29
 I. Hari / Tanggal : Jum’at, 30 Maret 2012 II. Judul : Mengukur Daya Hantar Listrik  (DHL) Dari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit  III. Tujuan :1. Memahami proses hantaran listrik dalam larutan  2. Menentukan daya hantar listrik dari larutan elektrolit dan non elektrolit 3. Menentukan perbedaan dari suatu larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap daya hantar listriknya IV. Prinsip Dasar Daya hantar listrik (DHL) dapat diukur menggunakan elektroda kondukto meter dengan larutan elektrolin dan non elektrolit.  V. Teori Dasar a. Daya Hantar Listrik (DHL) Daya hantar listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari air untuk menghantarkan arus listrik. Kemampuan ini tergantung pada konsentrasi zat yang terion dalam air. DHL juga dipengaruhi oleh jenis ion, valensi, dan konsentrasi. Adanya CO2 dari udara  yang terabso rpsi oleh air dapa t menyebabkan b ertambahnya h arga DHL.  Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.  DHL dapat dikatakan sebagai penetapan pendahuluan dalam pemeriksaan kualitas air. Dengan mengetahui besarnya DHL, secara garis besar jumlah mineral yang ada dalam air dapat diketahui. Jika DHL-nya tinggi, maka kadar mineralnya tinggi dan sebaliknya jika DHL-nya rendah, maka kadar mineral dalam air tersebut rendah pula.  DHL / konduktivitas diukur dengan alat conductivity-meter digital , dimana satuan yang digunakan adalah mikros/cm.  b. Daya Hantar L istrik Suatu Laruta n Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat. Uatu larutan terdiri atas zat pelarut ( solvent ) dan zat terlarut ( solute ). Dilihat dari kemampuannya dalam menghantar kan arus listrik larutan dibedakan menjadi dua, yaitu :  1) Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantark an arus listrik ditandai lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas pada salah satu atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu : 

DHL larutan.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia fisika

Citation preview

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 1/29

 

I.  Hari / Tanggal  : Jum’at, 30 Maret 2012 

II.  Judul : Mengukur Daya Hantar Listrik  

(DHL) Dari Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit 

III.  Tujuan :1. Memahami proses hantaran listrik dalam larutan 

2. Menentukan daya hantar listrik dari larutan 

elektrolit dan non elektrolit 

3. Menentukan perbedaan dari suatu larutan elektrolit 

dan non elektrolit terhadap daya hantar listriknya 

IV.  Prinsip Dasar 

Daya hantar listrik (DHL) dapat diukur menggunakan elektroda konduktometer dengan

larutan elektrolin dan non elektrolit. 

 V.  Teori Dasar 

a. Daya Hantar Listrik (DHL) 

Daya hantar listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari air untuk menghantarkan

arus listrik. Kemampuan ini tergantung pada konsentrasi zat yang terion dalam air.

DHL juga dipengaruhi oleh jenis ion, valensi, dan konsentrasi. Adanya CO2 dari udara

 yang terabsorpsi oleh air dapat menyebabkan bertambahnya harga DHL. 

Daya hantar listrik (G) suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di

dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam

larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. DHL dapat dikatakan sebagai penetapan pendahuluan dalam pemeriksaan kualitas

air. Dengan mengetahui besarnya DHL, secara garis besar jumlah mineral yang ada

dalam air dapat diketahui. Jika DHL-nya tinggi, maka kadar mineralnya tinggi dan

sebaliknya jika DHL-nya rendah, maka kadar mineral dalam air tersebut rendah pula. 

DHL / konduktivitas diukur dengan alat conductivity-meter digital ,

dimana satuan yang digunakan adalah mikros/cm. 

 b. Daya Hantar Listrik Suatu Larutan 

Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat. Uatu larutan

terdiri atas zat pelarut ( solvent ) dan zat terlarut ( solute ). Dilihat dari kemampuannya

dalam menghantarkan arus listrik larutan dibedakan menjadi dua, yaitu : 

1) Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ditandai

lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas pada salah satu

atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu : 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 2/29

a. Elektrolit kuat : Lampu menyala terang, dan pada permukaan elektroda terdapat

 banyak gelembung gas.

- Contoh : H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2,

Sr(OH)2, NaCl. KCl, Mg(NO3)2, dsb 

 b. Elektrolit lemah : Lampu menyala redup/ tidak menyala dan pada permukaan

elektroda terdapat sedikit gelembung gas.

- Contoh : HF, HNO2, HCN, H2S, CH3COOH, NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3, dsbMenurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang bergerak bebas.

Ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Zat elektrolit dapat

 berupa senyawa ion dan senyawa. kovalen polar. 

a. Senyawa ion : Terdiri atas ion, jika senyawa ion dilarutkan dalam air maka ion

dapat bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan arus listrik. Padatan / kristal

senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik , tetapi lelehan senyawa ion dapat

menghantarkan arus listrik. 

 b. Senyawa Kovalen Polar : Molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air

membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan basa, tetapi lelehan senyawa

kovalen terdiri atas molekul netral, maka tidak ada lelehan senyawa kovalen yang dapat

menghantarkan arus listrik walaupun bersifat polar. 

2) Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapatgelembung gas pada permukaan elektrodanya. Contoh : larutan gula, larutan UREA,

larutan alkohol dsb. 

c. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan Elektrolit  Larutan Non Elektrolit 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 3/29

1) Dapat menghantarkan listrik 

2) Terjadi proses ionisasiterurai menjadi ion-ion 

3) Lampu dapat menyala terangatau redup dan ada gelembung gas 

Contoh:Garam dapur (NaCl)Cuka dapur (CH3COOH) Air accu (H2SO4)Garam magnesium (MgCl2) 

1) Tidak dapat menghantarkanlistrik 

2) Tidak terjadi proses ionisasi 

3) Lampu tidak menyala 

Contoh:

Larutan gula (C12H22O11)Larutan urea (CO NH2)2Larutan alkohol C2H5OH (etanol)Larutan glukosa (C6H12O6) 

d. Alat Konduktometer 

Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar

listrik suatu larutan.

