dengan trombosit 20 ribu/mm3 sudah

berdarah-darah.

Sedangkan pada DB, hanya berupa bintik-bintik. ”Pada penderita ITP, meski

trombositnya mencapai 15 ribu hingga 10 ribu, tidak ada perdarahan sama

sekali, apalagi jika diberikan pengobatan”. Sedangkan penderita DIC bisa

berdarah pada tempat infus hingga gusi. Menurut Zubairi, selain melihat

jumlah trombosit, dokter juga akan melihat fungsinya, yakni masa perdarahan

(bleeding time) yang normalnya mencapai 1-4 menit.

Page 10: dhf

Apalagi pengobatan yang dilakukan selama ini baru bersifat suportif, berdasarkan kelainan seperti perembesan plasma. Asupan garam isotonik atau larutan ringer asetat hanya mengganti volume plasma yang hilang. Padahal untuk mengobati penyebab utama trombostapenia--gangguan fungsi trombosit-- belum ada. "Selama ini masyarakat mencobanya meminum jus buah jambu batu", ujar Suprapto.

Selain taninnya mujarab mengatasi diare, penelitian lain menunjukan khasiat berbeda, antibatuk dan antimikrobial. Tak kurang dari 40 senyawa kimia terdapat disana. Sebut saja golongan aldehid, guanin dan quercentin. Yang disebut terakhir senyawa pokok penambah jumlah trombosit. "Kadar Quercentin di buah jambu biji lebih sedikit daripada di daun. Kandungan di selembar daun bisa sama dengan di sekilo buah", ungkap Suprapto.

Dari uji klinis yang dilakukan Suprapto dan kawan-kawan, quercentin dari golongan flavonoid itu efektif secara cepat menaikan jumlah trombosit melalui mekanisme peningkatan jumlah sitokin. Didalam tubuh sitokin berperan meningkatkan kekenyalan pembuluh darah sekaligus mengaktifkan sistem pembekuan darah.

Laju itu terlihat dari uju kecepatan pencapaian jumlah trombosit per jam yang dilakukan Soegeng. Kelompok

Page 11: dhf

penderita nonsyok dan syok yang diberi 500 mg ekstrak daun jambu, rata-rata mencapai jumlah trombosit di atas 100.000/ul dalam waktu 16,36 jam. Tanpa ekstrak, rata-rata 33,82 jam. Padahal, saat kritis timbulnya pendarahan berkisar antara 24-48 jam sesudah infeksi virus.

Hambat RNA virusMenurut Prof.Dr.Sumali Wiryowidagdo, quercentin diduga dapat menghambat enzim pembentuk RNA virus dengue. "RNA berperan dalam sintesis protein. Jika pembentukan RNA virus terganggu, virus dapat mati sehingga jumlah trombosit meningkat", ujar kepala Pusat Studi Bahan Alam (PS-OBA) Jurusan Farmasi F-MIPA Universitas Indonesia itu.

Masih pendapat Sumali, daun jambu biji yang tidak terlalu tua dan muda paling baik dipakai. Alasannya jika terlalu tua, flavonoid banyak mengalami oksidasi sehingga dikhawatirkan kurang efektif. Pun pada daun muda. Kandungan flavonoid belum mencukupi. "Penyemprotan pestisida dan pemupukan yang biasa dilakukan tidak berpengaruh terhadap zat aktif yang dikandung", ujar doktor Biokimia alumnus Institut Teknologi Bandung itu.

Pembuatan ekstrak daun jambu bisa dilakukan dengan maerasi-pembuatan ekstrak dengan direndam. Caranya, setelah dikeringkan daun jambu dibuat serbuk. Untuk mendapat ekstrak yang diinginkan ia dilarutkan dalam etanol 96% dengan perbandingan serbuk:etanol, 1:10. Campuran itu diaduk beberapa jam lalu disaring 3 kali. Penyaringan diulang lagi sebanyak 3

Page 12: dhf

kali untuk menghilangkan pengaruh etanol.

Namun, dalam kondisi darurat Suprapto menyarankan merebus 5 lembar daun dalam 3 gelas air hingga tersisa segelas. "Air rebusan diminum sehari sekali selama 3-4 hari", ujar anggota Komite Nasional Penilai Obat Tradisional dan Suplemen Makanan BPOM itu. Hasilnya sama, trombosit cepat meningkat. (Dian Adijaya S/Peliput; Kiki Rizkika dan Lani Marliani)

