Upload
luki-wahyudi
View
419
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kimia fisika
Citation preview
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 1/29
I. Hari / Tanggal : Jum’at, 30 Maret 2012
II. Judul : Mengukur Daya Hantar Listrik
(DHL) Dari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
III. Tujuan :1. Memahami proses hantaran listrik dalam larutan
2. Menentukan daya hantar listrik dari larutan
elektrolit dan non elektrolit
3. Menentukan perbedaan dari suatu larutan elektrolit
dan non elektrolit terhadap daya hantar listriknya
IV. Prinsip Dasar
Daya hantar listrik (DHL) dapat diukur menggunakan elektroda konduktometer dengan
larutan elektrolin dan non elektrolit.
V. Teori Dasar
a. Daya Hantar Listrik (DHL)
Daya hantar listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari air untuk menghantarkan
arus listrik. Kemampuan ini tergantung pada konsentrasi zat yang terion dalam air.
DHL juga dipengaruhi oleh jenis ion, valensi, dan konsentrasi. Adanya CO2 dari udara
yang terabsorpsi oleh air dapat menyebabkan bertambahnya harga DHL.
Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di
dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam
larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. DHL dapat dikatakan sebagai penetapan pendahuluan dalam pemeriksaan kualitas
air. Dengan mengetahui besarnya DHL, secara garis besar jumlah mineral yang ada
dalam air dapat diketahui. Jika DHL-nya tinggi, maka kadar mineralnya tinggi dan
sebaliknya jika DHL-nya rendah, maka kadar mineral dalam air tersebut rendah pula.
DHL / konduktivitas diukur dengan alat conductivity-meter digital ,
dimana satuan yang digunakan adalah mikros/cm.
b. Daya Hantar Listrik Suatu Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat. Uatu larutan
terdiri atas zat pelarut ( solvent ) dan zat terlarut ( solute ). Dilihat dari kemampuannya
dalam menghantarkan arus listrik larutan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ditandai
lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas pada salah satu
atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu :
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 2/29
a. Elektrolit kuat : Lampu menyala terang, dan pada permukaan elektroda terdapat
banyak gelembung gas.
- Contoh : H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2,
Sr(OH)2, NaCl. KCl, Mg(NO3)2, dsb
b. Elektrolit lemah : Lampu menyala redup/ tidak menyala dan pada permukaan
elektroda terdapat sedikit gelembung gas.
- Contoh : HF, HNO2, HCN, H2S, CH3COOH, NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3, dsbMenurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang bergerak bebas.
Ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Zat elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan senyawa. kovalen polar.
a. Senyawa ion : Terdiri atas ion, jika senyawa ion dilarutkan dalam air maka ion
dapat bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan arus listrik. Padatan / kristal
senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik , tetapi lelehan senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik.
b. Senyawa Kovalen Polar : Molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air
membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan basa, tetapi lelehan senyawa
kovalen terdiri atas molekul netral, maka tidak ada lelehan senyawa kovalen yang dapat
menghantarkan arus listrik walaupun bersifat polar.
2) Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapatgelembung gas pada permukaan elektrodanya. Contoh : larutan gula, larutan UREA,
larutan alkohol dsb.
c. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 3/29
1) Dapat menghantarkan listrik
2) Terjadi proses ionisasiterurai menjadi ion-ion
3) Lampu dapat menyala terangatau redup dan ada gelembung gas
Contoh:Garam dapur (NaCl)Cuka dapur (CH3COOH) Air accu (H2SO4)Garam magnesium (MgCl2)
1) Tidak dapat menghantarkanlistrik
2) Tidak terjadi proses ionisasi
3) Lampu tidak menyala
Contoh:
Larutan gula (C12H22O11)Larutan urea (CO NH2)2Larutan alkohol C2H5OH (etanol)Larutan glukosa (C6H12O6)
d. Alat Konduktometer
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan.