 VI. Data Pengamatan 

a. Alat 

1) Gelas kimia 100 ml ( 2 buah ) 

2) Gelas kimia 50 ml ( 2 buah ) 

3) Labu ukur 100 ml ( 1 buah ) 

4) Corong tangkai pendek ( 1 buah ) 

5) Botol semprot 

6) Batang pengaduk  

 b. Bahan 

1) Aquadest 

2) Air kolam 

3) Air kran 

4) Air Minum 

5) Larutan Gula 0,5 % 

6) Larutan NaCl 0,5 % 

7) Larutan ZnSO4 0,5 % 

8) Laruan CaCl2 0,5 % 

9) Alkohol 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 4/29

 

c. Cara Kerja 

1) Siapkan alat 

2) Lalu timbang : 

Ø Gula ( Glukosa ) 0,5 % sebanyak 0,5 gram 

- Masukan kedalam labu ukur 250 ml 

- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas 

Ø NaCl 0,5 % sebanyak 0,5 gram 

- Masukan kedalam labu ukur 250 ml 

- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas 

Ø ZnSO4 0,5 % sebanyak 0,5 ram 

- Masukan kedalam labu ukur 250 ml 

- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas 

Ø CaCl2 0,5 % sebanyak 0,5 gram 

- Masukan kedalam labu ukur 250 ml 

- Larutkan dengan aquadest sampai tanda batas 

3) Kemudian ukur masing-masing DHL beberapa larutan tersebut

dengan menggunakan alat Konduktometer 

· Siapkan dan nyalakan alat konduktometer 

· Ambil masing-masing larutan tersebut 

· Bilas elektroda dengan aquadest kedalam penampung

· Masukkan elektroda kedalam larutan secara bergantian 

· Baca angka yang ditampilkan pada layar Konduktometer tersebut

· Angkat elektroda

· Kemudian bilasi kembali elektroda dengan aquadest

· Keringkan dengan tissue 

· Lalu catat hasilnya 

· Lakukan kembali pada larutan selanjutnya 

4) Buatlah grafik DHLnya 

5) Kemudian simpulkan hasil dari grafik tersebut 

d.  Hasil Pengamatan 

Pengukuran Daya Hantar Listrik  

Sampel yang di uji  DHL 

 Aquadest  0,20 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 5/29

 Air kolam  0,16 

 Air kran  0,15 

 Air minum  0,00 

Larutan Gula 0,5 %  0,21 

Larutan NaCl 0,5 %  10,71 

Larutan ZnSO4 0,5 %  3,26 

Larutan CaCl2 0,5 %  5,68 

 Alkohol  0,00 

Grafik  

 VII.  Reaksi Ion 

1) NaCl Na+ + Cl- 

2) CaCl2 Ca2+

+ 2Cl- 

3) ZnSO4 Zn4+ + SO- 

 VIII.  Kesimpulan 

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa, Daya hantar listrik larutan

elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat

menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini

dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantarlemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah. Dan larutan yang

tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non-elektrolit. Sehingga

semakin banyak jumlah dan jenis elektrolinya akan semakin besar Daya hantar

listriknya. 

IX.  Pembahasan 

1) Kenapa Alkohol DHLnya 0,00? 

Jawab : 

Karena alkohol merupakan larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidak 

menghantrkan arus listrik. Larutan ini terbentuk dari senyawa-senyawa yang tidak 

terionisasi ketika larut di dalam larutan. Zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai

menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul. 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 6/29

 

2) Kenapa Aquadest lebih besar dari air kolam? 

Jawab : 

Karena aquadest bukan merupakan air murni, tetapi air dari hasil destilasi atau

penyulingan. Sehingga konsentrasi di dalam larutannya lebih besar dibanding dengan

air kolam. Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar

larutan tersebut disebabkan oleh zat terlarutnya. 

3) Kenapa Aquadest dengan gula berbeda? Harusnya sama! 

Larutan gula lebih besar daya hantar listriknya, karena larutan gula memiliki

konsentrasi yang lebih besar di dalamnya. Yaitu lebih banyak zat terlarutnya

dibandingkan dengan aquadest. Sehingga daya hantar listrik aquadest lebih kecil dan

tidak sama dengan larutan gula. 

DAYA HANTAR LISTRIKLAPORAN RESMI 

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II 

I.  JUDUL 

DAYA HANTAR LISTRIK  

II.  TUJUAN 

1.  Mempelajari pengaruh konsentrasi terhadap konduktivitas. 

2.  Mempelajari pengaruh interaksi listrik antar ion. 

III.  DASAR TEORI 

Apabila di dalam larutan elektrolit diberikan 2 batang elektroda inert dan diberikan

tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak kea rah elektroda positif (anoda)

dan sebaliknya kation-kation akan bergerak ke arah elektroda negative (katoda). Proses ini

merupakan fenomena transport seperti halnya yang terjadi pada transport molekul gas. Perbedaan

yang nyata dari fenomena transport yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh

medan listrik dan molekul pelarut. 

Gerakan rata-rata ion dapat dipelajari secara sederhana. Namun pengaruh dari pelarut

dan interaksi listrik antar ion merupakan fenomena kompleks yang masih perlu dipelajari lebih

lanjut. Hingga sekarang fenomena ini masih merupakan topic riset yang menarik. 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 7/29

Konduktansi dan Konduktivitas 

DHL atau konduktansi adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan

listrik. Konduktansi merupakan kebalikan dari hambatan listrik atau tahanan (R), dimana makin

rendah tahanan larutan, maka makin besar konduktansinya. Tahanan sampel bertambah dengan

 pertambahan panjang (L) dan berkurang dengan penambahan luas penampang lintang (A) dapat

dituliskan :

Dimana konstanta perbandingan disebut hambatan jenis (resitivitas). Satuan hambatan

(tahanan) dinyatakan dalam ohm (Ω). Kebalikan dari resitivitas adalah konduktivitas (k)

sehingga dapat dituliskan : atau

Satuan daya hantar listrik dikenal dengan mho atau ohm-1

 (Ω-1). Tetapi secara resmi, satuan daya

hantar listrik yang digunakan adalah Siemens, dengan symbol s, dimana 1s = 1 Ω-1, sehingga

satuan konduktivitas (k) adalah sm-1

(atau scm-1

). 