Page 13: dhf

 ”Melalui mekanisme imunologi tadi, trombosit menjadi berkurang,” jelasZubairi. Pada ITP, gejalanya bisa berupa bercak-bercak perdarahan di kulit.Sementara pada DB, penderita mengalami demam dan penurunan trombosit tapiberangsur normal dalam delapan hari. ”Jika (trombosit rendah) lebih daridelapan hari, kita harus pikirkan kemungkinan yang lain. Salah satunyaadalah ITP,” jelas hematolog yang juga dikenal sebagai salah satu darisedikit pakar AIDS di Indonesia ini. ITP seringkali menyerang wanita usiareproduksi, yakni di bawah 35 tahun. Tapi bukan berarti, ITP tak bisa menyerang kelompok usia lanjut. Hanya saja,kasus ITP pada kelompok usia lanjut, terbilang jarang. ”Seperti penyakitlupus, ITP lebih sering ditemui pada wanita, laki-laki hanya sekitar duapersen,” kata Zubairi. Penurunan kadar trombosit juga bisa ditemui dalamkasus DIC (Disseminated Intravascular Coagulation). Biasanya, ini terjadipada pasien dengan penyakit berat. ”Seperti pasien dengan sirosis hati,shock, infeksi kuman apapun dalam darah yang berat sekali, serta penyakitlupus,” lanjutnya. Trombosit yang rendah bisa juga dikarenakan produksiyang kurang. Penyakitnya bisa berupa anemia aplastik. Anemia aplastik terjadi jika selyang memproduksi butir darah merah yang terletak di sumsum tulang, tidakdapat menjalankan tugasnya. ”Pada anemia aplastik, trombosit yang rendahjuga disertai leukosit yang rendah sehingga sumsum tulangnya kosong,” jelasZubairi. Selain anemia aplastik, trombosit yang rendah juga kerap ditemuipada penderita penyakit leukemia. Sering juga ditemui pada penderitapenyakit mielofibrosis. Menurut Zubairi, pada penyakit ini keadaan limfa danliver membesar. Sebenarnya, sewaktu kita lahir, trombosit diproduksi oleh limfa dan liver.Seiring pertambahan usia, fungsi ini kemudian dijalankan oleh sumsum tulang.Karena muncul penyakit mielofibrosis, sumsum tulang tidak berfungsi sehinggalimfa dan liver kembali bekerja dan membesar. Untuk mengetahui penyakit manayang diderita, perlu dilakukan tes. ”Tidak bisa karena trombosit rendahlangsung dikatakan ITP,” ujar Zubairi. Menurutnya, dalam prinsip kedokteransemakin sedikit data maka akan semakin banyak kemungkinan. Pengobatan Pengobatan setiap penyakit berbeda. Pada penderita ITP, karena ada zat yangmenyerang trombosit, tidak dilakukan transfusi trombosit. Pada ITP,transfusi trombosit justru akan merangsang zat anti untuk berproduksi. Jadi,pengobatan utamanya adalah dengan menghilangkan mekanisme auto-imun tadi. ‘Produksi antibodi ditekan dengan obat yang bersifat kortikosteroid sepertiprednison,” tambah kepala Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah

Page 14: dhf

Indonesia (PHTDI) ini. Jika tidak mempan dengan prednison, biasanyadilakukan operasi kecil untuk membuang limfa. Angka kematian akibat trombosit rendah cenderung kecil. Seperti demamberdarah, angka kematian pada orang dewasa di bawah 10 persen, dan sedikitlebih besar pada bayi dan anak-anak. ”Kecuali pada anemia aplastik yangberat dan leukemia”. ITP sendiri jarang menyebabkan kematian. ”Kecualipada saat trombosit rendah, pasien terpeleset dan jatuh sehingga terjadiperdarahan di otak,” Zubairi memberikan contoh. Sampai batas berapaseseorang bisa bertahan dengan trombosit rendah? ”Tergantung,” jawabnya.Pada leukemia dan anemia aplastik, pasien dengan trombosit 20 ribu/mm3 sudahberdarah-darah. Sedangkan pada DB, hanya berupa bintik-bintik. ”Pada penderita ITP, meskitrombositnya mencapai 15 ribu hingga 10 ribu, tidak ada perdarahan samasekali, apalagi jika diberikan pengobatan”. Sedangkan penderita DIC bisaberdarah pada tempat infus hingga gusi. Menurut Zubairi, selain melihatjumlah trombosit, dokter juga akan melihat fungsinya, yakni masa perdarahan(bleeding time) yang normalnya mencapai 1-4 menit. Dari sisi jumlah, ada beberapa titik penting yakni 0, 20 ribu, 40 ribu, 100ribu, dan 150 ribu. Untuk penderita DB misalnya, jika trombositnya sudah dibawah 100 ribu/mm3 sebaiknya diopname. Biasanya diberikan infus. Perlukahtransfusi trombosit? Tidak perlu karena trombosit akan naik sendiri, kecualijika trombosit sudah di bawah 20 ribu/mm3 dan terjadi perdarahan. Pemberiantransfusi juga dilakukan dengan melihat masa perdarahan. ”Jika sudah lebihdari 10 menit, misalnya, berikan transfusi trombosit”. Sedangkan padaanemia aplastik dan leukemia, karena seringkali menyebabkan perdarahan, makatransfusi trombosit harus sering diberikan. Tapi ingat, transfusi trombositsebaiknya diambil dari donor tunggal.

Page 15: dhf

ITP dibedakan menjadi akut dan kronik. ITP akut umumnya diderita anak-anak usia 2-6 tahun. Seringkali timbul

setelah infeksi virus akut seperti Rubeola, Rubella, Varicella zooster, Epstein Barr virus dan penyakit saluran nafas.

Kabar baiknya, ITP akut pada anak ini biasanya self limiting atau dapat sembuh spontan. Hal ini terjadi pada 90%

pasien dengan waktu penyembuhan 3-6 bulan. Sedangkan ITP kronik diderita dewasa, kebanyakan wanita muda

usia 15-40 tahun. ITP bukan penyakit keturunan.

Untuk kasus ITP pada anak bisa dilihat pada pengalaman Akbar yang tiba-tiba mengalami mimisan dalam jumlah

banyak. Ibunya sangat kaget melihat darah mengalir deras dari hidung sang anak. Padahal bocah 5 tahun itu tidak

sedang demam.

Segera sang ibu membawa Akbar ke dokter. Setelah diatasi perdarahannya, dokter menyarankan agar dilakukan

pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab perdarahan. Hasilnya jumlah trombosit Akbar hanya

10.000/mm3.

Penurunan jumlah trombosit yang tidak disertai dengan demam, tidak ada pembesaran limpa, dan tidak

meningkatnya kekentalan darah/hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosa bahwa Akbar menderita ITP.