VI. Data Pengamatan
a. Alat
1) Gelas kimia 100 ml ( 2 buah )
2) Gelas kimia 50 ml ( 2 buah )
3) Labu ukur 100 ml ( 1 buah )
4) Corong tangkai pendek ( 1 buah )
5) Botol semprot
6) Batang pengaduk
b. Bahan
1) Aquadest
2) Air kolam
3) Air kran
4) Air Minum
5) Larutan Gula 0,5 %
6) Larutan NaCl 0,5 %
7) Larutan ZnSO4 0,5 %
8) Laruan CaCl2 0,5 %
9) Alkohol
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 4/29
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat
2) Lalu timbang :
Ø Gula ( Glukosa ) 0,5 % sebanyak 0,5 gram
- Masukan kedalam labu ukur 250 ml
- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas
Ø NaCl 0,5 % sebanyak 0,5 gram
- Masukan kedalam labu ukur 250 ml
- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas
Ø ZnSO4 0,5 % sebanyak 0,5 ram
- Masukan kedalam labu ukur 250 ml
- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas
Ø CaCl2 0,5 % sebanyak 0,5 gram
- Masukan kedalam labu ukur 250 ml
- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas
3) Kemudian ukur masing-masing DHL beberapa larutan tersebut
dengan menggunakan alat Konduktometer
· Siapkan dan nyalakan alat konduktometer
· Ambil masing-masing larutan tersebut
· Bilas elektroda dengan aquadest kedalam penampung
· Masukkan elektroda kedalam larutan secara bergantian
· Baca angka yang ditampilkan pada layar Konduktometer tersebut
· Angkat elektroda
· Kemudian bilasi kembali elektroda dengan aquadest
· Keringkan dengan tissue
· Lalu catat hasilnya
· Lakukan kembali pada larutan selanjutnya
4) Buatlah grafik DHLnya
5) Kemudian simpulkan hasil dari grafik tersebut
d. Hasil Pengamatan
Pengukuran Daya Hantar Listrik
Sampel yang di uji DHL
Aquadest 0,20
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 5/29
Air kolam 0,16
Air kran 0,15
Air minum 0,00
Larutan Gula 0,5 % 0,21
Larutan NaCl 0,5 % 10,71
Larutan ZnSO4 0,5 % 3,26
Larutan CaCl2 0,5 % 5,68
Alkohol 0,00
Grafik
VII. Reaksi Ion
1) NaCl Na+ + Cl-
2) CaCl2 Ca2+
+ 2Cl-
3) ZnSO4 Zn4+ + SO-
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa, Daya hantar listrik larutan
elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini
dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantarlemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah. Dan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non-elektrolit. Sehingga
semakin banyak jumlah dan jenis elektrolinya akan semakin besar Daya hantar
listriknya.
IX. Pembahasan
1) Kenapa Alkohol DHLnya 0,00?
Jawab :
Karena alkohol merupakan larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidak
menghantrkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak
terionisasi ketika larut di dalam larutan. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai
menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 6/29
2) Kenapa Aquadest lebih besar dari air kolam?
Jawab :
Karena aquadest bukan merupakan air murni, tetapi air dari hasil destilasi atau
penyulingan. Sehingga konsentrasi di dalam larutannya lebih besar dibanding dengan
air kolam. Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar
larutan tersebut disebabkan oleh zat terlarutnya.
3) Kenapa Aquadest dengan gula berbeda? Harusnya sama!
Larutan gula lebih besar daya hantar listriknya, karena larutan gula memiliki
konsentrasi yang lebih besar di dalamnya. Yaitu lebih banyak zat terlarutnya
dibandingkan dengan aquadest. Sehingga daya hantar listrik aquadest lebih kecil dan
tidak sama dengan larutan gula.
DAYA HANTAR LISTRIKLAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II
I. JUDUL
DAYA HANTAR LISTRIK
II. TUJUAN
1. Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap konduktivitas.
2. Mempelajari pengaruh interaksi listrik antar ion.
III. DASAR TEORI
Apabila di dalam larutan elektrolit diberikan 2 batang elektroda inert dan diberikan
tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak kea rah elektroda positif (anoda)
dan sebaliknya kation-kation akan bergerak ke arah elektroda negative (katoda). Proses ini
merupakan fenomena transport seperti halnya yang terjadi pada transport molekul gas. Perbedaan
yang nyata dari fenomena transport yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh
medan listrik dan molekul pelarut.
Gerakan rata-rata ion dapat dipelajari secara sederhana. Namun pengaruh dari pelarut
dan interaksi listrik antar ion merupakan fenomena kompleks yang masih perlu dipelajari lebih
lanjut. Hingga sekarang fenomena ini masih merupakan topic riset yang menarik.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 7/29
Konduktansi dan Konduktivitas
DHL atau konduktansi adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan
listrik. Konduktansi merupakan kebalikan dari hambatan listrik atau tahanan (R), dimana makin
rendah tahanan larutan, maka makin besar konduktansinya. Tahanan sampel bertambah dengan
pertambahan panjang (L) dan berkurang dengan penambahan luas penampang lintang (A) dapat
dituliskan :
Dimana konstanta perbandingan disebut hambatan jenis (resitivitas). Satuan hambatan
(tahanan) dinyatakan dalam ohm (Ω). Kebalikan dari resitivitas adalah konduktivitas (k)
sehingga dapat dituliskan : atau
Satuan daya hantar listrik dikenal dengan mho atau ohm-1
(Ω-1). Tetapi secara resmi, satuan daya
hantar listrik yang digunakan adalah Siemens, dengan symbol s, dimana 1s = 1 Ω-1, sehingga
satuan konduktivitas (k) adalah sm-1
(atau scm-1
).