Menghitung konduktivitas secara langsung dari tahanan suatu sample dan dimensi sel L

dan A adalah tidak dapat diandalkan karena distribusi arus sangat rumit. Dalam kenyataannya,

sel dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan yang telah diketahui

konduktivitasnya (K*). 

Dimana larutan yang biasa digunakan adalah larutan kalium klorida dalam air. Adapun konstanta

sel (C) ditentukan dari

Dengan R* merupakan tahanan standard an dimensi C adalah (panjang)-1

. Bila sampel

mempunyai tahanan R dalam sel yang sama, maka konduktivitasnya adalah

Konduktivitas Molar (Λm) 

Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit. Konsentrasi

elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas suatu larutan. Oleh karena itu, ukuran

konduktivitas sendiri tidak dapat digunakan untuk ukuran suatu larutan. Untuk itu digunakan

ukuran yang lebih spesifik, yaitu konduktivitas molar suatu larutan apabila konsentrasi suatu

larutan sebesar 1 molar. Secara matematis dinyatakan : Λm

Dimana C adalah konsentrasi molar elektrolit yang ditambahkan. Konduktivitas molar biasanya

dinyatakan dalan scm2.mol-1 . 

Kadang-kadang juga digunakan konduktivitas ekuivalen, yaitu dengan mempertimbangkan

muatan yang dibawa oleh suatu ion dalam larutan, sehingga konduktivitas ekuivalen adalah

konduktivitas molar per muatan. Menurut teori tersebut semestinya besarnya konduktivitas molar 

tidak dipengaruhi oleh konsentrasi larutan namun kenyataannya konduktivitas molar tidak 

 berbanding lurus dengan konsentrasi. Tentu saja keadaan (kondisi gaya yang diterima masing-

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 8/29

masing ion) dalam konsentrasi 1 molar berbeda dengan konsentrasi yang lebih kecil maupun

yang lebih besar lagi. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan konduktivitas molar. 

Pengukuran ketergantungan konduktivitas molar pada konsentrasi, menunjukkan adanya

2 golongan elektrolit. Sifat umum elektrolit kuat adalah bila konduktivitas molarnya hanya

sedikit berkurang dengan bertambahnya konsentrasi. Sedangkan sifat umum elektrolit lemah

adalah bila konduktivitas molarnya normal pada konsentrasi mendekati nol, tetapi turun dengan

tajam hingga nilai rendah saat konsentrasi bertambah. Namun penggolongan ini bergantung juga

 pada zat terlarut maupun pelarut yang digunakan, dimana sebagai contohnya adalah lithium

klorida yang merupakan elektrolit kuat dalam air tetapi di dalam propanon merupakan elektrolit

lemah. 

IV.  DATA PENGAMATAN 

 No.  Larutan Daya Hantar Listrik  

0,1 M  0,05 M  0,025 M  0,0125 M 

1.  KCl 0,1 M  196,7  199,7  192,5  182,6 

2.   NaCl 0,1 M  177,2  173,8  157,9  155,9 3.  CH3COOH 0,1 M  175,1  155,5  145,6  125,3 

4.   NaOH 0,1 M  170,3  160,4  129,4  126,5 

5.  CaCL2 0,1 M  172,9  159,4  158,0  144 

6.  KOH 0,1 M  170,0  146,2  143,3  110,2 

7.  HCL 0,1 M  178,0  141,5  124,4  107,0 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAMENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA LARUTAN 

I. Tujuan Praktikum 

- Siswa dapat mengamati gejala - gejala hantaran litrik melalui larutan.

- Siswa dapat membedakan larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.

- Siswa dapat membedakan larutan yang termasuk elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

II. Dasar Teori 

1.  Ikatan 

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik

menarik antara dua atom  atau molekul  yang menyebabkan suatu senyawa diatomik  atau poliatomik 

menjadi stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik menarik ini sangatlah rumit dan dijelaskan oleh

elektrodinamika kuantum. Dalam prakteknya, para kimiawan biasanya bergantung pada teori kuantum 

atau penjelasan kualitatif yang kurang kaku (namun lebih mudah untuk dijelaskan) dalam menjelaskan

ikatan kimia. Secara umum, ikatan kimia yang kuat diasosiasikan dengan transfer elektron antara dua

atom yang berpartisipasi. Ikatan kimia menjaga molekul-molekul,  kristal, dan gas-gas diatomik untuk

tetap bersama. Selain itu ikatan kimia juga menentukan struktur  suatu zat.

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 9/29

Kekuatan ikatan-ikatan kimia sangatlah bervariasi. Pada umumnya, ikatan kovalen dan ikatan ion 

dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai

ikatan "lemah". Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa ikatan "lemah" yang paling kuat dapat lebih

kuat daripada ikatan "kuat" yang paling lemah.

Ikatan ion 

Ikatan ion atau ikatan elektrokovalen adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion

logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik.

Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan.

Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor  (Cl) bergabung, atom-atom

natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron

untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik untuk membentuk natrium klorida.

1.1.1 Pembentukan Ikatan Ion 

Telah diketahui sebelumnya bahwa ikatan antara natrium dan klorin dalam narium klorida terjadi

karena adanya serah terima elektron. Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah

melepas elektron dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas

atau daya penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom

klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin menjadi ion

negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara atom sehingga

terbentuk natrium klorida.