Kembali ke kasus Velisia, tindakan yang diberikan dokter kepada Velisia dimana jumlah trombosit sangat rendah

(1.000/mm3) adalah segera memberikan transfusi trombosit (Trombocyt Concentrate/TC). Pemberian TC ini

ditujukan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam batasan aman ( >50.000/mm3), demi mencegah terjadinya

perdarahan besar. Perdarahan spontan dapat terjadi bila jumlah trombosit < 50.000/mm3, dan bila jumlah trombosit <

10.000/mm3 akan berisiko terjadi perdarahan dalam kepala (intracranial). Komplikasi serius ini mengenai sekitar 1%

dari penderita ITP.

Pertama kali Velisia mendapat transfusi 5 kantong trombosit. Setelah melakukan transfusi dilakukan pemeriksaan,

hasilnya belum ada peningkatan. Lalu transfusi kedua dilakukan dengan memberikan trombosit sebanyak 10

kantong, jumlah trombositnya mulai mengalami kenaikan menjadi 9.000/mm3. Keesokan harinya, kembali dilakukan

transfusi 8 kantong trombosit dan jumlah trombosit meningkat menjadi 14.000/mm3.

Karena kenaikan dirasa cukup lambat walau 23 kantong sudah ditransfusikan dengan perawatan intensif, dokter

menganjurkan pemeriksaan sumsum tulang (Bone Marrow Puncture/BMP) untuk mengukur jumlah trombosit normal

atau meningkat. Pemeriksaan BMP ini juga untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit lupus, yang

juga memiliki gejala yang sama dengan ITP.

Dalam keadaan normal, umur trombosit sekitar 10 hari, sedangkan pada ITP, umur trombosit memendek menjadi 2-3

hari atau bahkan hanya beberapa menit saja. Memendeknya umur trombosit ini disebabkan karena peningkatan

penghancuran trombosit di limpa oleh karena proses imunologi dan meningkatnya kadar antibodi platelet.

Dr. Shufrie, SpPD, KHOM menjelaskan terapi untuk ITP pada prinsipnya adalah pemberian steroid. Steroid yang

biasa digunakan ialah prednison (atau methylprednisolone lebih efektif daya kerjanya), dosis 1mg/kg BB/hari (pada

orang dewasa sekitar 60-mg/hari), dievaluasi setelah pengobatan 2-4 minggu. Pada penderita yang responsif

terhadap terapi steroid, akan terjadi penurunan kadar autoantibodi dan peningkatan trombosit. Setelah jumlah

trombosit mencapai sekitar 50.000/mm3 dosis steroid dapat diturunkan perlahan-lahan (tappering down).

Dan bilamana pengobatan dengan prednisone juga tidak membantu, organ limpa penderita mungkin akan

dikeluarkan melalui tindakan operasi. Karena limpa lah yang memproduksi sebagian besar antibodi yang selama ini

menghancurkan sel-sel trombosit dalam darah. Organ ini juga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel darah yang

Page 16: dhf

tua atau rusak.

Sedangkan bagi anak penderita ITP yang dapat pulih tanpa penanganan medis, tetap disarankan untuk dilakukan

observasi ketat dan sangat hati-hati terhadap adanya kemungkinan gejala-gejala perdarahan berulang. Penderita

juga dapat dirawat di rumah jika perawatan intensif dan baik dapat dilakukan.

Seperti pada kasus Akbar misalnya, ia diperbolehkan pulang oleh dokter. Ny. Linda, ibunya diberi petunjuk cara

mengatasi perdarahan seandainya timbul kembali. Segera tekan hidung selama beberapa menit atau berikan

kompres es. Yang juga penting, minum obat secara teratur agar jumlah trombosit meningkat.

Untuk perawatan di rumah, penderita diharuskan untuk mengonsumsi obat prednisone selama beberapa minggu,

atau bahkan lebih lama. Pengobatan dengan cara ini bisa saja dihentikan bila jumlah trombosit dalam tubuh

penderita rendah kembali.Sehingga konsultasi ke dokter perlu rutin dilakukan. Bila si penderita telah dinyatakan

sembuh, penderita harus menghindari pencetus kekambuhan demi menghindari terjadinya pendarahan mendadak.

DGR,HS (Berita Indo

Page 17: dhf

Apa Itu Demam Berdarah Dengue?

Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dikenal bermacam-macam jenis virus penyebab penyakit demam berdarah, tetapi di Indonesia hanya terdapat 2 jenis virus penyebab demam berdarah yaitu virus dengue dan virus chikungunya. Diantara kedua jenis virus yang terdapat di negeri kita, virus dengue merupakan penyebab terpenting dari demam berdarah. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah yang kita kenal tepatnya bernama demam berdarah dengue, sesuai dengan nama virus penyebab.

Virus dengue sebagai penyebab penyakit demam berdarah dengue, merupakan mikroorganisme yang sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Virus hanya dapat hidup di dalam sel hidup, maka demi kelangsungan hidupnya, virus harus bersaing dengan sel manusia yang ditempati terutama untuk kebutuhan protein. Apabila daya tahan tubuh seseorang yang terkena infeksi virus tersebut rendah, sebagai akibatnya sel jaringan akan semakin rusak bila virus tersebut berkembang banyak maka fungsi organ tubuh tersebut baik, maka akan sembuh dan timbul kekebalan terhadap virus dengue yang pernah masuk ke dalam tubuhnya.

Penyakit demam berdarah dengue mengenai seseorang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menularkan penyakit adalah nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina memerlukan darah manusia atau binatang untuk hidup dan berkembang biak. Apabila di sekitar tempat bersarang nyamuk tersebut dijumpai seseorang yang sedang sakit demam berdarah penyakit demam berdarah dengue ringan atau berat. Bila daya tahan tubuh baik dan virus tidak ganas, maka derajat penyakit tidak berat. Sebaliknya apabila daya tahan tubuh rendah seperti pada anak-anak, penyakit infeksi dengue ini dapat menjadi berat bahkan dapat mematikan.