Menghitung konduktivitas secara langsung dari tahanan suatu sample dan dimensi sel L
dan A adalah tidak dapat diandalkan karena distribusi arus sangat rumit. Dalam kenyataannya,
sel dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan yang telah diketahui
konduktivitasnya (K*).
Dimana larutan yang biasa digunakan adalah larutan kalium klorida dalam air. Adapun konstanta
sel (C) ditentukan dari
Dengan R* merupakan tahanan standard an dimensi C adalah (panjang)-1
. Bila sampel
mempunyai tahanan R dalam sel yang sama, maka konduktivitasnya adalah
Konduktivitas Molar (Λm)
Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit. Konsentrasi
elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas suatu larutan. Oleh karena itu, ukuran
konduktivitas sendiri tidak dapat digunakan untuk ukuran suatu larutan. Untuk itu digunakan
ukuran yang lebih spesifik, yaitu konduktivitas molar suatu larutan apabila konsentrasi suatu
larutan sebesar 1 molar. Secara matematis dinyatakan : Λm
Dimana C adalah konsentrasi molar elektrolit yang ditambahkan. Konduktivitas molar biasanya
dinyatakan dalan scm2.mol-1 .
Kadang-kadang juga digunakan konduktivitas ekuivalen, yaitu dengan mempertimbangkan
muatan yang dibawa oleh suatu ion dalam larutan, sehingga konduktivitas ekuivalen adalah
konduktivitas molar per muatan. Menurut teori tersebut semestinya besarnya konduktivitas molar
tidak dipengaruhi oleh konsentrasi larutan namun kenyataannya konduktivitas molar tidak
berbanding lurus dengan konsentrasi. Tentu saja keadaan (kondisi gaya yang diterima masing-
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 8/29
masing ion) dalam konsentrasi 1 molar berbeda dengan konsentrasi yang lebih kecil maupun
yang lebih besar lagi. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan konduktivitas molar.
Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi, menunjukkan adanya
2 golongan elektrolit. Sifat umum elektrolit kuat adalah bila konduktivitas molarnya hanya
sedikit berkurang dengan bertambahnya konsentrasi. Sedangkan sifat umum elektrolit lemah
adalah bila konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun dengan
tajam hingga nilai rendah saat konsentrasi bertambah. Namun penggolongan ini bergantung juga
pada zat terlarut maupun pelarut yang digunakan, dimana sebagai contohnya adalah lithium
klorida yang merupakan elektrolit kuat dalam air tetapi di dalam propanon merupakan elektrolit
lemah.
IV. DATA PENGAMATAN
No. Larutan Daya Hantar Listrik
0,1 M 0,05 M 0,025 M 0,0125 M
1. KCl 0,1 M 196,7 199,7 192,5 182,6
2. NaCl 0,1 M 177,2 173,8 157,9 155,9 3. CH3COOH 0,1 M 175,1 155,5 145,6 125,3
4. NaOH 0,1 M 170,3 160,4 129,4 126,5
5. CaCL2 0,1 M 172,9 159,4 158,0 144
6. KOH 0,1 M 170,0 146,2 143,3 110,2
7. HCL 0,1 M 178,0 141,5 124,4 107,0
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAMENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA LARUTAN
I. Tujuan Praktikum
- Siswa dapat mengamati gejala - gejala hantaran litrik melalui larutan.
- Siswa dapat membedakan larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
- Siswa dapat membedakan larutan yang termasuk elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
II. Dasar Teori
1. Ikatan
Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik
menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik
menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh
elektrodinamika kuantum. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum
atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan
ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua
atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul, kristal, dan gas-gas diatomik untuk
tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur suatu zat.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 9/29
Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion
dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai
ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih
kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.
Ikatan ion
Ikatan ion atau ikatan elektrokovalen adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion
logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik.
Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan.
Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl) bergabung, atom-atom
natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron
untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik untuk membentuk natrium klorida.
1.1.1 Pembentukan Ikatan Ion
Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi
karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah
melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas
atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom
klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion
negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga
terbentuk natrium klorida.
Ikatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyai perbedaan
daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegati-fan
yang besar ini memungkinkan terjadinya serah-terima elektron.
Senyawa biner logam alkali dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawa logam
alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium.
1.1.2 Susunan Senyawa Ion
Aturan oktet menjelaskan bahwa dalam pembentukan natrium klorida, natrium akan melepas
satu elektron sedangkan klorin akan menangkap satu elektron. Sehingga terlihat bahwa satu atom
klorin membutuhkan satu atom natrium. Dalam struktur senyawa ion
natrium klorida, ion positif natrium (Na+) tidak hanya berikatan dengan satu ion negatif klorin (Cl
-)
tetapi satu ion Na+
dikelilingi oleh 6 ion Cl-
demikian juga sebaliknya. Struktur tiga dimensi natrium
klorida dapat digunakan untuk menjelaskan susunan senyawa ion.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang
saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan
tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan
kovalen.