Ikatan ion hanya dapat tebentuk apabila unsur-unsur yang bereaksi mempunyai perbedaan

daya tarik electron (keeelektronegatifan) cukup besar. Perbedaan keelektronegati-fan

yang besar ini memungkinkan terjadinya serah-terima elektron.

Senyawa biner logam alkali dengan golongan halogen semuanya bersifat ionik. Senyawa logam

alkali tanah juga bersifat ionik, kecuali untuk beberapa senyawa yang terbentuk dari berilium.

1.1.2 Susunan Senyawa Ion 

 Aturan oktet menjelaskan bahwa dalam pembentukan natrium klorida, natrium akan melepas

satu elektron sedangkan klorin akan menangkap satu elektron. Sehingga terlihat bahwa satu atom

klorin membutuhkan satu atom natrium. Dalam struktur senyawa ion

natrium klorida, ion positif natrium (Na+) tidak hanya berikatan dengan satu ion negatif klorin (Cl

-)

tetapi satu ion Na+

dikelilingi oleh 6 ion Cl-

demikian juga sebaliknya. Struktur tiga dimensi natrium

klorida dapat digunakan untuk menjelaskan susunan senyawa ion.

Ikatan Kovalen 

Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia  yang dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang

saling terbagi (kongsi elektron) di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan

tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal sebagai ikatan

kovalen.

Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang

membentuk ikatan kimia. Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi

akan terjadi pemakaian electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya

ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam.

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 10/29

Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling

menyumbangkan elektron  sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik

bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.

Pengukuran dilaboratorium menunjukkan bahwa pada umumnya ikatan yang nyata tidak

sepenuhnya kovalen tetapi memiliki campuran sifat ionic dan kovalen. Ikatan yang dicirikan oleh

perpindahan muatan secara parsial disebut kovalen polar. Pada umumnya semakin besar perbedaan

kelektronegarifan maka semakin polar senyawanya.

1.2.1 Ikatan Kovalen Polar  

Jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan electron ikatan 

akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua

atomnya. Elektron persekutuan akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi

pemisahan kutub positif dan negatif. 

Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga

pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif 

menjadi elektronegatif. Gambar senyawa HCl dapat diklik disini

Pada umumnya jika ikatan kovalennya polar dan bentuk molekul asimetris maka senyawanya

polar. Contoh: HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH

1.2.2 Ikatan Kovalen Non Polar  

Ikatan kovalen non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a.  bentuk molekul yang terjadi simetris

b.  beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol

c.  tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.

contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah CH 4. CO2, BeCl3, BeCl4,

C2H6 

Pada umumnya bila suatu unsure non logam bersenyawa dengan unsure logam lain, masing-

masing atom akan menyumbangkan electron untuk digunakan bersama membentuk ikatan kovalen.

Pada dasarnya untuk menggambarkan ikatan kovalen polar maupun non polar yaitu dengan

menggunakan struktur lewis. Struktur lewis adalah lambing atom yang dikelilingi sejumlah electron

valensi yang akan disumbangkan dari setiap atom yang akan berikatan, electron yang akan

disumbangkan adalah electron yang belum berpasangan.

2. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 

Larutan Elektrolit 

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya  larutan 

menjadi konduktor  elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air,

asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. 

Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi

atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 11/29

senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan

elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur.

NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.

sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.

2.1.1Larutan Elektrolit Kuat 

Lrutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini

disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna menjadi ion-ion ehingga dalam larutan tersebut

banyak mengandung ion-ion. Sebagai contoh larutan NaCl. Jika padatan NaCl dilarutkan dalam air maka

NaCl akan terurai sempurna menjadi ion Na+

dan Cl-. Perhatikan reaksi berikut.

2.1.2 Larutan Elektrolit Lemah 

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak

menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua

terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang

dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan

panah dua arah (bolak-balik).

Larutan Non Elektrolit 

larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak

menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam

larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.

No Persamaan dan Perbedaan 

Elektrolit Kuat  Elektrolit Lemah 

1

2

3

4

Terionisasi sempurna

Menghantarkan arus listrik

Lampu menyala terang

Terdapat gelembung gas

Terionisasi sebagian

Menghantarkan arus listrik

Lampu menyala redup Terdapat

gelembung gas

3. Ionisasi 

Ionisasi adalah proses fisika  dari pengubahan atom atau molekul menjadi sebuah ion dengan

menambahkan atau menyingkirkan partikel bermuatan seperti elektron. Proses ionisasi berlangsung

secara berbeda bergantung pada produk yang akan dihasilkannya, ion yang bermuatan positif atau ion

yang bermuatan negatif.

Ion yang bermuatan positif dihasilkan ketika sebuah elektron yang terikat pada atom (atau molekul)

menyerap cukup energi  untuk lepas dari potensi listrik yang mengikatnya. Energi ini menyebabkan

elektron terlepas dari ikatan atom dan menjadi elektron bebas. Energi yang dibutuhkan untuk proses ini

disebut energi ionisasi atau potensial ionisasi.

Ion bermuatan negatif dihasilkan ketika elektron bebas bertumbukan dengan atom. Kemudian,

elektron ini terperangkap dalam lapisan  potensial listrik atom tertentu dan melepas kelebihan energi

akibat proses tumbukan.

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 12/29

Secara umum, ionisasi dapat dibagi menjadi dua tipe: ionisasi sekuensial dan ionisasi non-

sekuensial. Ionisasi sekuensial pada dasarnya mendeskripsikan bahwa bilangan muatan ion hanya

didapatkan dari bilangan muatan terdekatnya saja sebanyak satu bilangan. Seperti contoh, ion

bermuatan +2 hanya bisa didapatkan dari ion bermuatan +1 atau +3 saja.