Seperti halnya virus yang lain (misalnya influenza, campak) sebagian besar penderita anak sembuh dengan sendirinya, baik diobati maupun tidak diobati oleh karena penyakit virus bersifat self limiting disease. Jadi, penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus mempunyai keunikan yaitu datang mendadak, penyakit akan berjalan terus walaupun diobati, dan akhirnya akan sembuh dengan sendirinya tergantung dari ketahanan tubuh orang yang terkena. Jadi, apa gunanya diobati? Sebenarnya yang diobati adalah gejala yang timbul sebagai ‘akibat ulah’ virus yang berakhir timbul gejala demam, syok, maupun perdarahan, oleh karena sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue, maka harapan lainnya adalah dibuatnya vaksin dengue, yang sampai saat ini masih dalam taraf penelitian dan belum beredar.

Siapa Saja yang Terkena Demam Berdarah Dengue?

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang senantiasa ada sepanjang tahun di negeri kita, oleh karena itu disebut penyakit endemis. Penyakit ini menunjukkan peningkatan jumlah orang yang terserang setiap 4-5 tahun. Kelompok umur yang sering terkena adalah anak-anak umur 4-10 tahun, walaupun dapat pula mengenai bayi dibawah umur 1 tahun. Akhir-akhir ini banyak juga mengenai orang dewasa muda umur 18-25 tahun. Laki-laki dan perempuan sama-sama dapat terkena tanpa terkecuali.

Cara hidup nyamuk terutama nyamuk betina yang menggigit pada pagi dan siang hari, kiranya menjadi sebab mengapa anak balita mudah terserang demam berdarah. Nyamuk Aedes yang menyenangi tempat teduh, terlindung matahari, dan berbau manusia, oleh karena itu balita yang masih membutuhkan tidur pagi dan siang hari seringkali menjadi sasaran gigitan nyamuk. Sarang nyamuk selain di dalam rumah, juga banyak dijumpai di sekolah, apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab. Sasaran berikutnya adalah anak sekolah yang pada pagi dan siang hari berada di sekolah. Disamping nyamuk Aedes aegypti yang senang hidup di dalam rumah, juga terdapat nyamuk Aedes albopictus yang dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue. Nyamuk Aedes albopictus hidup di luar rumah, di kebun yang rindang, sehingga anak usia sekolah dapat juga terkena gigitan oleh nyamuk kebun tersebut di siang hari tatkala sedang bermain. Faktor daya tahan anak yang belum sempurna seperti halnya orang dewasa, agaknya juga merupakan faktor mengapa anak lebih banyak terkena penyakit demam berdarah dengue dibandingkan orang dewasa.

Di perkotaan, nyamuk sangat mudah terbang dari satu rumah ke rumah lainnya dari rumah ke kantor, atau tempat umum seperti tempat ibadah, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang dewasa pun menjadi sasaran berikutnya setelah anak-anak. Terutama dewasa muda (18-25 tahun) sesuai dengan kegiatan kelompok ini

Page 18: dhf

pada siang hari di luar rumah. Walaupun demikian, pada umumnya penyakit demam berdarah dengue dewasa lebih ringan daripada anak.

Gejala Awal

Gejala klinis demam berdarah dengue pada saat awal penyakit (hari demam 1-3) dapat menyerupai penyakit lain seperti radang tenggorokan, campak, dan tifus. Gejala yang membedakan satu dengan yang lain yaitu gejala yang menyertai gejala demam berdarah seperti tertera di atas.

a. Demam

Demam pada penyakit demam berdarah ini secara mendadak dan berkisar antara 38,50C-400C, Pada anak-anak terjadi peningkatan suhu yang mendadak. Pagi hari anak masih dapat sekolah dan bermain, mendadak sore harinya mengeluh demam sangat tinggi. Demam akan terus menerus baik pada pagi maupun malam hari dan hanya menurun sebentar setelah diberikan obat penurun panas. Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan oleh karena demam datang dengan tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.

b. Lesu

Disamping demam tinggi dan mendadak penderita demam berdarah dengue akan mengeluh atau terlihat lesu dan lemah. Seluruh badan lemah seolah tidak ada kekuatan, pada anak yang masih kecil tidak dapat mengeluh tetapi anak yang biasanya aktif kali ini tidak mau bermain lagi dan lebih senang diam duduk atau tiduran. Badan akan makin bertambah lemah oleh karena nafsu makan menghilang sama sekali baik minum maupun makan, rasa mual dan rasa tidak enak di perut dan didaerah ulu hati menyebabkan semua makanan dan minuman yang dimakan keluar lagi. Rasa mual, muntah dan nyeri pada ulu hati akan makin bertambah bila penderita minum obat penurun panas yang dapat merangsang lambung (lihat Bagian 3 mengenai Pengobatan). Pada anak kecil dapat disertai mencret 3-5 kali sehari, cair, tanpa lendir. Jadi, bila seorang anak menderita mencret disertai demam tinggi kita harus waspada demam berdarah apalagi terjadi pada bayi atau anak kecil di bawah umur 2 tahun. Demam berdarah dengue sebagai penyakit virus sering menyebabkan muka dan badan anak kemerahan seperti “udang rebus” (flushing) dan bila dipegang badan sangat panas.