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang
membentuk ikatan kimia. Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi
akan terjadi pemakaian electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya
ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 10/29
Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling
menyumbangkan elektron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik
bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.
Pengukuran dilaboratorium menunjukkan bahwa pada umumnya ikatan yang nyata tidak
sepenuhnya kovalen tetapi memiliki campuran sifat ionic dan kovalen. Ikatan yang dicirikan oleh
perpindahan muatan secara parsial disebut kovalen polar. Pada umumnya semakin besar perbedaan
kelektronegarifan maka semakin polar senyawanya.
1.2.1 Ikatan Kovalen Polar
Jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan electron ikatan
akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua
atomnya. Elektron persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi
pemisahan kutub positif dan negatif.
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga
pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif
menjadi elektronegatif. Gambar senyawa HCl dapat diklik disini
Pada umumnya jika ikatan kovalennya polar dan bentuk molekul asimetris maka senyawanya
polar. Contoh: HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH
1.2.2 Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. bentuk molekul yang terjadi simetris
b. beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol
c. tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah CH 4. CO2, BeCl3, BeCl4,
C2H6
Pada umumnya bila suatu unsure non logam bersenyawa dengan unsure logam lain, masing-
masing atom akan menyumbangkan electron untuk digunakan bersama membentuk ikatan kovalen.
Pada dasarnya untuk menggambarkan ikatan kovalen polar maupun non polar yaitu dengan
menggunakan struktur lewis. Struktur lewis adalah lambing atom yang dikelilingi sejumlah electron
valensi yang akan disumbangkan dari setiap atom yang akan berikatan, electron yang akan
disumbangkan adalah electron yang belum berpasangan.
2. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan Elektrolit
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan
menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air,
asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.
Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi
atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 11/29
senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan
elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur.
NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.
sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
2.1.1Larutan Elektrolit Kuat
Lrutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini
disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion ehingga dalam larutan tersebut
banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka
NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+
dan Cl-. Perhatikan reaksi berikut.
2.1.2 Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak
menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua
terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan
panah dua arah (bolak-balik).
Larutan Non Elektrolit
larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak
menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam
larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
No Persamaan dan Perbedaan
Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah
1
2
3
4
Terionisasi sempurna
Menghantarkan arus listrik
Lampu menyala terang
Terdapat gelembung gas
Terionisasi sebagian
Menghantarkan arus listrik
Lampu menyala redup Terdapat
gelembung gas
3. Ionisasi
Ionisasi adalah proses fisika dari pengubahan atom atau molekul menjadi sebuah ion dengan
menambahkan atau menyingkirkan partikel bermuatan seperti elektron. Proses ionisasi berlangsung
secara berbeda bergantung pada produk yang akan dihasilkannya, ion yang bermuatan positif atau ion
yang bermuatan negatif.
Ion yang bermuatan positif dihasilkan ketika sebuah elektron yang terikat pada atom (atau molekul)
menyerap cukup energi untuk lepas dari potensi listrik yang mengikatnya. Energi ini menyebabkan
elektron terlepas dari ikatan atom dan menjadi elektron bebas. Energi yang dibutuhkan untuk proses ini
disebut energi ionisasi atau potensial ionisasi.
Ion bermuatan negatif dihasilkan ketika elektron bebas bertumbukan dengan atom. Kemudian,
elektron ini terperangkap dalam lapisan potensial listrik atom tertentu dan melepas kelebihan energi
akibat proses tumbukan.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 12/29
Secara umum, ionisasi dapat dibagi menjadi dua tipe: ionisasi sekuensial dan ionisasi non-
sekuensial. Ionisasi sekuensial pada dasarnya mendeskripsikan bahwa bilangan muatan ion hanya
didapatkan dari bilangan muatan terdekatnya saja sebanyak satu bilangan. Seperti contoh, ion
bermuatan +2 hanya bisa didapatkan dari ion bermuatan +1 atau +3 saja.
3.1 Energi Ionisasi
Seperti telah dibahas, energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari kulit paling luar suatu atom. Kemudian, ternyata ada tingkatan-tingkatan dalam energi ionisasi.
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar (elektron
yang paling mudah dilepaskan) dari atom dalam wujud gas untuk menghasilkan ion gas yang bermuatan
1+.
Energi ionisasi dinyatakan dalam kJ/mol (kilojoule per mol). Nilainya bervariasi dari 381 kJ/mol
(yang sangat rendah) hingga 2370 kJ/mol (yang sangat tinggi). Semua unsur mempunyai energi ionisasi
pertama. Helium (E.I pertama = 2370 kJ/mol) secara alami tidak dapat membentuk ion positif karena
energi ionisasinya sangat besar.
