13
TINJAUAN TEORITIS 2.1 Teoritis Medis 2.1.1 Defenisi DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong Arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (betina).(Christantie Effendy, Skp.1995) DHF adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.( Indrawan, 2001) Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman , 1990). DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (Sir,Patrick manson,2001) 2.1.2 Etiologi

DHF

Embed Size (px)

DESCRIPTION

byu

Citation preview

Page 1: DHF

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Teoritis Medis

2.1.1 Defenisi

DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus

yang tergolong Arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan

nyamuk Aedes Aegypty (betina).(Christantie Effendy, Skp.1995)

DHF adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dan remaja atau

orang dewasa dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya

memburuk setelah dua hari pertama.( Indrawan, 2001)

Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada

anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi

yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus

dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty

(betina) (Seoparman , 1990).

DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa

nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat

menyebar secara efidemik. (Sir,Patrick manson,2001)

2.1.2 Etiologi

Virus dengue di bawa oleh nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus

sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

Page 2: DHF

2.1.3 Patofisiologi

Infeksi Virus Dengue

Permeabilitas dinding kapiler

Viremia Manifestasi Perdarahan Hepatomegali Permeabilitas Trombositopenia

Vaskuler

Demam, Masalah Kep : Masalah..Kep : Masalah.Kep :

Anorexia, - Resti Perdarahan - Ggn.Rasa Kebocoran - Resti

Mual - Resti syok Nyaman Nyeri plasma Perdarahan

Hipovolemik -Hemokonsentrasi - Resti Infeksi

Masalah Kep : -Hipoprotenemia

- Ggn.Keb.Nutrisi -Efusi Pleura

- Def.Vol.Cairan -Asites

- Ggn.Akt.

- Cemas Masalah.Kep: -Hipovolemik syok

- Resti syok hipovolemik

Anorexia Asidosis

Metabolik

Menggigil

Page 3: DHF

2.1.4 Tanda dan Gejala

Demam tinggi selama 5 – 7 hari

Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis,

hematoma.

Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.

Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.

Sakit kepala.

Pembengkakan sekitar mata.

Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah

menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan

lemah).

Klasifikasi DHF berdasarkan derajat beratnya penyakit secara klinis dibagi

menjadi :

Derajat I :

Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket

positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.

Derajat II :

Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi

perdarahan spontan di bawah kulit seperti peteki,

hematoma dan perdarahan dari lain tempat.

Derajat III :

Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan

ditemukan manifestasi kegagalan system sirkulasi

Page 4: DHF

berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan

kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.

Derajat IV :

Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan

ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak

terukur dan nadi tak teraba.

2.1.5 Pemeriksaan Penunjang

a. Darah

1) Trombosit menurun.

2) HB meningkat lebih 20 %

3) HT meningkat lebih 20 %

4) Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3

5) Protein darah rendah

6) Ureum PH bisa meningkat

7) NA dan CL rendah

b. Serology : HI (hemaglutination inhibition test).

1) Rontgen thorax : Efusi pleura.

2) Uji test tourniket (+), kriteria WHO : lebih dari 20 peteki

c. USG : Hepatomegali dan splenomegali

Page 5: DHF

2.1.6 Penatalaksanaan Medis

a. Tirah baring

b. Pemberian makanan lunak .

c. Pemberian cairan melalui infus.

Pemberian cairan intra vena (biasanya ringer lactat,

nacl) ringer lactate merupakan cairan intra vena yang

paling sering digunakan , mengandung Na + 130

mEq/liter , K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl

109 mEq/liter dan Ca = 3 mEq/liter.

d. Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik,

e. Anti konvulsi jika terjadi kejang

f. Monitor tanda-tanda vital ( T,S,N,RR).

g. Monitor adanya tanda-tanda renjatan

h. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut

i. Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari.

2.1.7 Komplikasi

Perdarahan luas

Shock atau rejatan

Efusi pleura

Penurunan kesadaran

Page 6: DHF

2.2 TEORITIS KEPERAWATAN

2.2.1 Pengkajian Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan dasar

utama dan hal penting dilakukan oleh perawat. Hasil pengkajian yang dilakukan

perawat terkumpul dalam bentuk data. Adapun metode atau cara pengumpulan

data yang dilakukan dalam pengkajian : wawancara, pemeriksaan (fisik,

laboratorium, rontgen), observasi, konsultasi.

a. Data subyektif

Data yang dikumpulkan berdasarkan keluhan pasien atau keluarga pada pasien

DHF, data obyektif yang sering ditemukan menurut Christianti Effendy, 1995

yaitu :

1) Lemah.

2) Panas atau demam.

3) Sakit kepala.

4) Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan.

5) Nyeri ulu hati.

6) Nyeri pada otot dan sendi.

7) Pegal-pegal pada seluruh tubuh, konstipasi (sembelit).

b. Data obyektif

Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan perawat atas kondisi pasien. Data

obyektif yang sering dijumpai pada penderita DHF antara lain :

1) Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan.

2) Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.

3) Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+),epistaksis,ekimosis,

hematoma, hematemesis, melena.

4) Hiperemia pada tenggorokan.

5) Nyeri tekan pada epigastrik.

6) Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.

7) Pada renjatan (derajat IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas dingin,

Page 7: DHF

gelisah, sianosis perifer, nafas dangkal.

Pemeriksaan laboratorium pada pasien dengan DHF akan dijumpai :

1) Ig G dengue positif.

2) Trombositopenia.

3) Hemoglobin meningkat > 20 %.

4) Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat).

5) Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan hipoproteinemia, hiponatremia,

hipokloremia.

Pada hari ke- 2 dan ke- 3 terjadi leukopenia, netropenia, aneosinofilia,

peningkatan limfosit, monosit, dan basofil.

1) SGOT/SGPT mungkin meningkat.

2) Ureum dan pH darah mungkin meningkat.

3) Waktu perdarahan memanjang.

4) Asidosis metabolik.

5) )Pada pemeriksaan urine dijumpai albuminuria ringan.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit

(viremia).

2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.

4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan

permeabilitas dinding plasma.

5. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh

yang lemah.

Page 8: DHF

6. Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya

volume cairan tubuh.

7. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif (pemasangan

infus).

8. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan

trombositopenia.

9. Kecemasan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk

dan perdarahan yang dialami pasien.

10. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan lingkungan RS

yang tidak nyaman, proses penyakit.

Page 9: DHF

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK C

DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI : DHF

DI LANTAI 2C RUANG GELATIK

RSU. SARI MUTIARA

MEDAN

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

1. ESRON 4. SAULAN IDAWATI

2. IRIANY NOVITASARI 5. SITI FATMAWATI

3. NOVI SUARNIATTI 6. SRI INDRA PUSPITA

Page 10: DHF

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

STIKes MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2009-2010