c. Nyeri Perut

Nyeri perut merupakan gejala yang penting pada demam berdarah dengue. Gejala ini tampak jelas pada anak besar atau dewasa oleh karena mereka telah dapat merasakan. Nyeri perut dapat dirasakan di daerah ulu hati dan daerah di bawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan lebih mengarah pada penyakit demam berdarah dengue dibandingkan nyeri perut pada ulu hati. Penyebab dari nyeri perut di bawah lengkung iga sebelah kanan ini adalah pembesaran hati (liver) sehingga terjadi peregangan selaput yang membungkus hati. Pada gejala selanjutnya dapat diikuti dengan perdarahan pembuluh darah kecil pada selaput tersebut. Sedangkan nyeri perut di daerah ulu hati yang menyerupai gejala sakit lambung (sakit maag) dapat juga disebabkan oleh rangsangan obat penurun panas khususnya obat golongan aspirin atau asetosal. Untuk memastikan adanya nyeri perut ini dapat dilakukan penekanan (perabaan disertai penekanan) pada daerah ulu hati dan di bawah lengkung iga sebelah kanan, terutama pada anak yang belum dapat mengeluh. Perlu diperhatikan bahwa nyeri perut dapat menyerupai gejala radang usus buntu. Letak usus buntu pada daerah perut sebelah kanan bawah dekat pangkal paha kanan. Jadi bila terdapat peradangan usus buntu akan terasa sakit bila ditekan di daerah perut sebelah kanan bawah, tetapi pada anak-anak perasaan nyeri perut dapat menjalar dan dirasakan pada daerah pusar sehingga kadangkala sulit dibedakan dengan nyeri perut pada demam berdarah dengue. Apalagi gejala radang usus buntu juga disertai dengan demam, muntah, dan nyeri perut. Pada pengalaman kami sekitar 2/3 penderita demam berdarah dengue pada anak besar dan dewasa mengeluh nyeri perut, oleh karena itu bila terdapat nyeri perut disertai demam tinggi harus waspada.

d. Tanda Perdarahan

Pada awal penyakit demam berdarah dengue, tanda perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang tergolong ringan. Perdarahan kulit merupakan perdarahan yang terbanyak ditemukan. Bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul menyerupai bintik gigitan nyamuk. Maka, untuk membedakan bintik merah yang disebabkan oleh karena perdarahan pada demam berdarah dengan bintik karena gigitan nyamuk, carilah

Page 19: dhf

juga di daerah yang terlindung pakaian (misalnya dada dan punggung) sehingga hampir dapat dipastikan terlindung dari gigitan nyamuk. Kemudian coba tekan bintik merah tersebut: bila menghilang itu berarti gigitan nyamuk dan sebaliknya bila menetap itu adalah perdarahan kulit, juga pada perabaan pada gigitan nyamuk akan teraba menonjol sedangkan pada demam berdarah bintik tersebut rata dengan permukaan kulit. Hal ini karena pada gigitan nyamuk bintik merah disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah sebagai akibat dari reaksi terhadap “racun” yang terdapat di dalam kelenjar liur nyamuk dan bukan karena perdarahan kulit. Bintik merah pada demam berdarah tidak bergerombol seperti halnya bintik merah pada campak, tetapi terpisah satu-satu.

Perdarahan lain yang sering ditemukan adalah mimisan. Terutama pada anak perlu diperhatikan apakah anak sering menderita mimisan sebelumnya. Mimisan, terbanyak disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di daerah selaput lendir hidung yang disebabkan oleh rangsangan baik dari dalam ataupun dari luar tubuh seperti demam tinggi, udara yang terlampau dingin, udara yang terlampau panas, terlampau letih sehingga kurang istirahat atau makan kurang teratur, dan sebagainya. Bila anak pernah menderita mimisan sebelumnya, maka mimisan mungkin tidak berbahaya; tetapi pada seorang anak yang belum pernah mimisan kemudian demam tinggi dan mimisan maka perlu diwaspadai. Gejala perdarahan lain yang dapat dijumpai adalah haid yang berlebihan pada anak perempuan atau lebam pada kulit bekas pengambilan darah, dan perdarahan gusi.

e. Gejala Lain

Seorang anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam, pada saat demam tinggi dapat terjadi kejang. Walaupun harus difikirkan juga adanya penyakit infeksi lain seperti radang otak atau selaput otak, terutama bila anak setelah kejang tidak sadar kembali. Gejala lain yang sering dikeluhkan oleh anak besar atau orang dewasa menyertai penyakit demam berdarah dengue adalah nyeri kepala, nyeri di belakang mata, rasa pegal-pegal pada otot dan sendi. Keluhan-keluhan ini pada orang dewasa sangat mengganggu sehingga cepat mencari pengobatan, sedangkan anak-anak biasanya belum mengeluh atau keluhan tersebut tidak dirasakan mengganggu.

GEJALA LANJUTAN

Gejala selanjutnya terjadi pada hari sakit ke3-5, merupakan saat-saat yang berbahaya pada penyakit demam berdarah dengue. Suhu badan akan turun, jadi seolah-olah anak sembuh oleh karena tidak demam lagi. Yang perlu diperhatikan saat ini, adalah tingkah laku si anak. Apabila demam menghilang, anak tampak segar dan mau bermain serta mau makan/ minum biasanya termasuk demam dengue ringan; tetapi apabila demam menghilang tetapi anak bertambah lemah, ingin tidur, dan tidak mau makan/ minum apapun apalagi disertai nyeri perut, ini merupakan tanda awal terjadinya syok. Keadaan syok merupakan keadaan yang sangat berbahaya oleh karena semua organ tubuh akan kekurangan oksigen dan hal ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Tanda-tanda syok harus dikenali dengan baik bila kita merawat anak yang dicurigai menderita demam berdarah, atau anak yang telah demam tinggi selama 3 hari atau lebih. Anak tampak gelisah atau bila syok berat anak menjadi tidak sadarkan diri, nafas cepat seolah-olah sesak nafas. Seluruh badan teraba dingin dan lembab, perasaan dingin yang paling mudah dikenal bila kita meraba kaki dan tangan penderita. Bibir dan kuku tampak kebiruan menggambarkan pembuluh darah di bagian ujung mengkerut sebagai kompensasi untuk memompa darah yang lebih banyak ke jantung. Anak akan merasa haus, serta kencing berkurang atau tidak ada kencing sama sekali. Syok akan mudah terjadi bila anak sebelum terjadi syok, kurang atau tidak mau minum.