3.1 Energi Ionisasi 

Seperti telah dibahas, energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron

dari kulit paling luar suatu atom. Kemudian, ternyata ada tingkatan-tingkatan dalam energi ionisasi.

Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar (elektron

yang paling mudah dilepaskan) dari atom dalam wujud gas untuk menghasilkan ion gas yang bermuatan

1+.

Energi ionisasi dinyatakan dalam kJ/mol (kilojoule per mol). Nilainya bervariasi dari 381 kJ/mol

(yang sangat rendah) hingga 2370 kJ/mol (yang sangat tinggi). Semua unsur mempunyai energi ionisasi

pertama. Helium (E.I pertama = 2370 kJ/mol) secara alami  tidak dapat membentuk ion positif karena

energi ionisasinya sangat besar.

Energi ionisasi kedua adalah energi yang dibutuhkan untuk melepas satu lagi elektron terluar dari

atom dalam wujud gas setelah elektron pertama berhasil dilepaskan untuk membentuk ion gas yang

bermuatan 2+. Energi ionisasi kedua suatu unsur   biasanya selalu lebih besar daripada ionisasi

pertamanya.

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Energi Ionisasi 

Energi ionisasi menunjukkan seberapa besar energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron

dari tarikan inti. Energi ionisasi yang tinggi menunjukkan tarikan inti terhadap elektron sangat kuat.

Sehingga semakin kuat tarikan inti, energi ionisasinya akan semakin tinggi. Besarnya tarikan inti

dipengaruhi oleh:

3.2.1  Muatan inti, semakin banyak proton dalam inti maka muatan intinya akan semakin positif sehingga

tarikan inti terhadap elektron semakin kuat.

3.2.2  Jarak elektron dari inti. Tarikan inti terhadap elektron berbanding terbalik dengan jaraknya. Elektron yang

lebih dekat dengan inti akan ditarik lebih kuat dibandingkan dengan elektron yang berada pada lapisan

terluar atom.

III. Alat dan Bahan 

1.  Alat 

  Power suply  Kabel

  Gelas kimia

  Kit uji elektrolit

2. Bahan 

  Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya

  Larutan asam cuka (CH3COOH) secukupnya

  Larutan asam klorida (HCl) secukupnya

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 13/29

  Larutan natrium hidroksida (NaOH) secukupnya

  Larutan gula (C12H22O11) secukupnya

   Air sumur / karena (H2O) secukupnya

  Larutan Amonia / NH3 secukupnya

  Larutan asam sulfat (H2SO4) secukupnya

   Alkohol secukupnya

IV. Prosedur Percobaan 

1. Bersihkan semua peralatan yang akan digunkan dan keringkan

2. Masukkan larutan garam dapur NaCl secukupny ke dalam gelas kimia yang kering dan bersih.

3. Ujilah daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara

mencelupkan elektroda kedalam larutan.

4. Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala catat dalam tabel pengamatan.

5. Bersihkan dulu elektroda dengan air dan keringkan.

6. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia.

V. Tabel Pengamatan 

No Larutan 

Nyala Lampu 

(Terang, redup, tdak

menyala) 

Gelembung Udara 

(Ada/tidak,

banyak/sedikit) 

1  Larutan garam dapur (NaCl) Terang  Ada dan Banyak 

2  Larutan asam cuka (CH3COOH) Tidak Menyala  Ada dan Sedikit 

3  Larutan asam klorida (HCl) Terang  Ada dan Banyak 

4  Larutan natrium hidroksida (NaOH) Terang  Ada dan Banyak 

5  Larutan gula (C12H22O11) Tidak Menyala  Tidak Ada 

6   Air sumur / karena (H2O) Tidak Menyala  Ada dan Sedikit 

7  Larutan Amonia / NH3 Tidak Menyala  Ada dan Sedikit 

8  Larutan asam sulfat (H2SO4) Terang  Ada dan Banyak 

9   Alkohol Tidak Menyala  Tidak Ada 

VI. Analisa 

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan untuk menguji daya hantar listrik pada larutan. Kami

mendapatkan data yang dapat kita lihat di Tabel Pengamatan. Berikut merupakan penjelasan dari data

tersebut :

1.  Larutan garam dapur (NaCl)

Larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat terurai menjadi ion Na+ 

dan Cl-

(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu

cukup terang. Sehingga larutan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.

2.  Larutan asam cuka (CH3COOH)

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 14/29

Larutan CH3COOH dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul CH3COOH dapat terurai

menjadi ion H+

dan CH3COO-(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu

tidak menyala. Sehingga larutan NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.

3.  Larutan asam klorida (HCl)

Larutan HCl dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaCl dapat terurai menjadi ion H+ 

dan Cl-

(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu

cukup terang. Sehingga larutan HCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.

4.  Larutan natrium hidroksida (NaOH)

Larutan NaOH dapat menghantarkan arus listrik karena semua molekul NaOH dapat terurai menjadi ion

Na+

dan OH-(terionisasi secara sempurna). Akibatnya gelombang udara sangat banyak dan nyala lampu

cukup terang. Sehingga larutan NaOH dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat.

5.  Larutan gula (C12H22O11)

6.   Air sumur (H2O)

Larutan H2O dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul H2O dapat terurai menjadi ion

H2+2

dan O2-

(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu tidak menyala.

Sehingga larutan H2O dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.

7.  Larutan amonia (NH3)

Larutan NH3 dapat menghantarkan arus listrik karena sebagian molekul NH3 dapat terurai menjadi ion

H2+2

dan O2-

(terionisasi tidak sempurna). Akibatnya gelombang udara sedikit dan lampu tidak menyala.

Sehingga larutan NH3 dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah.

VII. Kesimpulan 

Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, maka kami menyimpulkan sebagai berikut. 

1.  Larutan yang dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit adalah larutan yang apabila kita aliri

dengan arus listrik maka larutan tersebut dapat menyalakan bohlam dan/atau terjadi gelembung

udara pada larutan. 