Energi ionisasi kedua adalah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu lagi elektron terluar dari
atom dalam wujud gas setelah elektron pertama berhasil dilepaskan untuk membentuk ion gas yang
bermuatan 2+. Energi ionisasi kedua suatu unsur biasanya selalu lebih besar daripada ionisasi
pertamanya.
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Energi Ionisasi
Energi ionisasi menunjukkan seberapa besar energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
dari tarikan inti. Energi ionisasi yang tinggi menunjukkan tarikan inti terhadap elektron sangat kuat.
Sehingga semakin kuat tarikan inti, energi ionisasinya akan semakin tinggi. Besarnya tarikan inti
dipengaruhi oleh:
3.2.1 Muatan inti, semakin banyak proton dalam inti maka muatan intinya akan semakin positif sehingga
tarikan inti terhadap elektron semakin kuat.
3.2.2 Jarak elektron dari inti. Tarikan inti terhadap elektron berbanding terbalik dengan jaraknya. Elektron yang
lebih dekat dengan inti akan ditarik lebih kuat dibandingkan dengan elektron yang berada pada lapisan
terluar atom.
III. Alat dan Bahan
1. Alat
Power suply Kabel
Gelas kimia
Kit uji elektrolit
2. Bahan
Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya
Larutan asam cuka (CH3COOH) secukupnya
Larutan asam klorida (HCl) secukupnya
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 13/29
Larutan natrium hidroksida (NaOH) secukupnya
Larutan gula (C12H22O11) secukupnya
Air sumur / karena (H2O) secukupnya
Larutan Amonia / NH3 secukupnya
Larutan asam sulfat (H2SO4) secukupnya
Alkohol secukupnya
IV. Prosedur Percobaan
1. Bersihkan semua peralatan yang akan digunkan dan keringkan
2. Masukkan larutan garam dapur NaCl secukupny ke dalam gelas kimia yang kering dan bersih.
3. Ujilah daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara
mencelupkan elektroda kedalam larutan.
4. Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala catat dalam tabel pengamatan.
5. Bersihkan dulu elektroda dengan air dan keringkan.
6. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia.
V. Tabel Pengamatan
No Larutan
Nyala Lampu
(Terang, redup, tdak
menyala)
Gelembung Udara
(Ada/tidak,
banyak/sedikit)
1 Larutan garam dapur (NaCl) Terang Ada dan Banyak
2 Larutan asam cuka (CH3COOH) Tidak Menyala Ada dan Sedikit
3 Larutan asam klorida (HCl) Terang Ada dan Banyak
4 Larutan natrium hidroksida (NaOH) Terang Ada dan Banyak
5 Larutan gula (C12H22O11) Tidak Menyala Tidak Ada
6 Air sumur / karena (H2O) Tidak Menyala Ada dan Sedikit
7 Larutan Amonia / NH3 Tidak Menyala Ada dan Sedikit
8 Larutan asam sulfat (H2SO4) Terang Ada dan Banyak
9 Alkohol Tidak Menyala Tidak Ada
VI. Analisa
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan untuk menguji daya hantar listrik pada larutan. Kami
mendapatkan data yang dapat kita lihat di Tabel Pengamatan. Berikut merupakan penjelasan dari data
tersebut :
1. Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat terurai menjadi ion Na+
dan Cl-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu
cukup terang. Sehingga larutan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.
2. Larutan asam cuka (CH3COOH)
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 14/29
Larutan CH3COOH dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul CH3COOH dapat terurai
menjadi ion H+
dan CH3COO-(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu
tidak menyala. Sehingga larutan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.
3. Larutan asam klorida (HCl)
Larutan HCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat terurai menjadi ion H+
dan Cl-
(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu
cukup terang. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.
4. Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Larutan NaOH dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaOH dapat terurai menjadi ion
Na+
dan OH-(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu
cukup terang. Sehingga larutan NaOH dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.
5. Larutan gula (C12H22O11)
6. Air sumur (H2O)
Larutan H2O dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul H2O dapat terurai menjadi ion
H2+2
dan O2-
(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu tidak menyala.
Sehingga larutan H2O dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.
7. Larutan amonia (NH3)
Larutan NH3 dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul NH3 dapat terurai menjadi ion
H2+2
dan O2-
(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu tidak menyala.
Sehingga larutan NH3 dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, maka kami menyimpulkan sebagai berikut.
1. Larutan yang dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit adalah larutan yang apabila kita aliri
dengan arus listrik maka larutan tersebut dapat menyalakan bohlam dan/atau terjadi gelembung
udara pada larutan.
2. Larutan yang digolongkan sebagai larutan non elektrolit apabila larutan yang dialiri listrik tidak
menyebabkan lampu menyala dan tdak memilki gelembung udara.
3. Larutan elektrolit dibedakan lagi menjadi 2 berdasarkan terang atau redup nyala lampunya dan
berdasarkan banyak atau sedikitnya gelembung udaranya. Larutan yang memiliki nyala lampu
terang dan bergelembung uadara banyak dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat
sedangkan yang memiliki nyala redup atau tidak menyala dan bergelembung udara sedikit saat
dialiri listrik digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.
