42
i DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTUL 2018

DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN … · 2019. 5. 6. · keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan Program / kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • i

    DINAS KOPERASI UKM DAN

    PERINDUSTRIAN

    KABUPATEN BANTUL 2018

  • ii

    Kata Pengantar

    Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

    Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

    digunakan sebagai pedoman bagi Instansi pemerintah dalam menyusun Perjanjian Kinerja dan

    Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.

    Laporan Kinerja dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi

    pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,

    penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang,

    Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul tahun 2018 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap berbagai program

    kerja pada tahun 2018, sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

    keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan Program / kegiatan dalam mencapai tujuan dan

    sasaran yang telah ditetapkan.

    Mengingat keterbatasan dalam penyusunan Laporan Kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, sehingga mungkin masih terdapat kesalahan

    dalam penyusunan maupun perhitungan, untuk itu kami mohon kritik dan saran untuk perbaikan.

    Demikian yang dapat disampaikan. terimakasih kepada semua pihak yang telah

    memberikan kontribusi dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 ini. Mudah-mudahan

    dengan Laporan Kinerja ini menjadikan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul adalah instansi yang transparan dan berakuntabilitas dimasa

    yang akan datang. Semoga bermanfaat

    Bantul, Januari 2019

    Kepala Dinas

    Drs. Agus Sulistiyana, MM

    NIP. 196403211986021006

  • iii

    Ikhtisar Eksekutif

    Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk

    mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan

    kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi

    bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas

    kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Dinas Koperasi

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018 ini merupakan amanat

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

    Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

    Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

    2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas

    Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel

    merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul.

    Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2018 telah berpedoman kepada

    RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti

    hal tersebut, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul telah

    menetapkan Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Nomor 050/18/2017 Tanggal 3 Januari 2017.

    Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul.

  • iv

    Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk

    menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan

    pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 IKU, disimpulkan bahwa seluruh

    indikator berkriteria Sangat Tinggi dengan rata-rata capaian sebesar 97.01%.

    Ada 4 (empat) IKU pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih),

    meliputi :

    1. Peningkatan Kesehatan Koperasi (90.43%)

    2. Cakupan KUKM yang naik kelas (116.13 %)

    3. Cakupan Ketersediaan Industri (89.45 %)

    Sedangkan 1 (satu) indikator sisanya masuk dalam kriteria Tinggi (75,1% s/d 90%) , yaitu

    Cakupan Pertumbuhan Industri (90.59%).

    Berdasarkan penilaian tahun 2018 tidak ada indikator yang masuk dalam kriteria sedang

    (65.1% s/d 75%), kriteria rendah (50.1% s/d 65 %), maupun kriteria sangat rendah ( 0% s/d

    50%).

    Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian yang

    menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga

    penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di

    tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk

    peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

  • v

    Daftar Isi

    Halaman Judul .................................................................................................................... i

    Kata Pengantar .............................................................................................................. .......... ii

    Ikhtisar Eksekutif………………………………………………………………………… iii

    Daftar Isi ................................................................................................................................ v

    Daftar Tabel ……………………………………………………………………………….. vi

    Daftar Gambar …………………………………………………………………………….. vii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

    A Latar Belakang ......................................................................................... . 1

    B Pembentukan Perangkat Daerah .............................................................. 2

    C Susunan Organisasi ................................................................................... 2

    D Keragaman SDM ...................................................................................... 6

    E Isu Strategis .............................................................................................. 9

    BAB II PERENCANAAN KINERJA …………………............................................... 10

    A Rencana Strategis ................................................................................... 10

    1.Visi dan Misi .................................................................................... 11

    2.Tujuan dan Sasaran ............................................................................ 12

    3.Kebijakan, Strategi dan Program........................................................ 14

    B Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 .................................................... 16

    C Program untuk Pencapaian Sasaran....................................................... 19

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................................... 20

    A Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ...................................... 21

    B Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ….............................................. 22

    1. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Daya Saing Koperasi 22

    2. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Produksivitas

    Kelembagaan UMKM ....................................................................... 24

    3. Rencana & Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri ....................... 26

    4. Rencana & Realisasi Sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi.............................................................. 29

    C Akuntabilitas Anggaran .......................................................................... 31

    D Efisiensi Sumber Daya ........................................................................... 33

    BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………. 35

  • vi

    Daftar Tabel

    Tabel I.1 Keadaan Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan………………………………7

    Tabel I.2 Keadaan Pegawai Menurut Usia………………………………………………7

    Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ................................................. 13

    Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan ............................................................................... 14

    Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ............................................ 15

    Tabel II.4 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2018 ......................................... 19

    Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ..................................................................... 21

    Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ............................................. 21

    Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Sasaran ................................................................. 22

    Tabel III.4 Koperasi Berbadan Hukum ....................................................................... 24

    Tabel III.5 Rencana dan Realisasi Sasaran ................................................................. 25

    Tabel III.6 Pertumbuhan UMKM ................................................................................. 25

    Tabel III.7 Penyerapan Tenaga Kerja pada UMKM……………..………………………26

    Tabel III.8 Data Penerbitan IUMK.……………………………………………………...26

    Tabel III.9 Capaian Cakupan Industri Kreatif………….…………………………….….27

    Tabel III.10 Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul……………………………….....28

    Tabel III.11 Rencana & Realisasi Sasaran…….……………………..…….………………28

    Tabel III.12 Rencana & Realisasi Sasaran……………………………………....................29

    Tabel III.13 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2018....................... 32

    Tabel III.14 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018 ........................................... 33

    Tabel III.15 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2018………………… 34

  • vii

    Daftar Gambar

    Gambar I.1 Bagan Organisasi ....................................................................................... 5

    Gambar I.2 PNS Menurut Gender, Pangkat/Golongan, Pendidikan ................................. 7

    Gambar I.3 PNS Menurut Usia ..................................................................................... 8

  • 1

    Bab I Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang empatik, bersih maka

    diperlukan suatu sistem akuntabilitas kinerja yang tepat, jelas dan terpercaya agar

    penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara efektif, efisien,

    bersih, bertanggungjawab serta bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Oleh karena itu Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul sebagai perpanjangan dari

    Pemerintah Kabupaten Bantul diharuskan dapat membuat suatu Rencana Stategi (Strategic Plan)

    serta laporan pertanggungjawaban kinerja (Performance Accountability Report) yang dapat

    mencerminkan transparansi dan akuntabilitas organisasi. Hal ini dapat diwujudkan apabila Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian mempunyai Rencana Strategis lima tahunan

    dan Rencana Kinerja Tahunan dan selalu melakukan review terhadap sasaran, indikator kinerja

    yang menjadi tanggungjawab Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul ke depan.

    Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (Laporan Kinerja), adalah salah

    satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan manifestasi dari

    semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus

    terangkum dalam Laporan Kinerja sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah

    dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah

    berikutnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Laporan Kinerja)

    merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan

    Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian

    Kinerja, PeLaporan Kinerja dan Tata Cara Reviw Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di

    mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk

    pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul.

    Proses penyusunan Laporan Kinerja dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi

    setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen

    penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan

    antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan realisasi kinerja serta capaian

  • 2

    kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan analisa penyebab

    keberhasilan/kegagalan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

    Laporan Kinerja (Performance Report) tahun 2018, merupakan suatu uraian lebih lanjut

    secara periodik dari rencana strategi yang memberikan gambaran tentang program dan kegiatan

    yang dikerjakan oleh PERANGKAT KERJA dalam satu tahun anggaran. Rencana Strategi yang

    merupakan rencana umum lima tahunan yang diuraikan dalam suatu program pada rencana tahunan

    bertujuan agar kegiatan dapat lebih terfokus dan merupakan satu dokumen teknis operasional dan

    merupakan jabaran teknis dari Peraturan Bupati nomor 80 tahun 2017 tentang Perubahan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021 yang memuat visi, misi, tujuan,

    sasaran, strategis kebijakan rencana program 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan keputusan Kepala

    Dinas tentang Renstra Dinas Nomor 050/18 tanggal 3 Januari 2017.

    Dengan adanya rencana kinerja yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja organisasi

    dapat semakin baik dan lebih terfokus. Rencana kinerja ini antara lain berisikan ringkasan dari

    rencana stratejik dan uraian lebih lanjut dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana

    stratejik dan strategi pencapaiannya.

    B. Pembentukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul merupakan

    unsur pelaksana Pemerintah Daerah di urusan Koperasi dan UKM , Urusan Industri dan Energi

    Sumberdaya Mineral (ESDM) yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah

    dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan

    tugas pembantuan dibidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Energi

    Sumber Daya Mineral. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16

    Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di lingkungan Pemerintah

    Kabupaten Bantul dan Tupoksi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian.

  • 3

    A. Tugas Pokok dan Fungsi

    Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas,

    Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul mempunyai fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi

    sumber daya mineral

    b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi

    sumber daya mineral

    c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah perindustrian

    dan energi sumber daya mineral

    d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

    e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupat sesuai bidang tugas dan fungsi

    Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul harus

    lebih diutamakan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat secara optimal/prima dan

    masyarakat akan puas terhadap kinerja instansi pemerintah apabila tidak ada complain/rasa tidak

    puas terhadap pelayanan yang telah dilakukan dan masyarakat merasakan pentingnya keberadaan

    Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam pemerataan

    pendapatan dan peningkatan kesejahteraan. Dalam melaksanakan fungsi PERANGKAT KERJA

    sebagaimana tersebut di atas maka diperlukan kerja keras, disiplin, enovasi kreatif, konsisten,

    pengetahuan luas, berjiwa seni, komitmen terhadap tugas serta konsisten melayani, sesuai

    dengan sumpah dan janji PNS.

  • 4

    C. Susunan Organisasi

    Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha

    Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul.

    Struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul, terdiri dari:

    a. Kepala Dinas ;

    b. Sekretariat, terdiri atas:

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    2. Sub Bagian Program; dan

    3. Sub Bagian Keuangan dan Aset.

    c. Bidang Koperasi, terdiri atas:

    1. Seksi Kelembagaan;

    2. Seksi Pengawasan.

    d. Bidang Usaha Mikro terdiri atas:

    1. Seksi Pemberdayaan;

    2. Seksi Pengembangan.

    e. Bidang Sarana dan Infrastruktur Industri terdiri atas:

    1. Seksi Sarana Infrastruktur dan Industri;

    2. Seksi Standarisasi Industri dan ESDM.

    d. Bidang Produk Industri, terdiri atas:

    1. Seksi Pengembangan Produk Fungsional;

    2. Seksi Pengembangan Produk Pangan.

  • 5

    Gambar I.1

    STRUKTUR ORGANISASI

    DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTUL

    Ka Dinas

    Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris

    Subbag Program Subbag Keuangan

    & Aset

    Subbag Umum &

    Kepeg

    Bidang Koperasi Bidang Usaha

    Mikro

    Bidang Produk

    Industri Bidang Sarana Dan

    Infrastruktur Industri

    Seksi

    Kelembagaan

    Seksi

    Pengawasan Seksi

    Pengembangan

    Seksi

    Pemberdayaan Seksi

    Pengembangan

    Produk

    Fungsional

    Seksi

    Pengembangan

    Produk Pangan

    Seksi Sarana

    Infrastruktur

    dan Industri

    Seksi

    Standarisa

    si Industri

    dan ESDM

    UPT

  • 6

    Tugas Pokok Fungsi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016, Dinas KUKMP

    mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

    kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian

    dan energi sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas Dinas KUKMP menyelenggarakan

    fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan energi

    sumber daya mineral

    b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan

    energi sumber daya mineral

    c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah,

    perindustrian dan energi sumber daya mineral

    d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

    e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas dan fungsinya

    D. Keragaman Sumber Daya Manusia ( SDM )

    Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi yang telah dibebankan kepada Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, dibutuhkan SDM yang tangguh, profesional,

    berwawasan luas, dan andal, komitmen pada tugas, sehingga dapat memberikan kontribusi yang

    maksimal untuk pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Dinas Koperasi Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian yang didukung oleh 45 personil (Data sampai Desember 2018).