2.  Larutan yang digolongkan sebagai larutan non elektrolit apabila larutan yang dialiri listrik tidak 

menyebabkan lampu menyala dan tdak memilki gelembung udara.

3.  Larutan elektrolit dibedakan lagi menjadi 2 berdasarkan terang atau redup nyala lampunya dan

 berdasarkan banyak atau sedikitnya gelembung udaranya. Larutan yang memiliki nyala lampu

terang dan bergelembung uadara banyak dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat

sedangkan yang memiliki nyala redup atau tidak menyala dan bergelembung udara sedikit saat

dialiri listrik digolongkan sebagai larutan elektrolit lemah. 

VIII. Pertanyaan 

1.Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?

Jawab : 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 15/29

Yang menandai terjadinya hantaran melalui larutan pada praktik ini adalah menyalanya lampu dan

adanya gelembung udara yang dihasilkan oleh larutan.

2. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit!

Jawab : 

No  Larutan Elektrolit  No  Larutan Non Elektrolit 

Larutan garam dapur (NaCl)

Larutan asam cuka (CH3COOH)

Larutan asam klorida (HCl)

Larutan natrium hidroksida (NaOH)

 Air sumur / karena (H2O)

Larutan Amonia / NH3

Larutan asam sulfat (H2SO4)

Larutan gula (C12H22O11)

 Alkohol

3. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam elektrolit kuat (lampu menyala) dan elektrolit lemah (lampu

tidak menyala)!

Jawab : 

No  Larutan Elektrolit Kuat  No  Larutan Elektrolit Lemah 

Larutan garam dapur (NaCl)

Larutan asam klorida (HCl)

Larutan natrium hidroksida (NaOH)

Larutan asam sulfat (H2SO4)

Larutan asam cuka (CH3COOH)

 Air sumur / karena (H2O)

Larutan Amonia / NH3

4. Di antara larutan elektrolit itu, larutan manakah yg zat terlarutnya tergolong :a. Senyawa ion

b. Senyawa kovalen

Jawab : 

No  Senyawa Ion  No  Senyawa Kovalen 

1 Larutan garam dapur (NaCl) 1 Larutan asam klorida (HCl)

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 16/29

2 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 2

3

4

5

Larutan asam sulfat (H2SO4)

Larutan asam cuka (CH3COOH)

 Air sumur / karena (H2O)

Larutan Amonia / NH3

5. Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?

Jawab : 

Karena telah terjadi reaksi ionisasi pada larutan elektrolit, yaitu pembentukan ion + dan ion  – dari suatu

zat elektrolit dalam air. Sehingga larutan elektrolit tersebut dapat menghantarkan arus listrik.

6. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :

a. NaCl

b. CH3COOH

c. HCi

d. NaOH

e. H2SO4

Jawab : 

No  Larutan  Reaksi Ionisasi 

1

2

3

4

5

Larutan garam dapur (NaCl)

Larutan asam cuka (CH3COOH)

Larutan asam klorida (HCl)

Larutan natrium hidroksida

(NaOH)

Larutan asam sulfat (H2SO4)

NaCl(aq) Na+

(aq) + Cl

-(aq) 

CH3COOH(aq) H+

(aq) + CH3COO

 –(aq) 

HCl(aq) H+

(aq) 

+ Cl –

(aq) 

NaOH(aq) Na+

(aq) + OH

 –(aq) 

H2SO4(aq)  H22+

(aq) + SO4

2-(aq) 

TUJUAN 

Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dalam air. 

B.  DASAR TEORI 

Ditinjau dari kemampuannya menghantarkan arus listrik, larutan digolongkan menjadi dua yaitu

larutan elektrolit dan nonelektrolit. 

Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik. 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 17/29

Larutan non elektrolit adlah zat yang dlam larutanya tidak terionisasi atau zat yang dalam

larutanya tidak mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik. 

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik Karena molekul-molekul zat terlarut teruari

menjadi ion-ion positif dan ion-ion negative. 

Dlam menghantarkan arus listrik kekuatan elektrolit berbeda-beda. Elektrolit dibedakn menjadi

elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Elektrolit kuat merupakan elektrolit yang dalam larutanya dapat menghasilkan ion. Contoh :H2SO4, HCI, NaOH, dll. 

Elektrolit lemah merupakan elektrolit yang dalam larutannya sedikit menghasilkan ion, sehingga

daya hantar listriknya kurang baik. 

Contoh: HCN, NH4OH, CH3COOH. 

C.  ALAT DAN BAHAN

  Gelas kimia 100 ml, 11 buah 

  Rangkaian alat penguji elektrolit 1 buah 

  Baterai besar 4 buah

  Ember, kain lap dan tissue 

  Batang karbon 2 buah 

  Percis

 

Air suling (aqua) 2 botol besar  

  Larutan gula

  Larutan cuka 

  Garam kasar  

  Air jeruk asam 

  Larutan alkohol 

  Larutan urea 

  Larutan aki

  Air laut 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 18/29

D.  CARA KERJA 

1.  Susunlah alat penguji elektrolit 

2.  Isilah gelas kimia sebagai berikut: 

-  Gelas kimia 1 dengan air suling 

-  Gelas kimia 2 dengan larutan gula 

-  Gelas kimia 3 dengan larutan cuka 

-  Gelas kimia 4 dengan larutan garam 

-  Gelas kimia 5 dengan larutan aki 

-  Gelas kimia 6 dengan larutan alcohol 

-  Gelas kimia 7 dengan larutan urea 

-  Gelas kimia 8 dengan air jeruk  

-  Gelas kimia 9 dengan air hujan 

-  Gelas kimia 10 dengan air laut 

3.  Ujilah masing-masing larutan pada cara kerja 2 dengan mencelupkan kedua elektroda dan

amatilah dengan baik! Apa yang terjadi pada lampu dan kedua elektroda?. 