VIII. Pertanyaan
1.Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab :
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 15/29
Yang menandai terjadinya hantaran melalui larutan pada praktik ini adalah menyalanya lampu dan
adanya gelembung udara yang dihasilkan oleh larutan.
2. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit!
Jawab :
No Larutan Elektrolit No Larutan Non Elektrolit
1
2
3
4
5
6
7
Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Larutan asam klorida (HCl)
Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Air sumur / karena (H2O)
Larutan Amonia / NH3
Larutan asam sulfat (H2SO4)
1
2
Larutan gula (C12H22O11)
Alkohol
3. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam elektrolit kuat (lampu menyala) dan elektrolit lemah (lampu
tidak menyala)!
Jawab :
No Larutan Elektrolit Kuat No Larutan Elektrolit Lemah
1
2
3
4
5
Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan asam klorida (HCl)
Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Larutan asam sulfat (H2SO4)
1
2
3
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Air sumur / karena (H2O)
Larutan Amonia / NH3
4. Di antara larutan elektrolit itu, larutan manakah yg zat terlarutnya tergolong :a. Senyawa ion
b. Senyawa kovalen
Jawab :
No Senyawa Ion No Senyawa Kovalen
1 Larutan garam dapur (NaCl) 1 Larutan asam klorida (HCl)
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 16/29
2 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 2
3
4
5
Larutan asam sulfat (H2SO4)
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Air sumur / karena (H2O)
Larutan Amonia / NH3
5. Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Jawab :
Karena telah terjadi reaksi ionisasi pada larutan elektrolit, yaitu pembentukan ion + dan ion – dari suatu
zat elektrolit dalam air. Sehingga larutan elektrolit tersebut dapat menghantarkan arus listrik.
6. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :
a. NaCl
b. CH3COOH
c. HCi
d. NaOH
e. H2SO4
Jawab :
No Larutan Reaksi Ionisasi
1
2
3
4
5
Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Larutan asam klorida (HCl)
Larutan natrium hidroksida
(NaOH)
Larutan asam sulfat (H2SO4)
NaCl(aq) Na+
(aq) + Cl
-(aq)
CH3COOH(aq) H+
(aq) + CH3COO
–(aq)
HCl(aq) H+
(aq)
+ Cl –
(aq)
NaOH(aq) Na+
(aq) + OH
–(aq)
H2SO4(aq) H22+
(aq) + SO4
2-(aq)
TUJUAN
Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dalam air.
B. DASAR TEORI
Ditinjau dari kemampuannya menghantarkan arus listrik, larutan digolongkan menjadi dua yaitu
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik.
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 17/29
Larutan non elektrolit adlah zat yang dlam larutanya tidak terionisasi atau zat yang dalam
larutanya tidak mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik Karena molekul-molekul zat terlarut teruari
menjadi ion-ion positif dan ion-ion negative.
Dlam menghantarkan arus listrik kekuatan elektrolit berbeda-beda. Elektrolit dibedakn menjadi
elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Elektrolit kuat merupakan elektrolit yang dalam larutanya dapat menghasilkan ion. Contoh :H2SO4, HCI, NaOH, dll.
Elektrolit lemah merupakan elektrolit yang dalam larutannya sedikit menghasilkan ion, sehingga
daya hantar listriknya kurang baik.
Contoh: HCN, NH4OH, CH3COOH.
C. ALAT DAN BAHAN
Gelas kimia 100 ml, 11 buah
Rangkaian alat penguji elektrolit 1 buah
Baterai besar 4 buah
Ember, kain lap dan tissue
Batang karbon 2 buah
Percis
Air suling (aqua) 2 botol besar
Larutan gula
Larutan cuka
Garam kasar
Air jeruk asam
Larutan alkohol
Larutan urea
Larutan aki
Air laut
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 18/29
D. CARA KERJA
1. Susunlah alat penguji elektrolit
2. Isilah gelas kimia sebagai berikut:
- Gelas kimia 1 dengan air suling
- Gelas kimia 2 dengan larutan gula
- Gelas kimia 3 dengan larutan cuka
- Gelas kimia 4 dengan larutan garam
- Gelas kimia 5 dengan larutan aki
- Gelas kimia 6 dengan larutan alcohol
- Gelas kimia 7 dengan larutan urea
- Gelas kimia 8 dengan air jeruk
- Gelas kimia 9 dengan air hujan
- Gelas kimia 10 dengan air laut
3. Ujilah masing-masing larutan pada cara kerja 2 dengan mencelupkan kedua elektroda dan
amatilah dengan baik! Apa yang terjadi pada lampu dan kedua elektroda?.