    a. Keadaan Pegawai

    Per 31 Desember 2018 jumlah PNS di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebanyak 45 orang dengan perimbangan sebanyak 17

    (37.77 %) wanita dan 28 (62.22 %) laki-laki. Bila dirunut dari jenjang pendidikan Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, pendidikan SD sebanyak

    1 orang (2.22 %) , SLTP sebanyak 2 orang (4.44 %) , SLTA merupakan jenjang pendidkan yang

    terbesar dengan jumlah karyawan sebanyak 18 orang (40%), Sarjana Muda sebanyak 1 orang

    (2.22 %) diikuti jenjang pendidikan S1 sebanyak 13 orang (28.88 %). Pendidikan S2 sebanyak

    10 orang (22.66 %) berada di urutan ke tiga diikuti jenjang sarjana muda dan SLTP dan SD.

  • 7

    Keragaman jenjang pendidikan, golongan, serta jumlah laki-laki dan perempuan dapat dilihat

    pada tabel dan grafik dibawah ini:

    Tabel I.1

    Keadaan Pegawai Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    Jml

    Peg

    Jenis Kelamin Pangkat/ Golongan Jenjang Pendidikan Ket

    Laki

    -laki

    wanita I II III IV SD SLTP SLTA D3 S1 S2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    45 17 28 3 12 21 9 1 2 18 1 13 10

    Gambar I.2

    Karakteristik Gender, Pangkat/Golongan dan Jenjang Pendidikan

    Dinas Koperasi UKM & Perindustrian Kab. Bantul

    Tahun 2018

    Sumber : Dinas KUKMP Kab. Bantul 2018

    1. Keadaan Menurut Usia Dinas KUKMP Tahun 2018

    Tabel I.2

    Keadaan Pegawai Menurut Usia

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    No Instansi Usia Jumlah Ket

    < 25-35 36-45 46-50 51-55 56-60

    1 DKUKMP 5 15 8 6 11 45

  • 8

    Gambar I.3

    Keadaan Menurut Usia Dinas Koperasi UKM dan Perindutrian Kabupaten Bantul

    Tahun 2018

    Sumber: Dinas KUKMP Kab. Bantul 2018

    Dengan dukungan SDM sebagaimana tersebut diatas, berdasarkan Analisa Beban Kerja

    maka Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, masih

    kekurangan pegawai sebanyak 53 orang, sehingga diharapkan total pegawai sebanyak 98 orang,

    dikarenakan mengampu tiga (3) Kementerian yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian

    Koperasi dan UKM dan Kementerian ESDM. Dilihat dari sarana dan prasarana penunjang cukup

    memadai, kedepan secara bertahap akan dilaksanakan perkantoran modern, supaya lebih optimal

    dalam menjalankan tugas pokok fungsinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

    secara prima, profesional, dan menjadi Aparatur Sipil Negara yang benar–benar melayani

    masyarakat secara luas.

    Pemerintahan yang baik akan terwujud apabila dimulai dari atasan sampai dengan

    bawahan menganut pola tata kelola pemerintahan yang baik. Pejabat struktural dituntut untuk

    memberikan contoh keteladanan pemerintahan yang transparan, akuntabel, kredibilitas yang

    dapat dipertanggungjawabkan, profesional dalam pekerjaan, yang kemudian menjadi pola dalam

    melaksanakan pekerjaan sehari-hari.

  • 9

    E. Isu Strategis

    Isu–isu strategis yang dihadapi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    antara lain tahun 2018:

    1. Daya Saing

    2. Peningkatan Skala Usaha

    Kedua isu strategis tersebut apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang

    lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk

    meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

  • 10

    Bab II Perencanaan Kinerja

    A. RENCANA STRATEGIS

    Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa

    penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

    masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta

    peningkatan daya saing daerah, dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan

    dan kekhasan suatu daerah dalam Sistim Negara Kesatuan Republik Indonesia. Daerah sebagai

    satu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai otonomi yang berwenang dan mengatur

    daerahnya sesuai aspirasi dan kepentingan masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan

    tatanan hukum nasional dan kepentingan umum. Walaupun diberikan keleluasaan mengatur

    daerahnya dan mengatur kehidupan warganya tatapi pemerintah Pusat dalam membentuk

    kebijakan harus memperhatikan kearifan lokal yang berkembang di daerah demikian juga

    sebaliknya. Hal tersebut jika dilaksanakan secara konsisten maka akan tercipta keseimbangan

    antara kepentingan nasional yang sinergis dengan tetap memperhatikan kondisi kekhasan, dan

    kearifan lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan. Sinergitas antar Pusat

    dan Daerah akan terlaksana dengan baik bila kewajiban kementerian/lembaga pemerintah non

    departemen untuk membuat Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dilaksanakan yang

    kemudian dijadikan pedoman bagi daerah dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang

    diserahkan ke Daerah dan menjadi pedoman kementerian/lembaga pemerintah non departemen

    untuk melakukan koordinator pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

    Pemerintahan Daerah.

    Untuk mewujudkan hal–hal sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan rencana

    pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan

    jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan

    tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Peraturan Daerah

    Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

    Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

    2016-2021, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

  • 11

    pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan

    disertai sasaran yang akan dicapai.

    Rencana Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul adalah dokumen perencanaan pembangunan yang selama rentang waktu 5 (lima) tahun

    kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa

    program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih

    spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat

    dilaksanakan yang mengacu pada Perda Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2017 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017–2021 yang memuat visi,

    misi, tujuan, sasaran, strategis kebijakan rencana program 5 (lima) tahun ke depan.