Apabila syok yang telah diterangkan sebelumnya tidak diobati dengan baik maka akan menyusul gejala berikutnya yaitu perdarahan dari saluran cerna. Perdarahan saluran cerna ini dapat ringan atau berat tergantung dari berapa lama syok terjadi sampai diobati dengan tepat. Penurunan kadar oksigen di dalam darah akan memicu terjadinya perdarahan, makin lama syok terjadi makin rendah kadar oksigen di dalam darah maka makin hebat perdarahan yang terjadi. Pada awalnya perdarahan saluran cerna tidak terlihat dari luar, oleh karena terjadi di dalam perut. Yang akan tampak hanya perut yang semakin lama semakin membuncit dan nyeri bila diraba. Selanjutnya akan terjadi muntah darah dan berak darah/ berak hitam. Pada saat terjadi perdarahan hebat penderita akan sangat kesakitan, tetapi bila syok sudah lama terjadi penderita pada umumnya sudah tidak sadar lagi. Perdarahan lain yang dapat terjadi adalah perdarahan di dalam paru. Anak akan lebih sesak lagi, maikn gelisah, dan sangat pucat. Kematian makin dipercepat dengan adanya perdarahan di dalam otak.

Page 20: dhf

Pada hari sakit keenam dan seterusnya, merupakan saat penyembuhan. Saat ini demam telah menghilang dan suhu menjadi normal kembali, tidak dijumpai lagi perdarahan baru, dan nafsu makan timbul kembali. Pada umumnya, setelah seseorang sembuh dari sakitnya anak masih tampak lemah, muka agak sembab disertai perut agak tegang tetapi beberapa hari kemudian kondisi badan anak akan pulih kembali normal tanpa gejala sisa. Sebagai tanda penyembuhan kadangkala timbul bercak-bercak merah menyeluruh di kedua kaki dan tangan dengan bercak putih diantaranya, pada anak besar mengeluh gatal pada bercak tersebut. Jadi, bila telah timbul bercak merah yang sangat luas di kaki dan tangan anak itu pertanda anak telah sembuh dan tidak perlu dirawat lagi.

Pertolongan Pertama pada Penderita Demam Berdarah Dengue

Seorang yang menderita penyakit demam berdarah pada awalnya akan menderita demam tinggi. Dalam keadaan demam ini tubuh banyak kekurangan cairan oleh karena terjadi penguapan yang lebih banyak daripada biasa. Cairan tubuh makin berkurang bila anak terus menerus muntah atau tidak mau minum. Maka pertolongan pertama yang terpenting adalah memberikan minum sebanyak-banyaknya.

Berikanlah minum kirakira 2 liter (8 gelas) dalam satu hari atau 3 sendok makan setiap 15 menit. Minuman yang diberikan sesuai selera anak misalnya air putih, air teh manis, sirup, sari buah, susu, oralit, softdrink, dapat juga diberikan nutricious diet yang banyak beredar saat ini. Dengan memberikan minum banyak diharapkan cairan dalam tubuh tetap stabil. Untuk memantau bahwa cairan tidak kurang, perhatikan jumlah kencing anak. Apabila anak banyak buang air kecil, minimal 6 kali dalam satu hari berarti jumlah cairan yang diminum anak mencukupi.

Demam yang tinggi demikian juga akan mengurangi cairan tubuh dan dapat menyebabkan kejang pada anak yang mempunyai riwayat kejang bila demam tinggi, oleh karena itu harus segera diberikan obat penurun panas. Untuk menurunkan demam, berilah obat penurun panas. Untuk jenis obat penurun panas ini harus dipilih obat yang berasal dari golongan parasetamol atau asetaminophen, jangan diberikan jenis asetosal atau aspirin oleh karena dapat merangsang lambung sehingga akan memperberat bila terdapat perdarahan lambung. Kompres dapat membantu bila anak menderita demam terlalu tinggi sebaiknya diberikan kompres hangat dan bukan kompres dingin, oleh karena kompres dingin dapat menyebabkan anak menggigil. Sebagai tambahan untuk anak yang mempunyai riwayat kejang demam disamping obat penurun panas dapat diberikan obat anti kejang.

Pada awal sakit yaitu demam 1-3 hari, seringkali gejala menyerupai penyakit lain seperti radang tenggorokan, campak, atau demam tifoid (tifus), oleh sebab itu, diperlukan kontrol ulang ke dokter apabila demam tetap tinggi 3 hari terus menerus apalagi anak bertambah lemah dan lesu. Untuk membedakan dengan penyakit lain seperti tersebut di atas, pada saat ini diperlukan pemeriksaan darah dapat dilakukan. Pemeriksaan darah diperlukan untuk mengetahui apakah darah cenderung menjadi kental atau lebih. Bila keadaan anak masih baik, artinya tidak ada tanda kegawatan dan hasil laboratorium darah masih normal, maka anak dapat berobat jalan. Kegawatan masih dapat terjadi selama anak masih demam, sehingga pemeriksaan darah seringkali perlu diulang kembali.

Kapan Penderita Harus Dibawa ke Rumah Sakit ?

Seorang yang diduga menderita demam berdarah akan mengalami bahaya bila mendapat syok dan perdarahan hebat. Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka penderita dianjurkan dirawat di rumah sakit. Seseorang harus dirawat apabila menderita dianjurkan dirawat di rumah sakit. Seseorang harus dirawat apabila menderita gejala-gejala di bawah ini:

Demam terlalu tinggi (lebih dari 390C atau lebih) Muntah terus menerus Tidak dapat atau tidak mau minum sesuai anjuran Kejang Perdarahan hebat, muntah atau berak darah Nyeri perut hebat Timbul gejala syok, gelisah atau tidak sadarkan diri, nafas cepat, seluruh badan teraba dan lembab, bibir dan kuku kebiruan, anak merasa haus, kencing berkurang atau tidak ada sama sekali Hasil laboratorium menunjukkan peningkatan kekentalan darah dan atau penurunan jumlah trombosit.