4. Bersihkan elektroda dengan menyemprotkan air dan keringkan dengan kertas tissue setiapmengganti larutan.
E. HASIL PENGAMATAN
NO BAHAN LAMPU MENYALA/
TIDAK
GELEMBUNG GAS ADA /
TIDAK ADA
1. Air suling Tidak Tidak
2. Larutan gula Tidak Tidak
3. Larutan asam cuka Redup Ada
4. Larutan garam Ada Ada
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 19/29
5. Larutan urea Tidak Tidak
6. Larutan aki Ada Ada
7. Larutan alkohol Tidak Tidak
8. Air jeruk Redup Ada
9. Air hujan Redup Ada
10. Air laut Ada Ada
F. PERTANYAAN
1. Isilah rumus kimia zat dan tandailah dengan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan!.
NO NAMA ZAT RUMUS ZAT ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT
1. Air suling H2O √
2. Larutan gula C6H12O6 √
3. Larutan asam cuka CH3COOH √ (lemah)
4. Larutan garam NaCI √ (kuat)
5. Larutan urea CO(NH2)2 √
6. Larutan aki H2SO4 √ (kuat)
7. Larutan alkohol C2H5OH √
8. Air jeruk C5H7COOHC5H √ (lemah)
9. Air hujan H2O √ (lemah)
10. Air laut H2O √ (kuat)
2. Zat manakah yang merupakan elektrolit kuat dan manakah yang merupakan elektrolit lemah?
Sebutkan!
1) Elektrolit kuat
- Larutan aki (H2SO4)
- Larutan garam (NaCI)
- Air laut (H2O)
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 20/29
2) Elektrolit lemah
- Larutan cuka (CH3COOH)
- Air jeruk (C5H7COOHC5H)
- Air hujan (H2O)
3. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul zat terlarut terurai
menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif.
4. Diantara larutan elektrolit diatas manakah yang zat terlarutnya berasal dari senyawa ion dan
senyawa kovalen?
1. Senyawa ion
- Larutan asam cuka (CH3COOH)
- Larutan garam (NaCI)
- Larutan aki (H2SO4)
- Air jeruk (C5H7COOHC5H)
- Air laut
2. Senyawa kovalen
- Air suling (H2O)
- Air hujan (H2O)
- Larutan gula (C6H12O6)
- Larutan urea CO(NH2)2
- larutan alkohol (C2H5OH)
5. tuliskan reaksi ionisasi dari zat-zat berikut:
a. HaCI Na+ + CI-
b. NH4OH NH4+ + OH-
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 21/29
c. H3COOH CH3COO- + H+
d. HCI H+ + CI-
e. NaOH Na+ + OH-
f. H2SO4 2H+ + SO42-
K E S I M P U L A NKesimpulan yang dapat kami ambil dari laporan tesebut ialah :
Ditinjau dari kemampuannya menghantarkan arus listrik, larutan digolongkan menjadi dua yaitu
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit adlah zat yang dlam larutanya tidak terionisasi atau zat yang dalam
larutanya tidak mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik.
Dlam menghantarkan arus listrik kekuatan elektrolit berbeda-beda. Elektrolit dibedakn menjadi
elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Elektrolit kuat merupakan elektrolit yang dalam larutanya dapat menghasilkan ion. Contoh :
H2SO4, HCI, NaOH, dll.
Elektrolit lemah merupakan elektrolit yang dalam larutannya sedikit menghasilkan ion, sehingga
daya hantar listriknya kurang baik.
Contoh: HCN, NH4OH, CH3COOH.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Uji Daya Hantar Listrik Larutan
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 22/29
Tanggal : 28 Januari 2010
Tujuan : Menguji daya hantar listrik beberapa larutan serta
Mengamati gejala berlangsungnya hantaran arus
Listrik
Teori Dasar :
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalambentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
1.batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
2.seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
3.pasta sebagai elektrolit (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai
ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu
baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai
sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut denganbaterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah energi kimia
menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi
kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat
diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor.
Isolator disini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik,
sedangkan konduktornya terbuat dari serabut tembaga ataupun tembaga pejal.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang
dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan
hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun
ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam
satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt
dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200
Watt.
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau media non-
logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum). Ungkapan kata ini
diciptakan oleh ilmuwan Michael Faraday dari bahasa Yunani elektron (berarti amber, dan
hodos sebuah cara).
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 23/29
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang juga
diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari
sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana
elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah
anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut.
Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia
dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.
Jenis elektroda
· Elektroda untuk kegunaan medis, seperti EEG, EKG, ECT, defibrilator
· Elektroda untuk teknik elektrofisiologi dalam riset biokedokteran
· Elektroda untuk eksekusi oleh kursi listrik
· Elektroda untuk proses lapis listrik atau penyepuhan
· Elektroda untuk pengelasan busur listrik
· Elektroda untuk proteksi katodik
· Elektroda inert untuk hidrolisis (misalnya yang terbuat dari platinum)
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "lampu" dapat juga berarti bola
lampu. Lihat pencahayaan untuk pembahasan lebih lanjut.
arutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika Anda melarutkan 2
sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan
gula.