4.  Bersihkan elektroda dengan menyemprotkan air dan keringkan dengan kertas tissue setiapmengganti larutan. 

E.  HASIL PENGAMATAN 

 NO  BAHAN LAMPU MENYALA/

TIDAK  

GELEMBUNG GAS ADA /

TIDAK ADA 

1.  Air suling  Tidak   Tidak  

2.  Larutan gula  Tidak   Tidak  

3.  Larutan asam cuka  Redup  Ada 

4.  Larutan garam  Ada  Ada 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 19/29

5. Larutan urea  Tidak   Tidak  

6.  Larutan aki  Ada  Ada 

7.  Larutan alkohol  Tidak   Tidak  

8.  Air jeruk   Redup  Ada 

9.  Air hujan  Redup  Ada 

10.  Air laut  Ada  Ada 

F.  PERTANYAAN 

1.  Isilah rumus kimia zat dan tandailah dengan tanda (√) sesuai dengan hasil pengamatan!. 

 NO   NAMA ZAT  RUMUS ZAT  ELEKTROLIT   NON ELEKTROLIT 

1.  Air suling  H2O  √ 

2.  Larutan gula  C6H12O6  √ 

3.  Larutan asam cuka  CH3COOH  √ (lemah) 

4.  Larutan garam   NaCI  √ (kuat) 

5.  Larutan urea  CO(NH2)2  √

6.  Larutan aki  H2SO4  √ (kuat) 

7.  Larutan alkohol  C2H5OH  √ 

8.  Air jeruk   C5H7COOHC5H  √ (lemah) 

9.  Air hujan  H2O  √ (lemah) 

10.  Air laut  H2O  √ (kuat) 

2.  Zat manakah yang merupakan elektrolit kuat dan manakah yang merupakan elektrolit lemah?

Sebutkan! 

1)  Elektrolit kuat 

-  Larutan aki (H2SO4) 

-  Larutan garam (NaCI) 

-  Air laut (H2O) 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 20/29

 

2)  Elektrolit lemah 

-  Larutan cuka (CH3COOH) 

-  Air jeruk (C5H7COOHC5H) 

-  Air hujan (H2O) 

3.  Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? 

Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekul zat terlarut terurai

menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif. 

4.  Diantara larutan elektrolit diatas manakah yang zat terlarutnya berasal dari senyawa ion dan

senyawa kovalen? 

1.  Senyawa ion

-  Larutan asam cuka (CH3COOH) 

-  Larutan garam (NaCI) 

-  Larutan aki (H2SO4) 

-  Air jeruk (C5H7COOHC5H) 

-  Air laut 

2.  Senyawa kovalen

-  Air suling (H2O) 

-  Air hujan (H2O) 

-  Larutan gula (C6H12O6) 

-  Larutan urea CO(NH2)2 

-  larutan alkohol (C2H5OH) 

5.  tuliskan reaksi ionisasi dari zat-zat berikut: 

a.  HaCI Na+ + CI- 

 b.  NH4OH NH4+ + OH- 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 21/29

c.  H3COOH CH3COO- + H+ 

d.  HCI H+ + CI- 

e.  NaOH Na+ + OH- 

f.  H2SO4 2H+ + SO42- 

K E S I M P U L A NKesimpulan yang dapat kami ambil dari laporan tesebut ialah : 

Ditinjau dari kemampuannya menghantarkan arus listrik, larutan digolongkan menjadi dua yaitu

larutan elektrolit dan nonelektrolit. 

Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik. 

Larutan non elektrolit adlah zat yang dlam larutanya tidak terionisasi atau zat yang dalam

larutanya tidak mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik. 

Dlam menghantarkan arus listrik kekuatan elektrolit berbeda-beda. Elektrolit dibedakn menjadi

elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Elektrolit kuat merupakan elektrolit yang dalam larutanya dapat menghasilkan ion. Contoh :

H2SO4, HCI, NaOH, dll. 

Elektrolit lemah merupakan elektrolit yang dalam larutannya sedikit menghasilkan ion, sehingga

daya hantar listriknya kurang baik. 

Contoh: HCN, NH4OH, CH3COOH. 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Uji Daya Hantar Listrik Larutan

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 22/29

Tanggal : 28 Januari 2010

Tujuan : Menguji daya hantar listrik beberapa larutan serta

Mengamati gejala berlangsungnya hantaran arus

Listrik

Teori Dasar :

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalambentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:

1.batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)

2.seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)

3.pasta sebagai elektrolit (penghantar)

Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai

ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu

baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai

sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut denganbaterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah energi kimia

menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi

kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat

diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari

isolator dan konduktor. 

Isolator disini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, 

sedangkan konduktornya terbuat dari serabut tembaga ataupun tembaga pejal.

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang

dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan

hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun

ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.

Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam

satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt

dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200

Watt.

Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau media non-

logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum). Ungkapan kata ini

diciptakan oleh ilmuwan Michael Faraday dari bahasa Yunani elektron (berarti amber, dan

hodos sebuah cara).

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 23/29

Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang juga

diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari

sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana

elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah

anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut.

Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia

dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.

Jenis elektroda

· Elektroda untuk kegunaan medis, seperti EEG, EKG, ECT, defibrilator 

· Elektroda untuk teknik elektrofisiologi dalam riset biokedokteran

· Elektroda untuk eksekusi oleh kursi listrik

· Elektroda untuk proses lapis listrik atau penyepuhan

· Elektroda untuk pengelasan busur listrik

· Elektroda untuk proteksi katodik

· Elektroda inert untuk hidrolisis (misalnya yang terbuat dari platinum) 

Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "lampu" dapat juga berarti bola

lampu. Lihat pencahayaan untuk pembahasan lebih lanjut.

arutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasama. Jika Anda melarutkan 2

sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan

gula.