    1. VISI DAN MISI

    Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berkaitan

    dengan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh pemerintah. Visi harus berkaitan erat kemana

    pemerintah akan dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,

    antisipatif, inovatif, serta produktif. Berkaitan dengan hal tersebut maka visi Bupati Kabupaten

    Bantul adalah:

    ‘TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL YANG SEHAT, CERDAS

    DAN SEJAHTERA, BERDASARKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN, KEMANUSIAAN

    DAN KEBANGSAAN DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”

    Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai

    penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota

    organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran

    instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara. Misi Bupati sebagai berikut:

    MISI 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari

    KKN melalui percepatan reformasi birokrasi

    MISI 2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan

    berkepribadian luhur

  • 12

    MISI 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan

    perekonomisn rakyat dan pengentasan kemiskinan

    MISI 4 : Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan Sumber

    Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan

    risiko bencana

    MISI 5 : Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,

    progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.

    2. TUJUAN DAN SASARAN

    Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai

    visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan

    daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi

    pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut

    Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka tujuan Dinas KUKMP antara lain:

    1. Mewujudkan Daya Saing Koperasi dan UMKM dan Fasilitasi Pembiayaan

    2. Menumbuh kembangkan Perlindungan Kewirausahaan UMKM, Mewujudkan Kemitraan

    dan Meningkatkan Kelembagaan KUKM

    3. Peningkatan Kualitas SDM Produk Komoditas Unggulan daerah

    4. Mewujudkan Pembangunan Sarana Prasarana Infrastruktur Industri Yang Berwawasan

    Lingkungan dan meningkatkan Pemanfaatan Energi Untuk Industri

    Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,

    spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

    ke depan.

    Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu (tahunan) secara

    berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetepkan dalam Renstra dari Dinas Koperasi

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul antara lain:

    1. Meningkatkan daya saing koperasi

    2. Meningkatkan produktifitas kelembagaan KUKM

    3. Meningkatnya industri daerah

  • 13

    4. Meningkatnya penunjang sarana dan prasarana ekonomi kerakyatan dan tercukupinya

    kebutuhan energi untuk industri.

    Tabel.II.1

    Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindutrian Kabupaten

    Bantul Tahun 2018

    Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat. Cerdas dan sejahtera berdasarkan nilai-

    nilai keagamaan, kemanusiaan dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/ IKU

    1. Mewujudkan Daya Saing Koperasi dan

    UMKM dan Fasilitasi

    Pembiayaan

    Meningkatkan Daya

    Saing Koperasi

    Peningkatan Kesehatan

    Koperasi

    2. Menumbuh kembangkan

    Perlindungan

    Kewirausahaan UMKM,

    Mewujudkan Kemitraan

    dan Meningkatkan

    Kelembagaan KUKM

    Meningkatkan

    Produktifitas

    Kelembagaan KUKM

    Jumlah Usaha Mikro

    yang naik kelas

    3. Mewujudkan kesejahteraan

    masyarakat

    difokuskan pada

    percepatan

    pengembangan

    perekonomian rakyat

    dan pengentasan

    kemiskinan

    Peningkatan Kualitas

    SDM Produk Komoditas

    Unggulan daerah

    Meningkatnya Industri

    Daerah

    Pertumbuhan Industri

    4. Meningkatkan kapasitas dan

    kualitas sarana-

    prasarana umum,

    pemanfaatan

    Sumber Daya Alam

    dengan

    memperhatikan

    kelestarian

    lingkungan hidup

    dan pengelolaan

    risiko bencana.

    Mewujudkan

    Pembangunan Sarana

    Prasarana Infrastruktur

    Industri Yang

    Berwawasan

    Lingkungan dan

    meningkatkan

    Pemanfaatan Energi

    Untuk Industri

    Meningkatnya

    Penunjang Sarana dan

    Prasarana Ekonomi

    Kerakyatan dan

    Tercukupinya

    Kebutuhan Energi

    Untuk Industri

    Cakupan ketersediaan

    energi

  • 14

    3. KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM

    Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian

    visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan

    pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-

    langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara,

    kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai

    tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian merumuskan strategi

    dan arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai

    tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna), sebagai

    berikut:

    Tabel II.2

    Strategi dan Kebijakan

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    Tahun 2018

    VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,

    berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan

    Republik Indonesia (NKRI)

    MISI ke 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan

    perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

    Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

    Mewujudkan daya saing

    koperasi dan IMKM dan

    fasilitasi pembiayaan

    Meningkatnya daya saing

    koperasi dan UMKM

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    kelembagaan

    Menumbuh kembangkan

    perlindungan kewirausahaan

    UMKM

    Meningkatnya Produktivitas

    Kelembagaan KUKM

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    KUKM yang

    naik kelas

    Peningkatan kualitas SDM

    produk komoditas unggulan

    daerah

    Meningkatnya Industri

    Daerah

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    kualitas SDM

    dan produk

    Mewujudkan pembangunan

    sarana prasarana infrastruktur

    industry yang bewawasan

    lingkungan dan meningkatkan

    pemanfaatan energy untuk

    industri

    Meningkatnya penunjang

    sarana dan prasarana

    ekonomi kerakyatan dan

    tercukupinya kebutuhan

    energy untuk industri

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Standarisasi

    produk industri

    dan pemenuhan

    kebutuhan energi

  • 15

    Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam

    berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses

    penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian adalah sebagai berikut:

    1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

    3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

    5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

    6. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

    7. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil

    Menengah

    8. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

    9. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

    10. Program Potensi Energi

    11. Program Penataan Struktur Energi

    12. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

    13. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri

    Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan

    Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan Bupati dalam mencapai

    tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai

    penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

    Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu

    tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan

    akuntabilitas kinerja.