Jenis dan konsentrasi (kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap daya hantar
listriknya. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat ionisasi yaitu jumlah ion
bebas yang dihasilkan oleh suatu larutan. Makin besar harga , makin kuat elektrolit tersebut.
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini
merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses
ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1 (terurai senyawa), pada
persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Dari kesimpulan yang diperoleh, bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empirisC2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak ber warna, dan
memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan
baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam
industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 24/29
asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan
asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur
ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awalsejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.
Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya
mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber,
Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC
dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih
rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap
tahunnya.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam
kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia
digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam
proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap
karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam keduacairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-
polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan
kertas.
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih,
seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah
Natrium klorida (NaCl).
Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan
berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu garam juga digunakan untuk
mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi Iodium.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan
merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas
dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.
Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 25/29
mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber,
Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC
dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih
rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap
tahunnya.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditiperdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman.
Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis
asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari
nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya,
seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga
menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk
menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui
distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda, lalu Indonesia, pernah menjadi produsen gula
nomor satu sedunia namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada
tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin,
negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Lain halnya dengan bit, gula bit diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih sejuk, Eropa Barat
Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat, musim penumbuhan
bit berakhir pada pemanenannya di bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut
sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari
ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di proses
lebih lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses.
Pengekspor gula terbesar adalah Uni Eropa. Peraturan pertanian di EU menetapkan kuota
maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan permintaan, penawaran, dan harga.
Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari industry levies, sisanya adalah gula "kuota c"
yang dijual pada harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-subsidi tersebut dan pajak impor yang
tinggi membuat negara lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing
dengannya di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung
pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen beralih ke sirup
jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu (pembuat permen)
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide
yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa
organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 26/29
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada
atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empirisC2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan
memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan
baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam
industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam
asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akanasam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur
ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit
bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk
asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi
tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam,
basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion
NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit
dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk
solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat
terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-
ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
· Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
· Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
· Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3
dan lain-lain.
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu
menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih
dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 27/29
· Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
· Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
· Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
Larutan non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-
ion (tidak meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 28/29
Larutan urea
Larutan sukrosa
Larutan glukosa
Larutan alkohol dan lain-lain
Alat & bahan : Alat uji elektrolis yang telah di buat
§ Larutan CH3COOH 1M
§ Larutan NH4OH 1M
§ Larutan NaOH 1M
§ Larutan HCl 1M
§ Larutan NaCl 1M
§ Larutan Gula 10%
§ Larutan Urea 10%
§ Larutan Alkohol 10%
Langkah Kerja :
o Masukan setiap larutan kedalam gelas, jiak memungkinkan sebaiknya percobaan untuk
beberapa larutan dilakukan bersamaan sehungga dapat di amati dan di bandingkan gejala
hantaran yang terjadi
o Amati perubahan yang terjadi, catatlah dalam table berikut sebagai data pengamatan
No Bahan Uji Bola lampu * Gelembung gas** Keterangan
1 Larutan CH3COOH 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Lemah
2 Larutan NH4OH 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Lemah
3 Larutan NaOH 1M Tidak Ada Larutan Elektrolit Kuat
4 Larutan HCl 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Kuat
5 Larutan NaCl 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Kuat
6 Larutan Gula 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit
7 Larutan Urea 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit
8 Larutan Alkohol 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit
7/16/2019 DHL larutan.docx
http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 29/29
Reaksi Ionisasi :
NaCl –› Na+ + Cl- Terionisasi sempurna
HCl –› H+ + Cl+ Terionisasi sempurna
CH3COOH –› CH3COO- + H+ Tidak sempurna
C12H22O11 + air –› C12H22O11 Tidak terionisasi
NH4OH –› NH4 + OH- Tidak terionisasi
Pertanyaan :
1. Berdasarkan pengamatan anda, sebutkan gejala berlangsungnya hantyaran arus listrik
2. kelompokan bahan uji tersebut kedalam larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
(larutan elektrolit) dan larutan yang tidak menghantarkan arus listrik (larutan Nonelektrolit).
Jawaban :
adanya gelembung udara, lampu menyala pada beberapa bahan uji, gelembung nya banyak,
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan NaOH 1M
Larutan HCl 1M
Larutan NaCl 1M
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan CH3COOH 1M
Larutan NH4OH 1M
Larutan Nonelektrolit
Larutan Gula 10%
Larutan Urea 10%
Larutan Alkohol 10 %
Kesimpulan :
kesimpulan yang diperoleh, bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air.
Sedangkan Larutan Nonelektrolit Tidak dapat menghantarkan arul listrik disebabkan tidak bisa
melakukan penguraian ion-ionnya.