Jenis dan konsentrasi (kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap daya hantar 

listriknya. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat ionisasi yaitu jumlah ion

bebas yang dihasilkan oleh suatu larutan. Makin besar harga , makin kuat elektrolit tersebut.

Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini

merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses

ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1 (terurai senyawa), pada

persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.

Dari kesimpulan yang diperoleh, bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik

disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air.

 Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal

sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empirisC2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.

 Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak ber warna, dan

memiliki titik beku 16.7°C. 

 Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. 

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi

sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan

baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena

tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam

industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 24/29

asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan

asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur 

ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati. 

 Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan

merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas

dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena

merupakan cairan yang sangat korosif. 

 Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awalsejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.

Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya

mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber, 

Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.

Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai

tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC

dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih

rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap

tahunnya.

Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah sejenis basa logam

kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air.

Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia

digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam

proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium

hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,

butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap

karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika

dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam keduacairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-

polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan

kertas.

Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih,

seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah

Natrium klorida (NaCl).

Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan

berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu garam juga digunakan untuk

mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur  juga sering ditambahi Iodium. 

 Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan

merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas

dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena

merupakan cairan yang sangat korosif. 

 Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal

sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800.

Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 25/29

mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa termasuk Glauber, 

Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.

Sejak Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai

tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC

dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih

rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap

tahunnya.

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditiperdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.

Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. 

Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis

asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari

nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya,

seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga

menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk

menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui

distilasi (penyulingan).

Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda, lalu Indonesia, pernah menjadi produsen gula

nomor satu sedunia namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada

tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak

dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, 

negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur. 

Lain halnya dengan bit, gula bit diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih sejuk, Eropa Barat

Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat, musim penumbuhan

bit berakhir pada pemanenannya di bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut

sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari

ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di proses

lebih lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses.

Pengekspor gula terbesar adalah Uni Eropa. Peraturan pertanian di EU menetapkan kuota

maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan permintaan, penawaran, dan harga.

Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari industry levies, sisanya adalah gula "kuota c"

yang dijual pada harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-subsidi tersebut dan pajak impor yang

tinggi membuat negara lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing

dengannya di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung

pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen beralih ke sirup

 jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu (pembuat permen)

Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan

nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide

yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah

carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa

organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya

meruntuhkan konsep vitalisme. 

 Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang

untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang

digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 26/29

lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang

dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang

lebih luas lagi.

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun

yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada

atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

 Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal

sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empirisC2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.

 Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan

memiliki titik beku 16.7°C.

 Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format.

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi

sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan

baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena

tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam

industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam

asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akanasam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur 

ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati

Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya

larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit

bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk

asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi

tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, 

basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.

Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion

NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit

dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk

solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit.

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat

terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-

ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah :

· Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.

· Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH,

Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

· Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3

dan lain-lain.

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu

menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih

dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah: 

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 27/29

· Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.

· Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.

· Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.

Larutan non-Elektrolit

Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-

ion (tidak meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 28/29

Larutan urea

Larutan sukrosa

Larutan glukosa

Larutan alkohol dan lain-lain

 Alat & bahan : Alat uji elektrolis yang telah di buat

§ Larutan CH3COOH 1M

§ Larutan NH4OH 1M

§ Larutan NaOH 1M

§ Larutan HCl 1M

§ Larutan NaCl 1M

§ Larutan Gula 10%

§ Larutan Urea 10%

§ Larutan Alkohol 10%

Langkah Kerja :

o Masukan setiap larutan kedalam gelas, jiak memungkinkan sebaiknya percobaan untuk

beberapa larutan dilakukan bersamaan sehungga dapat di amati dan di bandingkan gejala

hantaran yang terjadi

o Amati perubahan yang terjadi, catatlah dalam table berikut sebagai data pengamatan

No Bahan Uji Bola lampu * Gelembung gas** Keterangan

1 Larutan CH3COOH 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Lemah

2 Larutan NH4OH 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Lemah

3 Larutan NaOH 1M Tidak Ada Larutan Elektrolit Kuat

4 Larutan HCl 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Kuat

5 Larutan NaCl 1M Nyala Ada Larutan Elektrolit Kuat

6 Larutan Gula 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit

7 Larutan Urea 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit

8 Larutan Alkohol 10% Tidak Tidak Larutan Nonelektrolit

7/16/2019 DHL larutan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/dhl-larutandocx 29/29

Reaksi Ionisasi :

NaCl  –› Na+ + Cl- Terionisasi sempurna

HCl  –› H+ + Cl+ Terionisasi sempurna

CH3COOH  –› CH3COO- + H+ Tidak sempurna

C12H22O11 + air  –› C12H22O11 Tidak terionisasi

NH4OH  –› NH4 + OH- Tidak terionisasi

Pertanyaan :

1. Berdasarkan pengamatan anda, sebutkan gejala berlangsungnya hantyaran arus listrik

2. kelompokan bahan uji tersebut kedalam larutan yang dapat menghantarkan arus listrik

(larutan elektrolit) dan larutan yang tidak menghantarkan arus listrik (larutan Nonelektrolit).

Jawaban :

adanya gelembung udara, lampu menyala pada beberapa bahan uji, gelembung nya banyak,

Larutan Elektrolit Kuat

Larutan NaOH 1M

Larutan HCl 1M

Larutan NaCl 1M

Larutan Elektrolit Lemah

Larutan CH3COOH 1M

Larutan NH4OH 1M

Larutan Nonelektrolit

Larutan Gula 10%

Larutan Urea 10%

Larutan Alkohol 10 %

Kesimpulan :

kesimpulan yang diperoleh, bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik

disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion penyusunnya (proses ionisasi) dalam pelarut air.

Sedangkan Larutan Nonelektrolit Tidak dapat menghantarkan arul listrik disebabkan tidak bisa

melakukan penguraian ion-ionnya.