    Sasaran strategis dan IKU disajikan sebagai berikut:

  • 16

    Tabel II.3

    Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

    1 Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas

    2 Meningkatkan Daya Saing Koperasi Peningkatan Tingkat Kesehatan Koperasi

    3 Meningkatnya Industri Daerah Pertumbuhan Industri

    4 Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Industri Cakupan Ketersediaan Industri

    Sumber: Dinas KUKMP Kab.Bantul 2018

    B. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2018

    Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

    pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

    melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian

    Kinerja Tahun 2018 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan

    Perindustrian Tahun 2016 – 2021.

    Sejak tahun 2015 Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian melakukan cascade down

    Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja

    program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan (cascading

    eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id,

    Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja

    dan anggaran. Penyusunan PK 2018 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra,

    renja 2018, IKU dan APBD. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten

    Bantul telah menetapkan PK Tahun 2018 sebagai berikut:

  • 17

  • 18

  • 19

    C. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN

    Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan

    dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis

    melalui perumusan program-program prioritas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

    Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2018 sebagai

    berikut:

    Tabel II.4

    Program Untuk Pencapaian Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Didukung jumlah program

    1.

    Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM

    3

    2.

    Meningkatkan Daya Saing Koperasi

    1

    3.

    Meningkatnya Industri Daerah

    1

    4. Meningkatnya penunjang sarana dan prasarana ekonomi

    kerakyatan dan tercukupinya kebutuhan energi untuk industri

    4

  • 20

    Bab III Akuntabilitas Kinerja

    Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari

    pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan.

    Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong

    perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk

    mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini

    juga sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas,

    akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan

    mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh

    masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi

    bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah

    dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah

    bagian kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan

    berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem

    akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53

    Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

    Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan

    Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Dalam regulasi ini, antara lain juga

    mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.

    Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam

    Negeri Nomor 53 Tahun 2014, yang juga dipakai dalam penyusunan LAPORAN KINERJA ini.

  • 21

    Tabel III.1

    Skala Nilai Peringkat Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    Tahun 2018

    No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode

    1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi

    2 75,1 ≤ 90 Tinggi

    3 65,1 ≤ 75 Sedang

    4 50,1 ≤ 65 Rendah

    5 ≤ 50 Sangat Rendah

    Sumber: Permendagri 86 Tahun 2017

    A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2018

    Secara umum Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul telah

    melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

    Rencana Strategis (Renstra) Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun

    2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan

    dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

    Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul Tahun 2018 sebagai berikut:

    Tabel III.2

    Capaian Indikator Kinerja Utama

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab. Bantul

    Tahun 2018

    No Indikator Kinerja Utama

    2018

    Target Realisasi %

    Realisasi

    1 Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas 180 unit usaha 183 101%

    2 Peningkatan Tingkat Kesehatan Koperasi 10 koperasi 10 Koperasi 100%

    3 Pertumbuhan Industri 1.6 % 3,49% 218%

    4 Cakupan Ketersediaan Energi 75 % 75% 100%

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul 2018

  • 22

    Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja utama Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2018, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria Sangat

    Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 129,75%.

    B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

    Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan

    capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya.

    Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang

    terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.

    1. Rencana dan Realisasi Sasaran meningkatnya Daya Saing Koperasi

    Tabel III.3

    Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Daya Saing Koperasi Dinas Koperasi UKM dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    Indikator Capaian

    2017

    2018 Target

    Akhir

    RPJMD

    Capaian

    s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi

    Peningkatan

    Kesehatan

    Koperasi

    10 10 10 100% 10 100%

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab. Bantul

    Capaian Indikator kinerja Peningkatan Kesehatan Koperasi menunjukkan hasil yang baik.

    Target yang ditetapkan tahun 2018 adalah 10 koperasi, realisasi sebesar 10 koperasi, maka

    capaian indikator pada tahun ini sebesar 100% atau masuk dalam kriteria kinerja Sangat Tinggi.

    Formula pengukuran dan angka dasar 10 yaitu jumlah koperasi yang meningkat kesehatannya

    dalam skala koperasi sehat, koperasi cukup sehat, koperasi dalam pengawasan dan koperasi

    dalam pengawasan khusus.

    Pemberdayaan Koperasi merupakan bagian integral dalam pembangunan untuk

    mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Selain potensi dan peran strategisnya sebagai

    penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi, koperasi berkaitan langsung dengan kehidupan

    dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Penguatan kelembagaan Koperasi selain bertujuan untuk peningkatan kualitas

    kelembagaan juga diharapkan mengembangkan koperasi secara berjenjang melalui upaya

  • 23

    membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering), pengembangan (developing),

    penguatan (strengthening) serta revitalisasi. Pengembangan koperasi berkaitan erat dengan:

    1. Pengembangan dan menumbuhkan pelaku usaha mikro dan kecil dimasyarakat

    2. Memperluas kesempatan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan

    menumbuhkan wirausaha yang inovatif

    3. Penyerapan tenaga kerja sebagai pengelola dan karyawan koperasi, serta menekan angka

    pengangguran

    4. Memberdayakan koperasi untuk mengurangi angka kemiskinan

    Sasaran pembangunan koperasi di Kabupaten Bantul diarahkan pada pengembangan koperasi

    menjadi unit usaha yang kuat, maju, dan mandiri serta memiliki daya saing dengan fokus pada

    revitalisasi koperasi serta fasilitasi koperasi. Adapun sasarannya adalah peningkatan kinerja dan

    produktifitas usaha koperasi. Berikut data koperasi berbadan hukum per kecamatan di Kabupaten

    Bantul pada tahun 2016 - 2018.