Perlu diingatkan, pada saat mengantar penderita untuk dirawat; sesaat setelah tiba di rumah sakit segera beritahukan kepada perawat bahwa anak ini kemungkinan menderita demam berdarah. Pemberitahuan ini

Page 21: dhf

perlu disampaikan kepada perawat atau dokter yang menerima pertama kali untuk mendapat pertolongan lebih cepat. Penderita dalam keadaan kegawatan, memerlukan pertolongan segera dan makin cepat ditolong makin besar kemungkinan untuk sembuh kembali.

Apabila salah satu anggota keluarga menderita sakit demam berdarah, akan mudah menular melalui gigitan nyamuk (ingat sifat nyamuk yang dapat menggigit beberapa orang secara berturut-turut. Jadi, bila ada anggota keluarga lain yang menderita demam segera berobat untuk memastikan apakah tertular demam berdarah atau tidak.

PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

Pencegahan penyakit demam berdarah mencakup

· Terhadap nyamuk perantara yaitu

o pemberantasan nyamuk Aedes aegypti induk dan telurnya

· Terhadap diri kita

o memperkuat daya tahan tubuh

o melindungi dari gigitan yamuk

· Terhadap lingkungan dengan tujuan mengubah perilaku hidup sehat terutama kesehatan lingkungan

Penyuluhan Bagi Masyarakat

Seperti diuraikan di atas bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat perindukannya. Oleh karena itu, dasar pencegahan demam berdarah adalah memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat bagaimana cara memberantasan nyamuk dewasa dan sarang nyamuk yang dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi keberhasilan pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di rumah, di sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat harus dapat mengubah perilaku hidup sehat terutama meningkatkan kebersihan lingkungan.

Cara Memberantas Jentik

Cara memberantas jentik dilakukan dengan cara 3 M yaitu menguras, menutup, dan mengubur, artinya :

Kuras bak mandi seminggu sekali (menguras), Tutup penyimpanan air rapat-rapat (menutup), Kubur kaleng, ban bekas, dll. (mengubur).

Kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti dan bersihkan tempat minum burung setiap hari atau mengganti dan bersihkan vas bunga, seringkali dilupakan. Kebersihan di luar rumah seperti membersihkan tanaman yang berpelepah dari tampungan air hujan secara teratur atau menanam ikan pada kolam yang sulit dikuras, dapat mengurangi sarang nyamuk.

Pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras dapat diraburkan bubuk abate yang dapat ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik. Bubuk abate ini dapat dibeli di apotek.Pedoman Penggunaan Bubuk Abate (Abatisasi)

Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air

Dinding jangan disikat setelah ditaburi bubuk abate

Page 22: dhf

Bubuk akan menempel di dinding bak/ tempayan/ kolam

Bubuk abate tetap efektif sampai 3 bulan

Cara Memberantas Nyamuk Dewasa

Untuk memberantas nyamuk dewasa, upayakan membersihkan tempat-tempat yang disukai oleh nyamuk untuk beristirahat.

Kurangi Tempat Untuk Nyamuk Beristirahat

Jangan menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia)

Pasang kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela rumah Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu Semprot obat nyamuk rumah pagi & sore (jam 8.00 dan 18.00) Perhatikan kebersihan sekolah, bila kelas gelap dan lembab, semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran mulai Pengasapan (disebut fogging) hanya dilakukan bila dijumpai penderita yang dirawat atau menginggal. Untuk pengasapan diperlukan laporan dari rumah sakit yang merawat.

Tip’s Cara Menanggulangi Penyakit Demam Berdarah Dengue

Diagnosis dini

Awal mirip penyakit lain, maka perlu waspada Perlu alat penunjang (laboratorium) Perhatikan tanda kegawatan Perlu monitor berkala : gejala dan laboratorium Pengobatan

Awal penyakit: masalah demam, berakibat obat anti demam Upayakan cukup cairan Penggantian cairan (minum & infus) Obat lain tergantung komplikasi yang timbul Perhatian Khusus

Demam 3 hari atau lebih tanpa sebab Obat turun panas : parasetamol, bukan asetosal Minum banyak, jenis sesuai selera Jangan memeriksakan darah tanpa persetujuan dokter Pemeriksaan darah sebaiknya pada demam hari ke–3 atau lebih Tidak perlu panik bila anak masih mau minum banyak Bila serumah ada kasus DBD, setiap anak yang menderita demam segera beroba

 

Penulis : UKK Infeksi & Penyakit Tropis

Mengetahui Tingkat Dehidrasi terutama pada anakBerapa Banyak Cairan yang Dibutuhkan Anak Sehat?Anak sehat dengan asupan cairan normal, tanpa memperhitungkan kebutuhan cairan yang masuk melalui mulut, membutuhkan sejumlah cairan yang disebut dengan “maintenance”.Cairan maintenance adalah volume (jumlah) asupan cairan harian yang menggantikan “insensible loss” (kehilangan cairan tubuh yang tak