  • 24

    Tabel III.4

    Koperasi Berbadan Hukum Per Kecamatan di Kabupaten Bantul

    Tahun 2016-2018

    No. Kecamatan

    Tahun

    2016 2017 2018

    1 Kasihan 10 35 28

    2 Sewon 62 51 43

    3 Banguntapan 42 34 25

    4 Pundong 12 6 8

    5 Dlingo 20 19 16

    6 Piyungan 23 21 17

    7 Pajangan 10 9 8

    8 Bantul 92 86 69

    9 Srandakan 18 16 10

    10 Pandak 17 15 13

    11 Imogiri 31 30 24

    12 Sanden 23 22 19

    13 Kretek 10 9 10

    14 Sedayu 18 16 15

    15 Jetis 31 26 17

    16 Pleret 23 17 10

    17 Bambanglipuro 21 21 15

    Jumlah 493 433 347

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018

    2. Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Produktivitas Kelembagaan KUKM

    Pembinaan UMKM di Kabupaten Bantul diharapkan adanya kenaikan grade atau kelas

    dari Usaha Mikro ke Usaha Kecil dan dari Usaha Kecil menjadi Usaha Menengah. Sedangkan

    untuk mendorong percepatan unit usaha mikro dan kecil di Kabupaten Bantul dalam mengakses

  • 25

    baik permodalan maupun perizinan pemerintah mengeluarkan Perpres nomor 98 tahun 2014

    tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil dan Permendagri nomor 83 tahun 2014 tentang

    Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil dan ditindaklanjuti dengan keluarnya Peraturan

    Bupati nomor 81 tahun 2017 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Mikro

    dan Kecil pada Kecamatan. Dengan dikeluarkan Peraturan Bupati sebagaimana tersebut diatas

    sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 telah diterbitkan sebanyak 11.594 Izin Usaha Mikro

    Kecil (IUMK). Data – data terkait sasaran ini sebagai berikut:

    Tabel. III.5

    Rencana dan Realisasi Sasaran

    Meningkatnya Produktivitas Kelembagaan KUKM

    Indikator Capaian

    2017

    2018 Target Akhir

    RPJMD

    Capaian

    s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi

    Jumlah KUKM Yang Naik Kelas

    192 180 183 101% 180 101%

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018

    Capaian Indikator Jumlah KUKM yang naik kelas menunjukkan hasil yang baik. Target

    yang ditetapkan tahun 2017 adalah 180, realisasi sebesar 183, maka capaian indikator pada tahun

    ini sebesar 101% atau masuk dalam kriteria kinerja Sangat Tinggi. Formulasinya adalah jumlah

    UKM yang naik kelas dari mikro ke kecil dengan menggunakan indikator UU Usaha Kecil.

    Berikut data UMKM di Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2018:

    Tabel III.6

    Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Bantul

    Tahun 2016-2018

    No. Uraian 2016 2017 2018

    1. Usaha Mikro 27.708 27.828 28.384

    2. Usaha Kecil 11.544 11.594 11.768

    3. Usaha Menengah 6.926 6.956 6.991

    Jumlah 46.178 46.378 47.143

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018

  • 26

    Penyerapan Tenaga Kerja melalui UMKM pada tahun 2016 sampai 2018 di Kabupaten

    Bantul.

    Tabel III.7

    Penyerapan Tenaga Kerja Pada UMKM di Kabupaten Bantul

    Tahun 2016-2018

    No. Uraian 2016 2017 2018

    1. Usaha Mikro 55.416 55.656 56.768

    2. Usaha Kecil 34.632 34.782 35.130

    3. Usaha Menengah 6.926 6.956 111.856

    Jumlah 200.864 201.734 203.754

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018

    Berikut data penerbitan IUMK pada tahun 2016, 2017 dan 2018:

    Tabel III.8

    Data Penerbitan IUMK di Kabupaten Bantul

    Tahun 2016, 2017 dan 2018

    No. TAHUN JUMLAH

    1 2016 4.674

    2 2017 2.749

    3 2018 4.996

    Jumlah 16.950

    Sumber: DinasKoperasi UKM danPerindustrian, 2018

    3. Rencana dan Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri

    Sektor industri merupakan salah satu sektor utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

    Bantul khususnya Industri Kecil Menengah (IKM). Sektor ini memegang peranan penting bagi

    perekonomian Indonesia, karena sektor ini dapat mengatasi permasalahan pemerataan dalam

    distribusi pendapatan antar wilayah. Selain itu IKM terbukti mampu bertahan dan terus

    berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya sektor ini masih memanfaatkan sumberdaya

  • 27

    lokal, baik itu untuk sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan, artinya sebagian

    besar kebutuhan IKM tidak mengandalkan barang impor.

    Pada tahun 2017 Kabupaten Bantul telah dinobatkan sebagai Kabupaten Mandiri Kreatif

    Sektor Kriya setelah dilakukan penilaian oleh Tim Penilaian Mandiri Kabupaten / Kota Kreatif

    Indonesia BeKraft.

    Ada 16 Sub sektor yang termasuk ekonomi kreatif yaitu : aplikasi dan game; arsitektur

    desain interior; desain komunikasi visual; desain produk; fesyen; film, animasi video; fotografi;

    kriya; kuliner; musik; penerbitan, periklanan; seni pertunjukan; seni rupa; televisi dan radio;

    Berikut tabel Capaian Cakupan Industri Kreatif Kabupaten Bantul Tahun 2016 sampai

    dengan tahun 2018.

    Tabel III.9

    Capaian Cakupan Industri Kreatif

    Kabupaten Bantul Tahun 2016-2018

    No. Tahun Capaian Cakupan Industri

    Kreatif

    1. 2016 39,50 %

    2. 2017 41,11%

    3. 2018 42.90%

    Sumber data: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018

    Adapun Pertumbuhan Industri dilihat dari sektor industri, jumlah unit usaha dan penyerapan

    tenaga kerjanya di Kabupaten Bantul Tahun 2016 sampai dengan 2018 adalah sebagai berikut :

  • 28

    Tabel III.10

    Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul

    Tahun 2016, 2017 dan 2018

    No. Sektor

    Industri

    2016 2017 2018

    Jumlah

    Unit

    Usaha

    Tenaga

    Kerja

    Jumlah

    Unit

    Usaha

    Tenaga

    Kerja

    Jumlah

    Unit

    Usaha

    Tenaga

    Kerja

    1.

    Pangan 8.754 29.019 8.290 27.480 9.320 30.785

    2. Sandang dan

    Kulit

    902 7.095 854 6.719 1.085 8.175

    3. Kerajinan

    Umum

    7.543 26.159 7.143 24.772 8.240 30.074

    4. Kimia dan

    Bahan

    Bangunan

    3.275 29.828 3.101 28.246 3.301 30.057

    5. Logam dan

    Jasa

    1.093 3.062 1.035 2.900 1.143 3.373

    Jumlah 21.567 95.164 22.310 90.117 23.089 102.464

    Sumber data: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, 2018

    Pada sektor industri pangan, sandang dan kulit, kerajinan umum, kimia dan bahan

    bangunan serta logam dan jasa Terdapat 22.310 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak

    20.423 pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 terdapat 23.089 unit usaha dan memperkerjakan

    102.464 tenaga kerja. Dengan demikian terdapat kenaikan 3.49 % unit usaha dan 12.05 %

    peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap.

    Tabel. III.11

    Rencana dan Realisasi Sasaran Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bantul Tahun 2018

    Indikator Capaian

    2017

    2018 Target Akhir

    RPJMD

    Capaian

    s.d 2018

    Target Nasional Target Realisasi % Realisasi

    Pertumbuhan Industri

    3.4 % 1.7 3.49

    %

    200 % 2 200 %

    5.7 %

    Sumber: : Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018

  • 29

    Potensi IKM di Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 75 sentra lokasi IKM dengan jumlah

    unit usaha industri 23.089 IKM, tenaga kerja 102.464 orang. Adapun laju pertumbuhan industri

    di Kabupaten Bantul sebesar 3.49 %.

    4. Rencana dan Realisasi Sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi

    Salah satu urusan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bantul adalah urusan

    Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Kewenangan urusan ESDM oleh Kabupaten ini sangat

    terbatas, khususnya terkait Sumber Daya Energi dan kebutuhan energi secara umum. Dalam upaya menggali potensi sumber daya mineral di Kabupaten Bantul belum dapat untuk

    mencukupi kebutuhan masyarakat Bantul. Upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

    energi adalah dengan melakukan kajian sebagai langkah awal ketercukupan kebutuhan energi di

    Kabupaten Bantul. Melalui Program Potensi Energi telah dilaksanakan kegiatan berupa Pendataan

    Potensi Energi. Sedangkan Output dari kegiatan ini adalah telah dilakukan Kajian Potensi Listrik dari

    Tenaga Air Bendung Tegal dan Kajian Kebutuhan LPG untuk industri di Kabupaten Bantul.

    Tabel III.12

    Rencana dan Realisasi Sasaran

    Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi di Kabupaten Bantul Tahun 2018

    Indikator Capaian 2017

    2018 Target Akhir

    RPJMD

    Capaian s.d 2018 Target Realisasi % Realisasi

    Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi Energi

    75 76 76 100%

    80

    100 %

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul tahun 2018

    Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan

    tahun 2018 adalah 76%, realisasi sebesar 76%, tercapai 100% atau bernilai kinerja Sangat

    Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 75% atau tercapai sebesar

    100%, maka capaian tahun 2018 meningkat sebesar 101%. Target capaian tahun 2021 (akhir

    Renstra) sebesar 80% Capaian tahun 2018 ini telah menyumbangkan 95% dari target akhir

    Renstra tahun 2021.

  • 30

    a. Permasalahan:

    1. Kualitas Sumber Daya Manusia pengurus, pengawas dan pengelola koperasi masih perlu

    ditingkatkan.

    2. Adanya persaingan dengan lembaga keuangan Non Koperasi.

    3. Minimnya permodalan, pemasaran, inovasi, branding, serta standarisasi produk bagi

    pelaku usaha.

    4. Realisasi Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK) belum optimal karena terkendala masalah

    lingkungan.

    5. Belum terpetakannya kebutuhan energi, listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), gas,

    menurut kebutuhan industry.

    6. Kebutuhan Bahan Baku belum bisa dipenuhi di wilayah Kabupaten Bantul.

    7. Belum terstandarisasinya produk industri.

    b. Solusi :

    1. Mengikutsertakan pengurus, pengawas dan pengelola koperasi dalam diklat dan bintek

    menajemen perkoperasian

    2. Koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya dan anggota koperasi

    memanfatkan layanan yang di berikan oleh koperasi

    3. Melakukan sosialisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengadakan pelatihan

    pemasaran melalui oneline, mengikutkan pelaku usaha mengikuti pelatihan

    pengembangan usaha, serta mendorong pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya.

    4. Revisi Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Lingkungan (Upaya Pengelolaan

    lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)).

    Peraturan Bupati Nomor : 18 Tahun 2012 Tanggal : 1 Februari 2012 Tentang : Upaya

    Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)

    dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

    (SPPL).

    5. Membuat kajian tentang kebutuhan energi, listrik, BBM, gas, untuk kebutuhan industri.

    6. Akan dianggarkan pembelian tanah untuk akses jalan menuju kawasan industri Piyungan

    tahun 2020.

    7. Kerjasama dengan Asosiasi dan Pemerintah Daerah dalam pemenuhan bahan baku

    industri.

  • 31

    8. Dilaksanakannya fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk

    Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

    1. Mengikutsertakan pengurus, pengawas dan pengelola koperasi dalam diklat dan bintek

    menajemen perkoperasian

    2. Melakukan sosialisasi program KUR, mengadakan pelatihan pemasaran melalui online,

    mengikutkan pelaku usaha mengikuti pelatihan pengembangan usaha, serta mendorong

    pelaku usaha untuk mendaftarkan produknya.

    3. Akan dianggarkan pembelian tanah untuk akses jalan menuju kawasan industri Piyungan

    tahun 2020.