Page 23: dhf

terlihat, misalnya melalui keringat yang menguap, uap air dari hembusan napas dalam hidung, dan dari feses/tinja), ditambah ekskresi/pembuangan harian kelebihan zat terlarut (urea, kreatinin, elektrolit, dll) dalam urin/air seni yang osmolaritasnya/kepekatannya sama dengan plasma darah.Kebutuhan cairan maintenance anak berkurang secara proporsional seiring meningkatnya usia (dan berat badan). Perhitungan berikut memperkirakan kebutuhan cairan maintenance anak sehat berdasarkan berat bdan dalam kilogram (kg).Cairan yang digunakan untuk infus maintenance anak sehat dengan asupan cairan normal adalah:NaCl 0.45% dengan Dekstrosa 5% + 20mmol KCl/literPenyalahgunaan cairan infus yang banyak terjadi adalah dalam penanganan diare (gastroenteritis) akut pada anak. Pemberian cairan infus banyak disalahgunakan (overused) di Unit Gawat Darurat (UGD) karena persepsi yang salah bahwa jenis rehidrasi ini lebih cepat menangani diare, dan mengurangi lama perawatan di RS.Gastroenteritis akut disebabkan oleh infeksi pada saluran cerna (gastrointestinal), terutama oleh virus, ditandai adanya diare dengan atau tanpa mual, muntah, demam, dan nyeri perut. Prinsip utama penatalaksanaan gastroenteritis akut adalah menyediakan cairan untuk mencegah dan menangani dehidrasi.Penyakit ini umumnya sembuh dengan sendirinya (self-limiting), namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang bisa mengancam nyawa. Dehidrasi yang diakibatkan sering membuat anak dirawat di RS.Terapi cairan yang diberikan harus mempertimbangkan tiga komponen berdasarkan penilaian derajat dehidrasi yang terjadi. :

1. rehidrasi (mengembalikan cairan tubuh),2. mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung3. “maintenance”

Penilaian Derajat Dehidrasi(dinyatakan dalam persentase kehilangan berat badan)Tanpa Dehidrasi:diare berlangsung, namun produksi urin normal, maka makan/minum dan menyusui diteruskan sesuai permintaan anak (merasa haus).Dehidrasi Ringan (< 5%)

Kotoran cair (watery diarrhea) Produksi urin (air seni) berkurang Senantiasa merasa haus Permukaan lapisan lendir (bibir, lidah) agak kering

Dehidrasi Sedang (5-10%) Turgor (kekenyalan) kulit berkurang Mata cekung Permukaan lapisan lendir sangat kering Ubun-ubun depan mencekung

Dehidrasi Berat (>10%)Tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah:

Denyut nadi cepat dan isinya kurang (hipotensi/tekanan darah menurun) Ekstremitas (lengan dan tungkai) teraba dingin Oligo-anuria (produksi urin sangat sedikit, kadang tidak ada), sampai koma

Penggantian Cairan pada Anak dengan Gastroenteritis

Derajat dehidrasi (persentase kehilangan berat badan/BB)

Cairan Rehidrasi Oral (CRO)

Cairan intravena/infus

Ringan (< 5%) 50 ml/kg BB dalam 3 – 4 jam

Tidak direkomendasikan

Sedang (5 – 10%) 100 ml/kg BB dalam 3 – 4 jam

Tidak direkomendasikan

Berat ( > 10%) 100 – 150 ml/kg BB dalam 3 – 4 jam (jika masih mampu minum CRO)

20 ml /kg, Bolus dalam satu jam (NaCl atau RL)

Page 24: dhf

Kehilangan BB berlanjut 10 ml/kg setiap habis BAB atau muntah

10 ml/kg setiap habis BAB atau muntah

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian CRO dalam penatalaksanaan diare (gastroenteritis) pada anak dengan dehidrasi derajat ringan-sedang. Penggunaan cairan infus hanya dibatasi pada anak dengan dehidrasi berat, syok, dan ketidakmampuan minum lewat mulut.Terapi rehidrasi (pemberian cairan) oral (oral rehydration therapy) seperti oralit dan Pedialyte® terbukti sama efektifnya dengan cairan infus pada diare (gastroenteritis) dengan dehidrasi sedang. Keuntungan tambahan lain adalah waktu yang dibutuhkan untuk memberikan terapi CRO ini lebih cepat dibandingkan dengan harus memasang infus terlebih dahulu di Unit Gawat Darurat (UGD) RS. Bahkan dalam analisis penatalaksanaan, pasien yang diterapi dengan CRO sedikit yang masuk perawatan RS. Hasil penelitian ini meyarankan cairan rehidrasi oral menjadi terapi pertama pada anak diare di bawah 3 tahun dengan dehidrasi sedang.Pada anak dengan muntah dan diare akut, apakah pemberian cairan melalui infus (intravenous fluids) mempercepat pemulihan dibandingkan dengan cairan rehidrasi oral (oral rehydration therapy/solution/CRO/oralit)?Ternyata pemberian cairan infus tidak mempersingkat lamanya penyakit, dan bahkan mampu menimbulkan efek samping dibandingkan pemberian oralit.Sebuah penelitian meta analisis internasional yang membandingkan CRO (oralit) dengan cairan intravena/infus pada anak dengan derajat dehidrasi ringan sampai berat menunjukkan bahwa CRO mengurangi lamanya perawatan di RS sampai 29 jam. Sebuah studi lain juga menyimpulkan CRO menangani dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan asidosis (keasaman darah meningkat) lebih cepat dan aman dibandingkan cairan infus. Penelitian lain menunjukkan keuntungan lain oralit pada diare dengan dehidrasi ringan-sedang adalah mengurangi lamanya diare, meningkatkan (mengembalikan) berat badan anak, dan efek samping lebih minimal dibandingkan cairan infus.Pengawasan (Monitoring)

1. Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur berat badannya, 6 –8 jam setelah pemberian cairan, dan kemudian sekali sehari.

2. Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur kadar elektrolit dan glukosa serum sebelum pemasangan infus, dan 24 jam setelahnya.

3. Bagi anak yang tampak sakit, periksa kadar elektrolit dan glukosa 4 – 6 jam setelah pemasangan, dan sekali sehari sesudahnya.

Page 25: dhf