    4. Kerjasama dengan Asosiasi dan Pemerintah Daerah dalam pemenuhan bahan baku industri.

    5. Dilaksanakannya fasilitasi sertifikasi dan standarisasi produk

    Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait

    peningkatan sasaran pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul.

    C. AKUNTABILITAS ANGGARAN

    Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan

    (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada

    Tahun Anggaran 2018 di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian sebesar Rp 9.719.425.000,00

    yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja langsung

    sebesar Rp8.527.908.997,00 atau sebesar 87.74%.

    Alokasi anggaran belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai

    program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah

    sebagai berikut:

  • 32

    Tabel III.13

    Alokasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Dinas Koperasi UKM dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

    1 Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM 1.910.181.000 26.55

    2 Meningkatkan Daya Saing Koperasi 725.588.500 10.08

    3 Meningkatnya Industri Daerah 4.442.412.443 61,74

    4 Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi 116.400.000 1.61

    Jumlah 7.214.581.943 100

    Belanja Langsung Pendukung 2.504.843.057

    Total Belanja Langsung 9.719.425.000

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul, 2018

    Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan

    program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan

    pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp 7.214.581.943,00 atau

    sebesar 74.23% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan

    pendukung sebesar Rp 2.504.843.057,00 atau sebesar 25.77% dari total belanja langsung.

    Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran paling besar

    adalah sasaran Meningkatnya Industri Daerah dengan besaran anggaran 61.85% dari total belanja

    langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran

    Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi sebesar 1.61% dari total anggaran belanja langsung.

    Penyerapan belanja langsung pada Tahun 2018 sebesar 72.84% dari total anggaran

    belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah

    efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk

    program/kegiatan utama sebesar 74.23%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung

    sebesar 27.16 %.

    Jika dilihat dari realisasi anggaran setiap IKU, penyerapan anggaran terbesar pada

    program/kegiatan Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Potensi energi sebesar 8.41%,

  • 33

    sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan Meningkatnya Produktivitas

    Kelembagaan KUKM sebesar 66.28%. Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka

    sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi menyerap anggaran paling besar yaitu

    99.11% dari target. Sedangkan sasaran Meningkatnya produktifitas Kelembagaan KUKM

    menyerap anggaran terkecil yaitu 66.28 % dari target.

    Anggaran dan realisasi belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai

    program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:

    Tabel III.14

    Pencapaian Kinerja dan Anggaran

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    No Indikator

    Kinerja

    Kinerja Anggaran

    Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %

    1 Jumlah Usaha

    Mikro yang

    Naik Kelas

    180 unit

    usaha

    183 unit

    usaha

    101% 1.910.181.000 1.265.982.000 66.28

    2 Peningkatan

    Tingkat

    Kesehatan

    Koperasi

    10

    koperasi

    10

    koperasi

    100% 725.588.500 607.099.360 83.67

    3 Pertumbuhan

    Industri 1.6 % 3,49% 218%

    4.462.412.443 3.829.280.362 85.81

    4 Cakupan

    Ketersediaan

    Energi

    76 % 76% 100% 116.400.000 115.360.000 99.11

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul, 2018

    D. EFISIENSI SUMBER DAYA

    Efisiensi belanja langsung pada tahun 2018 sebesar 87.74%, dari total anggaran belanja

    langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas

    kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat

    penghematan anggaran.

    Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 32.10%, sedangkan efisiensi

    untuk program/kegiatan pendukung sebesar 7.53%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran setiap

    IKU, efisiensi anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Jumlah Usaha Mikro yang Naik

  • 34

    Kelas sebesar 33.72%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU

    Cakupan Ketersediaan Energi sebesar 0.89%.

    Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran, maka sasaran Meningkatnya produktifitas

    Kelembagaan KUKM, memiliki efisiensi anggarannya paling besar yaitu 33.72% dari anggaran

    target. Sedangkan sasaran Meningkatnya Cakupan Ketersediaan Energi, efisiensi anggarannya

    terkecil yaitu 0.89% dari anggaran target.

    Efisiensi belanja langsung Tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai

    program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:

    Tabel III.15

    Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama

    Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2018

    No Indikator Kinerja

    Anggaran

    Target (Rp) Realisasi

    (Rp) Efisiensi %

    1 Jumlah Usaha Mikro yang

    Naik Kelas

    1.910.181.000 1.265.982.000 644.199.000 33.72

    2 Peningkatan Tingkat

    Kesehatan Koperasi

    725.588.500 607.099.360 118.489.140 16.33

    3 Pertumbuhan Industri 4.462.412.443 3.829.280.362 633.132.081 14.19

    4 Cakupan Ketersediaan

    Energi 116.400.000 115.360.000 1.040.000 0.89

    Jumlah 7.214.581.943 6.211.531.346 1.003.050.597 13.90

    Belanja Langsung Pendukung 2.504.843.057 2.316.377.631 188.645.426 7.53

    Total Belanja langsung 9.719.425.000 8.527.908.997 1.191.516.003 12.26

    Sumber: Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kab.Bantul

    Melihat Data di atas dapat dijelaskan bahwa efisiensi belanja langsung pada Indikator

    Kinerja Utama tahun 2018 sebesar 13.90%, dari total anggaran belanja langsung IKU yang

    dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi

    efisiensi, yaitu tercapainya target yang ditentukan dengan penghematan anggaran.

  • 35

    Bab IV Penutup

    Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan

    pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif,

    adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan

    pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang

    ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan

    ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai

    jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat

    keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan

    yang ditetapkan.

    Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Koperasi UKM dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas

    sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 4 (empat) sasaran, 4 (empat) Indikator Kinerja Utama

    (IKU) yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai

    sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 129,75%

    atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.

    Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang

    dicantumkan dalam Renstra Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun

    2016–2021 khususnya untuk Tahun Anggaran 2018 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika

    terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata

    merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan

    hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan

    tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.